SWR Meter

37
SWR Meter Standing Wave Ratio Standing wave ratio disingkat SWR kadang-kadang disingkat dengan nama VSWR (Voltage Standing Wave Ratio). Bila impedansi saluran transmisi tidak sesuai dengan transceiver maka akan timbul daya refleksi (reflected power) pada saluran yang berinterferensi dengan daya maju (forward power). Interferensi ini menghasilkan gelombang berdiri (standing wave) yang besarnya tergantung pada besarnya daya refleksi. VSWR didefinisikan sebagai perbandingan tegangan maksimum dan tegangan minimum gelombang berdiri pada saluran transmisi : VSWR = Daftar Komponen D1,D2 = 1N34, 1N60 (dioda germanium) C1,C2 = 0,001 uF keramik VR1 = 100 ohm trimpot VR2 = 50 Kohm potensio C3 = 0,001 uF J1,J2 = konektor , PL259 M1 = 0 – 1 mA linear S1 = single pole, toggle switch L = kabel koaxial RG 58 A/U panjang 9,5cm Konstruksi SWR dapat dinyatakan sebagai berikut : Vf adalah tegangan maju ke antena (forward) Vr adalah tegangan pantul dari antena (reflected)

Transcript of SWR Meter

Page 1: SWR Meter

SWR Meter

Standing Wave Ratio

Standing wave ratio disingkat SWR kadang-kadang disingkat dengan nama VSWR (Voltage Standing Wave Ratio). Bila impedansi saluran transmisi tidak sesuai dengan transceiver maka akan timbul daya refleksi (reflected power) pada saluran yang berinterferensi dengan daya maju (forward power). Interferensi ini menghasilkan gelombang berdiri (standing wave) yang besarnya tergantung pada besarnya daya refleksi.

VSWR didefinisikan sebagai perbandingan tegangan maksimum dan tegangan minimum gelombang berdiri pada saluran transmisi :

VSWR =

Daftar Komponen D1,D2 = 1N34, 1N60 (dioda germanium) C1,C2 = 0,001 uF keramik VR1 = 100 ohm trimpot VR2 = 50 Kohm potensio C3 = 0,001 uF J1,J2 = konektor , PL259 M1 = 0 – 1 mA linear S1 = single pole, toggle switch L = kabel koaxial RG 58 A/U panjang 9,5cm

Konstruksi SWR dapat dinyatakan sebagai berikut :

 Vf adalah  tegangan maju ke antena (forward)  Vr adalah  tegangan pantul dari antena (reflected)

Rangkaian SWR meter dapat dilihat pada gambar 1.

Konstruksi cukup sederhana, tetapi dapat diandalkan dan dapat dibuat dengan komponen yang banyak terdapat di pasaran. Komponen utamanya adalah kabel koaxial yang sesuai dengan saluran transmisi (RG 58 A/U, impedansi 50 ohm).

Potonglah kabel koaxial sepanjang 3,75 inch (2,54 % 3,75 = 9,5 cm) lalu ujungnya dikupas sepanjang 1/8 inch. Tepat di tengah-tengah, koaxial dikerat dengan pisau yang tajam atau cutter. Kupaslah konduktor luar yang berupa anyaman. Lalu

Page 2: SWR Meter

isolator dikerat sehingga koduktor dalam terlihat. Kemudian solderkan konduktor dalam dengan 100 ohm trimpot melalui sepotong kawat kecil. Tahanan ini nantinya diatur sehingga sama dengan impedansi saluran. Jagalah agar konduktor dalam dan luar tidak terhubung singkat (diisolasi dengan cellotape). Selanjutnya ujung-ujung koaxial bagian luar disolder pada bagian tengah kedua konektor.

Salah satu komponen yang kritis adalah meter. Untuk ini dipakai 0 – 1 mA linier, tetapi skalanya dikalibrasikan terhadap skala SWR. Letak variabel resistor trimpot harus di tengah-tengah koaxial. Ini menentukan kesetimbangan titik nol.

Tegangan maju yang berupa titik imbas disearahkan oleh D1 dan melalui Low Pass Filter C1 yang kemudian dideteksi M1. Sedangkan tegangan pantul akan melalui D2 dan C2. Berilah tanda FWD dan REF pada saklar S1, ANT, dan TX pada konektor yang sesuai.

Kalibrasi

1. Hubungan SWR meter diantara TX dan antena atau dummy load pada konektor yang sesuai (TX ke pesawat, ANT ke antena).

2. Letakkan saklar S1 pada posisi FWD. Hidupkan pesawat TX. Jarum akan menunjuk ke suatu angka. Aturlah VR2 sehingga jarum mencapai skala maksimum.

3. Ubah saklar pada REF. Jarum akan menunjuk ke suatu angka (misal 1,5).4. Balikkan posisi SWR meter. TX ke antena dan pesawat ke ANT. Ulangi

prosedur 2 dan 3. Jarum harus menunjuk angka yang sama (misal 1,5).5. Bila prosedur 4 tidak tercapai putar trimpot VR1. Bila hal ini tidak

menolong berarti VR1 sedikit ke kiri atau ke kanan.6. Ulangi prosedur 1 sampai 5 berulang-ulang sampai penunjukan meter sama.

Pengukuran SWR

Kadang-kadang SWR meter tidak menunjukkan harga standing wave ratio yang sebenarnya, terutama bila SWR jauh dari 1 : 1. Ini akibat rugi-rugi pada saluran transmisi. Hal ini dapat dilihat pada gambar 2.

SWR meter diletakkan dekat pemancar. Misalkan tegangan maksimum yang keluar dari TX adalah 10 volt. Karena rugi-rugi saluran, tegangan yang sampai di antena adalah 9 volt. Tegangan pantul dari antena 3 volt. Tegangan ini disalurkan ke TX yang juga mengalami redaman. Sampai di TX tinggal 2,7 volt. SWR yang terbaca : 

Page 3: SWR Meter

Namun bila SWR diletakkan di dekat antena, SWR yang terbaca adalah :

Ternyata kedua pengukuran berbeda. Hasil yang benar adalah 1 : 2,0. Jadi bila SWR meter diletakkan dekat TX SWR yang sesungguhnya lebih besar daripada yang terukur. Kesalahan akan bertambah besar bila saluran transmisinya panjang. Dalam praktek cara pertama boleh dipakai bila SWR menunjukkan rendah (SWR 1 : 1,1) karena penambahannya sedikit. Tetapi bila penunjukan 1 : 1,0 atau lebih segeralah pindahkan SWR meter ke dekat antena agar penunjukannya tidak terlalu banyak meleset. Apalagi bila koaxialnya panjang sekali (20 meter atau lebih) atur kembali matching antena anda. Selamat bereksperimen.

