Tabel Keadaan Umum Potensi Desa Sosial... · Web viewNo. Jenis Lahan Pertanian Luas ( Ha ) 1. Sawah...
Transcript of Tabel Keadaan Umum Potensi Desa Sosial... · Web viewNo. Jenis Lahan Pertanian Luas ( Ha ) 1. Sawah...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dasar pemikiran yang melatarbelakangi diadakannya kajian sosial desa di Desa Bilok
Petung ini adalah Karena seringnya terjadi program pembangunan masyarakat lebih
banyak melakukan pendekatan yang top down artinya lebih banyak direncanakan oleh
lembaga penyelenggara tanpa melibatkan masyarakat sasaran dari proses perencanaan
secara langsung sebagai penerima program atau ingin mengetahui kebutuhan
masyarakat sasaran secara langsung dan mendasar. Artinya bahwa keterlibatan dalam
proses perencana yang mengetahui kebutuhan yang diinginkan untuk diintroduser oleh
pemegang kebijakan diabaikan, sehingga hasil pembangunan yang diharapkan
seringkali tidak menyentuh sasaran dan masyarakat selalu merasa terpinggirkan. Kajian
social desa ini juga dilakukan guna mengkaji sejauh mana fungsi dan keberadaan
fasilitas dan kesejahteraan masyarakat terutama yang terkait sarana dan prasarana
infrastruktur di bidang pertanian yang kurang memadai/membutuhkan penanganan
segera.
Hasil Kajian Sosial Desa ini diharapkan adanya kegiatan tindak lanjut yang mengarah
pada tumbuhnya kepedulian dari berbagai pihak, baik itu pemerintah (pusat, propinsi,
kabupaten, kecamatan hingga tingkat desa), pihak swasta, tokoh masyarakat maupun
tokoh agama setempat. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi permasalahan
kemiskinan dan upaya memandirikan desa.
1.2. Tujuan dan Sasaran
1.2.1. Tujuan dari Kajian Sosial Desa ini adalah :
- Terinventarisirnya data potensi desa yang terkait dengan sarana dan prasarana
infranstruktur bidang pertanian dan lainnya.
- Menginventarisir fungsi, peran dan keberadaan lembaga-lembaga yang ada di desa.
1 | P a g e ~ K a j i a n S o s i a l D e s a B i l o k P e t u n g
- Mensosialisasikan P4MI kepada petani, kelompok tani, P3A, Toga, toma dan
masyarakat desa secara keseluruhan tentang proses dan system pelaksanaannya.
- Menginventarisir potensi dan permasalahan mendasar terutama aspek social dan
ekonomi sebagai penyebab utama kemiskinan serta indicator-indikator kemiskinan
berdasarkan pemahaman masyarakat setempat.
- Meningkatnya kemampuan masyarakat, baik dalam perencanaan, pengambilan
keputusan, penentuan kebijakan, memberikan penilaian terhadap sarana yang akan
di bangun oleh masyarakat dan dirinya sendiri sehingga tumbuh kesadaran rasa
memiliki.
1.2.2. Sasaran dari Kajian Sosial Desa ini adalah :
- Tokoh formal dan non formal di desa
- Warga miskin, khusunya petani (secara sampling)
- Data sekunder potensi desa.
1.3. Metode Kajian
1. Wawancara dengan masyarakat dan stake holder
2. Focus Group Discussion ( FGD ) dengan Kelompok Tani
3. Instrumen kajian :
a. Pemetaan ( Mapping )
b. Transek
c. Struktur Sosial
d. Kalender Musim
e. Kalender Harian
f. Diagram Venn ( Bagan Kelembagaan ) Kelompok Tani
2 | P a g e ~ K a j i a n S o s i a l D e s a B i l o k P e t u n g
BAB II
GAMBARAN UMUM DESA BILOK PETUNG
2,1. Batas Administratif Desa
Desa Bilok Petung merupakan salah satu desa yang berada diwilayah Kecamatan
Sembalun Kabupeten Lombok Timur dengan batas-batas wilyah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Selatan : Desa Sajang
Sebelah Timur : Desa Obel – Obel
Sebelah Barat : Lombok Barat
Ditinjau dari orbitasnya, Desa Bilok Petungterletak 15 km dari kantor Kecamatan
Sembalun, + 85 km dari Kota Kabupaten Lombok Timur, dan + 125 km ke Ibu Kota Propinsi
(Mataram). Ditinjau dari pembagian wilayah Desa Bilok Petungterdiri dari 4 (empat) dusun,
yakni Dusun Bilok, Dusun Birak, Dusun Landean dan Lendang Guar.
