STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI...

89
STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus di MTs Taqwal Ilah Tungu Meteseh SISWA (Studi Kasus di MTs Taqwal Ilah Tungu Meteseh SISWA (Studi Kasus di MTs Taqwal Ilah Tungu Meteseh SISWA (Studi Kasus di MTs Taqwal Ilah Tungu Meteseh Tembalang Semarang) Tembalang Semarang) Tembalang Semarang) Tembalang Semarang) SKRIPSI SKRIPSI SKRIPSI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S.1) dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam Oleh: IMROATUL KHASANAH IMROATUL KHASANAH IMROATUL KHASANAH IMROATUL KHASANAH NIM: 043311189 FAKULTAS TARBIYAH FAKULTAS TARBIYAH FAKULTAS TARBIYAH FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG SEMARANG SEMARANG SEMARANG 20 20 20 2011 11 11 11

Transcript of STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI...

Page 1: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

SISWA (Studi Kasus di MTs Taqwal Ilah Tungu Meteseh SISWA (Studi Kasus di MTs Taqwal Ilah Tungu Meteseh SISWA (Studi Kasus di MTs Taqwal Ilah Tungu Meteseh SISWA (Studi Kasus di MTs Taqwal Ilah Tungu Meteseh Tembalang Semarang)Tembalang Semarang)Tembalang Semarang)Tembalang Semarang)

SKRIPSISKRIPSISKRIPSISKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S.1) dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam

Oleh: IMROATUL KHASANAHIMROATUL KHASANAHIMROATUL KHASANAHIMROATUL KHASANAH

NIM: 043311189

FAKULTAS TARBIYAHFAKULTAS TARBIYAHFAKULTAS TARBIYAHFAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGOINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGOINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGOINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANGSEMARANGSEMARANGSEMARANG 2020202011111111

Page 2: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka
Page 3: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka
Page 4: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka
Page 5: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

PERSEMBAHANPERSEMBAHANPERSEMBAHANPERSEMBAHAN

Dengan segenap katulusan hati, ku persembahkan setiap

hamparan-hamparan kalimat dalam skripsi ini untuk orang-orang

terbaik yang selalu ada untukku.

1. Bapak Bedjo Ikhsan, Ma’e Suparmi, terimakasih sedalam-

dalamnya karena atas do’a, kasih sayang, dukungan dan

kesabaran yang selama ini telah diberikan kepada anak

mbontotmu ini, yang jelas tidak akan pernah mampu

membalas semua yang pernah diberikan. ku sadari tanpa

kasih sayang yang selama ini kalian berikan, tak kan pernah

mungkin aku mencapai kehidupan seperti sekarang.

Terimakasih sedalam-dalamnya atas bekal hidup yang telah

kalian berkan kepada ku ini. Mungkin hanya kebanggan kecil

ini yang bisa aku persembahkan.

2. Buah hatiku Wayang (Rono Wahyu Wayang Muhammad)

dan Suamiku tercinta Mas Ulil (Fais Urhanul Hilal), tanpa

dukungan dan cinta kalian, tak akan pernah aku bisa melalui

satu dari sebuah langkah menuju kebahagiaan. Hanya dengan

sebuah karya mahal ini kasih dan sayang ku akan selalu ku

persembahkan untuk kebahagiaan bersama kalian di masa

yang akan datang. Hanya aku bukanlah seperti apa-apa tanpa

cinta dan kasih sayang Tuhan yang terniscayakan pada setiap

diri hambaNya.

Page 6: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

3. Bapak Rahmat Amin dan Ibu Mas’udah, orang tua yang

menerima saya sebagai anak perempuan pertama dalam

keluarganya. Tanpa do’a dan dukungan yang diberikan

kepada ku, aku tak kan pernah bisa menyelesaikan karya

sederhana ini. Tak akan pernah aku bisa membalas semua apa

yang telah bapak ibu berikan pada ku. Karya sederhana ini

tulus dan sejenis dengan niat hati ku untuk mengabdi.

4. Mbak Nur Isnaini , Mba Nurul Mas’udah, Mba Siti

Mufrodah, Mas Amin, Mas Nur dan Mas Syafi’i, keponakan-

keponakan tercinta (Ainikke, Fais, dan Nafi’) yang selalu,

mensuport, menyayangi, mendoakan untuk kebahagiaan dan

kesuksesanku yang tiada henti, terimakasih, ku sadar ku tak

akan bisa membalasnya karena tak ada yang sepadan dengan

apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan

mereka yang tiada henti.

5. Khusus buat adik ku Umam Hayyin Ajib dan Abit Juan

Ma’ruf, setidaknya karya sederhana ini dapat menjadi

motivasi dan penyemangat bagi masa depan pendidikan

kalian. Karena salah satu motivasi terselesaikannya karya

sederhana ini adalah atas dukungan yang selalu kalian

persembahkan untuk ku.

Page 7: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

ABSTRAKABSTRAKABSTRAKABSTRAK

Judul : Strategi Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa (Studi Kasus di Mts Taqwal Ilah Tungu Meteseh Tembalang Semarang)

Penulis : Imroatul Khasanah NIM : 043311189 Skripsi ini dilatarbelakangi oleh sejauh manakah Kepala Madrasah

Tsanawiyah Taqwal Ilah mampu menampilkan kepemimpinan yang baik sehingga berpengaruh langsung terhadap kinerja sekolah, yakni iklim kehidupan sekolah, etos belajar, semangat kerja guru, dan prestasi belajar siswa. di MTs Taqwal Ilah adalah berbagai usaha yang dilakukan Kepala Sekolah untuk menumbuhkan kepercayaan diri kepada anak, mengembangkan cara belajar dan menumbuhkan tujuan belajar di lingkungan sekolah. Hal itu merupakan kunci sukses bagi anak didik untuk meraih prestasi yang membanggakan dan juga membimbing untuk meraih apa yang dicita-citakan. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan : 1) Bagaimana model kepemimpinan kepala madrasah dalam membentuk lingkungan sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa? 2) Bagaimana model kepemimpinan kepala madrasah dalam merancang instrument sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa? 3) Bagaimana model kepemimpinan kepala madrasah terhadap kondisi fisiologis sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa? 4) Bagaimana model kepemimpinan kepala madrasah terhadap kondisi pskiologis sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa?

Permasalahan tersebut dibahas kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, tes dan dokumentasi, setelah data terkumpul lalu dianalisis dengan menggunakan analisis data yang terdiri dari tahapan pengumpulan data, reduksi data, display data dan penyajian data, data yang yang terkumpul semata-mata bersifat deskriptif dimana analisis datanya dilakukan secara induktif.

Kajian ini menunjukkan bahwa : 1) Model kepemimpinan kepala madrasah dalam membentuk linkungan sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu lebih dengan cara kekeluargaan. Yang berdampak pada terciptanya suasana harmonis antara atasan dan bawahan, terciptanya nuansa alam demokratis karena hubungan yang harmonis dan bersifat kekeluargaan tersebut, kedekatan kepala madrasah dengan semua personil madrasah yang membuktikan bahwa kepala madrasah adalah figur yang dicintai dan dihormati, serta kerjasama (team work) yang solid. 2) Model kepemimpinan kepala madrasah dalam merancang instrument sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu pada kurikulum sistem desentralisasi menjadi pilihan dan diterapkan dalam struktur keorganisasian, melakukan respon terutama menangkap informasi dari berbagai pihak tentang kurikulum diantaranya pencarian berbagai sumber, baik secara struktural maupun internal sekoalah (madrasah), melakukan pemberdayaan para guru, baik dalam pendidikan

Page 8: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

(menyelesaikan Sarjana). Tentang sarana dan fasilitas kepala madrasah selalu mengutamakan kerjasama dalam mencapai tujuan, namun juga menggarisbawahi dua hal yakni “efektif dan efisien” dalam pengadaan maupun pengembangan sarana dan fasilitas, yang dicanangkan bersama dengan para anggota, stakeholder, dan juga masyarakat. Pada guru model demokratis dan sesekali bersifat otoriter dijalankan dengan menggunakan teknik individu dan teknik kelompok, mewajibkan setiap guru untuk dapat menggunakan media IT (information technology ), memberikan reward bagi setiap kinerja guru dengan kenaikan pangkat dengan maksud dan tujuan supaya dengan prestasi guru tersebut menjadi lebih giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau mempertinggi kinerjanya, begitu juga sebaliknya menghambat kenaikan pangkat nya jika kinerja yang dilakukan tidak baik, salah satu tolak ukurnya adalah nilai KKM, melakukan pengawasan dan pengendalian tenaga kependidikan untuk meningkatkan kualitas tenaga kependidikan. 3) Model kepemimpinan kepala madrasah terhadap kondisi fisiologis sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa adalah selalu mengedepankan sikap demokratis dengan cara memerintahkan kepada para guru untuk memberikan perhatian kepada siswa yang mengalami ganguan-gangguan dengan bijaksana, menganjurkan kepada orang tua murid untuk membekali anak-anaknya dengan makanan yang di olah sendiri, memberlakukan sistem saring, yang mana setiap makanan, minuman maupun jajanan yang dijual dilingkungan sekolah harus memenuhi standar yang telah ditentukan oleh sekolah, tidak semua jenis makanan maupun jajanan dapat diperjual belikan disekolah, melakukan kerjasama dengan pemerintah untuk memperoleh bantuan bantuan secara rutin (periodik) dari dinas-dinas kesehatan setempat. 4) Model kepemimpinan kepala madrasah yang demokratis terhadap kondisi psikologis siswa dalam upaya peningkatan prestasi belajar, dengan cara memerintahkan kepada para guru untuk memberikan perhatian lebih kepada siswa yang mengalami ganguan-gangguan tertentu selain melakukan kerjasama sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menghadapi berbagai kondisi psikologis siswa dan bagaimana cara menanganinya.

Page 9: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

TRANSLITERASITRANSLITERASITRANSLITERASITRANSLITERASI Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158/1987 dan No.0543 b/u/1987 tertanggal 10 September 1987 yang ditanda tangani pada tanggal 22 Januari 1988. I. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan Alif ا

ba’ b Be ب

ta’ t Te ت

s\a’ s\ s (dengan titik di atas) ث

jim j Je ج

h}ã’ h} ha (dengan titik di bawah) ح

Khã kh ka dan ha خ

Dal d De د

z\al zet (dengan titik di atas) ذ

ra’ r Er ر

z\ z Zet ز

Sin s Es س

Syin sy es dan ye ش

s}ãd s} es (dengan titik di bawah) ص

d}ad d} de (dengan titik di bawah) ض

t}a t} te (dengan titik di bawah) ط

z}a z} zet (dengan titik di bawah) ظ

ain ‘ koma terbalik (di atas)‘ ع

Gain g Ge غ

Fa f Ef ف

Qaf q Qi ق

Kaf k Ka ك

Lãm l El ل

Min m Em م

Nun n En ن

Wau w We و

� ha’ h Ha

Hamzah Apostrop ء

ya y Ye يII. Konsonan Rangkap

Konsonan rangkap yang disebabkan oleh syaddah ditulis rangkap. Contoh:

Page 10: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

nazzala = �ل!"# = bihinna

III. Vokal Pendek Fathah ( ) ditulis a, kasrah ( ) ditulis i, dan dammah ( ‘_ ) ditulis u.

IV. Vokal Panjang Bunyi a panjang ditulis ã, bunyi i panjang ditulis î, dan bunyi u

panjang ditulis ũ, masing-masing dengan tanda penghubung ( - ) di atasnya. Contoh: 1. Fathah + alif ditulis ã. $% ditulis falã. 2. Kasrah + ya’ mati ditulis î. &'()* ditulis tafs}îl. 3. Dammah + wawu mati ditulis ũ. ا,+ل ditulis us}ũl.

V. Fokal Rangkap VI. Fathah + ya’ mati ditulis ai. -.'ه�ا0 ditulis az-Zuhayli.

1. Fathah + wawu ditulis au. 10ا20و ditulis ad-daulah. VII. Ta’ marbut}ah di akhir kata

1. Bila dimatikan ditulis ha. Kata ini tidak diperlakukan terhadap kata Arab yang sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia seperti salat, zakat dan sebagainya kecuali bila dikehendaki kata aslinya.

2. Bila disambung dengan kata lain (frase), ditulis t. Contoh: 2"34502ا16 ا# ditulis Bidayah al-Mujtahid.

VIII. Hamzah 1. Bila terletak di awal kata, maka ditulis berdasarkan bunyi vokal yang

mengiringinya . Seperti ان ditulis inna. 2. Bila terletak di akhir kata, maka ditulis dengan lambang apostrof ( ‘ ).

Seperti 7-ء ditulis syai’un. 3. Bila terletak di tengah kata setelah vokal hidup, maka ditulis sesuai

dengan bunyi vokalnya. Seperti 89:#ر ditulis rabã’ib. 4. Bila terletak di tengah kata dan dimatikan, maka ditulis dengan

lambang apostrof ( ‘ ). Seperti ون;<=* ditulis ta’khuz\ũna. IX. Kata Sandang alif + lam

1. Bila diikuti huruf qamariyyah ditulis al. ة?@A0ا ditulis al-Baqarah. 2. Bila diikuti huruf syamsiyyah, huruf l diganti dengan huruf syamsiyyah

yang bersangkutan. ء:BC0ا ditulis an-Nisã’. X. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat

Dapat ditulis menurut bunyi atau pengucapannya dan menurut penulisannya.

ا0(?وض ذوى ditulis z\awil furũd} atau z\awi al-furũd}. ا1CB0 اه& ditulis ahlussunnah atau ahlu as-sunnah.

Dalam tesis ini dipergunakan cara pertama.

Page 11: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tetap terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya serta orang-orang mukmin yang senantiasa mengikutinya.

Dengan kerendahan hati dan kesadaran penuh, peneliti sampaikan bahwa skripsi ini tidak akan mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu. Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada:

1. Dr. Suja’i, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, beserta staf yang telah memberikan pengarahan dan pelayanan dengan baik

2. Drs. Jasuri, M.Si, selaku pembimbing I, dan Dr. Mustofa, M.Ag, selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini

3. Bapak Rofiur Rutab, M.Si selaku Kepala MTs Taqwal Ilah Tungu Meteseh Tembalang Semarang yang telah memberikan izin dan memberikan bantuan dalam penelitian.

4. Segenap Civitas Akademik IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan bimbingan kepada penulis untuk meningkatkan ilmu.

5. Semua karib kerabat yang telah memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

Kepada semuanya, peneliti mengucapkan terima kasih disertai do’a semoga budi baiknya diterima oleh Allah SWT, dan mendapatkan balasan berlipat ganda dari Allah SWT.

Kemudian penyusun mengakui kekurangan dan keterbatasan kemampuan dalam menyusun skripsi ini, maka diharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif, evaluatif dari semua pihak guna kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya semoga dapat bermanfaat bagi diri peneliti khususnya.

Semarang, 6 Juni 2011 Penulis

Page 12: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

DAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING.................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ..................................................................................... vii

TRANSLITERASI ............................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .......................................................................................... xi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

BAB IBAB IBAB IBAB I PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Alasan Pemilihan Judul ........................................................... 3

C. Penegasan Istilah .................................................................... 3

D. Rumusan Masalah .................................................................. 4

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 4

F. Kajian Pustaka ....................................................................... 5

G. Metode Penelitian ................................................................... 7

BAB II BAB II BAB II BAB II STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH

A. Kepemimpinan Kepala Madrasah .......................................... 13

1. Pengertian Kepemimpinan Kepala Madrasah ........................... 13

2. Tipologi Kepemimpinan Kepala Madrasah ............................... 16

3. Fungsi Kepemimpinan Kepala Madrasah .................................. 22

4. Tugas Kepemimpinan Kepala Madrasah ................................... 24

5. Strateg-strategi dalam Kepemimpinan Kepala Madrasah......... 28

B. Prestasi Belajar Siswa ............................................................ 29

1. Pengertian Prestasi Belajar ....................................................... 29

2. Tingkat Prestasi Belajar ............................................................ 32

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa ..... 33

Page 13: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

C. Strategi Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa ............................................................ 36

BAB IIIBAB IIIBAB IIIBAB III TRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM TRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM TRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM TRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM

MEMEMEMENINGKATKAN PRESTASININGKATKAN PRESTASININGKATKAN PRESTASININGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWABELAJAR SISWABELAJAR SISWABELAJAR SISWA

A. Gambaran Umum MTs Taqwal Ilah ...................................... 41

B. Kepemimpinan Kepala Madrasah di MTs Taqwal Ilah ......... 50

C. Strategi Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa ............................................................. 54

D. Problematika yang Dihadapi Kepala Madrasah dalam

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa di MTs Taqwal Ilah

Tunggu Meteseh Tembalang Semarang ................................. 58

BAB IVBAB IVBAB IVBAB IV STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH

DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

(Studi Kasus Di MTs Taqwal Ilah Tungu Meteseh Tembalang (Studi Kasus Di MTs Taqwal Ilah Tungu Meteseh Tembalang (Studi Kasus Di MTs Taqwal Ilah Tungu Meteseh Tembalang (Studi Kasus Di MTs Taqwal Ilah Tungu Meteseh Tembalang

SemarangSemarangSemarangSemarang))))

A. Strategi Kepemimpinan Kepala Madrasah di

MTs Taqwal Ilah ..................................................................... 60

B. Implikasi Strategi Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa .................................... 64

C. Analisis Solusi Problematika yang Dihadapi Kepala Madrasah

Sebagai Supervisor bagi Peningkatan Mutu Guru PAI di MTs

Taqwal Ilah ............................................................................. 69

BAB VBAB VBAB VBAB V PENUTUPPENUTUPPENUTUPPENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 72

B. Saran ....................................................................................... 73

C. Penutup ................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

Page 14: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

BABBABBABBAB IIII

PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN

AAAA.... Latar Belakang Latar Belakang Latar Belakang Latar Belakang

Kepala sekolah adalah seorang yang mampu berperan sebagai figur dan

mediator, bagi perkembangan masyarakat dan sekitarnya. Sedikitnya harus

mampu berfungsi sebagai educator, manager, administrator, supervisor, leader,

innovator, dan motivator.1

Pidarto (1988) mengemukakan tiga macam keterampilan yang harus

dimiliki oleh kepala sekolah untuk menyelesaikan kepemimpinannya

sebagaimana dikutip oleh E. Mulyasa bahwa keterampilan untuk memahami dan

mengoperasikan organisasi, keterampilan manusiawi, yaitu keterampilan untuk

kerjasama, memotivasi, dan memimpin serta keterampilan teknik, ialah

keterampilan dalam menggunakan pengetahuan, metode, teknik, serta

perlengkapan untuk menyelesaikan tugas tertentu.2

Sebagai seorang yang menjadi panutan di lingkungan pendidikan, maka

Kepala Sekolah harus bisa menunjukkan sikap yang bijaksana dengan tidak

semena-mena terhadap bawahannya. Dalam Al-Qur’an Surat Asy Syu’araa’ ayat

215 Allah berfirman:

. ���� ا��� �� ا����� ��� �� �� وا���

Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu

orang-orang yang beriman.3

Dalam hal ini sejauh manakah Kepala Madrasah Tsanawiyah Taqwal Ilah

mampu menampilkan kepemimpinan yang baik sehingga berpengaruh langsung

terhadap kinerja sekolah, yakni iklim kehidupan sekolah, etos belajar, semangat

kerja guru, dan prestasi belajar siswa.

1 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Prefosional dalam Konteks Menyukseskan MBS dan

KBK, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), hlm. 98. 2 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm.

126. 3 Imam Nawawi, Terjemah Riyadhus Shalihin, (Jakarta: Pustaka Amani, 1999), hlm. 603.

Page 15: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

Karena memang pada hakekatnya kepala madrasah merupakan guru yang

mendapatkan tugas tambahan dan diberikan kesempatan untuk mengelola suatu

lembaga pendidikan. Jadi kedudukan kepala madrasah dan guru sebagai tenaga

kependidikan adalah sama yaitu bagaimana upaya untuk meningkatkan prestasi

siswa dalam pendidikan.

