SYARAT TEKNIS PLN

7
SYARAT-SYARAT TEKNIS SYARAT-SYARAT TEKNIS 1. Bendeng kerja, gudang bahan dan pagar darurat a. Apabila dianggap perlu, Pemborong harus membuat bendeng kerja secukupnya, dengan menggunakan bahan-bahan sederhana dan diperlengkapi dengan perlengkapan sederhana untuk dapat di pergunakan sebagai Kantor Pelaksana/Dereksi. b. Apabila dianggap perlu, Pemborong harus membuat bendeng untuk menyimpan bahan-bahan dan /atau peralatan lainnya. c. Apabila dianggap perlu, Pemborong harus membuat pagar darurat sebagai pengaman lokasi tempat pekerjaan dilaksanakan. d. Biaya untuk pembuatan bendeng kerja, gudang bahan dan pagar seperti tersebut di atas, dapat dimasukan dalam RAB (Rencana Anggaran Biaya) 2. Pimpinan pelaksanaan pemborong a. Pimpinan pelaksanaan harus dalam tangan seorang Ahli Teknik dalam bidang pekerjaan yang dilaksanakan dan yang berpengalaman sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun. b. Pimpinan pelaksanaan dapat menyerahkan pelaksanaan sehari- hari pada seorang Pelaksana yang berpengalaman mengerjakan dan mengetahui pelaksanan pekerjaan yang ada didalam Kontrak. c. Penunjukan Pimpinan pelaksanaan dan Pelaksana oleh Pemborong harus mendapat pertimbnagan dan persetujuan Direksi. 3. Material untuk instalasi. a. Material AFL dan peralatan listrik ex. Import harus dijamin ke asliannya dengan dukungan sertificate keaslian dari pabrik. b. Produsen material AFL dan peralatan listrik ex. Import harus mempunyai agen representative di Indonesia dan dinyatakan

description

2013

Transcript of SYARAT TEKNIS PLN

Page 1: SYARAT TEKNIS PLN

SYARAT-SYARAT TEKNIS

SYARAT-SYARAT TEKNIS

1. Bendeng kerja, gudang bahan dan pagar darurat

a. Apabila dianggap perlu, Pemborong harus membuat bendeng kerja secukupnya, dengan menggunakan bahan-bahan sederhana dan diperlengkapi dengan perlengkapan sederhana untuk dapat di pergunakan sebagai Kantor Pelaksana/Dereksi.

b. Apabila dianggap perlu, Pemborong harus membuat bendeng untuk menyimpan bahan-bahan dan /atau peralatan lainnya.

c. Apabila dianggap perlu, Pemborong harus membuat pagar darurat sebagai pengaman lokasi tempat pekerjaan dilaksanakan.

d. Biaya untuk pembuatan bendeng kerja, gudang bahan dan pagar seperti tersebut di atas, dapat dimasukan dalam RAB (Rencana Anggaran Biaya)

2. Pimpinan pelaksanaan pemborong

a. Pimpinan pelaksanaan harus dalam tangan seorang Ahli Teknik dalam bidang pekerjaan yang dilaksanakan dan yang berpengalaman sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

b. Pimpinan pelaksanaan dapat menyerahkan pelaksanaan sehari-hari pada seorang Pelaksana yang berpengalaman mengerjakan dan mengetahui pelaksanan pekerjaan yang ada didalam Kontrak.

c. Penunjukan Pimpinan pelaksanaan dan Pelaksana oleh Pemborong harus mendapat pertimbnagan dan persetujuan Direksi.

3. Material untuk instalasi.

a. Material AFL dan peralatan listrik ex. Import harus dijamin ke asliannya dengan dukungan sertificate keaslian dari pabrik.

b. Produsen material AFL dan peralatan listrik ex. Import harus mempunyai agen representative di Indonesia dan dinyatakan dengan surat keagenan resmi dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan.

c. Pengadaan series cable AFL harus dilaksanakan pengetesan/pengujian tegangan tinggi dan dilengkapi dengan bukti sertificate test pengujian pabrik cable yang bersanggutan.

d. Peralatan-peralatan listrik/elektronik harus di lengkapai dengan sertificate uji kwalitas dari pabrik.

e. Pelaksana harus mempunyai pengalaman perusahaan dalam kegiatan sejenis dengan pekerjaan yang dinyatakan dalam pekerjaan ini dan mempunyai tenaga ahli dibidangnya.

f. Peralatan yang ditawarkan harus dilengkapi brosur, dan penjelasan teknis lainnya.g. Melaksanakan klarifikasi sebelum pemborongan melaksanakan pengadaan material.

