Survey Tambang dan Terowongan
-
Upload
vikky-ardhianto -
Category
Documents
-
view
375 -
download
18
Transcript of Survey Tambang dan Terowongan
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
PERANAN SURVEY DAN PEMETAAN DALAM
PENGELOLAAN TAMBANG TERBUKA
Penambangan dengan metode tambang terbuka adalah suatu kegiatan
penggalian bahan galian seperti batubara, ore (bijih), batu dan sebagainya di mana
para pekerja berhubungan langsung dengan udara luar.dan iklim. Tambang
terbuka (open pit mining) juga disebut dengan open cut mining; adalah metoda
penambangan yang dipakai untuk menggali mineral deposit yang ada pada suatu
batuan yang berada atau dekat dengan permukaan.
Tambang Terbuka juga disebut tambang permukaan hanya memiliki nilai
ekonomis apabila lapisan batu bara berada dekat dengan permukaan tanah.
Metode tambang terbuka memberikan proporsi endapan batu bara yang lebih
banyak daripada tambang bawah tanah karena seluruh lapisan batu bara dapat
dieksploitasi – 90% atau lebih dari batu bara dapat diambil. Tambang terbuka
yang besar dapat meliputi daerah berkilo-kilo meter persegi dan menggunakan
banyak alat yang besar, termasuk: dragline (katrol penarik), yang memindahkan
batuan permukaan; power shovel (sekop hidrolik); truk-truk besar, yang
mengangkut batuan permukaan dan batu bara; bucket wheel excavator (mobil
penggali serok); dan ban berjalan.
Batuan permukaan yang terdiri dari tanah dan batuan dipisahkan pertama
kali dengan bahan peledak; batuan permukaan tersebut kemudian diangkut dengan
menggunakan katrol penarik atau dengan sekop dan truk. Setelah lapisan batu
bara terlihat, lapisan batu bara tersebut digali, dipecahkan kemudian ditambang
secara sistematis dalam bentuk jalur-jalur. Kemudian batu bara dimuat ke dalam
truk besar atau ban berjalan untuk diangkut ke pabrik pengolahan batu bara atau
langsung ke tempat dimana batu bara tersebut akan digunakan.
Metode ini cocok dipakai untuk ore bodies yang berbentuk horizontal yang
memungkinkan produksi tinggi dengan ongkos rendah. Walaupun “stripping” dan
“quarrying” termasuk ke dalam open pit mining, namun strip mining biasanya
dipakai untuk penambangan batubara dan quarry mining yang berhubungan
1
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
dengan produksi non-metallic minerals seperti dimension stone, rock aggregates,
dll.
Kegiatan penambangan ini terkadang berada di bawah permukaan tanah,
bahkan kedalamannya dapat mencapai ratusan meter seperti pada tambang terbuka
tembaga (copper mine) di Bingham Canyon Utah (USA).
Apabila diyakini keberadaan endapan mineral dekat dengan permukaan,
hingga dapat dipastikan pemilihan metoda penambangannya adalah tambang
terbuka (open pit); hanya perlu dipertanyakan tentang “economic cut off
limitnya”, hingga dimungkinkan adanya perubahan metoda penambangan ke arah
underground (tambang bawah tanah) bila penyebaran endapan mineral dapat
menjamin.
Kebanyakan tambang batubara di Indonesia menggunakan metoda
tambang terbuka, oleh karena sebagian besar cadangan batubara terdapat pada
dataran rendah atau pada daerah pegunungan dengan topografi yang landai
dengan kemiringan lapisan batubara yang kecil (<30°). Untuk cebakan yang
berada di bawah permukaan tetapi relatif masih dangkal, maka metoda
penambangan terbuka umumnya akan lebih ekonomis dibandingkan dengan
tambang dalam (bawah permukaan). Dan bila cebakan itu berada jauh di bawah
permukaan dengan bentuk yang tidak beraturan, maka mungkin penambangan
dengan cara tambang bawah tanah yang masih dianggap ekonomis.
Ada kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar untuk penentuan
pemilihan apakah suatu cadangan (lapisan batubara) akan ditambang dengan
metoda tambang terbuka atau tambang dalam yaitu dengan membandingkan
besarnya nilai tanah penutup (waste) yang harus digali dengan volume atau tonase
batubara yang dapat ditambang. Perbandingan ini dikenal dengan istilah
“stripping ratio”. Apabila nilai perbandingan ini (stripping ratio) masih dalam
batas-batas keuntungan, maka metoda tambang terbuka dianggap masih
ekonomis. Sebaliknya apabila nilainya di luar batas keuntungan, maka metoda
penambangan tambang dalam yang dipilih.
2
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
Beberapa keuntungan yang diperroleh bila menggunakan tambang terbuka
diantaranya yaitu:
1. Produksi tinggi
2. Konsentrasi operasi (kegiatan) tinggi
3. Ongkos operasi per ton bijih yang ditambang rendah
4. Kegiatan eksplorasi dan keadaan geologi lebih mudah
5. Leluasa dalam pemilihan alat gali/muat
6. Recovery tinggi
7. Perencanaan lebih sederhana
8. Kondisi kerja lebih baik /karena berhubungan dengan udara luar
9. Relatip lebih aman
10 Pemakaian bahan peledak leluasa dan effisien
Metode tambang terbuka merupakan kegiatan penambangan yang
diterapkan terhadap endapan bahan galian yang terletak di dekat permukaan bumi.
Dengan demikian kegiatan penambangan langsung berhubungan dengan udara
bebas, akibatnya :
a) Kondisi kerja dan keselamatan kerja lebih baik.
b) Segala macam peralatan dari yang kecil sampai yang besar dapat dipakai,
sehingga produksinya bisa besar.
c) Segala jenis bahan peledak dapat dimanfaatkan dan dapat diperoleh nisbah
peledakan (blasting ratio) yang tinggi.
