STUDI KEANEKARAGAMAN INVERTEBRATA DI KAWASAN...
Transcript of STUDI KEANEKARAGAMAN INVERTEBRATA DI KAWASAN...
i
STUDI KEANEKARAGAMAN INVERTEBRATA DI
KAWASAN PERAIRAN TELUK MAUMERE
NUSA TENGGARA TIMUR SEBAGAI
SUMBER BELAJAR BIOLOGI
SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
Sitti Arafah Bahruddin
201010070311038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
ii
STUDI KEANEKARAGAMAN INVERTEBRATA DI
KAWASAN PERAIRAN TELUK MAUMERE
NUSA TENGGARA TIMUR SEBAGAI
SUMBER BELAJAR BIOLOGI
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi
Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Biologi
DISUSUN OLEH :
Sitti Arafah Bahruddin
201010070311038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Sesungguhnya dimana ada kesulitan disitu ada kelapangan
Sesungguhnya disamping kesulitan ada kelonggaran
Karena itu, bila engkau telah selesai dengan satu pekerjaan
Kerjakan pula urusan berikutnya dengan tekun
Namun kepada Tuhanmu sajalah hendaknya
Kamu mengharapkan pembalasan pahala-Nya
(Terjemahan QS. Alam Nasyrah: 5-8)
Dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat
kupersembahkan karya yang telah ku ukir
di atas lembaran putih ini
kepada:
Ayahanda Bahruddin Usman dan Ibundaku Aisyah Rasyid atas Rasa Sayang dan
Pengorbanan yang selalu hadir di setiap perjalananku hingga mencapai panggung pendidikan
yang tinggi. Doa tulus kepada ananda seperti air yang tak pernah berhenti dan terus
mengalir, pengorbanan, motivasi, kesabaran, ketabahan dan tetes air matamu yang terlalu
mustahil untuk dinilai.
Serta kedua adikku Zulqifli Bahruddin dan Sitti Sarifah Bahruddin, kalian yang selalu
memompa semangat juang yang tiada henti-hentinya.Terimakasih kepada teman-teman yang
tak dapat ku sebut satu per satu. Terima kasih atas dukungan, bantuan, semangat dan
doanya selama ini Semoga Allah SWT membalas kebaikan yang lebih kepada kalian semua.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat,
karunia, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “ Studi Keanekaragaman Invertebrata Di Kawasan Perairan Teluk
Maumere Nusa Tenggara Timur Sebagai Sumber Belajar Biologi”. Penulisan
skripsi ini bertujuan untuk mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Biologi pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang.
Penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya
bantuan tenaga, informasi, bimbingan dan juga bantuan doa dari berbagai pihak.
Pada kesempatan kali ini tak lupa penulis mengucapkan ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, M.M., M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Bapak Dr. HM. Agus Krisno, B.M.Kes selaku pembimbing I yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk serta saran
yang sangat berharga dalam menyusun skripsi ini.
4. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, M.M, M.Pd selaku pembimbing II yang dengan
penuh kesabaran memberikan bimbingan kepada penulis hingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Ayahanda Bahruddin Usman, Ibunda Aisyah Rasyid dan adik saya Zulqifli
Bahruddin dan Sitti Sarifah Bahruddin yang telah memberikan dukungan,
do’a dan semangat tiada putus-putusnya kepada saya.
6. Ibu Dra. Nurul Mahmudati, M.Kes, selaku dosen wali yang telah
memberikan perhatian dan pengarahan kepada putra-putrinya selama
menjalani perkuliahan.
viii
7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Universitas
Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu dan
pengetahuan.
8. Keluarga besar IKMM dan FORSMMIK Malang terima kasih banyak atas
dukungan kalian, kerjasama kalian, saya bangga memiliki keluarga seperti
kalian.
9. Helda Febriana, Azizah, Eka Putri, dan Amy Dahlia sahabat pengusir lelah
dalam bermimpi, terima kasih atas segala masukan, nasehat dan do’anya.
10. Sahabat-sahabat baik saya Biologi A serta angkatan biologi 2010 terima
kasih banyak atas persahabatan kalian.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu terimakasih
atas dukungan, bantuan, dan motivasinya.
