Tak Stimulasi Sensori Kelompok 3 Reguler

9
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK “STIMULASI SENSORI” Disusun untuk melengkapi tugas Blok Mental Health Nursing Disusun oleh : KELOMPOK 3 Reguler Raodatus Sholehah 135070200111012 Cicilia Gorreti P. 135070200111013 Akhmad Arifinar 135070200111014 Hadyarani Wulan M. 135070200111015 Nindia Setyaningrum 135070200111016 Benny Bimantara V. 135070200111017 Syahra Sonia A 135070200111018 Cici Sutyaningdiah 135070201111015 Kenny Maharani 135070201111016 Anunggal Lulus waretna 135070201111017 Fiddiyah Galuh Anggraini 135070201111018 Vidia Indra Darmawan 135070207111004 Faidhoturrohmah Dwi S. 135070207111005 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016

description

Prosedur TAK Stimulasi Sensori

Transcript of Tak Stimulasi Sensori Kelompok 3 Reguler

Page 1: Tak Stimulasi Sensori Kelompok 3 Reguler

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

“STIMULASI SENSORI”

Disusun untuk melengkapi tugas Blok Mental Health Nursing

Disusun oleh :

KELOMPOK 3 Reguler

Raodatus Sholehah 135070200111012

Cicilia Gorreti P. 135070200111013

Akhmad Arifinar 135070200111014

Hadyarani Wulan M. 135070200111015

Nindia Setyaningrum 135070200111016

Benny Bimantara V. 135070200111017

Syahra Sonia A 135070200111018

Cici Sutyaningdiah 135070201111015

Kenny Maharani 135070201111016

Anunggal Lulus waretna 135070201111017

Fiddiyah Galuh Anggraini 135070201111018

Vidia Indra Darmawan 135070207111004

Faidhoturrohmah Dwi S. 135070207111005

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2016

Page 2: Tak Stimulasi Sensori Kelompok 3 Reguler

DEFINISI TAK

Penggunaan kelompok dalam praktek kesehatan jiwa memberikan dampak posotif

dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi pemulihann kesehatan

seseorang. Keuntungan yang dapat diperoleh klien melalui terapi aktivitas kelompok

meliputi dukungan, meningkatkan kemampuan memecahkan masalah,

meningkatkan hubungan interpersonal dan juga menggunakan uji realitas pada klien

dengan gangguan orientasi realitas (Keliat & Akemat, 2005).

DEFINISI TAK STIMULASI SENSORI

TAK stimulasi sensori adalah TAK yang diadakan dengan memberikan stimulus

tertentu kepada klien sehingga terjadi perubahan perilaku. Bentuk stimulus: Stimulus

suara (musik), stimulus visual (gambar), stimulus gabungan visual dan suara

(melihat televisi, video)

TUJUAN TAK STIMULASI SENSORI

Tujuan dari TAK stimulasi sensori bertujuan agar klien mengalami : Peningkatan

kepekaan terhadap stimulus, peningkatan kemampuan merasakan keindahan,

peningkatan apresiasi terhadap lingkungan. Jenis TAK yaitu: TAK stimulasi suara,

TAK stimulasi gambar, TAK stimulasi suara dan gambar

KARAKTERISTIK PASIEN ISOLASI SOSIAL

Pasien mengatakan tidak mau bicara/bicara tidak jelas atau sering diam

Tidak melakukan kontak mata dengan lawan bicaranya

Ekspresi sedih/ kurang berseri

Merasa kesepian/sendiri

Merasa tidak aman dengan orang lain/menghindar dari orang lain

Keberanian kurang

Tidak peduli lingkungan/ apatis

Respon verbal kurang dan sangat singkat

Tidak mampu erkonsentrasi dan membuat keputusan

Tidak mengikuti kegiatan

Kurang spontan

Page 3: Tak Stimulasi Sensori Kelompok 3 Reguler

SESI 1 : KEMAMPUAN MENGEKSPRESIKAN DIRI

Tema : Mengekspresikan diri

Sasaran : Pasien isolasi sosial

Hari/ tanggal : Selasa, 12 April 2016

Waktu : 45 menit

Tempat : Di dalam ruangan Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas

Brawijaya

Pelaksana :

o Leader : Kenny Maharani

o Co-Leader : Nindia Setyaniingrum

o Fasilitator 1 : Benny Bimantara V

o Fasilitator 2 : Cicilia Gorreti P

o Fasilitator 3 : Syahra Sonia Andhiki

o Observer : Cici Sutaningdiah

Tujuan Umum:

Klien mampu mengekspresikan diri melalui rangsangan sensoris emosi dan

perasaannya melalui aktifitas tertentu (misalnya : mendengarkan musik,

menggambar/melukis, menyanyi, menari)

Tujuan Khusus :

o Klien mampu mengenali musik yang didengar

o Klien mampu memberi respon terhadap musik

o Klien mampu menceritakan perasaannya setelah mendengarkan musik

Setting:

o Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran

Page 4: Tak Stimulasi Sensori Kelompok 3 Reguler

Keterangan :

- L : Leader

- Co : Co leader

- F : Fasilitator

- O : Observer

- K : Klien

o Ruangan nyaman dan tenang.

