TAX BASIC
-
Upload
zulkarnaen-zeyn -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
description
Transcript of TAX BASIC
Kementerian Keuangan RI
Direktorat Jenderal Pajak
FINANCE HO
SECTION TAX 17-09-2015
TAX BASIC
DASAR HUKUM
� UU NO. 28 TAHUN 2007
(Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan)
KUP
� UU NO. 36 TAHUN 2008
(Pajak Penghasilan)PPH
� UU NO. 42 TAHUN 2009
� (Pajak Pertambahan Nilai)PPN
� UU NO. 28 TAHUN 2009
� Pajak Kendaraan Bermotor, Hotel,
Restoran, Hiburan, Reklame,
Penerangan Jalan, Parkir, PBB,
BPHTB, dll)
PDRD
Outline
DEFINISIPAJAK?
Digunakan untuk Keperluan Negara bagi sebesar- besarnyaKemakmuran Rakyat
Kontribusi Wajib kepada Negara
Terutang oleh Orang Pribadi atau Badan
Sifatnya memaksa berdasarkan Undang-undang
Tidak mendapatkan Imbalan secara Langsung
PENGERTIAN PAJAKPasal 1 angka 1
PAJAK adalah
FUNGSI PAJAK
� Penerimaan ( Budgetair )Sumber dana untuk pengeluaran Pemerintah(Rutin dan Pembangunan)
� Mengatur ( Regulator )Mengatur atau melaksanakan kebijakanbidang sosial dan ekonomi
FUNGSI PAJAK
1. Equality (Persamaan)- Adil ability to pay- Merata
2. Certainty (tidak sewenang – wenang)- Besar pajak terutang- Kapan harus dibayar- Batas waktu pembayaran
3. ConvenienceMembayar pajak pada saat – saat yang tidak menyulitkan wajib pajak(pay as you earn)
4. Economy- Biaya pemungutan- Biaya pemenuhan kewajiban wajib pajak seminimum mungkin
Azas & Dasar Pemungutan Pajak( The Four Maxims ) Adam Smith
JENIS-JENIS PAJAK
JENIS PAJAK
I. PAJAK PUSAT yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Pusat yang terdiri atas:
• Pajak PenghasilanDiatur dalam UU No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan yang diubahterakhir kali dengan UU No. 36 Tahun 2008 (PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, PPhPasal 23, PPh Pasal 24, PPh Pasal 25, PPh Pasal 26, PPh Pasal 29, PPh Final)
• Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang MewahDiatur dalam UU No. 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai danPajak Penjualan atas Barang Mewah yang diubah terakhir kali dengan UU No. 42 Tahun 2009
• Bea MateraiUU No. 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai
• Bea MasukUU No. 10 Tahun 1995 jo. UU No. 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan
• CukaiUU No. 11 Tahun 1995 jo. UU No. 39 Tahun 2007 tentang Cukai
II. PAJAK DAERAHyaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah yang terdiri atas:
Sesuai UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, berikut jenis-jenis Pajak Daerah:
Pajak Provinsi terdiri atas: • Pajak Kendaraan Bermotor; • Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor; • Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor; • Pajak Air Permukaan; dan• Pajak Rokok.
Jenis Pajak Kabupaten/Kota terdiri atas:• Pajak Hotel; • Pajak Restoran; • Pajak Hiburan; • Pajak Reklame; • Pajak Penerangan Jalan; • Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan; • Pajak Parkir; • Pajak Air Tanah; • Pajak Sarang Burung Walet; • Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; dan• Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
TARIF PAJAK
Tarif Pajak terdiri dari 4 tarif• Tarif Sebanding (proporsional)
� PPN tarifnya =10 %
• Tarif Tetap � tarif bea materai• Tarif Progresif � Tarif semakin besar apabila jml yg dikenai
pajak semakin besar.
• Tarif degresif � Tarif semakin kecil apabila jml yg dikenai pajaksemakin besar.
SUBJEK & OBJEK PAJAK
(1) Yang menjadi subjek pajak adalah: a. 1. Orang Pribadi;
2. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuanmenggantikan yang berhak;
b. Badan; danc. Bentuk Usaha Tetap.
(2) Subjek pajak dibedakan menjadi subjek pajak dalam negeri dansubjek pajak luar negeri.
Subjek pajak dalam negeri adalah: 1. Orang Pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia lebih
dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau orangpribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempattinggal di Indonesia;
2. Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, kecuali unit tertentu dari badanpemerintah yang memenuhi kriteria:
• Pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; • Pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah; • Penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah;
dan• Pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional negara; dan
3. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak.
