Teori Etologis FIXS

16
Teori Etologi A. Latar Belakang Teori Etologi Yang meletakkan ide dasar dari teori etologis ini ialah sang penemu teori Evolusi terkenal, Charles Darwin. Teori Etologis ini bila dilihat secara historisnya, bersumber daripada konsep evolusi biologis yang nantinya akan diaplikasikan dalam perkembangan perilaku manusia. Awalnya, Teori Etologi merupakan sebuah studi yang mengenai tingkah laku lebih khususnya tingkah laku hewan. Etologi menekankan pada landasan biologis, dan evolusioner perkembangan. Penamaan (imprinting) dan periode penting (critical period) merupakan konsep kunci. Teori ini ditegakkan berdasarkan penelitian yang cermat terhadap perilaku binatang dalam keadaan nyata. Pendirinya adalah Carl Von Frisch soerang pecinta binatang. Bertahun-tahun ia memelihara berbagai macam binatang dan mengamati perilakunya. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan sekelompok itik dengan anak-anaknya. Ia memisahkan dua kelompok anak angsa, satu kelompok diasuh induknya dan satu kelompok lagi ia asuh sendiri. Setelah beberapa bulan kelompok anak angsa yang diasuhnya mengidentifikasi Carl Von Frisch sebagai induknya. Kemanapun Carl Von Frisch pergi mereka selalu mengikuti. Suatu saat dipertemukan kelompok asuhnya dengan induk aslinya ternyata kelompok yang diasuh ini menolak induk aslinya. Peristiwa inilah yang disebut dengan imprinting. 1

Transcript of Teori Etologis FIXS

Page 1: Teori Etologis FIXS

Teori Etologi

A. Latar Belakang Teori Etologi

Yang meletakkan ide dasar dari teori etologis ini ialah sang penemu teori Evolusi terkenal,

Charles Darwin. Teori Etologis ini bila dilihat secara historisnya, bersumber daripada konsep

evolusi biologis yang nantinya akan diaplikasikan dalam perkembangan perilaku manusia.

Awalnya, Teori Etologi merupakan sebuah studi yang mengenai tingkah laku lebih

khususnya tingkah laku hewan. Etologi menekankan pada landasan biologis, dan evolusioner

perkembangan. Penamaan (imprinting) dan periode penting (critical period) merupakan konsep

kunci. Teori ini ditegakkan berdasarkan penelitian yang cermat terhadap perilaku binatang dalam

keadaan nyata. Pendirinya adalah Carl Von Frisch soerang pecinta binatang. Bertahun-tahun ia

memelihara berbagai macam binatang dan mengamati perilakunya. Percobaan ini dilakukan

dengan menggunakan sekelompok itik dengan anak-anaknya. Ia memisahkan dua kelompok

anak angsa, satu kelompok diasuh induknya dan satu kelompok lagi ia asuh sendiri. Setelah

beberapa bulan kelompok anak angsa yang diasuhnya mengidentifikasi Carl Von Frisch sebagai

induknya. Kemanapun Carl Von Frisch pergi mereka selalu mengikuti. Suatu saat dipertemukan

kelompok asuhnya dengan induk aslinya ternyata kelompok yang diasuh ini menolak induk

aslinya. Peristiwa inilah yang disebut dengan imprinting.

Garis besar teori ini mengatakan pada dasarnya sumber dari semua perilaku sosial ada

dalam gen. Ada instink dalam makhluk untuk mengembangkan perilakunya. Analogi yang

dikemukakan dalam teori ini ialah “genes setting the stage, and society writing the play”. Teori

ini memberikan dasar bagi pemahaman periode kritis perkembangan dan perilaku melekat pada

anak segera setelah dilahirkan.

Etologi lahir sebagai pandangan penting karena pekerjaan para pakar ilmu hewan eropa,

khususnya Konrad Lorenz (1903-1989). Etologi menekankan bahwa perilaku sangat dipengaruhi

oleh biologi terkait dengan evolusi, dan ditandai oleh periode yang penting atau peka.

Melalui penelitian yang sebagian besar dilakukan dengan angsa abu-abu, Lorenz (1965)

mempelajari suatu pola perilaku yang dianggap diprogramkan di dalam gen burung. Seekor anak

angsa yang baru ditetaskan tampaknya dilahirkan dengan naluri untuk mengikuti induknya.