Page 2: SYARAT TEKNIS PLN

4. Pedoman umum instalasi listirk

Kecuali disebut lain, Pedoman Umum Pelaksanaan Instalasi Listrik, baik untuk instalasi Tegangan Rendah, Tegangan menengah maupun Control System berlaku syarat-syarat yang tercantum pada PUIL 1987, AVE, dan peraturan standard Internasional lainnya untuk pekerjaan instalasi listrik.Sebagai peraturan umum untuk peleksanaan pekerjaan yang berhubungan dengan Aerodrome, harus mengikuti rekomendasi I.C.A.O sesuai dengan buku ANNEX 14, Aerodrome desain manual path 4 dan 5.

SPESIPIKASI TEKNIS

A. Pembuatan Panel-Panel dan Distribution Board

1. Semua pembuatan panel-panel dan Distribution Board, kecuali dinyatankan tersendiri adalah ber type outbouw, wall mouted, ready wired, terbuat dari besi plat dengan tebal minimum 2 mm, yang dimana perlu harus diperkuat dengan penulangan-penulangan besi profil, berpintu yang diperlengkap dengan kunci dan di cat dengan cat bakar warna abu-abu Hammertex/Cricle atau gloss.

2. Semua komponen-komponen yang dipakai untuk panel-panel dan distribution board harus komponen-komponen yang berkualitas baik, kuat, teruji sesuai dengan standard peralatan/bahan yang tercantum dalam PUIL tahun 1977 dan standard International lainnya tentang peralatan dan bahan-bahan listrik yang berlaku.Penggunaan komponen-komponen tersebut harus dikonsultasikan dan mendapatkan persetujuan Direksi.

3. Semua incoming dan outgoing dari panel-panel dan Distribution Board harus diperlengkapi dengan terminal cable, wartel cable (messing atau bakelite), yang besarnya disesuaikan dengan ukuran kabel.

4. Semua panel-panel yang dibuat dengan menggunakan NT Fuse, harus diperlengkapi dengan sebuah fuse puller.

5. Pemakaian baut-baut tidak diperkenankan menggunakan baut seng.6. Semua Panel-panel dan Distribution Board, earth busbar serta bodynya harus

dihubungkan dengan elektroda tanah menggunakan kawat BC dengan ukuran dia meter minimum 35 mm.

7. Montage panel-panel dan distribution board pada dinding bangunan harus menggunakan standard yang dibuat dari rangka besi siku yang sesuai ukurannya dan diangker pada dinding, sedangkan untuk montage panel-panel dan distribution board yang bertype Free standing, harus dibuat pondasi dari beton setinggi 10 cm diatas lantai.Besar serta bentuk standard rangka besi siku maupun pondasi tersebut disesuaikan dengan dimensi dari panel-panel dan distribution board yang akan dipasang.

Page 3: SYARAT TEKNIS PLN

B. Sistem Pentanahan

1. Elektroda tanahDalam melaksanakan pembuatan sistem pentanahan/elektroda tanah, maka sistem yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi tanahnya. Jenis-jenis elektroda tanah yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :a. Elektroda tanah dibuat dari galvanized steel pipe 2 “ dengan kawat BC 50 mm

didalamnya dan dengan menggunakan kawat BC minimum 35 mm sebagai hantaran penyambungnya. Panjang penanaman elektroda tanah adalah sedemikian rupa sehingga didapat tahanan sekecil mungkin (0-2 ohm), (untuk tanah biasa/pertanian).

b. Elektroda tanah dibuat dari copper/galvanized steel rod min. 5/8 “. Panjang penanaman elektroda tanah adalah sedemikian rupa sehingga didapat tahanan tanah sekecil mungkin (0-2 ohm), (untuk tanah bercampur batu-batu kecil).

c. Elektroda tanah terbuat dari plat tembaga/kuningan ukuran 100 x 50 x 0,3 cm dilengkapi dengan bahan pengisi disekitar plat yang berupa arang atau bahan kimia yang sesuai sehingga diperoleh tahanan pentanahan sekecil mungkin (0-2 ohm), (untuk tanah berkapur/berbatuan).

d. Sistem pentanahan counter poise dengan menggunkan 4 jalur kawat BC 50 mm, yang satu sama lainnya bersudut 90 dengan panjang tiap jalur 10 m, ditanam langsung pada permukaan tanah sedalam 30 cm, (untuk tanah kering berpasir).