Semoga Allah senantiasa membalas amal baik yang telah diberikan, Amin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga
skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Malang, 05 Februari 2016
Penulis,
Sitti Arafah Bahruddin
ix
x
Sitti Arafah Bahruddin (201010070311038). Diversity Study Of Aquatic
Invertebrates In Water Of Bay Maumere East Nusa Tenggara As A Biology
Learning Resourcre. Supervisor ( 1 ) Dr. HM . Agus Krisno , B.M.Kes. Supervisor
( 2 ) Dr. Yuni Pantiwati, M.M, M.Pd
ABSTRAC
The problem in this study is the absence of the data on the diversity of
invertebrates in water of bay Maumere East Nusa Tenggara. This study aims to
determine species of invertebrates, Level of Density (D), Frequency (F),
Importance Value Index (IVI), Diversity Index (H '), and the Pattern of Spread
(IM) of invertebrates.
This study used the method of "purposive sampling" using transects
measuring 2x2 meters squared. Subjects in this study were invertebrate of phylum
Porifera, phylum Coelenterata, Phylum Mollusca, the Phylum Mollusca,
Arthropoda phylum, and the Phylum Echinodermata that are in water of bay
Maumere East Nusa Tenggara. The samples were taken at five stations in one
station consists of 3 transects squares, each square of the transect consists of six
plots with a distance of ± 100 meters from the beach receding lowest and highest
tide line.
From the results of this study obtained the data that index invertebrate
diversity in the water of bay Maumere East Nusa Tenggara in the high category.
Total individuals found as many as 23.799 species consisting of 26 species of
Porifera phylum, 22 species of Coelenterata phylum, 67 species of Mollusca
phylum, 5 species of Arthropod phylum, and 30 species Echinodermata phylum.
Species of Conus, Tessulatus, Echinotrix diadema are species that have the
highest IVI of 0.003. The patterns of spread of invertebrates in water of bay
Maumere East Nusa Tenggara are flocking. Salinity and pH are contained in the
five stations showed tolerance range that can support life invertebrates. The
results could be used as a learning resource in the form of encyclopedia biology.
Keywords: Diversity, Invertebrates, water of bay, learning resources.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR SAMPUL LUAR ...................................................................... i
LEMBAR SAMPUL DALAM .................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN ........................................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ vi
KATA PENGANTAR ................................................................................ vii
ABSTRAK .................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xxi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 5
1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6
1.4. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6
1.5. Batasan Penelitian. ...................................................................... 7
1.6. Definisi Istilah ............................................................................. 8
xii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ekosistem Pesisir ......................................................................... 11
2.1.1. Perairan Teluk Maumere ................................................. 11
2.2. Keanekaragaman Jenis ................................................................ 13
2.3. Keanekaragaman Invertebrata. .................................................... 14
2.3.1. Filum Porifera .................................................................. 14
2.3.2. Filum Coelenterata .......................................................... 15
2.3.3. Filum Mollusca ................................................................ 17
2.3.4. Filum Arthropoda ............................................................ 20
2.3.5. Filum Echinodermata ...................................................... 21
2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adaptasi Makroalga ........... 25
2.4.1. Pasang Surut .................................................................... 25
2.4.2. Suhu ................................................................................. 25
2.4.3. Salinitas ........................................................................... 26
2.4.4. pH .................................................................................... 26
2.4.5. Intensitas Cahaya. ............................................................ 26
2.4.6. Jenis Substrat. .................................................................. 27
2.5. Indeks Keanekaragaman Jenis ..................................................... 28
2.5.1. Indeks Shanon-Wiener (H’) ............................................. 29
2.5.2. Indeks Kemerataan/Evenes (E) ....................................... 30
2.6. Tinjauan Pola Penyebaran ........................................................... 30
2.7. Sumber Belajar ............................................................................ 32
2.7.1 Pengertian Sumber Belajar.. ............................................... 32
xiii
2.7.2 Jenis-Jenis Sumber Belajar. ................................................ 32
2.7.3 Sumber Belajar Ensiklopedia. ............................................ 34
2.8. Kerangka Konsep ........................................................................ 37
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian.................................. 38
