Strategi Hubungan Masyarakat.docx
-
Upload
imapet-usu -
Category
Documents
-
view
34 -
download
4
description
Transcript of Strategi Hubungan Masyarakat.docx
Strategi Hubungan Masyarakat
Strategi Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat (humasa) sering disamakan dengan publisitas. Padahal, publisitas itu hanya merupakan bagian dari hubungan masyarakat. Publisitas merupakan aktivitas perusahaan yang dirancang untuk memicu perhatian media melalui artikel, editorial dan berita baru yang diharapkan dapat membatu memelihara kesadaran, cara pandang dan citra yang dipikirkan masyarakat terhadap perusahaan menjadi tetap positif. Publisitas dapat digunakan dengan manfaat tunggal, mislanya meluncurkan produk baru atau mengurangi opini negatif yang terjadi. Publisitas dapat pula digunakan untuk manfaat ganda, misalnya memperbaiki beberapa aspek dalam aktivitas perusahaan.
Banyak perusahaan menggunakan humas pemasaran (marketing public realations) untuk melakukan promosi perusahaan atau produk dan membuat citra perusahaan dan produk. Humas pemasaran mempunyai peran antara lain :• Membantu dalam meluncurkan produk baru, misalnya Pantene meluncurkan produk baru Hair Fall Control untuk menjawab kebutuhan konsumen untuk mengurangi rambut rontok karena patah yang diklaim sampai 98 % dengan pemakaian teratur selama dua bulan. Pantene membagi ilmu seputar rambut rontok kepada pers yang untuk kasus wanita di Indonesia mengalami rambut rontok karena patah.
• Membantu dalam melakukan penempatan posisi kembali produk yang sudah dewasa, misalnya yang dilakukan PT. Unilever Indonesia setelah mengakuisisi kecap Cap Bango pada 2001, Unilever melakukan reposisi kecap Cap Bango dengan melakukan lomba masak yang melibatkan ibu-ibu
rumah tangga untuk Jakarta dan Jawa Barat. Kemudian dilanjutkan kegiatan Gerobak Sate Bango yang membidik pedagang makanan di pinggir jalan dan dilanjutkan Festival Jajanan Bango yang dimasukkan dalam acara televisi seperti sebelumnya yang dibawakan oleh Bondan Winarno, ahli kuliner Indonesia. Akhirnya kecap Cap Bango menjadi kecap yang posisi pangsa pasarnya peringkat dua.
• Membangun minat dalam sebuah kategori produk, misalnya Maspion mengajak untuk membeli produk buatan Indonesia.
• Mempengaruhi kelompok target yang spesifik, misalnya Extra Joss mensponsori Qurban 2 milyar dan kemudian buka bersama dengan 600 pedagang asongan se-Jabotabek, sehingga mendapat citra baik dari umat Islam. Extra Joss saat ini menempati peringkat pertama untuk kategori minuman penambah tenaga.
• Mempertahankan produk yang mengalami masalah di masyarakat, misalnya Lion Air yang terpuruk namanya setelah terjadinya kecelakaan di Solo, tetapi Lion Air mampu menarik simpati kembali dengan bekerjasama dengan Metro TV dalam membantu bencana di Aceh dengan menyediakan tempat duduk gratis bagi sejumlah penumpang yang berangkat ke Aceh dan menyediakan pesawat khusus untuk mengangkut barang bantuan ke Aceh secara gratis.
• Membangun citra perusahaan sehingga mendukung produknya, misalnya keluarga Sosrojoyo memegang nilai luhur yang diyakini, yaitu niat baik, tidak membahayakan kesehatan manusia dan tidak merusak lingkungan hidup. Akhirnya Soetjipto Sosrojoyo memperoleh Life Time Achievement dalam Marketing Award, dapat memperkokoh
merek Teh Sosro yang saat ini merupakan merek peringkat pertama kategori teh dalam kemasan.
Metode hubungan masyarakat dan publisitas yang utama ialah publikasi, kegiatan penting, sponsor kegiatan, berita, acara, kegiatan pelayanan masyarakat, media identitas perusahaan, hubungan karyawan, penempatan produk pada program acara televisi atau film dan pelayanan informasi telepon maupun internet.
Perusahaan menggunakan metode hubungan masyarakat (public realations) untuk menyampaikan pesan dan mencipta sikap, citra dan opini yang benar. Hubungan masyarakat (humas) merupakan salah satu alat promosi / komu¬nikasi yang penting. Selama ini, humas tidak lebih dari alat promosi / komunikasi yang paling sedikit digunakan, tetapi alat ini memiliki potensi besar untuk membangun kesadaran dan frekuensi di pasar, untuk memperkuat kembali posisi produk, dan untuk memper¬tahankan produk
Cara Jitu Mendapatkan Sponsor KegiatanPosted on Juli 24, 2010 by Pakdhe Uky
Strategi Bekerjasama dengan Sponshor1
Oleh : Basuki2
Sponsor menjadi istilah yang cukup dekat dengan penyelenggara
kegiatan. Hampir di semua kegiatan yang membutuhkan pendanaan
besar tidak pernah melupakan pihak yang satu ini. Sponsor
merupakan perorangan/instansi/perusahaan yang turut serta
membantu memperlancar kegiatan dengan bentuk yang bisa
dikonversikan dalam bentuk uang. Keberadaaan sponsor menjadi
penting mengingat tidak semua kebutuhan kegiatan bisa diupayakan
sendiri. Bahkan terkadang sponsor bisa menjadi kekuatan utama
dalam pelaksanaan kegiatan.
Untuk mendapat dana tunai dari sponsor mungkin agak sulit bagi
kegiatan perdana atau bagi lembaga yang belum dikenal. Positioning
sebuah kegiatan menjadi faktor penentu dalam menarik sponsor.
Kegiatan yang sudah terkenal, berlangsung lama dan mempunyai
reputasi yang bagus memiliki kecenderungan lebih mudah
mendapatkan sponsor. Dalam hal ini keandalan bernegosiasi menjadi
penting. Cara efektif untuk menyiasati itu salah satunya dengan
melakukan barter. Lazimnya, calon sponsor akan lebih respect jika
sponsorship dilakukan secara barter promosi.
Saat ini banyak sekali penyelenggara kegiatan masih melihat
pencarian sponsor semata-mata sebagai aktivitas penggalangan dana
untuk mendukung acara yang dibuat. Padahal kini sponsorship telah
berubah menjadi sebuah bentuk kerjasama kemitraan pemasaran
antara perusahaan penyelenggara kegiatan dengan perusahaan
sponsor. Apabila kita tidak siap menjadi bagian dari jalinan kemitraan
upaya pemasaran yang saling menguntungkan, kegiatan sponsorship
yang kita bina akan gagal, mungkin saja kita berhasil mendapatkan
sponsor, tapi akan gagal mempertahankan hubungan kerjasama
untuk jangka panjang.
Saat ini pekerjaan untuk mencari sponsor telah berubah secara
drastis. Hal ini dipicu terutama oleh meningkatnya harapan dari para
sponsor. Mereka ingin kegiatan sponsorshipnya dapat dijadikan
sebagai sarana untuk mencapai berbagai sasaran sekaligus, dengan
mengintegrasikan sponsorshipnya ke dalam beragam aktivitas
pemasaran lain. Mereka ingin sponsorshipnya benar-benar dapat
menghubungkannya dengan pasar sasaran. Dalam jangka panjang,
para sponsor tidak tertarik diasosiasikan dengan kegiatan yang
disponsorinya. Mereka ingin membangun hubungan dengan pasar
sasaran sampai pada tingkat hubungan personal, memperkuat
hubungan tersebut dan menciptakan tingkat relevansi yang tidak
dapat dicapai oleh media pemasaran seperti televisi, radio atau surat
kabar.
