strategi media flash cards untuk mengatasi kebosanan siswa dalam ...
Transcript of strategi media flash cards untuk mengatasi kebosanan siswa dalam ...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
STRATEGI MEDIA FLASH CARDS
UNTUK MENGATASI KEBOSANAN SISWA
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN
DI TK TRIPUSAKA SURAKARTA
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai
Derajad Ahli Madya pada Diploma III Bahasa China FSSR
Universitas Sebelas Maret
Yulia Hermawaty
C 9608038
PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
Disetujui untuk diuji,
Program Diploma Bahasa China, Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret
Judul :
STRATEGI MEDIA FLASH CARDS UNTUK MENGATASI KEBOSANAN
SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN
DI TK TRIPUSAKA SURAKARTA
Nama : Yulia Hermawaty
NIM : C 9608038
Pembimbing :
1. Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum. ( ........................................... )
Pembimbing I NIP 195811011986012001
2. Inge Santoso, B.Com. ( ............................................)
Pembimbing II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
Diterima dan Disahkan oleh Dewan Penguji
Program Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret
Judul Laporan : STRATEGI MEDIA FLASH CARDS UNTUK
MENGATASI KEBOSANAN DALAM
PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN
DI TK TRIPUSAKA SURAKARTA
Nama Mahasiswa : Yulia Hermawaty
NIM : C 9608038
Tanggal Ujian :
Dewan Penguji :
1. Drs. Yohanes Suwanto, M.Hum. ( ........................................... )
Ketua NIP 19611012987031002
2. M. Bagus Sekar Alam, S.S., M.Si. ( ........................................... )
Sekretaris NIP 197709042005011001
3. Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum. ( ........................................... )
Penguji I NIP 195811011986012001
4. Inge Santoso, B.Com. ( ........................................... )
Penguji II
Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D.
NIP 196003281986011001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
Berbakti kepada kedua orang tua adalah kewajiban yang paling besar.
(Ali bin Abi Thalib)
Jangan jadi manusia “INSTAN” yang hanya mau hasilnya saja, jadilah manusia
“INTAN” yang jadi sukses karena berproses. (Rangga Umara)
Hidup dengan melakukan kesalahan akan tampak lebih terhormat daripada selalu
benar karena tidak melakukan apa-apa. (George Bernard Shaw)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Laporan Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada :
Allah SWT
Ibu & Bapak Tercinta
Bambang Roseta, Hadi Hermanto & Amelia Suci Wulandari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan sebesar – besarnya pada Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya sehingga penulis bisa mencapai tahap
penulisan penelitian tugas akhir ini dengan judul ”Strategi Media Flash Cards
untuk Mengatasi Kebosanan dalam Pembelajaran Bahasa Mandarin Di TK
Tripusaka Surakarta ”.
Dalam penyusunan penelitian tugas akhir ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setinggi-
tingginya kepada :
1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni
Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum., selaku Ketua Progran Studi D3 Bahasa
China Fakultas Sastra dan Seni Rupa sekaligus sebagai Pembimbing
Kesatu yang telah banyak memberikan banyak masukan dan bantuan demi
terselesaikannya Tugas Akhir ini.
3. Inge Santoso, B.Com., Laoshi selaku Pembimbing Kedua, yang telah
memberikan banyak masukan dan inspirasi dalam setiap langkah penulis
dalam proses penyusunan tugas akhir ini.
4. Segenap Dosen dan Karyawan D3 Bahasa China yang telah banyak
memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
5. Dra. Tripena W, Kepala Sekolah TK TRIPUSAKA yang telah
memberikan ijin untuk melakukan praktek kerja lapangan.
6. Ibu Dewi dan segenap keluarga besar TK TRIPUSAKA yang selalu
membantu penulis dalam kegiatan magang di TK TRIPUSAKA.
7. Kawan – kawan di Kost Hijau, SKI FSSR UNS, BEM FSSR yang selalu
menjadi inspirasi tersendiri bagi penulis.
8. Dina, Charina, Meli, dan semua kawan – kawan di D3 Bahasa China 2008
yang sangat luar biasa.
9. Ilmal Yaqin, terima kasih atas bantuannya.
10. Keluarga besar dan pihak yang membantu pembuatan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Segala kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan kedepannya. Semoga
penelitian tugas akhir ini dapat berguna sebagai bahan acuan dan menambah
wawasan mengenai pembelajaran bahasa China.
Surakarta, Juli 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
ABSTRAK
Yulia Hermawaty. 2011, Strategi Media Flash Cards untuk Mengatasi
Kebosanan dalam Pembelajaran Bahasa Mandarin di TK Tripusaka
Surakarta. Universitas Sebelas Maret Fakultas Sastra dan Seni Rupa Surakarta.
Penelitian ini dilatarbelakangi pada proses belajar mengajar yang terjadi di TK
Tripusaka tidak terlepas dari persoalan rasa bosan yang dialami oleh siswa.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah strategi
pembelajaran dengan media flash cards sudah dapat mengatasi rasa bosan dalam
belajar bahasa Mandarin di TK Tripusaka dan bagaimanakah perbedaan keadaan
belajar mengajar antara sebelum dan sesudah menggunakan media flash cards?
Tujuannya adalah mengetahui bagaimana penggunaan media flash cards dapat
mengatasi rasa bosan dan juga mengetahui perbedaan keadaan belajar mengajar
antara sebelum dan sesudah menggunakan media flash cards.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan observasi,
studi pustaka dan wawancara yang dilakukan terhadap murid, guru dan kepala
sekolah.
Dari hasil penelitian ini dapat menunjukkan hasil belajar mengajar dengan
memanfaatkan media flash cards ternyata dapat diterima siswa dengan baik
dilihat dari nilai siswa yang meningkat sekitar 95%. Terdapat perbedaan suasana
belajar mengajar sebelum dan sesudah menggunakan media flash cards. Siswa
menjadi lebih aktif, bersemangat, tidak cepat bosan dan suasana belajar menjadi
lebih hidup. Ada beberapa hambatan dalam mengajar yaitu ada beberapa siswa
yang tidak bisa konsentrasi terhadap pelajaran. Salah satu upaya yang dilakukan
adalah memperhatikan kondisi siswa di dalam kelas dan mengingatkan siswa
ketika ada yang mulai tidak fokus di kelas.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah menggunakan media flash cards
cukup efektif dapat membantu para siswa untuk memahami dengan mudah materi
bahasa Mandarin yang diajarkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
提要
Yulia Hermawaty, 二零一一,在梭罗 Tripusaka 幼儿园汉语
过程中为了解决无聊使用闪存卡媒体教学方法,梭罗 UNS, 文学
艺术系。
这项研究是如何解决 Tripusaka 幼儿园学生在教学过程中的
无聊感。本研究的问题是第一如何使用闪存卡解决学生的无聊
感,第二观察使用闪存卡前后的差别。
这本报告使用的方法是直观察,文学研究和对学生,老
师,和校长做采访。
从这项研究可以看到使用闪存卡的效果。使用闪存卡之后
学生们的成绩比以前提高 95%。用了闪存卡之后,学生变得更加
活跃,充满活力。
这项研究的结论是使用闪存卡对学汉语的学生有好的效
果。
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………….. iii
MOTTO .................................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ………………………………………………………………… v
KATA PENGANTAR …………………………………………………………….. vi
ABSTRAK INDONESIA …………………………………………………………. viii
ABSTRAK MANDARIN 提要 …………………………………………………… ix
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. x
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………… xiii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………... xiv
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang Malasah ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah …………………………………… 3
C. Tujuan …………………………………………………………………. 4
D. Manfaat ………………………………………………………………... 4
BAB II LANDASAN TEORI …………………………………………………….. 6
A. Strategi Pembelajaran………………………………………………….. 6
1. Pengertian Strategi ………………………………………………6
2. Pengertian Strategi Pembelajaran ………………………………7
3. Empat Strategi dalam Pembelajaran ……………………………7
B. Media Pembelajaran …………………………………………………8