3.2. Waktu Penelitian dan Tempat Penelitian .................................... 38
3.2.1 Tempat Penelitian.. ............................................................. 38
3.2.2 Waktu.. ............................................................................... 39
3.3. Populasi dan Sampel ................................................................... 39
3.4. Alat dan Bahan. ........................................................................... 39
3.4.1 Alat.. ................................................................................... 39
3.4.2 Bahan.. ................................................................................ 39
3.5. Metode Pengambilan Data .......................................................... 40
3.6. Prosedur Penelitian ...................................................................... 40
3.6.1 Penentuan Lokasi.. ............................................................. 40
3.6.2 Tahap Pengambilan Sampel. .............................................. 40
3.6.3 Tahap Identifikasi. .............................................................. 42
3.6.4 Tahap Pengolahan Data. ..................................................... 42
3.6.5 Pengembangan Ensiklopedia. ............................................. 43
3.7. Teknik Analisis Data.. ................................................................. 44
3.7.1 Kepadatan.. ......................................................................... 44
3.7.2 Frekuensi.. .......................................................................... 45
3.7.4 Indeks Nilai Penting.. ......................................................... 46
xiv
3.7.5 Indeks Keanekaragaman... .................................................. 46
3.7.6 Pola Penyebaran/Indeks Morisita (M)... ............................. 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian ............................................................................ 49
4.1.1. Keanekaragaman Invertebrata ......................................... 49
4.1.2. Identifikasi Jenis Invertebrata Di Perairan Teluk Maumere
Nusa Tenggara Timur ...................................................... 53
4.1.3. Populasi dan Karakteristik Invertebrata Di Perairan Teluk
Maumere Nusa Tenggara Timur ...................................... 91
4.1.4. Indeks Keanekaragaman dan Pola Penyebaran ............... 96
4.1.4.1 Indeks Keanekaragaman... ................................... 96
4.1.4.2 Pola Penyebaran... ............................................... 97
4.1.5. Kondisi Lingkungan Abiotik Invertebrata Di Perairan Teluk
Maumere Nusa Tenggara Timur ...................................... 101
4.1.5.1 Suhu... .................................................................. 102
4.1.5.2 Salinitas.. ............................................................. 102
4.1.5.3 pH... ..................................................................... 102
4.1.5.4 Substrat.. .............................................................. 103
4.1.5.5 Intensitas Cahaya... .............................................. 103
4.1.6. Kelayakan Identifikasi Invertebrata Di Perairan Teluk
Maumere Nusa tenggara Timur Sebagai Sumber Belajar
Biologi ............................................................................ 103
4.2. Pembahasan ................................................................................. 104
xv
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan .................................................................................. 109
5.2. Saran ............................................................................................ 111
DAFTAR PUSTAKA... .............................................................................. 113
LAMPIRAN ................................................................................................ 116
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 4. 1 Data Hasil Penelitian Keanekaragaman Invertebrata Di Perairan Teluk Maumere Nusa Tenggara Timur ......................................... 49
Tabel 4.2 Karakteristik Ekologis Populasi Meliputi Kepadatan, Frekuensi, dan Indeks Nilai Penting ............................................................. 92 Tabel 4.3 Indeks Keanekaragaman Invertebrata ........................................... 97 Tabel 4.4 Pola Penyebaran Berbagai Jenis Invertebrata ................................ 97 Tabel 4.5 Nilai Parameter Suhu, Salinitas, pH, Intensitas Cahaya dan Jenis
Substrat di Perairan Teluk Maumere ............................................. 102
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2. 1 Wilayah Pantai Teluk Maumere................................................ 12
Gambar 2. 2 Polip .......................................................................................... 15
Gambar 2. 3 Ubur-ubur .................................................................................. 16
Gambar 2. 4 Anemon Laut ............................................................................. 16
Gambar 2. 5 Chiton Kelas Polyplacophora .................................................... 17
Gambar 2. 6 Kelas Gastropoda ...................................................................... 18
Gambar 2. 7 Hewan Bivalvia Scallop dan Anatomi Hewan Bivalvia... ........ 19
Gambar 2. 8 Cumi-cumi (Loligo opalescens) dan Gurita... ........................... 19