Dengan demikian, tugas pencari sponsor telah berubah dari ibarat
sebagai pengibar bendera menjadi pipa penyalur, dengan
menawarkan beragam manfaat dan peluang yang dapat membantu
sponsor mencapai tingkat hubungan tertentu dengan pasar
sasarannya. Saat ini para sponsor juga mengharapkan agar kita
membantu mereka memahami lebih mendalam mengenai para
pengunjung acara yang kita selenggarakan. Mereka bukan sekedar
ingin tahu tentang umur dan jenis kelamin para pengunjung, tetapi
mereka juga ingin tahu mengapa orang-orang tersebut mau untuk
datang ke acara kita, apa yang menjadi daya tarik utamanya. Para
sponsor juga ingin dapat memperbaiki atau meningkatkan
pengalamannya.
Ini berarti kita sebagai pencari sponsor dituntut bekerja lebih keras
lagi. Sponsor dapat dengan mudah pindah ke berbagai kegiatan yang
berbeda. Oleh karena itu, penyelanggara kegiatan tidak dapat
mengandalkan pendapatan dari sponsor dalam bentuk bantuan dana.
Model baru dari sponsorship didasarkan pada kemitraan. Sponsorship
yang didasarkan pada kemitraan mampu memberikan beragam jenis
hasil yang menyebabkan sponsor manapun sulit untuk meninggalkan
kerjasama kemitraan tersebut.
Siapa saja yang berpeluang menjadi sponsor acara kita? Jawabannya
adalah semua lembaga/perusahaan yang sedang membutuhkan
promosi dan sedang mencari mitra kerjasama dalam mengerjakan
program kerja perusahaan. Mari kita lihat peluang sponsor di 3 (tiga)
sektor kehidupan:
a. Public sector
1) Instansi pemerintahan memiliki alokasi anggaran untuk
membantu meningkatkan kualitas masyarakat baik dalam hal fisik
maupun non fisik. Tingkat kabupaten, propinsi maupun nasional.
2) Pemerintah memiliki program kerja. Pada beberapa program
kerja selalu melibatkan masyarakat sebagai partner
b. Private sector
1) Penulis yang sedang mempromosikan tulisannya. Mengundang
mereka biasanya free akomodasi dan transportasi
2) Penerbit yang sedang mempromosikan buku terbitan terbarunya
3) Perusahaan yang sedang promo produk baru
4) Perusahaan yang sedang membuka kantor cabang baru
5) Perusahaan memiliki Corporate Sosial Responsibility (CSR)
ditujukan untuk kegiatan sosial dan non profit
6) Bank memiliki dana-dana sosial untuk pemberdayaan
masyarakat
7) Setiap perusahaan selalu memiliki anggaran dana promosi
8) Perusahaan yang sedang berkembang dan akan melakukan
ekspansi pasar
9) Perusahaan teman satu organisasi
3. Third sector
1) Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqah. Lembaga sosial non profit
memiliki alokasi anggaran berbagai macam bidang garap. Caranya
aksesnya dengan menjadi mitra kerja.
2) Lembaga Sosial memiliki program kerja dan pada beberapa
program membutuhkan kerjasama dengan pihak lain
Bentuk-bentuk kerjasama yang bisa dilakukan dengan pihak sponsor
adalah sebagai berikut :
1. Bantuan dana berupa uang tunai
2. Barter produk dengan media promosi : radio, koran, majalah,
televisi
3. Support pembicara. Bisa jadi pembicara diambilkan dari
lembaga sponsor atau sponsor bertanggung jawab mencarikan
pembicara dari lembaga jaringannya sponsor
4. Support akomodasi (hotel/cathering)
5. Potongan harga misal percetakan, cathering
6. Souvenir misal kaos, kenang-kenangn
7. Kerjasama program melaluia MoU
8. Diskon produk perusahaan
Saat kita ingin bekerjasama dengan orang lain tentunya harus saling
membutuhkan. Seperti yang sudah disampaikan di awal, bahwa pihak
sponsor selalu menginginkan manfaat bukan sebaliknya. Oleh karena
itu, anda juga perlu tau apa saja yang dipertimbangkan oleh sponsor
dan bagaimana caranya agar sponsor tertarik dengan kegiatan yang
anda kerjakan. Perlu diperhatikan beberapa hal ini :
1. Siapa yang akan menyelenggarakan kegiatan tersebut. Hal ini
sangat penting, karena kredibilitas penyelenggara akan
mempengaruhi keputusan pemberi sponsor. Jika penyelenggara
sudah pernah membuat suatu kegiatan dan kegiatan tersebut
berakhir dengan sukses maka pihak sponsor tidak segan-segan
untuk memberikan bantuan, baik berupa produk maupun dana.
2. Jenis Kegiatan. Hal ini berkaitan dengan pengambilan keputusan
pihak sponsor apakah kegiatan yang dilakukan akan berkaitan
erat dengan produk yang dihasilkan sponsor. Sebagai contoh,
kegiatan seminar tentang pengobatan herbal dapat disponsori
oleh perusahaan jamu atau minuman herbal.
Seminar berkorelasi positif terhadap budaya masyarakat untuk
mengkonsumsi produk perusahaan dan perusahaan
berkesempatan untuk memberikan produk knowledge.
Sedangkan perusahaan properti atau perusahaan mobil mewah
mungkin tidak begitu tertarik untuk mendanai kegiatan semacam
ini.
3. Peserta dan penonton. Pihak sponsor akan tertarik, jika jumlah
perkiraan peserta dan penonton serta target penonton
dicantumkan di dalam proposal. Jumlah keduanya akan menjadi
target pemasaran bagi para sponsor untuk memperkenalkan
atau memasarkan produk mereka.
4. Media yang digunakan sebagai sarana publikasi. Apa yang
diingan sponsor, itu yang diberikan. Saat ini pihak sponsor rata-
rata menginginkan produknya bisa dikenal oleh masyarakat
bukan? Oleh karena itu, sediakan sarananya. Bisa publikasi
visual, audio atau audio visual. Media visual bisa berupa
spanduk rentang, backdrop, baliho, pamflet, flyer, rontek. Bisa
juga dalam bentuk audio seperti radio atau audio visual seperti
televisi.
Salah satu perangkat vital dalam bekerja sama dengan sponsor
adalah proposal. Proposal memberikan gambaran tentang kegiatan
yang akan dilaksanakan. Proposal yang baik adalah yang bisa
menjelaskan secara terperinci dan utuh bahkan meski tanpa
penjelasan dari penyelenggara kegiatan.
Coba bayangkan diri Anda seorang CEO atau Direktur Pemasaran
dari sebuah perusahaan. Dimana Anda duduk di sebuah dalam
ruangan khusus Anda. Didepan Anda ada meja kerja yang dilengkapi
dengan komputer dan disisi lain ada tumpukan kertas yang bukan lain
adalah tumpukan proposal pengajuan kerjasama yang perlu Anda
pelajari dan diambil keputusan, mana yang akan ditindaklanjuti.
Dalam kondisi ini, kira-kira proposal seperti apa yang akan Anda ambil
dari puluhan proposal yang ada ? “proposal yang menarik”, “proposal
yang unik”, dan “proposal yang tidak terlalu tebal”.
