SWOT 2009
-
Upload
gustiputuanantawijaya -
Category
Documents
-
view
212 -
download
0
description
Transcript of SWOT 2009
MANAJEMEN MENURUT MODEL JB
PAGE 9
MANAJEMEN MENURUT MODEL JB. WHITTAKER
Manajemen strategik adalah:
suatu proses untuk selalu menempatkan posisi organisasi pada titik yang strategik, sehingga dalam perjalanan perkembangan selanjutnya organisasi ini terus mendapatkan keuntungan kemakmuran (prosper).
Manajemen strategik terdiri atas 2 bagian, yaitu:
(1) Perencanaan strategik (strategic planning)
(2) Manajemen kinerja (performance management).
Perencanaan strategik terdiri atas 4 komponen :
Komponen ke-1 : Visi, Misi, dan Nilai
Komponen ke-2 : Analisis Lingkungan Internal (ALI), Analisis Lingkungan
Eksternal (ALE),
Komponen ke-3 : Analisis Strategik dan Faktor Penentu Keberhasilan. Komponen ke-4 : Tujuan, Sasaran dan Strategi.
Perumusan Komponen ke-1
1. Visi
Visi adalah gambaran masa depan organisasi (cita-cita masa depan organisasi) yang dipilih dan hendak diwujudkan pada suatu saat tertentu.
(Jangka waktu menetapkan visi biasanya 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun).
Visi merupakan suatu kondisi ideal tentang masa depan organisasi yang realistik, dapat dipercaya, meyakinkan , dan mengandung daya tarik.
Kata kunci yang dibuat dalam visi, misalnya: pelayanan prima, partisipasi publik, kesejateraan berkeadilan, dll.
Contoh : Visi Departemen kesehatan
Tahun 2005 Indonesia bebas dari penyakit yang disebabkan virus/kuman
dan bila ada setiap warga dapat mencegah/mengobatinya sendiri.
Tahun 2010 Indonesia bebas dari penyakit non kuman seperti kekurangan gizi, diabetes dan jantung.
2. Misi
Misi adalah cara-cara yang digunakan untuk mencapai visi. Atau kegiatan spesifik apa yang harus dilakukan untuk mencapai visi.
3. Nilai
Nilai individu dan nilai organisasi sangat menentukan keberhasilan misi maupun visi.
Nilai sepenuhnya dijabarkan dalam sikap dan atau perilaku sehari-hari.
Beberapa nilai penting:
(1) Togetherness, bekerja dalam kebersamaan jauh lebih baik daripada bekerja sendiri-sendiri.
(2) Empathy, memahami dan ikut merasakan masalah yang dihadapi orang lain.
(3) Assist, kesediaan untuk selalu memberikan bantuan secara ikhlas.
(4) Maturity, kematangan dalam mengatasi permasalahan maupun tantangan.
(5) Willingness, kesediaan bekerjasama berdasarkan persahabatan atau kooperatif.
(6) Organizational, berprilaku secara organizational yakni interaksi satu sama lain dalam memecahkan masalah ataupun krisis.
(7) Respect, saling menghormati/menghargai terhadap sesama.
(8) Kindness, berprilaku santun, rendah hati, dan selalu memberikan kesejukan dalam setiap pertemuan.
(9) Integrity, menanamkan rasa hormat kepada orang lain.
(10) Inovative, menjaga dan melanjutkan tradisi inovasi.
(11) Advantage, keunggulan, keyakinan untuk selalu menjadi yang terbaik.
(12) Wisdom, kearifan dan bijaksana.(13) Flexibility penyesuaianPerumusan Komponen ke-2
Analisis Lingkungan Internal Eksternal
Dalam membuat suatu perencanaan yang benar, maka diperlukan keadaan lingkungan internal dan eksternal. Menganalisis lingkungan internal dan eksternal dikenal analisis SWOT.