Gambar 2. 9 Anatomi Eksternal ... ................................................................. 20
Gambar 2.10 Bintang Laut ... ......................................................................... 21
Gambar 2.11 Bintang Mengular..................................................................... 22
Gambar 2.12 Bulu Babi... .............................................................................. 22
Gambar 2.13 Lili Laut... ................................................................................. 23
Gambar 2.14 Ketimun Laut... ........................................................................ 24
Gambar 2.15 Kerangka Konsep... .................................................................. 37
Gambar 3. 1 Denah Pengamatan.. .................................................................. 41
Gambar 3. 2 Tempat Pengamatan dan Penentuan Transek Penelitian... ........ 42
Gambar 4. 1 Leucosolenia sp.... ..................................................................... 53
Gambar 4. 2 Aphorocallistes vastus.. ............................................................. 54
Gambar 4. 3 Asteropus niges. ........................................................................ 54
Gambar 4. 4 Cliona celata. ............................................................................ 55
Gambar 4. 5 Stelleta kallitetilla. .................................................................... 55
Gambar 4. 6 Chondrilla caribensis. ............................................................... 56
Gambar 4. 7 Ircinia sp.. ................................................................................. 56
Gambar 4. 8 Agelas seventres. ....................................................................... 57
Gambar 4. 9 Astrosclera wileyana. ................................................................ 57
xviii
Gambar 4.10 Ceratoporella nicholsoni. ........................................................ 58
Gambar 4.11 Neosperiopsis rigida. ............................................................... 58
Gambar 4.12 Erylus formosus. ....................................................................... 59
Gambar 4.13 Pleraplysilla sp.. ...................................................................... 59
Gambar 4.14 Hyrtios cavernosus. .................................................................. 60
Gambar 4.15 Spongia obscura. ...................................................................... 60
Gambar 4.16 Smenospongia aurea. ............................................................... 61
Gambar 4.17 Axinella corrugata. .................................................................. 61
Gambar 4.18 Geodia aff. cortycostylifera. ..................................................... 62
Gambar 4.19 Chondrosia cpllectrix. .............................................................. 62
Gambar 4.20 Clathria bulbotoxa. .................................................................. 63
Gambar 4.21 Calcifibrospongia actinostromarioides. .................................. 63
Gambar 4.22 Acropora valida. ...................................................................... 64
Gambar 4.23 Acropora cf. paniculata. .......................................................... 64
Gambar 4.24 Cerianthus membranaceus. ...................................................... 65
Gambar 4.25 Herpolitha limax. ..................................................................... 65
Gambar 4.26 Fungia scutaria. ....................................................................... 66
Gambar 4.27 Astreopora myriophthalma. ..................................................... 66
Gambar 4.28 Goniastrea retiformis. .............................................................. 67
Gambar 4.29 Lobophyllia flabelliformis. ....................................................... 67
Gambar 4.30 Antipathes pennacea. ............................................................... 68
Gambar 4.31 Galaxea fascicularis. ............................................................... 68
Gambar 4.32 Acanthastrea cf. brevis. ............................................................ 69
Gambar 4.33 Pocillopora eydouxi. ................................................................ 69
Gambar 4.34 Millepora alcicornis. ................................................................ 70
Gambar 4.35 Favites abdita. .......................................................................... 70
Gambar 4.36 Neopilina galatheae. ................................................................ 71
Gambar 4.37 Casmaria ponderosa. ............................................................... 71
Gambar 4.38 Cerithid sp. A. .......................................................................... 72
Gambar 4.39 Colubraria cf. tortuosa. ........................................................... 72
Gambar 4.40 Pyrene punctata. ...................................................................... 73
xix
Gambar 4.41 Conua arenatus. ....................................................................... 73
Gambar 4.42 Leporicypraea mappa. ............................................................. 74
Gambar 4.43 Lyncina lynx. ............................................................................ 74
Gambar 4.44 Luria isabella. .......................................................................... 75
Gambar 4.45 Strigatella sp. A. ....................................................................... 75