Salah satu upaya yang dilakukan kepala madrasah dalam meningkatkan

kinerja tenaga kependidikan adalah dengan mengikutsertakan para guru dalam

penataran-penataran, lokakarya, inservice training atau yang lainnya, yang mana

berfungsi untuk menambah wawasan bagi guru dan juga memberikan kesempatan

kepada guru untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, yang nantinya

bermanfaat pada peningkatan pengajaran yang profesional.

Banyak faktor yang mendukung untuk tercapainya prestasi siswa, yaitu

faktor internal siswa misalnya termasuk juga aspek psikologi yang dapat

mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan hasil pembelajaran siswa.

Namun, diantara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang

lebih esensial itu adalah tingkat kecerdasan/inteligensi siswa, sikap, bakat, minat,

dan motivasi.4

Hal lain yang harus diperhatikan dalam meningkatkan prestasi siswa di

MTs Taqwal Ilah adalah berbagai usaha yang dilakukan kepala madrasah untuk

menumbuhkan kepercayaan diri kepada siswa, mengembangkan cara belajar dan

menumbuhkan tujuan belajar di lingkungan madrasah. Hal itu merupakan kunci

sukses bagi siswa untuk meraih prestasi yang membanggakan dan juga

membimbing untuk meraih apa yang dicita-citakan.

Oleh sebab itu penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang model

kepemimpinan apa saja yang diterapkan kepala madrasah dalam meningkatkan

prestasi belajar siswa serta memberikan kejelasan tentang bagaimana model

kepemimpinan yang diterapkan terhadap faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap prestasi belajar siswa di MTs Taqwal Ilah Tungu Meteseh Tembalang.

4 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya Offset, 2002), hlm. 133.

Page 16: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

BBBB.... Rumusan Masalah Rumusan Masalah Rumusan Masalah Rumusan Masalah

Melihat latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka dapat

dirumusan beberapa permasalahan, antara lain:

1. Bagaimana model kepemimpinan kepala madrasah dalam membentuk

lingkungan sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

2. Bagaimana model kepemimpinan kepala madrasah dalam merancang

instrument sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

3. Bagaimana model kepemimpinan kepala madrasah terhadap kondisi fisiologis

sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

4. Bagaimana model kepemimpinan kepala madrasah terhadap kondisi pskiologis

sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

CCCC.... TujuanTujuanTujuanTujuan dadadadan Manfaat Penelitiann Manfaat Penelitiann Manfaat Penelitiann Manfaat Penelitian

Berpijak dari rumusan masalah yang telah penulis tentukan, maka tujuan

dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana model kepemimpinan Kepala Madrasah dalam

membentuk lingkungan sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa di

MTs Taqwal Ilah?

2. Untuk mengetahui bagaimana model kepemimpinan kepala madrsah dalam

merancang instrument sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa di

MTs Taqwal Ilah?

3. Untuk mengetahui bagaimana model kepemimpinan kepala madrasah terhadap

kondisi fisiologis sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di

MTs Taqwal Ilah?

4. Untuk mengetahui bagaimana model kepemimpinan kepala madrasah terhadap

kondisi psikologis sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

Apabila penelitian yang dilakukan oleh penulis sesuai dengan apa yang

direncanakan, maka dapat berguna:

1. Untuk memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dan pengalaman kepada

MTs Taqwal Ilah Tungu Meteseh Tembalang.

Page 17: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

2. Memberikan kontribusi kepada MTs Taqwal Ilah Tungu Meteseh Tembalang

sebagai cermin dari apa yang telah dilakukan oleh Kepala Madrasah dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa.

3. Untuk menambah wawasan keilmuan bagi penulis khususnya dan untuk

masyarakat pada umumnya.

Page 18: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

BAB IIBAB IIBAB IIBAB II

LANDASAN TEORILANDASAN TEORILANDASAN TEORILANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka Kajian Pustaka Kajian Pustaka Kajian Pustaka

Setelah penulis mengadakan pengamatan, ternyata ada skripsi yang

berhubungan dengan skripsi penulis, antara lain:

1. Penelitian Nur Rokhmat NIM 3101179 berjudul Peranan Kepemimpinan

Kepala Sekolah dalam Peningkatan Profesionalisme Guru PAI DI SMP N 18

Semarang Tahun Ajaran 2005/2006 dalamnya diterangkan 1) Kepala sekolah

dan guru merupakan sebagian dari sumber daya manusia yang terdapat pada

SMPN 18 Semarang. Ditinjau dari segi latar belakang pendidikan, sebagian

besar dari tenaga pengajar (guru) di SMPN 18 Semarang hampir seluruhnya

adalah lulusan sarjana (S1) dan ada beberapa lulusan D1, D2 dan D3. Sehingga

dengan demikian bisa dikatakan bahwa hal ini adalah cukup standar dalam

segi kualitas tenaga pengajarnya, terlebih guru PAI. 2) Kepemimpinan kepala

sekolah di SMPN 18 telah berjalan dengan baik, dalam artian kepemimpinan

dijalankan dengan gaya demokratis, kooperatif, partisipatif dan delegatif tidak

memaksa atau otoriter. Karena kepala sekolah SMPN 18 dilihat selalu

mengajak guru bahkan karyawan dalam mengambil keputusan suatu masalah

(problem solving). 3) Guru pendidikan agama islam di SMPN 18 Semarang

sudah tergolong guru PAI yang profesional. Karena mereka sudah menguasai

landasan kependidikan, menguasai bahan pengajaran agama Islam, menyusun

program pengajaran agama Islam, melaksanakan program pengajaran agama

Islam, melaksanakan penilaian hasil proses belajar mengajar mata pelajaran

pendidikan agama Islam dan melaksanakan program bimbingan pendidikan

agama Islam. Rata-rata guru pendidikan agama Islam dalam melaksanakan

seluruh tugas dan fungsinya sebagai guru pendidikan agama Islam berjalan

dengan baik. 4) Peranan kepemimpinan kepala sekolah di SMP N 18

Semarang dalam peningkatan profesionalisme guru PAI sudah menunjukkan

Page 19: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

hasil yang efektif. Keefektifan tersebut dapat dilihat dari peranan

kepemimpinan kepala sekolah dalam melaksanakan perannya secara penuh

terhadap guru pendidikan agama Islam pada khususnya, sepert, memberikan

kesejahteraan terhadap guru, melakukan kontrol dan memberikan arahan serta

bimbingan terhadap guru pendidikan agama Islam. 5) Tipe atau model

kepemimpinan demokratis memang dipandang tipe atau model kepemimpinan

yang paling baik dan efektif. Namun berbeda dengan referensi yang pernah

dijumpai, menurut hemat peneliti tipe kepemimpinan demokratis tidak

selamanya menjamin kepemimpinan seseorang. Dalam hal ini, kepemimpinan

kepala sekolah di SMPN 18 Semarang, memandang situasi dan kondisi, maka

bisa saja tipe kepemimpinan lain harus digalakkan oleh seorang kepala

sekolah. Misalnya, Tatkala kepala sekolah melihat guru yang malas, maka tak

ada salahnya kalau ia menegur, disinilah kemudian tipe kepemimpinan otoriter

berjalan. Ketika semua bawahan (guru maupun karyawan) sudah pandai,

cerdas dan ahli, memungkinkan untuk bekerja sendiri. Kepala sekolah boleh

menerapkan tipe kepemimpinan bebas (laissez faire), artinya diperbolehkan

untuk membiarkan bawahan bekerja sendiri. Dengan melihat betapa semua

tipe kepemimpinan memang sangat diperlukan bagi seorang pemimpin, maka

tidak hanya kepemimpinan demokratis saja yang harus diterapkan dalam

kepemimpinan seseorang. Tipe-tipe tersebut saling berputar membentuk

lingkaran, artinya tergantung keadaan dan kebutuhan tipe mana yang lebih

cocok untuk diterapkan pada saat itu.

2. Penelitian Wahdan Ikhtiari Abdillah (319878), berjudul “Peranan Kepala

Sekolah Sebagai Administrator Mata Pelajaran PAI di SLTP N Kretek 1

Wonosobo”, dengan hasil studinya menunjukkan bahwa Kepala Sekolah

sebagai administrator memegang kunci bagi perbaikan dan kemajuan sekolah,

ia harus mampu memimpin dan menjalankan peranannya agar segala kegiatan

terkendali dan terarah dalam usaha inovasi dan mencoba ide-ide baru dan

praktek-praktek baru dalam bentuk manajemen kelas yang lebih efektif dan

efisien. Dalam skripsi Wahdan Ikhtiari Abdillah ini hanya menyinggung arti

Page 20: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

pentingnya kepala sekolah sebagai administrator, maka tidak ada kesamaan

dengan pembahasan kepemimpinan kepala sekolah dalam peningkatan

profesionalisme guru.

3. Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Muti’ah NIM 3199196 berjudul

Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Studi di SMU Muhammadiah 1

Simo Boyolali. Yang didalamnya berisi Pelaksanaan Manajemen Berbasis

Sekolah (MBS) di SMU Muhammadiyah 1 Simo Boyolali adalah termasuk

dalam kriteria sekolah dengan kemampuan sedang. Dengan ciri bahwa kepala

sekolah, guru, partisipasi masyarakat, pendapatan daerah, dan orang tua, serta

anggaran sekolah masuk dalam kategori sekolah dengan kemampuan

manajemen. Sedang Kendala dari Manajemen Berbasis Sekolah di SMU

Muhammadiyah 1 Simo adalah, sebagai berikut: 1) Kurangnya partisipasi

masyarakat, termasuk dukungan dana. 2) Kepala sekolah dan guru perlu

ditingkatkan kompetensinya. 3) Pendapatan daerah dan orang tua perlu

ditingkatkan lagi. Penunjang dari pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah,

antara lain 1) Adanya sarana dan prasarana yang memadai untuk

terlaksananya. 2) Manajemen berbasis sekolah. 3) Adanya ekstra kurikuler di

sekolah yang bertujuan untuk peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan

di SMU Muhammadiyah 1 Simo Boyolali. 4) Adanya kegiatan-kegiatan yang

melibatkan masyarakat atau tokoh masyarakat dan di bentuknya komite

sekolah. 5) Kerjasama dengan lembaga lain yaitu kursus komputer dengan

Gamma Com untuk memajukan mutu sekolah dalam bidang non Islam.

Letak perbedaan skripsi yang penulis buat dengan skripsi yang ada

diatas adalah terletak pada sosok Kepala Sekolah yang profesional yang

mampu mengelola pendidikan dengan baik, dan upaya apa saja yang telah

dilakukan oleh Kepala Sekolah tersebut dalam meningkatkan prestasi siswa

serta hasil yang diperoleh siswa MTs Taqwal Ilah Tungu Meteseh Tembalang.

B. Kerangka TeoritikKerangka TeoritikKerangka TeoritikKerangka Teoritik

1. Kepemimpinan Kepala Madrasah

a. Pengertian Kepemimpinan Kepala Madrasah

Page 21: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

Kepemimpinan secara bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

berasal dari kata dasar ”pimpin” dengan mendapat awalan menjadi

“memimpin” maka diartikan menuntun, menunjukkan jalan dan membimbing

dalam perkataan ini dapat disamakan pengertiannya dengan mengetahui,

mengepalai, memandu dan melatih dalam arti mendidik dan mengajari supaya

dapat mengerjakan sendiri.5

Kepemimpinan secara umum diartikan sebagai kemampuan dan

kesiapan yang dimiliki seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong,

mengajak, menuntut, mengarahkan dan kalau perlu memaksa orang lain agar

ia menerima pengaruh itu selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu

pencapaian suatu maksud atau tujuan tertentu.6 Ini berarti dalam

kepemimpinan terdapat proses saling mempengaruhi dalam bentuk

memberikan dukungan (motivasi) yang lebih persuasif, dan bisa juga

mempressur anggotanya agar mau melaksanakan apa yang dikehendaki.

Ngalim Poerwanto mendefinisikan kepemimpinan adalah tindakan atau

perbuatan diantara perorangan dan kelompok yang menyebabkan seseorang

atau kelompok maju ke arah tujuan tertentu.7 Konsep yang lain juga

dipaparkan oleh Daan Sugandha bahwa kepemimpinan merupakan proses

mempengaruhi kegiatan kelompok yang terorganisasakan dalam usaha

menentukan tujuan dan mencapainya (the process of influencing the activities

of an organized group in its efforts towards goal setting and l achievement).8

Sedangkan Kepala Madrasah merupakan motor penggerak, penentu arah

kebijakan madrasah yang akan menentukan bagaimana tujuan-tujuan dan

pendidikan pada umumnya direalisasikan.9 Dalam hal ini ia memegang

5 WJS. Poerwadarumita, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990),

hlm. 684. 6 Hendyat Soetopo dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan,

(Jakarta: Bina Aksara, 1988), hlm. 1. 7 Ngalim Purwanto, dkk, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Mutiara Sumber Widya,

1983), hlm. 33. 8 Daan Sugandha, Kepemimpinan di dalam Administrasi, (Bandung: CV Sinar Baru,

1981), hlm. 62. 9 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Madrasah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003),

hlm. 126.

Page 22: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

peranan terpenting, yakni sebagai penanggung jawab semua kegiatan yang

terdapat dalam madrasah. Mulai dari relokasi kepegawaian sampai hal yang

terkecil, seperti penyiapan syllabus dalam proses belajar-mengajar.

Di lingkungan lembaga pendidikan Islam, kepemimpinan kepala

madrasah dibutuhkan dalam upaya efektifitas dan efisiensi potensi maupun

sumber daya madrasah. Dengan berbagai gaya, metode, dan prosedur yang

berbeda-beda, para pemimpin pendidikan dapat mengaktualisasikannya dalam

wujud mengarahkan, membimbing dan mendorong para bawahannya agar

melakukan rencana dan program kerja menurut nilai-nilai islami.

Dalam satuan pendidikan, kepala madrasah menduduki dua jabatan

penting untuk bisa menjamin kelangsungan proses pendidikan sebagaimana

yang telah digariskan oleh peraturan perundang-undangan. Pertama, kepala

madrasah dalam pengelola pendidikan di madrasah secara keseluruhan. Kedua,

kepala madrasah adalah pemimpin formal di madrasahnya.10

Sebagai pengelola pendidikan, berarti kepala madrasah

bertanggungjawab terhadap keberhasilan penyelenggaraan kegiatan

pendidikan dengan cara melaksanakan administrasi madrasah dengan seluruh

substansinya. Di samping itu, kepala madrasah bertanggungjawab terhadap

kualitas sumber daya manusia yang ada agar mereka mampu menjalankan

tugas-tugas pendidikan.

Sebagai pengelola, kepala madrasah memiliki tugas untuk

mengembangkan kinerja para personal (terutama para guru) ke arah

profesionalisme yang diharapkan.11

Sebagai pemimpin formal, kepala madrasah bertanggungjawab atas

tercapainya tujuan pendidikan melalui upaya menggerakkan para bawahan ke

arah pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini

kepala madrasah berfungsi sebagai koordinator yang mampu memberikan

instruksi dan pengarahan serta mampu melaksanakan tugas-tugas yang

10 Moch. Idochi Anwar, Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2003), hlm. 86.

11. Moch. idochi Anwar, Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan, hlm. 87.

Page 23: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

menjadi tanggungjawabnya, dan ini menjadi bagian tidak terpisahkan dari

kepemimpinannya.

Sabda Nabi SAW:

���� ������� ا�� �� ل %�� ا, ر+* ا�(در& %� �$# �"!� ا�� . :

واءذى ��;يا�;ه �6789 ا�5�� و��ا� و#�20 2%�� ا, 1�23 ا, ر0(ل . ل

.ا6�8� !(م

“Hadits dari Ibnu Syaibah bin Abi Sa’ad bin Khuzaimah bin Hakim dari

Abu Dzar r.a. Sesungguhnya engkau orang lemah, sedangkan (pekerjaan)

itu suatu kepercayaan (amanah) itu suatu kehinaan dan penyesalan

kecuali barangsiapa yang mengambilnya dengan menjalankan haknya

dan menunaikan sesuatu (kewajiban) yang terdapat dalam amanat itu”.12

Dalam asbabul wurud hadits ini, Abu Dzar berkata: “aku meminta

kepada Rasulullah SAW, wahai Rasulullah apakah tiada engkau dapat

memberikan suatu pekerjaan (jabatan penting)? Beliau menjawab: “Hai Abu

Dzar, sesungguhnya engkau orang lemah, sedangkan (pekerjaan) itu suatu

pekerjaan (amanah), dan sesungguhnya pada hari kiamat karena menyia-

nyiakan amanah itu suatu kehinaan dan penyesalan kecuali barang siapa yang

mengambilnya dengan menjalankan haknya dan menunaikan suatu

(kewajiban) yang terdapat dalam amanah itu.13

b. Tipologi Kepemimpinan Kepala Madrasah

Tipologi kepemimpinan di atas merupakan cerminan dan refleksi

kepribadian serta karakter dari seorang pemimpin. Pada umumnya seorang

pemimpin termasuk kepala madrasah menerapkan sistem kombinasi dari

berbagai macam tipe. Dalam pelaksanaannya, tipe demokratislah yang ideal

untuk diterapkan di lembaga pendidikan Islam. Karena selain sesuai dengan

12 Imam Abi Hussein, Muslim Ibnu Khajjaj al-Qusyairy al-Naisabury, Shahih Muslim; di

Syarkhi al-Nawawi, (Beirut: Dar al- Kutub al- Umiyyah), tt, Juz. IX, hlm. 213. 13 Ibnu Hamzah al-Husaini al-Hanafi Ad Damsyiqi (Penerjemah M. Suwarta Wijaya,

Zazillah Salim, Asbabul Wurud 3; Latar Belakang Historis, Timbulnya Hadis-hadis Rasul), (Jakarta: Radar Jaya, Offset, 2002), hlm. 463.

Page 24: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

nilai-nilai islami juga terbukti dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi

kinerja kepala madrasah.

1) Tipe yang Otokratis

Pemimpin yang bergaya otokratis ini memegang kekuasaan mutlak.

Semua kebijaksanaan atau policy ditetapkan oleh pemimpin itu sendiri,

langkah-langkah aktifitas ditentukan oleh pemimpin satu persatu yang

dilakukan tanpa musyawarah dengan orang yang dipimpinnya. Tiap-tiap

policy dan tugas atau instruksi harus dipatuhi dengan seksama tanpa

diberikan kebebasan untuk mempertimbangkan kekurangan dan

kebaikannya. Dengan demikian orang yang dipimpin harus patuh dan setia.

Kehendak dan perintah adalah kehendak yang dipandang dari organisasi.14

Kepemimpinan yang bersifat otoriter muncul atas keyakinan

pemimpin bahwa fungsi dan perannya adalah memerintah, mengatur dan

mengawasi anggota kelompoknya. Pemimpin yang demikian ini merasa

bahwa statusnya berbeda dan lebih tinggi daripada kelompoknya. Oleh

karena itu ia menempatkan diri di luar dan di atas kelompoknya atau

"working a group". Keuntungan kepemimpinan yang otoriter ini ialah

bahwa disiplin dapat dikontrol dengn baik, dan semua pekerjaan dapat

berlangsung secara tertib dan teratur.15

Tetapi sebaliknya disitu terdapat banyak kelemahan yaitu antara lain,

segala wewenang dalam pengambilan keputusan di dominasi pemimpin

sehingga tidak memberikan ruang kepada bawahan untuk mengeluarkan

pendapat. Inilah yang menjadikan stagnasi suatu organisasi. Hubungannya

pun bersifat kaku dan formal, sehingga tidak terdapat ikatan emosional,

secara psikologis yang akrab antara atasan dan bawahan. Secara singkatnya

terjadi monopoli yang dilakukan pemimpin tanpa melihat anggota. Dan ini

berakibat bawahan tidak dapat mengembangkan potensi diri mereka secara

14 U. Husna Asmara, Pengantar Kepemimpinan Pendidikan, (Jakarta: Ghalia Indonesia,

1984), hlm. 35-36. 15 Soewadji Lazaruth, Kepala Madrasah dan Tanggung Jawabnya, (Yogyakarta: Penerbit

Kanisius, 1994), hlm. 63.