Tujuan analisis tersebut, untuk memanfaatkan kekuatan dan memahami kelemahan intern (internal), serta peluang dan ancaman yang berasal dari ekstern (ekternal), sehingga dapat mengantisipasi perubahan-perubahan dimasa mendatang, agar tujuan tetap dapat terwujud.
Analisis SWOT
1. Lingkungan Internal
Strenght (Kekuatan)=S
Faktor-faktor kekuatan atau keunggulan suatu organisasi.
Weakness (kelemahan) =W
Faktor-faktor kelemahan suatu organisasi yang mengakibatkan organisasi tidak dapat mencapai tujuannya.
ALI meliputi : kondisi, situasi, keadaan, peristiwa, dan pengaruh-pengaruh di dalam organisasi.
2. Lingkungan Eksternal
Opportunities (peluang) =O
Faktor-faktor yang bersifat positif yang berasal dari luar organisasi, yang dapat menguntungkan organisasi. Threats (tangtangan/ancaman) = T
Faktor-faktor yang mengancam organisasi yang berasal dari luar, yang menyebabkan organisasi gagal dalam mencapai tujuannya.
ALE meliputi: (1) Ekonomi; (2) Teknologi (kemajuan teknologi membawa perubahan gaya hidup); (3) Sosial budaya (prilaku, nilai-nilai budaya, keterbukaan); (4) Agama; (5) Ekologi/lingkungan fisik ; (6) Politik (kebijaksanaan pemerintah); (7) Hukum dan keamanan; (8) Pesaing (banyaknya perguruan tinggi bermunculan dan menawarkan jasa); (9) Konsumen eksternal (pengguna lulusan).
Bila dianalisis adalah organisasi sekolah/perguruan tinggi, maka komponen yang dianalisis adalah:
(1) Lulusan
(2) Proses Belajar Mengajar
(3) Mahasiswa
(4) Manajemen dan Organisasi
(5) Staf Akademik dan Karyawan
(6) Fasilitas fisik
(7) Laboratorium
(8) Perpustakaan
(9) Kurikulum
(10) Dana
Perumusan Komponen ke-3
Faktor-faktor Penentu Keberhasilan (FPK)
FPK adalah faktor-faktor yang berfungsi untuk memfokuskan strategi dalam mencapai misi dan tujuan secara efektif.
Matrik Analisis
Untuk merumuskan FPK, perlu dilakukan langkah-langkah telaah strategi yang berupa kegiatan ALI-ALE.
Matrik 1. Analisis SWOT
Internal
Strength (kekuatan) = SSusun Daftar (rangking)
1.2
Weaknesses(kelemahan)=WSusun Daftar(rangking)
1
2..
EksternalOpportunities (peluang) =O
1.
2.
3. dstThreats (tangtangan/ancaman) = T
1.
2
Matriks 2. Telaah Strategi
Strategi SO
Pakai kekuatan untuk memanfaatkan peluang
1.
2.
Strategi WO
Tanggulangi kelemahan dengan memanfaatkan peluang
1
2
Strategi ST
Pakai kekuatan untuk menanggulangi tantangan, atau mengubahnya menjadi peluang
1..
2..Strategi WT
Perkecil kelemahan dan hindari tantangan
1
2
Menetapkan urutan FPK
StrategiKeterkaiatan dengan
1VisiMisiNilai
Strategi SO
1..
2..
Strategi WO
1.
2..
Strategi ST
1.
2....
Strategi WT
1....
2....
MANAJEMEN MENURUT MODEL JB. WHITTAKER
Manajemen strategik adalah:
suatu proses untuk selalu menempatkan posisi organisasi pada titik yang strategik, sehingga dalam perjalanan perkembangan selanjutnya organisasi ini terus mendapatkan keuntungan kemakmuran (prosper).
Manajemen strategik terdiri atas 2 bagian, yaitu:
(3) Perencanaan strategik (strategic planning)
(4) Manajemen kinerja (performance management).