Gambar 4.46 Nassa serta. .............................................................................. 76
Gambar 4.47 Neritida sp. A. .......................................................................... 76
Gambar 4.48 Oliva annulata. ......................................................................... 77
Gambar 4.49 Lambis truncata. ...................................................................... 77
Gambar 4.50 Strombus gibberulus. ............................................................... 78
Gambar 4.51 Monodonta labio linneaus........................................................ 78
Gambar 4.52 Periglypta clathrata. ................................................................ 79
Gambar 4.53 Bivalve sp. H. ........................................................................... 79
Gambar 4.54 Tridacna maxima. .................................................................... 80
Gambar 4.55 Anodonta grandis. .................................................................... 80
Gambar 4.56 Anadara granosa. ..................................................................... 81
Gambar 4.57 Atergatis floridus. ..................................................................... 81
Gambar 4.58 Gonodactylus falcatus. ............................................................. 82
Gambar 4.59 Atergatis integerrimus. ............................................................. 82
Gambar 4.60 Zosimus aeneus. ....................................................................... 83
Gambar 4.61 Cliona celata. ........................................................................... 84
Gambar 4.62 Protoreaster nodosus. .............................................................. 84
Gambar 4.63 Fromia indica. .......................................................................... 85
Gambar 4.64 Linckia laevigata. ..................................................................... 85
Gambar 4.65 Astropecte polycanthus. ........................................................... 86
Gambar 4.66 Ophiartum elegan. ................................................................... 86
Gambar 4.67 Amphiura sp.. ........................................................................... 87
Gambar 4.68 Echinothrix calamaris. ............................................................. 87
Gambar 4.69 Toxopneustes pileolus. ............................................................. 88
Gambar 4.70 Echinometra mathaei. .............................................................. 88
Gambar 4.71 Diadema savignyi. .................................................................... 89
xx
Gambar 4.72 Tripneuster gratilla. ................................................................. 89
Gambar 4.73 Holothuria atra. ....................................................................... 90
Gambar 4.74 Eupta godeffroyi. ...................................................................... 90
Gambar 4.75 Actynopyga cf. palauensis. ....................................................... 91
Gambar 4.76 Opheodesoma grisea. ............................................................... 91
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1
Lampiran 1.1 Populasi Jumlah Invertebrata ............................... 116
Lampiran 1.2 Jenis dan Jumlah yang Ditemukan Setiap
Transek di Daerah Pasang Surut Perairan
Teluk Maumere .................................................... 191
Lampiran 1.3 Jumlah Plot dan Jenis di Daerah Pasang Surut
Perairan Teluk Maumere ...................................... 200
Lampiran 2 Perhitungan Karakteristik Populasi, Indeks Keanekaragama Jenis dan Pola Penyebaran Invertebrata .................................... 210 Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian .............................................................. 240
xxii
109
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Identifikasi Keanekaragamana Dan
Pola Penyebaran Invertebrata Di Daerah Pasang Surut Perairan Teluk Maumere
Nusa Tenggara Timur Sebagai Sumber Belajar Biologi maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Keanekaragaman spesies Invertebrata yang ditemukan di kawasan perairan
teluk Maumere Nusa Tenggara Timur sangat beragam dan jumlah yang
ditemukan sebanyak 23799 spesies invertebrata dari 150 jenis yang terdiri
dari lima filum yakni Filum Porifera, Filum Coelenterata, Filum Mollusca,
Filum Arthropoda, dan Filum Echinodermata.
2. Parameter ekologi Invertebrata di daerah Pasang Surut Perairan Teluk
Maumere Nusa Tenggara Timur adalah sebagai berikut:
a. Kepadatan Invertebrata berkisar antara 2,05/m2 sampai dengan
0,227/m2, kepadatan relatif (RD) antara 0,017 sampai dengan 0,001.
Nilai kepadatan tertinggi didapatkan dari jenis Conus teselatus dan
kepadatan terendah adalah jenis Aphrocallistes vastus.
b. Frekuensi berkisar antara 0,017 sampai dengan 0,001, frekuensi relatif
(RF) berkisar antara 0,015 sampai dengan 0,001 dengan nilai frekuensi
tertinggi didapatkan dari jenis Conus tesulatus dan frekuensi terendah
adalah jenis Aphrocallistes vastus.
110
c. Indeks Nilai Penting tertinggi pada jenis Conus tesulatus yaitu 0,033
dan terendah pada jenis Aphrocallistes vastus hanya 0,002.
d. Nilai indeks keanekaragaman jenis Shannon-Wiener (H’) adalah
784,562 atau kategori kekayaan tinggi dan nilai kemerataan atau
evenness (E) yaitu 77,856 yang berarti secara kuantitatif nilai
kepadatan antara anggota komunitas merata (E melewati 1 ).