Pengamatan memperlihatkan bahwa anak angsa mampu berperilaku demikian segera setelah

1

Page 2: Teori Etologis FIXS

ditetaskan. Lorenz membuktikan bahwa tidak benar anggapan bahwa perilaku semacam itu

diprogramkan terhadap binatang.

B. Definisi Teori Etologi

Teori adalah pernyataan-pernyataan tentang sebuah konsep yang tersusun secara

integrative yang berfungsi sebagai acuan saat harus menyebut/ mendeskripsikan saat membuat

prediksi dan saat menjelaskan sebuah fenomena atau sebuah perilaku yang muncul. Ada dua

macam fungsi teori, yang pertama sebagai kerangka berfikir dan yang kedua adalah memberikan

dasar dan alasan ketika melakukan invensi dan tindakan yang nyata.

Etologi berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti kebiasaan dan logos yang

berarti ilmu atau pengetahuan. Ethos bisa pula berarti etis atau etika dan juga dapat berarti

karakter. Jadi secara etimologi etologi berarti ilmu yang mempelajari tentang kebiasaan atau

karakter. Namun etologi lebih dahulu dikenalkan sebagai ilmu perilaku hewan. Etologi adalah

suatu cabang ilmu zoology yang mempelajari prilaku atau tingkah laku hewan, mekanisme, serta

faktor-faktor yang mempengaruhinya. (www.wikipedia.com)

Charles Darwin (1809-1882) telah mengemukakan teori evolusi didalam buku yang

ditulisnya dengan judul The Origin of Species (1859). Teori Darwin membuktikan pertalian atau

hubungan antara manusia dengan binatang dan itu memberikan kemungkinan menggunakan

binatang yang lebih rendah peringkatnya, seperti monyet dan tikus sebagai alat untuk memahami

tingkah laku manusia. Pemikiran ini mulai mempenaruhi orang untuk memandang etologi

sebagai pola prilaku tipikal dari spesies binatang tertentu, termasuk manusia. (Atang Bin

Long,1978)

Sebagai kumpulan spesies, semua anggota dari hewan spesies tertentu akan berprilaku

berbeda dalam situasi yang tertentu. Sehingga tingkah laku yang khas dari suatu spesies

sesungguhnya muncul dari warisan genetik dari spesies yang berkembang tersebut. Oleh karena

itu dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku bersifat alamiah. (Haris,2009)

Ilmu yang mempelajari perilaku atau karakter hewan tersebut digunakan di dalam

pendekatan ilmu psikologi perkembangan. Teori ini mencoba menjelaskan perilaku manusia.

Sehingga di dalam ilmu psikologi, etologi berarti ilmu yang mempelajari perilaku manusia di

dalam setting alami. Semua perilaku manusia adalah bentuk reaksi dari apa yang terjadi di

2

Page 3: Teori Etologis FIXS

lingkungan alaminya. Teori Etologi memahami bahwa perilaku manusia mempunyai relevansi

dengan perilaku binatang. Sifat-sifat yang menonjol deri setiap binatang diantaranya adalah sifat

mempertahankan teritori atau wilayahnya, agresif, dan perasaan ingin menguasai sesuartu. Sifat-

sifat ini ditemukan pula pada diri manusia. Karena hal tersebut maka para Etolog memandang

bahwa insting, yang merupakan sifat dasar hewan, adalah aspek yang penting dalam memahami

perilaku manusia.

C. Tokoh- tokoh dalam Teori Etologi

1. Karl Ritter von Frisch (20 November 1886 – 12 Juni 1982)

Seorang etnolog Austria yang menerima Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau

Kedokteran pada tahun 1973 untuk prestasinya dalam fisiologi perilaku komparatif dan merintis

karya dalam komunikasi antara serangga, bersama dengan Niko Tinbergen dan Konrad Lorenz.

Ia belajar zoologi dengan Richard von Hertwig dan menggantikannya sebagai profesor zoologi di

Munich, Jerman. Ia mempelajari indera lebah, mengenali mekanisme komunikasi mereka dan

menunjukkan sensitivitas mereka pada cahaya ultraviolet dan polarisasi. Di antara karyanya

adalah studi persepsi sensorik lebah madu dan merupakan salah satu tokoh pertama yang

menerjemahkan arti tarian lebah. Teori ini dipertentangkan oleh ilmuwan lain dan disambut

dengan sikap skeptis saat itu. Hanya sekarang karyanya terbukti sebagai analisis teoretis yang

akurat.