2. Sistem pentanahan di ruang genset/panel/CCRa. Sistem pentanahan utama di dalam ruang genset/panel/CCR dibuat di sepanjang

cable duct dengan menggunakan BC 50 mm atau hot galvanized steel plate 25 x 4 mm.

b. Apabila menggunakan BC 50 mm, kawat BC 50 mm ini dipasang tegangan dengan menggunakan turn buckle 8 mm, sedangkan dengan menggunakan hot galvanized steel plate, maka steel plate tersebut dipasang /diikat dengan baut pada pemegang yang terbuat dari besi plat yang diangker pada dinding cable duct.

c. Sistem pentanahan utama dalam gedung tersebut dihubungkan dengan satu atau lebih elektroda tanah yang dipasang diluar gedung.

d. Setiap peralatan listrik yang berada di dalam bangunan (genset, panel, CCR, trafo dan lain-lain) harus di hubungkan dengan sistem pentanahan utama dengan menggunakan kawat BC 50 mm atau lebih kecil, sesuai dengan peralatan yang ditanahkan.

e. Ketentuan seperti tersebut diatas berlaku terhadap semua barang yang terbuat dari metal yang tidak bertegangan (pintu, tutup cable duct, jalusi dan lain-lain) dan berada di dalam ruangan trafo/ruang tegangan menengah/tegangan tinggi.

C. Generator Setting

Page 4: SYARAT TEKNIS PLN

General SpecificationPower Output Kva : 150 Kw : 120 AMP : 228 Volt : 380/220 Hz : 50Engine Data No. Of Cyl. : 6 Bore x Stroke (mm) : 108,0 x 130,0 Piston Displ. (liter) : 7.150 Fuel Consumption (75% load) : 24.19 (100% Load) : 32.25 Oil Cap (ltr) : 20

D. Linght Break System

1. Pemutus arus 3 (tiga) phaseNo fuse breakerVolt : 380Amp : 250 s/d 300Type : A

2. Pemutus arus 1 (satu) phaseMiniatur circut breaker (MCB)Volt : 220Amp : 0,5 50Type : A

a. Dari karekteristik jatuhnya saklar oleh karena perlindungan rangkaian di set oleh pemasangan instalasi.

b. Rangkaian di lengkapi dengan pembeda.c. Rangkaian yang rusak dapat dengan mudah dan cepat di pulihkand. Suplai dapat di pulihkan dengan aman oleh operator yang tak terlatih sekalipun.

E. Panel Distribution Board

Dilengkapi dengan :1. Voltage Meter

Fungsinya : Control Voltage2. Ampere Meter

Fungsinya : Melihat daya yang terpakai3. Pilot Lamp

Fungsinya : Untuk mengontrol fhase4. No fuse breaker

Page 5: SYARAT TEKNIS PLN

Fungsinya : Pemutus arus 3 phase5. MCB

Fungsinya : Pemutus arus berlebihan6. Bus Bar

Fungsinya : Terminal pembagi beban7. Current Transformer

Fungsinya : Untuk mentransfer gelombang elektromagnetik daya pemakaian8. Roll Isolator

Fungsinya : Pengaman Busbar9. Cable Tie

Fungsinya : Untuk penggikat cabel10. Cable NYY 1 x 2,5 mm

Fungsinya : Suply arus untuk system control

F. Power CableModel : NYYGBYDiameter : 4 x 70 mmFungsi : Supply dari power generator ke panel distribution board

G. Cable Transmisi (kabel penghantar utama)Model : JTRType : Cable pilin (Twisted cable) dengan penghantar almunium (NFAAX)Diameter : 3 x 70 mm + 1 x 50 mmFungsi : Dari panel out going ke base camp

H. Cable Distribusi (kabel penghantar dari JTR ke Base Camp)Model : SRType : Cable pilin (Twisted cable) dengan penghantar almunium (NFAAX)Diameter : 2 x 10 mm Fungsi : Pengantar arus dari JTR ke base camp

I. Tiang ListrikBahan : BesiPanjang : 9 m

Setiap tiang listrik di lengkapi dengan :1. Wait Clamp/Fixed dead end

Fungsi : Pengunci cable2. Fourt Clamp

Fungsi : Dudukan pemegang small dan wait clamp3. Small

Fungsi : Pengantung cable JTR4. Tape Conector

Fungsi : Penyambung antara JTR dengan SR5. Track Angkur

Page 6: SYARAT TEKNIS PLN

Fungsi : untuk pengikat cabel baja ke tiang6. Cabel Baja

Fungsi : Penahan kemiringan sudut tiang besi