Proposal sponsor setidaknya bisa memuat konsep 5 W & 1 H : What,
Why, When, Where, Who, dan How. Selain itu perlu diperhatikan
beberapa materi penting seperti dibawah ini:
1. Tujuan diselenggarakan acara
2. Keterangan mengenai acara
3. Alasan mengapa memerlukan sponsor
4. Media yang akan dipakai untuk mempromosikan acara
5. Schedule dan action plan acara
6. Apa yang bisa diberikan oleh pihak penyelenggara kepada pihak
sponsor sebagai ganti sponsorship yang diberikan. Berikan
contoh-contohnya. Misalnya pencantuman logo di banner, lebih
baik dibuatkan contoh design banner dengan logo sponsor yang
bersangkutan, atau mungkin anda bisa menyediakan waktu
khusus selama beberapa menit untuk mereka mempromokan
kegiatan mereka.
7. Lampiran gambar, video atau kliping koran dari kegiatan-
kegiatan yang pernah dilakukan.
8. Sertakan contact person dari kegiatan tersebut, yang mengerti
dengan baik tentang detail acara tersebut.
Menyampaikan proposal saja belum cukup untuk membuat calon
sponsor tertarik. Karena proposal yang masuk bukan hanya milik kita
saja. Selalu ada persaingan untuk mendapatkan kerjasama dengan
pihak sponsor. Bisa jadi dalam 1 bulan ada 5-10 proposal yang masuk
untuk meminta kerjasama sponsorship. Oleh karena itu perlu cara lain
untuk meyakinkan calon sponsor agar bersedia bekerjasama dengan
kita.
Setiap orang lebih percaya kepada orang yang sudah dikenal
daripada orang yang belum dikenal. Apalagi orang-orang yang
memiliki kesan positif. Demikian juga dengan calon sponsor, mereka
akan melihat siapa orang yang merekomendaikan. Jadi sebelum
menghubungi calon sponsor, cari informasi siapa orang yang dikenal
oleh calon sponsor dan bisa bisa memberikan rekomendasi. Dengan
demikian setidaknya 50 % keberhasilan sudah di tangan.
Calon sponsor juga perlu diyakinkan dengan tatap muka secara
langsung. Caranya adalah dengan presentasi. Cara ini fungsinya
untuk meyakinkan kepada calon sponsor bahwa kegiatan kita
memang pantas untuk didukung dan kebutuhan promosi produk
mereka dapat terpenuhi. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat
akan presentasi sebagai berikut :
1. Buat janji dengan calon sponsor. Usahakan bisa bertemu
langsung dengan pimpinan perusahaan/cabang perusahaan.
2. Kuasai bahan dan bersiaplah untuk menerima penolakan dan
kritikan sebelum mendapat sambutan positif. Apapun kegiatan
yang anda selenggarakan, yakinkan itu adalah kegiatan yang
terbaik.
3. Datang tepat waktu dan lakukan komunikasi informal dengan
penerima tamu. Sampaikan identitas organisasi dan berikan
kartu nama.
4. Berlatih sebelum waktu presentasi
5. Berpakaian yang rapi dan pantas
6. Sediakan satu kopi proposal untuk pihak sponsor
7. Singkat, menarik dan padat, presentasi tidak perlu terlalu detil,
karena detil acara sudah ada didalam proposal. Pada waktu
persentasi sebaiknya lebih ditekankan
pada personal approach dan lebih menerangkan hal-hal yang
menitikberatkan pada kepentingan pihak sponsor daripada pihak
penyelenggara kegiatan.
8. Tinggalkan nomor telepon yang mudah dihubungi oleh pihak
sponsor (kalo bisa kartu nama).
9. Tanyakan kapan bisa di-follow up. Setelah itu follow up via
telephon.
Setelah kesepakan kerjasama tercapai, tepati janji pada pihak
sponsor pada waktu penyelenggaraan kegiatan. Berikan yang terbaik
kepada pihak sponsor sehingga tidak ada yang merasa dikecewakan.
Ini karena akan berkaitan dengan image lembaga penyelenggara.
Sebisa mungkin undanglah mereka untuk datang ke acara kita,
biasanya hal tersebut akan membuat kita lebih baik di mata mereka.
Berikan laporan setelah kegiatan dan cantumkan semua bukti-bukti
kegiatan dan pelaksanaan janji kepada sponsor dan jangan lupa
untuk menyertakan bukti seperti foto dari logo mereka di banner,
spanduk, dsb. Hal terakhir ini sangat penting, karena kebanyakn kita,
habis manis sepah dibuang. Tidak memberikan laporan setelah
mendapat dana atau barang. Sekali lagi jangan lakukan hal itu!!
Berilah Laporan kegiatan dan sebaiknya anda beraudiensi dengan
pihak sponsor tentang jalannya kegiatan tersebut. Ucapkan
terimakasih kepada mereka, minta waktu luang untuk sekedar
berkunjung. Buatlah kesan positif kepada sponsor, dan jangan berfikir
kerjasama hanya dilakukan saat itu saja. Sampaikan program –
program lain yang memungkinkan untuk dikerjasamakan dengan
pihak sponsor. Dengan demikian maka anda sudah mendapatkan
mitra kerjasama jangka panjang.
Keterangan :1 Makalah ini ditulis untuk materi dalam acara Pelatihan Public
Relation pada tanggal 26 Juli 2010 di gedung Ki Hajar Dewantoro
FISE UNY2 Penulis adalah Marketing PT. ISES Consulting Indonesia, Sebuah
perusahaan yang bergerak di bidang konsultan managemen UKM
dan LKM serta penjualan software keuangan
Sponsor menjadi istilah yang cukup dekat dengan penyelenggara kegiatan. Hampir di semua kegiatan yang membutuhkan pendanaan besar tidak pernah melupakan pihak yang satu ini. Sponsor merupakan perorangan/instansi/perusahaan yang turut serta membantu memperlancar kegiatan dengan bentuk yang bisa dikonversikan dalam bentuk uang. Keberadaaan sponsor menjadi penting mengingat tidak semua kebutuhan kegiatan bisa diupayakan sendiri. Bahkan terkadang sponsor bisa menjadi kekuatan utama dalam pelaksanaan kegiatan.
Deal Penyelenggara Acara dan Pihak Sponsorship[spoiler]
[/spoiler]
Untuk mendapat dana tunai dari sponsor mungkin agak sulit bagi kegiatan perdana atau bagi lembaga yang belum dikenal. Positioning sebuah kegiatan menjadi faktor penentu dalam menarik sponsor. Kegiatan yang sudah terkenal, berlangsung lama dan mempunyai reputasi yang bagus memiliki kecenderungan lebih mudah mendapatkan sponsor. Dalam hal ini keandalan bernegosiasi menjadi penting. Cara efektif untuk menyiasati itu salah satunya dengan melakukan barter. Lazimnya, calon sponsor akan lebih respect jika sponsorship dilakukan secara barter promosi.
Barter Keuntungan[spoiler]
[/spoiler]
Saat ini banyak sekali penyelenggara kegiatan masih melihat pencarian sponsor semata-mata sebagai aktivitas penggalangan dana untuk mendukung acara yang dibuat. Padahal kini sponsorship telah berubah menjadi sebuah bentuk kerjasama kemitraan pemasaran antara perusahaan penyelenggara kegiatan dengan perusahaan sponsor. Apabila kita tidak siap menjadi bagian dari jalinan kemitraan upaya pemasaran yang saling menguntungkan, kegiatan sponsorship yang kita bina akan gagal, mungkin saja kita berhasil mendapatkan sponsor, tapi akan gagal mempertahankan hubungan kerjasama untuk jangka panjang.