2.2. Demografi Desa
Dalam data kependudukan tercatat bahwa jumlah penduduk Desa Bilok Petung
sebanyak 567 KK dengan perincian laki-laki (1.152 jiwa) dan perempuan (1.071 jiwa).
Jumlah Rumah Tangga Petani sebanyak 550 RTP (97 % dari jumlah penduduk), ini berarti
mayoritas masyararakat bilok petung menggantung hidupnya pada sector pertanian
(perkebunan) dan sisa nya 17 KK (3 %) merupakan warga pendatang yang ditugaskan
diwilayah desa Bilok Petung
2.3. Kondisi Topografi Desa
Kondisi Topografi Desa Bilok Petung merupakan daerah pegunungan, dengan kondisi
lahan pertanian yang tadah hujan.
Desa Bilok Petung berada pada ketinggian 800 mdpl dengan luas wilayah 3.359,45 Ha, 35,5
Ha untuk permukiman penduduk dan sisanya 1.725 merupakan lahan tegalan yang dijadikan
sebagai sumber penghidupan masyarakat.
3 | P a g e ~ K a j i a n S o s i a l D e s a B i l o k P e t u n g
2.4. Pendidikan Masyarakat
Data umum pendidikan formal masyarakat Desa Bilok Petung masih sangat terbatas,
secara rinci dapat digambarkan sebagai berikut :
Buta Huruf : 45 % dari Jumlah Penduduk
Tidak Tamat SD : 37 Orang
Tamat SD : 255 Orang
Tamat SLTP : 54 Orang
Tamat SLTA/SMK : 15 Orang
Akademi/Sarjana : 5 Orang
4 | P a g e ~ K a j i a n S o s i a l D e s a B i l o k P e t u n g
BAB III
KEADAAN UMUM POTENSI DESA BILOK PETUNG
3.1. Data Umum Monografi Desa
- Desa : Bilok Petung
- Nomor Kode : -
- Tingkat Perkembangan : Swasembada
- Kecamatan : Sembalun
- Kabupeten : Lombok Timur
- Propinsi : Nusa Tenggara Barat
- Luas dan Batas Wilayah :
a. Luas : 3.359,45 Ha
b. Batas Wilayah :
- Utara : Laut Jawa
- Selatan : Desa Sajang
- Timur : Desa Obel - Obel
- Barat : Lombok Barat
- Ketinggian Tanah : 800 M DPL
- Curah Hujan : 800 mm/Tahun
- Suhu Udara : 15 oC – 25 oC
- Jarak Kota :
- Kecamatan : 15 Km
- Kabupaten : 85 Km
- Propinsi : 125 Km
.
5 | P a g e ~ K a j i a n S o s i a l D e s a B i l o k P e t u n g
3.2. Tabel Keadaan Umum Potensi Desa
3.2.1. JUMLAH PENDUDUK :
Laki – laki : 1.152 jiwa
Perempuan : 1.071 jiwa
Jumlah Kepala Keluarga : 567 KK
Yang terdiri dari :
a. Petani Pemilik : 550 KK
b. Buruh Tani : 310 KK
3.2.2. KONDISI FISIK :
a. Luas Desa : 3.098 Ha
b. Luas Hutan : 2.225 Ha
c. Luas Lahan Pertanian : 1.134 Ha
No. Jenis Lahan Pertanian Luas
( Ha )
1. Sawah
a. Irigasi teknis
b. Irigasi ½ teknis
c. Tadah Hujan
-
-
1.575,00
2. Lahan Kering
a. Tegalan
b. Pekarangan
c. Lain - lain
1.725,00
35,50
10,75
d. Infrastruktur
No. JenisSatuan
(Km)Volume
1. Jalan Aspal Km 12
2. Jalan Batu dan Setapak Km 18
6 | P a g e ~ K a j i a n S o s i a l D e s a B i l o k P e t u n g
e. Luas Sawah yang diairi
No. Musim / Tanam Luas ( Ha )
1. Musim hujan -
2. Musim kemarau -
3. Tanam 1 kali -
4. Tanam 2 kali -
f. Karakteristik lahan dan Iklim
No. Curah Hujan Keadaan
1. Ketinggian 800 MDL
