SUGENG MUHLISIN NIM : 11408218e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/379/1/Sugeng... · 2016. 2....
Transcript of SUGENG MUHLISIN NIM : 11408218e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/379/1/Sugeng... · 2016. 2....
HUBUNGAN INTENSITAS MELAKSANAKAN SHOLAT SUNAH TARAWIH
DAN PUASA RAMADHAN TERHADAP KESALEHAN SOSIAL JAMA’AH
PENGAJIAN DI LINGKUNGAN MASYARAKAT KRAJAN BEJI
KEC.UNGARAN TIMUR KAB. SEMARANG TAHUN 2015
Diajukan untuk memenuhi kewajiban dan syarat guna memperoleh gelar ( S1)
Sarjana Pendidikan Islam (PAI )
Oleh :
SUGENG MUHLISINNIM : 11408218
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) SALATIGA
TAHUN 2015
ii
KEMENTERIAN AGAMA RIINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUANJl. Stadion 02 Telp.(0298)323706 Fax Salatiga 50721
Website: http//.iainsalatiga.ac.ide-mail;[email protected]
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBINGLamp. :
Hal : Pengajuan Naskah Skripsi
Kepada
Yth. Rektor IAIN Salatiga
Di tempat
Assalamualaikum Wr.Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini
kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa :
Nama : SUGENG MUHLISIN
NIM : 11408218
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : PendidikanAgama Islam
Judul :
HUBUNGAN INTENSITAS MELAKSANAKANSHOLAT SUNAH TARAWIH DAN PUASARAMADHAN TERHADAP KESALEHAN JAMAAHDI LINGKUNGAN KRAJAN BEJI KEC. UNGARANTIMUR KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
Demikian ini kami mohon agar naskah skripsi tersebut dapat segera diajukanuntuk sidang munaqosyah.
Demikian untuk menjadikan periksa.
Salatiga, 13 Juli 2015
Pembimbing
Mufiq, S.Ag, M.PhilNIP.196906171996031004
iii
KEMENTERIAN AGAMA RIINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUANJl. Stadion 02 Telp.(0298)323706 Fax Salatiga 50721
Website: http//.iainsalatiga.ac.ide-mail;[email protected]
SKRIPSI
HUBUNGAN INTENSITAS MELAKSANAKAN SHOLAT SUNAH TARAWIH
DAN PUASA RAMADHAN TERHADAP KESALEHAN JAMAAH DI LINGKUNGAN
KRAJAN BEJI KEC.UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
DISUSUN OLEH
SUGENG MUHLISINNIM : 11408218
Telah dipertahanan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Tarbiyah dan IlmuKeguruan Institut Agama Islam Negeri ( IAIN ) Salatiga, pada tanggal 29 Agustus 2015dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperolah gelar S1 Kependidikan Islam
Susunan Panitia Penguji
Ketua penguji : Achmad Maimun, M.Ag
Sekretaris : Mufiq, S.Ag, M.Phil
Penguji 1 : Rasimin, M.Pd
Penguji 2 : Dr. Budiyono Saputro, M.Pd
Salatiga, 29 Agustus 2015
Rektor IAIN Salatiga
Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd.
NIP. 19670112 199203 1 005
iv
KEMENTERIAN AGAMA RIINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUANJl. Stadion 02 Telp.(0298)323706 Fax Salatiga 50721
Website: http//.iainsalatiga.ac.ide-mail;[email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Sugeng Muhlisin
NIM : 11408218
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam ( PAI )
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis benar – benar merupakan hasil karya saya
sendiri, bukan jiplakan atau karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain
yang terdapat skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 13 Juli 2015
Peneliti
SUGENG MUHLISIN
NIM.11408218
v
KEMENTERIAN AGAMA RIINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUANJl. Stadion 02 Telp.(0298)323706 Fax Salatiga 50721
Website: http//.iainsalatiga.ac.ide-mail;[email protected]
MOTO
“ Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan “
“ Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya.
Sesungguhnya dia adalah Maha Penerima taubat ”
PERSEMBAHAN :
1. Kedua Orang tua saya serta mertua saya yang ada di Magelang dan Ungaran
2. Istriku tersayang Nur Wahyu Fuaediyah yang selalu memberikan support sehingga
terlaksana skripsi ini
3. Anak –anakku tersayang Ahmad Zaki Al A’rafi dan Khisna Aini Arifah Tsaniya
4. Sahabat – sahabat di MTs Al-Manar Bener yang menjadi teman hidup di dunia
pendidikan yang banyak memberikan pengalaman di pesantren dan di Madrasah
5. Sahabat – sahabat di MI Maarif Beji yang menjadi teman hidup di dunia pendidikan
yang banyak memberikan pengalaman di pesantren dan di Madrasah
6. Abdullah Salam yang selalu membantu mengarahkan serta memberi semangat dalam
menulis skripsi ini
vi
KEMENTERIAN AGAMA RIINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUANJl. Stadion 02 Telp.(0298)323706 Fax Salatiga 50721
Website: http//.iainsalatiga.ac.ide-mail;[email protected]
ABSTRAK
SUGENG MUHLISIN ( NIM : 11408218).: Hubungan IntensitasMelaksanakan Sholat Sunah Tarawih dan Puasa Ramadhan Terhadap KesalehanSosial Jamaah di lingkungan Beji Krajan Kec.Ungaran Timur Kab. Semarangtahun 2015. Program Strata 1 jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatigatahun 2015. Pembimbing : Mufiq, M.Phil
Kata Kunci: Sholat Sunah Tarawih, Puasa Ramadhan dan Kesalehan Sosial
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). Intensitas Melaksanakan SholatSunah Tarawih Jamaah Di lingkungan Beji Krajan Kec.Ungaran Timur Kab.Semarang.2). Intensitas Melaksanakan Puasa ramadhan jamaah di lingkungan Beji KrajanKec.Ungaran Timur Kab.Semarang. 3). Kesalehan Sosial Jamaah di lingkungan BejiKrajan Kec.Ungaran Timur Kab.Semarang. 4). Hubungan Intensitas MelaksanakanSholat Sunah Tarawih Terhadap Kesalehan Sosial Jamaah di lingkungan Beji KrajanUngaran Timur Kab.Semarang. 5). Hubungan Intensitas Puasa Ramadhan TerhadapKesalehan Sosial Jamaah di lingkungan Beji Krajan Ungaran Timur Kab.Semarang.6).Hubungan intensitas melaksanakan sholat sunah tarawih ( ) dan puasa ramadhan ( )terhadap kesalehan sosial ( ) jamaah di lingkungan Beji Krajan Ungaran TimurKab.Semarang.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan angket. Subyek penelitiansebanyak 45 responden, menggunakan tehnik populasi, sempel. Pengumpulan datamenggunakan instrument kuesioner untuk menjaring data , dan data Y
Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisisstatistic dan regresi.pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis korelasi.Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan ada Hubungan antara intensitasmelaksanakan sholat sunah tarawih, puasa ramadhan terhadap kesalehan sosialjamaah.hal itu dibuktikan dengan hasil penghitungan statistik pada taraf signifikan 5 %menunjukkan bahwa r hitung lebih besar dari tabel yaitu 12,199 > 3,17
vii
KEMENTERIAN AGAMA RIINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUANJl. Stadion 02 Telp.(0298)323706 Fax Salatiga 50721
Website: http//.iainsalatiga.ac.ide-mail;[email protected]
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahirobbilaalamin segala puji kehadirat Allah SWT, atas Berkat Rahmat
serta Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “
Hubungan intensitas malaksanakan sholat sunah tarawih dan puasa ramadhan terhadap
kesalehan sosial jamaah pengajian dilingkungan Beji Krajan Beji Kec. Ungaran Timur Kab.
Semarang tahun 2015”. Skrisi inimerupakan salah satu syarat untuk mendapat gelar Sarjana
Pendidikan Islam di jurusan Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri ( IAIN ) Salatiga.
Dalam penyusunan skrisi ini, penulis memperoleh bimbingan pengarahan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr.H. Rahmat Haryadi, M.Pd. Rektor IAIN Salatiga.
2. Bpk.Mufiq, S.Ag, M.Phil, selaku dosen pembimbing yang dengan sabar telah
memberikan ilmunya serta bimbingannya dan arahanya yang membuat penulis
semangat untuk menyelesaikan karya tulis ini.
3. Andar Susilo Adi, SH, selaku Kepala Kelurahan Beji Kec.Ungaran Timur Kab.
Semarang yang telah memberikan ijin penelitian sehingga penelitian ini dapat
selesai.
viii
4. Kedua orang tuaku, kedua mertuaku,istriku, anak- anakku, serta seluruh keluarga
yang telah memberikan motivasi keada penulis dalam menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
5. Sahabat – sahabat senasib seperjuangan khusunya Abdullah Salam yang telah
memberikan semangat dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Semua pihak yang terkait dengan ikhlas memberikan bantuan baik meteriil
maupun spiritual dalam penulisan skrisi ini.
Demikian ucapan terimakasih penulis sampaikan.penulis hanya bisa berdo’a semoga
bantuan dan bimbingan dari semua pihak dapatditerima oleh Allah SWT sabagai amalan
sholihan maqbulan dan sebagai amal ibadah.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khusunya dan bagi pembaca pada umumnya. Dengan keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan,skripsi ini masih jauh dari sempurna.oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat harapkan bagi penulis untuk kesempurnaan skripsi ini.
Wassalmualaikum.Wr.Wb.
Salatiga, 13 Juli 2015
Peneliti
SUGENG MUHLISIN
NIM: 11408218
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………………………………………………. 0
LEMBAR LOGO .................................................................................. 0
HALAMAN JUDUL ............................................................................. 0
LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN ………………………. i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................ vi
DAFTAR ISI ........................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ............................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4
D. Kegunaan Penelitian .......................................................................... 5
E. Defisi Operasional ....................................................................... 6
F. Metode Penelitian ............................................................................ 8
G. Sistematika Penulisan Skripsi ....................................................... 13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Sholat….......................................................................................... 15
x
1. Pengertian sholat .......................................................................... 15
2. Rukun sholat ......................................................................... 16
3. Hal-hal yang membatalkan sholat ........................................ 17
4. Pengertian sholat sunah dan sholat sunah tarawih ................. 18
5. Macam-macam sholat sunah .................................................. 19
6. Hikmah sholat ...................................................................... 22
7. Dimensi Sosial dalam sholat …………………………….. 23
B. Puasa…….......................................................................... 23
1. Pengertian puasa ……........................................................... 25
2. Rukun puasa ......................................................................... 26
3. Hal-hal yang membatalkan puasa ........................................ 26
4. Tujuan puasa ....................................................................... 27
5. Manfa’at puasa terhadap kesehatan ……………………. 28
6. Dimensi Sosial dari puasa ……………………………….. 28
C. Kesalehan sosial ........................................................................ 30
1. Hakikat kesalehan sosial .......................................................... 30
2. Bentuk-Bentuk kesalehan .................................................... 32
3. Manifiestasi kesalehan sosial ................................................. 33
D. Hubungan sholat sunah dan puasa sunah Terhadap kesalehan
1. sosial jamaah.............................................................................. 35
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran umum lokasi dan subjek penelitian ............................. 37
1. Profil Lokasi Penelitian Beji Krajan …………..................... 37
2. Kondisi subjek penelitian................................................... 37
xi
3. Rincian Keadaan Jamaah ………...................................... 39
4. Struktur Pengurus Takmir……………. ........................... 39
5. Jadwal Kegiatan Bulan Ramadhan .................................. 40
B. Penyajian Data ........................................................................ 41
1. Nama Responden ............................................................. 41
2. Data hasil angket Intensitas sholat sunah Tarawih, puasa ramadhan
Dan kesalehan Sosial jamaah................................................ 43
BAB IV ANALISA DATA
A. Analisis Deskriptif (Tiap-tiap variabel) ................................... 52
B. Pengujian Hipotesis ................................................................ 57
C. Pembahasan hasil uji hipotesis ................................................ 67
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 69
B. Saran dan Penutup................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1 Daftar jumlah Jamaah Pengajian Di lingkungan Beji Krajan
2. Tabel 2 Daftar Imam dan Ustazd mushola attoyyib
3. Tabel 3 Kegiatan Bulan Ramadhan 1436 H
4. Tabel 4 Daftar nama responden pamaah pengajian
5. Tabel 5 Jawaban Angket dan skor tentang intensitas sholat sunah tarawih di
Lingkungan Beji Krajan Ungaran Timur
6. Tabel 6 Jawaban Angket dan skor Tentang Intensitas melaksanakan puasa
ramadhan Jamaah Pengajian Di Lingkungan Beji Krajan
7. Tabel 7 Jawaban Angket dan skor Tentang kesalehan sosial Jamaah Pengajian Di
Lingkungan Beji Krajan
8. Tabel 8 Rekapitulasi sholat sunah tarawih
9. Tabel 9 Rekapitulasi puasa ramadhan
10. Tabel 10 Rekapitulasi kesalehan sosial Jamaah
11. Tabel 11 kooefesien Hubungan antara sholat sunah tarawih dan puasa ramadhan
terhadap kesalehan sosial Jamaah
12. Tabel 12 Ringkasan statistik antara sholat sunah tarawih dan kesalehan sosial
13. Tabel 13 Ringkasan statistik antara puasa ramadhan dan kesalehan sosial
14. Tabel 14 Ringkasan statistik antara sholat sunah tarawih dan puasa ramadhan
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Pustaka.
2. Daftar Riwayat Hidup.
3. Angket.
4. Surat keterangan melakukan penelitian
5. Lembar konsultasi pembimbing.
6. Laporan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam adalah agama yang sempurna yang mengatur berbagai perkara yang
mangandung kebaikan dan kemaslahatan bagi penganutnya. Diantaranya Islam mengajarkan
ikhwal sunah – sunah fitrah yakni amalan – amalan atau perilaku yang menjadi kebiasaan
Nabi.
Setiap ibadah yang diperintahkan atau dianjurkan di dalam ajaran Islam pasti
memiliki kegunaan dan manfaat bukan hanya terhadap diri sendiri melainkan juga terhadap
lingkungan sosialnya. Lalu dari perilaku ibadah yang benar muncul apa yang disebut “
Rahmat “ bagi seru sekalian alam. Karenanya seorang muslim yang benar – benar
mengamalkan ajaran agamanya akan muncul sebagai pelita dalam kegelapan, penyejuk
dalam kepenataan iklim Sosial yang menggerahkan, dan sebagai juru damai dalam hiruk
pikuknya berbagai perebutan kepentingan.
Artinya : “Sesunguhnya orang – orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang
yang paling bertaqwa diantara kamu” ( Q.S.Alhujurat;13)(depag,2007:517)
Dewasa ini seluruh umat manusia sedang dilanda kegoncangan yang luar biasa akibat
proses globalisasi yang bersifat mendunia. Sehingga masyarakat sudah banyak berpaling
dari urusan akhirat menuju urusan dunia yang fana’, seperti meninggalkan sunah – sunah
rosul yaitu solat sunnah tarawih dan meninggalkan kewajiban seperti puasa Ramadhan dan
lainya. Manusia lebih mengutamakan kepentingan dunia daripada akhirat.