Saat ini pekerjaan untuk mencari sponsor telah berubah secara drastis. Hal ini dipicu terutama oleh meningkatnya harapan dari para sponsor. Mereka ingin sponsorshipnya benar-benar dapat menghubungkannya dengan pasar sasaran. Dalam jangka panjang, para sponsor tidak tertarik diasosiasikan dengan kegiatan yang disponsorinya. Dengan demikian, tugas pencari sponsor telah berubah dari ibarat sebagai pengibar bendera menjadi pipa penyalur, dengan menawarkan beragam manfaat dan peluang yang dapat membantu sponsor mencapai tingkat hubungan tertentu dengan pasar sasarannya. Siapa saja yang berpeluang menjadi sponsor acara kita? Jawabannya adalah semua lembaga/perusahaan yang sedang membutuhkan promosi dan sedang mencari mitra kerjasama dalam mengerjakan program kerja perusahaan.
Ada 3 sektor peluang sponsor yaitu :
1. Public Sector
sektor publik/instansi pemerintahan[spoiler]
[/spoiler]
- Instansi pemerintahan memiliki alokasi anggaran untuk membantu meningkatkan kualitas masyarakat baik dalam hal fisik maupun non fisik. Tingkat kabupaten, propinsi maupun nasional.
- Pemerintah memiliki program kerja. Pada beberapa program kerja selalu melibatkan masyarakat sebagai partner
2. Private Sector
penulis[spoiler]
[/spoiler]
- Penulis yang sedang mempromosikan tulisannya. Mengundang mereka biasanya free akomodasi dan transportasi
- Penerbit yang sedang mempromosikan buku terbitan terbarunya
promosi[spoiler]
[/spoiler]
- Perusahaan yang sedang promo produk baru
- Perusahaan yang sedang membuka kantor cabang baru
- Perusahaan memiliki Corporate Sosial Responsibility (CSR) ditujukan untuk kegiatan sosial dan non profit
- Bank memiliki dana-dana sosial untuk pemberdayaan masyarakat
anggaran dana[spoiler]
[/spoiler]
- Setiap perusahaan selalu memiliki anggaran dana promosi
- Perusahaan yang sedang berkembang dan akan melakukan ekspansi pasar
PERUSAHAAN TEMAN [spoiler]
[/spoiler]
- Perusahaan teman satu organisasi
3. Third Sector
- Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqah. Lembaga sosial non profit memiliki alokasi anggaran berbagai macam bidang garap. Caranya aksesnya dengan menjadi mitra kerja.- Lembaga Sosial memiliki program kerja dan pada beberapa program membutuhkan kerjasama dengan pihak lain
Bentuk-bentuk kerjasama yang bisa dilakukan dengan pihak sponsor adalah sebagai berikut :
- Bantuan dana berupa uang tunai - Barter produk dengan media promosi : radio, koran, majalah, televisi - Support pembicara. Bisa jadi pembicara diambilkan dari lembaga sponsor atau sponsor bertanggung jawab mencarikan pembicara dari lembaga jaringannya sponsor - Support akomodasi (hotel/cathering) - Potongan harga misal percetakan, cathering - Souvenir misal kaos, kenang-kenangn - Kerjasama program melaluia MoU - Diskon produk perusahaan
Kita juga perlu tau apa saja yang dipertimbangkan oleh sponsor dan bagaimana caranya agar sponsor tertarik dengan kegiatan yang anda kerjakan. Perlu diperhatikan beberapa hal ini :
- Siapa yang akan menyelenggarakan kegiatan tersebut. Hal ini sangat penting, karena kredibilitas penyelenggara akan mempengaruhi keputusan pemberi sponsor.- Jenis Kegiatan. Hal ini berkaitan dengan pengambilan keputusan pihak sponsor apakah kegiatan yang dilakukan akan berkaitan erat dengan produk yang dihasilkan sponsor.- Peserta dan penonton. Pihak sponsor akan tertarik, jika jumlah perkiraan peserta dan penonton serta target penonton dicantumkan di dalam proposal. - Media yang digunakan sebagai sarana publikasi. Apa yang diingan sponsor, itu yang diberikan.
Salah satu perangkat vital dalam bekerja sama dengan sponsor adalah proposal.
contoh proposal[spoiler]
[/spoiler]
Proposal memberikan gambaran tentang kegiatan yang akan dilaksanakan. Proposal yang baik adalah yang bisa menjelaskan secara terperinci dan utuh bahkan meski tanpa penjelasan dari penyelenggara kegiatan.Proposal sponsor setidaknya bisa memuat konsep 5 W & 1 H : What, Why, When, Where, Who, dan How. Selain itu perlu diperhatikan beberapa materi penting seperti dibawah ini:
- Tujuan diselenggarakan acara- Keterangan mengenai acara- Alasan mengapa memerlukan sponsor- Media yang akan dipakai untuk mempromosikan acara- Schedule dan action plan acara- Apa yang bisa diberikan oleh pihak penyelenggara kepada pihak sponsor sebagai ganti sponsorship yang diberikan. Berikan contoh-contohnya. Misalnya pencantuman logo di banner, lebih baik dibuatkan contoh design banner dengan logo sponsor yang bersangkutan, atau mungkin anda bisa menyediakan waktu khusus selama beberapa menit untuk mereka mempromokan kegiatan mereka.- Lampiran gambar, video atau kliping koran dari kegiatan- kegiatan yang pernah dilakukan.- Sertakan contact person dari kegiatan tersebut, yang mengerti dengan baik tentang detail acara tersebut.
Menyampaikan proposal saja belum cukup untuk membuat calon sponsor tertarik. Karena proposal yang masuk bukan hanya milik kita saja. Selalu ada persaingan untuk mendapatkan kerjasama dengan pihak sponsor. Bisa jadi dalam 1 bulan ada 5-10 proposal yang masuk untuk meminta kerjasama sponsorship. Oleh karena itu perlu cara lain untuk meyakinkan calon sponsor agar bersedia bekerjasama dengan kita.
Setiap orang lebih percaya kepada orang yang sudah dikenal daripada orang yang belum dikenal. Apalagi orang-orang yang memiliki kesan positif. Demikian juga dengan calon sponsor, mereka akan melihat siapa orang yang merekomendaikan. Jadi sebelum menghubungi calon sponsor, cari informasi siapa orang yang dikenal oleh calon sponsor dan bisa bisa memberikan rekomendasi. Dengan demikian setidaknya 50 % keberhasilan sudah di tangan.
Calon sponsor juga perlu diyakinkan dengan tatap muka secara langsung. Caranya adalah dengan presentasi.
presentasi[spoiler]
[/spoiler]
Cara ini fungsinya untuk meyakinkan kepada calon sponsor bahwa kegiatan kita memang pantas untuk didukung dan kebutuhan promosi produk mereka dapat terpenuhi. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat akan presentasi sebagai berikut :
- Buat janji dengan calon sponsor. Usahakan bisa bertemu langsung dengan pimpinan perusahaan/cabang perusahaan.- Kuasai bahan dan bersiaplah untuk menerima penolakan dan kritikan sebelum mendapat sambutan positif. Apapun kegiatan yang anda selenggarakan, yakinkan itu adalah kegiatan yang terbaik.- Datang tepat waktu dan lakukan komunikasi informal dengan penerima tamu. Sampaikan identitas organisasi dan berikan kartu nama.- Berlatih sebelum waktu presentasi- Berpakaian yang rapi dan pantas- Sediakan satu kopi proposal untuk pihak sponsor- Singkat, menarik dan padat, presentasi tidak perlu terlalu detil, karena detil acara sudah ada didalam proposal. Pada waktu persentasi sebaiknya lebih ditekankan pada personal approach dan lebih menerangkan hal-hal yang menitikberatkan pada kepentingan pihak sponsor daripada pihak penyelenggara kegiatan.- Tinggalkan nomor telepon yang mudah dihubungi oleh pihak sponsor (kalo bisa kartu nama).- Tanyakan kapan bisa di-follow up. Setelah itu follow up via telpon.
