Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru
-
Upload
hafiz-alroza -
Category
Documents
-
view
177 -
download
2
Transcript of Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru
![Page 1: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/1.jpg)
Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat melalui Paru:Aerosol
Amila M.Si.,Apt.
![Page 2: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/2.jpg)
Pendahuluan
• Saluran napas merupakan satu-satunya organ tubuh yang berhubungan langsung dengan bagian luar dan dalam tubuh
• Senyawa obat dapat menimbulkan efek topikal atau sistemik
• Pemberian obat melalui saluran napas dapat memasuki peredaran darah dengan cepat, mendekati pemberian injeksi intravena
![Page 3: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/3.jpg)
Anatomi dan Fisiologi Saluran Napas
• Pintu masuk saluran napas; hidung dan mulut
• Saluran napas dibagi menjadi dua bagian– Daerah konduksi – Daerah pertukaran
• Daerah konduksi ; seluruh saluran udara dari trakhea sampai bronchiolus terminalis transfer gas ke daerah permukaan
• Daerah pertukaran berupa kanal-kanal pertukaran udara antara alveolus dan pembuluh darah
![Page 4: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/4.jpg)
![Page 5: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/5.jpg)
![Page 6: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/6.jpg)
Anatomi dan Fisiologi Saluran Napas
• Hidung– Menjamin proses pelembaban, penyaringan, dan
penghirupan udara– Terdapat bulu getar dan epitel tebal menyaring
partikel yang masuk ke hidung– Mukosa menahan partikel melalui tumbukan
atau pengendapan– Penolakan cemaran melalui gerakan spontan
hidung, bersin, pembuangan lendir, penelanan
![Page 7: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/7.jpg)
![Page 8: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/8.jpg)
![Page 9: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/9.jpg)
Anatomi dan Fisiologi Saluran Napas
• Mulut– Merupakan jalur kedua yang digunakan untuk
penghirupan– Penghirupan melalui mulut mempunyai efek
samping terutama bila udara mengandung partikel
![Page 10: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/10.jpg)
![Page 11: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/11.jpg)
![Page 12: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/12.jpg)
Anatomi dan Fisiologi Saluran Napas
• Trakhea• Bronkhus– Lapisan mukosa– Silia (bulu getar)– Cairan berair yang membasahi silia– Sel silia yang dipisahkan oleh sel-sel goblet pada
mukosa– Sel basal– membran
![Page 13: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/13.jpg)
Anatomi dan Fisiologi Saluran Napas
• Silia– Silia epitel berperan dalam pertahanan saluran
napas– Bertugas mengeluarkan getah bronkhus dan
cairan alveolar– Gerakan silia; berperan dalam pengeluaran
partikel asing, pengeluaran sekret normal– Gerakan silia sangat peka terhadap suhu dan pH
![Page 14: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/14.jpg)
Anatomi dan Fisiologi Saluran Napas
• Getah Bronkhus– Pada keadaan normal, setiap lapisan mukosa
mengeluarkan 100ml getah.– Getah bronkhus terdiri dari;• 94,7% air• 0,028% DNA• 0,951% glusida• 1,0% protein• 0,840% lipidBagian bukan air akan meningkat sampai 5% jika
terjadi peradangan
![Page 15: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/15.jpg)
Anatomi dan Fisiologi Saluran Napas
• Daerah pertukaran– Bronchiolus terminalis– Bronchiolus respiratorius– Kanal alveoli– Kantung alveoli
![Page 16: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/16.jpg)
Anatomi dan Fisiologi Saluran Napas
• Dinding alveoli– Memisahkan alveoli dari kapiler pembuluh darah– Tebal : 0,2-10µm, terdiri dari:
• Sel penutup ; pneumosit membranus & pneumosit granuler (pusat aktivitas enzimatik)
• Diantara sel terdapat makrofag yang merupakan fagositosis terhadap bahan asing
• Anyaman kapiler• Kerangka (serabut kolagen)• Penyelubung alveolar (mengandung surfaktan, berupa film
fosfolipid-mukopoliskarida-protein)
– Merupakan barier bagi penyerapan zat aktif pada saluran napas
![Page 17: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/17.jpg)
![Page 18: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/18.jpg)
• Surfaktan, terdiri dari :– Lesitin dipalmitat, kolesterol, trigliserida, asam
lemak bebas– Waktu paruh 14 jam– Menurunkan tegangan permukaan antara bola
udara dan cairan luas permukaan volume gelembung <<
– Sesuai HK. LAPLACE
![Page 19: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/19.jpg)
Hk. LAPLACE
![Page 20: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/20.jpg)
Aliran Darah pada Paru
![Page 21: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/21.jpg)
Keuntungan pemberian obat rute nasal dibandingkan rute lain
• Dibandingkan dengan injeksi; pemberian melalui nasal tidak menimbulkan rasa sakit
• Lebih mudah digunakan, sehingga meningatkan kepatuhan pasien• Tidak memerlukan bantuan tenaga terlatih untuk penggunaan obat
menurunkan total biaya pengobatan.
