teori gelombang
Click here to load reader
-
Upload
aulia-try-atmojo -
Category
Documents
-
view
10 -
download
1
description
Transcript of teori gelombang
Persamaan gelombang linier didapatkan dengan cara mencari solusi dari persamaan Laplace dua
dimensi (persamaan 2.1). Didalam merumuskan persamaan gelombang ini digunakan beberapa
asumsi-asumsi, diantaranya
1. Zat cair homogen, incompressible, massa jenis konstan dan ideal (aliran tak rotasi);
2. Tegangan permukaan dan gaya Coriolis diabaikan;
3. Tekanan permukaan zat cair seragam dan konstan;
4. Kecepatan vertical dasar laut sama dengan nol, dasar laut tidak terdapat slope (horizontal)
dan impermeable;
5. Nilai amplitude kecil terhadap panjang gelombang dan kedalaman; dan
6. Gelombang ditinjau dalam dua dimensi.
∂2φ∂ x2 +
∂2φ∂ z2 =0 (2.1)
Dari asumsi-asumsi tersebut, didapatkan kondisi batas didalam memformulasikan persamaan
gelombang linier (tabel 2.4). Persamaan-persamaan kondisi batas telah dilinierkan dengan
mengabaikan suku-suku non linier, mengingat persamaan gelombang yang akan dicari adalah
persamaan gelombang linier.
Tabel 2.4. Kondisi-kondisi batas persamaan gelombang
Boundary Condition Persamaan Matematis
Bottom Boundary Condition (BBC) −∂φ∂ z
=0 , z=−h (2.2)
Kinematic Free Surface Boundary
Condition (KFSBC)
−∂φ∂ z
= ∂η∂ t, z=η (x , t) (2.3)
Dynamic Free Surface Boundary
Condition (DFSBC)η= 1
g∂φ∂ t |z=0
(2.4)
BBC merupakan kondisi batas perairan, dimana gradient potensial kecepatan pada dasar perairan
(z=-h) diasumsikan tidak ada (asumsi 4). KFSBC merupakan kondisi batas kinematic (kecepatan
vertical) yang merupakan perubahan elevasi muka air terhadap perubahan waktu. DFSBC
merupakan kondisi batas dimana gaya-gaya bekerja pada permukaan, seperti gaya gravitasi dan
tekanan atmosfer (Patm=0), sehingga memenuhi persamaan Bernoulli.
2.2.1. Solusi Persamaan Laplace
Penyelesaian persamaan Laplace dapat dilakukan dengan menggunakan metode pemisahan
variable. Metode ini dilakukan dengan mengkalikan setiap fungsi dari masing-masing variable
(persamaan 2.5).
φ ( x , z , t )=X ( x )Z ( z )T (t ) (2.5)
Dimana X(x) merupakan fungsi yang bergantung hanya pada variable x, dan Z(z) adalah fungsi
yang bergantung hanya pada variable z, sedangkan T(t) hanya pada waktu yang merupakan
fungsi periodic batasan lateral dengan nilai T(t)=sin (ωt).
φ ( x , z , t )=X ( x )Z ( z ) sin (ωt ) (2.6)
Subtitusi persamaan 2.6 kedalam persamaan Laplace (persamaan 2.1) hingga diperoleh
persamaan berikut,
∂2
∂x2 [ X ( x )Z ( z )sin (ωt )]+ ∂2
∂ z2 [X ( x )Z ( z ) sin (ωt )]=0
1X∂2 X∂x2 + 1
Z∂2Z∂z2 =0 (2.7)
Dari persamaan 2.7 dapat diperhatikan bahwa suku pertaman ruas kiri hanya bergantung pada
variable x, sedangkan suku kedua ruas kiri hanya pada variable z. Jika kita tinjau persamaan 2.7
hanya memiliki variasi pada variable z, hal ini akan membuat suku dengan variable x menjadi
konstanta, sehingga hal ini tidak memenuhi persamaan tersebut, atau dengan kata lain
penjumlahan dua variable tidak sama dengan nol, kecuali konstanta bernilai negative atau
sebaliknya (persamaan 2.8a dan 2.8b)
1Xd2 Xdx2 =−k2 (2.8a)
1Zd2Zdz2 =k2 (2.8b)
Solusi dari persamaan 2.8a dan 2.8b untuk k2 bernilai real dan lebih besar dari nol adalah,
X ( x )=A cos ( kx )+B sin (kx ) (2.9a)
Z ( z )=Cekz+De−kz (2.9b)
Dimana A, B, C, dan D merupakan konstanta yang belum diketahui. Dengan mensubtitusikan
persamaan 2.9a dan 2.9b kedalam persamaan 2.6, maka akan diperoleh,
φ ( x , z , t )=[A cos (kx )+B sin (kx)] [Cekz+De−kz ] sin (ωt)
φ ( x , z , t )=[ A cos (kx ) (Cekz+De−kz )sin (ωt )]+[B sin ( kx )(Cekz+De−kz)]sin (ωt ) (2.10)
Persamaan 2.10 memenuhi prinsip superposisi, sehingga dalam kesempatan ini peneliti hanya
menyelesaikan suku pertama dari persamaan tersebut.
