Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) · Pertanian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas...
Transcript of Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) · Pertanian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas...
V-1
Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati)
Kegiatan ini terdiri dari subkegiatan koordinasi pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati (TKH), sosialisasi,
dan pembangunan TKH.
A. Koordinasi Pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati
Untuk pelaksanaan koordinasi pembangunan TKH telah dibentuk tim melalui Keputusan Bupati Bandung Nomor
800/Kep.242-DLH/2018 tanggal 15 Maret 2018 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pembangunan Taman
Keanekaragaman Hayati di Kabupaten Bandung yang diketuai oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dengan
Sekretaris Kepala Bidang Konservasi dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan beranggotakan Badan
Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda); Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas
Pertanian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan; Dinas
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Bagian Hukum Setda, Bagian Infrastruktur Setda. Tim ini memiliki tugas
pokok melaksanakan koordinasi perencanaan, pengelolaan, dan pengembangan TKH di Kabupaten Bandung.
Selanjutnya koordinasi dilakukan dengan KLHK, DLH Provinsi Jawa Barat, pemerintah desa, serta pihak terkait
lainnya terkait pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati (TKH) (Tabel -1 dan Gambar -1).
Berdasarkan hasil inventarisasi dan pengumpulan data terhadap sekira 16 calon lokasi TKH pada tahun 2015 (lihat
Tabel -1), telah dilakukan pendalaman terhadap 2 (dua) lokasi prioritas calon TKH (Gambar -1) yaitu: lokasi milik
Pemerintah Kabupaten Bandung di Kampung Pasirwedang Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka seluas 10,8 ha dan
lokasi milik perorangan di lokasi KTO Sari Alam Bukit Primadona Desa Cukanggenteng Kecamatan Pasirjambu
seluas 15 ha. Berdasarkan pasal 9 PermenLH No. 03 Tahun 2012 tentang Taman Keanekaragaman Hayati,
Program TKH dilakukan melalui tahapan: pengajuan permohonan pembangunan TKH, verifikasi persyaratan
taman kehati, dan persetujuan TKH. Permohonan persetujuan TKH Nagrog yang merupakan TKH Pemerintah
Kabupaten Bandung telah diajukan kepada Gubernur Jawa Barat pada tahun 2018 ini yang dilengkapi dengan:
dokumen lingkungan hidup berupa Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
(SPPL) dan dokumen perencanaan pembangunan TKH yang disusun pada tahun 2016 (Pra DED TKH Nagrog)
dan 2017 (DED TKH Nagrog).
Dokumen lain yang mendukung adalah Keputusan Bupati Bandung Nomor 593.3/Kep.386-Disperkimtan/2018
tanggal 4 Juli 2018 tentang Persetujuan Penggunaan Tanah Seluas +108.000 m2 Milik Pemerintah Kabupaten
Bandung yang Terletak di Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung untuk Pembangunan Taman
Keanekaragaman Hayati Kabupaten Bandung.
Tabel -1: Calon Lokasi Taman Kehati Hasil Survey Tahun 2015
No. Lokasi/Koordinat Koordinat/
Altitude Luas Kepemilikan Kondisi Eksisting
1. Desa Adat Lamajang
Ds. Lamajang
Kec. Cimaung
S 7.12895
E 107.55084
1.013 m
- - Desa Adat/Cagar Budaya
2. Stadion Si Jalak Harupat
Ds. Kutawaringin
Kec. Kutawaringin
S 6.99741
E 107.52893
712 m
- Pemerintah Kab.
Bandung
Lahan terbuka di dalam Stadion
Si Jalak Harupat
3. KTO Sari Alam
Ds. Cukanggenteng
Kec. Pasirjambu
S 7.08229
E 107.50413
1.247 m
6 ha (s.d.
40 ha)
Perorangan
(Djajat Sudrajat &
Oday Kodariyah)
Kebun tanaman obat yang
dikelola secara mandiri
4. Kp. Ciseupan
Ds. Nagrog
Kec. Cicalengka
S 6.99727
E 107.86878
800-1.000 m
10 ha Pemerintah Kab.
