Teori Agama Secara Universal di Indonesia€¦ · melakukan kegiatan – kegiatan sosial teori...
Transcript of Teori Agama Secara Universal di Indonesia€¦ · melakukan kegiatan – kegiatan sosial teori...
1
CBDC – TFI
Character Building Agama
MELAKUKAN KEGIATAN – KEGIATAN SOSIAL
Teori Agama Secara Universal di Indonesia
KELOMPOK
NIM NAMA JABATAN
2001563504 SULISTIO HANS CHRISTIAN KETUA
2001560660 KEFIN WAKIL KETUA
2001561606 CHARLES KEVIN S. SEKRETARIS
2001565415 BRYAN CHRISTOPER K. ANGGOTA
2001563385 JUAN ANTONIUS ANGGOTA
2001566821 MUHAMMAD RIFQI FADHILLA ANGGOTA
2001563132 MARTINUS GAI BARA L.P. ANGGOTA
Kelas LI01
BINUS UNIVERSITY
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Agama merupakan sebuah kepercayaan yang dianut oleh seseorang. pengertian agama
adalah sebuah ajaran atau sistem yang mengatur tata cara peribadatan kepada Tuhan dan
hubungan antar manusia. Dalam ajaran sebuah agama, setiap penganutnya diajari agar
saling hidup rukun dengan sesama manusia.
Di Negara Kesatuan Republik Indonesia sendiri terdapat enam agama yang diakui dan
dilindungi. Enam agama di Indonesia yang telah diakui secara resmi tersebut antara lain
agama Islam, Katholik, Kristen, Buddha, Hindu dan Konghucu. Keenam pemeluk agama
tersebut diakui dan dilindungi oleh undang-undang untuk bebas melaksanakan ajaran dari
kepercayaan mereka tersebut.
Peran aktif kami selaku mahasiswa ini tentunya tidak lepas dari dukungan Universitas
Bina Nusantara (BINUS), yang merupakan salah satu universitas swasta yang cukup
ternama di Indonesia dan tentunya cukup banyak memahami kondisi kemasyarakatan
Indonesia. Dukungan dari berbagai pihak akan menjadi suatu kehormatan dan harapan
besar bagi kami. Untuk kemudian bersama-sama, dapat mewujudkan tujuan sosial
kemanusiaan kemasyarakatan melalui kegiatan ini.
1.2 Rumusan Masalah Dari uraian di atas, didapati rumusan masalah:
Apakah agama terpecah belah terus menerus ataukah agama dapat bersatu ?
1.3 Solusi Permasalahan Adapun solusi untuk rumusan masalah diatas sebagai berikut:
Melalui kegiatan projek luar kelas ini kami ingin mewawancarai beberapa tokoh agama
untuk mencari solusi tentang masalah keagamaan di Indonesia.
BAB II
REALISASI KEGIATAN
Tokoh Agama : Katolik Kegiatan : Mewawancarai tokoh agama
Tempat : BINUS Square , Jl. Budi Raya no .21
Tanggal Kegiatan : 09 Oktober 2017
Lokasi : BINUS Square
Pr. Agustinus Boiaran , SVD – Imam Katolik asal Flores. Sudah 6 tahun menjadi imam dan
jabatan terakhir pastor kepala
Berikut adalah hasil interview kami :
1. Menurut bapak hubungan antar umat beragama di indonesia sekarang seperti apa?
Sebenarnya, relasi yang terjadi antar umat beragama tergolong baik. Namun agama sering
kali digunakan untuk mewujudkan maksud tertentu . Contohnya : konflik yang berunsur
agama tidak lah murni karena masalah agama. Sering kali dicampur adukan , misalnya
dengan urusan politik. Misalnya , konflik antar kampung. Dimana kampung tersebut saling
berlainan agama. Lalu agama dibawa, sebenarnya relasi agama mereka baik namun hal
tersebut diperburuk dengan kepentingan-kepentingan tertentu , seperti kepentingan politik,
sosial, jabatan dan kekuasaaan.
Misalnya , pembakaran rumah ibadah, hal tersebut sebenarnya bukan dikarenakan agama,
namun masyarakat yang keliru tentang isu islamisasi, kristianisasi.
2. Bagaimana cara menjaga kerukunan umat beragama?
Cara terbaik untuk menjaga kerukunan umat beragama adalah dengan melakukan dialog.
Dialog kehidupan dan dialog intelektual / iman. Dialog kehidupan contohnya umat kristiani
melaksanakan perayaan natal dan paskah bersama umat muslim, begitu pula sebaliknya
ketika umat muslim merayakan Idul Fitri , umat kristiani saling berkunjung ke rumah yang
muslim. Dialog intelektual contohnya saling bertukar ilmu tentang agamanya masing-masing.