Setelah kesepakan kerjasama tercapai, tepati janji pada pihak sponsor pada waktu penyelenggaraan kegiatan. Berikan yang terbaik kepada pihak sponsor sehingga tidak ada yang merasa dikecewakan. Ini karena akan berkaitan dengan image lembaga penyelenggara. Sebisa mungkin undanglah mereka untuk datang ke acara kita, biasanya hal tersebut akan membuat kita lebih baik di mata mereka.[/size]
Berikan laporan setelah kegiatan dan cantumkan semua bukti-bukti kegiatan dan pelaksanaan janjikepada sponsor dan jangan lupa untuk
menyertakan bukti seperti foto dari logo mereka di banner, spanduk, dsb. Hal terakhir ini sangat penting, karena kebanyakn kita, habis manis sepah dibuang. Tidak memberikan laporan setelah mendapat dana atau barang. Sekali lagi jangan lakukan hal itu!! Berilah Laporan kegiatan dan sebaiknya anda beraudiensi dengan pihak sponsor tentang jalannya kegiatan tersebut. Ucapkan terimakasih kepada mereka, minta waktu luang untuk sekedar berkunjung. Buatlah kesan positif kepada sponsor, dan jangan berfikir kerjasama hanya dilakukan saat itu saja. Sampaikan program – program lain yang memungkinkan untuk dikerjasamakan dengan pihak sponsor. Dengan demikian maka anda sudah mendapatkan mitra kerjasama jangka panjang.
BRANDING = PERSEPSI??”
Jika kita mendengar kata air mineral,
mungkin yang langsung terlintas dalam
benak kita adalah nama sebuah merek air
dalam kemasan, yaitu Aqua.
Kata Aqua sendiri memang berarti air, tapi
tentu saja bukan karena itu kemudian kita
menyebut air dalam kemasan dengan Aqua.
Rasanya, sebutan itu dipakai karena merek
itulah yang pertama kali beredar di
masyarakat, dan itu bukanlah satu-satunya
kasus. Kita mungkin sering
menyebut Odol sebagai pasta gigi, atau
mungkinSanyo yang mewakili pompa air.
Dulu mungkin kita mengidentikan kamera
dengan Kodak, meskipun sepertinya tidak
lagi begitu, seiring dengan semakin
banyaknya kamera yang beredar, terutama
sejak jaman kamera digital mulai menggeser
kamera analog.
Dalam dunia marketing, yang namanya
Branding adalah mutlak untuk dilakukan.
Mengapa? Karena dengan branding
sebenarnya kita sedang membuat seseorang
menjadi familiar dengan nama kita. Semakin
familiar maka semakin tumbuh
kepercayaan. Jika Anda baru pertama kali
mendengar nama suatu merk produk. Apakah
Anda akan langsung percaya dan berani
mencoba membeli produk itu? Tapi kalau
Anda sering mendengar, melihat merk
tertentu, baik di iklan, di stiker, di seragam,
di buku dan dimana saja, semakin sering
Anda menjumpainya, maka tanpa Anda
sadari, sebetulnya Anda menjadi makin
familiar dengan brand tersebut. Yang alhasil,
secara tidak disadari, Anda mulai
menumbuhkan kepercayaan tahap pertama
pada suatu brand. Tentunya masih ada tahap
berikutnya, yaitu pengetahuan tentang
produk tersebut dan image yang dibawa oleh
produk tersebut. Apakah imagenya terkesan
murahan, atau berkelas, itu Anda sendiri
yang seharusnya membangunnya.
Dengan adanya branding yang kreatif dan
menarik perhatian masyarakat, peran PR
akan lebih mudah untuk memperkenalkan
dan menjelaskan brand tersebut kepada
masyarakat, mudah-mudahan pembahasan
tentang branding ini dapat bermaanfaat bagi
pembacanya.. Trimakasih
PENTINGNYA HUMAS DALAM PERUSAHAAN & TIPS MENJADI
HUMAS YANG SUKSES
Humas atau hubungan masyarakat biasa
dikenal masyarakat dengan sebutan PR
(Public Relations). Humas dalam sebuah
perusahaan merupakan ujung tombak
sehingga perannya sangat penting.
Keberhasilannya akan menentukan sukses
atau tidaknya misi sebuah perusahaan.
Pentingnya peran humas dalam perusahaan
dapat kita cermati sebagai berikut.
1. Komunikator
Humas adalah orang yang menjadi
komunikator secara langsung maupun tidak
langsung. Bias melalui media cetak,
elektronik. Bisa juga dalam bentuk lisan
ataupun dalam bentuk tulisan dalam
berbagai media publikasi
Dalam hal ini, tugasnya menyampaikan apa
yang menjadi kebijakan perusahaan. Menjadi
penyampai informasi kepada khalayak yang
membutuhkan informasi mengenai
perusahaan tersebut.
2. Pembina Relasi
Relasi yang dimaksud adalah hubungan
perusahaan adengan khalayak ataupun
hubungan perusahaan dengan karyawan
secara internal. Tujuannya agar hubungan
baik yang tetap terjaga sehingga dapat
menciptakan pengertian, kepercayaan,
dukungan, kerja sama, serta toleransi antara
pihak-pihak yang dituju. Baik antara
perusahaan dengan khalayak maupun pihak
perusahaan dengan karyawan.
3. Back Up Management
Humas berperan sebagai penunjang atau
pendukung keberhasilan Management secara
keseluruhan. Kegiatan yang di maksud,
seperti promosi, pemasaran, operasional
perusahaan, sumber daya manusia, dan
sebagainya. Hal ini dimaksudkan untuk
tercapainya tujuan perusahaan.
4. Membuat Citra Baik Perusahaan
Membuat pencitraan (image) yang baik
adalah tanggung jawab seorang humas. Citra
yang di maksud adalah citra positif. Bisa
berupa prestasi, reputasi, dan sekaligus
menjadi tugas utama dalam melaksanakan
manajemen kehumasan untuk membangun
citra baik perusahaan yang di wakilinya.
Tips Menjadi Humas yang Sukses
Pelajari berbagai bahasa. Ini di perlukan
agar dapat menjadi pembicara maupun
pendengar yang baik sehingga dapat
berkomunikasi yang efektif dengan siapa
saja.
Tampilah dengan rapih, bersih, wangi, dan
menarik. Ini sangat penting karena tidak
bias di pungkiri bahwa penampilan adalah
yang pertama kali dilihat orang atau client.
Kesan pertama akan menentukan
keberhasilan komunikasi yang anda
lakukan.
Percaya diri. Percaya diri ini harus di pupuk
agar anda bias menjadi pribadi yang
dinamis. Mudah masuk ke kalangan
manapun tanpa hambatan.
Gunakan bahasa yang dapat dimengerti.
Bicaralah sesuai level lawan bicara anda
agar pembicaraan berlangsung dengan baik
tanpa hambatan.
Jadilah pembicara sekaligus pendengar
yang baik. Ini sangat penting agar tidak
adamiss communication.
Perkaya wawasan. Dengan wawasan yang
luas, anda bias masuk ke kalangan mana
pun dan pastinya tidak akan di mudah di
bohongi atau di bodohi lawan anda.
