STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI...

116
STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI MUDHARABAH DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN BNI SYARIAH Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh : DINI RESTU SYABISTARI NIM 206046103822 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M i

Transcript of STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI...

Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI MUDHARABAH DALAM MENINGKATKAN

PENDAPATAN BNI SYARIAH

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh :

DINI RESTU SYABISTARI NIM 206046103822

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1431 H / 2010 M

i

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI

MUDHARABAH DALAM MENINGKATKAN

PENDAPATAN BNI SYARIAH

Skripsi Diajukan Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

DINI RESTU SYABISTARI NIM 206046103822

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. ZAINUL ARIFIN YUSUF, M.Pd DRS. H. HAMID FARIHI, MA. NIP. 195607121981031003 NIP. 195811191986031001

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1431 H/2010 M

ii

Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul Strategi Pengembangan Pola Investasi Mudharabah Dalam Meningkatkan Pendapatan BNI Syariah, telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 22 September 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Syariah). Jakarta, 22 September 2010 Dekan,

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM NIP. 195505051982031012

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua : Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM (......................) NIP. 195505051982031012 Sekretaris : Drs. H. Ahmad Yani, M.Ag (......................) NIP. 196404121994031004 Pembimbing I : Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd (......................) NIP. 195607121981031003 Pembimbing II: Drs. H. Hamid Farihi, MA (......................) NIP. 195811191986031001 Penguji I : Dr. H. Abd. Wahab Abd Muhaimin, Lc, MA (......................) NIP. 194512301967122001

Penguji II : Drs. H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH (......................) NIP. 19500811989031001

iii

Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

بسم اهللا الرحمن الرحيمLEMBAR PERNYATAAN

Dengan hormat, saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dini Restu Syabistari

NIM : 206046103822

Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta / 17 September 1987

Alamat : Jl. H. Saikin RT 013 RW 08 No. 8 Pondok Pinang,

Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jakarta 12310

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

1. Skripsi dengan judul “Strategi Pengembangan Pola Investasi Mudharabah Dalam

Meningkatkan Pendapatan BNI Syariah” merupakan hasil karya asli saya yang

diajukan untuk memenuhi salah satu pernyataan memperoleh gelar strata 1 di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Demikian Lembar Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta: 22 September 2010 M 13 Syawal 1431 H

Dini Restu Syabistari

NIM: 206046103822

iv

Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

بسم اهللا الرحمن الرحيم

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur yang tiada terhingga penulis panjatkan ke

hadirat Allah SWT. yang telah memberikan segala nikmat, rahmat, hidayah dan

ridhaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi

Pengembangan Pola Investasi Mudharabah Dalam Meningkatkan Pendapatan BNI

Syariah” sesuai waktu yang telah ditetapkan. Skripsi ini disusun sebagai salah satu

persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada

Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta. Salawat dan salam untuk baginda Rasulullah SAW. tercinta yang telah

memberikan ilmu dan suri teladan untuk kita semua.

Pada kesempatan ini, penulis menghaturkan terima kasih yang tiada hingga

kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. KH. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM, selaku Dekan

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag dan Bapak Drs. H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag

selaku Ketua Prodi Muamalah dan Sekretaris Prodi Muamalah, serta Bapak

Dr. Djawahir Hejazziey, SH, MA dan Bapak Drs. H. Ahmad Yani, M.Ag

selaku Ketua Koordinator Teknis Program Non Reguler dan Sekretaris

Koordinator Teknis Program Non Reguler Fakultas Syariah dan Hukum, UIN

v

Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

3. Bapak Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd dan Drs. H. Hamid Farihi, MA

selaku dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia meluangkan waktu

untuk memberikan banyak ilmu, dukungan dan bantuan sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Semoga Allah senantiasa

mencurahkan rahmat dan keberkahan kepada beliau.

4. Pihak-pihak BNI Syariah yang telah banyak membantu dan memberikan

informasi, Ibu Eni di Divisi Pendidikan dan Pelatihan, Ibu Tri di Divisi Usaha

Syariah, serta Bapak Heru, Bapak Haryadi dan Bapak Uki di Unit Pemasaran

Pembiayaan Syariah BNI Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan.

5. Segenap pimpinan dan staff perpustakaan utama dan perpustakaan Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan

fasilitas dan referensi yang dibutuhkan selama penulisan skripsi.

6. Ayah dan bunda yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan dan doa

yang tiada henti dan tidak mengenal lelah hingga saat ini.

7. Adik-adik yang tersayang, Dias, Dizar, Danu dan Didit. Jangan pernah lelah

mencari ilmu dan menggapai cita-cita. Semoga kita semua menjadi anak-anak

yang shalihin dan berbakti serta memberi kebanggaan.

8. Untuk seseorang yang setia menemani penulis, yang tak pernah henti memberi

saran, semangat, doa dan cinta.

vi

Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

9. Teman-teman Perbankan Syariah seperjuangan, terima kasih telah saling

berbagi, mendukung, mengingatkan dan mendoakan. Semoga silaturrahim kita

semua tetap terjaga, langgeng dan lestari.

10. Teman, sahabat, kerabat dan semua pihak yang telah memberikan bantuan dan

dorongan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Akhirnya, kepada Allah jualah penulis serahkan, semoga kebaikan yang telah

diberikan menjadi amal saleh dan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Innallaahu laa yudhii’u ajrol muhsiniin.

Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada, semoga Allah SWT.

selalu memberikan jalan kebaikan dan keridhaan dalam setiap langkah baik kita.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca

umumnya. Amin Ya Rabbal Alamin.

Jakarta: 22 September 2010 M 13 Syawal 1431 H

Penulis

vii

Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan Pembimbing .................................................................... ii

Pengesahan Panitia Ujian ................................................................................... iii

Lembar Pernyataan ............................................................................................ iv

Kata Pengantar ................................................................................................... v

Daftar Tabel ......................................................................................................... xi

Daftar Gambar .................................................................................................... xii

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .......................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 6

D. Metodologi Penelitian .................................................................. 7

E. Review Studi Terdahulu ............................................................... 13

F. Sistematika Penulisan ................................................................... 15

BAB II : TINJAUAN UMUM TENTANG POLA INVESTASI

MUDHARABAH ................................................................................ 18

A. Strategi Pengembangan ................................................................ 18

1. Pengertian Strategi ................................................................. 19

2. Strategi Pengembangan Bank Syariah ................................... 20

viii

Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

B. Pola Investasi Bank Syariah......................................................... 21

1. Investasi dalam Islam ............................................................. 21

2. Bentuk Investasi Bank Syariah ............................................... 24

3. Bentuk Pembiayaan Bank Syariah ......................................... 26

C. Pola Investasi Mudharabah .......................................................... 28

1. Pengertian Pembiayaan Mudharabah ..................................... 28

2. Landasan Syariah Mudharabah .............................................. 30

3. Rukun dan Syarat Mudharabah .............................................. 34

4. Jenis Mudharabah ................................................................... 36

5. Skema dan Aplikasi Mudharabah pada Perbankan

Syariah .................................................................................... 37

6. Manfaat dan Resiko Mudharabah ........................................... 39

BAB III : GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH ........................................... 41

A. Sejarah dan Perkembangan BNI Syariah ..................................... 41

B. Visi dan Misi BNI Syariah ........................................................... 43

C. Struktur Organisasi BNI Syariah ................................................. 44

D. Produk dan Jasa Layanan BNI Syariah ....................................... 49

E. Aktifitas Utama BNI Syariah ....................................................... 57

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 67

A. Strategi Pengembangan Pola Investasi Mudharabah ................... 67

ix

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

B. Perkembangan Pendapatan BNI Syariah melalui Pola

Investasi Mudharabah pada Tahun 2007-2009 ............................ 69

C. Pengaruh Pendapatan Pola Investasi Mudharabah terhadap

Pendapatan BNI Syariah .............................................................. 73

BAB V : PENUTUP ......................................................................................... 82

A. Kesimpulan .................................................................................. 82

B. Saran ............................................................................................ 83

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 85

LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................................... 89

x

Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

DAFTAR TABEL

1. Tabel 4.1 Jumlah dan Pendapatan Pembiayaan Tahun 2007 ......................... 71

2. Tabel 4.2 Jumlah dan Pendapatan Pembiayaan Tahun 2008 ........................... 71

3. Tabel 4.3 Jumlah dan Pendapatan Pembiayaan Tahun 2009 ........................... 72

4. Tabel 4.4 Jumlah Pendapatan Mudharabah dan Pendapatan

Pembiayaan BNI Syariah Tahun 2007-2009..................................................... 73

5. Tabel 4.5 Tabel Korelasi dan Koefisien Determinasi ...................................... 74

6. Tabel 4.6 Pedoman Koefisien Korelasi ............................................................ 75

7. Tabel 4.7 Tabel Korelasi ................................................................................. 76

8. Tabel 4.8 Tabel ANOVA ................................................................................. 77

9. Tabel 4.9 Pendapatan Pembiayaan Mudharabah dan ROI

BNI Syariah Tahun 2007-2009 ......................................................................... 80

10. Tabel 4.10 Tabel Korelasi Pendapatan Mudharabah terhadap ROI ................. 80

xi

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

xii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1 Skema Pembiayaan Mudharabah ................................................ 37

2. Gambar 3.1 Produk - Produk BNI Syariah ..................................................... 50

3. Gambar 3.2 Kegiatan Utama BNI Syariah ..................................................... 58

4. Gambar 4.1 Plot Kenormalan Pendapatan Pembiayaan

Mudharabah .................................................................................................... 79

5. Gambar 4.2 Plot Kenormalan Pendapatan Pembiayaan.................................. 79

Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

1

STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI MUDHARABAH

DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN BNI SYARIAH

A. Latar belakang Masalah

Tidak dapat dipungkiri, perkembangan perbankan syariah yang semakin pesat,

tidak terlepas dari sejarah panjang dan perkembangannya hingga kini. Dirintis

pertama kali pada akhir tahun 1950 oleh sebuah Bank pedesaaan di Pakistan dengan

sistem operasional tanpa bunga yang menerima simpanan dana dari masyarakat,

khususnya para tuan tanah, dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang

membutuhkan. Pendapatan Bank tidak diperoleh dari bunga, melainkan dari biaya

administrasi.

Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir yang didirikan

oleh Ahmad El Najjar. Bank yang bersifat rural social bank atau bank pedesaan ini,

dalam prakteknya tidak memungut bunga dan hanya berinvestasi hanya pada usaha-

usaha perdagangan dan industri secara langsung secara partnership, serta memberi

keuntungan pada penabung. Bank ini juga dianggap memiliki tingkat keberhasilan

cukup tinggi pada saat itu, karena mampu berkembang pesat pada tiga tahun

pertamanya.

Perkembangan ini dilanjutkan oleh pendirian Islamic Development Bank

(IDB) pada tahun 1975 atas prakarsa Organisasi Konferensi Islam (OKI). IDB

berperan membantu memenuhi kebutuhan negara-negara Islam dengan memberikan

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

2

pinjaman jangka panjang untuk proyek infrastruktur. Lahirnya IDB menjadi inspirasi

bagi banyak negara untuk mendirikan bank dan lembaga keuangan syariah.

Bank Syariah sebagai salah satu aplikasi dari sistem ekonomi syariah Islam

yang merupakan bagian dari nilai-nilai dan ajaran Islam yang mengatur bidang

perekonomian umat dan tidak terpisahkan dari aspek-aspek lain ajaran Islam yang

komprehensif dan universal. Komprehensif berarti ajaran Islam merangkum seluruh

aspek kehidupan, baik ritual maupun sosial kemasyarakatan termasuk bidang

ekonomi, universal bermakna bahwa syariah Islam dapat diterapkan dalam setiap

waktu dan tempat tanpa memandang perbedaan ras, suku, golongan, dan agama

sesuai prinsip Islam sebagai “rahmatan lil alamin”.

Kini, sistem perbankan dan keuangan Islam telah beroperasi lebih dari 55

negara yang pasarnya sedang bangkit dan berkembang1, dimana Indonesia menjadi

bagian didalamnya. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia terus mengalami

peningkatan yang menggembirakan, ditandai dengan meningkatnya jumlah aset,

jumlah nasabah dan jumlah kantor bank yang memberikan pelayanan syariah.

Perbankan syariah di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat

dari tahun ke tahun. DPP Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Bambang

Sutrisno menjelaskan, hingga November 2009, aset perbankan syariah Indonesia

mencapai Rp61,36 triliun. Selama lima tahun terakhir, aset bank syariah tumbuh rata-

rata 31,04 persen pertahun. Hingga akhir tahun 2009, jumlah bank syariah terdiri atas

1Mervyn K. Lewis dan Latifa M. Algoud., Perbankan Syariah: Prinsip, Praktik, dan Prospek, (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2007), h.9.

Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

3

7 BUS (Bank Umum Syariah) dan 25 UUS (Unit Usaha Syariah). Hal ini

menunjukkan bahwa perbankan syariah telah didukung oleh baiknya kinerja

perbankan syariah, meningkatnya pemahaman dan minat masyarakat serta komitmen

pemerintah dalam mendukung perkembangan perbankan syariah.

Perkembangan ini menuntut industri perbankan syariah untuk terus

meningkatkan kinerja dan stabilitas keuangan, salah satunya adalah dengan menjaga

kualitas aktiva produktif dengan menerapkan kebijakan investasi dana bank syariah

baik menurut sektor ekonomi, sektor industri maupun wilayah pemasaran. Dalam

meningkatkan pendapatan, bank syariah mengoptimalkan investasinya dalam

berbagai pola investasi yang halal, bermanfaat, dan profitable.

Beberapa pola investasi atau penanaman dana Bank Syariah antara lain dalam

bentuk piutang, Qardh, surat berharga syariah, penempatan pada bank syariah lain

dan/atau pembiayaan rakyat yang berdasarkan prinsip syariah (BPRS), penyertaan

modal, penyertaan modal sementara, komitmen dan kontijensi (off balance sheet)

pada transaksi rekening administrasi berdasarkan prinsip syariah, Sertifikasi Wadiah

Bank Indonesia (SWBI), dan pembiayaan.

Pola investasi dalam bentuk pembiayaan menjadi prioritas utama yang

dilakukan bank syariah karena pembiayaan menjadi salah satu kegiatan utama bank

syariah sebagai financial intermediary institution. Dalam menyalurkan dananya,

bank syariah memiliki beragam pola pembiayaan. Pertama, pembiayaan dengan

prinsip jual beli (ba’i) seperti pembiayaan Murabahah, Salam dan Istishna. Kedua,

pembiayaan dengan prinsip sewa seperti Ijarah dan Ijarah Muttahiya bit Tamlik.

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

4

Ketiga, pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (syirkah) seperti pembiayaan

Musyarakah dan Murabahah. Dan keempat, pembiayaan dengan akad pelengkap

seperti pembiayaan dengan Hiwalah (pangalihan utang-piutang), Rahn (gadai),

Qardh (pinjaman), Wakalah (perwakilan) dan Kafalah (garansi bank).2

Salah satu karakteristik pola investasi sistem perbankan syariah yang

beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil atau profit and loss sharing adalah

menyalurkan pembiayaan dengan pola investasi pembiayaan Mudharabah.

Mudharabah dalam implementasinya dibedakan menjadi dua jenis akad, yakni

Mudharabah Muqayyadah dan Mudharabah Muthlaqah. Mudharabah Muqayadah

(Investasi Khusus), yaitu dana investasi khusus yang ditujukan pada proyek-proyek

khusus atau terbatas sesuai dengan kesepakatan pihak investor dengan Bank, dan

Mudharabah Muthlaqah (Dana Investasi), yaitu dana masyarakat yang diinvestasikan

melalui bank dana (pool of fund).

Pendapatan yang diperoleh bank syariah berasal dari sumber-sumber

pendapatan bagi hasil atas pola investasi berdasar akad mudharabah dan akad

musyarakah, keuntungan atas investasi berdasar prinsip jual beli, hasil sewa atas

investasi dengan akad ijarah, serta fee dan biaya administrasi atas jasa dan layanan

yang diberikan bank syariah kepada para nasabah.

Salah satu cara melihat perkembangan pendapatan yang diperoleh bank

syariah adalah dengan mengukur rasio profitabiltas, atau rasio untuk menilai

2 Ir.Adiwarman A.Karim,SE,MBA,MAEP, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), Ed.3, h.97.

Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

5

kemampuan bank syariah dalam mencari keuntungan/laba. Rasio ini dapat digunakan

untuk mengukur laba yang diperoleh dalam satu periode tertentu, menilai

perkembangan laba dari waktu ke waktu dan/atau menilai besarnya laba bersih

sesudah pajak dengan modal sendiri.3

Mengukur rasio profitabilitas salah satu caranya adalah dengan melihat Return

on Investment (ROI) atau hasil atau tingkat pengembalian investasi yang telah

dilakukan bank syariah. Return on Investment atau return on total assets merupakan

rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam

perusahaan. ROI juga menjadi suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam

mengelola investasinya.4

Mudharabah adalah salah satu bentuk investasi yang mempengaruhi

pendapatan bank syariah, melalui strategi-strategi yang dapat dilakukan bank syariah

dalam mengelola pembiayaan mudharabah tersebut. Berdasarkan uraian di atas,

maka penulis tertarik untuk meneliti, mengkaji, dan menganalisa lebih jauh

permasalahan tersebut dalam skripsi ini dengan judul ”STRATEGI

PENGEMBANGAN POLA INVESTASI MUDHARABAH DALAM

MENINGKATKAN PENDAPATAN BNI SYARIAH”.

3 Kasmir, SE., MM., Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), Ed.1, h.197. 4 Kasmir, SE., MM., Analisis Laporan Keuangan, h.201.

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

6

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Agar pembahasan dalam skripsi ini lebih terarah dan efisien, maka penulis

membatasi pembahasan pada strategi pengembangan pola investasi mudharabah dan

perkembangan pendapatan BNI Syariah pada tahun 2007-2009 serta pengaruh

pendapatan pembiayaan mudharabah dalam meningkatkan pendapatan pembiayaan

BNI Syariah.

Dari pembatasan tersebut maka pokok masalah dalam skripsi ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Apa saja strategi pengembangan pola investasi mudharabah yang dilakukan oleh

BNI Syariah?

2. Bagaimana perkembangan pendapatan BNI Syariah melalui pola investasi

mudharabah pada tahun 2007-2009?

3. Berapa besar pengaruh pendapatan pembiayaan mudharabah dalam

meningkatkan pendapatan BNI Syariah?

C. Tujuan dan Manfaat penelitian

Penulisan skripsi ini dilakukan dengan beberapa tujuan yang hendak dicapai,

antara lain :

1. Untuk mengetahui strategi pengembangan pola investasi mudharabah yang

dilakukan oleh BNI Syariah.

2. Untuk mengetahui perkembangan pendapatan BNI Syariah melalui pola investasi

mudharabah pada tahun 2007-2009.

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

7

3. Untuk mengetahui besar pengaruh pendapatan pembiayaan mudharabah dalam

meningkatkan pendapatan BNI Syariah.

