STUDI EKSPERIMENTAL TENTANG PREDICTIVE...
Transcript of STUDI EKSPERIMENTAL TENTANG PREDICTIVE...
TUGAS AKHIR KS 1701
STUDI EKSPERIMENTAL TENTANG PREDICTIVE MAINTENANCE PADA CONTROL VALVE SISTEM
INSTALASI TURBIN UAP DI PJB 2 -PT. PLN GRESIK- SURABAYA
Oleh :
HARIS HANDIKO NRP : 4294 100 015
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 1 2000
;l ~ /_J /)O'N ~,.._,
LEMBAR PENGESAHAN
STUDI EKSPERIMENTAL TENTANG PREDICTIVE MAINTENANCE PADA CONTROL VALVE SISTEM
INSTALASI TURBIN UAP Dl PJB 2 - PT. PLN GRESIK- SURABAYA
TUGAS AKHIR
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Pada
Jurusan Teknik Sistem Perkapalan
Fakultas Teknologi Kelautan
lnstitut Teknotogi Sepuluh Nopember
Surabaya
Mengetahui I Menyetujui
Dosen Pembimbing I
tr. MOCH. ORIANTO, MSc.
NIP. 130 786 955
SURABAYA 2000
Dosen Pembimbing II
lr. MADE ARIANA, Ml
NIP. 132 133 971
LEMBAR PENGESAHAN
STUDI EKSPERIMENTAL TENTANG PREDICTIVE MAINTENANCE PADA CONTROL VALVE SISTEM
INSTALASI TURBIN UAP Dl PJB 2 -PT. PLN GRESIK- SURABAYA
TUGAS AKHIR
Oiajukan Guna Memenuhi Persyaratan
Untuk Memperoleh Gelar Sa~ana Teknik
Pada
Jurusan Teknlk Slstem Perkapalan
Fakultas Teknologi Kelalitan
lnstilut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
Mengetahui I Menyetujui
Ketua Jurusan
Teknik Sistem Perkapalan
FTK- ITS Surabaya
Dr. lr. A.A. SROERI, M.Eng.
NIP. 131 407 591
SURABAYA 2000
ABSTRAK
!'ada power plan/, kollflllllllu.\ a/iran dart .fluida kerJa horus Jelap dijttf!,ll
optimal dalam m~layuni kehutulw11 .1/Sit:m. 0/eh karenunya keandalan perulatan
peralaltJIJ yang men; ll.\1111 '1111!111 hant,, hekerya ~esuw clenJ.!cm 11111ruklt
11/CIIIIIalnya. Kegagu/an dan kewlahan peralalan wcara mendadak ctlau dlluar
perk1r11aan dapat mempeng11rulu kmeq11 11.\/em kewluruhan.
l'uluk terkecuah comrol vah•e H!huJ.!UI salah safu peraltJtun kollfrol datum
111/<'111 a/iran f/111da hant.\ dtpanlau kondtlmya karena fung.lmva yuni-( sanp,m
pemmg Karenu lwnanya pemukwcm ulwt udo!(Vet kerusukun konslruksi Jalwn
conlml valve, maka pe!IUrttiWII kondm conlral valve pas/1 ler;acll. Oulam
pen·ohacm pengukurcm 1111 akan d"·oha a/1/uk mempredik..\1 tmgkal kermakan
cm11ml ntll'e untuk mengemhangkan program perawa1an pretbktif. .wluni!.Ku
kermakun l'ung. menyebahkun hwva tertmgg1 hamp1r ter;udt dan mendudak
tlaptll dihmdan.
l>ercohaan 1111 menerapkun alai ukur geturan pada mesin-ml!.\111 berpufur
(:\ /aclum!l:l' Ana~v:er Model 2120) umuk memanluu kondisi comrol valve. Hal 1111
cflkemhangkan alas dasur suulu /upmesa bahwa gelaran dindmg p1pa dtseklfar
comml ''ah·e d1sebabkan o/eh .fluktuull tekanan ukusflk ,,ecara acak yon}!
tl1~enera.\lkan oleh comrol 1'0/w dmuma tekanan 1111 akan herubuh he.\amya
tergantunp, ~eberapa.Jauh pen unman komlt" comrol ,·all-e.
KATA PENGANTAR
Syukur AJhamdul li lah kam1 panJatkan kehadirat Allah SWT yang maha
pcngasih lagi maha pcnyayang, karcna atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan 1 ugas Akhir }ang berjudul :
SlTDI EKSPERnrE~TAL r E 'TAI\G PREDICTIVE MAl TENANCE
PADA COSTROL VALVE ~ISTEM I~STALASI Tl•RBJN liAP
Dl PJB 2 - PT.t»LN GRI':SlK - SURABA YA
Saya sadar bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, karcna 1tu
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Semoga penelitian ini
bcnnanlaat bagi !..ita semua sekahpun scd•ku, Amien.
II
Surabaya. Pcbruari 2000
Raris Hllndiko 4294 100 015
UCAPAN TERIMA KASIH
I al.. ada gadmg yang tak retak. Saya sadar bahwa penehtian m1 mas1h jauh
dan ~~mpuma. DanJ•I..a ada kesalahan dalam penelitian maka sayalah yang paling
bcrtanggungJawab untuk mcncrimanya dan jika ada kebaikan itu semua karena
ridho Allah SWT dan bantuan berbagai pihak.
Tenma kasih yang sungguh besar kepada kedua oranj,>tuaku dan kakak
kakakku atas s<.:ga lanya scrta Qcisha atas kelucuannya dan gangguannya, terima
kasih juga kcpada Bapak lr. Moch. Orianto, MSc dan lr. Made Ariana. Mt atab
•de. saran, dan bimhingannya selama proses pengerjaan penelitian ini.
Tcnma kasih kcpada Dr. lr. A.A. Masroeri, Meng sebagai dosen wali dan
ketua jurusan Teknik S1stcm Pcrkapalan-ITS yang Ielah memberi dorongan agar
bisa cepat mcn)clc!>~UI..an l..uliah dan sebagian besar dosen saya yang telah ban)ak
mcmbenkan pengctahuan tcntang s•stem dan permesinan dikapal terutama kepada
Pak laufil.., Pal.. Tnka. dan Pak Dinar atas persahabatan dan kel)asaman)a.
Tenma kas1h l..cpada lr Adi Fim1anto dan Lr. Teguh Widijanto yang
banyal.. membantu dan mcmben kemudahan dalam pengambilan data di PT PLJ\
PJI32 Grcs1k-Surabaya, khususnya kcpada Mas Kholik dan Mas Basuki yang
dcngan ikhlas mcmbantu saya dalam mendapatkan data dilapangan.
J'crima l..asih kcpada rckan-rekan scmua di ME '94, Teddy, Wawan,
Arochon, llari, Ducng, dan Cak Nur dll dimana saya kuliah dan kebersamaannya
~lama tm, dan terima kasth yang pahng spesial kepada Bedung, lrdam, Murs1d,
David. Am\ar, dan Modot atas kebersamaannya, guyonannya, gangguannya, dan
bantuannya baik matcriil maupun non matcriil. Kalian terlalu baik bagi saya.
Scmoga Allah SWT membalas ~emua kcbaikan kalian.
Akh•mya terima kasih, J..epada semua orang yang telah mcrnbantu maupun
mengganggu baik secara langsung maupun udak langsung yang tidak btsa saya
~ebutkan satu persatu. Semoga penehuan ini dapat memberikan manfaat sd.ahpun
,,.:dtku saja.
Penulis
DAFTAR ISI
AI3STRAK
KATA PL:>IGANTAR
DAL-1 AR lSI
DAL- rAR TABFL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BABl
BAB II
13/\8111
PI".NDAI lULU/\N
1.1
1.2.
I .3.
1.4.
I 5.
Luwr Bclokang
Pcrumusan 'vlasaJah
13ma,~an Masalah
Mcrodologi Penyelesnian
TuJuan Dan Manfaat Tugas Akhir
CONTROl. VAL Vl2
2 I
22
?" ... ··'·
2.4
2.5
Konstru~si Lmum Control Valve
Problema U mum Control \' ah e
Kcbisingan Control \'ahe
2.3 I Gc1ar1m \.lekanok
Prcdiksi Keb1singan Hidrodinamis
Prcdiks1 Kebismgan Aerodinamis
l'rcl.ucn;~ Puncak
Prcdil.si Kebisingan Control \'ah e Dari Getaran l'ipa
PRFDICTIVF MAINTENAI'/CE
:> I. Tcknik l'emantauan
3 2. l'engukuran Sinyal Gctaran
3.2.1. Dasar-dasar Sinyal Getaran
3.2.2. Pcngukuran Sinyal Getaran
3.2.3. Sensor Gctaran
v
II
\
\II
"Ill
IX
1-1
1-1
J-2
1-3
J-4
1-5
11-1
11-1
11-2
11-9
ll- 10
Il-l I
11-15
11-21
11-22
IJI-1
III-I
111-4
111-4
111-6
111-13
BABIV
BAB V
BAB VI
~.2 .4 Analists Sinyal Getaran
3.2.-1.1 Sinyal Domain \\'aktu
3 2.-1 .2 Data Domain Freln1ensi
Pcnganalisis Spel..1rum
METOOOLOGI DAN INSTRUMENT AS!
4 .1
42
5pesifikast lnsln!mcmasi Utama
Pros.:dur l'crcobaan Dan Pengukuran Control Valve
Sekilas Tcntang \laster !'rend For Windo"s
A>lALISA DAN PF.MBAHASAN
KF.SIMPULAN
DAFI AH PUST AKA
LAMPin.AN
VI
lll-18
lll-18
111-19
111-22
[V- 1
IV-I
IV-3
IV-5
V- 1
Vl-1
xiv
XV
DAFTAR GAMBAR
Gam bar 2. I Komponen Llama Control \'aiYe 11-2
Gam bar 2. 2 lol.a:.1 \ ena C ontracta Dan Titik Orifice Restriction
Dan 1-.una Tcl.anan Dan Kuna Kecepatan Il-l
Grunbar 2.3 Flo" Cune Daripada Flashmg Characteristic 11-6
Gambar 2A. Typ1cal Appcrance Danpada Flashmg Damage 11-7
Gambar 2.5. r'lo" Cune Daripada Karakterisrik Kavitasi 11-8
Gambar 2.6 Typical Apperance Daripada Kerusakan Kaviatsi 11-8
Gam bar 2. 7. Pr~diks1 Kebis111g.an Aerodinarms lJntuk Katup Konvensional 11-18
Gambar2.8. l:.ffiSICIISI Akustik Pcralatan LO-DB 11 -19
Gmnbar 2.9. f'HktOI' Sl.~ Kmup LO-DB 11-20
Gambar 3. 1 Fenom~nu Getaran. Sensor Oetaran Dan Alat Uk-ur 111-8
Oambm· 3.2 Ampli tuda Smyal Getaran 111-10
Gam bar 3 3. Pengukunm Spcktrum Frekuensi Untuk Diagnosis Kerusakan 111- 12
Gam bar :1 .4. (Jcta S~ktrum t'rckucns1 Gntuk Diagnosis Kcrusakan 111- 12
Gambar 3.5 Rancangan. Tipc Dan Daerah Frckuensi Accelerome1cr 111 -15
Gambar 3 6 Sinyal Pcrccparan. Kcccpatan Dan Simpangan Untuk
Ampl11udo Getaran Tcncntu
Gam bar 3 7 Smyal (3 J Sebagai Kombinasi Sinyal (I) Dan Sinyal (2)
111-l(>
111-18
Gambar 3.8 Hubungan \ntara Data Domain Waktu Dengan Domain Frekuens1 111-19
Gambar 3 9 Data Domain Fre~ucnsi Dan Sinyal Getaran Mesin
Gambar 3.10 Smyal Gc1aran Dalam Domain\\ aktu Menunjukkan
Sm\ al Domman Saja
Gam bar 3. II Sm) al Domam Waktu Dan Domam Frekuensinya
Gam bar 3. 12 Ti~ l'enganahsa Spel.1r11m
Gambar4 .1 Skcma Pcng.upan C'on1rol \'alve
VIII
lll-20
lll-21
111-22
111-25
1\'-3
DAETAR LAMPI RAN
LAMPIRAN A
TABEL
Tabe1 1
Tabe12
Tabe13
Tabe14
Tabe1 S
Tabe16
Tabe17
Tabe18
Tabe19
Tabel!O
Tabe1 11
Tabe112
Tabe113
Tabe1 14
Tabe1 15
Tabell6
Tabe117
Tabel 18
Tabe119
Tabel20
Tabel21
Tabel22
Tabel23
Tabel24
Tabel25
Tabel26
Tabel27
Tabe128
S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 1.3 Right I (Low)
S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 1.3 Right I (Hight)
S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 1.3 Right2 (Low)
S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 1.3 Right 2 (Hight)
S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 1.3 Right 4 (Low)
S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 1.3 Right 4 (Hight)
S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 1.3 Left I (Low)
S.T Pengukurnn Pipa CV HRSG 1.3 Left I (Hight)
S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 1.3 Left 2 (Low)
S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 1.3 Left 2 (Hight)
S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 1.3 Left 4 (Low)
S.T Pengukurnn Pipa CV HRSG 1.3 Left 4 (Hight)
S.T Pengukur:~n Pipa CV HRSG 3.2 Right I (Low)
S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.2 Right I (Hight)
S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.2 Right 2 (Low)
S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.2 Right 2 (Hight)
S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 32 Right 4 (Low)
S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 32 Right 4 (Hight)
S.T Pengukurnn Pipa CV HRSG 32 Left I (Low)
S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3 .2 Left I (Hight)
S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.2 Left 2 (Low)
S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.2 Left 2 (Hight)
S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 32 Left 4 (Low)
S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 32 Left 4 (Hight)
S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.3 Right 1 (Low)
S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.3 Right I (Hight)
S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.3 Right 2 (Low)
S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.3 Right 2 (Hight)
IX
Tabel 29 S.T Po:ngukuran Pipa CV HRSG 3.3 Right 4 (Low)
Tabel 30 S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.3 Right 4 (Hight)
Tabel31 S.T Pengukunm Pipa CV HRSG 3.3 Left I (Low)
Tabel32 S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.3 Left I (Hight}
Tabel 33 S.T Penguk--uran Pipa CV HRSG 3.3 Left 2 (Low)
Tabel3-l S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.3 Left 2 (Hight)
Tabel35 S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.3 Left 4 (Low)
Tabel 36 S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.3 Left 4 (Hight)
X
GAl'vtBAR
Gambnr I Perbandingan SPL Perhirunl!an Dan Pengukuran (HRSG 1.3 Right I Low)
Gambnr 2 Perbandingan SPL Perhitungan Dan Pengukuran (HRSG 1.3 Right I Hight)
Gambar 3 Perbandingan SPL Perhitungan Dan Pengukuran (HRSG 1.3 Right 2 Low)
Gam bar 4 Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengukuran (HRSG 1.3 Right 2 Hight)
Gam bar 5 Perbandingan SPL Perbitungan Dan Pengul..-uran (HRSG 1.3 Right 4 Low)
Gam bar 6 Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengul..-uran (HRSG 1.3 Right 4 Hight)
Gambar 7 Perbandingan SPL Perhitungan Dan Pengul..-uran (HRSG 1.3 Left I Low)
Gambar 8 Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengul..-uran (HRSG 1.3 Left I Hight)
Gambar 9 Perbandingan SPL Perhirungan Dan PenguJ..-uran (HRSG 1.3 Left 2 Low)
Gambar 10 Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengul..-uran (HRSG 1.3 Left 2 Hight)
Gambar II Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengukuran (HRSG 1.3 Left 4 Low)
Gambnr 12 Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengukuran (HRSG 1.3 Left 4 Hight)
Gambar 13 Pcrbandingan SPL Perhitungan Dan Pengukuran (HRSG 3.2 Right I Low)
Gambar 14 Perbandingan SPL Perbirungan Dan Pengul..-uran (HRSG 3.2 Right I Hig.ht)
Gambar 15 Perbandingan SPL Perbirungan Dan Pengukuran (HRSG 3.2 Right 2 Low)
Gambnr 16 Perbandingan SPL Perhitungan Dan Pengukuran (HRSG 3.2 Right 2 Hight)
Garnbar 17 Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengul..-uran (HRSG 3 2 Right 4 Low)
Gambar 18 Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengukuran (HRSG 3.2 Right 4 H1ght)
Gambar 19 Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengukuran (HRSG 3.2 Left I Low)
Gambar 20 Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengukuran (HRSG 3.2 Left I Hight)
Gambar 21 Perbandingan SPL Perhitungan Dan Pengukuran (HRSG 3.2 Left 2 Low)
Oambar 22 Perbandingan SPL Perhirunsan Dan Pengul..-uran (HRSG 3.2 Left 2 Hight)
Gambar 23 Perbandingan SPL Perhitungan Dan Pengukuran (HRSG 3.2 Left 4 Low)
Gambar 24 Perbandingan SPL Perhitungan Dan Pengukuran (HRSG 3.2 Left 4 Hjght)
Gambar 25 Perbandingan SPL Perbirungan Dan Pengukuran (HRSG 3.3 Right I Low)
Gambar 26 Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengul..-uran (HRSG 3.3 Right I Hight)
Gambar 27 Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengukuran (HRSG 3.3 Right 2 Low)
Gambar 28 Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengukuran (HRSG 3.3 Right 2 H1ght)
Gambar 29 Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengukuran (HRSG 3.3 Right 4 Low)
Gambar 30 Perbandingan SPL Perbirungan Dan Pengul...-uran (HRSG 3.3 Right 4 Hight)
Gambar 31 Perbandingan SPL Perhirungan Dan Pengukuran (HRSG 3.3 Left I Low)
Gambar 32 Perbandingan SPL Perhitungan Dan Pengukuran (HRSG 3.3 Left I Hight)
Gambar 33 Perbandingan SPL Perhitungan Dan Pengukuran (HRSG 3.3 Left 2 Low)
XI
Tugus Akltir KS 1701
1.1. Latar Belakang
BAB I
PENDAHULUAN
Control valve mcrupakan Fmal Element Control dalam sistem aliran
fluida ba1k air, uap, dan gas. Dalam sebuah power plant merupakan salah satu
komponen peralatan yang mempunyai peranan sangat penting untuk mengatur
fluida kerja dalam melayani kebutuhan sistem. Perubahan kondisi dari
karakteristik awal dapat mempengaruhi fungsi kerja dalam memenuhi kebutuhan
sistem keseluruhan. Penanganan yang komprehensif terhadap aliran yang melalui
control valve akan mcmberikan kontribusi positif pacta sistem. Oleb karena itu
kondisi fisik dari control valve harus dijaga agar tetap pada kondisi terbaiknya
terutama komponen yang behubungan langsung dengan aliran fluida yaitu valve
plug dan valve cage.
Kcbanyakan literatur-literarur yang membahas conlrol valve hanya
menitikberatkan pada penanganan terhadap kebisingan control valve yaitu
modifikas1 desain. Jauh lebih penung dari kegiatao tersebut, diperlukan kegiatan
} ang dapat memantau penurunan kondis1 control valve setiap waktu, sehingga
munculnya ketidak-bcrcsan pada operasi control valve dapat tcrdeteksi secara
dini .
Dil ihat dari tekanan dan kecepatan flu ida keija yang melewati control
valve cukup tinggi maka kecenderungan timbulnya getaran adalah merupakan
masalah yang tidak dapat dihindari. Karena control valve bekerja sebagai
Pendalruluan ,- I - 1
Tug as A khir KS 1701
l
komponen pengatur aliran Ouida baik cair, uap dan gas dalam sistem mstalast
maka adanya gangguan atau cacat pada opcrasi control valve akan mempengaruh1
aliran Ouida yang pemah melewatinya. Oleh karena aliran fluida mempunyai
tckanan maka tekanan Ouida akan bertluktuasi secara acak bergantung pada
seberapa besar teljadinya cacat atau gangguan tersebut. Energi aktbat fluktuasi
tekanan acak ini kemudian diserap oleh pipa-pipa yang berdekatan dengan control
valve sehingga menimbulkan getaran diluar dinding pipa.
Pada kondisi minimal, getaran dan kebisingan mungkin dapat ditolerir
tetapi pada skala besar dapat mengganggu linglrungan sekitamya sepem
menimbulkan bunyi, merusak komponen peralatan dan memindahkan yang tidak
diinginkan serta menggerakkan benda yang didekatnya. Sebaliknya, dati sinyal
getaran dan kebisingan yang ditimbulkan oleh control valve dapat digunakan
untuk mendeteksi kelja suatu pcralatan pada kondisi baik atau mengalami
kerusakan. Dengan pemantauan sinyal getaran dimungkinkan untuk mengamari
degradasi kondisi peralatan sebelum kerusakan yang fatal teJjadi.
1.2. Perumusan Masalah
Control valve merupakan komponen vital dalam melayani sistem
instalasi turbin uap yaitu sebagai pengontrol aliran fluida sehingga kondisi
control valve harus dijaga tetap optimal setiap \\lllktu. Pemantauan kondtsi
kesehatan secara gradual akan menempatkan operasi control valve tetap pada
daerah keJja yang aman.
Pendahu/uan 1-2
Tugas Aklz ir KS 1701
Akibat tercampum}a kotoran berupa serbuk karat dari pemakaian p•pa
yang lama dan serbuk besi atau gram dari proses pengelasan pipa didalam ali ran
fluida kcrp menyebabkan terkikisnya komponen control valve yang berhubungan
langsung dengan aliran seperti valve plug dan cage. Dari peristiwa tersebut, ali ran
yang melalui control valve akan mengalami perubahan baik kecepatan maupun
tekanan fluida. Fluktuasi tekanan fluida ini dapat merambat ke dinding pipa dan
akh1mya timbul getaran.
Dengan pertimbangan diatas. maka dalam penelitian ini mencoba
metode altematif yaitu memantau getaran dinding pipa yang digenerasikan oleh
control valve dan dari data-data getaran yang diperoleh digunakan untuk
memprediksi umur operasi control valve masih layak dipakai atau tidak. Di
PT.PLN Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali II Gresik, conrrol valve
merupakan peralatan yang sering mengalami kerusakan dibandingkan peralatan
lain dalam sistem instalasi turbin uap Dan penanganan untuk menentukkan
control valve masih bisa dipakai atau tidak dalam rangka Program Predictive
Mamtenance menggunakan metode konvensional yaitu dcngan melakukan
pcngujian diruang pcrcobaan (test chamber) atau penghentian operasi paralatan
lain dari sistem instalasi pipa.
1.3. Batasan ~Iasalah
Agar tugas akh1r ini dapat terselesaikan dengan optimal, maka penuhs
memberikan batasan-batasan masalah dan asumsi-asumsi terhadap permasalahan
yang akan dibahas. Ada pun batasan-batasan dan asumsi yang dipakai itu adalah :
Pendahuluan 1 -3
Tugas Akhir KS 1701
I. Penelitian dititikberatkan pada HP Feedwater control valve dengan
pertimbangan :
a. Control valve jenis ini paling mudah dilakukan pengukuran karena
konstruksi isolasinya mudah ditembus atau dibongkar.
b. Sering mengalami kerusakan dibandingkan dengan control valve jenis
lain.