2
Perkembangan zaman yang pesat berHubungan besar terhadap perilaku masyarakat
Indonesia yaitu lebi mementingkan kehidupan duniawi daripada ukhrowi, Perkembangan
teknologi, misalnya handphone, televisi, internet dan sebagainya menimbulkan masyarakat
terhipnotis dan akhirnya lupa akan kebutuhan akhirat, oleh karena itu kita dapat
memanfaatkan perkembangan teknologi secara benar dan professional tanpa meninggalkan
hal yang berkaitan dengan agama yang menghubungkan kita dengan tuhan dan posisi kita
sebagai mahluk Sosial. ( Darajat.1996:133)
Sholat merupakan cara pembinaan teratur dan normal yang diberikan dalam dosis
ringan dan dalam jarak waktu pendek setiap hari maka “ puasa” merupakan pembinaan
dalam dosis berat, Selama satu bulan dan dalam jangka waktu yang penjang yaitu setiap
tahun. Karena itu antara sholat dan puasa mempunyai hubungan yang sangat erat masing –
masing saling menunjang dalam mendidik dan membina nilai – nilai luhur manusia. (
Musbikin,2004;7)
Rangkaian ibadah ritual tersebut yang diwajibkan kepada umat Islam seperti sholat
dan puasa, merupakan ibadah spiritual yang semestinya ketika diamalkan akan membuat
pelakunya memperoleh kesalehan individu sekaligus kesalehan Sosial. Artinya, ketika
rangkaian ibadah tersebut dilaksanakan dan dipahami secara kontekstual oleh setiap individu
muslim, maka tidak hanya berdampak bagi yang bersangkutan tetapi akan memiliki dampak
Sosial yang posItif bagi kehidupan masyarakat di sekitarnya. Karena selain memperoleh
pahala sebagaimana Allah janjikan, di dalam rangkaian ibadah tersebut juga terkandung
pesan moral luar biasa yang ketika diaplikasikan di dalam kehidupan sehari-hari dapat
membawa manusia pada derajat kemuliaan yang tinggi, baik sebagai hamba Allah maupun
sebagai wakil Allah di muka bumi. (Khalifatullah fil ardhi).
3
Namun kenyataan, tidak semua orang memperhatikan kualitas sholat dan puasa
mereka sehingga tidak aneh apabila ada orang yang rajin melaksanakan sholat sunah tarawih
dan puasa ramadhan tetapi memiliki kesalehan Sosial yang rendah atau tidak baik,
sebaliknya ada orang yang melaksanakan amalan – amalan sunnah seperti puasa dan sholat
justru memiliki sikap dan perilaku Sosial yang baik. Maka yang menjadi pertanyaan apakah
sholat dan puasa mereka sudah bagus dan berkualitas. (Ali,1997:273)
Untuk mengetahui seberapa jauh intensitas sholat sunah tarawih dan puasa ramadhan
terhadap kesalehan Sosial masyarakat Beji Krajan Beji Kec.Ungaran Timur Kab. Semarang,
maka penulis mengadakan penelitian dengan judul : HUBUNGAN INTENSITAS
MELAKSANAKAN SHOLAT SUNAH TARAWIH DAN PUASA RAMADHAN
TERHADAP KESALEHAN SOSIAL JAMA’AH PENGAJIAN DI LINGKUNGAN
MASYARAKAT KRAJAN BEJI KEC. UNGARAN TIMUR KAB. SEMARANG
TAHUN 2015
B. Rumusan Masalah
Supaya permasalahan tersebut tidak melebar, maka dibatasi menjadi beberapa
pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah intensitas melaksanakan sholat sunah tarawih Masyarakat Beji
Krajan Beji Kec.Ungaran Timur Kab. Semarang ?
2. Bagaimanakah intensitas melaksanakan puasa Ramadhan Masyarakat Beji
Krajan Beji Kec.Ungaran Timur Kab. Semarang ?
3. Bagaimanakah Kesalehan Sosial Jamaah Pengajian di lingkungan masyarakat Beji
Krajan Beji Kec.Ungaran Timur Kab. Semarang ?
4
4. Adakah Hubungan intensitas melaksanakan sholat sunah tarawih terhadap
kesalehan Sosial jamaah pengajian di lingkungan masyarakat Beji krajan Beji
Kec.Ungaran Timur Kab. Semarang ?
5. Adakah Hubungan intensitas melaksanakan puasa Ramadhan terhadap kesalehan
Sosial jamaah pengajian dilingkungan masyarakat Beji krajan Beji Kec.Ungaran
Timur Kab. Semarang ?
6. Adakah Hubungan intensitas melaksanakan sholat sunah tarawih dan puasa
ramadhan terhadap kesalehan Sosial jamaah pengajian dilingkungan masyarakat
Beji krajan Beji Kec.Ungaran Timur Kab. Semarang ?
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis bertujuan untuk mengetahui tentang :
1. Untuk mengetahui intensitas melaksanakan sholat sunah tarawih jamaah pengajian
dilingkungan masyarakat Beji krajan Beji Kec.Ungaran Timur Kab. Semarang.
2. Untuk mengatahui intensitas melaksanakan puasa ramadhan jamaah pengajian di
lingkungan masyarakat Beji krajan Beji Kec.Ungaran Timur Kab. Semarang.
3. Untuk mengetahui kesalehan Sosial jamaah pengajian di lingkungan masyarakat
Beji krajan Beji Kec.Ungaran Timur Kab. Semarang.
4. Untuk mengetahui Hubungan intensitas melaksanakan sholat sunah tarawih
terhadap kesalehan sosial jamaah pengajian di lingkungan masyarakat Beji krajan
Beji Kec.Ungaran Timur Kab. Semarang.
5
5. Untuk mengetahui Hubungan intensitas melaksanakan puasa ramadhan terhadap
kesalehan Sosial jamaah pengajian dilingkungan masyarakat Beji krajan Beji
Kec.Ungaran Timur Kab. Semarang.
6. Untuk mengetahui Hubungan intensitas melaksanakan sholat sunah tarawih dan
puasa ramadhan terhadap kesalehan Sosial jamaah pengajian di lingkungan
masyarakat Beji krajan Beji Kec.Ungaran Timur Kab. Semarang.
D. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian dalam proposal skripsi ini adalah:
Secara Praktis
1. Bagi Peneliti:
a. Sebagai proses pembelajaran bagi peneliti dalam menambah ilmu pengetahuan
serta wawasan keilmuan, dan pendidikan pada umumnya, sekaligus untuk
mengembangkan pengetahuan penulis dengan landasan dan kerangka teoritis
yang ilmiah atau pengintegrasian ilmu pengetahuan dengan praktek serta
melatih diri dalam research ilmiah.
b. Untuk memenuhi tugas dan sebagai bahan penyusunan skripsi serta ujian
munaqosyah yang merupakan tugas akhir penulis untuk memperoleh gelar
sarjana Strata satu (S1) pada jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama
Islam Negeri ( IAIN ) Salatiga.
2. Bagi Objek Penelitian
a. Sebagai sumbangan pemikiran keagamaan bagi masyarakat khusunya jamaah
pengajian di lingkungan masyarakat Beji krajan Beji Kec.Ungaran Timur
Kab.Semarang.
b. Sebagai bahan masukan dalam rangka peningkatan kualitas ibadah jamaah
pengajian di lingkungan masyarakat Beji krajan Beji Kec.Ungaran Timur
6
c. Sebagai bahan evaluasi terhadap peningkatan ibadah pada jamaah pengajian di
lingkungan masyarakat Beji krajan Beji Kec.Ungaran Timur Kab.Semarang.
Secara Manfaat Teoristis
Sebagai sumbangan kepada IAIN Salatiga khususnya kepada perpustakaan
sebagai bahan bacaan yang bersifat ilmiah dan sebagai kontribusi khazanah
intelektual pendidikan.
E. Definisi Operasional
Untuk menghindari salah tafsir dalam memahami judul,maka perlu diberikan
penjelasan istilah pokok maupun kata-kata yang menjadi variabel penelitian
1. Intensitas Sholat Sunnah Tarawih
Intesitas menurut kamus besar Bahasa Indonesia berarti keadaan
tingkatan, kuatnya, hebatnya, bergeloranya dan sebagainya”(Dediknas,2002:438)
Sholat sunnah tarawih adalah salat malam pada bulan ramadhan, shalat
yang di anjurkan untuk dilaksanakan namun tidak diwajibkan sehingga tidak
berdosa bila ditinggalkan dengan kata lain apabila dilakukan dengan baik dan
benar serta penuh keikhlasan akan tampak hikmah dan rahmat dari Allah SWT
pada bulan ramadhan yang bergitu penuh maghfiroh dan rahmat. ( Rifai,1993;34)
jadi yang dimaksud dengan shalat sunah tarawih adalah shalat di waktu malam
hari pada bulan ramadhan atau shalat selain yang diwajibkan ( fardhu) hanya
waktu yang ditentukan pada bulan ramadhan.
Untuk mengukur intensitas shalat sunah tarawih jamaah pengajian, maka
ditentukan indikator berikut :
a. Aktif melaksanakan shalat sunah tarawih
b. Aktif melaksanakan kegiatan Ibadah tarawih selama ramadhan
7
c. Aktif melaksanakan sholat tarawih berjamaah
2. Intensitas puasa ramadhan
Intesitas menurut kamus besar Bahasa Indonesia berarti keadaan
tingkatan, kuatnya, hebatnya, bergeloranya dan sebagainya”
(Depdiknas,2002:438)
Puasa ramadhan sebagaimana yang kita ketahui adalah puasa yang
diwajibkan bagi orang muslim, mukmin, berakal, baligh dan mampu.
(H.Sulaiman Rasjid.1995:227)
Jadi yang dimaksud dengan puasa ramadhan adalah puasa yang
diwajibkan bagi umat muslim yang mukmin, berakal, baligh dan waktunya
ditentukan pada bulan ramadhan.
Untuk mengukur intensitas puasa ramadhan maka ditentukan indikator
sebagai berikut :
a. Aktif melaksanakan puasa ramadhan
b. Aktif melaksanakan puasa ramadhan dan tidak batal puasanya
c. Aktif mengikuti kegiatan ibadah puasa pada bulan ramadhan
3. Kesalehan Sosial
Kesalehan berarti ketaatan (kepatuhan) dalam menjalankan ibadah;
kesungguhan menunaikan ajaran agamanya tercermin pada sikap hidupnya
(Depdiknas,2007:984) Kesalehan atau ketaatan pada Allah SWT dapat melalui
ibadah wajib, Sunah, amal shodaqoh dan akhlak yang baik. Sosial artinya
berkenaan dengan masyarakat, perlu adanya komunikasi dalam usaha menunjang
pembangunan.( Depdiknas,2007:1085).
8
Pengertian kesalehan Sosial peneliti dapatkan dari uraian KH.Mustofa
Bisri ( Pertemuan Kyai Se-jawa tengah dipondok Pesantren Edi Mancoro,21 Mei
2011) yang menyebutkan bahwa kesalehan sosial adalah perilaku orang – orang
yang sangat peduli dengan nilai-nilai islami yang bersifat Sosial, suka
memikirkan dan santun kepada orang lain, suka menolong dan seterusnya.
(Yasin,2010:15)
Jadi yang dimaksud kesalehan Sosial adalah perilaku manusia yang
mencerminkan sifat sosial, peduli dengan kebutuhan orang lain dalam kehidupan
tanpa meninggalkan Hablumminallah.
Untuk mengukur kesalehan sosial jamaah, maka ditentukan indikator
sebagai berikut :
a. Sikap toleransi antar sesama
b. Suka tolong menolong antar sesama
c. Sopan kepada orang lain
d. Gemar bersodaqoh, baik lapang maupun susah
e. Taat terhadap aturan dalam masyarakat
F. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis akan menempuh langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pendekatan dan rancangan penelitian
Pendekatan ini melakukan penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional, untuk
mengetahui hubungan setiap Variabel penelitian menggunakan analisis statistik
prosentase dan teknik analisis regresi untuk mengetahui besarnya Hubungan antar
variabel.
9
2. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Beji Krajan Beji Kec.Ungaran Timur Kab.
Semarang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni – Juli 2015
3. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian sedangkan sampel adalah sebagian
atau wakil populasi yang akan diteliti. (Arikunto,1998:109). Berdasarkan pendapat
di atas, populasi adalah seluruh jamaah pengajian di Beji Krajan Beji Kec.Ungaran
Timur Kab.Semaran. dalam wilayah penelitian yang nantinya akan menjadi objek
penelitian. Adapun jumlah seluruh jamaah pengajian di Beji Krajan Beji
Kec.UngaranTimur adalah 45 Orang dengan rincian 20 Putra dan 25 Putri.
b. Sampel
Menurut suharsini arikunto sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diselidiki. (Suharsini,1999:109) Penulis akan melakukan penelitian di
lapangan, dalam menentukan sampel sesuai dengan pendapat (Suharsini
Arikunto), bahwa apabila subjeknya kurang 100, lebih baik diambil semua
sehingga penelitiannya merupakan penelitian Populasi.
Berdasarkan petunjuk tersebut, dalam penelitian ini penulis mengambil
sampel 45 Orang, dengan rincian 20 Orang Putra dan 25 orang putri karena
populasi Jamaah Pengajian di Beji Krajan Kec.Ungaran Timur Kab.Semarang
berjumlah kurang dari 100, maka diambil semua. Jadi penelitian ini merupakan
penelitian populasi.
4. Metode pengumpulan data
10
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini baik mengenai
intensitas melaksanakan sholat sunah tarawih dan puasa ramadhan untuk mengukur
kesalehan sosial para jamaah, maka penulis menggunakan metode – metode
pengumpulan data sebagai berikut :
a. Metode angket
Angket adalah “ sebuah pertanyaan penulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi responden dalam arti laporan pribadi atau hal – hal
yang diketahui” (Arikunto,1993;128)
Metode angket dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan
data tentang intensitas Jamaah melaksanakan solat sunnah tarawih selama
ramadhan dan puasa wajib pada bulan ramadhan serta kesalehan sosial
jamaah.
b. Metode dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang – barang
tertulis (Arikunto,1993:149) metode ini digunakan untuk mendapatkan data
– data tentang keadaan Masyarakat Beji Karajan dan jamaah Sholat Sunnah
tarawih dalam penelitian ini.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data (Arikunto,1998:135) Instrumen penelitian ini berupa butir – butir
pertanyaan dalam angket yang disesuaikan untuk mengetahui untuk mengetahui intensitas
melaksanakan sholat sunah tarawih, puasa Ramadhan dan kesalehan Sosial, angket
dirancang 30 pertanyaan ditujukan kepada jamaah sholat tarawih di desa Beji Krajan Beji
11
Kec.Ungaran Timur Kab.Semarang.
6. Tehnik Analis Data
Analisis data adalah suatu metode dengan cara menganalis data yang diperoleh
untuk mencari ada tidaknya Hubungan melaksanakan sholat tarawih dan puasa ramadhan
terhadap kesalehan sosial jamaah.
Penulis menggunakan analisis presentase menggunakan rumus :
P = FN 100%Keterangan :
P : Angka prosentase
F : Frekuensi yang sedang di cari prosentasenya
N : Jumlah Jamaah putra dan putri
100% : Bilangan Konstan
Selanjutnya untuk mengetahui Hubungan intensitas melaksanakan shalat tarawih
terhadap kesalehan Sosial dan Hubungan intensitas melaksanakan puasa ramadhan
terhadap kesalehan Sosial adalah menggunakan rumus Product moment, sedangkan untuk
mengetahui adakah Hubungan antara intensitas melaksanakan shalat sunah tarawih dan
puasa ramadhan terhadap kesalehan Sosial jamaah digunakan rumus regresi ganda,
karena dalam penelitian ini penulis menggunakan 3 variabel yang terbagi dalam 2
kategori meliputi variable dependent atau variable terikat yaitu variable pertama dan
variable kedua yakni intensitas Shalat sunah tarawih ( ), puasa Ramadhan ( ),
sementara variable ketiga kesalehan Sosial ( Y) merupakan variable independent atau
variable bebas.