3. Apa yang dapat dilakukan dalam kegiatan sehari hari untuk menjaga kerukunan
umat beragama?
Ada begitu banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kerukunan. Misalnya dulu
ketika saya menjadi seorang frater, kami mempelajari tentang antropologi agama. Selain itu,
dulu ketika saya di Flores, ada sebuah pesantren dimana kepala pesantrennyaa adalah seorang
Pastor Katolik.
Selain itu, kalian juga dapat melakukan kunjungan ke yang berbeda agama, dengan begitu
kalian bisa saling mengenal satu sama lain.
4. Bagaimana cara pandang agama Katolik tentang agama lain?
Dulu , sebelum Konsili Vatikan II ada sejarah kelam agama Katolik. Dimana dulu, tidak ada
keselamatan di luar gereja. Namun setelah Konsili Vatikan II , gereja Katolik sadar,
kemudian setelah itu mereka percaya bahwa ada juga keselamatan di luar gereja. Hal tersebut
karena mereka yakin bahwa Allah mewahyukan keselamatan melalui berbagi cara. Dimana
agama haruslah mengajarkkan tentang hidup yang baik dan benar
5. Apa pesan terhadap generasi muda agar dapat membangun toleransi beragama ?
Harapan saya, para generasi muda mempunyai wawasan terbuka untuk semua agama. Karena
interaksi melalui perbedaan tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara yang kaya. Kaum
muda lah yang kelaknya akan menjadi pemimpin negara ini. Para pemuda juga harus bersikap
kritis terhadap semua informasi yang di terima.
6. Seberapa penting menjaga kerukunan umat beragama?
Sangatlah penting, karena apabila kita tidak menjaga kerukunan maka roda pemerintah tidak
akan berjalan. Bangsa eropa dulu merupakan negara yang fanatik, namun sekarang mereka
sudah terbuka. Kerukunan umat beragama haruslah di tanamkan sejak kecil agar mereka
terbiasa untuk selalu menjaga kerukanan beragama
7. mengapa diIndonesia sangat sensitif terhadap sesama agama?
Hal tersebut di karenakan masalah politik. Misalnya, di Flores seorang gubernur haruslah
beragama Katolik. Hal tersebut karena hasutan dan mindset. Masyarakat menjadi muda
percaya.
Seharusnya kita haruslah:
membangun sikap kritis
mempunyai keyakinan bahwa agama kita dan agama lain itu benar
harus bisa terbuka untuk menghargai perbedaan.
Jangan fanatis secara berlebihan, kita juga tidak boleh memaksakan kehenedak kita8.
Kenapa ada begitu banyak agama di dunia, kenapa tidak hanya 1 saja ?
Hal tersebut dikarenakan situasi
1. Allah mewahyukan keselamatan melalui banyak cara , misalnya dalam praktek hidup
beragama ada bermacam-macam prinsip dasar. Wahyu tersebut di turunkan melalu banyak
cara misalnya umat islam percaya bahwa Muhammad adalah nabi terakhir. Umat kristianu
percaya bahwa Yesus adalah Allah yang turun dalam wujud manusia untuk menyelamatkan
umat manusia dari dosa. Kalau kita saling percaya, maka kita akan bersatu secara tidak
langsung
2. Manusia menanggapi wahyu secara berbeda-beda. Dan karena Allah mewahyukan diri
dalam konteks dan situasi yang berbeda pula, tidak mungkin ketika kita duduk berkelompok
Allah mewahuykan ,dan kemudian kita membuat agama sendiri. Tentu akan ada proses-
