TB SPAM HSS
-
Upload
lisa-fitrianty-joharli -
Category
Documents
-
view
12 -
download
0
Transcript of TB SPAM HSS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup dalam menjalankan
aktivitasnya, karena manusia dan makhluk hidup lainnya tidak dapat
mempertahankan hidupnya tanpa air. Pada umumnya air berasal dari air
permukaan (sungai/danau), air hujan, mata air atau air bawah tanah. Orang akan
mengalami dehidrasi atau terserang penyakit bila kekurangan cairan dalam
tubuhnya (Suriawiria, U., 1996). Sekitar 70 % tubuh manusia terdiri dari air.
Manusia memerlukan air sekitar 1,5 L per hari untuk minum. Angka tersebut
tentunya akan bervariasi dari satu daerah dengan yang lain, tergantung pada
situasi, iklim dan suhu setempat. Konsumsi air pada daerah beriklim panas lebih
banyak daripada daerah beriklim dingin (Hiskia, A., 1997).
Air dibutuhkan oleh organ tubuh manusia untuk melangsungkan
metabolisme, sistem asimilasi, menjaga keseimbangan cairan tubuh,
memperlancar proses pencernaan, melarutkan dan membuang racun dari ginjal.
Air yang cukup dan layak masuk ke dalam tubuh akan membantu berlangsungnya
fungsi tersebut dengan sempurna. Jumlah air yang cukup mutlak diperlukan, lebih
dari itu air yang mengandung polutan dapat menyebabkan gangguan kesehatan
(Pitojo, S., dan Purwantoyo, E. 2003).
Air yang digunakan untuk konsumsi sehari-hari harus memenuhi standar
kualitas air bersih. Beberapa persyaratan yang perlu diketahui mengenai kualitas
air tersebut baik secara fisik, kimia dan juga mikrobiologi. Syarat fisik, antara
lain: air harus bersih dan tidak keruh, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau,
suhu tidak berbeda lebih dari 3oC dari suhu udara dan tidak meninggalkan
endapan. Syarat kimiawi, antara lain: tidak mengandung bahan kimiawi yang
mengandung racun, tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan, cukup
yodium, pH air antara 6,5 – 8,5. Syarat mikrobiologi, antara lain: tidak
mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan bakteri
patogen penyebab penyakit (Depkes RI, 2002). Jika air yang digunakan tersebut
belum memenuhi standar kualitas air bersih, maka mengakibatkan timbulnya
Sistem Penyaluran Air MinumKabupaten Hulu Sungai Selatan
1
masalah lain yang dapat menimbulkan kerugian bagi masyarakat yang
mengkonsumsinya.
Kebutuhan penyediaan dan pelayanan air bersih dari waktu ke waktu
semakin meningkat dikarenakan oleh peningkatan jumlah penduduk namun
terkadang tidak seimbang dengan kemampuan pelayanan yang ada. Peningkatan
penyediaan dan pelayanan air bersih juga semakin meningkat karena derajat
kehidupan warga serta perkembangan kota/kawasan pelayanan ataupun hal-hal
yang berhubungan dengan peningkatan kondisi sosial ekonomi warga yang
dibarengi dengan peningkatan jumlah kebutuhan air. Peningkatan kebutuhan air
tersebut jika tidak diimbangi dengan peningkatan kapasitas produksi air bersih
maka akan menimbulkan masalah, dimana air bersih yang tersedia tidak akan
cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada wilayah pelayanan.
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air dengan memanfaatkan sumber air
bersih lainnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang akan
semakin bertambah karena peningkatan pertumbuhan jumlah penduduk,
perkembangan aktivitas masyarakat, dan kapasitas mata air yang tidak dapat
memenuhi kebutuhan air penduduk. Sungai merupakan sumber air bersih lainnya
yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber air baku air minum.
Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhun air masyarakat yang meningkat
diperlukan suatu sistem penyediaan air bersih yang memenuhi syarat-syarat
tertentu. Syarat-syarat itu yang terdiri dari 4 komponen, yaitu sumber, transmisi,
instalasi pengolahan, dan distribusi penyaluran. Sistem distribusi adalah sistem
penyaluran air bersih dari reservoir ke daerah pelayanan. Perencanaan jalur pipa
distribusi sangat penting karena menyangkut kebutuhan orang banyak dan
merupakan bagian dari pelayanan air bersih kepada masyarakat untuk mencapai
target kualitas, kuantitas,dan kontinuitas.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari tugas perencanaan ini adalah :
1. Merencanakan suatu jaringan distribusi penyediaan air minum yang dapat
melayani kebutuhan air minum bagi penduduk di wilayah perencanaan.
2. Mendistribusikan air minum dengan kualitas baik dan kuantitas yang cukup
atau berkelanjutan (continue).
Sistem Penyaluran Air MinumKabupaten Hulu Sungai Selatan
2
Tujuan penulisan tugas perencanaan ini adalah menyusun rencana secara
rinci dari sistem penyediaan air minum di wilayah perencanaan.
Sistem Penyaluran Air MinumKabupaten Hulu Sungai Selatan
3
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH PELAYANAN
2.1 Jumlah Penduduk dan Fasilitas Kota
Gambar 2.1 Peta Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah salah satu kabupaten dari 13 (tiga
belas) kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan yang terletak kearah Utara
ibu kota Propinsi Kalimantan Selatan dengan jarak tempuh 135 Km. Wilayahnya
berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai Selatan di sebelah utara dengan
Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Hulu Sungai Tengah, di sebelah selatan,
Kabupaten Tapin, di sebelah Timur dengan Kabupaten Banjar,Tanah Bumbu, dan
Kota Baru di sebelah Barat dengan Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten
Tapin. Kabupaten Hulu Sungai Selatan terletak antara 2o29’ 59”- 2o 56’ 10”
Lintang Selatan 114°51′ 19″ – 115° 36’19″ Bujur Timur dengan luas wilayah
1.804,92 Km², yang terbagi atas 11 Kecamatan, 4 Kelurahan dan 114 Desa. (BPS
Hulu Sungai Selatan, 2012).
Sistem Penyaluran Air MinumKabupaten Hulu Sungai Selatan
4
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Hulu Sungai Selatan
No. Tahun Jumlah Penduduk
1 2002 199.136
2 2003 201.372
3 2004 199.770
4 2005 200.956
5 2006 205.765
6 2007 207.402
7 2008 208.571
8 2009 209.669
9 2010 212.485
10 2011 213.747
Sumber Data : BPS Provinsi Kalimantan Selatan
Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki 11 Kecamatan Kecamatan
Padang Batung, Loksado, Telaga Langsat, Angkinang, Kandangan, Sungai Raya,
Simpur, Kalumpang, Daha Selatan, Daha Utara dan Daha Barat. Pada Tahun 2007
Kabupaten Hulu Sungai Selatan mengalami pemekaran daerah, yaitu terbentuknya
kecamatan Daha Barat.