Perencanaan strategik terdiri atas 4 komponen :
Komponen ke-1 : Visi, Misi, dan Nilai
Komponen ke-2 : Analisis Lingkungan Internal (ALI),
Analisis Lingkungan Eksternal (ALE)
dan Asumsi (ASI).
Komponen ke-3 : Analisis Strategik dan Faktor Penentu Keberhasilan.
Komponen ke-4 : Tujuan, Sasaran dan Strategi.
Perumusan Komponen ke-1
4. Visi
Visi adalah gambaran masa depan organisasi (cita-cita masa depan organisasi) yang dipilih dan hendak diwujudkan pada suatu saat tertentu.
(Jangka waktu menetapkan visi biasanya 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun).
Visi merupakan suatu kondisi ideal tentang masa depan organisasi yang realistik, dapat dipercaya, meyakinkan , dan mengandung daya tarik.
Kata kunci yang dibuat dalam visi, misalnya: pelayanan prima, partisipasi publik, kesejateraan berkeadilan, dll.
Contoh :
(1) Visi STAH DN Lampung
Visi STAH DN Lampung pada tahun 2008 adalah menjadi lembaga pendidikan tinggi mandiri yang dapat menghasilakn SDM yang berkualitas, berbudaya, bersradha, dan berdaya saing tinggi dalam bidang pendidikan.
(2). Visi Departemen kesehatan
Tahun 2005 Indonesia bebas dari penyakit yang disebabkan virus/kuman
dan bila ada setiap warga dap[at mencegah/mengobatinya sendiri.
Tahun 2010 Indonesia bebas dari penyakit non kuman seperti kekurangan gizi, diabetes dan jantung.
5. Misi
Misi adalah cara-cara yang digunakan untuk mencapai visi. Atau kegiatan spesifik apa yang harus dilakukan untuk mencapai visi.
Contoh:
Misi STAH DN Lampung:
(1) Mendirikan kampus dan mengadakan parasarana yang memadai.
(2) Menyelenggarakan Tri Dharma (Pendidikan, Penelitian, Pengabdian) Perguruan Tinggi secara baik.
(3) Menyelenggarakan manajen pendidikan secara berkelanjutan.
(4) Membentuk insan akademik yang jujur, beretika, dan profesional, dan mengembangkan suasana dan budaya akademik yang kondusif dan dinamis.
6. Nilai
Nilai individu dan nilai organisasi sangat menentukan keberhasilan misi maupun visi.
Nilai sepenuhnya dijabarkan dalam sikap dan atau perilaku sehari-hari.
Beberapa nilai penting:
(14) Togetherness, bekerja dalam kebersamaan jauh lebih baik daripada bekerja sendiri-sendiri.
(15) Empathy, memahami dan ikut merasakan masalah yang dihadapi orang lain.
(16) Assist, kesediaan untuk selalu memberikan bantuan secara iklas.
(17) Maturity, kematangan dalam mengatasi permasalahan maupun tantangan.
(18) Willingness, kesediaan bekerjasama berdasarkan persahabatan atau kooperatif.
(19) Organizational, berprilaku secara organizational yakni interaksi satu sama lain dalam memecahkan masalah ataupun krisis.
(20) Respect, saling menghormati/menghargai terhadap sesama.
(21) Kindness, berprilaku santun, rendah hati, dan selalu memberikan kesejukan dalam setiap pertemuan.
(22) Integrity, menanamkan rasa hormat kepada orang lain.
(23) Inovative, menjaga dan melanjutkan tradisi inovasi.
(24) Advantage, keunggulan, keyakinan untuk selalu menjadi yang terbaik.
(25) Wisdom, kearifan.
(26) Flexibility.
Perumusan Komponen ke-2
Analisis Lingkungan Internal Eksternal
Dalam membuat suatu perencanaan yang benar, maka diperlukan keadaan lingkungan internal dan eksternal. Menganalisis lingkungan internal dan eksternal dikenal analisis SWOT.