2. Rata - rata curah hujan 800 mm
3. Rata – rata hari hujan 180 hari
3.2.2. KONDISI PERTANIAN :
a. Tanaman Pangan yang utama
No. Jenis Tanaman Luas
( Ha )
Produksi
( Ton )
1. Padi 400 600
b. Tanaman Holtikultura yang utama
No. Jenis Tanaman Luas
( Ha )
Produksi
( Ton )
1. Cabe 25 50
2. Jagung 25 50
3. Singkong 15 45
4. Kacang-kacangan 150 60
5. Bawang Merah 150 60
7 | P a g e ~ K a j i a n S o s i a l D e s a B i l o k P e t u n g
c. Tanaman Perkebunan yang utama
No. Jenis Tanaman Luas ( Ha ) Produksi (Ton )
1. Jambu Mente 400 1.200
2. Pisang 50 2
3. Mangga 15 1
4. Lain-lain 1500 -
d. Peternakan yang utama
No. Jenis
Ternak
Jumlah
( Ekor )
Pemilik (Orang)
P L
1. Sapi 225 - 100
2. Kambing 315 - 75
3. Kuda - - -
4. Ayam 400 250 -
5. Itik / Bebek -
3.2.4. KELEMBAGAAN :
No. Jenis Lembaga Jumlah
1. KUD -
2. LKMD -
3. BPD 10 Orang
4. PKK 28 Orang
5. Kelompok Tani Laki-Laki 12 Kelompok
6. Kelompok Tani Perempuan 3 Kelompok
7. KTNA 10 Orang
8 | P a g e ~ K a j i a n S o s i a l D e s a B i l o k P e t u n g
BAB IV
INSTRUMEN KAJIAN SOSIAL DESA
4.1. Potensi akses dan kontrol terhadap sumber daya pertanian :
a. Kepemilikan lahan : 5,9 Ha/KK
b. Jenis Produksi : Padi, Jagung, Singkong, Mente
c. Masa Tanam dan Panen : 2 Kali / Tahun
d. Sistim Pengairan : Tadah Hujan
e. Pola dan dinamika pemasaran : Lokal ( jual di tempat )
4.2. Peranan dan Partisipasi dalam Program Pembangunan di Desa
a. Petani Miskin :
Pembangunan Fisik : dijadikan sebatas sebagai pelaksana ( gotong royong,
swadaya ) dan penerima keputusan kebijakan program.
Ekonomi : sebagai obyek sasaran oleh pelaku ekonomi atau tidak bisa
menentukan harga
Sosial Masyarakat : Terisolir ( dikucilkan ) dan dianggap sebagai penerima
dan tidak dilibatkan dalam mengambil keputusan
b. Gender :
Pembangunan Fisik : dijadikan sebagai penikmat dan kadang kadang
sebagai pelaksana ( gotong royong, swadaya ) dan penerima keputusan
kebijakan program.
Ekonomi : sebagai obyek sasaran oleh pelaku ekonomi atau tidak bisa
menentukan harga
Sosial Masyarakat : Terisolir ( dikucilkan ) dan dianggap sebagai penerima
dan tidak dilibatkan dalam mengambil keputusan
4.3. Masalah – Masalah :
a. Kelembagaan : Secara kelembagaan Kelompok tani sudah lebih banyak tidak
aktif yang dikarenakan di bentuk berdasarkan kepentingan atau kebutuhan sesaat
artinya tidak ada pembinaan yang berkelanjutan
9 | P a g e ~ K a j i a n S o s i a l D e s a B i l o k P e t u n g
b. Irigasi : lahan pertaian yang dimiliki petani di wilayah Bilok Petung merupakan
Lahan Tadah Hujan, sehingga petani hanya bisa tanam padi 1 kali dalam satu
tahun.
c.
d. Pemasaran Hasil : Hasil pertanian secara keseluruhan di jual di tempat (sawah),
harga biasa ditentukan oleh pembeli ( tengkulak ) yang dikarenakan tidak ada
persatuan dari petani dan standar harga minimal dari pemerintah.