2. Tidak membahas penanganan control valve terhadap pencegahan kerak
ataupun korosi .
3. Adapun jenis kerusakan yang akan disurvey dibatasi hanya pada terkikisnya
valve plug dan cage-nya.
1.4. Metodologi Penyelesaian
Langkah yang diambil oleh penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir
ini adalah sebagai berikut :
I. Studi literatur.
Guna mendapatkan informasi yang dapat mendul.:ung dalam penyelesaian
tugas akhir ini, Penulis mcnggali informasi dari beberapa literatur yang ada
diperpustakaan baik berupa buku-buku diktat, makalah (thesis), manual book,
yang berhubungan dengan masalah penulis yang penulis bahas Selanjutnya
dari beberapa literatur yang dapat dtgunakan sebagai dasar teori dalam
penulisan maupun penyelesaian tugas akhir ini.
2. Survei lapangan.
Studi lapangan yang penulis laku.kan digunakan untuk melengkapi data yang
Pendahuluan 1 - 4
Tugas Akltir KS 1701
dtambtl dari studt hteratur Pencarian data dilapangan ini dilakukan dengan
pengamatan langsung pada obyek yang akan dianalisa, adapun metode yang
penulis gunakan adalah sebagai berikut .
a. Ekskpriment
Metode ini berupa pengumpulan data yang diambil di PT. PLN PJB II
Grestk-Surabaya Data didapat dari percobaan penguk-uran langsung
peralatan yang disurvey.
b Wawancara
Mctodc ini bcrupa pcngumpulan data yang diperoleh dengan melakukan
wawancara langsung dengan para nara sumber, baik dengan Kabid.
Pemeliharaan dan getaran, Kabid. Kontrol dan instrumentasi maupun
operator-operator lapangan yang terkait deogan perrnasalahan tugas akhir
101 .
1.5. Tujuao dan Maofaat Tugas Akhir
Secara umum rujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah dapat
mempredJksi tingkat kerusakan yang dialami control valve melalui level getaran
pada dindmg pipa dan lcbih spesifik lagi dapat menentukkan tindakan atau
keputusan dalam rangka kegiatan Predicuve Maintenance.
Ada pun tujuan lain dalam penulisan tugas akhir ini adalah :
I. Mengetahui jenis alat ukur getaran, cara penggunaan dan parameter-
parameter yang digunakan dalam proses pengukuran getaran pada control
valve.
Pendalruluan 1-5
Tugas Akltir KS 1701
2 Memberikan mformast yang dapat digunakan untuk menganalisa waktu
perawatan yang dibutuhkan oleh control valve.
Sedangkan manfaat penulisan tugas akhir ini dapat ditinjau dalam
2 sudut pandang yaitu :
a. Bagi Penults
Sebagai kontribusi yang positi f untuk mengetahui kinerja control valve
dengan mengembangkan metode analisa getaran dan lebih jauh lagi
mengetahui tindakan penanganan yang diperlukan dalam kegiatan Predictive
lvfamtenance .
b. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan metode baru yang lebih
banda! dan eftisien disamping metode yang sudah ada khususnya bidang
Predictive Mamtenance.
Pendaltuluan 1-6
Tugas Akhir KS 1701
BAB IT
CONTROL VALVE
2.1. Koostruksi l"mum Control Valve
Control vain• adalah throulmg valve yang diperlengkapi dengan
actuator atau acllla/lon S)slem untuk merespons sinyal input dari controller.
Control valve digunakan untuk mengatur aliran, temperatur. atau tekanan dari
proses sistem.
Control valve dibagi kedalam 4 jenis yaitu:
• Globe Control Valve
• Butterfly Control Valve
• Ball Control Valve
• Eccentric Plug Control Valve
Dari ke-4 jcnis ini mempunyai desain yang sating berbeda satu sama lain dan
mempunyai aphkasi spesifik. ciri khas, keuntungan, dan kerugian yang juga
berlainan .
Akan tetapt komponen-komponen utama yang terdapat dalam
konstruksmya mcmpun~ at kesamaan dari keempat jenis control valve terse but.
Untuk mengenal nama-nama ba!:,>ian dari control valve dapat dilihat pada gam bar
dibawah ini.
Colltrol Valve Il-l
Tugas A kltir KS 1701
I
[
I
VALVE ~ BOOY
PUSH-OOWH-TO-CLCSE VHV!. ! OOY ~SSEMBLY
S£AT RING GASKET
Gam bar 2.1. Komponen l;tama Control Vaf•·e
2.2. Problema ltrnum Comrol Valve
Scperti pada pcralatan mekanik lainnya, Control valve juga
mempunyai masalah-masalah yang selalu timbul dalam operasinya. Masalah-
masalah te rsebut dapat dijelaskan scbagai berikut :
Control Valve II- 2
Tugas Akltir KS 1701
.4. Penu runan High Pre~ure
Aliran berg.:rak mc!lalui katup dikarenakan adan~a p.:rb.:daan
antara tekanan up.>treum dan tekanan tlm•n.wream yang disebut pre .... wre drup
(~P) atau pr.!\.\ltrt! dtjjerenua/. Jika ukuran pipa sama antara k.:dua upstr.:am
dan downstream dari katup dan kecepatannya konstan, maka katup harus
mengurangi tekanan nuida untuk menghasilkan aliran sebagai aiJbat kerugian
gesek. Cara yang efektif untuk menciptakan kerugian gesek yang berani
dalam katup adalah melalui restriction didalam badan katup. Oleh karena
banyak katup dirancang dengan memungkinkan bagian katup menjadi lebih
sempit daripada pipn, mnka katup dapat menyediakan restriction ini didalam
arus t1uidanya. Adan>a restriction yang diberikan oleh cuntrul vulve terhadap
ali ran maka pada dacrah dowmtream akan te~adt pemampatan a! iran, dimana
pada daerah yang pal ing besar p.:mampatannya akan terjadi penurunan
tekanan yang paling rendah dan penaikan kecepatan aliran yang paling besar.
Titik-uuk pada daerah h:rsebut kita namakan Vena Cuntracta. / b
1.,--- Vft\1 Ct:JI'(II<U
'a
a
Comrol Valve /1-3
Tugas Akllir KS 1701
I
P, ------:----------
P,
P1euure
I I ,.- pl I ' HIQh rtc:Ovtty I I .
"~· / p2 - Low rt<»\·ery I
1 Veoa CC'nlfacta I I I I I I I Pvr;
I Vtlloa:ty I
I I v,
v, ----- - r -- - -1 L_ ___ ..__. _ _ _
Oist~oce dow:'IStream
P,
Gnmbar 2.2. Lok!lsi Vena Con tracta Dari Tirik Orifice Restriction Dan Kurva
Ttk:lnan Dan Kun·a Keceparan.
Untulo. memehharn sreudy srure flo"· dari liquid yang melalui vaf,·e tersebut,
wloctt} harus terbesar pada nma contractu, dimana daernh p.::mampatann~a
terbesar (ucru.1~ .\ecllon area-n)a terkecil) sehingga penambahan "elucuy pada
t·enu contracra akan bcrakibat penurunan pressure (Hukum Kekekalnn
, PV:t:$ p 2g< IC
Control Va/11e II- 4
Tugas Akltir KS 1701
Dimana : p - Satuan Massa Jenis
V1- Kecepatan Upstream
P1 = Tekanan Upstream
g., - Satuan Gravitasi
Vvc ~ Kecepatan pada J'ena Conrracta
Pvc"" Tekanan pada Vena Contracta
Sesudah lewat dari vena contractu maka flow tersebut akan
ekspansi kedalam dacrah yang besar, sehingga velocity akan mengecil
sebal iknya pressure akan membcsar, tetapi downstream pressure tidak akan
pernah sama dcngan upstream sehingga akan kita dapatkan t!. (differenlial
pressure) antara downstream dan upstream. High recovery atau low recovery
yang disebabkan restriction valve tersebut dapat terlihat pada gambar 2.2.
Penurunan high pressure melal ui katup menyebabkan banyak
permasalahan, seperti kavitasi, flashing, chocked flow, level kebisingan
tinggi, dan getaran. Permasalahan yang demikian itu menghadirkan banyak
ak1bat langsung : bahaya erosi, atau kavitasi pada body dan trim, malfungsi
atau kmerJa yang buruk dari katup itu sendJri, penyimpangan kalibrasi dari
instrumentasi }ang mem:mpd, keldahan pipa, atau bahaya pendengaran bagi
pekerja yang bcrdekatan. Hal dem1kian ini menyebabkan biaya engineering
dan pcmchharaan meningkat karcna katup dalam peristiwa ini mcmbutuhkan
trim yang mahal, pcmeliharaan yang Jebih sering, pengadaan spare part yang
b~sar dan penyangga pipa. Dan perlu ditambahkan , bahwa ancaman terbesar
akibat adanya pressure drop tinggi adalah kerugian effi siensi pada sistem
Control Valve JJ - 5
Tugas Akltir KS 1701
proses karena m dapat menyerap sebagian besar energi , sehingga energi ani
h1lang dan sistem
B. Flaslling
Berkcnaan dengan rec01·ery characteristic daripada katup, maka
apabila pada wna ctmlracta prenure d1bawah •·apor pressure dari ftquul
tersebut maka akan terjadi flow bubles pada downstream valve dirnana proses
ini dinarnakan jlashmg dan ditunjukkan oleh Garnbar 2.3. Ketika jlashmg
terjadi, fluida downstream adalah campuran uap air dengan cair bergerak
pada kecepatan sangat tinggi. Flashing ini dapat menyebabkan ken1sakan
erosi pada valw !run, dimana kcrusakan tersebut dapat terl ihat pada Gambar
2.4 dan ini terjadi pada high velocl/y dekat seat line daripada valve.
I
I
t
I ?l \ : - .. - - - - - - - -- .
Pr ----- - --~--=-----?2
L~w ~!!cove:-y
G>lmbur 2.3. Flnw Curve Dari Pad a Flashing Characteristic.
Control Valve II- 6
Tugas Akllir KS 1701
Cam bar 2A. Typical Apperance Daripada Flashing Damage.
C. Kavitasi
Kavitas i adalah fcnomena yang terjadi hanya dalam liquid services.
Bilamana tekanan atmoslir sama dengan tekanan uap air zat cair, gelembung-
gelembung uap air akan tercipta. Kenyataan ini benar ketika zat cair
d1panaskan dan tekanan uap ai r naik sampai sama dengan tekanan atmoslir.
Pada titik mi, p::nggelembungan terjadi. Fenomena yang sama ini dapat juga
terjadi dan pcnurunan tekanan annosfir sama dengan tekanan uap air dari zat
ca1r. Pada penerapan proses zat cair, ketika fluida berakselerasi melewati
re:;tncuon sempll pada vena contructu, maka tekanan bisa turun d1bawah
tekanan uap air flUJda . Hal ini menyebabkan gelembung uap cair terbentuk.
Pada saat ahran melanjutkan pcrjalanannya setelah melewati nma contractu
\..ecepatan menurun scmcntara itu flo;; urea rnernbesar dan tekanan mula1
meningkat lagi . Rerbeda dc:ngan prosesjlaslung, pada vena contracla preswre
recowr; d1atas vt~por pressure dari zat cair tersebut, sehingga dari zat cair
Control Valve Jl- 7
Tugas Akhir KS 1701
t~r>ebut akan collop ' i! yang akan mengeluarkan energa yang besar sekali
sehangga hal in i d1sebut ka' itasa
n . r
High reeovery
Vena Contracta
Gam bar 2.5. Flow Curve Dari Pad a J<arakteristik Kavitnsi.
Gambar 2.6. Typical Apperonce Oaripada Kerusakan Ka'itasi.
D. Clzocketl flow
Chocked flo-.. yang terj adi pada fluida gas dan uap air ketika
keccpatan fluida proses rncncapai kecepatan sonic dalarn katup atau pipa
down,lnwm. Pada saat fluida dalarn katup rnenjangkau restriction katup,
Comrol Valve 1/-8
Tugas Akltir KS 1701
maka tekanan akan menurun dan volume spesifik meningkat hingga kecepatan
sonic d1capa1
2.3. Kebisingan Control \'alvc
Saat tni polus1 kebisingan menjadi ancaman ketiga terbesar bag1
lingkungan manusia setelah polusi udara dan air. Karena kebisingan merupakan
hasil dari kon,.:rsi energi maka kebisingan akan meningkat sebanding dengan
perm inman energi umuk transponasi, power, makanan dan peningkatan kimia1"i .
Pada bidang peralatan kontrol, kebisingan yang dihasi lkan oleh katup
menjadi titik perhatian utama yang dimulai sebagian oleh Badan pelaksana
Occupational Safety and Health Act. (OSHA) dimana dalam sebagian besar kasus,
limit akurasi wakru untuk kebisingan didalam daerah industri dengan lcvclnya
ditunjukkan pada tabel 2.1
DURASI PE:\IAKAlA~ (,Jam)
1-
Control Valve
,, _,_
24
16
8
4
2
'1:
SOU~D LEVEL (dBA)
80
82.5
85
90
95
100 I
l 105
I 110
JI- 9
Tugas Akhir KS 1701
'/.. atau kurang 115
Tabel2.1.
2.3.1. Getaran ~lekanik
Kebisingan mekanik disebabkan oleh respons komponen
internal dida1am katup terhadap aliran turbulent yang melalui katup.
Ttmbulnya pusaran air dan aliran turbulent mengenai bagian komponen dari
katup dapat menyebabkan getaran pada permukaan yang berdekatan.
Kebisingan yang diakibatkan oleh tipe getaran ini mempunyai karakteristik
tonal.
Jika turbulensi yang diakibatkan getaran dari bagian trim
mendekati frekuensi natural kombinasi plug - stem maka peristiwa
resonansi akan muncul. Kondisi resonansi adalah berbahaya karena
resonansi dapat menghasilkan kerusakan kelelahan dari bagian trim. Jika
kebismgan sudah tel)adi, tahap yang harus diambil untuk mengeliminast
kondisi resonansi, untuk mengurangi kebisingan tetapi lebih penting untuk
menghindari kcrusakan kdelahan
Kcbisingan ada 2 jenis berdasarkan media yang dilaluinya
yaitu :
a Kebisingan aerodinamis
Kebisingan acrodinarnis adalah hasil langsung dari konversi
energi mekanis aliran kcdalarn energi akustik ketika fluida melalui
Control Valve II- 10
Tugas Akhir KS 1701
restrictton katup. Proporsionalitas konversi dinamakan effisiensi akusuk
dan berkaitan dengan rasio tekanan katup dan d~sain.
b. Keb1smgan hidrodinamis
Kebisingan aliran zat cair, kebisingan kavitaSi, dan
keb1singan flashmg dapat d1generasikan oleh a! iran zat cair melalui katup
dan sistem pipa Salah satu dari ketiga sumber kebisingan kavitasi adalah
yang paling serius karena kebisingan yang dihasilkan dalam bentuk ini
dapat menjadi tanda bahwa kerusakan akan terjadi pada beberapa titik
dalam katup atau pipa.
2.3.2. Prediksi Kebisingan Hidrodinamis
Kebisingan yang dihasilkan oleh aliran zat cair melalui
control vulve dan yang berkaitan dengan pipa dinamakan kebisingan
hidrodinamis Kebisingan hidrodinamis dapat diklasifikasikan kedalam 3
kategori ·
Kebisingan Ali ran
Kebismgan aliran dihasilkan oleh eksitasi langsung dari permukaan
mtennr katup dan p1pa oleh turbulensi ali ran.
2 KeblSlngan Kavitasi
Kebisingan ka\'itasi discbabkan oleh collapse-nya gelembung-
gelembung uap air downstream dari valve orifice. Pada saat zat cair
melalui orifice, jika tekanan vena contracta Pvc turun dibawah tekanan
uap air Pv makn aksclcrasi berubah tiba-tiba dan penurunan resu ltan
Control Valve 11-11
Tugas Akltir KS 1701
tekanan dapat menyebabkan gel em bung uap air terbentuk dalam zat cair.
Jil..a tekanan (/owmtreum melebihi tekanan uap air, maka gelembung
uap air akan timbul menghasilkan kebisingan, dan dalam beberapa kasus
menyebabkan kerusakan serius pada karup dan pipa downstream.
Seringkah level kebisingan tinggi yang dihasilkan dipertimbangkan
sebaga1 gejala kerusakan kalUp yang akan datang daripada sebagai
masalah kcbisingan.
3. Kebisingan Flashing
Kebisingan flax/ung terjadi sewaktu proses thrall ling ketika bagian zat
cair menguap tanpa collapse gel em bung uap ai r yang berikutnya. Hal ini
terjadi ketika tekanan downstream sama dengan arau lebih rendah
dari pada tekanan uap air zat cair. Seperti pada kebisingan aliran maka
level bunyi yang d1hasilkan oleh ali ran flashing pada urnumnya baik
dibawah OSHA guidelme.1.
A. Kebisingan Ali ran
Yaitu jika aktualnya t>P(~ . gunakan persamaan berikut untuk
mempred1kS1 kebismgan hidrodinamis:
Satuan lnggris
SL ~ 10 Log Cv - 20 Log ~p- 30 Log (t)"" 5
Satuan Metrik
SL = 10 Log Cv T 20 Log 6.P- 30 Log (t) + 70.5
Dimana:
tlP1 '" Penurunan tekanan kavitasi incipient = Kc (P, - Pv) (psi , bar)
Control Valve /1- 12
Tugas Akllir KS/ 701
SL • \\ eighted sound b·<!l, 3 ft down.1tream (I m) dan 3 fl (I m) dari
permukaan p1pa (dBA)
Cv ~ Ko..:fis~o:n ahran aktual )ang dibutuhkan
~p ... Penurunan tekanan (ps•, bar)
• Tebal dmdmg pipa (inchi, mm)
P,
P,
-- - - -- • P,, P .. -r-- - - -- --1
FLOW PATH ~p "K, (P,- P,)
8. Keb i s in ~:an Ka\·irasi incipiem
Yanu Jika 6Pt < ~p < ilPe gunakan rumus berikut umu.i< memprediksi
kebismgan hidrodmamis ·
atua n l nggri~
t!>P - K c
SL • 10 Log C\' t 20 Log LlP + 5 ..:..P.L;C-....,,2.:JP,c..... K-,-
1 - c
- 30 Log (I) - 5
Control Valve II - 13
Tugas A khir A"S 1701
Dtmana
~P< • Pressur.; drop krui~
• Cr: (P,- Pv) (pst, bar)
C, = Faktor ali ran knus
Pv - Tel..anan uap atr flu ida (psta, bar abs)
P: • Tekanan d0\\11Stream kat up (psia, bar abs)
Satua n -'letril.
M> -K
SL • I 0 Log Cv + 20 Log llP + 5 I~ - P,- <
CJ - Kc Log 14.5 (P2 + 0.07
- Pv) - 30 Log (t) ~ 70.5
., ••
• • -- - - ---·: p oe
'~0WPATH
C. 1-:ebisingan 1-:tl\ itasi Keseluruhan
Control Valve
w
5 "' "' w c: c.
p
Ft.OIY PATK
6 P>C,' (P,- P,), P,>P;
1/ - 14
Tug (IS Akflir KS 1701
Yaitu Jl~a ~p > llP, dan P~ > Pv. gunakan rum us ben1:.ut untuk mempredil..st
kebtsmgan htdro<hnamts
Satuan ln~~ris
SL 10 LogCv lr JJ' - K
20 Log , \P + 5 l~ -/~ ' c- - K f (
Log (P: -'- I - Pv)
• 30 Log !t) + 5 - 5 Log (ilP + I - ilPc)
Satuan \ ·Jctrik
SL 10 Log Cv + 20 Log tlP - 5
~ _ v "'c
~ - P, --c: - Kc Log 14.5 (P2 +
O.o7- Pv) 30 Log (t) - 70.5-5 Log (llP- 0.07- APe) c 6
2.3.3. Predi ks i Kcbisingan Aerodinamis
Kebtsmgan aerodmamts adalah aktbat dari hasil proses
thmnlm~ ahran J..omprcsibel dtdalam control t·a/ve. Pada dasamya, untuk
kondtst subknus dtmana kecepatan JCt pada wma conrracta dlba\\ah
kecepatan ~uara, kcbisingan comrol valve dihasilkan dari turbulensi kuat
~ ang diciptakan dalan ,;hear layer downsrream dari vena wntraela. Untuk
kondisi kritis, kcbisingan tambahan diinduksikan oleh interaksi antara
turbulensi dcngan gclombang kejut yang dikembangkan oleh kecepatan
alt ran kritis.
Control Valve 11-15
Tugas Akltir KS 1701
Secara konsep. kcbismgan katup yang diradiasikan ke lingkungan dalam
sbt.:m t.:nutup )aitu asal mulanya dihasilkan dari katup kemudian
dltransm•~ikan ke pipa downstream. Selanjumya energi akustik ini
diradiasikan kembah ke lingkungan sekitar melalui penginduksian atau
'·pengendahan" dinding pipa. Unrungnya, intensiras bunyi dikurangi secara
dramaus melalui proses ini. Kuantitas keseluruhan energi bunyi yang
dihasilkan, dnunjukkan oleh daya bunyi, dapat diberikan dalam isti lah
kondisi operasi kat up sebagai berikut :
Demikian pula, untuk reduksi dalam intensitas bunyi yang diberikan oleh
dinding pipa.
Karena kedua istilah secara matematis sama maka pemyataan sederhana
untuk ~ound level yang diradiasikan keluar sistem pipa dapat
dikembangkan. Model prediksi ini sudah dibuk1ikan keakuratannya untuk ±
5 dBA b1lamana yang diukur scsuai dengan ISA dSP 7507.
Pem)ataan unruk TL d1atas menggambarkan reduksi energi akustik dari
intenor pipa ke extenor pipa Meningkatnya P1, T, dan D akan mengurangi
kerugian transmisi scbaliknya peningkatan dalam t akan meningkatkan
kerugian transmisi Ada 2 metode yaitu :
I. J\letode Numcrik
Untuk semua gas kecuali uap air :
Control Valve II - 16
Tugas Akltir KS 1701
Untuk uap air .
SL
Dalam satuan mcrrik, untuk semua gas kecuali uap air :
Untuk uap air :
GAS SL; GAS
Acetylenl:l -0.5 Hydrogen
Air 0 Hydrogen
Chloride
Ammonia 1.5 Isobutane
Argon 1.0 Methane
Butane - 6.0 Narural Gas
Carbon Dioxide -3.0 Nitrogen I
Carbon Monoxide 0 0:--ygen [_ I Chlorine -2.5 Pentane I
Ethane -2.0 Propane I
r Ethylene - 1.5 Propylene
Helium -9.0 Sulphur Dioxide
T11hel 2.2. Gas Property Factor Sl.g
Control Valve
SL3
-9.0
- 1.0
I - 6.0
2.0 I I
0.5 I
I
I 0 I I - 0.5
- --7.5
- 4.5
-4.5
- 5.0
11-17
Tugas Akltir KS 1701
Nilai untuJ.. fungsi effisicnsi akustik 11 dib.:rikan dalam Gb. 2. 7.
i' '''cat Eltoeleney: Convenllonal Vol•••
P J P, ·I.$
. , • . f . ' ' : . • · ~
. . __ J.