Tetapi segi negatifnya adalah :
a) Merusak lingkungan hidup.
b) Susah mencari tempat untuk menimbun material penutup (overburden)
yang tidak mengganggu kegiatan penambangan dan memperparah
kerusakan lingkungan, karena volume material yang akan ditimbun sangat
banyak.
3
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
1. Tahapan Kegiatan Tambang Terbuka
Secara garis besar tahapan kegiatan penambangan pada tambang terbuka
adalah sebagai berikut :
a) Pembabatan dan pembersihan lahan (land clearing).
b) Pengupasan tanah penutup (stripping).
c) Penambangan atau penggalian bahan galian (mining).
1.1. Pembabatan Dan Pembersihan Lahan
Yang dimaksud dengan pembabatan adalah pembersihan daerah yang akan
ditambang dari semak-semak, pepohonan dan tanah maupun bongkah-bongkah
batu yang menghalangi pekerjaan-pekerjaan selanjutnya. Tanah pucuk yang subur
(humus) harus ditimbun di tempat tertentu, lalu ditanami rerumputan dan semak-
semak agar tidak mudah tererosi, sehingga kelak dapat dipakai untuk reklamasi
bekas-bekas tambang.
Pembabatan ini bisa dilakukan dengan :
a) Tenaga manusia yang menggunakan alat-alat sederhana seperti kapak,
gergaji, arit, cangkul dan lain-lain.
b) Menggunakan alat-alat mekanis yaitu buldoser dengan rooter / ripper,
rake blade, rantai dan lain-lain.
1.2. Pengupasan Tanah Penutup
Pengupasan tanah penutup dimaksudkan untuk membuang tanah penutup
(overburden) agar endapan bahan galiannya terkupas dan mudah untuk
ditambang.
Ada beberapa macam cara pengupasan tanah penutup yang banyak diterapkan,
yaitu :
a) Back filling digging method
Pada cara ini tanah penutup dibuang ke tempat yang endapan bijih
atau batubaranya sudah digali. Peralatan yang banyak digunakan adalah
power shovel atau dragline. Bila digunakan hanya satu buah peralatan
4
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
mekanis, power shovel atau dragline saja, disebut single stripping
shovel/dragline dan bila menggunakan lebih dari satu buah power
shovel/dragline disebut tandem stripping shovel/dragline .
Cara back filling digging method cocok untuk tanah penutup yang :
Tidak diselingi oleh berlapis-lapis endapan batubara atau endapan
bijih (satu lapis).
Material atau batuannya lunak.
Letaknya mendatar (horizontal).
b) Benching system
Pada pengupasan tanah dengan sistem jenjang (benching system)
ini pada waktu mengupas tanah penutup sekaligus sambil membuat
jenjang .
Sistem ini cocok untuk :
Tanah penutup yang tebal.
Bahan galian atau lapisan batubara yang juga tebal.
1.3. Penambangan Atau Penggalian Bahan-Bahan Galian
Adalah kegiatan pengambilan endapan bahan galian termasuk batubara
dari dalam kulit bumi dan dibawa ke permukaan bumi untuk dimanfaatkan atau
untuk diproses selanjutnya.
2. Metode Penambangan
2.1. Tambang Terbuka Untuk Endapan Bijih Dan Mineral Industri
Metode penambangan yang termasuk tambang terbuka ada 4 (empat)
macam, yaitu :
2.1.1. Open pit / open cut / open cast / open mine.
2.1.2. Quarry.
5
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
2.1.3. Strip mine.
2.1.4. Alluvial mine.
2.1.1. Open Pit / Open Cut / Open Cast / Open Mine
Adalah cara-cara penambangan terbuka yang dilakukan untuk menggali
endapan-endapan bijih metal seperti endapan bijih nikel, endapan bijih besi,
endapan bijih tembaga, dan sebagainya.
Bentuk tambang berdasarkan letak endpan bijih itu sendiri ada 2 (dua)
macam, yaitu :
2.1.1.1. Open pit
Merupakan bentuk penambangan untuk endapan bijih yang terletak pada
suatu daerah yang datar atau lembah. Dengan demikian medan kerja digali ke arah
bawah sehingga akan membentuk semacam cekungan atau pit (lihat Gambar 4).
2.1.1.2. Open cast / open mine / open cut
Merupakan bentuk penambangan untuk endapan bijiih yang terletak pada
lereng bukit. Dengan demikian medan kerja digali dari arah bawah ke atas atau
sebaliknya (side hill type). Bentuk tambang dapat pula melingkari bukit atau
undakan, hal tersebut tergantung dari letak endapan penambangan yang
diinginkan
Cara pengangkutan pada open pit / open cut/open cast / open mine
tergantung dari kedalaman endapan dan topografinya. Pada dasarnya cara
pengangkutannya ada 2 (dua) macam, yaitu :
1) Cara konvensional atau cara langsung, yaitu hasil galian atau peledakan
diangkut oleh truck / belt conveyor / mine car / skip dump type rail cars,
dan sebagainya, langsung dari tempat penggalian ke tempat dumping
dengan menelusuri tebing-tebing sepanjang bukit (lihat Gambar 6).
2) Cara inkonvensional atau cara tak langsung adalah cara pengangkutan
hasil galian / peledakan ke tempat dumping dengan menggunakan cara
kombinasi alat-alat angkut. Misalnya dari permuka/medan kerja (front) ke
tempat crusher digunakan truk, dan selanjutnya melalui ore pass ke
loading point; dari sini diangkut ke ore bin dengan memakai belt
6
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
conveyor, dan akhirnya diangkut ke luar tambang dengan cage (lihat
Gambar 7).
2.1.2. Quarry
Adalah cara-cara penambangan terbuka yang dilakukan untuk menggali
endapan-endapan bahan galian industri atau mineral industri, seperti batu marmer,
batu granit, batu andesit, batu gamping, dll.
