Strategi Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
Click here to load reader
-
Upload
gufroni-arsjad-lalu-muhammad -
Category
Documents
-
view
12.142 -
download
34
Transcript of Strategi Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
Strategi Pemeliharaan Ternak Sapi
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN BARAT2011
PENDAMPINGAN PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI KERBAU (PSDSK)
• Pakan Komponen Produksi Dengan Biaya Yang Terbesar (60-80% Biaya Produksi)
• Produktivitas Ternak 70% Dipengaruhi Faktor Lingkungan, Pengaruh Pakan ± 60% Paling Besar
• Perubahan Fungsi Lahan Dan Iklim Membatasi Ketersediaan Hijauan Pakan
Mengapa Pakan Paling Penting Diperhatikan ?
Sumber Pakan Limbah
1. Pengawetan Dengan Teknik Hay Pengeringan Secara Alami dan Alat Pengering Pengeringan Secara Alami
Dijemur Secara Langsung Mengangin-anginkan Di Bawah Rumah, Pepohonan,
Dll. Hijauan/Tanaman Yang Sudah Kering (Hay) Dijaga Agar
Tidak Terkena Air Hujan (Busuk dan Nilai Gizinya Turun)
Teknologi Pengawetan Pakan Ternak
2. Pengawetan Dengan Teknik Silase
Tujuan Silase Pengawetan Kandungan Nutrisi Hijauan / Bahan
Pakan Agar Bisa Disimpan Dalam Kurun Waktu Yang Lama, Mengatasi Kesulitan Pakan Pada Musim
Kemarau/Paceklik
Bahan Baku : Tanaman Hijauan, Limbah Industri Pertanian, Serta Bahan Pakan Alami Lainnya,
Kadar Air Berkisar Antara 40 - 80% (Uji : Peras), Dimasukan Dalam Sebuah Tempat Yang Tertutup Rapat Kedap Udara Yang Disebut Silo atau Ditutup Terpal
Proses Fermentasi Yang Dibutuhkan Untuk Pembuatan Silase Lebih Kurang 3 Minggu Dan Hasil Proses Fermentasi Dapat Disimpan Selama 4-8 Bulan.
MEMBUAT SILASE SEDERHANA
Bahan-bahan :
Sisa Rumput-rumputan, Jerami (Padi, Jagung) Sedikit Pupuk Urea ( Max 2 % dari Bobot Bahan) Campuran Pemanis dari Gula Yang Dicairkan Dedak Padi, Jagung Giling (Tambahan Energi) Disimpan di Tempat Yang Terlindung.
Proses : Potong Rumput/Jerami Buat Lapisan Bahan Pakan ± 10-15 Cm Taburi Campuran Bahan (Urea, Gula, Dedak) Tambahkan Lapisan Bahan Pakan ± 10-15 Cm Demikian seterusnya disusun hingga mencapai
ketinggian 1 – 1.5 meter Basahi Bagian Luar Bahan (Lembab) Tutup Dengan Terpal/Plastik
Pemberian bahan tambahan , antara lain :
- Molase (melas) : 2,5 kg /100 kg hijauan.- Onggok (tepung) : 2,5 kg/100 kg hijauan.- Tepung jagung : 3,5 kg/100 kg hijauan.- Dedak halus : 5,0 kg/100 kg hijauan.- Ampas sagu : 7,0 kg/100 kg hijauan.
Indikator Penilaian Nilai Penjelasan
Nilai keberhasila
nWangi 25 1. Wangi seperti buah-buahan dan sedikit asam, sangat wangi dan
terdorong untuk mencicipinya.2. Ingin mencoba mencicipinya tetapi asam, bau wangi3. Bau asam, dan apabila diisap oleh hidung, rasa/wangi baunya
semakin kuat atau sama sekali tidak ada bau.4. Seperti jamur dan kompos bau yang tidak sedap
25
20
100
Rasa 25 1. Apabila dicoba digigit, manis dan terasa asam seperti youghurt/yakult.
