Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman...
-
Upload
hoangkhanh -
Category
Documents
-
view
236 -
download
0
Transcript of Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman...
Buku 2
Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015
(VKBP-15)
Pedoman Pencacahan
i
KATA PENGANTAR
Buku pedoman ini merupakan acuan bagi Petugas Pencacah Lapangan (PCL) dalam
melaksanakan pendataan Survei Konsumsi Bahan Pokok tahun 2015. Isi buku ini terutama
berkaitan dengan metodologi dan organisasi lapangan.
Badan Pusat Statistik telah melakukan kajian konsumsi 11 bahan pokok tahun 2014 dengan
berbagai pendekatan yang didasarkan pada berbagai macam sumber data yaitu Susenas, Survei
Industri, dan Survei Konsumsi Bahan Pokok. Dengan berdasarkan berbagai sumber data tersebut,
diperkirakan konsumsi 11 bahan pokok pada tingkat nasional tahun 2014.
Berdasarkan hasil survei konsumsi 11 bahan pokok tahun 2014 masih dipandang perlu
dilakukan kajian lebih lanjut mengingat kajian tersebut tingkat estimasinya baru pada tingkat
nasional. Untuk itu, pada tahun 2015 dilakukanlah Survei Konsumsi Bahan Pokok yang akan
menampilkan angka konsumsi bahan pokok secara nasional dan tingkat provinsi.
Setiap petugas diminta untuk mempelajari secara seksama setiap buku pedoman Survei
Konsumsi Bahan Pokok Tahun 2015 yang telah dibuat, khususnya buku ini
Jakarta, Maret 2014
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang ……………………………………………………………..
Tujuan ……………………………………………………………………..
Ruang Lingkup …………………………………………………………...
Jenis Dokumen dan Kegunaannya ……………………………...................
1
1.2. 2
1.3. 3
1.4. 3
1.5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ....................................................................... 5
BAB II ORGANISASI LAPANGAN
2.1. Struktur Organisasi ......................................................................................
Arus Dokumen dan Perlengkapan ................................................................
Tugas Pencacahdan Pengawas ....................................................................
7
2.2. 8
2.3. 9
BAB III METODOLOGI PENGUMPULAN DATA
3.1. Cakupan ........................................................................................................
Kerangka Sampel ….………………………………...................................
11
3.2. 11
3.3.
3.4.
3.5
3.6.
Desain Sampling ..........................................................................................
Stratifikasi Blok Sensus................................................................................
Jumlah Sampel..............................................................................................
Metode Pengumpulan Data ..........................................................................
12
12
15
16
3.7. Daftar Sampel ............................................................................................... 16
3.8 Skema Pembentukan Sampel ....................................................................... 20
BAB IV DAFTAR VKBP14-L
4.1. Tata Tertib Pengisian Daftar ......................................................…………..
Tata Cara Pengisian Daftar VKBP14-L ......................................................
Daftar VKBP14-SHPM .......…......………………………………………...
Daftar VKBP14-SIND .................................................................................
Daftar VKBP14-SRS ....................................................................................
Daftar VKBP14-SLP ....................................................................................
.......................................................................................................................
21
4.2. 21
BAB V
BAB VI
BAB VII
41
51
67
BAB VIII
LAMPIRAN
73
83
1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ketahanan pangan dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana terpenuhinya
kebutuhan pangan bagi seluruh penduduk Indonesia.Hal itu tercermin dari ketersediaan pangan
yang cukup, baik jumlah maupun mutunya dan terjangkau oleh daya beli masyarakat.Ketahanan
pangan juga sering dikaitkan dengan ketersediaan bahan pokok yang merupakan kebutuhan
pokok masyarakat Indonesia. Oleh karena itu ketersediaannya sangat diperhatikan pemerintah
karena akan menentukan tingkat ketahanan pangan secara umum. Karena dampak sosial dan
politik yang tinggi dari komoditas bahan pokok tersebut, pemerintah harus mengambil langkah
kebijakan untuk selalu menjaga kestabilan harga.Langkah yang perlu diambil diantaranya tingkat
produksi harus dijaga keseimbangannya dengan tingkat konsumsi nasional dan terkendalinya
impor bahan pokok.
Bahan pokok khususnya beras, jagung, kacang kedelai, daging sapi, daging ayam,
bawang merah, bawang putih, cabe, tepung terigu, minyak goreng, gula pasir, dan garam
merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan
pokok tersebut sangat berpengaruh terhadap ketahanan pangan. Selain itu, ketersediaan bahan
pokok tersebut juga sangat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi makro, seperti: inflasi, jumlah
penduduk miskin, penyediaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, yang akhirnya akan
berakumulasi menjadi gangguan stabilitas nasional.
Selain dikonsumsi langsung oleh manusia, bahan pokok juga dikonsumsi dalam
bentuk hasil olahan, berupa tepung beras, bihun, makanan kering (crackers) dan lain-lain. Bahan
pokok tersebut juga digunakan sebagai bahan baku industri nonmakanan (tidak dikonsumsi
manusia), seperti untuk industri pakan ternak, industri kosmetik, dan industri bahan kimia.
Ketergantungan yang tinggi masyarakat Indonesia terhadap bahan pokok
mendorong pemerintah untuk mengetahui secara riil tentang total konsumsi bahan pokok
tersebut dalam rangka penyediaan nasional. Konsumsi merupakan faktor yang sangat penting
dalam menghitung kebutuhan bahan pokok. Kesalahan dalam penghitungan konsumsi akan
BAB
1
2
berdampak pada ketidak tepatan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. Selama ini
informasi konsumsi bahan pokok per kapita bersumber dari hasil Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas). Namun, konsumsi bahan pokok dalam Susenas hanya konsumsi di dalam
rumah tangga (yang disiapkan dalam rumah). Meskipun informasi tentang makanan jadi yang
mengandung bahan pokok juga telah dikumpulkan, tetapi perkiraan tentang konsumsi bahan
pokok dari makanan jadi tidak dapat dilakukan.
Pada tahun 2011 Badan Ketahanan Pangan (BKP), Kementerian Pertanian
bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan kajian khusus mengenai
konsumsi berasdengan berbagai pendekatan yang didasarkan pada berbagai sumber data yaitu
Susenas, Survei Industri, Survei Konsumsi dan Cadangan Beras Nasional, dan Tabel Input-
Output. Kemudian pada tahun 2012 BPS melakukan Survei Konsumsi Beras Nasional (VKB12)
untuk melengkapi data yang masih belum tersedia untuk penghitungan konsumsi beras pada
tahun 2011. Berdasarkan hasil kajian tersebut dan berbagai perkembangan beberapa tahun
terakhir yang ditandai gejolak beberapa harga bahan pokok seperti cabe merah dan daging sapi,
maka dipandang masih perlu dilakukan kajian lebih lanjut dengan ruang lingkup yang lebih luas
dan tidak hanya beras. Hal ini dikarenakan tingkat ketahanan pangan tidak hanya ditentukan oleh
beras, tetapi juga komoditas-komoditas lain, seperti cabe, bawang merah, bawang putih, dan
daging sapi. Sehingga pada tahun 2014 dilakukan Survei Konsumsi 11 Bahan Pokok (VKBP14)
untuk memperkirakan jumlah konsumsi beberapa komoditas bahan pokok pada tingkat nasional
untuk usaha-usaha yang diperkirakan menggunakan bahan pokok tersebut sebagai bahan baku.
Namun, VKBP14 selain hanya mengestimasi pada tingkat nasional juga memiliki tingkat error
yang relatif besar untuk beberapa komoditi seperti jagung dan minyak goreng. Untuk itu, pada
tahun 2015 akan dilakukan Survei Konsumsi Bahan Pokok (VKBP15) dengan jumlah sampel
yang lebih besar dan akan dilakukan estimasi pada tingkat provinsi.
1.2. Tujuan
Tujuan dari Survei Konsumsi Bahan Pokok tahun 2015 ini adalah untuk mendapatkan
angka estimasi konsumsi beras, jagung, tepung terigu, daging sapi, daging ayam, bawang merah,
bawang putih, cabe, kacang kedelai, minyak goreng, gula pasir dan garam pada tingkat nasional
dan provinsi.
3
1.3. Ruang Lingkup
Kegiatan pengumpulan data konsumsi bahan pokok yang akan dilakukan adalah kajian
total volume konsumsi setiap komoditas bahan pokok pada level nasional dan provinsi.
Penghitungan dilakukan dengan cara menggabungkan dari beberapa sumber, yaitu konsumsi
bahan pokok di dalam rumahtangga yang diperoleh dari Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas), konsumsi bahan pokok pada industri baik besar, menengah, kecil maupun mikro, jasa
akomodasi dan penyediaan makan/minum dengan pendekatan hotel, restoran dan rumah makan,
serta konsumsi bahan pokok pada jasa kesehatan, dan jasa pemerintahan lainnya.Kegiatan
VKBP15 dilakukan di 34 provinsi di Indonesia dengan sampel 206 kabupaten/kota, 1.200 Blok
Sensus, dan 30.000 usaha.
1.4. Jenis Dokumen dan Kegunaannya
Dokumen Kegunaan
1. VKBP15-DSBS Daftar blok sensus terpilih
2. VKBP15-DSPH Daftar nama dan alamat usaha hotel berbintang pada kabupaten/kota
terpilih.
3. VKBP15-KSPH Daftar nama dan alamat usaha hotel berbintang lengkap pada
kabupaten/kota terpilih.
4. VKBP15-DSPR Daftar nama dan alamat usaha restoran/rumah makan skala menengah
besar pada kabupaten/kota terpilih
5. VKBP15-KSPR Daftar nama dan alamat usaha restoran/rumah makan skala menengah
besarlengkap pada kabupaten/kota terpilih.
6. VKBP15-DSRS Daftar nama dan alamat rumah sakit pada kabupaten/kota terpilih
7. VKBP15-KSRS Daftar nama dan alamat rumah sakit lengkap pada kabupaten/kota
terpilih
8. VKBP15-DSPC Daftar nama dan alamat usaha catering pada kabupaten/kota terpilih
9. VKBP15-KSPC Daftar nama dan alamat usaha catering lengkap pada kabupaten/kota
terpilih
10. VKBP15-DSLP Daftar nama dan alamat lembaga pemasyarakatan pada kabupaten/kota
terpilih
4
11. VKBP15-DSIBS Daftar nama dan alamat IBS terpilih pada kabupaten/kota terpilih
12. VKBP15-KSIBS Daftar nama dan alamat IBS lengkap pada kabupaten/kota terpilih.
13. VKBP15-DS Daftar nama dan alamat rumah tangga/usaha terpilih sampel
14. VKBP15-L Daftar untuk pendaftaran bangunan dan rumah tangga
15. VKBP15-SHPM Daftar untuk pencacahan sampel usaha hotel berbintang, usaha catering,
dan usaha penyedia makan minum
16. VKBP15-SIND Daftar untuk pencacahan sampel usaha industri mikro kecil
17. VKBP15-SRS Daftar untuk pencacahan sampel usaha rumah sakit
18. VKBP15-SLP Daftar untuk pencacahan sampel lembaga pemasyarakatan
19. Peta WB Peta Wilayah Blok Sensus hasil SE2006/ST2003/SP2000
Nomor Buku Judul Buku
1. Buku 1 Pedoman Kepala BPS Provinsi/Kabupaten/Kota
2. Buku 2 Pedoman Pencacahan
3. Buku 3 Pedoman Pengawasan dan Pemeriksaan
4. Buku 4 Pengolahan Survei Bahan Pokok 2015
5
1.5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Waktu
1. Persiapan
a. Penyusunan metodologi Januari
b. Penyusunan kuesioner dan buku pedoman Januari–Februari
c. Pencetakan dokumen Februari–Maret
d. Pengiriman dokumen ke daerah Maret
2. Pelatihan Petugas
a. Workshop intama 12 & 16 Februari
b. Pelatihan instruktur nasional 17 – 20 Maret
c. Pelatihan petugas lapangan
d. Listing blok sensus/ Up dating Direktori
e. Pengolahan hasil listing
23 Maret – 9 April
6 – 30 April
13 April – 8Mei
f. Pengiriman data hasil listing ke BPS Pusat
g. Pemilihan sampel usaha/rumahtangga
h. Pengiriman daftar sampel ke BPS Provinsi
i. Pencacahan usaha/rumahtangga
j. Pengolahan hasil pencacahan
k. Pengiriman data hasil pencacahan
27 April – 15 Mei
18 – 22 Mei
25–29 Mei
1 Juni–3 Juli
8 Juni–10 Juli
15 Juni –31 Juli
3. Penyusunan Laporan
a. Tabulasi
b. Analisis
c. Publikasi
3 – 31 Agustus
September
Oktober
6
7
ORGANISASI LAPANGAN
2.1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dikelompokkan menjadi Tim Pengarah, Tim Pelaksana Pusat,
Operasional Provinsi dan Operasional Kabupaten / Kota yang bagan alurnya dapat dilihat pada
bagan berikut:
Organisasi Pelaksanaan Lapangan
BAB
2
DEPUTI BIDANG
STAT. DIST. &
JASA
KABPS
SURVEI
DIR. STAT. KTIP
INNAS BPS
PUSAT & PROV.
PENNGAWAS
PENGARAH
TINGKAT PUSAT
TEKNIS
KA.SUBDIT.
STAT.PARIWISATA
METODOLOGI
DIR. STAT.
PMSS
KA.BPS
PROVINSI
TEKNIS KA.BID
STAT. DIST.PROV
PENGOLAHAN
DOK S
KABID IPDS
DEPUTI BIDANG
METOD. & INFO.
PENANGGUNG
JAWAB
SURVEI
KASI DIST
BPSKAB / KOTA
PENGARAH
TINGKAT
DAERAH
PENANGGUNG
JAWAB
PENGOLAHAN
DIR. SIS
PENGOLAHAN
LISTING
KASI IPDS
BPSKAB / KOTA
PENCACAH
8
2.2. Arus Dokumen dan Perlengkapan Petugas
BPS RI
1. VKBP15-DSBS 2. VKBP15-DSPH 3. VKBP15-KSPH 4. VKBP15-DSPR 5. VKBP15-KSPR 6. VKBP15-DSRS 7. VKBP15-KSRS 8. VKBP15-DSPC 9. VKBP15-KSPC 10. VKBP15-DSLP
11. VKBP15-DSBS 12. VKBP15-KSIBS 13. VKBP15-L 14. VKBP15-DS 15. VKBP15-SHPM 16. VKBP15-SIND 17. VKBP15-SRS 18. VKBP15-SLP 19. Buku Pedoman 20. Perlengkapan Petugas
BPS
PROVINSI
1. VKBP15-DSBS 2. VKBP15-DSPH 3. VKBP15-KSPH 4. VKBP15-DSPR 5. VKBP15-KSPR 6. VKBP15-DSRS 7. VKBP15-KSRS 8. VKBP15-DSPC 9. VKBP15-KSPC 10. VKBP15-DSLP
11. VKBP15-DSBS 12. VKBP15-KSIBS 13. VKBP15-L 14. VKBP15-DS 15. VKBP15-SHPM 16. VKBP15-SIND 17. VKBP15-SRS 18. VKBP15-SLP 19. Buku Pedoman 20. Perlengkapan Petugas
1. VKBP15-DSBS 2. VKBP15-DSPH 3. VKBP15-DSPR 4. VKBP15-DSPRS 5. VKBP15-DSPC 6. VKBP15-DSLP
7. VKBP15-DSIBS 8. VKBP15-DS 9. VKBP15-SHPM 10. VKBP15-SIND 11. VKBP15-SRS 12. VKBP15-SLP
BPS
KAB/KOTA
1. VKBP15-DSBS 2. VKBP15-DSPH 3. VKBP15-KSPH 4. VKBP15-DSPR 5. VKBP15-KSPR 6. VKBP15-DSRS 7. VKBP15-KSRS 8. VKBP15-DSPC 9. VKBP15-KSPC 10. VKBP15-DSLP 11. VKBP15-DSIBS
12. VKBP15-KSIBS 13. VKBP15-L 14. VKBP15-DS 15. VKBP15-SHPM 16. VKBP15-SIND 17. VKBP15-SRS 18. VKBP15-SLP 19. Buku Pedoman 20. Perlengkapan Petugas 21. Peta WB
1. VKBP15-DSPH 2. VKBP15-KSPH 3. VKBP15-DSPR 4. VKBP15-KSPR 5. VKBP15-DSRS 6. VKBP15-KSRS 7. VKBP15-DSPC 8. VKBP15-KSPC 9. VKBP15-DSLP
10. VKBP15-DSIBS 11. VKBP15-KSIBS 12. VKBP15-DS 13. VKBP15-SHPM 14. VKBP15-SIND 15. VKBP15-SRS 16. VKBP15-SLP 17. Peta WB
PENGAWAS
1. VKBP15-DSBS 2. VKBP15-DSPH 3. VKBP15-KSPH 4. VKBP15-DSPR 5. VKBP15-KSPR 6. VKBP15-DSRS 7. VKBP15-KSRS 8. VKBP15-DSPC 9. VKBP15-KSPC 10. VKBP15-DSLP 11. VKBP15-DSIBS
12. VKBP15-KSIBS 13. VKBP15-L 14. VKBP15-DS 15. VKBP15-SHPM 16. VKBP15-SIND 17. VKBP15-SRS 18. VKBP15-SLP 19. Buku Pedoman 20. Perlengkapan Petugas 21. Peta WB
1. VKBP15-DSBS 2. VKBP15-DSPH 3. VKBP15-KSPH 4. VKBP15-DSPR 5. VKBP15-KSPR 6. VKBP15-DSRS 7. VKBP15-KSRS 8. VKBP15-DSPC 9. VKBP15-KSPC 10. VKBP15-KSLP
11. VKBP15-DSIBS 12. VKBP15-KSIBS 13. VKBP15-DS 14. VKBP15-L 15. VKBP15-SHPM 16. VKBP15-SIND 17. VKBP15-SRS 18. VKBP15-SLP 19. Peta WB
PENCACAH
1. VKBP15-DSBS 2. VKBP15-DSPH 3. VKBP15-KSPH 4. VKBP15-DSPR 5. VKBP15-KSPR 6. VKBP15-DSRS 7. VKBP15-KSRS 8. VKBP15-DSPC 9. VKBP15-KSPC 10. VKBP15-DSLP 11. VKBP15-DSIBS
12. VKBP15-KSIBS 13. VKBP15-L 14. VKBP15-DS 15. VKBP15-SHPM 16. VKBP15-SIND 17. VKBP15-SRS 18. VKBP15-SLP 19. Buku Pedoman 20. Perlengkapan Petugas 21. Peta WB
FILE FILE
FILE FILE
FILE
FILE
9
2.3. Tugas Pencacah dan Pengawas
Agar pelaksanaan Survei Konsumsi Bahan Pokok tahun 2015 berhasil dengan baik,
pencacah dan pengawas harus memahami tugas-tugasnya sebagai berikut:
a. Pencacah
1. Mengikuti pelatihan petugas lapangan Survei Konsumsi Bahan Pokok tahun 2015.
2. Menerima daftar responden perusahaan/usaha, daftar blok sensus terpilih, dan sketsa
peta blok sensus yang menjadi tanggung jawabnya.
3. Mengenali wilayah tugas dan bersama-sama dengan pengawas.
4. Melakukan pendaftaran (listing) seluruh bangunan dan usaha pada blok sensus terpilih
yang menjadi tanggung jawabnya.
5. Memastikan bahwa tidak ada bangunan dan usaha yang terlewat pada blok sensus
terpilih yang menjadi tanggung jawabnya.
6. Melakukan wawancara terhadap responden pada usaha/perusahaan/rumahtangga
sampel.
7. Menjalin kerjasama dengan pengawas dan semua responden.
8. Melakukan kunjungan ulang untuk wawancara yang belum selesai.
9. Mengoreksi dan memastikan kewajaran serta kelengkapan isian untuk meyakinkan
bahwa semua pertanyaan telah diajukan ke responden dan semua jawaban responden
telah dicatat dengan benar.
10. Mendiskusikan masalah yang ditemui dalam pelaksanaan lapangan dengan pengawas.
11. Menyerahkan dokumen hasil pencacahan berikut dokumen pendukung lainnya,
termasuk sketsa peta blok sensus kepada pengawas.
b. Pengawas
1. Mengikuti pelatihan petugas lapangan Survei Konsumsi Bahan Pokok tahun 2015
2. Menerima wilayah tugas yang telah ditetapkan oleh BPS Kabupaten/Kota.
3. Menerima daftar perusahaan/usaha dan blok sensus untuk dicacah/dimutakhirkan.
4. Membagi tugas pencacahan (listing dan sampel) kepada setiap pencacah.
5. Bersama pencacah mengenali batas blok sensus dan alamat perusahaan/usaha terpilih
yang menjadi tugasnya.
6. Menerima hasil listing blok sensus.
7. Mendistribusikan dokumen pencacahan sesuai beban masing-masing pencacah.
10
8. Mengatur kegiatan perjalanan ke lokasi dan bahan-bahan yang dibutuhkan sebelum
kegiatan lapangan dimulai.
9. Mendampingi dan mengevaluasi kinerja pencacah sejak awal pelaksanaan lapangan
sehingga kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dapat dihindari sedini mungkin.
10. Membantu menyelesaikan masalah-masalah yang ditemui pencacah dalam pelaksanaan
lapangan. Khusus menyangkut konsep dan definisi, mengacu pada buku pedoman atau
penegasan-penegasan yang diberikan selama pelatihan.
11. Memantau kualitas data dengan melakukan pengecekan langsung, dan mengkonfirmasi
kuesioner yang telah diisi pencacah ke responden.
12. Mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan dokumen, memeriksa kewajaran dan
konsistensi isian, serta melakukan koreksi dan memberitahukan kesalahan yang
dilakukan pencacah.
13. Memberitahukan lokasi tugas dari waktu ke waktu kepada BPS Kabupaten/Kota agar
mudah dipantau.
14. Menjaga semangat dan kerja sama yang tinggi sesama petugas.
15. Menyerahkan seluruh dokumen hasil pencacahan termasuk sketsa peta desa dan blok
sensus ke BPS Kabupaten/Kota.
11
METODOLOGI PENGUMPULAN DATA
3.1. Cakupan
Unit penelitian dalam survei ini adalah perusahaan atau usaha yang dalam kegiatannya
menggunakan atau mengkonsumsi bahan pokok yang dicakup dalam survei yaitu beras, gula
pasir, garam, tepung terigu, daging sapi, daging ayam, minyak goreng, cabe, bawang merah,
bawang putih, jagung dan kedelai. Sedangkan menurut cakupan wilayah, survei konsumsi bahan
pokok dilakukan di 260 kabupaten/kota di 34 provinsi.
Perusahaan/Usaha dalam survei ini dikelompokkan menjadi dua yaitu perusahaan
menengah besar dan perusahaan/usaha mikro kecil. Perusahaan menengah besar meliputi
perusahaan penyediaan akomodasi (hotel bintang), perusahaan restoran berbadan hukum,
perusahaan catering, rumah sakit, lembaga pemasyarakatandan industri besar sedang (IBS).
Sedangkan perusahaan/usaha kecil meliputi perusahaan/usaha penyediaan makan minum dan
industri mikro kecil (IMK) pengguna bahan pokok. Adapun cakupan KBLI pada survei konsumsi
bahan pokok 2015 secara lengkap tercantum pada lampiran 1.
3.2. Kerangka Sampel
Kerangka sampel yang digunakan terdiri dari 3 macam yaitu:
1. Kerangka sampel pemilihan tahap pertama adalah master kabupaten yang disertai dengan
informasi jumlah usaha penyediaan akomodasi dan makan minumyang menggunakan
bahan pokok tersebut, jumlah usaha jasa kesehatan, lembaga pemasyarakatan dan
industri.
2. Kerangka sampel pemilihan tahap kedua adalah:
a. Usaha penyediaan akomodasi adalah direktori hotel bintang yang dilengkapi
informasi kepemilikan restoran yang disertai dengan informasi kategori hotel.
b. Usaha restoran adalah direktori restoran
c. Usaha catering adalah direktori perusahaan catering
d. Usaha jasa kesehatan adalah direktori rumah sakit
BAB
3
12
e. Lembaga pemasyarakatan adalah direktori lembaga pemasyarakatan.
f. Industri Besar Sedang (IBS) adalah direktori industri besar sedang
g. Usaha penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan pokok adalah master BS
hasil listing SE06 yang berisi muatan jumlah usaha penyediaan makan minum dan
IMK.
3. Kerangka sampel pemilihan tahap ketiga yaitu daftar rumah tangga yang mengusahakan
penyediaan makan minumdan IMK dalam blok sensus terpilih
3.3. Desain Sampling
Desain sampling yang diterapkan dalam Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 dibagi
menjadi 3 tahap sebagai berikut:
1. Tahap pertama, memilih 260 kabupaten sampel. Dilakukan secara PPS dengan size
banyaknya usaha penyediaan akomodasi dan makan minum, dan industri dalam tiap
kabupaten.
2. Tahap kedua, dikelompokkan menjadi dua:
a. Untuk lembaga pemasyarakatan, usaha penyedia akomodasi, restoran, rumah sakit,
catering dan IBS dilakukan pemilihan sampel secara sistematik pada kabupaten/kota
tertentu.
b. Untuk usaha penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan pokok, tahap kedua
adalah pemilihan blok sensus dengan cara PPS dengan size banyaknya usaha penyediaan
makan minum dan IMK pada tiap blok sensus.
3. Tahap ketiga, memilih rumah tangga usaha penyediaan makan minum dan IMK pengguna
bahan pokok hasil listing pada BS terpilih dengan cara sistematik sampling.
Alokasi sampel usaha rumah tangga penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan
pokok dalam tiap blok dilakukan di BPS RI setelah proses pendaftaran rumah tangga/usaha
selesai dilakukan. Alokasi dilakukan secara terpusat dengan melihat distribusi usaha/perusahaan
menurut komoditas yang dikonsumsi hasil pendaftaran rumah tangga untuk menghasilkan
estimasi konsumsi bahan pokok menurut jenis komoditas tersebut.
3.4. Stratifikasi Blok Sensus
Tujuan dilakukannya stratifikasi blok sensus adalah untuk mengelompokkan blok sensus
menjadi kelompok-kelompok berdasarkan jumlah relatif usaha penyedia makan minum dan
13
industri mikro kecil pengguna bahan pokok menurut jenis kategorinya. Untuk setiap jenis usaha
pengguna bahan pokok, strata konsentrasi yang bersesuaian dengan jenis kategorinya adalah
sekelompok blok sensus dengan komposisi jenis usaha yang dominan (menonjol). Stratifikasi
blok sensus dilakukan pada level provinsi.
Notasi Dasar
Untuk memudahkan pemahaman terhadap proses stratifikasi blok sensus yang akan
dilakukan, berikut ini disajikan notasi-notasi yang digunakan:
h : menyatakan blok sensus (h = 1, 2, …, k)
i : menyatakan kategori (i = 1, 2)
1 : Usaha penyediaan makan minum,
2 : Usaha industri mikro kecil pengguna bahan pokok
Nhi : banyaknya usaha pengguna bahan pokok dengan kategori i dalam blok sensus h.
Ai : jumlah blok sensus yang paling sedikit memuat satu usaha pengguna bahan pokok
dengan kategori i.
N.i : jumlah usaha pengguna bahan pokok dengan kategori -i.
Proses Stratifikasi
Proses stratifikasi blok sensus dilakukan dengan tahapan seperti berikut:
1) JikaNhi=0 untuk semua i, maka blok sensus tersebut langsung digolongkan sebagai strata
non usaha
2) Hitung rata-rata banyaknya usaha pengguna bahan pokok kategori-ipada blok sensus usaha
dengan rumus:
i
ii
A
NB . .
3) Menghitung indeks konsentrasi pada setiap blok sensus untuk usaha kategorii dengan rumus:
i
hihi
B
NI .
4) Membuat peringkat dari Ihi diantara seluruh Ihi (i = 1, 2) untuk seluruh blok sensus seperti
berikut:
Rhi = 1 untuk nilai Ihi terbesar pertama
Rhi = 2 untuk nilai Ihi terbesar kedua
…. dst.
Rhi = 0 untuk seluruh i dengan Nhi=0.
14
5) Definisikan R1h = i (peringkat pertama blok sensus h) bersesuaian dengan kategori
penyediaan makan minum untuk Rhi=1 dalam blok sensus h, dan R1h = 0 jika N.h=0
6) Definisikan R2h = i(peringkat kedua blok sensus h) bersesuaian dengan kategori IMK
pengguna bahan pokok untuk Rhi=2 dalam blok sensus h, dan R2h = 0 jika N.h=0
7) Definisikan strata/substrata berdasarkan kombinasi dari R1h dan R2h.
Untuk lebih jelasnya, proses pembentukan blok sensus konsentrasi menurut usaha
penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan pokok sesuai kategori secara skematis
dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Skema Pembentukan Blok Sensus Konsentrasi
BS
Jumlah Usaha
(i=1,2)
Indeks
Konsentrasi (Ihi) R1h R2h Strata
1 2 1 2
1
2
…
h Nh1 Nh2 Ih1 Ih2
…
K
N.i N.1 ….
Ai A1 ….
Bi B1 ….
Contoh :
R1h= 1 dan R2h= 0, adalah kelompok blok sensus yang hanya mengandung jenis usaha
penyediaan makan minum saja.
R1h= 1 dan R2h= 2, adalah kelompok blok sensus yang peringkat pertama dari pada indeks
konsentrasi terdapat pada jenis usaha penyediaan makan minum, sedangkan peringkat
keduanya terdapat pada jenis usaha IMK pengguna bahan pokok.
Evaluasi
Proses stratifikasi yang telah dilakukan dengan prosedur yang tercantum diatas akan
menghasilkan stratifikasi blok sensus awal yang harus dievaluasi sehingga menghasilkan
kelompok-kelompok blok sensus yang lebih masuk akal. Prosedur evaluasi terhadap hasil
stratifikasi awal adalah sebagai berikut:
15
1) Untuk simplifikasi notasi dalam evaluasi terhadap hasil awal stratifikasi maka dilakukan
perubahan notasi.
k : blok sensus
j : peringkat pertama indeks konsentrasi usahadengan kategori –j(j=1, 2)
j‟ : peringkat kedua indeks konsentrasi usaha dengan kategori -j‟ (j‟= 0, 1, 2)
Untuk j‟=0 berarti blok sensus tersebut hanya memuat salah satu jenis kategori saja.
j
jjkN )',( : jumlah usaha pengguna bahan pokok dengan kategori j dalam substrata (j,j‟)
j
jN : rata-rata banyaknya usaha pengguna bahan pokok dengan kategori -j dalam
strata j
2) Prosedur Evaluasi
Untuk j‟=0
Bila jj
jjjk NN )',( , maka j=3, artinya blok sensus k digolongkan dalam strata non
konsentrasi usaha.
Untuk j‟0
Bila j
jjkN )',( j
jN dan '
)',(
j
jjkN '
'
j
jN , maka j=j
Bila j
jjkN )',( <j
jN dan '
)',(
j
jjkN '
'
j
jN , maka j =j‟
Bila j
jjkN )',( <j
jN dan '
)',(
j
jjkN <'
'
j
jN , maka j=3
3) Berdasarkan hasil evaluasi, selanjutnya setiap satu blok sensus hanya dikelaskan ke dalam
salah satu kelas, yaitu:
a) Penyediaan makan minum
b) IMK pengguna bahan pokok
c) Blok Sensus Non Konsentrasi Usaha.