Bentuk tambang berdasarkan letak endapan bahan galian industri itu
senderi ada 2 (dua) macam, yaitu :
2.1.2.1. Side hill type
Merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian indutri
yang terletak dilereng-lereng bukit. Medan kerja dibuat mengikuti arah lereng-
lereng bukit itu dengan 2 (dua) kemungkinan, yaitu :
a) Bila seluruh lereng bukit itu akan digali dari atas ke bawah, maka medan
kerja dapat dibuat melingkar bukit dengan jalan masuk (access road)
berbentuk spiral .
b) Jika hanya sebagian lereng bukit saja yang akan di tambang atau bentuk
bukit itu memanjang, maka medan kerja dibuat memanjang pula dengan
jalan masuk dari salah satu sisisnya atau dari depan yang disebut straight
ramp .
Keuntungan side hill type ini ialah :
a) Dapat diusahakan adanya cara penirisan alamiah dengan membuat medan
kerja sedikit miring ke arah luar dan di tepi jalan masuk dibuatkan saluran
air.
b) Alat-angkut bermuatan bergerak ke arah bawah yang berarti mendapat
bantuan gaya gravitasi. Dengan demikian waktu pengangkutannya (cycle
time) menjadi lebih singkat.
Kerugiannya adalah :
a) Meterial penutup harus dikupas dan dibuang sekaligus sebelum
penambangan dilakukan, berarti diperlukan modal yang besar untuk
mengongkosi pengupasan material penutup.
7
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
b) Karena jalan masuknya miring, kalau pengemudi-pengemudi alat-alat
angkut kurang hati-hati karena ingin dapat premi produksi, maka hal ini
akan dapat menyebabkan kecelakaan, terutama pada jalan masuk yang
berbentuk spiral.
2.1.2.2. Pit type / subsurface type
Merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian industri
yang terletak pada suatu daerah yang mendatar. Dengan demikian medan kerja
harus digali ke arah bawah sehingga akan membentuk kerja atau cekungan (pit).
Bentuk medan kerja atau cekungan tersebut ada 2 (dua) kemungkinan, yaitu :
a) Kalau bentuk endapan kurang lebih bulat atau lonjong (oval), maka medan
kerja dan jalan masuk dibuat berbentuk spiral .
b) Bila bentuk endapan kurang lebih empat persegi panjang atau bujur
sangkar, maka medan kerjapun di buat seperti bentuk-bentuk tersebut di
atas dengan jalan masuk dari sisi yang disebut straight ramp atau
berbentuk switch back.
Bentuk-bentuk kuari (quarry) yang diuraikan diatas adalah bentuk-bentuk
dasar dari kuari yang tentu saja masih banyak lagi variasi-variasinya yang pada
umumnya diusahakan agar menyesuaikan bentuk-bentuk dasar tersebut dengan
keadaan dan bentuk endapan serta topografi daerahnya.
2.1.3. Strip Mine
Adalah cara-cara penambangan terbuka yang dialakukan untuk endapan-
endapan yang letaknya mendatar atau sedikit miring. Yang harus diperhitungkan
dalam penambangan cara ini adalah nisbah penguapan (stripping ratio) dari
endapan yang akan ditambang, yaitu perbandingan banyaknya volume tanah
penutup (m3 atau BCM) yang harus dikupas untuk mendapatkan 1 ton endapan.
Cara ini sering diterapkan pada penambangan batubara, atau endapan garam-
garam.
8
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
2.1.4. Alluvial Mine
Adalah tambang terbuka yang diterapkan untuk menambang endapan-
endapan alluvial, misalnya tambang bijih timah, pasir besi, emas dll.
Berdasarkan cara penggaliannya, maka alluvial mine dapat dibedakan menjadi 3
(tiga) macam, yaitu :
Tambang semprot (hydraulicking).
Penambangan dengan kapal keruk (dredging).
Manual mining method.
2.1.4.1. Tambang semprot
Pada tambang semprot penggalian endapan alluvial dilakukan dengan
menggunakan semprotan air yang bertekanan tinggi yang berasal dari
penyemprotan yang disebut monitor atau water jet atau giant.
Tekanan aliran air yang dihasilkan oleh monitor dapat diatur sesuai dengan
keadaan material yang akan digali atau disemprot yang biasanya bisa mencapai
tekanan sampai 10 atm.
Untuk memperbesar produksi biasanya :
a) Digunakan lebih dari satu monitor, baik bekerja sendiri-sendiri atau
bersama di satu permuka kerja;
b) Monitor dibantu dengan alat mekanis seperti back hoe atau buldoser (lihat
Gambar 13).
Untuk mengangkut material hasil galian atau semprotan ke instalasi
pengolahan digunakan air yang digerakkan dengan pompa.
Jadi jika digunakan cara penambangan tambang semprot harus tersedia
cukup air, baik untuk sperasi penambangan maupun untuk proses pengolahannya
(konsentrasi).
2.1.4.2. Penambangan dengan kapal keruk (MGM)
Penambangan dengan kapal keruk (MGM = Mesin Gali Mangkok) ini
digunakan bila endapan yang akan digali terletak di bawah permukaan air,
9
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
misalnya di lepas pantai, sungai danau atau dia suatu lembah dimana tersedia
banyak air.
Berdasarkan macam alat-galinya, maka kapal keruk yang digunakan untuk
penambangan dapat dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu :
a) Multi bucket dredge (lihat Gambar 13), yaitu kapal keruk yang alat-
galinya berupa rangkaian mangkok (bucket).
b) Cutter suction dredge, yaitu kapal keruk dengan alat-gali berupa pisau
pemotong yang menyerupai bentuk mahkota.
c) Bucket wheel dredge, yaitu kapal keruk yang dilengkapi dengan timba
yang berputar (bucket wheel) sebagai alat-gali.
Sistem penggalian dengan kapal keruk dapat dibedakan menjadi 3 (tiga)
macam, yaitu :
a) Sistem tangga (benches), yaitu cara pengerukan dengan membuat atau
membentuk tangga atau jenjang (benches).
b) Sistem tekan, yaitu cara pengerukan dengan menekan tangga (ladder)
sampai pada kedalaman yang dikehendaki, kemudian maju secara bertahap
tanpa membentuk tangga.
c) Sistem kombinasi, yaitu merupakan gabungan dari cara atau sistem tangga
dengan sistem tekan. Biasanya sistem tangga dipakai untuk menggalikan
tanah penutup, sedangkan sistem tekan untuk menggali endapan bijihnya
(kaksa).
