Strategi Pembelajaran Obps
-
Upload
roby-hidayatur-rohman -
Category
Documents
-
view
16 -
download
0
description
Transcript of Strategi Pembelajaran Obps
-
STRATEGI PEMBELAJARAN ON BOARD
PICTURE STORIES (OBPS)
Disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran
Makalah
Disusun Oleh:
Roby Hidayaturrohman (120210102043/kelas E)
M. Najib Sholakhudin (120210102087/kelas E)
Nur Karim (120210102092/kelas E)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
-
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam upaya
mengoptimalkan tingkat pemahaman siswa terhadap suatu materi. Strategi pembelajaran
merupakan suatu serangkaian rencana kegiatan yang termasuk di dalamnya penggunaan metode
dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam suatu pembelajaran. Strategi
pembelajaran disusun untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Strategi pembelajaran didalamnya
mencakup pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaran secara spesifik.
Salah satu strategi pembelajaran yang menggunakan media gamabar atau visual adalah
strategi pembelajaran On Board Picture Stories (OBPS). Strategi Pembelajaran On Board Picture
Stories( Cerita bergambar di atas papan tulis) merupakan startegi pembelajaran yang menuntut
siswa untuk aktif dalam hal menginterpretasikan sebuah gambar yang banyak untuk disusun
dalam sebuah urutan yang logis dan bisa terbentuk rangkaian cerita yang utuh. Strategi ini dapat
mengoptimalisasikan peran siswa sebagai individu dalam kelompok diskusi lewat media gambar
atau visual. Hasil yang diperoleh dari strategi pembelajaran ini adalah siswa lebih mengetahui
kronologi suatu kejadian berdasarkan waktunya. Kemudian siswa juga bebas berekspresi dengan
gambar. Hal ini dibuktikan dengan adanya ekspresi cerita, narasi pemikiran dari apa yang
mereka lihat.
Strategi pembelajaran OBPS ini paling efektif digunakan pada pelajaran sejarah, karena
pelajaran sejarah berhubungan dengan kronologi suatu kejadian. Namun, pelajaran yang lain
juga dapat menggunakan strategi pembelajaran ini, misalnya fisika tentang bab sejarah
perkembangan atom. Agar lebih memahami mengenai strategi pembelajaran ini, maka disusun
makalah dengan judul Model Pembelajaran On Board Picture Stories (OBPS).
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimanakah strategi pembelajaran On Board Picture Stories (OBPS) ?
1.2.2 Bagaimanakah karakteristik OBPS ?
1.2.3 Bagaimanakah Langkah pembelajaran OBPS?
-
1.2.4 Bagaimanakah tujuan pembelajaran OBPS ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mahasiswa mengetahui strategi pembelajaran OBPS.
1.3.2 Mahasiswa mengetahui karakteristik strategi pembelajaran OBPS.
1.3.3 Mahasiswa mengetahui langkah pembelajaran OBPS
1.3.4 Mahasiswa mengetahui tujuan pembelajaran OBPS.
-
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian OBPS
Strategi Pembelajaran On Board Picture Stories (OBPS), menurut Bektiarso (2015, 71),
merupakan strategi pembelajaran yang menuntut siswa untuk aktif dalam hal
mengintepretasikan sebuah gambar yang banyak untuk disusun dalam sebuag urutan yang
logis dan bisa terbentuk suatu rangkaian cerita yang utuh. Jika diterjemahkansecara bebas,
On Board Picture Stories dapat diartikan cerita bergambar di atas papan. OBPS dikatakan
sebuah strategi pembelajaran, tetapi adapula yang menyebutnya sebagai sebuah model
pembelajaran. OBPS berdasar pada pendekatan Student centered learning (pembelajaran
yang berpusat pada siswa) dan pendekatan koperatif.