Page 25: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

maksimal karena selalu merasa dibatasi oleh kekuasaan dari atasan/

pimpinan.

2) Tipe yang Paternalistik

Seorang yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistik ialah

seorang yang:

a) Menganggap bawahan sebagai manusia yang tidak dewasa

b) Bersikap terlalu melindungi (over protective)

c) Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil

keputusan

d) Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil

inisiatif.

e) Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk

mengembangkan daya kreasi.

f) Sering bersikap maha tahu.16

Tipe ini hampir sama dengan tipe otokratis perbedaannya pada sikap

yang agak fleksibel dan skeptisme terhadap bawahan dalam melakukan

sesuatu sehingga diwajibkan dengan memberikan perlindungan yang

berlebihan.

3) Tipe yang Karismatik

Karismatik berarti bersifat karisma, sedang perkataan karisma

diartikan sebagai keadaan atau bakat yang dihubungkan dengan

kemampuan yang luar biasa.17 Dalam kepemimpinan seseorang digunakan

untuk membangkitkan kemajuan dan rasa kepercayaan dari masyarakat

terhadap dirinya atau atribut kepemimpinan yang didasarkan atas kuatnya

kepribadian individu.18

Kepemimpinan karismatik mengidentifikasikan daya tarik kualitas

kepribadian yang dimiliki oleh seseorang sebagai pribadi. Penampilan

16 Sondang P Siagian, Filsafat Administrasi, (Jakarta: PT Toko Gunung Agung, 1997),

hlm. 43. 17 WJS. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm. 391. 18 Hadari Nawawi, Kepemimpinan Menurut Islam.,(Yogyakarta: Gajahmada University

Press, 1993) hlm. 174.

Page 26: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

seseorang dianggap karismatik dapat diketahui dari ciri-ciri fisiknya,

misalnya tekun, berpandangan tajam, tegas, pemberani, supel, penuh

percaya diri, berpengaruh besar, semuanya menjelma dalam kata, ide dan

tindakan.19 Sementara sederet kepribadian lainnya yang merupakan sifat-

sifat karismatik misalnya, matanya yang bercahaya, suaranya yang kuat,

dagunya yang menonjol, atau tanda-tanda lainnya.20

Dari kepemimpinan tipe ini muncul kewibawaan dalam diri

pemimpin yang menimbulkan daya tarik tersendiri, dan membawa

pengaruh untuk bersikap patuh, tawadhu dan melaksanakan perintah-

perintah yang diberikan sang pemimpin kepada bawahan, jenis

kepemimpinan ini tidak bersifat selamanya (permanen), tetapi bersifat

sementara, apabila telah hilang kewibawaannya, bawahan pun mulai goyah

untuk tetap menaati pemimpin.

4) Tipe yang Laizes Faire

Pada kepemimpinan ini, pemimpin memberikan kebebasan yang

seluas-luasnya kepada setiap orang yang dipimpinnya. Mereka yang

mengambil keputusan-keputusan menetapkan prosedur dan aktivitas kerja.

Semua kebijaksanaan metode dan sebagainya menjadi hak sepenuhnya dari

orang yang dipimpin.21

Seluruh kegiatan tersebut berlangsung tanpa dorongan bimbingan,

dan pengarahan dari pimpinan. Pimpinan menganggap semua itu adalah hak

mereka. Ia seolah-olah berada di luar organisasi tersebut. Walaupun ia

turun tangan apabila diminta oleh staf atau orang yang dipimpin itu,

mereka bahkan boleh menerima atau menolaknya. Ini memberikan

penegasan bahwa secara tidak langsung, terjadi pelimpahan wewenang

dalam pengambilan kebijakan disini tidak mempunyai ketegasan dan

mengarah kepada kepemimpinan peran penting dalam organisasi. Apabila

tipe laizes faire di terapkan dalam organisasi kemungkinan besar keadaan

19 Hiroko Harikoshi, Kiai dan Perubahan Sosial, (Jakarta: P3M, 1987), hlm. 213. 20 Sukanto, Kepemimpinan Kiyai dalam Pesantren, (Jakarta: Pustaka, LP3ES, 1999), hlm.

25. 21 U. Husna Asmara, Pengantar Kepemimpinan Pendidikan., hlm 37.

Page 27: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

chaos (kekacauan serta carut marut) akan sering banyak terjadi, yang

disebabkan oleh kekuasaan terbesar dialihkan kepada bawahan. Sebagai

pimpinan atau atasan tidak mempunyai kekuatan apa-apa, hanya status

jabatan formal saja.

5) Tipe yang Demokratis

Pemimpin yang demokratis memiliki sifat-sifat:

a) Dalam mengarahkan bawahan bertitik tolak dari pendapat bahwa

manusia itu makhluk termulia di dunia.

b) Selalu berusaha untuk menyinkronkan kepentingan dan tujuan

organisasi dengan kepentingan dari tujuan pribadi bawahan.

c) Senang menerima saran, pendapat dan kritik dari bawahan.

d) Mengutamakan kerjasama dalam mencapai tujuan.

e) Memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada bawahan dan

membimbingnya.

f) Mengusahakan agar bawahan dapat lebih sukses daripada dirinya.

g) Selalu mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.22

Sebagaimana dalam Al Qur’an surat asy-Syura ayat 38 Allah

berfirman:

�(ا وا��;!�BC067# ا�D� ا)� 2 ة وأ.�Gه# ا�D�رى وأ)� #6��� رز.� ه# و���

M J٣٨ !8��(ن

Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya

dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan

musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari

rezki yang kami berikan kepada mereka. (QS. asy-Syura ayat 38).23

Dalam mengomentari ayat ini, Yusuf Ali menyebutkan bahwa

gagasan dalam ayat di atas adalah “musyawarah”. Inilah kata-kata kunci

dalam ayat ini. Ini pula yang menunjukkan cara ideal yang harus ditempuh

22 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, t.th), hlm. 52. 23 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, (Bandung: CV Penerbit

Diponegoro, 2000), hlm. 389.

Page 28: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

oleh seseorang dalam berbagai urusannya, sehingga, disuatu pihak kiranya

ia tidak menjadi terlalu egois, dan dipihak lain kiranya ia tidak dengan

mudah meninggalkan tanggung jawab yang dibebankan atas dirinya sebagai

pribadi yang perkembangannya diperhatikan Tuhan. Prinsip ini sepenuhnya

dilaksanakan oleh Nabi SAW dalam kehidupan beliau, baik pribadi maupun

umum, dan sepenuhnya diikuti oleh penguasa Islam masa awal.24 Selain

ayat ini yang menjelaskan tentang prinsip musyawarah dalam Islam, juga

terdapat dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 159.

��N ��ر �� � آP� و�( P�� #6� ا��2RSN T�2U V28�ا ا)WX�Y � �� ��)�

Z% N #6�% D�[C0وره# 6�# وا � %"N P�[ذا ا�\N D�* و إن� ا��2� %12 �(آ�

� J١٥٩M اC��(آWV9! ��27 ا��2

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu [ ]246 . Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS. Ali Imran 159).25 Diantara jenis kepemimpinan yang paling spesifik adalah

kepemimpinan pendidikan (educative leadership), karena kesuksesan

mendidik generasi, membina umat dan membangkitkannya terkait erat

dengan terpenuhinya kepemimpinan pendidikan yang benar. Krisis yang

mengepung umat kita saat ini tiada lain karena hilangnya murabbi

(pendidik) yang teladan atau pemimpin tarbawi. Sehingga diperlukan

seorang pemimpin yang dalam kinerjanya mampu memberdayakan serta

mengoptimalkan efektivitas dan efisiensi potensi lembaga pendidikan

Islam.

Para ulama berkonsensus bahwa inti efektivitas proses kepemimpinan

terletak pada wibawa (pengaruh) interaktif antara pemimpin dan

24 Syarifudin Jurdi, Pemikiran Poitik Islam Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 612.

25 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, hlm. 56.

Page 29: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

pengikutnya. Kepemimpinan yang sukses adalah yang mampu

mempengaruhi perilaku individu-individu, untuk menunaikan tugasnya

dalam rangka memberikan arahan dan petunjuk mewujudkan target

jama’ah (organisasi, lembaga pendidikan).26

Dari konsensus para ulama ini, dalam manajemen Islam muncul

konsep kepemimpinan efektif, yakni kepemimpinan yang mana sang

pemimpin menerjemahkan fungsinya dengan perilaku. Efektivitasnya

bukan karena seruan yang membuat telinga tuli, atau teriakan yang

memekakkan dan menggema dimana-mana, tetapi terletak pada perilaku

yang memperkaya pembicaraan, menerjemahkan tugas kepemimpinan

dalam suasana penuh kehati-hatian dan ketenangan. Selanjutnya,

pekerjaanpun semakin maju dan produktivitas pun meningkat, sehingga

target tercapai.27

c. Fungsi Kepemimpinan Kepala Madrasah

Kepala madrasah sebagai pemimpin seharusnya dalam praktek sehari-

hari selalu berusaha memperhatikan dan mempraktekkan delapan fungsi

kepemimpinan di dalam kehidupan madrasah.28

1) Dalam kehidupan sehari-hari kepala madrasah akan dihadapkan kepada

sikap para guru, staf dan para siswa yang mempunyai latar belakang

kehidupan yang berbeda-beda, kepentingan serta tingkat sosial budaya

yang berbeda, sehingga tidak mustahil terjadi konflik antar individu bahkan

antar kelompok. Dalam menghadapi hal semacam itu kepala madrasah

harus bertindak arif, bijaksana, adil, tidak ada pihak yang dikalahkan atau

dianakemaskan.

2) Sugesti atau saran sangat diperlukan oleh para bawahan dalam

melaksanakan tugas. Para guru dan staf dan siswa suatu madrasah

26 Jamal Madhi, Menjadi Pemimpin yang Efektif dan Berpengaruh Tinjauan Manajemen

Kepemimpinan Islam, (Bandung: PT. Syamil Cipta Media, 2001), hlm. 2. 27 Jamal Madhi, Menjadi Pemimpin yang Efektif dan Berpengaruh Tinjauan Manajemen

Kepemimpinan Islam., hlm. 3. 28Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Madrasah; Tinjauan Teoritik dan

Permasalahannya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001), hlm. 106.

Page 30: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

hendaknya selalu mendapatkan saran, anjuran dari kepala madrasah

sehingga dengan saran tersebut dalam memelihara bahkan meningkatkan

semangat, rela berkorban, rasa kebersamaan dalam melaksanakan tugas

masing-masing (suggesting).

3) Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi memerlukan dukungan dana,

sarana dan sebagainya. Demikian pula madrasah sebagai suatu organisasi

dalam rangka mencapai tujuan yang telah digariskan memerlukan berbagai

dukungan, kepala madrasah bertanggungjawab untuk memenuhi atau

menyediakan yang diperlukan oleh para guru, staf, dan siswa baik berupa

dana, peralatan, waktu, bahkan suasana yang mendukung. Tanpa adanya

dukungan yang disediakan oleh kepala madrasah, sumber daya manusia

yang ada tidak mungkin melaksanakan tugasnya dengan baik (supplying

objectives).

4) Kepala madrasah berperan sebagai katalisator dalam arti mampu

menimbulkan dan menggerakkan semangat para guru, staf dan siswa dalam

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Patah semangat, kekurangan

kepercayaan harus dapat dibangkitkan kembali oleh para kepada madrasah

(catalyzing).

5) Rasa aman merupakan salah satu kebutuhan setiap orang baik secara

individu maupun kelompok. Oleh sebab itu, seorang kepala madrasah

sebagai pemimpin harus dapat menciptakan rasa aman di dalam lingkungan

madrasah. Sehingga para guru, staf, dan siswa dalam melaksanakan

tugasnya merasa aman, bebas dari segala perasaan gelisah, kekhawatiran,

serta memperoleh jaminan keamanan dari kepala madrasah (providing

security).

6) Seorang kepala madrasah selaku pemimpin akan menjadi pusat perhatian,

artinya semua pandangan akan diarahkan ke kepala madrasah sebagai orang

yang mewakili kehidupan madrasah di mana dan dalam kesempatan

apapun. Oleh sebab itu, penampilan seorang kepala madrasah harus selalu

Page 31: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

dijaga integrasinya, selalu terpercaya, dihormati baik sikap, perilaku

maupun perbuatannya (representating).

7) Kepala madrasah pada hakekatnya adalah sumber semangat bagi para guru,

staf dan siswa. Oleh sebab itu, kepala madrasah harus selalu

membangkitkan semangat, percaya diri terhadap guru, staf, dan siswa.

Sehingga mereka menerima dan memahami tujuan madrasah secara

antusias, bekerja secara bertanggungjawab ke arah tercapainya tujuan

madrasah (inspiring).

Setiap orang dalam kehidupan organisasi baik secara pribadi maupun

kelompok, akan merasa bangga apabila kebutuhannya diperhatikan dan

dipenuhi. Untuk itu kepala madrasah diharapkan selalu dapat menghargai

apapun yang dihasilkan oleh mereka yang menjadi tanggungjawabnya.

Penghargaan dan pengakuan ini dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk,

seperti kenaikan pangkat, fasilitas, kesempatan, mengikuti pendidikan, dan

sebagainya (praising).

d. Tugas Kepemimpinan Kepala Madrasah

Dinas Pendidikan telah menetapkan bahwa kepala madrasah harus

melaksanakan pekerjaannya sebagai educator, manajer, administrator, dan

supervisor (EMAS). Dalam perkembangan selanjutnya, sesuai dengan

kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman. Kepala madrasah juga harus

mampu berperan sebagai leader, inovator, dan motivator di madrasahnya.

Dengan demikian dalam paradigma baru manajemen pendidikan, kepala

madrasah sedikitnya harus mampu berfungsi sebagai edukator, administrator,

supervisor, leader, inovator, dan motivator.29

1) Kepala Madrasah sebagai Edukator (Pendidik)

Dalam melakukan fungsinya sebagai edukator, kepala madrasah harus

memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme tenaga

kependidikan di madrasahnya. Menciptakan iklim yang kondusif,

29 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Madrasah Profesional dalam Koneks Menyukseskan MBS

dan KBK, (Bandung: Remaja RosdaKarya, 2003), hlm. 98.

Page 32: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

memberikan nasehat kepada warga madrasah memberikan dorongan kepada

seluruh tenaga kependidikan, serta melaksanakan model pembelajaran yang

menarik, seperti team teaching, moving class, dan mengadakan program

akselerasi (acceleration) bagi siswa di atas normal.30

Untuk membantu terlaksananya fungsi ini, kepada madrasah bisa

mengadakan pelatihan-pelatihan tenaga kependidikan, studi komparasi

antar madrasah, dan juga mengadakan kerjasama pihak-pihak yang terkait

dalam masalah ini.

2) Kepala Madrasah sebagai Manajer

Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai manajer, kepala

madrasah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan tenaga

kependidikan melalui kerjasama atau kooperatif, memberi kesempatan

kepada para tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya dan

mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai

kegiatan yang menunjang program madrasah. 31

3) Kepala Madrasah sebagai Administrator

Kepala madrasah sebagai administrator memiliki hubungan yang sangat

erat dengan berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang bersifat

pencatatan, penyusunan, dan pendokumenan seluruh program madrasah.

Secara spesifik, kepala madrasah harus memiliki kemampuan untuk

mengelola kurikulum mengelola administrasi siswa, mengelola administrasi

personalia, mengelola administrasi sarana dan prasarana, mengelola

administrasi kearsipan, dan mengelola administrasi keuangan. Kegiatan

tersebut perlu dilakukan secara efektif dan efisien agar dapat menunjang

produktifitas madrasah.32

30 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Madrasah Profesional dalam Koneks Menyukseskan MBS

dan KBK., hlm. 99. 31 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Madrasah Profesional dalam Koneks Menyukseskan MBS

dan KBK., hlm. 103. 32. E. Mulyasa, Menjadi Kepala Madrasah Profesional dalam Koneks Menyukseskan

MBS dan KBK, hlm. 107

Page 33: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

4) Kepala Madrasah sebagai Supervisor

Kepala madrasah sebagai supervisor satu-satunya orang yang dapat

membantu perkembangan anggota atau stafnya dalam usaha meningkatkan

mutu pendidikan di madrasah.

Adapun peranan dan tanggungjawab kepala madrasah, sebagai

berikut:

a) Membimbing guru agar dapat memahami lebih jelas terhadap masalah

atau persoalan atau kebutuhan siswa serta membantu guru

mengatasinya.

b) Membantu guru dalam mengantisipasi kesukaran guru dalam mengajar.

c) Memberikan bimbingan yang bijaksana terhadap guru dengan orientasi.

d) Membantu guru memperoleh kecakapan mengajar yang lebih baik

dengan menggunakan seluruh kemampuannya dalam melaksanakan

tujuannya.

e) Membina moral kelompok, menumbuhkan moral yang tinggi dalam

melaksanakan tugasnya.

f) Membantu guru mengerti makna alat untuk pelayanan.

g) Membantu guru memperkaya pengalaman mengajar sehingga suasana

pengajaran bisa mempermudah pemahaman siswa.

h) Memberikan pimpinan yang efektif dan demokratis.33

Kepala madrasah sebagai supervisor harus diwujudkan dalam

kemampuan menyusun, dan melaksanakan program supervisi pendidikan,

serta memanfaatkan hasilnya. Kemampuan menyusun program supervisi

pendidikan harus diwujudkan dalam penyusunan program supervisi kelas,

pengembangan program supervisi untuk kegiatan ekstrakulikuler,

pengembangan program supervisi perpustakaan, laboratorium, dan ujian.34

33 Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan.,

hlm. 55. 34 E. Mulyasa, E. Mulyasa, Menjadi Kepala Madrasah Profesional dalam Koneks

Menyukseskan MBS dan KBK., hlm. 112.

Page 34: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

Pada hakikatnya, kegiatan supervisi yang dilakukan kepala madrasah

adalah berupa pemberian bantuan dan pendampingan (ad vocation) kepada

anggotanya: yang dalam hal ini mereka yang terkait dalam aktivitas

pendidikan guru, siswa, staf karyawan, dan sebagainya. Ini bertujuan untuk

meningkatkan efektifitas dan efisiensi sumber daya madrasah, serta

optimalisasi mutu madrasah.

5) Kepala Madrasah sebagai Leader

Kemampuan yang harus diwujudkan kepala madrasah sebagai leader

dapat dianalisis dari kepribadian, pengetahuan terhadap tenaga

kependidikan, visi dan misi madrasah, kemampuan mengambil keputusan

dan kemampuan berkomunikasi.

Kepribadian kepala madrasah sebagai leader akan tercermin dalam

sifat-sifat (1) jujur (2) percaya diri (3) tanggungjawab (4) berani

mengambil resiko dan keputusan (5) berjiwa besar, (6) emosi yang stabil

(7) teladan.35

Dari analisa kepribadian tersebut dapat memberikan penjelasan

bahwa faktor kepribadian juga menentukan keberhasilan kepemimpinan

kepala madrasah dalam mengorganisir para anggotanya. Pribadi positif

yang dimiliki kepala madrasah akan memberikan efek positif pula,

sebaliknya juga apabila yang dimiliki adalah pribadi buruk, maka akan

berdampak negatif terhadap situasi dan kondisi madrasah.

6) Kepala Madrasah sebagai Inovator

Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai innovator,

kepala madrasah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin

hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru,

mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh

tenaga kependidikan di madrasah, dan mengembangkan model-model

pembelajaran yang inovatif.

35 E. Mulyasa, E. Mulyasa, Menjadi Kepala Madrasah Profesional dalam Koneks

Menyukseskan MBS dan KBK., hlm. 115.