2.1.4.3. Manual mining method
Manual method atau penambangan secara sederhana adalah penambangan
yang menggunakan tanaga manusia atau hampir tidak menggunakan tenaga masin
atau alat mekanis.
Cara ini biasanya dilakukan oleh rakyat setempat atau kontraktor kecil
untuk menambang endapan yang :
Ukuran atau jumlah cadangannya tidak besar.
Letaknya tersebar dan terpencil.
Tetapi endapannya cukup kaya.
10
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
Alat-alat konsetrasi yang biasanya digunakan pada manual method ialah :
Pan / batea / dulang
Rocker (craddle)
Sluice box
2.2. Tambang Terbuka Untuk Batubara
Beberapa sistem tambang terbuka untuk penambangan batubara adalah :
2.2.1. Strip mining
2.2.2. Contour mining
2.2.3. Area mining
2.2.4. Auger mining
2.2.5. Box cut mining
2.2.1. Strip Mining
Strip mining pada umumnya digunakan untuk endapan batubara yang
memiliki kemiringan endapan (dip) kecil atau landai dimana sistem penambangan
yang lain sulit untuk diterapkan karena keterbatasan jangkuan alat-alat (lihat
Gambar 15). Selain itu endapan batubaranya harus tebal, terutama bila lapisan
tanah penutupnya juga tebal. hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan
perbandingan yang masih ekonomis anatara jumlah tanah penututp yang harus
dikupas dengan jumlah batubara yang dapat digali (economic stripping ratio).
2.2.2. Contour Mining
Kegiatan penambangan diawali dengan pengupasan tanah penutup di
daerah singkapan (outcrap) di sepanjang lereng mengikuti garis kontur, kemudian
diikuti dengan penggalian endapan batubaranya. Penggalian kemudian dilanjutkan
ke arah tebingsampai mancapai batas penggalian yang masih ekonomis,
mengingat tebalnya tanah penutup yang harus dikupas untuk mendapatkan
batubaranya. Karena keterbatasannya daerah yang biasanya digali, maka daerah
menjadi sempit tetapi panjang sehingga memerlukan alat-alat yang mudah
berpindah-pindah. Umur tambang bisanya pendek.
Kerugian sistem ini ialah :
11
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
a) Keterbatasannya jumlah cadangan yang ekonomis untuk ditambang karena
tebalnya tanah penutup yang harus dikupas.
b) Tempat kerjanya sempit.
c) Tebing (highwall) yang terbentuk bisa terlalu tinggi sehingga
menyebabkan kemantapan lerengnya rendah.
d) Juga mudah terjadi kelongsoran pada timbunan tanah buangan (timbunan
tanah penutup).
2.2.3. Area Mining
Sistem ini pada umumnya diterapkan untuk endapan batubara yang
letaknya kurang lebih horizontal (mendatar) serta daerahnya juga merupakan
dataran.
Kegiatan penambangan dimulai dengan pengupasan tanah penutup dengan
cara membuat paritan besar yang biasanya disebut box cut dan tanah penutupnya
dibuang ke daerah yang tidak di tambang. Setelah endapan batubara dari galian
pertama diambil, kemudian disusul dengan pengupasan berikutnya yang sejajar
dengan pengupasan pertama dan tanah penutupnya ditimbun atau dibuang ke
tempat bekas penambangan atau penggalian yang pertama (back filling digging
method). Demikianlah selanjutnya penggalian demi penggalian dilanjutkan
sampai penggalian yang terakhir. Penggalian yang terakhir akan meninggalkan
lubang memanjang yang di satu sisi lainnya oleh tanah penutup yang tidak digali.
Seirama dengan kemajuan penambangan, secara bertahap timbunan tanah penutup
juga diratakan.
2.2.4. Auger Mining
Untuk menambang endapan batubara yang tipis dan tersingkap di lereng
bukit dapat dipakai auger head miner (lihat Gambar 19) yang memiliki auger
berdiameter 28-36 inchi (71-91cm). Kemudian alat ini diperbaiki menjadi twin
auger (lihat Gambar 20) yang berdiameter 20-28 inchi (50-71 cm) dengan
kedalaman penggalian efektif 5 ft (1,5 m).
Pada saat penambangan alat ini ditempatkan dibagian pinggir lombong
(stope). Auger yang satu diletakkan di dasar lombong, sedang auger yang kedua
12
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
dinaikkan sehingga alat tersebut digerakkan kesamping ke arah pinggir lombong
diseberangnya dengan ditarik kabel yang diikatkan pada 2 buah jangkar
penopang di kiri-kanan alat (lihat Gambar 21). Gerakan kesamping itu dilakukan
berulang-ulang sambil diikuti dengan gerakan maju. Batubara yang tergali
diterima oleh chain conveyor pengumpul untuk diangkat ke luar lombong.
2.2.5. Box Cut Mining
Sebenarnya yang dimaksud dengan box cut adalah suatu lubang galian
awal pada daerah yang efektif datar yang tak memiliki daerah pembuangan tanah
penutup, sehingga tanah penutup terpaksa dibuang kesamping lubang galian awal
Kemudian lubang galian awal ini dikembangkan menjadi kawasan penambangan
yang lebih baik dengan berbagai cara. Pengembangan box cut itu adalah yang
disebut advance benching system .Bila tanah penutupnya lunak, maka dapat
dipakai dragline atau back hoe sebagai alat-gali sehingga box cut-nya dapat
diperluas menjadi medan kerja (front) yang memanjang. Batubara yang telah
terkupas kemudian ditambang dengan peralatan khusus, misalnya dengan
pemboran dan peledakan atau penggarukan (ripping), kemudian dimuatkan ke
alat-angkut untuk dibawa keluar tambang.