1. Jenis-jenis Media Pembelajaran …………………………………8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
2. Manfaat Media Pembelajaran …………………………………10
3. Prinsip-prinsip Memilih Media Pembelajaran …………………11
C. Flash Cards ……………………………………………………………. 12
1. Manfaat Belajar Dengan Flash Cards…………………………….. 13
2. Cara Menggunakan Flash Cards………………………………….. 14
3. Perbandingan Suasana Mengajar Sebelum dan Sesudah
Menggunakan Media Flash Cards ………………………………… 17
D. Pembelajaran Bahasa Mandarin ……………………………………….. 18
BAB III PEMBAHASAN …………………………………………………………. 19
A. Gambaran Umum Sekolah …………………………………………….. 20
1. Sejarah Sekolah Tripusaka ……………………………………… 20
2. Struktur Organisasi TK Tripusaka ……………………………… 22
3. Visi dan Misi TK Tripusaka………………………………………. 23
B. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran …………………………………... 23
1. Observasi Kelas …………………………………………………. 23
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran……………………………… 24
3. Kegiatan Belajar Mengajar ……………………………………… 56
C. Evaluasi Pembelajaran ………………………………………………… 61
1. Hasil yang Dicapai ……………………………………………… 61
2. Daftar Nilai Siswa Selama Proses Pembelajaran ………………63
D. Hambatan dan Upaya Penanganan …………………………………….. 66
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………….. 67
A. Kesimpulan ……………………………………………………............. 67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
B. Saran…………………………………………………………………… 68
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………... 69
LAMPIRAN ……………………………………………………………………….. 71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
Tabel 2.1 Fungsi belahan otak ………………………………………………… 15
Tabel 2.2 Perbedaan sebelum dan sesudah menggunakan media flash cards ...... 18
Tabel 3.1 Jadwal pertemuan mengajar …………………………………………. 56
Tabel 3.2 Nilai perbandingan sebelum dan sesudah menggunakan flash cards…
63
Tabel 3.3 Rekapitulasi perbandingan nilai sebelum dan sesudah
menggunakan flash cards ……………………………......................... 64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Struktur Organisasi TK Tripusaka Surakarta Tahun Pelajaran
2011/2011 ………………………………………………………….. 22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring perjalanan zaman yang diikuti dengan perkembangan teknologi
telah menuntut seseorang untuk menguasai komunikasi, salah satunya melalui
bahasa terutama bahasa asing. Lembaga bimbingan belajar bahasa asing menjadi
salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi terkait dengan
dibutuhkannya kemampuan untuk menguasai bahasa asing. Oleh karena itu,
keberadaannya semakin dibutuhkan baik dalam tataran lembaga formal maupun
informal, dimana lembaga tersebut tidak hanya untuk orang dewasa tetapi juga
untuk anak-anak.
Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa semakin muda usia
seorang anak, semakin mudah ia belajar bahasa asing. Sementara disisi lain, ada
yang berpendapat bahwa belajar bahasa asing sejak dini bukan jaminan seorang
anak mampu menguasai bahasa tersebut. Pada dasarnya keberhasilan belajar
bahasa asing sangat ditentukan oleh motif atau kebutuhan berkomunikasi di
lingkungan sekitarnya. Atas dasar itulah muncul berbagai lembaga yang bergerak
dibidang pembelajaran bahasa asing.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Pengajaran bahasa asing yang semula hanya dikenal ditingkat SMP, kini
diberikan kepada siswa SD, bahkan murid Taman Kanak-kanak. Salah satu
penyebab munculnya fenomena demikian itu adalah obsesi orang tua yang
menghendaki anaknya cepat bisa berbahasa asing. Mereka berpandangan bahwa
semakin dini anak belajar bahasa asing, semakin mudah ia menguasai bahasa itu
sebab metode yang digunakan cenderung sesuai dengan usia anak. Meskipun pada
proses itu tidak menutup kemungkinan munculnya berbagai persolan terkait
dengan proses belajar mengajar. Salah satu permasalahan tersebut adalah rasa
bosan.
Pada proses belajar mengajar yang terjadi di Taman Kanak-kanak
khususnya TK Tripusaka tidak terlepas dari persoalan rasa bosan yang dialami
oleh anak didik. Kebosanan yang dialami siswa jika tidak diatasi tentu akan
membawa dampak negatif dalam proses belajar bahasa Mandarin itu sendiri.
Munculnya rasa bosan yang menghinggapi anak-anak TK Tripusaka disebabkan
oleh banyak faktor salah satunya adalah metode pengajaran yang kurang tepat.
Oleh karena itu seorang pengajar bahasa Mandarin hendaknya mengetahui kondisi
siswa yang diajarnya ketika mengalami rasa bosan dan mencari solusi agar saat
proses belajar bahasa Mandarin rasa bosan tersebut dapat diatasi.
Banyak jenis media yang sudah dikenal dan digunakan dalam
penyampaian pesan-pesan pembelajaran. Setiap jenis dapat pula dikelompokkan
sesuai dengan karakteristik dan sifat media tersebut. Penggolongan media dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
dilihat dari jenis, daya liput, bahan pembuatan dan bentuknya. Seperti media
audio, visual, audio visual, dan grafis.
Pengertian dari strategi pembelajaran itu sendiri adalah suatu rencana yang
dilaksanakan pendidik (guru) untuk mengoptimalkan potensi peserta didik agar
siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan mencapai hasil yang
diharapkan.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk menulis tugas akhir
dengan mengangkat tema ”Strategi Media Flash Cards untuk Mengatasi
Kebosanan dalam Pembelajaran Bahasa Mandarin di TK TRIPUSAKA”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah :
1. Bagaimanakah strategi pembelajaran dengan media flash cards sudah
dapat mengatasi rasa bosan dalam belajar bahasa Mandarin di TK
Tripusaka?
2. Bagaimanakah perbedaan keadaan belajar mengajar antara sebelum dan
sesudah menggunakan media flash cards?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Mengetahui bagaimana penggunaan media flash cards dapat mengatasi
rasa bosan.
2. Mengetahui perbedaan keadaan belajar mengajar antara sebelum dan
sesudah menggunakan media flash cards.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Manfaat Teoretis
a. Media flash cards digunakan sebagai alat pengembangan akademis
khususnya dalam metode pembelajaran dalam belajar bahasa Mandarin.
b. Media flash cards sebagai bahan referensi atau acuan bagi peneliti lain
tentang cara untuk menghilangkan rasa bosan siswa di kelas dalam
belajar bahasa Mandarin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
2. Manfaat Praktis
Siswa:
a. Dengan menggunakan media flash cards siswa lebih fokus dan serius
dalam belajar bahasa Mandarin.
b. Pemanfaatan media flash cards membuat siswa tidak merasa bosan
dalam belajar bahasa Mandarin.
c. Penggunaan media flash cards dapat meningkatkan prestasi siswa
dalam bahasa Mandarin.
Guru:
a. Media flash cards dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas
guru dalam mengajar bahasa Mandarin.
b. Penggunaan media baru berupa flash cards dapat dijadikan sebagai
bahan masukan bagi guru tentang cara-cara mengajar bahasa Mandarin
yang sesuai untuk siswa Taman Kanak-kanak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Strategi Pembelajaran
Setiap guru mempunyai cara yang berbeda dalam memberikan pelajaran.
Biasanya cara tersebut telah direncanakan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan
kegiatan belajar-mengajar. Bila belum mencapai hasil yang maksimal, mereka
berusaha mencari cara lain untuk mencapai tujuannya. Proses tersebut
menunjukkan bahwa orang selalu berusaha mencari cara terbaik untuk
mendapatkan hasil yang diharapkan. Strategi tersebut dipakai sesuai dengan
kondisi waktu dan tempat saat dilaksanakannya kegiatan. Dengan demikian
seorang pengajar yang telah menerapkan cara tertentu dalam kegiatan belajar-
mengajar dapat dikatakan telah melakukan suatu strategi dalam pembelajaran.
1. Pengertian Strategi
Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani. Sebagai kata benda,
strategos, merupakan gabungan kata “stratus” (militer) dan “ago”
(memimpin). Sedangkan sebagai kata kerja, stratego, berarti merencanakan.