Adapun hasil dari penelitian dan penulisan skripsi ini diharapkan dapat

memberikan manfaat antara lain :

1. Secara akademisi untuk manambah wawasan dan pengetahuan dalam konsep

dan aplikasi perbankan syariah dalam meningkatkan pendapatan bank syariah,

khususnya mengenai pola investasi mudharabah pada BNI Syariah.

2. Secara praktisi sebagai referensi, saran dan informasi bagi bank syariah

khususnya BNI Syariah untuk mengoptimalkan pola investasi mudharabah dalam

pengelolaan dana investasi bank, agar dapat memberikan banyak manfaat bagi

BNI Syariah sebagai salah satu penyedia produk dan layanan investasi.

3. Secara pribadi, yaitu penulis dapat menambah pengetahuan secara langsung serta

dapat mengaplikasikan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kualitatif, yaitu penelitian yang data-datanya dinyatakan dalam bentuk kata-kata

dan kalimat. Adapun data kuantitatif digunakan penulis dalam membantu

menganalisis data kualitatif dan sebagai penguat dalam melakukan analisis data.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif (descriptive research)

dengan pendekatan analisis. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

8

meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem

pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.5

Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi,

gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat-

sifat serta hubungan antar fenomena pada objek penelitian sesuai dengan

permasalahan yang diteliti, untuk kemudian dianalisis.

Penelitian deskriptif yang dilakukan adalah penelitian deskriptif

eksploratif. Menurut Suharsimi Arikunto, penelitian deskriptif eksploratif adalah

metode penggambaran dan penafsiran data mengenai keadaan di lapangan atau

tempat penelitian. Tujuan dari penelitian deskriptif eksploratif adalah untuk

membuat gambaran secara sistematis dan akurat mengenai fakta, sifat dan

hubungan yang diteliti baik secara kualitatif dan kuantitatif.6

2. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan terdiri dari data primer dan data

sekunder.

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari wawancara secara langsung

dengan salah satu staff marketing dari Unit Pemasaran Pembiayaan Syariah

BNI Syariah melalui BNI Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan.

5 Moh Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999), Cet.Kelima, h.54.

6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), Ed.Revisi V.

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

9

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui dokumentasi arsip atau

laporan yang berhubungan dengan penelitian, buku, artikel, karya ilmiah, dan

referensi dari berbagai sumber lain yang berkaitan dengan dengan

pembahasan penelitian ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah :

a. Library Research (penelitian kepustakaan), dalam penelitian ini penulis

mencari data-data yang diperoleh, literatur-literatur dan referensi yang

berkaitan dengan judul skripsi. Dari penelitian ini diharapkan dapat

memperoleh kerangka teori dan konsep yang dapat mendukung pokok

pembahasan dalam penelitian ini.

b. Field Research (penelitian lapangan), dimana penulis melakukan pencarian

data-data dan informasi mengenai permasalahan secara langsung pada

lembaga yang diteliti, yaitu dengan menggunakan teknik pengumpulan data

sebagai berikut :

1) Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung dan

pencatatan sistematis terhadap mekanisme penerapan pola investasi

mudharabah dan pengaruhnya dalam meningkatkan pendapatan di BNI

Syariah.

2) Wawancara, yaitu penulis melakukan tanya jawab secara langsung

dengan salah satu staff marketing dari Unit Pemasaran Pembiayaan

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

10

Syariah BNI Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan yang dapat

membantu memberikan data dan keterangan yang berkaitan dengan

pembahasan skripsi penulis.

3) Teknik dokumentasi, dilakukan dengan mengumpulkan data berdasarkan

laporan yang diperoleh dari BNI Syariah serta laporan lain yang berkaitan

dengan masalah penelitian. Dokumen yang diambil oleh penulis adalah

berupa neraca dan laporan laba rugi BNI Syariah dari tahun 2007 sampai

dengan tahun 2009.

4. Teknik Analisa Data

Untuk memperoleh pengaruh pola investasi mudharabah terhadap

peningkatan pendapatan BNI Syariah, penulis menggunakan laporan keuangan

triwulan tahun 2007 sampai dengan tahun 2009, yang nantinya akan dianalisis

menggunakan model regresi linear sederhana.

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data Analisis Regresi

Sederhana, yang dilakukan untuk memperkirakan suatu keadaan yang timbul

karena faktor-faktor tertentu7.

Uji regresi linier sederhana dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara variabel pendapatan dari pola investasi

mudharabah, yakni pembiayaan mudharabah, dengan variabel pendapatan bank

syariah. Uji analisis regresi dilakukan jika terdapat dua variabel penelitian yang

7 Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2004), Ed.Baru, Cet.6, h.113.

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

11

sudah diketahui, dimana variabel X (independent) atau disebut sebagai Prediktor

yaitu pendapatan pembiayaan mudharabah dan yang mana variabel Y

(dependent) atau disebut sebagai variabel kriterium.8 yaitu pendapatan

pembiayaan BNI Syariah.

Metode persamaan regresi linear sederhana bertujuan menghitung

besarnya pendapatan pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu

variabel terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau

lebih variabel bebas. Kriteria yang harus dipenuhi untuk regresi linear sederhana

yaitu variabel bebas dan variabel terikat yang berskala interval.

Hubungan variabel pendapatan pembiayaan mudharabah dalam

meningkatkan pendapatan pembiayaan BNI Syariah.

X Y

Pendapatan pembiayaan mudharabah

pendapatan pembiayaan BNI Syariah

Bentuk persamaan dari regresi linier sederhana ini yaitu:

Y= a + bX

Dimana :

Y : Pendapatan Pembiayaan BNI Syariah 8 Burhan Nurgiyantoro, Statistika Penerapan Untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, Oktober 2004), Cet.3, h.271.

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

12

X : Pendapatan Pembiayaan Mudharabah

A : Nilai konstanta, merupakan nilai terikat yang dalam hal ini adalah Y pada

saat variable bebasnya adalah 0 (X = 0)

B : Koefisien regresi sederhana antara variabel bebas X terhadap variabel

terikat Y

Pada penelitian ini penulis menerapkan analisis bivariate (dua variabel)

dimana analisis tersebut pada umumnya mempunyai tujuan untuk menguji

perbedaan dan mengukur hubungan antara dua variabel penelitian.

5. Variabel Penelitian dan Hipotesis

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel independen

(bebas) dan variabel dependen (terikat). Varibel independen, yang selanjutnya

disebut variabel x, yaitu pendapatan pembiayaan mudharabah, dan variabel

dependen atau variabel y, yaitu pendapatan pembiayaan BNI Syariah.

Hipotesis berasal dari kata hipo yang artinya lemah, dan tesis yang artinya

pernyataan, pendapat, atau teori. Jadi hipotesis adalah pernyataan, pendapat atau

teori yang masih lemah, atau dapat disebut sebagai jawaban sementara terhadap

permasalahan yang secara teoritis paling mungkin terjadi. Hipotesis perlu

dibuktikan untuk menegaskan apakah hipotesis tadi dapat diterima atau ditolak

berdasarkan data atau fakta empirik yang telah dikumpulkan dalam penelitian.

Hipotesis selalu mengambil bentuk kalimat pernyataan (declarative), dan

menghubungkan secara umum variabel yang satu dengan yang lain. Jadi

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

13

hipotesis mengandung dua variabel yang dapat diukur dan menunjukkan secara

jelas hubungan antara kedua variabel tersebut.

Maka berdasarkan perumusan masalah yang telah disebutkan

sebelumnya, hipotesisnya adalah :

Ho : tidak ada korelasi antara pendapatan pembiayaan mudharabah terhadap

pendapatan pembiayaan BNI Syariah.

H1 : terdapat korelasi antara pendapatan pembiayaan mudharabah terhadap

pendapatan pembiayaan BNI Syariah.

6. Teknik Penulisan Skripsi

Adapun teknik penulisan skripsi ini berdasarkan pada buku ”Pedoman

Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tahun 2007”.

E. Review Studi Terdahulu

Berdasarkan pengamatan dan pengkajian yang telah dilakukan terhadap

beberapa sumber kepustakaan, penulis melihat bahwa hal yang menjadi pokok

permasalahan dalam penelitian ini menarik untuk dijadikan sebagai tema skripsi.

Disamping karena mudharabah merupakan salah satu bentuk pola investasi dalam

perbankan, penulis ingin mengetahui pola investasi mudharabah yang telah

diaplikasikan dan strategi pengembangan yang dapat dilakukan oleh BNI Syariah,

baik dalam mengoptimalkan implementasi mudharabah sebagai pola investasi

maupun dalam meningkatkan pendapatan BNI Syariah.

Page 26: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

14

Kajian pustaka yang digunakan penulis dalam penelitian dan penulisan skripsi

ini adalah :

1. Skripsi 1430 H/ 2009 M oleh A. Fauzan (NIM 10204612576) Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul ALOKASI

PENYALURAN DANA PEMBIAYAAN PADA UKM OLEH BANK

RAKYAT INDONESIA (BRI) SYARIAH CABANG TANGERANG. Skripsi

ini menjelaskan tentang strategi penyaluran pembiayaan, terutama pada strategi

produk-pasar (product-market strategy) yang meliputi strategi penetrasi pasar,

strategi pengembangan produk, strategi penggantian produk, dan strategi

pengembangan pasar. Dalam skripsi ini juga dijelaskan tentang kebijakan bank

yang berkenaan dengan alokasi dana pembiayaan pada UKM, proporsi

pembiayaan UKM dan Non UKM oleh BRI Syariah, serta prosedur yang

diterapkan pada pengajuan pembiayaan di BRI Syariah.

2. Skripsi 1429 H/ 2009 M oleh Evi Amalia (NIM 104046101610) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan judul EFISIENSI PENGELOLAAN

PEMBIAYAAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROFITABILITAS

BANK SYARIAH MANDIRI. Dalam skripsi ini penulis menjabarkan antara lain

tentang pengelolaan pembiayaan Bank Syariah Mandiri yang mancakup

kebijakan pembiayaan, penggolongan pembiayaan, pengawasan pembiayaan,

prinsip pemberian pembiayaan, prosedur pembiayaan oleh cabang, dan upaya

Bank Syariah Mandiri dalam mengefisiensikan pembiayaan. Penulis juga

melakukan tinjauan data terhadap variabel-variabel seperti Financing to Deposit

Page 27: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

15

Ratio (FDR) dan Net Revenue Margin (NRM), serta melakukan pengujian

hipotesis.

3. Skripsi 1429 H/ 2009 M oleh Emi Jamilatul Hijriah NIM (204046102910) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul STRATEGI PEMBIAYAAN

MURABAHAH DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENDAPATAN DI

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH (STUDI KASUS DI LKMS AL

HIDAYAH). Dalam skripsinya, penulis membahas tentang strategi yang

dilakukan oleh LKMS Al Hidayah, yaitu melalui strategi produk, strategi harga,

strategi distribusi dan strategi promosi. Penulis memberikan data pendapatan

LKMS Al Hidayah yang diperoleh dari pembiayaan murabahah.

Perbedaan antara skripsi penulis dengan skripsi terdahulu terletak pada pola

investasi bank syariah yaitu pembiayaan mudharabah, strategi pengembangan serta

pengaruhnya terhadap peningkatan pendapatan pembiayaan BNI Syariah dan

pengaruhnya terhadap salah satu rasio profitabilitas yakni Return on Investment

(ROI) yang diperoleh BNI Syariah.

F. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan skripsi yang merupakan laporan penelitian ini

terdiri atas :

Bab I. Pendahuluan

Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review

Page 28: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

16

studi terdahulu, metodologi penelitian yang digunakan, teknik penulisan

dan sistematika penulisan.

Bab II. Tinjauan Umum Tentang Pola Investasi Mudharabah

Bab ini menguraikan mengenai pengertian strategi pengembangan,

pola investasi bank syariah dan pola investasi mudharabah.

Bab III. Gambaran Umum BNI Syariah

Pada bab ini penulis mendeskripsikan tentang sejarah dan

perkembangan BNI Syariah; visi dan misi BNI Syariah; struktur organisasi

BNI Syariah; produk dan jasa layanan BNI Syariah; serta aktifitas utama

BNI Syariah.

Bab IV . Analisa dan Pembahasan

Dalam bab ini penulis membahas mengenai strategi pengembangan

pola investasi mudharabah, perkembangan pendapatan BNI Syariah

melalui pola investasi mudharabah pada tahun 2007-2009, dan

pengaruhnya dalam meningkatkan pendapatan BNI Syariah.

Bab V. Penutup

Dalam bab ini penulis membuat kesimpulan dari uraian dan

penjelasan yang telah disajikan dan memberikan saran-saran yang dapat

Page 29: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

17

bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan, khususnya bagi BNI

Syariah.

Page 30: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

18

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG POLA

INVESTASI MUDHARABAH

A. Strategi Pengembangan

Menurut Fred. R. David, strategi pengembangan menjadi bagian dalam

strategi intensif, yakni strategi yang terdiri atas penetrasi pasar, pengembangan pasar

dan pengembangan produk. Strategi penetrasi pasar dilakukan dengan meningkatkan

pangsa pasar produk atau jasa yang telah ada. Upaya yang dapat dilakukan adalah

melakukan promosi penjualan, menambah biaya iklan dan publisitas lainnya.

Pengembangan pasar merupakan cara yang digunakan dalam

memperkenalkan produk atau jasa ke wilayah baru. Sementara pengembangan produk

adalah strategi meningkatkan penjualan, yang dapat dilakukan dengan memperbaiki,

memodifikasi, atau membuat inovasi produk atau jasa yang telah ada.1

1. Pengertian Strategi

Kata "strategi" adalah turunan dari kata dalam bahasa Yunani, strategos.

Pada saat itu, strategos ditujukan sebagai 'komandan militer' pada zaman

demokrasi Athena. Sementara dalam ensiklopedia bebas Wikipedia bahasa

Indonesia disebutkan, strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang

1Fred R. David, Manajemen Strategis, Konsep-Konsep, (Indonesia: PT Indeks, 2004), Ed.Kesembilan, h.239-241.

Page 31: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

19

berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah

aktivitas dalam kurun waktu tertentu.2

Menurut Alfred Chandler (1962) seperti yang dikutip oleh James C. Craig

dan Robert M. Grant, strategi merupakan penetapan sasaran dan tujuan jangka

panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang

diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu.3 Pengertian strategi juga

dikemukakan oleh Kenneth Andrew (1971), yaitu pola sasaran, maksud atau

tujuan dan kebijakan serta rencana-rencana penting untuk mencapai tujuan itu,

yang dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang dianut atau yang

akan dianut oleh perusahaan, dan jenis atau akan menjadi jenis apa perusahaan

ini.4

Dalam pengertian strategi secara umum dapat dirumuskan strategi adalah

proses penentuan keputusan para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan

jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana

agar tujuan tersebut dapat dicapai. Adapun dalam pengertian khusus, strategi

adalah tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat), terus-menerus,

2 Wikipedia bahasa Indonesia, ”Strategi”, artikel diakses pada 15 Mei 2010 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Strategi. 3James C. Craig, dan Robert M. Grant, The Fast-Track MBA Series Strategic Management Manajemen Strategi Sumber Daya-Perencanaan-Efisiensi Biaya-Sasaran, (Jakarta: PT Gramedia, 1996), Cet.3, h.4. 4James C. Craig, dan Robert M. Grant, The Fast-Track MBA Series Strategic Management Manajemen Strategi Sumber Daya-Perencanaan-Efisiensi Biaya-Sasaran, h.5.

Page 32: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

20

dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan di masa

depan.

2. Strategi Pengembangan Bank Syariah

Dalam seminar “Training Perbankan Syariah Bank Mega Syariah

Indonesia” yang pernah penulis ikuti, dijelaskan tentang strategi dan

pengembangan perbankan syariah.5 Terdapat enam pilar strategi pengembangan

bank syariah, diantaranya: Pertama, penguatan kelembagaan syariah melalui

Office Channeling bagi bank konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah

dan Unit Pelayanan Syariah (UPS) bagi Bank Umum Syariah.

Kedua, pengembangan produk dan peningkatan layanan bank syariah.

Strategi ini dapat dilakukan dengan meningkatkan teknologi di bank syariah,

menyediakan produk yang lebih bervariatif baik produk penghimpunan dana,

penyaluran dana, dan instumen investasi syariah seperti Sertifikat Bank

Indonesia Syariah, obligasi syariah/Sukuk dan reksadana syariah. Pengembangan

produk yang menarik dan menguntungkan, akan meningkatkan jumlah nasabah.

Ketiga, intensifikasi edukasi publik dan kerjasama dengan mitra strategis.

Edukasi publik dapat dilakukan dengan menyelenggarakan seminar, pameran,

lokakarya, kegiatan-kegiatan syariah dan meningkatkan promosi melalui iklan

melalui media massa, elektronik dan media internet. Dengan cara ini diharapkan

masyarakat akan lebih mengetahui, memahami, dan menerapkan konsep-konsep

5Bank Mega Syariah Indonesia, “Strategi dan Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah”, Makalah Seminar Training Perbankan Syariah Bank Mega Syariah Indonesia, (Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), 11-12 Juni 2008, t.d.

Page 33: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

21

perbankan syariah. Kerjasama dengan mitra strategis, yaitu melakukan kerjasama

dengan koperasi syariah, BPRS, BMT, lembaga pendidikan serta organisasi

keagamaan untuk sosialisasi perbankan syariah.

Keempat, peningkatan peran pemerintah dan penguatan kerangka hukum

bank syariah melalui Undang Undang Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008,

Fatwa DSN MUI, Peraturan Bank Indonesia tentang Perbankan Syariah. Kelima,

penguatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Bank Syariah, dan Keenam,

penguatan pengawasan bank syariah.

B. Pola Investasi Bank Syariah

Istilah investasi berasal dari bahasa Latin, yaitu investire yang artinya

memakai, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan investment. Dalam

Ensiklopedi Indonesia, investasi diartikan sebagai: “penanaman uang atau modal

dalam proses produksi, yaitu dengan pembelian gedung-gedung, permesinan, bahan

cadangan, penyelenggaraan uang kas serta perkembangannya. Dengan demikian,

cadangan barang modal barang diperbesar sejauh tidak ada modal barang yang harus

diganti” (Ensiklopedi Indonesia, tt: 1470).6

1. Investasi dalam Islam

Dalam hukum Islam, kegiatan berinvestasi dikategorikan sebagai kegiatan

ekonomi yang termasuk dalam kegiatan muamalah yaitu suatu kegiatan yang

6 Salim dan Budi Sutrisno, Hukum Investasi di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), Ed.1, h.31.

Page 34: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

22

mengatur hubungan antar manusia. Sementara menurut kaidah Fikih, hukum asal

kegiatan muamalah itu adalah mubah (boleh) yang berarti semua kegiatan dalam

hubungan antar manusia adalah mubah (boleh) kecuali yang memang jelas ada

larangannya (haram). Ini berarti ketika suatu kegiatan muamalah yang baru

muncul dan belum dikenal sebelumnya dalam ajaran Islam maka kegiatan

tersebut dianggap dapat diperbolehkan kecuali yang memang terdapat implikasi

dari al-Qur’an dan Hadist yang melarangnya secara implisit maupun eksplisit.