' I I 3 -c.s 0.6
I I \ ~ c, ! o.~f/
'E ·;
1/ v y<. t<c, • 1.0
' ' :~~ y~ C, • O.O
P,JP, C. = 1
__ 1.50 7.0>. 10. - - ·-tAO 3.6 )' 10 • - - -·-· 1.30 1.5 X 10 '
1.25 6.6x 10 . 1.20 4.5x 10 •
~ I.Bx 10· •
1.10 5.2< 10 • 1.05 5.8 X 1Q •
Aeoustieal Elfieieney P,/P,.; 1.5
'1
c.= 0.9 c ... 0.8 c.= 0 .7 1.4>. 10 • 2.1 ' 10 • ,?,~! . .'0_:. --·--·- - ----6A .. 10 • 1,0> 10 . 1.5 .. 10 • ---~··- -·---· ----···· .... 2.9' 10 . 4 9 )., 10 " 7.5 i 10 \ -··--·-· 1 7 ' 10 • 3.1 ~· 10 .. 5.0 ' · 10 ' __ ......... ·----4· 9.3 X 10 ' I. 7 Y. 10 • _2.9 X 1p_:_ 4.0 X 10 ° 6.3 > IO ·• 1.11x 10' 1.3 y 10 • 2.8 >. 10 ' 54 " 10 1.8 X tO ·• 4.5:..: 10., 9.7 X 10 '
c.- 0.6
~.o_·
s .. '...:2g_: -' -' >2Q....:. ll:_1Q..:.. 4,5, 10 •
2,3Y IQ 0
9.2' 10 •
1.8 X 10 • R· ,--......,_ I
-- ..111J c .• 0.8 1.01 3.5 X 10 ' 10 1.7X1Q ·• 6.0 X 10 ' 0 1.8 X 10· • 14.3 x 10· •
j
• I &
i I I ' '
I I ,. I' I
I I I I I I ' i ~ l • $ 6 7 • 9 10 1S ?0
P J P0
Gam bar 2.7. Prcdiksi Kebisingan Auodinamis Unruk Katup Konvensiooal.
Jika level kebisingan untuk Masonelian Low - Noise Valve d1butuhkan.
maka proscdur yang sama dapat digunakan kecuali nilai 11 atau SL harus
d1peroleh dari Gb. 2.8 atau Gb. 2.9 umuk valve trim yang diinginkan secara
khusus.
Control Valve II - 18
I
Tugus Akltir KS 1701
Control Valve
>0' 9 I .1. .) _I I .1 I I I 1 1 1 1_1 I
~ I _2 1000 LO.OB (Muluply by 1 O!JA IO< 20000 b• IO·• I I I LO.D!ll 1.1 I /
• -1 1oi>o S~rle~. fr.:. ~ 1 I I /
High Pressure Volves I/ 3 - c Mul~ply by 4.0 for Trim 8 ) r / - u se conventional
/ v ' _v alve P<odlction lechnique fe< Trim C)
!.l v I
10' 8 I 'L e ' I I Y/
$•to-• I
• I
3 II Vl r---. ,. ,, I LO·OB• ... 1/ 'I Clltlridgcs -
~ ~
,g 'I :/ LO-oa•'e~pans;~n ijj
/ Ptate$ ? ' .. {/ I I / -~ 10' ;; 8 • e 4100Q L<> 6
~ I Tyr1
2H 6
&rto·• I /
II v ,... . ' 3 I I v
r I v ~ v V . ./
II J 41000 L()OS Type 25
IL I II ti-UJ~ L<>D! 10 ' r (2 $:age Trim) -9 I I 1' I II I
I '/ 6 I I II I
'I 41000L!>OB Type 1$ and Sa10·•
I I 1 R (Multi~ by 10 Ia< i.,;-• rt
IH) -
I I II I I 3 ll I l ' I I 2
II I I I 10'
10 1.S ~0 30 • Pressure Ratio P,IP, (Ab$0lule Pressure)
Cam bar 2.8. Effisiensi Akustik l'eralatan LU-DB.
ll - 19
'
'.J
.
Tug as r l kltir KS 1701
77000 Tn~ A I
(Ac:d 6 dBA lor Trim Band use eonvenl•onal valVe pred•Cl<On reehniQue IO< Tt1m C)
. . I I 21000 ~0-~B• (Add
17 d8A fL 26oJo lO·OBl
I I I I . I I I I I
:...--- I I ~ ~~ "
•rOOO LO·OB Type IS and
l_..----- ~ 1R (Add 10 aBA lor Type I H)
f 72000 LO·OS Type 2H I" . I
~&- -- -r'\ .____ I . I I r- 72000 LO·OB (2 Slage Tr.m)
41000 L0-06 Type 2S I L ·1 -I I .
Prenure Ratio P,li>, (Absolute Prtsst;rtl
Gam bar 2.9. Faktor Sll Katup LO-DB.
2. 1\Jetode Grafis
Untuk semua gas kccuah uap ai r :
SL SL. + SLr + SL,· + S~ + SLg- SL.
Untuk uap air ·
SL =st. T SLp • sL, + SL, ... SL.
Drmana ·
PWL - Sound Power Level (dB)
TL = Kcrugian transmisi bunyi pipa (dB)
Cv • Koefisicn ali ran aktual yang dibutuhkan
Cr - Faktor aliran kritis
P, "' Tckanan upstream karup (psia, bar abs)
P: - Tekanun do\\llstream karup (psi a, bar abs)
Control Valve II- 20
I I I
I I
. .
Tugas Akllir KS 1701
11 l;fficnsi a~usu~
1 - Tcmpcratur absolut ("R, "K>
T .h lcmpcratur uap panas lanJUI ('F. "K.)
D - Daamctcr papa nominal dO\~nstream (inchi, mm)
t I cbal dmdmg papa (mch1, mm)
SL - Weaghtcd sound le\'el , 3 ft downstream (I m) dan 3 ft (I m) dari
pcrmukaan pipa (dBA).
SL" - Gaf> property factor (dBA)
SL., Faktor effisicnsa akustik (dBA)
SL., Fuktor tckanan inlet katup (dBA)
SLr - Faktor tcmpcratur fluida (dBA)
SL, Faktor kapasitas ahran (d.BA)
SL. Fa~tor pengurangan pipa (dBAl
SL, - Fal.tor tcmperatur uap (dBA)
2.4. Frekuensi Punca l-.
Karena kcbasmgan katup mempunya• karakteristik broadband
c!Jselutuh range frekut:nsa yang dapat dadengar, maka distribusi frekuensi yang
diul..ur diluar SISicm perpipaan akan ditentukan melalui karakteristak p•pa
transmi)l
Karakteristik-karaktcristik transmisi akustik ini berkaitan dengan mode akustak
orde ta ngga Sebagai konsckuensinya, dapat ditentukan resultan frekuensi puncah.
Control Valve 11 -21
Tugas Akltir KS 1701
yang d1ukur d1luar SIStem perp1paan dimana dieksitasikan secara akustik oleh
control \·alve, akan terletak pada frekuensi band :
j 25000 d j - - an n f)
.:!_!. 000 (Hz) llD
d1mana D adalah diameter p1pa nommal (m.)
( = 6.35.d 0' · nn d .( lxiO" (H ) an =-- L
() /)
dimana D adalah diamater pipa nominal (mm)
2.5. Prcdiksi Kcbisingan Control Valve Dari Getaran Pipa.
Study pengukuran kcbis•ngan control valve seringkali mengalami
kesul itan diakibatkan oleh kondisi lingkungan dimana katup ditempatkan. Ya tiu
suatu kondisi dimana tlngkat amhiem sound yang ting&ri dari berbagai peralatan
yang tcrpasang pada sistem. Melalui penj,'llkuran getaran dinding p1pa.
dimungkinkan untuk mcnghnung kcb1singan yang digenerasikan oleh katup tanpa
melakukan pengujlan d1ruang percobaan (Ie.w chamber) atau penghenuan operasi
pcralatan- peralatan lain dan s•stem instalasi pipa
Comrnl m in' merupakan salah satu dari beberapa sumber keb1singan
~ang mencapa1 ungkat buny1 leb1h dari 100 dBA pada industri kimia, dan kilang
mmyak, dan mstalasi pembangkn daya. Walaupun banyak ragam metode tersed1a
untuk menangani kcb•smgan control valve setelah katup-katup dan perpipaan
telah terpasang, kadang-kadang masih kesulitan umuk menentukkan secara tepat
katup mana yang bcrperan scbagai penyebab kebisingan dengan tingkat
kebismgan tertentu didalam sistem perpipaan yang kompleks.
Co11trol Valve II- 22
Tugas Akltir KS 1701
Kemampuan kebisingan dan getaran untuk merambat ke perpipaan
dan berad1asi ke udara mdalui jarak yang jauh dari katup mempunyai efek
penting pada area bun11 d1sekeliling sistem perpipaan. Lain daripada pergerakan
sebagai .. sumber tmk ", dimana sozmd pressure berl.'1lrang 6 dBA tiap doublmg of
diSiance, SIStem val••e-p1pmg dapat mendekati karakteristik medan "sumber
gans". Pada sumber gans, penurunan sound pressure sebesar 3 dBA terjad.i pada
tiap doublmg of d1stunce. Penanganan kebisingan katup memerlukan pengetahuan
tentang sumber kebisingan, akan tetapi pcngukuran sound level pada sistem yang
sudah terpasang menjadi rumit akibat efek dari sumber kebisingan lain pada area
tersebut. Kadang-kadang sumber kebisingan dapat di "shut down" atau dihentikan
operasinya, meskipun demikian kornpressor dan bagian-bagian lain suatu sistem
yang integral tidak dapat selalu dimatikan untuk tujuan penguj ian.
Sebagai konsekuensinya, dapat d.ipertimbangkan untuk mengukur
medan bunyi secara tidak langsung dengan memantau getaran dinding pipa yang
berkaitan dengan katup-katup yang d1maksud. Getaran dinding pipa, disebabkan
oleh fluktuasi tekanan akusuk secara acak yang digenerasikan oleh control valve
dan diradiasikan kembah oleh eksterior pipa menuju ke lingkungan sekelilingnya.
Oleh karena itu dimungJ..inkan dikembangkan sebuah metoda untuk memprediksi
J..ebisingan control •·a/ve berdasarkan pada eksitasi dinding pipa. Secara umum,
met ode tersebut dikembangkan menurut 3 asumsi dasar :
Pipa-pipa rnemancarkan bunyi dalam bentuk sumber garis ke dalam '·area
bebas " sccara akustik. Asumsi ini sesuai untuk jenis lokasi pengukuran pada
Control Valve 1/- 23
Tugas Akltir KS 1701
3 ft '·down strt!am'' dari bagian huang dari katup dan 3 ft garis tegak dari
~umbu pipa
2 Sound yang men)ebar sebenamya sahng menguatkan di keseluruhan panJang
dari pipa yang d1evaluas1 (6 ft). Hal ini dibul,tikan menggunakan persamaan
p.:ngurangan bunyi (aiL) dalam pipa dapat dirumuskan :
Dimana :
MI.= -2.65aLp
= 9xl o-' ll' khusus a untuk udara Rp
a • Fungsi pengurangan
Lp - Panjang pada titik P
f "' Frel-uensi
Rp = Jari-jari pipa
Dengan persamaan ini, penurunan bunyi terburuk sepanjang 6 fi dari pipa
(pipa diameter 2 in) pada I 2,500 Hz adalah I dB.
3 Daerah frekuensi dari metode yang telah dibuktikan dibatasi pada daerah
antara frekuens1 comctdent dan frekuensi bunyi pipa.
hekuens1 cnmculent (fe) terjadi apabila fase kecepatan bunyi pada dinding
pipa sama dcngan kecepatan bunyi didalam fluida:
~ fi. f. = c . ... .) ' ntc,
Dimana:
Co ... Kecepatan bunyi dalam udara
Control Valve II - 24
Tugas Akltir KS 1701
c - Kcccpatan bunyi dalam baja
l - Tebal danding papa
Rmgfrequen(") (frekucnsi bunyi) merupakan lingkaran mode pipa yang
penama masalnya frekuensa damana lingkaran pipa sama dengan
panjang gelombang bunya.
RmK.freqlleiK\ darwnu.~kan sebagai berikut:
/, = _s_ , dimana :Dr = Diameter pada titil. P . ll!)"
Penycdcrhanaan ini pcrlu dibuat karena tingkat tekanan bunyi yang dominan
selalu ditcmukan pada dacrah frekuensi
Perkembangan Model
Dan akustik dasar, Kecepatan partikel berhubungan langsung dengan
wzmd preuur~t (P) melalui impedans1 akustik (PoC..) dalam bentuk .
(2 . 1)
Dim ana
V - Kecepatan panal..el
g Kon~tanta gra' na~a
Asumsakan bah"a keccpatan panikel pada dinding pipa sama dengan kecepatan
getaran danding :
V - a <ll a i 2rrf (22)
Dimana:
a - Percepatan
Control Valve II- 25
Tugas Akhir KS 1701
(:) e Frekuensi angular
Substitusikan harga mi untuk V pacta persamaan 2.1
p = p.c.a 2!1fg
dimana a adalah pcrcepatan dalam fl s2
(2.3)
lntensuas akustik (I) diddinisikan sebagai sound-power tiap unit area,
atau I - W /A lntcnsitas al.:ustik dapatb juga didefinisikan sebagai pressure
kuadrat, dibagi dcngan impcdansi akustik. Persamaan dua intensitas saling
berhubungan menghasilkan rumus :
(2.4)
Sekarang sound power dapat dinyatakan sebagai :
(2.5)
Konsekuensinya, total sound power yang diradiasikan oleh pipa dapat diberikan
sebagat .
Sesuai d~ngan yang dtatllli, power yang dnerima pada jarak d adalah :
wd = J>.t, AJg
p.c.
(2.6)
(2.7)
Karena sound power yang diradiasikan oleh pipa harus sama dengan sound puwer
yang diterima pada jarak d :
Control Valve II - 26
Tugas Akltir KS 1701
a tau
' ' P; A,K = !./ AJg
p.c. p.c. (2.8)
(2.9)
Substitusikan Ap - nDpLp. AJ - 2;cdLd dan asumsikan bahwa panjang area radiasi
sama dengan panjang area pencrimaan (Ld = Lp), Persamaan 2.9 menjadi :
p :o p - p p
d - id (2.10)
Dari persamaan 2.3, Pr .. p,c. a / 2nf g. Substitusikan untuk Pp dalam persamaan
2. 10 :
(2.11)
Substitusikan harga untuk p. ,c. dan g, sena asumsikan bahwa d = 3 ft (penerima
adalah 3 ft dari sumbu pipa), Persamaan 2.1 1 menjadi :
Pl - 7. 1 x 10 3 a2 Dpfr' (2. 12)
dimana tekanan dmyatakan dalam microbar.
Sound l'rl!.>.•url! l.e•·el (SPL) dihubungkan dengan sound pressure (Pd)
olch :
(2.13)
dJmana P,.r • 2 x 104 microbar.
Substitusikan pcrsamaan 2.12 ke dalam persamaan 2.13 memberikan :
Control Valve // - 27
Tugas Akhir KS 1701
percepatan a datam in tts1.
Untuk perc~:patan dalam g's, persamaan 2.14 menjadi :
(2.14)
(2.15)
Pemyataan dapat d1kembangkan untuk beberapa ul"Uian p1pa dengan jalan
penggantian diameter pipa Dp:
Pipa 2-in : SPL : I 0 log (3.1 x 1013 a2 I f2)
Ptpa 4-in : SPL ~ tO log (6 x 1013 a2 I f )
Pipa 8-in : SPL = 10 log (1.22 x 101J a2 I f )
Control Valve
(2.16)
(2.17)
(2. 18)
Jl - 28
Tugas Aklrir KS 1701
BAB Ill
PREDICTIVE MAINTENA NCE
Predtcnve .\fwmenace adalah tindakan yang dilakukan dengan tujuan
agar instalasi dapat bckcrja dengan prcstasi yang optimum sena mencegah down
lime yang tidak perlu, karena suatu gejala dan diagnosa kerusakan dapat diketahui
sejak dini (cond111on base). Sistcm PrediCtiVe Maintenance menggunakan sistem
pemeliharaan total dengan stTategi yang terencana meliputi :
I. Melaksanakan inventori kondisi peralatan secara menyeluruh.
2. Mcnghasilkan evaluasi prediksi umur peralatan maupun struktur yang
kriteria secara dini jauh sebelurn terjadi kegagalan.
3. Mengembangkan strategi-strategi inspeksi, pemeliharaan, refurbishment
(penggantian) berbasis kondisi yang optimum untuk mencapai target
biaya dan keterpercayaan spesifik.
4. Untuk men jam in ketcrpercayaan pasca refurbishment dengan rancangan
rekayasa yang opumum dari komponen-komponen pengganti.
3.1. Tcknik Pemantauan
Untuk mclaksanakan program Predicttve }vfaintenance yang
komprehensif maka perlu mengiJ.mtkan pemantauan dan diagnostik teknik-teknik
latn s~h i ngga dapat memberikan semua informasi yang dibutuhkan wttuk program
perawatan prcdik1if yang sukses. Namun karena peralatan mekanik atau mesin
merupakan mayori tas pcralatan pabrik maka ridak mengherankan bila pemantauan
Predictive Maintenance lll- I
-
Tugas Akhir liS I 701
sin)al g~taran m~rupakan kunci dari kebanyakan program Pr~dt,·uw
. \ fw fll I? 11<1/IC<!
Macam-macam teknik pcmantauan )31tu :
A. Pemantauan Getaran
Tekml. pemantauan g.:taran dilal-."Ukan dengan cara memanfaatkan
sin~al getaran maupun dcrau yang dihasilkan oleh peralatan mekanik untuk
mcncntukkan kond1s1 k~sehatan peralatan tersebut. Dengan bantuan instrumentas1
dan kemampuan analitis maka tcknik ini menjadi sanagat handal dan akurat dalam
mendetcksi kctidak-bcresan operasi mesin.
Pemantauan sinyal gctaran mampu mengamati tingkat kesehatan
mesin juga dnpat d1amati. Bila teknik ini diterapkan dengan baik maka cara ini
mampu untuk meramalkan tingkat kerusakan komponen mesin sebelum kerusakan
yang fatal tcrjad1
B. Pengukuran Bunyi Dan Ult rasonik
Pengukuran ini merupakan salah satu pengul.wan tak menyentuh
(remote .1emmg) yang kadang-kadang digunakan dalam pera\\atan prediktif
Pengukuran bunyi lcbih umum d1aplikasikan untuk keperluan notse abatement
(pencegahan keb1smgan ) sedang pengukuran ultrasonik banyak diterapkan untuk
mcndctckst kebocoran ptpa dan bcjana benekanan.
C. Pengu kuran Temperatur
Pengukuran ini diklasifikasikan dalam 2 teknik yaitu :
Predicti11e Maintenance III - 2
Tugas Aklzir KS 1701
I, Bersemuhan
Menggunakan sensor-sensor tcmperatur sepeni termokopel, bimetal,
termistor dan lain-lain.
Handal, murah, dapat dilakukan secara on/me.
Merupakan pengul..uran titik jadi tidak dapat menggambarkan
distribusi temperatur seluruh mcsin kecuali bila digunakan banyak
sensor
2 Tak Bersentuhan (TERMOGRAFI)
Untuk me monitor kondisi kesehatan mesin.
Menggunakan instrumcmasi yang dirancang untuk memonitor energi
inframerah yang dipancarkan olch suatu mesin.
Cukup sulit dilakukan karena energi inframerah yang dikirim oleh
suatu benda merupakan kombinasi dari energi yang dipancarkan oleh
benda itu send1ri.
0. Tribologi
Ada 2 macam teknik yang seri ng digunakan yaitu :
I, Analisa t-.1inyak Pclumas (tennasuk analisa spektrOl,'Tafinya)
Teknik analisa ini digunakan untuk menentukkan kondisi minyak pelumas
yang d1gunakan dalam peralatan mekanik dan listri!... Perbandmgan
banyaknya deposit metal dari beberapa selang pengukuran dapat
menunjukkan pola keausan bagJan mesin atau balLI,;an penyebab kerusakan
tcrsebut.
Predictive Maintenance l/1- 3
Tugas Akltir KS 1701
2. Anahsa Panikel Aus (tennasuk analisa spd.1rografinya}
To:knik ini memtikberatkan pada p<!ngkajian bemuk panikeL komposist.
ukuran, dan JUmlah yang tcrdapat dalam min)ak pelumas.
E. Parameter Proses
Yang tennasuk dalam teknik pengukuran ini adalah pengukuran
tekanan dan arus listnt.. . Pengukuran im dapat digunakan untuk memonnor unjuk
kerja mesin sepeni daya dan effisiensi.
F. lnspeksi Visual
Merupakan satu-satunya teknik Predictive Maintenance yang paling
murah. Dalam bebcrapa kasus, inspcksi visual justru menemukan masalah yang
penting yangjustru terlewatkan oleh teknik perawatan prediktiflain.
3.2. Pengukuran Sinyal Getaran
3.2.1. Oasar-Dasar Sinyal Gctaran
Agar dapat mcmbahas sinyal getaran tersebut secara kuantitatif maka
terdapat tiga hal yang mendukung hal ini, yaitu :
A. Parameter Gctaran
Bcsaran ini dapat diukur dengan menggunakan sensor getaran yang
tcrsedta dtpasaran dan sensor ini dapat dibedakan menjadi :
" Sensor Sunpangan Getaran (Displacement)
,. Sensor Kcccpatan Gctaran ( Veloclly)
,. Sensor Pcrccpatan Gctaran (Accelerometer)
Predictive Maintenance Jll- 4
Tugas Akhir liS 1701
Parameter smyal getaran 1m tcrdm dari atas:
• A.mplitudo
• Frekuensi
Untuk anal isis getaran yang efektif maka perlu dipilih parameter getaran yang
tepat
B. lmpedaosi )lekanik
Dalam pengukuran sinyal getaran maka yang diukur adalah respon
struk'1ur karena adanya stimulus getaran (misalnya gaya eksitasi getaran, cacat
pada elemen rotasi, dan lainnya), sehingga yang terukur bukan gaya stimulus
gctaran (kecual i pada pengukuran fungsi transfer).
Respon getaran ini sangat dipengaruhi oleh karakteristik dinamik
struk1ur mekanik tempat pengukuran getaran berlangsung. Hal berikut ini dapat
terjadi yaitu :
• Bila respon getarannya kecil maka sulit umuk dianalisis.
• Bila respon berubah secra drastis tcrhadap frekuensui, maka perubahan
tcrsebut mengganggu pembacaan tingkat amplitudo getaran.