Secara umum strategi berarti suatu garis besar haluan untuk bertindak dalam
usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. (Pengertian Strategi
http://wawan-junaidi.blogspot.com 23 Maret pukul 07.00 WIB).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
2. Pengertian Strategi Pembelajaran
Menurut Poerwadarminta, pembelajaran berasal dari bahasa Yunani
yaitu instructus atau “intruere” yang berarti menyampaikan pikiran, dengan
demikian arti instruksional adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah
diolah secara bermakna melalui pembelajaran. (Pengertian pembelajaran
http://wawan-junaidi.blogspot.com 23 Maret pukul 07.00 WIB). Pengertian
ini lebih mengarah kepada guru sebagai pelaku perubahan. Berdasarkan
pemaparan oleh Muhammad Surya, pembelajaran ialah suatu proses yang
dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksi dalam lingkungannya. (Pengertian pembelajaran
http://wawan-junaidi.blogspot.com 23 Maret pukul 07.00 WIB). Pengertian ini
lebih menekankan kepada murid sebagai pelaku perubahan. Strategi
pembelajaran adalah suatu rencana yang dilaksanakan pendidik (guru) untuk
memaksimalkan potensi peserta didik agar siswa terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran dan mencapai hasil yang diharapkan.
3. Empat Strategi Dalam Pembelajaran
Ada empat strategi dasar dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu meliputi hal-
hal sebagai berikut:
a) Mengidentifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik
sebagaimana yang diharapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
b) Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi
masyarakat.
c) Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar
mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat
dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajar.
d) Menetapkan norma-norma dan batas minimal kriteria keberhasilan
sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan
evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar untuk penyempurnaan
sistem instruksional secara keseluruhan.
( http://wawan-junaidi.blogspot.com 23 Maret pukul 07.00 WIB)
B. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin yang berarti bentuk jamak dari medium.
Media diartikan sebagai pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
1. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Banyak jenis media yang sudah dikenal dan digunakan dalam
penyampaian pesan-pesan pembelajaran. Setiap jenis dapat pula
dikelompokkan sesuai dengan karakteristik dan sifat media tersebut. Sampai
saat ini belum ada kesepakatan yang baku dalam mengelompokkan media.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Jadi banyak tenaga ahli mengelompokkan media berdasarkan dari sudut mana
mereka memandang dan menilai media tersebut.
Penggolongan media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely yang
dikutip oleh Rohani (1997:16) yaitu :
a) Gambar diam, baik dalam bentuk teks, bulletin, papan display, slide,
film strip, atau overhead proyektor.
b) Gambar gerak, baik hitam putih, berwarna, baik yang bersuara maupun
yang tidak bersuara.
c) Rekaman bersuara baik dalam kaset maupun piringan hitam.
d) Televisi
e) Benda-benda hidup, simulasi maupun model.
f) Instruksional berprograma ataupun CAI (Computer Assisted Instruction).
Penggolongan media yang lain jika dilihat dari berbagai sudut
pandang adalah sebagai berikut :
a) Dilihat dari jenisnya media dapat digolongkan menjadi media Audio,
media Visual dan media Audio Visual.
b) Dilihat dari daya liputnya media dapat digolongkan menjadi media
dengan daya liput luas dan serentak, media dengan daya liput yang
terbatas dengan ruang dan tempat dan media pengajaran individual.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
c) Dilihat dari bahan pembuatannya media dapat digolongkan menjadi
media sederhana (murah dan mudah memperolehnya) dan media
komplek.
d) Dilihat dari bentuknya media dapat digolongkan menjadi media grafis
(dua dimensi), media tiga dimensi (alat peraga/benda), dan media
elektronik.
2. Manfaat Media Pembelajaran
Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar merupakan suatu
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar mengajar itu sendiri,
karena setiap guru menghendakinya untuk memudahkan tugasnya dalam
menyampaikan materi pembelajaran kepada anak didiknya. Seorang guru
menyadari bahwa tanpa bantuan media, materi pembelajaran sukar untuk
dipahami oleh siswa, terutama materi pembelajaran yang rumit.
Setiap materi mempunyai tingkat kesukaran yang bervariasi. Ada
beberapa materi pembelajaran yang tidak memerlukan media pembelajaran,
tetapi ada pula yang memerlukan media pembelajaran. Materi pembelajaran
yang mempunyai tingkat kesukaran tinggi tentu lebih sukar dipahami oleh
siswa, apalagi oleh siswa yang kurang menyukai materi pembelajaran yang
disampaikan.
Secara umum manfaat media pembelajaran menurut Harjanto
(1997:245) adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (tahu kata-
katanya, tetapi tidak tahu arti/maksudnya)
b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
c) Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi,
sikap pasif siswa dapat diatasi.
d) Dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap suatu masalah.
3. Prinsip-prinsip Memilih Media Pembelajaran
Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing-masing, oleh
karena itu guru diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan
media akan mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media
pembelajaran, yaitu :
a) Adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media
pembelajaran. Apakah untuk pembelajaran, untuk informasi yang
bersifat umum, ataukah sekedar untuk hiburan mengisi waktu kosong.
Lebih khusus lagi, apakah media yang dipilih untuk pembelajaran
kelompok atau individu, apakah sasarannya siswa TK, SD, SLTP, SMU,
atau siswa pada Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), masyarakat
pedesaan ataukah masyarakat perkotaan.
b) Karakteristik Media Pembelajaran. Setiap media pembelajaran
mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari keunggulannya, cara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
pembuatan maupun cara penggunaannya. Karenanya, setiap pengajar
wajib memiliki kemampuan dasar untuk memahami karakteristik media
pembelajaran. Pengajar juga diharapkan mampu menggunakan media
belajar yang variatif.
c) Alternatif Pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat
dibandingkan atau dikompetisikan. Dengan demikian guru bisa
menentukan pilihan media pembelajaran mana yang akan dipilih, jika
terdapat beberapa media yang dapat dibandingkan.
(http://media-grafika.com 23 maret 2011 pukul 06.20 WIB)
C. Flash Cards
Flash cards adalah kartu-kartu bergambar yang dilengkapi kata-kata, yang
diperkenalkan oleh seorang dokter ahli bedah otak dari Philadelphia, Pennsylvania,
Glenn Doman, yang juga merupakan lulusan dari Universitas Pennsylvania tahun
1940. Pada awalnya metode ini digunakan untuk memberikan pengajaran
membaca (maupun matematik) kepada anak-anak yang mengalami cedera otak.
Dengan metode ini ternyata anak-anak tersebut bisa menunjukkan kemampuan
layaknya anak-anak normal, bahkan lebih. Glenn Doman bersama putrinya, Jannet
Doman, akhirnya mendedikasikan waktunya untuk membantu para ibu dalam
mencerdaskan otak anak balita mereka sejak dini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Gambar-gambar pada flash cards dikelompokkan kedalam: seri binatang,
buah-buahan, pakaian, warna, bentuk-bentuk angka, dsb. Tujuan dari metode ini
adalah melatih kemampuan otak kanan untuk mengingat gambar dan kata-kata,
sehingga perbendaharaan kata dan kemampuan membaca anak bisa dilatih dan
ditingkatkan sejak usia dini.
Flash cards merupakan suatu metode pengajaran membaca dengan
mendayagunakan kemampuan otak kanan untuk mengingat. Namun, sebagaimana
umumnya metode-metode baru, metode ini juga mendatangkan kritik dan tanda
tanya dari masyarakat maupun profesional di bidang pendidikan dan
perkembangan anak, bahkan ada yang menganggapnya sebagai suatu hal yang
mustahil. Alasannya, dasar dari metode ini adalah melatih anak menghafal
asosiasi antara gambar dan kata-kata, sehingga jika dikemudian hari ia melihat
lagi kata-kata yang dulu dipelajarinya maka ia akan mengingat dan dapat
mengucapkannya. Namun bila anak melihat kata-kata baru, ia tidak dapat
mengucapkannya karena belum pernah diperkenalkan sebelumnya.
(http://google.com 20 Maret 2011 pukul 09.20 WIB)
1. Manfaat Belajar Dengan Flash Cards
Flash Cards adalah kartu permainan yang dilakukan dengan cara
menunjukkan gambar secara cepat untuk memicu otak anak agar dapat
menerima informasi yang ada di hadapan mereka. Metode ini sangat efektif
untuk membantu anak untuk belajar membaca, mengenal angka, maupun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
mengenal huruf di usia sedini mungkin. Manfaat dari metode ini antara lain
adalah :
a) Dapat membaca sejak usia dini,
b) Mengembangkan daya ingat pada otak kanan.
c) Melatih kemampuan konsentrasi,
d) Memperbanyak perbendaharaan kata.
