Tbc (tuberculosis)
-
Upload
betari-wanda-saskia -
Category
Education
-
view
277 -
download
3
Transcript of Tbc (tuberculosis)
TBC (Tuberculosis)
Oleh
Windy Septiani Kudriana (1011C1007)
Betari Wanda Saskia (1011C1008)
Meta Senawati (1011C1009)
MIKROBIOLOGI 16 Mei 2013
MIKROBIOLOGI 16 Mei 2013
Mycobacterium tuberculosa pertama kali dideskripsikan pada tanggal 24 Maret 1882
oleh Robert Koch. Maka untuk mengenang jasa beliau,
bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Mycobacterium
tuberculosa merupakan bakteri penyebab penyakit tuberkulosa (TBC). Bahkan
penyakit TBC pada paru-paru pun dikenal juga sebagai Koch
Pulmonum (KP).
PENDAHULUAN
MIKROBIOLOGI 16 Mei 2013
Kingdom : BacteriaFilum : Actinobacteria
Ordo : ActinomycetalesUpaordo : Corynebacterineae
Famili : MycobacteriaceaeGenus : Mycobacterium
Spesies : Mycobacterium tuberculosis
TAKSONOMI Mycobacterium tuberculosa
MIKROBIOLOGI 16 Mei 2013
Bentuk : Basil tuberkel
Ukuran: Panjangnya
sekitar 2-4 mm
dan lebar 0,2–0,5
mm
Pada perbenihan berbentuk
filamen ,tidak berspora
MORFOLOGI Mycobacterium tuberculosa
MIKROBIOLOGI 16 Mei 2013
Mycobacterium tuberculosaBesar bakteri ini
tergantung pada kondisi lingkungan.
Mycobacterium tuberculosis tidak dapat diklasifikasikan sebagai bakteri gram positif atau
bakteri gram negatif, karena apabila diwarnai sekali dengan zat warna
basa, warna tersebut tidak dapat dihilangkan
dengan alkohol, meskipun dibubuhi iodium. Oleh sebab itu bakteri ini
termasuk dalam bakteri tahan asam.
Mycobacterium tuberculosis cenderung lebih resisten terhadap faktor kimia dari pada
bakteri yang lain karena sifat hidrofobik
permukaan selnya dan pertumbuhan bergerombol.
MIKROBIOLOGI 16 Mei 2013
Mycobacterium tuberculosa
Bakteri Mycobacterium
memiliki sifat tidak tahan panas serta
akan mati pada 6°C selama 15-20 menit.
Biakan bakteri ini dapat mati jika terkena sinar
matahari langsung selama 2 jam.
Dalam dahak, bakteri mycobacterium dapat bertahan selama 20-30 jam. Basil yang
berada dalam percikan bahan dapat bertahan hidup 8-10 hari. Biakan basil ini apabila berada dalam
suhu kamar dapat hidup 6-8 bulan dan
dapat disimpan dalam lemari dengan suhu 20°C selama 2
tahun.
MIKROBIOLOGI 16 Mei 2013
Mycobacterium tuberculosa
Mycobacterium tahan terhadap berbagai khemikalia
dan disinfektan antara lain phenol 5%, asam sulfat 15%, asam sitrat 3% dan NaOH 4%.
Basil ini dihancurkan oleh jodium tinctur dalam 5 menit,
dengan alkohol 80 % akan hancur dalam 2-10 menit.
Mycobacterium tuberculosis dapat tahan hidup diudara
kering maupun dalam keadaan dingin atau dapat
hidup bertahun-tahun dalam lemari es. Hal ini dapat
terjadi apabila kuman berada dalam sifat dormant (tidur).
Pada sifat dormant ini apabila suatu saat terdapat keadaan dimana memungkinkan untuk
berkembang, kuman tuberculosis ini dapat bangkit
kembali.
