STRIKTUR URETRA ppt
-
Upload
ninahasanah1 -
Category
Documents
-
view
645 -
download
17
Transcript of STRIKTUR URETRA ppt
STRIKTUR URETRAOleh :
Agung Widya laksono 1102006013
Devi Mellinda 1102006072
Nina Uswatun H 1102006186
Pembimbing :
dr. Mars Dwi Cahyo, Sp.U
SMF BEDAH
RSUD Dr. H. ABDOEL MOELOEK BANDAR LAMPUNG
MEI 2012
IDENTITAS PASIENNama : Tn. SJenis Kelamin : Laki-lakiUmur : 91 TahunBangsa : JawaPekerjaan : PetaniAgama : IslamAlamat : Jl. Sumber sareat lampung utaraNo.MR : 223089
I. ANAMNESIS
1. Keluhan UtamaTidak bisa buang air kecil
2. Keluhan TambahanNyeri saat buang air kecil, buang air kecil menetes, buang air kecil mengedan, buang air kecil tidak lampias, buang air kecil berwarna merah.
3. Riwayat Penyakit
Pasien datang ke RSAM dengan keluhan tidak bisa buang air kecil sejak lebih kurang satu bulan sebelum masuk rumah sakit. Keluhan ini muncul perlahan-lahan dan semakin bertambah berat. Pasien mengaku sering mengedan saat pertama kali ingin buang air kecil tetapi air kencing yang keluar tidak lancar, pancaran air kencingnya lemah bahkan hanya menetes saja dan pasien sering merasa tidak puas jika buang air kecil. Tiga hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan bahwa pasien buang air kecil berwarna merah.
Pasien mengaku bahwa lebih kurang dua bulan yang lalu pernah jatuh di sawah ketika sedang bekerja. Pasien terjatuh dalam posisi terduduk. Pasien mengatakan bahwa dua hari setelah pasien terjatuh, daerah di sekitar lipat paha pasien sedikit bengkak dan berwarna kemerahan disertai rasa sakit . Namun, pasien tidak berobat ke dokter dan membiarkan keluhannya tersebut. Pasien menyangkal adanya perdarahan dari saluran kencing sesaat setelah pasien terjatuh.
Pasien mengatakan bahwa delapan bulan yang lalu pasien pernah dioperasi batu ginjal sebelah kanan. Sebelum dioperasi pasien juga sering mengeluh keluar seperti pasir saat buang air kecil. Selain itu pasien juga sering mengeluh nyeri pada pinggang kanannya. Saat ini pasien sudah dirawat di bangsal kutilang selama tiga belas hari. Pasien tiga kali dicoba dilakukan pemasangan selang kencing tetapi tidak berhasil. Keluhan BAK merah sudah tidak dikeluhkan pasien lagi.
Pasien menyangkal adanya demam saat munculnya keluhan sulit buang air kecil. Pasien juga tidak mengeluh adanya gangguan dalam buang air besar.
4. Riwayat KeluargaTidak ada keluarga pasien yang mengalami penyakit pada saluran kencing.
5. Riwayat masa lampaua. Penyakit terdahulu : -b. Trauma terdahulu : -c. Operasi : operasi batu ginjal (+)d. Sistem saraf : -e. Sistem kardiovaskuler : -f. Sistem gastrointestinal : -g. Sistem urinarius : -h. Sistem genital : -i. Sistem muskuloskeletal : -
II. STATUS PASIENSTATUS UMUM
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Compos mentis Keadaan gizi : Kurang Kulit : Warna sawo matang, turgor lambat PEMERIKSAAN FISIKTanda Vital Tekanan Darah : 110/70 mmHg Nadi : 80 x/menit, isi cukup, reguler Pernafasan : 20 x/menit, pernapasan normal Suhu : 36,8oC
Kepala dan Muka:Bentuk dan ukuran : Simetris dan normocefaliMata:
Konjungtiva : AnanemisSklera : AnikterikRefleks cahaya: (+)/(+)Pupil : Isokor
Telinga:Liang lapang (+)/(+), serumen (-)/(-), membran tympani intak (+).
