STUDI PENELUSURAN LULUSAN SMK ACEH PERIODE 2014 S.D …
Transcript of STUDI PENELUSURAN LULUSAN SMK ACEH PERIODE 2014 S.D …
Jurnal Seni Budaya Vol. VI No. 2 Agustus 2019 Program Studi Pendidikan Sendratasik FKIP Unsyiah
ISSN NO 2355-4002
30
STUDI PENELUSURAN LULUSAN SMK ACEH PERIODE 2014 S.D 2018
Herliana, M.Pd Lembaga Penjaminana Mutu Pendidikan (LPMP) Aceh
Jl. Banda Aceh – Medan Km. 12,5 Desa Niron Kec. Suka Makmur Kab. Aceh Besar 23361
Telp. (0651) 7556303, 7556304, Fax ( 0651 ) 7556305, 43779 http://www.lpmpnad.com Email:
ABSTRAK
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kondisi lulusan SMK Aceh pada periode 2014 s.d
2018, termasuk untuk informasi terkait (1) Kondisi siswa masuk dan lulus, (2) Kondisi lulusan
bekerja, (3) Kondisi lulusan berwirausaha, (4) Kondisi lulusan melanjutkan, dan (5) Kondisi
lulusan tidak bekerja (menganggur). Sampel penelitian ini adalah 140 dari total 217 SMK di
Provinsi Aceh. Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen isian Excel Sheet dengan
analisis data statistik deskriptif terkait kondisi lulusan pada kategori bekerja, berwirausaha,
melanjutkan dan menganggur. Hasil penelusuran alumni menunjukkan bahwa terdapat beberapa
Kompetensi Keahlian yang lebih diminati daripada Kompetensi Keahlian lainnya, termasuk
Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Teknik/ Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM), dan Teknik
Kendaraan Ringan Otomotif. Pada periode 2014 s.d 2018, terdapat 22.53% lulusan bekerja sesuai
kompetensi, 12.57% bekerja tidak sesuai kompetensi, 15.05% melanjutkan sesuai kompetensi,
10.00% melanjutkan tidak sesuai kompetensi, 8.26% berwirausaha sesuai kompetensi, 5.41%
berwirausaha tidak sesuai kompetensi, 10.06% menganggur, dan 16.13% tidak terdata.Tingginya
tingkat pengangguran dari lulusan SMK perlu ditindaklanjuti dengan program yang lebih efektif
untuk meningkatkan daya saing lulusan SMK untuk dterima di industri pengguna, selain
mendorong kewirausahaan di bidang yang sesuai dengan kompetensi yang dipelajari.
Kata Kunci: penelusuran alumni, lulusan bekerja, lulusan berwirausaha, lulusan melanjutkan,
lulusan menganggur.
A. PENDAHULUAN
Sesuai amanah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Depdiknas, 2003), pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang ditujukan untuk
mempersiapkan peserta didik siap bekerja dalam bidang tertentu sesuai kompetensi keahlian yang
diminati. Dalam hal ini, kesiapan bekerja juga dapat dipahami sebagai kemampuan untuk bekerja
pada industri maupun bekerja secara mandiri sebagai wirausahawan pada bidang yang dipelajari.
Tingkat kesiapan ini mengacu kepada kemampuan siswa menuntaskan tagihan kompetensi dalam
proses pembelajaran yang diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Dan
Menengah Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor: 464/D.D5/Kr/2018 Tentang
Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan
Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2) Dan Kompetensi
Keahlian (C3). Pada akhirnya siswa SMK dinyatakan lulus setelah memenuhi Standar Kompetensi
Lulusan pada Kurikulum 2013 (Permendikbud Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar Nasiona
Pendidikan SMK-MAK).
Jurnal Seni Budaya Vol. VI No. 2 Agustus 2019 Program Studi Pendidikan Sendratasik FKIP Unsyiah
ISSN NO 2355-4002
31
Selanjutnya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4496) sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5670) juga menjadi dasar kriteria kualitas layanan pendidikan SMK. Dengan
layanan pendidikan kejuruan yang terstandar diharapkan proses pembelajaran dapat berjalan
dengan baik, efektif dan efisien dalam pengelolaan sumberdaya yang tersedia.
Pendidikan kejuruan di Indonesia terangkum dalam sembilan Bidang Keahlian sebagaimana
diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
06/D.D5/KK/2018 Tahun 2018 tentang Spektrum Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Kesembilan Bidang Keahlian tersebut selanjutnya
mengatur struktur kurikulum yang harus dilaksanakan dalam pembelajaran selama tiga atau empat
tahun penyelenggaraan SMK. Hal ini diamanahkan dalam Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah Nomor 07/D.D5/KK/2018 Tahun 2018 tentang Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Lebih rinci, sembilan Bidang
Keahlian tersebut meliputi (1) Teknologi dan Rekayasa dengan 13 Program Keahlian dan 58
Kompetensi Keahlian, (2) Energi dan Pertambangan, dengan tiga Program Keahlian dan 6
Kompetensi Keahlian, (3) Teknologi Informasi dan Komunikasi, dengan dua Program Keahlian
dan enam Kompetensi Keahlian, (4) Kesehatan dan Pekerjaan Sosial dengan lima Program
Keahlian dan tujuh Kompetensi Keahlian, (5) Agribisnis dan Agroteknologi, dengan enam
Program Keahlian dan 20 Kompetensi Keahlian, (6) Kemaritiman, dengan empat Program
Keahlian dan 10 Kompetensi Keahlian, (7) Bisnis dan Manajemen, dengan tiga Program Keahlian
dan lima Kompetensi Keahlian, (8) Pariwisata, dengan empat Program Keahlian dan enam
Kompetensi Keahlian, dan (9) Seni dan Industri Kreatif, dengan delapan Program Keahlian dan
17 Kompetensi Keahlian. Total seluruhnya adalah sembilan Bidang Keahlian, dengan 48 Program
Keahlian dan 142 Kompetensi Keahlian, yang 34 diantaranya merupakan Program Keahlian
dengan masa studi empat tahun.
Dengan pendidikan tiga dan empat tahun ini diharapkan lulusan dapat bekerja di industri,
menjalankan wirausaha, atau melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi sesuai
kompetensinya. Secara nasional, harapan pemerintah adalah lulusan SMK dapat bekerja dan/atau
beriwirausaha dengan masa tunggu enam bulan setelah kelulusan. Namun demikian, data
penelusuran alumni di berbagai wilayah di Indonesia menunjukkan rendahnya tingkat kebekerjaan
lulusan SMK. Hal ini diungkapkan juga oleh Khurniawan (2019) bahwa tidak semua SMK
memiliki fasilitas dengan kualitas yang sama sehingga mampu menghasilkan lulusan dengan
keterampilan sesuai standar; keahlian lulusan SMK ditemukan juga belum sepenuhnya sesuai
dengan kebutuhan industri; dan lulusan belum memiki aksesy yang cukup untuk memeperoleh
informasi kerja.
Jurnal Seni Budaya Vol. VI No. 2 Agustus 2019 Program Studi Pendidikan Sendratasik FKIP Unsyiah
ISSN NO 2355-4002
32
Untuk mengetahui kondisi lulusan, dibutuhkan sebuah studi penelusuran alumni. Studi
penelusuran alumni lebih lanjut adalah untuk mengukur dan melacak kinerja lulusan sehingga
dalam hal ini dapat diperoleh indikator yang jelas tentang profil lulusan (Sagala, dkk: 2019).
Informasi dari penelusuran alumni dapat berupa kondisi kebekerjaan, sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang dimanfaatkan dalam kehidupan siswa pasca kelulusan. Selain itu penelusuran
alumni juga dapat memberikan informasti tentang penerapan pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh selama belajar di SMK di industri tempat bekerja. Kebermanfaatan ini akan
menggambarkan efektifitas pembelajaran di SMK dan refererensi utama untuk perbaikan
kurikulum untuk sesuai dengan kebutuhan industri.
Kegiatan penelusuran alumni ditujukan untuk memperoleh informati terkait kinerja lulusan
dalam menerapkan keterampilannya di pihak pengguna. Selain itu studi penelusuran alumni juga
akan menggali informasi terkait rata-rata masa tunggu lulusan memperoleh pekerjaan pertama,
persentase lulusan yang bekerja pada bidang yang sesuai/ tidak sesuai dengan yang dipelajari
selama menjadi siswa, dan kegiatan siswa lainnya terkait tingkat dan jenis pekerjaan yang digeluti.