 Gambar 1

Page 4: SWR Meter

  Gambar 2 

http://www.elektroindonesia.com/elektro/el02e.html

SWR ( Standing Wave Ratio )

  SWR adalah singkatan dari Standing Wave Ratio, kadang-kadang disebut dengan nama VSWR (Voltage Standing Wave Ratio). Bila impedansi pada kabel koaksial tidak sesuai dengan transceiver maka akan timbul daya refleksi (reflected power) pada kabel yang berinterferensi dengan daya maju (forward power). Interferensi ini menghasilkan gelombang berdiri (standing wave) yang besarnya tergantung pada besarnya daya refleksi. 

alat untuk mengukur SWR disebut SWR meter, kadang kadang bersatu dengan Power Meter.

ini gambar SWR / Power Meter.... 

rumus perhitungan SWR adalah sebagai berikut :dimana Vf adalah voltase daya maju ( forward ) sedangkan Vr adalah Voltase daya pantul

Page 5: SWR Meter

( reflected ) 

rasio yang diharapkan, tentunya 1:1, artinya energi yang di keluarkan seluruhnya akan tersalur ke antenna 

cara mengukur SWR adalah sebagai berikut : 

1. Siapkan SWR meter dan jumper kabel ( kabel pendek ) yang telah dipasang  konektor di kedua ujungnya. 2. Cabut konektor kabel koaksial ke antenna dari transceiver, lalu sambung ke SWR meter yang bertuliskan ANT, sementara kabel jumper dipasang di tulisan TX pada SWR meter dan disambung ke konektor antenna pada transceiver. 3. Switch pada SWR meter dipasang di FWD, lalu pencet PTT mic beberapa saat, lihat jarum penunjuk pada meter terus lakukan putaran pada CAL sampai jarum pas di ujung. 4. Sambil terus memencet PTT pada mic, geser switch di SWR meter ke REF ( pd beberapa merek pada posisi SWR ) dan jarum akan menunjukkan nilai SWR pada antenna tersebut. 

perlu diperhatikan, karena test tsb akan memancarkan sinyal, maka sebelum melakukan hal diatas mohon di cek dulu,apakah frekuensi tersebut sedang dipergunakan ???? 

lalu, apakah memasang SWR meter di dekat TX dibanding dekat antenna akan memberikan hitungan berbeda??? 

ya....terutama kalau kabel yang dipergunakan sangat panjang ( lebih dari 20 meter )......jadi sebaiknya pada kasus ini pengukuran dilakukan di dekat antenna agar nilai SWR yang terukur lebih akurat. 

juga agar diperhatikan, SWR meter yang digunakan harus sesuai dengan frekuensi TX yang akan diukur ( artinya.........SWR untuk HF tidak bisa dipakai mengukur VHF / 2 meter , juga sebaliknya..........

http://elektronika-ys.blogspot.com/2011/06/swr-standing-wave-ratio.html

SWR adalah singkatan dari istilah Standing Wave Ratio, sedang SWR

meter adalah alat untuk mengukur SWR. Alat ini penting untuk setiap

stasiun radio. Dapat dipasang diantara pesawat transmitter dan koaksial

kabel yang menuju ke antena. Harus dijaga agar SWR meter menunjukkan

angka yang rendah, sedapat mungkin 1.1. Apabila SWR meter

menunjukkan angkadi atas 1.5 berarti antena tidak match. Kalau transmit

terus, dalam jangka waktu yang lama, pesawat akan menjadi panas.

Apabila dilanjutkan lagi, pesawat dapat mengalami kerusakan. 

Page 6: SWR Meter

Perlu dijaga agar SWR tetap menunjukkan angka yang rendah, hal ini

dimaksudkan agar pesawat awet. Kecuali itu SWR yang rendah

memberikan kemungkinan bekerja pada band yang cukup lebar dengan

tanpa menjalankan tuner.

Sangat mengutungkan bila SWR meter tetap terpasang agar setiap saat

kemungkinan terjadinya perubahan SWR dapat cepat diketahui dan segera

dapat diambil langkah-langkah dan tidak keburu merusakkan pesawat.

Walaupun disadari bahwa adanya penambahan alat tersebut akan

menambah sedikit losses akan tetapi keamanan lebih terjamin.

SWR meter yang dilengkapi dengan tuner dapat menambah kelebaran

frekuensi kerja, akan tetapi juga akan sedikit menambah losses.

Kebanyakan rekan amatir lebih menyukai berusaha mengeset antena

Page 7: SWR Meter

dengan SWR serendah mungkin daripada harus menggunakan

tuner. Antena dengan SWR 1 : 1.1 biasanya sudah dianggap cukup baik

dan sudah dapat memberikan kelebaran band yang cukup.

http://senkombanten0307.blogspot.com/2012/04/apa-itu-swr.html

Skema Rangkaian SWR Meter dan Cara KalibrasiPosted by oprekzone

JAN8Skema Rangkaian SWR Meter dan Cara Kalibrasi. Pada Transmisi Daya RF, apabila Impedansi Saluran Transmisi tidak sesuai dengan Impedansi Beban (antenna), maka akan muncul Daya Pantul (Reflected Power) pada saluran transmisi menuju sumber (transmitter). Daya pantul ini akan berinterferensi dengan daya dari pemancar (Forward Power) dan menghasilkan Gelombang Tegangan Berdiri pada saluran (Volt Standing Wave).Nilai SWR dapat dihitung melalui perbandingan Impedansi Beban terhadapImpedansi Saluran Transmisi, yaitu :

Pengukuran Nilai VSWR   dapat dilakukan dengan mengukur perbandingan tegangan maju (forward) dan tegangan pantul (reverse). Kita dapat membuat SWR Meter dengan skema seperti di bawah ini :

Page 8: SWR Meter

Bagian utama dalam Membuat SWR Meter adalah potongan kabel coaxial 50 Ohm sepanjang 12 cm. Dapat digunakan RG-58 A/U atau RG-8 untuk dapat melewatkan daya yang lebih besar. Bagian tepi dikupas dan dibuang serabut luarnya sehingga tinggal tersisa 10 cm yang memiliki serabut luar. Selanjutnya bagian tengah dikerat sekitar 2 cm sehingga terlihat serabut luarnya. Kemudian dirangkai seperti skema di atas.Pemilihan VU Meter sangat kritis, pengertiannya adalah kualitas dari VU Meter harus diperhatikan khususnya arus nominalnya. Standar VU untuk SWR Meter adalah 0 – 100 uA. Namun masih dapat ditoleransi dengan pemakaian VU Meter 0 – 1 mA, dengan kompensasi sensitivitas SWR Meter yang berkurang. Selain itu, Karaktersitik VU Meter harus dipastikan Linear, artinya skala penunjukan harus Linear. Di lain pihak dalam Membuat SWR Meter, Konstruksi dari Sheldingsangat menentukan sekali terhadap kebocoran RF dan nilai Impedansi dari selubung rangkaian SWR Meter.Kalibrasi Rangkaian SWR Meter :Hubungkan SWR Meter antara pemancar dengan Dummy Load 50 Ohm. Hubungkan sesuai posisi konektor (TX ke pemancar dan ANT ke Dummy Load). Atur posisi VR2 pada minimal.Hidupkan pesawat dan atur VR2 ke arah maksimal sampai jarum Forward mencapai skala Maksimal. Sambil memperhatikan jarum Reverse.Atur VR1 sampai jarum Reverse menunjuk pada skala Nol (Minimal), sambil memperhatikan kondisi jarum Forward agar selalu pada skala maksimal (mungkin harus merubah sedikit posisi VR2).Matikan pesawat. Balik posisi SWR Meter (TX ke Dummy Load dan ANT ke Pesawat). Nyalakan Pesawat. Pastikan jarum Reverse pada skala Maksimal dan jarum Forward pada skala Nol (Minimal). Apabila tidak demikian, putar sedikit VR1 dan ulangi langkah no.2  s/d  4.Kalau tindakan no.4 tidak juga memperoleh penunjukan yang sama (jarum Reverse tidak menunjuk skala Maksimal dan Forward tidak Minimal), maka yang harus dilakukan adalah menggeser posisi solderan VR1 pada serabut luar Coaxial sedikit ke kiri atau ke kanan.Ulangi langkah no.1 sampai dengan 5 hingga memperoleh hasil penunjukan yang sama.Hasil pengukuran SWR Meter sangat ditentukan oleh Kualitas dan Panjang Saluran Transmisi karena rugi-rugi saluran, khususnya apabila SWR Meter diletakkan dekat pemancar (Transmitter) dan kabel transmisi yang begitu panjang. Misal, sebuah pemancar dengan tegangan keluar 12 volt.