(http://edu-games.com 20 Maret 2011 pukul 10.06 WIB)
2. Cara menggunakan flash cards
Ada berbagai cara yang dapat digunakan dalam permainan ini:
a) Cara pertama
Perlihatkan beberapa kartu flash cards secara bergantian di depan
siswa. Jelaskan kosakata sambil menunjukkan gambar yang sesuai.
Kemudian siswa mengulang ucapan guru.
b) Cara kedua :
Sebarkan beberapa kartu flash cards di meja. Sebutkan salah satu
kosakata dalam bahasa Mandarin, kemudian siswa menunjukkan
gambar yang sesuai. Juga bisa berkreasi dengan model permainan
yang lain, tetap menggunakan kartu flash cards.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Cara berbeda yang digunakan akan membuat suasana gembira. Belajar
menjadi suatu pengalaman yang menyenangkan bagi anak-anak. Hal inilah
yang yang menjadi tujuan utama dari kegiatan belajar. Sedangkan anak
menjadi cerdas adalah efek samping dari kegiatan tersebut, namun juga
menjadi hal yang tidak kalah penting, meskipun pada dasarnya kecerdasan
anak bukanlah tujuan pokoknya. „Bagaimana mungkin flash cards
meningkatkan kecerdasan anak‟ adalah sebuah pertanyaan yang sangat wajar
bagi kebanyakan kalangan, karena penerapan media flash cards di Indonesia
masih terbatas pada lingkungan tertentu.
Permainan flash cards yang dilakukan dengan menunjukkan gambar
secara cepat (1 gambar per detik) akan menstimulasi otak kanan untuk aktif
menerima informasi yang muncul di hadapan mata. Mengapa harus otak kanan?
Untuk menjawabnya, terlebih dahulu kita perlu mengetahui tentang perbedaan
fungsi otak kiri dan otak kanan.
Secara garis besarnya, fungsi yang dikendalikan oleh masing-masing
belahan otak adalah sbb :
Tabel 2.1
Fungsi belahan otak
Otak kiri mengendalikan Analisa, logika dan rasional
Kemampuan bercakap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Kemampuan berbahasa
Kemampuan menulis
Membaca tulisan
Angka
Otak kanan mengendalikan Memori Fotografi
Kecepatan Membaca dan mendengarkan
Kreatifitas gerakan, musik dan seni
Emosi
Kreatif, intuitif
Mass-memory
Automatic mental processing
Multiple language acquisition
Computer-like math calculation
Betapa kuatnya kemampuan yang tersimpan di otak kanan, sementara
hampir seluruh kehidupan kita, baik mulai dari sekolah sampai dengan
kegiatan sosial sehari-hari hanya menekankan pada kemampuan otak kiri.
Artinya, sistem pendidikan dan masyarakat saat ini hanya menfokuskan pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
kemampuan otak kiri saja. Perkembangan otak kanan seakan-akan
ditinggalkan begitu anak masuk sekolah dasar.
Begitu masuk SD, anak selalu dituntut untuk selalu berpikir logis,
rasional, sistematis, dst., yang merupakan sifat dari fungsi berpikir otak kiri.
Artinya, seseorang perlu menyeimbangkan kemampuan kedua belahan otak,
supaya kecerdasan anak berkembang dengan maksimal. Dan sebelum anak-
anak terlanjur terjun ke dunia otak kiri di sebagian besar hidupnya nanti, maka
sudah menjadi tugas orang tua untuk mengembangkan otak kanan anak.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan perkembangan otak
kanan, antara lain yaitu image training (latihan imajinasi), visualisasi, dll.,
termasuk juga permainan flash cards.
(http://gallerypendidikan.blogspot.com 24 Maret 12.06)
3. Perbandingan suasana mengajar sebelum dan sesudah menggunakan media
flash cards.
Terdapat perbedaan suasana dalam mengajar antara sebelum dan sesudah
menggunakan media flash cards. Berikut beberapa uraian mengenai perbedaan
tersebut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Tabel 2.2
Perbedaan sebelum dan sesudah menggunakan media flash cards
Sebelum Sesudah
Anak cenderung pasif
Kurang bersemangat
Lebih cepat bosan
Suasana belajar mengajar monoton
Anak menjadi lebih aktif
Menjadi lebih bersemangat dengan
adanya permainan gambar dan warna
Anak menjadi tidak cepat bosan karena
ada kegiatan interaktif antara murid dan
guru
Susana belajar mengajar menjadi lebih
hidup
Dari perbandingan diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media
flash cards terbukti lebih mampu menghidupkan suasana belajar mengajar yang
semula monoton.
D. Pembelajaran Bahasa Mandarin
Bahasa Mandarin memiliki tempat tersendiri di era globalisasi sekarang ini.
Minat untuk belajar bahasa Mandarin semakin meningkat. Banyak sekolah
menengah ke atas bahkan taman kanak-kanak memasukkan bahasa Mandarin ke
dalam kurikulum pendidikan yang wajib dipelajari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Banyak pula perusahaan atau instansi yang membutuhkan keahlian
berbahasa Mandarin, walaupun minimal pasif, tapi tetap saja itu merupakan hal
yang penting.
Yang agak sulit adalah bahasa Mandarin memiliki empat (4) nada yang
dipakai untuk membedakan arti. Nada pertama, nada tinggi datar; nada kedua,
nada tengah; nada ketiga, nada rendah; dan nada keempat, nada tinggi yang
pengucapannya agak dihentak. Salah pelafalan akan menyebabkan salah
pengartian.
Belajar bahasa mandarin bukan hanya belajar pinyin (standar pelafalan
internasional), tetapi juga harus belajar penulisan hanzi (huruf kanji).
Dilihat dari kesulitan dan kemudahannya, jika ingin menjadi pribadi yang
maju dan berkembang, mempunyai niat untuk belajar bahasa Mandarin, maka
kesulitan itu tidaklah menjadi penghalang niat untuk belajar bahasa Mandarin.
Apabila sudah berpikir bahwa bahasa Mandarin itu sulit untuk dipelajari,
maka itulah yang akan terjadi. Namun sebaliknya, jika berpikir bahwa belajar
bahasa Mandarin itu tidak sulit, maka belajar bahasa Mandarin akan menjadi
sesuatu yang mudah bahkan menyenangkan.
(http://www.anneahira.com/bahasa-mandarin.htm 26 Maret 15.10 WIB)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Sejarah Sekolah Tripusaka
Tahun 1918 sekolah dibangun menyatu dengan rumah ibadah umat
Konghuchu di Jl. Jagalan No. 15 Surakarta. Tahun 1925, Bapak Tjioe Hing
Tik mengajar bahasa Melayu pada anak-anak di sekitar lokasi tanpa dipungut
biaya. Kemudian dilanjutkan oleh Bapak Lie Djong Hian dan Bapak Auw Ing
Kiong dengan pelajaran Tionghua (Guo Yu) dan budaya Tiongkok.
Tanggal 1 November 1935 oleh kepala sekolah Bapak Au Ing Kiong.
Di bawah pimpinan Bapak Liem Tiong Hwat dan Bapak Tan Kiong Wan
sekolah resmi menjadi Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar dengan bahasa
pengantar bahasa Mandarin.
Tahun 1952 oleh direktur sekolah, yakni Bapak Koo Sing Giok, nama
sekolah resmi diubah menjadi “TK Konfusius Surakarta”. Bahasa pengantar
yang digunakan adalah bahasa Indonesia, guru-gurunya lulusan SGA atau
SGB. Tahun 1955 TK Konfusius Pertama kali mengikuti ujian Negara.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Tahun 1967 dibangun SMP Konfusius untuk menampung siswa-siswa
sekolah Tionghua yang ditutup karena peristiwa G30S. Ruang kelas yang
tidak mencukupi terpaksa dibuka kelas pagi dan kelas siang.