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Tiap KecamatanTahun 2002
No. Kecamatan
Luas
Wilayah
(Km2)
Jumlah
Penduduk
Kepadatan penduduk
(Km2)
1 Padang Batung 203,93 17.384 85,245
2 Loksado 338,89 7.572 22,343
3 Telaga Langsat 58,08 8.411 144,817
4 Angkinang 58,4 16.435 281,421
5 Kandangan 106,71 41.485 388,764
6 Sungai Raya 80,96 14.953 184,696
7 Simpur 82,35 13.241 160,789
8 Kalumpang 135,07 6.175 45,717
9 Daha Selatan 472,44 44.022 93,180
10 Daha Utara 268,11 28.062 104,666
Sumber : Hulu Sungai Selatan dalam Angka 2002
Sistem Penyaluran Air MinumKabupaten Hulu Sungai Selatan
5
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Tiap Kecamatan Tahun 2003
No. Kecamatan
Luas
Wilayah
(Km2)
Jumlah
Penduduk
Kepadatan penduduk
(Km2)
1 Padang Batung 203,93 17.461 85,624
2 Loksado 338,89 7.647 22,565
3 Telaga Langsat 58,08 8.527 146,815
4 Angkinang 58,4 16.720 286,301
5 Kandangan 106,71 41.760 391,341
6 Sungai Raya 80,96 15.408 190,316
7 Simpur 82,35 13.185 160,109
8 Kalumpang 135,07 6.093 45,110
9 Daha Selatan 472,44 44.908 95,055
10 Daha Utara 268,11 29.663 110,637
Sumber : Hulu Sungai Selatan Dalam Angka 2003
Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Tiap Kecamatan Tahun 2004
No. Kecamatan
Luas
Wilayah
(Km2)
Jumlah
Penduduk
Kepadatan penduduk
(Km2)
1 Padang Batung 203,93 17.603 86,319
2 Loksado 338,89 7.720 22,780
3 Telaga Langsat 58,08 8.657 149,053
4 Angkinang 58,4 17.002 291,130
5 Kandangan 106,71 42.047 394,031
6 Sungai Raya 80,96 15.499 191,440
7 Simpur 82,35 13.227 160,619
8 Kalumpang 135,07 6.160 45,606
9 Daha Selatan 472,44 45.683 96,696
10 Daha Utara 268,11 29.703 110,787
Sumber: Hulu Sungai Selatan Dalam Angka 2004
Sistem Penyaluran Air MinumKabupaten Hulu Sungai Selatan
6
Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Tiap Kecamatan Tahun 2005
No. Kecamatan
Luas
Wilayah
(Km2)
Jumlah
Penduduk
Kepadatan penduduk
(Km2)
1 Padang Batung 203,93 17.635 86,476
2 Loksado 338,89 7.723 22,789
3 Telaga Langsat 58,08 8.753 105,706
4 Angkinang 58,4 17.168 293,973
5 Kandangan 106,71 42.437 397,685
6 Sungai Raya 80,96 15.601 192,7
7 Simpur 82,35 13.331 161,882
8 Kalumpang 135,07 6.200 45,902
9 Daha Selatan 472,44 46.244 97,883
10 Daha Utara 268,11 29.770 111,037
Sumber: Hulu Sungai Selatan Dalam Angka 2005
Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Tiap Kecamatan Tahun 2006
No. Kecamatan
Luas
Wilayah
(Km2)
Jumlah
Penduduk
Kepadatan penduduk
(Km2)
1 Padang Batung 203,93 17.545 86,034
2 Loksado 338,89 7.758 22,892
3 Telaga Langsat 58,08 8.758 150,792
4 Angkinang 58,4 17.327 296,695
5 Kandangan 106,71 42.969 402,671
6 Sungai Raya 80,96 15.637 193,145
7 Simpur 82,35 13.438 163,182