Page 9: SWR Meter

Karena rugi-rugi pada saluran transmisi maka tegangan yang sampai ke antena 10 Volt. Karena ketidak-sesuaian Impedansi Beban dengan Impedansi Saluran Transmisi, maka muncul tegangan pantul sebesar 3 Volt menuju pemancar. Dan karena rugi-rugi saluran transmisi, tegangan pantul yang sampai ke pemancar tinggal 2,5 Volt. Maka VSWR terukur adalah :

Jika SWR Meter diletakkan di ujung saluran transmisi dekat dengan antena, maka VSWR terukur adalah :

Ternyata dengan menempatkan SWR Meter di ujung saluran transmisi dekat dengan antena diperoleh hasil pengukuran VSWR yang lebih tinggi dibanding menempatkan SWR Meter dekat dengan pemancar. Kalau demikian dimanakah seharusnya SWR Meter ditempatkan?. Tentunya menempatkan SWR Meter dekat dengan pemancar lebih menguntungkan apabila nilai VSWR rendah (1 atau 1,1). Kalau VSWR masih menunjuk angka yang tinggi (diatas 1,5 atau hampir menyentuh 2,0), maka Matching Antenna perlu dilakukan.

http://oprekzone.com/skema-rangkaian-swr-meter-cara-kalibrasi/

DUMMY LOAD

Salah satu peralatan standar amatir radio dan adalah “RF Dummy Load”. RF Dummy Load yaitu sebuah

resistor murni dengan besaran impedansi yang sesuai dengan saluran transmisi yang digunakan, dummy

load tidak harus bernilai 50 Ohm, bisa 75 Ohm, 120 Ohm, atau berapa saja. Karena mayoritas saluran

transmisi pada transceiver adalah 50 Ohm, maka banyak yang kita dapati dipasaran dummy load

memiliki impedansi murni sebesar 50 Ohm.

Tadi saya menyebutkan impedansi murni, apa artinya :

Kontruksi Dummy Load

Bila kita bekerja pada frekuensi tinggi, maka kita akan dikenalkan dengan sebutan impedansi riil atau

murni dan impedansi imaginer atau khayal. Impedansi imajiner atau khayal dibagi menjadi 2, yaitu

Page 10: SWR Meter

bersifat induktif (kumparan) atau bersifat kapasitif (kondensator), dalam teori rangkaian listrik ketiganya

dituliskan sebagai berikut:

Z = R + jX

Z adalah impedansi kompleks, yaitu campuran impedansi riil dan khayal (satuan Ohm)

R adalah impedansi riil (satuam Ohm)

X adalah impedansi khayal (satuan Ohm)

j adalah notasi untuk bilangan khayal, -j adalah kapasitif, +j adalah induktif

Pandangan Atas

Pandangan Bawah

Pandangan Tengah

Page 12: SWR Meter

Sebuah antenna hertzian, atau antenna yang memenuhi kaidah/ hukum hertz, ambil saja dipole 1/2

lambda, ia memiliki impedansi (hampir) murni, yaitu memiliki impedansi khayal yang mendekati nilai nol,

sementara impedansi riilnya memiliki nilai hampir 50 Ohm.

Apa gunanya RF Dummy Load ?

Sebagian jawabanya, misalkan:

1. Sebagai pengganti antenna saat melakukan testing terhadap Transmitter.

Pada saat melakukan testing transmitter, selalu gunakan dummy load sebagai pengganti antenna.

Sesuaikan besarnya impedansi dummy load dengan impedansi output transmitter, biasanya 50 Ohm,

sehingga akan diperoleh SWR = 1, sehingga akan mencegah transistor final mengalami kerusakan.

2. Sebagai referensi dalam melakukan tuning antenna.

Dummy load yang matched dengan saluran transmisi transmitter maka akan menmberikan SWR = 1,

maka bila antenna kita memberikan nilai SWR > 1, maka nilainya tidak sama dengan 50 Ohm.

Cara membuat RF Dummy Load yang mudah dan murah yang saya buat :

Bahan-bahan yang digunakan adalah:

1. Jack atau Socket PL (sesuai dengan terminal antenna anda)

2. PCB Polos, untuk memasang socket dan tempat menyatukan kaki-kaki resistor

3. 20 Buah resistor masing-masing 2W dengan nilai 1K, sehingga dummy load akan memiliki

kemampuan mendisipasi daya RF sampai dengan 2W x 20 = 40 W

4. Untuk Konektor /sambuangan saya sarankan yang langsung jangan sambungan seperti contoh jadi

lebih murah (25rb)

Usahakan resistor ini tidak bersifat induktif, dan hindari resistor kotak yang berwarna putih.

Potong PCB bulat dengan diameter 3 cm, buat lobang untuk menempatkan kabel RG 58, lalu lakukan

penyolderan semua resistor tersebut secara paralel, sehingga total nilai resistor adalah 50 Ohm. Lihat

gambar RF Dummy Load yang saya buat, sederhana dan murah.

Oh ya, karena resistor bulat yang bersifat resistif ini di pasaran biasanya memiliki kemampuan disipasi

daya maksimum sebesar 2 W, maka untuk membuat RF Dummy Load dengan kemampuan

disipasi daya lebih besar dapat digunakan lebih banyak resistor dengan cara menghitung sbb:

Jumlah Resistor = Harga Sebuah Resistor / 50

Contoh:

Resistor 2K/2W, maka membutuhkan 2.000 / 50 = 40 buah

Kemampuan Disipasi Daya = 40 x 2 W = 80 Watt

Sya telah menggunakan RF Dummy Load buatan sendiri tersebut cukup baik untuk VHF (Very High

Frequency).