Adapun rumus product moment, berdasar ini (Sugiono: 255) memberikan teknik
12
analisis melalui rumus:
a) Mencari Hubungan X1 terhadap Y dengan cara sebagai berikut:= .∑ − (∑ )(∑ ){ . ∑ − (∑ ) }{ . ∑ − (∑ ) }Keterangan:
= Angka indeks Korelasi “r” Product Moment
N = Number of Cases∑ = Jumlah hasil Perkalian antara skor X1 dan skor Y∑ = Jumlah seluruh skor X1∑ = Jumlah seluruh Y
b) Mencari Hubungan X2 terhadap Y dengan cara sebagai berikut:= .∑ − (∑ )(∑ ){ . ∑ − (∑ ) }{ . ∑ − (∑ ) }Keterangan:
= Angka indeks Korelasi “r” Product Moment
N = Number of Cases∑ = Jumlah hasil Perkalian antara skor X2 dan skor Y∑ = Jumlah seluruh skor X2∑ = Jumlah seluruh Y
c) Mencari korelasi X1 dan X2= .∑ − (∑ )(∑ ){ . ∑ − (∑ ) }{ . ∑ − (∑ ) }d) Untuk menguji regresi ganda dengan mengkorelasikan ketiga variabel dengan rumus
sebagai berikut:
= + − 2 . .1 −Keterangan:
13
Ryx1x2 = Korelasi ganda antara dan Yr
x1y = Korelasi antara rx1yr
x2y = Korelasi antara rx2yr
x1x2 = Korelasi antara rx1x2
Analisis ini digunakan untuk mengecek diterima tidaknya hipotesa yang telah
diajukan berdasarkan analisa hipotesa. Setelah diperoleh hasil koefisien korelasi antara X
dan Y atau diperoleh nilai Ha (hipotesis alternative) dikonsultasikan pada tabel pada taraf
5%. Apabila nilai Ho diperoleh sama atau lebih besar dari nilai Ha maka hasilnya tidak
ada signifikan, dengan demikian hipotesis dapat ditolak.
H. Sistematika penulisan
Adapun sistematika dalam penulisan skripsi ini meliputi
Bab I pendahuluan yang membahas tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian hipotesis penelitian, metodologi
penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan.
Bab II landasan teori berisi tentang teori-teori yang membahas intensitas sholat
sunah Tarawih, puasa Ramadhan terhadap kesalehan sosial, dan Hubungan intensitas
melaksanakan sholat sunah Tarawih dan puasa Ramadhan terhadap kesalehan sosial.
Bab III laporan hasil penelitian berisi tentang profil Desa Beji Kec.Ungaran
Kab.Semarang, pemaparan data sholat sunah tarawih, puasa Ramadhan dan pemaparan
data kesalehan sosial.
Bab IV Analisis Hasil penelitian berisi tentang analisis data dan interpretasi data
hasil penelitian.
Bab V penutup, berisi tentang kesimpulan kritik dan saran.
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. SHOLAT
1. Pengertian Sholat
Sholat Secara bahasa adalah do’a, sadangkan secara agama adalah ibadah yang
terdiri dari beberapa ucapan dan tindakan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri
dengan salam. ( Abdurrokhman, 2006 ;55) jadi sholat merupakan aktivitas yang di mulai
dengan takbir dan diakhiri dengan salam dan didalamnya terdapat rukun tertentu dan
setiap perindahan rukun terdapat bacaan do’a.
2. Dalil Sholat
Mengenai dalil melaksanakan sholat, Allah SWT berfirman :
Artinya : Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang telah ditentukan
waktunya bagi orang – orang yang beriman” ( Q.S.An-nisa:103).
Allah juga Berfirman :
Artinya : sesungguhnya sholat itu dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar (
Q.S.Al-Ankabut : 45)
3. Syarat Sah Sholat
Syarat – syarat sholat adalah suatu perkara yang harus di penuhi sebelum
malekukan sholat. Ada delapan syarat yang harus dipenuhi oleh orang yang akan
15
melaksanakan sholat agar sholatnya syah, adapun syarat syah sholat adalah sebagai
berikut :
a. Beragam Islam
b. Tamyis (Berakal dan Baligh )
c. Menutup aurat
d. Menghadap qiblat
e. Mengetahui masuknya waktu sholat
f. Suci dari hadats , baik kecil maupun besar
g. Mengetahui tatacara sholat. Artinya mengetahui, mengerti dan bias
membedakan mana rukun dan sunnah solat ( Rasyid Sulaiman, 55.1994).
Sholat sesorang akan menjadi sah apabila memenuhi delapan syarat tersebut.
4. Rukun Sholat
Rukun adalah sesuatu yang tidak boleh ditinggal selama melaksanakan sholat
apabila ditinggalkan, maka ibadahnya tidak sah. Rukun sholat ada lima belas :
1. Niat
2. Takbirotul ikhrom
3. Membarengkan niat dengan takbir
4. Berdiri bagi orang yang mampu
5. Membaca surat alfatikhah
6. Ruku’
7. Iktidal
8. Sujud
16
9. Duduk diantara dua sujud
10. Thuma’ninah
11. Tasyahud akhir
12. Membaca sholawat kepada nabi
13. Salam yang pertama
14. Duduk untuk tiga rukun yang terakhir
15. Tertib ( Rasyid Sulaiman, 75, 1994).
Dalam bukunya (Abdurrokhman,2006:72). Rukun tersebut adalah
menyempurnakan sholat, sehingga wajib hukumnya melaksanakannya dalam sholat.
Orang yang tidak melaksanakan salah satu rukun tersebut maka sholatnya tidak
sah atau batal.
5. Hal – hal yang membatalkan sholat
Hal- hal yang membatalkan sholat adalah suatu perkara yang apabila dilakukan
dapat menyebabkan sholat seseorang itu batal. Adapun hal – hal yang membatalkan
sholat adalah sebagai beriikut :
a. Meninggalkan salah satu rukun atau sengaja memutuskan rukun sebelum
sempurna
b. Meninggalkan salah satu syarat
c. Sengaja berbicara dengan kata – kata yang bias ditujukan kepada
manusia,sekalipun kata – kata tersebut dengan sholat,kecuali lupa.
d. Banyak bergerak, seperti bergerak tiga langkah atau memukul tiga kali.
17
e. Makan dan minum, keadaan itu sangat berlawanan dengan keadaan
sholat.
Jadi apabila seseorang yang sedang sholat melalukan salah satu dari beberapa hal
diatas maka sholatnya tidak sah.
6. Pengertian sholat Sunnah dan sholat sunah Tarawih
Sholat sunnah adalah sholat yang dianjurkan untuk dilaksanakan namun tidak
diwajibkan sehingga tidak berdosa bila ditinggalkan dengan kata lain apabila dilakukan
dengan baik dan benar dan penuh keikhlasan akan tampak hikmah dan rahmat dari Allah
SWT.
Dalam hadist Nabi SAW.
الفجرقبلالركعتينإلىمنهأسرعالنوافلمنشىءفى-وسلمعليهااللهصلى-اللهرسولرأيتما
“Aku tidaklah pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan
shalat sunnah yang lebih semangat dibanding dengan shalat sunnah dua raka’at sebelum Fajar” (HR.
Muslim fi shokhul muslim no. 724)
Sholat sunah menurut hukumnya terdiri atas dua golongan yakni :
- Muakad adalah sholat sunah yang dianjurkan dengan perkenaanyang kuat
( hamper mendekati wajib), seperti sholat dua hari raya, sholat sunnah
witir ,sholat sunah thawaf dan sholat sunah tarawih.
- Ghoiru muakad adalahsholat sunah yang dianjurkan tanpa perkenaan yang
kuat, seperti sholat sunah rawatib dan sholat sunah yang sifatnya
incidental ( tergantung waktu dan keadaan seperti sholat kusuf atau sholat
ketika terjadi gerhana matahari ataupun gerhana bulan ). Jadi sholat
tersebut ada waktunya tersendiri.
18
7. Macam – macam sholat sunah
Secara umum ibadah itu dibagi menjadi dua mahdhoh dan ghoiru mahdhoh begitu
juga dengan sholat ada dua macam wajib dan sunah dalam hal ini penulis akan
menjelaskan kaitanya dengan sholat sunah dan solat sunnah tarawih.
Adapun macamsholat sunah tersebut adalah:
1. Sholat dhuha
Sholat dhuha adalah sholat sunah yang dilakukan ketika waktu
dhuha (Abdurrohman,2006 : 56). Waktu dhuha adalah waktu ketika
matahari mulai naik kurang lebih tujuh hasta sejak terbitnya matahari
(kurang lebih jam tujuh pagi) hingga waktu dhuhur. Pada rakaat pertama
dianjurkan membaca Surat Asyamsu dan rakaat kedua dianjurkan
membaca Surat Adhuha ( Nur Sahid, 2006:82 ). Jadi kalau melihat dengan
waktu dari jam tujuh sampai dengan jam sebelas lebih tiga puluh menit.
2. Sholat Rawatib
Sunah rawatib adalah sholat yang dilakukan sebelum atau setelah
sholat fardhu , sebelum sholat fardhu disebut Sholat sunah qobliyah dan
yang dikerjakan setelah sholat fardhu disebut sholat ba’diyah.(Nur
Sahid,2006:80)
3. Sholat tahajud
Sholat tahajud adalah sholat yang dikerjakan pada waktu malam
hari. Waktunya sesudah sholat isya’ samai matahri terbit fajar. Bilangan
rakaat dua rakaat aling sedikit dan tidak terbatas dalam jumlah bilangan
19
rakaat. Sholat tahajud ialah sholat yang dilakukan setelah bangun tidur
setelah mengerjakan sholat isya’.
Firman Allah SWT.
Artinya : dan pada sebahagian malam hari bersembahyang
tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah –
mudahan Tuhan-MU mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.( Q.S. Al -
Isro’. Ayat:79 ).
4. Sholat hajat
Sholat hajat adalah sholat yang dikerjakan karena mempunyai hajat
kebutuhan supaya hajatnya dikabulkan oleh Allah SWT. Sholat sunah
hajat dikerjakan dua rakaat, kemudian berdoa memohon sesuatu yang
menjadi keinginannya. Sholat hajat ini syarat dan rukunya seperti yang
lain, hanya bacaan dan tertibnya berbeda cara mengerjakan.
5. Sholat tarawih
Sholat tarawih adalah sholat sholat malam pada bulan ramadhan,
hukumnya sunnah muakadah, boleh dikerjakan sendiri sendiri dan
berjamaah, waktu melaksanakan sholat tarawih sesudah sholat isya’
sampai terbitnya fajar ( Waktu subuh ).
Diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim Nabi
bersabda :
ومن قام ليلة القدر إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
20
Artinya : Barang siapa mengerjakan sholat sunah ( sunnah
dimalam hari) bulan ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala (
Allah),niscaya dosa – dosanya yang terdahulu diampuni” (Riwayat
Bukhori dan M ). ( Rasyid, Sulaiman.1995:149)
Bilangan rakaat sholat tarawih bermacam – macam dilakukanoleh
umat muslim sejakmasa Rosulullah SAW. Sampai masa sahabat dan
sampai masa kita sekarang ini.
6. Sholat witir
Sholat witir artinya sholat ganjil 9 satu rakaat,tiga rakaat,lima
rakaat,tujuh rekaat,Sembilan rakaat,sebelas rakaat )sekurang kurangnya
satu rakaat
Sholat sunah witir adalah sholat yang dilakukan setelah sholat
isya’ sampai terbit fajar. Biasanya sholat witir dirangkai dan disambung
dengan sholat tarawih
Sabda Nabi:
صلى االله عليه وسلم من أول الليل أوسطه-من كل الليل قد أوتر رسول الله
آخره فانتهى وتره إلى السحر
“Kadang-kadang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
melaksanakan witir di awal malam, pertengahannya dan akhir malam.
Sedangkan kebiasaan akhir beliau adalah beliau mengakhirkan witir hingga
tiba waktu sahur.” (HR. Muslim no. 745)( Abdurrohman,2006:83) dan witir
adalah sebagai penutup ketika melaksanakan sholat malam.
21
7. Sholat Ied
Sholat ied adalah sholat yang dilakukan mulai matahari meninggi
setinggi tombak hingga tergelincir, jika tidak tahu kapan datangnya ied
maka sholat dikerjakan esok harinya.(Nur ,Sahid.2006:76)
8. Hikmah Sholat
Segala perintah dari Allah SWT pastinya akan mendatangkan kebaikan dan
kemaslahatan serta kemanfaatan bagi si pelaku atau manusia,begitu juga dengan segala
larangannya, begitu pula dengan perintah sholat makasholat juga mempunyai beberapa
hikmah. Adapun hikmah sholat sebagai berikut :
a. Intensitasnya hubungan antara seseorang hamba dengan rabbnya.
b. Sholat dapat mencegah seseorang dari perbuatan keji dan mungkar.
c. Sholat dapat menambah ikatan Sosial kemasyarakatan antar kaum
muslimin ( Hamid.2008:19)
Ketika orang melaksanakan sholat dengan khusu’ dan baik sempurna maka orang
tersebut akan mendapatkan manfaat atau hikmah yang terkandung dalam sholat tersebut.
9. Manfaat Sholat bagi kesehatan
Apabila kita memperhatikan gerakan – gerakan sholat dan kepedulian Rasulullah
SAW, terhadap perpaduan dan kesatuan gerakansholat secara keseluruhan maka hal ini
akan mengandung unsure – unsure kesehatan dalam gerakan sholat.
Adapun unsure tubuh dan gerakan, serta meningkatkan kondisi kesehatan bagi
orang –orang yang melakukan sholat, proses penyembuhan kesehatan bagi dan
pencegahan terhadap kelainan – kelainan yang menimpa struktur tubuh manusia telah
22
dikandung juga oleh gerakan – gerakan sholat (Jalal,2009.175 ). Karena dengan sholat
semua badan bergerak dengan posisi yang baik , sehingga dapat melemaskan otot –otot
yang tegang, jadi dengan sholat tubuh kita menjadi sehat.
10. Dimensi Sosial dalam sholat
Allah SWT berfirman :
Artinya: Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. (
Q.S.Al-Ankabut : 45 )
Jelas ayat diatas mengisyaratkan bahwa salah satu percapaian yang dituju oleh
adanya kewajiban shalat adalah pelakunya menjadi tercegah dari kemungkinan berbuat
jahat dan keji. Ini mengindikasikan bahwa shalat merupakan salah satu rukun Islam yang
mendasar dan pijakan utama dalam mewujudkan sistem Sosial Islam yang mendasar dan
pijakan utama dalam mewujudkan sistem Sosial Islam.
Kemalasan dan keengganan melaksanakan sholat di samping sebagai tanda
kemunafikan dan semakin lunturnya imannya seseorang,dalam skala besar merupakan
tahapan awal kehancuran komunitas muslim. Karena secara empiric shalat merupakan
factor utama dalam proses enyatuan dan pembangunan kembali kekuatan – kekuatan
muslim yang sebelumnya rusak dan terpencar sebagai akibat melalaikan mendirikan
shalat. Hal ini mengindikasikan bahwa kekokohan sendi-sendi Sosial masyarakat muslim
akan sangat tergantung keada sejauh mana mereka menegakan shalat yang sebenar-
benarnya. Apabila hal ini tidak menjadi prioritas utama maka kekeroposan sendi –sendi
Sosial kemasyarakatan akan menghinggapinya, yang berlanjut keada kehancuran umat
muslim itu sendiri. Karena sesuatu bangunan itu kuat,ketika tiangnya kokoh. Sholat
23
diakhiri dengan salam, hal ini mengindikasikan bahwa setelah seseoarang hamba
melakukan hubungan komunikasi yang baik dengan Allah SWT, maka diharapkan
hubungan yang baik tersebut berdampak pada hubungan yang baik kepada sesama
manusia.