Bandung
Garapan masyarakat dengan
menanam pohon kayu-kayuan
5. Bukit Pongkor
Ds. Melatiwangi
S 6.89109
E 107.70359
7 ha Perorangan Kebun arboretum
V-2
No. Lokasi/Koordinat Koordinat/
Altitude Luas Kepemilikan Kondisi Eksisting
Kec. Cilengkrang 800-1.000 m
6. Caringin Tilu
Ds. Cimenyan
Kec. Cimenyan
S 6.85908
E 107.66536
>1.000 m
Perorangan Wilayah pertanian sayuran yang
intensif
7 Tanah HGU
Ds. Pulosari
Kec. Pangalengan
E 7.18210
S 107.55829
1.400 m
15 ha HGU Garapan masyarakat petani
sayur dengan sistem sewa
8. Tanah Carik Ds. Pulosari
Ds. Pulosari
Kec. Pangalengan
E 7.18985
S 107.55853
1.400 m
10 ha Tanah Carik Desa Garapan masyarakat petani
sayur dengan sistem sewa
9. Lokasi Dekat Lonsum
Ds. Kertasari
Kec. Kertasari
E 7.22339
S 107.65848
1.600 m
- HGU Bantaran S. Citarum, saat ini
digunakan masyarakat untuk
menanam sayuran
10. Leuweung Sabilulungan
Ds. Cibeureum
Kec. Kertasari
E 7.18305
S 107.67212
1.500 m
11 ha Pemerintah Kab.
Bandung
Leweung Sabilulungan
11. Dekat Pondok Pesantren
Ds. Ciluncat
Kec. Cangkuang
S 7.05296
E 107.55034
700 m
5-6 ha Perorangan Kebun buah-buahan yang
kurang terurus
12. Ds. Nagrak
Kec. Cangkuang
S 7.07088
E 107.53802
870 m
45 ha Perorangan Bekas vila, memiliki
infrastruktur: jalur jalan, tempat
parkir, dan bak penampung air
13. Sekitar Situ Sipatahunan
Ds. Baleendah
Kec. Baleendah
S 7.01373
E 107.62713
700 m
Di sekitar perbukitan terdapat
beberapa rumah dan TPS
sampah
14. Kp. Dugdeg
Ds. Nagrak
Kec. Pacet
S 7.08688
E 107.73512
800 m
100 ha Tanah Carik Desa Vegetasi pohon kayu
15. Bendung Radung
Ds. Sukamaju, Majalaya
Ds. Karyalaksana, Ibun
S 7.08229
E 107.50413
750 m
100 ha Tanah Carik Bantaran sungai yang sempit
16. Blok Masdeo
Ds. Dampit
Kec. Cicalengka
Tanah
Pangangonan
Sumber: BPLH, 2015
Calon Lokasi TKH di Kp. Ciseupang Ds. Nagrog
Kec. Cicalengka
Calon Lokasi TKH KTO Sari Alam di Ds.
Cukanggenteng Kec. Pasirjambu
Gambar -1: Calon Lokasi TKH Prioritas
B. Sosialisasi
Sosialisasi terkait Pengelolaan Ekosistem dan Keanekaragaman Hayati dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali, yaitu
Sosialisasi Konservasi Berbasis Masyarakat melalui Pelestarian Keanekaragaman Hayati Tanaman Obat dengan
V-3
peserta Fasilitator dan Pendamping Lokal Kampung Saber dan PKK; dan Sosialisasi Gerakan SATAPOK untuk
Pemeliharan Pohon sebagai upaya pengelolaan ekosistem dan keanekaragaman hayati yang dihadiri oleh para
calon pemelihara pohon yang merupakan anggota LMDH Desa Tarumajaya Kecamatan Kertasari.
Pembukaan Rapat Persiapan
Pembangunan TKH Ds. Nagrog Kec.
Cicalengka oleh Kepala Bidang
KPKL, 23 Februari 2018
Para Narasumber pada Rapat
Persiapan Pembangunan TKH Ds.
Nagrog Kec. Cicalengka, 23 Februari
2018
Peserta Rapat Persiapan
Pembangunan TKH Ds. Nagrog Kec.