8 Kalumpang 135,07 6.225 46,087
9 Daha Selatan 472,44 46.738 98.929
10 Daha Utara 268,11 29.817 111,212
Sumber: Hulu Sungai Selatan Dalam Angka 2006
Tabel 2.7 Jumlah Penduduk Tiap Kecamatan Tahun 2007
Sistem Penyaluran Air MinumKabupaten Hulu Sungai Selatan
7
No. Kecamatan
Luas
Wilayah
(Km2)
Jumlah
Penduduk
Kepadatan penduduk
(Km2)
1 Padang Batung 203,93 17.613 86,368
2 Loksado 338,89 7.802 23,022
3 Telaga Langsat 58,08 8.780 151,171
4 Angkinang 58,4 17.433 298,510
5 Kandangan 106,71 43.342 406,166
6 Sungai Raya 80,96 15.703 193,960
7 Simpur 82,35 13.515 164,116
8 Kalumpang 135,07 6.189 45,821
9 Daha Selatan 322,82 39.507 122,381
10 Daha Utara 268,11 29.974 111,797
11. Daha Barat 149,62 7.544 50,421
Sumber: Hulu Sungai Selatan Dalam Angka 2007/2008
Tabel 2.8 Jumlah Penduduk Tiap Kecamatan Tahun 2008
No. Kecamatan
Luas
Wilayah
(Km2)
Jumlah
Penduduk
Kepadatan penduduk
(Km2)
1 Padang Batung 203,93 17.635 86,476
2 Loksado 338,89 7.811 23,049
3 Telaga Langsat 58,08 8.826 151,963
4 Angkinang 58,4 17.545 300,428
5 Kandangan 106,71 43.699 409,231
6 Sungai Raya 80,96 15.726 194,244
7 Simpur 82,35 13.644 165,683
8 Kalumpang 135,07 6.215 46,013
9 Daha Selatan 322,82 39.865 123,490
10 Daha Utara 268,11 30.026 111,991
11. Daha Barat 149,62 7.579 50,655
Sumber: Hulu Sungai Selatan Dalam Angka 2009
Tabel 2.9 Jumlah Penduduk Tahun 2009
No. Kecamatan Luas Jumlah Kepadatan penduduk
Sistem Penyaluran Air MinumKabupaten Hulu Sungai Selatan
8
Wilayah
(Km2)Penduduk (Km2)
1 Padang Batung 203,93 17.682 86,706
2 Loksado 338,89 7.837 23,125
3 Telaga Langsat 58,08 8.852 152,410
4 Angkinang 58,4 17.594 301,267
5 Kandangan 106,71 44.202 414,225
6 Sungai Raya 80,96 15.785 194,973
7 Simpur 82,35 13.712 166,509
8 Kalumpang 135,07 6.314 46,746
9 Daha Selatan 322,82 39.977 123,837
10 Daha Utara 268,11 30.110 112,305
11. Daha Barat 149,62 7.604 50,822
Sumber: Hulu Sungai Selatan Dalam Angka 2010
Tabel 2.10 Jumlah Penduduk Tiap Kecamatan Tahun 2010
No. Kecamatan
Luas
Wilayah
(Km2)
Jumlah
Penduduk
Kepadatan penduduk
(Km2)
1 Padang Batung 203,93 19.497 95,606
2 Loksado 338,89 8.173 24,117
3 Telaga Langsat 58,08 8.950 154,098
4 Angkinang 58,4 16.730 286,473
5 Kandangan 106,71 46.294 433,830
6 Sungai Raya 80,96 16.105 198,925
7 Simpur 82,35 13.872 168,452
8 Kalumpang 135,07 6.002 44,436
9 Daha Selatan 322,82 39.348 121,189
10 Daha Utara 268,11 7.230 27,302
11. Daha Barat 149,62 30.284 202,406
Sumber: Hulu Sungai Selatan Dalam Angka 2011
Tabel 2.11 Jumlah Penduduk Tiap Kecamatan Tahun 2011
No. Kecamatan Luas
Wilayah
Jumlah
Penduduk
Kepadatan penduduk
(Km2)
Sistem Penyaluran Air MinumKabupaten Hulu Sungai Selatan
9
(Km2)