Islam menganjurkan pada kita agar menggunakan harta secara efektif dan efisien

dan mendorong agar setiap kekayaan yang ada pada kita diinvestasikan di sektor

riil. Islam tidak menyukai adanya tindakan penimbunan harta yang sia-sia dan

membiarkan aset yang menganggur. Hal ini sesuai dengan penjelasan Imam al-

Ghazali bahwa penimbunan uang (al-ikhtinaz) merupakan perbuatan zalim dan

dapat menghilangkan hikmah yang terkandung di dalamnya.7 Allah Swt

berfirman dalam surat At-Taubah (9) ayat 34: “Dan orang-orang yang

menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka

beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang

pedih”.

Aktivitas investasi dalam Islam lebih didasarkan pada motivasi sosial

yaitu membantu sebagian masyarakat yang tidak memiliki modal namun

memiliki kemampuan berupa keahlian (skill) dalam menjalankan usaha, baik

7 Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Dari Masa Klasik Hingga Kontemporer, (Jakarta: Granada Press, 2007), Cet.Kedua, h.128.

Page 35: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

23

dilakukan dengan bersyarikat (musyarakah) maupun dengan berbagi hasil

(mudharabah). Jadi dapat dikatakan bahwa investasi dalam Islam bukan hanya

dipengaruhi faktor keuntungan materi, tapi juga sangat dipengaruhi oleh faktor

syariah (kepatuhan pada ketentuan syariah) dan faktor sosial (kemashlahatan

umat).

Investasi dalam islam pada dasarnya adalah sebagai bentuk aktif dari

ekonomi syariah. Prinsip-prinsip ekonomi Islam dalam investasi yang seharusnya

menjadi perhatian bagi pelaku investasi syariah antara lain :

a. Tidak mencari rizki pada hal yang haram, baik dari segi zatnya maupun cara

mendapatkannya, serta tidak menggunakannya untuk hal-hal yang haram.

b. Tidak mendzalimi dan tidak didzalimi.

c. Keadilan pendistribusian kemakmuran.

d. Transaksi dilakukan atas dasar ridha sama ridha.

e. Tidak ada unsur riba, maysir (perjudian/spekulasi), dan gharar

(ketidakjelasan/samar-samar).

Berdasarkan keterangan di atas, kegiatan investasi yang dilakukan oleh

para pelaku dan praktisi lembaga keuangan syariah termasuk di dalamnya

industri perbankan syariah, hendaknya mengacu pada hukum syariat yang

berlaku. Pengelolaan dana investasi bank syariah baik pembiayaan maupun

penanaman dana dan bentuk investasi lainnya tidak boleh disalurkan kepada jenis

industri yang melaksanakan kegiatan-kegiatan yang diharamkan.

Page 36: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

24

2. Bentuk Investasi Bank Syariah

Investasi oleh Bank Syariah dilakukan dalam rangka mengelola aktiva

produktif atau earning assets. Seperti disebutkan dalam Peraturan Bank

Indonesia No.5/7/PBI/2003 tentang Kualitas Aktiva Produktif Bagi Bank

Syariah, yang dimaksud aktiva produktif adalah yaitu penanaman dana bank

syariah baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk pembiayaan,

piutang, qardh, surat berharga syariah, penempatan, penyertaan modal,

penyertaan modal sementara, komitmen dan kontijensi pada rekening

administratif serta Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI), yang dapat

menghasilkan kontribusi pendapatan bagi bank.8

Secara umum, beberapa bentuk investasi yang dilakukan oleh Bank

Syariah antara lain :

a. Pembiayaan yaitu penyediaan dana dan/atau tagihan berdasarkan akad

mudharabah, musyarakah, dan/atau pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip

syariah.

b. Piutang yaitu tagihan yang timbul dari transaksi jual beli dan/atau sewa

berdasarkan akad murabahah, salam, istishna dan/atau ijarah.

c. Surat berharga syariah yaitu surat bukti berinvestasi berdasarkan prinsip

syariah yang lazim diperdagangkan di pasar uang dan/atau pasar modal antara

8 Bank Indonesia Direktorat Perbankan Syariah, Himpunan Ketentuan Perbankan Syariah Indonesia: Agustus 1999-Januari 2005, Peraturan Bank Indonesia No: 5/7/PBI/2003 tentang Kualitas Aktiva Produktif Bagi Bank Syariah, (Jakarta: 2003), h.68-70.

Page 37: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

25

lain wesel, obligasi syariah, sertifikasi reksadana syariah dan surat berharga

lainnya berdasarkan prinsip syariah.

d. Penempatan yaitu penanaman dana bank syariah pada bank syariah lainnya

dan/atau bank perkreditan rakyat berdasarkan prinsip syariah (BPRS) antara

lain dalam bentuk giro dan atau tabungan wadiah, deposito berjangka

dan/atau tabungan muharabah, pembiayaan yang diberikan, sertifikat

investasi mudharabah antar bank (IMA) dan atau bentuk-bentuk penempatan

lainnya berdasarkan prinsip syariah.

e. Penyertaan modal yaitu penanaman dana bank syariah dalam bentuk saham

pada perusahaan yang bergerak dibidang keuangan syariah termasuk

penanaman dalam bentuk surat utang konversi (convertible bonds) dengan

opsi saham (equity options) atau jenis transaksi tertentu berdasarkan prinsip

syariah yang berakibat bank syariah memiliki atau akan memiliki saham pada

perusahaan yang bergerak dibidang keuangan syariah.

f. Penyertaan modal sementara yaitu penyertaan modal bank syariah dalam

perusahaan nasabah untuk mengatasi kegagalan pembiayaan dan/atau piutang

(debt to equity swap), sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank

Indonesia yang berlaku termasuk dalam bentuk surat utang konversi

(convertible bonds) dengan opsi saham (equity options) atau jenis transaksi

tertentu yang berakibat bank syariah memiliki atau akan memiliki saham pada

perusahaan nasabah.

Page 38: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

26

g. Transaksi rekening administrasi yaitu komitmen dan kontijensi (off balance

sheet) berdasarkan prinsip syariah yang terdiri atas bank garansi, akseptasi

(endorsemen), irrevocable Letter of Credit (L/C) dan garansi lain berdasarkan

prinsip syariah.

h. Sertifikasi Wadiah Bank Indonesia (SWBI) yaitu sertifikat yang diterbitkan

oleh Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana berjangka pendek dengan

prinsip wadiah.

3. Bentuk Pembiayaan Bank Syariah

Dalam Undang Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah,

dijelaskan bahwa Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang

dipersamakan dengan itu berupa:

a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah;

1) Pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan antara pemilik dana dan

pengelola usaha untuk melakukan kerjasama usaha tertentu dengan

pembagian nisbah keuntungan yang disepakati pada awal akad.

2) Pembiayaan musyarakah adalah kerjasama antara pemilik modal/dana

untuk bersama menggabungkan modal mereka untuk usaha tertentu.

Nisbah keuntungan disepakati bersama pada saat akad.

b. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli atau dalam

bentuk ijarah muntahiya bittamlik;

1) Pembiayaan ijarah adalah perjanjian sewa menyewa suatu barang selama

waktu tertentu melalui pembayaran sewa.

Page 39: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

27

2) Pembiayaan ijarah muntahiya bittamlik adalah pembiayaan dengan

prinsip sewa menyewa suatu barang, dengan perpindahan kepemilikan

objek sewa dari pihak yang memberi sewa kepada pihak yang menyewa

pada akhir masa perjanjian.

c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna;

1) Pembiayaan murabahah adalah perjanjian jual beli antara bank dan

nasabah, dimana bank membelikan barang yang diperlukan nasabah dan

menjualnya kembali kepada nasabah dengan nilai jual dan margin

keuntungan yang diketahui dan disepakati oleh nasabah.

2) Pembiayaan salam adalah perjanjian jual beli barang dengan cara

pemesanan dengan pembayaran harga lebih dahulu.

3) Pembiayaan istishna adalah perjanjian jual beli dengan pemesanan

pembuatan dimana kriteria dan persyaratannya telah disepakati penjual

dan pemesan.

d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh, adalah penyediaan

dana dan atau tagihan antara bank syariah dengan nasabah peminjam dalam

jangka waktu tertentu;

e. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa.

Jenis-jenis pembiayaan tersebut dilakukan berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan antara Bank Syariah dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan

pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana

Page 40: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

28

tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau

bagi hasil.

C. Pola Investasi Mudharabah

Pola investasi melalui pembiayaan mudharabah merupakan salah satu bentuk

pembiayaan yang diterapkan oleh bank syariah. Berikut adalah pengertian, dasar

hukum, jenis dan penerapannya pada bank syariah.

1. Pengertian Pembiayaan Mudharabah

Mudharabah berasal dari kata dharb, yang berarti memukul atau berjalan.

Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah proses seseorang

memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha.9 Disebut juga qiradh, yang

berasal dari kata al-Qardhu yang berarti al-Qath’u (potongan), karena pemilik

memotong sebagian hartanya untuk diperdagangkan dan memperoleh sebagian

keuntungannya.10 Orang-orang Madinah menyebut kontrak jenis ini dengan

sebutan muqaradah, yang diambil dari perkataan qard yang berarti menyerahkan.

Dalam hal ini pemilik modal akan menyerahkan modalnya kepada pengusaha.

Secara terminologi, mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua

pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%)

modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola (mudharib).

9 M. Syafi’i Antonio, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), Cet.1, h.95. 10 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 12-13-14, (Bandung: PT Alma’arif, 1987), Cet.12, h.31.

Page 41: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

29

Menurut Adiwarman A. Karim, mudharabah adalah bentuk kontrak kerja

sama antara dua pihak dimana satu pihak berperan sebagai pemilik modal dan

mempercayakan jumlah modalnya untuk dikelola oleh pihak kedua, yakni si

pelaksana usaha, dengan tujuan untuk mendapatkan untung.11

Sementara menurut Muhammad Syafi’i Antonio, mudharabah adalah

akad kerjasama antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal)

menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola

keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang

dituangkan dalam kontrak sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal

selama kerugian itu bukan kelalaian si pengelola seandainya kerugian itu

disebabkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola harus

bertanggungjawab atas kerugian tersebut.

Dari penjelasan mengenai definisi mudharabah di atas, dapat diketahui

bahwa keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang

dituangkan dalam kontrak, misalnya antara bank dan nasabah 50% : 50%

sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu tidak

disebabkan oleh kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu disebabkan oleh

kecurangan atau kelalaian si pengelola, maka si pengelola harus bertanggung

jawab sepenuhnya atas kerugian tersebut.

11 Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), Ed.3, Cet.6, h.205.

Page 42: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

30

2. Landasan Syariah Mudharabah

Dalam Islam, dasar hukum mudharabah adalah jaiz (boleh) berdasarkan

dalil as-Sunnah (taqrîr Nabi Saw) dan Ijma sahabat (an-Nabhani, 1990: 153),12

karena bertujuan untuk saling membantu antara pemilik modal (rab al-mal)

dengan pengelola usaha (mudharib). Meskipun mudharabah tidak secara

langsung disebutkan oleh al-Quran atau Sunnah, ia adalah sebuah kebiasaan yang

diakui dan dipraktikkan oleh umat Islam, dan bentuk dagang semacam ini terus

hidup sepanjang periode awal masa Islam sebagai tulang punggung perdagangan

karavan dan perdagangan jarak jauh. Di antara orang yang melakukan kegiatan

mudharabah ialah Nabi Muhammad SAW sebelum beliau menjadi Rasul. Beliau

bermudharabah dengan calon istrinya Khadijah dalam melakukan perniagaan

antara Negeri Mekah dengan Negeri Syam.

Secara umum landasan dasar syariah al-Mudharabah lebih mencerminkan

anjuran untuk melakukan usaha, hal ini tampak dari dasar hukum mudharabah

berikut ini :

a. al-Qur’an

...وءاخرون يضربون في الأرض يبتغون من فضل الله “Dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah Swt…” (QS. al-Muzammil/73: 20)

12 Farid Ma'ruf, Kerjasama Bisnis (Syirkah) Dalam Islam, artikel diakses pada 9 April 2010 dari www.investasisyariah.wordpress.com.

Page 43: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

31

في الأرض وابتغوا من فضل الله واذآروا الله فإذا قضيت الصلاة فانتشروا

آثيرا لعلكم تفلحون“Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. al-Jumuah/62: 10)

فإذا أفضتم من عرفات فاذآروا , ليس عليكم جناح أن تبتغوا فضلا من ربكم

لمن , واذآروه آما هداآم وإن آنتم من قبله, الله عند المشعر الحرام

الضالين“Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari `Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy`arilharam. Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat.” (QS. al-Baqarah/2: 198)

Ketiga ayat tersebut di atas, secara umum mengandung kebolehan akad

mudharabah, yang secara bekerjasama mencari rezeki yang ditebarkan Allah

Swt di muka bumi.

b. Hadis

Hadis Rasulullah yang dapat dijadikan rujukan dasar akad transaksi al-

mudharabah adalah :

آان سيدنا العباس بن عبد المطلب إذا دفع المال مضاربة اشترط على صاحبه أن

Page 44: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

32

وال ينزل به واديا، وال يشتري به دابة ذات آبد ال يسلك به بحرا، رطبة، فإن فعل ذلك ضمن، فبلغ شرطه رسول اهللا صلى اهللا عليه

وآله وسلم فأجازه ).رواه الطبراني فى األوسط عن ابن عباس(

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Sayyidina Abbas bin Abdul Muntalib jika memberikan dana kepada mitra usahanya secara mudharabah ia mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengarungi lautan dan tidak mengarungi lembah, serta tidak membeli hewan ternak. Jika persyaratan itu dilanggar, ia (mudharib) harus bertanggung jawab atas dana tersebut. Disampaikanlah syarat-syarat tersebut kepada Rasulullah Saw dan Rasulullah pun membolehkannya. (HR. Thabrani).

Hadis lain telah diriwayatkan oleh Imam Quthni dan perawi-perawi yang

dapat dipercaya.

البيع إلى: ثالث فيهن البرآة: قال أن النبي صلى اهللا عليه وآله وسلمرواه ابن ماجه (والمقارضة، وخلط البر بالشعير للبيت ال للبيع أجل، )صهيبعن

Diriwayatkan dari Shuhaib r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda:

“Tiga perkara yang didalamnya terdapat keberkahan, yaitu jual beli tidak tunai (secara kredit), muqaradah (nama lain dari mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah dan bukan untuk dijual. (HR. Ibnu Majah).

c. Ijma’

Imam Zailai dalam kitabnya Nashbu ar-Rayah (4/13), telah

menyatakan bahwa para Sahabat telah berkonsensus terhadap legitimasi

pengolahan harta yatim secara mudharabah. Kesepakatan para sahabat ini

Page 45: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

33

sejalan dengan spirit hadist yang dikutip Abu Ubaid dalam kitab al-Amwal

(454) :

”Rasulullah saw telah berkhotbah di depan kaumnya seraya berkata

wahai para wali yatim, bergegaslah untuk menginvestasikan harta amanah yang ada di tanganmu janganlah didiamkan sehingga termakan oleh zakat.”

Indikasi dari hadis ini adalah apabila menginvestasikan harta anak

yatim secara mudharabah sudah dianjurkan, apalagi mudharabah dalam harta

sendiri. Adapun pengertian zakat di sini adalah seandainya harta tersebut

diinvestasikan, maka zakatnya akan diambil dari keuntungan bukan dari

modal. Dengan demikian harta amanat tersebut senantiasa berkembang, bukan

berkurang.

d. Praktek mudharabah pada masa awal Islam

Diriwayatkan bahwa Abdullah dan Ubaidillah, putra-putra Umar bin Khattab r.a., keluar bersama pasukan Irak. Ketika mereka kembali, mereka singgah pada bawahan Umar, yaitu Abu Musa Al Asyhari, gubernur Basrah. Ia menerima mereka dengan senang hati dan berkata : “sekiranya aku dapat memberikan pekerjaan kepada kalian yang bermanfaat, aku akan melakukannya.”, kemudian ia berkata: “sebetulnya begini, ini adalah sebagian dari harta Allah yang aku ingin kirimkan kepada Amirulmukminin. Aku pinjamkan kepada kalian untuk dipakai membeli barang-barang yang ada di Irak, kemudian kalian jual di Madinah. Kalian kembalikan modal pokoknya kepada Amirulmukminin, dengan demikian kalian mendapat keuntungan.”

Keduanya lalu berkata: “kami senang melakukannya.” Selanjutnya Abu Musa melakukannya, dan menulis surat kepada Umar agar beliau mengambil harta dari keduanya. Setelah mereka tiba, mereka menjual (barang) dan mendapatkan laba. Umar lalu berkata “adakah semua pasukan telah dipinjamkan uang seperti kamu?” mereka menjawab: “tidak.” Umar kemudian berkata: “dua anak Amirulmukminin, karena mereka meminjamkan kepada keduanya. Serahkanlah harta dan labanya.”

Page 46: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

34

Abdullah diam saja, tetapi Ubaidillah menjawab: ‘wahai Amirulmukminin, kalau harta itu binasa (habis) kami menjaminnya.” Ia (Umar) terus berkata: “serahkanlah.” Abdullah diam saja dan Ubaidillah terus mendebatnya. Salah seorang yang hadir di majelis Umar berkata: “wahai Amirulmukminin, bagaimana sekiranya harta itu anda anggap qiradh?” Umar lalu menyetujui pendapat ini dan mengambil modal berikut setengah dari labanya.13

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa mudharabah telah

dipraktekkan pada masa awal Islam dan syariat membolehkan karena

termasuk dari kegiatan muamalah. Mudharabah sangat bermanfaat bagi kedua

pihak, yaitu orang yang memiliki harta dan orang yang mampu mengelola

usaha, membuat harta lebih produktif.

e. Fatwa DSN MUI

1) Fatwa DSN MUI No.07/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan

Mudharabah (Qiradh). Dalam ketentuan pembiayaan ayat satu dan dua

disebutkan “Pembiayaan Mudharabah adalah pembiayaan yang

disalurkan oleh Lembaga Keuangan Syariah (LKS) kepada pihak lain

untuk suatu usaha yang produktif. Dalam pembiayaan ini LKS sebagai

shahibul maal (pemilik dana) membiayai 100% kebutuhan suatu proyek

(usaha), sedangkan pengusaha (nasabah) bertindak sebagai mudharib atau

pengelola usaha”.14

13 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 12-13-14, h.32. 14 Ahmad Kamil dan M. Fauzan, Kitab Undang-Undang Hukum Perbankan dan Ekonomi Syariah, Fatwa Dewan Syariah Nasional No 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Mudharabah (Qiradh), Ed.Pertama, Cet.ke-1, (Jakarta: Kencana, 2007), h.340.

Page 47: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

35

2) Fatwa DSN MUI No.50/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Mudharabah

Musytarakah.

3. Rukun dan Syarat Mudharabah

Mudharabah merupakan salah satu dari jenis pembiayaan berdasarkan

prinsip bagi hasil. Akad pembiayaan mudharabah akan terjadi jika terpenuhi

rukun seperti berikut :

a. Pemilik modal (shahibul maal);

b. Pelaksana usaha (mudharib);

c. Modal (maal);

d. Kerja/usaha (‘amal);

e. Persetujuan kedua belah pihak (ijab kabul/sighat); dan

f. Nisbah bagi hasil.