Hidung: Bentuk normal, deviasi septum (-)/(-), sekret (-)
Mulut/gigi: Bibir kering, lidah kotor (-), sianosis (-), stomatitis (-)
Leher:Kelenjar getah bening : Tidak terdapat pembesaranKelenjar tiroid : Tidak terdapat pembesaranJVP : Normal/ Tidak meningkat (5+2 cmH2O)
Dada (Thorak)Inspeksi : Pergerakan hemitorak simetris kanan dan kiriPalpasi : Fremitus taktil dan vocal simetris kanan dan kiriPerkusi : Sonor pada seluruh lapang paruAuskultasi : Vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihatPalpasi : Iktus cordis tidak terabaPerkusi : Batas atas sela iga II midclavicula sinistra
Batas kanan sela iga IV parasternal dextra Batas kiri sela iga V midclavicula sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, murmur (-), gallop (-)
Perut (Abdomen)Inspeksi : Datar, simetris, tidak terlihat massaPalpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba pembesaranPerkusi : Timpani (+)Auskultasi : Bising usus (+) normal
Regio lumbal(Flank Area)Inspeksi : Dextra : Datar, simetris, tidak terlihat massa, sikatrik (+)Sinisra : Datar, simetris, tidak terlihat massaPalpasi : Nyeri tekan (-), ballotement (-)Perkusi : Nyeri ketok costovertebra (-)Auskultasi : Tidak dilakukan
EkstremitasSuperior dekstra/sinistra: Edem (-)/(-), deformitas (-)/(-), motorik(5)/(5)Inferior dekstra/sinistra: Edem (-)/(-), deformitas(-)/(-), motorik (5)/(5)
Genitalia
Pada status lokalis
PerianalPada status lokalis
NeuromuskularSensibilitas : (+) baikRefleks fisiologis : (+) baikRefleks patologis : (-)
Tulang belakangTidak ada kelainan [skoliosis, lordosis, kifosis patologis (-)]
STATUS LOKALISRegio suprapubis : kateter sistostomi terpasangRegio genitalia eksterna
Inspeksi : lumen orifisium uretra eksterna sempitPalpasi :gland penis tidak ada kelainan
Regio perianalRectal toucher : tonus spingter ani kuat
Mukosa rectum licinAmpula recti terisi udaraMassa (-)Prostat terabaHandschoon : darah (-), feses (+),
lendir (-)
III. LABORATORIUM RUTINDarah rutinHb : 13,4 g/dl LED : 35 mm/jam Leukosit : 7.000 Diff.count : 0/0/0/77/15/8 BT : 2’ CT : 11’ SGOT/SGPT: 23/21 Ureum : 27 mg/dlCreatinin : 1,3 mg/dlGDS : 138 mg/dl
Urin rutin : (-)Feces rutin: (-)
IV. RESUME
Pasien laki-laki usia 91 tahun datang ke RSAM dengan keluhan tidak bisa buang air kecil sejak lebih kurang satu bulan sebelum masuk rumah sakit.
Pasien mengaku sering mengedan saat pertama kali ingin buang air kecil tetapi air kencing yang keluar tidak lancar, pancaran air kencingnya lemah bahkan hanya menetes saja dan pasien sering merasa tidak puas jika buang air kecil. Tiga hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan bahwa pasien buang air kecil berwarna merah. Pasien mengaku bahwa lebih kurang dua bulan yang lalu pernah jatuh di sawah ketika sedang bekerja.
Pasien terjatuh dalam posisi terduduk. Pasien mengatakan bahwa dua hari setelah pasien terjatuh, daerah di sekitar lipat paha pasien sedikit bengkak dan berwarna kemerahan disertai rasa sakit . Pasien mengatakan bahwa delapan bulan yang lalu pasien pernah dioperasi batu ginjal sebelah kanan.