2. Rasanya sedikit asam3. Tidak ada rasa4. Rasa yang tidak sedap, tidak ada dorongan untuk mencobanya.
25
2050
Warna 25 1. Hijau kekuning-kuningan2. Coklat agak kehitam-hitaman3. Hitam, mendekati warna kompos
25100
Sentuhan 25 1. Kering, tetapi apabila dipegang terasa lembut dan empuk. Apabila menempel ditangan karena baunya yang wangi tidak dicucipun tidak apa-apa
2. Kandungan airnya terasa sedikit banyak tetapi tidak terasa basah. Apabila ditangan dicuci bau wanginya langsung hilang.
3. Kandungan airnya banyak, terasa basah sedikit (becek) bau yang menempel ditangan, harus dicuci dengan sabun supaya baunya hilang.
25
10
0
JUMLAH 100 Jumlah nilai = Nilai wangi + Nilai rasa + Nilai warna + Nilai sentuh
Sumber : Laboratorium Pakan Loka Penelitian Sapi Potong.
Komposisi Bahan Pakan Sumber Energi dan Sumber Protein
Kandungan Nutrisi Pakan Asal Limbah Pertanian
Kandungan Nutrisi Bahan Pakan Asal Limbah Agroindustri
Contoh Formulasi Ransum (Bedasarkanbahan Kering) Metode Coba-coba
Tingkat Gizi Pakan/HMT dengan Umur Potong/Gembala
Kurva Pertumbuhan Rumput
Pedoman Penyusunan Nutrisi Pakan UntukPembibitan Sapi Potong
Pedoman Penyusunan Nutrisi Pakan UntukPenggemukan Sapi Potong
Sapi DaraPemberian Bahan Kering Pakan Adalah 3% dari Berat Badan Pemberian Suplemen Vitamin – Mineral 100 G/Ekor/Hari (PBBH Sebesar 0,550 Kg)
Keberhasilan Reproduksi Dan Produksi Sapi Dara Diharapkan Berat Badan Saat Kawin Sekitar 250 Kg – 300 Kg (Skor Kondisi Tubuh 3 – 4)
Sapi Dara Dapat Dikawinkan Pertama Kali Pada Umur ± 16,5 Bulan, Selanjutnya Umur Beranak Pertama Adalah Pada Usia 27 Bulan.
Skor Kondisi Tubuh
Efisiensi Reproduksi Atur pakan tepat untuk betina induk (Skor Ideal 3-4, skala 5) Bunting Kembali setelah 50 hari melahirkan 1 Tahun = 1 Anak
Skor 3 Skor 4
Sapi Bunting MudaPemberian Bahan Kering Pakan Adalah 3% Dari Berat Badan
Dedak Sebagai Pakan Penguat Pada Sapi Induk Bunting Muda Sebanyak 2 % Berat Badan
Dapat Menghasilkan PBBH 0,7 Kg
Penambahan Suplemen Mengandung Kalsium, Fosfat Dan Vitamin ADEK
Sapi Bunting TuaPemberian Bahan Kering Pakan Adalah 3% Dari Berat Badan
Suplementasi Daun Tanaman Leguminosa Pohon Dan Semak Selama Dua Bulan Pertama Setelah Beranak
Dedak/Bungkil Kelapa Sebagai Pakan Penguat Pada Sapi IndukBunting Sebanyak 2 % Berat BadanPenambahan Suplemen Yang Mengandung Kalsium, Fosfat dan Vitamin ADEK
Bobot Lahir TinggiProduksi Susu TinggiBobot Sapih TinggiKematian Pedet RendahBobot Bakalan (Potong Tinggi)Bobot Dewasa Tubuh Cepat Tercapai (Kawin)
Sapi Penggemukan
Pemberian Bahan Kering Pakan Adalah 3% Dari Berat BadanKonsentrat Campuran Dedak Dan Ubi Kayu Yang Diparut Jagung (Biji, Dedak, Tongkol), Limbah Pengolahan Minyak (Bungkil)
Permulaan Musim Hujan – Musim Kering Rumput Masih Hijau, Sapi Digembalakan Di Padang Rumput
Pada Akhir Musim Kering Diberi Hijauan + Konsentrat
Pertambahan Berat Badan Harian 0,6 - > 1 kg / Hari
Susu Pengganti• Bila Induk Mati atau Tidak Keluar Air Susunya, Maka
Disusukan/Diperahkan Pada Induk Lain Yang Masih Produksi Colostrum.