Cicalengka, 23 Februari 2018
Sambutan Pembukaan oleh Asisten
Ekjah pada Sosialisasi Konservasi
Berbasis Masyarakat melalui
Pelestarian Kehati Tanaman Obat,
24 Mei 2018
Para Narasumber pada
Sosialisasi Konservasi Berbasis
Masyarakat melalui Pelestarian Kehati
Tanaman Obat, 24 Mei 2018
Penyampaian Arahan Kepala DLH
pada Sosialisasi Konservasi Berbasis
Masyarakat melalui Pelestarian Kehati
Tanaman Obat, 24 Mei 2018
Peserta pada Sosialisasi Konservasi
Berbasis Masyarakat melalui
Pelestarian Kehati Tanaman Obat,
24 Mei 2018
Peserta pada Sosialisasi Konservasi
Berbasis Masyarakat melalui
Pelestarian Kehati Tanaman Obat, 24
Mei 2018
Peserta pada Sosialisasi Konservasi
Berbasis Masyarakat melalui
Pelestarian Kehati Tanaman Obat, 24
Mei 2018
Pembukaan Rapat Fasilitasi
Kelembagaan TKH, 6 Juni 2018
Pemaparan Narasumber pada Rapat
Fasilitasi Kelembagaan TKH, 6 Juni
2018
Diskusi pada Rapat Fasilitasi
Kelembagaan TKH, 6 Juni 2018
V-4
Para Narasumber Sosialisasi Gerakan
SATAPOK untuk Pemelihara Pohon,
27 November 2018
Peserta Sosialisasi Gerakan
SATAPOK untuk Pemelihara Pohon,
27 November 2018
Diskusi pada Sosialisasi Gerakan
SATAPOK untuk Pemelihara Pohon,
27 November 2018
Gambar -2: Dokumentasi Kegiatan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem
C. Pembangunan Infrastruktur dan Vegetasi Taman Keanekaragaman Hayati
Lokasi TKH berada di Kampung Pasirwedang Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung seluas
10,093 Ha dengan bentang alam terjal dan memiliki struktur tanah yang remah. Status tanah adalah milik
Pemerintah Kabupaten Bandung yang ditunjukkan dengan Sertifikat berdasarkan SK Kepala Kanwil BPN Provinsi
Jawa Barat No. 01/HP/KWBPN/21994 tangggal 9 April 1994 Tanda Bukti Buku Tanah Hak Pakai Nomor 7 Desa
Nagrog.
Area TKH dibagi menjadi 5 blok dan setiap bloknya terdiri dari subblok (lihat Tabel V-2). Batas blok adalah jalan
inspeksi dengan lebar mencapai 1,2 meter. Desain vegetasi dan infrastruktur ditentukan berdasarkan data sudut
kelerengan (slope) dan arah kelerengan (aspect).
Gambar -3: Pembagian Blok dan Sublok Area TKH
Tabel -2: Luas Blok dan Subblok Area TKH
Nama Blok/Sublok Luas (m2) Nama Blok/Sublok Luas (m2)
1/1A 5.736,60 3/3D 3.435,36
1/1B 5.666,00 3/3E 5.187,17
1/1C 7.940,63 Luas Blok 3 24.981,71
Luas Blok I 19.343,23 4/4A 6.186,99
2/2A 7.310,00 4/4B 6.446,21
2/2B 6.010,31 Luas Blok 4 12.633,09
2/2CP 5.953,93 5/5A 6.072,46
V-5
Luas Blok 2 19.274,24 5/5B 4.212,67
3/3A 6.514,81 5/5C 3.134,31
3/3B 5.907,48 Luas Blok 5 13.419,44
3/3C 3.936,89 Luas Total Blok 1,2,3,4,5 89.651,72
Sumber: DLH, 2017
Pembangunan Infrastruktur Taman Keanekaragaman Hayati
Pembangunan infrastruktur dimaksudkan untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada TKH.
Pertimbangan dalam menentukan infrastruktur TKH adalah: tidak mengganggu koleksi, dekat dengan sumber daya
pendukung (misal air), mudah dijangkau, dan memiliki pemandangan yang bagus. Luas total area terbangun
mencapai 839,9 m2 atau kurang dari 1.000 m2 (Tabel -3).