• Jika dibandingkan dengan pemberian oral; pemberian melalui nasal dapat mengeliminasi degradasi obat hepatik dan gastrik
• Menghindari rasa mual yang merupakan efek samping beberapa obat• Onset lebih cepat• Efek samping lebih sedikit karena dosis yang digunakan lebih sedikit
![Page 22: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/22.jpg)
Pemberian Obat melalui Paru
• Terapi inhalasi pada umumnya digunakan terbatas pada obat-obat yang mempengaruhi fungsi pulmonar, dibawah ini;– Bronkhodilator– Obat - obat Anti-Inflamasi– Obat – obat Anti-Alergi– Anestetika
![Page 23: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/23.jpg)
Sediaan Aerosol
Pemberian obat dalam bentuk aerosol, terutama
diberikan untuk efek-efek sebagai berikut;
– Bronkhodilator, seperti orciprenalin, salbutamol, dan
terbutalin
– Anti-inflamasi, seperti kortikosteroid, hidrokortison dan
prednisolon
– Anti alergi, seperti Natrium Kromoglikat
– Anestetika, seperti Nitrous oksid dan eter
![Page 24: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/24.jpg)
Sediaan Aerosol• Obat yang diberikan untuk mencapai paru dalam
bentuk gas atau aerosol.• Aerosol adalah sediaan yang dkemas dalam wadah
bertekanan tinggi, mengandung obat yang dilarutkan atau didispersikan didalam propelan
• Wadah yang digunakan untuk mengemas aerosol harus dapat mengeluarkan sejumlah tertentu aerosol dari wadah, melalui katup
• terdapat dua tipe dasar aerosol– Sistem gas cair– Sistem gas mampat
![Page 25: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/25.jpg)
Sediaan Aerosol
Sistem Gas Cair • Gas propelan dicairkan dengna cara
pendinginan atau pemampatan • Obat dilarutkan atau didispersikan didalam
propelan • Propelan yang digunakan antara lain;
hidrokarbon terflourinasi seperti dikloro-difluoro metan
![Page 26: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/26.jpg)
Sediaan Aerosol
Sistem Gas Mampat• Mengandung gas inert seperti nitrogen• Gas dimampatkan dalam suatu tabung, yang
akan digunakan sebagai wadah• Obat dilarutkan dalam propilenglikol atau
etilasetat
![Page 27: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/27.jpg)
Sediaan Aerosol
• Keterbatasan dalam pemberian melalui rute inhalasi
– Ukuran partikel droplet aerosol– Ketidak mampuan pasien untuk menghirup gas
sejumlah yang diperlukan– Ketidak tepatan penggunaan inhaler
![Page 28: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/28.jpg)
Sediaan Aerosol
Ukuran partikel droplet• Ukuran partikel yang > 10µm; akan mengendap
dengan cepat dan terdeposit di membran mukus pada saluran pernapasan atas tidak dapat berpenetrasi lebih dalam untuk mencapai alveoli
• Ukuran partikel <10 µm, akan mengendap dengan lambat dapat berpenetrasi menuju alveoli terlarut dalam cairan pulmonar diabsorpsi menuju ke paru-paru
![Page 29: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/29.jpg)
Pengaruh ukuran partikel pada sediaan Aerosol
![Page 30: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/30.jpg)
Sediaan Aerosol
Kondisi Pasien
Pada kondisi pasien sesak napas (terserang asma) pasien kesulitan untuk menghirup sejumlah tertentu obat jumlah obat yang diabsorbsi berkurang
![Page 31: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/31.jpg)
Sediaan Aerosol
Ketidak tepatan penggunaan inhaler
Pada umumnya ketika menggunakan inhaler,
pelepasan obat (atau penekanan inhaler)
harus berbarengan secara simultan dengan
inspirasi (menarik napas)
![Page 32: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/32.jpg)
Proses Biofarmaseutik Sediaan Aerosol
• Perjalanan sediaan aerosol didalam tubuh– Transit atau penghirupan– Penangkapan atau depo– Penahan atau pembersihan– Penyerapan
![Page 33: Studi Biofarmaseutik Pemberian Obat Melalui Paru](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062319/557202604979599169a3682d/html5/thumbnails/33.jpg)