3. Tambang Terbuka Dan Tambang Bawah Tanah
Tambang terbuka (surface mining) merupakan satu dari dua sistem
penambangan yang dikenal, yaitu Tambang terbuka dan Tambang Bawah Tanah.
dimana segala kegiatan atau aktivitas penambangan dilakukan di atas atau relatif
dekat permukaan bumi dan tempat kerja berhubungan langsung dengan dunia
luar.
Penambangan pada tambang terbuka itu sendiri dilakukan dengan
beberapa tahapan kerja : pengurusan surat-surat ijin yang dibutuhkan untuk
kegiatan penambangan, pembabatan (land clearing), pengupasan lapisan tanah
penutup (stripping of overburden), penambangan (exploitation), pemuatan
(loading), pengangkutan (hauling), dan pengolahan serta pemasaran.
13
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
3.1. Pengelompokan Tambang Terbuka
Pada prinsipnya tambang terbuka dapat digolongkan ke dalam empat
golongan :
3.1.1. Open pit/Open mine/Open cut/Open cast.
Adalah tambang terbuka yang diterpakan pada penambangan ore (bijih).
Misalnya nikel, tembaga, dan lain-lain.
3.1.2. Strip Mine.
Penerapan khusus endapan horizontal/sub-horizontal terutama untuk
batubara, dapat juga endapan garam yang mendatar. Contoh Tamabang Batubara
di Tanjung Enim.
3.1.3. Quarry
AdalahTambang terbuka yang diterapkan pada endapan mineral industri
(industrial mineral). Contoh Tambang batu pualam di Tulung Agung.
3.1.4. Alluvial mining
Dapat dikatakan sebagai “placer Mining” ataupun di Australia disebut
“Beach-mine” yaitu cara penambangan untuk endapan placer atau alluvial.
Contoh tambang Cassiterite di Pulau Bangka, belitung dan sekitarnya.
3.2. Konsiderasi Pada Operasi Penambangan
Secara garis besar, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelangsungan
kegiatan penambangan dibagi dalam dua kategori, yaitu faktor teknis dan faktor
ekonomi.
3.2.1. Kajian Secara Teknis
Unsur unsur teknis yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan
aktifitas kegiatan kerja sebuah proyek penambangan meliputi :
14
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
3.2.1.1. Kondisi Umum tempat proyek dilaksanakan
Kondisi Kondisi tempat kerja yang perlu diperhatikan adalah meliputi
kondisi geologi, topografi, iklim dan sosial Budaya. Keadaan umum tersebut
mutlak diperhitungkan guna menentukan penjadwalan waktu kegiatan dan yang
utama sekali menetapkan efesiensi kerja kerja efektif dari pelaksanaan proyek
tersebut.
3.2.1.2. Sarana perlengkapan peralatan kerja
Jenis perlengkapan dan peralatan kerja disesuaikan dengan kondisi tempat
kerja, maksud pekerjaaan, kapasitas produksi, dan efektifitas kerja yang
diinginkan. Cara pengadaanya diperhitungkan dengan umur produksi dan
efektifitas kerja dan ketersediaan modal kerja yang di miliki.
3.2.1.3. Metode Pelaksanaan Kerja
Dalam proyek ini pelaksanaan kegiatan pembongkaran material dilakukan
dengan peledakan. Metode tersebut dipilih mengingat jenis materialnya memilki
kekerasan yang cukup tinggi, fraksi material yang lepas yang sasaran produksinya
telah ditentukan.
3.2.1.4. Kajian Secara Ekonomis
Kajian secara ekonomis dimaksudkan untuk mengetahui sebuah proyek
penambangan memperoleh keuntungan atau tidak. Dalam perhitungan aliran uang
diperhatikan beberapa faktor yang berpengaruh dalam situasi ekonomi. Hal-hal
yang diperhatikan tersebut adalah:
Nilai (value) daripada endapan mineral per unit berat (P). dan biasanya
dinyatakan dengan ($/ton) atau (Rp/ton).
Ongkos produksi (C), yaitu ongkos yang diperlukan sampai mendapatkan
produknya diluar ongkos stripping.
Ongkos stripping of overburden (Cob).
Cut Off Grade, akan menentukan batas-batas cadangan sehingga
menentukan bentuk akhir penambangan.
15
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
4. Aktifitas Pertambangan Pada Tambang Terbuka
4.1. Tahap Persiapan
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan pada awal proses pengambilan atau
penambangan bahan galian terdiri dari tahap persiapan (pra penambangan),
Kegiatan tersebut meliputi :
4.1.1. Pembuatan Jalan Rintasan
Gambar 1.1. Jalan Lintasan Pada Tambang
Jalan rintasan berfungsi sebagai jalur lewatnya alat – alat berat ke lokasi
tambang, kemudian dikembangkan sebagai jalan angkut material dari front
penambangan ke lokasi pabrik peremukan. Pembuatan jalan diguna-kan dengan
memakai Bulldozer yang nantinya digunakan pula sebagai pengupasan lapisan
penutup.
4.1.2. Pembersihan Lahan
16
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
Pekerjaan ini dilakukan sebelum tahap pengupasan lapisan tanah penutup
dimulai. Pekerjaan ini meliputi pembabatan dan pengumpulan pohon yang
tumbuh pada permukaan daerah yang akan ditambang dengan tujuan untuk
membersihkan daerah tambang tersebut sehingga kegiatan penambangan dapat
dilakukan dengan mudah tanpa harus terganggu dengan adanya gangguan
tetumbuhan yang ada didaerah penambangan.
Gambar 1.2. Kegiatan Pembersihan Lahan
Kegiatan pembersihan ini dilakukan dengan menggunakan Bulldozer.
Pembersihan dilakukan pada daerah yang akan ditambang yang mempunyai
ketebalan overburden beberapa meter dengan menggunakan Bulldozer dan
dilakukan secara bertahap sesuai dengan pengupasan lapisan tanah penutup.Dalam
pembabatan, pohon didorong kearah bawah lereng untuk dikumpulkan, dimana
penanganan selanjutnya diserahkan pada penduduk setempat.