Fasilitas yang akan dibangun pada area TKH adalah: Gapura, Gerbang utama, Kantor Pengelola, Aula, Mushola,
Ruang Medis, Toilet dan Septic Tank, Gazebo, Menara Pantau, Rumah Kompos dan Daur Ulang, Rumah
Penyemaian, Kolam Penampungan Air, Menara Air, Tempat Sampah dan Tempat Duduk Pengunjung. Sumber air
yang akan digunakan berasal dari mata air Gunung Masigit dengan panjang saluran dari mata air ke area TKH
mencapai 1.225 meter atau 1,225 km. Sistem pengaliran akan dilakukan secara gravitasi.
Tabel -3: Peletakan Fasilitas Infrastruktur Pada Taman Kehati
No. Fasilitas Infrastruktur Luas
(ha)
Volume
(unit)
Luas
Total
(ha)
Subblok
1A 3A 3B 3C
/4B 3E 4A 5A 5C 2A
1. Gerbang Selamat Datang - 2 -
2. Gerbang Masuk 2,5 1 2,5 √
3. Menara Pantau Bambu 13,7 1 13,7 √
4. Menara Pantau Beton 9,0 1 9,0
5. Gazeboo 62,0 5 310,0 √ √ √ √ √
6. Tanki Septik 5,3 4 21,1 √ √ √ √
7. Tempat Sampah 0,3 6 1,5 √ √ √ √ √ √ √
8. Toilet & Menara Air 20,0 4 79,8 √ √ √ √
9. Kolam Retensi 10,9 3 32,6 √ √ √
10. Bangku (Tempat Duduk) 0,2 5 0,8 √ √ √ √ √
11. Area Penyemaian 60,0 3 180,0 √ √ √
12. Area Pengomposan 99,0 1 99,0 √
13. Kantor & Area Kontrol 45,0 1 45,0 √
14.
Mushola, Aula, dan
Ruang Medis
45,0 1 45,0
√
15. Pagar - - -
16. Jalan Akses Antar Blok - - -
Luas Total 372,0 - 839,0
Sumber: DLH, 2017
V-6
Gambar -4: Rencana Penempatan Infrastruktur pada Setiap Subblok
Gambar -5: Penataan Akses Jalan TKH (kiri) dan Penataan di Luar Area TKH (kanan)
Kebutuhan biaya untuk pembangunan TKH secara keseluruhan mencapai Rp. 2.260.655.300,00 (dua milyar dua
ratus enam puluh juta enam ratus lima puluh lima ribu tiga ratus rupiah) (Tabel -4).
Tabel -4: Kebutuhan Biaya PembangunanTKH dan Rekomendasi Tahapan Pembangunannya
No. Uraian Pekerjaan
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah Jumlah (Rp)
Tahapan Pembangunan
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
1. Bibit Koleksi 150.000.000 Ls 150.000.000 150.000.000 - -
2. Gerbang Selamat Datang 40.675.393 2 81.350.785 - 40.675.393 40.675.393
3. Gerbang Masuk 22.340.744 1 22.340.744 22.340.744 - -
4. Menara Pantau Beton 125.233.566 1 125.233.566 125.233.566 - -
5. Akses Jalan Masuk 230.489.856 1 230.489.856 - - 230.489.856
6. Gazeboo I (10x9) 117.117.595 1 117.117.595 117.117.595 - -
V-7
No. Uraian Pekerjaan
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah Jumlah (Rp)
Tahapan Pembangunan
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
7. Gazeboo II (4x4) 15.559.549 4 62.238.196 31.119.098 15.559.549 15.559.549
8. Tempat Sampah 1.000.000,00 6 6.000.000 6.000.000 - -
9. Toilet 113.822.007 4 455.288.027 113.822.007 227.644.013 113.822.007
10. Tanki Septik dan SR 28.359.976 4 113.439.905 28.359.976 56.719.952 28.359.976
11. Kolam Retensi 146.171.822 3 438.515.466 146.171.822 146.171.822 146.171.822
12. Bangku Tipe 2 5.398.100 3 16.194.301 - 10.796.200 5.398.100
13. Bangku Tipe 1 4.988.100 2 9.976.201 - 4.988.100 4.988.100
14. Area Penyemaian 25.238.645 3 75.715.935 - 50.477.290 25.238.645
15. Area Pengomposan 107.532.508 1 107.532.508 - - 107.532.508
16. Kantor & Area Kontrol 209.574.380 1 209.574.380 - 209.574.380 -
17. Aula, Musholla, R. Medis 202.987.939 1 202.987.939 - - 202.987.939
18. Pagar Pembatas 323.613.850 Ls 323.613.850 - - 323.613.850
19.