3. Pola penyebaran Invertebrata di kawasan perairan teluk Maumere Nusa
Tenggara Timur adalah Nilai Indeks Morisita (IM) berkisar antara 11,46
sampai dengan 38,78 atau nilai IM > 1 yang berarti pola penyebaran
semua jenis invertebrata di daeraah Pasang Surut Perairan Teluk Maumere
Nusa Tenggara Timur adalah berkelompok (clumped).
4. Faktor yang diukur tediri dari suhu kisaran 270C - 290C, salinitas 34-35 ‰,
pH 7,1-7,3 dan intensitas cahaya kisaran 4000-5000 lux dengan substrat
batuan dan pasir mencerminkan kondisi yang baik bagi pertumbuhan
invertebrata.
5. Pemanfaat hasil penelitian Identifikasan Keanekaragaman dan Pola
Penyebaran di Daerah Pasang Surut Perairan Teluk Maumere Nusa
Tenggara Timur Sebagai Sumber Belajar Biologi dalam bentuk
Ensiklopedia. Uji kelayakan ensiklopedia menggunakan angket
menghasilkan nilai...... berarti hasil modul dikatakan berhasil atau
memenuhi kriteria.
111
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas maka saran yang diberikan
penulis adalah sebagai berikut:
1. Invertebrata yang terdapat di daerah pasang surut Perairan Teluk Maumere
Nusa Tenggara Timur merupakan sumberdaya yang sangat besar dan sangat
potensial dengan kepadatan berkisar antara 2,05/m2-0,227/m2. Hal ini dapat
menjadi acuan bagi masyarakat dan pemerintah setempat untuk terus
mengembangkan potensi wisatadan ekonomi bagi daerah tersebut.
2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dasar bagi penelitian
lanjut khususnya yang terkait dengan kelas-kelas dalam invertebrata di
Maumere Nusa tenggara Timur sebagai sumber belajar biologi.
3. Diharapkan guru Sekolah Menengah Atas sederajat (SMA/MA) agar dapat
menggunakan Ensiklopedia Invertebrata sebagai media belajar tambahan
selain itu menjadi salah satu contoh pemanfaatan kekayaan alam sekitar
sebagai sumber belajar.
4. Peneliti disarankan agar dapat mendesain ensiklopedia ini dengan baik lagi
pada pokok bahasan yang berbeda karena ensiklopedia ini masih memiliki
kekurangan dan perlu untuk lebih dikembangkan seperti penambahan
materi, dan gambar-gambar.
5. Pemerintah perlu membuat aturan terkait degan konservasi,sehingga dapat
melindungi biota laut.
112
6. Masyarakat perlu menjaga kelestarian habitat (terumbu karang) dan
meninggalkan perilaku destruktif yang merupakan habitat alami bagi
invertebrata laut untuk menjaga keberlanjutan kehidupan invertebrata laut.
113
DAFTAR PUSTAKA
Afriyani, Erma. 2005. Upaya Mengoptimalkan Pemahaman Konsep Ekosistem
Siswa Kelas VII SMP 1 Aluh-Aluh Kabupaten Banjar Tahun Pelajaran
2004/2005 dengan Menggunakan Pendekatan Lingkungan. Skripsi. Program Sarjana S-1 Biologi FKIP UNLAM, Banjarmasin. (tidak dipublikasikan).
Alikodra, H.S. 1990. Pengelolaan Satwa Liar Jilid I. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Ambas, Irfan. 2006. Pelatihan Budidaya Laut (Coremap Fase II Kab. Selayar). Makasar: Yayasan Mattirotasi. Available from: www.google.com. Diakses pada tanggal 23 November 2009.
Ardi. 2002. Pemanfaatan Makrozoobentos Sebagai Indikator Kualitas Perairan
Pesisir. Bandung : IPB Press.
Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. PT. Rineka Cipta.
Asyhar, Rayandra. 2010. Kreatif Mengebangkan Media Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.
Asyhar, Rayandra. 2012. Ragam Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.
Barbour, M.G .; Burk, J.H; Pitts, W.D. 1999. Terrestrial Plant Ecology. 3nd
Edition. The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc. California. xii + 642pp.
