Suspensi Dan Emulsi Sediaan Yang Mesti

3
Suspensi dan Emulsi sediaan yang Mesti dikocok 20NOV Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau cairan obat terdispersi dalam cairan pembawa distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok. a) Fase dispers / fase internal / fase diskontinyu yaitu zat cair yang terbagi-bagi menjadi butiran kecil kedalam zat cair lain. b) Fase kontinyu / fase eksternal / fase luar yaitu zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung) dari emulsi tersebut. c) Emulgator adalah bagian Berupa zat yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi. Berdasarkan macam zat cair yang berfungsi sebagai fase internal ataupun eksternal, maka emulsi digolongkan menjadi dua macam yaitu : Emulsi tipe O/W (oil in water) atau M/A (minyak dalam air) Emulsi tipe W/O (water in oil) atau A/M (air dalam minyak) Tujuan pemakaian emulsi adalah : Dipergunakan sebagai obat dalam / peroral. Umumnya emulsi tipe O/W. Dipergunakan sebagai obat luar. Bisa tipe O/W maupun W/O tergantung banyak faktor misalnya sifat zat atau jenis efek terapi yang dikehendaki. Emulsi merupakan campuran antara minyak dengan air,, pada umumnya minyak dan air tidak dapat saling menyatu sehingga diperlukan emulgator yang dapat menyatukan keduanya. Pada umumnya, masyarakat awam setiap kali mendapat sediaan larutan yang dipergunakan secara oral selalu dibilang sirup, padahal bisa jadi salah satu yang mereka bilang sebagai sirup itu adalah suspensi, atau emulsi, elixir dll,,, Suspensi sama seperti emulsi, yang sebelum digunakan harus di gojok terlebih dahulu,,*gojog manK*,, (Supensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair,, ).. Suspensi dan emulsi merupakan sediaan yang kedua fase zat terlarut dan zat pelarutnya bisa saling memisah (tak tercampurkan) sehingga sesaat sebelum digunakan harus dikocok terlebih dahulu.. Dalam pembuatannya emulsi memiliki beberapa cara khusus yaitu:

description

sad

Transcript of Suspensi Dan Emulsi Sediaan Yang Mesti

Page 1: Suspensi Dan Emulsi Sediaan Yang Mesti

Suspensi dan Emulsi sediaan yang Mesti dikocok

20NOV

Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau cairan obat terdispersi dalam cairan pembawa distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok.

a) Fase dispers / fase internal / fase diskontinyu yaitu zat cair yang terbagi-bagi menjadi butiran kecil kedalam zat cair lain.

b) Fase kontinyu / fase eksternal / fase luar yaitu zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung) dari emulsi tersebut.

c) Emulgator adalah bagian Berupa zat yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi.

Berdasarkan macam zat cair yang berfungsi sebagai fase internal ataupun eksternal, maka emulsi digolongkan menjadi dua macam yaitu :

Emulsi tipe O/W (oil in water) atau M/A (minyak dalam air)

Emulsi tipe W/O (water in oil) atau A/M (air dalam minyak)

Tujuan pemakaian emulsi adalah :

Dipergunakan sebagai obat dalam / peroral. Umumnya emulsi tipe O/W.

Dipergunakan sebagai obat luar. Bisa tipe O/W maupun W/O tergantung banyak faktor misalnya sifat zat atau jenis efek terapi yang dikehendaki.

Emulsi merupakan campuran antara minyak dengan air,, pada umumnya minyak dan air tidak dapat saling menyatu sehingga diperlukan emulgator yang dapat menyatukan keduanya. Pada umumnya, masyarakat awam setiap kali mendapat sediaan larutan yang dipergunakan secara oral selalu dibilang sirup, padahal bisa jadi salah satu yang mereka bilang sebagai sirup itu adalah suspensi, atau emulsi, elixir dll,,, Suspensi sama seperti emulsi, yang sebelum digunakan harus di gojok terlebih dahulu,,*gojog manK*,,

(Supensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair,, ).. Suspensi dan emulsi merupakan sediaan yang kedua fase zat terlarut dan zat pelarutnya bisa saling memisah (tak tercampurkan) sehingga sesaat sebelum digunakan harus dikocok terlebih dahulu..

Dalam pembuatannya emulsi memiliki beberapa cara khusus yaitu:

Metode gom kering: Minyak+emulgator->korpus emulsi +air

Metode gom basah:air+emulgator->mucilago+minyak

Metode botol-> campuran bahan dikocok di botol (untuk minyak yang mudah menguap)

Sedangkan untuk suspensi dibuat dengan Metode dispersi dan praesipitasi dengan sistem pembentukannya ada sistem flokulasi dan deflokulasi. Jika di emulsi memerlukan emulgator untuk menyatukan dua fase yang tak tercampurkan maka di suspensi memerlukan suspending agent untuk membantu mendispersi partikel-partikel padat yang tidak larut.