MIKROBIOLOGI 16 Mei 2013
Mycobacterium tuberculosaMycobacterium tuberculosis merupakan bakteri aerob, oleh karena itu pada kasus TBC biasanya mereka ditemukan pada
daerah yang banyak udaranya. Bentuk saprofit cenderung tumbuh lebih cepat,
berkembangbiak dengan baik pada suhu 22-23 derajat Celcius, menghasilkan lebih banyak pigmen, dan kurang tahan asam dari pada bentuk yang pathogen. Mikobakteria cepat mati
dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam ditempat yang gelap dan lembab. Bakteri ini biasanya berpindah dari tubuh manusia ke manusia lainnya
melalui saluran pernafasan, keluar melalui udara yang dihembuskan pada proses respirasi dan terhisap masuk saat seseorang menarik nafas. Habitat asli bakteri Mycobacterium tuberculosis sendiri adalah paru-paru manusia.Infeksi dimulai
saat kuman tuberkulosis berhasil berkembang biak dengan cara pembelahan diri di dalam paru - paru
MIKROBIOLOGI 16 Mei 2013
1. Kuman bersifat aerob yaitu organisme yang
melakukan metabolisme dengan bantuan oksigen.
2. Sifat pertumbuhan lambat (waktu generasi 2 sampai
6 minggu), sedangkan koloninya muncul pada
pembiakan 2 minggu sampai 6 minggu.
3. Suhu optimum pertumbuhan pada 37˚C dan pH
optimum 6,4 sampai 7.
4. Tumbuh subur pada biakan (eugonik), adapun
perbenihannya dapat diperkaya dengan penambahan
telur, gliserol, kentang, daging, ataupun asparagin.
SIFAT BIAKAN Mycobacterium tuberculosa
MIKROBIOLOGI 16 Mei 2013
Infeksi pada usia muda lebih
banyak terjadi di kota daripada di
desa. Penyakit terjadi hanya pada
sebagian kecil individu yang
terinfeksi. Di amerika serikat,
penyakit aktif mempunyai pola
epidemiologi dimana individu yang
memiliki resiko tinggi adalah:
kaum minoritas, kebanyakan orang
Afrika-Amerika dan hispanik;
pasien terinfeksi HIV; orang homo;
orang yang sangat muda dan
sangat tua. Insidensi tuberculosis
meningkat pada orang minoritas
dengan infeksi HIV.
EPIDEMIOLOGI Tuberculosis
Infeksi utama dapat terjadi pada
orang yang terpapar sumber
infeksi. Pasien yang mempunyai
tuberculosis dapat terinfeksi
secara eksogen pada kesempatan
kedua. Tuberculosis reaktivitas
endogen terjadi paling umum pada
orang dengan AIDS dan malnutrisi
yang lebih tua dan orang yang
kecanduan alkohol.
MIKROBIOLOGI 16 Mei 2013
Penyakit TBC biasanya menular
melalui udara yang terkontaminasi
oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis yang dilepaskan pada
saat si penderita TBC batuk. Pada
anak-anak sumber infeksi
umumnya berasal dari penderita
TBC dewasa.
CARA PENULARAN Tuberculosis
Bakteri yang sering masuk akan
terkumpul dan berkembang biak di
dalam paru-paru dan dapat
menyebar melalui pembuluh darah
atau kelenjar getah bening.
MIKROBIOLOGI 16 Mei 2013
Gejala Umum (Sistemik)
Demam tidak terlalu tinggi yang
berlangsung lama, biasanya
dirasakan malam hari disertai
keringat malam. Kadang-kadang
serangan demam seperti
influenza dan bersifat hilang
timbul.
Penuruna nafsu makan dan
berat badan.
Batuk-batuk selama lebih dari 3
minggu (dapat disertai dengan
darah).
Perasaan tidak enak, lemah.
GEJALA TuberculosisGejala khusus (khas) Tergantung dari organ tubuh
mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar akan menimbulkan suara “mengi”, suara nafas yang melemah disertai sesak.
Apabila ada cairan di rongga pleura,dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
Bila mengenai tulang maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
Pada anak-anak dapat mengenai otak dan disebut sebagai meningitis.
MIKROBIOLOGI 16 Mei 2013
Tuberkulosis primer
Terjadi pada orang yang pertama kali terpapar kuman TB. Bila bakteri infeksi ini terisap oleh orang yang sehat, ia akan
menempel pada salurn napas atau jaringan paru. Kuman akan dihadapi oleh neutrofil kemudian baru oleh makrofag.