Page 35: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

Kepala madrasah sebagai inovator akan tercermin dari cara-cara ia

melakukan pekerjaannya secara konstruktif, kreatif, delegatif, integratif,

rasional dan objektif, pragmatis, keteladanan, disiplin, serta adaptable dan

fleksibel.36

Kepala madrasah harus mempunyai gagasan-gagasan baru untuk

memperkaya khazanah pengetahuannya, yang diantaranya bermanfaat

untuk kemajuan madrasah, seperti penguasaan komputerisasi, mempunyai

kemampuan untuk berkomunikasi dengan pihak lain, selalu melakukan

eksperimen-eksperimen tentang penerapan sistem pendidikan.

7) Kepala Madrasah sebagai Motivator

Sebagai motivator, kepala madrasah harus memiliki strategi yang

tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam

melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan

melalui pengaturan lingkungan fisik, suasana kerja, disiplin, dorongan,

penghargaan secara efektif, dan penyediaan berbagai sumber belajar

melalui pengembangan Pusat Sumber Belajar (PSB).37

e. Strategi-Strategi dalam Kepemimpinan Kepala Madrasah

Dalam rangka melakukan perandan fungsinya sebagai manajer, kepala

madrasah harus memiliki strategi yang tepat untuk meberdayakan tenaga

kependidikan melalui kerjasama atau kooperatif, memberi kesempatan kepada

para tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya, dan mendorong

keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam bebagai kegiatan yang

menunjang program madrasah.

1) Memberdayakan Tenaga Kependidikan Melalui Kerjasama Atau

Kooperatif.

Dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan profesionalisme tenaga

kependidikan di madrasah, kepala madrasah harus mementingkan

36 E. Mulyasa, E. Mulyasa, Menjadi Kepala Madrasah Profesional dalam Koneks Menyukseskan MBS dan KBK., hlm. 118.

37 E. Mulyasa, E. Mulyasa, Menjadi Kepala Madrasah Profesional dalam Koneks

Menyukseskan MBS dan KBK, hlm. 103.

Page 36: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

kerjasama dengan tenaga kependidikan dan pihak lain yang terkait dalam

melaksanakan setiap kegiatan. Sebagai manajer kepala madrasah harus mau

dan mampu mendayagunakan seluruh sumber daya madrasah dalam rangka

mewujudkan visi, misi dan mencapai tujuan. Kepala madrasah harus

mampu bekerja melalui orang lain (wakil-waklinya), serta berusaha untuk

senantiasa mempertanggungjawabkan setiap tindakan. Kepala madrasah

harus mampu menghadapi berbagai persoalan di madrasah, berpikir secara

analitik dan konseptual, dan harus senantiasa berusaha untuk menjadi juru

penengah dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh para

tenaga kependidikan yang menjadi bawahannya, serta berusaha untuk

mengambil keputusan yang memuaskan bagi semua.

2) Memberi Kesempatan Kepada Tenaga Kependidikan untuk Meningkatkan

Profesinya.

Sebagai manajer kepala madrasah harus meningkatkan profesi secara

persuasif dan dari hati ke hati. Dalam hal ini kepala madrasah harus

bersikap demokratis dan memberikan kesempatan kepada seluruh tenaga

kependidikan untuk mengembangkan potensinya secara optimal. Misalnya

memberi kesempatan kepada bawahan untuk meningkatkan profesinya

melalui berbagai penataran dan lokakarya sesuai dengan bidangnya masing-

masing.

3) Mendorong Keterlibatan Seluruh Tenaga Kependidikan

Dimaksudkan bahwa kepala madrasah harus berusaha untuk mendorong

keterlibatan semua tenaga kependidikan dalam setiap kegiatan di madrasah

(partisipasi).38

2. Prestasi Belajar Siswa

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar. Menurut W.J.S.

Poerwadarminta, “Prestasi artinya hasil yang telah dicapai”.39

38 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Madrasah Profesional dalam Koneks Menyukseskan MBS

dan KBK., hlm. 103.

Page 37: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

Sedangkan oleh Tulus Tu’u “Prestasi diartikan hasil yang dicapai

seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu”.40

Dari pengertian diatas kata prestasi dapat penulis simpulkan bahwa

prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengerjakan tugas

atau kegiatan tertentu.

Sedangkan pengertian belajar para ahli pendidikan dalam memberikan

pengertian belajar amat bermacam-macam. Namun bukan berarti pendapat

mereka bertentangan satu dengan yang lain. Berikut ini penulis kemukakan

beberapa pengertian belajar menurut para ahli, antara lain:

1) Menurut Syaiful Bahri Djamarah, “belajar pada intinya adalah perubahan

yang terjadi pada individu yang belajar”.41

2) Menurut Moh. Uzer Usman, dkk, belajar diartikan sebagai “perubahan

tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu

dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih

mampu berinteraksi dengan lingkungannya”.42

3) Menurut Made Pidarta, “Belajar adalah perubahan tingkah laku yang

permanen sebagai hasil pengalaman (bukan hasil perkembangan, pengaruh

obat atau kecelakaan) dan bisa melaksanakannya pengetahuan lain serta

mampu mengkomunikasikannya kepada orang lain”43

4) Menurut Mustaqim, “belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif

tetap yang terjadi karena latihan-latihan dan pengalaman”.44

5) Menurut Ngalim Purwanto, belajar diartikan sebagai “perubahan dalam

tingkah laku yang terjadi melalui latihan atau pengalaman dan bersifat

relatif dan tetap”.45

39 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

1999), cet. 16, hlm. 768. 40 Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, (Jakarta: Grasindo,

2004), hlm. 75. 41 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 14. 42 Moh. Uzer Usman, dkk, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, (Bahan

Kajian.PKG, MGBS, MGMP), (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1993), hlm. 4. 43 Made Pidarta, Landasan Kependidikan Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia,

(Jakarta: Rineka Cipta, 1997), cet. 1, hlm. 197. 44 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 24.

Page 38: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

6) Robert N Singer,” learning is reflected or inferred by a relatively permanent

change in behavioral potential resulting from practice or past experience in

the situation.46 (belajar dicerminkan oleh suatu perubahan yang tetap di

dalam mencapai atau potensi tingkah laku sebagai hasil praktik atau

pengalaman masa lalu di dalam situasi itu).

7) Menurut Arno F. Wittig, “learning can be defined as any relatively

permanent change in an organism`s behavioral repertoire that occurs as a

result of experience.47 (Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan yang

relatif tetap dalam tingkah laku seseorang yang terjadi sebagai hasil dari

pengalaman).

Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengubah tingkah laku atas

kecakapan yang disebabkan oleh pengalaman, ulangan dan latihan. Serta

pengalaman individu dalam interaksinya dengan lingkungan.

Selanjutnya menurut W.J.S Purwadarminta bahwa prestasi belajar

adalah “hasil yang telah dicapai”.48 Sementara menurut W.J.S. Winkel, bahwa

prestasi belajar adalah “tingkah laku yang diharapkan terjadi setelah siswa

mempelajari suatu pelajaran”.49

Dari beberapa pandangan ahli di atas dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan prestasi belajar siswa adalah tingkah laku yang diharapkan

sebagai hasil yang diperoleh siswa setelah mempelajari sesuatu. Tingkah laku

yang diharapkan tersebut dapat diketahui tingkat pencapaiannya dengan

instrumen tertentu seperti ulangan atau tes, dimana ulangan atau tes tersebut

adalah untuk memutuskan indeks dalam mengukur tingkat pencapaian atau

keberhasilan dalam belajar. Prestasi belajar akan diketahui dengan adanya

45 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Karya, 1995), cet. II, hlm.

81. 46 Robert N. Singer, Motor Learning and Human Performance, (Canada: the USA, 1980),

P. 9. 47 Arno F. Wittig, Psychology Of Learning, (New York; Mc Crow Hill Book Company),

P. 29. 48 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia., hlm. 768. 49 W.S. Winkel, Dasar-dasar Penelitian, (Bandung; Nusa Karya, 1981), hlm 74.

Page 39: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

penilaian atau penguasaan sebuah proses belajar mengajar. Penilaian adalah

kegiatan yang dilakukan oleh pelatih yaitu pendidik (guru dan dosen) untuk

mengukur atau mengetahui tingkat keberhasilan proses dan hasil belajar

mengajar dalam perkuliahan. Penilaian proses adalah penilaian yang dilakukan

pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, sedangkan penilaian hasil

adalah penilaian yang dilakukan pada saat akhir kegiatan belajar mengajar

yang ada pada buku laporan / Rapor /HSS. Dengan adanya penilaian, maka

dapat diketahui tingkat kemajuan belajar, selain itu penilaian juga merupakan

keseimbangan antara rencana dan tujuan yang akan dicapai. Tanpa penilaian

akan sulit mengetahui apakah kegiatan belajar-mengajar sesuai dengan

rencana dan tujuan dapat dicapai dengan baik.

Secara ringkas dapat penulis kemukakan di sini bahwa yang paling

mengetahui proses dan hasil belajar adalah pendidik. Oleh karena itu penilaian

merupakan kegiatan mutlak yang harus dilakukan oleh setiap pendidik.

Berbicara tentang prestasi, maka identik dengan nilai. Nilai seperti

halnya pengetahuan berakar pada dan diperoleh dari sumber-sumber objektif,

sedangkan sifat-sifat nilai bergantung pada pandangan yang timbul dari

realisme dan idealisme.

Menurut realisme, kualitas nilai tidak dapat di tentukan secara

konseptual terlebih dahulu, melainkan bergantung dari apa atau bagaimana

keadaannya bisa dihayati oleh subjek tertentu dan selanjutnya akan

bergantung pula dari sikap obyek tersebut, untuk yang pertama dapatlah

ditunjukkan bahwa nilai mempunyai hubungan dengan kualitas baik dan

buruk.50

b. Tingkat Prestasi Belajar

Setiap kegiatan akan menghasilkan sesuatu hal yang baik atau buruk,

disenangi atau tidak disenangi begitu pula dalam kegiatan belajar mengajar,

pada akhirnya akan diketahui hasilnya, yaitu baik atau buruk, prestasi yang

50 Imam Barnadib, Filsafat Pendidikan Sistem dan Metode, (Yogyakarta: Ardi, 1976),

hlm. 36.

Page 40: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

ditunjukkan oleh siswa. Selanjutnya di ketahui prestasi yang ditunjukkan oleh

siswa dapat menilai apakah proses atau kegiatan belajar mengajar telah

menunjukkan hasil sesuai dengan harapan atau belum.

Seorang peserta dapat mengetahui hasil belajar siswa dengan

mengadakan evaluasi hasil belajar. Dari sini dapat diketahui perbedaan

prestasi masing-masing dalam menyerap materi pelajaran.

Dalam hal ini bukan berarti muncul kesimpulan adanya individu yang

lebih pandai dan bodoh, tetapi hanyalah kecepatan dalam menguasai materi

yang berbeda.

Menurut John. B. Carrol bahwa “kepandaian adalah bukan indeks dan

tingkat kemampuan belajar yang diukur dengan kecepatan belajarnya, dan

tidak mengenal yang bodoh atau pintar melainkan lambat atau cepat dalam

belajar”.51

Menurut Block dan Anderson bahwa “semua yang diajarkan dapat

dikuasai apabila disediakan kondisi-kondisi yang sesuai”.52

Jadi jelas tingkatan belajar masing-masing orang tidaklah menunjukkan

bodoh atau pintarnya seseorang, tetapi lebih menunjukkan kecepatan masing-

masing individu dalam menyerap pelajaran, dimana tingkat kecepatan atau

tingkat prestasi belajar seseorang merupakan akumulasi dari faktor-faktor

yang mempengaruhi selama proses belajar berlangsung.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa

Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi

antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor

internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Pencapaian prestasi

belajar ditentukan oleh banyak faktor.

Menurut Muhibbin Syah, menyatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor internal yang meliputi:

intelegensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi, serta faktor eksternal yang

51 John B. Carrol, Tahapan Pembelajaran, (Jakarta: Citra Pratama, 1981), hlm. 28. 52 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, hlm. 141-171.

Page 41: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

meliputi: lingkungan sosial dan lingkungan non sosial serta faktor pendekatan

belajar.53

Menurut Abu Ahmadi, faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

adalah faktor internal yang meliputi: jasmaniah, psikologis, kematangan fisik

maupun psikis, serta faktor eksternal yang meliputi: faktor sosial, faktor

budaya, faktor lingkungan fisik dan faktor lingkungan spiritual atau

keamanan.54

Menurut Sumadi Suryabrata, faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar yang meliputi faktor

nonsosial dan faktor sosial. Sedang faktor-faktor yang berasal dari dalam diri

pelajar meliputi faktor fisiologi dan faktor psikologis.55

Saiful Bahri Djamarah dalam bukunya “Psikologi Belajar” hal-hal yang

mempengaruhi prestasi adalah: lingkungan, instrumental, kondisi fisiologi,

kondisi psikologis.56

1) Faktor lingkungan

Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan, dimana terjadinya interaksi

dalam mata rantai kehidupan yang disebut ekosistem, saling

ketergantungan antar lingkungan biotik dan abiotik. Interaksi dalam

lingkungan selalu terjadi dalam mengisi kehidupan dan berpengaruh cukup

signifikan terhadap hasil belajar.

a) Lingkungan alami

Lingkungan hidup maksudnya adalah lingkungan tempat tinggal

seseorang, hidup dan berusaha didalamnya, lingkungan berpengaruh

terhadap belajar, dimana kondisi lingkungan yang kondusif akan

menciptakan suasana kegiatan belajar-mengajar yang menyenangkan.

b) Lingkungan sosial budaya

53 Muhibbin Syah, Op.cit., hlm. 130. 54 Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm. 130 – 131. 55 Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian,(Jakarta: Raja Grafido Press, 1995) hlm. 233. 56 Block and Anderson, Pembelajaran Tingkat Dasar, (Jakarta: Yudha Bahana, 1982),

hlm. 73.

Page 42: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

Manusia adalah makhluk homososius, maksudnya adalah makhluk yang

berkecenderungan untuk hidup bersama satu dengan yang lainnya.

Hidup kebersamaan saling membutuhkan akan melahirkan interaksi

sosial saling memberi dan saling menerima merupakan kegiatan yang

selalu ada dalam kehidupan sosial.

2) Faktor Instrumental

Faktor instrumental meliputi:

a) Kurikulum

Kurikulum adalah a plan for learning yang merupakan unsur substansial

dalam pendidikan, setiap guru memiliki kurikulum untuk mata pelajaran

yang dipegang dan diajarkan. Muatan kurikulum mempengaruhi

intensitas dan frekuensi belajar. Jadi kurikulum diakui mempengaruhi

proses dan hasil belajar.

b) Program

Program pendidikan disusun untuk dijalankan demi kemajuan

pendidikan. Keberhasilan pendidikan di madrasah ataupun di lembaga

pendidikan tergantung baik tidaknya program pendidikan yang

dirancang. Program pendidikan disusun berdasarkan potensi madrasah

yang tersedia. Baik tenaga, finansial, sarana dan prasarana.

c) Sarana dan Fasilitas

Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan, sarana dan fasilitas

bertujuan untuk memberikan kemudahan pelayanan dalam mencapai

prestasi.

d) Guru

Guru merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan. Kehadiran guru

mutlak diperlukan didalamnya. Guru yang professional lebih

mengedepankan kualitas pengajaran dari pada material oriented.

Kualitas kerja diutamakan dari pada mengambil mata pelajaran yang

bukan bidang keahliannya. Untuk menjadi guru yang baik tidak dapat

diandalkan kepada bakat atau hasrat ataupun lingkungan belaka, namun

Page 43: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

harus disertai kegiatan studi dan latihan serta praktek atau pengalaman

yang memadai agar muncul sikap guru yang diinginkan sehingga

melahirkan kegairahan kerja yang menyenangkan.

3) Kondisi Fisiologis

Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan

belajar seseorang. Akan berlainan belajarnya seseorang yang dalam keadaan

kelelahan. Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata kemampuan

belajarnya dibawah anak-anak yang tidak kekurangan gizi, maka yang

kekurangan gizi akan duduk lelah, mengantuk dan sukar menerima

pelajaran.

4) Kondisi Psikologis

Faktor psikologis sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal yang

utama dalam menentukan intensitas belajar, meski faktor luar mendukung,

tetapi psikologis tidak mendukung, maka faktor luar kurang signifikan.

Oleh karena itu, minat, kecerdasan, bakat, motivasi dan kemampuan-

kemampuan kognitif adalah faktor-faktor psikologis yang utama

mempengaruhi proses dan hasil belajar.

d. Model Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Prestasi

Belajar Siswa

Dari sudut pandang manajemen mutu pendidikan, kepemimpinan

pendidikan yang direfleksikan oleh kepala madrasah seyogyanya meliputi

kepedulian terhadap usaha-usaha peningkatan mutu pendidikan yang

dipimpinnya. Dalam hubungan ini mutu pendidikan dapat diartikan sebagai

kemampuan satuan pendidikan baik teknis maupun pengelolaan yang

profesional yang mendukung proses belajar siswa sehingga dapat mencapai

prestasi belajar yang optimal.57 Ini menegaskan bahwa keberhasilan

kepemimpinan kepala madrasah berpengaruh terhadap mutu pendidikan,

seperti halnya mutu siswa.

57 Moch. Idochi, Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan, hlm. 87.

Page 44: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

Dari pembahasan tersebut dapat dirumuskan bahwa kepemimpinan

efektif bukan sekedar pusat kedudukan, otoritas, penguasaan, legitimasi,

dominasi atau kekuatan tetapi merupakan interaksi aktif yang efektif.

Pentingnya efektivitas kepemimpinan dalam Islam, mengharuskan

seorang pemimpin pendidikan, termasuk dalam hal ini kepala madrasah

memiliki perilaku kepemimpinan yang efektif.58

Efektivitas itu bisa diukur dengan upaya kepala madrasah dalam

meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan terutama dalam hal

kemampuan belajar mengajar. Kepala madrasah sebagai seorang pemimpin

madrasah harus dapat memberikan dialog kepada guru untuk terus

meningkatkan kemampuan pedagogiknya agar dapat melahirkan kualitas

siswa yang baik dan berprestasi.

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran

siswa.59 Sedangkan dalam penjelasan pasal 28 atas PP RI No. 19 tahun 2005

tentang standar nasional pendidikan, bahwa yang dimaksud dengan

kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran siswa

yang meliputi pemahaman terhadap siswa, perancangan dan pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan siswa untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.60

Model kepemimpinan kepala madrasah dengan strategi melakukan

bimbingan terhadap guru bagi peningkatan prestasi belajar siswa adalah:

a. Menyediakan pengalaman langsung tentang obyek-obyek nyata bagi anak

Pengalaman langsung merupakan pengalaman yang diperoleh anak

dengan menggunakan semua inderanya, yaitu melihat, menyentuh,

mendengar, meraba dan merasa. Melalui pengalaman seperti itu anak-anak

58 Moch. Idochi, Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan, hlm. 10. 59 Penjelasan UU RI no. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dalam UU RI No. 14

tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta UU RI No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, dilengkapi dengan PP RI No. l9 tahun 2005, PP RI No. 48 tahun 2005, dan Permendiknas RI no. I I tahun 2005, Op.cit., hlm. 43.

60 Penjelasan PP RI No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dalam UU RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta UU RI No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, dilengkapi dengan PP RI No. 19 tahun 2005, PP RI No. 48 tahun 2005, dan Permendiknas RI No. 11 Tahun 2005, Op.cit., hlm. 160.