C. Frekucosi Pribadi (Frckuensi Rcsonansi)
Suatu struktur mekanik yang mengalami gaya eksitasi kejut (tmpucl
atau shock) akan bergetar pada salah satu atau pada beberapa frekuensi
pribadinya. Frekuensi pribad1 berpengaruh terhadap rentang frek'llensi ukur
suatu sensor percepatan a tau sensor kecepatan.
Bila frek'Uensi dari gaya cksttasi gerran sama dengan frekuen si pribadi
struktur maka terjadi resonansi yang mengakibatkan amplitudo getaran yang
Predictive Maintenance Ill- 5
Tugas Akltir KS 1701
Hubungan amara frekucnsi pribadi dengan analisis g.:taran pada
J)l!rrnesinan menyangkut uga hal yaitu ·
·:· Resonanst pada struktur karena frekuensi gaya eksitasi getaran yang
tergantung pada putaran mesin mengakibatkan perubahan tingkat
amplitudo getaran.
·:· Penlaku dmamik putaran poros-poros berubah drastis pada putaran
kritisnya.
•:• Rentang frekuensi ukur sensor kecepatan dan sensor perceptan getaran
dibatasi oleh frckuensi rcsonansinya.
3.2.2. Pengukuran Sinyal Getaran
Dalam pengkajian eksprimental umuk memahami peri laku dinamik
suntu struktur dliakukan pengukuran sinyal getaran dalam domain wak1u. Karena
itu bagian a"al sistem instrumentasi yang digunakan dalam pengukuran ini
adalah instrumcntasi yang beke!ja dalam domain wak1u dan sinyal getaran yang
terukur biasan}a adalah :
; Amphtudo getaran.
,. Bila sinyaln)a deterrnmtstik maka periode sin) al bisa diukur.
Pada urnumnya pemantauan sinyal getaran tidak dilakukan dalam
besaran rnckanik tetapi sinyal gctaran tersdebut dikonversikan dalam besaran
listrik (misal : tc:gangan li strik) agar pemantauan maupun manipulasi sinyat
(misal : pembesaran, pcnyaringan, pengolahan dan lainnya) bisa dilakukan lebih
Predictive Maintentmce lll- 6
~
Tugas Akllir KS 1701
mud:~h Untuk kcp.:rluan dtatas maka digunakan sensor getaran, alat ukur getaran
maupun alat pemantau 'isual (oscilloscope) sinyal getaran.
Instrumentasi getaran bisa dtkelompokkan dalam :
• lnstrumentast untuk mengukur le,el sinyal getaran.
• lnstrumentasi untuk anal isis sinyal getaran.
Proses anahsis sinyal gctaran dttujukan unruk mcngetahui k9mponen sinyal yang
meny usun stnyal yang tcrukur dalam domain wak1u tersebut.
Data ini bisa dimanfaatkan lebih lanjut untuk :
a. Sinyal dominan yang terdapat dalam sinyal tcrukur tcrsebut
b. Diagnosis kerusakan suatu sistcm gctaran ..
c. Kegiatan l'redlCIIW Mamlenance pada suatu unit mesin rotaSi.
E'enomena getaran, transducer getaran dan alat ukur getaran yang digunakan
dalam proses pengukuran diperlihatkan dalam gambar 3.1.
~ ......... : ... , .. , .. ~
cs=r.t.~ 10~ OJTF'\JI 1.1:::>~u~ HO ev :n~·t;:>u.U; f~O~ CURAt...r1'S ' .
O!MOO~ .. t .. J. T!O 01./TP\/i n'l.0~01f.l10N4,
TO OtSI'....ACtM!n :
sr~ .. ---~ •~
AC::CH Hl-.110 ....
Predictive Maimenance
...... ·-~
&?·····~ '-·· . . . . . .. . . ...
Ill - 7
Tugas A/..hir KS 1701
1
1 ...... .
J ;
li E <
Gam bar 3.1 Fenomena Getaran, Sensor Getaran dan Alat t:kur
lnstrumentas1 untuk anahsis sinyal getaran ini bisa melakukan proses konvcrs1
sm~al dan domam \\3\..tu ke domam frckucnst scna dapat dibedakan menjad1 :
a lnstrumentasi Analog
lnstrumemas1 untuk analisis sinyal getaran yang mengk'Unakan konsep
'·Band-Pass-fi Iter ...
b. lnstrumentas1 Digital (Dynamic Signal Analyzer atau DSA)
lnstrumcntasi pcnganalisa ini menggunakan konsep Transformasi Founcr
Ccpnt (Fast FQurier Transform).
Predictive Maintenance Ill- 8
Tugas Aklrir KS 1701
Dalam kegaatan pengukuran sinyal getaran yang berasal dan suatu
struktur dmamtl., tuj uann~a antara Jain :
a. Untuk mengctahut bt:sar ampl ituda getaran.
Besaran ini dapat dtbedakan menjadi :
,. Harga Peak to Peak
13esaran im bisa d1hubungkan dengan besamya tegangan
maksimum yang terjadi atau dihubungkan dengan celah (clearance}
yang tcrjad1 antara elemen rotasi dengan rumahnya.
,. Harga Puncak Maksimum
Besamya harga puncak maksimum yang terdapat dalam
pengamatan sinyal getaran.
,. I larga RMS (Root Mean Square)
Semua besaran pengukuran amplituda sinyal getaran tersebm
diilustrastkan dalam Gb 3.2
. \:me j
,, ·. ·:
Predictive Maintenance lJJ- 9
Tugas Akllir KS 1701
.· ..
Gam bar 3.2. Am]>litudo Sinyal Getaran
b. Untuk keperluan analisis struktur dinamik
Sinyal getaran yang tcrjadi pada suatu struktur sebenamya mencirikan
perilaku dinamik strul.l:ur terscbut karena respon getarannya tergantung
pada pcrilaku dinamik dan stimulus yang bekelja pada stuktur tersebut.
Pengukuran untuk kcpcrluan analisis struktur dinamik dapat dibedakan
menjadi
1. Pcngukuran fungsi transfer suatu strul.l:ur dinamik
Fungst transfer sebenarnya menyatakan hubungan antara stimulus
yang bckerJa pada suatu struktur dan respon dinamiknya.
lnformast yang diperoleh dari fungsi transfer ini adalah :
·:· Freku.:nsi pribadi sistem getar yang bisa dimanfaatkan untuk
mcngetahUI frekucnsi resonansi struk1ur yang bersangkutan.
·:· D~ngan metode anal isis tertentu (misal : Teknik curve-fitting
dalam domain frekuensi) maka parameter modus getar struktur
tersebut yakni : frekuensi pribadi, rasio redaman, ampl itudo
Predictive Mninte/Umce 1/1-10
Tugas Akltir KS 1701
modus gctar, massa rampat dan kekakuan rampat bisa
d1ketahU1.
Bc:saran-besaran t.:rsebut berguna dalam pembuatan model
matcmank (model teoritik) struktur yang bersangkutan atau
digunakan untuk validasi model toeritik yang telah dikembangkan
sebclumnya
2. Pengukuran spek'trum frekuensi suatu strul.."tur dinamik
Pengukuran spel.:trum frekuensi hanya mel ibatkan pengukuran
respon getaran struktur dalam domain frel..-uensi. Dalam
pengukuran ini bcsaran yang terukur hanyalah respon saja sedans
besaran stimul us tidak diketahui atau tidak teruk.ur.
Dengan menggunakan metoda analisis tertentu, lmmpulan spektrum
frekuensi yang disusun dalam bentuk peta spektrum frekuensi dapat
dimanfaatkan untuk kepcrluan diagnosis adanya cacat ataupun kerusakan
yang mungkin terJadl pada elemem-elemen rotasi dalam suatu unit mesin-
mesm rotasi (atau g.:ar box). Kegiatan penguk-uran ini biasanya dipadW.an
dengan ana !isis 1\ebisingan.
Gambar bc:nkut mcmperlihatkan akufitas pengul..-uran gctaran dan analisis
keb1singan untuk kcperluan diagnosis kerusakan
Predictive Mai11te11attce III - ll
Tugas Akftir KS 1701
- . .
\.<,..,j: .... :;v / .
I \
Gam ba r 3.3. Penguku ran Spektrum Frekuensi Lntuk Diagnosis Kerusakan
•
I .I L; 1\~ I I.I JL~ ,....,. - IU ·~ ' -~-
I
31.~ -· =!~ r ~~;;;::;:-- ~,.::;: I
:=ti l" ' - -"'_~:::- ,! ~ f I {:::
~ -~:
- -= "V'" :o I - ~- --~-~" _. .... ..-
-·-~ -o--..:: - 1- .
Gam ba r 3..1. Peta Spektrum Frekuensi Untuk Diagnosis Kerusakan
Predictive M aintemwce Ill- 12
Tugas Akltir KS 1701
3.2.3. Sensor Getaran
Dalam pengukuran getaran, pemilihan jenis sensor yang digunakan
tcrgantung pada :
a. Jenis Amplitudo gctaran yang akan d.iukur.
Misal : Amplitudo simpangan sinyal getaran
Amplitudo keccpatan sinyal getaran
Amplitudo percepatan sinyal gctaran
Pada bcberapa instrument penunjang misalnya : charge amplifier
terdapat fasilitas untuk mengubah sinyal percepatan menjadi sinyal
kecepatan ataupun menjadi sinyal simpangan getaran. Fasilitas berupa
rangkaian integrator yang terdapat dalam instrument terse but.
b. Lebar daerah frekuensi pengul.:uran
Bila sinyal getaran tersebut mengandung sinyal-sinyal frekuensi
rendah sampai tinggi, maka pengukuran dengan transducer simpangan
cenderung sensitif untuk sinyal-sinyal freJ.:uensi rendah sedangkan
pengukuran dengan transducer percepatan (tergantung pada jenis
transducemya) cenderung scnsitifuntuk sinyal frekuensi tinggi.
Pedoman yang bisa digunakan dalam pengukuran sinyal getaran adalah
pemakaian jenis transducer yang bisa menghasilkan spelo."trum
frekuensi sedatar mungkin
If
Predictive Mainte11a11ce Ill - 13
Tugas Akltir KS 1701
T ransducer Simpangan
I. Transducer Sentuh
Untuk pengukuran amphtudo getaran secara mekanik dapat digunakan
semacam "Dial-Indicator" )ang ujung stilusnya disentuhkan pada permukaan
yang bergetar
2. Transducer Eld.tnk Tidak Menyentuh
Prinsip kerjanya berdasarkan pada efek eddy-current dengan cara
mcnggunakan sinyal sinusoidal frekuensi tinggi (3 MHz). Gerak relatif poros
tcrhadap permukaan sensor ini mengubah besar energi efek eddy-current
terscbut yang mcmodulasi sinyal sinusoidal ini. Dilengkapi dengan
oscillator/demodulator untuk mendemodulasi sinyal diatas sehingga
menghasi lkan sinyal keluaran berupa tegangan listrik yang sebanding dengan
gerak relatif poros. Transducer jenis ini disebut juga Probe Eddy Current
atau Probe Proximity.
Transducer Simpangan
Transducer mi terdiri atas massa seismik berb:umparan listrik yang bergerak
dalam medan magna sedemikian rupa sehingga mampu mengukur amplitudo
kecepatan getaran
Accelerometer (Tipc Piezoelectric)
Accelerometer adalah jcnis transducer yang umum digunakan dalam pengukuran
sinyal getaran. Transducer ini biasanya menggunakan efek Piezoelectric, yakni
Predictive Maintenance Ill- 14
J
Tugas Akhir KS 1701
timbulnya muatan listnk pada pennukaan keping kristal Piezoelectric karena
adanya tekanan )ang bekerja pada pennukaannya. Karena menggunakan konsep
Piezoelectnc maka transducer digunakan bersama dengan ··Charge Amplifier"·
VlbttiOI'( fo•tt 1 cl•"" $P11"'0 ,,.to• •
compress ion ·ryp e
. ·-·--·
,._ 1rtQ..,t i"'C'f'
"'""'
I "IIOI'UI\(1
F" o"''"''
'"' ·~" Fr~<.:uen:y l hQw• ncy . \omot
-.::1
~
" "
Genera l Purpose Types
\ •• \0 pC,••u-l
tO t o SO''""'""" Ole,2000kl
i\:1iniatu re Types·:' .. . .. ·. :'~ . . ... S• n •iti...-ht: · • • :, •. 0.0$ 10 0.3 ,elm•-~ . WtiQ"'~;· ' ·:.' •. ~· 0.4 10 2 onmm~•
•· F-lf:v• "C'f R u'O·,~} t lO 25000 HI
O :her Type~
for tro•• •• l m•thn • M t l''l\1
J F~o bv;.donr; t i'ICI Oll'l fl ' ""';lwl ol .. ibr l t••"~
"''''"'''""''~'""•
~ f.o• ,., ,. l'ol<;l\ tt!OC• I'Pioii J!ollt"'• l'llt
'1 ouo •.tPo/11 1100004 ~))
~_!----~~~~~~·~-:·~·~=~::~--~
0.004 I"C ' '"'-:
100
'. ' :'
Cam bar 3.5. Rancan~:an, Tipe dan Daerah Frekuensi Accelerometer.
Predictive Maintenance III- 15
Tugas A khir KS 1701
Adapun tahapan dalam pemilihan sensor getaran adalah sebagai
berikut :
Tahap I : Tentukan obyek ukur yang diinginkan.
Tahap 2 : Pemmbangan lmpedanst Mekanik.
Setelah melewati tahap 2, maka sensor getaran yang d1pilih dapat
berupa : Sensor simpangan, atau sensor kecepatan dan sensor percepatan
getaran.
Tahap 3 : Pertimbangan Frekuensi.
Dalnm kasus ini pemilihan sensor getaran atas pertimbangan frekuensi
adalah sebagni berikut :
./ Bila frekuensi obyek ukur diatas I 000 Hz maka digunakan accelerometer .
./ Bila frekunsinya berada antara I 0 Hz sampai I 000 Hz maka dapat digunakan
sensor atau accelerometer.
Hal ini diperlihatkan dalam gambar 3.6.
! ~ "" ....
5
" =-f~ .. Ct ~· ;I ~: .... . ' e,;ol
•••
Gam bar 3.6. Sinyal Percepatan, Kecepatan dan Simpangan untuk AmpUtudo
Getaran Tertentu.
Predictive l'daintenance Ill- 16
Tugas Akhir KS 1701
Tahap 4 : Penimbangan pemakaian sensor kecepatan dan percepatan getaran.
a. Pemakaian sensor kecc:patan getaran.
• Rentang frel..uensi penguk-uran relauf Iebar untuk pemantauan sinyal
gc:taran karena adanya cacaVkerusakan.
+ Selama pcngukuran sensor dtpegang dc:ngan tangan
+ Putaran mesin relatif rendah (kurang 1200 rpm).
+ Obyek uji jauh lebih besar daripada sensor kecepatan.
b. Pemakaian accelerometer.
• Frekuensi obyck ukur diatas 1000Hz.
+ Pengukuran fungsi transfer struk-tur.
+ Sistem pengukuran terpadu yang memerlukan sensor berumur ke~a lama
(lebih dari dua tahun).
+ Untuk pengukuran pada lingkll!lgan yang bersuhu relauftinggi.
Langkah selanjutnya setelah pemilihan sensor getaran adalah
pemasangannya pada peralatan atau struklltr Jumlah sensor yang digunakan
tergantung pada .
• Kritis tidal..nya peralatan tersebut dalam rangkatan proses produksi
diinstalasi terscbut. Semakin krills pcralatan terscbut maka jumlah titik
pemantuan getaran semakin banyak sehingga jumlah sensor getarannya
menjadt ban} a!..
• Bia}a untuk perawatan ataupun penggantiannya. (Pertimbangannya serupa
dcngan pertimbangan butir diatas).
Predictive Maintenance l/1-17
Tugas Akhir KS 1701
Sensor getaran dipasang pada bag~an-bagian peralatan yang cukup kaku untuJ..
menghindan elek resonansi lokal bagian tersebut. Pemasangan sensor getaran
harus meng~kuu petunjuk yang telah ditentukan oleh pabrik pembuat sensor
tersebut.
3.2A. Analisis Sinyal Getaran
3.2.-tl. Sinyal Domain Waktu.
Salah satu parameter getaran yaitu amplitudo getaran digunakan
sebngai ind1kator terhadap gejala getaran yang terjadi pada suatu struktur:mesin.
Bila terdapat lebih dari satu komponen getaran maka analisis sinyalnya dalam
domain waktu menjadi lebih rumit. Gambar 3.7 berikut memperlihatkan adanya
dua sinyal sinusoidal yang berbeda frekuensinya sehingga kombinasi keduanya
menghasilkan smyal getaran dalam domain wal-.111 yang masing-masing
komponennya sulit untuk diamati .
l-f\~(\:......L......!....(\...l. ............. v v \
"\ •
. l fl fl fl fl fl fl fl fl fl I 'JV VVVVV V __.. ,,
,,
Gam bar 3.7. Sinyal (3) sebagai kombinasi sinyal (I) dan sinyal (2).
Sinyal getaran dalam domain wahu adalah sinyal getaran yang berada
secara alami dan dapat dirasakan dengan indera peraba serta diamati dengan
instrument sederhana misalnya oscilloscope. Walaupun analisis sinyal dalam
domain wak1u untuk berbagai sinyal getaran dalam praktek, sui it dilakukan
Predictive Maintenance JJJ-18
Tugas Akhir KS 1701
namun terdapat beberapa gejala getaran yang bermanfaat diamati dalam domain
waktu.
3.2A.2. Data Domain Frekuensi.
Oalam pral.:tek tidak ada smyal getaran yang keberadaannya langsung
dalam domain frekuens1. Sinyal getaran selalu teljadi dalam domain wakw
tetapi untuk keperluan anahsts smyal getaran yang dalam domain waktu ini
dapat dikonversikan kedalam frekuens1. Ilustrasi tentang konsep data dalam
domain waktu dan dalam domain frekuensi diperlihatkan dalam gambar 3.8
gam bar (I) memperlihatkan data dalam sistem koordinat 3 dimensi yang terdiri
atas sumbu waktu, sumbu frekuensi dan amplitudo.
Gam bar 3.8. Hubungan Antnra Data Domain Waktu Deogan Domain Frekuensi.
Hubungan antara amplitudo dengan frekuensi ditunjukkan dalam gambar (2)
sedangkan hubungan antara amphtudo terhadap wakw dtperlihatkan dalam
gambar (3). Data dalam domam waktu temyata tersusun atas dua sinyal sinus
yang frekuensinya berbeda seperti yang diperlihatkan oleh data dalam domain
frekuensi. Dalam domain waktu masing-masing komponen sinyal sinus tidak
Predictive Maintenance Ill - 19
Tugas Akltir KS 1701
dapat teramati langsung sedangkan dalam domain frekuensi baik amplituda
maupun frekuensinya dapat diketahui dengan langsung.
Setiap smyal dalam domain wakru dapat dinyatakan sebagat
penjumlahan sm~al-sinyal sinusotdal yang amplituda, frekuensi dan tasanya
diketahui dalam domam frekuensi. Kemampuan ini dapat dimanfaatkan untuk
analisis sinyal getaran dalam domain frekuensi seperti yang diperlihatkan dalam
gam bar 3.9.
Gambar 3.9 Data Domain Waktu Dan Domain Frekuensi Dari Sinyal Getaran
.\lesin.
Kon\ersi sinyal dalam domain wal..--ru kedalam domain frekuensi
memperlihatkan spektrum frekuensi sinyal getaran tersebut sehingga dapat
diketahui amplituda dan frekuensi masing-masing komponennya.
Sinyal getaran dalam domain waktu tidak mampu menunjukkan smyal
getaran dengan amplituda kecil yang berasal dari cacat yang telah ada pada
Predictive Maintenance lii- 20
Tugas Akltir KS 1701
elemen rotasi Hal im disebabkan karena jarum indikator instrument getaran
penunjukannya didominasi oleh sinyal getaran yang amplitudon~a besar.
Dem1kian pula halnya bila sinyal getaran tersebut d.iamati dalam domain wal.."tU
dengan menggunakan oscilloscope seperti diperlihatkan dalam gam bar 3.1 0 .
• • .. • I! ..
~ ... " ••
~ l l:U"'
••• (\ 1\ • ' ... t. • -· ' ·-· T •<
•• • • I ~
... . ' ..... , : ... • : tO ooc .,., "': -·' . ,, . ,. ...
Gambnr 3.10. Sinyal Getars1n Dalam Domain Waktu Meoujukkao Sioyal Domin an
Saja.
Dalam kasus ini sinyal getaran dalam domain waktu hanya menunjukkan sinyal
dominan saja (skala 5 volt div.) sedangkan sinyal getaran yang berasal dari cacat
elemen rotasi dan besar amplirudonya dalam order millivolt tidak terlihat dengan
jelas.
Konversi sinyal tersebut kedalam domain frekuensi serta penggunaan
skala logantm1k unruk sumbu vertikal rnampu memperlihatk.an baik sinyal
dominan maupuin sinyal tak dominannya.
Gambar 3.11 berikut ini memperlihatkan contoh sinyal dalam domain
waktu dan spektrum frekuensinya yang umum dijumpai dalam getaran
pennesinan.
Predictive Maintenance Ill - 21
Tugas Aklrir KS 1701
.. ~ ···~ VI
v i'-(l v v l~ .....
-~~.'r'---t.\t--!,l-
.~ 1.1
"
Cum bar 3. 11 . Sinyal Domain Wakru Dan Domain Frekuensinya.
3.2.5. Penganalisis Spektrum
Dalam pengut-:uran fungsi transfer maupun pengukuran spektrum
frekuensi peranan penganalisa spektrum (Spel.:rrum Analy.:er: Dynamic Signal
Analyzer) sangat penting karena proses fl'ansformasi sin~-al getaran dari domain
waktu ke domain domam frekuensi dilakukan oleh instrument ini. Data dalam
domain frekuensi yang diperoleh dari penganalisa spektrum tersebut bisa berupa
data : amplnudo, frekuensi dan fasa yang disajikan dalam bentuJ.. spektrum
frekuensi dan speJ..'tTUm fasa. Data lainnya yang melibatkan dua sinyal adalah
berupa : fungsi rransfer, fungsi koherensi, fasa dan lainnya.
Predictive Maintenance Ill- 22
Tugas Akhir KS 1701
Penganalisa spel..trum dapat dibedakan sebagai berikut:
I) P.:nganalisa Spectrum Dengan Filler Paralel.
Penganahsa spektrum ini memiliki beberapa '·band pass filter"' analog
yang Iebar '·band"idth"nya sepeniga atau satu octave dan besaran ini akan
mempengaruht resolusi data dalam domain frekuensi.
Pada umumnya penganalisa spektrum tipe ini memiliki resolusi yang
rendah sehingga tidak cocok dipakai untuk analisis sinyal getaran, misalnya
sinyal getaran yagn bcrasal dari roda gigi, bantalan ge\inding, dan elemen rotasi
lainnya.
2) Pcnganalisa Spektrum Dengan Sweep-Filter.