3.5. Jumlah Sampel
Alokasi sampel kabupaten menurut provinsi menggunakan cara compromise allocation.
Formula alokasi yang digunakan adalah sebagai berikut:
dengan
= compromise allocation
= equal allocation
= proportional allocation
= power of allocation
16
Distribusi sampel menurut provinsi dan kabupaten terpilih ditampilkan dalam lampiran
2, dan 3. Sedangkan alokasi usaha menurut jenis komoditas secara nasional, provinsi, maupun
kabupaten dilakukan secara proporsional dengan mempertimbangkan distribusi usaha hasil
listing. Sehingga proses alokasi menunggu hasil listing pada seluruh blok sensus selesai
dilakukan.
3.6. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dari perusahaan/usaha/pengusaha terpilih dilakukan melalui
wawancara tatap muka antara pencacah dengan responden. Untuk perusahaan-perusahaan yang
relatif besar, pengumpulan data bisa dilakukan lebih dari satu kali kunjungan.
Untuk mencacah usaha/perusahaan penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan
pokok, sesuai dengan desainnya maka terlebih dahulu dilakukan listing pada blok sensus terpilih.
Listing dilakukan pada rumah tangga sebagai pendekatan untuk mendapatkan usaha/perusahaan
penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan pokok dengan menggunakan Daftar
VKBP15-L.
3.7. Daftar Sampel
Daftar sampel pada survei konsumsi bahan pokok dibagi menjadi dua yaitu:
a. Daftar Sampel perusahaan (VKBP15-DSPH, VKBP15-DSPR, VKBP15-DSPC,
VKBP15-DSLP, VKBP15-DSRS, VKBP15-DSIBS)
Daftar Sampel perusahaan adalah daftar yang memuat nama sampel perusahaan
menengah besar.Daftar Sampel Perusahaan terdiri dari :
a. VKBP15-DSPH adalah daftar sampel perusahaan yang memuat sampel perusahaan
jasa akomodasi yang memiliki restoran
b. VKBP15-DSPR adalah daftar sampel perusahaan yang memuat sampel perusahaan
restoran menengah besar
c. VKBP15-DSPC adalah daftar sampel perusahaan yang memuat sampel perusahaan
catering
d. VKBP15-DSLP adalah daftar sampel lembaga pemasyarakatan
e. VKBP15-DSRS adalah daftar sampel rumah sakit
f. VKBP15-DSIBS adalah daftar sampel industri besar sedang
Rincian yang terdapat dalam Daftar sampel perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Rincian Provinsi, yang tercantum pada rincian ini adalah kode dan nama provinsi
2. Rincian kabupaten/Kota, yang tercantum pada rincian ini adalah kode dan nama
17
kabupaten/kota.
3. Kolom (1): Nomor, yang tercantum pada kolom ini adalah nomor urut.
4. Kolom (2) : Kecamatan, berisi kode dan nama kecamatan terpilih
5. Kolom (3) : Kelurahan, berisi kode dan nama desa/kelurahan terpilih
6. Kolom (4) : Nomor urut Perusahaan, yang tercantum pada kolom ini adalah nomor
urut perusahaan/usaha yang terdapat pada kerangka sampel dalam suatu
kabupaten/kota.
7. Kolom (5) : Nama Lengkap Perusahaan/Usaha, yang tercantum pada kolom ini
adalah nama perusahaan/usaha yang terpilih sebagai sampel.
8. Kolom (6) : Alamat, yang tercantum pada kolom ini adalah alamat dari
perusahaan/usaha yang terpilih sebagai sampel
9. Kolom (7) : Kegiatan utama, yang tercantum pada kolom ini adalah kegiatan utama
perusahaan/usaha yang terpilih sebagai sampel
10. Kolom (8) : KBLI – Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia, merupakan KBLI
dari kegiatan utama (KBLI 2009)
11. Kolom (9) : Hasil Pencacahan, kolom ini berisi kode kondisi hasil pencacahan
perusahaan/usaha, yaitu:
1 : ditemukan dan usahanya tetap
2 : ditemukan dan usahanya berubah masih dalam cakupan KBLI
3 : ditemukan dan usahanya berubah diluar cakupan KBLI
4 : pindah dan tidak dapat ditelusuri
5: tutup
6: tidak ditemukan
7: double/ganda
8: baru
b. Daftar Sampel Blok Sensus (VKBP15-DSBS)
Daftar sampel BS memuat blok sensus yang terpilih sebagai sampel di kabupaten/kota
terpilih. VKBP15-DSBS digunakan sebagai dasar pendaftaran bangunan dan rumah
tangga (listing) pada blok sensus terpilih. Rincian yang terdapat dalam VKBP15-DSBS
antara lain sebagai berikut:
1. Rincian Provinsi, berisi kode dan nama provinsi terpilih
2. Rincian Kabupaten/Kota, berisi kode dan nama kabupaten/kota terpilih
3. Kolom (1) Kecamatan, berisi kode dan nama kecamatan terpilih
18
4. Kolom (2) Kode desa/kelurahan, berisi kode dan nama desa terpilih dalam setiap
kecamatan dan kabupaten terpilih
5. Kolom (3) Nomor blok sensus terpilih (NBS)
6. Kolom (4) Nomor kode sampel (NKS), terdiri dari 5 digit angka.
Digit 1 merupakan kode strata BS yaitu:
1: strata konsentrasi usaha penyediaan makan minum
2: strata konsentrasi usaha IMK
3: strata non konsentrasi
Digit 2-5 merupakan kategori wilayah desa/kelurahan, yaitu:
0001-4999 NKS daerah perdesaan
5000-9999 NKS daerah perkotaan
7. Kolom (5) Jumlah usaha penyedia makan minum hasil SE 2006, berisi jumlah usaha
penyediaan makan minum hasil Sensus Ekonomi pada blok sensus tersebut
8. Kolom (6) Jumlah usaha IMK hasil SE 2006, berisi jumlah usaha IMK hasil Sensus
Ekonomi pada blok sensus tersebut
9. Kolom (7) Jumlah Usaha Penyedia makan minum Hasil Listing, berisi jumlah usaha
hasil listing Survei Konsumsi Bahan Pokokuntuk usaha penyedia makan minum pada
blok tersebut, dan diisikan oleh pengawas setelah listing dalam setiap BS terpilih
selesai dilaksanakan
10. Kolom (8) Jumlah Usaha IMK Hasil Listing, berisi jumlah usaha hasil listing Survei
Konsumsi Bahan Pokok untuk IMK pada blok tersebut, dan diisikan oleh pengawas
setelah listing dalam setiap BS terpilih selesai dilaksanakan
11. Kolom (9) Keterangan
19
c. Daftar Sampel Rumah Tangga/Usaha (VKBP15-DS)
Daftar sampel rumah tangga/usaha dibuat di BPS RI setelah penarikan sampel usaha
rumah tangga selesai dilakukan. Daftar Sampel Rumah Tangga (VKBP15-DS) adalah
daftar yang memuat nama sampel rumah tangga terpilih sebagai pendekatan dari
usaha/perusahaan baik untuk usaha penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan
pokok. Rincian yang terdapat dalam Daftar rumah tangga adalah sebagai berikut:
BLOK I. PENGENALAN TEMPAT, Berisi rincian Provinsi, Kabupaten/Kota,
Kecamatan, Desa/Kelurahan, nomor blok sensus dan nomor kode sampel
BLOK II. REKAPITULASI PENCACAHAN, Blok ini berisi rekapitulasi hasil
pencacahan, yaitu jumlah target pencacahan, realisasi pencacahan, usaha yang tidak
berhasil dicacah, menurut alasannya (pindah keluar blok sensus, tidak ditemukan, tidak
dapat diwawancarai sampai batas waktu pencacahan, dan tutup/ganti usaha).
BLOK III. KETERANGAN PETUGAS, Blok ini berisi keterangan petugas yaitu nama,
jabatan, tanggal pelaksanaan pencacahan/pengawasan, serta tanda tangan dari petugas
pencacah/pengawas.
BLOK IV. CATATAN
BLOK V. KETERANGAN RUMAH TANGGA/USAHA TERPILIH
Berisi keterangan tentang rumah tangga/usaha terpilih, yaitu
Kolom (1) NUS (nomor urut sampel) usaha penyediaan makan minum
Kolom (2) NUS (nomor urut sampel) usaha IMK
Kolom (3)-(6) Nomor urut segmen, bangunan fisik, bangunan sensus dan nomor urut
rumah tangga/usaha
Kolom (7) Nama kepala rumah tangga
Kolom (8) Nama perusahaan/usaha atau nama pengusaha/pemilik usaha/anggota rumah
tangga yang berusaha pada sektor penyediaan makan minum
Kolom (9) Nama perusahaan/usaha atau nama pengusaha/pemilik usaha/anggota rumah
tangga yang berusaha pada usaha IMK
Kolom (10) Alamat Lengkap, yaitu alamat lengkap rumah tangga/
Kolom (11) Keterangan hasil pencacahan, berisi dua kode yaitu kode 1=ya berhasil
dicacahdan kode 0= tidak
Kolom (12), berisi alasan tidak dapat dicacah.
20
Pemilihan
kabupaten/kota
dalam tiap provinsi
Pemilihan Blok
Sensus dalam
kabupaten/kota terpilih
VKBP15.DSBS
Listing Bangunan
dan Rumah
Tangga
VKBP15.DS
Cacah dengan
kuesioner
VKBP15-SHPM
Terpilih 260 Kabupaten/Kota
Alokasi kabupaten dengan
Compromise Allocation
Dibentuk
berdasarkan
kerangka sampel
tiap kabupaten
PENCACAH
PENCACAH
PENCACAH
BPS RI
Direktori
restoran
menurut
kabupaten
Pemilihan Sampel
secara sistematik
VKBP15.DSPR
Cacah dengan
VKBP15-SHPM
Direktori
rumah
sakit
menurut
kabupaten
Pemilihan Sampel
secara sistematik
VKBP15.DSRS
Cacah
VKBP15-SRS
Pemilihan Sampel
secara sistematik
VKBP15.DSPC
Cacah
VKBP15-SHPM
Direktori hotel
dan penyediaan
akomodasi
menurut
kabupaten
VKBP15.DSPH
Cacah
VKBP15-SHPM
Pemilihan Sampel
secara sistematik
Direktori
catering
menurut
kabupaten
Sensus
VKBP15.DSLP
Cacah
VKBP15-SLP
Direktori
lembaga
pemasyarakatan
menurut
kabupaten
Pengolahan hasil
listing bangunan
dan rumah tangga
BPS
Kab/Kota
Pengiriman hasil
pengolahan ke
BPS RI
Pengiriman
VKBP15.DS
ke BPS Prov
Pengiriman
VKBP15.DS
ke BPS Kab/Kota
Direktori Industri
Besar Sedang
menurut
kabupaten
VKBP15.DSIBS
Cacah
VKBP15-SINDO
Pemilihan Sampel
secara sistematik
Stratifikasi Blok
Sensus
Pemilihan Sampel
Usaha Rumah
Tangga Penyedia
Makan Minum
Alokasi Sampel
Usaha Rumah
Tangga Penyedia
Makan Minum
Pemilihan Sampel
Usaha IMK
Pengguna Bahan
Pokok
Alokasi Sampel
Usaha IMK
Pengguna Bahan
Pokok
BPS RI
Cacah dengan
kuesioner
VKBP15-SINDO
Usaha penyediaan
makan minum
IMK
Pemilihan sampel BS
dengan PPS dengan
size banyaknya
usaha penyediaan
makan minum dan
IMK
Pengiriman hasil
pengolahan ke
BPS Provinsi
BPS
Provinsi
3.8 Skema Pembentukan Sampel
Skema Pembentukan Sampel Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP15)
21
TATA CARA PENGISIAN DAFTAR VKBP15-L
4.1. Tata Tertib Pengisian Daftar
a. Semua pengisian daftar ini harus menggunakan pensil hitam.
b. Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Penulisan menggunakan huruf
kapital (balok), tidak boleh disingkat, kecuali singkatan yang sudah umum. Angka
harus ditulis dengan angka biasa (bukan angka romawi).
c. Perhatikan instruksi/rambu-rambu tata cara pengisian di setiap pertanyaan.
d. Pengisian daftar menggunakan beberapa cara:
1. Mengisi keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia;
2. Penulisan angka ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right
justified).
4.2. Tata Cara Pengisian Daftar VKBP15-L
Pendaftaran perusahaan/usaha merupakan salah satu dari kegiatan pendahuluan dari
Survei Konsumsi Bahan Pokok Tahun 2015. Pendaftaran ini dilakukan untuk mendaftar usaha/
perusahaan yang terdapat pada blok sensus. Daftar VKBP15-L adalah daftar yang digunakan
untuk mencatat seluruh bangunan dan rumah tangga yang berada pada blok sensus terpilih
beserta keterangan lainnya. Pendaftaran perusahaan/usaha dilakukan pada bangunan tempat
usaha dimana usaha tersebut berada. Sedangkan pendaftaran rumah tangga dilakukan pada
bangunan rumah tinggal atau bangunan campuran. Dalam melakukan pendaftaran perusahaan/
usaha, petugas akan dibekali dengan peta blok sensus hasil SE2006/ST2003/SP2000 yang
menjadi wilayah tugasnya.
Pendaftaran perusahaan/usaha di setiap blok sensus dilakukan dengan dua pendekatan
yaitu pendekatan bangunan tempat usaha dan pendekatan rumah tangga. Pendekatan bangunan
tempat usaha adalah pendekatan pada bangunan untuk usaha maupun bangunan campuran.
Usaha yang dicakup pada daftar VKBP15-L ini meliputi industri manufaktur tertentu, restoran/
rumah makan, katering, warung makan, kedai makan, kedai minum/ kedai obat tradisional, dan
caféyang terdapat pada blok sensus terpilih. Sedangkan pendekatan rumah tangga adalah untuk
BAB
4
22
mendapatkan daftar usaha penyedia makan dan minum yang dilakukan oleh anggota rumah
tangga pada tempat tidak tetap seperti penyedia makan dan minum keliling.
Daftar VKBP15-L terdiri dari empat blok, yaitu:
Blok I. Pengenalan Tempat
Blok II.a. Rekapitulasi Jenis Usaha
Blok II.b. Rekapitulasi Usaha Penggunaan Bahan Pokok
Blok III. Keterangan Petugas
Blok IV. Pendaftaran Usaha Rumah Tangga
BLOK I : PENGENALAN TEMPAT
Tuliskan nama dan kode Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan, Nomor Blok
Sensus dan Nomor Kode Sampel (NKS). Pengisian keterangan dan kode pada blok ini (Rincian
1 s.d 6) disalin dari Daftar Sampel Blok Sensus (VKBP15-DSBS).
BLOK II.a : REKAPITULASI JENIS USAHA
Blok ini diisi setelah pendaftaran bangunan baik untuk usahamaupun rumah tangga dalam blok
sensus terpilih selesai dilakukan. Isian Blok II.a disalin dari halaman terakhir Blok IV yang
terisi. Sebelum mengisi Blok II.a, petugas harus yakin bahwa isian Blok IV telah diperiksa
dengan cermat terutama konsistensi penjumlahan angka dan tanda check (“√”) antara Blok IV
baris A s.d C [kolom (9) dan kolom (14) s.d (22)].
Blok II.a terdiri dari :
1. Penyedia Makan Minum Keliling.
Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom (9) baris C “Jumlah angka atau tanda
“√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.
2. Industri Manufaktur dengan TK < 20
Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom (14) baris C “Jumlah angka atau
tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.
3. Industri Manufaktur dengan TK ≥ 20
Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom (15) baris C “Jumlah angka atau
tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.
BLOK II. REKAPITULASI diisi setelah selesai melakukan listing satu Blok
Sensus dan dipastikan tidak ada yang terlewat dan tercacah ganda.
[Isian pada Blok IV telah selesai]
23
4. Restoran/Rumah Makan
Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom (17) baris C “Jumlah angka atau
tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.
5. Jasa Boga/Catering
Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom (18) baris C “Jumlah angka atau
tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.
6. Warung Makan
Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom (19) baris C “Jumlah angka atau
tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.
7. Kedai Makan
Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom (20) baris C “Jumlah angka atau
tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.
8. Kedai Minum
Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom (21) baris C “Jumlah angka atau
tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.
9. Café / Rumah Minum
Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom (22) baris C “Jumlah angka atau
tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.
10. Jumlah
Rincian ini merupakan penjumlahan dari rincian 1 s.d 9.
BLOK II.b : REKAPITULASIUSAHA PENGGUNA BAHAN POKOK
Seperti halnya blok II.a, blok ini diisi setelah pendaftaran bangunan dan rumah tangga dalam
blok sensus terpilih selesai dilakukan. Isian Blok II.b disalin dari halaman terakhir Blok IV yang
terisi. Sebelum mengisi Blok II.b, petugas harus yakin bahwa isian Blok IV telah diperiksa
dengan cermat terutama konsistensi penjumlahan tanda check (√) antara baris A, B, dan C pada
Blok IV di masing-masing kolom tertentu [Kolom (23) s.d kolom (34)].
Jumlah Usaha/Perusahaan Penggunaan Bahan Pokok berikut :
[jumlah tanda check (√) pada masing-masing kolom di Blok IV kolom (23) s.d kolom (34)]
1. Beras
Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (23) baris C “Jumlah angka atau tanda
“√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.
2. Jagung
Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (24) baris C “Jumlah angka atau tanda
“√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”pada halaman terakhir yang terisi.
24
3. Kacang Kedelai
Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (25) baris C “Jumlah angka atau tanda
“√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”pada halaman terakhir yang terisi.
4. Daging Sapi
Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (26) baris C “Jumlah angka atau tanda
“√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.
5. Daging Ayam
Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (27) baris C “Jumlah angka atau tanda
“√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”pada halaman terakhir yang terisi.
6. Bawang Merah
Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (28) baris C “Jumlah angka atau tanda
“√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”pada halaman terakhir yang terisi.
7. Bawang Putih
Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (29) baris C “Jumlah angka atau tanda
“√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”pada halaman terakhir yang terisi.
8. Cabe
Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (30) baris C “Jumlah angka atau tanda
“√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”halaman terakhir yang terisi.
9. Tepung Terigu
Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (31) baris C “Jumlah angka atau tanda
“√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”pada halaman terakhir yang terisi.
10. Minyak Goreng
Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (32) baris C “Jumlah angka atau tanda
“√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”pada halaman terakhir yang terisi.
11. Gula Pasir
Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (33) baris C “Jumlah angka atau tanda
“√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”pada halaman terakhir yang terisi.
12. Garam
Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (34) baris C “Jumlah angka atau tanda
“√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”pada halaman terakhir yang terisi.
BLOK III : KETERANGAN PETUGAS
Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas, baik yang melakukan pendaftaran,
maupun pengawas. Tuliskan nama petugas, tanggal dimulainya pendaftaran/pegawasan atau
pemeriksaan, serta tanda tangan dari petugas pendaftar dan pengawas.
25
BLOK IV : PENDAFTARAN USAHA/RUMAH TANGGA
Blok ini digunakan untuk mendaftar semua bangunan, baik untuk usaha maupun rumah tangga.
Dalam pengisian Blok IV ini dilakukan baris demi baris, mulai dari baris (1) sampai dengan
baris terakhir. Masing-masing baris terdiri dari beberapa kolom. Lakukan pengisian untuk
masing-masing kolom, dari kolom (1) sampai dengan kolom (35) sesuai dengan kondisi yang
terjadi.
Kolom (1): Nomor Segmen
Tuliskan nomor urut segmen, yang disalin dari sketsa peta blok sensus SE 2006.
Segmen adalah bagian dari Blok Sensus yang mempunyai batas jelas (alam/
buatan) seperti: rel kereta api, jalan/gang/lorong atau sungai/kali.
Blok Sensus (BS) adalah bagian dari satu wilayah desa/kelurahan yang
merupakan daerah kerja dari seorang pencacah.
Kolom (2): Nomor Bangunan Fisik
Tuliskan nomor urut bangunan fisik, dimulai dari nomor urut 1 (satu) sampai
dengan nomor urut terakhir dalam satu blok sensus.
Bangunan Fisik adalah tempat perlindungan baik permanen maupun tidak
permanen pada tempat tetap yang mempunyai atap, lantai, dan dinding.
Penjelasan:
a. Bangunan fisik merupakanbangunan yang dapat digunakan sebagai tempat
tinggal atau bukan tempat tinggal.
b. Bangunan yang bukan digunakan untuk tempat tinggal dan bukan digunakan
untuk tempat kegiatan ekonomi/usaha, namun memiliki luas paling sedikit
10M2, dianggap sebagai bangunan fisik tersendiri.
c. Tempat kegiatan usaha yang mempunyai roda, (seperti gerobak rokok) namun
tidak dipindah-pindahkan, dalam survei ini dikategorikan sebagai bangunan
fisik/sensus.
Kolom (3): Nomor Bangunan Sensus
Tuliskan nomor urut bangunan sensus, dimulai dari nomor urut 1 (satu) pada
bangunan sensus pertama di bangunan fisik pertama dan berlanjut sampai nomor
urut terakhir pada bangunan sensus terakhir di bangunan fisik terakhir dalam satu
blok sensus.
Bangunan Sensus adalah sebagian atau seluruh bangunan fisik yang mempunyai
pintu keluar/masuk tersendiri dalam satu kesatuan fungsi/penggunaan. Termasuk
26
seluruh/sebagian bangunan fisik yang tidak mempunyai dinding tetapi untuk
usaha.
Kolom (4): Penggunaan Bangunan Sensus (tuliskan kode) :
Tuliskan salah satu kode 1, 2 atau 3 pada kolom (4) sesuai dengan kegunaan dari
bangunan sensus tersebut.
Kode 1 : Tempat Tinggal
Bangunan Sensus Tempat Tinggal/Rumah adalah bangunan sensus
yang digunakan hanya untuk tempat tinggal oleh rumah tangga biasa
maupun khusus.
Kode 2 : Campuran
Bangunan Sensus Campuran adalah bangunan sensus yang sebagian
digunakan untuk tempat tinggal dan sebagian lagi digunakan untuk
keperluan lain. Misalnya: Rumah Kantor (Rukan), Rumah Toko
(Ruko), Industri Rumah Tangga, dan sejenisnya.
Kode 3 : Bukan Tempat Tinggal
Bangunan Sensus Bukan Tempat Tinggal adalah bangunan sensus
yang seluruhnya tidak digunakan untuk tempat tinggal. Misalnya:
kantor, toko, pabrik, masjid, gereja, sekolah dan lain sebagainya.
Contoh:
a. Bangunan sensus yang digunakan sebagai tempat tinggal/rumah saja tanpa ada
usaha, maka isian kolom (4) adalah kode 1 yaitu Bangunan Sensus Tempat
Tinggal.
b. Bangunan sensus yang digunakan sebagai tempat usaha, dan pemiliknya tinggal di
bangunan tersebut yang tidak mempunyai pintu keluar-masuk sendiri,misalnya
Bangunan-bangunan bukan tempat tinggal dalam satu kompleks seperti perkantoran,
pabrik dan sekolah, meskipun setiap ruangan mempunyai pintu keluar masuk
tersendiri, dalam listing didaftar sebagai satu bangunan fisik dan satu bangunan
sensus.
Penulisan nama rumahtangga pada bangunan sensus campuran
harus pada baris yang terpisah dengan penggunaan untuk
keperluan lain dari bangunan sensus tersebut.
27
penjual nasi uduk di rumah, maka isian kolom (4) adalah kode 2 yaitu Bangunan
Sensus Campuran.
c. Bangunan sensus yang tidak digunakan sebagai tempat usaha dan tidak ada rumah
tangga di bangunan tersebut,misalnya gedungsekolah, maka isian pada kolom (4)
adalah kode 3yaitu Bangunan Sensus Bukan Tempat Tinggal.
Kolom (5): Nomor Urut Usaha/Rumah Tangga
Tuliskan nomor urut usaha/rumah tangga mulai dari nomor 1 (satu) sampai
dengan nomor urut terakhir yang ada dalam satu blok sensus terpilih.
Nomor urut hanya diberikan kepada:
a. Rumah Tangga
b. Perusahaan/usaha
Kolom (6): Nama Usaha/Kepala Rumah Tangga
Tuliskan nama perusahaan/usaha atau nama kepala rumah tangga atau kegunaan
dari bangunan sensus.
Kepala rumah tangga(KRT) adalah salah seorang dari ART yang bertanggung
jawab atas pemenuhan kebutuhan sehari-hari di rumah tangga atau orang yang
dituakan atau dianggap/ditunjuk sebagai KRT.
Apabila ditemukan perusahaan/usaha tidak mempunyai nama, maka tuliskan jenis
usaha yang terdapat di bangunan tersebut diikuti nama pengelolanya.
Contoh pengisian/penulisan di kolom (6):
a. Warteg Pak Dullah (warung tegal milik Pak Sadullah)
b. Toko Sembako Mariam
c. Masjid Nurul Iman
d. Aneka Tambang, PT
Penjelasan:
- KRT yang mempunyai tempat tinggal lebih dari satu, hanya dicatat di salah
satu tempat tinggalnya di mana ia berada paling lama.
- KRT yang mempunyai kegiatan/usaha di tempat lain dan pulang ke rumah
istri dan anak-anaknya secara berkala (setiap minggu, setiap bulan, setiap 3
Pemberian nomor urut harus berurutan mulai dari nomor urut terkecil sampai ke nomor urut terbesar.
28
bulan, asalkan masih kurang dari 6 bulan), tetap dicatat sebagai kepala rumah
tangga (KRT) di rumah istri dan anak-anaknya.
- Khusus untuk KRT yang berprofesi sebagai penyedia makan minum keliling
namun tinggal ditempat terpisah dengan keluarganya dan pulang ke rumah
istri dan anak-anaknya secara berkala (setiap minggu, setiap bulan, setiap 3
bulan, asalkan masih kurang dari 6 bulan), maka perlakukannya adalah:
a) Di rumah istri dan keluarganya, KRT tersebut dicatat sebagai KRT dari
rumah tangga tersebut, namun usahanya tidak dicatat pada Daftar
VKBP15-L, jika berada dalam blok sensus terpilih.
b) Di tempat tinggal untuk usaha yang terpisah dengan keluarganya, maka
usaha penyedia makan minum keliling tersebut akan dicatat pada
Daftar VKBP15-L, jika berada dalam blok sensus terpilih.
- KRT yang berprofesi sebagai pelaut yang bekerja di kapal berbendera asing
dan lamanya melaut lebih dari 6 bulan, tidak dicatat sebagai KRT di rumah
istri dan anak-anaknya.
- Jika dalam satu bangunan ditempati oleh dua rumah tangga atau lebih, maka
tuliskan masing-masing RT tersebut pada kolom (5) nomor urut dan kolom
(6) nama Kepala Rumah Tangga (KRT) pada baris terpisah. Kemudian
selesaikan pengisian kolom berikutnya untuk masing-masing KRT.
- Seorang yang menyewa kamar atau sebagian bangunan sensus tetapi
makannya diurus sendiri dianggap satu rumah tangga biasa
- Rumah tangga biasa yang menempati dua bangunan sensus dianggap sebagai
satu rumah tangga biasa bila kedua bangunan sensus tersebut masih dalam
satu Blok Sensus.
- Jika beberapa orang yang bersama-sama mendiami beberapa kamar dalam
satu bangunan sensus atau bangunan fisik, dan pengelolaan makannya sendiri-
sendiri, maka setiap kamar dianggap satu rumah tangga. Contoh: tiga orang
indekos bersama-sama dalam satu kamar, tetapi makannya sendiri-sendiri
dianggap satu rumah tangga biasa.
- Untuk bangunan sensus bukan tempat tinggal tuliskan penggunaan bangunan
sensus tersebut, misalnya: Toko Buku Gunung Agung, Toko Mini, SDN 06
Makassar, Masjid Al-Huda, Gereja HKBP, atau Kantor Kelurahan. Untuk
bangunan sensus campuran tuliskan nama penggunaannya dan penghuninya,
misalnya: Penjahit“Dedy”, Salon “Oneng”, atau Warung “Jono”. Untuk
rumah yang tidak dihuni maka tuliskan “rumah kosong”.
29
Kolom (7): Tuliskan Alamat Lengkap (Jalan, No., RT, RW)
Jika kolom (6) terisi, maka tuliskan alamat perusahaan/usaha atau rumah tangga
secara lengkap dan jelas seperti nama jalan, nama kampung/dusun, nomor
RT/RW, nomor telpon/HP.
Apabila pada saat melakukan listing ditemukan perusahaan/usaha
hotel/akomodasi, maka perlakuan sebagai berikut:
Jika usaha akomodasi merupakan usaha yang terdapat dalam direktori, maka
dicatat sebagai bangunan hotel dalam Daftar VKBP15-L sampai kolom (12)
dan langsung dicacah dengan Daftar VKBP15-SHPM.
Jika usaha akomodasi tersebut tidak tercatat dalam direktori, maka dicatat
sebagai bangunan hotel dalam Daftar VKBP15-L sampai kolom (12) dan
tidak perlu dicacah dengan Daftar VKBP15-SHPM.
Baik usaha akomodasi yang terdapat dalam direktori maupun tidak, harus
ditanyakan apakah usaha akomodasi tersebut memiliki usaha restoran/rumah
makan:
a) jikamemiliki usaha restoran/rumah makan dan masih dalam satu
manajemen dengan usaha akomodasi, maka usaha restoran/rumah
makan tidak dicatat dalam Daftar VKBP15-Ldan tidak dicacah dengan
Daftar VKBP15-SHPM.
b) Jika usaha akomodasi tersebut mempunyai usaha restoran/rumah makan
namun tidak dalam satu manajemen hotel, maka perlakuannya adalah:
- Jika usaha restoran/rumah makan tidak terdaftar dalam direktori,
maka catat pada Daftar VKBP15-Lsampai kolom (35).
- Jika usaha restoran/rumah makan tersebut terdaftar dalam
direktori, maka dicatat pada Daftar VKBP15-Lsampai kolom (13)
dan langsung dicacah dengan Daftar VKBP15-SHPM.
30
Kolom (8): Apakah ada ART Penyedia Makan Minum Keliling ?,
Jika Ya tuliskan kode ”1”
Jika Tidak tuliskan kode “2”, dan lanjut ke kolom (12)
Penyedia makan minum keliling/ tempat tidak tetap adalah usaha perdagangan
eceran yang menjual dan menyajikan makanan dan minuman siap dikonsumsi
yang didahului dengan proses pembuatan dan biasanya dijual dengan cara
berkeliling, seperti tukang bubur ayam, nasi goreng, jamu gendong, dan
sebagainya.
Pertanyaan ini digunakan untuk mengetahui usaha-usaha Penyedia Makan
Minum Keliling yang dilakukan oleh ART dalam rumah tangga yang
bersangkutan.
Kolom (9): Jumlah Usaha Penyedia Makan Minum Keliling
Tuliskan banyaknya Usaha Penyedia Makan Minum Keliling yang terdapat dalam
Rumah Tangga tersebut.