4.4. Tingkat Kesejahteraan
Tingkat kesejahteraan ini ada 3 ( tiga ) kategori yang dapat di lihat dari 3 ( tiga ) hal
sebagai bahan pertimbangan untuk menentukannya yaitu :
4.4.1. Klasifikasi Kesejahteraan
NO KRITERIASTANDAR
MAMPU SEDANG MISKIN
1. Aset / kepemilikan - Rumah
permanan
- Lahan
pertanian
minimal 1 Ha
- Tidak pernah
keku rangan
modal (tdk
membutuhkan
keridit dari pihak
lain) untuk biaya
produksi
- Rumah semi
permanen
- Lahan
pertanian 1
Ha
- Masih kadang –
kadang
membutuh kan
dana pinjaman
dari pihak luar
untuk biaya
produksi
- Rumah bedek
- Luas pertanian
nya di bawah 1 Ha
- Biaya yang di
gunakan lebih
besar berasal dari
dana pinja man
untuk biaya
produksi
2. Mata Pencaharian - Ada usaha
sampingan selain
pertanian
- Sebagai petani
- Ada usaha
samping an selain
pertanian
- Sebagai petani
- Sebagai petani
dan petani pemi
lik, buruh tani dan
atau bisa menyewa 10 | P a g e ~ K a j i a n S o s i a l D e s a B i l o k P e t u n g
dan petani
pemilik minimal
1 Ha dan atau
bisa menyewa
lahan garapan
minimal 2 Ha
- Pegawai Negeri
- Ada usaha
sampingan selain
pertanian
dan petani
pemilik 1 Ha dan
atau bisa
menyewa lahan
garapan 2 Ha
- Kadang kadang
ada usaha lain
selain pertanian
lahan garapan di
bawah 2 Ha
- Tidak ada usaha
sampingan selain
pertanian
3. Pola makan - Makan 3 X
sehari
- Lauk pauknya
selalu ada ikan
dan daging
- Makan 3 X
sehari
- Lauk pauknya
lebih sering ada
ikan dan daging
- Makan 3 X
seahari
- Lauk pauknya
lebih sering tidak
memakai ikan dan
daging (pada saat-
saat tertentu saja).
11 | P a g e ~ K a j i a n S o s i a l D e s a B i l o k P e t u n g
4.4.2. Analisa Kelayakan Usaha Tani
Jenis Tanaman : Padi / 1 Ha / 4 Bulan
NO KEGIATAN VOL
.
SAT
.
HARGA
SATUAN.
( Rp )
JUMLAH ( Rp )
HASIL BIAYA
1. Bibit 40 Kg. 3.000,- - 120.000,-
2. Pengolahan Lahan 135 OH 7.000,- - 945.000,-
3. Penanaman 100 Are 3.500,- - 350.000,-
4. Pemupukan 10 OH 7.000,- - 70.000,-
5. Pupuk TSP 36 100 Kg. 1.700,- - 170.000,-
6. Pupuk Urea 300 Kg. 1.050,- - 315.000,-
7. Pupuk Pondska 100 Kg. 1.800,- - 180.000,-
8. Penyiangan 25 OH 7.000,- - 175.000,-
9. Penyemprotan 5 OH 7.000,- - 35.000,-
10. Obat-obatan - - 200.000,- - 200.000,-
11. Biaya Makan Tenaga 175 OH 5.000,- - 875.000,-
12. Ongkos Panen 7,5 Kw. 150.000,- - 1.125.000,-
13. Hasil Panen 7,5 Ton 1.500.000,- 11.250.000,- -
T O T A L ( Rp ) 11.250.000,- 4.560.000,-
Hasil yang diperoleh petani pemilik sekaligus sebagai penggarap pada tanaman Padi
dalam 1 Ha adalah = Rp. 11.250.000,- - Rp. 4.560.000,- = Rp. 6.690.000,-
Hasil yang diperoleh petani penggarap ( penyewa ) pada tanaman Padi dalam 1 Ha
dengan sewa lahan / tahun Rp. 9.000.000,- ( Rp. 3.000.000,- / musim ) adalah = Rp.