Page 45: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

membangun pengetahuannya dengan cara memperlakukan atau memanipulasi

objek, mengamati peristiwa-perisiwa atau kejadian, berinteraksi dengan

manusia dan lingkungan sekitarnya. Melalui pengalaman langsung anak

mengembangkan ketrampilan mengamati, membandingkan, menghitung,

bemain peran, mengemukakan perasaan dan gagasannya. Misalnya pada

pelajaran IPA siswa dapat mengenal dan menyebutkan bagian anggota tubuh,

pada pelajaran matematika siswa dapat menghitung banyaknya benda yang

dilihat, pada pelajaran IPS siswa dapat bermain bersama teman-temannya

dengan saling menyayangi satu sama lain.

b. Menciptakan kegiatan sehingga anak menggunakan semua pemikirannya.

Kegiatan-kegiatan yang dikembangkan dalam pembelajaran terpadu

menentang anak untuk menggunakan semua pemikiran dan pemahamannya.

Dengan demikian dalam pembelajaran terpadu aktivitas mental anak terlibat.

c. Mengembangkan kegiatan sesuai dengan minat-minat anak

Kegiatan-kegiatan yang dikembangkan dalam pembelajaran terpadu

harus relevan dengan minat anak, karena minat anak merupakan sumber ide

yang potensial untuk menentukan tema. Jika minat anak dipertimbangkan

dalam memilih tema, maka anak akan menunjukkan pemahaman yang lebih

baik.

d. Membantu anak mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan baru yang

didasarkan pada hal-hal yang telah mereka ketahui dan telah dapat mereka

lakukan sebelumnya.

Tema yang dipilih untuk pembelajaran terpadu harus

mempertimbangkan pengetahuan dan ketrampilan yang telah dimiliki anak,

sehingga memudahkan mereka untuk mempelajari hal-hal baru, dengan

demikian pemilihan tema harus dimulai dari tema yang sudah dikenal anak.

e. Menyediakan kegiatan dan kebiasaan yang ditujukan untuk mengembangkan

semua aspek pengembangan kognitif, sosial, emosional, fisik, afeksi dan

estetis dan agama.

Page 46: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

Tema sebagai fokus dalam pembelajaran terpadu memungkinkan untuk

mengembangkan semua aspek perkembangan melalui kegiatan-kegiatan

belajar yang relevan.

f. Mengakomodasikan kebutuhan anak-anak untuk melakukan aktifitas fisik,

interaksi sosial, kemandirian dan mengembangkan harga diri yang positif.

Setiap anak mempunyai kebutuhan yang berbeda yang berkaitan dengan

aspek fisik, sosial, afeksi, emosi dan intelektual. Melalui pembelajaran terpadu

kebutuhan-kebutuhan tersebut sangat mungkin untuk dipenuhi karena

pembelajaran terpadu menyediakan kegiatan belajar yang bervariasi.

g. Memberikan kesempatan menggunakan bermain sebagai wahana belajar

Bermain merupakan wahana yang baik untuk mengembangkan semua

aspek perkembangan anak. Melalui bermain anak melakukan proses belajar

yang menyenangkan, suka rela dan spontan. Melalui bermain, anak-anak juga

membentuk konsep-konsep yang lebih abstrak.

h. Menemukan cara-cara untuk melibatkan anggota keluarga anak

Dalam pembelajaran tertentu, guru bisa memanfaatkan pihak keluarga

atau orang tua sebagai nara sumber. Misalnya dalam membahas tema

“pekerjaan”, guru dapat mengundang orang tua anak berprofesi sebagai petani,

dokter, guru dan lain-lain untuk menceritakan pengalaman yang berhubungan

dengan pekerjaan mereka. Hal ini akan lebih menarik bagi anak daripada guru

sendiri yang menceritakannya.61

61 Masitoh, dkk, Strategi Pembelajaran, (Jakarta : Universitas Terbuka, 2004), hlm. 124-

125.

Page 47: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

BAB IIIBAB IIIBAB IIIBAB III

METODE PENELITIANMETODE PENELITIANMETODE PENELITIANMETODE PENELITIAN

A. Jenis PenelitianJenis PenelitianJenis PenelitianJenis Penelitian

Jenis penelitian ini tergolong penelitian lapangan (field research) apabila

dilihat dari tempat penelitian dilakukan. Penelitian lapangan (field research),

yaitu penelitian dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari sasaran

penelitian yang selanjutnya disebut informan atau responden melalui instrumen

pengumpulan data seperti angket, wawancara, observasi dan sebagainya.62

Karena berdasarkan informasi yang didapat bahwasannya kepemimpinan kepala

madrasah merupakan salah satu hal yang begitu menentukan pencapaian prestasi

belajar siswa, maka peneliti ingin mengkaji lebih dalam mengenai bagaimana

model kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan prestasi belajar

siswa yang tentusaja bersinggungan dengan beberapa faktor yang berpengaruh

terhadap prestasi belajar siswa seperti faktor lingkungan, instrumental, kondisi

fisiologis, dan kondisi psikologis.

B. Tempat dan Waktu PenelitianTempat dan Waktu PenelitianTempat dan Waktu PenelitianTempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Taqwal Ilah Tungu Meteseh

Tembalang. Berdasar pada informasi yang didapat peneliti melalui uraian singkat

dari beberapa kawan yang kebetulan bertempat tinggal di lingkungan sekitar

MTs Taqwal Ilah, bahwa, kepala madrasah Tsanawiyah di Kelurahan Meteseh

tersebut dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai pribadi yang unik dan mantap

dalam kepemimpinannya baik dalam kehidupan formal maupun non formal. Bagi

peneliti dirasa tepat karena program studi peneliti adalah Kependidikan Islam

yang prioritas akademiknya adalah bidang manajemen kependidikan, hal itu

tampak dari beberapa mata kuliah seperti Dasar-Dasar Manajemen, Manajemen

SDM Pendidikan, Manajemen Pembiayaan Pendidikan, Manajemen Human

dalam Pendidikan, Manajemen Mutu Terpadu (TQM) Pendidikan, Manajemen

Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah, Manajemen Kesiswaan, Manajemen

62 Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), hlm. 125.

Page 48: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

Perpustakaan dan Pusat Sumber Belajar, Manajemen Pendidikan Islam,

Perencanaan Sistem Pendidikan, Supervisi Pendidikan, serta Kepemimpinan

Pendidikan. Sehingga peneliti memantapkan langkah untuk menindak-lanjuti

ketepatan tersebut dengan sikap optimis bahwa MTs Taqwal Ilah Tungu

Meteseh Tembalang merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang

berpotensi untuk berkembang dan mampu untuk bersaing dengan lembaga

pendidikan lainnya. Disamping itu kepala madrasah tersebut juga salah satu

alumnus program Strata I sekaligus program pasca sarjana IAIN Waisongo

Semarang. Dengan asumsi kedekatan emosional yang bisa saja membantu

kelancaran langkah penelitian yang akan dilaksanakan.

Proses penelitian tentang model kepemimpinan kepala sekolah di MTs

Taqwal Ilah tungu Meteseh Tembalang ini dilaksanakan pada tanggal 05

November-10 Desember 2010.

C. SuSuSuSumbermbermbermber PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

MTs Taqwal Ilah secara geografis berada di jalan Tungu nomor 10

Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Apabila dilihat dari

jarak kilometer (km), Kelurahan Meteseh sebagai lokasi berdirinya MTs Taqwal

Ilah , tepatnya berada pada jarak 3 km dari kota kecamatan Tembalang dan bila

dari kota Semarang berjarak kurang lebih 10 km. Bila dilihat dari daerah batas

administrasi, lokasi madrasah yang berada di Meteseh Tembalang berbatasan

dengan dua kabupaten, di sebelah Timur berbatasan dengan kabupaten Demak, di

sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Semarang, tepatnya kecamatan

Ungaran Timur kabupaten Semarang.

MTs Taqwal Ilah berdiri pada tahun 1993 bermula dari berdirinya

madrasah diniyah 1968 berkembang menjadi pondok pesantren Taqwal Ilah

tahun 1972 kemudian berdiri madrasah dilingkungan pesantren baik Mi maupun

MTs. MTs Taqwal Ilah secara terstruktur di bawah naungan Departemen Agama

dengan SK akreditasi WK/SA/PP.00.5/733/99 dengan piagam jenjang akreditasi

dengan status terakreditasi B. juga terdaftar dengan No Statistik Madrasah

Page 49: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

212337404015. MTs Taqwal Ilah juga terdaftar di Departemen Pendidikan

Nasional dengan Nomor Induk Sekolah 210189/11/2007.

Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala madrasah yakni Bapak

Rofiur Rutab M.Ag, guru dan kayawan, serta siswa MTs Taqwal Ilah tahun

pelajaran 2010/2011.

D. Fokus PenelitianFokus PenelitianFokus PenelitianFokus Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan penelitian hanya pada aspek-

aspek tertentu yang meliputi :

1. Model kepeminpinan apa yang digunkan oleh kepala madrasah dalam upaya

meningkatkan prestsi belajar siswa di MTs Taqwal ILah tersebut?

2. Bagaimana model kepeminpimpinan kepala madrasah dalam membentuk

lingkunga yang evektif sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar

siswa?

3. Bagaimana model kepemimpinan kepala madrasah dalam merancang

instrument sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

4. Bagaimana model kepemimpinan kepala madrasah terhadap kondisi fisiologis

sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

5. Bagaimana model kepemimpinan kepala madrasah terhadap kondisi

pskiologis sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

C. Pengumpulan Data PenelitianPengumpulan Data PenelitianPengumpulan Data PenelitianPengumpulan Data Penelitian

Untuk mendapatkan data yang cukup dan sesuai dengan pokok

permasalahan yang diteliti, maka penulis menggunakan beberapa metode

pengumpulan data yang mana satu sama lainnya saling melengkapi, metode

tersebut antara lain:

1. Observasi

Page 50: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

Observasi adalah cara pengumpulan data dengan terjun langsung kelapangan

terhadap obyek yang diteliti (populasi atau sampel).63

Metode ini peneliti gunakan untuk mengamati model kepemimpinan dan juga

strategi kepemimpinan yang dilakukan kepala madrasah MTs Taqwal Ilah

Tungu Meteseh Tembalang dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Wawancara

Wawancara atau interview adalah Metode pengumpulan data dengan

jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan sistematis dengan berlandaskan

tujuan penelitian. Melalui Metode ini, peneliti mengajukan pertanyaan secara

langsung kepada informan dan jawaban informan dicatat atau direkam dengan

alat perekam (tape recorder).64

Dalam penelitian ini dilakukan wawancara bebas terpimpin, yakni

wawancara yang dilakukan secara bebas dalam arti responden diberi

kebebasan menjawab, tetapi dalam batas-batas tertentu agar tidak

menyimpang dari panduan wawancara yang telah disusun. 65

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data dari kepala madrasah

tentang model dan strategi kepemimpinan kepala madrasah dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah sekumpulan data yang berupa tulisan

dokumen, sertifikat, peraturan-peraturan, struktur organisasi, jumlah guru,

jumlah siswa, dan sebagainya.66

Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang hal-hal

yang berhubungan dengan penelitian seperti: data prestasi siswa, dokumentasi

63 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004),

hlm. 23 64 Wirawan Sarlito, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999), hlm.

67. 65 Hadari Nawawi dan Martini Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta:

Gajah Mada University Press, 1995), hlm. 23. 66 Sudarwan Danim, Menjadi peneliti Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), hlm. 131.

Page 51: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

kinerja kepala madrasah, gambaran umum MTs Taqwal Ilah Tungu Meteseh

Tembalang.

D. Analisis Data PenelitianAnalisis Data PenelitianAnalisis Data PenelitianAnalisis Data Penelitian

Analisis data adalah mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke

dalam satu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Sehingga dapat di temukan

tema, dan dapat dirumuskan hipotesis (ide) kerja seperti yang disarankan

data.67 Tehnik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawan cara, catatan lapangan dan

dokumentasi, dengan cara memilih mana yang penting dan yang akan

dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami.

Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data

untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut.68 Untuk memperjelas

penelitian ini maka peneliti menetapkan metode analisis deskriptif yaitu

menyajikan dan menganalisis fakta secara sistematik sehingga dapat lebih

mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Data yang dikumpulkan semata-

mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan,

menguji hipotesis, membuat prediksi maupun mempelajari implikasi.69

Metode deskriptif yang peneliti gunakan ini mengacu pada analisis

data secara induktif, karena:

1. Proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan jamak yang

terdapat dalam data,

2. Lebih dapat membuat hubungan peneliti dengan responden menjadi

eksplisit, dapat dikenal dan akuntabel,

3. Lebih dapat menguraikan latar belakang secara penuh dan dapat membuat

keputusan-keputusan tentang dapat tidaknya pengalihan pada suatu latar

lainnya,

67 Sudarwan Danim, Menjadi, hlm. 103. 68 Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2004), hlm. 7. 69 Saifuddin Azwar, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 6-7.

Page 52: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

4. Analisa induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang

mempertajam hubungan-hubungan,

5. Analisis demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit

sebagai bagian struktur analitik.70

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam

periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis

terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai

setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan

pertayaan lagi sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel.

Miles and Haberman (1984), mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis

data kualitataif dilakukan dengan cara interaktif dan berlangsung dengan cara

terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam

analisis data , yaitu data reduction, data display, dan concusion

drawing/verification.

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, semakin

lama peneliti kelapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks

dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan

demikian data yang direduksi akan memberi kan gambaran yang jelas, dan

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan

mencarinya jika diperlukan.

Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang

akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan.

Oleh karena itu, kalau dalam melakukan penelitian, peneliti menemukan

segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola,

70 Lexy. J. Moleong, Metodologi, hlm. 10.

Page 53: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi

data.71

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penilaian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan

dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk penyajian data dalam

penelitian kualitatif adalah dengan test yang bersifat naratif.

Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk

memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa

yang telah dipahami tersebut. Selanjutnya disarankan dalam melakukan

display data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa grafik, matrik,

network (jejaring kerja) dan chart.72

3. Conclusion Drawing/Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan

kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang

mendukung pada tahap pengumpulan daya berikutnya. Tetapi apabila

kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti

yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan

data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang

kredibel.73

71 Prof. Dr. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2005), hlm.

91-93. 72 Prof. Dr. Sugiyono, Memahami, hlm. 95. 73 Prof. Dr. Sugiyono, Memahami, hlm. 9.

Page 54: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

BAB IVBAB IVBAB IVBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam dunia pendidikan, pelaksanaan sejumlah teori, ide, maupun model

kepemimpinan adalah bentuk sejauh mana implementasi hal tersebut berhasil

direalisasikan dalam ranah praktis. Demikian juga dengan kepemimpinan Bp.

Rofiur Rutab M.S.I di MTs Taqwal Ilah, yang menganut model kepemimpinan

demokratis dan sesekali otoriter dan sudah diterapkan secara profesional dan

optimal. Selain mampu mengoperasionalkan peran, fingsi, serta tanggung jawab

tolak ukur penilaian keberhasilan kepemimpinan yang lain adalah model

kepemimpinan yang digunakan. Dalam hal ini sebagai kepala MTs Taqwal Ilah

Tungu Meteseh Tembalang Bp. Rofiur Rutab M.S.I termasuk jenis pemimpin

yang unik, karena beliau tidak hanya menggunakan satu model kepemimpinan

saja, akan tetapi kombinasi dari beberapa model kepemimpinan yaitu: Otoriter,

demokratis, dan bebas (laizzes faire). Dari sini, diketahui bahwa terdapat

fleksibilitas dalam kepemimpinan beliau.

Model kepemimpinan demokratis tetap diprioritaskan sebagai dasar utama

kepala madrasah dalam memutuskan setiap kebijakan yang dibuat. Dengan

mewujudkan ciri-ciri kepemimpinan ini, efektifitas dan efisiensi pemberdayaan

potensi sumber daya madrasah telah tercapai, kriteria dari model kepemimpinan

yang telah dijalankan kepala madrasah antara lain musyawarah, adil, memberikan

kebebasan berfikir dan berpendapat, dan sebagainya.

Menurut beliau, pemimpin harus dapat menjadi yang terbaik dan mampu

mengendalikan, mengontrol, dan memberikan contoh yang baik kepada

bawahannya. Sikap kepemimpinan yang otoriter terkadang juga diperlukan oleh

seorang pemimpin dalam mengambil suatu keputusan selama keputusan tersebut

baik bagi peningkatan lembaga pendidikan tersebut, akan tetapi tergantung

bagaimana strategi pemimpin mengontrolnya agar pengambilan keputusan tidak

Page 55: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

dirasa otoriter dan dapat diterima oleh semua pihak tanpa ada rasa tekanan

maupun tuntutan dari pemimpin.74

Dari uraian-uraian yang sudah dikemukakan, maka model kepemimpinan di

MTs Taqwal Ilah bersifat kombinasi antara model kepemimpinan demokratis dan

otoriter. Dengan tetap menekankan model demokratis menjadi landasan

dimusyawarahkan bersama dan juga sistem organisasi yang desentralistik. Model

kepemimpinan otoriter diambil sebagai alternatif fleksibel sesuai dengan situasi

dan kondisi apabila diperlukan. Dari tinjauan manajemen Islami, kepemimpinan

Bp. Rofiur Rutab M.SI dapat digolongkan telah menerapkan kepemimpinan

efektif karena selain aktif dan efektif berinteraksi dengan bawahan (staf, guru,

karyawan, dan peserta didik) beliau juga melaksanakan prinsip –prinsip islami.

Fleksibilitas menjadi landasan dalam menerapkan model kepemimpinan

otoriter, kedua strategi ini diterapkan dengan tujuan memberikan keseimbangan

(balancing) dan ketegasan terhadap model kepemimpinan demokratis sehingga

tidak terdapat kekakuan didalamnya.

AAAA.... Model Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Membentuk Lingkungan Model Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Membentuk Lingkungan Model Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Membentuk Lingkungan Model Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Membentuk Lingkungan

sebagai Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswasebagai Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswasebagai Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswasebagai Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa

Kontruksi gedung MTs Taqwal Ilah yang kokoh , kurang lebih 150 m dari

jalan raya, desain berbentuk leter U tiga lantai, dinding putih bersih, lantai tidak

becek atau licin, jendela dan ventilasi cukup, kamar mandi terpisah antar guru

dan siswa dengan air yang cukup pula, taman kacil di sudut halaman tertata rapi

dan higienis, tempat sampah ada di depan setiap ruangan, penerangan memadai,

serta hiasan berbagai kata motivatif menggunakan bahasa Jawa, Indonesia,

Inggris dan hadits beserta artinya sangat mencerminkan lingkungan yang

representative guna terciptanya lingkungan belajar kondusif sehingga kegiatan

belajar mengajar yang menyenangkan dapat terwujud. Dalam hal pembentukan

lingkungan tersebut kepala madrasah berlaku demokratis, dibahas melalui rapat

74 Wawancara dengan M. Sokhib, S. Ag. (Waka Kurikulum) pada tanggal 9 november

2010

Page 56: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

dengan para guru dan karyawan, untuk kemudian dihadirkan dalam pertemuan

rutin bersama masyarakat.

Menurut Drs. H Abu Ahmadi dan Drs. Widodo Supriyono dalam Psikologi

belajar edisi revisi tentang faktor-faktor penyebab kesulitan belajar salah satunya

adalah kondisi gedung, terutama ditunjukkan pada kelas atau ruang tempat

belajar anak. Ruangan harus memenuhi syarat kesehatan seperti:

1. Ruangan harus berjendela, ventilasi cukup, udara segar dapat masuk ruangan,

sinar dapat menerangi ruangan.

2. Dinding harus lebih bersih, putih, tidak terlihat kotor.

3. Keadaan gedung yang jauh dari keramaian (pasar, bengkel, dan lain-lain)

sehingga anak mudah berkonsentrasi dalam belajarnya.

Apabila beberapa hal tersebut tidak di penuhi, misalnya gedung dekan

keramaian, ruangan gelap,lantai basah, ruangan sempit, maka situasi belajar akan

kurang baik. Anak-anak selalu gundah, sehingga memungkinkan pelajaran

terhambat. Menurut peneliti hal tersebut di ataslah yang menjadi salah satu

pertimbangan Bapak Rofiur Rutab dalam hal pengadaan lingkungan yang siap

untuk menjadi wahana terjadinya proses belajar mengajar.