Jika satu ART mempunyai profesi lebih dari satu jenis usaha penyedia makan
minum keliling yang berbeda dan dapat dipisahkan bahan bakunya, maka dicatat
lebih dari satu usaha.
Contoh :
1) Dalam satu rumah tangga terdapat 2 usaha penyedia makan minum keliling,
yaitu usaha Bakso Malang Keliling oleh Pak Amir dan Mie Ayam Keliling
oleh Pak Taufik, maka pada kolom (9) tertulis angka “2”.
Kolom (8) sampai dengan kolom (11) akan terisi jika kolom (4) berkode “1” atau “2”
yaitu Bangunan Sensus Tempat Tinggal atau Campuran.
Sedangkan jika kolom (4) berkode “3” yaitu Bangunan Sensus Bukan Tempat Tinggal
maka tidak perlu mengisi kolom (8) sampai dengan kolom (11)
Tapi lanjut ke kolom (12)
Kolom (9) sampai dengan kolom (11) akan terisi jika kol (8) berkode “1”.
Jika kol (8) berkode “1”, maka tuliskan semua ART yang berprofesi sebagai
Penyedia Makan Minum Keliling di RT tersebut.
31
2) Pada pagi hari, Pak Amir menjual bubur ayam keliling hingga siang hari.
Pada sore harinya, beliau melakukan kegiatan yang sama, yaitu menjual
bubur ayam keliling lagi. Maka usaha Pak Amir dicatat sebagai satu usaha
dengan banyaknya bahan baku yang digunakan adalah gabungan dari dua
kegiatan tersebut.
3) Pada pagi hari, Pak Joko berjualan bubur ayam keliling hingga siang hari.
Pada malam hari, beliau berjualan sekoteng secara keliling. Maka usaha Pak
Joko dicatat sebagai dua usaha, jika kedua usaha tersebut dapat dipisahkan
penggunaan bahan bakunya. Namun jika tidak bisa dipisahkan, cukup
dicatat sebagai satu usaha saja dengan banyaknya bahan baku yang
digunakan adalah gabungan dari dua kegiatan tersebut.
Kolom (10): Nomor Urut
Tuliskan nomor urut usaha Penyedia Makanan Minuman Keliling mulai dari
nomor 1 (satu) sampai nomor urut terakhir untuk masing-masing rumah tangga
penyedia makan minum keliling.
Kolom (11): Nama Usaha dan Nama ART Penyedia Makan Minum Keliling
Tuliskan nama jenis usaha dan nama anggota rumah tangga (ART) Penyedia
Makan Minum Keliling.
Contoh : Jamu Gendong (Ibu Sri), Nasi Goreng Keliling (Sugiyanto), Es
Campur Keliling (Santoso), Bakso Malang Keliling (Pak Mantep).
Kolom (12): Cakupan Kegiatan (tulis kode)
Tuliskan kode cakupan kegiatan dan keterangan jenis usaha yang terdapat pada
masing-masing bangunan sensus hasil pendataan perusahaan/usaha. Kode yang
dimaksud meliputi :
Kode 1 : Kegiatan usaha Industri Manufaktur Tertentu, Restoran/ Rumah
Makan, Katering, Warung Makan, Kedai Makan Minum, dan Cafe.
Industri Manufaktur Tertentu yang dimaksud adalah industri dengan
2 digit KBLI 2009, yaitu: Industri makanan (10); Industri minuman
(11); Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (20); dan
Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (21). Namun
tidak termasuk industri yang input dan outputnya sama (misalnya:
pengemasan garam, daging beku, dan sebagainya) serta industri yang
outputnya tercatum pada halaman terakhir Daftar VKBP15-L
32
[(misalnya: Industri tepung beras/ beras ketan, industri tepung jagung,
industri maizena (pati jagung)].
Kode 2 : Kegiatan usaha Penyedia Makan Minum Keliling yang tidak mangkal
di suatu tempat tetap selama minimal setengah dari jam operasi usaha.
Kode 3 : Kegiatan usaha Lainnya.
Kode 4 : Tidak ada usaha.
Jika kolom (12) berisi kode :
“1” maka lanjutkan ke pertanyaan kolom berikutnya.
“2” maka lanjutkan ke kolom (23) s/d kolom (34).
“3” atau “4” maka STOP (dan ganti baris berikutnya).
Kolom (13) : Apakah Usaha Terdaftar dalam Direktori VKBP15-DSP?
Tuliskan kode “1”, jika usaha tersebut terdapat dalam daftar direktori,
kemudian STOP (dan pindah ke baris berikutnya)
Tuliskan kode “2”, jika usaha tersebut tidak terdapat dalam daftar direktori,
kemudian lanjutkan ke pertanyaan kolom berikutnya.
Industri Manufaktur Tertentu yang dimaksud adalah industri dengan 2 digit KBLI 2009, yaitu:
Industri makanan (10); Industri minuman (11); Industri bahan kimia dan barang dari bahan
kimia (20); dan Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (21). Namun tidak
termasuk industri yang input dan outputnya sama (misalnya: pengemasan garam, daging beku,
dan sebagainya) serta industri yang outputnya tercatum pada halaman terakhir Daftar VKBP15-
Kolom (13) diisi Jika kol (12) berkode “1”
Kolom (14) sampai dengan kolom (22) akan terisi jika kolom (13) berkode “2”
Berikan tanda "√" pada kolom yang sesuai dengan jenis usaha.
Jenis usaha yang dimaksud adalah usaha cakupan survei non Direktori.
Pada setiap baris hanya boleh terisi satu tanda check (√).
Kolom (14) s/d kolom (16)
Khusus untuk Jenis Usaha Industri Manufaktur Tertentu.
33
L (misalnya: Industri tepung beras/beras ketan, industri tepung jagung, industri maizena (pati
jagung).
Industri Manufaktur adalah kegiatan produksi yang mengubah barang dasar (bahan mentah)
menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang
yang lebih tinggi nilainya. Termasuk ke dalam kategori ini adalah kegiatan jasa industri
pengolahan (makloon).
Perusahaan/Usaha Industri Manufaktur adalah unit kegiatan ekonomi yang melakukan/
mengusahakan industri manufaktur; terletak pada suatu bangunan/lokasi tertentu serta ada
seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut.
Contoh:
1. Usaha pembuatan lemper dan kue basah lainnya
2. Usaha pembuatan bedak beras
3. Usaha pembuatan brownies
Klasifikasi perusahaan/usaha industri manufaktur di Indonesia, menurut BPS dibagi ke dalam 4
(empat) skala usaha berdasarkan jumlah tenaga kerja/ pekerja pada suatu perusahaan/usaha.
Skala usaha tersebut adalah sebagai berikut:
Industri Besar : perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja
100 orang atau lebih.
Industri Sedang : perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja
20-99 orang.
Industri Kecil : perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja
5-19 orang.
Industri Mikro : perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja 1-4
orang.
Jenis usaha Industri Manufaktur yang dicakup dalam listing ini adalah industri dengan 2
digit KBLI 2009 sebagai berikut:
10 : Industri makanan,
11 : Industri minuman
20 : Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia
21 : Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional
34
Ada beberapa pedoman, apakah perusahaan/usaha termasuk kategori industri
manufaktur, diantaranya adalah:
a. Mengacu kepada konsep industri, yaitu apabila terjadi proses produksi sehingga ada
pertambahan nilai maka dikatagorikan sebagai industri manufaktur.
b. Lihat nature-nya, yaitu tujuan utama perusahaan/usaha kondisi saat ini. Apabila
perusahaan/usaha itu tujuannya adalah untuk industri manufaktur, meskipun dalam
pelaksanaan melakukan kegiatan di luar industri manufaktur (misalnya perdagangan atau
usaha penyedia makan minum) maka perusahaan/usaha tersebut tetap di cacah sebagai
industri manufaktur.
c. Untuk perusahaan/usaha makanan/minuman yang lokasi usahanya tidak berada di
bangunan sensus (misalnya di gerobak, dipikul) maka termasuk kategori usaha penyedia
makan/ minum.
d. Sedangkan usaha yang lokasinya berada di bangunan sensus, maka :
- Apabila ada proses peracikan dan penyajian, dikatagorikan sebagai usaha bukan
industri manufaktur (misalnya : rumah makan/ restoran, dan sebagainya).
- Apabila tidak ada proses peracikan dan penyajian, usaha tersebut dikatagorikan
sebagai industri manufaktur.
e. Untuk kasus batas antara industri dengan pertanian atau peternakan atau perikanan (yang
prosesnya sederhana) :
- Apabila bahan baku milik sendiri dan kegiatannya tidak bisa dipisahkan dari sektor
tersebut, maka bukan kategori industri manufaktur.
- Apabila bahan baku milik sendiri dan kegiatannya bisa dipisahkan dari sektor
tersebut maka termasuk kategori industri manufaktur.
Kolom (14): Industri Manufaktur TK < 20 Orang
Berikan tanda check (√) pada kolom ini apabila usaha/perusahaan tersebut adalah
Industri Manufaktur Tertentu yang menggunakan tenaga kerja kurang dari 20
orang pada saat pendataan.
Kolom (15): Industri Manufaktur TK ≥ 20 Orang
Berikan tanda check (√) pada kolom ini apabila usaha/perusahaan tersebut adalah
Industri Manufaktur Tertentu yang menggunakan tenaga kerja 20 orang atau lebih
pada saat pendataan.
35
Kolom (16) : Jenis Usaha Industri Manufaktur Tertentu
Tuliskan salah satu kode yang sesuai dengan jenis usaha industri manufaktur
tertentu, yaitu:
Kode 10 : Industri makanan,
Kode 11 : Industri minuman
Kode 20 : Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia
Kode 21 : Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional
Kolom (17): Restoran/Rumah Makan
Beri tanda check (√) pada kolom ini, jika yang diusahakan adalah perusahaan
restoran/rumah makan.
Usaha Restoran adalah usaha penyediaan jasa makanan dan minuman dilengkapi
dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan
penyajian di suatu tempat tetap yang tidak berpindah-pindah dengan tujuan
memperoleh keuntungan dan/atau laba (Permen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
No. 11 Tahun 2014 Tentang Standar Usaha Restoran).
Usaha Rumah Makan adalah usaha penyediaan makanan dan minuman
dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk penyimpanan dan penyajian
di suatu tempat tetap yang tidak berpindah-pindah dengan tujuan memperoleh
keuntungan dan/atau laba (Permen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No. 12 Tahun
2014 Tentang Standar Usaha Rumah Makan).
Kolom (18) : Jasa Boga/Catering
Beri tanda check (√) pada kolom ini jika yang diusahakan adalah Jasa Boga
(Catering).
Jasa Boga (Catering) adalah usaha penjualan makanan jadi (siap dikonsumsi)
yang terselenggara melalui pesanan-pesanan untuk kantor, perayaan, pesta,
seminar, rapat dan sejenisnya. Biasanya makanan jadi yang dipesan diantar ke
tempat kerja, pesta, seminar, rapat dan sejenisnya berikut pramusaji yang akan
melayani tamu-tamu/ peserta seminar atau rapat pada saat pesta/seminar
berlangsung.
Kolom (19) : Warung Makan
Beri tanda check (√) pada kolom ini jika yang diusahakan adalah Warung Makan.
36
Warung Makan adalah salah satu usaha jasa pangan yang bertempat disebagian
atau seluruh bangunan tetap (tidak berpindah-pindah) yang menyajikan dan
menjual makanan dan minuman di tempat usahanya baik dilengkapi maupun
tidak dengan perlengkapan dan peralatan untuk proses pembuatan dan
penyimpanan dan belum mendapatkan ijin dan surat keputusan dari instansi yang
membinanya.
Kolom (20): Kedai Makan
Beri tanda check (√) pada kolom ini jika yang diusahakan adalah Kedai Makan.
Kedai Makan adalah usaha perdagangan eceran yang menjual dan menyajikan
makanan siap dikonsumsi yang melalui proses pembuatan di tempat tetap yang
dapat dipindah-pindahkan atau dibongkar pasang, biasanya menggunakan tenda,
seperti kedai seafood, kedai nasi goreng, kedai pecel lele, dan sebagainya.
Kolom (21): Kedai Minum
Beri tanda check (√) pada kolom ini jika yang diusahakan adalah Kedai Minum.
Kedai Minum adalah usaha perdagangan eceran yang menjual dan menyajikan
utamanya minuman siap dikonsumsi yang melalui proses pembuatan di tempat
tetap yang dapat dipindah-pindahkan atau dibongkar pasang, biasanya
menggunakan tenda, seperti kedai kopi, kedai jus, dan minuman lainnya
Kolom (22): Cafe/Rumah Minum
Beri tanda check (√) pada kolom ini jika yang diusahakan adalah café / rumah
minum
Café/Rumah Minum adalah usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau
seluruh bangunan permanen yang menjual dan menyajikan utamanya minuman
untuk umum di tempat usahanya, baik dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan
untuk proses pembuatan dan penyimpanan maupun tidak dan baik telah
mendapatkan surat keputusan sebagai rumah minum dari instansi yang
membinanya maupun belum.
37
Kolom (23): Beras
Berilah tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut
menggunakan atau mengolah beras/ beras ketan/ tepung beras sebagai bahan baku
(input) untuk menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari
usahanya.
Kolom (24): Jagung
Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut
menggunakan atau mengolah jagung sebagai bahan baku (input) untuk
menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari usahanya.
Jagung di sini meliputi jagung basah dengan kulit, jagung basah tanpa kulit,
jagung kering tanpa kulit, jagung pipilan basah, jagung pipilan kering, beras
jagung, dan tepung jagung/maizena.
Kolom (25): Kacang Kedelai
Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut
menggunakan atau mengolah komoditi kacang kedelai sebagai bahan baku (input)
untuk menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari
usahanya. Kacang kedelai di sini meliputi kedelai biji kering dan kedelai basah
dengan kulit (baik dengan batang dan daun atau tidak).
Kolom (26): Daging Sapi
Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut
menggunakan atau mengolah daging sapi sebagai bahan baku (input) untuk
menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari usahanya.
Daging sapi tersebut meliputi daging sapi segar, beku, tetelan, dan tulang iga,
termasuk daging giling. Namun tidak termasuk jeroan, kepala, dan kulit.
Kolom (23) sampai dengan kolom (34) diisi jika salah satu dari
kolom (12) berkode "2" atau kolom (14) s/d (22) ada yang bertanda "√".
Kolom (23) s/d (34) digunakan untuk mengetahui pemakaian/ pengolahan
bahan pokok yang diolah sendiri selama bulan Maret 2015.
Satu baris boleh terisi lebih dari satu tanda check (√).
38
Daging adalah bagian dari otot skeletal karkas yang lazim, aman, dan layak
dikonsumsi oleh manusia, terdiri atas potongan daging bertulang dan daging tanpa
tulang, dapat berupa daging segar hangat, segar dingin (chiled) atau karkas beku
(frozen).
Kolom (27): Daging Ayam
Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut
menggunakan atau mengolah daging ayam sebagai bahan baku (input) untuk
menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari usahanya.
Daging ayam tersebut meliputi daging ayam ras (ayam potong) dan daging ayam
buras (ayam kampung), termasuk juga daging giling. Namun tidak termasuk
jeroan, kepala, dan ceker.
Kolom (28): Bawang Merah
Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut
menggunakan atau mengolah komoditi bawang merah sebagai bahan baku (input)
untuk menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari
usahanya. Bawang merah tersebut meliputi bawang merah lokal dan bawang
merah impor, baik bawang kering konsumsi (bawang utuh), bawang goreng
maupun bawang merah giling. Namun tidak termasuk bawang daun dan bawang
bombay.
Kolom (29): Bawang Putih
Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut
menggunakan atau mengolah komoditi bawang putih sebagai bahan baku (input)
untuk menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari
usahanya. Bawang putih tersebut meliputi bawang putih lokal dan bawang putih
impor, baik bawang kering konsumsi maupun bawang putih olahan (giling atau
goreng).
Kolom (30): Cabe
Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut
menggunakan atau mengolah komoditi cabe sebagai bahan baku (input) untuk
menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari usahanya.
Cabe disini meliputi cabe besar (cabe merah dan cabe ijo), cabe keriting, dan cabe
rawit. Baik cabe segar maupun cabe olahan (cabe giling, cabe kering maupun
cabe bubuk). Namun tidak termasuk paprica dan saus sambal.
39
Kolom (31): Tepung Terigu
Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut
menggunakan atau mengolah komoditi tepung terigu sebagai bahan baku (input)
untuk menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari
usahanya.
Kolom (32): Minyak Goreng
Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut
menggunakan atau mengolah minyak goreng sebagai bahan baku (input) untuk
menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari usahanya.
Minyak goreng disini meliputi minyak goreng yang berasal dari kelapa sawit
(CPO), baik yang sudah dimurnikan (dibuat oleh pabrik: Bimoli, Filma, dsb)
maupun yang belum dimurnikan (minyak klentik), baik curah maupun kemasan.
Termasuk minyak goreng dari bahan lainnya (minyak bunga matahari, minyak
jagung, minyak kedelai). Namun tidak termasuk minyak samin dan margarine.
Kolom (33): Gula Pasir
Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut
menggunakan atau mengolah gula pasir sebagai bahan baku (input) untuk
menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari usahanya.
Gula pasir disini meliputi gula pasir lokal dan gula pasir impor, namun tidak
termasuk gula batu dan gula biang (sakarin).
Kolom (34): Garam
Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut
menggunakan atau mengolah garam sebagai bahan baku (input) untuk
menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari usahanya.
Garam disini meliputi garam halus, garam bata, dan garam curah.
Kolom (35) : Nomor Urut Usaha Pengolah Bahan Pokok.
Kolom ini terisi jika salah satu dari kolom (23) sampai dengan kolom (34) ada
yang bertanda "√". Tuliskan nomor urut usaha pengolah bahan pokok, dimulai
dari nomor urut 1 (satu) sampai dengan nomor urut terakhir dalam satu blok
sensus.
40
A. Jumlah angka atau tanda “√”halaman ini:
Isikan jumlah angka atau tanda check (√) pada kolom (9), kolom (14), kolom (15), serta
kolom (17) s.d kolom (34) ke dalam Rincian A (Jumlah angka atau tanda “√” halaman
ini).
B. Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman sebelumnya
Salinlah semua isian pada pada masing-masing kolom di Rincian C halaman sebelumnya
kedalam Rincian B (Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman sebelumnya).
Untuk halaman pertama pada rincian ini tidak perlu diisi.
C. Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A + B)
Isian pada baris ini adalah penjumlahan isian pada Rincian A dan Rincian B untuk masing-
masing kolom. Pada halaman pertama, rincian ini isinya sama dengan Rincian A.
41
TATA CARA PENGISIAN DAFTAR VKBP15-SHPM
Daftar VKBP15-SHPM
Daftar ini digunakan untuk mencacah usaha hotel yang melakukan pengolahan makanan
sendiri untuk konsumsi tamu, restoran/rumah makan, jasa boga/catering, warung makan, kedai
makan/minum, rumah minum/kafe, dan penyediaan makanan minuman keliling. Dalam
pelaksanaan pencacahan usaha ini, petugas akan dibekali empat daftar sampel, yaitu: (i)
VKBP15-DSPH yang berupa daftar nama dan alamat usaha hotel berbintang, (ii) VKBP15-
DSPR, yaitu daftar nama dan alamat restoran/rumah makan berskala menengah besar, (iii)
VKBP15-DSPC, yaitu daftar nama dan alamat usaha jasa boga/catering dan (iv) VKBP15-DS,
yaitu sampel usaha penyediaan makan minum hasil listing pada blok sensus terpilih. Untuk
beberapa provinsi akan ditambah daftar lengkap usaha hotel berbintang (VKBP15-KSPH),
restoran/rumah makan (VKBP15-KSPR), rumah sakit (VKBP15-KSPRS), dan jasa
boga/catering (VKBP15-KSPC).
DaftarVKBP15-SHPM digunakan untuk mencatat data konsumsi bahan pokok terkait
pengolahan bahan pokok tersebut dalam proses produksi dan stok bahan pokok yang ada pada
usaha terpilih serta perolehan bahan tersebut. Perusahaan atau usaha sampel yang dicacah
menggunakan daftar VKBP15-SHPM adalah semua usaha hotel berbintang, restoran/rumah
makan, dan jasa boga/atau catering terpilih sampel pada kabupaten/kota terpilih, serta usaha
penyediaan makan minum terpilih sampel pada kabupaten/kota/blok sensus terpilih.
Daftar VKBP15-SHPM terdiri dari 5 blok yaitu:
Blok I. Pengenalan Tempat
Blok II . Keterangan Petugas
Blok III. Keterangan Perusahaan/Usaha
Blok IV. Catatan
Blok V. Pengesahan
BAB
5
42
Pengisian Kuesioner VKBP15-SHPM pada halaman satu sebelah kanan atas, jangan lupa
tuliskan kode asal daftar usaha sesuai daftar sampel yang digunakan. Tuliskan kode “1”
jika berasal dari daftar sampel VKBP15-DSPH/VKBP15-DSPR/VKBP15-DSPC dan
tuliskan kode “2” jika berasal dari sampel VKBP15-DS.
BLOK I : PENGENALAN TEMPAT
Blok ini digunakan untuk mencatat identitas responden. Blok identitas ini digunakan
untuk memudahkan proses pengolahan data dan mengetahui darimana kuesioner tersebut
berasal.
Rincian 1 s.d 6
Tuliskan nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, nomor blok
sensus dan nomor kode sampel sesuai dengan Blok I pada daftar VKBP15-DS atau keterangan
wilayah pada daftar VKBP15-DSPH, VKBP15-DSPR, atau VKBP15-DSPC.
Untuk perusahaan/usaha yang ada dalam daftar VKBP15-DSPH, VKBP15-DSPR atau VKBP15-
DSPC dan berlokasi diluar blok sensus terpilih, Nomor Blok Sensus dan Nomor Kode Sampel
(NKS) boleh kosong.
Rincian 7 : Nomor urut perusahaan/usaha
Tuliskan nomor urut sampel sesuai dengan Blok V Kolom (1) daftar VKBP15-DS atau Kolom
(4) daftar VKBP15-DSPH, VKBP15-DSPR dan VKBP15-DSPC.
Rincian 8 : Nama lengkap perusahaan/usaha
Tuliskan secara lengkap dan jelas nama lengkap perusahaan/usaha. Jika kegiatan usaha tersebut
tidak mempunyai nama, maka tuliskan nama pemilik usaha tersebut.
Contoh: HOTEL “ATLAS”, RESTORAN “SATUPA”, CATERING “PANORAMA”,
WARUNG MAKAN “KOEN”, PEDAGANG KELILING (PAK SOBARI), KEDAI
MINUM (PAK HUSEIN)
Rincian 9 : Nama penanggung jawab perusahaan/usaha
Tuliskan secara lengkap nama pengusaha penanggung jawab perusahaan/usaha. Nama
penanggung jawab bisa pemilik/pengusaha maupun pekerja. Satu orang bisa menjadi
penanggung jawab di beberapa kegiatan.
43
Rincian 10 : Alamat lengkap perusahaan/usaha
Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara lengkap dan jelas alamat tempat
perusahaan/usaha beserta kode posnya. Tuliskan juga nomor telepon, nomor faksimili pada
tempat yang tersedia. Alamat yang dituliskan di sini adalah alamat perusahaan/usaha, nama dan
nomor jalan serta nama kotanya. Apabila perusahaan/usaha tersebut tidak ada nama jalannya
maka yang dituliskan adalah identitas lain, seperti nama kampung, dukuh, RT dan RW, atau
identitas lain yang mudah untuk dikenali kembali oleh petugas yang bersangkutan atau petugas
lain apabila dilakukan kunjungan.
BLOK II : KETERANGAN PETUGAS
Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas baik yang melakukan
pendaftaran, maupun pengawasan. Tuliskan nama petugas, jabatan (staf/ksk/mitra), tanggal
pelaksanaan kegiatan dan tanda tangan pencacah dan pengawas pada kolom yang sesuai.
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA
Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan pokok mengenai komoditi bahan
pokok yang diolah pada usaha yang terpilih sebagai sampel.
Rincian 1 : Jenis kegiatan utama perusahaan/usaha ini
Lingkari kode jenis usaha/kegiatan utama perusahaan/usaha yang dilakukan responden apakah
hotel, restoran/rumah makan, jasa boga/catering, warung makan, kedai makan, kedai minum,
rumah minum/kafe, atau penyediaan makanan minuman keliling. Kemudian isikan kode yang
dilingkari tersebut pada kotak yang tersedia.
Penyediaan Akomodasi Jangka Pendek adalah penyediaan akomodasi, khususnya untuk
harian atau mingguan, pada prinsipnya untuk tinggal dalam jangka pendek sebagai pengunjung.
Termasuk penyediaan akomodasi dengan furnitur, lengkap dengan dapur, dengan atau tanpa jasa
pramuwisma dan sering kali termasuk beberapa tambahan jasa dan fasilitas seperti fasilitas
parkir, binatu, kolam renang, ruang olahraga, fasilitas rekreasi dan ruang rapat. Termasuk juga
akomodasi yang disediakan oleh berbagai macam hotel, penginapan, losmen, hostel, villa dan
lain-lain. (KBLI 2009).
Dalam VKBP15 yang masuk dalam cakupan usaha hotel/penyediaan akomodasi hanya
perusahaan/usaha hotel berbintang.
44
Usaha Restoran adalah usaha penyediaan jasa makanan dan minuman dilengkapi dengan
peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan penyajian di suatu
tempat tetap yang tidak berpindah-pindah dengan tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba
(Permen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No. 11 Tahun 2014 Tentang Standar Usaha Restoran).
Usaha Rumah Makan adalah usaha penyediaan makanan dan minuman dilengkapi dengan
peralatan dan perlengkapan untuk penyimpanan dan penyajian di suatu tempat tetap yang tidak
berpindah-pindah dengan tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba (Permen Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif No. 12 Tahun 2014 Tentang Standar Usaha Rumah Makan).
Jasa Boga/Catering, kelompok ini mencakup penyediaan jasa makanan atas dasar kontrak
perjanjian dengan pelanggan, lokasi ditentukan oleh pelanggan untuk suatu event tertentu.
Kelompok ini mencakup usaha penjualan makanan jadi (siap dikonsumsi) yang terselenggara
melalui pesanan-pesanan untuk kantor, perayaan, pesta, seminar, rapat dan sejenisnya. Biasanya
makanan jadi yang dipesan diantar ke tempat kerja, pesta, seminar, rapat dan sejenisnya
berikutpramusaji yang akan melayani tamu-tamu/peserta seminar atau rapat pada saat
pesta/seminar berlangsung.
Warung makan, kelompok ini mencakup jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian
atau seluruh bangunan tetap (tidak berpindah-pindah), yang menyajikan dan menjual makanan
dan minuman di tempat usahanya baik dilengkapi maupun tidak dengan peralatan dan
perlengkapan untuk proses pembuatan maupun penyimpanan dan belum mendapatkan ijin dan
surat keputusan dari instansiyang membinanya.
Kedai makan, kelompok ini mencakup usaha perdagangan eceran yang menjual dan
menyajikan makanansiap dikonsumsi yang melalui proses pembuatan di tempat tetap yang dapat
dipindah-pindahkan atau dibongkar pasang, biasanya dengan menggunakan tenda, seperti kedai
seafood, pecel ayam, dan lain-lain.
Kedai minum, kelompok ini mencakup usaha perdagangan eceran yang menjual dan
menyajikan utamanya minuman siap dikonsumsi yang melalui proses pembuatan di tempat tetap
yang dapat dipindah-pindahkan atau dibongkar pasang, biasanya dengan menggunakan tenda,
seperti kedai kopi, kedai jus, dan minuman lainnya.
45
Kafe / Rumah minum, kelompok ini mencakup jenis usaha jasa pangan yang bertempat di
sebagianatau seluruh bangunan permanen yang menjual dan menyajikan utamanya minuman
untuk umum di tempat usahanya, baik dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan untuk proses
pembuatan dan penyimpanan maupun tidak dan telah mendapatkan surat keputusan sebagai
rumah minum dari instansi yang membinanya maupun belum.
Penyediaan makanan minuman keliling, kelompok ini mencakup usaha penyediaan makanan
minuman yang dijual secara eceran dan menyajikan makanan dan minuman siap dikonsumsi
yang didahului dengan proses pembuatan dan biasanya dijual dengan cara berkeliling, seperti
tukang bakso keliling, tukang lontong sayur keliling, es cendol, jamu gendong dan lain-lain.
Rincian 2 : Apakah selama bulan Maret 2015, usaha ini menggunakan bahan pokok
berikut?
Rincian ini ditujukan untuk mengetahui penggunaan dan pengolahan bahan pokok yang
dilakukan oleh usaha hotel atau usaha penyedia makan minum selama bulan Maret 2015.
Tuliskan salah satu kode angka ganjil (1,3,5,7) jika usaha tersebut mempergunakan bahan pokok
Beras, Jagung, Kacang kedelai, Daging Sapi, Daging Ayam, Bawang Merah, Bawang Putih,
Cabe, Tepung Terigu, Minyak Goreng, Gula Pasir, atau Garam.
Tuliskan salah satu kode angka genap (2,4,6,8) jika usaha tersebut tidak mempergunakan salah
satu dari bahan pokok tersebut.
Rincian 3 : Banyaknya tamu/pengunjung selama bulan Maret 2015 . . . . . . . . . . . . . . .
(apabila usaha catering atau penyedia makan minum keliling, isikan banyaknya porsi yang
terjual/di pesan)
Tuliskan banyaknya tamu/pengunjung selama bulan Maret 2015, jika usaha catering atau
penyedia makan minum keliling, isikan banyaknya porsi yang terjual/dipesan, misalnya satuan
piring, mangkuk, bungkus, dll
Rincian 4 : Banyaknya hari kerja / beroperasi selama Bulan Maret 2015 . . . . . . . . . . . .
Tuliskan banyaknya hari kerja/beroperasi usaha selama Bulan Maret 2015.
PERHATIAN : Apabila semua jawaban dari rincian 2 berkode 2, 4, 6 atau 8 (“Tidak”)
maka STOP
46
Rincian 5 : Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan dan Stok Bahan Pokok oleh
Usaha/Perusahaan Selama Bulan Maret 2015
Rincian ini mencakup keterangan tentang volume atau jumlah serta nilai bahan pokok yang
diolah/ digunakan oleh usaha hotel dan penyediaan makanan dan minuman selama bulan Maret
2015. Disamping itu, juga volume atau jumlah serta nilai bahan pokok yang digunakan untuk
stok oleh usaha tersebut.
Kolom (1) : Jenis Bahan Pokok
Tentukan jenis bahan pokok yang diolah/ dipergunakan sebagai input oleh usaha hotel dan usaha
penyedia makan minum, berdasarkan jenis bahan pokok yang digunakan.