Tahun 1978 Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) memberikan
hak kepada direktur sekolah, Bapak Koo Sing Giok untuk menggunakan tanah
seluas 3500 meter persegi di sebelah timur kota Solo untuk digunakan sebagai
sekolah SMP dan SMA. Tahun 1978 agama Konghuchu tidak bisa diujikan di
sekolah, status sekolah dari diakui menjadi terdaftar.
Tanggal 17 Juli 1979 dibentuk Yayasan Pendidikan Tripusaka.
Sekolah Konfusius diubah namanya menjadi sekolah Tripusaka. Ketua
pertama yayasan adalah Bapak Lai Gian Sen. Tripusaka berarti 3 kebajikan
utama, yaitu kebijaksana, cinta kasih dan keberanian. Nama ini diambil dari
kitab Si Shu bab Zhongyong.
Tahun 1984, oleh pemerintah status sekolah diakui kembali. Saat
laporan ini dibuat, ketua yayasannya adalah Bapak Hendri Susanto.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
2. Struktur Organisasi TK Tripusaka
TK Tripusaka sebagai tempat pendidikan terdapat struktur organisasi
dalam badan sekolah tersebut. Adapun gambar struktur organisasi tersebut
adalah :
Gambar 3.1
Struktur Organisasi
TK Tripusaka Surakarta
Tahun Pelajaran 2010/ 2011
KEPALA SEKOLAH
Dra. Tripena Winarni
Drs. H. Sobirin M,M.Pd
NIP.19540708.198603.005
Komite Sekolah
TK Tripusaka
Surakarta
Murid – murid
TK Tripusaka Surakarta
SMAN I Karanganyar
Guru – guru
TK Tripusaka Surakarta
SMAN I Karanganyar
KAUR TATA USAHA
Triani
Suparno HS, S. Sos
NIP.131403139
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
3. Visi dan Misi TK Tripusaka
a. Visi
Mendidik anak agar cerdas, berbudi luhur dan mandiri.
b. Misi
Mendidik anak agar serius dalam belajar, luhur dalam budi pekerti, sehat
dalam jasmani dan gembira dalam kesenian.
B. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
1. Observasi Kelas
TK Tripusaka terletak di Jl. Jagalan No. 15 Surakarta terdapat 2 kelas,
TK A untuk TK kecil dan TK B untuk TK besar.
Observasi kelas mengajar dilaksanakan di TK A dan TK B. Hal yang
diamati disini adalah bagaimana cara penyampaian pelajaran bahasa Mandarin
kepada siswa dan antusiasme siswa dalam menyimak pelajaran bahasa
Mandarin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Nama Sekolah : PG/TK Tripusaka
Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin
Hari / Tanggal : Jumat / 26 Februari 2011
Kelas / Semester : TK A dan B / 2 (Dua)
Pertemuan Ke : 1 (Satu)
Tema : Berhitung Angka (数字= Shùzì)
Waktu : 1 x 30 Menit
A. Standar Kompetensi
Memahami berbagai macam kosakata baru tentang kehidupan
sehari-hari dalam bahasa Mandarin.
B. Kompetensi Dasar
Siswa mampu memahami ejaan angka, urutan angka dan membaca
angka dalam bahasa Mandarin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengenal nama-nama angka 1-10 dalam bahasa
Mandarin.
D. Materi Pembelajaran
Kosakata terkait tema:
1. 一 = Yī = satu
2. 二 = èr = dua
3. 三 = sān = tiga
4. 四 = sì = empat
5. 五 = wu = lima
6. 六 = liù = enam
7. 七 = qī = tujuh
8. 八 = bā = delapan
9. 九 = jiu = sembilan
10. 十 = shí = sepuluh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
E. Metode Pembelajaran / Teknik
CTL (Contextual Teaching Learning) suatu konsep belajar dengan
menghubungkan materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata.
F. Langkah-langkah Kegiatan
No. Kegiatan Belajar Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan
1. Guru mengajak siswa berdoa
terlebih dahulu
2. Mengucapkan salam dalam bahasa
Mandarin
3. Melakukan absensi terhadap siswa
4. Guru menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan
3’
2’
2’
3’
2. Kegiatan Inti
1. Guru membaca kosakata angka 1-
10 sambil menerangkan artinya
2. Siswa menirukan pelafalan angka
1-10 dalam bahasa mandarin
3. Siswa menebalkan tulisan China
5’
5’
6’
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
(hànzì) 1-10 di lembar kerja siswa
3. Kegiatan Penutup
1. Guru menanyakan kepada siswa
tentang kejelasan materi
2. Salam penutup
3’
1’
G. Sumber Belajar
Lembar kerja siswa dari guru pengajar
H. Media
1. Papan tulis
2. Kapur tulis
3. Lembar kerja siswa
I. Penilaian
1. Kehadiran siswa (Absensi)
2. Keaktifan siswa di kelas
3. Tugas – tugas
4. Tes
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Nama Sekolah : PG/TK Tripusaka
Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin
Hari / Tanggal : Jumat / 11 Maret 2011
Kelas / Semester : TK A dan B / 2 (Dua)
Pertemuan Ke : 2 (Dua)
Tema : Transportasi
Waktu : 1 x 30 Menit
A. Standar Kompetensi
Memahami berbagai macam kosakata baru tentang kehidupan
sehari-hari dalam bahasa Mandarin.
B. Kompetensi Dasar
Siswa mampu memahami materi yang berkaitan dengan alat
transportasi yang digunakan pada kehidupan sehari-hari dalam
bahasa Mandarin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengenal nama-nama alat transportasi dalam bahasa
Mandarin.
D. Materi Pembelajaran
Kosakata terkait tema:
1. 自行车 = Zìxíngchē = sepeda
2. 三轮车 = Sānlúnchē = becak
E. Metode Pembelajaran / Teknik
CTL (Contextual Teaching Learning) suatu konsep belajar dengan
menghubungkan materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata.
F. Langkah-langkah Kegiatan
No. Kegiatan Belajar Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan
1. Guru mengajak siswa berdoa
terlebih dahulu
2. Mengucapkan salam dalam bahasa
Mandarin
3’
2’
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
3. Melakukan absensi terhadap siswa
4. Guru menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan
2’
3’
2. Kegiatan Inti
1. Guru membaca kosakata nama-
nama alat transportasi sambil
menerangkan artinya
2. Siswa menirukan pelafalan nama-
nama transportasi dalam bahasa
mandarin
3. Siswa mewarnai gambar alat
transportasi dan menebalkan
tulisan China (hànzì) Zìxíngchē
dan Sānlúnchē di lembar kerja
siswa
5’
5’
6’
3. Kegiatan Penutup
1. Guru menanyakan kepada siswa
tentang kejelasan materi
2. Salam penutup
3’
1’
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
G. Sumber Belajar
Lembar kerja siswa dari guru pengajar
H. Media
1. Papan tulis
2. Kapur tulis
3. Lembar kerja siswa
I. Penilaian
1. Kehadiran siswa (Absensi)
2. Keaktifan siswa di kelas
3. Tugas – tugas
4. Tes
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Nama Sekolah : PG/TK Tripusaka
Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin
Hari / Tanggal : Kamis / 17 Maret 2011
Kelas / Semester : TK A dan B / 2 (Dua)
Pertemuan Ke : 3 (Tiga)
Tema : Transportasi
Waktu : 1 x 30 Menit
A. Standar Kompetensi
Memahami berbagai macam kosakata baru tentang kehidupan
sehari-hari dalam bahasa Mandarin.
B. Kompetensi Dasar
Siswa mampu memahami materi yang berkaitan dengan alat
transportasi yang digunakan pada kehidupan sehari-hari dalam
bahasa Mandarin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengenal nama-nama alat transportasi dalam bahasa
Mandarin.
D. Materi Pembelajaran
Kosakata terkait tema:
1. 公共汽车 = Gōnggòng qìchē = bus
2. 卡车 = Kachē = truk
E. Metode Pembelajaran / Teknik
CTL (Contextual Teaching Learning) suatu konsep belajar dengan
menghubungkan materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata.
