telaah jurnal
-
Upload
freaknie-freakz -
Category
Documents
-
view
375 -
download
36
description
Transcript of telaah jurnal
Telaah Jurnal
Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid dalam Rimpang TemuIreng (Curcuma aeruginosa Roxb.)
KHOIRINA DWI NUGRAHANINGTYAS, SABIRIN MATSJEH, TUTIK DWI WAHYUNI
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta 57126 Korespondensi: Jl. Ir Sutami 36A Surakarta 57126. Telp. & Fax.: +62-271-
663375. email: [email protected]
1. Judul
Dari jurnal yang berjudul “Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid
dalam Rimpang Temu Ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.)”.
Dari judul di atas dapat kita lihat sudah menggambarkan tentang isi
dari jurnal tersebut tetapi masih kurang lengkap judul ini seharusnya judul ini
dapat ditambahkan dengan menggunakan metode spektrofotometer UV-VIS,
IR, dan GC-MS sehingga menjadi “Isolasi dan Identifikasi Senyawa
Flavonoid dalam Rimpang Temu (Curcuma aeruginosa Roxb.) menggunakan
spektofotometer UV-Vis, IR dan GC-MS”. Dengan judul seperti ini dapat
membuat para pembaca lebih mengetahui inti dari jurnal ini sebelum masuk
kedalam pokok pembahasan.
2. Nama Penulis
Menurut Tips Penulisan Jurnal (Wayan, 2012), untuk point nama penulis
dalam jurnal ini sudah memenuhi syarat penulisan jurnal. Dimana, penulis
telah mencantumkan universitas tempat kuliahnya, alamat korespondensi serta
alamat emailnya yang memudahkan para pembaca dapat menghubunginya jika
pembaca ingin menanyakan sesuatu atau memberikan pendapat terhadap
jurnal penulis tersebut.
3. Abstrak
Dalam jurnal ini, abstraknya sudah masuk dalam kriteria penulisan jurnal
(Wayan,2012). Dimana, abstrak ini sudah mencakup pendahuluan, metode,
pembahasan dan hasil dari judul diatas. Tetapi kekurangan dari abstrak dalam
jurnal ini, abstraknya hanya ditulis dengan menggunakan bahasa inggris
sedangkan dalam Panduan Penulisan Artikel Ilmiah, abstrak yang tertulis
harus menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
4. Pendahuluan
Dalam menelaah sebuah jurnal pada bagian pendahuluan ini diperlukan
point-point sebagai berikut :
Pertama, alasan yang mendasari penelitian pada jurnal ini dibahas secara
tersirat, sehingga sangat menyulitkan pembaca untuk mengetahui alasan
sebenarnya dalam jurnal ini. Sebenarnya jika kita pahami alasan yang
sebenarnya dapat dipahami dengan baik. Tetapi alangkah baiknya, jika alasan
dalam jurnal ini dituliskan secara terperinci.
Kedua, teori yang mendasari jurnal ini sudah sangat lengkap dituliskan dalam
jurnal ini sehingga pembaca dapat memahami teori sesuai dengan judul diatas
akan tetapi ada beberapa penulisan catatan kaki yang tidak beraturan dan ada
juga teori yang tidak diberikan catatan kaki. Menurut penulisan catatan kaki,
penulisan catatan kaki lebih baik diberikan disetiap akhir point point
penjelasan sehingga ini akan sangat memudahkan pembaca jurnal dapat
mencari teori tersebut.
Ketiga, tujuan yang mendasari dari jurnal ini tidak dituliskan dalam jurnal ini.
Hal ini akan sangat menyulitkan pembaca karena tujuan isolasi dan
identifikasi senyawa flavonoid dalam rimpang temu ireng ini tidak diketahui.
Hanya saja dalam jurnal ini dituliskan beberapa manfaat dari beberapa kelas
flavonoid.
5. Metode Penelitian
Pada bagian metode penelitian dalam jurnal ini ada bebearapa point yang
tidak lengkap. Menurut Tips Menelaah Jurnal (Wayan, 2012) pada metode ini
mencakup populasi sampel, lokasi dan waktu penelitian, sampel dan besar
sampel, variabel-variabel yang diteliti dan rancangan penelitian. Dalam
metode penelitian peneliti hanya menuliskan teknik pengolahan data, dan
analisis data.
