Teknologi Biodiesel Dari Nyamplung
-
Upload
ari-jackie-wibowo -
Category
Documents
-
view
32 -
download
0
description
Transcript of Teknologi Biodiesel Dari Nyamplung
7/17/2019 Teknologi Biodiesel Dari Nyamplung
http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-biodiesel-dari-nyamplung 1/11
TEKNOLOGI BIODIESEL DARI NYAMPLUNG
Biodiesel atau FAME (fatty acid methyl ester ) dapat diproduksi dari minyak nabati
dan lemak hewan, merupakan bahan bakar yang biodegradable, dan dapat
diperbaharui, dapat digunakan untuk pelumas, dan mempunyai flash point yang
relative tinggi memberikan daya tarik sebagai alternatif minyak berbasis bahan bakar diesel.
embuatan biodiesel dari minyak nyamplung men!adi salah satu perhatian
emerintah dalam rangka pengembangan bahan bakar alternatif. "yamplung
sebagai bahan baku biodiesel mempunyai keunggulan, antara lain dapat
menghasilkan yield yang #ukup tinggi, tersebar merata se#ara alami di $ndonesia
dan memiliki daya bertahan hidup yang tinggi, produktivitasnya tinggi hingga %& ton'
ha !ika dibanding dengan !arak pagar. otensi minyak nyamplung yang dihasilkan di
$ndonesia #ukup besar, yaitu .*&+, ton'tahun atau *.-*.&&& kl'tahun.
/ntuk men!adi biodiesel, bi!i nyamplung mengalami dua proses pengolahan, yaitupengolahan bi!i men!adi minyak nyamplung dan pengolahan minyak nyamplung
men!adi biodiesel. roses pengolahan biodiesel dari bi!i nyamplung di!elaskan
sebagai berikut.
0ambar 1. 2iagram alir proses pengolahan biodiesel nyamplung
7/17/2019 Teknologi Biodiesel Dari Nyamplung
http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-biodiesel-dari-nyamplung 2/11
A. engolahahan Bi!i men!adi Minyak "yamplung1. erlakuan dan penyimpanan bi!i
Bi!i nyamplung yang sudah dipanen, dikeringkan terlebih dahulu di bawah
sinar matahari atau !ika alatnya tersedia, dikeringkan dengan menggunakan
mesin pengering bi!i. Apabila sinar matahari #ukup terik, pengeringanmemerlukan waktu %3 hari. 4etelah ter#apai kondisi kering udara (kadar air
3 1%5), kemudian bi!i dikuliti yaitu daging bi!i dipisahkan dari #angkangnya.
4etelah dikuliti, diperoleh rendemen bi!i sebesar -&5 dan tempurung
#angkangnya &5 (kering udara). Bi!i dimasukkan ke dalam karung goni yang
ditutup rapat dan disimpan di gudang, diusahakan lantai gudang dialasi
kayu'papan yang tidak begitu rapat agar ada udara yang mengalir dan agar
tidak lembab. 6uang penyimpanan diusahakan tidak terlalu dingin dan
lembab, suhu ideal adalah % 3 %- 78 dan kelembaban sekitar &3-& 5.
/ntuk men#apai kondisi yang ideal, sebaiknya gudang memiliki ventilasi untuk
memasukkan udara dari luar dan mengeluarkan udara dari dalam ruang. Apabilla !angka waktu penyimpanan bi!i ke proses pengolahan memerlukan
waktu lama, maka sewaktu3waktu perlu di #ek apakah bi!i terkena serangan
!amur atau hama'kutu. Apabila beberapa sampel terkena serangan !amur,
sebaiknya bi!i di#u#i dan dikeringkan kembali. 4edang apabila serangan
hamanya terlalu banyak, maka diperlukan fumigasi seluruh ruang
penyimpanan tersebut.