Pondasi dan Slope
(Jalan)
366.083.798 Ls 366.083.798 - 366.083.798 -
20. Tower Air 74.103.936 3 74.103.936 24.701.312 24.701.312 24.701.312
Jumlah 2.963.693.052 590.164.808 1.128.690.499 1.244.837.764
PPN 10% 296.369.305 59.016.481 112.869.050 124.487.775
Total 3.260.062.357 649.181.288 1.241.559.549 1.369.321.520
Pembulatan 3.260.062.000 649.181.000 1.241.560.000 1.369.322.000
Sumber: DLH, 2017
Pembangunan infrastruktur TKH pada tahun 2018 yang merupakan tahap pertama tidak sepenuhnya sesuai
dengan perencanaan, yaitu tidak teralokasikannya anggaran untuk pembangunan Kolam Retensi. Pembangunan
infrastruktur dilakukan dengan jumlah biaya Rp 541.698.300,00.
Pekerjaan yang dilakukan adalah pembangunan 10 jenis bangunan masing-masing 1 unit (lihat Tabel-5).
Tabel -5: Pekerjaan Infrastruktur Taman Keanekaragaman Hayati
No. Jenis Lokasi/Zona
1. Menara Pemantau 5C
2. Gazebo tipe I (9m x 10m) 3B
3. Gazebo tipe II (4m x 4m) 1A
4. Tempat Duduk tipe 1 1A
5. Tempat Duduk tipe 1I 3B
6. Green house 5A
7. Toilet 3B
8. Septictank dan Sumur Resapan 3B
9. Tower Air 3E
10. Tempat Sampah 3 Kompartemen 3E
Sumber: DLH, 2018
Selain itu dilakukan pula penambahan sarana persemaian. Penyediaan Sarana kelengkapan persemaian
dilaksanakan untuk melengkapi fungsi persemaian yang berlokasi di Taman Kehati Desa Nagrog Kecamatan
Cicalengka. Sarana kelengkapan persemaian tersebut adalah: mobilisasi dan pembersihan lahan, tiang dan
paranet, kelengkapan penyiraman greenhouse, dan pemasangan bedeng bambu dengan biaya senilai Rp.
59.592.060 (lima puluh sembilan juta lima ratus sembilan puluh dua ritu enam puluh rupiah).
V-8
Gazebo Tipe I (9m x 10m) Gazebo Tipe II (4m x 4m) Tempat Duduk Tipe 1
Tempat Duduk Tipe 1I Green house Toilet
Gazebo Tambahan Sarana Persemaian Tambahan Sarana Persemaian
Menara Pemantau Tower Air Tambahan Instalasi Listrik
Gambar -6: Pembangunan Infrastruktur Taman Keanekaragaman Hayati
Pembangunan Vegetasi Taman Keanekaragaman Hayati
Pekerjaan Pembangunan Vegetasi TKH berupa Belanja Bibit Tanaman dilaksanakan dengan biaya senilai Rp
143.079.750,-.
