Tekpro Pa Juswan

download Tekpro Pa Juswan

of 5

description

teknologi produksi

Transcript of Tekpro Pa Juswan

TUGAS

TEKNOLOGI PRODUKSI BANGUNAN LEPAS PANTAI

KELOMPOK 1:

Hendra Setiawan

(D321 08 282)Rianto A. Payung

(D321 09 283)

Diaspora Narpa

(D321 10 269)

Salmon Panggau

(D321 10 2 )

PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN

JURUSAN PERKAPALAN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2014

Load Out adalah Proses relokasi bangunan lepas pantai (deck, jacket, pile, dll) dari erection area ke atas barge.

Ada 3 metode:

Skidding method

Lifting method

Dolly/trailer method

Proses Load Out Load out dilakuan oleh fabrication contractor

Pelaksanaannya disesuaikan dengan:

Load-out plan

Owner specification

Skidding Load Out Method Deck/jacket diletakkan di atas skid, kemudian ditarik dengan winch dan pengaturan rigging sedemikian rupa sehingga skid akan bergeser pada skidway sembari mengangkat deck/jacket hingga ke atas barge.

Metode ini unggul terutama untuk deck/jacket yang tergolong sangat berat (> 2000 MT), dimana tidak mungkin dilakukan operasi loadout dengan dua metode yang lain.

Pada jacket yang memiliki kaki-kaki sejajar, maka dimungkinkan untuk memasang skidplate menjadi satu tepat memanjang pada kaki-kakinya.Lifting Loadout Method

Deck/jacket dengan pengaturan rigging sedemikian rupa sehingga deck/jacket diangkatmenggunakan crane dan dipindahkan hingga ke atas barge.

Metode ini digunakan dengan memperhatikan kapasitas crane (baik kapasitas angkat, maupun panjang jangkauan crane boom) yang tersedia di fabrikasi. Satu atau beberapa crane secara simultan dapat digunakan untuk operasi ini.

Dolly/Trailer Loadout Method Deck/jacket dipindahkan sedemikian rupa menggunakan dolly atau trailer hingga ke atas barge.

Metode ini sangat tergantung dengan ketersediaan dolly/trailer di fabrikasi (tidak semua punya) dan kapasitas angkut dolly atau trailer itu sendiri.

-Proses untuk struktur ringan tidak terlalu beresiko dibanding dengan proses untuk struktur yang besar sehingga pada tahapan dengan proses untuk struktur yang besar semuanya harus betul-betul diperhitungkan dengan baik.- Hal-hal yang biasanya menjadi pertimbangan dalam proses load out adalah: kondisi cuaca pada saat load out, pasang surut air laut, kedalaman perairan dsb. Proses loadout merupakan proses yang kompleks dan membutuhkan perencanaan yang matang agar dapat berjalan dengan lancar. Proses ini tidak hanya membutuhkan perencanaan teknik yang matang, namun juga perencanaan biaya yang tepat agar biaya produksi dapat tetap terkontrol dan dan tidak mengalami pembengkakan.Hal-hal teknis yang dapat dilakukan agar proses loat out dapat berlangsung dengan aman adalah:

- Pembuatan prosedur engineering keseluruhan rencana kegiatan proses load out dibuat dalam bentuk prosedur load out. Kegiatan dilapangan harus mengikuti secara benar prosedur yang telah dibuat sehingga kemungkinan timbulnya resiko bisa dihindari.- Skidding kontrol karena struktur yang diload out sebelum masuk ke atas barge akan melewati rel luncur (skid way), maka salah satu yang harus diutamakan adalah skidding kontrol. Pada kontrol ini, struktur dengan bobot yang besar secara perlahan-lahan ditarik melewati jalur rel luncur. Dalam proses tersebut struktur berada di atas sepatu luncur (skid shoes) dari bahan kayu yang akan bergesekan langsung dengan rel dari baja dilapisi teflon.- Jembatan penghubung (connection bridge) merupakan jembatan yang menghubungkan antara jetty dan barge. Jembatan penghubung tersebut akan dilewati oleh struktur yang ditarik masuk ke atas barge. Design connection bridge berbeda-beda sesuai dengan struktur yang akan dilewatinya dimana bobot menjadi faktor utama. Bahan pembuatan dari baja yang juga dilapisi dengan teflon agar mudah dilewati oleh struktur.- Ballasting control proses masuknya struktur ke atas barge secara perlahan-lahan sesuai dengan kontrol ballast. Proses kontrol mempertimbangkan konstruksi barge dan jumlah serta kapasitas pompa yang digunakan. Kesalahan dalam proses ballasting akan berakibat fatal karena struktur dapat tergelincir sehingga menyebabkan kerusakan. Setelah struktur berada di atas barge barulah dilakukan pengikatan terhadap struktur tersebut.