Sebagaimana dijelaskan oleh Nursubiyantoro (2016) “Peran alumni dalam peningkatan mutu
program studi merupakan hal penting yang tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan pengelola
program studi, kontribusi alumni yang baik terhadap sumbangan pemikiran dan finansial kepada
program studi….”. Dalam hal ini, data penelusuran alumni memegang peranan penting dalam
kemajuan dan peningkatan kualitas kinerja SMK, termasuk penataan kurikulum sesuai kebutuhan
industri, memastikan pemutakhiran materi ajar dan pemanfaatan alumni untuk akses kebekerjaan
lulusan SMK.
Data penelusuran alumni menggambarkan kinerja siswa pasca kelulusan; yang pada
akhirnya akan menggambarkan kondisi keberkerjaan secara nasional. Sebagaimana penelitian
Slamet (2016) terkait kondisi alumni SMK secara nasional tahun 2012-2014, bahwa (1) proporsi
jumlah siswa SMA:SMK pada tahun 2014 adalah 51%:49%; (2) peningkatan jumlah siswa SMK
tidak mendukung pertumbuhan ekonomi; (3) peningkatan jumlah siswa SMK menyebabkan
tingkat pengangguran lulusan SMK makin tinggi. Temuan ini selanjutnya menjadi dasar atas
rekomendasi bahwa untuk menentukan proporsi jumlah siswa SMA dan SMK yang dibuka untuk
layanan pendidikan menengah perlu didasarkan atas kebutuhan tenaga kerja secara lokal, nasional
dan internasional.
Dengan adanya data hasil penelusuran alumni, manajemen sekolah dapat menganalisis
kondisi kinerjanya dalam menyiapkan kurikulum yang tepat untuk siswa. Selain itu, manajemen
sekolah dapat mencari dukungan yang tepat berdasarkan kondisi tersebut, baik dari industri, orang
tua maupun dari masyarakat. Baiti dan Munadi (2014) menemukan bahwa terdapat pengaruh
pengalaman praktik, prestasi belajar dasar kejuruan, dukungan orang tua secara sendiri maupun
bersama-sama terhadap kesiapan kerja, setelah melakukan penelitian terhadap lulusan SMK di
Kabupaten Sleman. Penelitian serupa dibutuhkan untuk dilakukan di berbagai wilayah untuk
mengetahui efektifitas kinerja menajemen dan akademik di SMK untuk dapat mengantarkan
lulusan yang sikap, pengetahuan dan keterampilannya sesuai dengan kebutuhan industri.
Jurnal Seni Budaya Vol. VI No. 2 Agustus 2019 Program Studi Pendidikan Sendratasik FKIP Unsyiah
ISSN NO 2355-4002
33
Berdasarkan Data Pokok SMK Direktorat Jenderal Pengembangan Sekolah Menengah
Kejuruan (PSMK) (http://datapokok.ditpsmk.net) saat ini Aceh memiliki 217 SMK dengan jumlah
siswa 55,877 (Negeri: 49,028 Swasta: 6,849) pada lebih dari 45 Kompetensi Keahlian, tersebar di
23 kabupaten/kota. Jumlah siswa seluruhnya yang tercatat pada Data Pokok SMK adalah
55,877 siswa (Negeri: 49,028 Swasta: 6,849), dengan jumlah rombel 2,363 (Negeri: 2,023 Swasta:
340), diasuh oleh 6,178 guru (Negeri: 5,373 Swasta: 805). Kabupaten Aceh Utara, Kota
Lhokseumawe, dan Kabupaten Aceh Timur menempati jumlah siswa tertinggi dengan masing-
masing pada angka 5.124, 5.901, dan 4.309.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) lulusan SMK periode Agustus 2014-2018 (%) secara
nasional menunjukkan angka 11% dengan persentase TPT tertinggi terjadi pada tahun 2015, yaitu
12.65%. Provinsi dengan TPK tertinggi adalah Jawa Barat, Sulawesi Utara dan Banten. Dalam
urutan TPK 34 provinsi ini, Aceh menempati urutan ke 12 dengan angka TPK 10.72%. Provinsi
dengan TPR terendah adalah Provinsi Bali, Kalimantan Utara dan Yogyakarta. Bali sebagai
provinsi dengan TPT terendah diduga terkait dengan majunya bidang pariwisata yang memberi
peluang kebekerjaan bagi angkatan kerja serta peluang wirausaha yang beragam dengan potensi
sumberdaya alam yang baik (Ditjen Dikdasmen: 2019).
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kondisi lulusan SMK Aceh pada periode 2014 s.d
2018, dengan menfokuskan pada Kompetensi Keahlian yang terjaring dari 140 SMK; (1) Kondisi
siswa masuk dan lulus, (2) Kondisi lulusan bekerja, (3) Kondisi lulusan berwirausaha, (4) Kondisi
lulusan melanjutkan, dan (5) Kondisi lulusan tidak bekerja (menganggur). Dengan mengetahui
kondisi lulusan SMK, pihak terkait termasuk pemerintah pusat dan daerah melalui lembaga-
lembaga pengelola bidang pendidikan, lembaga terkait bidang keahlian pada pendidikan kejuruan,
industri pengguna, dan masyarakat pemerhati pendididikan dapat merencanakan, mengawasi dan
menindaklanjuti program pendidikan kejuruan menjadi lebih efektif, berdaya guna dan mampu
mendorong tingkat kebekerjaan lulusan SMK Aceh ke tingkat yang lebih baik.
B. METODE PENELITIAN
1. Populasi dan Sampel
Informasi terkait kondisi siswa dan alumni SMK Aceh diperoleh dari pengumpulan data
Tahun 2019 untuk Revitalisasi SMK Aceh, dengan melibatkan responden manajemen sekolah dari
140 SMK yang tersebar di 23 kabupaten/ kota, meliputi 45 kompetensi keahlian berdasarkan
Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 (termasuk revisi berdasarkan Spektrum sesuai Keputusan
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan).
Data ini merujuk pada siswa masuk dan lulus pada Tahun 2014 s.d 2019, dengan fokus pada
lulusan bekerja, berwirausaha, atau melanjutkan dengan katagori sesuai/tidak sesuai bidang
keahlian. Perbedaan nama bidang/ program/ kompetensi keahlian dalam penelusuran ini sesuai
dengan nomenklatur yang menjadi dasar penerapan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 di
sekolah sasaran.
Jurnal Seni Budaya Vol. VI No. 2 Agustus 2019 Program Studi Pendidikan Sendratasik FKIP Unsyiah
ISSN NO 2355-4002
34
2. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif terhadap data siswa dan alumni dengan
kategori siswa masuk dan lulus, dan lulusan bekerja, beriwirausaha, melanjutkan dan menganggur.
3. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar cek, daftar isian
online dan offline, dan dilanjutkan dengan verifikasi data melalui kunjungan enumerator.
Instrumen disebarkan kepada responden manajemen sekolah yang diwakili oleh tim pengembang
140 SMK untuk diisi secara online melalui google form dan isian offline pada lembar excel sheet.
4. Prosedur Penelitian
Pengumpulan data penelitian ini dilakuan pada Mei s.d Agustus 2018. Prosedur
pengumpulan dan pengolahan data siswa dan alumni dari SMK sasaran mengikuti langkah sebagai
berikut:
a. Menyebarkan instrumen online google form dan instrumen offline berupa lembar isian excel
sheet kepada 140 SMK sasaran;
b. Melakukan verifikasi data terhadap data siswa dan alumni melalui wawancara konfirmasi
dan pengecekan data pada dokumen sekolah dan bila perlu pada Data Pokok Pendidikan
(Dapodik);
c. Pengolahan data sesuai kateogori siswa dan alumni dan sub kategori pada alumni (bekerja,
berwirausaha, melanjutkan dan tidak bekerja),
d. Melakukan analisis hasil penelusuran dengan mengacu kepada referensi untuk mendpatkan
informasi kondisi SMK sesuai SNP;
e. Melakukan kajian, penafsiran dan simpulan kondisi siswa dan alumni berdasarkan data siswa
dan alumni.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Kondisi Siswa SMK Aceh
Tren pertumbuhan siswa yang masuk ke SMK menunjukkan semakin tingginya minat
masyarakat terhadap pendidikan vokasi. Sejak tahun 2014, pertumbuhan siswa yang diterima di
SMK di Aceh terus meningkat di berbagai bidang keahlian, walaupun di sebagian program
keahlian menurun.