Tidak perbah puas. Hal ini diperlukan
untuk memotivasi diri agar selalu berusaha
untuk memberikan yang lebih terhada
perusahaan.
Optimis. Optimis dalam keberhasilannya
membuat citra baik untuk perusahaan.Kegunaan E-Mail Bagi Seorang Public
Relations
Di zaman modern ini banyak sekali
perubahan teknologi, diantaranya adalah
email (surat elektronik). Kalau dulu untuk
mengirim surat atau foto orang harus pergi
ke kantor pos, menunggu 1 – 3 hari bahkan
berminggu-minggu lamanya hingga surat
sampai ke tujuan.
Tetapi kini untuk mengirim surat cukup
menggunakan sarana jaringan internet dan
computer, maka surat (elektronik) akan
sampai dalam waktu sekejap, secepat
mengirim sms.
Dengan adanya email (surat elektronik)
sangat membantu peran humas dalam
menjalankan tugasnya, banyak keuntungan
yang bias diambil dengan adanya email,
berikut adalah 4 kegunaan email buat PR.
1. Pengiriman data yang sangat cepat
dan murah
Hanya dalam hitungan menit bahkan detik
seorang humas dapat mengirim surat berupa
teks, gambar ataupun video, kepada klien
atau rekan bisnisnya di seluruh penjuru
dunia, dengan biaya yang sangat murah.
2. Syarat wajib untuk daftar di jejaring
social
Seorang humas di tuntut berperan aktif dan
kreatif dalam setiap pekerjaannya, untuk itu
humas harus mempunyai akun facebook
maupun twitter untuk mendekatkan dirinya
maupun memperkenalkan perusahaannya
kepada khalayak umum. Untuk mendaftar
facebook atau twitter seorang humas harus
mempunyai email terlebih dulu.
3. Mengirim promosi produk ke
pelanggan
Seorang humas dapat mempromosikan
produk perusahaannya dengan menggunakan
email, agar lebuh mudah dan lebih cepat.
4. Komunikasi masal ke banyak
perusahaan dan komunitas
Jika ingin memperkenalkan produk baru
perusahaan seorang humas tinggal mengirim
email kepada para wartawan secara
bersamaan untuk launching produk barunya.
Demikianlah kegunaan/manfaat email bagi
seorang humas atau Public Relations, semoga
bermanfaat yahh…… SEO CARA YANG PALING
EFEKTIF MENDATANGKAN PENGUNJUNG
Sudah kita ketahui bahwa Optimasi Search
Engine merupakan hal yang sangat penting
jika ingin berhasil di dunia internet. Yang
jarang disadari adalah menetapkan tujuan
utama dari Search Engine Optimization
(SEO). Jika kita salah, SEO justru akan
memakan banyak waktu dan uang, tanpa
hasil yang berarti. Jika dilakukan dengan
benar, SEO dipastikan akan sangat
membantu bisnis anda. Tujuan SEO sangat
simpel yaitu menarik pengunjung baru ke
situs anda, membuat web menjadi mudah
ditemukan oleh “pengunjung yang tepat”
serta mencoba menyelaraskan prospek
dengan apa yang kita tawarkan.
SEO adalah kependekan dari Search Engine
Optimization, suatu teknik agar website yang
kita buat mudah ditemukan melalui search
engine seperti Google.Internet merupakan
media yang paling murah, efektif dan cepat
dalam menyampaikan informasi. Media lain
brosur misalnya harus melakukan aktivitas
cetak dan kirim secara fisik. Untuk media
televisi biayanya sangat besar, dan hanya
beberapa detik saja.Dengan internet kita
cukup membayar internet, membuat website,
mengupdate isinya. Namun meskipun
demikan itu tidak berarti apa-apa jika kita
website kita tidak dikunjungi orang. Oleh
karena itu kita harus berusaha supaya web
kita dikunjungi orang. Cara yang paling
efektif mendatangkan pengunjung adalah
melalui search engine Google. Inilah yang
disebut Search Engine Optimization.
Mengapa Bounce Rate dan Time On site Penting ?
Ada dua metriks yang penting untuk
diperhatikan dalam Google Analytics, yaitu
Time on Site dan Bounce Rate. Kedua metriks
ini berguna untuk mengukur kualitas
performa website. Time on site adalah
waktu rata-rata yang dihabiskan user dalam
suatu halaman. Bounce rate adalah
prosentase user yang langsung keluar setelah
mengunjungi suatu halaman.
Mengapa Time on Site penting?
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, time on
site mengukur seberapa lama seseorang
berada dalam sebuah halaman. Cara
pengukurannya adalah akumulasi waktu saat
user berpindah ke halaman lain. Dengan kata
lain, user yang tidak pindah ke halaman lain
maka time on site-nya 0 (nol), walaupun user
menghabiskan waktu lama di halaman
tersebut. Dari sini terlihat apabila time on
site makin besar, tentunya makin baik,
karena selain user menghabiskan waktu lama
di satu halaman, sudah dapat dipastikan user
juga membuka halaman lain.
Mengapa Bounce Rate penting?
Bounce rate menggambarkan prosentase
user yang langsung keluar setelah
mengunjungi satu halaman. Metriks ini
penting karena memberi informasi sejauh
mana user tertarik dengan website kita. Jika
user hanya membuka satu halaman kemudian
langsung keluar, tentunya kita tidak berpikir
bahwa user tertarik untuk berada di website,
bukan? Bounce rate yang baik adalah yang
nilainya terus mengecil. Hal ini menandakan
user lebih tertarik untuk membuka halaman
lain ketimbang langsung keluar.
Konvergensi Media & Online Public Relations
Kata “konvergensi” sering digunakan untuk
merujuk ke berbagai proses yang berbeda,
sehingga terkadang menimbulkan
kebingungan. Konvergensi media adalah
penggabungan atau menyatunya saluran-
saluran keluar (outlet) komunikasi massa,
seperti media cetak, radio, televisi, Internet,
bersama dengan teknologi-teknologi portabel
dan interaktifnya, melalui berbagai platform
presentasi digital.
Dalam perumusan yang lebih sederhana,
konvergensi media adalah bergabungnya
atau terkombinasinya berbagai jenis media,
yang sebelumnya dianggap terpisah dan
berbeda (misalnya, komputer, televisi, radio,
dan suratkabar), ke dalam sebuah media
tunggal.
Gerakan konvergensi media tumbuh berkat
adanya kemajuan teknologi akhir-akhir ini,
khususnya dari munculnya Internet dan
digitisasi informasi. Konvergensi media ini
menyatukan ”tiga-C” (computing,
communication, dan content).
Jika dijabarkan di level perusahaan, maka
konvergensi ini menyatukan perusahaan-
perusahaan yang bergerak di bidang
informasi (komputer), jejaring
telekomunikasi, dan penyedia konten
(penerbit buku, suratkabar, majalah, stasiun
TV, radio, musik, film, dan hiburan).
Contoh yang mudah kita lihat adalah salah
satu produknya, sebagai hasil perkembangan
terkini pada teknologi mobile. Handphone
yang Anda miliki sekarang bisa melakukan
fungsi kalkulator, juga bisa untuk menonton
siaran TV, mendengarkan siaran radio,
membaca suratkabar online, menerima dan
mengirim e-mail, memotret, merekam suara,
merekam gambar video, selain tentunya
untuk menelepon dan mengirim SMS.
ONLINE PUBLIC RELATIONS
Esensi dari Public Relations adalah
menyampaikan informasi dan esensi dari
Online Public Relations adalah percepatan
informasi. Beberapa hasil riset menunjukkan
beberapa hal yang terjadi di perusahaan
berkaitan dengan adanya penggunaan media
online/internet di operasional perusahaan.