Terakhir mudah2an bermanfa’at dan jangan lupa komentarnya.

http://bangmiing.blogspot.com/2010/10/dummy-load.html

Page 13: SWR Meter

SWR MeterPada saluran transmisi selain gelombang datang mengalir pula gelombang yang memantul

kembali ke transmiter. Gelombang datang arahnya dari sumber ke beban (dari pemancar ke antena)

sedangkan gelombang pantul dari arah yang sebaliknya (dari antena ke pemancar). Untuk mengukur

daya gelombang-gelombang tersebut diperlukan Power Meter. Biasanya pada Power Meter terdapat

dua skala, satu untuk daya datang dan satu lagi untuk daya pantul, skala untuk daya pantul lebih

kecil dari skala daya datang.

SWR Meter (Standing Wave Ratio Meter – pengukur perbandingan gelombang tegak)

digunakan untuk mengukur perbandingan gelombang datang dan gelombang pantul. Dengan kata

lain SWR Meter digunakan untuk mengukur seberapa match sebuah sumber signal frekwensi yang

dipancarkan melalui saluran transmisi dengan akhir pelepasan pada antena. Prinsip kerja SWR Meter

didasari Power Meter. Jika pada suatu pengukuran hanya terdapat Power Meter maka SWR dapat

dihitung dari daya datang.

Untuk keadaan yang tidak match akan didapatkan SWR > 1. Untuk keadaan yang paling

buruk dimana semua daya datang dipantulkan kembali (Pf = Pr) akan didapatkan SWR = tak

terhingga.

Kesimpulan tersebut menjelaskan bahwa pancaran signal akan optimal bila impedensi

pada saluran transmisi dan antena sebagai beban mempunyai impedensi yang sama sesuai dengan

yang dibutuhkan oleh transmiter, dan juga berarti transmiter akan bekerja lebih ringan karena tidak

menerima gelombang pantul dari frekwensi yang dipancarkan.

Dummy LoadAgar daya yang dipancarkan dari alat pemancar menghasilkan daya yang optimal, impedansi

output dari penguat daya tingkat akhir harus sama dengan impedansi saluran transmisi dan

impedansi antena. Untuk itu diperlukan penalaan untuk menyamakan impedansi pada saluran

transmisi dalam hal ini adalah kabel coax agar dapat nilai impedansi yang sama sesuai frekwensi

yang dipancarkan pada transmiter.

Impedansi dari antena sangat tergantung pada frekuensi. Sedangkan impendasi dari saluran

transmisi tergantung dari kelipatan lamda yang didapat sesuai dengan impedansi dari panjang

saluran transmisi tersebut. Sehingga antena dan saluran transmisi tidak dapat dipakai sebagai acuan

untuk menala impedensi. Sebagai gantinya diperlukan sebuah beban yang diketahui impedansinya

dengan pasti sebagai acuan (Dummy Load), yang harus bebas dari pengaruh frekuensi dan dapat

menangani pembuangan daya yang besar (merubah semua daya datang menjadi panas). Impedansi

Page 14: SWR Meter

Dummy Load umumnya 50 atau 75 Ohm. Resistor terpengaruh frekuensi, meskipun pada

kenyataannya resistor tidak hanya bersifat resistif tetapi mempunyai sifat induktif dan kapasitif

parasit meskipun kecil.

Dummy Load dapat dibuat sendiri dengan memasang paralel beberapa resistor sehingga

didapatkan resistansi dan daya yang diinginkan. Resistor keramik banyak dipakai untuk membuat

dummy load. Resistor keramik harganya lebih murah dan mempunyai daya tahan terhadap panas

cukup baik serta bisa didapatkan dengan daya lebih besar.

Memparalel beberapa resistor, selain untuk mendapatkan daya besar, dimaksud pula

memperkecil induktansi liar dari resistor-resistor tersebut. Sebagai contoh dapat dipakai resistor

keramik 300 Ohm sebanyak 6 buah dengan watt sesuai kebutuhan yang dihubungkan secara paralel,

untuk mendapatkan Dummy Load dengan impedansi 50 Ohm dan watt sesuai kelipatan 6 dari daya

resistor tersebut.

Frekuensi CounterFrekuensi Counter adalah sebuah alat untuk mengetahui besarnya frekuensi dari sebuah

sinyal frekuensi. Frekuensi Counter sifatnya menerima induksi pancaran frekwensi dan

mengkonversi dan menampilkan pada display digital, ini merupakan alat pengukur bila ingin

mendapat hasil pengukuran yang presisi dari frekwensi aktual yg dipancarkan dari alat pemancar.

Page 15: SWR Meter

AntenaAntena pada prinsipnya adalah transformator antara gelombang transmisi ke ruang bebas

atau sebaliknya sehingga mempunyai dua fungsi sebagai pemancar dan penerima gelombang

frekuensi dan merupakan bagian vital dari suatu pemancar dan penerima untuk menyalurkan sinyal

radio dari dan ke udara.

Adapun fungsi antena untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik dan

meradiasikannya ke udara/ruang bebas dan sebaliknya, banyak dijumpai antena yang melakukan

kedua fungsi tersebut sekaligus.

Bentuk antena bermacam-macam sesuai desain, pola penyebaran, frekuensi dan gain.

Panjang antena antena secara efektif adalah panjang gelombang frekuensi radio yang dipancarkan,

antena setengah gelombang sangat populer karena mudah dibuat dan mampu pemancarkan

gelombang radio secara efektif.

Antena berdasarkan bentuknya secara umum dibedakan antara lain: Parabola, Yagi, helix,

dipole, loop dan omnidirectional.

Antena parabola merupakan antena yang berbentuk parabola, pancaran sinyal akan

dikonsentrasikan pada titik tengah antenna. Antenna parabola biasanya didesain untuk Frekuensi

Ultra Tinggi UHF, penerima siaran TV Satelit dan transmisi gelombang mikro.

Page 16: SWR Meter

Antena Yagi adalah salah satu antena radio yang bersifat direksional yaitu menambah gain

hanya pada salah satu arah. Sisi antena yang berada di belakang reflektor memiliki gain yang lebih

kecil daripada di depan director. Bagian dari antena Yagi terdiri dari: Driven: adalah catu dari kabel

antena biasanya panjang fisik driven adalah setengah panjang gelombang yang dipancarkan atau

diterima. Reflektor: bagian belakang antena yang berfungsi sebagai pemantul sinyal dengan panjang

lebih panjan daripada driven biasanya 0,55 lamda (panjang gelombang). Director adalah pengarah

antena ukurannya sedikit lebih pendek daripada driven. Penambahan batang director akan

menambah gain antena dan membuat pola pengarahan lebih sempit.Boom: bagian dari tempatnya

driven, reflektor dan director, boom berbentuk batang sepanjang antena tersebut.Antena Yagi

mempunyak jarak antar elemen. Jarak umumnya sama, yaitu 0,1 lamda dari frekuensi.