φ ( x , z , t )=A cos (kx ) (Cekz+De−kz ) sin (ωt ) (2.11)
Subtitusi persamaan 2.11 kedalam persamaan BBC,
−∂φ∂ z
=0
−∂∂ z [ A cos (kx ) (Cekz+De−kz ) sin (ωt ) ]=0 , z=−h
−A cos ( kx ) (kCekz−k De−kz ) sin (ωt )=0 , z=−h
−Ak cos (kx ) (Ce kz−De−kz ) sin (ωt )=0 , z=−h
−Ak cos (kx ) (Ce−kh−Dekh ) sin (ωt )=0 (2.12)
Persamaan 2.12 bernilai benar untuk nilai x dan t, jika nilai didalam kurung (Ce -kh-Dekh) sama
dengan nol, atau bias kita asumsikan bahwa
C=De2kh
Sehingga persamaan kecepatan potensial menjadi,
φ ( x , z , t )=A cos (kx ) (De2khekz+De−kz ) sin (ωt )
φ ( x , z , t )=A Dekhcos (kx ) (ek(h+ z)+e−k(h+ z)) sin (ωt )
φ ( x , z , t )=2 A Dekhcos (kx )cosh k (h+z ) sin (ωt)
φ ( x , z , t )=Gcos (kx ) coshk (h+z ) sin (ωt) (2.13)
Dimana,
cosh k (h+z )= ek(h+ z)+e−k(h+ z)
2
G=2 A Dekh
Langkah selanjutnya adalah menentukan nilai konstanta G pada persamaan 2.13 dengan cara
mensubtitusi persamaan 2.13 kedalam persamaan DFSBC (persamaan 2.4).
η=1g∂φ∂ t, z=0
η=1g∂∂ t [G cos (kx ) cosh k (h+ z )sin (ωt )] , z=0
η=1gGω cos (kx ) cosh k (h+ z )cos (ωt ) , z=0
η=[Gω cosh (kh )g ]cos ( kx )cos (ωt ) (2.14)
Didalam persamaan 2.16, suku didalam kurung merupakan konstanta. Kita tahu bahwa nilai η
didapatkan dari hasil kali konstanta dengan suku-suku periodic dalam ruang dan waktu, sehingga
dapat dituliskan,
η=H2
cos (kx ) cos(ωt) (2.15)
Subtitusi persamaan 2.15 kedalam persamaan 2.14, maka kita akan dapatkan nilai konstanta G,
H2
=Gωcosh (kh )
g
G= H g2ωcosh (kh ) (2.16)
Subtitusi persamaan 2.16 kedalam persamaan kecepatan potensial (persamaan 2.13) untuk
mendapatkan solusi dari persamaan Laplace.
φ ( x , z , t )=H gcosh k (h+z )2ωcosh (kh )
cos (kx ) sin (ωt) (2.17)
2.2.2. Cepat Rambat Gelombang
Formulasi cepat rambat gelombang diperoleh dengan mensubtitusi persamaan 2.17 dan 2.15
kedalam persamaan KFSBC (persamaan 2.3).
−∂φ∂z |
z=0=∂η∂ t
−∂∂ z [H gcosh k (h+z )
2ωcosh (kh )cos (kx ) sin (ωt )]|z=0
=∂∂ t [ H2 cos (kx ) cos (ωt)]
−H gk sinh k (h+z )2ωcosh ( kh )
cos (kx ) sin (ωt )|z=0
=−H ω2
cos ( kx )sin (ωt )
−H gk sinh k (h+z )2ωcosh (kh )
=−Hω2
ω2=gk tanh(kh) (2.18a)
Persamaan 2.18a merupakan persamaan disperse gelombang. Telah kita ketahui bahwa nilai ω =
2π/T dan k = 2π/L, sehingga persamaan 2.18a menjadi,
( 2πT )
2
=g2πL
tanh 2π hL
(2.18b)
Kedua ruas dari persamaan 2.18b dibagi dengan (2π/L)2, maka akan diperoleh persamaan cepat
rambat gelombang,
( 2πT )
2
( L2 π )2
= g2πL ( L2 π )
2
tanh 2π hL
C=LT
=√ g L2πtanh 2 π h
L (2.19)