11.250.000,- - ( Rp. 4.560.000,- + Rp.3.000.000,- ) = Rp. 3.690.000,-
12 | P a g e ~ K a j i a n S o s i a l D e s a B i l o k P e t u n g
Jenis Tanaman : Cabe / 1 Ha / 4 Bulan
NO KEGIATAN VOL. SAT.
HARGA
SATUAN.
( Rp )
JUMLAH ( Rp )
HASIL BIAYA
1. Bibit 1 Bks 10.000,- - 10.000,-
2. Penyiangan 50 OH 7.000,- - 350.000,-
3. Pemupukan 5 OH 7.000,- - 35.000,-
4. Pupuk TSP 36 1,5 Kw 170.000,- - 255.000,-
5. Pupuk Pondska 1,5 Kw 180.000,- - 270.000,-
6. Biaya Makan Tenaga 55 OH 5.000,- - 275.000,-
7. Ongkos Panen 2.660 Kg 500,- - 1.330.000,-
8. Panen 2.660 Kg 2.000,- 5.320.000,- -
T O T A L ( Rp ) 5.320.000,- 2.525.000,-
Hasil yang diperoleh petani pemilik sekaligus sebagai penggarap pada tanaman Cabe dalam 1
Ha adalah =Rp.5.320.000,- - Rp. 2.525.000,- = Rp. 2.795.000,-
Hasil yang diperoleh petani penggarap ( penyewa ) pada tanaman Cabe dalam 1 Ha dengan sewa
lahan / tahun Rp. 9.000.000,- ( Rp. 3.000.000,- / musim ) adalah =
Rp. 5.320.000,- - ( Rp. 2.525.000,- + Rp.3.000.000,- ) = - Rp. 205.000,-
Dari analisa diatas dapat diketahui hasil yang dapat diperoleh petani / tahun / Ha adalah :
1. Petani Pemilik =
Rp. 6.690.000,- + Rp. 9.160.000,- + Rp. 2.785.000,- = Rp. 18.645.000,-
2. Petani Penyewa setelah dikurangi sewa Lahan =
Rp. 3.690.000,- + Rp. 6.160.000,- - Rp. 205.000,- = Rp. 9.645.000,-
4.4.3. Upah Minimal Regional ( UMR )
Standar Upah Minimal Regional ( UMR ) untuk NTB + Rp. 460.000,- / bulan sedangkan
jumlah tanggungan rata – rata / KK / bulan = 3,41 jiwa.
Jumlah yang harus dihasilkan / KK13 | P a g e ~ K a j i a n S o s i a l D e s a B i l o k P e t u n g
Dalam 1 bulan = 3,41 x Rp. 460.000,- = Rp. 1.567.203,98
Dalam 1 tahun = Rp. 1.567.203,98 x 12 = Rp. 18.806.447,76
Yang menjadi standar penentuan tingkat kesejahteraan setiap KK / bulan mempunyai
penghasilan :
Rumah Tangga Kaya = Di atas Rp. 1.567.203,98
Rumah Tangga Sedang = Rata – rata Rp. 1.567.203,98
Rumah Tangga Miskin = Di bawah Rp. 1.567.203,98
4.4.4. Kriteria Tingkat Kesejahteraan
Berdasarkan 3 ( tiga ) pertimbangan di atas yang di tunjang oleh hasil kajian dapat
disimpulkan bahwa :
Tabel Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Masyarakat Desa Bilok Petung
NO K A T E G O R I JUMLAH ( KK ) PERSENTASE
1. Rumah Tangga Kaya ( mampu ) - -
2. Ruamah Tangga Sedang - -
3. Rumah Tangga Miskin 567 100,00
Jumlah Rumah Tangga 567 100,00
4.5. Kajian Mata Pencaharian
Kajian mata pencaharian ini dilihat dari 2 jenis mata pencaharian yaitu Bidang
Pertanian dan Peternakan :
NO. MATA
PENCAHARIAN
MASALAH SOLUSI HARAPAN
1. Bidang pertanian
- Tanaman padi - Biaya produksi
tinggi
- Hama penyakit
- Harga jual
rendah
- Adanya
pelatihan dan
penyuluhan
pertanian
- SDM meningkat :
Pencegahan hama
dan Meningkatkan
produksi
- Ada standar harga 14 | P a g e ~ K a j i a n S o s i a l D e s a B i l o k P e t u n g
- Tanaman
Tembakau
- Tanaman Cabe
- Sulitnya
pemasaran
- Biaya produksi
tinggi
- Hama penyakit
- Harga jual
rendah
- Sulitnya
pemasaran
- Biaya produksi