2.2 Karakteristik OBPS
Ciri khas dari OBPS adalah sebagai beritkut:
2.2.1 Pembelajaran berpusat pada siswa
2.2.2 Guru sebagai fasilitator dan penilai
2.2.3 Dilakukan secara berkelompok
2.2.4 Menggunakan media papan atau bidang datar (seperti tembok)
2.2.5 Menggunakan media gambar
2.2.6 Menggambar berdasarkan kronologi
2.2.7 Menganalisis gambar
2.2.8 Mempresentasikan dan mendiskusikan gambar
2.3 Langkah Pembelataran OBPS
Bektiarso (2015: 72-73) dalam bukunya menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
OBPS, diantaranya:
2.3.1 Membentuk kelompok(kelompok 5-6 siswa) atau sesuai dengan jumlah siswa yang
ada
2.3.2 Setiap kelompok mempersiapkan bahan-bahan seperti buku referensi, gambar, spidol
warna, kertas warna, gunting lem dan lain-lain
2.3.3 Setiap kelompok menggambarkan di kertas karton sesuai materi yang didapatkan
-
2.3.4 Setiap kelompok mendiskripsikan gambar berdasarkan buku referensi, kemudian
membuat deskripsi utuh mengenai sub pokok bahasan tersebut
2.3.5 Setiap Individu dalam kelompok saling berkerja sama untuk menganalisis
kronologis gambar, kemudian dibuat rekaan deskriptif menurut kemampuan individu
yang selanjutnya diterjemahkan dalam alur cerita bergambar
2.3.6 Guru mengawasi jalannya kerja kelompok , memonitor setiap kerjaan siswa dan
memberikan petunjuk apabila ada permasalahan yang ditanyakan siswa
2.3.7 Pada saat presentasi diskusi, setiap kelompok diwakili salah satu siswa dengan
berdiri untuk memaparkan data temuannya yaitu menjelaskan apa dan bagaimana
gambar yang telah mereka analisis kemudian dijadikan cerita yang menarik,
sementara siswa lain menyimak anggota kelompok yang menjelaskan
2.3.8 Dalam menjelaskan hasil temuannya kelompok lain melakukan penelaahan
kebenaran, data, dengan mengajukan pertanyaan, sanggahan dan komentar.
2.3.9 Siswa yang memaparkan datanya, dilakukan secara random
2.3.10 Guru berperan sebagai moderator yang mengarahkan jalannya diskusi sekaligus
sebagai jembatan penghubung permasalahan; menilai apek afektif setiap individu
dalam rangka kerja sama siswa dan dalam kelompok
2.3.11 Presentasi hasil kegiatan diskusi berlangsung dalam rangka saling memberikan
informasi kepada kelompok lain dimana setiap gambar cerita diinterpretasikan
berbeda-beda, siswa dapat membuat alur cerita sendiri menurut kemampuan dirinya
berdasarkan rujukan referensi
2.3.12 Setiap siswa yang bertanya, menyanggah, memberi masukan, memecahkan masalah
diberikan penghargaan nilai lebih
2.3.13 Akhir diskusi setiap kelompok memberikan kesimpulan akhir.
Rusdi (2012) juga menuliskan langkah pembelajaran OBPS yang hampir sama, tetapi
pada pembagian tugas, siswa mempelajari dan menganalisis subpokok yang sama.
Selebihnya sama.
2.4 Tujuan Pembelajaran OBPS
Tujuan pembelajaran dari OBPS menurut Bektiarso (2015: 73-74) dan Rusdi (2012)
diantaranya:
-
2.4.1 Siswa dituntut untuk membuat urutan cerita sejarah berdasarkan kronologis waktu.
Misal pada masa paleolithikum, mesolithikum, neolithikum, megalithukum dan jaman
logam
2.4.2 Terjadi debat yang sangat dinamis dan hidup karena siswa bukan berhadapan pada
teks buku tetapi berhadapan pada gambar-gambar prasejarah yang harus mereka tata
ulang urutan ceritanya menjadi kisah yang menarik. Diharapkan siswa menyampaikan
ceritanya dengan berbagai versi serta kemampuan. Dengan demikian, pembelajaran
sejarah semakin menarik dan tidak membosankan
2.4.3 Siswa bebas berekspresi dengan cerita bergambar. Diharapkan adanya ekspresi cerita,
narasi pemikiran dari apa yang mereka lihat. Di dalam format gambar ada benda
budaya, manusia purba dan peta, sehingga keragaman materi ini membuat siswa
tertantang untuk mendalami materi
-
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
On Board Pitcure Stories merupakan salah satu strategi pembelajaran yang berpusat
pada siswa, dilakukan secara berkelompok, dan menuntut peran aktif siswa dalam pembelajaran..
Ciri yang paling menonjol pada OBPS adalah penggunaan media gambar yang dianalisis dan
didiskusikan. Pembelajaran OBPS lebih cocok dan banyak digunakan pada pembelajaran sejarah.
Keterbatasan dan minimnya batas penggunaan strategi pembelajaran ini adalah salah satu
kelemahan strategi ini.
3.2 Saran
Sedikitnya penggunaan OBPS dan kurangnya referensi tentang strategi pembelajaran
OBPS membuat kami menjadi kesulitan dalam membuat makalah. Untuk itu, makalah ini terlihat
sedikit dan masih perlu banyak perbaikan.
-
DAFTAR PUSTAKA
Bektiarso, Singgih. 2015. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Laksbang Pressindo.
Rusdi. 2012. Pembelajaran Sejarah Aktif dengan Model Pitcure Stories. Online.
https://history1978.wordpress.com/2012/04/30/pembelajaran-sejarah-aktif-dengan-
model-picture-stories-10 (21 Mei 2015)