Data tumbuhan eksisting sebagian besar merupakan pohon mahoni (Swietenia macrophylla) dengan jumlah 266
tegakan. dan kayu suren (Toona sureni) dengan 162 tegakan. Beberapa spesies tergolong sebagai spesies lokal
seperti muncang (Aleurites moluccana), bambu (Bambusa hystrix), kenanga (Cananga odorata), kapuk randu (Ceiba
pentandra), Cestrum nocturnum, kiteja (Cinnamomum iners), jenitri (Elaeocarpus spaericus dan Elaeocarpus stipularis),
V-9
Ficus sp., awi tali (Gigantochloa apus), Gombong (Gigantochloa verticillata), tisuk (Hibiscus macrophyllus), waru lot
(Hibiscus decaspermus), kelompok mangga (Mangifera spp.), parijoto (Melicope latifolia), ki mangkok (Melicope
latifolia), kianggrit (Neonauclea lanceolata), kimalaka (Phyllanthus emblica), dan ki honje (Pittosporum ferrugineum)
(lihat Gambar -7 dan Gambar -8).
Gambar -7: Model Elevasi Digital Sebaran Eksisting Pohon
Gambar -8: Tutupan Vegetasi Eksisting dan Titik Tanam Koleksi Prioritas
V-10
Tahapan yang dilakukan dalam pembangunan vegetasi TKH tahun 2018 adalah:
a. Penyiapan bibit
Dari jumlah individu dari masing masing spesies tersebut masih ada bibit yang harus ditambahkan sehingga
jumlahnya masing-masing menjadi 15 (lihat Tabel -6).
Tabel -6: Jenis dan Jumlah Bibit TKH
Nama Koleksi Jumlah
Polybag
Jumlah Bibit yang
Harus Dikumpulkan
Jumlah Seluruh
Bibit
Agavaceae 10 5 15
Pleomele angustifolia (Roxb.) N. E. Br 10 5 15
Anacardiaceae 1 14 15
Anacardium occidentale 1 14 15
Annonaceae 5 25 30
Annona muricata L 4 11 15
Cananga odorata 1 14 15
Apocynaceae 1 14 15
Tabernaemontana sp 1 14 15
Bombacaceae 4 11 15
Ceiba pentandra (L.) Gaertn 4 11 15
Euphorbiaceae 10 20 30
Aleurites moluccana 1 14 15
Sauropus androgynus (L.) Merr 9 6 15
Lauraceae 29 0 29
Cinnamomum iners Reinw. ex Blume 29 0 29
Malvaceae 34 5 39
Hibiscus decaspermus 10 5 15
Hibiscus macrophyllus Roxb. ex Hormen 24 0 24
Meliaceae 2 13 15
Azadirachta indica A. Juss 2 13 15
Menispermaceae 8 7 15
Cyclea barbeta 8 7 15
Mimosaceae 2 13 15
Archidendron jiringa 2 13 15
Moraceae 12 3 15
Ficus septica Burm. F 12 3 15
Myrtaceae 20 0 20
Psidium guajava L 20 0 20
Pandanaceae 1 14 15
Pandanus amaryllifolius Roxb. 1 14 15
Pittosporaceae 8 7 15
Pittosporum ferrugineum Alton 8 7 15
Rhamnaceae 1 14 15
Maesopsis eminii 1 14 15
Rubiaceae 23 7 30
Morinda citrifolia L 9 6 15
Tarenna incerta 14 1 15
Solanaceae 4 11 15
Solanum toruum 4 11 15
Verbenceae 6 9 15
Gmelina arborea Roxb 6 9 15
Zingiberaeae 13 17 30
Amomum cardamomum 7 8 15
Zingiber officinale Roxb 6 9 15
Total 194 209 403
Sumber: DLH, 2018
V-11
Selain bibit yang sudah ada dan perlu ditambah jumlahnya, sesuai dengan hasil DED TKH, beberapa koleksi perlu
dikumpulkan, yaitu 36 spesies yang tergolong dalam 24 famili (lihat Tabel -7).