Untuk ruang kelas yang rata-rata berukuran 8x10 m2 misalnya, hiasan

ataupun ornament-ornamen yang terpajang di dinding haruslah memenuhi

beberapa kriteria diantaranya estetika, etika, motivatif, dan interaktif, namun

siswa diberikan kebebasan membuat sendiri dan mengatur tata letaknya.

Misalnya struktus organisasi dan jadwal piket kelas, jadwal pelajaran, jam

dinding, kalender, tempat sapu dan lain-lain. Serta menghias ruangan agar

menjadi seindah, dan semenarik mungkin dengan asumsi dasar bahwa ruang kelas

adalah kamar belajar siswa layaknya kamar atau ruangan tempat belajar di rumah

masing-masing yang harus dijaga kebersihan dan kerapiannya. Setiap kelas juga

mempunyai nama (julukan) yang muncul dari ide-ide siswa atas bimbingan wali

kelas, hal ini dimaksudkan untuk menjaga kekompakan dan memunculkan

suasana kompetitif yang sehat dalam proses pembelajaran di sekolah. Sikap

demokratis kepala madrasah ini kemudian dilanjutkan dengan berbagai bentuk

Page 57: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

penilain tentang sikap, kebersikan, kerapaian diri dan kelas maupun prestasi

belajar siswa.

Di pintu gerbang madrasah tertulis password pada sebuah papan yang

setiap hari pasti berganti, setiap siswa diwajibkan melihat password tersebut

pada saat jam pulang sekolah. Kata yang muncul pada saat pulang sekolah akan

menjadi kata kunci untuk masuk ke lingkungan sekolah pada hari berikutnya.

Menurut Bp Rofiur Rutab hal itu digunakan untuk menyiapkan diri (salah

satunya adalah siswa) agar selalu mendisiplinkan sikap belajarnya. Dalam satu

sisi dapat juga dipergunakan untuk mengetahui siapa saja (siswa) yang bolos atau

tidak berangkat tanpa keterangan. Kata yang digunakan berasal dari berbagai

bahasa, namun bahasa arab dan inggrislah yang diprioritaskan. Pengambilan

tindakan bagi yang tidak menyebutkan kata kunci: bagi siswa adalah membaca

surat-surat pilihan dalam Al Qur’an dan di awasi oleh guru piket yang

dilaksanakan pada waktu istirahat atau setelah jam pelajaran selesai, bagi guru

dan karyawan adalah berkunjung ke kediaman kepala Madrasah Tsanawiyah

Tungu Meteseh Tembalang.

Penentuan password langsung diperintahkan dan diatur oleh kepala

madrasah dan berlaku untuk semua warga madrasah. Dalam hal inilah model

kepemimpinan otokratis kepala madrasah Taqwal Ilah dipraktekkan.

Memberikan punishment (sanksi, hukuman) berupa peringatan teguran kepada

para anggota yang melakukan kesalahan juga beliau lakukan kepada para

bawahan yang melanggar aturan. Sedikit memaksakan kehendak pimpinan,

ditujukan untuk memberikan ketegasan sikap agar para anggota memperhatikan,

mematuhi aturan-aturan yang terdapat dalam lembaga.75

Selama penulis mengadakan observasi dapat diketahui bahwa terdapat

hubungan kekeluargaan yang begitu kental. Hal ini berdampak pada terciptanya

suasana harmonis antara atasan dan bawahan, kedekatan kepala madrasah dengan

semua personil madrasah membuktikan bahwa kepala madrasah adalah figur

yang dicintai dan dihormati. Nuansa alam demokratis tampak pada hubungan

75 Wawancara dengan kepala sekolah Bapak Rofiur Rutab M. S.I Pada Tanggal7

November 2010

Page 58: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

yang harmonis dan bersifat kekeluargaan di lingkungan MTs Taqwal Ilah.

Kerjasama (team work) yang solid senantiasa mewarnai langkah-langkah dalam

menjalankan setiap tugas dan kewajiban, sehingga tercipta kekompakan dan

hubungan yang dekat antara kepala madrasah, tenaga pengajar, staf tata usaha,

dan siswa. Model kepemimpinan kepala madrasah yang unik, karena sistem

kombinasi dari beberapa model kepemimpinan serta menerapkan pola

kepemimpinan efektif; mengandung nilai-nilai islami seperti memberikan

keteladanan (uswah) ta’awun, musyawarah dan sebagainya, menurut peneliti

berimplikasi positif terhadap peningkatan mutu baik akademik maupun non

akademik.

Prestasi akademik ditunjukkan dengan nilai rata-rata 7,5 untuk hampir

semua mata pelajaran yang di ujikan. Demikian juga dengan prestasi non

akademik yang dibuktikan dengan sederet prestasi dalam bidang seni, olahraga,

ketrampilan, dan sebagainya cukup membanggakan. Kemajuan di bidang ini juga

tidak terlepas dari kebijakan-kebijakan Bapak Rofiur Rutab yang memberikan

apresiasi yang besar kepada peserta didik agar termotivasi untuk meningkatkan

prestasi non akademiknya. Antara lain dengan menyediakan serta mengusahakan

semua fasilitas yang menunjang kegiatan ekstrakurikuler. Kemudian beliau juga

memberikan support dan reward kepada peserta didik yang berhasil

mengharumkan dan membawa nama baik lembaga pendidikan Taqwal Ilah

melalui perlombaan, kejuaraan, debat ilmiah maupun yang lainnya sehingga

mereka merasa dihargai dan semakin terpacu semangatnya. Bapak Rofiur Rutab

acapkali berkoordinasi dengan para guru yang membina kegiatan ekstrakurikuler

dengan tujuan mencari tahu kekurangan-kekurangan yang perlu dibenahi. Ini

menunjukkan perhatian beliau yang besar serta membuahkan hasil yang optimal.

Menurut Ngalim Purwanto dalam Administrasi dan Supervisi pendidikan,

pemimpin yang memiliki sifat selalu mengutamakan kerjasama dalam mencapai

tujuan serta memberikan kebebasan kepada bawahan (dalam hal ini siswa) dan

membimbingnya adalah model pemimpin yang demokratis. Asas kebersamaan

dan transparansi (keterbukaan) semakin mengoptimalkan penerapan model

Page 59: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

kepemimpinan demokratis, setiap ada permasalahan ataupun konflik selalu

dipecahkan bersama-sama dengan tujuan mengambil solusi yang tepat. Demikian

halnya dengan asas keterbukaan, para anggota diberikan hak untuk mengawasi

(social control) jalannya proses kerja organisasi. Memberikan kritik, saran dalam

kelembagaan sangat dibolehkan. Peneliti setuju sekali karena melihat deskripsi di

atas jelas sekali terpaparkan bahwasannya model kepemimpinan demokratis

memang diprioritaskan oleh bapak Rofiur Rutab.

BBBB.... ModeModeModeModel Kepemimpinan Kepala Madrasl Kepemimpinan Kepala Madrasl Kepemimpinan Kepala Madrasl Kepemimpinan Kepala Madrasaaaah dalam Merancang Instrumen sebagai h dalam Merancang Instrumen sebagai h dalam Merancang Instrumen sebagai h dalam Merancang Instrumen sebagai

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar SiswaUpaya Meningkatkan Prestasi Belajar SiswaUpaya Meningkatkan Prestasi Belajar SiswaUpaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa

1. Kurikulum

Model kepemimpinan kepala madrasah mempengaruhi pula bagaimana

sistem kewenangan yang diterapkan, pemberian kewenangan serta pendelegasian

secara penuh ditujukan kepada para anggota, sehingga dalam hal ini tugas beliau

adalah menginstruksikan tugas dan kegiatan yang harus dilakukan para anggota

dengan kebijakan-kebijakan yang diputuskan secara musyawarah mufakat.

Dengan demikian sistem desentralisasi menjadi pilihan dan diterapkan dalam

struktur keorganisasian MTs Taqwal Ilah.

Sampai dengan 2010 ini MTS Taqwal Ilah Semarang telah mengalami 3

(tiga) bentuk perubahan kurikulum. Saat pertama berdirinya 1993 madrasah ini

hanya menggunakan sistem belajar mengajar seadanya, baru kemudian seiring

dengan perkembangan jumlah siswa hingga lulusan kelas III (tiga) pertama tahun

1995, mengikuti kurikulum 1994. Munculnya kurikulum dengan basis

kompetensi (kurikulum Berbasis Kompetensi dan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan) telah menambah pengalaman MTs Taqwal Ilah untuk ikut

berpartisipasi dan ikut serta mengimplementasikan kurikulum tersebut.

Menurut kepala madrasah MTs Taqwal Ilah, mengungkapkan bahwa sejak

berkembangnya isu pengembangan kurikulum 1994 menjadi Kurikulum Berbasis

Kompetensi tahun 2004, telah melakukan respon terutama tentang upaya

menangkap informasi dari berbagai pihak diantaranya pencarian berbagai

sumber, baik secara struktural maupun internal sekoalah (madrasah), juga upaya

Page 60: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

membantu guru-guru dalam mengakses informasi tentang kurikulum tersebut,

baik secara formal maupun informal agar guru-guru dapat memahami dan

mengaktualisasikan dalam proses pembelajaran dikelas.

Menurut kepala madrasah MTs Taqwal Ilah, bahwa pada tahun 2004 di

MTs Taqwal Ilah telah diberlakukan Kurikulum Berbasis Kompetensi sebagai

kurikulum pada umumnya. Tetapi pada tahun 2005/2006 kemudian telah

berkembang menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai

penyempurna Kurikulum Berbasis Kompetensi, pada saat itu juga kepala sekolah

berupaya terus untuk dapat menyesuaikan diri, pada tahun 2006 MTs Taqwal

Ilah telah mempersiapkan diri untuk mengikuti dan memberlakukan kurikulum

tingkat satuan pendidikan sebagai kurikulum yang aktual, pada tahun 2007 baru

secara resmi mengikuti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai kurikulum

yang diberlaukan.76

Konsekuensi dari pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

maka seluruh komponen madrasah senantiasa mengikuti ketentuan dari pusat,

wilayah dan kota yang memiliki kebijakan tentang kurikulum. Buku- buku materi

pembelajaran pun kemudian mengadaptasi pemberlakuan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan, dari manajemen, sumber belajar, guru-guru (pendidik) dan

pola umum yang memerluakan pengembangan di madrasah, yang kesemuanya

berkembang secar bertahap mengikuti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Secara umum proses pembelajaran di MTs Taqwal Ilah telah berjalan

berdasarkan kurikulum terbaru atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Bahkan secara keseluruhan baik kelas VII, VIII, IX (tujuh, delapan, sembilan)

telah menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan sebagai alternatif

terbaik bagi pengembangan pendidikan di salah satu lembaga pendidikan

tersebut. Sejak berlakunya kurikulum tingkat satuan pendidikan sebagai

kurikulum terbaru para guru langsung merespons untuk segera menerapkan dan

mengimplementasikannya dalam kelas.

76 Wawancara dengan kepala sekolah Bapak Rofiur Rutab M. S.I Pada Tanggal7 November

2010

Page 61: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

Munculnya isu otonomi daerah yang dibarengi dengan munculnya isu

otonomi pendidikan, khususnya pada upaya para pakar dan pemerintah dalam

pemberdayaan madrasah menuju pengembangan dan kemandirian, telah

mendorong pengurus yayasan, madrasah, dan tokoh masyarakat yang direkrut

dalam komite sekolah untuk mengikuti pengembanga kurikulum yang

diberlakukan pemerintah (Diknas). Akhirnya sesuai dengan berbagai

pertimbangan dan keadaan madrasah, MTs Taqwal Ilah telah resmi mengikuti

Kurikulum Berbasis Kompetensi pad tahun 2003 dan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan pada tahun 2007, yang berdampak pada uapaya

mengimplementasikan sistem Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) maupun

sistem pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual (Contextual

Teaching and Learning).

Konsekuensinya, pengurus yayasan MTs Taqwal Ilah, pengurus madrasah,

dan komite sekolah bersepakat untuk melakukan pemberdayaan para guru, baik

dalam pendidikan (menyelesaikan Sarjana), pendidikan latihan (DIKLAT),

maupun menguikutsertakan para guru untuk mengikuti kegiatan pelatihan dan

ceramah lainnya sebagai upaya meningkatkan kamampuan, pengetahuan, dan

ketrampilan para guru.

Sebagai manajer Bp. Rofiur Rutab M.S.I bertanggung jawab atas tugas-

tugas yang dilaksanakan para anggotanya. Pembagian tugas serta pengaturannya

menjadi pekerjaan utama beliau sebagai manajer, beliau mampu

mengkomunikasikan dengan visi dan misi lembaga pendidikan sehingga tujuan

pendidikan tercapai. Salah satu bukti dari keberhasilan menjalankan peran ini

adalah perkembangan MTs Taqwal Ilah hingga memperoleh akreditasi B.

2. Sarana dan Fasilitas

Sebagai lembaga pendidikan Islam, MTs Taqwal Ilah dari generasi ke

generasi telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Bapak Rofiur Rutab

selalu mengutamakan kerjasama damam mencapai tujuan, diawali dengan

perkembangan fisik, hingga saat ini telah berhasil merealisasikan rencana

pembangunan (master plan) yang dicanangkan bersama dengan para anggota,

Page 62: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

stakeholder, dan juga masyarakat. Selain sarana dan fasilitas yang harus dimiliki

lembaga pendidikan misalnya perpustakaan beserta koleksi buku-buku di

dalamnya, penguasaan media komputer yang merupakan suatu wujud

perkembangan dalam bidang teknologi di zaman modern ini, diadakan dengan

berbagai pertimbangan terutama pendanaan. Selaku kepala madrasah Bapak

Rofiur Rutab berlaku demokratis dalam rapat tersebut. Beliau menggarisbawahi

dua hal yakni “efektif dan efisien”, akhirnya pengadaan laboratorium beserta

perangkat komputer sebanyak 28 buah dapat terealisasikan melalui mufakat.

Menindaklanjuti pengadaan lab komputer yang sudah ada, berdasarkan saran dan

pendapat dari bawahan yang kemudian merupakan suatu disinkronkan dengan

kepentingan dan tujuan madrasah dan yayasan, atas kebijakan kepala MTs

Taqwal Ilah sehingga seluruh area Yayasan Taqwal Ilah adalah area hot spot.

Dalam hal lain misalnya ekstrakurikuler panjat tebing, secara khusus MTs

Taqwal Ilah tidak mempunyai sarana latihan untuk kegiatan tersebut. Merupakan

ide kreatif yang tercipta dari pribadi seorang Bapak Rofiur Rutab yang mungkin

saja tidak terbesit dalam angan para guru dan stafnya. Dengan pertimbangan

lokasi MTs Taqwal Ilah yang jauh dari tempat latihan yang tersedia di Kota

Semarang, menurut beliau terlalu repot untuk mengungsuikan anak-anaknya

dalam setiap kali latihan ke tempat tersebut, mengingat banyaknya siswa yang

berminat dalam ekstrakurikuler panjat tebing. Akhirnya berawal dari ide sang

pimpinan, gedung madrasah yang bertingkat tiga dijadikan sarana untuk latihan

ekstrakurikuler panjat tebing. Hal ini semakin melengkapi sarana dan prasarana

yang menunjang pencapaian prestasi belajar siswa terutama dalam prestasi non

akademik.77

3. Guru

Dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kepala madrasah melakukan

pengawasan dan pengendalian tenaga kependidikan untuk meningkatkan kualitas

tenaga kependidikan. Hal ini bisa dilakukan dengan :

1) Mengikutkan guru dalam pelatihan pembuatan karya ilmiah.

77 Wawancara dengan kepala sekolah Bapak Rofiur Rutab M. S.I Pada Tanggal7 November

2010

Page 63: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

2) Menganjurkan mereka untuk mengadakan penelitian atau studi banding yang

tentu saja madrasah memberikan anggaran untuk kegiatan tersebut.

3) Menganjurkan guru untuk melanjutkan studi / kuliah. Dalam hal ini madrasah

/ yayasan memberikan beasiswa kepada guru.

4) Menambah guru agar aktifitas mereka tidak terlalu padat sehingga mereka

dapat mengikuti pelatihan-pelatihan.

5) Anggaran perlu ditambah agar dapat mengikuti pelatihan-pelatihan yang

membutuhkan biaya banyak.

Kegiatan tersebut dilakukan melalui model kepemimpinan yang demokratis

dan sesekali bersifat otoriter dengan menggunakan teknik individu dan teknik

kelompok. Kepala madrasah selaku pengawas selain observasi kelas dan

percakapan individual (individual conference), rapat madrasah juga melakukan

pendampingan terhadap guru dengan memberikan bimbingan dan pengawasan

terhadap kinerja guru terutama dalam menyusun rencana pembelajaran,

menyusun tes dan melaksanakan proses pembelajaran yang berbasis IT. Model

kepemimpinan kepala madrasah MTs Taqwal Ilah dalam upaya meningkatkan

prestasi belajar siswa dilakukan secara demokratis yakni melalui teknik individu

dengan kunjungan atau observasi kelas, percakapan pribadi, dan lain-lain.

Sedangkan untuk teknik kelompok adalah diskusi, seminar, dan rapat. Sedangkan

langkah-langkah aktifitas yang ditentukan sebagai tugas dan instruksi adalah

dengan cara mewajibkan setiap guru untuk dapat menggunakan media IT sebagai

sumber belajar dan memperluas wawasan, selain dapat mempermudah proses

pembelajaran.

Tuntutan penguasaan IT dalam rangka meningkatkan prestasi guru

terhadap lembaga pendidikan Islam yang bermutu sudah semakin mendesak,

karena pada saat ini kita sudah memasuki era globalisasi. Aplikasi teknologi

komunikasi dan informasi dalam pendidikan telah tercipta lingkungan belajar

global yang terhubung dengan jaringan, yang menempatkan siswa di tengah-

tengah proses pembelajaran, dikelilingi oleh berbagai sumber-sumber belajar dan

layanan belajar elektronik. Untuk itu sistem pendidikan konvensional pada

Page 64: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

sistem pendidikan nasional selama ini termasuk di dalamnya adalah pendidikan

Islam, harus menunjukkan sikap proaktif dengan cara belajar yang baru, yang

syarat dengan teknologi yang menjadi tuntutan dari perkembangan global.

Selain itu guru MTs Taqwal Ilah diharapkan dapat menggunakan model

pembelajaran partisipasif yang banyak melibatkan keaktifan siswa dalam

pembelajaran. Sebagai seorang supervisor guru harus dapat menyajikan pelajaran

dengan baik dalam hal ini dalam pandangan penulis guru harus dapat menyajikan

pelajaran yang mengarah pada pembelajaran partisipatif karena Pada hakekatnya

belajar merupakan interaksi antara peserta didik dengan lingkungan. Oleh karena

itu, untuk mencapai hasil belajar yang optimal perlu keterlibatan atau partisipasi

yang tinggi dari peserta didik dalam pembelajaran. Keterlibatan peserta didik

merupakan hal yang sangat penting dan menentukan keberhasilan pembelajaran.

Adanya keterlibatan, tanggung jawab dan umpan balik dari peserta didik.

Keterlibatan peserta didik merupakan syarat pertama dalam kegiatan belajar di

kelas. Untuk terjadinya keterlibatan itu peserta didik harus memahami dan

memiliki tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan belajar. Keterlibatan peserta

didik itupun harus memiliki arti penting sebagai bagian dari dirinya dan perlu

diarahkan secara baik oleh sumber belajar.

Untuk mendorong partisipasi peserta didik dapat dilakukan berbagai cara,

antara lain memberikan pertanyaan dan menanggapi respon peserta didik secara

positif, menggunakan pengalaman berstruktur, menggunakan beberapa instrumen

dan menggunakan metode yang bervariasi yang lebih banyak melibatkan peserta

didik.