Alat

o Tape recorder

o Kaset “marilah kemari“ (Titik puspa)

o Buku catatan dan pulpen

o Papan tulis atau whiteboard dan spidol

o Nametag peserta

o Jadwal kegiatan klien.

Metode

o Diskusi dan tanya jawab

o Sharing presepsi

Langkah-langkah

o Persiapan

Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dalam indikasi,

misalnya : Menarik diri, harga diri rendah, dan tidak mau bicara

Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

Page 5: Tak Stimulasi Sensori Kelompok 3 Reguler

o Orientasi

Pada tahap ini terapis melakukan:

Memberikan salam terapeutik: salam dari terapis

Evaluasi/validasi: menanyakan perasaan klien saat ini

Kontrak

o Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mendengarkan

musik

o Menjelaskan aturan main berikut:

Jika ada klien yang akan meninggalkan

kelompok harus meminta izin kepada

terapis

Lama kegiatan 45 menit

Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal

sampai selesai.

o Tahap Kerja

Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri (nama

dan nama panggilan) dimulai dari terapis secara berututan

searah jarum jam

Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan diri, terapis

mengajak semua klien untuk bertepuk tangan

Terapis dan klien memakai papan nama

Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh tepuk

tangan, atau berjoget sesuai dengan irama lagu

Terapis memutar lagu, klien mendengar, boleh berjoget atau

tepuk tangan (kira-kira 15 menit). Musik yang diputar boleh

diulang beberapa kali. Terapis mengobservasi respon klien

terhadap klien

Secara bergiliran, klien diminta menceritakan isi lagu dan

perasaannya. Sampai semua klien dapat giliran.

Terapis memberikan pujian, setiap klien selesai menceritakan

perasaanya dan mengajak klien lain untuk bertepuk tangan

Page 6: Tak Stimulasi Sensori Kelompok 3 Reguler

o Antisipasi Masalah

Jika pada fase awal ketika para fasil meminta klien untuk

memperkenalkan diri, tetapi para pasien tetap diam dan malu-

malu. Maka, fasil diharapkan untuk mendampingi klien dan

memberikan dukungan pada klien untuk berani

memperkenalkan dirinya pada klien lainnya, serta leader tetap

meberikan contoh yang sesuai kepada klien.

Pada tahap terapis meminta klien untuk bertepuk bersama,

tetapi ada salah satu anggota peserta yang tidak tepuk tangan.

Maka, tugas fasil mendekati klien dan memberikan arahan untuk

melakukan tepuk tangan bersama-sama dengan peserta lainya

sesuai dengan yang di contohkan leader.

Jika saat diputarkan musik oleh terapis, tetapi ada salah

seorang peserta malu untuk menari atau bertepuk tangan.

Maka, fasil membimbing atau mengarahkan peserta tersebut

untuk menari atau bertepuk tangan sesuai yang peserta

inginkan. Kegiatan tersebut di observasi oleh observer apakah

klien tersebut hanya menari jika di dampingi fasil atau menari

secara biasa seperti peserta lainnya.

Jika pasien ketika diminta untuk mengungkapkan tentang

perasaannya setelah mendengarkan musik, tetapi pasien tetap

diam. Maka fasil wajib memberikan dukungan pada klien untuk

mengkungkapkan segala perasaannya yang di rasakan tidak

harus menyerupai isi lagu dengan benar.

o Fase terminasi

Evaluasi

Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

Memberi pujian atas keberhasilan kelompok

Rencana tindak lanjut

Menganjurkan tiap anggota kelompok untuk

mendengarkan musik yang disukai dan bermakna dalam

kehidupannya

Page 7: Tak Stimulasi Sensori Kelompok 3 Reguler

Kontrak yang akan datang

Menyepakati kegiatan selanjutnya yaitu menggambar /

melukis

Menyepakati waktu dan tempat

Evaluasi dan Dokumentasi

Page 8: Tak Stimulasi Sensori Kelompok 3 Reguler

HASIL EVALUASI

a. Kemampuan verbal

NO ASPEK YANG

DINILAI

NAMA KLIEN

1. Menyebutkan nama

lengkap

2. Menyebutkan nama

panggilan

3. Mengidentifikasi

masalah utama yang

dibahas pada artikel

4. Menyebutkan solusi

dari masalah yang ada

JUMLAH

b. Kemampuan nonverbal

NO ASPEK YANG

DINILAI

NAMA KLIEN

1. Kontak mata

2. Duduk tegak

3. Menggunakan bahasa

tubuh yang sesuai

4. Mengikuti kegiatan dari

awal sampai akhir

JUMLAH

Page 9: Tak Stimulasi Sensori Kelompok 3 Reguler

DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna dkk. 2011. Manajemen Keperawatan Psikososial dan Kader Kesehatan Jiwa: CMHN

(Intermediate Course). Jakarta : EGC