Jurnal Seni Budaya Vol. VI No. 2 Agustus 2019 Program Studi Pendidikan Sendratasik FKIP Unsyiah
ISSN NO 2355-4002
35
Gambar 1. Pertumbuhan Siswa SMK Diterima Provinsi Aceh
Periode 2014 -2018
Pertumbuhan tertinggi dalam 5 tahun; periode 2014-2018 terjadi pada tahun 2015. Pada
tahun ini terjadi kenaikan pertumbuhan sebesar 9,39% atau bertambah sebanyak 1.017 orang dari
tahun 2014, sehingga total siswa SMK diterima pada tahun itu mencapai 11.848 orang. Selanjutnya
pada tahun 2016 pertumbuhan jumlah siswa SMK yang diterima mengalami penurunan,
pertumbuhan yang terjadi hanya sebesar 4,63% meskipun secara kuantitas mengalami kenaikan
sebanyak 549 orang. Pertumbuhan tahun berikutnya kembali mengalami penurunan sebesar 1,68%
walaupun secara kuantitas bertambah 208 orang dari jumlah siswa tahun sebelumnya. Pada tahun
2018 pertumbuhan siswa SMK mencapai 3,24%; pada tahun 2018 ini penambahan siswa SMK
diterima hanya sebanyak 409 orang. Dengan demikian rata-rata pertumbuhan siswa SMK
pertahuan selama periode 2014-2018 berada pada angka lebih dari 3,5%.
Gambar 2. Pertumbuhan Siswa SMK Diterima Provinsi Aceh Periode 2014 – 2018
Berdasarkan data penerimaan siswa di 140 SMK yang terjaring, jumlah siswa SMK pada
tahun 2018 beragam dari Kompetensi Keahlian. Jumlah siswa tertinggi pada tahun ini adalah pada
2014 2015 2016 2017 2018
Growth 0% 9,39% 4,63% 1,68% 3,24%
0%
9,39%
4,63%
1,68%
3,24%
0%
1%
2%
3%
4%
5%
6%
7%
8%
9%
10%Growth
0%
20,16%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
2014 2018
Jurnal Seni Budaya Vol. VI No. 2 Agustus 2019 Program Studi Pendidikan Sendratasik FKIP Unsyiah
ISSN NO 2355-4002
36
Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dengan total 7.570 siswa dari 42 SMK.
Jumlah terendah adalah pada Kompetensi Keahlian Pemuliaan dan Perbenihan Tanaman (PPT)
dan Teknik Elektronika Industri dengan total 24 siswa dari masing-masing 1 SMK.
Gambar 3. Jumlah Siswa SMK Diterima Provinsi Aceh 2014-2018 Berdasarkan Jurusan
Minat terhadap pendidikan kejuruan tertentu dapat disebabkan oleh kesempatan kerja/
berwirausaha yang berkembang di lingkungan masyarakat, namun dapat juga terjadi karena
7570
6239
5685
4636
4305
3812
2697
2186
2083
2060
1576
1494
1233
1213
1142
1113
966
958
905
855
760
724
718
684
631
613
596
552
459
376
364
292
213
200
198
93
91
79
75
75
72
40
26
24
24
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000
Teknik Komputer dan Jaringan
Teknik Bisnis Sepeda Motor/Teknik Sepeda Motor/Teknik…
Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Akuntansi dan Keuangan Lembaga/Akuntansi/Perbankan dan…
Tata Busana
Administrasi Perkantoran/Perkantoran/Otomatisasi Tata…
Multimedia
Agribisnis Tanaman Pangan & Holtikultura
Bisnis Daring dan Pemasaran/Pemasaran
Agribisnis Tanaman Perkebunan
Agribisnis Aneka Ternak/Ternak Ruminansia/Unggas
Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Agribisnis Perikanan Air Tawar/Perikanan
Teknik Pengelasan
Rekayasa Perangkat Lunak
Design Grafika/Produksi Grafika
Teknik Gambar Bangunan/Desain Permodelan dan Informasi…
Teknik Audio Video
Nautika Kapal Niaga/Penangkapan Ikan/Teknik Kapal…
Teknologi Hasil Pertanian/Teknik Pertanian/Agribisnis…
Farmasi
Teknik Mesin/Teknik Permesinan
Tata Boga
Keperawatan
Bisnis Konstruksi dan Properti
Akom. Perhotelan
Electrical Avionic/Permesinan Pesawat Udara/Airframe…
Tata Kecantikan
Teknik Pendingin dan Tata Udara
Usaha Perjalanan Wisata/Pariwisata
Teknik Jaringan Akses
Teknik Fabrikasi Logam Manufacture/DPK Logam/Teknik…
Teknik Geomatika
Geologi Pertambangan
Teknik Konstruksi Kayu
Busana Butik
DPK Tekstil
Teknik Ototronik
Desain Produksi Kriya Kayu
PATISERI
Kesehatan Reproduksi Hewan
TPBO (Teknik Perbaikan Bodi Otomotif)
Pengolahan Minyak, Gas dan Petrokimia
Teknik Elektronika Industri
Pemuliaan dan Perbenihan Tanaman (PPT)
Jurnal Seni Budaya Vol. VI No. 2 Agustus 2019 Program Studi Pendidikan Sendratasik FKIP Unsyiah
ISSN NO 2355-4002
37
kurangnya sosialisasi dari manajemen sekolah dan pemerintah daerah terkait manfaat dari
pendidikan kejuruan secara umum dan bidang keahlian secara khusus. Selain itu, pengetahuan
masyarakat dan pemerintah daerah terkait pasar kerja/usaha di masa depan juga dapat menjadi
salah satu latar belakang kurang berkembangnya bidang-bidang tertentu yang potensial. Hal ini
membutuhkan penelitian dan dukungan lebih lanjut untuk dapat meningkatkan minat masyarakat
terhadap bidang-bidang keahlian di pendidikan kejuruan di Aceh.
Berdasarkan hasil pemetaan di 140 SMK selama lima tahun terakhir bidang/kompetensi
keahlian yang paling banyak menerima siswa adalah jurusan Teknik Komputer dan
Jaringann(TKJ), yang mencapai 12,47% atau berjumlah 7.570 orang dari total 60.695 siswa
diterima pada periode 2014 s.d 2018. Peringkat ke dua yang menerima siswa terbanyak adalah
Teknik (Bisnis) Sepeda Motor/Teknik Sepeda Motor, dilanjutkan oleh jurusan Akuntansi dan
Lembaga Keuangan dan kompetensi keahlian lainnya. Sementara itu Kompetensi Keahlian yang
paling sedikit menerima siswa pada periode ini adalah Pemuliaan dan Pembenihan Tanaman,
Teknik Elektronika Industri, Pengolahan Minyak, Gas dan Petrokimia dan beberapa kompetensi
keahlian lainnya. Daftar terperinci terlampir.
Tabel 1. Persentase Jumlah Siswa SMK Diterima Berdasarkan Jurusan Periode 2014-2018
Minat masyarakat terhadap bidang keahlian tertentu sebagaimana dibahas di atas, berkaitan
juga dengan jumlah SMK yang menyediakan bidang tersebut dengan jumlah kelas sesuai
kebutuhan pada saat penerimaan siswa baru. Dengan sistem penerimaan berdasarkan nilai akhir
dari jenjang sebelumnya dan hasil wawancara, dapat dipastikan tidak seluruh siswa peminat bidang
tertentu dapat ditampung. Dalam hal ini, minat masyarakat dan kesediaan kelas pada bidang
tertentu perlu menjadi bahasan terus menerus dalam manajemen sekolah dan pemerintah daerah
untuk memastikan keberlangsungan bidang keahlian dan kebermanfaatannya bagi masyarakat.