• Apabila Tidak Ada Induk Lain, Diberikan Colostrum Buatan, Formulasi : Alternatif 1 :
Air Hangat 0,5 Liter + 2 Sendok Makan Madu + 1 Sendok Makan Minyak Ikan + 2 Butir Kuning Telur
Alternatif 2 : ½ Liter Susu Murni + 1 Sendok Makan Minyak Ikan + 1 Butir Kuning Telur + 1 Sendok Makan Madu + 0,25 Liter Air Hangat
• Bahan Diaduk Rata Kemudian Diminumkan Pada Pedet Dalam Keadaan Hangat
Keterangan :• Konsentrat Pedet : Pakan Yang Mengandung Protein 16 S/D 18%, Tdn
70%• Umur 0-1 Minggu Pedet Bersama Induk• Umur 1 Minggu S/D 3 Bulan Disusukan Ke Induk Minimal 2 X Per Hari
atau Bersama Induk
Kebutuhan Pakan Sapi Pedet
Porsi Hijauan Disarankan :
Rumput : Legum (Kacang-kacangan) = 60 : 40 % Atau 75 : 25 % Makin Baik Kualitas Kandungan Protein Pakan Hijauan, Maka Porsi Hijauan Dapat Ditambah dan Porsi Pakan Konsentrat Dapat Dikurangi.
Sapi Peranakan Lokal Sapi Peranakan Eks-import 1)
Periode Konsentrat Jerami2) Konsentrat Jerami2)
Bl. ke 1 1,0 % 2,4 % 2,1 % 0,60 %Bl. Ke 2 0,8 % 2,5 % 1,9 % 0,65 %Bl. Ke 3 0,7 % 2,6 % 1,7 % 0,70 %Bl. Ke 4 0,5 % 2,7 % 1,6 % 0,75 %
Mineral BlokContoh Komposisi UMMB : • Molases/ Gula Merah 31%, • Urea 3%, • Garam 5%, • Bekatul (Dedak Halus/Kualitas Bagus) 22%, • Bungkil Kelapa 22%, • Kapur 8%• Dolomit 1% • Mineral 1%. Cara Pembuatan UMMB • Panaskan Molases/Gula Merah, Dicampur
Dengan Bahan-bahan Lain (Telah Dicampur Terlebih Dahulu), Diaduk Bersama Molases Yang Telah Panas.
Strategi IB
Perkawinan SapiPemilihan Bibit Sapi
Sistim Perkawinan TernakKawin Alam
Inseminasi Buatan (Semen Beku atau Semen Segar)Syarat Ternak IB :
Induk Pilih yang Berbadan Besar, atau Sudah Melahirkan
Pilih Semen / Straw IB dari Bangsa Sapi Potong :
Simmental Limousine Brahman Peranakan Ongole Bali Madura
Batas Boleh IB sampai anak keturunan ke – 3 (F3)Kalau lebih dari F3 resiko sukar bunting/ Majir
PROSES PRODUKSI BIBIT
1. Sistim Pastura Yaitu Pembibitan Sapi Potong Yang Sumber Pakan Utamanya Berasal dari Pastura/Padang Penggembalaan.
2. Sistim Semi Intensif Yaitu Pembibitan Sapi Potong Yang Menggabungkan Antara Sistem Pastura Dan Sistem Intensif. Cara Pemeliharaan Di Padang Penggembalaan Dan Dikandangkan.
3. Sistem Intensif Yaitu Pembibitan Sapi Potong Dengan Pemeliharaan Di Kandang. Pada Sistem Ini Kebutuhan Pakan Disediakan Penuh.
Sistem Pemeliharaan Kandang Kolektif
• Sistem Kandang Kolektif : Pemeliharaan Sapi Dalam Suatu Kandang Bersama,
• Dibangun Gotong Royong oleh Para Peternak,
• Berfungsi Sebagai Wadah Kerjasama Peternak, Unit Usaha Agribisnis Sapi (Multifungsi)
• Dasar Pertimbangan : Pemeliharaan Sapi Intensif,
• Ternak Dipelihara Dalam Kandang Siang Malam,
• Luas Lahan Relatif Sempit dan Jumlah Pemilikan Ternak Sapi Relatif Kecil ( 2-3 Ekor)
Pola Pengembangan Peternakan Sapi
Syarat dan Prinsip Kandang Kolektif1. Ramah Lingkungan, Sehingga Lokasinya Berada
Diluar Lingkungan Pemukiman.