F. Langkah-langkah Kegiatan
No. Kegiatan Belajar Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan
1. Guru mengajak siswa berdoa
terlebih dahulu
2. Mengucapkan salam dalam
bahasa Mandarin
3’
2’
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
3. Melakukan absensi terhadap
siswa
4. Guru menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan
2’
3’
2. Kegiatan Inti
1. Guru membaca kosakata nama-
nama alat transportasi sambil
menerangkan artinya
2. Siswa menirukan pelafalan nama-
nama alat transportasi dalam
bahasa mandarin
3. Siswa mewarnai gambar
transportasi dan menebalkan
tulisan China (hànzì) Gōnggòng
qìchē dan Kachē di lembar kerja
siswa
5’
5’
6’
3. Kegiatan Penutup
1. Guru menanyakan kepada siswa
tentang kejelasan materi
2. Salam penutup
3’
1’
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
G. Sumber Belajar
Lembar kerja siswa dari guru pengajar
H. Media
1. Papan tulis
2. Kapur tulis
3. Lembar kerja siswa
I. Penilaian
1. Kehadiran siswa (Absensi)
2. Keaktifan siswa di kelas
3. Tugas – tugas
4. Tes
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Nama Sekolah : PG/TK Tripusaka
Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin
Hari / Tanggal : Jumat / 25 Maret 2011
Kelas / Semester : TK A dan B / 2 (Dua)
Pertemuan Ke : 4 (Empat)
Tema : Transportasi
Waktu : 1 x 30 Menit
A. Standar Kompetensi
Memahami berbagai macam kosakata baru tentang kehidupan
sehari-hari dalam bahasa Mandarin.
B. Kompetensi Dasar
Siswa mampu memahami materi yang berkaitan dengan alat
transportasi yang digunakan pada kehidupan sehari-hari dalam
bahasa Mandarin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengenal nama-nama alat transportasi dalam bahasa
Mandarin.
D. Materi Pembelajaran
Kosakata terkait tema:
1. 船 = Chuán = perahu
2. 飞机 = Fēijī = pesawat
E. Metode Pembelajaran / Teknik
CTL (Contextual Teaching Learning) suatu konsep belajar dengan
menghubungkan materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata.
F. Langkah-langkah Kegiatan
No. Kegiatan Belajar Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan
1. Guru mengajak siswa berdoa
terlebih dahulu
2. Mengucapkan salam dalam bahasa
Mandarin
3’
2’
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
3. Melakukan absensi terhadap siswa
4. Guru menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan
2’
3’
2. Kegiatan Inti
1. Guru membaca kosakata nama-
nama alat transportasi sambil
menerangkan artinya
2. Siswa menirukan pelafalan nama-
nama alat transportasi dalam
bahasa mandarin
3. Siswa mewarnai gambar alat
transportasi dan menebalkan
tulisan China (hànzì) Chuán dan
Fēijī di lembar kerja siswa
5’
5’
6’
3. Kegiatan Penutup
1. Guru menanyakan kepada siswa
tentang kejelasan materi
2. Salam penutup
3’
1’
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
G. Sumber Belajar
Lembar kerja siswa dari guru pengajar
H. Media
1. Papan tulis
2. Kapur tulis
3. Lembar kerja siswa
I. Penilaian
1. Kehadiran siswa (Absensi)
2. Keaktifan siswa di kelas
3. Tugas – tugas
4. Tes
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Nama Sekolah : PG/TK Tripusaka
Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin
Hari / Tanggal : Sabtu / 01 April 2011
Kelas / Semester : TK A dan B / 2 (Dua)
Pertemuan Ke : 5 (Lima)
Tema : Benda
Waktu : 1 x 30 Menit
A. Standar Kompetensi
Memahami berbagai macam kosakata baru tentang kehidupan
sehari-hari dalam bahasa Mandarin.
B. Kompetensi Dasar
Siswa mampu memahami materi yang berkaitan dengan benda
yang digunakan pada kehidupan sehari-hari dalam bahasa
Mandarin.
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengenal nama-nama benda dalam bahasa Mandarin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
D. Materi Pembelajaran
Kosakata terkait tema:
1. 球 = Qiú = bola
2. 时钟 = Shízhōng = jam
3. 机器人 = Jīqì rén = robot
E. Metode Pembelajaran / Teknik
CTL (Contextual Teaching Learning) suatu konsep belajar dengan
menghubungkan materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata.
F. Langkah-langkah Kegiatan
No. Kegiatan Belajar Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan
1. Guru mengajak siswa berdoa
terlebih dahulu
2. Mengucapkan salam dalam bahasa
Mandarin
3. Melakukan absensi terhadap siswa
4. Guru menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan
3’
2’
2’
3’
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
2. Kegiatan Inti
1. Guru membaca kosakata nama-
nama benda sambil menerangkan
artinya
2. Siswa menirukan pelafalan nama-
nama benda dalam bahasa
mandarin
3. Siswa menebalkan tulisan China
(hànzì) Qiú, Shízhōng dan Jīqì rén
di lembar kerja siswa
5’
5’
6’
3. Kegiatan Penutup
1. Guru menanyakan kepada siswa
tentang kejelasan materi
2. Salam penutup
3’
1’
G. Sumber Belajar
Lembar kerja siswa dari guru pengajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
H. Media
1. Papan tulis
2. Kapur tulis
3. Flash cards
4. Lembar kerja siswa
I. Penilaian
1. Kehadiran siswa (Absensi)
2. Keaktifan siswa di kelas
3. Tugas – tugas
4. Tes
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Nama Sekolah : PG/TK Tripusaka
Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin
Hari / Tanggal : Jumat / 08 April 2011
Kelas / Semester : TK A dan B / 2 (Dua)
Pertemuan Ke : 6 (Enam)
Tema : Benda
Waktu : 1 x 30 Menit
A. Standar Kompetensi
Memahami berbagai macam kosakata baru tentang kehidupan
sehari-hari dalam bahasa Mandarin.
B. Kompetensi Dasar
Siswa mampu memahami materi yang berkaitan dengan benda
yang digunakan pada kehidupan sehari-hari dalam bahasa
Mandarin.
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengenal nama-nama benda dalam bahasa Mandarin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
D. Materi Pembelajaran
Kosakata terkait tema:
1. 眼镜 = Yanjìng = kacamata
2. 电话 = Diànhuà = telepon
3. 雨伞 = Yusan = payung
E. Metode Pembelajaran / Teknik
CTL (Contextual Teaching Learning) suatu konsep belajar dengan
menghubungkan materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata.
F. Langkah-langkah Kegiatan
No. Kegiatan Belajar Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan
1. Guru mengajak siswa berdoa
terlebih dahulu
2. Mengucapkan salam dalam bahasa
Mandarin
3. Melakukan absensi terhadap siswa
4. Guru menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan
3’
2’
2’
3’
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
2. Kegiatan Inti
1. Guru membaca kosakata nama-
nama benda sambil menerangkan
artinya
2. Siswa menirukan pelafalan nama-
nama benda dalam bahasa
mandarin
3. Siswa menebalkan tulisan China
(hànzì) Yanjìng, Diànhuà dan
Yusan di lembar kerja siswa
5’
5’
6’
3. Kegiatan Penutup
1. Guru menanyakan kepada siswa
tentang kejelasan materi
2. Salam penutup
3’
1’
G. Sumber Belajar
Lembar kerja siswa dari guru pengajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
H. Media
1. Papan tulis
2. Kapur tulis
3. Flash cards
4. Lembar kerja siswa
I. Penilaian
1. Kehadiran siswa (Absensi)
2. Keaktifan siswa di kelas
3. Tugas – tugas
4. Tes
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Nama Sekolah : PG/TK Tripusaka
Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin
Hari / Tanggal : Jumat / 15 April 2011
Kelas / Semester : TK A dan B / 2 (Dua)
Pertemuan Ke : 7 (Tujuh)
Tema : Benda
Waktu : 1 x 30 Menit
A. Standar Kompetensi
Memahami berbagai macam kosakata baru tentang kehidupan
sehari-hari dalam bahasa Mandarin.
B. Kompetensi Dasar
Siswa mampu memahami materi yang berkaitan dengan benda
yang digunakan pada kehidupan sehari-hari dalam bahasa
Mandarin.
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengenal nama-nama benda dalam bahasa Mandarin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
D. Materi Pembelajaran
Kosakata terkait tema:
1. 盘子 = Pánzi = piring
2. 枕头 = Zhěntou = bantal
3. 鞋子 = Xiézi = sepatu
E. Metode Pembelajaran / Teknik
CTL (Contextual Teaching Learning) suatu konsep belajar dengan
menghubungkan materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata.