2. Clinton Richard Dawkins (26 Maret 1941; umur 68 tahun)

Dawkins adalah seorang penulis, ahli etologi, biologi evolusioner, ilmu pengetahuan umum

Britania Raya. Ia adalah seorang ateis yang banyak menulis tentang etologi, biologi evolusioner

dan ilmu pengetahuan umum. Ia juga seorang kritikus kreasionisme dan perancangan cerdas

yang terkemuka. Pada tahun 1986, dalam bukunya yang berjudul The Blind Watchmaker, dia

memperdebatkan analogi sang pembuat jam (argumen yang menyatakan bahwa terdapat seorang

pencipta yang adikodrati yang didasari oleh kompleksnya makhluk hidup yang ada di dunia ini).

Dia mendeskripsikan proses evolusi sebagai sesuatu yang analog dengan sang pembuat jam yang

3

Page 4: Teori Etologis FIXS

buta. Sejak saat itu, dia telah menulis beberapa buku sains populer dan beberapa kali muncul di

televisi dan radio, biasanya mendiskusikan topik-topik tersebut.

3. Konrad Zacharias Lorenz ( 7 November 1903 – 27 Februari 1989 )

Seorang psikologi, zoologi, dan ornitologi berkebangsaan Austria. Dia memenangkan

hadiah penghargaan Nobel dalam bidang Kedokteran pada tahun 1973 bersama Nikolas

Tinbergen dan Karl von Frisch. Pada musim gugur tahun 1936, Lorenz menghadiri sebuah

simposium yang diprakarsai Prof. Van der Klaauw di Kota Leiden, Belanda. Dalam simposium

ini, Lorenz bertemu dengan Nikolaas Tinbergen yang juga seorang ahli tingkah laku hewan

(ethologist). Pertemuan ini nampaknya menjadi pertemuan bersejarah bagi kedua ilmuwan

tersebut. Mereka berdiskusi tentang hubungan antara respon penyesuaian tempat dengan

mekanisme pelepasan yang dapat menjelaskan timbulnya tingkah laku berdasarkan insting.

Pemikiran mereka merupakan cikal bakal lahirnya ethologi. Konrad Lorenz adalah salah seorang

pengembang penting teori etologi. Etologi menekankan landasan biologis dan evolusioner

perkembangan. Penanaman (imprinting) dan periode penting (critical periods) merupakan konsep

kunci.

4. Nikolas “Niko” Tinbergen (Den Haag, 15 April 1907 – 21 Desember 1988)

Seorang etolog dan ornitolog Belanda yang berbagi Penghargaan Nobel dalam Fisiologi

atau Kedokteran pada tahun 1973 bersama Karl von Frisch dan Konrad Lorenz atas penemuan

mereka di bidang biologi. Tinbergen terkenal untuk 4 pertanyaan yang dipercayainya harus

ditanyakan berkenaan dengan berbagai perilaku binatang. Selain itu, dengan metodenya ia

menerapkannya untuk menangani gejala autisme pada anak.

Nikolas memiliki dua orang saudara. Saudaranya Jan Tinbergen, adalah seorang ekonom

yang dianugerahi Penghargaan Bank Swedia dalam Ilmu Ekonomi untuk mengenang Alfred

Nobel. Adiknya Luuk Tinergen juga berprofesi sama seperti dirinya.

Kolaborator Lorenz, Niko Tinbergen, mengemukakan bahwa etologi selalu perlu memperhatikan

4 jenis penjelasan tiap hal perilaku:

• Fungsi: bagaimana perilaku berpengaruh kuat pada kesempatan hewan untuk kelangsungan

hidup dan reproduksi?

4

Page 5: Teori Etologis FIXS

• Yang menyebabkan: apakah stimuli yang mendapatkan tanggapan itu, dan bagaimana telah

diubah oleh pembelajaran terkini?

• Pengembangan: bagaimana perilaku berubah dengan umur, dan apakah pengalaman awal yang

perlu untuk perilaku untuk diperlihatkan?