1 Padang Batung 203,93 19.719 96,695
2 Loksado 338,89 8.250 24,344
3 Telaga Langsat 58,08 9.017 155,251
4 Angkinang 58,4 16.812 287,877
5 Kandangan 106,71 46.558 436,304
6 Sungai Raya 80,96 16.223 200,383
7 Simpur 82,35 13.936 169,229
8 Kalumpang 135,07 6.009 44,488
9 Daha Selatan 322,82 39.496 122,347
10 Daha Utara 268,11 30.435 113,517
11. Daha Barat 149,62 7.292 48,737
Sumber: Hulu Sungai Selatan Dalam Angka 2012
Kabupaten Hulu Sungai Selatan telah dilengkapi oleh berbagai fasilitas
yaitu fasilitas pendidikan, tempat ibadah, kesehatan, perniagaan dan jasa yang
ditunjukkan seperti pada tabel berikut
Tabel 2.12 Jumlah Fasilitas Kecamatan Padang Batung
No. Jenis Fasilitas
Unit
Fasilitas Pendidikan1 TK 192 SD 293 SMP 34 SMA / SMK -Fasilitas Kesehatan1 Puskesmas 22 Puskesmas
Pembantu8
3 Poskesdes 17Fasilitas Pernigaan dan Jasa1 Hotel -Tempat Ibadah1 Mesjid 232 Langgar 593 Balai -4 Gereja -
Sistem Penyaluran Air MinumKabupaten Hulu Sungai Selatan
10
Tabel 2.13 Jumlah Fasilitas Kecamatan Loksado
No. Jenis Fasilitas
Unit
Fasilitas Pendidikan1 TK 32 SD 163 SMP 24 SMA / SMK 2Fasilitas Kesehatan1 Puskesmas 22 Puskesmas
Pembantu5
3 Poskesdes 11Fasilitas Pernigaan dan Jasa1 Hotel 3Tempat Ibadah1 Mesjid 112 Langgar 173 Balai 454 Gereja 2
Tabel 2.14 Jumlah Fasilitas Kecamatan Telaga Langsat
No. Jenis Fasilitas
Unit
Fasilitas Pendidikan1 TK 82 SD 203 SMP 24 SMA / SMK 1Fasilitas Kesehatan1 Puskesmas 12 Puskesmas
Pembantu6
3 Poskesdes 11Fasilitas Pernigaan dan Jasa1 Hotel -Tempat Ibadah1 Mesjid 102 Langgar 343 Balai -
Sistem Penyaluran Air MinumKabupaten Hulu Sungai Selatan
11
4 Gereja -
Tabel 2.15 Jumlah Fasilitas Kecamatan Angkinang
No. Jenis Fasilitas
Unit
Fasilitas Pendidikan1 TK 142 SD 193 SMP 24 SMA / SMK 1Fasilitas Kesehatan1 Puskesmas 22 Puskesmas
Pembantu6
3 Poskesdes 11Fasilitas Pernigaan dan Jasa1 Hotel -Tempat Ibadah1 Mesjid 92 Langgar 573 Balai -4 Gereja -
Tabel 2.16 Jumlah Fasilitas Kecamatan Kandangan
No. Jenis Fasilitas
Unit
Fasilitas Pendidikan1 TK 382 SD 433 SMP 84 SMA / SMK 5Fasilitas Kesehatan1 Puskesmas 32 Puskesmas
Pembantu11
3 Poskesdes 18Fasilitas Pernigaan dan Jasa1 Hotel 5Tempat Ibadah1 Mesjid 20
Sistem Penyaluran Air MinumKabupaten Hulu Sungai Selatan
12
2 Langgar 1233 Balai -4 Gereja -
Tabel 2.17 Jumlah Fasilitas Kecamatan Sungai Raya
No. Jenis Fasilitas
Unit
Fasilitas Pendidikan1 TK 122 SD 253 SMP 24 SMA / SMK -Fasilitas Kesehatan1 Puskesmas 22 Puskesmas
Pembantu9
3 Poskesdes 18Fasilitas Pernigaan dan Jasa1 Hotel -Tempat Ibadah1 Mesjid 132 Langgar 933 Balai -4 Gereja -
Tabel 2.18 Jumlah Fasilitas Kecamatan Simpur
No. Jenis Fasilitas
Unit