Dengan kata lain, jika seseorang hamba dengan penuh kekhusyu’an dan
kesungguhan menghayati kehadiran Tuhan pada waktu sholat, maka diharapkan bahwa
penghayatan akan kehadiran sang pencipta, akan mempunyai dampak positif pada
tingkah laku dan pekertinya dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga dalam suatu
lingkungan yang kecil atau lingkup besar akan menjadikan kedamaian darisegi individu
mauun secara Sosial.( Ali, 1997:133)
Hal ini dibuktikan dengan jaminan melakukan apa saja yang dibenarkan syariah
guna membantu saudara –saudaranya yang memang butuh bantuan. Yang kaya
membantu yang miskin, yang kuasa membantu yang teraniaya,yang berilmu membantu
yang masih belajar, supaya terjadi saling hubungan yang serasi dan harmonis, orang yang
salatnya baik tidak akan pernah mengeluarkan ucapan dan atau perbuatan kepada sesama
yang jelek.
Orang yang sholatnya baik akan bertindak santun dengan sahabatnya, tetangganya
dan siapapun juga, akan menghormati tamunya dengan penuh perhatian dan akan
bertindak dan bertaaruf secara santun dengan saudaranya sesama manusia apalagi
saudaranya. Orang yang sholatnya bagus bukan sekedar membekas hitam di keningnya,
lebih dari itu adalah bagaimana mengimplementasikan kasih sayangnya kepada
lingkungan ( Rohmatal lil’alamin ) orang yang sholatnya sempurna justru dituntut lebih
banyak kiprahnya dalam kehidupan Sosial.
24
B. Puasa
1. Pengertian Puasa
Puasa adalah hukumnya wajib bagi setiap muslim yang sudah baligh,berakal dan
mampu melaksanakannya. Allah SWT Berfirman :
Artinya: “ Hai orang – orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang –orang sebelum kamu agar bertaqwa. ( Q.S.Al-
Baqoroh : 183 ).
Puasa Ramadhan adalah suatu ibadah puasa yang dilakukan pada bulan ramadhan
pada setiap tahun.seharusnya menjadi landasan hidup setiap muslim. Di bawah ini makna
dari puasa
a. Kita dibiasakan untuk memahami bahwa segala perbuatan kita senantiasa dilihat
Allah. Hal ini dutunjukkan dengan sesungguhnya bahwa yang mengetahui orang
berpuasa atau tidak hanya dirinya sendiri dan Allah SAW.
b. Kita dibiasakan untuk senantiasa beramal baik dan menjauhi amal buruk. Orang
yang beramal baik ketika berpuasa akan dibalas Allah SAW dengan pahala yang
berlipat-lipat sementara orang yang berpuasa namun perbuatanya buruk
puasanya hanyalah sia-sia.
c. Kita dibiasakan untuk senantiasa mempunyai kepedulian kepada sesama,
terutama kepada mereka yang hidup dalam kemiskinan dan kekurangan (
salwasalsabila,2008:51).
2. Syarat Puasa
Syarat puasa adalah sesuatu perkara yang harus dipenuhi sebelum melakukan
25
puasa. Ada tiga syarat yang harus dipenuhi oleh orang yang akan melaksanakan puasa
agar puasanya syah, adapun syarat puasa adalah sebagai berikut :
1. Islam. Orang yang tidak beragama islam tidak wajib berpuasa
2. Baligh dan Berakal
3. Kuat atau mampu. Dalam arti tidak dalam keadaan sakit atau karena sudah
tua ( Sulaiman, 2008:228)
3. Rukun Puasa
Rukun puasa sesuatu yang tidak boleh ditinggalkan dan apabila ditinggalkan
maka ibadah puasanya tidak syah. Adapun rukun puasa yang merupakan unsure
terpenting yaitu :
a. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa ,sejak fajar hingga
terbenamnya matahari.
b. Berniat yaitu mengucapkan niat berpuasa.sebaiknya niat berpuasa sebelum
fajar, niat berpuasa menjadi sah pada salah satu waktu dimalam hari. Tidak
diisyaratkan mengucapkan karena itu adalah perbuatan hati. Hakikat niat
adalah menyengaja suatu perbuatan untuk mentaati perintah Allah SWT
dalam mengharapkan Keridhoan-NYA.maka siapa saja yang makan pada
waktu sahur dan bermaksud akan berpuasa dan dengan menahan diri ini
bertujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT.(Salwasalsabila,2008:54)
ketika satu rukun tersebut ditinggalkan maka puasa tersebut tidak sah atau
batal.
4. Hal- hal yang membatalkan puasa
Hal – halyang membatalkan puasa adalah suatu perkara yang apabila dilakukan
26
dapat menyebabkan adalah sebagai berikut :
a. Makan dan minum dengan sengaja
b. Muntah –muntah yang di sengaja
c. Bersetubuh disiang hari
d. Keluar darah haid atau nifas
e. Gila, jika gila itu dating pada waktu siang hari
f. Keluar mani dengan sengaja ( Abduurahman, 2008: 233)
Jadi, apabila orang melakukan salah satu dari beberapa hal di atas maka batal.
5. Tujuan puasa
Tujuan puasa adalah
a. Untuk menahan nafsu dari berbagai syahwat, sehingga ia sia mencari
sesuatu puncak kebahagiaannya.
b. Menerima sesuatu yang menyucikanny, yang di dalamnya terdapat
kehidupannya yang abadi dan mematahkan permusuhan nafsu terhadap
lapar dan dahaga serta mengingatkannya dengan keadaan orang – orang
yang menderita kelaparan diantaraa orang miskin.
c. Menyempitkan jalan setan pada diri hamba dengan menyempitkan jalan
aliran makanan dan minuman. Puasa adalah untuk tuhan danuasa tidak
seperti amalan –amalan yang lain. Maka tak seorangpun manusia
mengetahuinya dan itulah hakikatnya puasa..(Musbikin,2004 :126)
6. Adab berpuasa
Puasa merupakan perintah dari Allah Swt. Untuk melaksanakan tentunya ada adab
yang baik dan benar. Adapun adab puasa adalah
27
sebagai berikut:
a. Makan sahur
b. Menyegerakan berbuka
c. Berdo’a ketika berbuka dan berpuasa
d. Menjahui hal-hal yang bertentangan dengan puasa
e. Menggosok gigi (bersiwakan) sebelum matahari terbit
f. Murah hati dan mempelajari Al-qur’an (Sabiq, 2006:65)
Adab berpuasa dilakukan agar dalam puasa menjadi baik dan benar, serta tercapai
tujuan dari puasa.
7. Manfaat puasa terhadap kesehatan
Manfaat adalah hasil dari apa yang dilakukan dalam ibadah tertentu, contoh puasa
maka puasa tersebut terdapat manfaat atau kebaikan bagi orang yang melakukakannya.
Nabi Muhammad Saw mengatakan,“Berpuasalah kamu, niscaya kamu akan sehat. "
manfaat puasa bagi kesehatan, dapat di buktikan secara empiris ilmiah, meski harus
menahan makan dan minum. Sekitar 12-14 jam sebagai contoh, jika penderita magh
kelaparan, maghnya kambuh, namun mereka yang berpuasa dengan ikhlas, tak selalu
menyebabkan kambuhnya penyakit magh yang dideritanya. (Musbikin, 2004:16) jadi
puasa dapat membuat kita sehat karena kita memberikan waktu pada lambung untuk
beristirahat.
Berbagai penelitian, berpuasa terbukti memberi kesempatan beristirahat bagi
organ pencernaan, termasuk sistem enzim maupun hormon. Dalam keadaan tak berpuasa,
sistem pencernaan dalam perut terus- menerus aktif mencerna makanan yang masuk,
hingga tak sempat beristirahat.
28
Hasil pencernaan diproses melalui metabolisme penyerapan zat gizi makanan, dan
ampas yang tersisa dalam perut dapat menjadi racun bagi tubuh, menimbulkan penyakit.
Selama berpuasa, sistem pencernaan beristirahat, memberi kesempatan bagi sel-sel tubuh
memperbaiki diri. Pada hari-hari pertama berpuasa, tubuh memang terasa lemas. Namun,
cadangan energi dalam tubuh dapat bertahan sampai 24-28 jam. Sehingga, sebenar-
benarnya masih ada cadangan energi di dalam tubuh. (Musbikin, 2004 : 17) Karena itu,
untuk melakukan puasa, kita disarankan makan sahur terlebih dahulu
Puasa juga dapat dipakai sebagai terapi penyembuhan pada beberapa jenis
gangguan magh tertentu, khususnya bila magh karena ketidaktenangan jiwa. Apabila di
jalankan sesjai dengan perintah agama dengan penuh ketakwaan, menyebabkan ketengan
jiwa dan secara tak langsung akan mengubah sistem hormonal. Sistem horonal ini yang
berperan dalam terjadinya kelainan lambung, magh (lambung) itu pangkal segala
penyakit, dan memelihara adalah pangkal pengobatan.”
Berpuasa juga menyebabkan keteraturan dalam dalam makan. Keteraturan makan
ini sesuai dengan ajaran agama islam yang mengatur saat jam berbuka dan sahur.
(Musbikin, 2004:27) Satu hal lagi yang perlu diketahui, bahwa apabila waktu berbuka
telah tiba, maka dianjurkan menyegerakannya. hal ini agar tubuh cepat segar dan
kekuatan segera kembali.
8. Dimensi Sosial dari puasa
Di samping pembentukan jiwa ketaqwaan, puasa juga dapat membina jiwa sosial
yang tinggi atau sosial religius yang terpancar dari didikan puasa dari rasa lapar di siang
hari. Rasa lapar ini akan memberikan gambaran kepada umat islam baik yang kaya
maupun miskin pada kondisi kesamaan. Bangunan solidaritas sosial yang akan menjadi
29
sandaran bagi yang kaya untuk kembali melihat, merasakan dan sekaligus memikirkan
nasib kehidupan si miskin ketika puasa telah selesai nanti.
Ide pemikiran yang repsentif itu diharapkan dapat menentukan bentuk-bentuk
watak sosial religius dalam tindakan dan tingkah laku hidupnya, dan ini akan
memberikan arah yang lebih baik terhadap nasib hidup orang lain. Betapapun patut
diingat di sini, bahwa implikasi keagamaan terhadap kehidupan sosial merupakan wadah
besar dalam kehidupan manusia di dunia ini. (Musbikin, 2004: 110)
Daya pikir yang dimiliki manusia, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
hidupnya untuk membuktikan batas kemampuannya dalam melaksanakan tugas
membangun dunia ini. Jadi dengan demikian kemampuan berpikir akan membuka kran
kemungkinan bagi manusia untuk memahami lingkungan sosial kehidupannya dan
mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Hikmah puasa dalam menumbuhkan dan
memantapkan kepekaan sosial, jika ada yang membutuhkan atau meminta pertolongan
maka hendaknya kita siap kapanpun dan dimanapun untuk membantu atau menolongnya
serta dalam situasi apapun merupakan bagian yang integral dari taqwa. Sedangkan taqwa,
seperti yang kita ketahui, memang menjadi tujuan substansial dari pelaksanaan ibadah
puasa. (Ali, 1997: 91)
Kenyataan ini berarti bahwa seseorang yang mengklaim bertaqwa kepada Allah
SWT, otomatis harus mempunyai kepedulian sosial sebagai simbol dari kebersamaan,
kesatuan dan persatuan dalam kesatuan umat muslim dan Negara.
C. Kesalehan Sosial
1. Hakikat Kesalehan Sosial
Secara bahasa kita bisa memaknai kesalehan sosial adalah kebaikan atau
keharmonisan dalam hidup bersama, berkelompok baik dalam lingkup kecil antar
30
keluarga, RT, RW, dukuh, desa kota, Negara sampai yang paling luas dunia.
Allah SWT berfirman:
Artinya: Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,pastilah
Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi,.(Q.S Al-a’raf:96).
Pesan utama ayat ini, disatu sisi, dapat dilihat dari sebagai janji Allah yang
menyatakan bahwa jiwa sesuatu masyarakat beriman dan bertaqwa, maka mereka akan
memperoleh keberuntungan. Disisi lain, pesan utama ayat ini juga mengilustrasikan
hubungan kausalitas antara iman – taqwa dengan kesejahteraan hidup para pemeluknya.
Pertanyaanya, bagaimana iman- taqwa ini dapat menjadi pemandu serta nilai-nilai
yang mendorong manusia untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan hidup
seluruh alam ? taqwa, dalam ini, dapat dipahami sebagai keadaan kualitas jiwa seseorang
yang membimbing dan memandu hidupnya dalam mewujudkan kondisi sosial yang
makmur dan sejahtera bagi seluruh alam semesta. Kesejahteraan kolektif ini akan
terwujud dengan sendirinya jika setiap individu telah melaksanakan ketentuanketentuan
iman – takwa secara utuh dan benar, yang mana manifestasi iman dan takwa itu harus
diwujudkan dengan perilaku yang baik dalam hubunganya dengan sang pencipta atau
dalam hubungannya dengan sesama manusia dan lingkungan yang kemudian kita kenal
dengan perilaku ibadah.(Qardawi:145) jadi, keberkahan yang datang dari langit dan bumi
itu hanya akan lahir dari keimanan dan ketaqwaan manusia.
Pengertian yang diberikan oleh Muhammad Shobary (2007:130-142) dalam
penelitiannya terhadap masyarakat desa suralaya kecamatan bumi, kabupaten tangerang
pada tahun 1987. Meskipun secara lugas tidak disebutkan makna dari kesalehan sosial,
31
namun dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa agama sebagai legitimasi
bagi terimplementasikannya amal – amal sosial dan kemanusiaan. Kedekatan hubungan
dengan tuhan tidak hanya dibangun dia atas ritual – ritual ibadah yang rutin dan ketat
(syari’at atau ibadah mahdhah), tetapi juga bisa dicapai melalui kerja, berusaha,
solidaritas sosial, pembelaan terhadap ketidakadilan ataupun pengentasan sesama
manusia dari keterbelakangan. Dengan demikian seluruh dimensi kehadiran agama
senantiasa mengemban dan misi peningkatan derajat dan penyelamatan manusia dalam
kehidupan di dunia fisik, sampai kelak menghuni dunia metafisik. Kesalehan sosial
merupakan semua jenis kebajikan yang di tujukan kepada semua manusia.
2. Bentuk - bentuk Kesalehan Sosial
a. Pergaulan Masyarakat
1). Apabila berada dalam suatu majlis hendaknya memberi salam terlebih dahulu,
memilih tempat yang duduk yang terdekat, tidak melangkahi orang lain,
berjabat tangan dengan orang – orang sekitarnya. Jika kebetulan duduk
bersama orang yang sedang berbicara hendaknya tidak mencampurinya dan
tidak berdebat dengan kata – kata yang tidak baik
2). Adab memberi nasehat harus dipastikan bahwa orang tersebut memang
mengharap dan akan menerima nasehat kita, jangan sampai nasehat tersebut
dianggap suatu penghinaan.