• Sejarah evolusioner: bagaimana perilaku dibandingkan dengan perilaku bersama dalam spesies

terkait, dan bagaimana mungkin telah timbul melalui proses filogeni?

Langkah penting, dihubungkan dengan nama Konrad Lorenz walau kemungkinan pada

gurunya, Heinroth, ialah pengenalan pola aksi tertentu. Lorenz membuatnya terkenal sebagai

tanggapan naluriah yang akan terjadi yang dapat dipercaya dalam kehadiran stimuli yang

dapat dikenali (disebut stimuli tanda atau stimuli pembebasan). Pola aksi tertentu ini

kemudian dapat dibandingkan melintasi spesies, serta persamaan dan perbedaan antara

perilaku yang dibandingkan dengan persamaan dan perbedaan dalam morfologi yang mana

taksonomi berdasar. Studi dari Anatidae (bebek dan angsa) yang penting dan banyak dikutip

oleh Heinroth menggunakan teknik ini. Para etolog mencatat bahwa stimuli yang

membebaskan pola aksi tertentu umumnya menonjolkan kemunculan atau perilaku anggota

lain spesies mereka sendiri, dan mereka dapat menunjukkan bagaimana bentuk penting

komunikasi hewan dapat ditengahi dengan pola aksi tertentu yang sedikit sederhana.

Pengamatan yang paling berpengalaman dalam bidang ini ialah studi oleh Karl von Frisch

dari yang disebut “bahasa tarian” mendasari komunikasi lebah. Lorenz mengembangkan teori

menarik dari evolusi komunikasi binatang berdasarkan pada pengamatannya terhadap alam

pola aksi tertentu dan keadaan yang mana hewan memancarkannya.

D. Aplikasi Teori Etologis

Contoh penerapan teori etologi dapat kita lihat dalam perkembangan emosi dan sosial.

Secara genetis bayi sudah terprogram untuk mengikat ibunya dan memotifasi ibu untuk

memberikan perhatian yang memadai, contohnya: dengan cara menangis dan merangkak. Selain

itu ada juga teori kelekatan. Menurut teori Etologi (Berndt, 1992) tingkah laku lekat pada anak

manusia diprogram secara evolusioner dan instinktif. Sebetulnya tingkah laku lekat tidak hanya

ditujukan pada anak namun juga pada ibu. Ibu dan anak secara biologis dipersiapkan untuk

saling merespon perilaku.

5

Page 6: Teori Etologis FIXS

Pada bayi, teori etologi ini menerangkan bahwa ada beberapa fase kelekatan yang akan

dialami oleh bayi. Fase-fase kelekatan :

1. Merespon tak terpilah kepada manusia. Fase ini akan terjadi pada bayi lahir sampai berusia 3

bulan.

2. Fokus hanya terhadap orang-orang yang dikenalnya. Fase ini terjadi pada bayi berusia 3

sampai 6 bulan. Hal ini terjadi karena adanya intensitas aktivitas antara bayi dan orang-orang

yang sering berinteraksi dengannya Sehingga bayi muli dapat membedakan antara orang yang

dikenal dan yang tidak.

3. Kemelekatan yang intens dan pencarian kedekatan yang aktif terhadap orang-orang sekitarnya.

Fase ini terjadi saat bayi berusia 6 bulan sampai 3 tahun.

4. Menunjukkan tingkah laku persahabatan. Pada fase ini, anak mulai menunjukkan sikap

kelekatan dan ketertarikan terhadap teman sebayanya dan orang-orang yang baru ditemuinya.

Fase ini terjadi pada usia 3 tahun sampai akhir masa kanak-kanak.

E. Kritik terhadap Teori Etologis

Kepekaan terhadap jenis pengalaman yang berbeda berubah sepanjang siklus kehidupan.

Adanya atau tidak adanya pengalaman-pengalaman tertentu pada waktu tertentu selama masa

hidup mempengaruhi individu dengan baik di luar waktu pengalaman-pengalaman itu pertama

kali terjadi. Para etologi yakin bahwa kebanyakan pakar psikologi meremehkan pentingnya

kerangka waktu khusus ini pada awal perkembangan dan peran yang kuat yang dimainkan

evolusi dan landasan biologis dalam perkembangan.