Antena Helix atau helical adalah antena yang terdiri dari kawat konduktor yang

dililitkan pada media penyangga berbentuk helix. Khusus untuk frekuensi di kisaran 2-5 GHz desain

ini sangat mudah, dan praktis. Untuk frekuensi sekitar 2,4 GHz dapat digunakan untuk packet radio

kecepatan tinggi dan satelit amatir

Page 17: SWR Meter

            

Antena dipole adalah antena radio praktis yang dibuat sederhana, bisa dibuat dengan bahan

logam atau kawat dengan feed dan didorong oleh elemen yang tediri dari dua konductor dengan gap

kecil diantara kedua elemen dengan panjang bentangan masing-masing ½ lamda.

Antena loop merupakan salah satu tipe antena yang memiliki konstruksi sederhana tetapi

tetap mempunyai kemampuan yang tinggi. Salah satu aplikasi antena loop adalah dipergunakan

pada telepon genggam dengan frekuensi 900 MHz. Pola radiasi antena loop yang terletak pada

bidang X -Y mempunyai nilai minimal pada bidang yang tegak lurus dengan bidang datar dan nilai

maksimal pada bidang datar antena. Sebuah antena loop antena radio terdiri dari sebuah

loop (atau loop) dari kawat, pipa, ataukonduktor listrik lain dengan ujung-ujungnya terhubung ke

saluran transmisi seimbang. Di deskripsi fisikada dua desain antena yang sangat berbeda: lingkaran

kecil (atau loop magnetik) dengan ukuran jauh lebih kecil dari panjang gelombang, dan antena

loop resonan dengan lingkaran kurang lebih sama denganpanjang gelombang. Loop kecil memiliki

efisiensi yang buruk dan terutama digunakan sebagai antenapenerima pada frekuensi

rendah. Kecuali untuk radio mobil, hampir setiap siaran AM penerima dijualmemiliki

seperti antena yang dibangun di dalamnya atau langsung melekat padanya. Antena ini juga

digunakan untuk penemuan radio pengarah. Sebuah loop kecil, juga dikenal sebagai loop

magnetik, yang memiliki lingkar sepersepuluh dari panjang gelombang atau kurang. Hal ini

diperlukan untuk memastikanputaran distribusi arus konstan loop. Loop antena yang lebih

besar. Mereka biasanya digunakan pada frekuensi yang lebih tinggi, terutama VHF

Page 18: SWR Meter

dan UHF, Mereka dapat dilihat sebagai bentuk dipole dilipatdan memiliki karakteristik yang agak

sama. Efisiensi radiasi juga tinggi dan mirip dengan sebuah dipole.

Antena Omnidirectional. Ini adalah antena yang umum digunakan oleh pemancar

radio komunikasi dua arah dan access point 2,4 GHz karena sifat dari radiasinya yang menyebar

berbentuk polarisasi 360 derajat dengan sinyal yang merata, Khusus untuk komunikasi dua arah

untuk menghasilkan cakupan area yang luas, gain dari antena omnidirectional harus memfokuskan

dayanya secara horizontal (mendatar,dengan mengabaikan pola pemancaran ke atas dan ke

bawah,sehingga antena dapat di letakan di tengah-tengah base station. Dengan demikian

keuntungan dari antena jenis ini adalah dapat melayani jumlah pengguna yang lebih banyak.

Namun kesulitannya adalah pada pengalokasian frequensi untuk tidak terjadi interferensi. Antena

jenis ini biasanya di gunakan pada lingkup yang mempunyai base station terbatas dan cenderung

untuk posisi pelanggan yang melebar. Ada banyak bentuk antena ini dengan beragam keunggulan

dan kemampuan penguatan.

Penulis: Kenthus (Tri Nusantoro)Posted in accesories, HT, Rig | Tagged accesories radio, accesories rig, aksesoris radio, radio 2m, rig

accessories |Leave a comment

Sekilas Info Radio komunikasi 2 meter yang populerPosted on May 28, 2012 by Kenthus

Beberapa model radio komunikasi VHF yang populer saat ini :

Page 19: SWR Meter

ICOM IC-230So Many Features

*Stable 65W of output

*Similar user interface retained from the IC-2200H

*Proven durability – Tested to the latest MIL-STD-810 G Specifications

*207 Alpha-Numeric memory channels

*Built-in CTCSS and DTCS encoder/decoder

Stable 65W of output power

The IC-2300H can generate 65W of output power. The rugged aluminum

diecast chassis provides effective heat dissipation and keeps RF output

even during high duty cycle continuous transmission. Output power is

selectable in 4-steps (65/25/10/5W).

Selectable LCD backlight color

The IC-2300H has a 70.6×20 mm LCD display with 6 large alphanumeric characters

offering a good viewing angle suitable for mobile operation.

The backlight color of the display is selectable from amber and green for your visual

enjoyment.

A total of 207 memory channels

The IC-2300H has a total of 207 memory channels, including 200 regular channels,

6 scan edges and 1 call channel. The channel name is programmable with 6

characters for easy recognition.

Page 20: SWR Meter

Built-in CTCSS and DTCS encoder/decoder

The CTCSS and DTCS tones are built-in for quiet stand-by and repeater access.

The tone scan function detects the sub-audible tone that is used for repeater access.

The pocket beep function gives you an audible and visual indicator of an incoming

call.

Multiple scan functions

*Full scan

*Programmed scan

*Memory scan

*Bank scan

*Bank link scan (DMS)

*Skip scan

*Priority scan

*Tone scan

Other features

*Power supply voltage display

*4.5W (typical) loud audio

*Reduced depth dimensions

*DTMF autodial

*Time-out timer

*Repeater lockout

*Automatic power off

*S-meter squelch

*Wide/narrow channel setting

*Volume up/down function added to the remote control microphone, HM-

133V

*Weather channel receive and weather alert function

*Automatic repeater function

*Selectable squelch delay from short and long

*Squelch attenuator reduces suppression from string signals

*PC to transceiver cloning and transceiver to transceiver cloning

capability

 

Page 21: SWR Meter

ICOM IC-V8000 75 Watts75W of output power

The combination of Icom’s one piece, die-cast aluminum chassis and 75W of

transmit power gives you the most powerful 2m mobile transceiver in its class! Your

communications will get through.

HM-133V, remote control microphone

The backlit HM-133V, gives you control of your IC-V8000 in the palm of your hand.

The Icom exclusive “Hot keys” (F1/F2) memorize the transceiver full settings. As if

switching between two separate radios, all operating frequencies, tone settings as

well as the display color, fan speed, and set mode settings are memorized.

Dynamic Memory Scan (DMS)

With 200 alphanumeric memory channels, Icom’s exclusive DMS system gives you

flexibility over your scanning lists never offered before in a 2m mobile, fully

customizable into 10 banks.

CTCSS and DTCS operation standard

50 CTCSS and 104×2 DTCS encode/decode plus tone scan functions for various

communication applications. The “pocket beep” feature gives you an audible and

visual indicator of an incoming call.