3). Adab terhadap sahabat hendaklah selalu senyum bersikap ramahmenyongsong
bila ia datang, mengantarkan dia pulang,mendengarkan penuh perhatian bila ia
berbicara, memanggil dengan nama yang dia senangi.
32
b. Adab dalam beramal
1) Adab orang dalam bersedekah dianjurkan agar sedekahnya disediakan dahulu
sebelum diminta, menyembunyikan pekerjaannya pada waktu memberi
sedekah, ramah terhadap orang yang diberi sedekah, mengabulkan permintaan
dari orang yang meminta sedekah dan apabila tidak dapat mengabulkan
hendaknya alam menolak menggunakan kata – kata yang sopan dan lembut.
2) Adab orang yang meminta hendaknya menyatakan kebutuhannya dengan jujur,
mengajukan permintaan dengan sopan, menerima apayang diberikan dan
mengucapkan kata terima kasih dan berdoauntuk keselamatan untuk orang
yang memberi, apabila permintaannya ditolak, maka menerima dengan baik
dan tidak terus – terus meminta lagi.
3) Adab orang yang kaya misalnya tidak angkuh, sombong, tinggi hati, namun
terus menyatakan rasa syukur yang diwujudkan dengan perbuatan yang baik,
ramah terhadap fakir miskin, bersedia menolongnya, bersedekah, dan
melakukan kewajiban – kewajiban sosial terkait dengan statusnya sebagai
orang kaya .(Abu Bakar,1993:236) adab yang dimaksud di sini adalah tata cara
untuk melihat kondisi, situasi yang ada dan bagaimana sebaiknya kita bersikap
sehingga tidak membuat orang lain menjadi salah paham.
3. Manifestasi kesalehan sosial
Orang saleh secara individual taqwa, niscaya akan diberikan sifat“fu’qan” dan
“nur”, yakni diberikan pemahaman untuk membedakan anatara yang hak dan bathil, dan
diberikan kemampuan serta cahayayang menerangi dalam hatinya, sehingga orang
tersebut akan berjalan di dalam syari’at Allah SWT. Dimana ia akan selalu memberikan
33
manfaat kepada orang lain dan ketika ia dibutuhkan orang lain dalam diminta pertolongan
dan bantuan berupa materi atau non materi maka ia akan dengan ikhlas memberikan
tanpa melihat pandang derajat dalam kekayaan, karena ia memandang semua orang itu
sama cuma yang membedakan adalah taqwanya kepada Allah SWT semata.
Kesalehan sosial di implementasikan dalam kehidupan sehari –hari dalam
berinteraksi dengan masyarakat dimana seorang berada.
Peranan sosial seseorang dengan cara tertentu dalam usaha menjalankan hak dan
kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya. Ciri dari manifiestasi sebuah
kesalehan sosial terletak pada adanya hubungan- hubungan sosial seseorang dalam
masyarakat yang menyangkut dinamika dan cara bertindak dengan berbagai norma yang
berlaku dalam masyarakat sebagaimana pengakuan terhadap status sosialnya sebagai
anggota masyarakat (Abdulsyani, 2007:94).
Mempunyai sosial bisa terwujud dalam sebuah tindakan yang menyangkut adanya
sikap rasa persaudaraan dan penghargaan terhadap sesama dan masyarakat salah satu
bentuk yang sering kali dipelajari dan dipraktikan langsung adalah pertolongan yang
diberikan kepada orang yang mendapatkan coba’an dari tuhan, misalnya kepada orang
fakir dan miskin.
Kepekaan terhadap persoalan yang menimpa sesama manusia yaitu berupa
musibah atau kecelakan yang menimpa manusia dimanapun dia berada hal ini akan
sangat membantu bagi mereka dan mereka akan merasa senang dan melihat kebaikan atau
prilaku yang kita lakukan, serta seharusnya kita lebih senang karena ibadah hablum
minan nas dapat terlaksana dengan baik. (Ali, 1997: 127) Kemudian berusaha untuk
memberikan pertolongan sesuai dengan kemampuannya inilah yang menjadi inti dari
34
pearanan kesalehan sosial.
D. Hubungan Sholat Sunah tarawih dan puasa ramadhan terhadap kesalehan Sosial
Sholat adalah ibadah yang merealisasikan makna penyerahan diri kepada Allah
semata memberikan pelajaran tentang hakikat keimanan; mengantarkan orang beriman
menuju kehidupan mulia di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu Allah menetapkan sholat
sebagai ibadah sepanjang masa dalam risalah seluruh kenabian
Sholat adalah benteng terakhir agama ini, jika ia lenyap maka lenyap pula islam.
Karena kedudukan sholat yang amat penting itu, (Abdullah, 2006:08). Puasa juga
merupakan salah satu ibadah yang mempunyai kedudukan istimewa di sisi Allah. Di
samping ia merupakan “benteng” yang ampuh bagi pelakunya dalam menangkal gejolak
dan hawa nafsu yang tak kenal puas itu, puasa juga satu - satunya ibadah yang benar –
benar murni dan tulus karena Allah.
Telah diyakini sepenuhnya, bahwa dihadirkannya manusia di planet bumi ini tiada
lain adalah untuk mengabdi kepada Allah. Setiap peribadatan (baca:ibadah mahdah)
dalam islam, mempunyai nilai pembentukkan ahlak. “ahlak” inilah nilainya bagi manusia.
Misalnya sholat bila dilakukan dengan khusu’, tulus, penuh pemahaman dan kesadaran
begitupun dengan puasa tentu akan merupakan “benteng” ampuh bagi perbuatan kotor
dan tindakan keji. Jadi sholat sunah tarawih dan puasa ramadhan dengan berbagai
aspeknya, di samping melestarikan “ruh” ke – islaman seseorang , juga melahirkan
pribadi – pribadi yang berakhlak luhur. (Musbikin, 2004: 06). Maka seseorang akan baik
dalam hal sosial dan kemasyarakatan karena selalu memandang di dunia ini hanya untuk
beribadah dari habluminaallah dan hablumninannas, kesalehan Sosial akan timbul dengan
sendirinya karena telah didukung dengan hubungan yang baik dari ibadah mahdzah dan
35
gairu mahdzah.
Melaksanakan sholat tarawih dan puasa ramadhan dengan mendalam maka sangat
bagus untuk memperbaiki mental, pola pikir dan perbuatan seseorang. Di karenakan
ibadah ini menitik beratkan bagaimana mengontrol perbuatan serta pola pikir seseorang
yang sadar akan tugas dan posisi di mata Tuhannya. (Rofiq, 2004: 45)
Sikap mental inilah yang sangat diperlukan, khususnya pada masa – masa ini.
Sikap ini akan melahirkan jiwa kesatria yang mampu bertahan walaupun di terjang beribu
– ribu badai masalah. Dan pada akhirnya dia akan mampu menjalankan perintah agama
dengan baik dalam ibadah mahdhah dan goiru mahdhah. Dengan melakukan sholat dan
puasa dengan baik manusia akan merasakan damai, qona’ah dan mampu menyelami
hakikat manusia dan kehidupan yang baik dengan perbuatan yang baik pula. Akhlak
merupakan fondasi yang kolakoh bagi terciptanya hubungan baik antara hamba dengan
Tuhannya (hablum minallah) dan antar sesama manusia (hablum minan nass). Akhlak
yang mulia (akhlakul karimah) tidak lahir begitu saja sebagai kodrat manusia, atau terjadi
secara tiba – tiba. Akan tetapi membutuhkan proses yang panjang serta manifestasi
seumur hidup melalui pembelajaran, pendidikan, akhlak yang sistematis. (Musbikin,
2004: 65).
Jadi, selain bertujuan untuk menumbuhkan atau membentuk akhlak mulia dalam
pandangan Allah dan Masyarakat, juga bertujuan untuk dialog kepada masyarakat agar
mereka tetap menjaga hubungan dan persaudaraan yang baik. Potensi demikian
memunculkan pola “persaudaraan sejati” yang amat mahal harganya dalam kehidupan
modern yang di jejali oleh semangat individualitas.
36
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Objek Penelitian
1. Profil Lokasi Penelitian
Beji krajan adalah merupakan salah satu dusun di Kelurahan Beji. Secara
geografis, Beji Krajan terletak di Jalan Polonia Kelurahan Beji Kecamatan Ungaran
Timur Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Untuk mencapai mencaai lokasi tersebut,
dapat menggunakan kendaraan kendaran ojek atau angkot dari pasar Babadan dengan
hanya menempuh waktu kurang lebih lima menit. Beji Krajan meimiliki luas tanah 39,9
hektar. Adapun batas – batas wilayah Dusun Beji Krajan menjadi :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Gedanganak
b. Sebelah selatan berbatasan dengan Dusun Lewono, Kelurahan Beji
c. Sebelah Barat berbatasan dengan persawahan dengan area persawahan
Segajah
d. Sebelah Timur berbatasan dengan jalan Tol
Beji Krajan terdiri dari dua Rukun Warga ( RW) yang secara keseluruhan
memiliki sebelas Rukun Tetangga ( RT). Wilayah RW 01 terdiri dari 5 RT dan RW 02
terdiri dari 7 RT. Lingkungan Beji Krajan merupakan lingkungan yang agamis, Terdapat
1 Bangunan Masjid di tengah Dusun tepatnya di Wilayah RT 04 serta Sembilan Mushola
tersebar di berbagai RT dan salah satu tempat yang manjadi lokasi penelitian adalah
Mushola Attoyibah di lingkungan RT 04 banyak sekali kegiatan keagamaan juga
menjamur di tingkat RT di antaranya jamaah lansia, bapak – bapak, ibu – ibu, serta para
remaja yang bersifat mingguan, selapanan atau bulanan dan pada saat Bulan Ramadhan
37
banyak sekali kegiatan – kegiatan untuk mengisi kegiatan keagamaan sifatnya ibadah
terutama di Mushola Attoyyib.
Selain kondisi lingkungan yang agamis letak dusun ini juga strategis, sebagai
jalan alternatif yang menghubungkan Kota Ungaran hingga Pasar Babadan. Akses
menuju pusat pemerintahan permerintahan kelurahan dengan pemerintah kecamatan
sangat mudah baik sarana tranportasi yang cukup memadai secarakualitas mauun
kuantitas.
Letak Beji Krajan juga berdekatan dengan beberapa pabrik industri besar
yangmenjadi mata pencaharian rata – rata penduduk. Merlihat letak geografis tersebut,
tidak daat dipungkiri bahwa penduduk juga membuka diri berbaur dengan para pendatang
yang mempunyai kebudayaan yang berbeda. Kondisi ini membuat masyarakat Beji
Krajan hidup dalam lingkungan yang mempunyai iklim modernitas tinggi. Namun
demikian, keteguhan penduduk dusun ini yang masih mempertahankan nuansa agamisnya
patut di pertahankan dan di acungi jempol.
2. Kondisi Subjek Penelitian
Kondisi penduduk Beji Krajan RT 04 Beji krajan cukup beragam. Dilihat dari
mata pencahariannya dusun yang dihuni oleh 65 kepala keluarga memiliki bermacam
profesi serta cukup tinggi akan melaksanakan kegiatan keagamaan pada saat bulan
ramadhan 1436 H Hal tersebut di karenakan kondisi keagamaan di lingkungan RT 04
cukup kuat, factor lingkungan yang penuh iklim keagamaan yang tinggi. Berikut data
jamaah kegiatan pada Mushola attoyyibah di lingkungan Rt 04/RW 01 :
38
Tabel 1
Perincian jamaah sholat tarawih di Mushola Attoyibah Beji Krajan RT 04/01
pada Bulan Ramadhan 1436 H :
NO Jamaah Pengajian
1 25 Putra
2 20 Putri
45 Pa/Pi
Tabel 2
Keadaan data Ustazd dan Imam Mushola Beserta Pengurus Takmir Mushola
Attoyyib Lingkungan Beji Krajan RT 04/01 Beji Ungaran Timur Kab.Semarang
Tahun 2015 :
No Nama Tugas
1 K.H. Roziqin Penasehat I
2 H.Mudhofir Penasehat II
3 Sugeng Muhlisin Ketua Takmir Mushola
4 Muhson Sekretaris
5 Asrori Bendahara
Data Imam Mushola
1 H.Roziqin Imam Mushola
2 Sugeng Muhlisin Imam Mushola
39
Tabel 3
Daftar kegiatan selama Bulan Ramadhan 1436 H di lingungan Beji Krajan RT
04/01 Mushola Attoyyibah :
No Waktu Kegiatan Petugas/Imam
1 17.00 – 17.30 Wib Pengajian Kitab Kuning Ust. Sugeng Muhlisin
2 19.00 – 20.00 Wib Sholat Tarawih Berjamaah 1. Ust.Sugeng Muhlisin
2. K. H. Roziqin
3. H. Mudhofir
3 Kuliah TujuhMenit 1. H.Wuryantoro
2. H.Mudhofir
3. H. Abdul Karim
4. Ust.Sugeng
Muhlisn
4 04.45 – 05.30 Wib Kajian Kitab Kuning Ba’da
Sholat Subuh
Ust.Sugeng Muhlisin
B. Penyajian Data
Stelah melalui Penyebaran angke, pengumpulan data melalui data observasi dan
dokumentasi di lapangan, terlebih dahulu di sajikan bentuk data guna memperlancar
langkah suatu penelitian.
40
Tabel 4
Daftar nama Responden
No Nama Resonden Jenis Kelamin Umur
1. Mudhorikah P 57
2. Supardi L 37
3 Eni S P 39
4 Toro L 39
5 Umi Yaroh P 33
6 Zuni E P 28
7 Barzah NF P 30
8 Uswatun H P 42
9 Sri Margi P 31
10 Murofiqoh P 52
11 Nur Yati P 36
12 Nur Wahyu P 30
13 Erni Listi P 28
14 A.Salam L 39
15 Miftahudin L 47
16 Trimanto L 23
17 Desi Laila P 13
18 Edi Prianto L 49
19 Sumarno L 52
20 Nugroho L 34
41
21 Mukaror L 44
22 Roziqin L 60
23 Ana M P 22
24 Zena P 1o
25 Muhson L 42
26 Mudhofir L 56
27 Rohmatun P 54
28 Fatkhul H L 28
29 Jumari L 59
30 Nasehah P 46
31 Sulimin L 66
32 Rohmi P 57
33 Anton L 33
34 Yoto L 54
35 Wardatul M P 34
36 Mudrikah P 50
37 Baidlowi L 23
38 Siti R P 46
39 Min L 46
40 Arman L 18
41 Anang Widodo L 39
42 Asrori L 39
43 Ngaiman L 40
42
44 Nur Rokhim L 38
45 Andi L 25
Untuk memperoleh data tentang Hubungan intensitas melaksanakan sholat sunah
tarawih dan Puasa Ramadhan terhadap kesalehan sosial jamaah Sholat sunnah tarawih di
lingkungan Beji Krajan menggunakan angket yang berisi indikator tentang intensitas
melaksanakan Sholat sunnah tarawih 10 pertanyaan, Intenstitas Puasa Ramadhan 10
pertanyaan,dan Kesalehan Sosial Jamaah 10 Pertanyaan dengan pilihan jawaban a, b, dan
c. kepada jamaah sholat sunah tarawih.