prosesnya
Hadir : 7 orang
2001563504 SULISTIO HANS CHRISTIAN
2001560660 KEFIN
2001561606 CHARLES KEVIN S.
2001565415 BRYAN CHRISTOPER K.
2001563385 JUAN ANTONIUS
2001566821 MUHAMMAD RIFQI FADHILLA
2001563132 MARTINUS GAI BARA L.P.
Tidak hadir : -
DOKUMENTASI KEGIATAN
TOKOH AGAMA : BUDDHA
Tanggal Kegitan : 15 Oktober 2017
Lokasi : Vihara Ekayana
Bhante Nyanangupta adalah seorang bhiksu dari vihara Ekayana. Menjalani kehidupan
sebagai seorang Bhiksu merupakan jalan kehidupan yang telah beliau pilih, berawal dari
dorongan spiritual untuk mendalami agama yang telah beliau rasakan sejak dari remaja
membuat dia bertemu dengan ajaran Buddha yang kemudian memikat hati beliau. Beliau
tumbuh dengan dorongan tersebut yang dia pendam untuk dirinya sendiri dan menjalani
hidup bagaikan anak remaja biasa, setelah lulus sekolah dengan gelar S.Kom dan bekerja di
bidang IT beliau merasa bahwa jalan tersebut tidak cocok baginya yang kemudian
mendorong beliau untuk mendalami ajaran Buddha dan memilih jalan hidup sebagai seorang
Bhiksu, kini beliau membantu umat Buddha yang lain dengan cara membantu dan
membimbing mereka melalui ajaran – ajaran Buddha.
1. Menurut saudara hubungan antara umat beragama di Indonesia sekarang
seperti apa ? Dari dulu Indonesia telah beragam. Akibat dari interaksi dengan bangsa dan budaya
yang lain maka Indonesia bisa menjadi beragam seperti saat ini, dengan adanya
perbedaan cara penerimaan terhadap hal – hal yang baru sehingga melahirkan
keragaman yang baru pula. Sebenarnya kehidupan beragama di Indonesia cukup baik,
akan tetapi sering dikacaukan oleh orang – orang dan kelompok – kelompok tertentu
yang memiliki kekuasaan sehingga nama agama sering dibawa – bawa oleh mereka
demi memenuhi tujuan and ego mereka masing - masing
2. Bagaimana cara menjaga kerukunan umat beragama ? Berdialog adalah kunci untuk menjaga kerukunan umat beragama. Hal – hal yang
memecah belah kita sebenarnya adalah ketika agam dicampurkan ke rana – rana lain
mulai dari bisnis hinggak politik, mereka yang memegang kekuasaan dapat dengan
mudah memperdaya rakyat kecil dan akibat dari kurangnya dialog serta interaksi
antara umat beragama maka konflik akan semakin membesar. Maka dari itu demi
menjaga kerukunan tersebut alangkah baiknya kita jika kita dapat lebih terbuka lagi
dengan orang lain serta lebih menghargai perbedaan yang ada terutama perbedaan
kepercayaan.
3. Aplikasi sehari – hari yang mudah dilakukan untuk menjaga kerukunan umat
beragama ? Berdialog ato bersosialisasi adalah hal yang sangat mudah dilakukan serta memiliki
dampak yang besar dalam menjaga kerukunan, karena melalui dialog kita dapat saling
bertukar pikiran sehingga kita dapat saling mengerti dan melahirkan rasa toleransi
kepada orang lain yang memiliki kepercayaan yang berbeda dengan kita. Bagi diri
kita tentu agama yang kita anut adalah yang terbaik, akan tetapi bukan berarti agama
yang lain itu salah, agama bukanlah matematika yang dimana jalan keluar dari suatu
permasalahan hanya satu melainkan agama adalah hubungan kita dengan Tuhan,
tetapi dengan cara – cara yang berbeda saja.
4. Bagaimana cara pandang agama saudara terhadap agama lain ? Dalam agama Buddha diajarkan bahwa cinta kasih itu untuk semua makhluk atau
elemen yang ada di dunia, hal ini mengajarkan kita untuk menghadapi perbedaan dan
keragaman yang ada. Walaupun adanya perbedaan keyakinan akan tetapi kita harus
bisa menghadapi perbedaan tersebut dengan menyebarkan cinta kasih kepada sesama
kita.
5. Apa pesan terhadap generasi muda agar dapat membangun toleransi beragama
? Beragama itu baik adanya karena agama merupakan hubungan kita dengan Yang
Maha Kuasa. Meskipun kita yakin seyakin – yakinya terhadap agama kita namun kita
juga harus menghargai keyakinan orang lain, karna dalam konteks agama tidak ada
yang benar dan salah karena semuanya memiliki tujan yang sama yaitu membangun
hubungan dengan Tuhan serta menerapkan ajaran – ajarannya. Beragama itu tidak
hanya dengan satu cara, maka dari itu ada banyak agama di dunia ini karena adanya
perbedaan cara kita untuk menjalin hubungan dengan Tuhan kita.
Selanjutnya ketika kita akan bersosialisasi, pertanyaan tentang agama seseorang
tidaklah penting karena dalam bersosialisasi agama itu sangat sensitive dan kadang
hal kecil seperti ini yang disepelehkan akan menjadi bibit – bibit kebencian akan
keyakinan yang lain.