4.1.3. Pengupasan Tanah Penutup
17
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
Gambar 1.3. Kegiatan Pembuangan Lapisan Tanah Penutup
Pembuangan lapisan tanah penutup dimaksudkan untuk membersihkan
endapan batu gamping yang akan digali dari semua macam pengotor yang
menutupi permukaanya, sehingga akan mempermudah pekerjaan penggaliannya
disamping juga hasilnya akan relatif lebih bersih.
Lapisan tanah penutup pada daerah proyek terdiri atas dua jenis yaitu top
soil dan lapisan overburden sehingga lapisan dilakukan terhadap lapisan top soil
terlebih dahulu dan ditempatkan pada suatu daerah tertentu untuk tujuan reklamasi
nantinya.
Setelah lapisan top soil terkupas, selanjutnya dilakukan pengupasan pada
lapisan overburden lalu didorong dan ditempatkan pada daerah tertentu dan
sebagian lagi digunakan sebagai pengeras jalan. Kegiatan pengupasan dilakukan
secara bertahap dengan menggunakan bulldozer, dimana tahap pengupasan awal
dilakukan untuk menyiapkan jenjang pertama dan pengupasan berikutnya dapat
dilakukan bersamaan dengan tahap produksi, sehingga pola yang diterapkan
adalah seri dan paralel yang bertujuan untuk :
Menghemat investasi dan biaya persiapan.
Menghindari pengotoran endapan batu gamping dari lapisan penutup,
sehingga mempermudah dalam pekerjaan penggalian.
Menghindari terjadinya longsoran dan bahaya angin.
18
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
5. Persiapan Peralatan Penambangan
Penambangan yang akan dilakukan difokuskan dengan menggunakan
peralatan mekanis. Adapun alat yang digunakan diperlukan untuk menunjang
kegiatan penambangan, yaitu :
Bulldozer, yang digunakan untuk pembersihan lahan dan pengupasan
lapisan tanah penutup.
Loader, yang digunakan untuk memuat bongkahan batu gamping hasil dari
pembongkaran keatas alat angkut.
Truck, yang digunakan sebagai alat angkut hasil front penambangan ke
tempat pabrik peremukan/penggerusan.
Crushing Plant, yaitu suatu unit pengolahan yang berfungsi sebagai alat
preparasi batu gamping dari front penambangan guna mendapatkan ukuran
butiran yang diinginkan oleh pasar.
Pembangkit Listrik, berfungsi sebagai sumber tenaga listrik yang akan
dipakai sebagai penerangan, untuk alat pengolahan dan menggerakkan alat
– alat yang bekerja didalam pabrik.
Pompa Air, digunakan untuk memompa atau mengambil air guna
memenuhi kebutuhan peralatan dan karyawan.
5.1. Persiapan Pabrik Peremukan
Pabrik peremukan ini harus dibuat cukup luas agar dapat menampung
material hasil penambangan sebelum proses peremukan.
5.1.2. Pemilihan Lokasi Peremukan dan Stock Pile
19
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
Gambar 1.4. Pemilihan Lokasi Permukaan dan Stock Pile
Pemilihan lokasi biasanya bedasarkan topografi daerahnya yang agak
landai . Lokasi pabrik dipilih daerah yang relatif datar dan tanpa vegetasi sehingga
hanya perlu proses atau pekerjaan perataan seperlunya saja. dan dekat dengan
Infrastruktur yang ada seperti jalan, dan penerangan.
5.1.3. Pemasangan Peralatan pada Pabrik Peremuk
Untuk penempatan mesin peremuk dibutuhkan pondasi yang cukup kuat
agar dapat bertahan cukup lama sesuai dengan proyek yang diselenggarakan dan
masalah konstruksi pondasi diborongkan kepada pihak kontraktor dengan pihak
pemasok mesin peremuk sebagai konsultan.
5.1.3.1. Letak Kantor
Sarana perkantoran digunakan sebagai pusat pengaturan dan pelaksanaan
kegiatan kerja penambangan dan direncanakan berada pada daerah yang mudah
dicapai dan dekat dengan jalan masuk. Bangunan ini dibuat permanen karena
dipakai dalam jangka waktu yang sangat lama sesuai dengan umur proyek.
5.1.3.2. Pusat Perawatan Alat
Dalam menunjang kelancaran operasi dibutuhkan peralatan-peralatan yang
selalu dalam kondisi yang baik dan siap pakai. Untuk itu sangat dibutuhkan suatu
20
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
sarana sebagai tempat perawatan peralatan (spare part), agar perawatan terhadap
peralatan atau mesin-mesin yang digunakan dapat dilakukan secara rutin baik itu
dalam jenis perawatan yang ringan maupun pergantiaan suku cadangnya.
5.1.3.3. Penerangan
Sarana penerangan dimaksudkan untuk memberikan penerangan disekitar
bangunan, jalan, dan terutama sekali didalam kegiatan penunjang kerja. Sumber
listrik untuk penerangan ini tidak menjadi satu dengan listrik untuk pabrik,
sehingga khusus untuk sarana penerangan ini diperlukan sebuah generator.
5.1.3.4. SumberAir
Air merupakan sumber sarana yang sangat vital bagi sebuah proyek yang
melibatkan banyak tenaga kerja. Disamping air digunakan sebagai kebutuhan
sehari-hari, air juga dipakai dalam kegiatan penambangan yang didapat dari air
tanah dengan melakukan pemboran.
5.1.3.5. Prasarana Penunjang Lainnya
Yang dimaksud dengan prasarana lain disini adalah prasarana yang dipakai
untuk kepentingan umum dimana selain digunakan oleh perusahaan juga dapat
dipakai oleh masyarakat setempat sehingga mempunyai dampak yang positip
terhadap kehidupan masyarakat sekitar. Prasarana lainnya meliputi saran olahraga,
saran tempat peribadatan, poliklinik, power house, dan pos keamanan.