Tabel -7: Tambahan Spesies Koleksi TKH
Nama Spesies Jumlah Bibit Nama Spesies Jumlah Bibit
Anacardiaceae 30 Menispermaceae 15
Mangifera foetida 15 Arcangelisia flava 15
Mangifera odorata 15 Mimosaceae 15
Annonaceae 15 Archidendron elipticum 15
Cananga odorata 15 Papilionaceae 15
Araliaceae 15 Erythrina variegata 15
Trevesia sundaica 15 Pittosporaceae 15
Arecaceae 30 Pittosporum ferrugineum 15
Caryota mitis 15 Rosaceae 15
Pinanga coronata 15 Prunus javanica 15
Celastraceae 15 Rubiaceae 15
Euonymus javanicus 15 Tarenna incerta 15
Ebenaceae 15 Rutaceae 60
Diospyros macrophylla 15 Citrus grandis 15
Elaeocarpaceae 15 Clausena excavata 15
Elaeocarpus stipularis 15 Melicope lunu ankeda 15
Euphorbiaceae 60 Micromelum minutum 15
Aleurites moluccana 15 Sapindaaceae 45
Bischofia javanica 15 Allophylus cobbe 15
Croton argyrantus 15 Mischocarpus sundaicus 15
Pahylanthus emblica 15 Pometia pinnata 15
Flacourtiaceae 15 Solanaceae 15
Pangium edule 15 Cestrum nocturnum 15
Lauraceae 45 Sterculiaceae 15
Cinnamomum iners 15 Sterculia coccinea 15
Litsea noronhae 15 Theaceae 15
Neolitsea cassiaefolia 15 Pyrenaria serrata 15
Malvacaee 15 Tiliaceae 15
Hibiscus decaspermus 15 Grewia acuminata 15
Meliaceae 15
Aglaia argentea 15 Total 540
b. Penentuan Titik Tanam Koleksi pada Masing-Masing Subblok
Beberapa bibit yang tingginya mencapai 50 centimeter serta bibit yang setelah melalui tahap aklimatisasi
ukurannya sudah mencukupi dapat segera ditanam. Penanaman dilakukan pada masing-masing subblok yang telah
ditentukan dengan terlebih dahulu membuat tanda titik tanam dan pembuatan lubang tanam untuk masing-masing
bibit.
Hasil penentuan titik tanam sesuai analisis masing-masing tapak relung ekosistem koleksi pada masing-masing sub
blok koleksi disajikan pada peta. Informasi yang disajikan pada peta adalah data subblok koleksi, kode koleksi dan
nama spesies koleksinya untuk memudahkan pencarian spesies koleksi yang akan ditanam dan lokasi tanamnya.
V-12
Arah utara dan skala pada peta dalam satuan meter di buat untuk memudahkan dalam pencarian patok koleksi di
lapangan. Dengan metoda ini jika patok koleksi hilang maka titik tanam dapat dengan mudah dicari ulang. Peta
tersebut dapat dilihat pada Gambar -10.
Tanaman yang Belum Siap Tanam Tanaman yang Sudah Siap Tanam Tanaman yang Sedang Diaklimatisasi
Titik Tanam Titik Tanam Titik Tanam
Gambar -9: Penataan Koleksi Vegetasi
Tabel -8: Uraian Realisasi Kegiatan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem
No. Sub
Kegiatan Tema
Waktu/Tempat/
Jumlah Peserta/
Narasumber
Kesimpulan/
Kesepakatan
1. Koordinasi Rapat Persiapan Pembangunan TKH Ds. Nagrog Kec. Cicalengka
Jumat, 23 Februari 2018/RR DLH/15 org anggota Tim Koordinasi Pembangunan TKH /Ahli Ekologi dan Keanekaragaman Hayati dan Ahli Lingkungan
Rapat ini membahas KAK Infrastruktur dan Vegetasi TKH yang pembangunannya akan dilaksanakan pada tahun 2018.
Prioritas pembangunan vegetasi adalah 24 spesies lokal yang akan menjadi spesies utama; sementara spesies pendukung akan mengandalkan spesies eksisting; selanjutnya pengayaan koleksi pada lokasi yang masih kosong.
Pelaksanaan penanaman koleksi terdiri dari tahapan: pengumpulan dan penyediaan bibit, pemeliharaan bibit sampai siap tanam, penyiapan titik tanam dan
penanaman, dan administrasi penunjang kegiatan. Prioritas pembangunan pad atahun 2018 adalah: sarana
kantor, gazebo 1 (9mx10m), toilet/septic tank/SR. Tower air, area persemaian, tempat sampah terpilah, dan tempat duduk tipe 1 dan tipe 2.