6. Jika terjadi konflik antara agama, bagaimana cara kita mengatasinya ? Apapun masalahnya alangkah lebih baik jika kita dapat menyelesaikannya dengan
baik, berdialog merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan masalah. Sebenarnya
masalah antara agama itu tidak benar – benar ada akan tetapi konflik – konflik antara
orang – orang atau kelompok – kelompok yang berkuasa dilabelkan dengan agama,
sehingga rakyat yang gampang dipengaruhi menjadi korban. Hal ini terjadi akibat
kurangnya pengertian serta kurangnya informasi yang akurat tentang permasalah
tersebut. Maka dari itu perbanyaklah dialog sehingga bisa tumbuh pengertian antara
umat beragama yang ada serta tidak gampang dipengaruhi oleh isu – isu yang tidak
benar.
7. Seberapa penting kerukunan umat beragama dan untuk menjaganya ? Sangat penting. Indonesia pada dasarnya dibangun atas keragaman serta kerukunan
antara umat beragama. Jika kerukunan antara umat beragama tidak bisa dijaga maka
Indonesia akan terpecah belah yang disebabkan oleh keegoisan diri kita sendiri.
8. Mengapa di Indonesia agama sangat sensitif ? Karena kita di didik untuk menerima keseragaman sehingga kita lebih terbiasa dengan
hal – hal yang sama dan tidak berbeda. Keyakinan sangatlah banyak terutama di
Indonesia yang terdiri dari keanekaragaman, karena kurangnya pengertian, rasa
hormat, serta toleransi untuk hal – hal yang lain makan kerukunan antara umat
beragama juga tidak akan lancar melainkan akan terhambat oleh hal – hal sperti ini.
Kita terlalu banyak berharap bahwa setiap orang akan memiliki kepercayaan yang
sama dengan kita, sehingga dari hal ini terlahirlah kekecewaan dan rasa benci
terhadap kepercayaan yang berbeda dengan yang kita anut yang membuat suasan
rukun terganggu.
9. Apa kelebihan orang yang beragama dibandingkan yang tidak ? Sebenarnya orang yang beragama belum tentu lebih baik dari yang tidak beragama,
tergantung dari cara orang tersebut mengimplementasikan ajaran agamanya. Karena
pada dasarnya agama tidak menjadikanmu lebih baik dari orang lain apalagi jika kita
tidak dengan sungguh – sungguh beragama dengan kata lain melakukan semua ajaran
yang telah kita dapatkan dari kepercayaan kita masing – masing.
Hadir : ( 6 orang )
2001563504 SULISTIO HANS CHRISTIAN
2001560660 KEFIN
2001561606 CHARLES KEVIN S.
2001565415 BRYAN CHRISTOPER K.
2001563385 JUAN ANTONIUS
2001566821 MUHAMMAD RIFQI FADHILLA
Tidak Hadir : ( 1 orang ): 2001563132 - MARTINUS GAI BARA L.P.
TOKOH AGAMA KRISTEN
Tanggal kegiatan : 19 Oktober 2017
Lokasi : Gereja Kristus Yesus
Narasumber : Natanael Pratama ( Hamba Tuhan )
Kehidupan sebagai pelayan Kristus yang di jalani Natanael Pratama pada usia mudanya telah
membawa berkah bagi banyak orang.
1. Menurut saudara hubungan antara umat beragama di Indonesia sekarang
seperti apa ? Hubungan umat beragama di Indonesia tidak memiliki masalah yang signifikan, akan
tetapi masalah yang ada seringkali bukan berasal dari konflik agama yang
sesungguhnya melainkan dari masalah di rana lain yang mengatasnamakan agama,
contohnya masalah politik.
2. Bagaimana cara menjaga kerukunan umat beragama ? Dengan kita menyadari perbedaan serta menerimanya maka kita dapat hidup rukun
meskipun saling berbeda – beda. Meskipun agama kita memang tidak sama, akan
tetapi agama memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menyebarkan kebaikan. Dengan
kita berdialog dan membuka diri kepada orang lain maka kita bisa saling mengerti
sehingga ada jembatan yang menghubungi antara umat beragama.
3. Aplikasi sehari – hari yang mudah dilakukan untuk menjaga kerukunan umat
beragama ? Perbanyak dialog dengan orang lain, lebih terbuka lagi kepada mereka serta
menghargai dan montoleransi akan perbedaan keyakinan yang ada sehingga dapat
tercipta lingkungan yang saling menghargai.