tinggi
- Hama penyakit
- Harga jual
rendah
- Sulitnya
pemasaran
- Adanya
pelatihan dan
penyuluhan
pertanian
- Adanya
pelatihan dan
penyuluhan
pertanian
minimal
- SDM meningkat :
Pencegahan hama
dan Meningkatkan
produksi
- Ada standar harga
minimal
- SDM meningkat :
Pencegahan hama
dan Meningkatkan
produksi
- Ada standar harga
mini mal dari
Pemerintah
2. Bidang Peternakan
- Peternakan sapi - Kekurangan
modal
- Keamanan
- Kebersihan
- Tidak
kesetabilan
harga
( permainan
harga oleh
pihak tertentu )
- Adanya dana
pinja man dari
pemerin tah
denan bunga
lunak
- Pengadaan
kandang
kolektif dan
awik-awik dari
peternak
- Dilakukan
pembinaan secara
berkelanjutan
- Ada kesetabilan
harga
4.6. Kalender Musim
15 | P a g e ~ K a j i a n S o s i a l D e s a B i l o k P e t u n g
Kalender musim ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesibukan masyarakat
sehingga mempermudah untuk menjadwalkan pertemuan (waktu tidak ada kesibukan
masyarakat sasaran ).
NOKEGIATAN /
KONDIDISI
BULAN KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Musim Hujan
2. Musim Panas
3. Musim tanam Padi
4. Musim panen Padi
5. Musim tanam Cabe
6. Musim panen Cabe
16 | P a g e ~ K a j i a n S o s i a l D e s a B i l o k P e t u n g
4.7. Diagram Venn (Bagan Kelembagaan) Kelompok Tani
Diagram Venn ( Bagan Kelembagaan ) ini bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh
mana :
1. Hubungan atau kepedulian Lembaga – lembaga yang ada di Desa terhadap
Kelompok Tani
2. Harapan dari Kelompok Tani terhadap kepedulian Lembaga – lembaga yang ada di
Desa.
DIAGRAM VENN
17 | P a g e ~ K a j i a n S o s i a l D e s a B i l o k P e t u n g
KT APARAT DESA
PPL
LKMD
BPD
PKK
4.8. Kalender Harian
Kalender Harian bertujuan untuk mengetahui kegiatan harian petani sehingga bisa
membantu serta mempermudah menyusun jadwal ( waktu ) serta tempat pertemuan selama 24
jam dengan Kelompok Tani dan Keluarga Tani.
18 | P a g e ~ K a j i a n S o s i a l D e s a B i l o k P e t u n g
TIDUR / ISTIRAHAT
KUMPUL DENGANKELUARGADI RUMAH
DI SAWAH
DIRUMAH
DI SAWAH
DIRUMAH
6
4
1213 TIDUR / ISTIRAHAT
18
KUMPULDENGANKELUARGADI RUMAH
22
MEMASAK, MENCUCI DAN MENGASUH ANAK
3.30
IBU
BAPAK
18
23
BAB V
INVENTARISIR RENCANA USULAN KELOMPOK TANI
Berdasarkan hasil urun rembuk dengan kelompok tani yang ada di Desa Bilok Petung
Kecamatan Sembalun dan wawancara mendalam dengan Toga/Toma serta hasil dari Focus
Group Discussion (FGD), maka dapat diinventarisir beberapa daftar keinginan dan kebutuhan
petani dan Kelompok Tani dalam mengimplementasikan program P4MI di Desa Bilok
Petunguntuk Tahun Anggaran 2008 sebagai berikkut :
1. Kelompok Tani Ingin Selamat :
Pasar Tani Di Dasan Kokok Putik ukuran 8 m x 12 m
Jalan Usaha Tani sepanjang 1000 m x 4 m dan Jembatan sepanjang 6 m x 4 m dari
Dasan Baru Ke Bilok Petung
2. Kelompok Tani Timba Gading:
Jalan Usaha Tani dusun Landaean sepanjang + 1,7 Km.
Pembuatan Lantai Jemur.
19 | P a g e ~ K a j i a n S o s i a l D e s a B i l o k P e t u n g