Jurnal Seni Budaya Vol. VI No. 2 Agustus 2019 Program Studi Pendidikan Sendratasik FKIP Unsyiah
ISSN NO 2355-4002
38
Tabel 2. Jumlah SMK dan Siswa Diterima 2014 s.d 2019
N
O
PAKET
KEAHLIAN/JURUSAN
JUM
LAH
SMK
Jumlah Siswa Diterima
2014 2015 2016 2017 2018 TO
TAL
1 Teknik Komputer dan Jaringan 41 1279 1629 1556 1510 1596 7570
2 Teknik Bisnis Sepeda
Motor/Teknik Sepeda
Motor/Teknik Otomotif
40 902 1117 1269 1391 1560 6239
3 Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif
33 1007 1179 1237 1124 1138 5685
4 Akuntansi dan Keuangan
Lembaga/Akuntansi/Perbankan
dan Keuangan Mikro/Perbankan
Syariah
22 935 943 890 931 937 4636
5 Busana Butik/Tata Busana 27 581 740 851 995 1138 4305
6 Administrasi
Perkantoran/Perkantoran/Otoma
tisasi Tata Kelola Kantor
21 723 778 761 792 758 3812
7 Multimedia 16 487 465 519 513 713 2697
8 Agribisnis Tanaman Pangan &
Holtikultura
20 350 466 476 436 458 2186
9 Bisnis Daring dan
Pemasaran/Pemasaran
15 473 391 401 410 408 2083
10 Agribisnis Tanaman
Perkebunan
14 454 453 443 364 346 2060
11 Agribisnis Aneka
Ternak/Ternak
Ruminansia/Unggas
15 419 326 297 272 262 1576
12 Teknik Instalasi Tenaga Listrik 12 219 264 341 321 349 1494
13 Agribisnis Perikanan Air
Tawar/Perikanan
13 245 212 271 257 248 1233
14 Teknik Pengelasan 12 196 209 268 302 238 1213
15 Rekayasa Perangkat Lunak 9 213 167 252 252 258 1142
16 Teknik Gambar
Bangunan/Desain Permodelan
dan Informasi Bangunan
13 193 217 163 248 292 1113
17 Teknik Audio Video 9 197 234 192 170 173 966
18 Nautika Kapal
Niaga/Penangkapan
Ikan/Teknik Kapal
Penangkapan Ikan
8 189 222 192 173 182 958
Jurnal Seni Budaya Vol. VI No. 2 Agustus 2019 Program Studi Pendidikan Sendratasik FKIP Unsyiah
ISSN NO 2355-4002
39
19 Teknologi Hasil
Pertanian/Teknik
Pertanian/Agribisnis Pengolaan
Hasil Pertanian
11 130 180 235 208 152 905
20 Farmasi 5 145 159 190 200 161 855
21 Teknik Mesin/Teknik
Permesinan
3 114 154 148 195 149 760
22 Tata Boga 7 117 101 131 185 190 724
23 Design Grafika/Produksi
Grafika
4 177 96 145 163 137 718
24 Keperawatan 5 131 128 133 167 125 684
25 Bisnis Konstruksi dan Properti 5 109 120 152 120 130 631
26 Akom. Perhotelan 7 159 104 97 132 121 613
27 Electrical Avionic/Permesinan
Pesawat Udara/Airframe
Powerplant
1 77 134 141 120 124 596
28 Tata Kecantikan 5 116 112 95 106 123 552
29 Teknik Pendingin dan Tata
Udara
4 81 97 103 99 79 459
30 Usaha Perjalanan
Wisata/Pariwisata
2 82 72 57 72 93 376
31 Teknik Jaringan Akses 3 44 89 106 69 56 364
32 Teknik Fabrikasi Logam
Manufacture/DPK
Logam/Teknik Fabrikasi Logam
3 51 54 53 66 68 292
33 Teknik Geomatika 2 52 45 50 41 25 213
34 Geologi Pertambangan 1 68 46 41 22 23 200
35 Teknik Konstruksi Kayu 4 62 47 35 20 34 198
36 DPK Tekstil 1 5 21 12 28 27 93
37 Teknik Ototronik 1 0 28 24 17 22 91
38 Desain Produksi Kriya Kayu 1 9 11 21 21 17 79
39 PATISERI 1 25 0 9 19 22 75
40 Kesehatan Reproduksi Hewan 1 15 21 14 11 14 75
41 Teknik Perbaikan Bodi
Otomotif (TPBO)
1 0 17 17 19 19 72
42 Pengolahan Minyak, Gas dan
Petrokimia
1 0 0 9 16 15 40
43 Teknik Elektronika Industri 1 0 0 0 0 26 26
44 Pemuliaan dan Perbenihan
Tanaman (PPT)
1 0 0 0 24 0 24
45 Pengolahan Hutan 1 0 0 0 4 8 12
Total 10.8
31
11.8
48
12.3
97
12.60
5
13.0
14
60.6
95
Jurnal Seni Budaya Vol. VI No. 2 Agustus 2019 Program Studi Pendidikan Sendratasik FKIP Unsyiah
ISSN NO 2355-4002
40
Terbatasnya ruang kelas atau SMK yang menyediakan bidang keahlian yang diminati di
satu wilayah dapat menjadi alasan kurangnya jumlah siswa pada bidang tersebut. Perlu
pembahasan lebih lanjut terkait dengan ketersediaan sarana dan prasaran dan pendidik/tenaga
kependidikan untuk menunjang peningkatan jumlah siswa di SMK, terutama pada bidang-bidang
yang menjadi potensi daerah Aceh. Demikian pula, terkait regulasi, prosedur dan sistematika legal
untuk buka-tutup program keahlian oleh pemerintah daerah harus menjadi acuan utama
manajemen sekolah dalam melmastikan bidang keahlian yang sesuai untuk dibuka dengan
pernyiapan sarana/prasarana dan tenaga pendidik yang standar.
2. Kondisi Lulusan/Alumni SMK Aceh
Tingkat keberhasilan SMK dapat dilihat dari jumlah lulusan yang bekerja/ berwirausaha
sesuai dengan bidang keahlian yang dipelajarinya. Pada periode 2014 s.d 2018 sebagian besar dari
51.809 lulusan SMK di Aceh mengunakan keahliannya untuk bekerja, melanjutkan pendidikan
dan berwirausaha. Hal ini terlihat dari data bahwa 23.744 orang atau 62,09% lulusan menerapkan
keahliannya di berbagai bidang pekerjaan yang sesuai dengan bidang keahlian yang dipelajarinya.
Sedangkan 37,91% lulusan juga dapat bekerja/melanjutkan/berwirausaha walaupun tidak sesuai
dengan keahlian yang dipelajari di SMK.
Selain bekerja dan beriwirausaha, sebesar 25,05% lulusan melanjutkan pendidikannya ke
jenjang Diploma dan Sarjana di
berbagai bidang keahlian. Data hasil
pemetaan ini menunjukkan bahwa
15.05% dari total lulusan melanjutkan
pendidikan sesuai dengan bidang
keahlian yang ditempuhnya di SMK,
sementara 10,00% di antaranya
melanjutkan pendidikan bukan pada
bidang keahlian yang sama. Penelitian
lebih lanjut perlu dilakukan untuk
mengetahui latar belakang besarnya
jumlah lulusan yang melanjutkan
bukan pada bidang keahlian yang
sama. Ketersediaan dan
keterjangkauan bidang pendidikan
yang sama pada pendidikan tinggi
lokal menjadi asumsi utama terjadinya
kondisi ini, selain ketersediaan lapangan kerja dan minat siswa pada bidang tersebut.
Lulusan bekerja sesuai bidang keahlian yang ditekuni di SMK lebih banyak
pada bidang keahlian Teknik (Bisnis) Sepeda Motor, dilanjutkan oleh Teknik Kendaraan Ringan
(Otomotif), Teknik Komputer Jaringan, dan Busana Butik (Tata Busana). Hal ini menunjukkan
bahwa minat dan/atau kesempatan kerja bersama industri lebih besar pada bidang-bidang ini
BEKERJA SESUAI KEAHLIAN;
22,53%
BEKERJA TIDAK SESUAI
KEAHLIAN; 12,57%
MELANJUTKAN SESUAI
KEAHLIAN; 15,05%
MELANJUTKAN TIDAK SESUAI
KEAHLIAN; 10,00%
BERWIRAUSAHA SESUAI
KEAHLIAN, 8.26%
BERWIRUSAHA TIDAK SESUAI
KEAHLIAN, 5.41%
MENGANGGUR; 10,06%
TIDAK TERDATA; 16,13%
Jurnal Seni Budaya Vol. VI No. 2 Agustus 2019 Program Studi Pendidikan Sendratasik FKIP Unsyiah
ISSN NO 2355-4002
41
dibandingkan dengan bidang lainnya. Sebagai perbandingan, bidang lainnya yang berkaitan erat
dengan potensi wilayah kabupaten/kota di Aceh di bidang pertanian, perkebunan dan ternak seperti
Kesehatan Reproduksi Hewan belum menempati posisi yang baik untuk diterimanya siswa SMK
sebagai tenaga kerja. Alumi yang tidak mendapat kesempatan bekerja di bidangnya memilih untuk
tetap bekerja dengan industri/pengusa lokal pada bidang yang berbeda. Dibutuhkan penelitian
lebih lanjut terkait kondisi ini; asumsi bahwa minimnya lembaga dan industri yang terjangkau di
bidang tersebut dapat menjadi bahasan utama manajemen sekolah dan pemerintah daerah untuk
menyikapinya dengan mempersiapkan siswa berwirausaha di bidang tersebut.