F. Langkah-langkah Kegiatan
No. Kegiatan Belajar Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan
1. Guru mengajak siswa berdoa
terlebih dahulu
2. Mengucapkan salam dalam bahasa
Mandarin
3. Melakukan absensi terhadap siswa
4. Guru menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan
3’
2’
2’
3’
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
2. Kegiatan Inti
1. Guru membaca kosakata nama-
nama benda sambil menerangkan
artinya
2. Siswa menirukan pelafalan nama-
nama benda dalam bahasa
mandarin
3. Siswa menebalkan tulisan China
(hànzì) Pánzi, Zhěntou dan Xiézi di
lembar kerja siswa
5’
5’
6’
3. Kegiatan Penutup
1. Guru menanyakan kepada siswa
tentang kejelasan materi
2. Salam penutup
3’
1’
G. Sumber Belajar
Lembar kerja siswa dari guru pengajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
H. Media
1. Papan tulis
2. Kapur tulis
3. Flash cards
4. Lembar kerja siswa
I. Penilaian
1. Kehadiran siswa (Absensi)
2. Keaktifan siswa di kelas
3. Tugas – tugas
4. Tes
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Nama Sekolah : PG/TK Tripusaka
Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin
Hari / Tanggal : Jumat / 29 April 2011
Kelas / Semester : TK A dan B / 2 (Dua)
Pertemuan Ke : 8 (Delapan)
Tema : Benda
Waktu : 1 x 30 Menit
A. Standar Kompetensi
Memahami berbagai macam kosakata baru tentang kehidupan
sehari-hari dalam bahasa Mandarin.
B. Kompetensi Dasar
Siswa mampu memahami materi yang berkaitan dengan benda
yang digunakan pada kehidupan sehari-hari dalam bahasa
Mandarin.
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengenal nama-nama benda dalam bahasa Mandarin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
D. Materi Pembelajaran
Kosakata terkait tema:
1. 椅子 = Yizi = kursi
2. 书 = Shū = buku
3. 书包 = Shūbāo = tas
E. Metode Pembelajaran / Teknik
CTL (Contextual Teaching Learning) suatu konsep belajar dengan
menghubungkan materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata.
F. Langkah-langkah Kegiatan
No. Kegiatan Belajar Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan
1. Guru mengajak siswa berdoa
terlebih dahulu
2. Mengucapkan salam dalam bahasa
Mandarin
3. Melakukan absensi terhadap siswa
4. Guru menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan
3’
2’
2’
3’
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
2. Kegiatan Inti
1. Guru membaca kosakata nama-
nama benda sambil menerangkan
artinya
2. Siswa menirukan pelafalan nama-
nama benda dalam bahasa
mandarin
3. Siswa menebalkan tulisan China
(hànzì) Yizi, Shū dan Shūbāo di
lembar kerja siswa
5’
5’
6’
3. Kegiatan Penutup
1. Guru menanyakan kepada siswa
tentang kejelasan materi
2. Salam penutup
3’
1’
G. Sumber Belajar
Lembar kerja siswa dari guru pengajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
H. Media
1. Papan tulis
2. Kapur tulis
3. Flash cards
4. Lembar kerja siswa
I. Penilaian
1. Kehadiran siswa (Absensi)
2. Keaktifan siswa di kelas
3. Tugas – tugas
4. Tes
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
3. Kegiatan Belajar Mengajar
Mengajar atau memberikan pelajaran adalah suatu proses interaksi
antara guru dan murid dengan tujuan agar murid dapat menerima ilmu,
menguasai pengetahuan, memiliki keterampilan dan kecakapan serta
mempunyai sikap dan nilai yang topik-topik pelajarannya dipilih oleh guru.
Dalam kegiatan belajar mengajar di TK Tipusaka Surakarta penulis
mengajarkan mata pelajaran bahasa Mandarin dalam 17 pertemuan, 1
pertemuan untuk perkenalan, 16 pertemuan untuk pemberian materi.
Perincian pertemuan tersebut sebagai berikut:
Tabel 3.1
Jadwal Pertemuan Mengajar
Pertemuan
ke
Tanggal Materi
1 19 Februari 2011 Perkenalan
2 26 Februari 2011 Angka (TK A)
3 04 Maret 2011 Angka (TK B)
4 11 Maret 2011 Alat Transportasi (TK B)
5 12 Maret 2011 Alat Transportasi (TK A)
6 17 Maret 2011 Alat Transportasi (TK B)
7 19 Maret 2011 Alat Transportasi (TK A)
8 25 Maret 2011 Alat Transportasi (TK B)
9 26 Maret 2011 Alat Transportasi (TK A)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
10 01 April 2011 Benda (TK B)
11 02 April 2011 Benda (TK A)
12 08 April 2011 Benda (TK B)
13 09 April 2011 Benda (TK A)
14 15 April 2011 Benda (TK B)
15 16 April 2011 Benda (TK A)
16 29 April 2011 Benda (TK B)
17 30 April 2011 Benda (TK A)
Langkah-langkah dalam pemanfaatan flash cards di dalam kelas, antara lain:
a. Guru menggunakan alat bantu flash cards, berupa kartu permainan yang di
dalamnya terdapat sebuah gambar.
球 时钟
Qiú Shízhōng
bola jam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
b. Guru menjelaskan kosakata sambil memperlihatkan gambar yang ada di
dalam flash cards.
机器人 眼镜
Jīqì rén Yanjìng
robot kacamata
书 电话
Shū Diànhuà
buku telepon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
c. Guru mengucapkan kosakata kemudian siswa mengulang ucapan guru
secara bersamaan.
雨伞 盘子
Yusan Pánzi
payung piring
d. Guru meminta siswa mengucapkan secara bergiliran atau satu persatu.
枕头 鞋子
Zhěntou Xiézi bantal sepatu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
e. Guru menyebutkan salah satu kosakata dalam bahasa Mandarin, kemudian
siswa menunjukkan gambar yang ada di flash cards sesuai yang diucapkan
oleh guru.
椅子 书包
Yizi Shū bāo
kursi tas
Pengulangan Kosakata Menggunakan Flash Cards:
1. Pada saat mengajar, guru menyebutkan kosakata dalam bahasa Mandarin
sambil menunjukkan gambar yang ada di flash cards.
2. Kemudian siswa diminta untuk mengulang kosakata yang diucapkan guru.
Guru masih membawa gambar yang ada di flash cards.
3. Setelah siswa mulai hafal sedikit demi sedikit, guru menunjukkan salah
satu gambar. Kemudian siswa menjawab bahasa Mandarinnya.
4. Setelah siswa menjawab bahasa Mandarinnya dan mulai hafal, guru
meletakkan beberapa gambar di atas meja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
5. Guru menyebutkan salah satu kosakata bahasa Mandarin dan siswa
diminta untuk menunjukkan gambar yang sesuai.
6. Saat akan selesai pelajaran guru mengulang semua kosakata secara cepat
dengan menggunakan flash cards.
C. Evaluasi Pembelajaran
Siswa TK A dan B semuanya baru mendapatkan pelajaran bahasa
Mandarin dan baru mengenal bahasa Mandarin ketika masuk di TK Tripusaka
Surakarta. Siswa merasa bahwa bahasa Mandarin sangat sulit dipelajari.
Siswa merasa bosan dalam mengikuti pelajaran bahasa mandarin.
Alasan mereka merasa bosan adalah karena merasa bahasa mandarin susah
dipelajari. Ketika siswa merasa bosan, ada beberapa siswa tetap
memperhatikan pelajaran dan untuk yang lain melakukan aktivitas yang lain
misalnya ngobrol dengan teman, menggambar di buku sendiri, bahkan ada
yang melamun.
Pemberian media flash cards di dalam kelas mampu mengurangi
kebosanan siswa dalam belajar bahasa Mandarin di dalam kelas. Dalam
pengajaran bahasa Mandarin di dalam kelas diharapkan lebih santai tetapi
tetap menuntut siswa untuk serius.