SUBJEK PAJAK (Pasal 2 UU PPh)
Subjek pajak luar negeri adalah: 1. Orang Pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di
Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (duabelas) bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia, yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap diIndonesia; dan
2. Orang Pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada diIndonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (duabelas) bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia, yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia tidak dari menjalankanusaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.
Bentuk usaha tetap adalah bentuk usaha yang dipergunakan olehorang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadiyang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluhtiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia untukmenjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia
BUT(Badan Usaha Tetap)
YANG MEMPUNYAI HAK DAN KEWAJIBAN PERPAJAKANSESUAI DENGAN KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN
PERPAJAKAN
PEMBAYARPAJAK
PEMUNGUTPAJAK
PEMOTONGPAJAK
MELIPUTI
ORANG PRIBADI BADAN
WAJIB PAJAKPasal 1 angka 2 (KUP)
Firma, Kongsi, Koperasi, Dana Pensiun, Persekutuan, Perkumpulan, Yayasan, Ormas, Orsospol, atau Organisasi Lainnya, Lembaga danbentuk badan lainnya termasuk Kontrak Investasi Kolektif dan BUT
BUMN/BUMD dengan nama dan dalam bentuk apapun
PERSEROAN LAINNYA
PERSEROAN KOMANDITER
PERSEROAN TERBATAS
BADAN
Sekumpulan ORANG dan/atau MODAL yang merupakan kesatuanbaik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usahayang meliputi:
MEMANFAATKAN JASA DARI LUAR DAERAH PABEAN
MELAKUKAN USAHA JASA
MEMANFAATKAN BARANG TIDAK BERWUJUD DARI LUAR DAERAH PABEAN
MELAKUKAN USAHA PERDAGANGAN
MENGEKSPOR BARANG
MENGIMPOR BARANG
MENGHASILKAN BARANG
PENGUSAHA
ORANG PRIBADI atau BADAN dalam bentuk apapun yang dalamkegiatan usaha atau pekerjaannya:
BATASAN PENGUSAHA KECIL(197/PMK.03/2013 )
• Pengusaha kecil merupakan pengusaha yang selama 1 (satu)
tahun buku melakukan penyerahan Barang Kena Pajak
dan/atau Jasa Kena Pajak dengan jumlah peredaran bruto
dan/atau penerimaan bruto tidak lebih dari
Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah).
• Pengusaha wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan
sebagai PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP), apabila sampai
dengan suatu bulan dalam tahun buku jumlah peredaran
bruto dan/atau penerimaan brutonya melebihi
Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah).
YANG DIKENAI PAJAK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
JASAKENAPAJAK
BARANGKENAPAJAK
PENGUSAHA KENA PAJAK
PENGUSAHA YANG MELAKUKAN PENYERAHAN
BARANG KENA PAJAK (BKP)&
JASA KENA PAJAK (JKP)Pada umumnya semua barang dan jasa dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN),
Kecuali atas :
1. Barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung darisumbernya;
2. Barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak;
3. Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya, meliputi makanan dan minuman baik yang dikonsumsi di tempatmaupun tidak, termasuk makanan dan minuman yang diserahkan oleh usahajasa boga atau katering; dan
4. Uang, emas batangan, dan surat berharga.
5. Jasa pelayanan kesehatan medis; jasa pelayanan sosial; jasa pengiriman suratdengan perangko; jasa keuangan; jasa asuransi; jasa keagamaan; jasapendidikan; jasa kesenian dan hiburan; jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan; jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa angkutan udara dalam negeriyang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jasa angkutan udara luarnegeri; jasa tenaga kerja; jasa perhotelan; jasa yang disediakan oleh pemerintahdalam rangka menjalankan pemerintahan secara umum; jasa penyediaantempat parkir; jasa telepon umum dengan menggunakan uang logam; jasapengiriman uang dengan wesel pos; dan jasa boga atau katering
SURAT yang oleh WAJIB PAJAK digunakan untuk MELAPORKAN:
PENGHITUNGAN dan/atau PEMBAYARAN PAJAK
OBYEK PAJAK dan/atau BUKAN OBYEK PAJAK
HARTA dan KEWAJIBAN
SESUAI DENGAN KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN PERPAJAKAN
PENGHITUNGAN dan/atau PEMBAYARAN PAJAK
OBYEK PAJAK dan/atau BUKAN OBYEK PAJAK
PENGHITUNGAN dan/atau PEMBAYARAN PAJAK
SURAT PEMBERITAHUAN (SPT)
BATAS WAKTU PELAPORAN SPT