Pelaksanaan pembelajaran partisipatif perlu memperhatikan beberapa

prinsip berikut. Pertama, berdasarkan kebutuhan belajar (learning needs based)

sebagai keinginan maupun kehendak yang dirasakan oleh peserta didik. Kedua,

berorientasi kepada tujuan kegiatan belajar (learning goals and objective

oriented). Prinsip ini mengandung arti bahwa pelaksanaan pembelajaran

partisipatif berorientasi kepada usaha kepada pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan. Ketiga, berpusat kepada peserta didik (partisipan centered). Prinsip

Page 65: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

ini sering disebut learning centered yang menunjukkan bahwa kegiatan belajar

selalu bertolak dari kondisi riil kehidupan peserta didik. Keempat, belajar

berdasarkan pengalaman (experiential learning), bahwa kegiatan belajar harus

selalu dihubungkan dengan pengalaman peserta didik.

Pembelajaran partisipatif dapat dikembangkan dengan prosedur sebagai

berikut:

a. Menciptakan suasana yang mendorong peserta didik siap belajar.

b. Membantu peserta didik menyusun kelompok, agar dapat saling belajar dan

membelajarkan.

c. Membantu peserta didik untuk mendiagnosis dan menemukan kebutuhan

belajarnya.

d. Membantu peserta didik menyusun tujuan belajar.

e. Membantu peserta didik merancang pola-pola pengalaman belajar.

f. Membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar.

g. Membantu peserta didik melakukan evaluasi diri terhadap proses dan hasil

belajar.

Dalam pembelajaran partisipatif guru harus berperan sebagai fasilitator

dengan memberikan kemudahan belajar langkah-langkah di atas.

Sikap demokratis kepala madrasah juga terlihat dari bentuk batuan dan

pengawasan yang dilakukan kepala madrasah MTs Taqwal Ilah kepada guru

adalah membimbing guru dalam menyusun persiapan mengajar dan ketertiban

administrasi guru. Selain itu juga kepala madrasah melakukan koordinasi dengan

yayasan melalui manajer pendidikan yang di bentuk yayasan untuk membimbing

dan mengawasi kinerja para guru pada khususnya dan guru unit MTs pada

umumnya. Kepala madrasah MTs Taqwal Ilah melakukan komunikasi dengan

Departemen Agama, yayasan, instansi terkait untuk peningkatan prestasi guru,

selain mendelegasikan guru dalam MGMP, seminar, pelatihan pendidikan agar

terjadi peningkatan prestasi guru terutama dalam proses pembelajaran.

Page 66: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

Sikap otokratis ditunjukkan dengan memberikan Instrument Penilaian

Kinerja Madrasah (IPKM) yang berisi lembaran evaluasi mingguan, bulanan

maupun tahunan dan diawasi langsung oleh kepala madrasah.78

Memberikan pengawasan terhadap kinerja para anggotanya adalah langkah

awal yang dilakukakan Bp. Rofiur Rutab M.S.I sebagai seorang supervisor.

Dalam hal ini kegiatan supervisi berguna agar para anggota tetap menjalankan

tugas-tugasnya sesuai dengan aturan-aturan dan kebijakan yang telah disepakati

bersama dalam awal perencanaan program kerja.

Menjadi administrator bukan hanya ditujukan kepada staf administrasi atau

pegawai tata usaha, akan tetapi kepala madrasah pun ikut berkecimpung dan

berperan di dalamnya. Hal tersebut dilaksanakan dengan cara memimpin

pelaksanaan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dan

pengajaran. Dalam hal ini Bp. Rofiur Rutab M.S.I memberikan pengawasan juga

melalui IT (information technology )

Keberhasilan dalam hal ini antaralain dapat ditunjukkan oleh:

a. Menumbuhkan kesadaran terhadap tenaga ke pendidikan (guru) untuk

meningkatkan kinerjanya.

b. Meningkatkan ketrampilan tenaga ke pendidikan (guru) dalam melaksanakan

tugasnya.

Kepala madrasah MTs Taqwal Ilah menerapkan standar mutu proses

pembelajaran yang diharapkan dapat berdaya guna untuk mengoptimalkan proses

transformasi dan untuk melahirkan lulusan atau output yang sesuai, yaitu yang

menguasai standar mutu pendidikan berupa penguasaan standar kemampuan

dasar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran pelajar aktif (student

active learning), pembelajaran kooperatif dan kolaboratif, pembelajaran

konstruktif dan pembelajaran tuntas (mastery learning).

Begitu pula, Kepala madrasah MTs Taqwal Ilah telah berusaha

menentukan standar mutu evaluasi pembelajaran, diantaranya bentuk penguasaan

peserta didik atas standar kemampuan dasar, yaitu penguasaan materi (content

78 Wawancara dengan BP. Tali Tulab S.Ag (kakak kandung kepala madrasah dan salah satu

guru MTs Taqwal Ilah) Pada Taggal 11 november 2010

Page 67: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

objectives), penguasaan metodologis (methodological objectives), dan

penguasaan keterampilan yang aplikatif dalam kehidupan sehari-hari (life skill

objectives). Dengan kata lain, penilaian diarahkan pada dua aspek hasil

pembelajaran, yaitu instructional effects (hasil-hasil yang kasat mata dari proses

pembelajaran) dan nurturing effect. Instructional effects (hasil-hasil laten proses

pembelajaran, seperti terbentuknya kebiasaan membaca, kebiasaan pemecahan

masalah)

Kepala madrasah MTs Taqwal Ilah juga mengukur kinerja guru melalui

hasil evaluasi pembelajaran yang telah dilakukan, nilai evaluasi yang didapat

peserta didik harus sesuai KKM, karena nilai KKM merupakan salah satu tolak

ukur keberhasilan pembelajaran seorang guru kepada peserta didiknya baik itu

bersifat teori maupun praktek. Dengan keadaan seperti ini menurut peneliti

kepala MTs Taqwal Ilah sebagai seorang supervisor di MTs Taqwal Ilah cukup

berhasil. Hal ini di bukti kan dengan terus meningkatnya ketrampilan guru dalam

mengajar.

Agar kinerja guru mencapai tingkat prestasi yang memuaskan, kepala

madrasah MTs Taqwal Ilah sebagai seorang supervisor memberikan reward bagi

setiap kinerja guru dengan kenaikan pangkat, begitu juga sebaliknya

menghambat kenaikan pangkat nya jika kinerja yang dilakukan tidak baik, salah

satu tolak ukur nya adalah nilai ketuntasan mencapai nilai KKM.

Maksud dan tujuan dari ganjaran (reward) adalah supaya dengan prestasi

guru tersebut menjadi lebih giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau

mempertinggi kinerjanya. Dalam al-Qur’an dijelaskan tentang ganjaran yang

digunakan untuk membalas orang yang beriman dan beramal shaleh agar mereka

mempertinggi keimanan dan ketaqwaan nya. Firman Allah Swt surat al-Bayyinah

ayat 7 – 8:

ر�#67 %�� �"اؤه#) ٧( اD�� �!D�� ه# أو�d� ا�P92G و%2�(ا ا��(ا ا��;!� إن�

P�� ن�6 اDB� �� D6Y5ي %C9� �!�2� 6�N ا�� ور+(ا %6�# ا, ر+* أ��%

)٧- ٨: ا���� ) (٨( ر��� j�* ��� ذ��

Page 68: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh

mereka itu adalah sebaik-baik makhluk (7). Balasan mereka di sisi Tuhan

mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka

kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan

merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi

orang yang takut kepada Tuhannya”. (QS. Al-Bayyinah: 7-8).79

Dengan demikian adanya berbagai bentuk reward merupakan pendorong

bagi guru untuk meraih keberhasilan dan kinerja yang baik.

CCCC.... Model Kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap Kondisi Fisiologis sebagai Model Kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap Kondisi Fisiologis sebagai Model Kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap Kondisi Fisiologis sebagai Model Kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap Kondisi Fisiologis sebagai

Upaya untuk Meningkatkan Prestasi Belajar SiswaUpaya untuk Meningkatkan Prestasi Belajar SiswaUpaya untuk Meningkatkan Prestasi Belajar SiswaUpaya untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa

Seseorang yang sakit akan mempengaruhi kelemahan fisiknya, sehingga

saraf motorik dan sensoriknya lemah. Akibatnya rangsangan yang diterimanya

melalui inderanya tidak dapat diteruskan keotak.lebih-lebih sakitnya

lama,sarafnya akan bertambah lemah,sehingga ia tuidak dapat masuk sekolah

untuk beberapa hari yang mengakibatkan anak akan tertinggal jauh dalam

pelajarannya.

Anak yang kurang sehat dapat mengalami kesulitan belajar, sebab ia

mudah capek, mengantuk, pusing, daya konsentrasinya hilang sehingga

menyebabkan kurang semangat, pikiran terganggu. Karena hal-hal ini maka

penerimaan dan respon pelajaran berkurang, saraf otak tidak mamampu bekerja

secara optimal memproses, mengelola, menginterprstasi dan mengorganisasi

bahan pelajaran melalui inderanya.

Perintah motorik dari otak yang langsung kepada saraf motorik yang

berupa ucapan, tulisan, hasil pemikiran atau lukisan menjadi lemah. Maka dari

itu seorang guru harus dapat meneliti kadar gizi makanan dari anak.

Untuk meneliti kadar gizi makanan dari siswa, Bapak Rofiur Rutab sebagai

kepala madrasah menganjurkan kepada orang tua murid untuk membekali anak-

anaknya dengan makanan yang di olah sendiri. Dengan cara seperti itu

79Soenarjo dkk, al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang: Toha Putra, 1989), hlm. 1085.

Page 69: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

setidaknya orang tuapun dapat ikut mengontrol gizi yang terdapat pada makanan

anka-anaknya.

Selain itu kepala sekolah juga memberlakukan sistem saring, yang mana

setiap makanan, minuman maupun jajanan yang dijual dilingkungan sekolah

harus memenuhi standar yang telah ditentukan oleh sekolah, tidak semua jenis

makanan maupun jajanan dapat diperjual belikan disekolah. Seperti permen, ciki,

coklat dan sebagainnya tidak diperbolehkan untuk dijual dikantin sekolah. Semua

makanan yang dijual pada kantin sekolah adalah makanan-makanan yang di olah

sendiri oleh penjaga kantin sekolah dengan pertimbangan nilai gizi di dalamnya.

Setiap satu minggu sekali diadakan pemeriksaan kelas yang dilakukan oleh

anggota OSIS, apabila kedapatan siswa yang diam-diam membawa makanan-

makanan tersebuk, maka akan mkanan tersebut akan disita dan siswa tersebut

akan mendapatkan poin pelanggaran.

Selain dari makanan yang kurang sehat, cacat fisik yang diderita siswa

misalnya, kurang pendengaran, kurang penglihatan atau gangguan psikomotorik

lainnya juga sangat mempengaruhi fisiologi siswa.

Dalam hal ini kepala madrasah memerintahkan kepada para guru untuk

memberikan perhatian kepada siswa yang mengalami ganguan-gangguan

tersebut. Yaitu dengan cara bagi anak yang kurang mendengar, mereka

ditempatkan pada deretan paling depan, agar suara guru masih dapat didengar.

Anak yang kurang pendengarannya pada telinga sebelah kiri, harus duduk pada

pada meja sebelah kiri, dan anak yang kurang pendengarannya pada telingan

sebelah kanan harus duduk pada meja sebelah kanan, hal itu dilakukan agar

telinga mereka dapat berfungsi dengan baik.

Sedangkan bagi anak yang kurang penglihatannya, misalnya rabun jauh

atau rabun dekat. Maka bagi siswa yang jauh ditempatkan pada meja paling

depan dan mereka yang rabun dekat harus duduk pada meja paling belakang agar

mereka dapat melihat pelajaran yang ditulisan pada papan tulis.

Penempatan-penempatan siswa yang mengalami cacat tersebut dilakukan

dengan sangat bijaksana oleh kepala madrasah dan para guru. Yaitu dengan cara

Page 70: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

tidak menunjukkan alasan dan sikap didepan siswa-siwa yang lain bahwa mereka

ditempatkan di deretan depan karena kekurangbaikan alat indra mereka. Langkah

bijaksana ini sangat perlu diambil untuk mempertahankan self-esteem dan self-

confidence siwa-siswa khusus tersebut. Karena kemerosotan self-seteem dan self-

confidence (rasa percaya diri) seorang siswa akan menimbulkan frustasi yang

pada gilirannya cepat atau lambat siswa tersebut akan menjadi underachiever

atau mungkin gagal, meskipun kapasitas kognitif mereka normal atau lebih

tinggi daripada teman-temannya.

Kepada mereka yang mengalami cacat tersebut, apabila tidak mendapatkan

placement dan perhatian dari kepala madrasah maupun guru, pasti akan

mengalami kesulitan belajar. Sebab mereka tidak dapat memproses ransangan

dari guru atau teman-temanya karena alat indera mereka kurang berfungsi.

Selain upaya-upaya yang dilakukan diatas, Bapak Rofiur Rutab selaku

kepala madrasah bekerja sama dengan guru serta staf-staf yang lain melakukan

kerjasama untuk memperoleh bantuan bantuan pemerintah secara rutin (periodik)

dari dinas-dinas kesehatan setempat.

DDDD.... Model Kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap Kondisi Psikologis sebagaiModel Kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap Kondisi Psikologis sebagaiModel Kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap Kondisi Psikologis sebagaiModel Kepemimpinan Kepala Madrasah terhadap Kondisi Psikologis sebagai

Upaya untuk Meningkatkan Prestasi Belajar SiswaUpaya untuk Meningkatkan Prestasi Belajar SiswaUpaya untuk Meningkatkan Prestasi Belajar SiswaUpaya untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa

Siswa pada hakekatnya mempunyai potensi untuk mengembangkan

sekaligus meningkatkan prestasi akademik maupun non akademiknya. Hal ini

dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain latar belakang lingkungan, kualitas

guru, serta kebijakan-kebijakan itulah yang merupakan hasil dari model

kepemimpinan yang diterapkan kepala madrasah.

Faktor psikologis sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal yang

utama dalam menentukan intensitas belajar, meski faktor luar mendukung, tetapi

psikologi tidak mendukung. Maka faktor luar kurang siknifikan. Oleh karena itu,

minat, kecerdasan/intelegensi, bakat, motivasi, dan kemampuan-kemampuan

kognitif lainnya adalah faktor-faktor psikologis yang utama mempengaruhi

proses dan hasil belajar.

Page 71: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

Dalam hal ini kepemimpinan yang demokratis dipraktekkan kepala MTs

Taqwal Ilah melalui kerjasama dengan guru serta bimbingan terhadap guru dan

siswa untuk meningkatkan prestsi belajarnya. Bentuk bimbingan yang

ditekankan bersama adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan pengalaman langsung tentang obyek-obyek nyata bagi siswa.

Pengalaman langsung merupakan pengalaman yang diperoleh siswa

dengan menggunakan semua inderanya, yaitu melihat, menyentuh,

mendengar, meraba dan merasa. Melalui pengalaman seperti anak-anak

membangun pengetahuannya dengan cara memperlakukan atau memanipulasi

objek, mengamati peristiwa-perisiwa atau kejadian, berinteraksi dengan

manusia dan lingkungan sekitarnya. Melalui pengalaman langsung siswa dapat

mengembangkan ketrampilan mengamati, membandingkan, menghitung,

bemain peran, mengemukakan perasaan dan gagasannya. Misalnya pada

pelajaran IPA siswa dapat mengenal dan menyebutkan bagian anggota tubuh,

pada pelajaran matematika siswa dapat menghitung banyaknya benda yang

dilihat, pada pelajaran IPS siswa dapat bermain bersama teman-temannya

dengan saling menyayangi satu sama lain.

2. Menciptakan kegiatan sehingga siswa mampu menggunakan semua

pemikirannya.

Kegiatan-kegiatan yang dikembangkan dalam pembelajaran aktif

menuntut siswa untuk menggunakan semua pemikiran dan pemahamannya.

Dengan demikian dalam pembelajaran semacan itu aktivitas mental siswa

terlibat.

3. Mengembangkan kegiatan sesuai dengan minat-minat siswa.

Kegiatan-kegiatan yang dikembangkan dalam pembelajaran harus

relevan dengan minat siswa, karena minat siswa merupakan sumber ide yang

potensial untuk menentukan tema. Jika minat siswa dipertimbangkan dalam

memilih tema, maka siswa akan menunjukkan pemahaman yang lebih baik.

4. Membantu siswa mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan.

Page 72: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

Membantu siswa mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan baru

yang didasarkan pada hal-hal yang telah mereka ketahui dan telah dapat

mereka lakukan sebelumnya. Tema yang dipilih untuk pembelajaran harus

mempertimbangkan pengetahuan dan ketrampilan yang telah dimiliki siswa,

sehingga memudahkan mereka untuk mempelajari hal-hal baru, dengan

demikian pemilihan tema harus dimulai dari tema yang sudah dikenal siswa.

5. Menyediakan kegiatan dan kebiasaan yang ditujukan untuk pengembangan.

Menyediakan kegiatan dan kebiasaan yang ditujukan untuk

mengembangkan semua aspek pengembangan kognitif, sosial, emosional,

fisik, afeksi dan estetis dan agama. Tema sebagai fokus dalam pembelajaran

memungkinkan untuk mengembangkan semua aspek perkembangan melalui

kegiatan-kegiatan belajar yang relevan.

6. Mengakomodasikan kebutuhan siswa.

Mengakomodasikan kebutuhan siswa untuk melakukan aktifitas fisik,

interaksi sosial, kemandirian dan mengembangkan harga diri yang positif

karena setiap siswa mempunyai kebutuhan yang berbeda yang berkaitan

dengan aspek fisik, sosial, afeksi, emosi dan intelektual. Melalui pembelajaran

yang tepat, kebutuhan-kebutuhan tersebut sangat mungkin untuk dipenuhi

Memberikan kesempatan menggunakan bermain sebagai wahana belajar

Bermain merupakan wahana yang baik untuk mengembangkan semua

aspek perkembangan siswa. Melalui bermain siswa melakukan proses belajar

yang menyenangkan, suka rela dan spontan. Melalui bermain, siswa juga

membentuk konsep-konsep yang lebih abstrak.

7. Menemukan cara-cara untuk melibatkan anggota keluarga siswa.

Dalam pembelajaran, guru dapat memanfaatkan pihak keluarga atau

orang tua sebagai nara sumber. Misalnya dalam membahas tema “pekerjaan”,

guru dapat mengundang orang tua anak berprofesi sebagai petani, dokter, guru

dan lain-lain untuk menceritakan pengalaman yang berhubungan dengan

Page 73: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

pekerjaan mereka. Hal ini akan lebih menarik bagi anak daripada guru sendiri

yang menceritakannya.80

Bentuk model kepemimpinan kepala madrasah yang demokratis

terhadap kondisi psikologis siswa dalam upaya peningkatan prestasi belajar,

dengan melakukan kerjasama sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan

guru dalam menghadapi berbagai kondisi psikologis siswa dan bagaimana cara

menanganinya.

80 Masitoh, dkk, Strategi Pembelajaran, (Jakarta : Universitas Terbuka, 2004), hlm. 124-

125.

Page 74: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

BAB VBAB VBAB VBAB V PENUTUPPENUTUPPENUTUPPENUTUP

AAAA.... KESIMPULANKESIMPULANKESIMPULANKESIMPULAN

Model kepemimpinan kepala madrasah yang unik, karena sistem kombinasi

dari beberapa model kepemimpinan yaitu demokratis sebagai prioritas utama dan

otoriter pada saat- saat tertentu, serta menerapkan pola kepemimpinan efektif;

mengandung nilai-nilai islami seperti memberikan keteladanan (uswah) ta’awun,

musyawarah dan sebagainya, berimplikasi positif terhadap peningkatan prestasi

belajar siswa baik akademik maupun non akademik.