Berlainan dengan pcnganalisa spektrunn filter-paralel, maka pada
penganalisa spektrum ini terdapat sebuah band-pass-filter yang frekuensi
pusatnya bisa digeser baik secara manual maupun secara otomatis dan Iebar
"band'' frekuensinya bisa diatur, misalnya : I Hz, 3Hz, I 0 Hz a tau I 00 Hz.
Dengan demikian penganalisa spektrunn ini memiliki resolusi frekuenst
yang lebih cermat daripada penganalisa spektrum dengan filter paralel. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam penggunaan alat ini untuk proses konversi sin) al
adalah pemthhan parameter pengukuran berikut :
+ Lebar daerah frckuensi pcngukuran.
+ Bandwith pengukuran yang berhubungan dengan kecermatan frekuensi hast!
proses konvcrsi data.
+ Lama waktu pengukuran.
Predictive Maintenance Ill- 23
Tugas Aklllr KS 1701
Disamping untuk proses konversi, penganalisa spek1nlm tipe ini bisa digunakan
untul.. kt:perluan analis1s yang berhubungan dengan diagnosis kerusakan elemen
rotasi Keterbatasan dalam pemakaian penganalisis spel..irum ini adalah :
,. Proses konvers1 lambat
;;.. Tidak cocok untuk sin~altrans1ent.
3) Penganalisa Spektrum Dcngan Teknik Digital
Penganalisa spktrum ini dtkenal dengan nama : Dynamic Signal
Analyzer (DSA) yang menggunakan konsep pengolahan data secara digital.
Proses konversi sinyal dari domain waktu ke dalam domain frekuensi
rnenggunkan metoda Transformasi Fourier cepat atau Fast Fourier Transform
dan data hasil konversi bisa dimanipulasi secara matematik sehingga misalnya
data bisa disaj ikan dalam skala linear ataupun skala logaritmik.
Proses konversi berlangsung sangat cepat (dalam order milisekon) dan
penganalisa spektrum ini bisa dihubungkan dengan komputer melalui GPIB
(General Purpose Interface Bus) sehingga proses pengukuran dan pengolahan
data b1sa d1kontrol oleh komputer Dengan kemampuan yang disebutkan diatas,
maka DSA cocok untuk d1gunakan dalam analisis getaran maupun diagnos1s
kerusakan peralatan.
Keuga upe penganalisa spektrum ini diperlihatkan secara skematik
secara skcma11k dalam gam bar berikut :
Predictive Maintenance 1/l-24
Tugas Akhir KS 1701
c. ?sngonaE3a dongon -· ·· . -- -----·· ··--·- ··· - ----··· a. ?engena~isa dengan =il~e~ paralel
0. ?engon.: !iso den9cn Swoep- fiJtor - ------· ·-·-..... --- ....... . ··---·- - --··--- .... _ ---.......! ~- ?e ngan!lisa cengan s~eep-=ilter
c . Dynamic Signal An::lp er
c. Dynaroic Signal Analy zer
Gam bar 3.1 2. Tipe Penganalisa Spektrum
Predictive Maintenance Ill - 25
Tugas Akhir KS 1701
BAB IV
METODOLOGI DAi'i INSTRlJ~IENTASI
~.1. Spesifikasi fnstrumentasi t:tama
Pada percobaan ini peralatan yang digunakan untuk mendeteksi sinyal
getaran adalah Machinery Analyzer MODEL 2120 produk dari CSI. Alat ini dapat
menyimpan maksimal 300 titik pengukuran dalam sekali percobaan pengukuran
dan ukurannya ringkas sehingga dapat dibawa ke mana-mana (portable). Prins1p
kerjanya sama dengan Dinamic Signal Analyzer (DSA). Untuk pengolahan data
hasil pen!,rukuran di lapangan dibantu oleh sebuah software yaitu Alaster Trend
For Windows Uvmg MiWm yaitu sebuah paket software untuk aplikasi
RBMiPDY!.
Percobaan pengukuran dilakukan pada feed water control valve yang
dibuat oleh MASONEllAN dari Cockeriill Mechanical Industries (CM.l),
spesitikasi utama dapat ditunjukkan di bawah ini :
• Designation : HP Feed Water Control Valve
• Size Diameter : 100 mm
• Body Type : Control Valve
• Pipe Diameter Thickness: 168.3/1-U
• Operator Temperature: 138 °C
• Design Pressure : 146 kg.'cm=
• Design Temperature: 305 °C
• Manufacture Name : MASONEILAI"l
Metodologi Dan lnstrumentasi IV - 1
Tug as Aklrir KS 1701
• Tag : LAB20AA005
• Specification Sheet: 41000
• Valve Size;cv: ~U 100 (4 .. ) cv 95
• Fluid: Water (Liquid)
• Critical Pressure (kgf/cm2 a) : 225.5
SERV1CE ML"l ~ORMAL
CO:\"DITIO~
I Flow Rate ( t·h) 123 182 I I
r [nlet Pressure (kgf.'cm- g) [ 19 102.5
: Outlet Pressure (kgfcm- g) 49 78 I I Pressure Drop (kgf.'cm-) 70 24.5
I Temperature (~C) 138 138
I Gf 0.9299 I 0.9299
f Viscocity (cpo) I
r Fl 0.936 0.933
1 Inlet Velocity(mfs) 5.5 8.2
I Outlet Pipe DN (mm) 150 150
' r Thickness ( mm) I 14.20 I 14.20
! flo\\; ng Condition I
I Subcnt subcrit I
I Calculated Cv I
17.87 44.78
f Inlet Velocity (mfs) 5.5. 8.2
Metodologi Dan lnstrumentasi
OTHER DESIG:-i I I
192.5
99 145
91
8
138 149
0.9299
i 0.905 I
' I 8.7 l
I 150
I 14.20
' Subcnt
I I
I 83.34
' 8.7 I I
I
IV- 2
Tugas Akhir KS 1701
Sound Level (dBA)
Signal (0 '0)
85.2
18 8
80.0 73.0
47.1 87.7
Sedangkan skema pengujian control valve dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Potongan A - A Left ~
,-¢-_-~ ~ 3 Do"'nmeam A
By pass valve
Potongan B • B
X---+-~---------~~= B_j L'pstream 3
Right
Gam bar 4.1 Skema Pengujian Control Valve
Keterangan : Titik pengukuran ke - 3 tidak dapat dilakukan karena tidak dapat
dijangkau oleh stick pengukur.
4.2. Prosedur Percobaan Dan Pengukuran Control Valve
Untuk mengetahui apakah control valve dapat diprediksi melalui
level getaran yang ditimbulkan pada dinding pipa yang berada didekatn~ a maka
dilakukan pengujian langsung pada control valve. Data percobaan akan diolah
untuk mendapatkan karal..:teristik control valve yang berupa SPL dan
perbandingan grafik antara sebelum dan sesudah overhaul. Pengujian dilakukan
di PT. PLN Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa - Bali II Gresik khususnya di
sistem instalasi turbin uap-nya.
Metodologi Dan lnstrumentasi IV- 3
Tugas Akhir KS 1701
Langkah - langkah pengambilan data adalah sebagai benkt :
a. Tahap persiapan
I. Sebelum diadakan pengujian perlu menetapkan kondisi operasi control valve
yang layak dengan operator , baik di lokasi pengukuran maupun di Central
Control Room (CCR). Menurut log sheet Unit Steam Turbine dan HRSG
diketahui bahwa beban listrik hampir konstan pada pukul 09.00 hingga
pukul 11.00 setiap harinya. Sehingga ditetapkan bahwa pada '~aktu tersebut
merupakan kondisi yang paling baik untuk dilakukan pengukuran secara
bersamaan.
2. Menyiapkan tabel untuk pencatatan percobaan pengukuran seperti sebagai
berikut :
• Tanggal
• Q
• Level valve
• Tekanan
• Temperatur
• Unit
3. Menyiapkan peralatan machmery ana!y:er model 2120 besena stick
pengukur guna menembus instalasi yang diuJ.:ur.
4. Melakukan set up terbadap machinery analyzer untuk delapan pengukuran
yaitu pada empat titik pipa di sebelah upstream disebut "right'" dan empat
titik pipa di sebelah downstream disebut "left" dari control valve. Untuk
menjaga sensitifitas machinery analyzer terhadap perubaban perilaku
Metodologi Dan Instrumentasi /V - 4
Tugas Aklrir KS 1701
dinamik srru.J..'tllr control valve maka dJlak'Ukan penguk<~ran low frequency
dan high frequency.
5. Melihat karru kerusakan ketel untuk ketiga blok di ruang kontrol , dan
insrrumen diputuskan bah\'a :
• CV HRSG 1.3 sudah lama belurn diperbaiki
• CV HRSG 3.2 baru diperbaiki
• CV HRSG 3.3 sudah lama belum diperbaiki
b.Tahap pengukuran
I. Sebelumnya perlu dilakukan BAM Test , yaitu suatu pen~:ujian yang
dilakukan untuk memperoleh frekuensi natural dari control valve dengan
cara memukul-mukul berkali-kali dengan kecepatan konstan dengan
konsrruksi control valve yang kemudian direkam pada machinery analyzer
diambil fn • 850 Hz.
2. Pengukuran nyata parameter getaran dilakukan untuk pengukuran selama
em pat kali untuk control valve unit 1.3 ; 3.2 ; dan 3.3. (lihat gambar 4.1.).
-'.3. Sek.ilas Teo tang Master Trend for Windows
MasterTrend merupakan teknologi multi paket softv..-are analisis yang
dirancang untuk digunakan bersama dengan Computational System Incorporated
(CSI), Machinery Analyzer dan peralatan koleksi data lain. MasterTrend terdiri
dari perlengkapan terpadu program software berbasis MS-Windows. Konfigurasi
dalam MasterTrend, seperangkat sistem komputer, beserta dengan peralatan
MPindnlnui Dan Jnstrumentasi /V - 5
Tugas Aklrir KS 1701
koleksi data, yang menyusun Hardware dan software monitoring dan anal isis yang
dibutuhkan untuk program RBM (Reliability Based Maintenance).
Fungsi YtasterTransfer dibagi dalam 3 kategori umum:
• RBM Database Administration - Mendefinisikan struktur database,
daftar isi dan bagaimana men-set up nya.
• Diagnostics dan Reporting - Memplotkan tampilan dengan setting up
dan membuat Japoran.
• Proacti\e dan Data Entry - Program tambahanibantu mencakup menu
pilihan MTWf.\1111.
Semua modul individual yang terdiri dari MasterTrend merupakan menu yang
dikendalikan dan dengan mudah diubah antara satu sama lain untuk membentuk
paket software terpadu CSI menawarkan kepada mereka dalam 3 paket sofuvare :
MTWIND I. MTWIND II, dan MTWIND 111. Beberapa program didapat secara
terpisah dan d1tambahkan pada MTWIND I.
/V-6
Tugas Akhir KS 1701
BAB V
A:'\ALISA DAN PEMBAHASAN
Hasil pengujjan control vahe ditampilkan dalam bentuk-bentuk tabel-tabel
dan grafil. •. Semua grafik dalam tabel dilampirkan pada laporan ini. Pada bab ini
akan dibahas tentang kemungkinan dipakainya machinery Analyzer Model 2120
sebagai a1at pengukur getaran control valve. Untuk selanjutnya dikembangkan
aplikasi program perawatan prediktif untuk memprediksi tingkat kerusakan
control valve.
I. Data-data getaran yang diperoleh dari percobaan pengukuran dikonversi ke
satuan dB. Untuk konvcrsinya digunakan rum us (khusus untuk pipa 4 inch)
SPL .. 10 log (6 x 1013 a2/t2)
dimana :
a • acceleration (G-s)
f - frekuensi (Hz)
Contoh :
S T pengukuran ptpa CV HRSG 1.3 PCV 1.3 - R 12 Right l Low Route
spectrum 31 Januari 2000, jam : 10 19.36
B ~ " SPLut..IIK ~ 10 log(6 x 10 a•ff')
,. 10 log (6 x 10n 0.0\819ll1042.5l)
~ 42.617 dB
Untuk memp.:nnudah analisis data, semua data ditampilkan kc dalam bentuk
tabcl (lihat Iampi ran A)
Ana/isa Da11 Pembahasa11 V- 1
Tugas Akllir KS 1701
2 Menentukan SPL. berdasarkan dcsain konstruksi control valve dengan
menggunakan rumus
SPL 10 log CV .,. 20 log 6p - 30 log (t) - 70.5
dimana .
W • Laju Aliran (lbthr, 1000 kg/hr)
Gf - Gas Specific Gravity
6p • Pcnurunan Tekanan (psi, bar)
t = Tebal Dinding Pipa (inches, mm)
Contoh:
Kondisi saai pengukuran di lakukan, data pada Central Control Room didapat :
Q - 149 ton/h
6p I 16 kg/em:
1 .. 14.2 mm
SPL = 10 log 1.16 149 \1(0.9299 x 116).,. 20 log 116- 30 log 14.2 +
70.5
= 89 433 dB
Dan selanJutnya scmua data ditampilkan dalam bentuk tabel (lihat Iampi ran A)
3. Kcmudian membandingl..an data-data hasil pengukuran dan hasil perhitungan
dalam bentuk grafik-grafik yang dapat dilihat pada Iampi ran A, dimana sumbu
x adalah pengukuran ke -,sumbu y adalah SPL dengan unit dB. Dari sebagian
besar gram.: mcmpunyai karakter trend yang hampir sama antara hast!
pengukuran menggunakan Machinery Analyzer dengan hasi l perhitungan
Analisa Dan Pembalwsan V-2
Tugas Akhir KS 1701
menggunakan rum us yang bcrasal dari desain kontruksi control vah·e (gambar
I, gambar 7, gambar 10, gambar ll,gambar 12, garnbar 16, gambar 17,
gambar 21, gambar 25, gam bar 27, gambar 29, dan gam bar 3-1).
Dan scbagian lagi masih belum memuaskan untuk dilakukan pengambilan
kesimpulan. Hal ini disebabkan oleh kendala-kendala sebagai berik'llt :
,. Penggunaan stick pengukur akibat adanya isolasi yang menyelubungi
permukaan control valve. Yang paling bagus memakai magnetic holder
karena dapat menempel dengan kuat sehingga tidak mudah goyah.
,. Kctcrgantungan pcrcobaan pengukuran terhadap operasi control valve
dalam mcmenuhi kebutuhan sistem instalasi. Jadi parameter-parameter
yang ada semuanya berubah terhadap wakru tergantung beban listrik yang
dibutuhkan oleh konsumen seperti kapasitas (Q), level valve (%), dan
tekanan (P).
4. Dalam mengaplikasikan alat tersebut untuk rujuan perawatan prediktif pada
control valve yaitu sebuah program yang dikembangkan atas dasar suatu
hipotesa bahwa suatu peralatan hanya diperbaiki dan diganti bila peralatan
tersebut berada pada suatu kondisi dimana kerusakan yang menyebabkan
b1aya ungg1 hampir tCrJadi, maka perlu dilak'llkan pengolahan data kembali
dengan langkah-langkah sebagai benkut
,. Dari data-data yang telah di tabelkan dalam larnpiran A dibuat gratik
dcngan sumbu x scbagai hari dan sumbu y sebagai SPL dengan unit dB
(Lihat lampiran A)
Analisa Dan Pembahasan V-3
Tugas Akflir KS 1701
BAB Vl
KESIMPULAN
Dan hast! anahsa karakter trend antara grafik SPL perhitungan dan SPL
pengukuran ada bcberapa kcsamaan trend line sehingga Machinery Analy.ter
dapat dtgunakan sebagat alat ukur getaran yang disebabkan oleh kebisingan ahran
dengan catatan bahwa peralatan tersebut di set up pada low frekuensi 0 - 3000 H1.
dan high freku<!nsi 0 - 8000 Hz. Seperti kita ketahui bahwa HP Feed Water
Control Valve bekerja pada kapasi tas. tekanan serta kecepatan yang ti nggi ,
sehingga menghasi lkan frekuensi bunyi atau getaran tinggi .
Dilihat dari titik puncak tertinggi daJam setiap pengukuran maka dapat
dipastiJ..an bah,,a getaran hnggi yang tel)adi bukan akibat peristiwa resonansi
karena freJ..uensi amplitude tcrtinggi tidak sama dengan frel-:ucnst naturalnya
rnelamkan mumt aktbat llutda yang menumbuk valve plug.
Dari pcrbandmgan kondisi HP Feed Water Control Valve antara sebelum
OYerhaul (pada HRSG I 3 dan 3.3) dan setelah o"erhaul (pada HRSG 3.2) sena
setelah dlbandtngkan dcngan standar kebisingan yang dikeluarkan oleh OSHA
gutdchne, maka J..ebtsmgan control ,·alvc masih di bawah standar yang diijinkan
sehingga bel urn perlu dtlakukan overhaul
Kesimpulan VI- I
Tugas Akhir KS 1701
DAFTAR PUSTAKA
Arant. J. B . Htlll 10 ( 'ope wuh ( 'ontmll'alve Nmse, Instrumentation Technology.
March 1973
13agmsna K, Abtdtn Z dan Mahyudm A.I, l'redtctn:e Maintenance Dengan 1iJptk
Tekmk /'(!llgukuran, Laboratorium Dinamika - llmu Rekayasa Pusat Antar
Um"c:rsitas. ITB, 1994
1-irmanto, A dan San, ll.S, l'enerapan Predtcttve Mamtenace Di PL7'U Cirestk,
PT. PLN (Persero) Pcmbangkitan Dan Penyaluran .lawa Bagian TimLLr Dan Bali
St!ktor Grc~ik, Oktobcr 1994.
Moedj tono. < 'ontrol l'ulw St:mg Oan Calculation , Disajikan Didalam Program
Bimbingan Prol't!si Sarjana Teknik XI Tahun 198711988 Di Pertamina Untl
Pengolahan IV Ctlacap.
Sl.ou~en, P L, l'alve Hum/hook, Valtek International, Me Graw Hill. 1998.
Sch11acbe, M J. ,\/adunar J 'thrcmon Ana/pt.> us A Planning Tool for Shtp< In A
rtw !'ear .\lumtemmc:e l.tje ()de, 1\aval Engineers Journal, Fchruat') 1980.
I he Eduors of Instrumentation lcchnolog), lnwrume/llalton & Control Sy.\lem
Engmeermg Ham/honk
llofmann, S.L, l 'thratton A11<1~\ It\ for l'rew:llttve Alamtenu11Ce: A clas.\lcal Ca.<<!
Jf,tot) , \!!anne technology, Vol. 24 No.4, October 1987.