Page 2: Suspensi Dan Emulsi Sediaan Yang Mesti

Yang Penting dari suspensi dan Emulsi adalah dalam penggunaannya harus di “KOCOK DAHULU” sebelum digunakan. Okex.. agar yang diminum bukan hanya pelarutnya saja,, siapa tau malah zat berkhasiatnya mengendap di dasar botol.. ^_^

1. Pembentukan/Pembuatan Suspensi dan Emulsi

2. • Emulsi dapat didefinisikan sebagai suatu sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan emulgator atau surfaktan yang cocok. (Depkes RI, 1979)

3. Komponen EmulsiTerdiri dari :1. Komponen dasar emulsi : fase terdispersi (fase internal, fase pendispersi (fase eksternal), emulgator (penstabil emulsi)2. Komponen tambahan emulsi, suatu zat yang ditambahkan dengan tujuan mendapatkan emulsi yang lebih baik. Misal corigen odoris, corigen saporis, pengawet, dll.

4. Teori Terbentuknya EmulsiTeori tegangan permukaanSemakin tinggi tegangan yang dimiliki, semakin sulit untuk bercampur. Penambahan emulgator, dapat menghilangkan tegangan yang terjadi pada masing-masing molekul, sehingga dua zat yang tidak dapat bercampur menjadi tercampur.

5. Sifat EmulsiDemulsifikasiContoh : penambahan elektrolit untuk memisahkankaret dalam lateks yang dilakukan dengan penambahanasam format (CHOOH) atau asam asetat (CH3COOH).PengenceranDengan menambahkan sejumlah mediumpendispersinya, emulsi dapat diencerkan.Sebaliknya, fase terdispersi yang dicampurkan akandengan spontan membentuk lapisan terpisah. Sifat inidapat dimanfaatkan untuk menentukan jenis emulsi.

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas emulsi, adalah:1. Tegangan antarmuka rendah2. Kekuatan mekanik dan elastisitas lapisan antarmuka3. Tolakkan listrik double layer4. Relatifitas phase pendispersi kecil5. Viskositas tinggi

7. Zat Pengemulsi Adanya penambahan emulgator dapat menstabilkan suatu emulsi karena emulgator menurunkan tegangan permukaan secara bertahap. Semakin rendah energi bebas pembentukan emulsi maka emulsi akan semakin mudah terbentuk. Tegangan permukaan menurun karena terjadi adsorpsi oleh emulgator pada permukaan cairan dengan bagian ujung yang polar berada di air dan ujung hidrokarbon pada minyak.• Daya kerja emulgator disebabkan oleh bentuk molekulnya yang dapat terikat baik dalam minyak maupun dalam air. Emulgator membungkus butir-butir cairan terdispersi dengan suatu lapisan tipis, sehingga butir-butir tersebut tidak dapat bergabung membentuk fase kontiniyu.• Zat pengemulsi atau emulgator juga dikenal sebagai koloid pelindung, yang dapat mencegah terjadinya proses pemecahan emulsi, contohnya:Gelatin, digunakan pada pembuatan es krim; Sabun dan deterjen; Protein; Cat dan tinta; Elektrolit .

8. Cara Pembuatan EmulsiCara Pembuatan Emulsi :• Metode gom basah (Anief, 2000)• Metode gom kering• Metode HLB (Hidrofilik Lipofilik Balance)

9. Suspensi

10. Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa.

11. Faktor-Faktor Pembuatan Suspensi• sifat partikel terdispersi ( derajat pembasahan partikel )• Zat pembasah• Medium pendispersi• komponen – komponen formulasi seperti pewarna, pengaroma, pemberi rasa dan pengawet yang digunakan

Page 3: Suspensi Dan Emulsi Sediaan Yang Mesti

12. Pada pembuatan suspensi terdapat dua sistem yaitu :a. Sistem Deflokulasib. Sistem Flokulasi

13. Suspensi dapat di buat dengan menggunakan 2 metode, yaitu :1. Metode Dispersi2. Metode Presipitasi ( Pengendapan ) , metode ini di bagi lagi menjadi 3 macam , yaitu : · Presipitasi dengan pelarut organik · Presipitasi dengan perubahan pH dari media · Presipitasi dengan dokomposisi rangkap

14. Stabilitas Suspensi• Ukuran partikel• Kekentalan• Jumlah partikel• Sifat muatan/partikel