%. engupasan, pengukusan dan pengeringan bi!i
Bi!i nyamplung yang masih ada tempurungnya, dihilangkankan dahulu
tempurungnya, kemudian bi!i tanpa tempurung tersebut dikukus dengan air
panas selama % !am untuk menghilangkan getahnya atau fraksi tak
tersabunkan, kemudian dikeringkan lagi di bawah sinar matahari.
engeringan bi!i tanpa tempurung bisa !uga dilakukan dengan #ar a digoreng
tanpa minyak (sangray) atau dengan mesin. engeringan dilakukan sampai
bi!i nyamplung berwarna #oklat kemerahan. 9ahapan pengeringan ini sangat
penting, karena menentukan besarnya rendemen minyak yang dihasilkan.
0ambar %. Mesin pengering bi!i nyamplung
7/17/2019 Teknologi Biodiesel Dari Nyamplung
http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-biodiesel-dari-nyamplung 3/11
. engepresan bi!i Alat yang digunakan untuk mengekstrak minyak nyamplung dari bi!inya ada
dua tipe yaitu : mesin pres hidrolik manual, dan mesin pres ekstruder' ulir.
Mesin tipe hidrolik sesuai digunakan untuk skala rumah tangga atau rakyat,
sedangkan tipe ekstruder digunakan untuk pabrik. ;edua tipe mesin pres
tersebut memilki kelebihan dan kekurangan. Mesin pres tipe hidrolikmemerlukan energi listrik yang ke#il yaitu sekitar 1.&&& watt, sedang untuk
tipe ekstruder memerlukan energi listrik #ukup besar yaitu sekitar + ;<A.
roduksi minyak tipe hidrolik sangat ke#il yaitu sekitar 1& liter'hari, sedang
tipe ekstruder yang mampu dibuat sampai saat ini dapat menghasilkan 1&&
liter minyak'hari. ada demplot 2esa Mandiri Energi (2ME) digunakan mesin
tipe ekstruder.
4istem hidrolik 4istim ulir (ekstruder)0ambar . Mesin pres bi!i nyamplung
=asil pengepresan selain minyak akan dihasilkan !uga limbah berupa bungkil
yang terdiri dari tempurung, daging bi!i dan sisa minyaknya dengan !umlah
sekitar &5 dari berat bi!i kering. >leh karena itu, pabrik pengolahan minyak
nyamplung harus disertai dengan pengolahan limbah bungkil men!adi briket
bungkil. Bungkil yang !umlahnya #ukup besar tersebut kalau tidak
dimanfaatkan akan men!adi sumber pen#emaran lingkungan. >leh karena itu,
pabrik pengolahan minyak nyamplung harus disertai dengan pengolahan
limbah bungkil men!adi briket bungkil. 4e#ara ekonomi, nilai kalor bungkil
lebih tinggi, karena mengandung tempurung, daging bi!i dan minyak sekitar %&3&5. Briket bungkil ini nilai komersialnya #ukup tinggi dan pemasarannya
mudah, baik untuk rumah tanga atau industri pertanian sebagai pengganti
kayu bakar.
Angka rendemen minyak menggunakan mesin pres sangat ke#il (%&3&5)
apabila dibandingkan dengan nilai se#ara teoritis. =asil u!i laboratorium #ara
pres dengan menggunakan pelarut kimia menghasilkan minyak sebesar
*,5, air %,&5, protein 11,*5 dan karbohidrat sebesar +,5 atau total
sebesar ,+5. 4ampai saat ini masih belum ditemukan mesin pres yang
menghasilkan rendemen minyak tinggi.
7/17/2019 Teknologi Biodiesel Dari Nyamplung
http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-biodiesel-dari-nyamplung 4/11
>leh karena itu sebelum diolah men!adi biodiesel, terlebih dahulu perlu
dilakukan proses deguming terhadap minyak nyamplung yang akan diolah.
*. emisahan 0etah (Deguming )
Minyak yang keluar dari mesin pres umumnya berwarna hitam gelap, karena
banyak mengandung kotoran yang berasal dari kulit dan senyawa kimia
seperti alkoloid, fosfatida, karotenoid, khlorofil dan lain3lain yang berwarna
gelap. roses deguming dilakukan pada suhu & 78 selama & menit,
endapan yang ter!adi dipisahkan, kemudian di#u#i dengan air hangat suhu
&78 sampai !ernih. 4elan!utnya air dipisahkan'diuapkan dari minyak dengan
pengering vakum pada suhu & 78 agar tidak ter!adi reaksi oksidasi yang bisa
mengubah warna minyak tersebut men!adi gelap kembali.