Weather Alert Scan

An amateur radio first, the IC-V8000 features a weather alert function to keep you on

top of any weather emergencies. With a weather radio mode or weather alert, you

are ready for quick response.

Page 22: SWR Meter

Easy Operation

The perfect solution for mobile operation, the ICV8000 has a front firing speaker

providing crisp and clear audio. Along with a 6 character alphanumeric display, it

offers quick reference of user-defined memory channel information.

Standard DTMF encoder and optional decoder

10 DTMF memory channels with up to 24-digit DTMF codes can be used to control

other equipment. The optional UT-108 DTMF decoder provides code squelch and

pager functions.

And more… 

FM narrow mode switchable

Selectable squelch delay

10dB squelch attenuator

Cloning capability from PC or between radios No. of memory channels: 207

(including 6 scan edges, and 1 call channel)

Operating temperature range: -10°C to +60°C; +14°F to +140°F

Frequency stability: ±10 ppm (-10°C to +60°C)

Power supply requirement: 13.8 V DC ±15% (negative ground)

Current drain:

Tx High (at 75W) 15A

Rx Max. audio 1.0A

Standby 0.3A typical (Fan-OFF)

Antenna connector: SO-239 (50 ohm)

Dimensions: (projections not included)

150(W) × 50(H) × 150(D) mm;

529/32(W) × 131/32(H) × 529/32(D) in

Weight: 1.09 kg; 2.2 lb

Transmitter 

Output power (continuously adjustable) 75, 25, 10, 5 W selectable

Maximum frequency deviation: (wide/narrow) ±5.0/±2.5kHz

Spurious emission: Less than -60 dB

Microphone connecto:r 8-pin modular (600 ohm)

Receiver 

Receive system: Double-conversion superheterodyne system

Intermediate frequencies:

1st 21.7 MHz

2nd 450 kHz

Receive Sensitivity: 0.15 µV (at 12dB SINAD)

Selectivity: (wide/narrow)

Page 23: SWR Meter

More than 6/3kHz at -6dB

Less than 14/9 kHz at -60 dB

Spurious and image rejection ratio: 75dB typical

Intermodulation rejection: 75dB typical

Audio output power: (at 13.8 V DC) More than 2.0W at 10% distortion

with an 8 ohm load

Ext SP connector: 3-connector 3.5 (d) mm (1/8″)/8 ohm

KENWOOD TM 281A VHF     Features High power 65W output

Weather Alert

U.S. MIL-STD 810 C/D/E/F

High quality front speaker

200 memory channels (or 100 when used with names), plus one call channel

6 alphanumeric characters offers 100 memory channels

Multiple scan functions

Also, the front panel and microphone keypads are both illuminated for ease of use.

Built in continuous CTCSS and DCS rejects unwanted signals.

Page 24: SWR Meter

The menu allows for easy control and selection of various functions.

High frequency stability with built-in TCXO

The TM-281A is Narrow band FM ready.

The TM-281A comes with illuminated DTMF hand mic, PG-2N power cord and mounting

bracket.

The MCP-1A PC Memory Control Software will be available as a free download at

www.kenwood.net. Watch for more details soon!

http://www.radiokomunikasi.info/

Antara UHF dan VHF manakah yang lebih baik untuk berkomunikasi dua arahPosted on May 28, 2012 by Kenthus

Ada dua format utama untuk radio komunikasi dua arah. Mereka adalah

Ultra High Frekuensi (UHF) dan Very High Frekuensi (VHF). Mereka

masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Kedua format

tersebut adalah cara yang efektif untuk berkomunikasi dengan orang

lain. Tapi bagaimana Anda memutuskan mana yang sesuai dengan

kebutuhan Anda? Mari kita ke komponen kunci dari kedua frekuensi

untuk membantu Anda memutuskan.

Radio dua arah berkomunikasi satu sama lain melalui penggunaan

gelombang radio. Gelombang radio memiliki frekuensi yang berbeda, dan

dengan tuning radio penerima ke frekuensi tertentu Anda dapat

mengambil sinyal tertentu.

Gelombang radio yang ditransmisikan sebagai rangkaian siklus, satu

demi satu. Anda akan selalu melihat pada display “Hz” singkatan

digunakan untuk menunjukkan frekuensi radio. Hertz sama dengan satu

siklus per detik.

Gelombang radio diukur dengan kilohertz (kHz), yang sama dengan 1000

siklus per detik, atau megahertz (MHz), yang sama dengan 1.000.000

siklus per detik – atau 1000 kHz. Hubungan antara unit-unit ini adalah

seperti ini: 1.000.000 Hertz = 1000 kilohertz = 1 megahertz.

Anda juga dapat mendengar “panjang gelombang” istilah ini sering

didengar ketika Anda mendengar tentang gelombang radio. Istilah ini

Page 25: SWR Meter

berasal dari radio ketika frekuensi diukur dalam jarak antara puncak dua

siklus berturut-turut dari gelombang radio, bukan jumlah siklus per

detik. Frekuensi yang lebih rendah menghasilkan gelombang yang lebih

panjang.

Sedangkan panjang gelombang mengukur jarak antara puncak-puncak

siklus, frekuensi mengacu pada berapa lama waktu yang diukur adalah

antara “puncak” dan “palung” dari gelombang tiba pada sumbernya. Jadi

frekuensi mengukur waktu bukan jarak, tapi mereka pada dasarnya

keduanya mengatakan hal yang sama.

Hal signifikan dari panjang gelombang untuk radio dua arah adalah

bahwa hal itu mempengaruhi jangkauan transmisi dalam kondisi

tertentu. Sebuah gelombang yang lebih panjang sebagai memungkinkan

sinyal radio menempuh jarak yang lebih jauh.

Frekuensi yang lebih rendah atau panjang gelombang memiliki daya

tembus lebih besar. Itulah salah satu alasan mereka digunakan untuk

berkomunikasi dengan kapal selam. VLF gelombang radio (3-30 kHz)

dapat menembus air laut sampai kedalaman sekitar 20 meter. Jadi kapal

selam di kedalaman dangkal dapat menggunakan frekuensi ini.

Jadi dari apa yang Anda baca di atas Anda mungkin berpikir VHF selalu

menjadi pilihan yang lebih baik untuk masalah komunikasi dua arah di

mana Anda menggunakannya itu belum tentu benar. Meskipun VHF

memiliki kemampuan lebih baik menembus, yang tidak selalu

membuatnya menjadi pilihan yang lebih baik untuk bangunan. Ingat

percakapan tentang panjang gelombang di atas? Panjang gelombang

memiliki dampak besar pada transmisi.

Oven microwave Anda adalah contoh dari ini. Pintu depan kaca mesh

memiliki logam dengan lubang yang sangat kecil. Gelombang mikro

menjadi frekuensi yang sangat tinggi memiliki panjang gelombang yang

hanya beberapa inci. Mesh menjaga microwave terjebak dalam oven

tetapi memungkinkan Anda untuk melihat ke dalam karena gelombang

cahaya memiliki panjang gelombang mikroskopis.