Dari muatan deskriptif ini penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Model kepemimpinan kepala madrasah dalam membentuk linkungan

sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu lebih dengan cara

kekeluargaan. yang berdampak pada:

a. Terciptanya suasana harmonis antara atasan dan bawahan,

b. Terciptanya nuansa alam demokratis karena hubungan yang harmonis

dan bersifat kekeluargaan tersebut.

c. Kedekatan kepala madrasah dengan semua personil madrasah yang

membuktikan bahwa kepala madrasah adalah figur yang dicintai dan

dihormati.

d. Kerjasama (team work) yang solid dan senantiasa mewarnai langkah-

langkah dalam menjalankan setiap tugas dan kewajiban, sehingga

tercipta kekompakan.

2. Model kepemimpinan kepala madrasah dalam merancang instrument

sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

a. Kurikulum

Sistem desentralisasi menjadi pilihan dan diterapkan dalam struktur

keorganisasian MTs Taqwal Ilah. Kepala madrasah menginstruksikan tugas

dan kegiatan yang harus dilakukan para anggota dengan kebijakan-

kebijakan yang diputuskan secara musyawarah mufakat, serta pemberikan

Page 75: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

kewenangan dan pendelegasian secara penuh yang ditujukan kepada para

anggota.

Melakukan respon terutama tentang upaya menangkap informasi dari

berbagai pihak tentang kurikulum diantaranya pencarian berbagai sumber,

baik secara struktural maupun internal sekoalah (madrasah), juga upaya

membantu guru-guru dalam mengakses informasi tentang kurikulum

tersebut, baik secara formal maupun informal agar guru-guru dapat

memahami dan mengaktualisasikan dalam proses pembelajaran dikelas.

Melakukan pemberdayaan para guru, baik dalam pendidikan

(menyelesaikan Sarjana), pendidikan latihan (DIKLAT), maupun

menguikutsertakan para guru untuk mengikuti kegiatan pelatihan dan

ceramah lainnya sebagai upaya meningkatkan kamampuan, pengetahuan,

dan ketrampilan para guru.

b. Sarana dan Fasilitas

Bapak Rofiur Rutab selalu mengutamakan kerjasama dalam mencapai

tujuan, namun beliau juga menggarisbawahi dua hal yakni “efektif dan

efisien” dalam pengadaan maupun pengembangan sarana dan fasilitas, yang

dicanangkan bersama dengan para anggota, stakeholder, dan juga

masyarakat.

c. Guru

Model kepemimpinan yang demokratis dan sesekali bersifat otoriter

dijalankan dengan menggunakan teknik individu dan teknik kelompok.

Teknik individu dilakukan dengan kunjungan atau observasi kelas,

percakapan pribadi, dan lain-lain. Sedangkan untuk teknik kelompok adalah

diskusi, seminar, dan rapat.

Disamping itu kepala madrasah juga mewajibkan setiap guru untuk

dapat menggunakan media IT (information technology ) sebagai sumber

belajar dan memperluas wawasan, selain dapat mempermudah proses

pembelajaran. Dalam penggunaan model pembelajaran guru diharapkan

Page 76: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

dapat menggunakan model pembelajaran partisipasif yang banyak

melibatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.

Memberikan reward bagi setiap kinerja guru dengan kenaikan

pangkat dengan maksud dan tujuan supaya dengan prestasi guru tersebut

menjadi lebih giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau mempertinggi

kinerjanya. Begitu juga sebaliknya menghambat kenaikan pangkat nya jika

kinerja yang dilakukan tidak baik, salah satu tolak ukurnya adalah nilai

KKM.

Dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kepala madrasah

melakukan pengawasan dan pengendalian tenaga kependidikan untuk

meningkatkan kualitas tenaga kependidikan dengan melakukan:

1) Mengikutkan guru dalam pelatihan pembuatan karya ilmiah.

2) Menganjurkan mereka untuk mengadakan penelitian atau studi banding yang

tentu saja madrasah memberikan anggaran untuk kegiatan tersebut.

3) Menganjurkan guru untuk melanjutkan studi / kuliah. Dalam hal ini madrasah

/ yayasan memberikan beasiswa kepada guru.

4) Penambah guru agar aktifitas mereka tidak terlalu padat sehingga mereka

dapat mengikuti pelatihan-pelatihan.

5) Penambahan anggaran yang digunakan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan

yang membutuhkan biaya banyak.

3. Model kepemimpinan kepala madrasah terhadap kondisi fisiologis sebagai

upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa adalah selalu

mengedepankan sikap demokratis dengan cara:

a. Memerintahkan kepada para guru untuk memberikan perhatian

kepada siswa yang mengalami ganguan-gangguan yakni penempatan-

penempatan siswa yang mengalami cacat dilakukan dengan sangat

bijaksana dengan tidak menunjukkan alasan dan sikap didepan siswa-

siwa yang lain bahwa mereka yang ditempatkan di deretan depan

misalnya karena kekurangbaikan alat indra mereka.

b. Menganjurkan kepada orang tua murid untuk membekali anak-

anaknya dengan makanan yang di olah sendiri. Agar setidaknya orang

Page 77: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

tuapun dapat ikut mengontrol gizi yang terdapat pada makanan anka-

anaknya.

c. Selain itu kepala sekolah juga memberlakukan sistem saring, yang

mana setiap makanan, minuman maupun jajanan yang dijual

dilingkungan sekolah harus memenuhi standar yang telah ditentukan

oleh sekolah, tidak semua jenis makanan maupun jajanan dapat

diperjual belikan disekolah.

d. Setiap satu minggu sekali diadakan pemeriksaan kelas yang dilakukan

oleh anggota OSIS, apabila kedapatan siswa yang diam-diam

membawa makanan-makanan yang tidak diperbolehkan, maka

makanan tersebut akan disita dan siswa tersebut akan mendapatkan

poin pelanggaran.

e. Bersama dengan guru serta staf-staf yang lain melakukan kerjasama

dengan pemerintah untuk memperoleh bantuan bantuan secara rutin

(periodik) dari dinas-dinas kesehatan setempat.

4. Bentuk model kepemimpinan kepala madrasah yang demokratis terhadap

kondisi psikologis siswa dalam upaya peningkatan prestasi belajar, dengan

cara memerintahkan kepada para guru untuk memberikan perhatian lebih

kepada siswa yang mengalami ganguan-gangguan tertentu selain

melakukan kerjasama sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan

guru dalam menghadapi berbagai kondisi psikologis siswa dan bagaimana

cara menanganinya diantaranya:

a. Menyediakan pengalaman langsung tentang obyek-obyek nyata bagi

siswa yang diperoleh siswa dengan menggunakan semua inderanya,

yaitu melihat, menyentuh, mendengar, meraba dan merasa.

b. Menciptakan kegiatan sehingga siswa mampu menggunakan semua

pemikirannya melalui pembelajaran aktif yang menuntut siswa untuk

melibatkan aktivitas mental siswa.

c. Mengembangkan kegiatan sesuai dengan minat-minat siswa, karena

minat siswa merupakan sumber ide yang potensial untuk menentukan

Page 78: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

tema. Jika minat siswa dipertimbangkan dalam memilih tema, maka

siswa akan menunjukkan pemahaman yang lebih baik.

d. Membantu siswa mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan baru

yang didasarkan pada hal-hal yang telah mereka ketahui dan telah

dapat mereka lakukan sebelumnya.

e. Menyediakan kegiatan dan kebiasaan yang ditujukan untuk

mengembangkan semua aspek pengembangan kognitif, sosial,

emosional, fisik, afeksi dan estetis dan agama.

f. Mengakomodasikan kebutuhan siswa untuk melakukan aktifitas fisik,

interaksi sosial, kemandirian dan mengembangkan harga diri yang

positif.

g. Menemukan cara-cara untuk melibatkan anggota keluarga siswa

BBBB.... SARANSARANSARANSARAN----SARANSARANSARANSARAN

Sesuai dengan penelitian yang menjadi objek kajian permasalahan skripsi

ini, penulis ingin memberikan saran-saran yang dirasa perlu bagi dunia

pendidikan, yaitu sebagai berikut.

1. Dengan adanya sekripsi ini, semoga dapat menjadi wacana baru bagi

perkembangan ilmu dalambidang model, tipe atau gaya kepemimpinan

pendidikan MTs Taqwal Ilah, dan dapat dijadikan wacana pengembangan

intelektual pembaca dan penulis khususnya.

2. Hendaknya para guru maupun staf-staf yang lain mampu memberikan sistem

pendidikan yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan oleh siswa dalam

kehidupan bermasyarakat, sehingga diharapkan sistem pendidikan yang

diselenggarakan MTs Taqwal Ilah semakin solid untuk memberikan

pendidikan yang bukan hanya mengacu pada duniawi oriented, ukhrowi

oriented pun perlu sebagai bekal mereka menjalani kehidupan dan sesuai

dengan syariat Islam.

Page 79: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

3. Bagi kepala madrasah, diperlukan manajemen lembaga yang teratur agar

untuk periode ke depan, perkembangan MTs Taqwal Ilah dapat meningkat

secara signifikan.

4. Untuk penelitian yang lain, dapat melakukan penelitian lanjut tentang

permasalahan ini, karena hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna.

Page 80: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

DAFTAR KEPUSTAKAANDAFTAR KEPUSTAKAANDAFTAR KEPUSTAKAANDAFTAR KEPUSTAKAAN

Ahmadi, Abu, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1991 Anwar, Moch. Idochi, Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya

Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2003 Asmara, U. Husna, Pengantar Kepemimpinan Pendidikan, Jakarta: Ghalia

Indonesia, 1984 Azwar, Saifuddin, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998 Bahri Djamarah, Syaiful, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002 Barnadib, Imam, Filsafat Pendidikan Sistem dan Metode, Yogyakarta: Ardi, 1976 Block and Anderson, Pembelajaran Tingkat Dasar, Jakarta: Yudha Bahana, 1982

Carrol, John B., Tahapan Pembelajaran, Jakarta: Citra Pratama, 1981 Damsyiqi, Ibnu Hamzah al-Husaini al-Hanafi Ad, Penerjemah M. Suwarta

Wijaya, Zazillah Salim, Asbabul Wurud 3; Latar Belakang Historis, Timbulnya Hadis-hadis Rasul, Jakarta: Radar Jaya, Offset, 2002

Danim, Sudarwan, Menjadi peneliti Kualitatif, Bandung: Pustaka Setia, 2002 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, Bandung: CV Penerbit

Diponegoro, 2000 Harikoshi, Hiroko, Kiai dan Perubahan Sosial, Jakarta: P3M, 1987 Hasan, Iqbal, Analisis Data Penelitian Dengn Statistik, Jakarta: Bumi Aksara,

2004 Husna U, Asmara, Pengantar Kepemimpinan Pendidikan, Jakarta: Galia

Indonesia, 1985 Hussein, Imam Abi, Muslim Ibnu Khajjaj al-Qusyairy al-Naisabury, Shahih

Muslim; di Syarkhi al-Nawawi, Beirut: Dar al- Kutub al- Umiyyah, tt.h Jurdi, Syarifudin, Pemikiran Poitik Islam Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2008

Page 81: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

Lazaruth, Soewadji, Kepala Madrasah dan Tanggung Jawabnya, Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1994

Madhi, Jamal, Menjadi Pemimpin yang Efektif dan Berpengaruh Tinjauan

Manajemen Kepemimpinan Islam, Bandung: PT. Syamil Cipta Media, 2001

Masitoh, dkk, Strategi Pembelajaran, Jakarta : Universitas Terbuka, 2004 Moloeng, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2004 Muhajir, Noeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin,

1996 Mulyasa, E., Manajemen Berbasis Madrasah, Bandung: Remaja Rosdakarya,

2003, hlm. 126. ----------------, Menjadi Kepala Madrasah Profesional dalam Koneks

Menyukseskan MBS dan KBK, Bandung: Remaja RosdaKarya, 2003 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001 Nata, Abudin, Metodologi Studi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000 Nawawi, Hadari, dan Hadari, Martini, Instrumen Penelitian Bidang Sosial,

Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1995 Nawawi, Hadari, Kepemimpinan Menurut Islam.,Yogyakarta: Gajahmada

University Press, 1993 Nawawi, Imam, Terjemah Riyadhus Shalihin, Jakarta: Pustaka Amani, 1999 Penjelasan PP RI No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dalam

UU RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta UU RI No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, dilengkapi dengan PP RI No. 19 tahun 2005, PP RI No. 48 tahun 2005, dan Permendiknas RI No. 11 Tahun 2005

Pidarta, Made, Landasan Kependidikan Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak

Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta, 1997 Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, 1999

Page 82: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

Purwanto, Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, t.th,

------------, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Karya, 1995 Sarlito, Wirawan, Metode Penelitian Sosial, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999 Siagian, Sondang P, Filsafat Administrasi, Jakarta: PT Toko Gunung Agung,

1997 Singer, Robert N., Motor Learning and Human Performance, Canada: the USA,

1980 Soetopo, Hendyat, Dan Soemanto, Wasty, Kepemimpinan dan Supervisi

Pendidikan, Jakarta: Bina Aksara, 1988 Sugandha, Daan, Kepemimpinan di dalam Administrasi, Bandung: CV Sinar

Baru, 1981 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2005 Sukanto, Kepemimpinan Kiyai dalam Pesantren, Jakarta: Pustaka, LP3ES, 1999 Suryabrata, Sumadi, Metode Penelitian,Jakarta: Raja Grafido Press, 1995 Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung:

Remaja Rosdakarya Offset, 2002 Tu’u, Tulus, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta: Grasindo,

2004 Usman, Moh. Uzer, dkk, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Bahan

Kajian.PKG, MGBS, MGMP, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1993 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Madrasah; Tinjauan Teoritik dan

Permasalahannya, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001 Winkel, W.S., Dasar-dasar Penelitian, Bandung; Nusa Karya, 1981 Wittig, Arno F., Psychology Of Learning, New York; Mc Crow Hill Book

Company

Page 83: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

Lampiran 1.

PEDOMAN WAWANCARAPEDOMAN WAWANCARAPEDOMAN WAWANCARAPEDOMAN WAWANCARA

Kepala SekolahKepala SekolahKepala SekolahKepala Sekolah

1. Bagaimana model kepemimpinan yang dilakukan kepala madrasah MTs

Taqwal Ilah Tunggu Meteseh Tembalang Semarang?

2. Bagaimana bentuk pengembangan mutu pendidikan Sistem manajerial dalam

bidang pengembangan akademik yang dilakukan oleh MTs taqwal Ilah Tunggu

Meteseh Tembalang Semarang?

3. Bagaimana bentuk pembinaan profesionalisme dan kompetensi guru yang

dilakukan kepala madrasah MTs taqwal Ilah dalam upaya peningkatan prestasi

balajar siswa?

4. Strategi apa saja yang dilakukan oleh kepala Madrasah MTs Taqwal Ilah

Tunnggu Meteseh Tembalang dalam meningkatkan prestasi belajar siswa?

5. Bagaimana bentuk pembimbingan (supervisi) yang dilakukan oleh kepala

Madrasah MTs Taqwal Ilah dalam meningkatkan prestasi belajar siswa?

6. Adakah bentuk reward maupun punisment bagi guru maupun murid dalam

rangka peningkatan prestasi belajar siswa?

7. Problematika apa saja yang dialami oleh kepala madrasah sebagai supervisor

dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di MTs Taqwal Ilah dan bagaimana

pemecahannya?

Page 84: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

Lampiran 2.

PEDOMAN WAWANCARAPEDOMAN WAWANCARAPEDOMAN WAWANCARAPEDOMAN WAWANCARA

Wakil Kepala SekolahWakil Kepala SekolahWakil Kepala SekolahWakil Kepala Sekolah

1. Bagaimana peran kepala madrasah MTs Taqwal Ilah Tunggu Meteseh

tembalang Semarang sebagai pemimpin lembaga pendidikan selama ini?

2. Apakah kepala madrasah MTs Taqwal Ilah Tunggu Meteseh Tembalang

Semarang melibatkan pihak-pihak sekolah dalam menentukan kebijakan

sekolah?

3. Sebagai seorang supervisi bagaimana bentuk bimbingan yang telah dilakukan

oleh kepala madrasah MTs Taqwal Ilah Tunggu Meteseh Tembalang?

4. Bagaimana model kepemimpinan kepala madrasah dalam membentuk

lingkungan sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa?

5. Bagaimana model kepemimpinan kepala madrasah dalam merancang

instrument sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa?

6. Bagaimana model kepemimpinan kepala madrasah terhadap kondisi fisiologis

sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa?

7. Bagaimana model kepemimpinan kepala madrasah terhadap kondisi pskiologis

sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa?

Page 85: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

Lampiran 3.

PEDOMAN WAWANCARAPEDOMAN WAWANCARAPEDOMAN WAWANCARAPEDOMAN WAWANCARA

GuruGuruGuruGuru

1. Bagaimana bentuk supervisi yang dilakukan oleh kepala madrasah MTs

Taqwal Ilah dalam meningkatkan prestasi belajar siswa?

2. Penugasan dan bimbingan apa saja yang diberikan kepala madrasah MTs

Taqwal Ilah dalam meningkatkan mutu dan prestasi siswa?

3. Apa yang para guru lakukan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa?

4. Bagaimana model kepemimpinan kepala madrasah dalam membentuk

lingkungan sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa?

5. Bagaimana model kepemimpinan kepala madrasah dalam merancang

instrument sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa?

6. Bagaimana model kepemimpinan kepala madrasah terhadap kondisi fisiologis

sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa?

7. Bagaimana model kepemimpinan kepala madrasah terhadap kondisi pskiologis

sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa?

Page 86: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

LAMPIRAN 4.

Struktur OrgaStruktur OrgaStruktur OrgaStruktur Organisasi nisasi nisasi nisasi

MTs Taqwal Ilah Tungu Meteseh Tembalang Tahun Pelajaran 2010/2011MTs Taqwal Ilah Tungu Meteseh Tembalang Tahun Pelajaran 2010/2011MTs Taqwal Ilah Tungu Meteseh Tembalang Tahun Pelajaran 2010/2011MTs Taqwal Ilah Tungu Meteseh Tembalang Tahun Pelajaran 2010/2011

Ketua Yayasan

KH Saikhun

Kepala Madrasah

Rofiur Rutab, M.Si.

Waka Kurikulum

M Sokhib, S.Ag.

Instansi terkait BP3

Tata Usaha

Rofial Inayah, S.Hi.

Kesiswaan

Rohna M Anjab, S. Ag.

Humas

Ahmad Suhadi, S.Ag

BP

M Fauzi, S.E.

Perpus

Atok Hermono

Wali Kelas / Dewan Guru

Siswa

LAB IPA

Wiwik Ariani, S.Pd.

Page 87: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka
Page 88: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka
Page 89: STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAHSTRATEGI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/103/jtptiain-gdl... · apa yang telah aku terima. Atas pengorbanan dan harapan mereka

RIWAYAT RIWAYAT RIWAYAT RIWAYAT HIDUPHIDUPHIDUPHIDUP

AAAA.... Identitas DiriIdentitas DiriIdentitas DiriIdentitas Diri

1. Nama lengkap : Imroatul Khasanah

2. Tempat & Tgl. Lahir : Batang, 16 Maret 1986

3. NIM : 043311189

4. Alamat Rumah : Jl. Sunan Kudus Gg. Garuda Rt. 06/II Kec.

Bawang Kab. Batang

HP : 085228622622/085727800317

E-mail : [email protected]

BBBB.... Riwayat PendidikanRiwayat PendidikanRiwayat PendidikanRiwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. SD Negri Bawang 03 Lulus Tahun 1998

b. SMP Negeri 1 Bawang Lulus Tahun 2001

c. MA Darul Amanah Sukorejo Kendal Lulus Tahun 2004

d. IAIN Walisongo Semarang Lulus Tahun 2011

2. Pendidikan Non-Formal

a. Pondok Pesantren Darul Amanah Sukorejo

Semarang, 16 Juli 2011

Imroatul Khasanah

NIM: 043511185