Campbell, Reece, dan Mitchell, 2003. Biologi Edisi Kelima-Jilid 3. Jakarta. Penerbit : Elangga
Coremap. 2006. Kabupaten Sikka,. Online. http://www. coremap.or.id. Diakses 25 Februari 2015
Dahuri R, Sitepu J.M. 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Laut
Secara Terpadu. Jakarta : Gramedia Pustaka
Dahuri, Rokhmin. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Badan Penelitian dan Pengembangan
Pusat Statistik Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Panduan Pengambangan Bahan Ajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
114
Ernawati Widyastuti, 2003. Kepiting Beracun, Suku Xanthidae. Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI. Jakarta
Gifford, Isabella. 1853. The Marine Botanist An Introduction; To The Study Of
The British Sea-Weeds; Description Of All The Species, And The Best
Method Of Preserving Them. Thrid Edition. Brighton : R. Folthorp, 170 North-Street Longman And Co London.
Hassan, M. 2008. Parasites of Native and Exotic Freshwater Fishes in the South-West of Western Australia. Thesis. Murdoch University. Perth, Western Australia. 173 hal.
Jasin, Maskoeri, 1987. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Surabaya. Penerbit : Sinar wijaya.
_________________2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta: Balaipustaka
Kennish, Michael J. 2001. Practical Handbook of Marine Science. London: CRC Press
Krebs, C.J. 1989. Ecological Methodology. University of British Columbia, Harper Collins Publishers. p.654
Kuncoro Budi Eko. 2004. Akuarium Laut. Yogyakarta: Kanisius
Lindiani.2009. Pengembangan Sumber Belajar.(jurnal online)
Linnaeus at Filmer, R.M. 2001. Acatalogue of Nomenclature and Taxonomy in
The Living Conidae. Backhuys. Publishers : Eiden.
Ludwig, J.A, & Reynolds, J.F. 1988. Statistical Ecology: A Primer on Methods
and Computing. John Wiley & Sons. New York. p.92-94
Luning., 1990. Seaweeds, Their Environment, Biogeography And Ecophysiology. John Wiley and Sons. New York.
Magurran, E.A. 1988. Ecological Diversity and Its Measurment., Princeton University Press. New Jersey. 179 pp.
McNaughton, S.J dan Wolf, Larry L. 1998. Ekologi Umum. Edisi Kedua Cetakan Ketiga. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. p.608-610
Nontji, Anugerah. 2005. Laut Nusantara. Jakarta : Penerbit Djambatan.
Nontji, Anugrah.1993. Laut Nusantara. Jakarta : Djambatan.
Nybakken.1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta : Gramedia
115
Pustaka Utama
Odum,P.E. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Olivia, F. 2008. Teknik Membaca Efektif. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
R. C. Rivanna dan Mahmudah Siti. 2013. Potensi Phyllum Echinodermata Di Pantai Pailus Jepara Sebagai Sumber Bahan Pangan. Pendidikan Biologi IKIP PGRI. Semarang
Ramadhani, 2011. Pola Distribusi Echinodermata di Laut Lombok. Bogor. Penerbit: IPB.
Rohmimohartato dan Juwana. 2001. Biologi Laut Ilmu Pengetahuan Biota Laut. Jakarta : Djambatan.
Sadiman, Arief S. 2004. Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
untuk Pembelajaran. Makalah.
Setiawan Fakhrizal. 2010. Panduan Lapangan Identifikasi Ikan Karang Dan
Invertebrata Laut. Manado
Sikkakab. 2007. Profil Kabupaten Sikka. (online. www.sikkakab.go.id/monografi.php) Diakses 26 Februari 2015
Sudjarwo. 1989. Bebererapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta: PT Mediyatama Sarana Perkasa : 141-142
Sukmadinata, Nana. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Penerbit PT Remaja Rosdakarya
Soegianto,Agus. 1994. Ekologi Kuantitatif. Surabaya : Penerbit Usaha Nasional
Tahe, S. Oktaviyanti dkk. 2010. Keanekaragaman Echinodermata Di Pantai
Tanamon Kecamatan Sinonsayang Sulawesi Utara. FMIPA Universitas Sam Ratulangi. Manado
Winarni, Nurul L. 2005. Analisa Sederhana dalam Ekologi Hidupan Liar. Makalah Pelatihan Survey Biodiversitas, Way Canguk 2005. 7 hal.
Yusron, Eddy. 2001. Struktur Komunitas Teripang (Holothuroidea)di Rataan
Terumbu Karang Perairan Pantai Morella Ambon. Pesisir dan Pantai Indonesia IV. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi-LIPI. Jakarta. Hal. 227-233.