Sedangkan syarat mudharabah antara lain :

a. Pemilik modal (shahibul maal) dan pelaksana usaha (mudharib) harus cakap

hukum.

b. Modal (maal) adalah sejumlah uang dan/atau asset yang diberikan oleh

penyedia dana kepada mudharib untuk tujuan usaha. Syaratnya antara lain

modal harus dinyatakan dengan jelas jumlahnya, dapat berbentuk uang atau

barang yang dapat dinilai, berbentuk tunai bukan piutang dan harus

diserahkan kepada mudharib, untuk memungkinkannya melakukan usaha,

baik secara sekaligus maupun bertahap.

Page 48: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

36

c. Kerja/usaha (‘amal) yang dikelola mudharib tidak bertentangan dengan

hukum syariah berkaitan dengan mudharabah dan etika bisnis yang berlaku.

Dalam hal kegiatan usaha, penyedia dana tidak boleh mempersempit tindakan

pengelola yang dapat menghalangi tercapainya tujuan mudharabah, yakni

keuntungan.

d. Persetujuan kedua belah pihak (ijab qabul/sighat), hendaknya jelas dan

disebutkan secara spesifik dengan siapa berakad, antara ijab qabul harus

selaras baik dalam modal maupun dalam kerja.

e. Nisbah bagi hasil, penentuan nisbah harus diperuntukkan bagi kedua pihak

dan tidak boleh disyaratkan untuk satu pihak. Dalam mudharabah, pembagian

keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk presentase (nisbah) keuntungan

sesuai kesepakatan.

4. Jenis Mudharabah

Secara umum Mudharabah terbagi kepada dua jenis, yaitu Mudharabah

Muqayyadah dan Mudharabah Muthlaqah.

a. Mudharabah Muqayyadah

Mudharabah Muqayyadah atau disebut juga dengan istilah restricted

mudharabah/specified mudharabah adalah kontrak kerjasama dimana

mudharib di batasi dengan batasan jenis usaha, waktu, atau tempat usaha.

Dalam investasi terikat ini bank bertindak sebagai agen saja, dan atas

kegiatannya tersebut bank menerima imbalan berupa fee.

b. Mudharabah Muthlaqah

Page 49: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

37

Mudharabah muthlaqah adalah bentuk kerja sama antara shahibul maal dan

mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi

jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis.

Dalam perkembangan aplikasi mudharabah, terdapat satu bentuk

mudharabah lain yang mulai banyak diaplikasikan pada bank syariah dan

lembaga keuangan syariah lainnya, yaitu :

c. Mudharabah Musytarakah

Mudharabah Musytarakah yang merupakan perpaduan dari akad mudharabah

dan akad musyarakah adalah bentuk akad mudharabah di mana pengelola.

5. Skema dan Aplikasi Mudharabah pada Perbankan Syariah

Secara umum, aplikasi dari pembiayaan mudharabah dapat digambarkan

dari skema di bawah ini :

Gambar 2.1 Skema Pembiayaan Mudharabah

Page 50: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

38

Keterangan skema :

1. Nasabah atau mudharib mengajukan permohonan pembiayaan mudharabah

kepada Bank Syariah sebagai shahibul maal.

2. Dalam suatu proyek/usaha, Bank Syariah memberikan kontribusi berupa

100% modal dan nasabah memberikan kontribusi berupa keahlian/tenaga

untuk mengelola proyek/usaha.

3. Keuntungan yang diperoleh dari proyek/usaha akan dibagi sesuai nisbah yang

disepakati antara bank syariah dan nasabah (bagi hasil).

4. Nasabah mengembalikan jumlah modal dari bank syariah dengan angsuran

atau sekaligus sesuai kesepakatan.

Page 51: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

39

Pada aplikasi perbankan syariah, mudharabah dapat diaplikasikan pada

produk penghimpunan dana dan pembiayaan. Pada sisi penghimpunan dana,

mudharabah diaplikasikan pada :

a. Tabungan mudharabah berjangka yaitu tabungan berdasarkan prinsip

mudharabah mutlaqah yang dimaksudkan untuk tujuan khusus, seperti

tabungan haji, tabungan qurban, dan sebagainya. Dalam hal ini bank syariah

mengelola dana yang diinvestasikan oleh penabung secara produktif,

menguntungkan dan memenuhi prinsip-prinsip syariah Islam. Hasil

keuntungannya akan dibagikan kepada penabung dan bank, sesuai bagi hasil

atau nisbah yang disepakati bersama.

b. Deposito mudharabah, merupakan produk investasi dalam jangka waktu

tertentu menggunakan prinsip mudharabah muthlaqah. Hasil keuntungannya

akan dibagikan kepada nasabah dan bank sesuai nisbah yang disepakati

bersama sebelumnya.

c. Deposito investasi khusus, adalah suatu bentuk investasi nasabah dengan akad

mudharabah muqayyadah, yang disalurkan langsung kepada pembiayaan

tertentu sesuai dengan keinginan nasabah. Perbandingan atau nisbah bagi hasil

ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara bank, nasabah serta penasihat

keuangan (jika diperlukan).

Sedangkan pada sisi pembiayaan, mudharabah ditetapkan untuk :

a. Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja perdagangan dan jasa.

Page 52: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

40

b. Investasi khusus disebut juga mudharabah muqayyadah, dimana sumber dana

khusus dengan penyaluran yang khusus dengan syarat-syarat yang telah

ditetapkan oleh shahibul maal.

6. Manfaat dan Resiko Mudharabah

Seperti halnya dengan jenis investasi dan pembiayaan yang lain,

mudharabah juga memiliki banyak manfaat, demikian juga resiko yang terdapat

di dalamnya. Pembiayaan mudharabah memiliki banyak manfaat baik bagi

shahibul maal (penyedia modal) maupun bagi mudharib (pengelola usaha),

sebagaimana telah dikemukakan oleh Muhammad Syafi’i Antonio diantaranya

adalah :

a. Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat keuntungan usaha

nasabah meningkat.

b. Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah pendanaan

secara tetap, tetapi disesuaikan dengan pandapatan atau hasil usaha bank,

sehingga bank tidak akan pernah mengalami negatif spread.

c. Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash flow atau arus kas

usaha nasabah, sehingga tidak memberatkan nasabah.

d. Bank akan lebih selektif dan hati-hati dalam mencari usaha yang benar-benar

halal, aman dan menguntungkan karena keuntungan yang nyata dan benar

terjadi itulah yang akan dibagikan.

e. Prinsip bagi hasil dalam mudharabah berbeda dengan prinsip bunga dimana

bank akan menagih penerima pembiayaan (nasabah) satu jumlah bunga tetap

Page 53: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

41

berapa pun keuntungan yang dihasilkan nasabah, sekalipun usaha mengalami

kerugian atau terjadi krisis ekonomi.

Sementara, resiko yang terdapat dalam mudharabah, terutama pada

penerapan dalam pembiayaan yang relatif tinggi. Diantara resiko tersebut adalah:

a. Side Streaming, yaitu nasabah melakukan penyimpangan dan menggunakan

dana tidak sesuai yang disebut dalam kontrak.

b. Kelalaian dan kesalahan yang disengaja oleh nasabah pembiayaan.

c. Penyembunyian keuntungan oleh nasabah bila nasabahnya tidak jujur. Dalam

hal ini, nasabah dapat membuat pemalsuan laporan keuangan dan tingkat

keuntungan yang sebenarnya diperoleh oleh nasabah pengelola usaha.

Page 54: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

41

BAB III

GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH

A. Sejarah dan Perkembangan BNI Syariah

BNI Syariah lahir dari sebuah bank besar dengan nama besar PT. Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk. Bank papan atas ini menjadi pelopor pengembangan

syariah di Indonesia. Seiring dengan diberlakukannya UU No. 10 Tahun 1998, BNI

menerapkan dual banking system yakni dengan menyediakan dua layanan perbankan

sekaligus, konvensional dan syariah yang didukung dengan teknologi yang canggih

yang bisa menjamin tidak akan bercampurnya antara dana yang berasal dari bank

konvensional dengan syariah.

Unit Usaha Syariah (UUS) BNI didirikan sejak tahun 1999. Setelah

memperoleh izin prinsip dan usaha dari Bank Indonesia, pada 29 april 2000, BNI

meresmikan lima kantor cabang syariah di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara

dan Banjarmasin. Kemudian pada tahun 2001 sesuai Surat Izin Bank Indonesia

No.3/1/DpD/DPIP tanggal 3 Mei 2001, BNI Syariah membuka dua cabang syariah di

Jakarta dan satu cabang di Bandung.

Hingga tahun 2009, BNI Syariah telah memiliki 27 Kantor Cabang Syariah

(KCS) dan 31 Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS). Selanjutnya berlandaskan

peraturan Bank Indonesia No 8/3/PBI/2006 tentang pemberian ijin bagi kantor

cabang Bank konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah untuk melayani

Page 55: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

42

pembukaan rekening produk dana syariah, BNI Syariah juga menerapkan Syariah

Channelling Outlet (SCO) yang hingga kini terdapat di 678 outlet kantor cabang

konvensional.

Dengan adanya fasilitas Syariah Chanelling Outlet yang disediakan oleh BNI

Syariah, BNI Syariah berharap dapat membantu masyarakat memperoleh kemudahan

untuk mendapatkan layanan syariah di cabang-cabang BNI konvensional. Inilah salah

satu strategi BNI syariah untuk mendekatkan diri dengan masyarakat.

Kinerja BNI Syariah sendiri dari tahun ke tahun memperlihatkan pertumbuhan

yang positif dengan posisi semester satu Juni 2008, aset BNI Syariah mencapai Rp

3,38 triliun dengan pembiayaan sebesar Rp 2,69 triliun dan dana pihak ketiga (DPK)

sebesar Rp 2,63 triliun. Sedangkan pertumbuhan pembiayaan BNI Syariah didukung

oleh keberhasilan penyaluran produk BNI Wirausaha Syariah sekitar Rp 55,52 miliar

dan BNI Tunas Usaha sebesar Rp18,82 miliar.1

Dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah memperlihatkan

perkembangan, kinerja dan kepatuhannya terhadap aspek syariah. Hal ini dibuktikan

dengan penghargaan dari Bank Indonesia (BI) pada tahun 2007 sebagai “The Best

Marketshare Expansion”, kemudian diikuti dengan penghargaan dari Karim Business

1BNI Syariah, artikel diakses pada 18 Mei 2010 dari http://www.bni.co.id/Syariah/tabid/174/Default.aspx.

Page 56: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

43

Consulting pada tahun 2008 sebagai “The Best Unit Sharia” serta “The Best Banking

Service Excellence” pada tahun 2009 dari MRI & Info Bank.2

Selanjutnya, pada tahun 2001 sesuai Surat Izin Bank Indonesia

No.3/1/DpD/DPIP tanggal 3 Mei 2001, BNI Syariah membuka dua cabang syariah di

Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, serta satu cabang di Bandung.3

Ke depannya, BNI Syariah berupaya untuk memperluas akselerasi bisnis,

meningkatkan kepercayaan dan citra, meningkatkan efektivitas, efisiensi dan

fleksibilitas pengembangan bisnis, dan mempertajam kompetensi Sumber Daya

Manusia (SDM) dengan melakukan Spin Off Unit Usaha Syariah menjadi Bank

Umum Syariah.

B. Visi dan Misi BNI Syariah

Dengan falsafah untuk memberikan yang terbaik sesuai kaidah, BNI Syariah

berupaya menjadi bank syariah yang unggul dalam layanan kinerja dengan

menyediakan produk dan layanan perbankan syariah yang inovatif untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat. Dalam menjalankan fungsi operasionalnya, BNI Syariah

memiliki visi dan misi yaitu:

2 BNI Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan, Sejarah BNI Syariah Jakarta Selatan, (Jakarta, 2009). 3 BNI Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan, Sejarah BNI Syariah Jakarta Selatan, (Jakarta, 2009).

Page 57: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

44

Visi BNI Syariah

Menjadi Bank Syariah yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan

kinerja dengan menjalankan bisnis sesuai kaidah sehingga insya Allah membawa

berkah.

Misi BNI Syariah

Secara istiqomah melaksanakan amanah untuk memaksimalkan kinerja dan layanan

perbankan dan jasa keuangan syariah sehingga dapat menjadi bank syariah

kebanggaan anak negeri.

C. Struktur Organisasi BNI Syariah

BNI Syariah merupakan salah satu kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT.

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. yang melaksanakan kegiatan usaha dalam

bidang perbankan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Kegiatan usaha ini termasuk

dalam divisi usaha syariah atau Unit Usaha Syariah yang berada di bawah

kepemimpinan Direktur Usaha Kecil, Menengah dan Syariah.

Dalam menjelaskan struktur organisasi BNI Syariah, penulis mencantumkan

struktur organisasi yang ada di BNI Syariah Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan

sebagai tempat yang menjadi objek penelitian penulis. PT. Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk. Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan, memenuhi standar berdirinya

sebuah institusi yang bergerak dalam pelayanan masyarakat, dan didukung oleh

Sumber Daya Insani yang unggul dan profesional dalam bekerja, serta terlihat jelas

rasa kekeluargaan antara pegawai bawahan dan atasan.

Page 58: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

45

PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Syariah Jakarta

Selatan dipimpin oleh seorang Pemimpin cabang dan dalam operasionalnya dibantu

oleh Pemimpin Operasional dan pemimpin Cabang Pembantu, serta beberapa

Penyelia (Pemasaran, Operasional, Umum dan Keuangan, dan Pelayanan Nasabah),

selain itu juga para penyelia dibantu oleh beberapa asisten yang sesuai dengan

keahliannya.

Struktur organisasi BNI Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan memiliki

peran, tugas dan wewenang diantaranya :4

1. Penyelia Pemasaran Bisnis

Sebagai langkah awal, bagian Pemasaran membuat rencana target, baik

untuk produk pendanaan (funding) maupun pembiayaan (financing). Dalam

menyusun target, Kantor Cabang menyesuaikan dengan rencana kerja

operasional bank syariah yang dibuat oleh Divisi USY. Kegiatan pemimpin

pemasaran dibantu oleh beberapa analis yang bertugas memberikan analisa dan

masukan terhadap proyek yang diajukan oleh para nasabah.

Salah satu unit yang ada di Pemasaran ini adalah rahn/gadai emas, karena

rahn/gadai emas syariah ini termasuk salah satu produk yang dikembangkan dan

dikelola oleh bagian pemasaran.

2. Penyelia Bidang Operasional

4 BNI Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan, Sejarah BNI Syariah Jakarta Selatan, (Jakarta, 2009).

Page 59: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

46

Melakukan aktivitas operasional perusahaan, yang dibantu oleh assisten

kliring dan assisten Administrasi Kredit, merekap transaksi-transaksi tunai,

setoran dan pembayaran serta laporan kas harian.

3. Bagian Umum dan Keuangan

a. Kesekretariatan

1) Surat-menyurat;

2) Arsip dan Dokumen.

b. Inventaris

1) Inventarisasi kebutuhan sesuai dengan anggaran;

2) Belanja barang investasi dan biaya;

3) Membuat penyusutan (cadangan penyusutan).

c. Personalia

1) Urusan gaji karyawan dan jaminan sosial;

2) Penyelenggaraan kartu pegawai dan data pegawai;

3) Pendidikan dan pembinaan karyawan.

d. Urusan Rumah Tangga Kantor

1) Keamanan dan tata tertib kantor;

2) Pemeliharaan kantor dan pemeliharaan Inventarisasi kantor serta

perlengkapan/perbekalan kantor.

e. Akuntansi Cabang

1) Mendownload neraca dan daftar laba/rugi harian;

2) Mendownload neraca dan daftar laba/rugi bulanan;

Page 60: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

47

3) Laporan ke bank Indonesia;

4) Membuat laporan pajak;

5) Membuat slip gaji pegawai;

6) Mengurus kenaikan gaji dan pangkat.

4. Bagian Pelayanan Nasabah

Memberikan pelayanan kepada nasabah (membuka tabungan, setoran

uang/menabung, aplikasi kirim uang) dan hal-hal yang berhubungan dengan

pemenuhan kebutuhan nasabah.

Posisi Branch Quality Assurance (BQA) memiliki tugas mengawasi serta

mengoreksi bila ada temuan-temuan pada pelaksanaan kegiatan Bank sehari-hari

apakah sudah sesuai dengan prosedur pelaksanaan atau belum, BQA ini bisa

disebut juga dengan auditor internal.

Cabang Pembantu (Capem) merupakan salah satu cara Kantor Cabang

untuk memperluas jaringannya dan juga untuk menjangkau para nasabah yang

ingin bertransaksi dengan sistem nonribawi, dan dipimpin oleh seorang

pemimpin KCPS dibantu oleh seorang pegawai teller dan customer service.

Fungsi KCPS tidak jauh berbeda dengan kantor agen, karena kantor cabang

pembantu tidak membuat laporan keuangan sendiri.

Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi perusahaan yang ada di PT. BNI

(Persero) Tbk. Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan dapat dilihat pada gambar

dibawah ini :

Page 61: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

48

Page 62: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

49

D. Produk dan Jasa Layanan BNI Syariah

BNI Syariah menjalankan operasional bank berdasarkan prinsip syariah

seperti jual beli dan bagi hasil, serta memiliki beragam produk dan jasa perbankan

yang mampu memenuhi kebutuhan nasabah. BNI Syariah menyadari bahwa

masyarakat yang menghendaki layanan syariah tidak terbatas pada masyarakat

muslim namun juga dibutuhkan oleh seluruh golongan masyarakat yang

menghendaki layanan dan fasilitas perbankan yang nyaman, adil, dan modern.

Untuk itulah BNI Syariah yang memiliki fungsi dan peran sebagai manajer

investasi, investor, pengelola kegiatan sosial dan penyedia produk dan jasa keuangan

ini, senantiasa berupaya melakukan peningkatan kualitas produk, baik produk dana

maupun pembiayaan serta terus menerus melakukan penyempurnaan pada fitur-

fiturnya.

Produk BNI Syariah yang juga terdapat pada BNI Kantor Cabang Syariah

Jakarta Selatan dapat di kategorikan menjadi tiga produk, yakni (1) produk

penghimpunan dana; (2) produk pembiayaan/ penyaluran dana; dan (3) pelayanan

jasa lainnya, yang dapat dilihat dari gambar berikut ini :5

5BNI Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan, Sejarah BNI Syariah Jakarta Selatan, (Jakarta, 2009).

Page 63: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

50

Gambar 3.1 Produk - Produk BNI Syariah

PRODUK-PRODUK PT. BNI SYARIAH JAKARTA SELATAN

JENIS PRODUK PRINSIP YANG DIGUNAKAN PRODUK

Pembiayaan

Jual Beli (Buyu’) • Murabahah

Jasa Perbankan

Penghimpun Dana

Wadi’ah · Giro Wadi’ah

Mudharabah • Tabungan Mudharabah • Deposito Mudharabah

Bagi Hasil • Mudharabah

Wakalah

Kafalah

• Kiriman Uang • Inkaso dan LC

· Bank Garansi

Jasa • Rahn/Qardh

 

Sumber : BNI Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan

Adapun konsep-konsep yang mendasari transaksi perbankan syariah di BNI

Syariah adalah : 6

1. Murabahah adalah pembiayaan dengan prinsip jual beli barang pada harga asal

dengan tambahan keuntungan yang disepakati, dengan pihak bank selaku

penjual, dan nasabah selaku pembeli. Pembayaran dilakukan dengan cara

diangsur.