Fasilitas Pendidikan1 TK 122 SD 223 SMP 14 SMA / SMK 1Fasilitas Kesehatan1 Puskesmas 22 Puskesmas
Pembantu6
3 Poskesdes 11Fasilitas Pernigaan dan Jasa1 Hotel -
Sistem Penyaluran Air MinumKabupaten Hulu Sungai Selatan
13
Tempat Ibadah1 Mesjid 112 Langgar 693 Balai -4 Gereja -
Tabel 2.19 jumlah Fasilitas Kecamatan Kalumpang
No. Jenis Fasilitas
Unit
Fasilitas Pendidikan1 TK 62 SD 103 SMP 14 SMA / SMK -Fasilitas Kesehatan1 Puskesmas 12 Puskesmas
Pembantu3
3 Poskesdes 9Fasilitas Pernigaan dan Jasa1 Hotel -Tempat Ibadah1 Mesjid 52 Langgar 313 Balai -4 Gereja -
Tabel 2.20 Jumlah Fasilitas Kecamatan Daha Selatan
No. Jenis Fasilitas
Unit
Fasilitas Pendidikan1 TK 82 SD 293 SMP 44 SMA / SMK 1Fasilitas Kesehatan1 Puskesmas 22 Puskesmas
Pembantu7
3 Poskesdes 16
Sistem Penyaluran Air MinumKabupaten Hulu Sungai Selatan
14
Fasilitas Pernigaan dan Jasa1 Hotel -Tempat Ibadah1 Mesjid 82 Langgar 823 Balai -4 Gereja -
Tabel 2.21 Jumlah Fasilitas Kecamatan Daha Utara
No. Jenis Fasilitas
Unit
Fasilitas Pendidikan1 TK 132 SD 83 SMP 44 SMA / SMK 1Fasilitas Kesehatan1 Puskesmas 12 Puskesmas
Pembantu2
3 Poskesdes 7Fasilitas Pernigaan dan Jasa1 Hotel -Tempat Ibadah1 Mesjid 32 Langgar 203 Balai -4 Gereja -
Tabel 2.22 Jumlah Fasilitas Kecamatan Daha Barat
No. Jenis Fasilitas
Unit
Fasilitas Pendidikan1 TK 122 SD 233 SMP 14 SMA / SMK 1Fasilitas Kesehatan1 Puskesmas 22 Puskesmas 6
Sistem Penyaluran Air MinumKabupaten Hulu Sungai Selatan
15
Pembantu3 Poskesdes 19Fasilitas Pernigaan dan Jasa1 Hotel -Tempat Ibadah1 Mesjid 92 Langgar 953 Balai -4 Gereja -
2.2 Tofografi
Kemiringan tanah dengan 4 kelas klasifikasi menunjukkan bahwa sebesar
43,05% wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan mempunyai kemiringan tanah 0-
2 %. Rincian luas menurut kemiringan adalah sebagai berikut:
- 0 – 2% : 1.615.630 Ha (43,05%).
- 2 – 15% : 1.192.545 Ha (31,87%).
- 15 – 40% : 713.682 Ha (19,02%).
- 40% : 231.195 Ha (6, 16%).
Adapun luas wilayah Hulu Sungai Selatan menurut kelas ketinggian yang
dibagi menjadi 6 kelas ketinggian menunjukkan wilayah Kalimantan Selatan
sebagian besar berada pada kelas ketinggian 25-100 m di atas permukaan laut
yakni 31,29%
Tanah di wilayah Hulu Sungai Selatan Selatan sebagian besar berupa
hutan dengan rincian Hutan Lebat (780.319 Ha), Hutan belukar (377.774 ha), dan
hutan rawa (90.060 Ha), Hutan Sejenis (352.840 Ha) Tanah berupa semak/alang-
alang seluas 870.314 ha , berupa rumput (50.119), dan untuk lain lain (83.014).
Sedangkan penggunaan untuk sawah 413.107 ha, perkebunan 437.037 ha dan
untuk perkampungan 57,903 ha serta untuk Tegalan(48.612 Ha).Bentuk geologi
wilayah Hulu Sungai Selatan sebagian besar berupa Aluvium Muda dan Formasi
Berai.
