Sumber Dan Sejarah Sefalosporin III

download Sumber Dan Sejarah Sefalosporin III

of 1

Transcript of Sumber Dan Sejarah Sefalosporin III

  • 7/21/2019 Sumber Dan Sejarah Sefalosporin III

    1/1

    Sumber dan Sejarah

    Antibiotik beta laktam merupakan antibiotik yang bermanfaat dan sering diresepkan oleh dokter,

    memiliki struktur umum dan mekanisme kerja yang sama yaitu menghambat sintesispeptidoglikan dinding sel bakteri. Sefalosporin termasuk golongan antibiotika Betalaktam.

    Cephalosporium acremonium merupakan sumber awal senyawa sefalosporin, diisolasi pada

    tahun 1948 oleh B rotzu dari laut didekat saluran pembuangan air dipesisir Sardinia. Filtratekasar jamur ini diketahui dapat menghambat pertumbuhan s. aureus secara in vitro dan

    menyembuhkan infeksi stafilokokus dan demam tifoid pada manusia. Cairan kultur tempat

    jamursardinia ini ditumbuhkan mengandug tiga antibiotik berbeda yang dinamakan sefalosporin

    P,N, dan C. Dengan diisolasinya inti akti sefalosporin C, yaitu asam 7-aminosefalosporanat, dandengan penambahan rantai samping. Memungkinkan dibuatnya senyawa semisintetik dengan

    aktivitas antibakteri yang jauh lebih besar dibandingkan senyawa induknya.

    Pembuatan Antibiotik Sefalosporin

    Cendawan C. acremonium ditumbuhkan pada agar-agar miring selama 7 hari, koloninya

    disuspensikan dengan akuades steril dan dituangkan ke dalam cawan petri steril yang selanjutnya

    diletakkan di bawah lampu ultraviolet (UV) yang telah dikondisikan dengan jarak 15 cm.Pengambilan contoh sebanyak 1 ml dilakukan tepat pada saat cawan petri mulai diletakkan di

    bawah lampu UV (0 menit) sampai 50 menit dengan interval pengambilannya setiap 5 menit.

    Contoh dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisi 9 ml akuades steril, dikocok, dan didiamkan

    selama 30 menit dalam gelap. Dari setiap contoh tersebut dibuat kurva matinya untukmengetahui jarak dan waktu radiasi yang tepat. Selain itu juga dicoba kombinasi mutasi

    menggunakan sinar UV dan metode kimia menggunakan etil metana sulfonat (EMS). Mutanterpilih diseleksi lagi untuk mendapatkan mutan unggul yang menghasilkan antibiotiksefaloporin C.

    Penggunaan sinar UV 254 nm pada jarak 15 cm dari objek selama 29 menit dapat meningkatkan

    produksi sefalosporin C sebesar 128.0% dari hasil mutasi I dan 149.1% dari hasil mutasi II.Produksi sefalosporin C dapat ditingkatkan dengan mutasi fisik menggunakan sinar UV yang

    dikombinasikan dengan cara kimia menggunakan EMS dengan konsentrasi 160 l/ml selama 45

    menit, yakni menghasilkan kenaikan produksi sefalosporin C sebesar 198.8% pada mutan GBKI-

    17.