9u!uan proses deguming adalah untuk memisahkan minyak dari getah atau
lendir yang terdiri daro fosfatida, protein, karbohidrat, residu, air dan resin.
roses deguming dilakukan dengan menambahkan asam fosfat sebanyak &,+5 (b'b? minyak, sehingga akan terbentuk senyawa fosfatida yang mudah
terpisah dari minyak. ;emudian senyawa tersebut dipisahkan berdasarkan
pemisahan berat !enis yaitu senyawa fosfatida beradada di bagian bawah dari
minyak tersebut. =asil dari deguming akan memperlihatkan perbedaan yang
sangat !elas dari minyak asalnya, yaitu berwarna !ernih kemerah3merahan.
0ambar *. 8ontoh minyak nyamplung hasil pres (1),
hasil deguming (%), gliserol (), stearin (*) dan biodiesel (+)
B. engolahan Minyak "yamplung men!adi Biodiesel
4etelah minyak nyamplung dipisahkan getahnya, dianalisis kadar asam lemak
bebasnya (FFA) dan ditetapkan besaran !umlah preaksi metanol yang
digunakan, kemudian minyak tersebut diolah lan!ut men!adi biodiesel. =asil
penelitian menun!ukkan, untuk proses esterifikasi, perbandingan molar metanol
terhadap kadar FFA minyak nyamplung hasil deguming yang optimum adalah
%&:1. 4etelah itu barulah dilakukan proses pengolahannya.
roses pengolahan minyak nyamplung men!adi biodiesel sangat tergantung darikadar asam lemak bebas awal dari minyak nyamplung setelah deguming
7/17/2019 Teknologi Biodiesel Dari Nyamplung
http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-biodiesel-dari-nyamplung 5/11
(refined oil). Ada kategori proses pengolahan minyak nyamplung berdasarkan
klasifikasi kompleks'kerumitan pengolahannya yaitu :
1. roses Transesterifikasi (9)
roses ini digunakan apabila kadar FFA dari refined oil @ 15. roses
transesterifkasi . prinsipnya adalah mereaksikan refined oil dengan metanol
teknis dalam perbandingan molar metanol terhadap berat refined oil :1
dengan menggunakan katalis "a>=';>= &,+5 dan dipanaskan pada suhu
& 78 selama &,+ !am disertai pengadukan di dalam reaktor estrans yang
terbuat stainless steel (ba!a tahan karat) yang tertutup rapat yang dilengkapi
dengan sistim destilasi metanol yang menguap. 4etelah proses selesai,
biodiesel yang dihasilkan dienapkan selama 3* !am untuk memisahkan
gliserol yang terbentuk dari pembuatan biodiesel tersebut. 2alam proses
skala pabrik, pemisahan gliserol ini dapat dilakukan se#ara #epat dengan
menggunakan alat sentrifuge. Air yang terbentuk di bawah permukaan
biodiesel di#u#i dengan menambahkan asam asetat glasial sebesar &,&15,
di#u#i dengan air hangat suhu &78, dan kemudian sisa air diuapkan.
Metanol yang tersisa dikeluarkan dan disatukan dengan larutan metanol
yang terdestilasi untuk digunakan dalam proses berikutnya. 2engan proses
ini, trigliserida langsung diubah men!adi metil ester, sedang asam lemak
bebas akan tersabunkan dan bersatu dengan gliserol.