2. Mudharabah adalah pembiayaan dengan prinsip bagi hasil antara bank dan

nasabah pembiayaan dimana pemilik modal (Bank) menyediakan sebagian besar

modal pada suatu usaha yang disepakati. Atau dalam produk penghimpunan 6BNI Syariah, artikel diakses pada 18 Mei 2010 dari http://www.bni.co.id/Syariah/BankSyariah/tabid/176/Default.aspx.

Page 64: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

51

dana, maka pihak penabung bertindak sebagai investor (shahibul maal)

sedangkan bank bertindak sebagai pengelola keuangan (mudharib) yang akan

menginvestasikan dana ke sektor-sektor riil yang sesuai syariah.

3. Musyarakah adalah pembiayaan yang dilakukan melalui kerjasama usaha antara

Bank dengan nasabah dimana modal usaha berasal dari kedua belah pihak.

Dalam pembiayaan musyarakah, keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama

sesuai dengan porsi modal masing-masing.

4. Ijarah adalah akad sewa menyewa untuk mendapatkan imbalan atas barang/jasa

yang disewakan. Pada dasarnya prinsip ijarah sama dengan prinsip jual beli,

namun objek transaksinya berbeda, jika jual beli objek transaksinya adalah

barang, maka pada ijarah objek transaksinya adalah jasa.

Produk-produk dan jasa layanan yang dapat ditawarkan dan disediakan oleh

BNI Syariah bagi para para nasabahnya, antara lain :7

1. Produk Funding atau Penghimpunan Dana

a. Tabungan iB8 Plus

Tabungan iB Plus adalah tabungan berdasarkan prinsip Mudharabah

Mutlaqah yang akan diinvestasikan secara produktif, halal dan sesuai prinsip

syariah.

7 BNI Syariah,Produk Dana dan Jasa, artikel diakses pada 18 Mei 2010 dari http://www.bni.co.id/Syariah/BankSyariah/tabid/176/Default.aspx. 8 Logo iB ‘Islamic Banking’ diluncurkan oleh Bank Indonesia pada 2 Juli 2007 sebagai sarana sosialisasi dan edukasi Bank Syariah kepada masyarakat. Logo ini menjadi ciri khas bagi setiap produk yang dimiliki oleh Bank Syariah.

Page 65: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

52

b. BNI Tapenas Syariah

BNI iB Tapenas adalah tabungan pendidikan dengan perlindungan

asuransi dan setoran sesuai kemampuan nasabah.

c. BNI iB Giro (IDR & USD)

Giro Syariah merupakan produk dengan menggunakan prinsip Wadiah

Yadh Dhamanah9 yang memberikan segala kemudahan on-line pada cabang-

cabang BNI di seluruh Indonesia.

d. BNI iB Deposito (IDR dan USD)

BNI iB Deposito adalah investasi berjangka dengan prinsip

Mudharabah Mutlaqah.10

e. BNI iB Haji

Merupakan produk tabungan yang dikhususkan untuk memenuhi

Ongkos Naik Haji (ONH) yang dikelola secara halal, aman dan sesuai syariah.

2. Produk Financing atau Penyaluran Dana

a. BNI iB Griya

BNI iB Griya adalah pembiayaan bagi nasabah yang ingin

mewujudkan kebutuhan perumahan, kavling siap bangun ataupun renovasi

rumah. 9 Wadiah Yadh Dhamanah merupakan titipan dana murni yang dengan seizin dari pemilik dana dapat dioperasikan oleh Bank untuk mendukung sektor riil, dengan jaminan bahwa dana dapat ditarik sewaktu waktu oleh pemilik dana dengan menggunakan media cek atau bilyet giro. 10 Mudharabah muthlaqah merupakan simpanan dana masyarakat (pemilik dana/shahibul maal) yang oleh BNI Syariah (mudharib) dapat dioperasikan untuk mendapatkan keuntungan. Hasil keuntungan tersebut akan dilakukan bagi hasil antara pihak penabung dan pihak bank sesuai nisbah yang disepakati.

Page 66: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

53

b. BNI iB Oto

BNI iB Oto merupakan pembiayaan untuk pembelian kendaraan

dengan proses yang mudah dan cepat berdasarkan syariah.

c. BNI iB Cerdas

BNI iB Cerdas merupakan pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan

biaya pendidikan di sekolah, perguruan tinggi, atau lembaga pendidikan

formal lainnya.

d. BNI iB Multijasa

BNI iB Multijasa adalah pembiayaan jasa konsumtif seperti

pembiayaan untuk jasa pernikahan, jasa pendidikan, jasa kesehatan, wisata

umroh/haji, dan jasa lainnya yang tidak bertentangan dengan syariah,

berdasarkan akad ijarah.11

e. BNI iB Wirausaha

BNI Wirausaha Syariah merupakan pembiayaan usaha dari Rp

50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp 500.000.000,- (lima

ratus juta rupiah) yang diproses lebih cepat dan fleksibel sesuai dengan

syariah.

f. BNI iB Tunas Usaha

Merupakan pembiayaan dengan menggunakan akad murabahah

sampai dengan Rp. 500 juta.

11 Akad ijarah adalah sewa menyewa untuk mendapatkan imbalan atas barang/jasa yang disewakan.

Page 67: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

54

g. BNI iB Gadai Emas

BNI iB Gadai Emas atau disebut juga pembiayaan Rahn merupakan

pembiayaan jangka pendek dengan jaminan berupa emas (lantakan atau

perhiasan).

h. BNI iB Pembiayaan Usaha Kecil

BNI iB Usaha Kecil adalah pembiayaan modal kerja atau investasi

kepada pengusaha kecil sampai dengan Rp 10 miliar berdasarkan prinsip

murabahah, musyarakah, mudharabah dan ijarah.

i. BNI iB Pembiayaan Besar/ Non Ritel

BNI Pembiayaan Besar Syariah adalah pembiayaan modal kerja atau

investasi kepada pengusaha menengah dan korporasi diatas Rp.10 Milyar

berdasarkan prinsip murabahah, mudharabah, musyarakah dan ijarah.

3. Jasa Layanan Lainnya

a. Jaringan Elektronik

Untuk jaringan elektronik, BNI memberikan layanan untuk kebutuhan

transaksi perbankan nasabah, seperti :

1) ATM (Automatic Teller Machine)

ATM merupakan layanan perbankan selama 24 jam yang meliputi

penarikan tunai, inquiry saldo rekening tabungan, setoran tunai dan

berbagai jenis pembayaran tagihan.

2) SMS Banking

Page 68: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

55

BNI Syariah SMS Banking adalah fasilitas layanan perbankan dari

BNI Syariah dalam beberapa transaksi finansial seperti inquiry

saldo, inquiry tiga transaksi terakhir, ganti PIN, transfer antar rekening

BNI Syariah/BNI dan isi ulang pulsa.

3) Internet Banking

BNI Internet Banking adalah fasilitas layanan transaksi perbankan

melalui jaringan internet bagi nasabah BNI Syariah yang menginginkan

kemudahan bertransaksi dari Personal Computer, Laptop dan PDA.

4) Phone Banking

Phone Banking adalah layanan perbankan melalui telepon selama

24 jam, yang member kemudahan kepada nasabah dalam mendapatkan

segala informasi dan melakukan transaksi perbankan lewat telepon

5) BNI Mobile

Merupakan layanan perbankan melalui handphone, yang

memberi kemudahan bagi nasabah dalam melakukan transfer dana,

bayar tagihan dan isi ulang pulsa, serta cek saldo dan mutasi rekening.

b. Inkaso

Inkaso merupakan jasa layanan yang dilakukan bank untuk melakukan

penagihan ke seseorang atau badan tertentu yang telah ditunjuk oleh pihak

ketiga pemberi amanat dengan menggunakan prinsip wakalah.

c. Transaksi Kiriman Uang (Remittance/Fund Transfer)

Page 69: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

56

Dengan menggunakan akad wakalah, BNI Syariah dengan cepat dan

aman memberikan layanan kiriman uang dari dan ke seluruh dunia, melalui

aplikasi kiriman uang berbasis internet ’smart remittance’

d. Money Changer

Cabang-cabang BNI Syariah menyediakan layanan transaksi jual beli

valuta asing (valas) atau Money Changer. Transaksi jual beli valas ini

menggunakan akad al-Sharf, yakni menggunakan kurs yang berlaku saat

transaksi.

e. Perdagangan dan Transaksi Internasional

BNI memiliki jaringan korespondensi yang luas sehingga

memudahkan nasabah untuk bertransaksi dengan mitra usaha di seluruh dunia.

1) SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri)

Untuk mendukung bisnis nasabah di dalam negeri, BNI Syariah

dapat menerbitkan maupun menerima SKBDN dari bank koresponden di

dalam negeri.

2) Bank Garansi

BNI Syariah dapat menerbitkan bank garansi untuk membantu

nasabah dalam melakukan transaksi dengan mitra usaha di dalam maupun

luar negeri, dalam menjamin nasabah dengan jaminan L/C (counter

guarantee) yang diterbitkan oleh bank koresponden dengan akad kafalah.

3) Transaksi L/C Ekspor

Page 70: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

57

BNI Syariah menangani L/C yang diterbitkan oleh Bank

koresponden untuk kepentingan nasabah seperti advising dan negotiating

L/C. Transaksi akan diproses melalui Trade Processing Center.

a) Advising L/C

BNI Syariah dapat bertindak sebagai ’advising’ atas setiap L/C yang

diterbitkan oleh bank koresponden. L/C dapat dikirimkan langsung

kepada cabang-cabang BNI Syariah dan akan diproses dengan cepat

dan efisien, administrasi yang akurat serta respon yang tepat.

b) Negotiating L/C

BNI Syariah akan menegosiasi L/C yang diterbitkan oleh bank

koresponden untuk kepentingan nasabah. Nasabah dapat

mengkonversikan hasil ekspor ke dalam mata uang lain.

c) Confirming L/C

BNI Syariah mengkonfirmasi L/C yang diterbitkan oleh bank

koresponden untuk kepentingan nasabah.

4) Import Services

BNI Syariah memberikan layanan transaksi impor termasuk

penanganan L/C seperti pembukaan L/C dan pembayaran L/C.

E. Aktifitas Utama BNI Syariah

Bank Negara Indonesia Syariah melakukan aktivitas penghimpunan dana dari

masyarakat yang mempunyai kelebihan dana dan menyalurkan kembali dana tersebut

Page 71: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

58

kepada masyarakat yang memerlukan dana untuk keperluan usaha ataupun untuk

memenuhi kebutuhan rumah tangga. Dengan kata lain Bank merupakan lembaga

perantara (intermediary) antara orang yang memiliki kelebihan dana dengan orang

yang kekurangan dana.

Aktivitas lain juga yang biasa dilakukan oleh sebuah institusi bank yaitu

menggerakkan sektor riil baik yang berskala kecil, menengah ataupun besar, yang

pada akhirnya akan berakibat langsung terhadap pertumbuhan ekonomi makro. Untuk

lebih memudahkan aktivitas yang dilakukan BNI Syariah dapat dilihat dalam gambar

dibawah ini :

Gambar 3.2 Kegiatan Utama BNI Syariah

SUMBER DANA :•GIRO WADIAH

•TABUNGAN SYARIAHPLUS•DEPOSITO MUDHARABAH

•EQUITY

Mark up based :- Jual beli- Sewa beliSUMBER DANA :

•GIRO WADIAH•TABUNGAN SYARIAHPLUS•DEPOSITO MUDHARABAH

•EQUITY

POOLING DANA

Bagi Hasil :•Mudharabah•Musyarakah

Aktivitas treasury :- SWBI, Obligasi, dll

MarginProfit

DistributionProfit

Distribution

BagiHasil

Jasa-Jasa:•Kiriman Uang

•Inkaso•Garansi Bank

PORSI NASABAH

100% pendapatan Bank PORSI BANK

Sumber : BNI Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan

Seperti terlihat pada gambar, bank menarik dana dari masyarakat dengan

menggunakan berbagai fasilitas pendanaan (funding) seperti Tabungan Syariah Plus,

Deposito Mudharabah dan Giro Wadi’ah. Kemudian bank mengelola dana tersebut

Page 72: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

59

dan menyalurkan dana pemberian pembiayaan (financing) kepada masyarakat dengan

berbagai kemudahan yang tersedia dalam beberapa produk yang tersedia dalam

sebuah bank atau bank menginvestasikannya kembali dengan membeli SWBI,

Obligasi, Saham dan lain-lain.

Selain melakukan aktivitas utamanya (penghimpunan dana dan penyaluran

dana) BNI Syariah juga melakukan aktivitas lain yang bisa memberikan nilai tambah

terhadap perusahaan dengan memberikan kemudahan kepada nasabah atau

masyarakat. Hal ini didukung dengan berbagai fasilitas yang dimiliki PT. BNI

Syariah, dengan memanfaatkan teknologi yang dimiliki oleh PT. BNI (Persero) Tbk

yang makin berkembang, diantara aktivitas tambahan itu adalah jasa layanan seperti

Transfer (kirim uang), Kliring dan RTGS, Inkaso, ATM, Internet dan SMS Banking

serta transaksi Valas.

Page 73: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

60

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BNI Syariah merupakan salah satu lembaga keuangan dalam bidang

perbankan yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Islam. BNI Syariah

sebagai salah satu dari bagian dari dunia perbankan syariah terus berupaya

meningkatkan kinerja, meningkatkan kepercayaan dan citra, dan meningkatkan

pengembangan produk-produk dan layanan yang diberikan. Salah satu cara untuk

mewujudkan hal tersebut, BNI Syariah melakukan pengembangan dan peningkatan

pola investasi melalui pembiayaan syariah. Termasuk dalam pembiayaan syariah BNI

Syariah adalah piutang syariah, pembiayaan mudharabah dan pembiayaan

musyarakah.

Pembiayaan merupakan salah satu kegiatan terpenting dan menjadi

pendapatan utama bagi BNI Syariah. Salah satu pembiayaan yang terdapat pada BNI

Syariah adalah pembiayaan mudharabah. Pembiayaan mudharabah adalah kerjasama

antara BNI Syariah sebagai penyedia dana dengan nasabah pengelola usaha, dimana

bank menyediakan dana 100%. Pembagian keuntungan dari penggunaan dana dibagi

sesuai nisbah bagi hasil yang disepakati, kerugian ditanggung oleh bank sebagai

Page 74: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

61

pemilik modal, asalkan tidak terjadi kesalahan atau pelanggaran syariah yang telah

ditetapkan atau tidak terjadi kelalaian atau kesalahan di pihak BNI.1

Ketentuan umum dari pembiayaan mudharabah di BNI Syariah antara lain :

1. Jumlah modal yang disetor pada nasabah selaku pengelola modal harus

diserahkan secara tunai, dapat berupa uang atau barang yang nilainya dinyatakan

dalam satuan uang, serta bukan dalam bentuk piutang/tagihan.

2. Hasil usaha dibagi sesuai dengan yang disebutkan dalam akad, pada setiap bulan

atau waktu yang disepakati.

3. Bank selaku pemilik modal menanggung semua resiko usaha, kecuali akibat yang

disebabkan karena kelalaian dan penyimpangan oleh nasabah. Besar kerugian

usaha nasabah yang dapat ditanggung oleh bank adalah maksimal sebesar jumlah

pembiayaan yang diberikan.

4. Bank berhak melakukan pengawasan, atau pembinaan terhadap pekerjaan dan

usaha nasabah, tanpa mencampuri urusan usaha nasabah.

5. Untuk ketentuan jangka waktu pembiayaan mudharabah BNI Syariah dapat

disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan membayar nasabah. Tata cara

pengembalian dana dapat dilakukan sekaligus di akhir atau secara angsuran

setiap bulan atau tiga bulan.

1 Staff Marketing, Unit Pemasaran Pembiayaan Syariah BNI Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan, Wawancara Pribadi, Jakarta, Selasa 18 Mei 2010.

Page 75: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

62

Pembiayaan yang berdasarkan mudharabah BNI Syariah antara lain BNI iB

Tunas Usaha, BNI iB Wirausaha dan BNI iB Usaha Kecil. Secara umum persyaratan

pengajuan untuk pembiayaan mudharabah BNI Syariah adalah :

1. Syarat untuk pembiayaan mudharabah yang bersifat konsumtif

a. Foto copy KTP suami dan istri, kartu keluarga dan surat nikah;

b. Asli slip gaji pemohon;

c. Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai Tetap/Surat Keterangan Masa Kerja;

dan

d. Surat kuasa, surat pernyataan nasabah dan surat persetujuan suami/istri.

2. Syarat untuk pembiayaan mudharabah yang bersifat produktif

a. Kegiatan usaha telah berjalan satu atau dua tahun;

b. Foto copy KTP suami dan istri, kartu keluarga dan surat nikah;

c. Foto copy surat izin usaha (SIUP, TDP, SITU);

d. Laporan aktivitas keuangan usaha (laba/rugi, neraca) terakhir;

e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan

f. Menyerahkan jaminan dan bukti kepemilikan jaminan.

Secara umum, fokus pembiayaan BNI Syariah adalah pertanian, perdagangan,

industri manufaktur dan perumahan. Pada dasarnya semua sektor usaha dapat

diberikan pembiayaan mudharabah,yang sesuai syariah.2 Namun, pembiayaan dengan

2 Staff Marketing, Unit Pemasaran Pembiayaan Syariah BNI Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan, Wawancara Pribadi, Jakarta, Selasa 18 Mei 2010.

Page 76: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

63

akad mudharabah umumnya digunakan untuk membiayai suatu proyek atau usaha

produktif.

Sektor-sektor usaha yang dibiayai melalui pembiayaan mudharabah adalah

usaha-usaha yang besar dan produktif seperti usaha perdagangan (pedagang kecil,

menengah dan besar), konstruksi/proyek, usaha perumahan, usaha distribusi

barang/jasa, pertanian, jasa, komunikasi, serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM).3

Usaha yang dapat diberikan pembiayaan mudharabah umumnya adalah usaha

yang telah berjalan minimal selama satu tahun, contohnya pada BNI iB Wirausaha,

tapi umumnya dua tahun karena usaha yang berjalan satu tahun umumnya lebih

memiliki resiko yang tinggi.