V. PEMERIKSAAN PENUNJANGRadiologi
BNO
Kesan : udara usus normal, tidak tampak batu opaque di traktus urinarius
Urethrography
Uretrography : lubang OUE sempit dipakai aboket
Kontras mengisi pars kavernosa di pars bulbosa bercabang mengisi ruangan luas ireguler
Tak tampak aliran kontras ke vesica urinaria
Kesan : striktur uretra di OUEObstruksi total d pars prostatikaEkstravasasi di pars bulbosa
V. DIAGNOSA BANDING Retensio urin e.c striktur uretra Retensio urin e.c BPH Retensio urin e.c batu buli-buli VI. DIAGNOSA KERJARetensio urin e.c striktur uretra
VII. PENATALAKSANAAN DAN PENGOBATANNon medikamentosa IVFD RL XX gtt/menit Diet tinggi kalori tinggi proteinMedikamentosa Ceftriaxone 1 gram/12 jam Ketorolac amp/12 jamKonservatif Sistostomi Rencana operasi Uretrotomi internaIX. PEMERIKSAAN ANJURAN Foto bipolar sistouretrography USG Transrectal
X. PROGNOSISQuo ad vitam : dubia at bonamQuo ad fungsionam : dubia at bonamQuo ad sanationam : dubia at bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Striktur uretraUretra merupakan saluran yang menyalurkan urin dari vesika urinaria ke meatus uretra, untuk dikeluarkan ke luar tubuh. Uretra pada pria memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai saluran urin dan saluran untuk semen dari organ reproduksi. Panjang uretra pria kira-kira 23 cm dan melengkung dari kandung kemih ke luar tubuh, melewati prostate dan penis. Sedangkan uretra pada wanita lurus dan pendek, berjalan secara langsung dari leher kandung kemih keluar tubuh.Uretra pria dibagi atas dua bagian, yaitu uretra anterior dan uretra posterior. Uretra anterior dibagi menjadi uretra bulbaris, penil, dan glandular. Fosa navikularis ialah dilatasi distal kecil dalam uretra glandular.
Striktura uretra
Striktura uretra adalah penyempitan lumen uretra karena fibrosis pada dindingnya. Penyempitan lumen ini disebabkan karena dindingnya mengalami fibrosis dan pada tingkat yang lebih parah terjadi fibrosis korpus spongiosum
ETIOLOGI
Kelainan kongenital, misalnya kongenital meatus stenosis, klep uretra posterior
Operasi rekonstruksi dari kelainan kongenital seperti hipospadia, epispadia
Trauma Post operasi Infeksi
LETAK STRIKTUR URETRA DAN PENYEBABNYA
PATOFISIOLOGI Striktur uretra terdiri dari lapisan mukosa dan lapisan sub
mukosa. Lapisan mukosa pada uretra merupakan lanjutan dari mukosa buli-buli, uereter dan ginjal. Mukosanya terdiri dari eitel kolumnar, kecuali pada daerah dekat orifisium eksterna epitelnya skuamosa dan berlapis. Submukosanya terdiri dari lapisan erektil vaskular.
Apabila terjadi perlukaan pada uretra, maka akan terjadi penyembuhan cara epimorfosis, artinya jaringan yang rusak diganti oleh jaringan lain ( jaringan ikat ) yang tidak sama dengan semula. Jaringan ikat ini menyebabkan hilangnya elastisitas dan memperkecil lumen uretra, sehingga terjadi striktur uretra
DERAJAT PENYEMPITAN URETRA
Sesuai dengan derajat penyempitan lumennya, striktur uretra dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu derajat :
Ringan : jika oklusi yang terjadi kurang dari 1/3 diameter lumen uretra
Sedang : jika terdapat oklusi 1/3 sampai dengan ½ diameter lumen uretra
Berat : jika terdapat oklusi lebih besar dari ½ diameter lumen uretra
GEJALA KLINIS
disuria, kesulitan berkemih, pancaran kemih yang menururn, frekuensi kemih yang abnormal, rasa tidak nyaman, hematuria, nyeri pelvis atau bagian bawah perut, pengosongan kantung kemih yang tidak
puas.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urin dan kultur urin
Ureum dan kreatinin
Uruflowmetri
Radiologi : uretrografi Instrumentasi
Uretroskopi
Diagnosis pasti terhadap striktur uretra dapat dilakukan pemeriksaan radiologi dengan kontras. Dengan pemeriksaan ini dapat diketahui letak dan derajat strikturnya. Pemeriksaan radiologi dengan kontras yang bisa dilakukan ialah Retrograde Urethrogram (RUG) with Voiding Cystourethrogram (VCUG)
GAMBAR 3. HASIL PEMERIKSAAN URETHROGRAM. TAMPAK ADANYA STRIKTUR PADA URETRA BULBAR SEPANJANG 4 CM.
TERAPI
Dilatasi Obturation Uretrotomi (endoscopic internal urethrotomy
or incicion), Uretroplasti atau rekonstruksi uretra Prosedur rekonstruksi multipel (perianal
uretrostomi)
Terima kasih