Gambar 5. Kondisi Lulusan Bekerja
795
633
522
499
444
410
327
264
263
198
141
135
134
130
130
125
111
108
108
105
98
89
88
86
79
7167
60
59
54
36
23
19
14
13
13
11
10
9
9
9
9
2
2
0
1022
1606
683
1473
580
297
558
887
377
458
201
78
221
260
135
210
219
233
135
219
262
162
87
125
110
142
147
15
40
88
145
124
54
5
45
4
21
66
130
21
15
0
10
0
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800
Teknik Komputer dan Jaringan
Teknik Bisnis Sepeda Motor/Teknik Sepeda Motor/Teknik Otomotif
Akuntansi dan Keuangan Lembaga/Akuntansi/Perbankan dan…
Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Administrasi Perkantoran/Perkantoran/Otomatisasi Tata Kelola Kantor
Agribisnis Tanaman Perkebunan
Multimedia
Busana Butik/Tata Busana
Agribisnis Tanaman Pangan & Holtikultura
Bisnis Daring dan Pemasaran/Pemasaran
Farmasi
Agribisnis Perikanan Air Tawar/Perikanan
Teknik Pengelasan
Electrical Avionic/Permesinan Pesawat Udara/Airframe Powerplant
Agribisnis Aneka Ternak/Ternak Ruminansia/Unggas
Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Teknik Mesin/Teknik Permesinan
Rekayasa Perangkat Lunak
Bisnis Konstruksi dan Properti
Teknik Audio Video
Nautika Kapal Niaga/Penangkapan Ikan/Teknik Kapal Penangkapan Ikan
Teknik Gambar Bangunan/Desain Permodelan dan Informasi Bangunan
Akom. Perhotelan
Tata Boga
Teknologi Hasil Pertanian/Teknik Pertanian/Agribisnis Pengolaan Hasil…
Teknik Pendingin dan Tata Udara
Tata Kecantikan
Geologi Pertambangan
Keperawatan
Usaha Perjalanan Wisata/Pariwisata
Design Grafika/Produksi Grafika
Teknik Jaringan Akses
Teknik Geomatika
Pengolahan Minyak, Gas dan Petrokimia
DPK Tekstil
Teknik Ototronik
TPBO (Teknik Perbaikan Bodi Otomotif)
Teknik Konstruksi Kayu
Teknik Fabrikasi Logam Manufacture/DPK Logam/Teknik Fabrikasi…
Desain Produksi Kriya Kayu
PATISERI
Kesehatan Reproduksi Hewan
Teknik Elektronika Industri
Pengolahan Hutan
Pemuliaan dan Perbenihan Tanaman (PPT)
Sesuai Bidang keahlian Tidak Sesuai Bidang keahlian
Jurnal Seni Budaya Vol. VI No. 2 Agustus 2019 Program Studi Pendidikan Sendratasik FKIP Unsyiah
ISSN NO 2355-4002
42
Tantangan lain dalam mengelola lulusan SMK adalah memastikan lulusan mampu
berwirausaha di bidang yang dipelajarinya. Data lulusan yang terjaring dalam pemetaan periode
2014 s.d 2018 ini menunjukkan bahwa Kompetensi Keahlian Busana Butik/Tata Busana
menempati posisi tetinggi sebagai Kompetensi Keahlian yang melahirkan lebih banyak
wirausahawan. Dibandingkan dengan bidang/kompetensi keahlian lainnya yang potensial di
daerah seperti pertanian dan peternakan, Busana Butik/Tata Busana mampu melahirkan 964
wirausahawan baru di bidang garmen selama periode 2014 s.d 2019, atau sebesar 25.24% dari total
lulusan kompetensi keahlian ini. Selain itu Bisnis Daring dan Pemasaran (termasuk Kompetensi
Keahlian Pemasaran) juga menghasilkan banyak lulusan beriwirausaha dengan total 250
wirausahawan atau 11.83% dari total 2.213 orang lulusan selama periode yang sama. Selain itu
bidang Pertanian termasuk Agribisnis Aneka Ternak/Ternak Ruminansia/Unggas, Agribisnis
Perikanan Air Tawar/Perikanan, Agribisnis Tanaman Pangan & Holtikultura, dan Agribisnis
Tanaman Perkebunan juga lebih banyak menghasilkan wirausahawan dibandingkan
bidang/kompetensi keahlian lainnya.
Tidak tersedinya modal usaha, kurangnya dukungan peningkatan keterampilan berwirausaha
dan terbatasnya minat pasar di lingkungan tempat tinggal siswa menjadi alasan utama kurangnya
wirausahawan di kalangan alumni SMK di Aceh, menurut manajemen sekolah. Selain itu,
beberapa kompetensi kesulitan menemukan kesempatan untuk berwirausaha sesuai bidang yang
dipelajari karena keahlian tersebut cenderung digunakan dalam industri menengah ke atas, seperti
Perhotelan, Nautika Kapal Niaga/ Penangkap Ikan, Administrasi Perkantoran, dan sebagainya.
Namun demikian, sejumlah alumni yang mengalami kendala dalam berwirausaha sesuai bidang
keahlian tetap mendapat kesempatan untuk berwirausaha walaupun tidak sesuai dengan bidang
keahlian yang ditekuninya selama menjadi siswa di SMK. Perbandingan jumlah alumni
berwirausaha sesuai/tidak sesuai dengan bidang keahliannya dirangkum dalam diagram berikut.
Jurnal Seni Budaya Vol. VI No. 2 Agustus 2019 Program Studi Pendidikan Sendratasik FKIP Unsyiah
ISSN NO 2355-4002
43
Gambar 6. Kondisi Lulusan Berwirausaha
Selain bekerja dan berwirausaha, sejumlah lulusan SMK memilih melanjutkan pendidikan
ke jenjang Diploma dan Sarjana. Kompetensi keahlian yang memiliki persentase tertinggi
melanjutkan ke pendidikan tinggi di bidang ilmu yang sama adalah Keperawatan (49.46%). Di
saat yang sama kompetensi keahlian ini juga menjadi salah satu penyumbang persentase tertinggi
untuk melanjutkan tidak sesuai dengan kompetensi keahlian yang dipelajari, yaitu sebesar 16.67%.