Daftar Pustaka xiv
Tabell S.T Pengukuranl'ipa CV IIRSG 1.3 Right I(Low)
Ptnj!ukuran kt- Kapuit•s Q (ton/h) Accoltration a (G-s) Frekuensi f (Hz) T ek11non (Kjifcm2) S I'L Ukur (d 0) S PL llit (dO)
I 149 0018 19 1042.5 II(; 42 616<>4~2 1 89.43248084 2 148 0.02209 1237.5 63 42 81452267 85.42647372
3 161 004639 1095 113 50 32171757 89.59818373 4 151 0.05671 1098.5 114 52 03870422 8937709057
T abd 2 S.T Ptngukuran Pipa CV II RSG 1.3 Right I (Hight)
Pengukuran k.,_ KapasitM Q (ton/h) Arctltl'21ion a (G-s) Frtkuensi f (Hz) TekAnan (Kg/cm2) SPL IJkur (dB) SPI. Hit (dR)
I 149 0.06177 7490 116 36 10742818 89 43248084
2 148 0.08984 7510 63 39 33810863 85 42647372
3 161 0 07666 1090 113 54 7243588-1 89.59818373 4 lS I 003687 7400 114 31.73034086 89 37709057
TabeiJ S.T Pengukuran l'ipa CV IIRSG 1.3 Right 2 (Low)
Pen~ukurau ko- Kapasitas Q (I on/h) Atrtlorotion • (G-s) Frtkuensi f ( Uz) Tekanan (Kl!fcm2) Sl'L IJkur (d O) S PL Hit (dO)
I 149 0 02429 1072.5 116 44.882 11678 89.4 324 8084
2 148 0,02893 1080 63 46 34000607 85.42647372 3 161 001929 900 113 44.40330687 89.598 18373 4 151 0.03027 1080 114 46.7332858 1 89.37709057
Tabel 4 S.T Pcngukuran Pipll CV II RSG 1.3 Righi 2 (]light)
Prngukuran ke:- K•r•sita• Q (ton/h) Acctleration • (G-s) Freknensi f (Hz) TekAnan (KK/cml) S PI. Ukur (dO) S I'L Hit (d O)
I 149 0.0564 7300 I 16 35 54063738 89.43248084
2 148 0.06783 7480 63 36.93 191689 85.42647372 3 161 0 02673 7000 113 294 1953088 89.59818373 4 151 0.0376 1060 11•1 48 7791521 89 37709057
Tabd S S.T l'tngukuran l'ipa CV HRSG 1.3 Right 4 (Low)
Ptngukuran kt- Kapasitu Q (ton/b) Acceleration a (G-s) Frekuensi f (Hz) Tekanan (Kglcm2) SPL Ukur (dB) SPI. Hit (dB)
I 149 001721 1192.5 116 40 96796216 89 43248084 2 148 0.01697 1185 63 40.90078234 85 42647372
J 161 0.0 1697 1050 113 41 95136337 89.59818373 4 151 0.02173
- . 1185 114 .43~04834002 . 89.37709057
-- -·-- ------- --
Tabtl 6 S.T Prngukuran l'i1>a CV HRSG 1.3 Right 4 (Hight)
Pcngukuron ke- Kopas ita~ Q (ton/h) Acceleration a (G· s) Frekuensi f(H•) T e.kanan (Kg/cm2) S PL Ukur (dB) S P{. IIit (dB) ' I 149 0.03394 7690 116 30 67722247 89.43248084 '
2 148 0.03394 7690 63 30.67722247 85 42647372 3 161 004028 7290 113 32 62875118 89.598183 73 4 151 0 129 7256.5 114 42.77876272 89.37709057
- - -- . --
Tabd 7 S.T Pengnkuran Pipa CV URSG 1.3 urt I (Low)
Penl{nkuran ke- Knpasitas Q (ton/h) Acceleration a (G-s) Frekuens i f(Hz) Tekonan (Kglcm2) SPL Ukur (d B) SPL Hit (dO)
I 149 0.03 113 1095 116 46.85681253 89.43248084 2 148 0.0 1147 577.5 63 43 74174109 85.42647372
3 16 1 0.0 1782 750 II) 45.29844 123 89.$98183 73 4 15 1 0.0 11 23 720 114 41.6424577 89.37709057
... Tabtl8 S.T Pengukurau l'ipa CV JLRSG 1.3 Left I (lligh t)
Ptngukur:ln kt- K•positas Q (ton/h) Acctltration a (G-r) Frekuensi f(Hz) Ttkanon (Kg/cm2) SPL Ukur (d B) Sl''L Hit (oJU)
I 149 0.04712 1100 116 50 41776444 89.43248084
2 148 0.02612 6800 63 294707977 85 42647372 J 161 0 02637 760 113 48.58744325 89 59818373 4 151 0.02161 6820 114 27.79892035 89 37709057 -,
Tabel 9 S.T Pengukuran l'ipa CV IIRSG 1.3 Ldt 2 {Low)
Pf'ogukuran ke- KapuitAS Q (ton/h) Ar<rlerotion a (G-s) Fr~kueJJsi f(llz) Trkanan (Kg/cm2) S l'l- Ukur (dO) S PI. llit (dO)
I 149 0.05469 1177.5 116 5 1 12045266 89 43248084
2 148 005298 1087.5 63 5 1 53516627 85 42647372
3 161 0.01 105 1072.5 113 38 04081205 89 59818373
4 151 0.02112 1065 114 43 72839863 89 31709057 - -- -·--
Ta.btl 10 S.T Penguk.uron l 'ipa C V IIRSG 1.3 LeO 2 (Uight)
Pengukuran ke- Kapasitas Q {ton/h) Acceleration a {G-s) Frekuensi f (Hz) Tek.anan {K!'/cm2) SPI. Ul<ur (dB) SPI. Hit (dB)
I 149 00564 1180 116 51 36945444 89 43248084
2 148 0 04364 7310 63 JJ 1008598 85 42647372
3 161 0.03149 6990 I 13 30 8554222 89 59818373
4 151 0.05215 7014.4 I 14 35.2067882 89 37709057 - - -- - --·---- - --····------·----·
Tabtl II S.'f l'engukuran Pipn CV II RSC 1.3 Left4 (Low)
Ptngukuran kt-"- Knp11sit .. Q (ton/h) Accrlrration n {G-s) Frekuemi r(Hz) Tekanan {Kglcm2) S l'l. llkur (dO) S PI, Hit (dO) '
I 149 0.02246 1177.5 116 43 39048923 89 43248084 '
2 148 0.02319 1102 5 63 44.2399555 1 85 42647372
J 161 0.04297 1102.5 113 49.5972476 1 89 598 18H3 . 4 151 0.0 II 18 1166.5 114 48 73754449 89 37709057
Tabel 12 S.T Pengukuron Pipa CV II RSC 1.3 Ldt 4 (H ight)
Pengukunm ke- Kopas itas Q (ton/h) Accrltra rion n {G-s) Frekuensi f (Hz) Tek.anan {Kg/cm2) SPL Ukur (dO) SPI.. Hit (dO)
I 149 0.06445 7510 I 16 36 4531722 89 43248084
2 148 0.03906 6900 63 32 83917547 85 42647372 '
3 161 0.07129 1100 113 54.01423109 89 59818373
4 151 0 0437 7280 114 33 34851366 89 37709057
'fa bel 13 S.T Pengukurnn l'ipa C V II RSG 3.2 Right I (Low)
Pen~ukuran ko- Kapasitas Q (tuuno) Arrelrration a (G·s) Frekuen•i f( Hz) Trknnan (Kg/cml) S l'l. IJkur (dll) S I'L II it (dll)
I 135 0.0083 1732.5 115 31.18960949 88 94755361
2 11 3 001904 1065 117 42 82785923 88 28732068
3 116 003418 1125 119 47 43390322 88 51153264
4 136 0.03777 10996 116 48 49975758 890J600n4 ----
Tabd 14 S.T Pengukuran l'ipa CV IIRSG l.l Right I (Higbt)
Ptngukunan k,.... KaJoasita< Q (ton/h) Arctloration aCC"r s) Jirekuensi f(Hz) Tekanan (Kg/crnl) SPL llkur (dO) S l'l . llit (dill
I 135 008594 7 160 115 39.16715904 88 94755361
2 113 0 119 7120 117 42 24285186 88 28732068
3 116 0.1 741 0 119 40.38514834 88 ~1153264
4 136 0 04761 7530 116 33.79957661 89 03600724 - --- ---
T abcl15 s:r l'en~:ukumn Pit>• CV HRSG 3.2 Right 2 (Low)
Pengukuun ke-- Kap11situ Q (touno) Arreleralion a (G-s) Frekuensi f (Hz) Tekannn (Kg/cm2) SI'L Ukur (dO) S PL II it (dll)
I 135 0.02551 1065 liS 45.36872952 88 9475536 1
2 11 3 0.0 166 1072.5 11 7 4 1.57572825 88 28732068
3 116 0.05981 1065 119 52 7699964 88 51153264
4 136 OOOSM 1065 116 35.93458338 89.03600724 -- -·---
Tabel 16 S:r Pengukuranl'ipa CV IIRSG 3.1 Righl2 (Uight)
Pe.ngukuran kt-- K•i>•sitas Q (ton/h) Accelerotion a (G-s) Frekuensi f(Hz) Tekanan (Kg/cm2) SI'L Ukur (dll) 5 1'1. Hit (d O)
1 135 0.06543 6980 115 37 2 1994246 88 94755361
2 113 0.09473 6780 117 4068666937 88 28732068
3 116 007666 7010 119 38 558 ~2844 88 51153264
4 136 0 0664 1 6990 116 37.33663859 89.03600724 - -- ·- -
Tabd 17 S.T Pengukuran Pipa CV HRSG 3.2 Right 4 (Low)
Ptn~uku,.n k("o- Kapasilas Q (ton/b) Aoceleration • (G-s) F~kuensi f (II'<) Trk.1n•n (K!tftrn2) SI'L Ukur (dD) SPL II it (dll)
I 135 0 04053 1065 115 49 39005242 88'l4755361
2 I ll 0 01367 2985 117 JO. '>97Q9609 88 28732068
1 116 0 024 17 1185 119 43 97267851 88.51153264
4 136 0.052 1068 116 SUJOI5432 89.03600724 --- -------- - - -- - --------------
Tabcl 18 S.T l't•nguku rnn Pipn CV II RSG 3.2 night 4 (llight)
Penguku ran kr- Knpasitns Q (to n/h) Acctleration n (G-s) Frekuensi f (Hz) Tekannn (Kltfcm2) SI'L Ukur (dD) SPL Hit (d R)
I 135 009131 7430 115 39 57210308 88.94755361
2 113 0 169 7500 117 <14 83802133 88 28732068
3 116 0.08838 7190 119 3957401464 88 51153264 4 136 005176 7160 116 34 96313741 89 03600724 I
--·-····--- --· ----------
Tabd 19 S."l J'engukuran Pipn CV HRSG 3.2 Lert I (Low)
Pen)!ukurnn kt- Kapnsitas Q (ton/h) Acctlerntion n (G-s) Frekuensi f (Hz) Tekanan (Kg/cm2) SI'L Ukur (dB) SPL Hit (dR)
I 135 0.02344 1147.5 115 43.98561077 88 9475536 1
2 113 0.01056 1927.5 117 32.554903 13 88.28732068
3 116 0.01349 1072.5 119 39.77380548 88 .5 1153264 4 136 0.03467 1087.5 116 47.85200402 89.03600724
Tabd 20 S.'f Pengukuran Pipa CV HRSG 3.2 Ldt I (Jiight)
Pengukurnn ke- K•p:tsitas Q (ton/b) Acceleration • (G-s) Frekuensi f (lh) Ttk.•n•u (Kltf<ml) SPL Ukur (dll) SPL ll il (dB)
I 135 003149 1080 115 47 07649061 88.94755361
2 113 0 201 7430 117 46 42565738 88.28732068 '
J 116 0.05957 7340 119 35 96814331 88 51153264 4 136 0.0437 6560 116 34.25306446 89.03600724
-- --·--
Tabd 2 1 s:r l'tngukurlln Pip11 CY II RSG J.2 Ltfl 2 (Low)
Pcngukuran kt- Knpnsilas Q (lonlh) Arcdrralion a (G-s) F~kucnsi f (Uz) Tck•nnn (Kg/cm2) S I'L IJkur (dU) S PL llil (dU) ,
I 135 0.01953 930 115 44 2258984 88 94755361 2 113 0 02991 832 5 117 48 89015592 88 28732068 J 116 002454 1020 119 45 40700024 88 51153264 4 136 00188 11775 116 41 84545117 8903600724
Tabel22 s:r Ptngukuran Pipa CY II RSG 3.2 Left 2 ( Hight)
Pen~ukuran ke- Kapasilu Q (lonlh) Aarlcralion a (G-s) Frckut-nsi f ( l iz) Ttkanan (KI:fcm2) S PI. Ukur (dll) SPI. IIil (dll)
I 135 0 05298 7240 115 JS 06898026 88 94755361 2 113 0 06689 6920 117 37 48661453 88 28732068 3 116 0.07861 7050 119 38.72728609 88 51153264 4 136 0.04662 7693.4 116 33.43059162 89.03600724
Tabell3 S.'l' Pengukuran l'ipa CY IIRSG 3.2 Lefl 4 (l.ow)
Pengukuran ke-- KaJ>•silas Q (lonlh) Arceloral ion Jl (G-s) Frekuensi f (Hz) Tckanan ( KI?/cm2) S PL lJkur (dll) S I'L Hil (d O)
I 135 0 0~466 1140 l iS 44 48327692 88.9475536 1 2 113 0.03857 11 70 11 7 48 14278805 88.28732068 3 116 0.0354 1095 11 9 47 97329536 88 51153264 4 136 0015 16 1075 116 40 767.12724 89 03600724
------ ----- -------------- ----------- -----------·
Tabtl 24 s:r Pcngukurnn l'il"' C Y llltSG 3.2 L,efl 4 (ll ight)
Pengukuran ke--- Ka1>asi1as Q (lonlh) Arceler•lion a (G-s) Fre·kurnsi f (Hz) Tekanan (K!Vcm2) S PI. Ukur (dO) Sl' l, Hi I (dO)
I 135 0 07031 7 150 11 5 3761573363 88 94755361 2 113 0 06787 7240 11 7 37 22029816 88 28732068 3 11 6 00874 7230 119 39 42897521 88 ~ 1153264 4 136 0,0327 6920 116 3 I 27034567 8903600724
Tabd 25 s:r P~ngu kur•n Pipa CY IIRSC 3.3 Right I (Low)
Pengukur•n ke- Kap•sitas Q (ton/h) Arrtltration a (Crs) l'rekuensi f(Hz) T ekanan (Kg/cm2) S PI. Ukur (dB) S PL Bit (dll)
I 128 0.06006 1155 118 6 52 10157938 88 91711835 2 100 0.05311 1087.5 119 51 65403024 87 86695274
J 94 004321 1132.5 119 4941243362 87 59823 128 4 130 0 137 1076.6 116 59 87483634 88 84005168
Tabd 26 S.T Pengukuran l'ipa CY IIRSC 3.3 Right I (ll igh t)
Ptnl(ukuran ke- 1\a ,>asitRJ Q (ton/h) Arrt lt ration a (G-s) Frtkuensi f (Jlz) Ttkanan (Kg/cml) S PL Ukur (dB) SPI. Ril (dR)
I 128 006177 7390 118.6 36 22417576 88 91711835 '
2 100 0.06299 6990 119 36.87740116 87 86695274 3 94 0 07959 6980 119 38 92157415 87 59823128 4 130 0 204 1080 116 63 30564074 88 84005168
Tabel 27 S:r Pcngukunm Pipa CV ll llSG 3.3 Right 2 (Low)
Per~_g_ukuran k~ Kapnsitos Q (ton/h) Arcr lt rntion a (G-s) Frekutnsi f (f:rz) Tekanan (Kglcm2) S PL lJ kur (dO) SPI , Hit (d ll)
I 128 0.034 18 6 15 118.(, 52 67945136 88 .917 11835 2 100 0.07373 1095 119 54.346 11 48 87.86695274 3 94 0.0625 1095 119 52 9 1083047 87.59823 128
L_ 4 ___ _1 3() ... -- 0.04565 652.5
-- ·-··-· -t I 6 54.6787 1782 88.84005168
------- - ------------- ------
Tabtl 28 S.T Pcngukunon Pipa CV II RSG 3.3 Right 2 (ll ight)
Ptngukuran kt- Kap:tsitas Q (ton/h) Arctltrotion a (G-s) l'rtkucnsi f (Hz) Tekanan (Kg/cm2) S PL Ukur (d O) SPL Bit (dll)
I 128 0.07 178 1090 1186 54.15305162 88 91711835 2 100 0 102 7200 119 40 80686<>0 I 87.86695274 3 94 0.08643 1090 119 ss 76627281 87 ~9823 128 4 130 007484 6926.9 116 38 45340972 88 84005168
Tabtl 29 S.'r Ptngukuran Pipa CV llRSG J.J Right 4 (Low)
PrngukurAII kr- Kopasitn' Q (ton/h) Acc<ltration a (C~s) Frekuensi f(H.z) Ttkanan (K!ifcml) SPL IJkur (dB) SPI. Hit (d ll)
I 128 0.06934 1095 1186 53 81290687 88.91711835 2 100 0.06934 1095 119 53 81290687 87 86695274 .1 94 0 06718 1095 119 53.56385025 87 59823128 4 130 0 IJI 1061 4 116 59 60935675 88.84005168
To bel 30 S.'f Pengukurnu Pi1>a CV HRS G 3.3 Right 4 (Hight)
PtnJZukurnu kt!· Kllpllsilas Q (ton/h) Accclertllion • (G-s) Frtkuensi f (tl>-) TckAnan (KWcrnl) S PL tlkur (dll) Sl'l.llit (d B)
I 128 0.06543 7070 1186 J7 10866263 88.9171 1835 2 100 0 08936 3010 119 47 23304579 87.86695274 J 94 0.12 7160 119 42 26687698 87.59823128 4 130 0.145 1060 116 6050275524 88.84005168 I
Tabd 3 1 S.'l" Ptngukuran l'ipa CV llRSG J.J ~fl I (L.ow)
Pcngukurnn kt'- Kapasit:~s Q (ton/h) Ac·celtr&lion n _(G·!) Freknensi f (H.z) Tekanan (Kg/crnl) S PL Ukur (dR) S I'L llit (dB)
I 128 0.0415 945 11 8.6 so 63383827 88.91711835 2 100 0.05 127 10 12.5 119 5 1 8708782 1 87.86695274 3 94 0.08105 1170 119 54.59285565 87 59823128 4 130 0.02548 1098.5 116 45.08949975 88.84005168
----·---·---- ------- -- -- --
Tabel 32 S .T l'engukuran Pipa CV URSG J.J ~ft I (I l ight)
Pf~g~•kunm kt- Kopasitas Q (ton/h) Acc~ltrAtion a (G-s) Frtkueasi f (LI.z) Ttklnan (K,V~on2) S I'L Ukur (dll) S PL Hit (dB) I 128 00603 950 118 6 53 83338664 88 91711835 2 roo 0 05981 7050 119 3615320621 87 86695274 .l 94 0.05432 1130 119 51 41913886 8759823128 4 130 0.04883 1030 116 S I 29&5025 88.84005168
Tabei J J S.T P•n~;ukuran Pipa CV IIRSC 3.3 Lert 2 (Low)
Vtnuukur:m kr- Kapnsitos Q (ton/h) Arrelrration n (G·s) J•"rekuensi f (Hz) T ckannn (Kgfrm2) SPL IJkur (d O) S I' L II it (dU)
I 128 0.04224 1087.5 11 8.6 49.56740538 88.917 11835
2 100 0.289 1087.5 11 9 66.27088405 87.86695274
J 94 0 .05078 532.5 11 9 57.36897419 8 7.59823128
4 IJO 0.035 16 555 116 53.81663017 88 84005168
Tabel34 S.T l'rugukuran Pipa CV II RSG J.J Lrrt 2 (Hight)
Pt ••J!uku rnn ke-- Ka pasitns Q (ton/h) Accelrration • (G· s) Frekuensi f (Hz) T ckauon (KI:fcml) S PL Uku r (d iJ) S I' L Hit (dB)
I 128 0.08838 7050 118.6 39.7448 10 I I 88 91711835
2 100 0.05054 7020 119 34.9274750 1 87 86695274
J 94 0 .0"1715 6910 11 9 38.738670 16 8 7 59823128 4 130 0 07781 6934.2
-1 16 - 387_8_229~5<1 __ L__ 88.84005 168
- - -- - ------ ---
Tabel 35 S.T Peugukurdn Pipa CV II RSG J.J Lrft4 (Low)
l,('ltgukur!l n ke- Kopositos Q (tonn•) Acceleration • (G·s) Frrku•nsi r(Hz) Tckonon (Kgfrm2) S PI. Ukur (d ill S I' L II it (dB)
I 128 0 .0913 1 1102.5 118 6 56. 1443074 88.9 17 11835
2 100 0.06934 570 11 9 59.48369214 87.86695274
3 94 0.08057 1125 11 9 54.88192933 87.59823 128
4 130 0 02548 1098 5 1 16 45.089499 75 88.84005168
"l"nbd 36 S.T Pengukuran l'ipa CV II RSG 3.3 Lrrt 4 (llight)
l'tugukur•m kew Kopositas Q (ton/h) Acceleration • (G-s) Frokuensi f (Hz) Tekona n (Kgfrml) SPL Uku r (dU) S PL Hit (dB)
I 128 0 . 121 1100 11 8.6 58 6093 6<>2 1 88.9171 1835
2 100 0 .389 7200 119 52.4338546 87.86695274
1 94 0 . 101 6920 11 9 -1 1.0658 1809 87 59823128 4 no 0 0634~ ....... 6920 - - _ I_IL __ 37.032 12898 L . ~8_84()()~l()8 __
-- --- -- ------ -------- ·-·-···--- -------- ---------------------
100
7$
Gam bar 1 PERBANDINGAN SPL
PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 1.3 RIGHT 1 LOW)
iil "0
~ ~l-----~----~----~ g; I
~
CD "0 -..J Q. fJ)
"I I
~--SPI. pongoJonn l ~SPL-j
0 ~------------------------~ ' .
Pengukuran ke-
Gambar 2 PERBANDINGAN SPL
PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 1.3 RIGHT1 HIGHT)
100 1
• I • • 7$ 1
I ~
• 2S
.-------~·~~ I
o I ~---SPl~
2 ' Pengukuran ke-
I '---
Gambar 3 PERBANDINGAN SPL
PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 1.3 RIGHT 2 LOW)
-Q) "0 -...J [l. (/)
"" r ··----------------·--------· ':" .
0 ~--------------------~ 2 3 •
Pengukuran ke-
Gambar4
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 1.3 RIGHT 2 HIGHT)
"" r • • • • ,. I .. ,
>t --s ... ...-..::--s•c~-·- 2 ' Pengukuran ke-
~
en
...
Gam bar 5 PERBANDINGAN SPL
PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 1.3 RIGHT 4 LOW)
'0 ~ ,.
' ~ +---------+-----~, ==~====~. --~ -t-SPl pengulo.nn ;
» _,._SPl ~n J I I o
' . Pengukuran ke- • L ----------------------"
r- Gambar6 I PERBANDINGAN SPL
PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 1.3 RIGHT 4 HIGHT)
,~, -• .. • • •
·~----------------------------' Pengukuran ke!
I
L
Gam bar 7 PERBANDINGAN SPL
PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 1.3 LEFT 1 LOW}
... ~ • • • • ,I
iil I ~ ., ~ ._------~-------.------~ ~ ,.]
.I
iil ~ ~ ll. (/)
I -+-SPlpc'J"19Uin.nn I ---$Plf*tllt~ ;
Pengukuran ke-
Gam bar 8 PERBANDINGAN SPL
PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 1.3 LEFT 1 HIGHT)
- --·------:----,
"
.. ,.
' Pengukuran ke-
CD ~ ..J 0.
Gambar9 PERBANDINGAN SPL
PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 1.3 LEFT 2 LOW)
'"'-• • • ...
... •
(/) t
. ------...... ____ ..... r. ~ • I I-+-SPI..PII""81.111Uf'Ml
CD ~ ..J 0. (/)
"I t
L-e-'PI. P'f(Ntu~" j
· ~----------------------~ Pengukuran kEf·
Gambar 10 PERBANDINGAN SPL
PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 1.3 LEFT 2 HIGHT)
... , • • • ..
"
" ' I
> , Pengukuran ke-
•
ii) "0
'"'
Gambar 11 PERBANDINGAN SPL
PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 1.3 LEFT 4 LOW)
... ~ ~'._ ______ _.------~~------~ 0.. Cll
ii) :E. ...J 0.. Cll
,. '
·-------------------~---------
"' " .. :t
:
' ' Pengukuran ke-
Gambar 12 PERBANDINGAN SPL
PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 1.3 LEFT 4 LOW)
Pengukuran ke-'
I
I
I I
_I
Gambar 13 PERBANDINGAN SPL
PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 3.2 RIGHT 1 LOW)
100 l
-CD "0 -..J 0..
I CJ)
I
L
100
• • • 7~
$0
25
0
Peiigukuran ~e-
Gambar 14 PERBANDINGAN SPL
PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 3.2 RIGHT 1 HIGHT)
•
4
2 3 •
Pengukuran ke-
~
I
~
CD 'tl ~
...J ~ (/)
Gambar 15
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.2 RIGHT 2 LOW) \ -
·~ .~--------4·~------4·~--------=~.
·--------------------------~ ' •
Pengukuran ke-
Gambar 16
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.2 RIGHT 2 HIGHT)
'~ T
• • • • ,. I
.. I
>S j f-+--sPI. ~...,..,
t ~--SPI.~
0
' > • Pengukuran ke-
L
Gambar 17
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.2 RIGHT 4 LOW)
~~-------.-----·~=----~~-----•
·---------------------------' J Pengukuran l<e- j
- ----- -----.
~
10
Page 18 PERBANDINGAN SPL
PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 3.2 RIGHT 4 HIGHT)
100 ·
• • ---- -~
• • -o I ~ ... ~ ~----~----~------1 1/) ,. , ·~------------------------~
' l • Pengukuran ke-
~
CD "C -...J c.. (/)
Gambar 19
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.2 LEFT 1 LOW)
... • • • 11!1
11·
.. ... .... - • • : -+-SPt ~1<a.'Rin 1 ,.
--5Pl~l.lf'l981'\ I
•' 2 >
Pengukuran ke-
Gambar 20
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.2 LEFT 1 HIGHT)
100
··---Pengukuran ke-
j
•
~ co ~ ..J 0. (/)
Gambar 21
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.2 LEFT 2 LOW)
... , • • •
" I
"' ' ,. ! --SPL~..an ~
--SPL~!
c 2 > •
Pengukuran ke-
r-------·--------------------------------~
Gambar 22
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.2 LEFT 2 HIGHT)
·~, ______ ------~---------~~-------------~· co "j ~ ..J ..