Adapun poin-poin dalam menelaah metode penlitian ini yaitu :
Pertama, meliputi teknik pengolahan data dimana dalam teknik pengolahan
data ini kita mengkaji tentang alat, bahan, dan cara kerja. Dalam jurnal ini
bahan yang digunakan sudah sangat jelas dimana untuk pelarutnya
menggunakan petroleum eter, kloroform, n-butanol, dan methanol. Pelarut ini
dipakai dengan bertujuan untuk menarik senyawa non polar karena tujuan dari
isolasi dan identifikasi senyawa flavonoid ini yaitu untuk memisahkan
isoflavon dari temu ireng tersebut. Akan tetapi cara kerja dari metode
penelitian ini masih sangat kurang dimana tidak dituliskan tentang
perbandingan pada penentuan eluen pada ekstrak petroleum eter, ekstrak
kloroform, ekstrak n-butanol dan juga pada ekstrak methanol, penulis hanya
menuliskan eluen yang sesuai. Dalam hal ini seharusnya penulis harus tetap
menuliskan eluen apa yang digunakan meskipun sudah diketahui bersama
bahwa untuk ekstrak metanol kita bisa menggunakan pelarut apa saja entah itu
polar dan non polar akan tetapi sebaiknya jika penulis mencantumkan eluen
yang harus digunakan untuk ekstrak metanol agar pembaca lebih mudah untuk
memahami cara kerjanya.
Kedua, Analisis Data. Dalam jurrnal ini tidak dituliskan secara lengkap
tentang analisis datanya sehingga pembaca akan sangat binggung ketika
membaca pada bagian metode penelitian ini. Proedur penelitiannya harus
dituliskan secara lengkap dengan menambahkan prosedur ketika fraksinasi
dilanjutkan dengan uv-vis atau uji warna, kemudian juga untuk identifikasi
UV-VIS, IR, GC-MS juga perlu dituliskan agar pembaca mengerti dengan
langkah-langkah yang dipakai untuk mengisolasi dan mengindetifikasi
flavonoid dari temu ireng tersebut.
6. Hasil dan Pembahasan
Menurut Tips Telaah Jurnal (Wayan, 2012) pada bagian hasil dan
pembahasan ini ada beberapa point jika kita mengkaji suatu jurnal tersebut
yaitu dalam bagian ini jurnal harus mempunyai tabel dan grafik hasil
penelitian.
Dalam jurnal ini ada beberapa poin yang telah mencakup persyaratan
jurnal yang baik dan ada beberapa poin kekurangan yang terdapat dalam jurnal
ini yang akan dijelaskan dalam poin-poin berikut ini :
Pertama, dalam jurnal ini menggunakan 3 spektofotometer yaitu UV-Vis, IR,
dan GC-MS. Dimana, untuk isolasi dan pengindentifikasian senyawa
flavonoid dalam temu ireng sudah sangat lengkap dengan menggunakan 3
spektofotometer ini.
Pada hakikatnya prinsip dari UV-VIS secara umum adalah untuk menentukan
golongan senyawa flavonoid. Prinsip kerja spektrofotometer UV-Vis adalah
dimana sinar/cahaya dilewatkan melewati sebuah wadah (kuvet) yang berisi
larutan, dimana akan menghasilkan spektrum. Alat ini menggunakan hukum
Lambert Beer sebagai acuan (Ewing, 1975). Dari spektometer UV-Vis ini,
dilanjutkan ke spektometer IR, dimana metode ini digunakan untuk menentukan
golongan senyawa flavonoid. Prinsip kerja dari IR ini adalah adalah berdasarkan
penyerapan sinar infra merah oleh suatu senyawa. Setiap senyawa mempunyai
spectrum infra merah yang karakteristiknya tergantung dari kandungan gugus
fungsinya. Dari spektofotometer IR kemudian dilanjutkan ke Gas
chromatographic mass spectroscopy (GC-MS) dimana metode ini digunakan
untuk menentukan struktur senyawa tersebut. Prinsip dari Gas chromatographic
mass spectroscopy ini adalah instrumentasi GC yang menggunakan
spektrometer massa (MS) sebagai dapat digunakan untuk memisahkan
campuran komponen dalam suatu sampel (GC komponen) sekaligus
mengidentifikasi komponen-komponen tersebut pada tingkat molekuler (MS
komponen) (Skoog et al. 2004).
Kedua, hasil penelitian dalam jurnal ini sangat sulit di mengerti dan sangat tidak
menarik pembaca dikarenakan langkah-langkah untuk pembuatan pelarut sampai
prosedur kerja menggunakan spectrometer UV-Vis, IR, dan GC-MS tidak
dijelaskan secara terperinci dalam jurnal ini. Jadi, untuk menelaah hasil dari
penelitian ini akan sangat sulit karena dari awal prosedur kerjanya saja tidak jelas.