%. roses Esterifikasi Transesterifikasi (E9)
roses ini digunakan apabila kadar FFA dari refined oil berkisar antara 1&3
%&5. roses esterifikasi transesterifikasi (E9), proses ini digunakan apabila
kadar FFA dari refined oil #ukup tinggi, karena apabila proses yang
digunakan langsung transesterifikasi maka asam lemak bebas bukan diubah
men!adi biodiesel, tetapi men!adi sabun. rinsip proses ini adalah
melakukan terlebih dahulu proses esterifikasi sebelum proses
transesterifikasi. =asil penelitian menun!ukkan, untuk proses esterifikasi,
perbandingan molar metanol terhadap kadar FFA minyak nyamplung hasil
deguming yang optimum adalah %&:1, katalis =8 15 dan lama reaksi 1
!am. 4etelah itu barulah dilakukan proses pengolahannya. roses
trasnsesterifikasi dilakukan sama dengan esterifikasi hanya perbandingan
molar metanol terhadap minyak adalah : 1, katalis yang digunakan ;>=
&,+5, lama reaksi &,+ !am. Apabila dengan proses estrans bilangan asammasih tinggi, maka dilakukan proses netralisasi dengan "a>= teknis. 6isiko
proses netralisasi ini adalah menurunnya nilai rendemen.
roses esterifikasi dilakukan dengan menambahkan metanol teknis dalam
perbandingan molar metanol terhadap berat FFA %&:1, dan menggunakan
katalis =81 15, dipanaskan pada suhu &78 selama 1 !am dengan disertai
pengadukan di dalam reaktor estrans yang terbuat dari ba!a tahan karat
(stainless steel ) yang tertutup rapat dilengkapi dengan sistim destilasi untuk
metanol yang menguap. 4elan!utnya setelah selesai, terhadap refined oil
dilan!utkan dengan proses transesterifikasi seperti yang diterangkan dalamparagraf sebelumnya.
7/17/2019 Teknologi Biodiesel Dari Nyamplung
http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-biodiesel-dari-nyamplung 6/11
. roses Esterifikasi Esterifikasi Transesterifikasi (EE9)
roses ini digunakan apabila kadar FFA refined oil lebih besar dari %&5.
roses esterifikasi esterifikasi transesterifikasi (EE9), proses ini digunakan
apabila kadar FFA dari refined oil sangat tinggi, sehingga kadar asam lemak
bebasnya !uga tinggi. ;adar asam lemak bebas tersebut harus diubahdahulu dengan proses esterifikasi sebanyak % kali, sehingga asam lemak
bebas dapat terbentuk men!adi metil ester dari pada terbentuk sabun.
rosedurnya sama dengan proses E9 hanya sa!a proses esterifikasi
dilakukan sebanyak % kali. Apabila dengan % kali esterifikasi belum berhasil
(biasanya dalam keadaan ekstrim?, maka dilakukan proses netralisasi
dengan "a>= teknis untuk mengubah asam lemak bebas men!adi sabun.
6isiko proses netralisasi ini adalah menurunnya nilai rendemen.
0ambar *. 6eaktor esterifikasi esterifikasi transesterifikasi
TEKNOLOGI BIOETHANOL DARI SINGKONG
Ethanol merupakan senyawa =idrokarbon dengan gugus =ydroyl (3>=) dengan %atom karbon (8) dengan rumus kimia 8%=+>=. 4e#ara umum Ethanol lebih dikenal
sebagai Etil Alkohol berupa bahan kimia yang diproduksi dari bahan baku tanaman
yang mengandung karbohidrat (pati) seperti ubi kayu, ubi !alar, !agung, sorgum,
beras, ganyong dan sagu yang kemudian dipopulerkan dengan nama Bioethanol.
Bahan baku lain3nya adalah tanaman atau buah yang mengandung gula seperti
tebu, nira, buah mangga, nenas, pepaya, anggur, lengkeng,dll. Bahan berserat
(selulosa) seperti sampah organik dan !erami padi pun saat ini telah men!adi salah
satu alternatif penghasil ethanol. Bahan baku tersebut merupakan tanaman pangan
yang biasa ditanam rakyat hampir di seluruh wilayah $ndonesia, sehingga !enis
tanaman tersebut merupakan tanaman yang potensial untuk dipertimbangkansebagai sumber bahan baku pembuatan bioethanol. "amun dari semua !enis
7/17/2019 Teknologi Biodiesel Dari Nyamplung
http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-biodiesel-dari-nyamplung 7/11
tanaman tersebut, ubi kayu merupakan tanaman yang setiap hektarnya paling tinggi
dapat memproduksi bioethanol. 4elain itu pertimbangan pemakaian ubi kayu
sebagai bahan baku proses produksi bioethanol !uga didasarkan pada pertimbangan
ekonomi. ertimbangan ke3ekonomian pengadaan bahan baku tersebut bukan sa!a
meliputi harga produksi tanaman sebagai bahan baku, tetapi !uga meliputi biaya
pengelolaan tanaman, biaya produksi pengadaan bahan baku, dan biaya bahan
baku untuk memproduksi setiap liter ethanol.