Jenis bahan pokok yang ditanyakan meliputi:
i. Beras, meliputi:
1. Beras.
2. Beras Ketan.
3. Tepung Beras/Ketan.
ii. Jagung, meliputi:
4. Jagung basah dengan kulit
5. Jagung basah tanpa kulit
6. Jagung kering tanpa kulit
7. Jagung pipilan basah
8. Jagung pipilan kering
9. Beras jagung
10. Tepung jagung/maizena
iii. Kacang kedelai, termasuk kacang kedelai lokal dan kacang kedelai impor; meliputi:
11. Kedelai biji kering
12. Kedelai basah dengan kulit (baik dengan batang dan daun atau tidak)
iv. Daging sapi, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan, kepala, dan kulit;
meliputi:
13. Daging sapi segar/giling
14. Daging sapi beku/asap
15. Tetelan
16. Tulang iga sapi
v. Daging ayam, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan; meliputi:
17. Daging ayam ras (ayam potong)
18. Daging ayam buras (ayam kampung)
47
vi. Bawang merah, baik bawang merah lokal maupun impor, namun tidak termasuk bawang
daun dan bawang bombay; meliputi:
19. Bawang merah utuh (bawang kering konsumsi)
20. Bawang merah giling
21. bawang merah goreng
vii. Bawang putih, termasuk bawang putih lokal dan bawang putih impor; meliputi:
22. Bawang putih utuh (bawang kering konsumsi)
23. Bawang putih giling
24. Bawang putih goreng
viii. Cabe, kecuali paprica dan saus cabe; meliputi:
25. Cabe merah besar dan cabe keriting segar
26. Cabe merah besar dan cabe keriting kering
27. Cabe merah besar dan cabe keriting giling
28. Cabe merah besar dan cabe keriting bubuk
29. Cabe hijau besar segar
30. Cabe hijau besar giling
31. Cabe rawit
ix. Tepung terigu, melipuiti:
32. Tepung terigu.
x. Minyak goreng, termasuk minyak goreng yang sudah dimurnikan (dibuat oleh pabrik
seperti Bimoli, Filma, dsb) maupun yang belum dimurnikan (minyak klentik), baik curah
maupun kemasan. Namun tidak termasuk minyak samin, lemak, dan margarine. Meliputi:
33. Minyak kelapa
34. Minyak sawit
35. Minyak goreng lainnya seperti: minyak bunga matahari, minyak jagung, minyak
kedelai.
xi. Gula pasir, termasuk gula pasir lokal dan impor. Kecuali gula batu dan gula biang
(sakarin). Meliputi:
36. Gula pasir
xii. Garam, termasuk garam krosok/curah, garam halus, dan garam kemasan. Meliputi:
37. Garam
48
Kolom (2) : Volume Bahan Pokok (Kg)
Tuliskan jumlah volume bahan pokok yang diolah atau digunakan sebagai bahan baku atau input
untuk membuat atau melakukan proses produksi dari usaha yang dilakukan selama bulan Maret
2015 dalam kilogram (kg). Banyaknya volume bahan baku yang dituliskan disini terdiri dari:
a. Penggunaan/pengolahan adalah semua bahan baku yang dimasak atau diolah oleh usaha
ini, tanpa melihat apakah jenis makanan yang dibuat (output yang dihasilkan) terjual
atau tidak (termasuk yang tercecer, dimakan sendiri, diberikan kepada pihak lain,
maupun tersisa).
b. Pembelian, pemberian dan produksi sendiri; adalah semua bahan baku yang didapatkan
dari proses pembelian dan pemberian dari pihak lain, termasuk hasil dari produksi
sendiri.
c. Stok awal, semua persediaan bahan pokok yang belum digunakan/diolah pada awal
bulan Maret 2015
d. Stok akhir, seluruh persediaan jenis bahan pokok yang ada dan belum digunakan pada
saat akhir Maret 2015.
Apabila responden menggunakan minyak goreng dengan satuan liter, maka konversi secara umum untuk 1 liter minyak goreng adalah 0,9 kg.
49
Kolom (3) : Nilai Bahan Pokok (Rp)
Tuliskan nilai bahan pokok yang digunakan atau diolah pada kolom 3. Nilai bahan pokok adalah
nilai volume bahan pokok yang digunakan (Kg) selama bulan Maret 2015 dikonversikan ke
dalam nilai rupiah dengan cara mengalikan dengan harga per kg (Rp). Apabila bahan pokok
yang digunakan lebih dari satu jenis/merk dengan harga yang berbeda, maka nilai bahan baku
merupakan penjumlahan dari nilai masing-masing jenis bahan pokok tersebut.
BLOK IV : CATATAN
Blok ini bertujuan untuk menginformasikan hal-hal penting yang tidak dicakup didaftar
pertanyaan. Tuliskan hal-hal penting apabila ada yang perlu diberi catatan baik yang berkaitan
perusahaan/usaha yang menjadi sampel.
BLOK V : PENGESAHAN
Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas dalam usaha permintaan data
kepada responden/perusahaan. Tuliskan nama pemberi jawaban, jabatan, nomor telepon, tanggal
pengesahan, serta tanda tangan dan cap perusahaan (jika ada).
50
51
TATA CARA PENGISIAN DAFTAR VKBP15-SIND
Daftar VKBP15-SIND
Dalam pelaksanaan pencacahan perusahaan/usaha yang menjadi sampel dalam survei ini,
petugas akan dibekali dua daftar sampel, yaitu: (i) VKBP15-DSIBS, yaitu daftar sampel yang
berisi daftar nama dan alamat usaha Industri Besar dan Sedang yang mengolah bahan pokok
sebagai bahan bakunya, (ii) VKBP15-DS, yaitu daftar sampel usaha Industri Mikro dan Kecil
yang mengolah bahan pokok sebagai bahan bakunya dari hasil listing pada blok sensus terpilih.
Petugas pencacah melakukan pendataan perusahaan/usaha berdasarkan kedua daftar tersebut.
Pencacahan perusahaan/ usaha yang menjadi responden pada survei ini menggunakan daftar
VKBP15-SIND.
Daftar VKBP15-SIND digunakan untuk mendata penggunaan bahan pokok sebagai
bahan baku pada perusahaan/usaha terpilih di industri manufaktur. Perusahaan atau usaha yang
terkena sampel pada survei ini adalah semua usaha industri manufaktur yang menggunakan
bahan pokok sebagai bahan bakunya pada kabupaten/kota/blok sensus terpilih.
Daftar VKBP15-SIND terdiri dari 5 blok yaitu:
Blok I. : Pengenalan Tempat
Blok II : Keterangan Petugas
Blok III. : Keterangan Perusahaan / Usaha
Blok IV. : Catatan
Blok V. : Pengesahan
Pada VKBP15-SIND halaman satu sebelah kanan atas tuliskan kode skala industri sesuai
pada daftar VKBP15-DSIBS/VKBP15-DS. Tuliskan kode “1” (“IBS”) jika berasal dari
sampel VKBP15-DSIBS dan tuliskan kode “2” (“IMK”) jika berasal dari sampel VKBP15-
DS.
BLOK I : PENGENALAN TEMPAT
Blok ini digunakan untuk mencatat identitas responden. Tujuannya adalah untuk
memudahkan proses pengolahan data, dan mengetahui dari mana kuesioner tersebut berasal.
BAB
6
52
Rincian 1 s.d 6 : Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Kelurahan/Desa, Nomor Blok
Sensus dan Nomor Kode Sampel
Tuliskan nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan/desa, nomor blok
sensus dan nomor kode sampel sesuai dengan Blok I pada daftar VKBP15-DSIBS, atau
VKBP15-DS. Untuk perusahaan/usaha yang ada dalam daftar VKBP15-DSIBS dan berlokasi di
luar blok sensus terpilih, Nomor Blok Sensus dan Nomor Kode Sampel (NKS) boleh kosong.
Rincian 7 : Nomor urut perusahaan/usaha
Tuliskan nomor urut sampel sesuai dengan daftar VKBP15-DS atau daftar VKBP15-DSIBS
yang dijadikan dasar pemilihan sampel.
Rincian 8 : Nama lengkap perusahaan/usaha
Tuliskan secara lengkap dan jelas nama lengkap perusahaan/usaha. Jika kegiatan usaha tersebut
tidak mempunyai nama, maka tuliskan jenis usahanya dan diikuti nama pengelola usaha tersebut.
Contoh:
a. Perusahaan/usaha yang mempunyai nama:
1. INSAN INDOFOOD PERMAI, PT
2. LOLITASARI
b. Perusahaan/usaha yang tidak mempunyai nama:
1. INDUSTRI KUE (MIMIN) (usaha kue milik buMimin)
2. INDUSTRI DODOL (RENDY) (usaha dodol milik Pak Rendy)
Rincian 9 : Nama penanggung jawab perusahaan/usaha
Tuliskan secara lengkap nama penanggung jawab perusahaan/usaha bersangkutan. Nama
penanggung jawab bisa pemilik/pengusaha maupun pekerja. Satu orang bisa menjadi
penanggung jawab di beberapa kegiatan.
Contoh:
1. LUCKY PERMATA ABDULLAH
2. INDRIANI MURTY
Rincian 10 : Alamat lengkap perusahaan/usaha
Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara lengkap dan jelas alamat tempat usaha beserta
kode posnya. Tuliskan juga nomor telepon dan nomor faksimili pada tempat yang tersedia.
53
Alamat yang dituliskan di sini adalah alamat perusahaan/usaha, nama dan nomor jalan serta
nama kotanya. Apabila usaha tersebut tidak ada nama jalannya maka yang dituliskan adalah
identitas lain, seperti nama kampung, dukuh, RT dan RW atau identitas lain yang mudah untuk
dikenali kembali oleh petugas yang bersangkutan atau petugas lain apabila dilakukan kunjungan
ulang.
Contoh:
1. JL. ASIA BARU VII RT 6/10 NO. 3 Jakarta, 10650
2. JL. ALPUKAT Gg. SERUNI II RT 12/9 NO.8B Jakarta, 10710
Tuliskan nomor telepon dan faksimili beserta kode area.
Contoh:
Nomor telepon: (021) 3810291
Nomor faksimili: (021) 3461156
BLOK II : KETERANGAN PETUGAS
Blok ini dimaksudkan untuk mengetahui penanggung jawab kuesioner ini, baik yang
melakukan pencacahan maupun pengawasan. Tuliskan nama, tanggal mulai dan selesainya
kegiatan, serta tanda tangan, petugas pencacah dan pengawas.
Rincian 1 : Nama petugas
Tuliskan nama lengkap pencacah pada kolom 2 dan nama pengawas pada kolom 3 beserta gelar
yang dimiliki (jika ada).
Contoh: NINA ASIKIN; SUHENDRO MIRALI, ME
Rincian 2 : Jabatan
Tuliskan nama jabatan pencacah di kolom (2) dan pengawas di kolom (3)
Contoh: STAF KABUPATEN; KSK; MITRA STATISTIK
Rincian 3 : Tanggal
Tuliskan tanggal dimulai dan selesai dilakukannya pencacahan perusahaan/usaha pada kolom 2,
dan tanggal dilakukannya pemeriksaan dokumen oleh pengawas di kolom 3.
Contoh:
1. Tanggal 12-13April2015
2. Tanggal 8 April2015
Rincian 4 : Tanda tangan
Bubuhkan tandatangan pencacah di kolom 2 dan tandatangan pengawas di kolom 3.
54
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN / USAHA
Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan atau informasi mengenai kegiatan
utama yang dilakukan usaha tersebut dan keterangan mengenai penggunaan bahan pokok
sebagai bahan baku usaha tersebut. Bahan poko yang dicakup meliputi: beras, jagung, kacang
kedelai, daging sapi, daging ayam, bawang merah, bawang putih, cabe, tepung terigu, minyak
goreng, gula pasir, dan garam.
Industri Manufaktur: Kegiatan produksi yang mengubah barang dasar (bahan mentah) menjadi
barang jadi/setengah jadi dan atau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih
tinggi nilainya. Termasuk ke dalam kategori ini adalah kegiatan jasa industri pengolahan
(makloon).
Perusahaan/Usaha Industri Manufaktur: Unit kegiatan ekonomi yang melakukan/
mengusahakan industri manufaktur; terletak pada suatu bangunan/lokasi tertentu serta ada
seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut.
Contoh:
1. Usaha pembuatan kue basah
2. Perusahaan pembuatan Mie Instan
3. Usaha pembuatan jamu beras kencur
BPS mengklasifikasikan perusahaan/usaha industri manufaktur di Indonesia ke dalam 4 (empat)
skala usaha berdasarkan jumlah tenaga kerja/ pekerja pada suatu perusahaan/usaha.
Skala usaha tersebut adalah sebagai berikut:
Industri Besar : perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja
100 orang atau lebih
Industri Sedang : perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja
20-99 orang
Industri Kecil : perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja
5-19 orang
Industri Mikro : perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja 1-4
orang
55
Rincian 1 : Kegiatan utama
Tuliskan sejelas-jelasnya kegiatan utama perusahaan/usaha ini. Kode kegiatan ini mengacu pada
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 5-digit tahun 2009. Jangan lupa, tuliskan
juga kode 5-digit KBLI usaha tersebut.
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) merupakan klasifikasi baku statistik
mengenai kegiatan ekonomi yang terdapat di Indonesia. KBLI hanya mengelompokkan unit
produksi menurut kegiatan ekonomi, tidak membedakan unit produksi menurut kepemilikan,
jenis badan hukum, formal atau informal. KBLI 2009 menggunakan kode angka 5 digit yang
menunjukkan struktur klasifikasi.
Berikut adalah kode KBLI 5-digit untuk industri manufaktur yang kemungkinan menggunakan
bahan pokok sebagai bahan baku usahanya.
KBLI 5-digit yang menjadi cakupan dalam kegiatan ini
No. KBLI 5 Digit
Bahan Baku yang mungkin digunakan
Produk yang dihasilkan
(1) (2) (3) (4)
1. 10130 Daging sapi & ayam Industri Pengolahan dan Pengawetan Produk Daging dan Daging Unggas
2. 10216 Daging sapi & ayam, tepung terigu, bawang merah, bawang putih
Industri Berbasis Daging Lumatan Dan Surimi
3. 10311 Gula pasir, cabe merah, cabe rawit Industri Pengasinan/Pemanisan Buah-buahan Dan Sayuran
4. 10312 Gula pasir Industri Pelumatan Buah-buahan dan Sayuran
5. 10313 Gula pasir Industri Pengeringan Buah-buahan dan Sayuran
6. 10330 Gula pasir Industri Pengolahan Sari Buah dan Sayuran
7. 10390 Gula pasir, cabe merah, cabe rawit Industri Pengolahan dan Pengawetan Lainnya Buah-buahan dan Sayuran
8. 10391 Jagung, kedelai Industri Tempe Kedelai
9. 10392 Kedelai Industri Tahu Kedelai
10. 10399 Gula pasir Industri Pengolahan dan Pengawetan Lainnya Buah-buahan dan Sayuran
Untuk Perusahaan/ Usaha yang merupakan Industri Mikro Kecil (IMK),
pertanyaannya mengenai kondisi perusahaan / usaha pada Bulan Maret 2015
Untuk Perusahaan / Usaha yang merupakan Industri Besar Sedang (IBS),
pertanyaannya mengenai kondisi perusahaan / usaha pada Tahun 2014
56
No. KBLI 5 Digit
Bahan Baku yang mungkin digunakan
Produk yang dihasilkan
(1) (2) (3) (4)
11 10411 Jagung, Kedelai Industri Minyak Makan dan Lemak Nabati
12. 10424 Beras Industri Tepung dan Pelet Kelapa
13. 10490 Jagung dan kedelai Industri Minyak Makan dan Lemak Nabati dan Hewani Lainnya
14. 10510 Gula pasir Industri Pengolahan Susu Segar dan Krim
15. 10531 Gula pasir Industri Pengolahan Es Krim
16. 10532 Gula pasir Industri Pengolahan Es sejenisnya yang bisa dimakan
17. 10611 Jagung dan kedelai Industri Penggilingan dan Pembersihan Padi-padian dan Biji-bijian
18. 10614 Jagung dan kedelai Industri Pengupasan dan Pembersihan Biji-bijian Bukan Kopi dan Kakao
19. 10615 Kedelai Industri Pengupasan dan Pembersihan Kacang-kacangan
20. 10629 Jagung dan kedelai Industri Pati Lainnya
21. 10632 Jagung Industri Penggilingan dan Pembersihan Jagung
22. 10710 Gula pasir, tepung terigu dan jagung
Industri Produk Roti dan Kue
23. 10723 Gula pasir Industri Sirop
24. 10729 Gula pasir Industri Pengolahan Gula Lainnya Bukan Sirop
25. 10732 Gula pasir Industri Makanan dari Cokelat dan Kembang Gula
26. 10733 Gula pasir Industri Manisan Buah-buahan dan Sayuran Kering
27. 10740 Beras, tepung terigu dan minyak goreng
Industri Makaroni, mihun, dan produk sejenisnya
28. 10750 bahan pokok Industri Makanan dan Masakan Olahan
29. 10771 Gula pasir, bawang putih, den kedelai
Industri Kecap
30. 10772 Gula pasir, daging sapi, ayam, minyak goreng, cabe merah, cabe rawit, bawang merah dan putih
Industri Bumbu masak dan Penyedap masakan
31. 10791 Beras, gula pasir, daging sapi dan daging ayam
Industri Makanan bayi
32. 10792 bahan pokok Industri Kue basah
33. 10793 Tepung terigu, minyak goreng, cabe merah, rawit, bawang merah dan putih.
Industri Makanan dari kedele dan kacang bukan kecap , tempe dan tahu
34. 10794 Beras, gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, cabe merah, rawit, bawang merah dan putih
Industri Kerupuk, peyek, dan sejenisnya
35. 10799 Beras, gula pasir, tepung terigu, daging sapi, daging ayam, minyak
Industri Produk makanan lainnya
57
No. KBLI 5 Digit
Bahan Baku yang mungkin digunakan
Produk yang dihasilkan
(1) (2) (3) (4)
goreng, cabe merah, rawit, bawang merah dan putih
36. 10801 Beras Industri Ransum makanan hewan
37. 11010 Gula pasir Industri Minuman Keras
38. 11020 Gula pasir Industri Minuman anggur (sake)
39. 11030 Gula pasir Industri Minuman Keras dari Malt dan Malt
40. 11040 Gula pasir Industri Minuman Ringan
41. 11050 Gula pasir Industri Air Minum dan Air Mineral
42. 11090 Gula pasir Industri Minuman lainnya
43. 20232 Beras Industri Bahan kosmetik
44. 21021 Beras, beras ketan Industri simplisia (Bahan obat tradisional)
45. 21022 Beras, beras ketan Industri Produk obat tradisional
Contoh:
1. MEMBUAT KUE BROWNIES COKELAT
2. MEMBUAT JAMU BERAS KENCUR (Minuman penyegar)
3. MEMBUAT ROTI MANIS
Rincian 2 : Produk Utama yang dihasilkan
Tuliskan sejelas-jelasnya jenis produk utama yang dihasilkan oleh perusahaan/usaha ini. Apabila
hasil produksi lebih dari satu jenis dan data/keterangan produk tersebut tidak dapat dipisahkan,
maka penentuan produk utamanya berdasarkan:
1. Produk yang mempunyai nilai (harga * jumlah produk) terbesar dari beberapa produk
yang menggunakan bahan pokok sebagai bahan bakunya;
2. Jika nilai produk pengguna bahan pokok yang dihasilkan sama besar, maka pilih produk
yang mempunyai volume terbesar;
3. Jika nilai dan volume produk pengguna bahan pokok yang dihasilkan sama besar, maka
pilih produk yang mempunyai waktu proses produksi terlama;
4. Jika nilai, volume, dan waktu yang diperlukan sama, maka ditentukan menurut pengakuan
responden.
Contoh penentuan produk utama:
1. Usaha industri yang menghasilkan minuman jamu beras kencur (KBLI 11090) dengan nilai
produk Rp. 450.000,-/bulan dan peyek kacang (KBLI 10794) dengan nilai produk Rp.
58
200.000,-/bulan. Jika pencatatan mengenai penggunaan bahan bakunya tidak dapat
dipisahkan maka produk utamanya adalah jamu beras kencur (KBLI 11090).
2. Usaha industri yang melayani kebutuhan untuk sebuah perusahaan catering, yang setiap
bulannya mengirimkan 1.000 buah kue kering (KBLI 10710) dan sebanyak 1.500 buah
lemper (KBLI 10792) dengan nilai produk kue yang sama. Maka produk utamanya adalah
lemper (KBLI 10792).
Ketika menuliskan ‟Produk utama‟ harus sejelas-jelasnya agar dapat diketahui secara tepat kode
5-digit KBLI. Penulisan kode 5-digit KBLI dilakukan oleh pengawas.
No. Penulisan produk utama
yang salah
Penulisan produk utama
yang benar
1. Kue LEMPER DARI KETAN
2. Minuman JAMU DARI BERAS KENCUR
Rincian 3 : Banyaknya volume produk utama yang di hasilkan
Satuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Tuliskan berapa banyak volume produk utama yang di hasilkan dan satuannya.
Contoh satuan : Kaleng, Kg, Ton, Piece (pc), Bal, dsb.
Rincian 4 : Banyaknya pekerja dan hari kerja setiap bulan kegiatan
Tuliskan pada rincian 4 kolom (3) s.d (14), banyaknya pekerja dan banyaknya hari kerja pada
setiap bulan kegiatan dimulai dari bulan April 2014 s.d Maret 2015.
Pekerja: Semua orang tanpa memperhatikan usia dan jenis kelamin yang terlibat secara
langsung dalam pekerjaan/kegiatan di perusahaan/usaha.
Hari kerja: Hari perusahaan/usaha melakukan kegiatan dan ada seorang atau lebih yang bekerja
secara terus menerus paling sedikit satu jam.
Bulan kegiatan: Bulan perusahaan/usaha melakukan kegiatan walaupun satu hari.
Menentukan banyaknya pekerja per bulan:
Banyaknya pekerja yang bekerja pada masing-masing bulan atau rata-rata banyak pekerja setiap
bulan.
Menentukan banyak hari kerja per bulan:
Isikan banyaknya hari kerja pada bulan April 2014 s.d Maret 2015 untuk masing-masing bulan
kegiatan.
Apabila perusahaan/usaha sedang tidak ada kegiatan (seperti: tidak ada bahan baku/tidak musim,
libur panjang), maka pada bulan-bulan tersebut tidak ada kegiatan, sehingga isian banyak hari
kerja kosong.
59
Contoh:
Menghitung banyaknya pekerja dan banyaknya hari kerja pada masing-masing bulan atau rata-
rata banyak pekerja setiap bulan.
Suatu usaha industri kue kering mulai beroperasi komersial sejak bulan Januari 2014.
Berdasarkan catatan perusahaan, banyaknya pekerja dan banyaknya hari kerja yang tercatat pada
bulan Juni, Juli dan Agustus 2014 adalah sebagai berikut:
Bulan Juni 2014 :
Minggu-I (2 hari) = 8 orang, Minggu-II (6 hari) = 10 orang, Minggu-III (6 hari) = 10 orang,
Minggu-IV (6 hari) = 7 orang, Minggu-V (3 hari) = 6 orang.
Maka rata-rata banyaknya pekerja pada bulan Juni :
{[(2x8)+(6x10)+(6x10)+(6x7)+(3x6)]/(2+6+6+6+3)} = 196/23 = 8.52 ≈ 9 orang.
Banyak hari kerja pada bulan Juni:
(2+6+6+6+3)= 23 hari.
Bulan Juli 2014 :
Minggu-I (5 hari) = 8 orang, Minggu-II (6 hari) = 10 orang, Minggu-III (6 hari) = 11 orang,
Minggu-IV (6 hari) = 7 orang, Minggu-V (2 hari) = 6 orang.
Maka rata-rata banyaknya pekerja pada bulan Juli:
{[(5x8)+(6x10)+(6x11)+(6x7)+(2x6)]/(5+6+6+6+2)} = 220/25 = 8.80 ≈ 9 orang.
Banyak hari kerja pada bulan Juli :
(5 + 6 + 6 + 6 + 2)= 25 hari.
Bulan Agustus 2014 :
Minggu-I (3 hari) = 9 orang, Minggu-II (6 hari) = 12 orang, Minggu-III (6 hari) = 12 orang,
Minggu-IV (6 hari) = 11 orang, Minggu-V (4 hari) = 8 orang.
Maka rata-rata banyaknya pekerja pada bulan Agustus :
{[(3x9)+(6x12)+(6x12)+(6x11)+(4x8)]/(3+6+6+6+4)} = 269/25 = 10.76 ≈ 11 orang.
Banyak hari kerja pada bulan Juli:
(3 + 6 + 6 + 6 + 4)= 25 hari.
Sehingga apabila diisikan pada rincian 4, banyaknya hari kerja dan banyaknya pekerja:
60
Rincian 5 : Apakah selama periode tertentu, perusahaan/usaha menggunakan bahan
pokok berikut sebagai bahan bakunya?
Rincian ini di tujukan untuk mengetahui penggunaan konsumsi bahan pokok yang di dilakukan
oleh usaha Industri Manufaktur. Seperti pada uraian sebelumnya, referensi waktu pada rincian
ini adalah selama bulan Maret 2015 untuk Industri Mikro Kecil (IMK) dan selama tahun
2014 untuk Industri Besar Sedang (IBS)
Tuliskan kode angka ganjil (1, 3, 5, 7) jika usaha tersebut menggunakan salah satu dari bahan
pokok berikut: yaitu beras, jagung, kacang kedelai, daging sapi, daging ayam, bawang merah,
bawang putih, cabe, tepung terigu, minyak goreng, gula pasir, dan garam.
Tuliskan kode angka genap (2, 4, 6, 8) jika usaha tersebut tidak menggunakan salah satu dari
bahan pokok berikut: yaitu beras, jagung, kacang kedelai, daging sapi, daging ayam, bawang
merah, bawang putih, cabe, tepung terigu, minyak goreng, gula pasir, dan garam.
Rincian 6: Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan dan Stok Bahan Pokok oleh
Usaha/Perusahaan Selama Bulan Maret 2015 (IMK) atau Selama Tahun 2014
(IBS).
Tuliskan semua keterangan tentang banyaknya (volume) bahan pokok yang digunakan dalam
proses produksi dan banyaknya (volume) stok yang terdapat pada perusahaan/ usaha
bersangkutan dalam satuan kilogram (Kg), serta tuliskan nilai dari bahan pokok tersebut dalam
rupiah (Rp).
Bahan Pokok : kumpulan bahan pokok sebagai komponen bahan baku yang digunakan dalam
proses produksi untuk menghasilkan barang/jasa.
Dalam kuesioner VKBP15-SIND yang dimaksud bahan pokok adalah: beras, jagung, kacang
kedelai, daging sapi, daging ayam, bawang merah, bawang putih, cabe, tepung terigu, minyak
goreng, gula pasir dan garam, sedangkan bahan pokok yang lain tidak perlu dituliskan.
Mar Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nop Des Jan Feb (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
Banyaknya pekerja orang 9
Banyaknya hari kerja hari 23 25 25
2014 2015 Uraian Satuan
Perhitungan selanjutnya sama
Apr
9 11
61
Kolom (1) : Jenis Bahan Pokok
Jenis bahan pokok yang ditanyakan:
i. Beras, meliputi:
1. Beras.
2. Beras Ketan.
3. Tepung Beras/Ketan.
ii. Jagung, meliputi:
4. Jagung basah dengan kulit
5. Jagung basah tanpa kulit
6. Jagung kering tanpa kulit
7. Jagung pipilan basah
8. Jagung pipilan kering
9. Beras jagung
10. Tepung jagung/maizena
iii. Kacang kedelai, termasuk kacang kedelai lokal dan kacang kedelai
impor; meliputi:
11. Kedelai biji kering
12. Kedelai basah dengan kulit (baik dengan batang dan daun atau
tidak)
iv. Daging sapi, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan,
kepala, dan kulit; meliputi:
13. Daging sapi segar/giling
14. Daging sapi beku/asap
15. Tetelan
16. Tulang iga sapi
v. Daging ayam, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan;
meliputi:
17. Daging ayam ras (ayam potong)
18. Daging ayam buras (ayam kampung)
vi. Bawang merah, baik bawang merah lokal maupun impor, namun
tidak termasuk bawang daun dan bawang bombay; meliputi:
19. Bawang merah utuh (bawang kering konsumsi)
20. Bawang merah giling
21. bawang merah goreng
vii. Bawang putih, termasuk bawang putih lokal dan bawang putih
62
impor; meliputi:
22. Bawang putih utuh (bawang kering konsumsi)
23. Bawang putih giling
24. Bawang putih goreng
viii. Cabe, kecuali paprica dan saus cabe; meliputi:
25. Cabe merah besar dan cabe keriting segar
26. Cabe merah besar dan cabe keriting kering
27. Cabe merah besar dan cabe keriting giling
28. Cabe merah besar dan cabe keriting bubuk
29. Cabe hijau besar segar
30. Cabe hijau besar giling
31. Cabe rawit
ix. Tepung terigu, melipuiti:
32. Tepung terigu.
x. Minyak goreng, termasuk minyak goreng yang sudah dimurnikan
(dibuat oleh pabrik seperti Bimoli, Filma, dsb) maupun yang belum
dimurnikan (minyak klentik), baik curah maupun kemasan. Namun
tidak termasuk minyak samin, lemak, dan margarine. Meliputi:
33. Minyak kelapa
34. Minyak sawit
35. Minyak goreng lainnya seperti: minyak bunga matahari,
minyak jagung, minyak kedelai.
xi. Gula pasir, termasuk gula pasir lokal dan impor. Kecuali gula batu
dan gula biang (sakarin). Meliputi:
36. Gula pasir
xii. Garam, termasuk garam krosok/curah, garam halus, dan garam
kemasan. Meliputi:
37. Garam
Kolom(2)
:
Volume Bahan Pokok (Kg)
Tuliskan banyaknya (volume) bahan pokok yang digunakan sebagai bahan
baku proses produksi dan banyaknya bahan pokok yang belum digunakan
serta darimana bahan pokok tersebut berasal. Banyaknya bahan pokok
ditulis dalam satuan kilogram (kg).
Untuk Perusahaan/ Usaha IMK :
63
Stok Awal adalah stok pada awal Maret 2015, sedangkan stok akhir
adalah kondisi akhir Maret 2015
Pembelian, Pemberian, dan penggunaan bahan pokok adalah selama
bulan Maret 2015.
Untuk Perusahaan/ Usaha IBS :
Stok Awal adalah stok pada awal Januari 2014, sedangkan stok
akhir adalah kondisi pada akhir Desember 2014
Pembelian, Pemberian, dan penggunaan bahan pokok adalah
kondisi selama tahun 2014.
Kolom (3) : Nilai Bahan Pokok (Rupiah)
Tuliskan nilai untuk masing-masing bahan pokok yang digunakan dalam
proses produksi, nilai untuk masing-masing bahan pokok yang belum
digunakan (stok), serta nilai untuk masing-masing bahan pokok menurut
asal perolehannya. Satuan yang digunakan adalah dalam rupiah (Rp). Nilai
bahan pokok adalah harga dikalikan dengan banyaknya bahan pokok yang
digunakan selama bulan Maret 2015. Apabila bahan pokok yang digunakan
lebih dari satu jenis/merk dengan harga yang berbeda, maka nilai bahan
baku merupakan penjumlahan dari nilai masing-masing jenis bahan pokok
tersebut.