Tujuan analisis tersebut, untuk memanfaatkan kekuatan dan memahami kelemahan intern (internal), serta peluang dan ancaman yang berasal dari ekstern (ekternal), sehingga dapat mengantisipasi perubahan-perubahan dimasa mendatang, agar tujuan tetap dapat terwujud.
Analisis SWOT
1. Lingkungan Internal
Strenght (Kekuatan)
Faktor-faktor kekuatan atau keunggulan suatu organisasi.
Weakness (kelemahan)
Faktor-faktor kelemahan suatu organisasi yang mengakibatkan organisasi tidak dapat mencapai tujuannya.
ALI meliputi : kondisi, situasi, keadaan, peristiwa, dan pengaruh-pengaruh di dalam organisasi.
2. Lingkungan Eksternal
Opportunities (peluang)
Faktor-faktor yang bersifat positif yang berasal dari luar organisasi, yang dapat menguntungkan organisasi.
Threats (tangtangan/ancamat)
Faktor-faktor yang mengancam organisasi yang berasal dari luar, yang menyebabkan organisasi gagal dalam mencapai tujuannya.
ALE meliputi: (1) Ekonomi; (2) Teknologi (kemajuan teknologi membawa perubahan gaya hidup); (3) Sosial budaya (prilaku, nilai-nilai budaya, keterbukan); (4) Agama; (5) Ekologi/lingkungan fisik ; (6) Politik (kebijaksanaan pemerintah); (7) Hukum dan keamanan; (8) Pesaing (banyaknya perguruan tinggi bermunculan dan menawarkan jasa); (9) Konsumen eksternal (pengguna lulusan).
3. ASI
Kesimpulan tentang faktor-faktor lingkungan dan dampaknya terhadap masa depan suatu organisasi/instuisi, yang selanjutnya akan berpengaruh pada hubungan internal.
Mencermati ALI
LI
Values
Asumsi
Mencemati ALE
LE
(Alur Pikir ALI-ALE-ASI)
Bila dianalisis adalah organisasi sekolah/perguruan tinggi, maka komponen yang dianalisis adalah:
(11) Lulusan
(12) Proses Belajar Mengajar
(13) Mahasiswa
(14) Manajemen dan Organisasi
(15) Staf Akademik dan Karyawan
(16) Fasilitas fisik
(17) Laboratorium
(18) Perpustakaan
(19) Kurikulum
(20) Dana
Perumusan Komponen ke-3
Faktor-faktor Penentu Keberhasilan (FPK)
FPK adalah faktor-faktor yang berfungsi untuk memfokuskan strategi dalam mencapai misi dan tujuan secara efektif.
Matrik Analisis
Untuk merumuskan FPK, perlu dilakukan langkah-langkah telaah strategi yang berupa kegiatan ALI-ALE-ASI-ASAP.
Analisis SWOT untuk Analisis Strategi dan Pilihan (ASAP)
Matriks 1. Faktor Lingkungan Internal vs Lingkungan Eksternal.
Internal
EksternalStrength (kekuatan)
Susunan Daftar (rangking)
1..
2..
3..
Weaknesses (kelemahan)
Susunan Daftar(rangking)
1..
2..
Opportunities (Peluang)Susunan Daftar (Rengking)
1..
2..
3..
Strategi SO
Pakai kekuatan untuk memanfaatkan peluang
1.
2.
3.Strategi WO
Tanggulangi kelemahan dengan memanfaatkan peluang
1
2.
3
Threats (Ancaman)
Susunan Daftar (Rengking)
1..
2..
3..
Strategi ST
Pakai kekuatan untuk menanggulangi tantangan, atau mengubahnya menjadi peluang
1..
2..Strategi WT
Perkecil kelemahan dan hindari tantangan
1
2
Analisis SWOT, dalam Rangka ASAP, untuk FPK
Menetapkan urutan FPK
StrategiKeterkaitan dengan Visi, Misi dan NilaiTotak SkorUrutan FPK
123456
Strategi SO
1..
2..
Strategi WO
1.
2..
Strategi ST
1.
2....
Strategi WT
1....
2....