Hasil penelitian dalam jurnal ini dimana menunjukkan hasil analisis fraksi f2, f4,
dan f9 menunjukkan adanya senyawa isoflavon. Dimana, fraksi f2 dengan UV-
Vis memperlihatkan panjang gelombang maksimum 207nm sedangkan pada
spektrofotometer IR ditunjukkan dengan adanya gugus aromatis C=O, C-O,
vinyl, -CH2- dan gugus metoksi sedangkan pada GC-MS menunjukkan
spektra fraksi f2 menunjukkan adanya puncak dasar pada m/z = 158 dan
puncak-puncak lain pda m/z = 295, 186 dan 128 . Pada fraksi f4 dengan uv-vis
tidak dijelaskan sampai pada panjang gelombang berapa hanya diperlihatkan
gambarnya sedangkan gambar dalam jurnal ini tidak jelas sehingga tidak bisa
dipastikan secara jelas apakah fraksi f4 ini menunjukkan flavonoid,
seharusnya dicantumkan secara jelas panjang gelombang yang terbaca pada
uv-vis tersebut. Pada spektorofotometer IR untuk fraksi f4 ditunjukkan dengan
adanya C=O, - C-O dan paling sedikit satu gugus –CH3. Pada spektra masa
fraksi f4 menunjukkan flavonoid terlihat bahwa m/z terbesar adalah 281, yang
berarti bukan ion molekul, karena m/z-nya ganjil. Berdasarkan hasil analisis
sebelumnya, maka spektra ini berasal dari isoflavon dengan subtituen 2 gugus
metoksi. Pada fraksi f9 menggunakan uv-vis tidak dituliskan panjang
gelombangnya hingga mencapai isoflavon hanya dijelaskan dengan gambar
dan gambarnya pun tidak jelas. Dengan menggunakan spektrofotometer IR
untuk fraksi f9, isoflavon ditunjukkan dengan gugus aromatik, -OH, eter dan –
CH3. Menggunakan spektra masa pada fraksi f9 ditunjukkan dengan adanya
limpahan sebagai puncak dasar pada m/z = 149 dan puncak-puncak lain pada
m/z = 167, 132, 123 dan 104. Berdasarkan analisis dengan uji warna dan
terhadap spektra UV-Vis, IR dan GC-MS, dapat disimpulkan bahwa fraksi f9
mengandung isoflavon dengan subtituen 2 gugus metoksi dan 1 gugus
hidroksi. Bisa disimpulkan bahwa metode spektrofotometer UV-Vis, IR, dan
GC-MS berjalan dengan baik dengan menunjukkan adanya senyawa isoflavon
dalam fraksi f2, f4, dan f9.
7. Kesimpulan dan Saran
Dilihat dari Tips Menelaah Jurnal (Wayan, 2012), dalam jurnal ini
kesimpulannya sudah mencakupi persyaratan jurnal yaitu dengan menjawab
tujuan dari jurnal tersebut. Saran yang terdapat dalam jurnal ini pun juga
sudah relevan dengan hasil penelitian tersebut.
Hal ini dapat dilihat dari beberapa poin dibawah ini :
Pertama, kesimpulan dari penelitian ini sudah mencakup semuanya dimana
ekstrak petroleum eter mengandung senyawa flavonoid golongan isoflavon
yang diperkirakan mempunyai struktur sebagai berikut
Kedua, saran dari penelitian ini adanya penelitian lebih lanjut. Pada penelitian
ini yang diteliti senyawa isoflavonnya hanya pada ekstrak petroleum eter
dimana pada ekstrak petroleum eter banyak mengandung senyawa flavonoid
sehingga hanya ekstrak petroleum eter yang diteliti lebih lanjut dalam jurnal
ini maka diharapkan adanya penelitian lebih lanjut pada ekstrak kloroforn dan
n-butanol yang dimana pada kedua ekstrak ini menunjukan adanya flavonoid.
DAFTAR PUSTAKA
Ewing, G.W., (1975). Instrumental Methods of Chemical Analysis. Fouth Edition.
Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha.
Herman, Soewardi. 2004. Panduan Penulisan Artikel Ilmiah. Jakarta: Universitas
Padjadjaran
Skoog, Douglas A., et al. 1996. Principles of Analysis, 5th ed. Saunders College
Publishing
Wayan, A. 2012. Tips Menelaah Jurnal. (Online).(http://www.blogspot.com/tips_
menelaah_jurnal.html, diakses 26 Oktober 2012)
LAMPIRAN