Adapun mekanisme pembiayaan mudharabah pada BNI Syariah adalah

sebagai berikut : 4

1. Tahap awal adalah nasabah mengajukan permohonan pembiayaan secara tertulis

melalui formulir yang telah disediakan, serta melengkapi data-data dan

persyaratan sebagai bahan penilaian bank;

2. Jika data nasabah sudah lengkap, selanjutnya bank akan melakukan proses

verifikasi kebenaran data-data nasabah (prescreening), yaitu dengan mengecek

data pembiayaan nasabah di bank lain, mengecek daftar hitam Bank Indonesia

3 Staff Marketing, Unit Pemasaran Pembiayaan Syariah BNI Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan, Wawancara Pribadi, Jakarta, Selasa 18 Mei 2010. 4 Staff Marketing, Unit Pemasaran Pembiayaan Syariah BNI Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan, Wawancara Pribadi, Jakarta, Selasa 18 Mei 2010.

Page 77: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

64

dan BNI Syariah, serta daftar nasabah pembiayaan macet. Bank juga akan

memastikan bahwa usaha nasabah tidak termasuk ke dalam usaha yang dilarang

dan dihindari untuk dibiayai, serta akan melakukan kunjungan ke lokasi usaha

dan lokasi jaminan, dimana bank akan melihat potensi bisnis/usaha nasabah,

melihat kemampuan pengembalian, resiko-resiko bisnisnya, laporan keuangan,

dan lain-lain yang termasuk dalam kelayakan nasabah;

3. Tahap selanjutnya, pihak analis pembiayaan bank akan melakukan analisis atas

permohonan pembiayaan nasabah seperti analisa berdasarkan prinsip 5C, yakni

character, capital, capacity, condition dan collateral, serta mengusulkan

pengadaan fasilitas pembiayaan nasabah. Analisa-analisa tersebut dilakukan oleh

analisa pembiayaan BNI Syariah dengan tujuan mengurangi resiko seminimal

mungkin, juga agar return atau pendapatan dari yang dibiayai tersebut dapat

memberikan hasil yang maksimal dan akan menguntungkan bagi kedua belah

pihak, yaitu BNI Syariah dan nasabah pembiayaan;

4. Setelah dilakukan analisis oleh pihak analis pembiayaan dan data nasabah

dinyatakan lengkap,serta layak untuk diberikan pembiayaan, maka permohonan

pembiayaan akan disetujui oleh pemutus bisnis pada unit bisnis dan pemutus

resiko pada unit resiko.

5. Setelah disetujui, bank akan mengeluarkan surat keputusan untuk dilakukan akad

pembiayaan, dan melakukan pencairan dana yang dapat dilakukan secara

bertahap atau sekaligus (penuh) sesuai kebutuhan dan kondisi nasabah;

Page 78: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

65

6. Selama jangka waktu pinjaman, bank akan memantau dan melakukan

pengawasan kepada nasabah setiap bulan.

Seperti pembiayaan lainnya, pembiayaan mudharabah juga memiliki resiko,

terutama bagi pihak bank. Diantara resiko yang dapat terjadi pada pembiayaan

mudharabah bagi BNI Syariah adalah :

1. Resiko usaha yang dikelola nasabah mengalami kerugian dan/atau collaps;

2. Nasabah tidak mau mengembalikan modal dan membayar angsuran;

3. Resiko usaha dan operasional, antara lain pencatatan dan pelaporan keuangan

yang tidak benar, kesalahan, serta manipulasi oleh nasabah.

4. Resiko hukum dan kebijakan pemerintah, seperti kebijakan pajak oleh

pemerintah yang dapat mempengaruhi tingkat biaya produksi dan kebijakan

harga jual, yang berdampak pada tingkat keuntungan yang diperoleh mudharib

dalam mengelola usahanya.

Jika terjadi kerugian pada usaha/proyek yang dikelola mudharib, maka untuk

mengantisipasinya, upaya yang dilakukan BNI Syariah adalah dengan melakukan

analisa terlebih dahulu, apakah nasabah tersebut mengalami kerugian karena resiko

bisnis atau karena kelalaian nasabah pengelola.

1. Jika kerugian terjadi karena resiko bisnis, maka bank dan nasabah akan

menanggung bersama kerugian tersebut. Bank akan melakukan pengawasan ke

manajemen usaha nasabah.

2. Jika kerugian terjadi karena kelalaian nasabah, seperti pelanggaran nasabah

terhadap akad mudharabah, maka bank akan mengeksekusi jaminan nasabah.

Page 79: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

66

Dalam aplikasinya, jumlah pembiayaan mudharabah BNI Syariah masih kecil

dibandingkan dengan pembiayaan lainnya seperti pembiayaan murabahah dan

musyarakah. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, baik dari pihak nasabah

maupun pihak BNI Syariah. Hal-hal tersebut antara lain proses permohonan

pembiayaan mudharabah yang masih sulit dan lambat, nasabah lebih memilih

pembiayaan yang lebih cepat dan mudah dalam aplikasinya seperti pembiayaan

murabahah. Seringkali, sedikitnya pembiayaan mudharabah yang dapat diberikan

juga disebabkan karena masih banyak nasabah yang belum menerapkan transparansi,

kejujuran dan keterbukaan dalam mengelola modal, sehingga menyebabkan jumlah

pendapatan atau keuntungan usaha yang harus dibagi dengan bank, akan menjadi

lebih kecil.

Dari sisi bank, pembiayaan mudharabah memiliki tingkat resiko yang lebih

tinggi dibandingkan pembiayaan yang lain, dan masih perlu dioptimalkannya

manajemen resiko dalam mengelola pembiayaan mudharabah.

Hal lain yang dapat menjadi sebab kurang berkembangnya pembiayaan

mudharabah adalah masih kurangnya pemahaman masyarakat dan nasabah tentang

pembiayaan mudharabah, sehingga perlu ditingkatkan kembali promosi melalui

media cetak, media massa dan media elektronik, sosialisasi serta edukasi pembiayaan

Page 80: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

67

mudharabah kepada masyarakat, baik melalui seminar, penyuluhan, dan sarana

lainnya. Pembiayaan mudharabah yang telah diberikan juga perlu diberikan

pembinaan lebih intensif sehingga nasabah terpacu dalam mengelola modal dengan

baik sehingga dapat menghasilkan rata-rata keuntungan yang lebih tinggi.

Namun, banyak manfaat yang didapat dari pembiayaan mudharabah, yakni

selain memberikan keuntungan bagi bank, bank juga dapat membantu membina

nasabah dari usaha kecil sampai menjadi usaha besar, serta merupakan salah satu

sarana tolong menolong antara bank dengan nasabah.

A. Strategi Pengembangan Pola Investasi Mudharabah

Dalam mengembangkan pembiayaan mudharabah sebagai salah satu

pembiayaan investasi, BNI Syariah menerapkan strategi pengembangan, yaitu dengan

pengembangan pasar dan pengembangan produk. Adapun strategi tersebut antara lain

Pertama, meningkatkan promosi pembiayaan mudharabah. Strategi yang dilakukan

yaitu dengan mengoptimalkan penyaluran pembiayaan mudharabah yang dapat

menghasilkan pendapatan optimal seperti pada pembiayaan sektor usaha mikro, kecil

dan menengah. Promosi lain dapat dilakukan dengan meningkatkan penetrasi pasar

dari produk pembiayaan dengan prinsip mudharabah, seperti produk BNI Wirausaha

dan BNI Tunas Usaha Syariah.

Dalam upaya meningkatkan pendapatan, BNI Syariah juga melakukan

kerjasama dengan lembaga penjamin pembiayaan seperti Perum Sarana

Pengembangan Usaha (SPU) melalui pembiayaan syariah. Pada tahun 2008, BNI

Page 81: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

68

Syariah juga bekerjasama dengan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) dalam

program penyaluran Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR).5 Penyaluran pembiayaan

ini juga dilakukan melalui BMT atau Koperasi Syariah. Umumnya, selama masa

pembiayaan, BNI Syariah juga melakukan pengawasan dan pembinaan usaha

nasabah, serta melanjutkan program restrukturisasi terhadap nasabah pembiayaan

mudharabah yang potensial.

Kedua, Memberikan tingkat bagi hasil yang bersaing dengan lembaga

keuangan syariah lainnya. Tingkat bagi hasil yang menguntungkan, tidak hanya bagi

bank, tetapi juga bagi nasabah, secara langsung akan menarik nasabah pembiayaan.

Ketiga, Berusaha memberikan edukasi kepada masyarakat, baik melalui

penyuluhan, pelatihan dan seminar, maupun interaksi secara langsung di kantor

layanan BNI Syariah, yang tujuannya agar masyarakat agar lebih mengenal dan

memahami syariah dan bank syariah. Langkah ini juga dilakukan oleh BNI Syariah

dengan menerapkan strategi pengembangan jaringan cabang syariah, yang tujuannya

memberikan kemudahan akses bagi para nasabah melalui 27 kantor cabang syariah

BNI, 31 cabang pembantu dan lebih dari 700 office channeling syariah serta outlet

yang khusus meyalurkan kredit pembiayaan, yaitu 50 Sentra Kredit Kecil (SKC), 19

Sentra Kredit Menengah (SKM), 12 Sentra Kredit Konsumen (SKK). Upaya ini

5BNI Syariah, SMF Kerjasama Pembiayaan Pemilikan Rumah, artikel diakses pada 23 September 2010, pada http://www.bni.co.id/HubunganInvestor/InvestorNews/tabid/291/articleType/ArticleView/articleId/110/BNI-Syariah-SMF-Kerjasama-Pembiayaan-Pemilikan-Rumah.aspx.

Page 82: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

69

dilakukan untuk mendorong pencapaian pangsa pasar BNI Syariah, khususnya

melalui pembiayaan syariah.

Dari beberapa strategi yang telah dilakukan di atas, diharapkan BNI Syariah

dapat terus mengembangkan pembiayaan mudharabah sebagai salah satu pola

investasi bank. BNI Syariah tidak hanya sebagai penyedia dana, tetapi juga

memberikan pengarahan, pengawasan dan pembinaan terhadap usaha nasabah,

sehingga dapat meningkatkan kualitas pembiayaan dan pendapatan usaha nasabah,

serta meminimalkan resiko bagi BNI Syariah.

B. Perkembangan Pendapatan BNI Syariah Melalui Pola Investasi

Mudharabah Pada Tahun 2007 – 2009

BNI membangun bisnis perbankan syariah sejak bulan April 2000 dengan

menawarkan produk pembiayaan dan pendanaan yang sejalan dengan prinsip syariah.

BNI Syariah terus meraih berbagai kinerja dan perkembangan yang positif.

Perkembangan ini ditandai antara lain dengan peningkatan pembiayaan sebesar

59,3% dari Rp 1,13 triliun di tahun 2006 menjadi Rp 1,8 triliun di tahun 2007,

meningkat 74% menjadi Rp 3,1 triliun pada akhir tahun 2008 dan sedikit meningkat

hingga Rp 3,2 triliun pada tahun 2009.

Dana Pihak Ketiga meningkat sebesar 60,7% dari Rp 1,12 triliun di akhir

2006 menjadi Rp 1,8 trilun di tahun 2007, tumbuh sebesar 76% menjadi Rp 3,3

triliun, dan bertambah menjadi Rp 4,14 triliun di akhir 2009.

Page 83: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

70

Laba bersih BNI Syariah juga mengalami peningkatan sebesar 26,41% dari

tahun 2006 sebesar Rp 15,20 miliar menjadi Rp 19,24 miliar pada tahun 2007,

sebesar Rp 34,44 miliar pada tahun 2008, dan tumbuh lebih dari 100 persen yaitu

sebesar Rp 40,69 miliar pada tahun 2009.

Portofolio pembiayaan BNI Syariah pada tahun 2007 didominasi oleh

pembiayaan Murabahah, yang tercatat senilai Rp 1,47 triliun atau 81,5%, diikuti oleh

pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah sebesar Rp 270,5 miliar (15%), serta

pembiayaan Qard senilai Rp 62,7 miliar (3,5%).

Sementara komposisi pembiayaan Syariah secara persentase (%) pada tahun

2008 adalah pembiayaan Murabahah sebesar 77.17%, pembiayaan Musyarakah

sebesar 16.63%, pembiayaan Mudharabah sebesar 3.81%, dan pembiayaan Lainnya

sebesar 2.39%.

Komposisi Pembiayaan Syariah pada tahun 2009 terdiri dari pembiayaan

Murababah sebesar 75.8%, pembiayaan Musyarakah sebesar 15.8%, pembiayaan

Mudharabah sebesar 3.4%, dan pembiayaan Lainnya sebesar 4.3%.

Berikut ini adalah perkembangan pendapatan BNI Syariah yang diperoleh

melalui pola investasi pembiayaan mudharabah dan pendapatan dari pembiayaan lain

yaitu pembiayaan murabahah dan pembiayaan musyarakah.

Page 84: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

71

1. Pendapatan BNI Syariah melalui Pola Investasi Pembiayaan Mudharabah

Tahun 2007

Tabel 4.1 Jumlah dan Pendapatan Pembiayaan Tahun 2007

Jenis Pembiayaan Investasi

Jumlah Pembiayaan %

Jumlah Pendapatan

(dalam jutaan) (dalam jutaan) Pembiayaan Mudharabah 64.835,86 3,6 10.449,36Pembiayaan Murabahah 1.467.811,74 81,5 125.051Pembiayaan Musyarakah 205.313,54 11,4 33.089,64

Sumber: Informasi Unit Usaha Syariah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. yang telah diolah.

Dari tabel tersebut diketahui porsi pembiayaan mudharabah pada tahun

2007 adalah sebesar 3,6% dari total pembiayaan yang diberikan atau sebesar 64,8

miliar dan pendapatan yang diperoleh sebesar 10,4 miliar.

2. Pendapatan BNI Syariah melalui Pola Investasi Pembiayaan Mudharabah

Tahun 2008

Tabel 4.2 Jumlah dan Pendapatan Pembiayaan Tahun 2008

Jenis Pembiayaan Investasi

Jumlah Pembiayaan %

Jumlah Pendapatan

(dalam jutaan) (dalam jutaan) Pembiayaan Mudharabah 119.037 3,8 18.620,35Pembiayaan Murabahah 2.418.330,92 77,2 222.724Pembiayaan Musyarakah 520.003,80 16,63 81.274,65

Sumber: Informasi Unit Usaha Syariah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. yang telah diolah.

Page 85: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

72

Dari tabel tersebut diketahui porsi pembiayaan mudharabah pada tahun

2008 adalah sebesar 3,8% dari total pembiayaan yang diberikan atau sebesar 119

miliar dan pendapatan yang diperoleh sebesar 18,6 miliar.

3. Pendapatan BNI Syariah melalui Pola Investasi Pembiayaan Mudharabah

Tahun 2009

Tabel 4.3 Jumlah dan Pendapatan Pembiayaan Tahun 2009

Jenis Pembiayaan Investasi

Jumlah Pembiayaan %

Jumlah Pendapatan

(dalam jutaan) (dalam jutaan) Pembiayaan Mudharabah 140.414,13 4,3 22.228,38Pembiayaan Murabahah 2.475.207,31 75,8 324.735Pembiayaan Musyarakah 515.940,31 15,8 103.296,62

Sumber: Informasi Unit Usaha Syariah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. yang telah diolah.

Dari tabel tersebut diketahui porsi pembiayaan mudharabah pada tahun

2009 adalah sebesar 4,3% dari total pembiayaan yang diberikan atau sebesar

140,4 miliar dan pendapatan yang diperoleh meningkat dari tahun sebelumnya

yakni sebesar 22,2 miliar.

Dari ketiga tabel di atas dapat diketahui perkembangan porsi pembiayaan

mudharabah dari tahun 2007 sebesar 3,6% atau 64,8 miliar, dan mengalami

peningkatan menjadi 3,8% atau 119 miliar pada tahun 2008 serta sebesar 4,3%

atau 140,4 miliar pada tahun 2009. Sementara pendapatan yang diperoleh dari

pembiayaan mudharabah pun terus meningkat, yaitu sebesar 10,4 miliar pada

tahun 2007, 18,6 miliar pada tahun 2008, dan 22,2 miliar pada tahun 2009.

Page 86: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

73

C. Pengaruh Pendapatan Pola Investasi Mudharabah terhadap Pendapatan

BNI Syariah

1. Analisa Regresi Sederhana

Analisa regresi adalah salah satu teknik yang dapat digunakan untuk

menggambarkan hubungan antara dua peubah atau lebih untuk peubah

kuantitatif.6 Tujuan dari analisis regresi sederhana adalah untuk memperkirakan,

memprediksi atau menaksir besarnya efek kuantitatif dari suatu kejadian terhadap

kejadian lain, terhadap suatu variabel bebas terhadap variabel terikat.

Berikut adalah data jumlah pendapatan pembiayaan mudharabah terhadap

jumlah pendapatan pembiayaan, yang terdiri atas pembiayaan mudharabah,

pembiayaan murabahah dan pembiayaan musyarakah.

Tabel 4.4 Jumlah Pendapatan Mudharabah dan Pendapatan Pembiayaan

BNI Syariah Tahun 2007-2009

Bulan Jumlah Pendapatan Jumlah Pendapatan Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan

Jan-Maret 2007 2.354.160.000 35.603.000.000 April-Juni 2007 4.135.440.000 44.945.000.000 Juli-Sept 2007 862.800.000 37.874.000.000 Okt-Des 2007 3.096.960.000 50.168.000.000

Jan-Maret 2008 2.013.860.000 52.451.000.000 April-Juni 2008 4.168.820.000 71.133.000.000 Juli-Sept 2008 5.209.300.000 92.064.000.000 Okt-Des 2008 7.228.370.000 106.971.000.000

Jan-Maret 2009 5.645.770.000 102.656.000.000

6 Rochaety, Eti, dkk., Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta, Mitra Wacana Media, 2009), Ed.Revisi, h.135.

Page 87: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

74

April-Juni 2009 6.243.960.000 121.702.000.000 Juli-Sept 2009 7.100.860.000 125.232.000.000 Okt-Des 2009 3.237.790.000 100.670.000.000

Total 51.298.090.000 941.469.000.000 Sumber: data Unit Usaha Syariah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. yang telah diolah. 2. Koefisien Determinasi

Berikut ini adalah hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS 16,

yang dilakukan untuk mengetahui koefisien determinasi.

Tabel 4.5 Tabel Korelasi dan Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

Square Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .853a .727 .700 1.829E10 1.210a. Predictors: (Constant), pendapatanmudharabah b. Dependent Variable: pendapatanpembiayaan

Sumber: Hasil koefisien determinasi yang diolah dengan program SPSS 16.

Tabel output di atas menggambarkan bahwa variabel yang digunakan

adalah variabel pendapatan mudharabah sebagai variabel bebas

(independent/predictor) untuk dilihat pengaruhnya terhadap variabel terikat

(dependent/respon) yaitu pendapatan pembiayaan.

R square menunjukkan nilai Koefisien Determinasi (KD) dengan nilai

0,727 atau 72,7%. Besarnya angka ini menunjukkan besarnya pengaruh bahwa

pendapatan mudharabah memiliki pengaruh terhadap pendapatan pembiayaan

sebesar 72,7%, atau besarnya pengaruh pendapatan mudharabah terhadap

Page 88: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

75

pendapatan pembiayaan sebesar 72,7%, sedangkan sisanya 27,3% (100% -

72,7%) dipengaruhi oleh pendapatan dari pembiayaan lainnya di luar variabel

pendapatan mudharabah.