6

Page 7: Teori Etologis FIXS

Teori Sosiobiologis

Sosiobiologi didefinisikan sebagai studi ilmiah atau sistematis tentang dasar biologis dari segala

bentuk perilaku sosial, dalam semua jenis atau organisme termasuk manusia, dan menggabungkan

pengetahuan dari etologi, ekologi, dan genetika, dalam rangka memberikan arahan prinsip-prinsip umum

tentang sifat-sifat biologis seluruh masyarakat. Teori sosiobiologis banyak dipengaruhi oleh

pemikiran Charles Darwin, yang dikenal karena teori evolusi yang dicetuskannya. Edward

Osborne Wilson, seorang entimologis asal Amerika, adalah orang pertama yang mencetuskan

bahwa perilaku sosial dapat dijelaskan dengan teori evolusi, lalu ia menyebut teori ini dengan

istilah sosiobiologis.

Insting

Insting dapat ditemukan dengan mudah pada perilaku hewan. Contohnya pada lebah,

mereka dapat membangun sendiri sarang mereka dengan bentuk heksagonal, padahal tidak

seorang pun yang menginstruksikan mereka untuk membangun tempat tinggal yang sisinya

berjumlah 6 buah agar mereka mendapatkan tempat yang luasnya maksimal untuk menyimpan

madu, yang jumlahnya selalu melebihi kebutuhan mereka.

Evolusi

Dasar dari teori evolusi sangat sederhana. Awalnya, suatu populasi hewan meledak dan

akhirnya mereka kehabisan makanan, sehingga jumlah yang tersisa kembali seimbang. Selain itu,

dalam satu spesies terdapat berbagai variasi. Tidak setiap variasi spesies dibekali dengan

kemampuan bertahan yang sama. Terkadang mereka harus bersaing dengan varietas lain dari

spesies sejenis. Bila kalah bersaing, maka varietas lemah tersebut akan punah, sehingga gen

yang diwariskan ke generasi selanjutnya hanyalah gen-gen milik varietas yang baik saja.

Ketertarikan

Diawali dengan ketertarikan, dua individu dengan jenis kelamin yang berbeda dapat

meneruskan hubungan mereka hingga menghasilkan keturunan baru. Biasanya, individu tertarik

secara seksual dengan individu lain yang memiliki kemungkinan dapat menghasilkan keturunan

terbaik bagi diri mereka. Fenomena ini disebut dengan sexual selection. Sexual selection dapat

7

Page 8: Teori Etologis FIXS

terjadi baik pada manusia maupun hewan. Menurut penelitian, pria cenderung menyukai wanita

yang tidak lebih tinggi dari mereka dan tubuhnya berlekuk, sedangkan wanita lebih cenderung

menyukai pria dengan bahu lebar, rahang tegas, dan lebih tinggi dari mereka. Pada hewan,

fenomena ini dapat dilihat dari kecendrungan burung betina yang lebih menyukai burung jantan

dengan warna-warna yang meriah—mungkin hal ini disebabkan oleh sifat mereka yang butuh

dilindungi, dan burung jantan dengan warna cerah cenderung bisa menyamarkan diri dari para

pemangsa.

Anak-anak

Menurut para sosiobiologis, setiap orang dewasa pasti memiliki suatu ketertarikan

terhadap anak-anak mereka. Pada bayi biasanya terjadi imprinting, yaitu kondisi dimana bayi

cenderung bergerak sesuai dengan gerakan ibu mereka. Mereka cenderung merespon tatapan

mata, suara, dan sentuhan yang diberikan oleh sang ibu. Ibu juga dinilai lebih peduli terhadap

anak mereka daripada para ayah, dan ibu yang lebih tua dianggap lebih peduli daripada ibu yang

lebih muda.

Sikap menolong

Perilaku menolong terjadi antara orangtua dengan anak, anak dengan orangtua, individu

kepada pasangannya, juga kepada orang-orang lainnya. Menurut para sosiobiologis, perilaku

tolong-menolong menurunkan kesenjangan sosial. Salah satu jenis dari perilaku altruistic adalah

herd behavior, yaitu naluri berkelompok pada hewan untuk menjaga kawanan mereka dari

serangan predator. Kemudian ada lagi reciprocal altruism, yaitu naluri untuk memperingatkan

datangnya ancaman kepada kawanan mereka. Herd behavior dan reciprocal altruism bekerja

dengan cara yang sama seperti inclusive fitness, yaitu sikap mereduksi keselamatan diri sendiri

demi keselamatan orang-orang terdekat. Faktanya, terkadang ditemukan juga individu yang

sikapnya menyimpang dari reciprocal altruism dalam suatu populasi. Sociopathy adalah sebutan

bagi mereka yang melanggar norma-norma dalam masyarakat.