Hasil riset MCI Communication Corporation
yang dipimpin oleh The Institute for Public
Relations, menyebutkan antara lain:
1. Ada banyak pemanfaatan internet yang
benar di dalam perusahaan antara lain
untuk kepentingan marketing, perekrutan
pegawai, hubungan finansial, dan riset
2. Internet, termasuk intranet dan
eksternet, mampu mengubah bagaimana
sumber-sumber komunikasi/PR menyebar
di perusahaan
3. Internet telah mengubah cara banyak
perusahaan dalam menangani kontak pers
dan kegiatan yang berhubungan dengan
media relatios
Layanan Online Public Relations setidaknya
antara lain monitor berita online, promosi
secara online, analisa brand, riset,
kompetitor, industri, mencari tahu posisi
perusahaan, relasi media, pengembangan
kerjasama dengan situs komplimentari,
manajemen krisis, intranet/ekstranet, dan
proses Public Relations. Dengan demikian,
internet jika dimanfaatkan dengan efektif dan
benar dapat menyumbangkan banyak sekali
keuntungan dan kemudahan dalam
persaingan global saat ini.
Dengan internet, perusahaan memiliki
kemampuan berkomunikasi lebih tinggi dan
memiliki nilai tambah yang membedakannya
dengan perusahaan lainnya. Internet, baik
intranet maupun ekstranet,
merepresentasikan tampilan paradigma dan
media komunikasi baru di dalam komunikasi
perusahaan. Internet membuka pintu untuk
komunikasi dua arah antara perusahaan dan
publiknya. Public Relations yang
menggunakan media online yang untuk
seterusnya disebut dengan Online Public
Relations, menguntungkan perusahaan dalam
mencari relasi dengan customer individu dan
keypersons yang secara langsung memiliki
pengaruh terhadap keberlangsungan dan
kesuksesan organisasi/perusahaan.
Kebanyakan organisasi atau perusahaan akan
memiliki beberapa kalangan publik, antara
lain konsumen, staf, media,
masyarakat/komunitas umum,
investor/sharefolders, analis pasar,
pemerintah dan lain-lain. Karena itu seorang
Public Relations Officer harus mampu
mengontrol semua isi pesan yang
dikomunikasikan secara korporat dan
memenuhi kebutuhan informasi mereka.
Humas (Public Relations) dan citra korporat
Medco Energi, yang pemiliknya saat itu juga seorang anggota legislatif, empat tahun lalu
memboyong puluhan anggota DPR dari berbagai fraksi untuk menghadiri peluncuran rig Medco
yang ke 16 di galangan kapal Keppel, Singapura. Peristiwa ini mendapat liputan luas dari media
nasional dan asing, menyadarkan publik akan prestasi perusahaan lokal dalam menembus bisnis
pertambangan yang sangat padat modal.
Event di atas adalah satu praktik kehumasan atau public relations yang kerapkali
didefinisikan sebagai ‘upaya organisasi secara terencana serta berkelanjutan dalam membangun
dan menjaga goodwillserta saling pengertian antara organisasi dengan publiknya: pelanggan,
karyawan, pemegang saham, asosiasi dagang, pemasok, pemerintah dan seluruh lapisan
masyarakat pada umumnya.’ Manajer penanggung-jawab kehumasan bertugas
mengkoordinasikan seluruh aktivitas yang menghadapkan perusahaan dengan publik dan
mengelola aktivitas-aktivitas sebagaimana yang tertulis di bawah ini:
o mengatur jumpa pers
o workshop pelatihan staf;
o acara-acara seperti makan malam tahunan;
o menangani kritik ataupun komplein yang masuk;
o mengatur manajemen senior untuk muncul di TV atau pers;
o pemasaran internal, mengarahkan budaya organisasi menuju budaya yang berorientasi pada
pelanggan.
Rute pokok operasi humas adalah komunikasi getok tular (word of mouth), artikel
pers (press and news stories) dan rekomendasipersonal. Tujuannya adalah, untuk menempatkan
perusahaan dan produknya dalam memori serta pembicaraan masyarakat dalam artian positif.
Karena informasi muncul dalam bentuk berita, maka informasi ini memiliki bobot yang lebih.
Humas tidak beriklan, karena mereka tidak dibayar untuk melakukannya secara langsung (walau
biasanya memang ada anggaran untuk membayar seseorang agar menulis siaran pers dan juga
berita). Iklan bisa bersifat informatif dan juga persuasif, namun humas digunakan untuk
menyampaikan informasi saja dan tentu saja hal ini tidak bisa disebut sebagai ‘iklan gratis’
karena anggaran untuk ini juga tidak bisa dikatakan sedikit. Berikut ini adalah contoh-contoh
aktivitas humas yang menarik:
o Sebuah siaran pers menyatakan bahwa perusahaan sudah berhasil mengembangkan cara
untuk mendaur ulang sampah dari TPA untuk dijadikan plastik.
o Perusahaan mensponsori acara olahraga atau acara amal besar (misalnya konser musik
Peduli Aceh sponsor proyek bantuan bagi korban bencana tsunami).
o Sebuah pengumuman bahwa pimpinan perusahaan sudah meraih dukungan untuk
menjalankan sebuah program pemerintah dalam penciptaan lapangan kerja secara masif.
o Body Shop meminta seluruh operasi waralabanya melakukan proyek yang bisa memberi
benefit pada masyarakat sekitarnya. Hal ini ikut membangun citra korporat positif di mata
masyarakat dan juga memberi kebanggaan tersendiri pada para karyawan bahwa mereka bekerja
di perusahaan yang begitu peduli.
o McDonald’s meredam publisitas negatif dari kelompok pecinta lingkungan dengan
menjalankan aktivitas patroli kebersihan di luar restauran.
Kesamaan contoh-contoh di atas adalah kelayakannya untuk dijadikan berita serta
sisi-sisi menarik yang bisa digali darinya, kasus-kasus itu menempatkan perusahaan di posisi
terhormat dan memicu orang-orang untuk membicarakan perusahaan secara positif.
Siaran pers yang bagus bisa berfungsi lebih efektif ketimbang iklan, karena alasan-
alasan berikut ini:
1. Ulasan pers tidak membutuhkan biaya, jadi anggaran promosi bisa dialihkan pada
keperluan lain yang lebih bermanfaat.
2. Pesan memiliki nilai kredibiltas yang jauh lebih besar, karena merupakan bagian isi koran
koran/ majalah.
3. Pesan hampir pasti akan dibaca, karena pada umumnya tujuan pembaca membeli koran
adalah untuk membaca beritanya, jadi mereka cenderung melewati bagian iklan begitu saja.
Seperti manusia, organisasi juga memiliki berbagai kebutuhan; strukturnya
dikembangkan oleh Pearson (1980). Humas sangat membantu dalam memenuhi seluruh
kebutuhan organisasi, khususnya kebutuhan yang berada di dekat puncak hierarki. Tabel berikut
menunjukkan hierarki kebutuhan organisasi menurut Pearson, dimulai dari tingkat terendah,
yaitu kebutuhan paling mendasar, hingga tingkat kebutuhan yang lebih tinggi.