Tabel 5
Jawaban angket tentang intensitas melaksanakan sholat sunah tarawih jamaah
pengajian di lingkungan Beji krajan Ungaran Timur :
NO NAMAITEM
Jml1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Mudhorikah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 330
2 Supardi 1 3 2 1 1 3 1 2 1 217
3 Eni S 2 3 2 1 1 3 1 2 1 117
4 Toro 3 3 3 3 3 3 3 3 3 330
5 Umi Yaroh 3 3 2 3 1 3 3 1 1 326
6 Zuni E 2 2 1 2 2 3 2 2 2 220
7 Barzah NF 2 2 2 2 2 3 3 2 2 222
8 Uswatun H 3 3 3 2 1 3 3 2 2 325
9 Sri Margi 3 2 3 2 1 3 3 2 1 222
10 Murofiqoh 3 2 3 3 3 3 3 3 1 226
11 Nur Yati 2 1 1 1 1 2 2 3 1 317
12 Nur Wahyu 1 1 1 1 1 1 2 3 2 114
43
13 Erni Listi 1 1 1 1 1 2 2 1 1 112
14 A.Salam 3 3 2 2 2 3 2 2 1 323
15 Miftahudin 3 3 3 3 3 3 3 3 1 328
16 Trimanto 1 1 1 2 2 3 2 2 2 117
17 Desi Laila 3 2 1 3 3 3 3 3 1 123
18 Edi Prianto 3 3 3 3 3 3 2 2 2 125
19 Sumarno 3 3 3 3 3 3 3 3 2 127
20 Nugroho 3 3 3 3 3 3 3 3 2 127
21 Mukaror 2 1 1 2 2 3 3 3 1 119
22 Roziqin 3 3 3 3 3 3 3 3 3 330
23 Ana M 1 1 1 1 1 3 1 1 1 112
24 Zena 3 2 1 3 1 3 3 3 1 121
25 Muhson 3 3 3 3 3 3 3 3 3 330
26 Mudhofir 3 3 3 3 3 3 3 3 3 330
27 Rohmatun 3 3 3 3 3 3 3 3 3 330
28 Fatkhul H 2 1 1 1 1 2 1 1 1 314
29 Jumari 3 3 3 3 3 3 3 3 3 330
30 Nasehah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 330
31 Sulimin 3 3 3 3 3 3 3 2 2 328
32 Rohmi 3 3 2 3 3 3 3 3 2 227
33 Anton 1 1 1 1 1 1 1 1 1 110
34 Yoto 3 3 1 1 3 3 3 3 3 124
35 Wardatul M 3 3 1 3 2 3 3 3 3 327
36 Mudrikah 3 3 2 3 3 3 3 3 3 329
37 Baidlowi 3 3 2 3 2 3 3 3 3 227
38 Siti R 3 3 3 3 3 3 3 3 3 330
39 Min 3 2 1 2 2 3 2 3 1 120
40 Arman 3 2 3 3 2 3 2 3 2 124
41 Anang W 2 1 1 1 1 2 2 3 1 317
42 Asrori 2 1 1 2 1 2 2 3 1 318
44
43 Ngaiman 3 2 1 2 2 3 2 3 1 120
44 Nur R 3 2 1 2 2 2 2 1 1 117
45 Andi 3 1 1 1 3 1 1 1 3 217
Jml115 103 90 102 98 123 110 111 84 93 1029
Nominasi tersebut di dasarkan pada jumlah nilai yang di dapat dari masing –
masing responden kemudian nilai itu di klarifikasikan pada kategori tinggi, sedang,
rendah. Adapun untuk menentukan kategori tersebut di gunakan rumus interval sebagai
berikut : = ( )= (30 − 10) + 13= 20 + 13= 213= 7
Setelah diketahui lebar interval, maka ditetapkan klarifikasi dalam kategori
sebagai berikut :
1). Nominasi A adalah nilai 24- 30 intensitas tinggi
2). Nimonasi A adalah nilai 17 – 23 intensitas sedang
3). Nominasi C adalah nilai 10 – 16 intensitas rendah
Dari data tersebut di atas intensitas Sholat sunah tarawih dapat diketegorikan
menjadi 3 sesuai dengan intevalnya :
a. Intensitas Shalat Sunah tarawih tinggi ada 21 responden
b. Intensitas Shalat sunah tarawih sedang ada 19 responden
c. Intensitas shalat sunnah tarawih rendah ada 5 responden
45
a. Intensitas melaksanakan Puasa Ramadhan
Adapun hasil jawaban dari angket data tentang intensitas melaksanakan puasa
ramadhan jamaah pengajian sholat tarawih di lingkungan Beji Krajan Rt 04 Rw 01 adalah
sebagai berikut :
Tabel 6
Tingkat Intensitas Melaksanakan Puasa Ramadhan Jamaah Lingkungan Beji
Krajan Ungaran Timur tahun 2015 sebagai berikut :
NO NAMAITEM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml
1 Mudhorikah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 330
2 Supardi 3 1 1 1 3 1 2 1 3 319
3 Eni S 3 3 1 1 2 1 1 1 2 318
4 Toro 3 3 3 3 3 3 3 3 3 330
5 Umi Yaroh 3 3 3 3 3 2 3 2 3 328
6 Zuni E 3 2 1 1 3 1 2 1 3 219
7 Barzah NF 2 2 2 2 2 3 2 2 1 220
8 Uswatun H 3 1 1 1 3 1 2 1 3 218
9 Sri Margi 3 2 3 2 3 1 2 2 3 324
10 Murofiqoh 3 1 1 1 3 1 3 1 3 320
11 Nur Yati 3 1 1 1 1 1 1 1 1 314
12 Nur Wahyu 3 1 1 1 1 1 1 1 1 314
13 Erni Listi 3 2 3 3 3 2 3 2 1 325
14 A.Salam 3 3 1 2 3 2 2 2 3 324
15 Miftahudin 3 3 3 3 3 3 2 3 3 329
16 Trimanto 3 2 1 1 3 1 2 3 3 221
17 Desi Laila 3 3 3 2 3 1 1 2 3 324
18 Edi Prianto 3 3 2 2 3 2 2 3 3 326
46
19 Sumarno 3 3 2 2 3 1 1 1 3 322
20 Nugroho 3 1 1 3 1 1 1 3 3 219
21 Mukaror 3 2 1 3 1 1 1 1 2 217
22 Roziqin 3 3 3 3 3 3 3 3 3 330
23 Ana M 3 3 1 1 3 1 1 3 3 221
24 Zena 3 1 1 1 3 1 1 1 3 217
25 Muhson 3 3 3 3 3 2 2 2 3 327
26 Mudhofir 3 3 3 3 3 3 3 3 3 330
27 Rohmatun 3 3 3 3 3 3 3 3 3 330
28 Fatkhul H 1 2 1 2 1 1 2 1 1 315
29 Jumari 3 3 3 3 3 3 3 3 3 330
30 Nasehah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 330
31 Sulimin 3 3 3 3 3 3 2 3 3 329
32 Rohmi 3 3 3 3 2 2 2 2 2 224
33 Anton 2 1 1 1 1 1 1 1 1 111
34 Yoto 3 1 1 1 3 1 1 1 3 217
35 Wardatul M 3 3 1 2 3 2 3 2 3 325
36 Mudrikah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 330
37 Baidlowi 3 2 2 3 3 3 2 2 2 325
38 Siti R 3 3 3 3 3 3 3 3 3 330
39 Min 3 2 1 1 2 1 1 1 3 318
40 Arman 3 1 1 2 3 1 1 1 3 319
41 Anang W 3 2 1 1 2 1 1 1 3 318
42 Asrori 3 3 1 2 3 2 3 2 3 325
43 Ngaiman 3 3 1 2 3 2 3 2 3 325
44 Nur R 3 2 1 1 2 1 1 1 3 318
45 Andi 3 1 1 1 3 1 1 1 3 217
JML131 102 83 92 117 80 89 87 119 122 1022
Nominasi tersebut di dasarkan pada jumlah nilai yang di dapat dari masing –
47
masing responden kemudian nilai itu di klarifikasikan pada kategori tinggi, sedang,
rendah. Adapun untuk menentukan kategori tersebut di gunakan rumus interval sebagai
berikut : = ( )= (30 − 10) + 13= 20 + 13= 213= 7
Setelah diketahui lebar interval, maka ditetapkan klarifikasi dalam kategori
sebagai berikut :
1). Nominasi A adalah nilai 24- 30 intensitas tinggi
2). Nimonasi A adalah nilai 17 – 23 intensitas sedang
3). Nominasi C adalah nilai 10 – 16 intensitas rendah
Dari data tersebut di atas intensitas Melaksanakan Puasa Ramadhan dapat
diketegorikan menjadi 3 sesuai dengan intevalnya :
a. Intensitas melaksanakan puasa Ramadhan tinggi ada 23 responden
b. Intensitas melaksanakan puasa Ramadhan sedang ada 18 responden
c. Intensitas melaksanakan puasa Ramadhan rendah ada 4 responden
b. Kesalehan Sosial
Adapun hasil jawaban dari angket tentang kesalehan sosial jamaah masarakat
lingkingan Beji Krajan RT 04/RW01 adalah sebagai berikut :
48
Tabel 7
Kesalehan sosial Jamaah lingkungan Beji Krajan Ungaran Timur
NO NAMAITEM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml
1 Mudhorikah3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 28
2 Supardi3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 27
3 Eni S3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 26
4 Toro3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29
5 Umi Yaroh3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 27
6 Zuni E3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 27
7 Barzah NF3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
8 Uswatun H3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29
9 Sri Margi3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 28
10 Murofiqoh3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 26
11 Nur Yati3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 28
12 Nur Wahyu3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 28
13 Erni Listi3 2 3 3 3 2 3 2 1 3 25
14 A.Salam3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29
15 Miftahudin3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 28
16 Trismanto3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 27
17 Desi Laila3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 26
18 Edi Prianto3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 28
19 Sumarno3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 26
20 Nugroho3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 28
21 Mukaror3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 27
22 Roziqin3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29
23 Ana M3 1 2 2 3 1 1 1 1 1 16
24 Zena3 1 3 3 2 2 3 3 1 1 22
25 Muhson3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
49
26 Mudhofir3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
27 Rohmatun3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 28
28 Fatkhul H3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 27
29 Jumari3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
30 Nasehah3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
31 Sulimin3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
32 Rohmi3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29
33 Anton3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 27
34 Yoto3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 23
35 Wardatul M3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 28
36 Mudrikah3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
37 Baidlowi3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
38 Siti R3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
39 Min3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 28
40 Arman1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 13
41 Anang W2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 26
42 Asrori3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 28
43 Ngaiman3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 28
44 Nur R3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 25
45 Andi3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 28
JML132 122 126 132 130 121 123 119 109 107 1221
Nominasi tersebut di dasarkan pada jumlah nilai yang di dapat dari masing –
masing responden kemudian nilai itu di klarifikasikan pada kategori tinggi, sedang,
rendah. Adapun untuk menentukan kategori tersebut digunakan rumus interval sebagai
berikut := ( )= (30 − 10) + 13= 20 + 13
50
= 213= 7Setelah diketahui lebar interval, maka ditetapkan klarifikasi dalam kategori
sebagai berikut :
1). Nominasi A adalah nilai 24- 30 intensitas tinggi
2). Nimonasi A adalah nilai 17 – 23 intensitas sedang
3). Nominasi C adalah nilai 10 – 16 intensitas rendah
Dari data tersebut di atas intensitas kesalehan sosial jamaah dapat diketegorikan
menjadi 3 sesuai dengan intevalnya :
a. Intensitas kesalehan sosial jamaah tinggi ada 41 responden
b. Intensitas kesalehan sosial jamaah sedang ada 2 responden
c. Intensitas kesalehan sosial jamaah rendah ada 2 responden
51
BAB IV
ANALISIS DATA
Pada bab ini penulis akan menganilis data yang telah terkumpul sehingga
diketahui ada tidaknya Hubungan antara intensitas sholat sunah tarawih dan puasa
ramadhan terhadap kesalehan jamaah di lingkungan Beji Krajan Beji Kec.Ungaran Timur
Kab.Semarang. Analisis ini diperlukan untuk mengetahui tujuan penelitian.
Untuk mengetahui ada tidaknya Hubungan intensitas melaksanakan sholat sunah
tarawih danpuasa ramadhan terhadap kesalehan jamaah pengajian, maka data yang
diperoleh akan dianalisis statistic dan analisa kuantitatif. Dalam menganalisa data
tersebut penulis menggunakan tehnik product moment dan regresi sebagai berikut :
A. Analisis Deskriptif ( tiap – tiap variabel )
Analisis pendahuluan dimaksudkan untuk mengetahui sholat sunah tarawih dan
puasa ramadhan terhadap kesalehan sosial dengan menggunakan rumus prosentase yaitu := x 100%
Keterangan :
P = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah Responden
1. Sholat sunah Tarawih
Berdasarkan data dari hasil penelitian pada bab III tentang sholat
sunah tarawih dan puasa ramadhan terhadap kesalehan sosial jamaah
pengajian di lingkungan Beji Krajan diketahui rekapitulasi sebagai berikut :
52
a. Untuk kategori tinggi shalat sunnah tarawih ada 21 responden= x 100%
= x 100%
P = 0,46666 x 100
P = 46,6666
P = 47 %
b. Untuk kategori sedang tentang sholat sunah tarawih ada 19 responden= x 100%
= x 100%
P = 0,42222 x 100
P = 42,2222
P = 42 %
c. Untuk kategori rendah tentang shalat sunah tarawih ada 5 resonden= x 100%
= x 100%
P = 0,11111 x 100
P = 11 %
Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi freekuensi
tentang sholat sunah tarawih
53
TABEL 8
REKAPITULASI SHALAT SUNAH TARAWIH
NO KATEGORI INTERVAL FREKUENSI %
1 Tinggi 24 – 30 21 47 %
2 Sedang 17 – 23 19 42 %
3 Rendah 10 – 16 5 11 %
Jumlah 45 100 %
Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa sholat sunah
tarawih yang tinggi sebesar 52 % yaitu sebanyak 23 Orang, yang sedang sebesar 36 %
yaitu sebanyak 16 orang dan yang rendah sebesar 13 % yaitu sebanyak 6 orang,
sehingga dengan demikian, intensitas sholat sunah tarawih dalam ketegori tinggi yaitu
23 orang
2. Puasa Ramdhan
a. Untuk kategori tinggi puasa ramadhan ada 23 responden= 100 %
= 100 %
P = 0,51111 x 100
P = 51,1111
P = 51 %
b. Untuk kategori sedang puasa ramadhan ada 17 Responden= 100 %
= 100 %
P = 0,377777 x 100
54
P = 37,777
P = 38 %
c. Untuk kategori rendah puasa ramadhan ada 5 responden= 100 %
= 100 %= 0,11111x 100 %
P = 11,1111
P = 11
Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
tentang puasa ramadhan
TABEL 9
NO KATEGORI INTERVAL FREKUENSI %
1 Tinggi 24 – 30 23 51 %
2 Sedang 17 – 23 17 38 %
3 Rendah 10 – 16 5 11 %
Jumlah 45 100 %
Dari perhhitungan prosentese tersebut dapat disimpulkan bahwa puasa
ramadhan yang tinggi sebesar 51 % yaitu sebanyak 23 orang, yang sedang
sebesar 38 % yaitu sebanyak 17 orang, yang rendah sebesar 11 % yaitu
sebanyak 5 orang sehinga demikian, intensitas puasa ramadhan jamaah
lingkungan Beji Brajan Ungaran Timur tergolong kategori tinggi yaitu 23
orang
55
3. Kesalehan Sosial
a. Untuk kategori tinggi kesalehan sosial ada 21 responden= 100 %
= 100 %
P = 0,91111 x 100
P = 92,1111
P = 91 %
b. Untuk kategori sedang kesalehan Sosial ada 18 Responden= 100 %
= 100 %
P = 0,04000 x 100
P = 4,4444
P = 4 %
c. Untuk kategori rendah kesalehan sosial ada 6 responden= 100 %
= 100 %= 0,04444 x 100 %
P = 4,4444
P = 4
Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi tentang kesalehan sosial jamaah
56
TABEL 10
REKAPITULASI KESALEHAN SOSIAL
NO KATEGORI INTERVAL FREKUENSI %
1 Tinggi 24 – 30 41 92 %
2 Sedang 17 – 23 2 4 %
3 Rendah 10 – 16 2 4 %
Jumlah 45 100 %
Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa sholat
sunah tarawih yang tinggi adalah 92 % sebanyak 41 orang, yang sedang sebesar 4
% sebanyak 2 orang dan yang rendah sebesar 4 % sebanyak 2 orang. Sehingga
dengan demikian kesalehan sosial jamaah pengajian di lingkungan Beji Krajan
Ungaran Timur Kab.Semarang tergolong kategori tinggi yaitu sebesar 41 orang.