Kebanyakan partikel ini akan mati atau keluar dari percabangan trakeobronkial bersama gerakan silia dan sekretnya. Bila
menetap di paru, kuman akan bersarang dan akan membentuk sarang primer atau focus ghon. Dari sarang primer akan timbul
peradangan saluran getah bening menuju hilus (limfangitis local) dan diikuti dengan perbesaran kelenjargetah bening (limfadenitis
regional). Limfangitis local+limfadenitis regional kompleks primer (ranke). Semua proses ini memakan waktu 3-8 minggu.
Kompleks primer selanjutnya dapat menjadi :Ø Sembuh samasekali
Ø Sembuh dengan meninggalkan bekas berupa garis-garis fibrotic
Ø Berkomplikasi atau menyebar (dari satu organ ke organ yang lain)
PATOFISOLOGI Tuberculosis
MIKROBIOLOGI 16 Mei 2013
Tuberculosis Post Primer / Pasca Primer
Terjadi karena kuman yang dormant lalu menjadi TB dewasa karena imunitas turun, pengaruh alkohol, asap rokok, gagal ginjal, diabetes. Tuberkulosis pasca primer dimulai dengan sarang dini yang berlokasi di region atas paru. Dalam 3-10
minggu sarang ini menjadi tuberkel, yakni suatu granuloma yang terdiri dari sel-sel histosit dan sel datia langerhans kemudian
berkembang menghancurkan jaringan ikat sekitarnya dan bagian tengahnya mengalami nekrosis, menjadi lembek dan membentuk jaringan keju.bila jaringan keju dibatukan keluar akan terjadilah
kavitas.Kavitas ini mula-mula berbanding tipis,lama-lama dindingnya menebal karena infiltrasi jaringan fibroblas .
PATOFISOLOGI Tuberculosis
MIKROBIOLOGI 16 Mei 2013
1. Anamnesa baik terhadap pasien
maupun keluarganya.
2. Pemeriksaan fisik.
3. Pemeriksaan laboratorium (darah,
dahak, cairan otak).
4. Pemeriksaan patologi anatomi.
5. Rontgen dada (thorax photo).
6. Uji tuberculin.
PENEGAKAN DIAGNOSIS
MIKROBIOLOGI 16 Mei 2013
Pada pemeriksaan biakan hasilnya akan didapat lebih baik,
namun waktu pemeriksaannya
biasanya memakan waktu yang terlalu
lama. Sehingga pada saat ini pemeriksaan
dahak secara mikroskopis lebih banyak dilakukan
karena sensitivitas dan spesivitasnya tinggi disamping biayanya
rendah.
SKEMA PEMERIKSAAN Mycobacterium tuberculosa
MIKROBIOLOGI 16 Mei 2013
Bahan Pemeriksaan
Dahak segar
Cairan lambung
Urine
Cairan pleura
Cairan otak
Cairan sendi
Bahan biopsi
DIAGNOSIS PEMERIKSAAN
MIKROBIOLOGI 16 Mei 2013
Mikroskopik
Dibuat sediaan yang baik dan
diwarnai dengan cara Kinyoun-
Gabbett atau cara Ziehl-
Neelsen. Pada pewarnaan BTA
akan terlihat bakteri berwarna
merah dan latar belakang
bewarna biru. Hasil positif
ditentukan oleh jumlah bakteri
5000-10000/mL bahan.
DIAGNOSIS PEMERIKSAAN
MIKROBIOLOGI 16 Mei 2013
Kultur / Isolasi
Perbenihan cair
Medium asam oleat albumin
(Dubos). Biasanya pada medium
cair pertumbuhan lebih cepat.
Perbenihan padat Lowenstein-
Jensen
Perbenihan padat asam.
Lowenstein-Jensen yang
diasamkan sehingga pH 6.4 - 6.8.