Contoh:
Pabrik Kue „BU CHAIRUNISSA‟ selama bulan Maret 2015 diperoleh
catatan:
Hasil produksi kue kering, arem-arem, dan kue lainya.
Jumlah hari operasi usaha adalah 20 hari.
Bahan baku yang digunakan selama bulan Maret 2015 meliputi:
tepung terigu sebanyak 100kg, beras sebanyak 60kg, beras ketan
40kg, gula pasir sebanyak 20kg, dan garam dapur sebanyak 5kg.
Bahan baku yang tersedia pada awal Maret adalah tepung terigu
sebanyak 10kg, beras sebanyak 8kg, beras ketan 5kg, gula pasir
sebanyak 2kg, dan garam dapur sebanyak 1kg.
Pembelian bahan baku selama bulan Maret meliputi: tepung terigu
sebanyak 120kg, beras sebanyak 100kg, beras ketan 50kg, gula
pasir sebanyak 30kg, dan garam dapur sebanyak 10kg.
64
Bahan baku yang masih tersisa (belum digunakan) pada akhir bulan
Maret 2015 meliputi: tepung terigu sebanyak 30kg, beras sebanyak
48kg, beras ketan 15kg, gula pasir sebanyak 12kg, dan garam dapur
sebanyak 6kg.
Harga tepung terigu 8.000/kg, beras ketan Rp. 12.000/kg, beras Rp
8.000/kg, gula pasir Rp. 12.600/kg, dan garam dapur Rp. 1.000/kg.
Berikut ringkasannya:
Bahan Baku Stok awal Pembelian Diolah/ digunakan Stok akhir
(1) (2) (3) (4) (5)
Tepung Terigu (kg) 10 120 100 30
Beras (kg) 8 100 60 48
Beras Ketan (kg) 5 50 40 15
Gula Pasir (kg) 2 30 20 12
Garam (kg) 1 10 5 6
Bagaimana pengisian pada Blok III Rincian 6 dan 7:
6.
1. Beras
a.
b.
c. Stok Awal
d. Stok Akhir
a.
b.
c. Stok Awal
d. Stok Akhir
5 60.000
15 180.000
48 384.000
40 480.000
50 600.000
Pembelian, Pemberian,
dan Produksi Sendiri
Pembelian, Pemberian,
dan Produksi Sendiri
Jenis Bahan Pokok
(1)
Konsumsi/Penggunaan/
Pengolahan
Konsumsi/Penggunaan/
Pengolahan
Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan dan Stok Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan
Selama Bulan Maret 2015 (IMK) atau Selama Tahun 2014 (IBS)
i. Beras
ii. Beras Ketan
Volume Bahan Pokok
(Kg)
(2)
Nilai Bahan Pokok
(Rp)
(3)
60 480.000
100 800.000
8 64.000
65
7.
6. Tepung Terigu
8. Gula Pasir
9. Garam
100 800.000
20 252.000
5 5.000
(2)
Nilai Bahan Pokok
(Rp)
(3)
Jenis Bahan Pokok
(1)
Penggunaan Bahan Pokok
(Kg)
Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama Bulan Maret
2015 (IMK) atau Selama Tahun 2014 (IBS) (lanjutan)
BLOK IV: CATATAN
Tuliskan dengan singkat dan jelas berkaitan dengan isian yang mungkin meragukan pada
waktu pelaksanaan pendaftaran perusahaan/usaha.
BLOK V: PENGESAHAN
Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas dalam usaha permintaan data
kepada responden/perusahaan. Tuliskan nama pemberi jawaban, jabatan, nomor telepon, tanggal
pengesahan, serta tanda tangan dan cap perusahaan (jika ada).
66
67
TATA CARA PENGISIAN DAFTAR VKBP15-SRS
Daftar VKBP15-SRS
Daftar ini digunakan untuk mencacah usaha Rumah Sakit. Dalam pelaksanaan
pencacahan usaha ini, petugas akan dibekali daftar VKBP15-DSPRS, yaitu daftar nama dan
alamat usaha Rumah Sakit. Kuesioner yang digunakan adalah VKBP15-SRS yang mencatat data
konsumsi terkait penggunaan bahan pokok sebagai bahan baku dan stok yang ada pada usaha
terpilih. Perusahaan atau usaha sampel pada survei ini adalah Rumah Sakit yang mempunyai
ruang rawat inap pada kabupaten/kota/blok sensus terpilih.
Daftar VKBP15-SRS terdiri dari 5 blok yaitu:
Blok I. Pengenalan Tempat
Blok II. Keterangan Petugas
Blok III. Keterangan Perusahaan / Usaha
Blok IV. Catatan
Blok V. Pengesahan
BLOK I : PENGENALAN TEMPAT
Blok ini digunakan untuk mencatat identitas responden. Blok identitas ini digunakan
untuk memudahkan proses pengolahan data dan mengetahui kelengkapan pemasukan kuesioner.
Rincian 1 s.d 4
Tuliskan nama dan kode Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan sesuai dengan
keterangan wilayah pada daftar VKBP15-DSPRS.
Rincian 5 : Nomor urut perusahaan/ usaha
Tuliskan nomor urut perusahaan/usaha sesuai dengan Kolom (4) daftar VKBP15-DSPRS.
Rincian 6 : Nama Rumah Sakit
Tuliskan secara lengkap dan jelas nama Rumah Sakit.
BAB
7
68
Contoh: RSUP Dr.KARIADI, RSUD KUALA KURUN, RS KUSTA KEDIRI, RSIB
HERMINA
Rincian 7 : Nama penanggung jawab Rumah Sakit
Tuliskan secara lengkap nama penanggung jawab usaha. Nama penanggung jawab bisa
pemilik/pengusaha maupun pekerja. Satu orang bisa menjadi penanggung jawab di beberapa
kegiatan.
Rincian 8 : Alamat lengkap usaha
Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara lengkap dan jelas alamat tempat usaha beserta
kode posnya. Tuliskan juga nomor telepon, nomor faksimili pada tempat yang tersedia. Alamat
yang dituliskan di sini adalah alamat perusahaan/usaha, nama dan nomor jalan serta nama
kotanya. Apabila usaha tersebut tidak ada nama jalannya maka yang dituliskan adalah identitas
lain, seperti nama kampung, dukuh, RT dan RW, atau identitas lain yang mudah untuk dikenali
kembali oleh petugas yang bersangkutan atau petugas lain apabila dilakukan kunjungan.
BLOK II : KETERANGAN PETUGAS
Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas baik yang melakukan
pendaftaran, maupun pengawasan. Tuliskan nama petugas, jabatan, tanggal pelaksanaan
kegiatan dan tandatangan pencacah dan pengawas pada kolom yang sesuai.
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA
Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan pokok mengenai komoditi bahan
pokok yang dikonsumsi pada usaha yang terpilih sebagai sampel.
Rincian 1 : Kategori/jenis usaha rumah sakit ini
Lingkari salah satu kode kegiatan utama usaha responden, apakah Rumah Sakit atau Rumah
Sakit Bersalin/Rumah Bersalin, kemudian isikan kode yang dilingkari tersebut pada kotak yang
tersedia.
Rumah Sakit (RS) adalah sarana kesehatan/bangunan tempat untuk melayani penderita
yangsakit untuk berobat rawat jalan atau rawat inap yang pelayanannya disediakan oleh
dokter,perawat dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Rumah Sakit mencakup rumah sakit umum
dan khusus. Rumah sakit umum bisa dimiliki oleh: Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
TNI/POLRI atau swasta/BUMN. RS Pemerintah Pusat misalnya RSCM/RSUP Dr.
69
Ciptomangunkusumo Jakarta, RS Pemerintah Daerah misalnya RS Abdul Muluk di Lampung,
RS Bhayangkara milik POLRI dan RS Swasta misalnya RS Stella Maris di Kota Makasar-
Sulawesi Selatan, RS Pelni dan RS Pertamina milik BUMN. Sedangkan rumah sakit khusus
contohnya adalah jasa kesehatan perawatan paru-paru dan jasa kesehatan jantung.
Rumah Sakit Bersalin adalah rumah sakit khusus untuk persalinan, dilengkapi pelayanan
spesialis pemeriksaan kehamilan, persalinan, rawat inap dan rawat jalan ibu dan anak yang
beradadi bawah pengawasan dokter spesialis kandungan.
Rumah Bersalin adalah sarana pelayanan kesehatan dengan izin sebagai rumah bersalin,
dilengkapi pelayanan pemeriksaan kehamilan, persalinan serta pemeriksaan ibu dan anak yang
berada di bawah pengawasan bidan senior.
Biasanya Jasa kesehatan Bersalin/Rumah Bersalin dikelola oleh swasta, misalnya RSB Bunda
Menteng Jakarta. RSB biasanya melakukan pelayanan operasi, sedangkan RB tidak melakukan
tindakan operasi.
Rincian 2 : Apakah mengolah bahan pokok berikut untuk konsumsi pasien rawat inap
Rumah Sakit selama Bulan Maret 2015?
Pertanyaan ini untuk mengetahui apakah jasa kesehatan ini menggunakan bahan pokok untuk
makanan yang akan dikonsumsi oleh pasien yang sedang menjalani rawat inap pada jasa
kesehatan tersebut selama bulan Maret 2015, dan bukan berasal dari jasa boga/catering.
Tuliskan kode (1,3,5,7) jika usaha tersebut menggunakan salah satu dari bahan pokok, yaitu
beras, jagung, kacang kedelai, daging sapi, daging ayam, bawang merah, bawang putih, cabe,
tepung terigu, minyak goreng, gula pasir, dan garam pada usaha terpilih.
Tuliskan kode (2,4,6,8) jika usaha tersebut tidak menggunakan salah satu dari bahan pokok,
yaitu beras, jagung, kacang kedelai, daging sapi, daging ayam, bawang merah, bawang putih,
cabe, tepung terigu, minyak goreng, gula pasir, dan garam.
Rincian 3 : Jumlah pasien rawat inap pada akhir Bulan Maret 2015 : ....................Orang
Tuliskan banyaknya jumlah pasien rawat inap pada akhir bulan Maret 2015.
PERHATIAN, Apabila semua jawaban dari rincian 2 berkode 2, 4, 6, atau 8 (“tidak”)
maka STOP
70
Rincian 4: Keterangan Pengolahan/Penggunaan dan Stok Bahan Pokok untuk Konsumsi
Pasien Rumah Sakit Selama Bulan Maret 2015
Keterangan stok dan jumlah penggunaan bahan pokok yang dituliskan disini adalah semua bahan
pokok yang digunakan oleh usaha ini untuk konsumsi pasien yang menginap pada Rumah Sakit
tersebut selama bulan Maret2015.
Kolom (1) : Jenis Bahan Pokok
Jenis bahan pokok yang ditanyakan:
i. Beras, meliputi:
1. Beras.
2. Beras Ketan.
3. Tepung Beras/Ketan.
ii. Jagung, meliputi:
4. Jagung basah dengan kulit
5. Jagung basah tanpa kulit
6. Jagung kering tanpa kulit
7. Jagung pipilan basah
8. Jagung pipilan kering
9. Beras jagung
10. Tepung jagung/maizena
iii. Kacang kedelai, termasuk kacang kedelai lokal dan kacang kedelai
impor; meliputi:
11. Kedelai biji kering
12. Kedelai basah dengan kulit (baik dengan batang dan daun atau
tidak)
iv. Daging sapi, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan,
kepala, dan kulit; meliputi:
13. Daging sapi segar/giling
14. Daging sapi beku/asap
15. Tetelan
16. Tulang iga sapi
v. Daging ayam, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan;
meliputi:
17. Daging ayam ras (ayam potong)
18. Daging ayam buras (ayam kampung)
71
vi. Bawang merah, baik bawang merah lokal maupun impor, namun
tidak termasuk bawang daun dan bawang bombay; meliputi:
19. Bawang merah utuh (bawang kering konsumsi)
20. Bawang merah giling
21. bawang merah goreng
vii. Bawang putih, termasuk bawang putih lokal dan bawang putih impor;
meliputi:
22. Bawang putih utuh (bawang kering konsumsi)
23. Bawang putih giling
24. Bawang putih goreng
viii. Cabe, kecuali paprica dan saus cabe; meliputi:
25. Cabe merah besar dan cabe keriting segar
26. Cabe merah besar dan cabe keriting kering
27. Cabe merah besar dan cabe keriting giling
28. Cabe merah besar dan cabe keriting bubuk
29. Cabe hijau besar segar
30. Cabe hijau besar giling
31. Cabe rawit
ix. Tepung terigu, melipuiti:
32. Tepung terigu.
x. Minyak goreng, termasuk minyak goreng yang sudah dimurnikan
(dibuat oleh pabrik seperti Bimoli, Filma, dsb) maupun yang belum
dimurnikan (minyak klentik), baik curah maupun kemasan. Namun
tidak termasuk minyak samin, lemak, dan margarine. Meliputi:
33. Minyak kelapa
34. Minyak sawit
35. Minyak goreng lainnya seperti: minyak bunga matahari, minyak
jagung, minyak kedelai.
xi. Gula pasir, termasuk gula pasir lokal dan impor. Kecuali gula batu
dan gula biang (sakarin). Meliputi:
36. Gula pasir
xii. Garam, termasuk garam krosok/curah, garam halus, dan garam
kemasan. Meliputi:
37. Garam
72
Kolom(2)
Kolom (3)
:
:
Volume Bahan Pokok (Kg)
Tuliskan volume bahan pokokyang digunakan dalam satuan kilogram.
Nilai Bahan Pokok (Rp)
Tuliskan nilai bahan pokokyang digunakan dalam rupiah (Rp). Nilai bahan
pokok adalah nilai volume bahan pokok yang digunakan selama bulan Maret
2015 kemudian dikonversikan ke dalam nilai rupiah. Apabila bahan pokok
yang digunakan lebih dari satu jenis/merk dengan harga yang berbeda, maka
nilai bahan baku merupakan penjumlahan dari nilai masing-masing jenis
bahan pokok tersebut.
BLOK V : CATATAN
Blok ini bertujuan untuk menginformasikan hal-hal penting yang tidak dicakup di daftar
pertanyaan.Tuliskan hal-hal penting apabila ada yang perlu diberi catatan berkaitan dengan
perusahaan/usaha yang menjadi responden.
BLOK VI : PENGESAHAN
Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas dalam usaha permintaan data
kepada responden/perusahaan. Tuliskan nama pemberi jawaban, jabatan, nomor telepon, tanggal
pengesahan, serta tanda tangan dan cap perusahaan (jika ada).
73
TATA CARA PENGISIAN DAFTAR VKBP15-SLP
Daftar VKBP15-SLP
Daftar ini digunakan untuk mencacah penggunaan bahan pokok untuk pengolahan
makanan sebagai konsumsi penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan
(Rutan). Dalam pelaksanaan pencacahan Lapas/Rutan ini, petugas akan dibekali daftar VKBP15-
DSLP, yaitu daftar nama dan alamat Lapas dan Rutan serta kuesioner VKBP15-SLP untuk
mencatat data konsumsi bahan pokok untuk konsumsi penghuni Lapas/Rutan dan stok bahan
pokok yang dimiliki. Lapas atau Rutan yang pada pencacahan ini adalah semua Lapas atau
Rutan pada kabupaten/kota terpilih.
Daftar VKBP15-SLP terdiri dari 5blok yaitu
Blok I. Pengenalan Tempat
Blok II. Keterangan Petugas
Blok III. Keterangan Perusahaan / Usaha
Blok IV. Catatan
Blok V. Pengesahan
BLOK I : PENGENALAN TEMPAT
Blok ini digunakan untuk mencatat identitas responden. Blok identitas ini digunakan
untuk memudahkan proses pengolahan data dan mengetahui kelengkapan pemasukan kuesioner.
Rincian 1 s.d 4
Tuliskan nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan dan daerah sesuai
dengan keterangan wilayah pada daftar VKBP15-DSLP.
Rincian 5 : Nomor urut sampel
Tuliskan nomor urut sampel sesuai dengan Kolom (4) daftar VKBP15-DSLP
BAB
8
74
Rincian 6 : Nama Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan
Tuliskan secara lengkap dan jelas nama Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan.
Contoh: LEMBAGA PEMASYARAKATAN SUKAMISKIN, RUMAH TAHANAN
SALEMBA, CABANG RUTAN JANTHO
Rincian 7 : Nama Kepala Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan
Tuliskan secara lengkap nama kepala/penanggung jawab Lembaga Pemasyarakatan/Rumah
Tahanan.
Rincian 8 : Alamat lengkap
Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara lengkap dan jelas alamat lapas/rutan beserta
kode posnya. Tuliskan juga nomor telepon, nomor faksimili pada tempat yang tersedia. Alamat
yang dituliskan di sini adalah alamat Lapas/Rutan, nama dan nomor jalan serta nama kotanya.
Apabila Lapas/Rutan tersebut tidak ada nama jalannya maka yang dituliskan adalah identitas
lain, seperti nama kampung, dukuh, RT dan RW, atau identitas lain yang mudah untuk dikenali
kembali oleh petugas yang bersangkutan atau petugas lain apabila dilakukan kunjungan.
BLOK II : KETERANGAN PETUGAS
Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas baik yang melakukan
pendaftaran, maupun pengawasan. Tuliskan nama petugas, jabatan, tanggal pelaksanaan
kegiatan dan tandatangan pencacah dan pengawas pada kolom yang sesuai.
BLOK III : KETERANGAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN
Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan mengenai lembaga pemasyarakatan
dan komoditi bahan pokok yang digunakan untuk konsumsi penghuniLapas/Rutan.
Rincian 1 : Kategori/Jenis Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan
Lingkari kategori atau jenis lapas/rutan yang menjadi responden dan pindahkan kode yang
dilingkari ke kotak yang tersedia.
Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan
narapidana dan anak didik. Lapas diketuai oleh seorang ketua, dan berfungsi melakukan
pembinaan narapidana/anak didik; memberikan bimbingan, mempersiapkan sarana dan
mengelola hasil kerja; melakukan bimbingan sosial/kerohaniaan narapidana/anak didik;
75
melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib LAPAS; dan melakukan urusan tata usaha
dan rumah tangga.
Berdasarkan kapasitas, tempat kedudukan (lokasi) dan kegiatan kerja, Lapas di klasifikasikan
menjadi tiga yaitu:
1. LAPAS Kelas I terdiri dari:
a. Bagian Tata Usaha;
b. Bidang Pembinaan Narapidana;
c. Bidang Kegiatan Kerja;
d. Bidang Administrasi Keamanan dan Tata Tertib;
e. Kesatuan Pengamanan LAPAS
2. LAPAS Kelas IIA terdiri dari:
a. Sub Bagian Tata Usaha;
b. Seksi Bimbingan Narapidana/ Anak Didik;
c. Seksi Kegiatan Kerja;
d. Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib;
e. Kesatuan Pengamanan LAPAS
3. LAPAS Kelas IIB terdiri dari:
a. Sub Bagian Tata Usaha;
b. Seksi Bimbingan Narapidana/ Anak Didik dan Kegiatan Kerja;
c. Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib;
d. Kesatuan Pengamanan LAPAS
Rumah Tahanan Negara (RUTAN) adalah unit pelaksanaan teknis dibidang penahanan untuk
kepentingan penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan disidang pengadilan yang berada dibawah
dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman.
RUTAN dipimpin oleh seorang kepala yang mempunyai tugas melaksanakan perawatan
terhadap tersangka atau terdakwa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Berdasarkan atas kapasitas dan lokasi, rutan diklasifikasikan menjadi
1. RUTAN Kelas I (satu) terdiri dari :
a. Seksi Pelayanan Tahanan
b. Seksi Pengelolaan Rutan
c. Kesatuan Pengamanan Rutan
d. Urusan Tata Usaha
76
2. RUTAN Kelas II (dua) A terdiri dari
a. Sub Seksi Pelayanan Tahanan;
b. Sub Seksi Bimbingan Kegiatan;
c. Sub Seksi Pengelolaan RUTAN;
d. Kesatuan Pengamanan RUTAN;
e. Petugas Tata Usaha
3. RUTAN Kelas II (dua) B terdiri dari
a. Sub Seksi Pelayanan Tahanan
b. Sub Seksi Pengelolaan RUTAN;
c. Kesatuan Pengamanan RUTAN;
d. Petugas Tata Usaha
4. Cabang RUTAN terdiri dari
a. Sub Seksi Pelayanan Tahanan dan Pengelolaan Cabang Rutan
b. Petugas Pengamanan Cabang Rutan
Rincian 2 : Apakah mengolah bahan pokok berikut untuk konsumsi penghuni Lapas
selama bulan Maret 2015?
Pertanyaan ini untuk mengetahui apakah Lapas/Rutan ini menggunakan bahan pokok untuk
makanan atau minuman yang akan dikonsumsi oleh para narapidana yang sedang menjalani
hukuman atau pegawai lapas/rutan, dan bukan berasal dari jasa boga/catering.
Tuliskan kode (1,3,5,7) jika usaha tersebut menggunakan salah satu dari bahan pokok, yaitu
beras, jagung, kacang kedelai, daging sapi, daging ayam,bawang merah, bawang putih,cabe,
tepung terigu, minyak goreng, gula pasir, dan garam.
Tuliskan kode (2,4,6,8) jika usaha tersebut tidak menggunakan salah satu dari bahan pokok,
yaitu beras, jagung, kacang kedelai, daging sapi, daging ayam,bawang merah, bawang
putih,cabe, tepung terigu, minyak goreng, gula pasir, dan garam.
Rincian 3 : Jumlah penghuni lapas/rutan pada bulan Maret 2015 : .................... Orang
Tuliskan banyaknya jumlah penghuni lapas/rutan baik narapidana baik yang berstatus tetap
maupun titipan pada saat bulan Maret 2015.
PERHATIAN, Apabila semua jawaban dari rincian 2 berkode 2, 4, 6, atau 8 (“tidak”)
maka STOP
77
Rincian 4: Keterangan Pengolahan/Penggunaan dan Stok Bahan Pokok untuk Konsumsi
Penghuni Lapas Selama Bulan Maret 2015
Jumlah bahan bakupokok yang dituliskan disini adalah semua bahan pokok yang digunakan oleh
Lapas/Rutan ini baik yang dikonsumsi oleh penghuni Lapas/Rutan, baik narapidana maupun
pegawai pada Lapas/Rutan tersebut.
Kolom (1) : Jenis Bahan Pokok
Jenis bahan pokok yang ditanyakan:
i. Beras, meliputi:
1. Beras.
2. Beras Ketan.
3. Tepung Beras/Ketan.
ii. Jagung, meliputi:
4. Jagung basah dengan kulit
5. Jagung basah tanpa kulit
6. Jagung kering tanpa kulit
7. Jagung pipilan basah
8. Jagung pipilan kering
9. Beras jagung
10. Tepung jagung/maizena
iii. Kacang kedelai, termasuk kacang kedelai lokal dan kacang kedelai
impor; meliputi:
11. Kedelai biji kering
12. Kedelai basah dengan kulit (baik dengan batang dan daun atau
tidak)
iv. Daging sapi, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan,
kepala, dan kulit; meliputi:
13. Daging sapi segar/giling
14. Daging sapi beku/asap
15. Tetelan
16. Tulang iga sapi
v. Daging ayam, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan;
meliputi:
17. Daging ayam ras (ayam potong)
18. Daging ayam buras (ayam kampung)
78
vi. Bawang merah, baik bawang merah lokal maupun impor, namun
tidak termasuk bawang daun dan bawang bombay; meliputi:
19. Bawang merah utuh (bawang kering konsumsi)
20. Bawang merah giling
21. bawang merah goreng
vii. Bawang putih, termasuk bawang putih lokal dan bawang putih impor;
meliputi:
22. Bawang putih utuh (bawang kering konsumsi)
23. Bawang putih giling
24. Bawang putih goreng
viii. Cabe, kecuali paprica dan saus cabe; meliputi:
25. Cabe merah besar dan cabe keriting segar
26. Cabe merah besar dan cabe keriting kering
27. Cabe merah besar dan cabe keriting giling
28. Cabe merah besar dan cabe keriting bubuk
29. Cabe hijau besar segar
30. Cabe hijau besar giling
31. Cabe rawit
ix. Tepung terigu, melipuiti:
32. Tepung terigu.
x. Minyak goreng, termasuk minyak goreng yang sudah dimurnikan
(dibuat oleh pabrik seperti Bimoli, Filma, dsb) maupun yang belum
dimurnikan (minyak klentik), baik curah maupun kemasan. Namun
tidak termasuk minyak samin, lemak, dan margarine. Meliputi:
33. Minyak kelapa
34. Minyak sawit
35. Minyak goreng lainnya seperti: minyak bunga matahari, minyak
jagung, minyak kedelai.
xi. Gula pasir, termasuk gula pasir lokal dan impor. Kecuali gula batu
dan gula biang (sakarin). Meliputi:
36. Gula pasir
xii. Garam, termasuk garam krosok/curah, garam halus, dan garam
kemasan. Meliputi:
37. Garam
79
Kolom(2)
Kolom (3)
:
:
Volume Bahan Pokok yang Digunakan (Kg)
Tuliskan banyaknya bahan pokokyang digunakan dalam satuan kilogram
(Kg).
Nilai Bahan Pokok (Rp)
Tuliskan nilai bahan pokok yang digunakan dalam rupiah (Rp). Nilai bahan
pokok adalah nilai volume bahan pokok yang digunakan selama bulan Maret
2015 kemudian dikonversikan ke dalam nilai rupiah. Apabila bahan pokok
yang digunakan lebih dari satu jenis/merk dengan harga yang berbeda, maka
nilai bahan baku merupakan penjumlahan dari nilai masing-masing jenis
bahan pokok tersebut.
BLOK IV : CATATAN
Blok ini bertujuan untuk menginformasikan hal-hal penting yang tidak dicakup di daftar
pertanyaan. Tuliskan hal-hal penting apabila ada yang perlu diberi catatan yang berkaitan
dengan perusahaan/usaha yang menjadi responden.
BLOK V : PENGESAHAN
Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas dalam usaha permintaan data
kepada responden. Tuliskan nama pemberi jawaban, jabatan, nomor telepon, tanggal
pengesahan, serta tanda tangan dan cap instansi.