Sementara itu kompetensi lain yang paling banyak melanjutkan adalah Geologi Pertambangan,
341
442
313
258
368
250
96
115
140
964
104
176
33
81
35
0
59
38
29
43
53
20
33
12
28
47
10
52
23
24
11
14
16
18
0
7
3
3
0
2
18
0
0
0
0
379
295
249
218
206
175
141
122
107
105
88
86
67
67
54
49
48
40
39
36
35
23
22
17
17
17
17
16
13
12
7
7
5
5
4
3
3
3
3
1
0
0
0
0
0
0 200 400 600 800 1000 1200
Teknik Komputer dan Jaringan
Teknik Bisnis Sepeda Motor/Teknik Sepeda Motor/Teknik Otomotif
Akuntansi dan Keuangan Lembaga/Akuntansi/Perbankan dan…
Administrasi Perkantoran/Perkantoran/Otomatisasi Tata Kelola…
Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Bisnis Daring dan Pemasaran/Pemasaran
Agribisnis Aneka Ternak/Ternak Ruminansia/Unggas
Multimedia
Agribisnis Tanaman Perkebunan
Busana Butik/Tata Busana
Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Agribisnis Tanaman Pangan & Holtikultura
Teknik Gambar Bangunan/Desain Permodelan dan Informasi…
Teknik Audio Video
Agribisnis Perikanan Air Tawar/Perikanan
Electrical Avionic/Permesinan Pesawat Udara/Airframe Powerplant
Teknologi Hasil Pertanian/Teknik Pertanian/Agribisnis Pengolaan…
Farmasi
Nautika Kapal Niaga/Penangkapan Ikan/Teknik Kapal Penangkapan…
Teknik Pengelasan
Teknik Mesin/Teknik Permesinan
Keperawatan
Teknik Pendingin dan Tata Udara
Akom. Perhotelan
Bisnis Konstruksi dan Properti
Tata Boga
Teknik Geomatika
Tata Kecantikan
Design Grafika/Produksi Grafika
Rekayasa Perangkat Lunak
Desain Produksi Kriya Kayu
Usaha Perjalanan Wisata/Pariwisata
Teknik Konstruksi Kayu
Teknik Fabrikasi Logam Manufacture/DPK Logam/Teknik Fabrikasi…
Pengolahan Minyak, Gas dan Petrokimia
DPK Tekstil
Teknik Elektronika Industri
Teknik Jaringan Akses
Geologi Pertambangan
Pengolahan Hutan
PATISERI
Pemuliaan dan Perbenihan Tanaman (PPT)
Teknik Ototronik
TPBO (Teknik Perbaikan Bodi Otomotif)
Kesehatan Reproduksi Hewan
Tidak Sesuai Bidang Keahlian Sesuai Bidang Keahlian
Jurnal Seni Budaya Vol. VI No. 2 Agustus 2019 Program Studi Pendidikan Sendratasik FKIP Unsyiah
ISSN NO 2355-4002
44
sebesar 44% dari 200 lulusan sepanjang tahun 2014 s.d 2019, namun 40% dari lulusan melanjutkan
tersebut bukan pada bidang ilmu yang sama.
Kondisi lulusan yang memilih melanjutkan, berdasarkan keterangan guru, dilatarbelakangi
oleh keinginan untuk mendapatkan pendidikan lebih tinggi, selain karena kurang tersedianya jenis
pekerjaan pada kompetensi tersebut dan kurang mampunya lulusan bersaing dengan tenaga kerja
dari luar daerah untuk pekerjaan dimaksud. Isu lain terkait dengan lulusan melanjutkan tidak sesuai
bidang keahliannya adalah tidak tersedianya jurusan yang sesuai di perguruan tinggi lokal,
sehingga siswa memilih beralih bidang ilmu pada pendidikan yang lebih tinggi.
Sebaliknya, karena ketersediaan program pendidikan yang sama di banyak lembaga
pendidikan tinggi, Kompetensi Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga/Akuntansi/Perbankan
dan Keuangan Mikro/Perbankan Syariah juga menjadi salah satu penyumbang lulusan
melanjutkan, sebesar 32.88% dari total lulusan 4.237 orang sepanjang tahun 2014 s.d 2019, dengan
23.91% dari total tersebut melanjutkan sesuai kompetensi keahliannya, dan 8.97% di antaranya
melanjutkan ke bidang keahlian yang berbeda. Situasi yang sama juga terjadi pada Kompetensi
Keahlian Administrasi Perkantoran/Perkantoran/Otomatisasi Tata Kelola Kantor, di mana 17.47%
atau 658 orang dari 3.766 lulusan melanjutkan pendidikan di bidang ilmu yang sama, sedangkan
9.08% dari total tersebut melanjutkan di bidang ilmu yang berbeda. Lebih rinci terkait kondisi
lulusan SMK melanjutkan pendidikan sesuai/tidak sesuai dengan Kompetensi Keahlian yang
dipelajari di SMK dapat dilihat pada bagan berikut.
Jurnal Seni Budaya Vol. VI No. 2 Agustus 2019 Program Studi Pendidikan Sendratasik FKIP Unsyiah
ISSN NO 2355-4002
45
Gambar 7. Kondisi Lulusan Melanjutkan
Selain bekerja, berwirausaha dan melanjutkan pendididikan, sejumlah lulusan terjaring
dalam data tidak bekerja (menganggur), sebesar 5.213 orang atau 10.06% dari total 51.809 lulusan
pada periode 2014 s.d 2018. Jumlah ini tidak termasuk 8.537 orang lulusan yang tidak terdata dari
45 kompetensi keahlian dalam pemetaan ini.
1044
1013
733
658
465
433
389
343
273
244
237
226
196
146
138
121
110
103
90
88
86
80
73
72
70
54
52
45
41
28
27
23
18
13
13
12
11
9
8
7
2
1
0
0
0
554
380
403
342
212
307
347
167
92
224
514
106
112
100
142
127
154
86
79
47
39
29
56
61
24
39
41
60
87
81
19
3
12
14
4
6
6
7
80
0
4
1
14
0
0
0 200 400 600 800 1000 1200
Teknik Komputer dan Jaringan
Akuntansi dan Keuangan Lembaga/Akuntansi/Perbankan…
Teknik Bisnis Sepeda Motor/Teknik Sepeda Motor/Teknik…
Administrasi Perkantoran/Perkantoran/Otomatisasi Tata…
Agribisnis Tanaman Pangan & Holtikultura
Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Multimedia
Bisnis Daring dan Pemasaran/Pemasaran
Keperawatan
Agribisnis Tanaman Perkebunan
Busana Butik/Tata Busana
Rekayasa Perangkat Lunak
Farmasi
Design Grafika/Produksi Grafika
Agribisnis Aneka Ternak/Ternak Ruminansia/Unggas
Teknik Gambar Bangunan/Desain Permodelan dan…
Agribisnis Perikanan Air Tawar/Perikanan
Teknik Pengelasan
Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Electrical Avionic/Permesinan Pesawat Udara/Airframe…
Nautika Kapal Niaga/Penangkapan Ikan/Teknik Kapal…
Bisnis Konstruksi dan Properti
Teknik Audio Video
Teknologi Hasil Pertanian/Teknik Pertanian/Agribisnis…
Teknik Mesin/Teknik Permesinan
Teknik Pendingin dan Tata Udara
Usaha Perjalanan Wisata/Pariwisata
Akom. Perhotelan
Tata Kecantikan
Tata Boga
Teknik Jaringan Akses
Kesehatan Reproduksi Hewan
Teknik Geomatika
Teknik Konstruksi Kayu
DPK Tekstil
Teknik Fabrikasi Logam Manufacture/DPK Logam/Teknik…
Pengolahan Minyak, Gas dan Petrokimia
Desain Produksi Kriya Kayu
Geologi Pertambangan
Teknik Elektronika Industri
TPBO (Teknik Perbaikan Bodi Otomotif)
Pengolahan Hutan
PATISERI
Pemuliaan dan Perbenihan Tanaman (PPT)
Teknik Ototronik
Tidak Sesuai Keahlian Sesuai Keahlian
Jurnal Seni Budaya Vol. VI No. 2 Agustus 2019 Program Studi Pendidikan Sendratasik FKIP Unsyiah
ISSN NO 2355-4002
46
Tabel 3. Kondisi Lulusan Menganggur
N
O PAKET KEAHLIAN/JURUSAN
KONDISI LULUSAN 2014-2018
TOTAL
LULUSA
N
JUMLAH
LULUSAN
MENGANGU
R
% LULUSAN
MENGANGGU
R
1 Administrasi Perkantoran/
Perkantoran/ Otomatisasi Tata
Kelola Kantor
3766 480 12.75%
2 Agribisnis Aneka Ternak/Ternak
Ruminansia/Unggas
1.047 149 14.23%
3 Agribisnis Perikanan Air
Tawar/Perikanan
858 123 14.34%
4 Agribisnis Tanaman Pangan &
Holtikultura
2.026 127 6.27%
5 Agribisnis Tanaman Perkebunan 1.947 321 16.49%
6 Akom. Perhotelan 514 110 21.40%
7 Akuntansi dan Keuangan