4e#ara umum ethanol biasa digunakan sebagai bahan baku industri turunan alkohol,
#ampuran untuk miras, bahan dasar industri farmasi, kosmetika dan kini sebagai
#ampuran bahan bakar untuk kendaraan bermotor. Mengingat pemanfaatan ethanol
beraneka ragam, sehingga grade ethanol yang dimanfaatkan harus berbeda sesuai
dengan penggunaannya. /ntuk ethanol yang mempunyai grade &3+5 biasa
digunakan pada industri, sedangkan ethanol'bioethanol yang mempunyai grade +3
5 atau disebut alkohol teknis dipergunakan sebagai #ampuran untuk miras dan
bahan dasar industri farmasi. 4edangkan grade ethanol'bioethanol yangdimanfaatkan sebagai #ampuran bahan bakar untuk kendaraan bermotor harus
betul3betul kering dan anhydrous supaya tidak menimbulkan korosif, sehingga
ethanol'bio3ethanol harus mempunyai grade tinggi antara ,3, 5 (Full Grade
Ethanol = FGE ). erbedaan besarnya grade akan berpengaruh terhadap proses
konversi karbohidrat men!adi gula (glukosa) larut air.
Proses Produksi Bio-Ethanol
roduksi ethanol'bioethanol (atau alkohol) dengan bahan baku tanaman yang
mengandung pati atau karbohydrat, dilakukan melalui proses konversi karbohidratmen!adi gula (glukosa) larut air. ;onversi bahan baku tanaman yang mengandung
pati atau karbohydrat dan tetes men!adi bioethanol ditun!ukkan pada 9abel 1.
9abel 1. ;onversi Bahan Baku 9anaman Cang Mengandung ati Atau ;arbohidratdan 9etes Men!adi Bio3Ethanol
Bahan Baku ;andungan 0ula2alam Bahan
Baku
(;g)
Dmlh =asil;onversi
Bioethanol
(iter)
erbandingan BahanBaku dan BioethanolDenis ;onsumsi (;g)
/bi ;ayu 1&&& %+&3&& 1, ,+ : 1
/bi Dalar 1&&& 1+&3%&& 1%+ : 1
Dagung 1&&& &&3-&& %&& + : 1
4agu 1&&& 1%&31& & 1% : 1
9etes 1&&& +&& %+& * : 1
0lukosa dapat dibuat dari pati3patian, proses pembuatannya dapat dibedakan
berdasarkan at pembantu yang dipergunakan, yaitu =ydrolisa asam dan =ydrolisa
enyme. Berdasarkan kedua !enis hydrolisa tersebut, saat ini hydrolisa enyme lebih
banyak dikembangkan, sedangkan hydrolisa asam (misalnya dengan asam sulfat)
kurang dapat berkembang, sehingga proses pembuatan glukosa dari pati3patian
7/17/2019 Teknologi Biodiesel Dari Nyamplung
http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-biodiesel-dari-nyamplung 8/11
sekarang ini dipergunakan dengan hydrolisa enyme. 2alam proses konversi
karbohidrat men!adi gula (glukosa) larut air dilakukan dengan penambahan air dan
enyme kemudian dilakukan proses peragian atau fermentasi gula men!adi ethanol
dengan menambahkan yeast atau ragi. 6eaksi yang ter!adi pada proses produksi
ethanol'bio3ethanol se#ara sederhana ditu!ukkan pada reaksi 1 dan %.