LAMPIRAN
83
Lampiran 1. Daftar cakupan KBLI dalam Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015
No Kategori Deskripsi KBLI 2009 KBLI 2009 KBLI 2005
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Penyediaan akomodasi Hotel bintang lima 55111 55111 Hotel bintang empat 55112 55112 Hotel bintang tiga 55113 55113 Hotel bintang dua 55114 55114 Hotel bintang satu 55115 55115
2 Penyediaan makan minum
Restoran 56101 55211, 55212,
55213 Warung Makan 56102 55214,55220 Kedai Makanan 56103 55240
Jasa boga untuk suatu event tertentu
56210 55260
Penyedia makanan lainnya 56290 55260
Penyediaan Makanan keliling/tempat tidak tetap
56104 55250
Rumah Minum/Cafe 56303 55211 Kedai Minuman 56304 55240 Rumah/Kedai obat tradisional 56305 55240
Penyediaan minuman keliling/tempat tidak tetap
56306 55250
3 Jasa Kesehatan Jasa Rumah Sakit Pemerintah 86101 85111 Jasa Rumah Sakit Swasta 86103 85113
4 Lembaga Pemasyarakatan
Lembaga peradilan 84233 75233
5 Industri Industri pengolahan dan pengawetan produk daging dan daging unggas
10130 15112
Industri pengolahan dan pengawetan lainnya untuk ikan
10219 15129
Industri pengolahan dan pengawetan ikan dan biota air (bukan udang) dalam kaleng
10221 15121
Industri pengolahan dan pengawetan lainnya untuk biota air lainnya
10299 15129
Industri pengasinan/pemanisan buah-buahan dan sayuran
10311 15132
Industri pelumatan buah-buahan dan sayuran
10312 15133
Industri Pengeringan Buah-buahan dan Sayuran
10313 15134
Industri Pengolahan dan Pengawetan Buah-buahan dan Sayuran Dalam Kaleng
10320 15131
84
No Kategori Deskripsi KBLI 2009 KBLI 2009 KBLI 2005
(1) (2) (3) (4) (5)
Industri Pengolahan Sari Buah dan Sayuran
10330 15139
Industri Tempe Kedelai 10391 15494 Industri Tahu Kedelai 10392 15494
Industri Pengolahan Susu Segar dan Krim
10510 15201
Industri Pengolahan Susu Bubuk dan Susu Kental
10520 15201
Industri Pengolahan Es Krim 10531 15203
Industri Pengolahan Es Sejenisnya yang Dapat Dimakan (Bukan Es Batu dan balok)
10532 15492
Industri Berbagai Macam Tepung dari Padi-padian, Biji-bijian, Kacang-kacangan, umbi-umbian dan sejenisnya
10618 15322
Industri Pati Ubi Kayu 10621 15323 Industri Produk Roti dan Kue 10710 15410 Industri Sirop 10723 15424
Industri Pengolahan Gula Lainnya Bukan Sirop
10729 15429
Industri Makanan dari Cokelat dan Kembang Gula
10732 15432
Industri Manisan Buah-buahan dan Sayuran Kering
10733 15132,15134
Industri Kembang Gula Lainnya
10739 15432
Industri Makaroni, Mie dan Produk Sejenisnya
10740 15440
Industri Makanan dan Masakan Olahan
10750 15499
Industri Pengolahan Kopi dan Teh
10761 15491
Industri Kecap 10771 15493
Industri Bumbu Masak dan Penyedap Masakan
10772 15497
Industri Produk Masak dari Kelapa
10773 15499
Industri Produk Masak Lainnya
10779 15499
Industri Kue Basah 10792 15498
Industri Makanan dari Kedele dan Kacang-kacangan Lainnya Bukan Kecap, tahu, dan tempe
10793 15495
Industri Kerupuk, Keripik, Peyek dan Sejenisnya
10794 15496
Industri Produk Makanan Lainnya
10799 15499
Industri Ransum Makanan Hewan
10801 15331
85
No Kategori Deskripsi KBLI 2009 KBLI 2009 KBLI 2005
(1) (2) (3) (4) (5)
Industri Konsentrat Makanan Hewan
10802 15332
Industri Minuman Keras 11010 15510
Industri Minuman Anggur (Wine)
11020 15520
Industri Minuman Keras dari Malt dan Malt
11030 15530
Industri Minuman Ringan 11040 15541 Industri Minuman Lainnya 11090 24235
Industri Sabun Dan Bahan Pembersih Keperluan Rumah Tangga
20231 24241
Industri Bahan Kosmetik dan Kosmetik, Termasuk Pasta Gigi
20232 24241, 24242
Industri Bahan Farmasi 21011 24231 Industri Produk Farmasi 21012 24232
Industri Produk Obat Tradisional
21022 24234
86
Lampiran 2. Alokasi sampel usaha menurut jenis usaha dan provinsi VKBP 2015
Provinsi
Alokasi sampel usaha
Total Industri
Usaha Penyedia akomodasi, dan Penyediaan Makan
minum
(1) (2) (3) (4)
11 Aceh 154 698 852
12 Sumatera Utara 149 1243 1392
13 Sumatera Barat 142 853 995
14 Riau 104 736 840
15 Jambi 100 533 633
16 Sumatera Selatan 129 756 885
17 Bengkulu 98 426 524
18 Lampung 143 801 944
19 Kepulauan Bangka Belitung 96 366 462
21 Kepulauan Riau 97 435 532
31 DKI Jakarta 101 1586 1687
32 Jawa Barat 360 2281 2641
33 Jawa Tengah 537 1809 2346
34 Di Yogyakarta 141 750 891
35 Jawa Timur 467 2065 2532
36 Banten 180 1121 1301
51 B A L I 114 752 866
52 Nusa Tenggara Barat 142 642 784
53 Nusa Tenggara Timur 112 378 490
61 Kalimantan Barat 128 645 773
62 Kalimantan Tengah 102 489 591
63 Kalimantan Selatan 121 751 872
64 Kalimantan Timur 99 577 676
65 Kalimantan Utara 90 258 348
71 Sulawesi Utara 110 551 661
72 Sulawesi Tengah 113 498 611
73 Sulawesi Selatan 175 753 928
74 Sulawesi Tenggara 121 436 557
75 Gorontalo 103 381 484
76 Sulawesi Barat 94 284 378
81 Maluku 101 333 434
82 Maluku Utara 97 270 367
91 Papua Barat 89 236 325
94 Papua 91 307 398
Jumlah 5.000 25.000 30.000
87
Lampiran 3a. Jumlah Sampel Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 Menurut Kabupaten
Provinsi
Sampel Usaha/ perusahaa
n penyedia
akomodasi & PMM
Industri Manufaktur
Tertentu
Kab BS Usaha
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
11 Aceh 8 171 852 698 154
12 Sumatera Utara 15 279 1.392 1.243 149
13 Sumatera Barat 8 199 995 853 142
14 Riau 8 168 840 736 104
15 Jambi 6 127 633 533 100
16 Sumatera Selatan 8 177 885 756 129
17 Bengkulu 5 105 524 426 98
18 Lampung 8 189 944 801 143
19 Kepulauan Bangka Belitung 5 93 462 366 96
21 Kepulauan Riau 6 107 532 435 97
31 DKI Jakarta 5 338 1.687 1.586 101
32 Jawa Barat 19 529 2.641 2.281 360
33 Jawa Tengah 22 470 2.346 1.809 537
34 Di Yogyakarta 5 179 891 750 141
35 Jawa Timur 24 507 2.532 2.065 467
36 Banten 8 261 1.301 1.121 180
51 B A L I 7 174 866 752 114
52 Nusa Tenggara Barat 7 157 784 642 142
53 Nusa Tenggara Timur 5 98 490 378 112
61 Kalimantan Barat 7 155 773 645 128
62 Kalimantan Tengah 6 119 591 489 102
63 Kalimantan Selatan 8 175 872 751 121
64 Kalimantan Timur 7 136 676 577 99
65 Kalimantan Utara 3 70 348 258 90
71 Sulawesi Utara 6 133 661 551 110
72 Sulawesi Tengah 5 123 611 498 113
73 Sulawesi Selatan 10 186 928 753 175
74 Sulawesi Tenggara 5 112 557 436 121
75 Gorontalo 4 97 484 381 103
76 Sulawesi Barat 4 76 378 284 94
81 Maluku 4 87 434 333 101
82 Maluku Utara 4 74 367 270 97
91 Papua Barat 4 65 325 236 89
94 Papua 4 80 398 307 91
Total 260 6.016 30.000 25.000 5.000
88
Lampiran 3b. Keterangan Pengambilan Sampel Usaha Direktori Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 Menurut Provinsi
Provinsi Keterangan pengambilan sampel
Hotel Restoran Lapas Rumah Sakit Catering IBS
11 Aceh take all take all take all take all take all take all
12 Sumatera Utara take some take some take all take some take all take some
13 Sumatera Barat take some take all take all take some take all take all
14 Riau take some take some take all take some take all take all
15 Jambi take all take all take all take all take all take all
16 Sumatera Selatan take some take all take all take some take all take some
17 Bengkulu take all take all take all take all take all take all
18 Lampung take all take all take all take all take all take some
19 Kep. Bangka Belitung take all take all take all take all take all take all
21 Kepulauan Riau take some take some take all take all take all take all
31 DKI Jakarta take some take some take all take some take some take some
32 Jawa Barat take some take some take all take some take some take some
33 Jawa Tengah take some take some take all take all take some take some
34 Di Yogyakarta take some take all take all take all take some take all
35 Jawa Timur take some take some take all take all take some take some
36 Banten take all take all take all take some take all take some
51 B A L I take some take some take all take all take all take all
52 Nusa Tenggara Barat take all take all take all take all take all take all
53 Nusa Tenggara Timur take all take all take all take all take all take all
61 Kalimantan Barat take all take all take all take all take all take all
62 Kalimantan Tengah take all take all take all take all take all take all
63 Kalimantan Selatan take all take all take all take all take all take all
64 Kalimantan Timur take some take all take all take all take some take all
65 Kalimantan Utara take all take all take all take all take all take all
71 Sulawesi Utara take all take all take all take all take all take all
72 Sulawesi Tengah take all take all take all take all take all take all
73 Sulawesi Selatan take some take all take all take all take all take some
74 Sulawesi Tenggara take all take all take all take all take all take all
75 Gorontalo take all take all take all take all take all take all
76 Sulawesi Barat take all take all take all take all take all take all
81 Maluku take all take all take all take all take all take all
82 Maluku Utara take all take all take all take all take all take all
91 Papua Barat take all take all take all take all take all take all
94 Papua take all take all take all take all take all take all
Total take some take some take all take some take some take some
89
Lampiran 4 : Contoh VKBP15.DSBS
SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK 2015 DAFTAR SAMPEL BLOK SENSUS
PROVINSI : 18 Lampung
VKBP15.DSBS
KABUPATEN/KOTA : 05 Lampung Tengah
KECAMATAN DESA/KELURAHAN/
NAGARI
NOMOR BLOK
SENSUS
NOMOR KODE
SAMPEL (NKS)
JUMLAH USAHA HASIL SE2006
JUMLAH USAHA HASIL LISTING
KETERANGAN PENYEDIAAN MAKAN MINUM
IMK PENYEDIAAN
MAKAN MINUM
IMK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
010 PADANG RATU 011 BANDARSARI 008B 10029 41 1 ........... ..............
012 PUBIAN 015 TIAS BANGUN 005B 30159 20 10 ........... ..............
020 KALIREJO 022 PONCO WARNO 015B 20323 35 65 ............. ...............
Keterangan:
1. master kode dan nama wilayah menggunakan MFD online semester I tahun 2014
2. kolom (4) NKS dengan digit 1-5: : digit 1strata
: digit 2-5 NKS
: 4 digit NKS daerah perdesaan : 0001 - 4999
: 4 digit NKS daerah perkotaan : 5000 - 9999
90
Lampiran 5 : Contoh VKBP15.DSPH
SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK 2015
SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK 2015 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN HOTEL
PROVINSI : 36 BANTEN
KABUPATEN/KOTA : 73 SERANG
NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN NUP NAMA PERUSAHAAN ALAMAT KEGIATAN
UTAMA KBLI 2009
HASIL PENCACAHAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 40 SERANG 001 ABADI HOTEL JL. JEND. SUDIRMAN 36 TELP. (0254) 200641
BINTANG 1 55115
2 40 SERANG 002 LE DIAN HOTEL JL. JEND. SUDIRMAN NO. 88 TELP. (0254) 229888 FAX. (0254) 229777
BINTANG 4 55112
3 40 SERANG 003 MAHADRIA HOTEL JL. KI MASJONG NO. 12 TELP. (0254) 200527 FAX. (0254) 203881
BINTANG 2 55114
4 40 SERANG 004 RATU HOTEL JL. KH. ABDUL HADI NO. 66 TELP. (0254) 218800 FAX. (0254) 218500
BINTANG 4 55112
5 40 SERANG 005 WISATA BARU HOTEL JL MAULANA YUSUF NO. 16 TELP. (0254) 2000770 FAX. (0254) 200447
BINTANG 2 55114
Kode kolom (9): 1. Ditemukan dan usahanya tetap 4. Pindah dan tidak dapat ditelusuri
2. Ditemukan dan usahanya berubah, 5. Tutup
masih dalam KBLI 6. Tidak ditemukan
3. Ditemukan dan usahanya berubah, 7. Double/ganda
diluar cakupan KBLI 8. Baru
VKBP15.DSPH
91
Lampiran 6. Contoh VKBP15.DSPR
DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN RESTORAN PROVINSI : 36 BANTEN KABUPATEN/KOTA : 73 SERANG
NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN NUP NAMA PERUSAHAAN ALAMAT KEGIATAN UTAMA
KBLI 2009
HASIL PENCACAH
AN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1
2
3
4
060 KASEMEN 040 SERANG 040 SERANG 060 KASEMEN
006 SAWAH LUHUR
003 SAWAH LUHUR
003 SAWAH LUHUR
006 SAWAH LUHUR
001 002 003 004
LUY' PECAK BANDENG TANPA DURI RM S' RIZKI SERANG RM AMPERA RESTAURANT PECAK BANDENG SAWAH LUHUR RM
JL. RAYA SAWAH LUHUR PONTANG JL. JEND SUDIRMAN NO. 14 TELP. (0254) 8241248 FAX. (0254) 8241248 JL. JEND SUDIRMAN NO. 62 CICERI, SERANG TELP. (0254) 205060 FAX. (0254) 205060 JL. RAYA PONTANG KM. 10, SAWAH LUHUR
RESTORAN
RESTORAN
RESTORAN
RESTORAN
56101
56101
56101
56101
Kode kolom (9):
1. Ditemukan dan usahanya tetap 4. Pindah dan tidak dapat ditelusuri
2. Ditemukan dan usahanya berubah, 5. Tutup
masih dalam KBLI 6. Tidak ditemukan
3. Ditemukan dan usahanya berubah, 7. Double/ganda
diluar cakupan KBLI 8. Baru
VKBP15.DSPR
92
Lampiran 7 : Contoh VKBP15.DSPC `
SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK 2015 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN CATERING
PROVINSI : 35 Jawa Timur KABUPATEN/KOTA : 78 Surabaya
NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN NUP NAMA
PERUSAHAAN ALAMAT KEGIATAN UTAMA
KBLI 2009
HASIL PENCACAHAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1
001 A-5 CATERING JL JAGIR SIDOSERMO VIII 47BENDUL MERISIWINOCOLO TELP. (031) 8495451
JASA BOGA UNTUK SUATU EVENT TERTENTU (EVENT CATERING)
56210
2
002 AB CATERING SERVICE
JL SEMOLOWARU ELOK BL AK/4MEDOKAN SEMAMPIRSUKOLILO TELP. (031) 5944529
JASA BOGA UNTUK SUATU EVENT TERTENTU (EVENT CATERING)
56210
3
003 ALAMI CATERING SERVICE
JL RAYA MASTRIP 322-324KEBRAONKARANGPILANG TELP. (031) 7664007
JASA BOGA UNTUK SUATU EVENT TERTENTU (EVENT CATERING)
56210
Kode kolom (9): 1. Ditemukan dan usahanya tetap 4. Pindah dan tidak dapat ditelusuri
2. Ditemukan dan usahanya berubah, 5. Tutup
masih dalam KBLI 6. Tidak ditemukan
3. Ditemukan dan usahanya berubah, 7. Double/ganda
diluar cakupan KBLI 8. Baru
VKBP15.DSPC
93
Lampiran 8 : Contoh VKBP14.DSLP
SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK 2015 DAFTAR SAMPEL LEMBAGA PEMASYARAKATAN
PROVINSI : 51 BALI KABUPATEN/KOTA : 038 BADUNG
NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN NUP NAMA PERUSAHAAN ALAMAT KEGIATAN UTAMA KBLI 2009
HASIL PENCACAHAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 030 KUTA UTARA 002 KEROBOKAN 001 LAPAS KELAS II DENPASAR
Jln.Tangkuban Perahu LEMBAGA PERADILAN
84233
Kode kolom (9):
1. Ditemukan dan usahanya tetap 4. Pindah dan tidak dapat ditelusuri
2. Ditemukan dan usahanya berubah, 5. Tutup
masih dalam KBLI 6. Tidak ditemukan
3. Ditemukan dan usahanya berubah, 7. Double/ganda
diluar cakupan KBLI 8. Baru
VKBP15.DSLP
94
Lampiran 9 : Contoh VKBP14.DSRS
SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK 2015 DAFTAR SAMPEL RUMAH SAKIT
PROVINSI : 35 JAWA TIMUR KABUPATEN/KOTA : 78 SURABAYA
NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN NUP NAMA PERUSAHAAN ALAMAT KEGIATAN
UTAMA KBLI 2009
HASIL PENCACAHAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1
001 RS ADI HUSADA KAPASARI JL KAPASARI NO.90-101 SURABAYA JASA RUMAH SAKIT 8610
2
002 RSU DR SOETOMO JL PROF DR MOESTOPO SURABAYA JASA RUMAH SAKIT 8610
3
003 RS AKABRI AL SURABAYA JL MOROKREMBANGAN SURABAYA JASA RUMAH SAKIT 8610
4
004 RS AL DR RAMELAN JL GADUNG NO.1 SURABAYA JASA RUMAH SAKIT 8610
5
005 RS AL GUNUNGSARI JL GOLF NO.1 SURABAYA JASA RUMAH SAKIT 8610
6
006 RS AL KODIKAL JL MOROKREMBANGAN SURABAYA JASA RUMAH SAKIT 8610
7
007 RSU DR SOETOMO JL PROF DR MOESTOPO SURABAYA JASA RUMAH SAKIT 8610
8
008 RSU HAJI SURABAYA JL MANYAR KERTOADI SURABAYA JASA RUMAH SAKIT 8610
9
009 RS AL KODIKAL JL MOROKREMBANGAN SURABAYA JASA RUMAH SAKIT 8610
10
010 RSU DR SOETOMO JL PROF DR MOESTOPO SURABAYA JASA RUMAH SAKIT 8610
Kode kolom (9): 1. Ditemukan dan usahanya tetap 4. Pindah dan tidak dapat ditelusuri
2. Ditemukan dan usahanya berubah, 5. Tutup
masih dalam KBLI 6. Tidak ditemukan
3. Ditemukan dan usahanya berubah, 7. Double/ganda
diluar cakupan KBLI 8. Baru
VKBP14.DSRS
95
INDUSTRI
PENGOLAHAN DAN
PENGAWETAN
LAINNYA UNTUK
BIOTA AIR LAINNYA
Lampiran 10 : Contoh VKBP15.DSIBS
SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK 2015 DAFTAR SAMPEL INDUSTRI BESAR SEDANG
PROVINSI : 36 BANTEN
KABUPATEN/KOTA : 73 SERANG
NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN NUP NAMA PERUSAHAAN ALAMAT KEGIATAN UTAMA
KBLI 2009
HASIL PENCACA
HAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 040 SERANG 010 KALIGANDU 001 BINTANG NUSA JATI, CV /
ROTI CAKRA BUANA PENANCANGAN PASIR RT 002/04 TELP. 0254) 210620
INDUSTRI PRODUK ROTI DAN KUE
10710
2 040 SERANG 010 KALIGANDU 002 KARYA CIPTA MANDIRI / BASO IKAN SAFRUDIN
PEJANTEN KALIGANDU RW 09 TELP. 0254) 200689
10299
3 040 SERANG 010 KALIGANDU 003 MAKMUR SANJAYA, CV / ROTI MAKMUR
PENANCANGAN PASIR RT 02/04 NO.10 TELP. 0254) 220864-081311276856
INDUSTRI PRODUK ROTI DAN KUE
10710
Kode kolom (9): 1. Ditemukan dan usahanya tetap 4. Pindah dan tidak dapat ditelusuri
2. Ditemukan dan usahanya berubah, 5. Tutup
masih dalam KBLI 6. Tidak ditemukan
3. Ditemukan dan usahanya berubah, 7. Double/ganda
diluar cakupan KBLI 8. Baru
VKBP15.DSIBS
96
1. Provinsi LAMPUNG 1 8
2. Kabupaten/Kota *) TANGGAMUS 0 2
3. Kecamatan KOTA AGUNG 0 2 0
4. Desa/Kelurahan KURIPAN 0 2 8
5. Nomor Blok Sensus 001B 0 0 1 B
6. Nomor Kode Sampel (NKS) 10005 1 0 0 0 5
*) Coret yang tidak perlu
1. Penyedia Makan Minum Keliling [Jumlah angka pada Blok IV kolom (9)] 6
2. Industri manufaktur dengan TK<20 *jumlah tanda check (√) pada Blok IV kolom (14)+ 1
3. Industri manufaktur dengan TK≥20 *jumlah tanda check (√) pada Blok IV kolom (15)+ 2
4. Restoran/ Rumah Makan *jumlah tanda check (√) pada Blok IV kolom (17)+ 1
5. Jasa Boga/Catering *jumlah tanda check (√) pada Blok IV kolom (18)+ 1
6. Warung Makan *jumlah tanda check (√) pada Blok IV kolom (19)+ 1
7. Kedai Makan *jumlah tanda check (√) pada Blok IV kolom (20)+ 3
8. Kedai Minum *jumlah tanda check (√) pada Blok IV kolom (21)+ 2
9. Café/Rumah Minum *jumlah tanda check (√) pada Blok IV kolom (22)+ 1
10. Jumlah [R1+R2+R3+R4+R5+R6+R7+R8+R9 ] 1 8
Nama Petugas
Tanggal
Tanda Tangan
ANDRIE YUDHA (10) (11) (12)
20 April 201 5 22 April 201 5
14 6 15
10 4 4
BLOK III: KETERANGAN PETUGASMinyak Goreng Gula Pasir Garam
Uraian Pencacah Pengawas
Bawang Putih Cabe Tepung Terigu
(7) (8) (9)
7 11 12
II.b. REKAPITULASI JENIS USAHA
Jenis Usaha Jumlah Daging Sapi Daging ayam Bawang Merah
(1) (2) (4) (5) (6)
(1) (2) (3)
10 2 7
I. PENGENALAN TEMPAT II.a. REKAPITULASI USAHA PENGGUNA BAHAN POKOK
Jumlah Usaha/Perusahaan Penggunaan Bahan Pokok berikut :
*jumlah tanda check (√) pada Blok IV kolom (23) sampai
kolom (34) untuk masing-masing kolom]
Beras Jagung Kacang Kedelai
PENDAFTARAN BANGUNAN DAN RUMAH TANGGA
VKBP15-L
REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK
SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015
Lampiran 11. Contoh Kuesioner VKBP15-L
97
Ya = "1"
→(STOP)
Tidak = "2"
( LANJUT )
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
010 1 1 1 1 SANTOSOJL. MERCUSAR II NO 1 RT 003 RW
0071 2 1 JAMU GENDONG (IBU SRI) 2
2 MIE AYAM (PAK TAUFIK) 2
2 2 1 2 RUDYJL. MERCUSAR II NO 3 RT 003 RW
0072 4
3 3 2 3 RAHMATJL. MERCUSAR II NO 5 RT 003 RW
0071 1 1 BAKSO MALANG (PAK AMIR) 2
4 BAKSO "RAHMAT"JL. MERCUSAR II NO 5 RT 003 RW
0072 1 2
4 4 3 MASJID "AN-NUR"JL. MERCUSAR II NO 7 RT 003 RW
0074
5 5 3 5 BENGKEL MOTOR "RAPIH"JL. MERCUSAR II NO 9 RT 003 RW
0073
6 6 3 6 WARUNG MAKAN "LARIS"JL. MERCUSAR II NO 11 RT 003 RW
0071 2
7 7 2 7 WAHYU S.JL. MERCUSAR III NO 41 RT 003
RW 0072 4
8MEMBUAT PEYEK KEDELAI
(PARMO)
JL. MERCUSAR III NO 41 RT 003
RW 0072 1 2
8 8 3 9 HOTEL "PELANGI"JL. MERCUSAR III NO 43 RT 003
RW 0073
10 RESTORAN "PELANGI"JL. MERCUSAR III NO 43 RT 003
RW 0071 1
3
0
3
Kode Isian pada Kolom (12):
1 = Usaha Industri Manufaktur Tertentu, Restoran/Rumah Makan, Katering, Warung Makan, Kedai Makan Minum, dan Café
2 = Usaha Penyedia Makan Minum Keliling yang tidak mangkal di suatu tempat tetap selama minimal separoh dari jam operasi usaha
3 = Usaha Lainnya
4 = Tidak ada usaha
A. Jumlah angka atau tanda "√" di halaman ini
B. Jumlah angka atau tanda "√" kumulatif s.d halaman sebelumnya
C. Jumlah angka atau tanda "√" kumulatif s.d halaman ini (A + B)
F
i
s
i
k
S
e
n
s
u
s
1. Tempat Tinggal
2. Campuran
3. Bukan Tempat
Tinggal
Diisi Jika Kol (8) berkode "1"
Tuliskan !
Semua ART Penyedia Makan Minum Keliling
Jumlah
Usaha
Penyedia
Makan
Minum
Keliling
Nomor
Urut
Nama Usaha dan Nama ART
Penyedia Makan Minum
Keliling
BLOK IV. PENDAFTARAN USAHA/ RUMAH TANGGA
Nomor
Penggunaan
Bangunan Sensus
(tuliskan kode )
No Urut
Usaha/
Rumah
tangga
Nama Usaha/
Kepala Rumah Tangga
Tuliskan Alamat Lengkap
(Jalan, No, RT. RW)
Diisi Jika Kol (4) berkode "1" atau "2" Cakupan
Kegiatan
(tulis kode)
Kode = "1"
[Lanjut
ke Kol (13)]
Kode = "2"
[Lanjut
ke Kol (23 sd
34)]
Kode "3"
atau "4"
(STOP)
Diisi jika
Kol (12)
berkode "1"
Apakah usaha
terdaftar dalam
Direktori
VKBP15-DS?
S
e
g
m
e
n
BangunanApakah ada
ART
Penyedia
Makan
Minum
Keliling
Ya = "1"
Tidak = "2"
[Lanjut
ke kol (12)]
Halaman 1 dari 3 halaman
Beras JagungKacang
Kedelai
Daging
Sapi
Daging
Ayam
Bawang
Merah
Bawang
PutihCabe
Tepung
Terigu
Minyak
Goreng
Gula
PasirGaram
Nomor
Urut
Usaha
Pengolah
Bahan
Pokok
(14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31) (32) (33) (34) (35)
V V V V 1
V V V V V V V 2
V V V V V V 3
V V V V V V V V 4
V V V V V V V V V V V 5
V 10 V V V V V V 6
1 - - - 1 1 - - 3 - 4 3 2 4 5 4 1 6 2 6
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
1 0 0 0 1 1 0 0 3 0 4 3 2 4 5 4 1 6 2 6
Kode Isian pada Kolom (16): 10 = Industri makanan; 20 = Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia;
11 = Industri minuman; 21 = Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional.
*) Industri manufaktur tertentu, yang dimaksud adalah industri dengan 2 digit KBLI 2009 sebagaimana kode yang terdapat pada kolom (16).
Kecuali: Industri yang input dan outputnya sama (misalnya: pengemasan garam, daging beku, dsb) serta Industri yang outputnya tercakup dalam Kuesioner VKBP15-S
(misalnya: Industri tepung beras/beras ketan, industri tepung jagung, industri maizena (pati jagung);
TK
< 20
TK
≥ 20
Jenis
Usaha
(tuliskan
kode )
Kedai
Minum
Cafe/
Rumah
Minum
Dalam menjalankan usaha selama bulan Maret 2015,
Apakah menggunakan bahan pokok berikut?
Berikan tanda "√" jika Ya
Warung
Makan
Kedai
Makan
Industri Manufaktur
Tertentu *)
Restoran/
Rumah
Makan
Jasa
Boga/
Catering
BLOK IV. PENDAFTARAN USAHA/RUMAH TANGGA (LANJUTAN)
Diisi Jika Kol (13) berkode "2",
Berikan tanda "√" pada kolom jenis usaha yang sesuai
Diisi jika salah satu dari
kolom (12) berkode "2" atau kolom (14) s/d (22) ada yang bertanda "√"Diisi jika
salah
satu dari
kolom
(23) s/d
(34) ada
yang
bertanda
"√"
98
Ya = "1"
→(STOP)
Tidak = "2"
( LANJUT )
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
010 9 9 3 11 ES CAMPUR (SANTOSO)JL. MERCUSAR III NO 47 RT 003 RW
0072 1 2
10 1 12 IRFANJL. MERCUSAR III NO 47 RT 003 RW
0071 3 1
NASI GORENG KELILING
(IRFAN)2
2NASI GORENG KELILING
(SANUSI)2
3NASI GORENG KELILING
(ROHMAN)2
10 11 3 13 HOTEL "RESIK"JL. MERCUSAR III NO 49 RT 003 RW
0073
11 12 1 RUMAH KOSONGJL. MERCUSAR III NO 49 RT 003 RW
0072 4
12 13 3 14 PABRIK MIE "CAP 3 TELUR"JL. MERCUSAR III NO 51 RT 003 RW
0071 1
13 14 3 15TOKO ELEKTRONIK (TJUN
OEY)
JL. MERCUSAR III NO 53 RT 003 RW
0073
14 15 3 16 PABRIK JAMU TRADISIONAL JL. MERCUSAR III NO 55 RT 003 RW
0071 2
15 16 3 17 RESTORAN "SEDERHANA"JL. MERCUSAR IV NO 57 RT 003 RW
0071 2
18 CATERING " GADING"JL. MERCUSAR IV NO 57 RT 003 RW
0071 2
16 17 3 19 CAFE "RIANG RIUH" JL. MERCUSAR IV NO 59 RT 003 RW
0081 2
3
3
6
Kode Isian pada Kolom (12):
1 = Usaha Industri Manufaktur Tertentu, Restoran/Rumah Makan, Katering, Warung Makan, Kedai Makan Minum, dan Café
2 = Usaha Penyedia Makan Minum Keliling yang tidak mangkal di suatu tempat tetap selama minimal separoh dari jam operasi usaha
3 = Usaha Lainnya
4 = Tidak ada usaha
A. Jumlah angka atau tanda "√" di halaman ini
B. Jumlah angka atau tanda "√" kumulatif s.d halaman sebelumnya
C. Jumlah angka atau tanda "√" kumulatif s.d halaman ini (A + B)
F
i
s
i
k
S
e
n
s
u
s
1. Tempat Tinggal
2. Campuran
3. Bukan Tempat
Tinggal
Diisi Jika Kol (8) berkode "1"
Tuliskan !
Semua ART Penyedia Makan Minum Keliling
Jumlah
Usaha
Penyedia
Makan
Minum
Keliling
Nomor
Urut
Nama Usaha dan Nama ART
Penyedia Makan Minum
Keliling
BLOK IV. PENDAFTARAN USAHA/ RUMAH TANGGA
Nomor
Penggunaan
Bangunan Sensus
(tuliskan kode )
No Urut
Usaha/
Rumah
tangga
Nama Usaha/
Kepala Rumah Tangga
Tuliskan Alamat Lengkap
(Jalan, No, RT. RW)
Diisi Jika Kol (4) berkode "1" atau "2" Cakupan
Kegiatan
(tulis kode)
Kode = "1"
[Lanjut
ke Kol (13)]
Kode = "2"
[Lanjut ke
Kol (23) sd
(34)]
Kode "3"
atau "4"
(STOP)
Diisi jika
Kol (12)
berkode "1"
Apakah usaha
terdaftar dalam
Direktori
VKBP15-DS?
S
e
g
m
e
n
BangunanApakah ada
ART
Penyedia
Makan
Minum
Keliling
Ya = "1"
Tidak = "2"
[Lanjut
ke kol (12)]
Halaman 2 dari 3 halaman
Beras JagungKacang
Kedelai
Daging
Sapi
Daging
Ayam
Bawang
Merah
Bawang
PutihCabe
Tepung
Terigu
Minyak
Goreng
Gula
PasirGaram
Nomor
Urut
Usaha
Pengolah
Bahan
Pokok
(14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31) (32) (33) (34) (35)
V
V V V V V V V 7
V V V V V V V 8
V V V V V V V 9
V 21 V V 10
V V V V V V V V V V V V V 11
V V V V V V V V V V V V V 12
V V V V V V V V 13
- 1 1 1 - - 1 1 6 2 3 2 5 6 6 5 3 6 3 7
1 0 0 0 1 1 0 0 3 0 4 3 2 4 5 4 1 6 2 6
1 1 1 1 1 1 1 1 9 2 7 5 7 10 11 9 4 12 5 13
Kode Isian pada Kolom (16): 10 = Industri makanan; 20 = Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia;
11 = Industri minuman; 21 = Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional.
*) Industri manufaktur tertentu, yang dimaksud adalah industri dengan 2 digit KBLI 2009 sebagaimana kode yang terdapat pada kolom (16).
Kecuali: Industri yang input dan outputnya sama (misalnya: pengemasan garam, daging beku, dsb) serta Industri yang outputnya tercakup dalam Kuesioner VKBP15-S
(misalnya: Industri tepung beras/beras ketan, industri tepung jagung, industri maizena (pati jagung);
TK
< 20
TK
≥ 20
Jenis
Usaha
(tuliskan
kode )
Kedai
Minum
Cafe/
Rumah
Minum
Dalam menjalankan usaha selama bulan Maret 2015,
Apakah menggunakan bahan pokok berikut?
Berikan tanda "√" jika Ya
Warung
Makan
Kedai
Makan
Industri Manufaktur
Tertentu *)
Restoran/
Rumah
Makan
Jasa
Boga/
Catering
BLOK IV. PENDAFTARAN USAHA/RUMAH TANGGA (LANJUTAN)
Diisi Jika Kol (13) berkode "2",
Berikan tanda "√" pada kolom jenis usaha yang sesuai
Diisi jika salah satu dari
kolom (12) berkode "2" atau kolom (14) s/d (22) ada yang bertanda "√"Diisi jika
salah
satu dari
kolom
(23) s/d
(34) ada
yang
bertanda
"√"
99
Halaman 3 dari 3 halaman
Beras JagungKacang
Kedelai
Daging
Sapi
Daging
Ayam
Bawang
Merah
Bawang
PutihCabe
Tepung
Terigu
Minyak
Goreng
Gula
PasirGaram
Nomor
Urut
Usaha
Pengolah
Bahan
Pokok
(14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31) (32) (33) (34) (35)
V V V V V V V 14
V V 15
V V V V 16
- 1 - - - 2 1 - 1 - - - - 1 1 1 - 2 1 2
1 1 1 1 1 1 1 1 9 2 7 5 7 10 11 9 4 12 5 13
1 2 1 1 1 3 2 1 10 2 7 5 7 11 12 10 4 14 6 15
Kode Isian pada Kolom (16): 10 = Industri makanan; 20 = Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia;
11 = Industri minuman; 21 = Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional.
*) Industri manufaktur tertentu, yang dimaksud adalah industri dengan 2 digit KBLI 2009 sebagaimana kode yang terdapat pada kolom (16).