Page 26: SWR Meter

Bayangkan saja berjalan melalui gedung membawa tiang lebar satu

setengah meter lebih. Anda akan menghadapi tantangan yang sama

sebuah pertemuan sinyal VHF. Sekarang bayangkan berjalan melalui

gedung dengan tiang itu hanya setengah dari lebar pintu seperti

gelombang UHF. Ada banyak pintu yang bisa dilewati.

Perbedaan satu adalah bahwa sinyal nirkabel akan menembus dinding

kering, batu, tubuh manusia, furnitur, panel dinding, dan benda-benda

padat lainnya. Semua benda-benda ini akan mengurangi kekuatan sinyal

sekalipun. Semakin padat objek, semakin mengurangi sinyal. VHF akan

menembus hambatan tersebut lebih baik dari UHF, tapi itu tidak berarti

bahwa VHF lebih baik untuk aplikasi indoor seperti yang akan kita

bicarakan di bagian UHF bawah ini.

Untuk sebagian besar aplikasi, frekuensi radio yang lebih rendah lebih

baik untuk jangkauan yang lebih panjang. Sebuah stasiun penyiaran TV

menggambarkan hal ini. Sebuah stasiun VHF khas beroperasi pada

sekitar 100.000 watt dan memiliki jangkauan cakupan radius sekitar 60

mil. Sebuah stasiun UHF dengan radius jangkauan 60 mil membutuhkan

transmisi pada 3.000.000 watt.

Jadi tidak ada pilihan yang jelas untuk yang lebih baik, VHF atau UHF.

Ada banyak “ilmu hitam” untuk teknologi radio sehingga tidak selalu

mudah untuk membedakan mana akan bekerja lebih baik untuk aplikasi

Anda. Untuk membantu Anda memutuskan pada teknologi terbaik untuk

Anda, lebih detail tentang masing-masing disertakan di bawah ini.

Radio UHF

UHF peralatan beroperasi antara frekuensi 300 MHz dan 3000 MHz.

Sampai saat ini, itu tidak banyak digunakan. Sekarang frekuensi radio

UHF digunakan untuk GPS, Bluetooth, telepon nirkabel, dan WiFi.

Ada lebih banyak saluran tersedia dengan UHF sehingga di daerah

berpenduduk UHF mungkin banyak penggunanya itu juga membuat

cenderung memiliki banyak gangguan dari sistem lain. Jika Anda berada

di wilayah di mana populasinya rendah, VHF akan bekerja dengan baik

untuk Anda. Belum lama ini FCC (FCC adalah singkatan dari Federal

Communication Commission. Sebuah organisasi pemerintahan yang

Page 27: SWR Meter

dibentuk oleh Federal Communication Act pada tahun 1934 di Amerika.

Organisasi ini mempunyai hak pengaturan telekomunikasi meliputi radio,

video, telepon dan komunikasi satelit) juga membuka frekuensi VHF baru

yang disebut MURS yang sejauh ini tidak banyak digunakan di

kebanyakan daerah. Ada lebih lanjut tentang MURS bawah ini di bagian

VHF. Jika Anda berada di wilayah di mana gangguan dari radio lain

mungkin menjadi masalah, pemancar UHF dan penerima bisa menjadi

pilihan terbaik kecuali jika Anda menggunakan radio VHF MURS. UHF

lebih baik dalam menekan melalui hambatan fisik seperti dinding,

bangunan, dan lansekap kasar. Apa pun yang menghalangi gelombang

radio, akan melemahkan sinyal radio. UHF mengurangi efek tersebut.

Meskipun tidak mungkin berjalan sejauh, UHF gelombang radio akan

melintasi sekitar hambatan lebih baik dari VHF.

Untuk menyoroti perbedaan dalam jangkauan dalam ruangan, di bawah

ini adalah kutipan dari brosur dari pembuat radio dua arah terkemuka

pada kisaran prediksi salah satu lini mereka genggam VHF dan UHF

radio dua arah:

“Cakupan perkiraan:.. Pada kekuatan penuh, line-of-sight, tidak ada

penghalang kisaran adalah sekitar 4 km + cakupan indoor di VHF adalah

sekitar 270.000 kaki persegi dan 300.000 kaki persegi di UHF

Mengharapkan sekitar 20 lantai cakupan vertikal pada VHF dan sampai

dengan 30 lantai di UHF. Catatan: Rentang dan cakupan merupakan

perkiraan dan tidak dijamin “.

Gelombang VHF tidak baik dalam menemukan jalan mereka di sekitar

dinding, bangunan dan lansekap kasar. Oleh karena jangkauan akan

dikurangi secara signifikan untuk radio VHF dalam lingkungan. Itu belum

tentu menjadi masalah jika rentang dibutuhkan adalah hanya beberapa

ratus kaki. Anda juga dapat menambahkan antena eksternal ke base

station VHF dalam ruangan yang akan mengurangi atau menghilangkan

signal frekwensi pada masalah ini.

Salah satu kerugian untuk UHF adalah bahwa FCC mengharuskan Anda

untuk mendapatkan lisensi untuk beroperasi di frekuensi ini. Meskipun

banyak frekuensi pada pita VHF bisnis juga memerlukan lisensi. Jika

Anda memilih radio di frekuensi VHF MURS Anda dapat

mengoperasikannya tanpa lisensi. UHF peralatan biasanya lebih mahal.

Page 28: SWR Meter

Komponen harus peka dan lebih mahal untuk membbuat. Ini tidak berarti

itu selalu lebih baik, hanya lebih mahal.

Satu keuntungan dari transmisi UHF adalah gelombang fisik pendek

yang dihasilkan oleh frekuensi tinggi. Itu berarti antena radio bisa lebih

pendek dari radio VHF yang setara.

Radio VHF

VHF peralatan beroperasi antara frekuensi 30 MHz dan 300 MHz. FM

radio, radio dua arah, dan siaran televisi beroperasi dalam kisaran ini.

Kedua UHF dan VHF radio rentan terhadap garis faktor berhadapan,

namun VHF sedikit lebih. Gelombang membuatnya melalui pohon dan

lanskap kasar, tetapi tidak serta UHF frekuensi lakukan. Namun, jika

gelombang VHF dan UHF gelombang yang ditransmisikan melalui suatu

daerah tanpa hambatan, gelombang VHF akan melakukan perjalanan

hampir dua kali lebih jauh. Hal ini membuat lebih mudah VHF untuk

menyiarkan pada jangkauan yang jauh. Jika Anda bekerja kebanyakan di

luar ruangan, radio VHF mungkin adalah pilihan terbaik, terutama jika

Anda menggunakan ruangan base station radio dan Anda menambahkan

antena eksternal.

Sejak peralatan VHF digunakan tidak begitu rumit untuk membuatnya,

peralatan biasanya lebih murah bila dibandingkan dengan peralatan UHF

serupa. Salah satu kelemahan untuk peralatan ini dapat menjadi

ukurannya. Karena gelombang frekuensi yang lebih besar, antena harus

lebih besar.