5.1.4. Operasi Penambangan
Tujuan utama dari kegiatan penambangan adalah pengambilan endapan
dari batuan induknya, sehingga mudah untuk diangkut dan di proses pada proses
selanjutnya selanjutnya. Setelah operasi persiapan penambangan selesai dan
pengupasan lapisan tanah penutup pada bagian atas cadangan batugamping
terlaksana (arah kemajuan penambangan dari kontur atas ke bawah). Maka dapat
dimulai kegiatan operasi penambangan.
21
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
Kegiatan penambangan terbagi atas tiga kegiatan, yaitu pembongkaran,
pemuatan dan pengangkutan. Adapun rincian dari ketiga kegiatan tersebut adalah:
5.1.4.1. Pembongkaran
Gambar 1.5. Kegiatan Pembongkaran
Pembongkaran merupakan kegiatan untuk memisahkan antara endapan
bahan galian dengan batuan induk yang dilakukan setelah pengupasan lapisan
tanah penutup endapan batugamping tersebut selesai. Pembongkaran dapat
dilakukan dengan menggunakan peledakan, peralatan mekanis maupun peralatan
non mekanis.
Untuk kegiatan pembongkaran batugamping menggunakan pemboran
yang kemudian dilakukan peledakan. setelah batuan diledakkan kemudian digusur
menggunakan alat bulldozer, yang kemudian dikumpulkan di tepi batas
penambangan atau tepi jalan tambang tiap blok. Banyaknya batugamping yang
dibongkar tiap-tiap blok tidak sama, tergantung persyaratan kualitas yang diminta
oleh konsumen.
5.1.4.2. Pemuatan
22
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
Gambar 1.6. Kegiatan Pematan Material
Pemuatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memasukkan atau
mengisikan material atau endapan bahan galian hasil pembongkaran ke dalam alat
angkut. Kegiatan pemuatan dilakukan setelah kegiatan penggusuran, pemuatan
dilakukan dengan menggunakan alat muat Wheel Loader dan diisikan ke dalam
alat angkut.
Kegiatan pemuatan bertujuan untuk memindahkan batugamping hasil
pembongkaran kedalam alat angkut. Pengangkutan dilakukan dengan sistem
siklus, artinya truck yang telah dimuati langsung berangkat tanpa harus menunggu
truck yang lain dan setelah membongkar muatan langsung kembali ke lokasi
penambangan untuk dimuati kembali.
5.1.4.3. Pengangkutan
23
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
Gambar 1.7. Kegiatan Pengangkutan Material
Pengangkutan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengangkut atau
membawa material atau endapan bahan galian dari front penambangan dibawa ke
tempat pengolahan untuk proses lebih lanjut. Kegiatan pengangkutan
menggunakan Dump Truck yang kemudian dibawa ke tempat pengolahan untuk
dilakukan proses peremukan (crushing), jumlah truk yang akan digunakan
tergantung dari banyaknya material batugamping hasil peledakan yang akan
diangkut.
5.2. Pengolahan Dan Pemasaran
5.2.1. Pengolahan
Adalah kegiatan yang bertujuan untuk menaikkan kadar atau
mempertinggi mutu bahan galian yang dihasilkan dari tambang sampai memenuhi
persyaratan untuk diperdagangkan atau dipakai sebagai bahan baku untuk bahan
industri lain.
Bahan galian yang dihasilkan dari tambang biasanya selain mengandung
mineral berharga yang diingikan juga mengandung mineral pengotor (gangue
mineral) sehingga hasil tambang tidak bisa langsung dimanfaatkan atau
diperdagangkan. Untuk menghilangkan mineral pengotor tersebut sehingga hasil
tambang dapat dimanfaatkan atau diperdagangkan, maka dilakukan dengan
pengolahan bahan galian ( ore/mineral dressing).
24
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
Proses pemisahan pemisahan antara mineral berharga dengan mineral-
mineral pengotor didasarkan kepada perbedaan baik fisik maupun sifat kimia
antara mineral berharga dengan mineral pengotornya.
Keuntungan lain dari pengolahan bahan galian selain meningkatkan kadar
mutunya. Ialah juga untuk mengurangi jumlah volume dan beratnya sehingga
dapat mengurangi jumlah volume dan beratnya sehingga dapat mengurangi
ongkos pengangkutannya.
5.2.2. Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan yang bertujuan untuk menjual suatu produk
kepada para pemakai produk atau konsumen dengan harga yang telah ditentukan
atau berdasarkan atas perjanjian antara kedua belah pihak yang bersangkutan.
Kegiatan pemasaran dilakukan setelah kegiatan pengolahan atau setelah syarat-
syarat yang telah ditentukan oleh konsumen terhadap mutu produk terpenuhi.
5.3. Reklamasi
Reklamasi merupakan pekerjaan-pekerjaan yang bertujuan untuk
memperbaiki atau mengembalikan tata lingkungan hidup agar lebih berdaya guna.
Usaha ini harus dilakukan setiap pengusaha (pengusaha pertambangan) sesuai
peraturan pemerintah yang berlaku.
Dalam pelaksanaannya ada beberapa kesulitan untuk reklamasi daerah
bekas tambang apabila tanpa perencanaan pengelolaan yang baik. Kesulitan
tersebut antara lain :
1. Tidak dilakukannya pengamatan terhadap tanah humus sehingga
dalampelaksanaannya baanyak tanah humus yang terbuang.
2. Tidak dilakukannya dengan tuntas sehingga terdapat bekas daerahtambang
yang dibiarkan terbuka untuk beberapa lama karena adasebagian tanah
galian masih tersisa.
3. Kesulitan penentuan lokasi penimbunan tanah penutup.
Beberapa faktor penting yang saling mempengaruhi lingkungan dari
kegiatan pertambangan antara lain penerapan teknologi pertambangan. Kegiatan
faktor ini saling berpengaruh bukan hanya pada lingkungan diluar pertambangan
25
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
dimana daya dukung menjadi berkurang, akan tetapi kegiatan penambangan akan
mengalami hambatan dalam kelancaran operasinya.