Secara geologis Kabupaten Hulu Sungai Selatan terdiri dari pegunungan
yang memanjang dari arah Timur ke Selatan, namun dari arah Barat ke utara
merupakan dataran rendah alluvial yang kadang-kadang berawa-rawa.Kondisi
topografi ini menyebabkan udara di wilayah ini terasa dingin agak lembab.
Sistem Penyaluran Air MinumKabupaten Hulu Sungai Selatan
16
Dari arah utara melingkar ke arah barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan di
aliri oleh Sungai Amandit menuju Sungai Negara yang berfungsi sebagai sarana
prasarana perhubungan dalam kabupaten dan kabupaten lainnya.
2.3 Hidrologi
Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki sistem hidrologi yang terdiri dari
sungai, danau dan rawa.Sungai-sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Hulu
Sungai Selatan umumnya berpangkal di pegunungan Meratus dan berakhir di laut
Jawa setelah bergabung dengan sungai Barito.
Dari arah utara melingkar ke arah barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan di
aliri oleh Sungai Amandit bermuara ke Sungai Negara (anak sungai Barito) yang
berfungsi sebagai sarana prasarana perhubungan dalam kabupaten dan ke
kabupaten lainnya. Hal ini ditunjang dengan beberapa sungai besar yang melintasi
daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara yang dijadikan sarana transportasi bagi
masyarakat baik antar kabupaten maupun antar Provinsi.Selain itu air sungai
digunakan sebagai sumber air untuk keperluan pertanian di Kabupaten Hulu
Sungai Utara.
Sungai-sungai besar yang mempunyai potensi dan peranan yang cukup
besar bagi masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Utara adalah Sungai Tabalong
(mengalir dari arah Kabupaten Tabalong), Sungai Balangan (mengalir dari arah
Kabupaten Balangan) dan Sungai Nagara serta sungai-sungai kecil lainnya.
Sungai-sungai tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sungai Negara
2. Sungai Angkinang
3. Sungai Amandit
4. Sungai Kajang
Danau terbesar terdapat di Danau Bangkau yang merupakan daerah
penampungan air sungai-sungai dari Mantaas, Sungai Buluh, Pemangkih dan
Pantai Hambawang. Daerah rawa dominan di kecamatan Daha Selatan, Daha
Barat dan Daha Utara yang merupakan daerah aliran sungai Nagara.
2.3.1 Curah Hujan
Sistem Penyaluran Air MinumKabupaten Hulu Sungai Selatan
17
Pada umumnya daerah Hulu Sungai Selatan terdiri dari dua musim, yaitu
musim hujan dan musim kemarau (panas). Musim hujan biasanya terjadi pada
bulan Oktober sampai Mei, pada waktu itu angin bertiup dari arah Timur Laut,
kecepatan angin tiap bulannya berkisar antara 8-14 knot dan rata-rata tiap bulan
antara 5-6 knot. Sedangkan musim kemarau (panas) terjadi pada bulan Juni
sampai Agustus dan di antara kedua musim tersebut terdapat musim pancaroba.
Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim,
geografi dan perputaran/pertemuaan arus udara. Curah hujan tertinggi di daerah
ini terjadi pada bulan Maret yaitu 426,0 mm sedangkan curah hujan terendah
terjadi pada bulan September yaitu 75,0 mm. Jumlah hari hujan selama tahun
2005 adalah 216 hari terjadi pada bulan Januari yaitu 26 hari. Rata-rata tekanan
udara di daerah ini berkisar antara 1.011,5 mm selama tahun 2005.