BLOK IV. PENDAFTARAN USAHA/RUMAH TANGGA (LANJUTAN)
Diisi Jika Kol (13) berkode "2",
Berikan tanda "√" pada kolom jenis usaha yang sesuai
Diisi jika salah satu dari
kolom (12) berkode "2" atau kolom (14) s/d (22) ada yang bertanda "√"Diisi jika
salah
satu dari
kolom
(23) s/d
(34) ada
yang
bertanda
"√"
Industri Manufaktur
Tertentu *)
Restoran/
Rumah
Makan
Jasa
Boga/
Catering
Warung
Makan
Kedai
Makan
Kecuali: Industri yang input dan outputnya sama (misalnya: pengemasan garam, daging beku, dsb) serta Industri yang outputnya tercakup dalam Kuesioner VKBP15-S
(misalnya: Industri tepung beras/beras ketan, industri tepung jagung, industri maizena (pati jagung);
TK
< 20
TK
≥ 20
Jenis
Usaha
(tuliskan
kode )
Kedai
Minum
Cafe/
Rumah
Minum
Dalam menjalankan usaha selama bulan Maret 2015,
Apakah menggunakan bahan pokok berikut?
Berikan tanda "√" jika Ya
Ya = "1"
→(STOP)
Tidak = "2"
( LANJUT )
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
010 17 18 1 20 RIFKAHJL. MERCUSAR III NO 49 RT 003 RW
0072 4
18A 19A 3 21 NASI BEBEK "DJOKO" JL. MERCUSAR III RT 003 RW 007 2 1 2
19A 20A 3 22 CAFE TENDA 'ROCKY' JL. MERCUSAR III RT 003 RW 008 2 1 2
20A 21A 3 23 JUAL PULSA "JONAY' JL. MERCUSAR III RT 003 RW 009 2 3
21A 22A 3 24 JAGUNG BAKAR "MANG UDIN" JL. MERCUSAR III RT 003 RW 010 2 1 2
-
6
6
Kode Isian pada Kolom (12):
1 = Usaha Industri Manufaktur Tertentu, Restoran/Rumah Makan, Katering, Warung Makan, Kedai Makan Minum, dan Café
2 = Usaha Penyedia Makan Minum Keliling yang tidak mangkal di suatu tempat tetap selama minimal separoh dari jam operasi usaha
3 = Usaha Lainnya
4 = Tidak ada usaha
BLOK IV. PENDAFTARAN USAHA/ RUMAH TANGGA
Nomor
Penggunaan
Bangunan Sensus
(tuliskan kode )
No Urut
Usaha/
Rumah
tangga
Nama Usaha/
Kepala Rumah Tangga
Tuliskan Alamat Lengkap
(Jalan, No, RT. RW)
Diisi Jika Kol (4) berkode "1" atau "2" Cakupan
Kegiatan
(tulis kode)
Kode = "1"
[Lanjut
ke Kol (13)]
Kode = "2"
[Lanjut ke
Kol (23) sd
(34)]
Kode "3"
atau "4"
(STOP)
Diisi jika
Kol (12)
berkode "1"
Apakah usaha
terdaftar dalam
Direktori
VKBP15-DS?
S
e
g
m
e
n
BangunanApakah ada
ART
Penyedia
Makan
Minum
Keliling
Ya = "1"
Tidak = "2"
[Lanjut
ke kol (12)]
Diisi Jika Kol (8) berkode "1"
Tuliskan !
Semua ART Penyedia Makan Minum Keliling
Jumlah
Usaha
Penyedia
Makan
Minum
Keliling
Nomor
Urut
Nama Usaha dan Nama ART
Penyedia Makan Minum
Keliling
A. Jumlah angka atau tanda "√" di halaman ini
B. Jumlah angka atau tanda "√" kumulatif s.d halaman sebelumnya
C. Jumlah angka atau tanda "√" kumulatif s.d halaman ini (A + B)
F
i
s
i
k
S
e
n
s
u
s
1. Tempat Tinggal
2. Campuran
3. Bukan Tempat
Tinggal
100
i Beras, meliputi: vii. Bawang putih, termasuk bawang putih lokal dan bawang putih impor; meliputi:
1. Beras 22. Bawang putih utuh (bawang kering konsumsi)
2. Beras Ketan 23. Bawang putih giling
3. Tepung Beras/Ketan 24. Bawang putih goreng
ii. Jagung, meliputi: viii. Cabe, kecuali paprica dan saus cabe; meliputi:
4. Jagung basah dengan kulit 25. Cabe merah besar dan cabe keriting segar
5. Jagung basah tanpa kulit 26. Cabe merah besar dan cabe keriting kering
6. Jagung kering tanpa kulit 27. Cabe merah besar dan cabe keriting giling
7. Jagung pipilan basah 28. Cabe merah besar dan cabe keriting bubuk
8. Jagung pipilan kering 29. Cabe hijau besar segar
9. Beras jagung 30. Cabe hijau besar giling
10. Tepung jagung/maizena 31. Cabe Rawit
iii. Kacang kedelai, termasuk kacang kedelai lokal dan kacang kedelai impor; ix. Tepung terigu, melipuiti:
meliputi: 32. Tepung terigu.
11. Kedelai biji kering x. Minyak goreng, termasuk minyak goreng yang sudah dimurnikan
12. Kedelai basah (ada batang dan daun) (dibuat oleh pabrik ) maupun yang belum dimurnikan (minyak klentik),
iv. Daging sapi, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan, kepala, baik curah maupun kemasan. Namun tidak termasuk minyak samin
dan kulit; meliputi: dan margarine. Meliputi:
13. Daging sapi segar 33. Minyak kelapa
14. Daging sapi beku 34. Minyak sawit
15. Tetelan 35. Minyak goreng lainnya seperti: minyak bunga matahari, minyak
16. Tulang iga sapi jagung, minyak kedelai
v. Daging ayam, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan; meliputi: xi. Gula pasir, termasuk gula pasir lokal dan impor. Kecuali gula batu dan
17. Daging ayam ras (ayam potong) gula biang (sakarin). Meliputi:
18. Ayam buras (ayam kampung) 36. Gula pasir
vi. Bawang merah, tidak termasuk bawang daun dan bawang bombay; meliputi: xii. Garam, termasuk garam krosok/curah dan garam kemasan. Meliputi:
19. Bawang merah utuh (bawang kering konsumsi) 37. Garam
20. Bawang merah giling
21. bawang merah goreng
CAKUPAN KOMODITI (LISTING)
Bahan pokok yang dicakup dalam listing terdiri dari:
Referensi waktu : bulan Maret
101
1. Propinsi LAMPUNG 1 8 4. Kelurahan/Desa *) KURIPAN 0 2 8
2. Kabupaten/Kota *) TANGGAMUS 0 2 5. Nomor Blok Sensus 0 0 1 B 0 0 1 B
3. Kecamatan KOTA AGUNG 0 2 0 6. Nomor Kode Sampel (NKS) 1 0 0 0 5
*) coret yang tidak perlu
1. Jumlah Target Pencacahan 0 0 0 6 0 0 0 2
2. Jumlah Realisasi Pencacahan 0 0 0 5 0 0 0 2
3. Tidak Berhasil Dicacah (Jumlah Rincian 3.a s.d 3.d) 0 0 0 1 0 0 0 0
a. Pindah Keluar Blok Sensus 0 0 0 0 0 0 0 0
b. Tidak ditemukan 0 0 0 1 0 0 0 0
c. Tidak dapat diwawancarai sampai batas waktu pencacahan 0 0 0 0 0 0 0 0
d. Tutup/Ganti Usaha 0 0 0 0 0 0 0 0
1. Nama petugas
2. Tanggal pelaksanaan
3. Tanda tangan
BLOK II . REKAPITULASI PENCACAHAN
REPUBLIK INDONESIA
BADAN PUSAT STATISTIK
SURVEI KONSUMSI BERAS TAHUN 2015
DAFTAR SAMPEL RUMAH TANGGA/USAHA
BLOK I . PENGENALAN TEMPAT
10005
Uraian
Usaha Penyedia
Makan Minum
(Blok V. Kolom 1)
Industri Manufaktur
Tertentu (Blok
V.Kolom 2.)
(1) (2) (3)
BLOK III . KETERANGAN PETUGAS
URAIAN PENCACAH PENGAWAS
BLOK IV . CATATAN
ELLA KOMALAWATY
4 sd 6 JUNI 2015
SKS
SYAHREZA MASIDA
4 sd 6 JUNI 2015
AKH BS
VKB12-DS
Lampiran 12. Contoh Kuesioner VKBP15-DS
102
Ya -1
Tidak -0
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (11)
1 010 1 1 1 -JL. MERCUSAR II NO 1 RT 003 RW
0071
2 3 3 4 BAKSO "RAHMAT" -JL. MERCUSAR II NO 5 RT 003 RW
0071
3 6 6 6 WARUNG MAKAN "LARIS" -JL. MERCUSAR II NO 11 RT 003 RW
0070 2
1 7 7 8MEMBUAT PEYEK KEDELAI
(PARMO)
JL. MERCUSAR III NO 41 RT 003 RW
0071
4 9 10 12 -JL. MERCUSAR III NO 47 RT 003 RW
0071
5 9 10 12 -JL. MERCUSAR III NO 47 RT 003 RW
0071
2 14 15 16PABRIK JAMU
TRADISIONAL
JL. MERCUSAR III NO 55 RT 003 RW
0071
6 18A 19A 21 JL. MERCUSAR III RT 003 RW 007 1
Jumlah
1 Pindah Keluar Blok Sensus
2 Tidak ditemukan
3 Tidak dapat diwawancarai sampai batas waktu pencacahan
4 Tutup/Ganti Usaha
BLOK V . KETERANGAN RUMAH TANGGA/USAHA TERPILIH
No.UrutNo Urut
Rumah
Tangga/
Usaha
Alamat Lengkap
(Jalan, No, RT/RW)
Keterangan
Segmen
BangunanBerhasil
dicacah?
Jika Kol
(10)=0,alasan tidak
dapat dicacah
(Kode)Fisik Sensus
Usaha / Nama Anggota Rumah Tangga yang Berusaha
Penyediaan makanan dan
minumanIMT
Industri Manufaktur
Tertentu PMM
N
U
S
(7) (10)
MIE AYAM (PAK TAUFIK)
Kode Kolom (10) : 7
-
NASI GORENG KELILING
(IRFAN)
NASI GORENG KELILING
(SANUSI)
NASI BEBEK "DJOKO"
103
PD - 1
PND - 2
* Tujuan
* Objek Survei
* Dasar Hukum
Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.
* Kerahasiaan
1. PROVINSI 1 8
2. KABUPATEN/KOTA *) 0 2
3. KECAMATAN 0 2 0
4. KELURAHAN/DESA *) 0 2 8
5. NOMOR BLOK SENSUS (NBS) 001B 0 0 1 B
6. NOMOR KODE SAMPEL (NKS) 10005 1 0 0 0 5
7. NOMOR URUT PERUSAHAAN/USAHA 003 0 0 3
8. Nama lengkap perusahaan/usaha : WARUNG MAKAN "LARIS"
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
9. Nama penanggung jawab perusahaan/usaha : ROSALINDA
10. Alamat lengkap perusahaan/usaha : JL. MERCUSAR II NO. 11
KURIPAN, KOTA AGUNG, TANGGAMUS, LAMPUNG3 5 6 1 3
Nomor telepon : ( . . . . . . . . . )
kode area
Nomor faksimili : ( . . . . . . . . . ) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
kode area
1. NAMA PETUGAS
2. JABATAN KSK STAF
3. TANGGAL
4. TANDA TANGAN
*) Coret yang tidak perlu
085786593197
BLOK II : KETERANGAN PETUGAS
URAIAN PENCACAH PENGAWAS
(1)
nomor telepon
nomor faksimili
BLOK I : PENGENALAN TEMPAT
(1) (2) (3)
LAMPUNG
TANGGAMUS
REPUBLIK INDONESIA
BADAN PUSAT STATISTIK
SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015
HOTEL DAN PENYEDIAAN MAKAN MINUM
Mendapatkan data estimasi penggunaan bahan pokok
Perusahaan/Usaha Hotel, Restoran, Catering, Café, dan Penyediaan Makan Minum Lainnya.
A N D R I E Y U D H A
04 Juni 2015 08 Juni 2015
Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 Pasal 21, tentang
Statistik.
KOTA AGUNG
KURIPAN
kode pos
(2) (3)
VKBP15 - SHPM
2
Lampiran 13. Contoh Kuesioner VKBP15-SHPM
104
Semua pengisian kuesioner harus menggunakan pensil hitam.
Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Penulisan angka menggunakan angka biasa (bukan angka romawi)
Cara pengisian kuesioner:
1. Isikan keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia dan tulis kode yang sesuai pada kotak yang tersedia.
2. Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia.
3. Penulisan angka ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right justified).
1. Jenis kegiatan utama perusahaan/usaha ini: 4
Hotel -1 Kedai makan -5
Restoran/Rumah Makan -2 Kedai minum -6
Jasa Boga/Catering -3 Kafe/Rumah Minum -7
Warung Makan -4 Penyediaan makanan minuman keliling -8
2. Apakah selama Bulan Maret 2015, usaha ini mengolah bahan pokok berikut ?
Ya Tidak Ya Tidak
1. Beras 1 2 1 7. Bawang Putih 5 6 5
2. Jagung 3 4 4 8. Cabe 7 8 7
3. Kacang Kedelai 5 6 6 9. Tepung Terigu 1 2 1
4. Daging Sapi 7 8 7 10. Minyak Goreng 3 4 3
5. Daging Ayam 1 2 1 11. Gula Pasir 5 6 5
6. Bawang Merah 3 4 3 12. Garam 7 8 7
3. Banyaknya tamu/pengunjung selama Bulan Maret 2015 : 1.565 1 5 6 5
(apabila usaha catering atau penyedia makan minum keliling, isikan banyaknya porsi yang terjual/dipesan)
4. Banyaknya hari kerja/beroperasi selama Bulan Maret 2015 : 25 hari 2 5
Penyedia makanan dan minuman keliling/tempat tidak tetap adalah usaha perdagangan eceran yang menjual dan menyajikan makanan dan minuman
siap dikonsumsi yang didahului dengan proses pembuatan dan biasanya dijual dengan cara berkeliling, seperti tukang bubur ayam, nasi goreng, jamu
gendong
TATA TERTIB PENGISIAN KUESIONER
Kedai Minum: usaha perdagangan eceran yang menjual dan menyajikan utamanya minuman siap dikonsumsi yang melalui proses pembuatan di tempat
tetap yang dapat dipindah-pindahkan atau dibongkar pasang, biasanya menggunakan tenda, seperti kedai kopi, kedai jus. Termasuk kedai jamu.
Kafe/Rumah Minum: usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan permanen yang menjual dan menyajikan utamanya minuman
untuk umum di tempat usahanya, baik dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan untuk proses pembuatan dan penyimpanan maupun tidak dan baik telah
mendapatkan surat keputusan sebagai rumah minum dari instansi yang membinanya maupun belum.
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA
Restoran/Rumah Makan: kelompok usaha jasa pangan yang bertempat disebagian atau seluruh bangunan permanent yang menjual dan menyajikan
makanan dan minuman di tempat usahanya baik dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan untuk proses pembuatan dan penyimpanan maupun tidak dan
telah mendapatkan surat keputusan sebagai restoran/ rumah makan dari instansi yang membinanya.
Jasa Boga/Catering: usaha penjualan makanan jadi (siap dikonsumsi) yang terselenggara melalui pesanan-pesanan untuk kantor, perayaan, pesta, seminar,
rapat dan sejenisnya.
Warung Makan: salah satu usaha jasa pangan yang bertempat disebagian atau seluruh bangunan tetap (tidak berpindah-pindah) yang menyajikan dan
menjual makanan dan minuman di tempat usahanya baik dilengkapi maupun tidak dengan perlengkapan dan peralatan untuk proses pembuatan dan
penyimpanan dan belum mendapatkan ijin dan surat keputusan dari instansi yang membinanya.
Kedai Makan: usaha perdagangan eceran yang menjual dan menyajikan makanan siap dikonsumsi yang melalui proses pembuatan di tempat tetap yang
dapat dipindah-pindahkan atau dibongkar pasang, biasanya menggunakan tenda, seperti kedai seafood, kedai nasi goreng.
PERHATIAN: Apabila semua jawaban dari rincian 2 berkode 2,4,6, atau 8 (tidak) maka STOP
105
5.
1. Beras
a. 1 3 0 , 5 0
b. 1 5 0 , 0 0
c. Stok Awal 1 0 , 0 0
d. Stok Akhir 2 9 , 5 0
a. ,
b.,
c. Stok Awal,
d. Stok Akhir ,
a. 1 2 , 5 0
b. 1 2 , 0 0
c. Stok Awal 1 , 0 0
d. Stok Akhir 0 , 5 0
2. Jagung
i. Jagung basah dengan kulit
a. ,
b.,
c. Stok Awal,
d. Stok Akhir ,
(Kg)
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)
ii. Beras Ketan
iii. Tepung Beras/Ketan
Jenis Bahan PokokVolume Bahan Pokok
1.305.000
Nilai Bahan Pokok
(Rp)
295.000
Pembelian, pemberian, dan
produksi sendiri
i. Beras
Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan dan Stok Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama Bulan
Maret 2015
* Data mengenai Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan, Pembelian, dan Pemberian Bahan Pokok adalah Selama Bulan Maret 2015.
*Data mengenai Stok Awal adalah kondisi pada Awal Maret 2015, Sedangkan Stok Akhir adalah Kondisi Akhir Maret 2015.
Konsumsi/Penggunaan/
Pengolahan
Pembelian, pemberian, dan
produksi sendiri
Pembelian, pemberian, dan
produksi sendiri
Pembelian, pemberian, dan
produksi sendiri
105.000
100.800
8.400
Konsumsi/Penggunaan/
Pengolahan
Konsumsi/Penggunaan/
Pengolahan
Konsumsi/Penggunaan/
Pengolahan
(1) (2) (3)
1.500.000
100.000
4.200
106
5.
ii. Jagung basah tanpa kulit
a. ,
b.,
c. Stok Awal,
d. Stok Akhir ,
iii. Jagung kering tanpa kulit
a. ,
b.,
c. Stok Awal,
d. Stok Akhir ,
iv. Jagung pipilan basah
a. ,
b.,
c. Stok Awal,
d. Stok Akhir ,
v. Jagung pipilan kering
a. ,
b.,
c. Stok Awal ,
d. Stok Akhir ,
vi. Beras jagung
a. ,
b.,
c. Stok Awal ,
d. Stok Akhir ,
vii. Tepung jagung/maizena
a. ,
b.,
c. Stok Awal ,
d. Stok Akhir ,
Pembelian, pemberian, dan
produksi sendiri
Pembelian, pemberian, dan
produksi sendiri
Pembelian, pemberian, dan
produksi sendiri
Pembelian, pemberian, dan
produksi sendiri
Konsumsi/Penggunaan/
Pengolahan
Konsumsi/Penggunaan/
Pengolahan
Konsumsi/Penggunaan/
Pengolahan
(1) (2) (3)
Pembelian, pemberian, dan
produksi sendiri
Konsumsi/Penggunaan/
Pengolahan
Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan dan Stok Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama
Bulan Maret 2015 (lanjutan )
Pembelian, pemberian, dan
produksi sendiri
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)
Jenis Bahan PokokVolume Bahan Pokok Nilai Bahan Pokok
(Rp)(Kg)
Konsumsi/Penggunaan/
Pengolahan
Konsumsi/Penggunaan/
Pengolahan
107
5.
3. Kacang Kedelai
i. Biji kering
a. ,
b.,
c. Stok Awal,
d. Stok Akhir ,
ii. Basah dengan kulit
(baik dengan batang atau tidak)
a. ,
b.,
c. Stok Awal,
d. Stok Akhir ,
6.
1. Daging Sapi
i. Daging sapi segar/giling 3 0 , 0 0
ii. Daging sapi beku/asap ,
iii. Tetelan ,
iv. Tulang iga ,
2. Daging Ayam
i. Daging ayam ras 7 5 , 0 0
ii. Daging ayam buras (kampung) ,
3. Bawang Merah
i. Utuh 5 0 , 0 0
ii. Giling,
iii. Goreng,
2.250.000
1.000.000
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)
Jenis Bahan PokokVolume Bahan Pokok Nilai Bahan Pokok
(Rp)(Kg)
Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan dan Stok Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama
Bulan Maret 2015 (lanjutan )
Penggunaan Bahan Pokok Nilai Bahan Pokok
(Rp)(Kg)
Pembelian, pemberian, dan
produksi sendiri
Pembelian, pemberian, dan
produksi sendiri
3.000.000
Konsumsi/Penggunaan/
Pengolahan
Konsumsi/Penggunaan/
Pengolahan
Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan dan Stok Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama
Bulan Maret 2015 (lanjutan )
(1) (2) (3)
(1) (2) (3)
Jenis Bahan Pokok
108
6.
4. Bawang Putih
i. Utuh 5 0 , 0 0
ii. Giling ,
iii. Goreng ,
5. Cabe
a. Cabe Merah Besar dan Cabe Keriting
i. Segar 2 5 , 0 0
ii. Kering ,
iii. Giling ,
iv. Bubuk ,
b. Cabe Hijau besar
i. Segar ,
ii. Giling ,
c. Cabe Rawit 1 0 , 0 0
6. Tepung Terigu 2 0 , 0 0
7. Minyak Goreng
i. Minyak kelapa ,
ii. Minyak sawit 3 0 , 0 0
iii. Minyak goreng lainnya ,
(tidak termasuk minyak samin)
8. Gula Pasir 3 0 , 0 0
9. Garam 8 , 0 0 40.000
850.000
775.000
310.000
180.000
750.000
300.000
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)
Jenis Bahan PokokPenggunaan Bahan Pokok Nilai Bahan Pokok
(Rp)(Kg)
(1) (2) (3)
Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan dan Stok Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama
Bulan Maret 2015 (lanjutan )
109
Nama pemberi jawaban : ROSALINDA
Jabatan : PEMILIK
Nomor telepon :
Tanggal pengesahan :
Tanda tangan :
Cap perusahaan/usaha :
(Tuliskan secara lengkap dan jelas nama pemberi jawaban, jabatan, telepon, tanggal pengesahan dan tanda tangan
pemberi jawaban serta cap usaha)
BLOK IV : CATATAN
BLOK V : PENGESAHAN
085786593197
04 Juni 2015
110
Lampiran 14. Contoh Kuesioner VKBP14-SIND
IMK - 1
IBS - 2
* Tujuan
* Objek Survei
* Dasar Hukum
Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.
* Kerahasiaan
1. PROVINSI 1 8
2. KABUPATEN/KOTA *) 0 2
3. KECAMATAN 0 2 0
4. KELURAHAN/DESA *) 0 2 8
5. NOMOR BLOK SENSUS (NBS) 0 0 1 B
6. NOMOR KODE SAMPEL (NKS) 1 0 0 0 5
7. NOMOR URUT PERUSAHAAN/USAHA 001 0 0 1
8. Nama lengkap perusahaan/usaha : PEMBUAT PEYEK KEDELAI
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
9. Nama penanggung jawab perusahaan/usaha : PARMO
10. Alamat lengkap perusahaan/usaha : JL. MERCUSUAR III NO. 41 RT 03 RW 07
KURIPAN, KOTA AGUNG, TANGGAMUS 3 5 6 1 3
Nomor telepon : ( . . . . . . . . . )
kode area
Nomor faksimili : ( . . . . . . . . . ) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
kode area
1. NAMA PETUGAS
2. JABATAN KSK STAF
3. TANGGAL
4. TANDA TANGAN
*) Coret yang tidak perlu
A N D R I E Y U D H A
04 Juni 2015 08 Juni 2015
REPUBLIK INDONESIA
BADAN PUSAT STATISTIK
SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015
INDUSTRI MANUFAKTUR
Mendapatkan data estimasi penggunaan bahan pokok
Perusahaan/Usaha Industri Manufaktur
Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997,Pasal 21, tentang
Statistik.
BLOK I : PENGENALAN TEMPAT
(1) (2) (3)
LAMPUNG
TANGGAMUS
KOTA AGUNG
KURIPAN
kode pos
nomor telepon
001B
10005
081325463422
nomor faksimili
BLOK II : KETERANGAN PETUGAS
URAIAN PENCACAH PENGAWAS
(1) (2) (3)
VKBP15 - SIND
1
111
Semua pengisian kuesioner harus menggunakan pensil hitam.
Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Penulisan angka menggunakan angka biasa (bukan angka romawi)
Cara pengisian kuesioner:
1. Isikan keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia dan tulis kode yang sesuai pada kotak yang tersedia.
2. Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia.
3. Penulisan angka ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right justified).
1. Kegiatan utama: Membuat peyek dari kacang kedelai
KBLI 5-digit 2009
2. Produk utama yang dihasilkan: Peyek kacang kedelai1 0 7 9 4
3. Banyaknya volume produk utama yang dihasilkan: 2002 0 0
Satuan kilogram
4. Jumlah pekerja dan hari kerja setiap bulan kegiatan:
Apr
(2) (3)
Jumlah pekerja Orang 7
Jumlah hari kerja Hari 20
5. Apakah menggunakan bahan pokok berikut dalam usaha?
Ya Tidak Ya Tidak
1. Beras 1 21
7. Bawang Putih 5 65
2. Jagung 3 44
8. Cabe 7 88
3. Kacang Kedelai 5 65
9. Tepung terigu 1 21
4. Daging Sapi 7 88
10. Minyak Goreng 3 43
5. Daging Ayam 1 22
11. Gula Pasir 5 66
6. Bawang Merah 3 44
12. Garam 7 87
2014 2015
Mei Mar
(4) (5) (6) (13) (14)
SatuanUraianOkt
(10)
NovJun
(11)(7) (8) (12)(1) (9)
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA
JanSept
TATA TERTIB PENGISIAN KUESIONER
Perusahaan/Usaha kategori Industri Mikro Kecil (IMK) , pertanyaannya mengenai kondisi selama Bulan Maret 2015 .
Perusahaan/Usaha kategori Industri Menengah Besar (IBS) , pertanyaannya mengenai kondisi selama Tahun 2014 .
FebJul Agt Des
7
21
7
20
7
15
7
15
7
20
7
21
7
20
7
21
7
20
7
23
7
19
PERHATIAN: Apabila semua jawaban dari rincian 5 berkode 2,4,6, atau 8 (tidak) maka STOP
112
6.
1. Beras
a.
b.
c. Stok Awal
d. Stok Akhir
a.
b.
c. Stok Awal
d. Stok Akhir
a.
b.
c. Stok Awal 0
d. Stok Akhir
2. Jagung
i. Jagung basah dengan kulit
a.
b.
c. Stok Awal
d. Stok Akhir
Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan dan Stok Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan
Selama Bulan Maret 2015 (IMK) atau Selama Tahun 2014 (IBS)
Konsumsi/Penggunaan/
Pengolahan
Konsumsi/Penggunaan/
Pengolahan
Konsumsi/Penggunaan/
Pengolahan
Konsumsi/Penggunaan/
Pengolahan
(3)
840.000
1.260.000
420.000
100,00
150,00
0
50,00
* Stok awal adalah kondisi pada awal Januari 2014 , sedangkan stok akhir adalah kondisi pada akhir Desember 2014 .
i. Beras
ii. Beras Ketan
iii. Tepung Beras/Ketan
Untuk Perusahaan/Usaha IMK:
* Pembelian, pemberian, dan penggunaan bahan pokok adalah kondisi selama Tahun 2014 .
Volume Bahan Pokok
(Kg)
(2)
Nilai Bahan Pokok
(Rp)
Pembelian, pemberian, dan
produksi sendiri
Pembelian, pemberian, dan
produksi sendiri
Pembelian, pemberian, dan
produksi sendiri
Pembelian, pemberian, dan
produksi sendiri
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)
Jenis Bahan Pokok
(1)
* Stok awal adalah kondisi pada awal Maret 2015, sedangkan stok akhir adalah kondisi akhir Maret 2015.* Pembelian, pemberian, dan penggunaan bahan pokok adalah kondisi selama bulan Maret 2015 .
Untuk Perusahaan/Usaha IBS:
113
6.
ii. Jagung basah tanpa kulit
a.
b.
c. Stok Awal
d. Stok Akhir
iii. Jagung kering tanpa kulit
a.
b.
c. Stok Awal
d. Stok Akhir
iv. Jagung pipilan basah
a.
b.
c. Stok Awal
d. Stok Akhir
v. Jagung pipilan kering
a.
b.
c. Stok Awal
d. Stok Akhir
vi. Beras jagung
a.
b.
c. Stok Awal
d. Stok Akhir
vii Tepung jagung/maizena
a.
c.
d. Stok Awal
e. Stok Akhir
Konsumsi/Penggunaan/
Pengolahan
Konsumsi/Penggunaan/
Pengolahan
Konsumsi/Penggunaan/
Pengolahan
Konsumsi/Penggunaan/
Pengolahan
Konsumsi/Penggunaan/
Pengolahan
Konsumsi/Penggunaan/
Pengolahan
Volume Bahan Pokok
(Kg)
(2)
Nilai Bahan Pokok
(Rp)
(3)
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)
Jenis Bahan Pokok
(1)
Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama Bulan Maret 2015 (IMK) atau
Selama Tahun 2014 (IBS) (lanjutan)
Pembelian, pemberian, dan
produksi sendiri
Pembelian, pemberian, dan
produksi sendiri
Pembelian, pemberian, dan
produksi sendiri
Pembelian, pemberian, dan
produksi sendiri
Pembelian, pemberian, dan
produksi sendiri
Pembelian, pemberian, dan
produksi sendiri
114
6.
3. Kacang Kedelai
i. Biji kering
a.
b.
c. Stok Awal 0
d. Stok Akhir 0
ii. Basah dengan kulit
(baik dengan batang atau tidak)
a.
b.
c. Stok Awal
d. Stok Akhir
7.
1. Daging Sapi
i. Daging sapi segar/giling
ii. Daging sapi beku/asap
iii. Tetelan
iv. Tulang iga
2. Daging Ayam
i. Daging ayam ras
ii. Daging ayam buras (kampung)
3. Bawang Merah
i. Utuh
ii. Giling
iii. Goreng
Konsumsi/Penggunaan/
Pengolahan
Konsumsi/Penggunaan/
Pengolahan
Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama Bulan Maret 2015 (IMK) atau
Selama Tahun 2014 (IBS) (lanjutan)
75,00
75,00
0
0
712.500
712.500Pembelian, pemberian, dan
produksi sendiri
Pembelian, pemberian, dan
produksi sendiri
Penggunaan Bahan Pokok
(Kg)
(2)
Nilai Bahan Pokok
(Rp)
(3)
Jenis Bahan Pokok
(1)
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)
Jenis Bahan Pokok
(1)
Volume Bahan Pokok
(Kg)
Nilai Bahan Pokok
(Rp)
(2) (3)
Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama Bulan Maret 2015 (IMK) atau
Selama Tahun 2014 (IBS) (lanjutan)
115
7.