B. Pengujian Hipotesis
Analisis uji hipotesis digunakan untuk menganalisis diterima tidaknya
hipotesis yang diajukan dalam skripsi ini, tentang Hubungan intensitas
melaksanakan sholat sunah tarawih danuasa ramadhan terhadap kesalehan sosial
jamaah pengajian di lingkungan Beji Krajan Ungaran Timur Kab.Semarang. maka
dibuktikan dengan mencari nilai koefisien regresi ganda antara variabel sholat
sunah tarawih ( ) dan puasa ramadhan ( ) terhadap kesalehan sosial jamaah (
Y ), yang dalam statistik lebih dikenal dengan sebuah uji regresi ganda.
Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi antara dan terhadap Y
ditentukan dengan rumus F Hitung kemudian dibandingkan dengan F tabel.
Adapun untuk mencari nilai koefisien regresi ganda tersebut, maka peneliti
menempuh langkah –langkah berikut :
57
TABEL 11
TABEL KOOFISIEN HUBUNGAN ANTARA SHOLAT SUNAH TARAWIH DAN
PUASA RAMADHAN TERHADAP KESALEHAN SOSIAL JAMAAH
NO 1 2 Y 1. 2. 12 22 2 1. 21
30 30 28 840 840 900 900 784 9002
17 19 27 459 513 289 361 729 3233
17 18 26 442 468 289 324 676 3064
30 30 29 870 870 900 900 841 9005
23 28 27 621 756 529 784 729 6446
20 19 27 540 513 400 361 729 3807
22 20 29 638 580 484 400 841 4408
25 18 29 725 522 625 324 841 4509
22 24 28 616 672 484 576 784 52810
26 20 26 676 520 676 400 676 52011
17 14 28 476 392 289 196 784 23812
14 14 28 392 392 196 196 784 19613
12 25 25 300 625 144 625 625 30014
23 24 29 667 696 529 576 841 55215
28 29 28 784 812 784 841 784 81216
16 21 27 432 567 256 441 729 33617
23 24 26 598 624 529 576 676 55218
25 26 28 700 728 625 676 784 65019
27 22 26 702 572 729 484 676 59420
27 19 28 756 532 729 361 784 51321
19 17 27 513 459 361 289 729 32322
30 30 29 870 870 900 900 841 900
58
2312 21 16 192 336 144 441 256 252
2421 17 22 462 374 441 289 484 357
2530 27 30 900 810 900 729 900 810
2630 30 30 900 900 900 900 900 900
2730 30 28 840 840 900 900 784 900
2814 15 27 378 405 196 225 729 210
2930 30 30 900 900 900 900 900 900
3030 30 30 900 900 900 900 900 900
3128 29 30 840 870 784 841 900 812
3227 24 29 783 696 729 576 841 648
3310 11 27 270 297 100 121 729 110
3424 17 23 552 391 576 289 529 408
3527 25 28 756 700 729 625 784 675
3629 30 30 870 900 841 900 900 870
3727 25 30 810 750 729 625 900 675
3830 30 30 900 900 900 900 900 900
3920 18 28 560 504 400 324 784 360
4024 19 13 312 247 576 361 169 456
4117 18 26 442 468 289 324 676 306
4218 25 28 504 700 324 625 784 450
4320 25 28 560 700 400 625 784 500
4417 18 25 425 450 289 324 625 306
4517 17 28 476 476 289 289 784 289
JML 1025 1022 1221 28149 28037 24883 24524 33609 24351
Dari tabel kita dapat menghitung nilai koefisien antara ( x 1y ), (x2y),
dan antara koefisien (x1x2 ) sebagai berikut :
59
1. Korelasi antara dan Y
Untuk mengetahui Hubungan sholat sunah tarawih terhadap kesalehan
sosial maka menggunakan rumus :
= .∑ − (∑ )(∑ ){ . ∑ − (∑ ) }{ . ∑ − (∑ ) }Keterangan:
= Angka indeks Korelasi “r” Product Moment
N = Number of Cases∑ = Jumlah hasil Perkalian antara skor X1 dan skor Y∑ = Jumlah seluruh skor X1∑ = Jumlah seluruh Y
TABEL 12
Ringkasan statistik dan Y
Symbol Statistik Nilai Statistik
N
1025
1221
24883
33609∑ Y 28149
= .∑ − (∑ )(∑ ){ . ∑ − (∑ ) }{ . ∑ − (∑ ) }= 45 28149 − (1025)(1221){45 24883 − (1025) }{45 33609 − 1221) }
60
= 1266705 − 1251525{1119735 − 1050625}{1512405 − 1490841}= { }{ }
= 15180{1490288040}= 1518035152,46= 0,432
Jadi r = 0,432, selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel.untuk df ( deajat
kebebasan ) dari sampel = N ( jumlah populasi ) – nr ( jumlah variabel yang dikorelasikan
), N = 45 dan variabel yang penulis dari korelasinya adalah variabel dan Y,maka nr =
2. Sehingga diperoleh df (derajat kebebasan ) nya yaitu df = 45 – 2 = 43, pada taraf
signifikan 5%maka r tabel = 0,199, sedangkan r hitung adalah 0,432. Ketentuan bila r
hitung lebih kecil dari r tabel, maka diterima, dan ditolak. Tetapi sebaliknya
bila r hitung lebih besar dari r tabel ( > )maka diterima. Dari hasil tampak
bahwa r hitung lebih besar dari r tabel maka diterima, dengan demikian hasil dari
0432 itu signifikan. Terdapat Hubungan yang positif dan signifikan antara sholat sunah
tarawih dengan kesalehan sosial jamaah.
2. Korelasi dengan Y
Untuk mengetahui Hubungan Puasa Ramdhan terhadap kesalehan sosial
maka menggunakan rumus :
= .∑ − (∑ )(∑ ){ . ∑ − (∑ ) }{ . ∑ − (∑ ) }
61
Keterangan:
= Angka indeks Korelasi “r” Product Moment
N = Number of Cases∑ = Jumlah hasil Perkalian antara skor X2 dan skor Y∑ = Jumlah seluruh skor X2∑ = Jumlah seluruh Y
TABEL 13
Ringkasan statistic dan Y
Symbol Statistik Nilai Statistik
N 45
1022
1221
24524
33609∑ Y 28037
= .∑ − (∑ )(∑ ){ . ∑ − (∑ ) }{ . ∑ − (∑ ) }= 45 28037 − (1022)(1221){45 24254 − (1022) }{45 33609 − 1221) }= 1261665 − 1247862{1091430 − 1044484}{1512405 − 1490841}= { }{ }= 13803{1012343544}= 1380331817,35= 0,273
62
Jadi r = 0,273, selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel. Untuk df (
derajat kebebasan ) dari sampel = N ( Jumlah populasi ) – nr ( jumlah variabel
yang dikorelasikan ), N = 45 dan variabel yang penulis dari korelasinya adalah
variabel dan Y, maka. nr = 2. Sehingga diperoleh df ( derajat kebebasan )
nya yaitu df = 45 – 2 = 43, pada taraf signifikan 5% maka r tabel = 0,199,
sedangkan untuk r hitung adalah 0,273. Ketentuan bila r hitung lebih kecil dari
r tabel, maka diterima, dan ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung
lebih besar dari r tabel ( > )maka diterima. Dari hasil tampak bahwa r
hitung lebih besar dari r tabel maka diterima, dengan demikian hasil dari
0,273itu signifikan terdapat Hubungan yang posiif dan signifikan antara puasa
Ramadhan dengan kesalehan jamaah.
3. Korelasi dengan
Untuk mengetahui korelasi antara sholat sunah tarawih dan puasa
ramadhan maka menggunakan rumus :
= .∑ − (∑ )(∑ ){ . ∑ − (∑ ) }{ . ∑ − (∑ ) }= Angka indeks Korelasi “r” Product Moment
N = Number of Cases∑ = Jumlah hasil Perkalian antara skor X2 dan skor Y∑ = Jumlah seluruh skor X2∑ = Jumlah seluruh Y
TABEL 14
Ringkasan statistik dan
Symbol Statistik Nilai Statistik
N 45
63
1025
2 1022
24883
24524∑ 24351
= .∑ − (∑ )(∑ ){ . ∑ − (∑ ) }{ . ∑ − (∑ ) }= 45 24351 − (1025)(1022){45 24883 − (1025) }{45 24524 − (1022) }= 1095795 − 1047550{1119735 − 1050625}{1103588 − 1044484}
= 48245{69110}{59104}= 48245√4084677440= 4824563911,49= 0.639
Jadi r hitung = 0,673, selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel untuk
df ( derajat kebebasan ) dari sampel = N ( Jumlah poulasi ) – nr (jumlah variabel
yang dikorelasikan ), N = 45 dan variabel yang penulis cari korelasinya adalah
variabel dan , maka nr = 2. Sehingga diperoleh df ( derajat kebebasan )nya
yaitu df = 45 – 2= 43, pada taraf signifikan 5 % maka r tabel = 0,199, sedangkan
untuk r hitung adalah 0,639. Ketentuan bila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka
64
diterima, dan ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar darir
tabel ( > ) maka diterima.
Dari hasil tampak bahwa r hitung lebih besar dari r tabel maka diterima,
dengan demikian korelasi 0,673 itu signifikan. Jadi terdapat korelasi yang positif
dan signifikan antara sholat sunah tarawih dengan puasa ramadhan jamaah.
4. Mencari nilai koefisien korelasi ganda
Untuk mencari koefisien ganda sholat sunah tarawih dan puasa ramadhan
terhadap kesalehan sosial jamaah maka menggunakan rumus :
= + − 2 . .1 −Keterangan:
Ryx1x2 = Korelasi ganda antara dan Yr
x1y = Korelasi antara rx1yr
x2y = Korelasi antara rx2yr
x1x2 = Korelasi antara rx1x2
= + − 2 . .1 −= 0,432 + 0,273 − 2 0,432 0,273 0,6391 − 0,639= 0,186629 + 0,074529 − 0,1507222081 − 0,408321= 0.1104357920.591679= 0,430
65
Setelah dilakukan perhitungan secara keseluruhan, maka didapat hasil
bahwasanya terdapat Hubungan antara sholat sunah tarawih dan puasa ramadhan
terhadap kesalehan sosial jamaah sebesar 0,430 Hubungan ini secara kualitatif
dapat dinyatakan sangat kuat, dan besarnya lebih darikorelasi individu antara
dengan Y , maupun dengan Y. korelasi sebesar 0,430 itu baru berlaku untuk
sampel yang diteliti. Apakah koefisien Hubungan itu dapat digeneralisasikan atau
tidak maka harus diuji signifikansinya dengan rumus sebagai berikut :
ℎ = /( )/( )= , /( . )/( )= . /( . )/( )= .. /= . ,= 12,119Setelah diuji korelasi ganda. ( R ) yang dihitung melalui uji F di atas adalah
12,119.
Dalam hal ini berlaku ketentuan bila Fh lebih besardari Ft, maka koefisien
korelasi ganda yang diuji adalah signifikan. Jadi f Hitung > F tabel atau 12,119 >
3,17 hal berarti terdapat Hubungan yang signifikan antara sholat sunah tarawih dan
puasa ramadhan terhadap kesalehan sosial jamaah pengajian di lingkungan Beji
Krajan Ungaran Timur Kab.Semarang tahun 2015.
C. Pembahasan Hasil uji Hipotesis
Setelah data berhasil di uji dengan menggunakan product moment dan
66
regresi ganda, langkah awal kita mencari df ( derajat kebebasan) dengan rumus df =
N – nr. Responden ( N ) yang diteliti sebanyak 45 orang. Variabel yang dicari
Hubungannya adalah variabel X dan Y , jadi nr = 2. Sehingga diperoleh df-nya =
45-2=43. Setelah diketahui df-nya kemudian dilihat pada tabel “r”product moment,
maka diperoleh “r” product moment pada taraf signifikan5 % = 0,199
Hal ini menunjukkan bahwa Hubungan positif dan sangat kuat antara rx1y(
0.639) merupakan Hubungan yang positif dan signifikan pada taraf signifikan 5 % (
0,639 > 0,199), maka dapat disimpulkan bahwasanya sholat sunah tarawih
memHubungani kesalehan jamaah di lingkungan Beji Krajan Ungaran Timur.
Selanjutnya Hubungan antara rx2y ( 0,273) merupakan Hubungan yang
positif dan sangat kuat yang signifikan pada taraf 5 % (0,273 >1,99), maka dapat
disimpulkan disimpulkan bahwasanya puasa ramadhan dapat memHubungani
kesalehan sosial jamaah di lingkungan Beji Krajan Ungaran Timur Kab.Semarang
tahun 2015.
Demikian halnya Hubungan anttara rx1x2 diperoleh hasil 0,639 merupakan
Hubungan positif yang signifikan pada taraf signifikan 5 % ( 0,639 > 0,199 ) maka
dapat disimpulkan bahwasanya sholat sunah tarawih dan puasa ramadhan dapat
memHubungani kesalehan sosial jamaah di lingkungan Beji Krajan Ungaran Timur
kab. Semarang tahun 2015.
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada Bab III dan IV, dapat diambil kesimpulan
sebagai jawaban untuk mengetahui tujuan penelitian sebelumnya yakni: untuk
mengetahui Hubungan yang positif antara sholat sunah tarawih ( ), puasa ramadhan (
) kesalehan sosial jamaah (Y) di lingkungan Beji Krajan Ungaran Timur Kab.
Semarang Tahun 2015.
1. Sholat sunah tarawih di lingkungan Beji Krajan Ungaran Timur Kab.Semarang
tahun2015, yang termasuk dalam kategori tinggi sebesar 47 %, adapun yang berada
dalam kategori sedang sebesar 42 %, dan yang berada dalam kategori rendah sebesar 11
%, dengan demikian, sholat sunah tarawih jamaah di lingkungan Beji Krajan Ungaran
Timur Kab. Semarang Tahun2015 tergolong dalam kategori tinggi yaitu sebesar 47 %.
2. Puasa ramadhan jamaah di lingkungan Beji Krajan Ungaran Timur Kab.Semarang 2015,
yang termasuk dalam kategori tinggi sebesar 51 %, adapun yang berada dalam kategori
sedang sebesar 38 %, dan yang berada dalam kategori rendah sebesar 11 %, dengan
demikian, puasa Ramadhan jamaah di lingkungan Beji Krajan Ungaran Timur
Kab.Semarang tahun 2015 dalam kategori Tinggi yaitu sebesar 51 %.