Lembaga/Akuntansi/Perbankan dan
Keuangan Mikro/Perbankan
Syariah
4.237 419 9.89%
8 Teknologi Hasil Pertanian/Teknik
Pertanian/ Agribisnis Pengolaan
Hasil Pertanian
680 43 6.32%
9 Bisnis Daring dan
Pemasaran/Pemasaran
2.113 174 8.23%
10 Bisnis Konstruksi dan Properti 570 13 2.28%
11 Busana Butik/Tata Busana 3.819 234 6.13%
12 Desain Produksi Kriya Kayu 64 0 0.00%
13 Teknik Konstruksi Kayu 180 11 6.11%
14 Teknik Gambar Bangunan/Desain
Permodelan dan Informasi
Bangunan
797 83 10.41%
15 Design Grafika/Produksi Grafika 587 78 13.29%
16 Teknik Fabrikasi Logam
Manufacture/DPK Logam/Teknik
Fabrikasi Logam
185 3 1.62%
17 DPK Tekstil 92 7 7.61%
18 Multimedia 2.411 190 7.88%
19 Nautika Kapal Niaga/Penangkapan
Ikan/Teknik Kapal Penangkapan
Ikan
738 166 22.49%
20 PATISERI 56 0 0.00%
Jurnal Seni Budaya Vol. VI No. 2 Agustus 2019 Program Studi Pendidikan Sendratasik FKIP Unsyiah
ISSN NO 2355-4002
47
21 Pemuliaan dan Perbenihan
Tanaman (PPT)
belum ada lulusan
22 Pengolahan Minyak, Gas dan
Petrokimia
40 0 0.00%
23 Rekayasa Perangkat Lunak 883 159 18.01%
24 Tata Boga 684 98 14.33%
25 Teknik Bisnis Sepeda
Motor/Teknik Sepeda
Motor/Teknik Otomotif
5.508 574 10.42%
26 Teknik Elektronika Industri 26 1 3.85%
27 Teknik Geomatika 171 12 7.02%
28 Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 4.907 543 11.07%
29 Teknik Komputer dan Jaringan 5.768 604 10.47%
30 Teknik Mesin/Teknik Permesinan 587 28 4.77%
31 Teknik Ototronik 39 22 56.41%
32 Teknik Pengelasan 829 52 6.27%
33 Teknik Instalasi Tenaga Listrik 1.128 57 5.05%
34 Teknik Jaringan Akses 209 10 4.78%
35 Teknik Pendingin dan Tata Udara 411 19 4.62%
36 Tata Kecantikan 533 38 7.13%
37 Usaha Perjalanan Wisata/Pariwisata 393 105 26.72%
38 TPBO (Teknik Perbaikan Bodi
Otomotif)
53 2 3.77%
39 Teknik Audio Video 758 65 8.58%
40 Farmasi 760 24 3.16%
41 Pengolahan Hutan 12 3 25.00%
42 Keperawatan 552 26 4.71%
43 Geologi Pertambangan 200 14 7.00%
44 Electrical Avionic/Permesinan
Pesawat Udara/Airframe
Powerplant
596 0 0.00%
45 Kesehatan Reproduksi Hewan 75 26 34.67%
TOTAL 51.809 5.213 10.06%
Kompetensi Keahlian penyumbang paling tinggi untuk lulusan tidak bekerja pada Bidang
Keahlian Teknologi dan Rekayasa adalah Teknik Kendaraan Ringan Otomotif dan Teknik Bisnis
Sepeda Motor/ Teknik Sepeda Motor yang mencapai masing-masing 543 orang (11.07%) dan 574
orang (10.42%) pada periode 2014 s.d 2018. Pada Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan
Komunikasi terdapat Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan (TKJ) yang menyumbang
604 orang (7.71%) lulusan menganggur pada periode yang sama. Selanjutnya pada Program
Keahlian Bisnis dan Manajemen, Kompetensi Keahlian Akuntansi dan Keuangan
Jurnal Seni Budaya Vol. VI No. 2 Agustus 2019 Program Studi Pendidikan Sendratasik FKIP Unsyiah
ISSN NO 2355-4002
48
Lembaga/Akuntansi/Perbankan dan Keuangan Mikro/Perbankan Syariah yang juga berkontribusi
lulusan menganggur sebanyak 419 (9.89%) orang pada periode yang sama.
Kompetensi Keahlian di atas merupakan Kompetensi Keahlian yang paling diminati oleh
masyarakat. Hal ini terlihat dari tingginya jumlah siswa yang masuk pada periode 2014 s.d 2018,
yaitu sebesar 4.848 (TKJ), 4.282 (Teknik/Teknik Bisnis Sepeda Motor), dan 4.022 (Akuntansi dan
Keuangan Lembaga/ Akuntansi/ Perbankan dan Keuangan Mikro/ Perbankan Syariah). Perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui latar belakang tingginya lulusan tidak bekerja
dari Kompetensi Keahlian di atas.
D. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Kesimpulan
Kesulitan membangun jejaring alumni pada umumnya, menurut pengakuan tim Bursa Kerja
Khusus (BKK) pada saat verifikasi terkait dengan mudahnya siswa mengganti nomor telepon
pribadi namun tidak melaporkan hal tersebut ke pihak sekolah. Manajemen sekolah telah berupaya
untuk membangun komunikasi sejak awal kelulusan siswa dengan melakukan verifikasi ulang data
diri siswa, mengembangkan media sosial sekolah dan khususnya untuk forum alumni,
mengembangkan website sekolah dan menyelenggarakan kegiatan-kegaitan alumni. Namun
demikian, di beberapa sekolah upaya ini belum maksimal dan sebagian besar lulusan tidak lagi
berkomunikasi dengan sekolah terkait karir dan pekerjaan maupun kondisi melanjutkan atau
berwirausaha. Selain itu sebagian siswa berasal dari daerah luar kabupaten/kota di mana sekolah
berlokasi, sehingga kepindahan siswa kembali ke daerah asalnya sulit untuk ditelusuri oleh tim
manajemen sekolah. Situasi di mana hubungan komunikasi tidak berlanjut setelah kelulusan, tidak
saja menjadi kendala bagi pihak manajemen sekolah dalam upaya tindak lanjut pengembangan
sekolah berdasarkan data lulusan, namun juga menjadi salah satu sebab kurang tersampaikannya
informasi kepada lulusan terkait kesempatan kerja di bidangnya, yang berakibat pada tidak
terbangunnya akses lulusan terhadap kesempatan kerja.
Tingginya persentase siswa masuk ke beberapa Kompetensi Keahlian diduga karena
banyaknya Kompetensi Keahlian tersebut dibuka di SMK yang tersebar di 23 kabupaten/kota.
Namun tingginya persentase siswa masuk juga mengarah kepada tingginya lulusan menganggur.
Selain itu, tingginya persentase lulusan melanjutkan ke bidang yang sama di perguruan tinggi juga
diduga karena banyaknya tersedia program yang sama di perguruan tinggi negeri/ swasta di
kabupaten/kota. Terbatasnya bidang studi pada Kompetensi Keahlian tertentu di perguruan tinggi
lokal memungkinkan beralihnya lulusan SMK ke bidang studi berbeda di perguruan tinggi.
Dibutuhkan penelitian lebih lanjut terkait minat dan peralihan minat lulusan SMK pada bidang
tertentu di perguruan tinggi.
Pada periode 2014 s.d 2018, terdapat 22.53% lulusan bekerja sesuai kompetensi, 12.57%
bekerja tidak sesuai kompetensi, 15.05% melanjutkan sesuai kompetensi, 10.00% melanjutkan
tidak sesuai kompetensi, 8.26% berwirausaha sesuai kompetensi, 5.41% berwirausaha tidak sesuai
kompetensi, 10.06% menganggur, dan 16.13% tidak terdata. Kompetensi Keahlian Teknik Bisnis
Jurnal Seni Budaya Vol. VI No. 2 Agustus 2019 Program Studi Pendidikan Sendratasik FKIP Unsyiah
ISSN NO 2355-4002
49
Sepeda Motor, Teknik Kendaraan RIngan Otomotif, Teknik Komputer Jariangan, dan tata Busana
menunjukkan persentase lebih tinggi untuk lulusan bekerja di kompetensi yang sama. Selain itu
Kompetensi Keahlian yang relatif lebih diminati masyrakat, sekaligus memberi peluang
berwirausaha lebih tinggi dari pada Kompetensi Keahlian lain adalah Kompetensi Keahlian Tata
Busana, sementara Kompetensi Keahlian Administrasi dan Keuangan, dan Teknik Komputer
Jaringan menunjukkan persentase yang lebih tinggi untuk lulusan melanjutkan di kompetensi yang
sama.