8

Page 9: Teori Etologis FIXS

Agresi

Agresi memiliki banyak definisi. Sebagian orang menerjemahkan agresi sebagai

dorongan yang baik, sementara itu sebagian orang lain memandang agresi adalah suatu gejala

dari penyakit mental. Bila memandang sikap agresi pada hewan, yang cenderung berakhir

dengan peristiwa berdarah, agresi adalah suatu hal yang wajar, karena tanpa agresi mustahil

suatu hewan mampu mendapatkan makanannya. Biasanya perilaku agresi ini muncul dalam

kompetisi, karena dalam kompetisi, yang terbaiklah yang menang.

Kebanyakan agresi pada laki-laki dipengaruhi oleh hormon testosterone. Pada suatu

penelitian, ditemukan bahwa perilaku agresi cenderung meningkat pada tikus betina yang

disuntik dengan hormon testosterone, lalu perilaku agresi cenderung menurun pada tikus jantan

yang hormon testosterone-nya dihilangkan. Beberapa jenis hewan memang memiliki

kecendrungan agresi pada jenis kelamin betinanya, terutama bila anak mereka terancam bahaya,

Agresi pada manusia

Mengapa banyak terjadi agresi pada manusia? Salah satu alasan yang masuk akal

mungkin adalah lemahnya kontrol biologis pada manusia. Manusia mengembangkan teknologi,

termasuk teknologi penghancuran, dan teknologi inilah yang mempengaruhi percepatan evolusi

biologis untuk menunjukkan kita bagaimana cara mengontrol agresi.   Pengalaman mengatakan

bahwa pistol lebih berbahaya daripada pisau, walaupun keduanya sama-sama dapat digunakan

untuk membunuh karena pistol lebih cepat dan memberikan waktu yang sangat sempit bagi

manusia melarikan diri.

Permasalahan lainnya adalah kondisi dimana manusia tidak hanya hidup dalam dunia

nyata, namun juga dalam dunia simbolis. Mereka seringkali menjadi agresif atas apa yang

mereka pikir akan terjadi di masa mendatang, atau hal-hal yang diberitahukan akan terjadi di

kemudian hari. Manusia juga mudah terpancing agresinya bila hal-hal yang berkaitan dengan

dirinya diganggu. Misalnya, seseorang marah saat bendera negaranya dibakar dan diinjak oleh

bangsa lain.

Kesimpulan

9

Page 10: Teori Etologis FIXS

Sosiobiologi menggunakan prinsip-prinsip evolusi untuk menjelaskan perilaku hewan

dan kemudian untuk memahami perilaku sosial dari manusia, sehingga didirikan sosiobiologi

sebagai bidang ilmiah yang baru. Teori ini berpendapat bahwa semua perilaku hewan dan

manusia, adalah produk dari keturunan, stimulus lingkungan, dan pengalaman masa lalu. Secara

tidak langsung, teori ini membentuk argumen ilmiah untuk menolak doktrin umum tabula rasa,

yang menyatakan bahwa manusia lahir tanpa isi mental bawaan dan budaya yang berfungsi

untuk meningkatkan pengetahuan manusia dan membantu dalam kelangsungan hidup dan

keberhasilan.

Kritik

1. Penggunaan instink dalam sosiobiologis kurang tepat diterapkan dalam perkembangan

manusia. Hal ini dikarenakan manusia memiliki struktrur yang lebih kompleks daripada

hewan.

2. Pada awalnya, teori ini hanya memperhatikan aspek-aspek biologis pada manusia yang

membuatnya berbeda dari hewan, namun pada akhirnya sosiobiologis justru mengarah pada

persamaan perkembangan yang dimiliki hewan dan manusia.

3. Sosiobiologis mereduksi manusia menjadi semata-mata hewan yang bergerak secara otomatis.

10