3. Kesalehan sosial Jamaah di lingkungan Beji Krajan Ungaran Timur Kab. Semarang
tahun 2015, yang termasuk dalam kategori tinggi sebesar 91 %, adapun yang berada
dalam kategori sedang sebesar 4 %, dan yang berada dalam kategori rendah sebesar 4 %,
dengan demikian, Kesalehan sosial jamaah di lingkungan Beji Krajan Ungaran
Kab.Semarang tahun 2015. tergolong dalam kategori tinggi yaitu sebesar 91%.
68
4. Berdasarkan analisis data, ada Hubungan sholat sunah terhadap kesalehan sosial, hal ini
dibuktikan dengan r = 0,353, kemudian dikonsultasikan dengan harga r table pada taraf
signifikan 5% (0,266) dan hasilnya lebih besar r hitung.
5. Berdasarkan analisis data, ada Hubungan sholat sunah terhadap kesalehan sosial, hal ini
dibuktikan dengan r = 0,639, kemudian dikonsultasikan dengan harga r table pada taraf
signifikan 5% (0,199) dan hasilnya lebih besar r hitung.
6. Dari data penelitian yang dianalisis secara statistik diperoleh hasil bahwa ada Hubungan
sholat sunah dan puasa sunah terhadap kesalehan sosial. Hal ini terbukti dengan koefesien
korelasi regresi ganda dari hasil RX1X2Y hitung sebesar 12,119. Selanjutnya diuji
signifikansinya dengan F hitung, dan diperoleh F hitung > Ftabel atau 12,199 > 3,17. Hal
ini berarti terdapat Hubungan yang signifikan antara sholat sunah tarawih dan puasa
ramadhan terhadap kesalehan sosial. Karena Fhitung > Ftabel, yang berarti persamaan
regresi tersebut signifikan. Jadi hipotesis yang peneliti ajukan bahwa ada Hubungan
positif antara Pelaksanaan shalat sunah dan puasa ramadhan terhadap kesalehan sosial
jamaah di lingkungan Beji Krajan Ungaran Timur Kab.Semarang tahun 2015. Dapat
diterima. Artinya: bahwa semakin baik shalat sunah tarawih dan puasa ramadhan maka
semakin tinggi pula kesalehan sosial jamaah.
B. Saran-Saran
Sesuai dengan tujuan penulisan skripsi ini, penulis menaruh harapan terhadap
semua pihak agar dapat mengambil manfaat dari pikiran-pikiran yang tertuang dalam
skripsi ini. Terlebih bagi jamaah, imam mushola dan masyarakat Beji Krajan sekitarnya.
a. Bagi Jamaah, Agar meningkatkan kedisiplinan dalam shalat sunah tarawih dan
puasa ramadhan tidak hanya ketika berada di lingkungan jamaah saja, melainkan
ketika berada diluar Jamaah dan menjadikan shalat sunah tarawih dan puasa
69
ramadhan sebagai rutinitas keseharian jamaah. Dengan begitu akan tercipta
kesalehan sosial yang baik.
b. Bagi para imam sholat dan pengurus takmir dan lingkungan, hendaknya lebih
meningkatkan kedisiplinan shalat sunah tarawih dan puasa ramadhan dalam
menumbuhkan kesadaran bagi jamaah dalam melaksanakan shalat sunah tarawih
dan puasa Ramadhan serta memberikan penjelasan pentingnya manfaat shalat
sunah tarawih dan puasa ramadhan yang berHubungan baik terhadap kesalehan
sosial jamaah.
c. Bagi imam mushola, kyai atau ustadz dan pengurus takmir tidak ada kata
terlambat bagi kita semua, untuk menanamkan kesalehan sosial kepada jamaah,
walaupun dalam kenyataanya mengajarkan kesalehan sosial yang baik kepada
jamaah mengalami banyak kendala. Hal ini sudah menjadi tanggung jawab
bersama.
C. Penutup
Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Pengasih dan
Penyayang akhirnya penulisan skripsi ini bisa terselesaikan, semua ini tidak lain hanyalah
karunia dan hidayah dari Allah SWT semata. Semoga karya yang sederhana ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak oleh karena itu penulis menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan kepada penulis. Semoga Allah SWT berkenan membalasnya. Amin.
Akhirnya dengan usaha yang maksimal ini, penulis yakin bahwa skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat demi
kesempurnaan skripsi ini.
70
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrohman,maskuri.2006.Kupas tuntas Sholat. Bandung:Erlangga
Al-qardlawy Yusuf.2001.Sunnah,Ilmu Pengetahun dan Peradaban,Yogyakarta:Intermedia.
Arikunto,Suharsini.2006.Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan dan Praktik.Jakarta:PT.Rineka Cipta.
At-Thahir,Ahmad.2008.Buku Pintar Sholat. Bandung.
Bahreisy,Salaim. 1992.Terjemah Bulughul Maram min AdillatilAhkam.Surabaya: Balai Buku.
Darajat, Zakiah.1995,Ilmu Fiqih.Yogyagarta:PT Dana Bakti Wakaf Dedipknas.2007.PendidikanMasyarakat.Jakarta:PT.Bumi Aksara
Hamid,Ahmad.2008.Buku Pintar Shalat.Surakarta:Aqwam.
Jalal,Ahmad.2009.Dahsyatnya Gerakan DalamSholat. Semarang:PT Angkasa
Musbikin,Imam.2007.Rahasia Shalat Tarawih.Yogyakarta:Mitra Pustaka.
Raofiq,Ahmad.2007.Fiqih Kontekstual.Yogyakarta.Pustaka Pelajar.
Sahid,Nur.2011.Risalah Tuntunan Sholat Lengkap.Semarang: Widya Karya.
Salwasalsabila,Syarifah.2008.Mendidik Anak Berpuasa.Yogyakarta : Harmoni .
Sobary,Mohammad.2007.Kesalehan Sosial. Yogyakarta: Diva Press
Sugiyono.2010.Metode Penelitian Kuntitatif, Kualitatif dan RND.Bandung.Alfabeta
Sayid,Sabiq.2006.Fiqih Sunnah.Jakarta Penaundi Aksara
Yafie,Ali.1997.Fiqih Sosial.Bandung ; Mizan.
Yusuf Alqadlawiy.2006.Fiqih Puasa.Surakarta : Era Intelmedia.
71
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Sugeng Muhlisin
Tempat tanggal lahir : Magelang, 18April 1979
Umur : 36 Th
Jenis kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Status : Kawin
Alamat : Jl. Polonia Beji Krajan Rt 04/Rw 01 Beji Kec. Ungaran Timur Kab.
Semarang Prop. Jawa Tengah
Riwayat pendidikan :
SD/MI : SDN Kedungsari Bandongan lulus tahun 1993
SMP/MTs : MTs Al-Manar Bener Lulus tahun 1996
SMA/MA : MAK Al-Manar Bener lulus tahun 1999
D2/PGA : STAIN Salatiga lulus tahun 2006
IAIN Salatiga
Demikian daftar riwayat hidup dan riwayat pendidikan saya buat dengan sebenar – benarnya
Salatiga, 14 Juli 2015
Penulis
Sugeng Muhlisin
NIM.11408218
72
ANGKET
INTENSITAS MELAKSANAKAN SHOLAT SUNAH TARAWIH JAMAAH
PENGAJIAN MASYARAKAT DILINGKUNGAN BEJI KRAJAN
TAHUN 2015
A. Biodata responden
Nama : …………………….
Jenis kelamin : …………………….
Umur dan pekerjaan : …………………….
B. Petunjuk pengisian lembar angket!
1. Sebelum mengisi angket isilah biodata saudara terlebih dahulu.
2. Jawablah pertanyaan dengan cara memberi tanda silang (X) pada jawaban yang tepat
menurut anda.
3. Pahamilah dahulu pertanyaan sebelum menjawab.
4. Jawaban yang anda berikan akan kami rahasiakan. Oleh karena itu jawaban yang obyektif
sangat kami harapkan dan sumbangan yang sangat berharga demi keberhasilan penelitian
C. DAFTAR PERTANYAAN
I. Intensitas Sholat sunah Tarawih
1. Apakah anda setiap malam melaksanakan sholat tarawih selama bulan puasa?
a. Saya selalu melaksanakan sholat Tarawah
b. Saya sering melaksanakan sholat Tarawih
c. Saya terkadang melaksanakan sholat Tarawih
2. Apakah anda selalu mengikuti kegiatan ibadah selama bulan ramadhan?
a. Saya selalu mengikuti ketiatan Ibadah
73
b. Saya sering melaksanakan kegiatan ibadah
c. Saya terkadang melaksanakan kegiatan ibadah
3. Apakah anda melaksanakan sholat Sunah sebelum melaksanakan sholat Tarawih?
a. Saya selalu melaksanakan sholat Sunah
b. Saya sering melaksanakan solat sunah
c. Saya kadang – kadang melaksanakan solat sunah
4. Apakah anda melaksanakan sholat sunah tarawih berjamaah?
a. Saya selalu melaksanakan sholat tarrawih berjamaah
b. Saya sering melaksanakan sholat tarawih berjamaah
c. Saya terkadang melaksanakan sholat tarawih berjmaah
5. Apakah anda selalu melaksanakan ibadah solat berjamaah selama ramadhan ?
a. Ya, saya selalu Melaksanakan sholat sunah tarawih berjmaah
b. Saya sering melaksanakan sholat Tarawih berjmaah
c. Saya kadang – kadang melaksanakan
6. Setelah melaksanakan sholat sunah tarawih apa yang anda lakukan?
a. Menutup dengan sholat witir
b. Membaca Al-qur’an atau tadarus
c. Tidak ada kegiatan sama sekali
7. Apakah anda selalu melaksanakan sholat witir?
a. Ya, saya selalu melaksanakan sholat witir
b. Saya sering melaksanakan sholat witir
c. Saya kadang-kadang melaksanakan sholat witir
8. Bagaimana anda melaksakan solat sunah tarawih ?
74
a. 1 bulan penuh
b. Sering
c. Kadang –kadang
9. Ketika selesai sholat sunah tarawih apakah anda mengikuti kegiatan kuliah ceramah?
a. Ya, saya selalu mengikuti kegiatan ceramah
b. Saya sering mengikuti kegiatan ceramah
c. Kadang kadang mengikuti ceramah
10. Apakah anda setiap hari bulan ramadhan selalu membaca al quran ?
a. Ya, saya selalu membaca al quran setiap hari
b. Saya sering membaca al quran
c. Saya kadang – kadang membaca al quran
75
ANGKET
INTENSITAS MELAKSANAKAN PUASA RAMADHAN JAMAAH PENGAJIAN DI
LINGKUNGAN BEJI KRAJAN UNGARAN TIMUR TAHUN 2015
A. Intensitas Puasa Ramadhan
1. Apakah anda puasa pada bulan ramadhan ?
a. Saya selalu puasa
b. Saya sering puasa
c. Saya terkadang puasa
2. Apa yang anda selalu mengikuti kegiatan ibadah pada bulan puasa ramadhan ?
a. Ya, saya selalu mengikuti kegiatan ibadah
b. Saya sering mengikuti kegiatan ibadah
c. Kadang- kadang mengikuti kegiatan ibadah
3. Pada bulan ramadhan apakah anda selalu aktif kegiatan ibadah ramadhan?
a. Ya, saya selalu aktif
b. Saya sering aktif
c. Saya terkadang aktif
4. selama ramadhan apakah anda aktif melaksanakan kegiatan keagamaan ?
a. Ya, saya selalu atif
b. Saya sering aktif
c. Terkadang aktif
5. Selama ramadhan apakah anda selalu aktif melaksanakan puasa dan tidak batal
puasanya?
a. Ya, saya selalu aktif Puasa
76
b. Saya sering aktif berpuasa
c. Saya terkadang akti berpuasa
6. Apakah anda selama ramadhan selalu aktif mengikuti kegiatan pengajian ?
a. Ya, saya selalu mengikuti kegiatan
b. Saya sering mengikuti kegiatan
c. Saya terkadang mengikuti
7. Selama bulan ramadhan apakah anda selalu aktif membaca al quran?
a. Saya selalu membaca alquran
b. Saya sering membaca alquran
c. Saya kadang –kadang membaca alquran
8. Apakah anda selalu mengikuti sholat berjamaah selama ramadhan ?
a. Ya, saya selalu mengikuti jamaah
b. Saya sering mengikuti jamaah
c. Saya kadang- kadang mengiktui jamaah
9. Apakah anda selalu melaksanakan puasa bulan ramadhan 1 bulan penuh ?
a. Ya, Saya selalu melaksanakan puasan 1 bln penuh
b. Saya sering melaksanakan puasa 1 bln penuh
c. Saya kadang – kadang melaksanakan puasa 1 bln
10. Apakah anda selama ramadhan selalu menjaga dari apa yang membatalkan puasa ?
a. Ya , saya selalu menjaga
b. Saya sering menjaga
c. Saya kadang – kadang menjaga
77
ANGKET
KESALEHAN SOSIAL JAMAAH PENGAJIAN DILINGKUNGAN BEJI KRAJAN
UNGARAN TIMUR TAHUN 2015
A. Kesalehan sosial
1. Bagaimanakah sikap anda kepada tetangga sesama jamaah ketika bertemu ?
a. Menghormatinya, dan menyapa
b. Diam dan sibuk dengan kegiatanya sendiri
c. Menjauhi karena beda keyakinan
2. Jika dalam musyawarah ada jamaah yang tidak sependapat dengan anda bagaimana sikap
anda?
a. Tetap menghargai pendapat teman
b. Menghargai ketika pendapat itu baik
c. Diam saja, karena beda pendapat
3. Ketika melihat jamaah yang sedang meminta pertolongan, sedangkan anda sedang sibuk,
apakah anda akan menolongnya?
a. Saya menolongnya
b. Saya menolong apabila diminta
c. Saya tidak peduli, karena merasa terganggu
4. Jika teman anda sedang terkena musibah apakah anda membantunya?
a. Saya akan membantunya
b. Saya membantu apabila diminta
c. Sibuk dengan pekerjaan pribadi
5. Ketika anda bertemu dengan teman di jalan apa yang anda lakukan?
78
a. Menyapa dengan salam
b. Memanggil namanya
c. Saya menghindar dan tidak peduli
6. Ketika anda bertemu dengan imam mushola,ustadz di jalan apa yang anda lakukan?
a. Menyapa dengan salam dan berjabat tangan
b. Menganggukkan kepala
c. Menghindarinya dan seolah-olah tidak melihat
7. Ketika ada pengemis yang meminta uang, apakah anda akan memberikannya?
a. Saya akan memberi uang
b. Saya akan memberi jika ada uang kecil
c. Saya menghindar dan seolah olah tidak melihat
8. Ketika jamaah ada kegiatan sodaqoh takjil, apa yang anda lakukan ?
a. Saya akan memberikannya
b. Saya memberikan jika mempunyai uang
c. Saya pura – pura tidak tahu
9. Ketika di suatu tempat ibadah masjid /mushola ada kegiatan keagamaan kuliah subuh,
pesantren kilat apa yang ada lakukan?
a. Ya, mengikutinya
b. Saya mengikuti jikawaktu longgar
c. Saya tidak mengikuti
10. Apakah anda selalu mentaati peraturan masyarakat ?
a. Ya, saya selalu mentaati peraturan
b. Saya sering mentaati peraturan
c. Saya kadang – kadang mentaati peraturan.