Nilai R menunjukkan korelasi (hubungan) antara variabel pendapatan

mudharabah terhadap variabel pendapatan pembiayaan. Besarnya hubungan

tersebut adalah 0,853 atau 85,3%. Hubungan tersebut dapat dikatakan kuat

karena korelasi mendekati 100% (atau jauh di atas 50%). Hal ini dapat dilihat

pada pedoman intrepretasi koefisien korelasi, yaitu :

Tabel 4.6 Pedoman Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1,000 Sangat Kuat Sumber: Sugiyono, Metode penelitian bisnis, hal. 183

3. Korelasi

Untuk mengetahui hubungan antara variabel pendapatan mudharabah

terhadap pendapatan pembiayaan juga dapat dilakukan dengan analisis korelasi,

yaitu dengan menggunakan analisis korelasi bivariat, yaitu korelasi antara satu

variabel bebas (independent) dan satu variabel terikat (dependent). Hasil data di

atas untuk korelasi pearson bivariat adalah :

Page 89: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

76

Tabel 4.7 Tabel Korelasi

Correlations Pendapatanmu

dharabah pendapatanpem

biayaan

pendapatanmudharabah Pearson Correlation

1.000 .853**

Sig. (2-tailed) .000

N 12.000 12

pendapatanpembiayaan Pearson Correlation

.853** 1.000

Sig. (2-tailed) .000

N 12 12.000 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber: Hasil korelasi yang diolah dengan program SPSS 16.

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui besarnya nilai koefisien

korelasi sebesar 0,853 atau 85,3%. Hubungan tersebut dapat dikatakan kuat

karena korelasi mendekati 100% (atau jauh di atas 50%). Angka tersebut juga

menunjukkan adanya hubungan (korelasi) yang kuat dan searah. Artinya semakin

besar pendapatan mudharabah, maka pendapatan pembiayaan juga akan semakin

besar.

4. Uji signifikansi

Berikut ini adalah tabel ANOVA hasil pengolahan dengan menggunakan

SPSS 16. Tabel ANOVA digunakan untuk melakukan pengujian model. Apakah

model tersebut dapat digunakan atau tidak. Pengujian dilakukan dengan uji F (uji

Page 90: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

77

hipotesis keseluruhan), yaitu dengan melihat nilai siginifikansi level (sig). Jika

nilai sig < 0,05 maka Ho ditolak.

Tabel 4.8 Tabel ANOVA

\ ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 8.928E21 1 8.928E21 26.695 .000a

Residual 3.344E21 10 3.344E20

Total 1.227E22 11

Sumber: Hasil analysis of varians (ANOVA) yang diolah dengan program SPSS 16.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai sig adalah 0,000 yang berarti

kurang dari 0,05. Sehingga terbukti bahwa Ho ditolak. Dengan demikian Ho

yang menyatakan bahwa “Tidak ada pengaruh antara pendapatan mudharabah

terhadap pendapatan pembiayaan” ditolak, yang berarti menerima H1 bahwa

“Terdapat pengaruh antara pendapatan mudharabah terhadap pendapatan

pembiayaan”. Hal ini juga menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel linier

atau searah. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :

Jika nilai signifikansi <0,05, maka Ho ditolak dan menerima H1

Jika nilai signifikansi >0,05, maka Ho diterima dan menolak H1

Dari hasil perhitungan, dapat dibuat juga model regresi yang nantinya

akan digunakan untuk melakukan estimasi pendapatan pembiayaan jika variabel

pendapatan mudharabah dirubah.

Page 91: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

78

Y = a + bX

Dimana :

a adalah nilai konstanta, yaitu 19.080 (dalam jutaan rupiah)

b adalah koefisien variabel pendapatan mudharabah, yaitu 13,890

dengan demikian model dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = 19.080.000.000 + 13,890X

Dimana :

Y = pendapatan pembiayaan

X = pendapatan mudharabah

5. Plot kenormalan

Plot kenormalan atau Q-Q plot merupakan salah satu uji statistik untuk

mengetahui normal atau tidaknya suatu data. Dalam grafik Q-Q plot pendapatan

mudharabah dan pendapatan pembiayaan di bawah ini, titik-titik data menyebar

di sekitar garis diagonal dan penyebarannya searah pula dengan garis diagonal.

Maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi secara normal, sehingga data

pembiayaan mudharabah dan pendapatan pembiayaan layak untuk diteli

Page 92: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

79

Gambar 4.1 Plot Kenormalan dari Pendapatan Pembiayaan Mudharabah

Gambar 4.2

Plot Kenormalan dari Pendapatan Pembiayaan

Page 93: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

80

6. Koefisien korelasi pendapatan mudharabah terhadap ROI

Berikut ini adalah data pendapatan mudharabah yang akan dilihat

pengaruhnya terhadap Return on Investment (ROI) per tahun. Nilai ROI dihitung

dari laba dibagi total aktiva dikali 100%.

Tabel 4.9 Pendapatan Pembiayaan Mudharabah dan ROI BNI Syariah Tahun 2007-2009

Tahun Laba Total Aktiva (ROI) Pendapatan

Mudharabah

2007 19.237.000.000 8.108.166.000.000 0,24% 10.449.360.000 2008 34.439.000.000 13.832.357.000.000 0,25% 18.620.350.000 2009 (186.509.000.000) 17.205.169.000.000 -1,08% 22.228.380.000

Sumber: data Unit Usaha Syariah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. yang telah diolah.

Berikut ini adalah hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS 16,

yang dilakukan untuk mengetahui koefisien determinasi pendapatan mudharabah

terhadap ROI.

Tabel 4.10 Tabel Korelasi Pendapatan Mudharabah terhadap ROI

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .732a .535 .070 .738 2.905a. Predictors: (Constant), pendapatanmudharabah b. Dependent Variable: Return On Investment

Sumber: Hasil koefisien determinasi yang diolah dengan program SPSS 16.

Tabel di atas menggambarkan bahwa variabel yang digunakan adalah

variabel pendapatan mudharabah sebagai variabel bebas untuk dilihat

Page 94: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

81

pengaruhnya terhadap variabel terikat yaitu ROI. Nilai R menunjukkan korelasi

(hubungan) antara variabel pendapatan mudharabah terhadap variabel ROI.

Besarnya hubungan tersebut adalah 0,732 atau 73,2%. Hubungan tersebut dapat

dikatakan kuat karena korelasi mendekati 100%.

Page 95: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

82

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penulis melakukan pembahasan permasalahan berdasarkan data dari Unit

Usaha Syariah PT. BNI (Persero) Tbk. selama kurun waktu tiga tahun, yaitu tahun

2007 sampai dengan tahun 2009. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang

terdapat pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam meningkatkan pendapatan dari pembiayaan mudharabah, BNI Syariah

menerapkan beberapa strategi, di antaranya adalah pertama, meningkatkan

promosi pembiayaan mudharabah. Kedua, memberikan tingkat bagi hasil yang

bersaing dengan lembaga keuangan syariah lain sebagai sarana menarik nasabah

pembiayaan. Ketiga, terus berusaha memberikan edukasi kepada masyarakat agar

lebih mengenal dan memahami syariah dan bank syariah, serta pengembangan

jaringan cabang syariah yang ditujukan untuk memberikan kemudahan akses

bagi para nasabah.

2. Pendapatan dari pola investasi pembiayaan mudharabah dapat dilihat dari

perkembangannya pada tahun 2007 hingga tahun 2009. Pada tahun 2007, porsi

pembiayaan mudharabah dari jumlah pembiayaan yang diberikan BNI Syariah

adalah sebesar 3,6% pada tahun 2007 dan meningkat sebesar 3,8% pada tahun

2008 dan 4,3% pada tahun 2009. Sementara pendapatan yang diperoleh terus

Page 96: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

83

meningkat yaitu pada tahun 2007 sebesar 10,4 miliar, pada tahun 2008 sebesar

18,6 miliar dan 22,2 pada tahun 2009.

3. Sebagai pembiayaan investasi, pembiayaan mudharabah dan pendapatan yang

dapat diperoleh, memiliki pengaruh yang positif dan kuat terhadap jumlah

pendapatan yang diperoleh dari pembiayaan. Hal ini dapat dilihat dari hasil

pengujian dengan uji F, yaitu dengan melihat nilai siginifikansi level (sig). Nilai

sig adalah 0,00 atau kurang dari 0,05, yang berarti menolak Ho dan menerima

H1. Hal tersebut menunjukkan terdapat hubungan (korelasi) antara pendapatan

mudharabah terhadap pendapatan pembiayaan. Dari hasil ini juga dapat ditarik

kesimpulan bahwa semakin besar pendapatan mudharabah, maka pendapatan

pembiayaan juga akan semakin besar.

B. Saran

Adapun saran yang diberikan penulis kepada BNI Syariah antara lain :

1. BNI Syariah agar meningkatkan pembiayaan dengan skema mudharabah, yang

menjadi salah satu prinsip dari bank syariah, yaitu bagi hasil. Di samping karena

porsi pembiayaan mudharabah masih kecil terhadap seluruh pembiayaan syariah

yang diberikan. BNI Syariah dapat meningkatkan fokus alokasi pembiayaan

kepada usaha-usaha di sektor riil yang produktif dan dapat menghasilkan

pendapatan yang optimal. BNI Syariah juga dapat mengoptimalkan manajemen

resiko sehingga pembiayaan mudharabah dapat diberikan secara optimal pula.

Page 97: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

84

2. BNI Syariah dapat meningkatkan kembali promosi dan sosialisasi kepada

masyarakat mengenai bank syariah, BNI Syariah dan pembiayaan mudharabah,

dengan meningkatkan promosi produk dan layanan, sehingga dapat

meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat.

3. BNI Syariah dapat memberikan prosedur/proses pembiayaan yang lebih mudah

dan cepat, sehingga tercapai kepuasan nasabah dan efisiensi dalam pelayanan,

serta tingkat pendapatan dapat ditingkatkan.

4. BNI Syariah juga dapat meningkatkan mutu karyawan, baik karyawan dalam unit

pemasaran maupun unit pembiayaan. Unit-unit tersebut memegang peranan yang

penting pada seluruh kegiatan yang berkaitan dengan proses pembiayaan,

terutama pembiayaan mudharabah, sekaligus dalam menyeleksi nasabah yang

potensial dalam meningkatkan pendapatan, baik bagi nasabah pembiayaan

maupun bagi BNI Syariah.

Page 98: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Euis, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Dari Masa Klasik Hingga Kontemporer, Jakarta: Granada Press, 2007, Cet. Kedua.

Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani Press, 2001, Cet. Pertama.

Arifin, Zainul, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Pustaka Alvabet, 2006, Cet. Keempat.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, Ed. Revisi V.

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: Rajawali Pers, 2008, Edisi Pertama, Cet. Kedua.

Bank Indonesia Direktorat Perbankan Syariah, Himpunan Ketentuan Perbankan Syariah Indonesia Agustus 1999 - Januari 2005, Jakarta: Bank Indonesia.

Bank Mega Syariah Indonesia, “Strategi dan Kebijakan Pengembangan Perbankan

Syariah”, Makalah Seminar Training Perbankan Syariah Bank Mega Syariah Indonesia, (Jakarta, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), 11-12 Juni 2008, t.d.

BNI Syariah, artikel diakses pada 18 Mei 2010 dari

http://www.bni.co.id/Syariah/tabid/174/Default.aspx.

Craig, James C, dan Grant, Robert M, The Fast-Track MBA Series Strategic Management Manajemen Strategi Sumber Daya-Perencanaan-Efisiensi Biaya-Sasaran, Jakarta: PT Gramedia, 1996, Cet. 3.

85

Page 99: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

David, Fred R.,Manajemen Strategis Konsep-Konsep, Indonesia: PT Indeks, 2004, Ed. Kesembilan.

Dewi, Gemala, Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di

Indonesia, Jakarta: Kencana, 2006. Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Kodifikasi Produk Perbankan Syariah,

2008. Indonesia, Bank, Perbankan Syariah, Jakarta: Bank Indonesia, 2007. Kamil, Ahmad dan M. Fauzan, Kitab Undang-Undang Hukum Perbankan dan

Ekonomi Syariah, Fatwa Dewan Syariah Nasional No 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Mudharabah (Qiradh), Ed. Pertama, Cet. ke-1, Jakarta: Kencana, 2007, h. 337-352.

Karim, Adiwarman, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, Ed. Ketiga.

Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, Ed. Pertama.

Lathif, AH. Azharuddin, Fiqh Muamalat, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005, Cet. Pertama.

Lewis, Mervyn K. dan Algoud, Latifa M., Perbankan Syariah: Prinsip, Praktik, dan

Prospek, Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2007.

Ma'ruf, Farid, Kerjasama Bisnis (Syirkah) Dalam Islam, Artikel diakses pada 9 April 2010 dari www.investasisyariah.wordpress.com.

Mauludi, Eli, Statistika I Penelitian Ekonomi Islam dan Sosial, Jakarta: PT. Prima Heza Lestari, 2006.

86

Page 100: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Yogyakarta: Ekonisia, 2005, Ed.

Pertama, Cet. Kedua. Muhammad, Manajemen Pembiayaan Mudharabah di Bank Syariah: Strategi

Memaksimalkan Return dan Meminimalkan Risiko Pembiayaan di Bank Syariah sebagai Akibat Masalah Agency, Jakarta: Rajawali Pers, 2008, Ed. 1, Cet. 1.

Nazir, Moh., Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999, Cet. Kelima.

Nurgiyantoro, Burhan, Statistika Penerapan Untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, Oktober 2004, Cet. Ketiga.

Peraturan Bank Indonesia No.9/19/PBI/2007 tentang Pelaksanaan Prinsip Syariah Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan Jasa Bank Syariah.

Sabiq, Sayyid, Fikih Sunnah 12-13-14 (Fikih Sunnah 13 tentang Mudharabah),

Bandung: PT Al Ma’arif, 1987. h. 31-38.

Saeed, Abdullah, Menyoal Bank Syariah: Kritik atas Interpretasi Bunga Bank Kaum Neo-Revivalis, Jakarta: Paramadina, 2004.

Salim, dan Sutrisno, Budi, Hukum Investasi di Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008, Ed. Pertama.

Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi, Yogyakarta: Ekonisia, 2007.

Tim Penulis Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa

Dewan Syariah Nasional, Fatwa Dewan Syariah Nasional No 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Mudharabah (Qiradh), Ed. Kedua, Jakarta: PT Intermasa, 2003, h. 40-49.

87

Page 101: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

88

Tim Penulis Fakultas Syariah dan Hukum, Buku Pedoman Penulisan Skripsi, Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.

Tim Penyusun Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (IAI), Pedoman

Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia PAPSI 2003, Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia, 2003, Cet. 1.

Umar, Husein, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2004. Ed. Baru, Cet. Keenam. Wikipedia bahasa Indonesia, Strategi, Artikel diakses pada 15 Mei 2010 dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Strategi.

Page 102: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

DEWAN SYARI’AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA

______________________________________________________

FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL

NO: 07/DSN-MUI/IV/2000

TENTANG PEMBIAYAAN MUDHARABAH (QIRADH)

بسم اهللا الرحمن الرحيم

Dewan Syari’ah Nasional setelah:

Menimbang: a. Bahwa dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan dana

lembaga keuangan syari’ah (LKS), pihak LKS dapat menyalurkan

dananya kepada pihak lain dengan cara mudharabah, yaitu akad

kerjasama suatu usaha antara dua pihak di mana pihak pertama

(malik, shahib al-mal, LKS) menyediakan seluruh modal, sedang

pihak kedua (‘amil, mudharib, nasabah) bertindak selaku

pengelola, dan keuntungan usaha dibagi di antara mereka sesuai

kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak;

b. Bahwa agar cara tersebut dilakukan sesuai dengan syari’ah Islam,

DSN memandang perlu menetapkan fatwa tentang mudharabah

untuk dijadikan pedoman oleh LKS.

Mengingat: 1. Firman Allah QS. an-Nisa’ [4]: 29:

اض يآ أيها الذين آمنوا التأآلوا أموالكم بينكم بالباطل إال أن تكون تجارة عن تر ...منكم

“Hai orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan (mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela di antaramu…”

Page 103: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

2. Firman Allah QS. al-Ma’idah [5]: 1:

…ياأيها الذين آمنوا أوفوا بالعقود

“Hai orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu….”

3. Firman Allah QS. al-Baqarah [2]: 283:

فإن أمن بعضكم بعضا فليؤد الذى اؤتمن أمانته، وليتق .. ...اهللا ربه

“…Maka, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya…”.

4. Hadis Nabi riwayat Thabrani:

اشترط على صاحبه أنآان سيدنا العباس بن عبد المطلب إذا دفع المال مضاربة

ال يسلك به بحرا، وال ينزل به واديا، وال يشتري به دابة ذات آبد رطبة، فإن فعل

ه ذلك ضمن، فبلغ شرطه رسول اهللا صلى اهللا عليه وآله وسلم فأجاز

).رواه الطبراني فى األوسط عن ابن عباس(

“Abbas bin Abdul Muthallib jika menyerahkan harta sebagai mudharabah, ia mensyaratkan kepada mudharib-nya agar tidak mengarungi lautan dan tidak menuruni lembah, serta tidak membeli hewan ternak. Jika persyaratan itu dilanggar, ia (mudharib) harus menanggung resikonya. Ketika persyaratan yang ditetapkan Abbas itu didengar Rasulullah, beliau membenarkannya.” (HR. Thabrani dari Ibnu Abbas).

5. Hadis Nabi riwayat Ibnu Majah dari Shuhaib:

: ثالث فيهن البرآة: قال اهللا عليه وآله وسلمأن النبي صلى البيع إلى أجل، والمقارضة، وخلط البر بالشعير للبيت ال للبيع

)رواه ابن ماجه عن صهيب(

Page 104: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

“Nabi bersabda, ‘Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual.’” (HR. Ibnu Majah dari Shuhaib).

6. Hadis Nabi riwayat Tirmizi dari ‘Amr bin ‘Auf:

المسلمين إال صلحا حرم حالال أو أحل الصلح جائز بين حراما والمسلمون على شروطهم إال شرطا حرم حالال

.أو أحل حراما

“Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram.” (HR. Tirmidzi dari ‘Amr bin ‘Auf).

7. Hadis Nabi:

ارقطني وغيرهما رواه ابن ماجه والد( الضرر والضرار )عن أبي سعيد الخدري

“Tidak boleh membahayakan diri sendiri maupun orang lain.” (HR, Ibnu Majah, Daraquthni, dan yang lain dari Abu Sa’id al-Khudri).

8. Ijma’. Diriwayatkan, sejumlah sahabat menyerahkan (kepada

orang, mudharib) harta anak yatim sebagai mudharabah dan tak

ada seorang pun mengingkari mereka. Karenanya, hal itu

dipandang sebagai ijma’ (Wahbah Zuhaily, al-Fiqh al-Islami wa

Adillatuhu, 1989, 4/838).

9. Qiyas. Transaksi mudharabah di-qiyas-kan kepada transaksi

musaqah.

10. Kaidah fiqh:

.األصل فى المعامالت اإلباحة إال أن يدل دليل على تحريمها

Page 105: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

“Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.”