Radio VHF juga memiliki sejumlah kecil dari frekuensi yang tersedia.

Interferensi dengan radio lain cenderung menjadi masalah. Namun, FCC

baru-baru ini mengurangi dari masalah ini ketika mereka membuka

frekuensi MURS. Frekuensi MHz 150 adalah Band Warga spektrum radio

yang disebut layanan MURS. MURS singkatan dari Multi Use Radio

Service. Layanan ini untuk digunakan di Amerika Serikat dan Kanada. Ini

adalah Frekewensi dengan kekuatan rendah dan pendek jangkauan

layanan dalam spektrum 150 MHz VHF Band Warga radio. Ada 5 channel

pada frekuensi MURS dengan 38 kode privasi di bawah masing-masing

yang memungkinkan Anda untuk hanya mengambil percakapan pada

Page 29: SWR Meter

kode Anda. FCC tidak mengharuskan pengguna produk untuk MURS

untuk dilisensikan.

Dengan MURS Anda dapat menambahkan antena yang lebih besar atau

eksternal untuk meningkatkan jangkauan. Jika Anda ingin menempatkan

antena di atas rumah Anda atau bisnis, Anda dapat melakukannya

dengan MURS. Beberapa produsen antena mengklaim antena eksternal

dapat meningkatkan daya radiasi efektif pemancar dengan faktor 4. Ini

interkom MURS dapat mengirimkan hingga empat mil, dan mungkin

lebih banyak dengan antena eksternal tergantung pada medan.

Satu keuntungan dari radio VHF nirkabel adalah bahwa baterai hampir

selalu lebih baik daripada untuk unit UHF serupa. Untuk radio genggam

ini adalah plus.

VHF peralatan biasanya biaya lebih rendah bagi mereka di dalam

anggaran. Peralatan bisa lebih ekonomis dibanding produk UHF serupa.

Singkatnya, jika Anda berencana menggunakan dua arah radio terutama

di dalam gedung, maka UHF kemungkinan solusi terbaik untuk Anda.

Jika Anda terutama menggunakan dua arah radio untuk komunikasi

outdoor, maka VHF akan menjadi pilihan yang baik. Entah teknologi

radio dapat bekerja untuk Anda jika Anda tidak benar-benar memiliki

rentang panjang untuk menutupi. Dalam hal ini Anda mungkin ingin

memilih VHF untuk itu biaya lebih rendah.

Penulis : Tri Nusantoro

Sumber: http://EzineArticles.com/?expert=David_Onlslow

Mengenal Jenis Frekwensi Radio Komunikasi dan Cara Kerjanya

Sebagian dari kita pasti sudah mengenal radio komunikasi yang lebih dikenal dengan

nama Walkie Talkie, atau mungkin dengan nama Handy Talkie (HT). Tetapi apakah kita juga

tahu bagaimana sebenarnya proses transmisi radio komunikasi tersebut dan frekwensi apa yang

digunakan?.

Secara umum, jenis frekwensi yang digunakan oleh radio komunikasi adalah VHF (Very High

Frequency) dan HF (High Frequency).

Apa itu VHF (Very High Frequency)?

VHF biasanya digunakan untuk radio komunikasi jarak dekat dan beroperasi pada frekwensi 100-

300 Mhz. Hal ini disebabkan karena gelombang radio dipancarkan secara garis lurus (horizontal).

Page 30: SWR Meter

Sehingga jika pada jarak antara 2 stasiun terdapat objek – objek seperti bangunan, pohon – pohon

yang tinggi, ataupun pegunungan yang lebih tinggi dari pancaran gelombang radio, maka sudah

pasti transmisi yang dikirimkan ataupun diterima akan terhambat. Gambarannya kira – kira seperti

dibawah ini

Dari ilustrasi tersebut kita bisa melihat ada 3 objek yang berpotensi menghambat transmisi yaitu

objek bangunan, dimana gelombang yang dipancarkan berhenti dan hilang ketika mengenai objek

penghalang, kemudian objek pohon, diamana gelombang masih dapat dipancarkan sampai stasiun

tujuan tetapi dengan sangat lemah, sehingga bisa saja transmisi yang disampaikan tidak dapat

diterima dengan jelas. Terakhir adalah objek pegunungan, dimana gelombang yang dipancarkan

dipantulkan kembali, sehingga transmisi yang dikirim sama sekali tidak dapat mencapai stasiun

tujuan.

Apa itu HF (High Frequency) ?

HF (High Frequency) merupakan gelombang radio yang bekerja pada frekwensi 2 – 24 Mhz, dan

biasanya digunakan untuk radio komunikasi jarak jauh karena sifat gelombangnya yang dapat

memantul sehingga tidak memiliki efek hambatan pada objek. Dan ditambah lagi dengan

kemampuan frekwensi ini untuk memantul pada lapisan ionosphere, sehingga jarak sejauh apapun

dapat dijangkau oleh frekwensi ini, dengan catatan dalam keadaan cuaca yang cukup bagus.

Gambarannya kira – kira seperti dibawah ini

Perhatikan bahwa gelombang pertama yang dikirimkan melewati lapisan ionosphere dan

memantul kembali ke bumi menuju ke stasiun tujuan. Dan gelombang kedua yang terhambat oleh

objek, memantul secara terus menerus sampai ke stasiun tujuan.

Page 31: SWR Meter

Dari kedua jenis frekwensi diatas, kita dapat melihat perbedaan yang signifikan. Dan penggunaan

frekwensi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dari perorangan ataupun institusi. Tetapi bagi

kebanyakan institusi, mereka biasanya selalu menggunakan radio komunikasi yang bekerja pada

kedua frekwensi tersebut.

http://9w2cgru.blogspot.com/2012_08_01_archive.html

Pengertian handy talky

HandyTalky  adalah alat berkomunikasi dengan mengunakan sinyal frekuensi tertentu sebagai pemancarnya

untuk menghubungkan handy talky yang satu dengan handy talky yang lain, Handy talky biasanya di gunakan

oleh kalanyan kepolisian ataupun security dengan mengunakan bahasa isyarat dalam berbicara. Prinsip kerja

handy talky yaitu dengan menekan tombol ppt (Push Tolk Talking) kemudian di lanjutkan dengan berbicara, yang

dibatasi selebih-lebihnya dengan waktu 20 detik  dan dengan jarak berbicara kurang lebih 30cm.

Bagian Bagian Handy Talky

- Anthena Pemancar

- Batterai 

- Tombol  PPT

- Jeck Earphone

- Tombol Volume

- Tombol Frekuesi

Jenis Handy Talky                                                                                                           

- Mobile Handy takly yaitu Handy talky yang bisa di gunakan untuk menerima dan mengirim suatu suara ataupun

di sebut dengan Handy dua arah.

- Standbay Handy takly adalah handy talky yang hanya bisa digunakan untuk menerima berita atau suara saja.

Semoga bermanfaat dan salam hangat untuk pengunjung .febriirawanto.blogspot.com