2. Bangunan Kandang Berada Pada Tanah Milik Kelompok dan atau Tanah Pemerintah Desa.
3. Dibangun Secara Gotong Royong Melibatkan Partisipasi dan Swadaya Para Peternak.
4. Mempunyai Peraturan Yaitu Tata Tertib / Kesepakatan Yang Wajib Ditaati Seluruh Peternak Dalam Kelompok Kandang Kolektif.
5. Didayagunakan Untuk Berbagai Kepentingan Bersama Dan Kerjasama Bagi Peternak Anggota Kelompok.
Manfaat Kandang Kolektif
1. Wadah Kerjasama Peternak Dalam Kelompok/ Lembaga Lainnya.
2. Peternak Mudah Akses Informasi / Teknologi dari Dinas/Instansi.
3. Membantu Meningkatkan Pengamanan Kegiatan Usaha Dan Sistim Keamanan Lingkungan (Siskamling).
4. Memudahkan Pengelolaan Ternak Seperti Mengawinkan, Seleksi, Pencatatan, Pengamanan Penyakit Dan Lain-lain.
5. Menghemat Pengeluaran Usaha Agribisnis Peternakan, Efisiensi Penggunaan Lahan dan Biaya Bangunan Kandang.
6. Meningkatkan Nilai Tambah Usaha Peternakan, Kotoran Ternak Dapat Ditampung (Menjadi Pupuk Organik dan Energi Gas Bio)
7. Memudahkan Dinas/Instansi Terkait Dalam Membina, Membimbing dan Memberikan Pelayanan Kepada Para Petani Peternak.
Pencernaan Melambat
Berkeringat
Pengeluaran CO2 Naik Pernafasan Meningkat
Pesokan Makanan Berkurang
Produksi Susu Turun
Kebuntingan Rendah
Sinar Matahari Pengaruh Suhu Udara TinggiPada Ternak Sapi
Sapi Perlu Kandang / Pelindung
• Padang Penggembalaan adalah lokasi atau hamparan lahan luas yang digunakan masyarakat untuk tempat menggembalakan ternak.
• Sistem Padang Penggembalaan merupakan pola usaha peternakan sapi yang menggunakan padang penggembalaan dengan perhitungan daya tampung lahan sebagai basis kegiatan usaha produksi sapi bibit dan sapi potong.
Sistem Pemeliharaan Padang Penggembalaan
Pengembangan Sistem Padang Penggembalaan Harus Memenuhi Ketentuan dan Persyaratan yaitu :
1. Merupakan Lokasi Pelepasan Ternak Oleh Masyarakat.2. Wilayah Padang Penggembalaan Ditetapkan Dengan
Peraturan Dan Atau Keputusan Muspika3. Tanah Masyarakat Dan Telah Disepakati Untuk
Diajdikan Wilayah Padang Penggembalaan 4. Memiliki Kelembagaan Kelompok Yang Beranggotakan
Para Peternak .5. Memiliki Tata Tertib Atau Kesepakatan Bersama Yang
Wajib Ditaati Seluruh Peternak Dalam Wilayah Padang Penggembalaan
6. Secara Teknis, Sosial Budaya Dan Ekonomis Sangat Layak Dijadikan Padang Penggembalaan
Kawasan Peternakan Terpadu dengan Padang Penggembalaan
Manfaat sistem Padang Penggembalaan sebagai berikut :
1. Meningkatkan Kualitas Dan Kapasiatas Tampung Ternak di Padang Pengembalaan.
2. Mengembangkan Peternakan Terintegrasi Dengan Sektor Terkait.
3. Memudahkan Dalam Mengembalakan Ternak.4. Meningkatkan Populasi Dan Produksi Ternak.5. Meningkatkan Skala Pemilikian Dan Pendapatan
Peternak.6. Memudahkan Dinas Peternakan Dan Dinas/Instansi
Terkait Dalam Membina,7. Membimbing Dan Memberikan Pelayanan Kepada
Para Petani Peternak.