Memperhatikan: Pendapat peserta Rapat Pleno Dewan Syari'ah Nasional pada hari

Selasa, tanggal 29 Dzulhijjah 1420 H/4 April 2000.

MEMUTUSKAN

Menetapkan: FATWA TENTANG PEMBIAYAAN MUDHARABAH (QIRADH)

Pertama: Ketentuan Pembiayaan:

1. Pembiayaan Mudharabah adalah pembiayaan yang disalurkan

oleh LKS kepada pihak lain untuk suatu usaha yang produktif.

2. Dalam pembiayaan ini LKS sebagai shahibul maal (pemilik dana)

membiayai 100 % kebutuhan suatu proyek (usaha), sedangkan

pengusaha (nasabah) bertindak sebagai mudharib atau pengelola

usaha.

3. Jangka waktu usaha, tata cara pengembalian dana, dan pembagian

keuntungan ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah

pihak (LKS dengan pengusaha).

4. Mudharib boleh melakukan berbagai macam usaha yang telah

disepakati bersama dan sesuai dengan syari’ah; dan LKS tidak

ikut serta dalam managemen perusahaan atau proyek tetapi

mempunyai hak untuk melakukan pembinaan dan pengawasan.

5. Jumlah dana pembiayaan harus dinyatakan dengan jelas dalam

bentuk tunai dan bukan piutang.

6. LKS sebagai penyedia dana menanggung semua kerugian akibat

dari mudharabah kecuali jika mudharib (nasabah) melakukan

kesalahan yang disengaja, lalai, atau menyalahi perjanjian.

Page 106: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

7. Pada prinsipnya, dalam pembiayaan mudharabah tidak ada

jaminan, namun agar mudharib tidak melakukan penyimpangan,

LKS dapat meminta jaminan dari mudharib atau pihak ketiga.

Jaminan ini hanya dapat dicairkan apabila mudharib terbukti

melakukan pelanggaran terhadap hal-hal yang telah disepakati

bersama dalam akad.

8. Kriteria pengusaha, prosedur pembiayaan, dan mekanisme

pembagian keuntungan diatur oleh LKS dengan memperhatikan

fatwa DSN.

9. Biaya operasional dibebankan kepada mudharib.

10. Dalam hal penyandang dana (LKS) tidak melakukan kewajiban

atau melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan, mudharib

berhak mendapat ganti rugi atau biaya yang telah dikeluarkan.

Kedua: Rukun dan Syarat Pembiayaan:

1. Penyedia dana (shahibul maal) dan pengelola (mudharib) harus

cakap hukum.

2. Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk

menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak

(akad), dengan memperhatikan hal-hal berikut:

a. Penawaran dan penerimaan harus secara eksplisit menunjukkan

tujuan kontrak (akad).

b. Penerimaan dari penawaran dilakukan pada saat kontrak.

c. Akad dituangkan secara tertulis, melalui korespondensi, atau

dengan menggunakan cara-cara komunikasi modern.

Page 107: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

3. Modal ialah sejumlah uang dan/atau aset yang diberikan oleh

penyedia dana kepada mudharib untuk tujuan usaha dengan syarat

sebagai berikut:

a. Modal harus diketahui jumlah dan jenisnya.

b. Modal dapat berbentuk uang atau barang yang dinilai. Jika

modal diberikan dalam bentuk aset, maka aset tersebut harus

dinilai pada waktu akad.

c. Modal tidak dapat berbentuk piutang dan harus dibayarkan

kepada mudharib, baik secara bertahap maupun tidak, sesuai

dengan kesepakatan dalam akad.

4. Keuntungan mudharabah adalah jumlah yang didapat sebagai

kelebihan dari modal. Syarat keuntungan berikut ini harus

dipenuhi:

a. Harus diperuntukkan bagi kedua pihak dan tidak boleh

disyaratkan hanya untuk satu pihak.

b. Bagian keuntungan proporsional bagi setiap pihak harus

diketahui dan dinyatakan pada waktu kontrak disepakati dan

harus dalam bentuk prosentasi (nisbah) dari keun-tungan sesuai

kesepakatan. Perubahan nisbah harus berdasarkan kesepakatan.

c. Penyedia dana menanggung semua kerugian akibat dari

mudharabah, dan pengelola tidak boleh menanggung kerugian

apapun kecuali diakibatkan dari kesalahan disengaja, kelalaian,

atau pelanggaran kesepakatan.

Page 108: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

5. Kegiatan usaha oleh pengelola (mudharib), sebagai perimbangan

(muqabil) modal yang disediakan oleh penyedia dana, harus

memperhatikan hal-hal berikut:

a. Kegiatan usaha adalah hak eksklusif mudharib, tanpa campur

tangan penyedia dana, tetapi ia mempunyai hak untuk

melakukan pengawasan.

b. Penyedia dana tidak boleh mempersempit tindakan pengelola

sedemikian rupa yang dapat menghalangi tercapainya tujuan

mudharabah, yaitu keuntungan.

c. Pengelola tidak boleh menyalahi hukum Syari’ah Islam dalam

tindakannya yang berhubungan dengan mudharabah, dan harus

mematuhi kebiasaan yang berlaku dalam aktifitas itu.

Ketiga: Beberapa Ketentuan Hukum Pembiayaan:

1. Mudharabah boleh dibatasi pada periode tertentu.

2. Kontrak tidak boleh dikaitkan (mu’allaq) dengan sebuah kejadian

di masa depan yang belum tentu terjadi.

3. Pada dasarnya, dalam mudharabah tidak ada ganti rugi, karena

pada dasarnya akad ini bersifat amanah (yad al-amanah), kecuali

akibat dari kesalahan disengaja, kelalaian, atau pelanggaran

kesepakatan.

4. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika

terjadi perselisihan di antara kedua belah pihak, maka

penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syari’ah

setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.

Page 109: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

Ditetapkan di : Jakarta

Tanggal : 29 Dzulhijjah 1420 H.

4 April 2000 M

DEWAN SYARI’AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA

Ketua, Sekretaris,

Prof. KH. Ali Yafie Drs. H.A. Nazri Adlani

Page 110: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan

1. Apa pengertian dan tujuan pembiayaan mudharabah menurut BNI Syariah?

2. Apa perbedaan pembiayaan mudharabah dibandingkan jenis pembiayaan yang

lain? Apa saja produk pembiayaan dengan skema mudharabah yang

disediakan oleh BNI Syariah?

3. Apa saja persyaratan bagi nasabah yang ingin membuat pengajuan

pembiayaan mudharabah pada Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah?

4. Bagaimana prosedur atau tahapan yang harus dilakukan nasabah dalam

pengajuan pembiayaan mudharabah pada BNI Syariah?

5. Bagaimana ketentuan jangka waktu pembiayaan, tata cara pengembalian dana

pembiayaan, dan pembagian keuntungan dalam pembiayaan mudharabah pada

BNI Syariah?

6. Apakah pembiayaan mudharabah ini memberikan pengaruh terhadap tingkat

pendapatan BNI Syariah? Bagaimana pengaruhnya?

7. Hingga saat ini, strategi apa saja yang telah dilakukan oleh BNI Syariah dalam

pengembangan pembiayaan mudharabah dalam meningkatkan pendapatan?

8. Siapa saja yang menjadi sasaran pembiayaan mudharabah di BNI Syariah?

Apa kriteria BNI Syariah dalam memilih usaha/proyek dan mudharib

(pengelola usaha)? Sektor usaha apa saja yang bisa dibiayai melalui

pembiayaan mudharabah BNI Syariah?

9. Apa manfaat yang diperoleh bagi BNI Syariah dan nasabah dari pembiayaan

mudharabah?

10. Apa saja resiko bagi BNI Syariah pada pembiayaan mudharabah? Upaya apa

yang dilakukan jika terjadi kerugian pada usaha/proyek nasabah?

Page 111: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

HASIL WAWANCARA

STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI MUDHARABAH

DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN BNI SYARIAH

Responden : Unit Pemasaran Pembiayaan Syariah

Jabatan : Staff Marketing BNI Syariah

Hari/Tanggal : Selasa, 18 Mei 2010

Tempat : BNI Kantor Cabang Syariah Jakarta Selatan

Komplek ITC Dutamas Fatmawati Blok A1.2-3

Jl. RS Fatmawati Jakarta Selatan 12150

Telp. 021-7278266/67/68, Fax. 021-72798733

Pertanyaan dan jawaban

1. Tanya : Apa pengertian dan tujuan pembiayaan mudharabah menurut BNI

Syariah?

Jawab : Mudharabah adalah kerjasama usaha dimana bank bertindak sebagai

penyedia dana yang memberikan 100% modal dan nasabah sebagai pengelola

usaha.

2. Tanya : Apa perbedaan pembiayaan mudharabah dibandingkan jenis

pembiayaan yang lain?

Jawab : Mudharabah adalah pembiayaan dimana bank bertindak sebagai

penyedia dana yang memberikan 100% modal dan nasabah sebagai

pengelola usaha. Sementara musyarakah adalah kerjasama dimana bank dan

nasabah secara bersama memberikan modal. Untuk mudharabah dan

musyarakah akan mendapatkan bagi hasil. murabahah adalah adalah

kerjasama dalam bentuk jual beli dengan harga beli dan keuntungan

yang jumlahnya diketahui nasabah, misalnya nasabah ingin membeli rumah,

maka bank akan membelikan rumah tersebut untuk nasabah dan dijual

Page 112: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

kembali kepada nasabah yang membutuhkan tersebut, dengan tingkat

keuntungan yang disepakati. Ijarah adalah akad sewa menyewa antara bank

dengan nasabah, tanpa perpindahan kepemilikan atau ijarah muttahiya

bittamlik (IMBT) yang diakhiri dengan pemilikan objek ijarah ke nasabah.

3. Tanya : Apa saja persyaratan bagi nasabah yang ingin membuat pengajuan

pembiayaan mudharabah pada BNI Syariah?

Jawab : Persyaratannya antara lain menyerahkan identitas diri seperti KTP,

Kartu Keluarga dan surat nikah bagi yang sudah berkeluarga, dan karena

mudharabah umumnya untuk nasabah yang memiliki usaha, maka juga

menyerahkan surat-surat izin usaha seperti SIUP, TDP dan laporan

keuangan usaha nasabah.

4. Tanya : Bagaimana prosedur dan mekanisme pengajuan pembiayaan

mudharabah pada BNI Syariah?

Jawab : (1) Tahap awal adalah nasabah melengkapi data-data dan persyaratan

untuk pengajuan pembiayaan; (2) jika data nasabah sudah lengkap,

selanjutnya bank akan melakukan proses verifikasi kebenaran data-data

nasabah atau disebut juga prescreening, yaitu dengan mengecek data

pembiayaan nasabah di bank lain, melihat BI online status kolektabilitas

nasabah, dan bank akan melakukan kunjungan ke lokasi usaha, dimana

bank akan melihat potensi bisnis/usaha nasabah, melihat kemampuan

pengembalian, resiko-resiko bisnisnya, laporan keuangan, dan lain-lain yang

termasuk dalam kelayakan nasabah; (3) Tahap selanjutnya, oleh pihak

analis kredit bank, akan mengusulkan untuk pengadaan fasilitas pembiayaan

nasabah, dan akan disetujui oleh pemutus bisnis pada unit bisnis dan pemutus

resiko pada unit resiko; (4) setelah disetujui, bank akan mengeluarkan surat

keputusan untuk dilakukan akad pembiayaan; (5) selanjutnya pencairan dana,

yang dapat dilakukan secara bertahap atau sekaligus (penuh) sesuai kebutuhan

Page 113: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

dan kondisi nasabah; (6) selama jangka waktu pinjaman, bank akan memantau

dan melakukan pengawasan kepada nasabah setiap bulan.

5. Tanya : Bagaimana ketentuan jangka waktu pembiayaan, tata cara

pengembalian dana pembiayaan, dan pembagian keuntungan dalam

pembiayaan mudharabah pada BNI Syariah?

Jawab : Jangka waktu pembiayaan disesuaikan dengan kebutuhan dan

kemampuan membayar nasabah. Tata cara pengembalian dana dapat

dilakukan sekaligus di akhir atau secara angsuran setiap bulan atau tiga

bulan. Pembagian keuntungan sesuai keuntungan yang diperoleh nasabah dari

usaha, juga berdasarkan nisbah bagi hasil yang disepakati, misal 40:60, 30:70,

dan lainnya. Perhitungan bagi hasil bisa dari laba kotor dan laba bersih. Tapi

perhitungan bagi hasil umumnya dihitung dari laba kotor, bukan dari laba

bersih. Karena nasabah dapat saja memanipulasi biaya-biaya pengeluaran

laporan keuangan usahanya.

6. Tanya : Apakah pembiayaan mudharabah ini memberikan pengaruh terhadap

tingkat pendapatan BNI Syariah? Bagaimana pengaruhnya?

Jawab : Ya, pembiayaan mudharabah berpengaruh pada tingkat pendapatan

yang diperoleh bank. Hingga saat ini, walaupun jumlah pembiayaan

mudharabah masih memiliki porsi sekitar 30%-50% dari total pembiayaan,

namun mudharabah juga bisa berpengaruh besar terhadap pendapatan bank.

Jika nasabah mendapatkan keuntungan yang besar, maka bank akan

memperoleh pendapatan yang besar pula.

7. Tanya : Hingga saat ini, strategi apa saja yang telah dilakukan oleh BNI

Syariah dalam pengembangan pembiayaan mudharabah dalam meningkatkan

pendapatan?

Page 114: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

Jawab : Strategi yang telah dilakukan antara lain dengan (1) meningkatkan

promosi, (2) memberikan tingkat bagi hasil yang bersaing, dan (3) berusaha

memberikan edukasi kepada masyarakat, agar masyarakat lebih mengenal dan

memahami syariah dan bank syariah.

8. Tanya : Siapa saja yang menjadi sasaran pembiayaan mudharabah di BNI

Syariah? Apa kriteria BNI Syariah dalam memilih usaha/proyek dan

mudharib (pengelola usaha)? Sektor usaha apa saja yang bisa dibiayai melalui

pembiayaan mudharabah BNI Syariah?

Jawab : Sasaran pembiayaan mudharabah umumnya adalah pengusaha dan

usaha-usaha yang besar dan produktif seperti usaha retail (pedagang kecil),

wholesale (pedagang besar), grosir, UMKM. Mudharabah ditujukan

umumnya untuk pembiayaan produktif. Usaha yang dapat diberikan

pembiayaan mudharabah pada dasarnya yang sudah berjalan minimal

selama satu tahun, contohnya pada BNI iB Wirausaha, tapi umumnya dua

tahun karena usaha yang berjalan satu tahun umumnya lebih memiliki

resiko yang tinggi (high risk high return). Pada dasarnya semua sektor

usaha dapat diberikan pembiayaan mudharabah,yang sesuai syariah.

9. Tanya : Apa manfaat yang diperoleh bagi BNI Syariah dan nasabah dari

pembiayaan mudharabah?

Jawab : Ada banyak manfaat yang didapat dari pembiayaan mudharabah,

antara lain memberikan keuntungan bagi bank, bank dapat membantu

membina nasabah dari usaha kecil sampai menjadi usaha besar, serta

merupakan salah satu sarana tolong menolong antara bank dengan nasabah.

10. Tanya : Apa saja resiko bagi BNI Syariah pada pembiayaan mudharabah?

Upaya apa yang dilakukan jika terjadi kerugian pada usaha/proyek nasabah?

Page 115: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

Jawab : Resiko yang dapat terjadi seperti resiko usaha nasabah collaps, resiko

kerugian nasabah yang tidak mau membayar, resiko usaha/operasional dan

resiko hukum dan kebijakan pemerintah, misalnya dilarang pemerintah, atau

kebijakan pajak yang tinggi oleh pemerintah. Sedangkan upaya yang

dilakukan adalah bank akan melihat dan menganalisa terlebih dahulu

apakah kerugian nasabah tersebut karena kesalahan nasabah atau karena

resiko bisnis. Jika karena kesalahan nasabah, maka bank akan

mengeksekusi jaminan nasabah, atau bank melakukan intervensi ke

manajemen usaha nasabah. Jika kerugian karena resiko usaha, yakni

terjadi diluar kontrol nasabah, maka bank dan nasabah sama-sama

menanggung kerugian, dan bank akan melakukan kontrol/pengawasan

terhadap manajemen usaha nasabah.

Page 116: STRATEGI PENGEMBANGAN POLA INVESTASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4181/1/DINI... · administrasi. Langkah ini kemudian diikuti oleh Mit Ghamr Bank di Mesir

Porsi Pemilik Dana

S/D 31 DESEMBER 2007

1 6 1 2

INFORMASI UNIT USAHA SYARIAH

PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk

DISTRIBUSI BAGI HASIL (DALAM JUTAAN RUPIAH)

PERIODE PERIODE 1 JANUARI S/D 31 DESEMBER 2009 PERIODE 1 JANUARI S/D 31 DESEMBER 2008 PERIODE 1 JANUARI

No.

JENIS

AN

Saldor

Rata-ata

PendapaPorsi Pem

lah us agi

sil

IndikaRate retur

ilik Dana

si of n

Sald

PPendapa

h

JumlaBonus

dan bahasil

orsi Pemili

h

gi

IndikRate retu

k DanaPendapa

PENGHIMPUN

tan yanharus dibagi hasil Nisba

g

h

JumBon

dan bha

o Rata-rata

tan yanharus dibagi hasil Nisba

g

asi of

rn

Saldo Rata-rata

Nisbah

Jumlah Bonus

dan bagi hasil

Indikasi Rate of return

tan yang harus dibagi hasil

1. Giro iB Wadiah

a Banka. Bank 21 59321,593 - - 1 56%- .56% 6 973,973 - - 1- .71%71% 2 336,336 - - - -

b. Non Bank 517,517 - - - 1.47% 311,366 - - - 1.28% 200,628 - - - 2.40%

2. Tabungan iB

a. Bank - - - - - - - - - - - - - - -

b. Non Bank 1.314.887 11.989 30% 3.597 3.28% 1,018,452 8,784 30% 2.635 3,10% 618.180 5.334 40% 2.134 4.14%

3. Deposito iB

a. Bank

- 1 Bulan - - - - - - - - - - - - - - -

- 3 Bulan - - - - - - - - - - - - - - -

- 6 Bulan - - - - - - - - - - - - - - -

- 12 Bulan - - - - - - - - - - - - - - -

b. Non Bank

- 1 Bulan 950.871 8.141 64% 5.210 6.58% 625,426 4,987 64% 3.192 6,12% 262.392 2.264 64% 1.449 6.63%

- 3 Bulan 196.940 1.814 66% 1.197 7.30% 96,962 838 66% 553 6,84% 64.364 555 66% 367 6.83%

- 6 Bulan 89.534 802 68% 545 7.31% 75,134 648 68% 441 7,04% 54.047 466 68% 317 7.04%

- 12 Bulan 486.286 4.488 70% 3.142 7.75% 369,798 3,120 70% 2.184 7,09% 210.368 1.815 70% 1.271 7.25%

TOTAL 3.577.628 27.234 13.691 2.504.111 18.377 9.005 1.412.315 10.434 5.537