=%>
(8=1&>+)n 3333333333333333333333333333" 8=1%> (1)
enyme
(pati) 333333333333333333333333333333333333 (glukosa)
(8=1%>)n 3333333333333333333333333333% 8%=+>= G % 8>%. (%)
yeast (ragi)
(glukosa) 33333333333333333333333333333333 (ethanol)
4elain ethanol'bioethanol dapat diproduksi dari bahan baku tanaman yang
mengandung pati atau karbohydrat, !uga dapat diproduksi dari bahan tanaman yang
mengandung selulosa (mis: !erami padi), namun dengan adanya lignin
mengakibatkan proses penggulaannya men!adi lebih sulit, sehingga pembuatan
ethanol'bioethanol dari selulosa sementara ini tidak kami rekomendasikan. Meskipun
teknik produksi ethanol'bioethanol merupakan teknik yang sudah lama diketahui,
namun ethanol'bioethanol untuk bahan bakar kendaraan memerlukan ethanol
dengan karakteristik tertentu yang memerlukan teknologi yang relatif baru di
$ndonesia antara lain mengenai nera#a energi (energy balan#e) dan efisiensi
produksi, sehingga penelitian lebih lan!ut mengenai teknologi proses produksiethanol masih perlu dilakukan.4e#ara singkat teknologi proses produksi
ethanol'bioethanol tersebut dapat dibagi dalam tiga tahap, yaitu ersiapan Bahan
Baku, iHuefikasi dan 4akarifikasi, Fermentasi, 2istilasi, dan 2ehidrasi.
A. ersiapan Bahan Baku
Bahan baku untuk produksi biethanol bisa didapatkan dari berbagai tanaman,
baik yang se#ara langsung menghasilkan gula sederhana semisal 9ebu
(sugarcane), gandum manis (sweet sorghum) atau yang menghasilkan tepung
seperti !agung (corn), singkong (cassava) dan gandum (grain sorghum)
disamping bahan lainnya. ersiapan bahan baku beragam bergantung pada !enis bahan bakunya, sebagai #ontoh kami menggunakan bahan baku 4ingkong
(ubi kayu). 4ingkong yang telah dikupas dan dibersihkan dihan#urkan untuk
meme#ahkan susunan tepungnya agar bisa berinteraksi dengan air se#ara baik.
7/17/2019 Teknologi Biodiesel Dari Nyamplung
http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-biodiesel-dari-nyamplung 9/11
0ambar +. enghan#uran singkong
0ambar . emasakan bahan baku
B. iHuifikasi dan 4akarifikasi
;andungan karbohidrat berupa tepung atau pati pada bahan baku singkong
dikonversi men!adi gula komple menggunakan Enym Alfa Amylase melalui
proses pemanasan (pemasakan) pada suhu & dera!at #el#ius (hidrolisis). ada
kondisi ini tepung akan mengalami gelatinasi (mengental seperti Delly). ada
kondisi optimum Enym Alfa Amylase beker!a meme#ahkan struktur tepung
se#ara kimia men!adi gula komple (detrin). roses iHuifikasi selesai ditandai
dengan parameter dimana bubur yang diproses berubah men!adi lebih #air seperti sup. 4edangkan proses 4akarifikasi (peme#ahan gula kompleks men!adi
gula sederhana) melibatkan tahapan sebagai berikut :
• endinginan bubur sampai men#apai suhu optimum Enym 0lukosa
Amylase beker!a.
• engaturan p= optimum enim.
• enambahan Enym 0lukosa Amilase se#ara tepat dan mempertahankan
p= serta temperatur pada suhu & dera!at #el#ius hingga proses
4akarifikasi selesai (dilakukan dengan melakukan pengetesan kadar gula
sederhana yang dihasilkan).