0. ~----~-------+------~ (/)
~ ~1 ________ 1---___ :_~_~_,_~~-~ __ 1 ______ __
2
Pengukuran ke-
... ~
,. IXl "0 ~ .. ...J Q. 1/)
" 0
Gambar 23 PERBANDINGAN SPL
PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 3.2 LEFT 4 LOW)
... , ._----~-------------
2 3
Pengukuran ke-
Gambar 24 PERBANDINGAN SPL
PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 3.2 LEFT 4 HIGHT)
~----------~
3 • Pengukuran ke-
•
~
to "0 -..J 0.. CJ)
100
Gambar 25
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.3 RIGHT 1 LOW)
------- - -- --- -
·-------------
... •
11
.. u l I
0
' 3 Pengukuran ke-
Gambar 26
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.3 RIGHT 1 HIGHT)
. • • •
~--S.Ol~ ....... -e-s•L~
1 3
Pengukuran ke---------------------~
~
ID "0 ~
...J Q. (/)
~
ID "0 ~
...J Q. (/)
Gambar 27
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.3 RIGHT 2 LOW)
... " .. ,. 0
i-+-SPI. --"'"""I 1--SPl pem;tungan
' 3 • Pengukuran ke-
Gambar 28
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.3 RIGHT 2 HIGHT)
tOO j
" .. ... oL--------------------------
' • Pengukuran ke-
~
IXl -o ~
...J 0. CJ)
Gambar 29
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.3 RIGHT 4 LOW)
Gam bar 30 PERBANDINGAN SPL
PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 3.3 RIGHT 4 HIGHT)
I()C) I
15
I I • •
so
u l
0
2 3
Pengukuran ke-
•
J
Gambar 31 PERBANDINGAN SPL
PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 3.3 LEFT 1 LOW)
""
1-+-SPL peoguiM>n I ~ ---SPL_.,
2 3
Pengukuran ke-
I r , J J -
•
~
!D "0 -....J 0. IJ)
Gambar 33
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.3 LEFT 2 LOW)
... ,.
50
,. r-S?l~ ! --SPL pem.t..-- 1
0
' Pengukuran ke-
Gambar 34
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.3 LEFT 2 HIGHT)
•
... , ~----~~----~~----_.
,. ! CD I
~ .. 1 ....J 0. Ill :s --SPl~
! '--SPL-..ngan
·~------------~ ' ' •
Pengukuran ke-
J
m ::!. ..J 0. IJ)
I
L
Gambar 35
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.3 LEFT 4 LOW)
'" -
" ... ,. I
•
1-+-SPL ll'&fVJkiii'WI I ~SP\.pMnll~
, ' Pengukuran ke-
Gambar36
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.3 LEFT 4 HIGHT}
.,. I •
·-----------------------------L_ Pengukuran ke-
PERBANOINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 1.3 RIGHT 1 LOW)
·:r II • ~ !
iii ' ~SPI..PI-"'~
~
, ___ ..... .,.,._._ .... ..
~ ~ ~ · · · · :.r(SPI.~ ... . . Cll
21 . y ~ 3 5nllc + 34.005 R2 a 0.8748
0 I
I , 1 l • I Umur Po111t.~n (han)
PERBANOINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 1.3 RIGHT1 HIGHT)
100 . l
7> -;;:- ..•. . ·I ----SPl Pff\VJII.\Iran _$ .... ....,..,_
iii __ ...,.
~ .. . . ..................... . I • • 4 • • ~. ($Pl. '*""'U.n)
...1 ., I ... ., ........................ -.......... .
~ 21
0
L 2 •
Umur Porola~n (hari)
i • ..... yo .. ...,.., ......... . 107 .... . ..... 1
PERBANOINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 1.3 RIGHT 2 LOW)
100
75
iii
-+-sPl .,-ngu1<uran
• sPl penwrungan I - -fa\Jl'! :!!. so -' ... "'
• • • • • ?o:y (SPL peogu'<uran) 1 '
25
1 0
2 3 • Umur Peral.ttan (1\ari) y •1.2769x~ ·9.3~ •20.595)1; + 32.368
R2 •1
PERBANOINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 1.3 RIGHT 2 HIGHT)
100 - ' -+-SPI.I*'!Iul<U<On
75 j =::=:~ku--iii ' :!!. so
__. • • • P'*f. (SPL pongul<""") ,
..J 0. " I Cll
25 - I
i 01
1 2 3 4
• . • Umur Poralaa\ln (han) y s.9626x' 40.22llx' ao 336• 10.SJ R2• t
iii :!!. ... ... "'
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 1.3 LEFT 1 LOW)
100 '
iii :!!. .J ... "'
, .. " .. " •
a 7$ !
-f ----- - SPI.--peo-o-.-....,- l - $?\.--
50 - :-,..., I ._ _______ ____ .... _____ _. - - - Pdy (SPl~an)
I 25 j
0
2 3
Umur Peralotan (han)
PERBANDINGAN SPL
! •
y • ·1 647<4x1 • '2.22x' · 282«x + 6" 52:8
R2 • 1
PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 1.3 LEFT 1 HIGHT)
--·-·-···· ---·-·- ·-···· .. ···-··--·---·------·------- -~---·--- . --+--SPt~ _.., __ ,,__ __ ,.., ~ . ........................ >~ • • • - • POly ($P\ '*"'''.tk\.ltM) . ....................... -
. , 2 ' t • · l)32e:.J .. 11)Cl1('·2'27AOA •11U
Umur Perolotan ihari) ~-~
I·
I '
iD ... - 50 ..J ... ., 25
0 I
l
100
75 iD :!!. 50 ..J ... .,
25
a I
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 1.3 LEFT 2 LOW)
y • U IS21<' • 40 OAax' • 8UI45X • 3.7057 R2 •1
~ 3
Umur Pef•Satan (h•rf)
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 1.3 LEFT 2 HIGHT)
---y • •1.47 11x'. 16.83ex'. Si.eeS. ~·95.Saa
fl' ;o I ...
.
' 2 3
Umur Per• latin (hari)
·---~-- I _...._.......,_ ' .... ~~-- ...... """""!
I I ! •
JI--+--SPL penQ!.rll:ut~n ! -A--$PL Pt ..... (~~
J---f • • • Pot)o, (SPL potl'lgUUin) ! !
'
PERBANOINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 1.3 LEFT 4 LOW)
~==========a:========~~========~·.-~~=---~----t ~~-SFL~ , -SPt-
! ------------; - - -~ , •• • • Poly (SPt_....,)
iD :!:!.. _, 0.. .,
• y• ·1 .787S.S • 12.979X'- 25.$7•• • 57.n"'
R2 • 1
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 1.3LEFT 4 HIGHT)
100 _ ....... __ ···-·------·--··-~ .. =---- ·--- -75 ~=======!!:===:====~=====::f --+-SPI.~r.n
--Jt--$PI. PIIMuno-n
&o ---··· 25 . ::..
y . ·11.105><'+ 19.~~·162.95><+ 131.<19
o I R2c 1 ,
2 3 • Pengukur'lln Ice-
100 1
75
iii :!!. 50 .j
"' ., 25
0
I
100
75
iii :!!. 50 ..J a. .,
25
0
PERBANOINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.2 RIGHT 1 LOW)
2
I
4
Umur Per~~latan y .. ·2.~ 1 x1 • 1-8.559lc + 1 5 50a
R". 0 9i71
PERBANOINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.2 RIGHT 1 HIGHT)
.. ....... -.. - ,,_, ___ , .,.,_,,, ______ , _ , _____ ,_,_ ...... i--
2 3
Unwr Peralatan (hari}
.
. ~
,._, .
--~ : SPLpo~n -.-sPL perhitungan
--fauk
• • • Poly. (SPL pooguku,.,}
y. ~3fJ.S.llr'. ; ,;lt'&:. 31.7'52 R2 • 1
•
100 ,--
PERBANOINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.2 RIGHT 2 LOW)
! :+-I""'==-: ___ : 91~§~, <0 25 1 ~
iii ~ .J ... <0
I 0~--------------------~--------~j
100
75
eo
25
0 I
2 3
Umur Pora.llotan (hari)
PERBANOINGAN SPL
• y- ·1.1695.>. 50 511~ · 105.14;(. 107 17
R2 • 1
PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 3.2 RIGHT 2 HIGHT)
. • ~
--+--SPL pengt.~.kUfWI
' - -SPLpo~ . ___ ,..., • • • Poly. (SPl pengulax .. n)
y•l~ -9.-'. 23.778x +'21.65" Rl •t
2 3 • Umur Peralatan (hari)
1-_______________________________________j
PERBANOINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.2 RIGHT 4 LOW)
I
--+--SPI.pooguMin
-sPI.-..-----mot
• • • Pdy (SPI. '*"""""••)
Umur Perolat.Jn (hanl y. -4.\ 3011 • 52.~1-t. 132,~•1)$13
R1 • 1
PERBANOINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.2 RIGHT 4 HIGHT)
100 -----.-==-~··--·----··-----------=1
75 r--'7"-:s"'PL,...pe-ng---.,.u~-"""---,
0~--------------------~----~
-SPLperh!urc;an _,..., • • • Pdy.{SPL~)
L ' ---
2 3
Umur Pe1711atan (hari)
4
y • 1 ~. JG.~ • 41.5ei31t • 12.5a3
"" . 1
100
iii 75
:5!. 50 .... a. <II
2S
Q
PERBANOINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.2 LEFT 1 LOW)
~====~C=====~======~· ~-=-~----..... _
.
_ ..... _ .. fall
- - • Poly($1'1.-
• y = •2.9651.' .. 27.11sx2. 7202h:. i1 855 R-: ~ 1
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
. (HRSG 3.2 LEFT 1 HIGHT)
2
--- - -----·
.....
"· 3
Umur Peralatan {hari)
--+-SPL pengvkvran
' ------SPI. Qethf.UI"oQQI"'
' _.,_faull I
! - - I I
I I
• y : J 0915.t' • 23 ~2><' • ., 0661< • f 9 372 '
R2 = 1
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.2 LEFT 2 LOW) 100 1
a; ~ .... a. .,
a; :!!. ...1 .. .,
1$ · I
• "' :15
0
100·-
75 1
---...--.... ,...,....,... - .... ----Pl:ilr(SA.~)
' , Umur peralata n
y = 1.344~- 12.1•3x' • 31.679x • 23 34S I R:: • 1
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.2 LEFT 2 HIGHT)
··-· ' -· ----·- ··--- --·
:t j I -+--SPl.!*lg~ll'tJ'I I ~------·-------<:------··! -·Pl. -"'""'" I ~----------------~----~rl~------~···--~,
y = -o 8934~ +<.m!lx'. 5.6443>< • 36 aJS I 2 3
Umur Peralatan R
1 = 1 J
= :!!. .... ... ..
1M~
1S
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.2 LEfT 4 LOW)_~
• • I
so
25
0
-+--SPI.
+-----------~----------~----------~1 -----~~
2 3
Umur Pera1atan
~ --. ..... (SP<-
y = .0.~ + 1 293i + 3 S227x • '() 202
R1 = 1
100
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.2 _ _!:-EFT ~HIGHT)
·~--------------------------------~
,__._$Pl. IJe"G\I)u,f\
-.sPI. pem:t..,no•n --+-faull
- ~ ($Pl. J*'ll'lfwr~tt~)
2 3 y. ·2.16'!i2lt1 + 14.3031 . 28169>< • 53.667 R'. 1 I Umur Peralatan
iii' :!!. ...J ...
, .. , ,.
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.3 RIGHT 1 LOW)
50 t-------+---------+---~~~--• '--+--s~~~ ~ 1_ .... ,_.,.,... I ' <I) 25 _.__,.,. II
• Poly (SPI. ~ulwr~n)
2 s • Umur Peral.atan
y = 2.4t63x' - 15 3SS:.l • 28823• • 36 257 • R2 • I I
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.3 RIGHT 1 HIGHT) 100 \ -·--·--,
~il========~·========~·~======~· iii' l ~ 50 ~~ -+-SP\. D*f19Ukur.n
~ t------·------·-~..,- 'I 1- sP\_"".,.." ., "'. I __,._~~.~ .. _ _ _ _ _ _ ___,I - -- Pol'/ tll'l,.,-.o~o~tM)
2 s Umur Perat.aQn
• y = 3.4915x.l·20~ . 3&tn.-: + 16013
Rz • 1
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.3 RIGHT 2 LOW) 100 +
ll========~·~========~·==========ll
q • • • ::-:--- 1 ----+--..... .............. I - --_ ...,(SA. .............
2 '
Umur Peralatan
4 'I •1 ~. 78561." + 17 879x•41 606
R: = 1
--- - ---PERBANDINGAN SPL
PERHITUNGAN dan PENGUKURAN (HRSG 3.3 RIGHT 2 HIGHT)
100 -,..- ----- _ __ ,
11======~·~======••=======·~1 jjj" 7$1 !'
~ . ·--' 50<::::; =:--:::::..._..__ I
::; 25 1 • 1 --+--SPL~,..
- s"'" ,.""""""" I __,._lault
Poly, ($F\. ~l.t:\lrlt'l)
i 0 ~-----------------------~--~_J 2 Umur Pflralatan
3 4 I y= ·10096Y• ?4 731wl· 11!1&~ •1$636 1
R' ='
t:o
iii ,.
:!!. ,. .. ... ., ,. :
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.3 RIGHT 4 LOW) ,
! ___________ ._ ________ ~~--------_. --.--~~ . ----$P\.~ - -' ' • pI~ · 6 6681><' • 1231"< • •702
R: "' ' Umur Peralatan
- ---- -------------------- ----
100
iii 7$
:!!. !<) .. 0.. .,
7$
0
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.3 RIGHT 4 HIGHT)
I ······· ~ ... ·:;;···.:.:.···::.:··;.:;···.:.:.··:.;;··· .. ··-.------..... ,., .. ,., .. ::-: ... -::: ... ::: .. ::;...... I =:=:~:::: l
_ ,.,. ~ • - • - - ~ly (SoP\. P.fiG'Ukll'lln) 2
Umur Peralatan 3 y. 6 ~21i . 4$ ~ + 102.96ll . 26 399
R2 = 1
100
CD 75
::!. 50 -' ... (I)
2S
0
100 , - .
75 ' CD ::!. 50 ... -..;; -' ... --"' 25
0
- -- ---~
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.3 LEFT 1 LOW)
2 3 4
-=+="" ..... ...........,., ----SPl~ ------Poly {$P\. MfiQitJkUI*'I}
Umur Peralat;Jn y: -2.28S~ .. ,. 45llc:- 26.126:1c . 154.592 R2 • 1
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.3 LEFT 1 HIGHT)
I I I ! • •j--+--$1'\. ..,.......,.,. J --e--pt. pe~o:. • J I __.,_fwMIIt I
. ~ """ ""'"...,."'-'> I 2
Umur Pe.ralatan 3 • ,._,_9560 ... ·54~-·5381x•151.59 I R: •1
iii :!!. .... 0.. en
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.3 LEFT 2 LOW) ~ ~ IOC 1
iii 7$ ~t==-===_==~:~======~·~====~l
~ :cr · · ~~ ---:-=--
H)O
75
50
:!5
0
- L - ($01.- """
........
2 3 Umur Peralatan
• 1 = $ 1552Jt). 43 7sei + 111 as. . 23 696 R: = 1
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.3 LEFT 2 HIGHT) -- ·~ ...•. ---- - ·-·------~--:..
"
2 3 Umur Peralatan
: --+-SPL 1>ef\9ui!Vf1n
------SPI. ~n
f ___.._, . Poty. (SP\. pengvku,..n)
I yo .~oos.'• t8 71x' · <048El<• e&$&7 1
R1 : 1 I
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.3 LEFT 4 LOW)
~ ·=r : : --i it., :t-~ ---------..-----...:.~ , __ ..... _
iO :!!. -' 0. Cl)
.. _ ..... _ '1- -0 L~ -----------------~~ ..., (SP\. oono""""•l
100
7S
" 2$
0
Umur Peralatan 'I 2- 0.4544x.l . 6 721 1x2 • 20 294x + 42. 113
1•
R' • ,
PERBANDINGAN SPL PERHITUNGAN dan PENGUKURAN
(HRSG 3.3 LEFT 4 HIGHT) ----·~ ---- __ ,_ ......... --................... ,
- -'-------- - - - --------__J ..... ..., 1$1'\.-2 , •
I Umur Perat.atan y>2.08'18.' . 15 123><'. 24 579< +470€5
R1 • 1
c. E (II ... iii
..., <( co 0 0 )( co a: 0 c) IV
.., V)
::!! C!
0
0 9 z <(
7 .... M
0 0 0 M
0 0 .., N
0 0 co ....
0 0 N ....
0 0 U)
0
N :I: c: >-0 c: Cl> :I CT (II ... II..
'(I C> c c 0 :;:; f! <II iii 0 0 c{ (/)
:::!: 0::
Max Amp
.0898
Plot
Scale
0.10
0
0 2000 4000
Frequency In Hz
6000
_ 31-J AN-00
8000
c. E Gl ... ;; <I) c( .., 0 u .., )( 0 0:: 1/) 0 Ill
.., 0
::E C!
0 9 ID w u.. • N 0
0 9
~ ..., ' ..... ..,
0 0 0 ..,
0
~ N
0 0 co .....
0 0 N .....
0 0 <I)
N J: c: > u c: Gl ::1 C7 Gl ... u..
a. E .... .!! < .., 0
., )(
,... a: c.J ., CD 1/)
:::ii: C!
,... 0 c:i
0
0 9 z < 7 .... ...,
0 0 0 co
0 0 0 CD
0 0 0 ..,
0 0 0 N
0
N :I: c: >-c.J c: C1) ;:, r:r Cl> ... ~
Ill ' C)
c c 0 .. "' .. cD
~ ~ Ill :!: 0::
Max Amp
.0217
Plot
Scale
0.02.4
0
0 600 1200 1800 2400 3000
Frequency In Hz
c. E Ql .... iii < 0 >< N a: tJ
"' ..-: II)
:::E
N .... ci
0 0 0 co
0 0 0 <;;)
0 0 0
"'
0 0 0 N
0
N :I: c >-tJ c Ql :I t:T Ql ... IL
Q,
E Cll
< ... ;; <J:) .... E <J ,., .... 0 )( ,., D. U) ., c:i
::E ~
l
0
0 q 2 < 7 .... ...,
0 0 0 ,.,
0 0 'It N
0 0 CX) ....
0 0 N ....
0 0 <J:)
0
N :I: c: >-<J c: Cll ;;, a <II ... u.
0.. E - ..! < .... E
.., ,... <.J )( .., c. Ill ..,
q :IE
II) q 0
0
0 9 z < 7 .... M
0 0 0 co
0 0 0 <.0
0 0 0 ..,
0 0 0 .....
0
N J: c: >-<.J c: ~ :l 13' ~ u..
"' (!) c c 0 ;:; ~ Ql G) 0 0 < IJ)
:::!: ex:
Max Amp .0547
Plot
Scale
0.06
0
~ •• I~ v , VV'--r'/31-JAN-{)0
0 600 1200 1800 2400 3000
Frequency in Hz
c. E 4> ... ni <D c( ..,
.2 0 <D c.> ci >C ..., a. Ill co C!
==
0 9 al w u, .., 0
0 9 z c(
7 .... .., 0 0 0 co
0 0 0 <D
0 0 0 ..,
0 0 0 N
0
N ::t: c: >-c.> c: 4> ::1 a 4> ...
1.&.
VI • C) c: c: 0 :;:; f! <I> -a; 0 0 <( (/)
::E ~
Max Amp .0430
Plot Scale
0.05
0
~ l I • ~ vv, \...Jv\.__pJ 31.JAN-OO
0 600 1200 1800 2400 3000
Frequency in Hz
c. E -~ Cl)
< ..., 2 ~ 0 .... <J c:) )( .... Q. en ~ <=! ==
0 q CD w lL • ....
0
0 0 0 Cl)
0 0 0 <Q
0 0 0 .,
0 0 0 N
0
N ::r .E >o <J c Cl> :I r:1' Cl> ... lL
Q. E ... < ~ 0 l< a: ., ..., ::E C!
~ '<t ., 0 c.J c:i (/)
0 9 CD w u. • ..., 0
0 9 CD w u. • N
0
0
0 0 0 ...,
0 0 '<t N
0 0 CIO ....
0 0 N ....
0 0 CD
0
-
N J: c:: > u c:: 4) ::1 r:r 4) ... u.
~
E Cl) -iO < 0 >< N a: (,)
"' .... en
::;
0
"" ... c
0 9 z < 7
0 0 0 CQ
0 0 0 CD
0 0 0
""
0 0 0 N
0
N :I: c: ,.. u c: Cll :I 0" e .....
~ C> r:: r:: 0 ... f! ~ G) C) C)
< (/)
::!! 0:::
Max Amp
.0598
Plot Scale
0.06
0
~-- C"-=---...<'l.b.·. ~ I ...,A....J'/ 31-JAN-00
0 600 1200 1800 2400 3000
Frequency in Hz
c. e -~ 0 c( .... 0 "' ... )(
.., c: (.) c)
"' tl)
"' C! ::!:
0
0 9 z c( 7 .... M
g 0 co
0 0 0 ID
0 0 0 ..,
0 0 0 N
0
N ::t: .E > (.) c C> :I c:r ! ~
c. E -.!! II) < CD 0 Cll 0 )( CD c::: u c:) Cll
.., II)
:::!: C!
0
0 9 z < 7 ... M
0 0 0 M
0 0 .., N
0 0 co ...
0 0 N ...
0 0 CD
N z .E >-u c 41 ::;, c:r e Ll.
Q.
E Gl .... (ij 0 < 0 u N )(
,._ a: rn ci "'
.... ::&
0
0 'i' z ~ .... ...,
0 0 0 00
0 0 0 <&>
0 0 0 'IF
0 0 0 N
N :I: c: >. u c: Gl ::I r:r Gl ....
II..
C(l (!)
c c 0 :;:; I! .E? Q) 0 0 ~ en ::!: n:
Max Amp .0347
Plot Scale
0.04
0
~v . ·~ , ~ 31-JAN-00
0 600 1200 1800 2400 3000
Frequency In Hz
c. E .... ~ 'ft < .2 1'0 N ... 0 c:i )( N a. II) 1'0
==
0 9 z < 7 .... ..,
0 0 0 co
0 0 0 <.0
0 0 0 'ft
0 0 0 N
0
N :z: c >. 0 c Cl> :I r:r l!!
L.L
c. e Gl -(ij C) < "' 0 .., )( "' a: (.I
C)
"' N rJ)
ci ::!: C!
C)
C)
9 z < 7
0 C) C) ..,
C) C) .., N
C) C) co ....
0 0 N ....
C) 0 CD
C)
N J: .E :.. (.I c Gl :l CT Gl ... u..
c. E Cll -iij co <( "' 0 0 >( co a: u 0 <a
,.. 1/)
:E ~
0
0 9
~ 7 .... M
0 0 0 co
0 0 0
"'
0 0 0 .,
0 0 0 N
0
N X: .: >-u c Cll :::l r:T Ql ... .....
Q. E - ~ .. < <Q 0 Ill 0 )( co ii: u c) .., II) Ill
<::! :::E
0
0 q z < 7
0 0 0 ..,
0 0
~
0 0 co ~
0 0 N ~
0 0 <Q
0
N :r .E >. u c Gl :I CT Gl ...
14.