1. Hasil yang Dicapai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
a. Pada awal pembelajaran menggunakan media flash cards, siswa kurang
mengetahui maksud digunakannya media-media tersebut. Beberapa kali
mereka menggunakan media tersebut untuk bermain dan sebagainya.
Namun hal ini adalah sebuah tanda bahwa siswa mulai tertarik dengan
media flash cards. Sehingga untuk masuk ke dalam materi pelajaran
tidak begitu sulit.
b. Setelah beberapa kali guru menjelaskan cara penggunaan media flash
cards dalam proses pembelajaran, siswa mulai paham dan dapat
mengerti maksud dari digunakannya media flash cards.
c. Pembelajaran kosakata dengan menggunakan media flash cards
ternyata sangat efektif. Membuat para siswa sangat antusias dalam
belajar dan saling berlomba (berebut menjawab pertanyaan dari guru)
untuk menunjukkan hasil yang mereka peroleh selama belajar bahasa
Mandarin.
d. Dengan adanya media flash cards ini, siswa lebih mudah mengingat
kosakata yang diajarkan. Karena media flash cards yang disajikan
kepada mereka adalah gambar-gambar yang sangat menarik, berwarna
cerah serta sesuatu yang sudah mereka ketahui dan juga merupakan hal-
hal yang ada di sekitar mereka, sehingga lebih mudah diingat oleh anak-
anak.
e. Sikap antusias siswa dapat dilihat dari permintaan siswa untuk belajar
kembali dengan menggunakan media flash cards pada setiap belajar
bahasa Mandarin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
2. Daftar Nilai Siswa Selama Proses Pembelajaran
Tabel 3.2
Nilai Perbandingan Hasil Tes Bahasa Mandarin Siswa TK Tripusaka
Surakarta Sebelum dan Sesudah Menggunakan Media Flash Cards.
No
Nama Siswa
Nilai Sebelum
Menggunakan
Flash Cards
Nilai Sesudah
Menggunakan Flash Cards
Tes
1
Tes
2
Tes
3
Tes
4
1 Graciella Ednik Herdianto 50 50 60 60 70
2 Syifa Armira Ramadhina 60 70 70 80 90
3 Kevin Brilli Laksamana 50 60 70 70 80
4 Christian Riko Putra Sulistiono 50 50 60 60 70
5 Advent Kusuma Ardanni 50 50 60 70 70
6 Willyanto 50 50 60 70 70
7 Puspa Ayu Putri Asmoro 50 50 60 60 70
8 Tanoe Sudibyo Wibowo 60 60 70 70 80
9 Adella Maria Putri 60 60 70 70 80
10 Isolde Mia Cara Firensa Djiwatman 50 50 60 60 70
11 Asri Febriana 60 60 70 80 90
12 Asti Febrianti 60 70 70 80 90
13 Andryansyah Dwika P 50 50 60 60 70
14 Maretha Amelia 50 60 60 70 70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
15 Deviana Dwi Hapsari 50 60 70 80 80
16 Nadia Chesya Agustania 60 60 70 80 90
17 Yosep Ariel Wibowo 70 70 80 80 90
18 Revaldo Marcel Justin P 60 60 70 70 80
19 Destara Reno Tinanta 60 70 70 80 90
20 Efrillia Diana Shellwin S 50 50 60 60 70
JUMLAH 1100 1160 1320 1410 1570
RATA - RATA KELAS 55 58 66 70,5 78,5
Tabel 3.3
Rekapitulasi Perbandingan Nilai Hasil Tes Bahasa Mandarin Siswa TK
Tripusaka Surakarta Sebelum dan Sesudah Menggunakan Flash Cards.
No
Perolehan Nilai
Jumlah Nilai
Siswa
Sebelum
Menggunakan
Flash Cards
Jumlah Nilai Siswa Sesudah
Menggunakan Flash Cards
Tes 1 Tes 2 Tes 3 Tes 4
1 Nilai 100 - - - - -
2 Nilai 90 - - - - 6
3 Nilai 80 - - 1 7 6
4 Nilai 70 1 4 10 7 8
5 Nilai 60 8 8 9 6 -
6 Nilai 50 11 8 - - -
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Keterangan :
Nilai Rata-Rata = Jumlah Nilai
Jumlah Siswa
Prosentase Ketuntasan = Nilai Tuntas x 100 %
Jumlah Siswa
Dari nilai-nilai diatas dapat dilihat bahwa beberapa anak
mengalami peningkatan dalam hasil belajarnya sewaktu menggunakan
media flash cards. Hal ini berarti bahwa media flash cards sangat
membantu anak-anak dalam proses belajar mereka setelah menggunakan
media flash cards.
Jumlah Siswa
Yang Tuntas
1 4 11 14 20
Jumlah Siswa
Belum Tuntas
19 16 9 6 -
Nilai Rata-rata 55 58 66 70,5 78,5
Prosentase
Ketuntasan
5% 20% 55% 70% 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
D. Hambatan dan Upaya Penanganan
Dalam proses belajar mengajar bahasa Mandarin di TK Tripusaka
Surakarta, ada beberapa hambatan yang dihadapi selama proses belajar mengajar.
Hambatan tersebut diantaranya adalah:
1. Ada beberapa siswa yang tidak terlibat aktif selama pembelajaran
berlangsung.
2. Ada beberapa siswa yang tidak bisa konsentrasi terhadap pelajaran.
3. Media flash cards yang digunakan tidak terlalu banyak.
4. Suasana kelas yang monoton.
Dari beberapa hambatan tersebut dapat ditemukan beberapa upaya. Untuk
menangani hambatan tersebut guru mengupayakan beberapa hal yaitu :
1. Di awal perkenalan guru berusaha untuk menjalin hubungan kerjasama
yang baik dengan membuat kondisi kelas serius belajar tetapi santai.
2. Guru harus selalu memperhatikan kondisi siswa di dalam kelas dan
mengingatkan siswa ketika ada yang mulai tidak fokus di kelas.
3. Guru seharusnya menyediakan flash cards yang lebih banyak dan beragam,
agar siswa tertarik dan lebih aktif lagi dalam belajar.
4. Memberikan permainan yang segar ataupun mengajarkan kepada siswa
lagu Mandarin agar siswa tidak bosan serta memberikan cerita-cerita
singkat untuk membuat suasana menjadi lebih cair.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hasil belajar mengajar dengan memanfaatkan media flash cards ternyata
dapat diterima siswa dengan baik. Terdapat perbedaan suasana belajar
mengajar sebelum dan sesudah menggunakan media flash cards. Siswa
menjadi lebih aktif, bersemangat, tidak cepat bosan dan suasana belajar
menjadi lebih hidup. Dengan menggunakan media flash cards sangat
membantu para siswa untuk memahami dengan mudah hal-hal yang
diajarkan kepada mereka. Karena pada dasarnya anak-anak membutuhkan
hal-hal yang bersifat nyata, sehingga siswa tidak cepat merasa bosan.
2. Dalam kegiatan belajar mengajar tidak sedikit siswa yang merasa bosan di
dalam kelas. Untuk mengatasi atau bahkan menghindari hal tersebut
dibutuhkan kreatifitas guru dan sarana yang mendukung dalam proses
belajar, antara lain dengan memberikan permainan, mengajarkan lagu-lagu
bahasa Mandarin agar siswa tidak bosan serta memberikan cerita-cerita
singkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
B. Saran
a. Kepada TK Tripusaka
Setelah melihat dan mengamati langsung keadaan di TK Tripusaka serta
beragam informasi yang diterima, maka ada beberapa saran yang ingin
penulis sampaikan, antara lain:
1. Memasukkan pelajaran bahasa Mandarin ke dalam kurikulum sekolah.
2. Sekolah memberikan fasilitas yang lebih memadai untuk mendukung
pelajaran bahasa Mandarin untuk anak Taman Kanak-kanak antara lain
media buku bergambar, kaset, CD pelajaran bahasa Mandarin untuk
anak - anak.
b. Kepada Program D3 Bahasa China Universitas Sebelas Maret
Memberikan pembekalan atau penjelasan tugas akhir kepada
mahasiswa lebih intensif sebelum memulai pembuatan tugas akhir,
sehingga mahasiswa dapat mengerjakan tugas akhir dengan lebih baik.