2. Rekomendasi
Pemetaan kondisi siswa dan alumni SMK di 23 kabupaten/kota menunjukkan bahwa 16.13%
dari total 51.809 lulusan tidak terdata oleh manajemen sekolah, bahkan beberapa kompetensi
keahlian tidak memiliki data lebih dari 28% alumninya. Hal ini tidak saja terjadi pada kompetensi
keahlian dengan jumlah siswa yang besar, namun juga pada kompetensi-kompetensi keahlian yang
meluluskan siswa kurang dari 100 orang/ tahunnya. Kondisi alumni kurang terdata di antaranya
ada pada kompetensi keahlian Teknologi Hasil Pertanian/Teknik Pertanian/Agribisnis Pengolaan
Hasil Pertanian (30.59% dari 680 lulusan), Bisnis Konstruksi dan Properti (28.07% dari 570
lulusan), Tata Boga (29.53% dari 684 lulusan), dan kompetensi-kompetensi lainnya.
Untuk memastikan lulusan memenuhi tuntutan kompetensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan berdasarkan SNP dan sesuai dengan kebutuhan industri pengguna, dibutuhkan studi
penelusuran alumni yang lebih komprehensif, sistematis dan berkelanjutan. Bagi lulusan sendiri,
hubungan yang terjalin melalui penelusuran alumni dapat meningkatkan akses informasi terhadap
pekerjaan pada bidang keahliannya. Selain itu dengan tindak lanjut hasil penelusuran alumni,
lulusan dapat memperoleh dukungan dan bantuan peningkatan kompetensi sesuai kebutuhan calon
industri pengguna atau kebutuhan membangun wirausaha secara mandiri.
Beberapa bentuk tindak lanjut hasil pemetaan mutu alumni dapat berupa pengembangan
program pembelajaran berdasarkan masukan dari alumni, perbaikan kurikulum dan penyediaan
sarana/prasarana yang sesuai dengan kondisi industri tempat alumni bekerja, dan pemanfaatan
alumni sebagai mitra pelaksanaan pembelajaran. Untuk itu berdasarkan pembahasan di atas, dapat
direkomendasikan strategi untuk mengoptimalkan kegiatan penelusuran dan selanjutnya
memanfaatkan data tersebut untuk peningkatan kualitas lulusan sebagai berikut:
Tabel 4. Rekomendasi Optimalisasi Penelusuran dan Pemanfaatan Data Alumni untuk
Peningkatan Kesempatan Kerja dan Berwirausaha
STRATEGI KEGIATAN INDIKATOR
STRATEGI
Optimalisasi penelusuran/
pendataan alumni
Pelatihan BKK bagi
Pengurus BKK.
%SMK yang memiliki
tim BKK aktif.
Bimbingan Teknis
pelaksanaan tracer study
% SMK yang memiliki
data penelusuran alumni
Jurnal Seni Budaya Vol. VI No. 2 Agustus 2019 Program Studi Pendidikan Sendratasik FKIP Unsyiah
ISSN NO 2355-4002
50
berbasis web secara berkala
dan berkelanjutan.
secara berkala dan
berkelanjutan.
Optimalisasi Pemanfaatan
Data Alumni
Workhop Analisis Hasil
Penelusuran Alumni.
% SMK penyelenggara
BKK dan kegiatan
dukungan penempatan
kerja/ wirausaha lulusan.
Workshop School
Development Plan untuk
pengembangan SMK
berdasarkan hasil
Penelusuran Alumni.
% SMK penyelenggara
kegiatan dengan
keterlibatan alumni.
Optimalisasi peran
Bimbingan Karir/
Bimbingan Konseling
dalam penyiapan soft skill
siswa dan alumni.
Pelatihan Guru Bimbingan
Konseling/ Bimbingan
Karir.
Jumlah guru BK yang
lulus pelatihan.
Pendampingan
Penyelenggaraaan
Bimbingan Karir dan
Konseling di sekolah.
% SMK yang
didampingi untuk
penyelenggaraan
bimbingan karir/
konseling sesuai standar.
Kolaborasi Ekonomi
antara SMK dengan
DU/DI
Pengadaan Business Center
di setiap SMK.
% SMK dengan
business centre yang
dikelola siswa dengan
dampingan guru.
Mengembangkan produk/
layanan unggulan lokal
yang laku jual secara
berkelanjutan.
% SMK dengan
produk/ayanan unggulan
yang diterima pasar
lokal secara
berkelanjutan.
Sosialisasi dan
penyelenggaraan market
day untuk meningkatkan
animo masyarakat terhadap
produk-produk SMK.
% SMK yang
menyelenggarakan
market day dan kegiatan
sejenis bersama DU/DI
untuk promosi produk/
layanan unggulan.
Penyerapan tenaga kerja
lulusan SMK oleh DU/DI
dan Peningkatan
Wirausaha Alumni.
Workshop Link and Match
(pertemuan antara BKK dan
industri yang potensial)
% SMK yang mengikuti
workshop Link and
Match
Penyelenggaraan Job Fair
oleh BKK sesuai
Kompetensi Keahlian yang
tersedia.
% SMKK yang
menyelenggarakan Job
Fair oleh tim BKK.
Workshop dan/atau
pelatihan penguatan
keterampilan wirausaha
% SMK yang
menyelenggarakan
workshop dan/atau
Jurnal Seni Budaya Vol. VI No. 2 Agustus 2019 Program Studi Pendidikan Sendratasik FKIP Unsyiah
ISSN NO 2355-4002
51
bagi alumni berdasarkan
data hasil penelusuran
alumni.
pelatihan penguatan
keterampilan wirausaha
bagi alumni berdasarkan
data hasil penelususran
alumni.
% SMK dengan lulusan
>30% bekerja dan/atau
berwirausaha.sesuai
bidang keahlian.
Untuk itu strategi Penelusuran Dan Pemanfaatan Data Alumni diharapkan dapat memberi
informasi terkait kondisi siswa dan alumni. Pada akhirnya diharapkan data tersebut dapat
dimanfaatkan untuk mengembangkan program yang lebih efektif untuk menurunkan angka lulusan
menganggur, bekerja dan/ atau berwirausaha tidak sesuai kompetensi keahliannya, dan
melanjutkan bukan pada bidang yang dipelajarinya di SMK. Rekomendasi strategi, kegiatan
berikut indikator di atas diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Daerah Aceh, dalam
hal ini Dinas Pendidikan Aceh bersama lembaga terkait untuk dipertimbangkan dalam penyusunan
program pengembangan pendidikan kejuruan di Provinsi Aceh.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 4496) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5670). Jakarta.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar Nasional
Pendidikan SMK-MAK. 20 Desember 2018. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 1689. Jakarta.
Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan Nomor: 464/D.D5/Kr/2018 Tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian
(C1), Dasar Program Keahlian (C2) Dan Kompetensi Keahlian (C3). 30 Agustus 2018.
Jakarta.
Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 06/D.D5/KK/2018 Tahun
2018 tentang Spektrum Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK). 7 Juni 2018. Jakarta.
Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 07/D.D5/KK/2018 Tahun
2018 tentang Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK). 7 Juni 2018. Jakarta.
Jurnal Seni Budaya Vol. VI No. 2 Agustus 2019 Program Studi Pendidikan Sendratasik FKIP Unsyiah
ISSN NO 2355-4002
52
Baiti, Ahmad Awaludin dan Sudji Munadi. 2014. Pengaruh Pengalaman Praktik, Prestasi Belajar
Dasar Kejuruan dan Dukungan Orang Tua Terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK. Jurnal
Pendidikan Vokasi, Vol 4, Nomor 2.
Data Pokok SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
http://datapokok.ditpsmk.net. Diunduh tanggal 8 Oktober 2019.
Khurniawan, Arie wibowo. 2019. Profil Lulusan SMK Terhadap Tingkat Penyerapan Tenaga
Kerja di Indonesia Tahun 2018 2019. Vocational Education Policy, White Paper. Volume
1 Nomor 9.
Nursubiyantoro, Eko dan Puryani. 2016. Perancangan Sistem Penelusuran Alumni (Tracer Study)
Berbasis Web. Jurnal Optimasi Sistem Industri Vol 9 No 2.
Sagala, Robert, Tatang Permana dan Enda Permana. 2019. Studi Penelusuran Lulusan SMK
Program T-Tep yang Kerja di Industri Kota Bandung. Journal of Mechanical Engineering
Education, Vol. 6, No. 1.
Slamet Ph. 2016. Konstribusi Kebijakan Peningkatan Jumlah Siswa SMK Terhadap Pembangunan
Ekonomi Indonesia. Cakrawala Pendidikan, Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta XXXV, No. 3.