4. Bawang Putih
i. Utuh
ii. Giling
iii. Goreng
5. Cabe
a. Cabe Merah Besar dan Cabe Keriting
i. Segar
ii. Kering
iii. Giling
iv. Bubuk
b. Cabe Hijau besar
i. Segar
ii. Giling
c. Cabe Rawit
6. Tepung Terigu
7. Minyak Goreng
i. Minyak kelapa
ii. Minyak sawit
iii. Minyak goreng lainnya
(tidak termasuk minyak samin)
8. Gula Pasir
9 Garam
30,00 510.000
1.500.000120,00
10,00 50.000
120,00 1.500.000
(2)
Nilai Bahan Pokok
(Rp)
(3)
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)
Jenis Bahan Pokok
(1)
Penggunaan Bahan Pokok
(Kg)
Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama Bulan Maret 2015 (IMK) atau
Selama Tahun 2014 (IBS) (lanjutan)
116
Nama pemberi jawaban : PARMO
Jabatan : PEMILIK
Nomor telepon :
Tanggal pengesahan :
Tanda tangan :
Cap perusahaan/usaha :
BLOK IV : CATATAN
BLOK V : PENGESAHAN
(Tuliskan secara lengkap dan jelas nama pemberi jawaban, jabatan, telepon, tanggal pengesahan dan tanda tangan
pemberi jawaban serta cap usaha)
081325463422
04 Juni 2015
117
* Tujuan
* Objek Survei
* Dasar Hukum
Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.
* Kerahasiaan
1. PROPINSI 3 5
2. KABUPATEN/KOTA *) 7 8
3. KECAMATAN 1 0 0
4. KELURAHAN/DESA *) 0 0 6
5. NOMOR URUT PERUSAHAAN/USAHA 0 0 2
6. Nama Rumah Sakit : RSUD dr. SOETOMO
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
7. Nama penanggung jawab Rumah Sakit : dr. DODO ANONDO MPH
8. Alamat lengkap : JL. MAYJEN PROF. dr. MOESTOPO 6-8
KEC. GUBENG KEL. MOJO SURABAYA TIMUR 6 0 2 8 5
Nomor telepon : 5501011-13
Nomor faksimili :
1. NAMA PETUGAS
2. JABATAN KSK STAF
3. TANGGAL
4. TANDA TANGAN
*) coret yang tidak perlu
BLOK II : KETERANGAN PETUGAS
URAIAN
A R I E Y U D H I
24 April 2015 28 April 2015
(2) (3)
PENCACAH PENGAWAS
(1)
SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015
REPUBLIK INDONESIA
BADAN PUSAT STATISTIK
(2) (3)
Mendapatkan data estimasi penggunaan bahan pokok
Perusahaan/Usaha Rumah Sakit
Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997, Pasal 21, tentang
Statistik.
kode area
RUMAH SAKIT
nomor telepon
002
MOJO
GUBENG
SURABAYA
nomor faksimilikode area
kode pos
BLOK I : PENGENALAN TEMPAT
(1)
JAWA TIMUR
( '031 )
( '031 ) 5022068
VKBP15 - SRS
Lampiran 15. Contoh Kuesioner VKBP14-SRS
118
Semua pengisian kuesioner harus menggunakan pensil hitam.
Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Penulisan angka menggunakan angka biasa (bukan angka romawi)
Cara pengisian kuesioner:
1. Isikan keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia dan tulis kode yang sesuai pada kotak yang tersedia.
2. Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia.
3. Penulisan angka ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right justified).
1. Kategori/jenis usaha rumah sakit ini: 1
Rumah sakit -1
Rumah sakit bersalin/Rumah bersalin -2
2. Apakah mengolah bahan pokok berikut untuk konsumsi pasien rawat inap Rumah Sakit selama Bulan Maret 2015?
Ya Tidak Ya Tidak
1. Beras 1 2 1 7. Bawang Putih 5 6 5
2. Jagung 3 4 3 8. Cabe 7 8 7
3. Kacang Kedelai 5 6 6 9. Tepung Terigu 1 2 1
4. Daging Sapi 7 8 7 10. Minyak Goreng 3 4 3
5. Daging Ayam 1 2 1 11. Gula Pasir 5 6 5
6. Bawang Merah 3 4 3 12. Garam 7 8 7
3. Jumlah pasien rawat inap selama Bulan Maret 2015: 270 Orang 2 7 0
4. Keterangan Pengolahan/Penggunaan dan Stok Bahan Pokok untuk Konsumsi Pasien Rumah Sakit Selama Bulan Maret 2015
1. Beras
a. Penggunaan/pengolahan 6 0 5 5 , 0 0
b. 6 0 0 0 , 0 0
c. Stok Awal 1 0 0 , 0 0
d. Stok Akhir 4 5 , 0 0
1.000.000
450.000
Pembelian/Hibah/Subsidi
(2) (3)
i. Beras
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA
60.550.000
60.000.000
TATA TERTIB PENGISIAN KUESIONER
Jenis Bahan PokokVolume Bahan Pokok Nilai Bahan Pokok
(Rp)(Kg)
(1)
PERHATIAN: Apabila semua jawaban dari rincian 2 berkode 2,4,6, atau 8 (tidak) maka STOP
119
4.
a. ,
b.,
c. Stok Awal,
d. Stok Akhir ,
a. ,
b.,
c. Stok Awal,
d. Stok Akhir ,
2. Jagung
i. Jagung basah dengan kulit
a. ,
b.,
c. Stok Awal,
d. Stok Akhir ,
ii. Jagung basah tanpa kulit
a. ,
b.,
c. Stok Awal,
d. Stok Akhir ,
Pembelian/Hibah/Subsidi
Pembelian/Hibah/Subsidi
Pembelian/Hibah/Subsidi
Pembelian/Hibah/Subsidi
ii. Beras Ketan
iii. Tepung Beras/Ketan
Pengolahan/Penggunaan
Pengolahan/Penggunaan
Pengolahan/Penggunaan
Pengolahan/Penggunaan
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)
Jenis Bahan PokokVolume Bahan Pokok Nilai Bahan Pokok
(Rp)(Kg)
(1) (2) (3)
Keterangan Pengolahan/Penggunaan dan Stok Bahan Pokok untuk Konsumsi Pasien Rumah Sakit Selama Bulan Maret
2015 (lanjutan)
120
4.
iii. Jagung kering tanpa kulit
a. ,
b.,
c. Stok Awal,
d. Stok Akhir ,
iv. Jagung pipilan basah
a. ,
b.,
c. Stok Awal,
d. Stok Akhir ,
v. Jagung pipilan kering
a. ,
b.,
c. Stok Awal ,
d. Stok Akhir ,
vi. Beras jagung
a. ,
b.,
c. Stok Awal ,
d. Stok Akhir ,
vii. Tepung jagung/maizena
a. 8 1 , 0 0
b. 8 0 , 0 0
c. Stok Awal 1 0 , 0 0
d. Stok Akhir 9 , 0 0
Pengolahan/Penggunaan
Pengolahan/Penggunaan
Pengolahan/Penggunaan
Pengolahan/Penggunaan
Pengolahan/Penggunaan
Keterangan Pengolahan/Penggunaan dan Stok Bahan Pokok untuk Konsumsi Pasien Rumah Sakit Selama Bulan Maret 2015
(lanjutan )
84.000
75.600
Pembelian/Hibah/Subsidi
Pembelian/Hibah/Subsidi
Pembelian/Hibah/Subsidi
Pembelian/Hibah/Subsidi
Pembelian/Hibah/Subsidi
680.400
672.000
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)
Jenis Bahan PokokVolume Bahan Pokok Nilai Bahan Pokok
(Rp)(Kg)
(1) (2) (3)
121
4.
3. Kacang Kedelai
i. Biji kering
a. Penggunaan/pengolahan,
b.,
c. Stok Awal,
d. Stok Akhir ,
ii. Basah dengan kulit
(baik dengan batang atau tidak)
a. Penggunaan/pengolahan,
b.,
c. Stok Awal,
d. Stok Akhir ,
5.
1. Daging Sapi
i. Daging sapi segar/giling,
ii. Daging sapi beku/asap,
iii. Tetelan ,
iv. Tulang iga ,
2. Daging Ayam
i. Daging ayam ras 1 6 8 1 , 0 0
ii. Dagung ayam buras (kampung),
3. Bawang Merah
i. Utuh 1 3 0 , 0 0
ii. Giling,
iii. Goreng,
Keterangan Pengolahan/Penggunaan dan Stok Bahan Pokok untuk Konsumsi Pasien Rumah Sakit Selama Bulan Maret 2015
50.430.000
2.600.000
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)
Jenis Bahan PokokVolume Bahan Pokok Nilai Bahan Pokok
(Rp)(Kg)
Pembelian, pemberian, dan
produksi sendiri
(1)
Keterangan Pengolahan/Penggunaan dan Stok Bahan Pokok untuk Konsumsi Pasien Rumah Sakit Selama Bulan Maret 2015
(lanjutan )
(2) (3)
Nilai Bahan Pokok
(Rp)(Kg)
(1) (2) (3)
Pembelian, pemberian, dan
produksi sendiri
Jenis Bahan PokokPenggunaan Bahan Pokok
122
5. Keterangan Pengolahan/Penggunaan Bahan Pokok untuk Konsumsi Pasien Rumah Sakit Selama Bulan Maret 2015 (lanjutan)
4. Bawang Putih
i. Utuh 1 2 5 , 0 0
ii. Giling,
iii. Goreng,
5. Cabe
a. Cabe Merah Besar dan Cabe Keriting
i. Segar 8 0 , 0 0
ii. Kering,
iii. Giling,
iv. Bubuk,
b. Cabe Hijau besar
i. Segar 1 5 , 0 0
ii. Giling,
c. Cabe Rawit,
6. Tepung Terigu,
7. Minyak Goreng
i. Minyak kelapa,
ii. Minyak sawit 2 7 2 , 0 0
iii. Minyak goreng lainnya ,
(tidak termasuk minyak samin)
8. Gula Pasir 1 0 2 2 , 0 0
9 Garam 1 7 0 , 0 0
2.125.000
2.480.000
450.000
3.264.000
10.220.000
850.000
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)
Jenis Bahan PokokPenggunaan Bahan Pokok Nilai Bahan Pokok
(Rp)(Kg)
(1) (2) (3)
123
Nama pemberi jawaban : M. YUSUF, SKM
Jabatan : KASUBBAG. UMUM DAN RUMAH TANGGA
Nomor telepon : 081563261012
Tanggal pengesahan :
Tanda tangan :
Cap perusahaan/usaha :
BLOK IV : CATATAN
BLOK V : PENGESAHAN
(Tuliskan secara lengkap dan jelas nama pemberi jawaban, jabatan, telepon, tanggal pengesahan dan tanda tangan
pemberi jawaban serta cap usaha)
24 April 2015
124
* Tujuan
* Objek Survei
* Dasar Hukum
Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.
* Kerahasiaan
1. PROPINSI 5 1
2. KABUPATEN/KOTA *) 0 3
3. KECAMATAN 0 3 0
4. KELURAHAN/DESA *) 0 0 2
5. NOMOR URUT PERUSAHAAN 0 0 1
6. Nama Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan : LAPAS KELAS II A DENPASAR
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
7. Nama Kepala Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan : SUDJONGGO Bc.IP, SH
8. Alamat lengkap: : JL. KEN AROK NO.4 TANGKUBAN PERAHU, KEROBOKAN,
Kuta Utara . BADUNG, BALI
8 0 0 3 0
Nomor telepon :
Nomor faksimili :
1. NAMA PETUGAS
2. JABATAN KSK STAF
3. TANGGAL
4. TANDA TANGAN
*) coret yang tidak perlu
(2) (3)(1)
URAIAN PENCACAH PENGAWAS
73192( ' 0361 )
B A D U N G
KUTA UTARA
kode pos
B A L I
KEROBOKAN
kode area nomor telepon
1
( ' 0361 ) 730193
REPUBLIK INDONESIA
BADAN PUSAT STATISTIK
SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015
BLOK I : PENGENALAN TEMPAT
LEMBAGA PEMASYARAKATAN
Mendapatkan data estimasi penggunaan bahan pokok
Perusahaan/Usaha Lembaga Pemasyarakatan
Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997, Pasal 21, tentang
Statistik.
A R I E Y U D H I
24 April 2015 28 April 2015
BLOK II : KETERANGAN PETUGAS
kode area nomor faksimili
(1) (2) (3)
VKBP15 - SLP
Lampiran 16. Contoh Kuesioner VKBP14-SLP
125
Semua pengisian kuesioner harus menggunakan pensil hitam.
Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Penulisan angka menggunakan angka biasa (bukan angka romawi)
Cara pengisian kuesioner:
1. Isikan keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia dan tulis kode yang sesuai pada kotak yang tersedia.
2. Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia.
3. Penulisan angka ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right justified).
1. Kategori/jenis Lembaga Pemasyarakatan atau Rumah Tahanan 2
Lapas Kelas I -1 Rutan Negara Kelas I -4
Lapas Kelas II A -2 Rutan Negara Kelas II A -5
Lapas Kelas II B -3 Rutan Negara Kelas II B -6
Cabang Rutan -7
2. Apakah mengolah bahan pokok berikut untuk konsumsi penghuni Lapas selama Bulan Maret 2015?
Ya Tidak Ya Tidak
1. Beras 1 21
7. Bawang Putih 5 65
2. Jagung 3 44
8. Cabe 7 87
3. Kacang Kedelai 5 66
9. Tepung Terigu 1 22
4. Daging Sapi 7 87
10. Minyak Goreng 3 43
5. Daging Ayam 1 21
11. Gula Pasir 5 65
6. Bawang Merah 3 43
12. Garam 7 87
3. Jumlah penghuni lapas/rutan pada Bulan Maret 2015: 610 Orang 6 1 0
4. Keterangan Pengolahan/Penggunaan dan Stok Bahan Pokok untuk Konsumsi Penghuni Lapas Selama Bulan Maret 2015
1. Beras
a. 1 4 6 1 0 , 0 0
b. 1 5 0 0 0 , 0 0
c. Stok Awal 1 0 0 , 0 0
d. Stok Akhir 4 9 0 , 0 0
146.100.000
150.000.000
1.000.000
4.900.000
(1) (2)
Pembelian/Hibah/Subsidi
i. Beras
Pengolahan/Penggunaan
Volume Bahan Pokok
TATA TERTIB PENGISIAN KUESIONER
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA
Nilai Bahan Pokok
(Rp)
(3)
Jenis Bahan Pokok(Kg)
PERHATIAN: Apabila semua jawaban dari rincian 2 berkode 2,4,6, atau 8 (tidak) maka STOP
126
4. Keterangan Pengolahan/Penggunaan Bahan Pokok untuk Konsumsi Penghuni Lapas Selama Bulan Maret 2015 (lanjutan)
a. ,
b.,
c. Stok Awal,
d. Stok Akhir ,
a. ,
b.,
c. Stok Awal,
d. Stok Akhir ,
2. Jagung
i. Jagung basah dengan kulit
a. ,
b.,
c. Stok Awal,
d. Stok Akhir ,
ii. Jagung basah tanpa kulit
a. Penggunaan/pengolahan,
b.,
c. Stok Awal,
d. Stok Akhir ,
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)
(1) (2) (3)
ii. Beras Ketan
iii. Tepung Beras/Ketan
Pengolahan/Penggunaan
Jenis Bahan PokokVolume Bahan Pokok Nilai Bahan Pokok
(Rp)(Kg)
Pembelian, pemberian, dan
produksi sendiri
Pembelian/Hibah/Subsidi
Pembelian/Hibah/Subsidi
Pembelian/Hibah/Subsidi
Pengolahan/Penggunaan
Pengolahan/Penggunaan
127
4.
iii. Jagung kering tanpa kulit
a. ,
b.,
c. Stok Awal,
d. Stok Akhir ,
iv. Jagung pipilan basah
a. ,
b.,
c. Stok Awal,
d. Stok Akhir ,
v. Jagung pipilan kering
a. ,
b.,
c. Stok Awal ,
d. Stok Akhir ,
vi. Beras jagung
a. ,
b.,
c. Stok Awal ,
d. Stok Akhir ,
vii. Tepung jagung/maizena
a. ,
b.,
c. Stok Awal ,
d. Stok Akhir ,
Pengolahan/Penggunaan
Pengolahan/Penggunaan
Keterangan Pengolahan/Penggunaan Bahan Pokok untuk Konsumsi Penghuni Lapas Selama Bulan Maret 2015 (lanjutan )
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)
Jenis Bahan PokokVolume Bahan Pokok Nilai Bahan Pokok
(Rp)(Kg)
Pengolahan/Penggunaan
(1) (2) (3)
Pembelian/Hibah/Subsidi
Pembelian/Hibah/Subsidi
Pembelian/Hibah/Subsidi
Pembelian/Hibah/Subsidi
Pembelian/Hibah/Subsidi
Pengolahan/Penggunaan
Pengolahan/Penggunaan
128
4.
3. Kacang Kedelai
i. Biji kering
a. ,
b.,
c. Stok Awal,
d. Stok Akhir ,
ii. Basah dengan kulit
(baik dengan batang atau tidak)
a. ,
b.,
c. Stok Awal,
d. Stok Akhir ,
5. Keterangan Pengolahan/Penggunaan Bahan Pokok untuk Konsumsi Penghuni Lapas Selama Bulan Maret 2015
1. Daging Sapi
i. Daging sapi segar/giling 4 8 7 , 0 0
ii. Daging sapi beku/asap,
iii. Tetelan ,
iv. Tulang iga ,
2. Daging Ayam
i. Daging ayam ras,
ii. Daging ayam buras (kampung),
3. Bawang Merah
i. Utuh 1 0 4 , 0 0
ii. Giling,
iii. Goreng,
Pengolahan/Penggunaan
Keterangan Pengolahan/Penggunaan dan Stok Bahan Pokok untuk Konsumsi Penghuni Lapas Selama Bulan Maret
2015 (lanjutan )
(3)
Nilai Bahan Pokok
(Rp)(Kg)
(1) (2) (3)
Pembelian/Hibah/Subsidi
Jenis Bahan PokokPenggunaan Bahan Pokok
Pengolahan/Penggunaan
48.700.000
2.080.000
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)
Jenis Bahan PokokVolume Bahan Pokok Nilai Bahan Pokok
(Rp)(Kg)
Pembelian/Hibah/Subsidi
(1) (2)
129
5. Keterangan Pengolahan/Penggunaan Bahan Pokok untuk Konsumsi Penghuni Lapas Selama Bulan Maret 2015 (lanjutan)
4. Bawang Putih
i. Utuh 9 0 , 0 0
ii. Giling,
iii. Goreng,
5. Cabe
a. Cabe Merah Besar dan Cabe Keriting
i. Segar 1 2 0 , 0 0
ii. Kering,
iii. Giling,
iv. Bubuk,
b. Cabe Hijau besar
i. Segar,
ii. Giling,
c. Cabe Rawit 3 0 , 0 0
6. Tepung Terigu,
7. Minyak Goreng
i. Minyak kelapa,
ii. Minyak sawit 3 0 0 , 0 0
iii. Minyak goreng lainnya ,
(tidak termasuk minyak samin)
8. Gula Pasir 3 0 0 , 0 0
9. Garam 1 5 , 0 0
BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)
Jenis Bahan PokokPenggunaan Bahan Pokok Nilai Bahan Pokok
(Rp)(Kg)
(1) (2) (3)
1.530.000
3.600.000
1.500.000
4.500.000
3.000.000
75.000
130
Nama pemberi jawaban : DJAROT SH,MM
Jabatan : KASI KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN
Nomor telepon : (0361) 428838804
Tanggal pengesahan :
Tanda tangan :
Cap perusahaan/usaha :
BLOK IV : CATATAN
BLOK V : PENGESAHAN
(Tuliskan secara lengkap dan jelas nama pemberi jawaban, jabatan, telepon, tanggal pengesahan dan tanda tangan
pemberi jawaban serta cap usaha)
24 April 2015
131
Lampiran 16. Jumlah Sampel Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 Menurut Kabupaten
Kode Kabupaten/Kota Jumlah Sampel
BS
Kode Kabupaten/Kota
Jumlah Sampel
BS
(1) (2) (3) (1) (2) (3)
1105 ACEH TIMUR 22 1471 PEKANBARU 33
1108 ACEH BESAR 23 1473 D U M A I 17
1109 PIDIE 31 1400 RIAU 168
1110 BIREUEN 23 1501 KERINCI 21
1111 ACEH UTARA 28 1504 BATANG HARI 18
1115 NAGAN RAYA 12 1506 TANJUNG JABUNG TIMUR 17
1171 BANDA ACEH 22 1507 TANJUNG JABUNG BARAT 21
1175 SUBULUSSALAM 10 1508 TEBO 17
1100 ACEH 171 1571 JAMBI 33
1202 MANDAILING NATAL 15 1500 JAMBI 127
1204 TAPANULI TENGAH 15 1601 OGAN KOMERING ULU 15
1207 LABUHAN BATU 14 1602 OGAN KOMERING ILIR 21
1208 ASAHAN 19 1603 MUARA ENIM 21
1209 SIMALUNGUN 23 1606 MUSI BANYUASIN 16
1212 DELI SERDANG 33 1607 BANYU ASIN 25
1213 LANGKAT 24 1610 OGAN ILIR 19
1217 SAMOSIR 9 1671 PALEMBANG 45
1218 SERDANG BEDAGAI 20 1674 LUBUKLINGGAU 15
1219 BATU BARA 16 1600 SUMATERA SELATAN 177
1222 LABUHAN BATU SELATAN 12 1701 BENGKULU SELATAN 19
1273 PEMATANG SIANTAR 15 1703 BENGKULU UTARA 21
1275 MEDAN 40 1706 MUKOMUKO 17
1276 BINJAI 12 1709 BENGKULU TENGAH 15
1277 PADANGSIDIMPUAN 12 1771 BENGKULU 33
1200 SUMATERA UTARA 279 1700 BENGKULU 105
1302 PESISIR SELATAN 26 1802 TANGGAMUS 19
1304 SIJUNJUNG 16 1803 LAMPUNG SELATAN 26
1306 PADANG PARIAMAN 31 1804 LAMPUNG TIMUR 29
1307 AGAM 25 1805 LAMPUNG TENGAH 32
1308 LIMA PULUH KOTA 27 1808 TULANGBAWANG 16
1312 PASAMAN BARAT 22 1810 PRINGSEWU 18
1371 PADANG 36 1811 MESUJI 10
1375 BUKITTINGGI 16 1871 BANDAR LAMPUNG 39
1300 SUMATERA BARAT 199 1800 LAMPUNG 189
1402 INDRAGIRI HULU 17 1901 BANGKA 20
1404 PELALAWAN 16 1902 BELITUNG 19
1406 KAMPAR 24 1903 BANGKA BARAT 16
1407 ROKAN HULU 19 1905 BANGKA SELATAN 17
132
Kode Kabupaten/Kota Jumlah Sampel
BS
Kode Kabupaten/Kota
Jumlah Sampel
BS
(1) (2) (3) (1) (2) (3)
1408 BENGKALIS 19 1971 PANGKAL PINANG 21
1409 ROKAN HILIR 23 1900 KEP. BANGKA BELITUNG 93
2101 KARIMUN 19 3312 WONOGIRI 18
2102 BINTAN 14 3313 KARANGANYAR 19
2103 NATUNA 13 3315 GROBOGAN 22
210'4 LINGGA 10 3317 REMBANG 17
2171 B A T A M 32 3318 PATI 22
2172 TANJUNG PINANG 19 3320 JEPARA 19
2100 KEP. RIAU 107 3322 SEMARANG 18
3171 JAKARTA SELATAN 66 3324 KENDAL 18
3172 JAKARTA TIMUR 71 3325 BATANG 29
3173 JAKARTA PUSAT 59 3326 PEKALONGAN 21
3174 JAKARTA BARAT 77 3327 PEMALANG 23
3175 JAKARTA UTARA 65 3328 TEGAL 25
3100 DKI JAKARTA 338 3329 BREBES 27
3201 BOGOR 39 3372 SURAKARTA 18
3202 SUKABUMI 27 3374 SEMARANG 28
3203 CIANJUR 30 3300 JAWA TENGAH 470
3204 BANDUNG 36 3401 KULON PROGO 25
3205 GARUT 31 3402 BANTUL 42
3206 TASIKMALAYA 21 3403 GUNUNG KIDUL 30
3207 CIAMIS 23 3404 SLEMAN 43
3209 CIREBON 33 3471 YOGYAKARTA 39
3210 MAJALENGKA 24 3400 DI YOGYAKARTA 179
3212 INDRAMAYU 30 3503 TRENGGALEK 12
3213 SUBANG 28 3504 TULUNGAGUNG 18
3215 KARAWANG 34 3505 BLITAR 19
3216 BEKASI 31 3506 KEDIRI 24
3271 BOGOR 21 3507 MALANG 26
3273 BANDUNG 39 3509 JEMBER 26
3274 CIREBON 14 3510 BANYUWANGI 23
3275 BEKASI 28 3512 SITUBONDO 16
3276 DEPOK 23 3513 PROBOLINGGO 18
3278 TASIKMALAYA 17 3514 PASURUAN 23
3200 JAWA BARAT 529 3515 SIDOARJO 28
3301 CILACAP 22 3516 MOJOKERTO 21
3302 BANYUMAS 25 3517 JOMBANG 24
3303 PURBALINGGA 17 3518 NGANJUK 21
3305 KEBUMEN 23 3519 MADIUN 17
3307 WONOSOBO 17 3520 MAGETAN 16
133
Kode Kabupaten/Kota Jumlah Sampel
BS
Kode Kabupaten/Kota
Jumlah Sampel
BS
(1) (2) (3) (1) (2) (3)
3309 BOYOLALI 19 3522 BOJONEGORO 20
3310 KLATEN 23 3523 TUBAN 20
3524 LAMONGAN 21 6105 SANGGAU 20
3525 GRESIK 22 6108 KAPUAS HULU 14
3527 SAMPANG 14 6112 KUBU RAYA 24
3529 SUMENEP 19 6171 PONTIANAK 36
3573 MALANG 20 6172 SINGKAWANG 19
3578 SURABAYA 39 6100 KALIMANTAN BARAT 155
3500 JAWA TIMUR 507 6201 KOTAWARINGIN BARAT 19
3601 PANDEGLANG 32 6202 KOTAWARINGIN TIMUR 24
3602 LEBAK 27 6203 KAPUAS 26
3603 TANGERANG 49 6205 BARITO UTARA 14
3604 SERANG 34 6210 PULANG PISAU 13
3671 TANGERANG 39 6271 PALANGKA RAYA 23
3672 CILEGON 23 6200 KALIMANTAN TENGAH 119
3673 SERANG 24 6301 TANAH LAUT 20
3674 TANGERANG SELATAN 33 6303 BANJAR 25
3600 BANTEN 261 6304 BARITO KUALA 19
5101 JEMBRANA 17 6306 HULU SUNGAI SELATAN 21
5102 TABANAN 25 6307 HULU SUNGAI TENGAH 21
5103 BADUNG 26 6310 TANAH BUMBU 17
5104 GIANYAR 21 6371 BANJARMASIN 35
5107 KARANG ASEM 21 6372 BANJAR BARU 17
5108 BULELENG 32 6300 KALIMANTAN SELATAN 175
5171 DENPASAR 32 6402 KUTAI BARAT 12
5100 BALI 174 6403 KUTAI KARTANEGARA 27
5201 LOMBOK BARAT 30 6404 KUTAI TIMUR 14
5202 LOMBOK TENGAH 23 6405 BERAU 13
5203 LOMBOK TIMUR 33 6471 BALIKPAPAN 27
5204 SUMBAWA 17 6472 SAMARINDA 31
5206 BIMA 14 6474 BONTANG 12
5208 LOMBOK UTARA 14 6400 KALIMANTAN TIMUR 136
5271 MATARAM 26 6502 BULUNGAN 21
5200 NUSA TENGGARA BARAT 157 6503 NUNUKAN 22
5304 TIMOR TENGAH SELATAN 10 6571 TARAKAN 27
5309 FLORES TIMUR 24 6500 KALIMANTAN UTARA 70
5311 ENDE 16 7101 BOLAANG MONGONDOW 19
5315 MANGGARAI BARAT 18 7103 KEPULAUAN SANGIHE 13
5371 KUPANG 30 7105 MINAHASA SELATAN 22
5300 NUSA TENGGARA TIMUR 98 7106 MINAHASA UTARA 19
134
Kode Kabupaten/Kota Jumlah Sampel
BS
Kode Kabupaten/Kota
Jumlah Sampel
BS
(1) (2) (3) (1) (2) (3)
6101 SAMBAS 24 7171 MANADO 38
6103 LANDAK 18 7172 BITUNG 22
7100 SULAWESI UTARA 133 8205 HALMAHERA UTARA 16
7201 BANGGAI KEPULAUAN 19 8271 TERNATE 26
7203 MOROWALI 17 8272 TIDORE KEPULAUAN 15
7205 DONGGALA 25 8200 MALUKU UTARA 74
7208 PARIGI MOUTONG 29 9101 FAKFAK 8
7271 PALU 33 9105 MANOKWARI 19
7200 SULAWESI TENGAH 123 9107 SORONG 12
7304 JENEPONTO 17 9171 SORONG 26
7306 GOWA 26 9100 PAPUA BARAT 65
7307 SINJAI 15 9401 MERAUKE 19
7310 BARRU 12 9403 JAYAPURA 17
7311 BONE 24 9412 MIMIKA 15
7312 SOPPENG 15 9471 JAYAPURA 29
7315 PINRANG 17 9400 PAPUA 80
7318 TANA TORAJA 10 TOTAL 6016
135
Lampiran 17. Jumlah Sampel Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 Menurut Provinsi
Provinsi IBS
IMK Total IB 10 IB 11 IB 20 IB 21
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
11 Aceh 1 0 0 0 153 154
12 Sumatera Utara 70 9 7 3 60 149
13 Sumatera Barat 21 1 1 1 118 142
14 Riau 9 0 0 0 95 104
15 Jambi 11 0 0 0 89 100
16 Sumatera Selatan 18 3 0 1 107 129
17 Bengkulu 4 0 0 0 94 98
18 Lampung 66 2 3 0 72 143
19 Kepulauan Bangka Belitung 7 0 0 0 89 96
21 Kepulauan Riau 10 1 0 0 86 97
31 Dki Jakarta 44 3 8 7 39 101
32 Jawa Barat 206 22 17 25 90 360
33 Jawa Tengah 303 10 6 27 191 537
34 Di Yogyakarta 36 1 0 3 101 141
35 Jawa Timur 265 19 24 30 129 467
36 Banten 73 8 9 7 83 180
51 B A L I 48 4 1 1 60 114
52 Nusa Tenggara Barat 16 0 0 0 126 142
53 Nusa Tenggara Timur 2 0 0 0 110 112
61 Kalimantan Barat 11 2 0 0 115 128
62 Kalimantan Tengah 1 0 0 0 101 102
63 Kalimantan Selatan 9 0 0 1 111 121
64 Kalimantan Timur 8 1 0 0 90 99
65 Kalimantan Utara 1 0 0 0 89 90
71 Sulawesi Utara 12 2 0 0 96 110
72 Sulawesi Tengah 14 0 0 0 99 113
73 Sulawesi Selatan 23 3 0 0 149 175
74 Sulawesi Tenggara 6 0 0 0 115 121
75 Gorontalo 1 0 0 0 102 103
76 Sulawesi Barat 0 0 0 0 94 94
81 Maluku 2 0 0 0 99 101
82 Maluku Utara 1 0 0 0 96 97
91 Papua Barat 1 0 0 0 88 89
94 Papua 1 0 0 0 90 91
Total 1301 91 76 106 3426 5.000