4. Bagaimana cara pandang agama saudara terhadap agama lain ? Sebagai orang Kristen yang baik, kita harus sadar akan agama kita sendiri dulu. Kita
harus mendalami agama kita terlebih dahulu agar tidak akan terjadi kesalahpahaman
ketika kita berbaur dengan orang yang berbeda keyakinan. Sebagai seorang Nasrani
kita juga harus membuka diri kita terhadap mereka yang memiliki kepercayaan yang
berbeda, karena walaupun berbeda kita masih sama – sama ciptaan Tuhan.
5. Apa pesan terhadap generasi muda agar dapat membangun toleransi beragama
? Gunakanlah media sosial secara seimbang. Masalah terjadi karena kurangnya
keseimbangan antara kritik dan dialog dimana orang – orang hanya sibuk mengkritik
sedangkan dia tidak paham dengan bai kapa yang dia kritik itu, sehingga memicu
kesalahpahaman dan menimbulkan masalah. Terutama untuk anak – anak muda pada
jaman ini agar dapat lebih terbuka dan bijaksana supaya ketika kita mengkritik orang
lain akan perbedaannya dengan kita, maka kita harus bersedia untuk dikritik balik.
6. Jika terjadi konflik antara agama, bagaimana cara kita mengatasinya ? Bertemu dan selesaikan. Pada dasarnya seringkali agama itu dibawa- bawa oleh
masalah yang lain yang sebenarnya tidak memiliki kaitannya dengan agama. Masalah
seperti itulah yang sangat sulit untuk diatasi karena ego dari seseorang ato kelompok
dapat menyebabkan masalah bagi orang lain dan kemudian ditutupi oleh label agama.
Orang yang menjual agama demi kepentingannya sendirilah yang menjadi pemicu
masalah – masalah yang mengatasnamakan agama, mereka tidak pantas untuk
menyebut dirinya beragama.
7. Seberapa penting kerukunan umat beragama dan untuk menjaganya ? Sangat penting karena agama membantu untuk menjaga kemanusiaan manusia. Jika
kerukunan tidak dijaga maka akan muncul banyak perseteruan akibat dari perbedaan
keyakinan, jika hal ini terjadi maka agama kehilangan tujuannya untuk menyebarkan
kebaikan.
8. Mengapa di Indonesia agama sangat sensitif ? Karena agama di Indonesia sering sekali dibawa ke rana – rana lain, terutama pada
rana politik. Masalah yang murni berasal dari agama itu sangat sedikit tetapi banyak
masalah yang mengatasnamakan agama yang terjadi karena ego – ego dari orang –
orang yang egois dan rela mengorbankan apa saja demi meraih tujuannya. Akibat dari
itu agama menjadi topik yang sensitive tidak hanya di Indonesia tapi di dunia,
sebenarnya sensitivitas dapat dikurangi bahkan dihilangkan jika kita mau mencoba.
9. Apa kelebihan orang yang beragama dibandingkan yang tidak ? Sebenarnya orang yang beragama belum tentu lebih baik dari yang tidak beragama,
karena masih banyak orang yang beragama secara munfaik atau formalitas saja,
terutama di jaman ini sangat banyak orang – orang seperti itu dimana mereka tidak
benar – benar mendalami agama mereka sendiri.
Hadir 7 orang ( Lengkap )
2001563504 SULISTIO HANS CHRISTIAN
2001560660 KEFIN
2001561606 CHARLES KEVIN S.
2001565415 BRYAN CHRISTOPER K.
2001563385 JUAN ANTONIUS
2001566821 MUHAMMAD RIFQI FADHILLA
2001563132 MARTINUS GAI BARA L.P.
BAB III
Penutup Salah satu penyebab kemerosotan moral adalah berkurangnya kadar dan kesadaran dalam mengamalkan
ajaran-ajaran agama. Moral agama itu sendiri tidak akan berubah, karena moral agama ini selalu terkait
dengan syariat agama, oleh karena itu moral yang tanpa didasari oleh konsep nilai agama akan selalu
berubah.
Kami yakin bahwa salah satu upaya untuk mempererat persatuan bangsa dan negara Indonesia adalah
dengan membentuk serta memperbaiki moral agama pada generasi mudanya. Oleh sebab itu, kami
melakukan wawancara dengan tokoh agama dengan harapan , ilmu yang kami dapatkan dari tokoh agama
tersebut dapat menambah wawasan kami, serta hal-hal positif dari tokoh agama tersebut
Diharapkan setelah kegiatan ini, kami sebagai generasi muda bangsa Indonesia dapat membantu
mempererat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dengan meningkatkan moralitas para generasi muda
Rekap kehadiran