Ill • Cl c: c 0 .. f! Gl Cii u u c( (/)
::!: 0:::
Max Amp .0874
Plot
Scale
0.10
0
L u..l\w: ~ ·'f'w/j31-JAN-OO
0 2000 4000
Frequency In Hz
6000 8000
Q.
E -~ < ~
Ill
>< N u
"' .... Q. (/)
:::E
..., .... c:i
c c c ..,
c ~ N
c c co ....
c c N ....
c c CD
N J: .5 >-u c: Cl> :I a-~ u..
c. E Ql -iij < 0 )( 0 1i: u
"' "! {/)
~
~ c:i
0
0 9 z < 7
0 0 0 00
0 0 0 CD
0 0 0 ~
0 0 0 N
0
N :I: c >-u c Ql :I r::r e
1'-
Q.
E Cll -iij co < ,.. 0 0
)( M a: '-' 0 ftS
,.. (/)
:2 <:::!
0
0 9
~ 7 T" M
0 0 0 M
0 0 ~ N
0 0 CCI T"
0 0 N ....
0 0 ID
N :l: c
~ c Cll !l CT
~ LL.
Q,
E Q) - iii .... < 0 .... )( 0 0::
I.J c:i (a .... rn
==
0
0 9 z < 7
0 0 0 c:c
0 0 0
"'
0 0 0 ..,
0 0 0 ....
0
N :r c >-I.J c Q) ::J c:/' ~
u..
~ (!) c: c: 0 .. f! G; a; 0 0 c{
U)
::iii 0::
Max Amp
.11
Plot
Scale
0.12
0
ST - PENGUKURAN PIP A CV HRSG 3.3
PCVH 3.3 -R4L RIGHT 4 LOW
6 I b =' b :") I == I M ,1 31·JAN~OO
0 600 1200 1800 2400 3000
Frequency in Hz
c. E Cll - iij <D c( 0 .... >( "" 0::
(,) 0
01 .... (/)
0
==
0 9 ~ 7 .... ..,
'I
0 0 0 00
0 0 0 <D
0 0 0
""
0 0 0 N
0
N :I: .: >-(,) c Cll :I CT Cll ... u.
Ul • (.!)
c c 0 ;:; f! CD CD C)
~ (/)
:::!: 0::
Max Amp .081 1
Plot
Scale
0.10
0
~"' "l __.J'1., ,..,.......,. d 31..JAN-OO
0 600 1200 1800 2400 3000
Frequency In Hz
a. E - ~ ..... < 0 .2 ftl 0 ~ N u c:i ID Q. II) ftl ~ :E
0
0 9 z ~
0 0 0 co
0 0 0 ID
0 0 0 ~
0 0 0 N
N J: c: >-u c: Gl ::I r::J' ~
1.1..
Q.
~ Q) - iii 0
0 .... >< a> a: <.J c) <a C"! (/)
::::E
0
C? z < 7
0 0 0 ....
0 0 .., N
0 0 co ....
0 0 N ....
0 0 U>
0
N :I: c >-<.J c Q) ~ ~ Q) ...
1.1..
c. e Q) ... iii N < .2 .... 0 u c:) )( 11. (/) co "":
::iE
0 9
~ 7
0 0 0 cc
0 0 0 CD
0 0 0 •
0 0 0 N
N :I: c >-u c Q) :s Q'
~ u..
'!' C) c: c: 0 .. I!! ~
8 (.)
< U)
~
"
Max Amp .0913
Plot Scale
0.10
0
~ ~ ,"-... -~//31-JAN-00
0 600 1200 1800 2400 3000
Frequency In Hz
c. E -.!! C) < 0 <'II ... )( "' ii: u c) <'II "'! (I)
:::E
C) C) z < 7 .. 1"1
C) C) C) co
C) C) C) <D
C) C) C) ...
C) C) C) N
C)
N ::t: E >o u c Q) ::l C' Q) ..
LL.
II) 0.024
' C)
c 0.018 c -0
·;. <II .... <IJ q; 0.012 0 0 <( 1/)
:2 0.006 0:
0 I ., Y(
1.2 () <IJ 0.9 !!! E 0.6 E c 0.3
c 0 '(j
-0.3 0
~ -0.6
-0.9
-1.2
-1.5 ..l
0 20
I
Frequency in l-Iz.
40 60 80 100 120 140
Time in mSecs
ROUTE SPECTRUM
3'1-J/\N-00 1:l:48:43
OVR/\LL= .6426 V-AN
RMS = .0497
LOAD= 100.0
RPM ::: 3000.
RPS;: 50.00
ROUTE WAVEFORM
31-JAN-00 13:48:43
PI< = .8719
PK(+) = 1.23
PK(-) = 1.29
CRESTF= 2.09
Freq :
Ordr:
1042.5
20.05
.01819
fl)
• C)
c: c: 0 .. 111 ....
..9! Ql u u
<(
II)
:! ~
~ !Q E E c:
c ·u 0
~
0.08 I 0.07
I . 0.06 . 0.05
-0.04
-0.03
0.02
0.01
0 ...
0.8
0.6
0.4
0.2
-0.0
-0.2 -0.4
-0.6 -0 .8
-1.0
-1 .2
0 2000
Frequency in Hz
-· ......... - - . ........ - - . . - . .. .. .. .. .. .. .. . .. . - .... __ ___ __ __._
0
...... · ........ -..... .. ~ ....
.. . . -- .. - -- - ... .. - - -
........... ... .... . .. --
................. .; ••• •
....... · ....... ~ .... ; ... . .. ................... .. ....
----.. - ---·~
- - - ~'·· --
· ··--- - L
······ ···· ·· ··· ! ·········=···.··· • ·· ··· ··--i i
6 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Time in mSecs
ROU"rE SPECTRUM
31 -J/\N-00 13:50:01
OVR/\Ll= .9882 V-1\N
RMS = .2064
LOAD = 100.0
RPM = 3000.
RPS = 50.00
ROUTE WAVEFORM
31 -JAN-00 13:50:01
PK = .1\696
PI<(+) = .6750
PK(- ) = 1.02
CRESTF= 3.07
Ft eq: 7490.0
OrcJr: H9.80
Spec : .06177
'{I Cl c c 0 . ._ ., .... q)
4i () ()
<( (/)
::iE lr
() q)
(/)
E E c
;:;. Ti 0
~
0.036
0 .030
0.024
0.018
0.012
0.006
1.2
0.9
0.6
0.3
-0.3
-0.6
-0.9
-1.2
~ ROUTE SPECTRUM
3·1-J/\N-00 13:50:57
OVRALL= .7193 V-1\N
RMS = .0626
LOAD = 100.0
RPM = 3000.
RPS:: 50.00
01'V~' v! I~:~~~
0 600 1200 1800
Frequency In Hz
0
0 20 40 60 80 100
Time in mSecs
2400 3000
120 140
ROUTE WAVEFORM
31-J/\N-00 13:50:57
PI< = .7398
PI<(+) :: 1.30
PI<( -) = .13376
CRESTF= 2.<18
fr<!q :
Ordr:
Spec:
1072.5
21.<15
.02,12!)
"' • (!)
.!: c 0 :;:; II) .... QJ
4i u u
<{ If)
~ 0::
u QJ
!Q E E c
.£ u 0
~
0.07
0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0
0.2
0.0
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
-1.0
-1.2
-1.4
. L
0
0
r l ROUTE SPECTRUM
31-JI\N-00 13:52:24 I Lt
••. OVRALL= .6627 V-1\N
RMS = .2020
LOAD= 100.0
RPM= 3000.
- RPS = 50.00
lJ. ..... A.,__Ab...A~JJ\.!\, /"_~I • J........:::l
2000 4000 6000
Frequency in H:t
. . ., ............... .. ... .
... # .... .......... ... ... .
... .. -.. ..... · ....... -:. ..... - . . . ........... _ ........... .
.. ............ -
............. ..... .. . ....
.... ..... ........
13000
- ----- -
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Time in mSecs
ROUTE WAVEFORM
31-JAN-00 "13:52:24
PI< = .4685
PK(+) = .79!i9
PI<(-)= .5521
CRESTF= 2.40
Freer 7300.0
146.00
1/) - - - - ' • • I • ROUTE SPECTRUM (!)
c 0.024
[l
3·1-JAN-00 14:02: 16 - -c OVRALL= .7B62 V-1\N 0 ...
Ill 0.018 RMS = .10H ... Ql
LOAD= 100.0 Qj
J~ JL 0
I J RPM ::: 3000. 0 0.012 <t
II) j RPS = 50.00 ~ 0:: 0.006
0 ..L
0 600 1200 1800
Frequency in Hz
1.5 ROUTE WAVEFORM - . ...... .. .... ... .. .. ..... ·----- ·-- --- ~----- - .. .......... 0 1.2 31-JI\N-00 14:02:16 Ql
II) - .... - ........ . ..... - . -....... - ----- ...... - - - .. .. ~ 0.9 PK = .6618 E E - ......... .. . . ... .. .. - - - -
0.6 PI<( ·~ ) ::: 1>.61 .!: ..... ... .. ...... - - - - -~ 0.3 PI<(-)= .9241 ·o ....... ..... - - - - . .. - - - .. - - CRESTF= 3.43 0 0 • Qj > -0.3
-0.6
-0.9
-1 .2 L
0 20 40 60 80 100 Fre11 : 2 197.~
120 140 Ordr: 43.95
Time in rnSecs Spec: .02100
"' • Cl c c 0 ... (U ... <IJ 'ii 0 0 ~ C/)
~ oc
0 <IJ
~ E E c
.?:·c:; 0
~
0.07
0.06
0.05
0.04
0 .03
0 .02
0 .01
0
1.5
1.0
0.5
-0.5
-1 .0
-1.5
-2.0
..J'
0
0
0
ROUTE SPECTRUM
31-JAN-00 14 :02:39
OVRALL= .9746 V-AN
RMS = .1984
LOAD::: 100.0
RPM::: 3000.
RPS = 50.00
2000 4000 6000 8000
Frequency in Hz
. ........... ............
. . . . ...... .................... . .
.... --- .... -- ............ . .. ........ .... ......... ---- ... .. .. --- .. -
• ~ •,. • • 4 • • • • • • • • • • I • • • ,."" •
- - . - - ... :- ....... I - - - . - - - .. . - - . - . - ·• - .. - . - -
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Time in msecs
ROUTE WAVEFORM
31-.JAN-00 14 :02:39
PK = '1.21
PK(+) = 1.56
PI<(-)= 1.52
CRESTF=: 1.112
Freer ·11 80.0
Ordr: 23.60
Spec: .05151
~~-·· " b
c:> c: c: 0 ... 111 .... cv cv 0 0
<(
Vl ::iE 0::
u cv
~ E .!: c Ti 0
~
0.04
0.03
0 .02
0.01
0~- ~- ..... ,_,1 I
1 .5
1 .0
0.5
-0.5
-1.0
-1.5
-2.0
0
0
0 20 40
3000
Frequency in Hz
60 80 100 120 140
Tune in mSecs
31-JAN-00 13:53:31
OVRALL= . 7952 V-1\N
RMS = .0940
LOAD = 100.0
RPM= 3000.
RPS = 50.00
ROUTE WAVEFORM
31-J AN-00 13:53:3'1
PK = .9236
PI<(+)= 1.60
PI((-)= 1.42
CRESTF= 2.45
Freq:
01<1r:
Spec:
1095 0
2 1.90
.03113
<J) 0.07
' C) 0.06 c c 0.05 0 . ., Ill
0.0-1 .... 4J 'ij -0
0.03 0 <(
en 0.02 ::::E
0::
0.01
0
0
0.4 0 4J
0.2 en -E E -0 .0 c
c -0.2 ·u _Q -0.4 4J >
-0 .6
-0.8
-1.0
0
·r---HOUTE SPECTRUM
J - 31 -JAN-00 13: 511 :03
OVRALL= .7756 V-AN - -
RMS = .16116
-- LOAD= 100.0
I.
... J i ~ A ~.~~-J.J\+ 2000 4000 6000 8000
Frequency in Hz
..... _ ..... .. - . ....... .... .. - .. .. ..
............ .. ................ . . .
........................ .. ..
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Time in mSecs
RPM= 3000.
RPS = 50.00
ROUTE WAVEFORM
31 -JAN-00 ·13:54 :03
PK :: .3547
PI<(+) = .5997
PK(-) = .7559
CRESTF= 3.0·1
Freer
Orc1r:
1100.0
22.00
Spec: .04712
II) •
(!) c c 0 ·;:; 111 ... j!
<11 u u
<{ II)
:1E n::
~
~ E c
c Ti 0
~
0.07
0.06
0 .05
0.04
0 .03
0 .02
0.01
I I'
J,
ROUTE SPECTRUM
31-JI\N-00 13:54 :46
-•- OVRJ\LL= .7324 V-J\N
RMS:: .1399
LOAD:: 100.0
RPM:: 3000.
- RPS = 50.00
0 1\A.a-o ......,.d""' - I! '=c"d.-'" ~ V'-''-../1 I
2.0
1.5
1.0
0 .5
0
-0.5
-1 .0
-1 .5
-2.0
0
0
600
20 40
1fiOO
Frequency in Hz
60 80
Time in mS ecs
2400 3000
100 120 140
ROUTE WAVEFORM
31-JAN-00 13:54:46
PK ::: 1.40
PK(+) :: 1.07
PI<H = 1.41
CRESTF= "1.80
Freq : 1177.5
Ordr: 23.55
Spec: .05469
"' • C> .!: c
.Q -Ill ... cv cv 0 0 <( IF)
::: 0:::
0 cv
!!2 E E £ c ·u 0
~
0.07
0.06
0.05 I
0.04
0.03
0.02
0.01
0
1.5
1.0
0.5
0
-0.5
-1.0
-1.5
-2.0
-2.5
..l:
0
0
()
2000 4000 6000
Frequency in Hz
ROUTE SPECTHUM
- 31-JAN-00 13:55:32
-·- OVRALL= .9600 V-1\N
RMS = .2319
LOAD = 100.0
RPM = 3000.
• RPS = 50.00
8000
- ..,..-- -.---,r--...---r--!--[---,.-----,,--.,.. ROUTE WAVEFORM
31-J/\N-00 13:55:32
Pf< = ·J.52
. .. ........... .. "" ..... . .... . ...... _ .. ... .. _, .. .. . .. .. . - .. . ·-. .. .. .. .. · ..... : ..... .. .. .... · .. .... · ........ ~ .....
PK( .. ·) :: 1."13 .. ................ .... . . . .. .. - . PI<(- ) = ·J.95
All~ ..... - . •. .. . . . . - CHESTF= 1.!11
.. . - ·-· . .. . -- . - . ; . - .. -- - ---·-·-
.. . .... -. . .. . -... ... : .. .... .... . .... -. .. . . .
FrefF 1100.0
Or(h : 23.60 5 10 15 20 25 30 35 40 <1 5 50
Time in mSecs Spec: .05640
(/)
• C> c 0.024 c 0 ·;:. ro 0.018 ... 41 4i u u <( 0.012 (f)
::lE 0:: 0.006
0 ..l
0 600
1.5
u 41 1.2
(f) 0.9 -. E ........... -E 0.6 c 0.3 »
0 ~ ·u 0 -0.3 41 > -0.6
-0.9
-1.2
-1.5 ..l
0 20 40
)I
1800 2400
Frequency in Hz
ROUTE SPECTRUM
3·1-JI\N-00 14:00:44
OVRI\LL= .7081 V·AN
RMS = .0526
LOAD= 100.0
RPM = 3000.
3000
RPS = 50.00
ROUTE WAVEFORM
31-JI\N-00 14:00:44
PI( = 1.17
PK(+)= ·1.59
Pl((-)= 1.29
CRESTF= ·1.92
. --- - -·-.-. - -·- .. - -.- ._ .. - -- -
60 80
Time in mSecs
100 120 1-10 Fr cq : 1177.5
Ordr: 23.55
Spec: .02246
"' ' ~ c:: 0.08 c:: 0 .,. 11) 0.06 ..... QJ
"ii 0 0 0.04 <( (/)
:::E 0:: 0.02
0.9 0 0.6 QJ (/) --E 0.3 E c: >. ... -0 .3 ·u 0 -0.6
~ -0.9
-1.2
-1.5
-1.13
0 -"
0
0
2000 4000 6000
-~--~- ROUTE: SPECTRUM
3"1-JI\N-00 '14 :01 :20
I OVR/\LI.== .7462 V-1\N
r,J RMS = .2HJ5 I
LOAD:: 100.0
RPM= 3000.
RPS:: 50.00
Frequency in Hz.
............ ,. ........... .. . . ..... _ ....... _ ...... :···
....... ·. - .... · ...... ~ .....
. ... .,. . - .............. .. .... ..
..... ·-· ...... ., . ..... .. .. · ----- ---· . ···· .. ····-·· --;-·· --- --- --
....... -.. .. - ---.- .. ; .... .t. -- _ .. _--
- .. ................... .. .. " • • •"• • " " "' • • • • • • • - I • " " • • . • •
ROUTE WAVEFORM
31 -JAN-00 ·t4:01 :20
PI\ = .91177
PI<(+) = 1.14
PI<(-)== 1.20
- CRESTF= 1.83
'---'----''---j I i _j ..1
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
T1me in mSecs
Fteq:
Ordr:
75 10.0
150.20
Spec: .06445
FAKULTAS TI~KNOLOGI KELAlJTAN -ITS Jl)I{USAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN. h. AM I' l iS ITS h: t: I'I IT III-Str h.OLI LO. SliRA Ill\ Y A 60111 '1'1•: 1.1•. ~'1?~75~. 59941~ I •/d 55 l't:S II 02 FAX S994754
TUGAS AKIIIR KS 170 1
HARIS IIANDIKO
4294 100 015
Pcmlmnbmg lr Moch. Onanto, MSc.
an~!ga1 'I ugas D1bcnkan · 15 Scplcmbcr 1999
I 'lugas 01M:h:~a1!-an :
I Tuga~ Akhir
Pcmbimb111g,
>
rangkap 4 ( cmpal ) umuk \1.-..p J u• u~nn ·r SP l)nscn Pcmbi rnbing ybs. 1\ 1a h1lSiS\V(l ~·hs KooodiiHllor T A TSI'
: Stud1 Ekspcrimental Tentang l'redictive Maintenace Pada Control
J'a!l·e Sistcm lnstalasi Turbin Uap DJ 1'.113 2 - PT. PLN Greslk
surabaya.
Mahas1swa,
IIARIS_IIANDIKO NRP 4294100009
. ..
Surabaya, .... ----·· · .... .. .
Ketua Jurusan,
M1J/ _.4 . Dr. lr.A.A. Masrocri, M Lng NIP. 131 407 591
f..\Kt:LTAS TE1010LOGI KELAUTA.:'i ~ ITS Jt'Rt:S.-\."1 TEK."\"IK SISTI::\ I PERKAPAL\.."1 f<OORDINA TOR TUGAS AKBTR
LE~ffiAR KE)'JAJUAN PENGERJAAN TUGAS AKHIR ( KS 1701 )
Nama : HARJS HANDIKO NRP : 4294 100 015 Judul Tugas Akhir : Studi Eksperimental Tentang Predictrve Maintenance Pada Control Valve
Sistem Tnstalasi Turbin Uap Di PJB 2- PT. PLN Gresik-Surabaya. Dosen Pembimbing : I) Ir. Moch. Orianto, MSc.
2) Ir. Made Ariana, Mt.
Tanggal
13
14
15
16
17
Mahasiswa siapi tidak siap/dibatalkan •) untuk diujikan. 2. Catatan lain yang dianggap perlu :
Kegiatan
•) coret yang tidak perlu Ir. Moch. Orianto. MSc NIP. 1".o 'Hb 7;;,;
ParafDosen
Surabaya, ....................... . Dosen Pe · bing 2,
Ir. Made Ar ' n Mt NlP. 1~.1. I~~ -J"f I
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOOI Kel..'-UTAN - ITS t;;
LEMBAR EVALUASI PRESENT AS! PROPOSAL (P·1} TUGAS AKHIR
I :~~baca; mt\Wk~~J~-~?.q.~~r~~~~r~~~--T·~-~-~~-~~~~~-~~:~~~-i1a.~~-~~~-~~~-~~-~; .. . Proposal : {~-~ .. 11?::::';;~ .. P.f-::.~ .. ~ .... 't.~~ .. .1:Y.~.~.::!::t. ~:.-:-.0:-.:':".':C..~ .. ... v. .......... ·
............................ ~ .... : ..................................................................................... .
........................................................................................................................................
•o.~<~..J."" Dosen Penila1 memutuskan bahwa proposal TA tersebut di alas : Diterima tanpa perbaikan.
lDit'erin1adengan perbaikan I syarat. Tidak diterima
it~usulk~ cal~n Doseq Pembimbing se~i beri~ut : !}y- I ~ . 1 .......... ~ .... 0. .. & .... 1?.\t.:':Y..O. ... . 2 ................ ~ ............... ... .
;atatan I Perbaikan mengenai Proposal Tugas Akhir tersebut adalah sebagai berikut (bila diperlukan. dapat pada halaman kosong dibalik) : _ \ . 1- ()
. J. fi:.R-ev-~ : ~ hv-1 ~~ i ~ ~ ~"' 1c-~ f\1\o./Vvv''+--eAI\.~ v\...-J( .. ~vvr ~ l..t__....._ro
o) v,1 J 'b.!]. _ r? T Oc ;J ~ S: Vl--1'~
1rabav::~ . .J.Q.=.-~ .. ::::1.~---'······ Vlen'yetuJIUi Tim Dosen Penilai :
(Ketua Tim) IAnggota) (Anggota) (Anggota) (Anggota) Anggota)
Tanda tangan mahasiswa
.. ...,
"\
•·············· ···········
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKUlTAS TEKNOLOGI KELAlJTAN - rrs
LEMBAR EVALUASI PRESENT AS! INTERIM (P·2) TUGAS AKHIR
membaca. menimbang dan mempelajari Presentasi II Tug as Akhir yang dilaksanakan oleh:
/NRP ... ./:J!!. !!;!. -~ .................................. -..................................................... . Tugas Akhir ·················································································································
················································································································· .......... .. .....................................................................................................
I .................... /f"J'f-j ... ·:; ' t'ji"""""'"""""""" " """""""""""""""' " '' •.... •
1) ............ V..t.t.tl.¥..v. ............ .. 2) ............................ .................. .
Tim Dosen memutuskan mahasiswa terse but di atas : Lar1gs1~ng mengikuti Presentasl Akhir Jstimewa (P-3+) pada tanggai.~A!. !?:/. !~1-~<1 1 ,
-MeJranlutK.an penulisan TA dan mengikuti Presentasi Akhlr Reguler (P-3) pada tangga/ .. ,-;_~j_q_?~':.'f•'.) Me1ranjutk•an penulisan TA dan mengikuti Presentasi Interim (P-2) pada semester berikutnya Mernbatalkan penulisan Tugas Akhir tersebut.
yang per1u dlperbaiki dalam Tugas Akhir tersebut adalah: (bila diperlukan, dapat dilanjutkan pada kosong dibalik)
.. '(
.. '(
__ ..,