DIAGNOSIS PEMERIKSAAN
Sumber :www.thefishsite.com
MIKROBIOLOGI 16 Mei 2013
Kultur / Isolasi Pada Medium Lowenstein –
Jensen mengandung garam, asam oleat, gliserol, kuning telur, tepung kentang, Malachit Green yg menghambat bakteri lain.
Disimpan pada PH optimum 6,8 dan Suhu optimum 37˚C. Dimana bakteri tubercolosis merupakan bakteri yang bersifat obligat aerob.
Bentuk koloni bakteri Tubercolosis berupa bulat, kering dengan permukaan kasar, warna putih kekuningan.
DIAGNOSIS PEMERIKSAAN
MIKROBIOLOGI 16 Mei 2013
Uji Biokimia
Merah netral : membedakan
antara M.bovis dan
M.tuberculosis terhadap
mycobacterium lainnya.
Percobaan niasin
Nikotinamida : 5000
mikogram/mL.
Arysulfatasa
Reduksi nitrat
Hidrolisis tween -80 selama
10 hari
DIAGNOSIS PEMERIKSAAN
MIKROBIOLOGI 16 Mei 2013
DIAGNOSIS PEMERIKSAAN
Uji Biokimia Mycobacterium tuberculosa
Reduksi Nitrat +
Niasin +
Pirazimidase +
Urease +
Reduksi Telurite -
Hidrolisa Tween 80 (5 Hari)
-
Aril sulfatase (3 Hari) -
Interpretasi Hasil Uji Biokimia Mycobacterium tuberculosa
MIKROBIOLOGI 16 Mei 2013
Tidak meludah disembarang tempat, usahakan meludah ditempat yang terkena sinar matahari atau ditempat sampah.
Ketika ada seseorang ingin batuk atau bersin sebaiknya menutup mulut untuk menjaga terjadinya penularan penyakit.
Kesehatan badan harus sering di jaga supaya sistem imun senantiasa terjaga dan kuat.
Jangan terlalu sering begadang karena kurang istirahat akan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Jaga jarak aman terhadap penderita penyakit TBC Sering-seringlah berolahraga supaya tubuh kita
selalu sehat. Lakukan imunisasi terhadap bayi untuk mencegah
penyakit TBC Jemur tempat tidur bagi penderita TBC, karena
kuman TBC dapat mati apabila terkena dengan sinar matahari.
PENCEGAHAN TUBERCULOSIS (TBC)
MIKROBIOLOGI 16 Mei 2013
Intensif
Obat yang diberikan setiap hari. Bila diberikan secara tepat biasanya penderita yang menular menjadi tidak menular dalam jangka waktu 2 minggu. Sebagian penderita dengan BTA (+) menjadi (-) pada akhir pengobatan tahap intensif
Lanjutan
Jenis obat lebih sedikit namun dalam jangka waktu lebih lama.
CARA PENGOBATAN TUBERCULOSIS (TBC)
MIKROBIOLOGI 16 Mei 2013
Isoniazid/INH (H)Bakterisid. Efektif terhadap kuman dalam keadaan metabolik aktif. Dosis harian = 5 mg/kgBB. Dosis intermitten 3 kali seminggu 10 mg/kgBB
Rimfampisin (R)Bakterisida, membunuh kuman semi dormant yang tidak dapat dibunuh oleh Isoniazid. Dosis harian maupun dosis intermitten 3 kali seminggu = 10 mg/kgBB
Etambutol (E)Bakteriostatik. Dosis harian yang dianjurkan 25 mg/kgBB. Dosis intermiten 3 kali seminggu = 30 mg/kgBB
Jenis dan Dosis OAT
Pirazinamid (Z)Bakterisida, membunuh kuman di dalam sel dengan suasana asam. Dosis harian = 25 mg/kgBB, dosis intermitten 3 kali seminngu 35 mg/kgBB
Streptomisin (S)Bakterisida. Dosis harian ataupun dosis intermitten 3 kali seminggu = 15 mg/kgBB. Penderita berumur sampai 60 tahun, dosisnya 0,75 mg/kgBB. Penderita berumur > 60 tahun dosisnya 0,5 mg/kgBB.
MIKROBIOLOGI 16 Mei 2013