7/17/2019 Teknologi Biodiesel Dari Nyamplung
http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-biodiesel-dari-nyamplung 10/11
0ambar -. iHuefikasi dan 4akarifikasi
8. Fermentasi
ada tahap ini, tepung telah telah berubah men!adi gula sederhana (glukosa dan
sebagian fruktosa) dengan kadar gula berkisar antara + hingga 1% 5. 9ahapan
selan!utnya adalah men#ampurkan ragi (yeast) pada #airan bahan baku tersebutdan mendiamkannya dalam wadah tertutup (fermentor) pada kisaran suhu
optimum %- s'd % dera!at #el#ius selama kurun waktu + hingga - hari
(fermentasi se#ara anaerob). ;eseluruhan proses membutuhkan ketelitian agar
bahan baku tidak terkontaminasi oleh mikroba lainnya. 2engan kata lain,dari
persiapan baku,liHuifikasi,sakarifikasi,hingga fermentasi harus pada kondisi
bebas kontaminan. 4elama proses fermentasi akan menghasilkan #airan
etanol'alkohol dan 8>%.
=asil dari fermentasi berupa #airan mengandung alkohol'ethanol berkadar
rendah antara - hingga 1& 5 (biasa disebut #airan Beer). ada kadar ethanol
ma 1& 5 ragi men!adi tidak aktif lagi,karena kelebihan alkohol akan beakibat
ra#un bagi ragi itu sendiri dan mematikan aktifitasnya.
2. 2istilasi
2istilasi atau lebih umum dikenal dengan istilah penyulingan dilakukan untuk
memisahkan alkohol dalam #airan beer hasil fermentasi. 2alam proses distilasi,
pada suhu - dera!at #el#ius (setara dengan titik didih alkohol) ethanol akan
menguap lebih dulu ketimbang air yang bertitik didih + dera!at #el#ius. /apethanol didalam distillator akan dialirkan kebagian kondensor sehingga
terkondensasi men!adi #airan ethanol. ;egiatan penyulingan ethanol merupakan
bagian terpenting dari keseluruhan proses produksi bioethanol. 2alam
pelaksanaannya dibutuhkan tenaga operator yang sudah menguasai teknik
penyulingan ethanol. 4elain operator, untuk mendapatkan hasil penyulingan
ethanol yang optimal dibutuhkan pemahaman tentang teknik fermentasi dan
peralatan distillator yang berkualitas.
enyulingan ethanol dapat dilakukan dengan % (dua) #ara :
7/17/2019 Teknologi Biodiesel Dari Nyamplung
http://slidepdf.com/reader/full/teknologi-biodiesel-dari-nyamplung 11/11
1. enyulingan menggunakan teknik dan distillator tradisional
(konvensional). 2engan #ara ini kadar ethanol yang dihasilkan hanya
berkisar antara antara %& s'd & 5.
%. enyulingan menggunakan teknik dan distillator model kolom reflu(bertingkat). 2engan #ara dan distillator ini kadar ethanol yang dihasilkan
mampu men#apai &3+ 5 melalui % (dua) tahap penyulingan.
E. 2ehidrasi
=asil penyulingan berupa ethanol berkadar + 5 belum dapat larut dalam bahan
bakar bensin. /ntuk substitusi BBM diperlukan ethanol berkadar ,3, 5
atau disebut ethanol kering. /ntuk pemurnian ethanol + 5 diperlukan proses
dehidrasi (distilasi absorbent) menggunakan beberapa #ara,antara lain : 1. 8ara
;imia dengan menggunakan batu gamping %. 8ara Fisika ditempuh melalui
proses penyerapan menggunakan Ieolit 4intetis. =asil dehidrasi berupa ethanol
berkadar ,3, 5 sehingga dapat dikatagorikan sebagai Full 0rade Ethanol
(F0E), barulah layak digunakan sebagai bahan bakar motor sesuai standar
ertamina. Alat yang digunakan pada proses pemurnian ini disebut 2ehidrator.
0ambar . 4kema penyulingan ethanol
F. =asil samping penyulingan ethanol
Akhir proses penyulingan (distilasi ) ethanol menghasilkan limbah padat
(sludge) dan cair (vinase). Untuk meminimalisir efek terhadap pencemaran
lingkungan, limbah padat dengan proses tertentu dirubah menadi pupuk
kalium,bahan pembuatan biogas,kompos,bahan dasar obat nyamuk bakar
dan pakan ternak. !edangkan limbah cair diproses menadi pupuk cair.
"engan demikian produsen bioethanol tidak perlu kha#atir tentang isu
berkaitan dengan dampak lingkungan.