Reklamasi didaerah bekas tambang dilakukan dengan cara pengambilan
kembali tanah penutup (top soil) ke bekas daerah penambangan kemudian
dilakukan pemupukan tanah untuk mengembalikan kestabilan dan kesuburan
tanah. Sehingga dapat ditanami tanaman yang lebih produktif bagi penduduk
setempat, agar tata lingkungan tidak jauh berbeda dengan lingkungan sebelumnya
maka dipilih bibit mahoni sebagai tanaman reklamasi.
Kegiatan reklamasi akan dilakukan setelah kegiatan penambangan selesai,
dalam hal ini setelah penambangan pada suatu daerah selesai dilaksanakan,
dengan urutan kegiatan sebagai berikut :
1. Pengupasan lapisan tanah penutup (top soil) dilaksanakan.
2. Lapisan tanah penutup (top soil) tersebut dikumpulkan pada suatu tempat.
3. Kegiatan penambangan dan pengolahan.
4. Tailing dari proses pengolahan dimasukkan kembali pada blok yang
telahditambang.
5. Perataan tinggi daerah penambangan dengan daerah sekelilingnya yang
tidak ditambang.
6. Penyebaran lapisan tanah penutup (top soil).
7. Penanaman dengan tanaman keras yang cocok dengan daerah tersebut.
26
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
6. Aspek Aspek Kesalahan Survey Tambang
Gambar 1.8. Kegiatan Tambang Terbuka ( Open Mine )
Kegiatan survey di tambang tidak juga terlepas dari kesalahan-kesalahan
yang mungkin terjadi, baik kesalahan random-kesalahan sistematis-dan kesalahan
human error. Kesalahan ini bisa saja terjadi saat tahap ekplorasi, pengukuran
topografi dan pengukuran untuk pembuatan model cadangan material, atau pada
tahap Eksploitasi -Pemasangan design tambang dan pengukuran topografi
progress tambang.
Kesalahan dalam kegiatan survey dan pemetaan tidak hanya terjadi pada
proses pengukuran lapangan saja, dapat juga terjadi pada proses prosesing data-
penggunaan system koordinat dan transformasinya, penyajian data dalam bentuk
peta. Kesalahan survey dalam penambangan berarti akan menyajikan data dan
gambaran/peta yang salah, akibat kesalahan ini akan merambat pada kesalahan-
kesalahan aplikasi penambangan yang antara lain:
1. Kesalahan data-data survey dalam kegiatan eksplorasi untuk penentuan titik
lokas pengeboran dan study outcrop akan menyebabkan kesalahan dalam
membuat model cadangan material tambang serat kesalahan dalam
menentukan besaran cadangan terkira dan terukur suatu tambang.
Kesalahan ini akan menyebabkan analisa dalam studi kelayakan tambang,
analisa ekomoni tambang, analisis umur tambang (mine life).
27
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
2. Kesalahan dalam pembuatan model cadangan bahan tambang akan
mengakibatkan kesalahan pada kesalahan pembuatan design dan kesalahan
pada penentuan metode penambangan dan penggunaan alat penambangan.
3. kesalahan pada pembuatan model akan mengakibatkan kesalahan dalam
perencanaan tambang (desing tambang) dan produksi penambangan sehingga
cadangan/material yang tidak ikut dimodelkan akan tertinggal atau tidak
didapat diambil seluruhnya.
4. Kesalahan dalam pengukuran pemasangan design tambang oleh survey akan
meyebabkan salahnya penggalian yang berdampak pada
a) Volume galian rencana tidak sama dengan aktual sehingga cost dari
penambanga akan bertambah. (diluar SR atau Cut off yang
direncanakan)
b) TERGANGGUNYA Stabilitas/kemantapan lereng karena perubahan
geometri lereng dan terganggunya lapisan batuan yang mendukung
kestabilam lereng
c) Pengambilan material tambang yang salah sehingga kualitas material
tambang tidak sesuai dengan perencanaan.
d) Pemasangan design ramp/jalan yang salah akan mengakibatkan
munculnya potensi resiko kecelakaan.
5. Kesalahan dalam melakukan pengukuran topografi original atau topografi
progress tambang akan mengganggu proses penyaliran tambang- drainase
tambang- sehingga akan menganggu proses produksi dari aspek sequence
tambang. terganggunya proses penyaliran tambang juga akan menganggu
kestabilan lereng.
6. Kesalahan kegiatan survey dalam mendukung kegiatan Peledakan- Blasting-
(pengukuran space-boder dan depth) memungkinkan terjadi hasil
produktifitas blasting yang buruk, terjadinya airblast dan undulasi permukaan
tambang karena kedalaman lubang tembak yang tidak rata)
7. Kegiatan survey pada pemasangan Guideline di kegiatan penambangan
underground yang salah, selain mengakibatkan kemungkinan tidak
tercapainya target produksi juga akan menyebabkan kegiatan penambangan
28
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
mengarah pada area-area yang mungkin berbahaya- seperti jebakan gas
metana dll.
Demikian sekilas aspek-aspek yang mungkin terjadi pada kegiatan
penambangan akibat dari kegiatan survey dan pemetaan yang salah, tulisan ini
semoga bisa menyadarkan kita bahwa, walaupun survey tambang adalah kegiatan
survey geodesi rendah dan cukup sederhana, namun seyogyanya dilakukan
dengan kaidah survey dan pemetaan yang benar, terlepas dari asumsi bahwa
kegiatan survey di tambang adalah bersifat Support dan service.
29
Tugas Survey Tambang Dan Terowongan
DIAGRAM ALIR PERTAMBANGAN TERBUKA
30
Aktivitas Tambang Terbuka
Persiapan
Pembuatan
Jalan Lintasan
Pembersihan
Lahan
Pengupasan
Tanah Penutup
Persiapan Peralatan
Penambangan
Persiapan Pabrik
Peremukan
Operasi
Penambangan
Pembongkaran Pemuatan Pengangkutan
Pengolahan
Dan Pemasaran
Reklamasi