Antara curah hujan dan keadaan angin biasanya ada hubungan erat satu
sama lain. Walaupun demikian, di beberapa tempat hubungan tersebut tidak selalu
ada.Keadaan angin pada musim hujan biasanya lebih kencang dan angin bertiup
dari barat dan barat laut.Oleh karena itu musim tersebut dikenal juga dengan
musim barat.Pada musim kemarau angin bertiup dari benua Australia, keadaan
angin saat itu bisa juga kencang. Keadaan angin di Hulu Sungai Selatan pada
tahun 2003 yang dipantau dari Stasiun Meteorologi Syamsuddin Noor
menunjukkan kecepatan angin tiap bulannya berkisar antara 7,0-11,4 knot.
Sedangkan untuk tahun 2004 rata-rata 4 knot. Untuk Tahun 2005 rata-rata 2,8
knot. Untuk penyinaran matahari dipantau pada jam 06.00-18.00 terlihat intensitas
yang beragam pada tiap bulannya. Penyinaran matahari dengan intensitas tertinggi
terjadi pada bulan September yaitu 69,0% dan intensitas terendah terjadi pada
bulan Februari yaitu sebesar 23,0%. Tahun 2004 terjadi pada bulan Agustus yaitu
rata-rata 6,9 jam/hari dan terendah pada bulan Desember yakni rata-rata 2,0
jam/hari. Sedangkan tahun 2005 terjadi pada bulan Agustus yaitu rata-rata 6,2
jam/hari dan intensitas terendah terjadi pada bulan Desember yaitu rata-rata 2,6
jam/hari.
2.3.2 Temperatur
Temperatur udara di suatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi
rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Data
Sistem Penyaluran Air MinumKabupaten Hulu Sungai Selatan
18
temperatur udara yang dilaporkan Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun
Meteorologi Hariti, temperatur udara maksimun di daerah Hulu Sungai Salatan
berkisar antara 33,1°C – 35°C , temperatur udara minimun berkisar antara 22,6°C
– 23,8°C. Temperatur rata-rata berkisar antara 15,6°C sampai 26,9°C. Sedangkan
kelembaban udara rata-rata berkisar antara 77%-91% tiap bulan.
Tabel 2.12 Keadaan Suhu Pada Tahun 2010
Bulan Suhu ( ºC)
Maksimum Minimum Rata-rata
(1) (2) (3) (4)Januari 94 50,5 72,3
Pebruar 92,8 55,5 74,2
Maret 98,5 55 76,8
April 100 53 76,5
Mei 102,5 55 78,8
Juni 101,5 53 77,3
Juli 54 102 78
Agustus 103,5 58,5 81
September 60 56,5 58,3
Oktober 105,5 55 80,3
Nopember 100,7 54,2 77,5
Desember 99 54,1 76,55
Sumber: Kantor Laboratorium PHTPH, Sungai Raya Kabupaten HSS
2.3.3 Kelembaban
Kelembaban udara maksimun di daerah ini berkisar antara 96%-98% dan
kelembaban minimun berkisar antara 35%-58%, sedangkan rata-ratanya tiap bulan
60%-87%.
Penyinaran matahari di Hulu Sungai Selatan dengan intensitas tertinggi
pada bulan April yaitu 75% dan intensitas terendah terjadi pada bulan Desember
yaitu 33%, dengan rata-rata intensitas penyinaran 52,5%.
Tabel 2.13 Kelembaban Udara Setiap Bulan Tahun 2011
Bulan Minimum (%) Maksimum (%) Rata-rata(%)
Januari 77,3 94,3 85,8
Februari 63,3 93 78,15
Sistem Penyaluran Air MinumKabupaten Hulu Sungai Selatan
19
Maret 68,3 96,5 82,4
April 79,3 96 87,65
Mei 78,5 95,8 87,15
Juni 70 91,3 80,65
Juli 69,3 89,8 79,55
Agustus 67,8 88,5 78,15
September 70,3 96,5 83,4
Oktober 80 93,3 86,65
Novemper 53 100 76,5
Desember 63 100 81,5
Sumber: Kantor Laboratorium PHTPH, Sungai Raya Kabupaten HSS
Sistem Penyaluran Air MinumKabupaten Hulu Sungai Selatan
20