Rapat Fasilitasi
Kelembagaan TKH
Rabu, 6 Juni 2018/RR
DLH/20 org/Kepala Seksi TKH KLHK
Pengelola TKH Desa Nagrog akan berbentuk adhoc
dengan diketuai oleh Kepala DLH dan anggotaya adalah OPD terkait, termasuk Kecamatan Cicalengka, Desa Nagrog, BUMDes Nagrog.
Selanjutnya DLH akan menyusun Rencana Aksi Pengelolaan TKH Kabupaten Bandung.
2. Sosialisasi Sosialisasi Kamis, 24 Mei Isu lingkungan di Kabupaten Bandung yang saat ini
V-13
No. Sub
Kegiatan Tema
Waktu/Tempat/
Jumlah Peserta/
Narasumber
Kesimpulan/
Kesepakatan
Konservasi
Berbasis
Masyarakat
melalui
Pelestarian
Keanekaragaman
Hayati Tanaman
Obat
2018/Bale Kandaga
/150 org/Asisten Ekjah,
Kadis LH, Kabid
Konservasi Lingkungan
dan Pengendalian
Perubahan Iklim DLH
Prov. Jawa Barat, Ahli
Farmasi, dan Ahli
Kehati Tanaman Obat
cukup memprihatinkan memerlukan upaya
konservasi yang harus dilakukan oleh semua pihak.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh
masyarakat adalah dengan melakukan pelestarian
kehati tanaman obat yang bisa dilakukan kapan saja
dan di mana saja, termasuk di area halaman sendiri.
Pelestarian kehati tanaman obat bermanfaat untuk
sendiri/keluarga dan berpeluang untuk memperoleh
pendapatan tambahan, khususnya menyambut
adanya industri obat di Kabupaten Bandung.
Berdasarkan Profil Kehati Kabupaten Bandung
paling sedikit ditemukan sekitar 112 spesies
tumbuhan pohon besar yang termasuk dalam 93
genus (marga) dan 44 famili (suku) yang hampir
semuanya merupakan spesies lokal, termasuk
tanaman obat, yang merupakan sumber genetik
lokal yang sudah teruji keandalan sifat genetikanya
baik rasa, warna, ketahanannya terhadap hama dan
penyakit perlu dijaga kelestariannya.
Sosialisasi
Gerakan
SATAPOK untuk
Pemelihara Pohon
Selasa, 27 November
2018/SDN Tarumajaya
02 Ds. Tarumajaya
Kec. Kertasari/50
org/Kepala DLH,
Camat Kertasari, Wakil
Adm. KPH Bandung
Selatan Perhutani,
Ketua LMDH Desa
Tarumajaya
Disampaikan mekanisme Gerakan SATAPOK dan
dukungannya oleh para narasumber
Disimpulkan bahwa para petani yang tergabung
dalam LMDH Desa Kertasari siap untuk
mendukung Gerakan SATAPOK.
Selanjutnya akan dilakukan rapat yang lebih
mendetai mengenai pembentukan kelompok dan
pembagian zonasi pemeliharaan pada petak 73.
3. Pembangu
nan TKH
Pembangunan
Infrastruktur TKH
Bekerjasama dengan
CV. Dimensi Fazaa
Dilakukan pembangunan Infrastuktur: (i) Menara
Pemantau, (ii) Gazebo Tipe I, (iii) Gazebo Tipe II, (iv)
Tempat Duduk Tipe I, (v) Tempat Duduk Tipe II, (vi)
Green house, (vii) Toilet, (viii) Septictank dan Sumur
Resapan, (ix) Tower Air, (x) Tempat Sampah 3
Kompartemen, (xi) Tambahan Sarana Persemaian
Pembangunan
Vegetasi TKH
Bekerjasama dengan
CV. Aura Zahran
Melakukan penambahan koleksi tanaman sesuai
dengan perencanaan.
Tahapan yang dilakukan penyiapan bibit dan
penentuan titik tanam koleksi pada masing-masing
subblok.
Sumber: DLH, 2017