Tabel Hierarki kebutuhan organisasi
Kebutuhan organisasi
Persyaratan Aktivitas Humas umumnya
Output Uang, mesin, tenaga kerja, bahan-bahan
Program staf guna menarik orang-orang yang tepat
Survival Arus kas, laba, kinerja saham, Publisitas pada pelanggan; even-
pelanggan even publikasi perusahaan dan produk
Morale Kepuasan kerja karyawan Media berkala intern, aktivitas untuk meningkatkan morale
Acceptability Kesepahaman dari para pemangku kepentingan (pemegang saham, pemerintah, pelanggan, rekanan, masyarakat umum)
Humas eksternal, laporan bagi pemegang saham, lobi parlemen dan pemerintahan, even-even bagi pemasok dan pelanggan, siaran pers
Leadership Memiliki posisi terhormat dalam bidang yang dipilih perusahaan: bisa berupa kepuasan pelanggan, keterlibatan karyawan, keunggulan teknologi dalam industri atau kombinasinya
Pembangunan citra korporat, aktivitas peduli pelanggan, publisitas atas produk baru dan inovasi teknologi, menjadi pihak sponsor untuk riset di berbagai universitas, mensponsori aktivitas seni.
Sebagaimana hierarki milik Maslow, hierarki Pearson ini sangat berguna sebagai
konsep, namun sebagai panduan praktis banyak organisasi menyimpang dari urutan ini dalam
memenuhi kebutuhannya. Misalnya, Sony Corporation yang dibentuk Akio Morita (beserta
lainnya) setelah perang dunia kedua, para direktur memutuskan bahwa kesatuan korporat dan
keterlibatan pekerja harus sudah dimulai sejak hari-hari pertama, pada saat itu (karena kendala-
kendala pasca perang) perusahaan menemui kesulitan mendapatkan bahan baku serta pabrik
yang akan dioperasikan. Morita mengatur agar semua pekerja tanpa kecuali mengenakan
seragam perusahaan, sehingga perbedaan antara pihak pimpinan dan pekerja tak begitu mencolok
dan agar dunia luar menangkap kesan positif atas perusahaan. Lagi pula, hal ini juga
mengandung aspek praktis – banyak pegawai hanya memiliki pakaian yang sobek-sobek atau
sisa-sisa seragam militer mereka, jadi Morita mampu meraih loyalitas karena banyak pegawainya
memang benar-benar tidak punya pakaian layak pakai kecuali seragam perusahaan mereka.
Aktivitas kehumasan meliputi rentang issu yang lebar, namun tidak boleh dianggap
sebagai satu-satunya alat publisitas. Humas punya peran tepat untuk menjaga reputasi
perusahaan; humas merupakan pemain kunci dalam mewujudkan Relationship Marketing, karena
humas lebih berurusan dengan tugas membangun citra positif jangka panjang ketimbang tugas
mendongkrak angka penjualan secara kilat. Relationship Marketing acapkali dianalogikan
dengan masa pacaran dan perkawinan: humas bertugas membentuk kesan positif sebelum
‘kencan’ pertama dan untuk menjaga hubungan agar tetap baik selama masa ‘pacaran’ dan
‘perkawinan’. Dengan menggunakan analogi ini, humas mesti memastikan bahwa perusahaan
terus mengenakan pakaian-pakaian terbaiknya dan berperilaku sebaik mungkin dan selalu
mengingat hari-hari khusus, seperti hari ulang tahun sang kekasih.
Humas beserta staf
Tugas utama humas adalah menyampaikan informasi dan membangun citra
perusahaan dan produknya, namun sebetulnya juga menyangkut upaya-upaya untuk membentuk
kesan positif perusahaan dalam benak setiap orang. Humas tidak terkait langsung dengan bisnis
dan dalam hal ini, humas tidak sama dengan alat-alat lain dalam bauran promosi. Meski humas
adalah penanggung jawab atas keseluruhan aktivitas kehumasan, sebenarnya, kehumasan juga
merupakan tanggung jawab siapapun yang tugasnya kerap berhadapan orang-orang dari luar
organisasi. Orang-orang ini meliputi bagian ‘front-liners’, orang-orang yang tugas sehari-harinya
mewajibkan mereka untuk melakukan kontak dengan pihak luar. Misalnya:
· Resepsionis,
· petugas penerima telepon,
· pengemudi truk,
· staf gudang,
· staf pelayanan di kantin.
Terlepas dari staf humas dan pemasaran, seperti para wiraniaga, yang memang
tugasnya mengharuskannya menjalin relasi dengan pihak luar sebagai bagian upaya pemasaran
terbuka, setiap orang dalam organisasi mesti ikut memikul tanggung jawab dalam kehumasan;
setiap orang dalam organisasi toh pasti pulang setelah jam kerja selesai (dan membicarakan
perusahaan mereka bersama teman-teman atau keluarga mereka).
Dalam konteks ini, sebuah pendekatan buruk bagi humas (namun justru umum
terjadi) adalah untuk menyewa seseorang yang punya senyum manis dan suara ramah untuk
duduk di sebelah telepon dan menangani semua komplein serta mengatasi semua masalah yang
timbul. Pendekatan ini tidaklah memadai karena lebih bersifat reaktif dan baru bertindak bak
‘pemadam kebakaran’ bila ada krisis.
Pendekatan kehumasan yang lebih baik adalah mendorong seluruh karyawan untuk
menilai perusahaan secara positif. Hal ini bisa dilakukan dengan memastikan bahwa tiap orang
mengetahui apa yang dilakukan perusahaan, kebijakan apa yang dijalankan serta tujuan, visi dan
misi perusahaan. Hampir tidak ada karyawan yang tak akan merasa senang bila mengetahui
bahwa mereka bekerja pada organisasi yang peduli, bertanggung jawab dan sukses; tugas humas
adalah untuk memastikan bahwa hal-hal di atas sudah disampaikan pada staf. Mereka terkadang
memakai slogan atau moto perusahaan untuk merangkum tujuan utama perusahaan. Tabel di
bawah ini mengetengahkan sejumlah contoh.
Tabel Slogan Korporat
Contoh Keterangan
We’re number two, so we try harder (Avis) – kita memang nomer dua, jadi kita berusaha dengan lebih keras
Slogan ini mengkomunikasikan pada para staf bahwa perusahaan tergolong perusahaan besar (sebenarnya saat itu Avis belum meraih posisi ke 2), namun upaya mereka untuk ‘berusaha lebih keras’ sudah diidentifikasi dan dihargai. Hal ini juga memberikan citra yang bagus pada pelanggan.
Commited 2 U (Telkom) – apapun kami lakukan demi anda
Slogan ini menonjolkan orientasi pada pelanggan yang terus diupayakan perusahaan; bahwa Telkom tidak hanya mengeruk uang sebanyak mungkin dari pelanggannya, namun perusahaan justru memperhatikan kepentingan mereka.
Humas Internal memanfaatkan media berkala internal, program pelatihan dan acara-
acara sosial untuk menyebarkan citra positif. Karena sebagian besar frontliner bekerja di lokasi
yang jauh dari kantor pusat, proses humas mesti ditangani dengan cara persuasif, bukan melalui
diktat. Para staf humas tidak mungkin bisa berada di semua tempat pada waktu yang sama atau
mengikuti setiap orang untuk memastikan bahwa mereka mengatakan dan melakukan hal yang
‘benar’. Setelah sukses merumuskan visi-misi baru sekaligus memasyarakatkan logo baru Bank
Danamon, Arwin Rasyid, presdirnya, meminta konsultan Ogilvy One Worldwide menggarap
program komunikasi internal dan eksternal. Arwin, yang sadar vitalnya program ini, getol
mendorong upaya ini, khususnya komunikasi internal yang diantaranya dilakukan melalui komik
Danamon Kita dan magicub (kubus pengetahuan) yang berisi pertanyaan-pertanyaan
menggugah, semacam “Dapatkah Anda mengubah cara berpikir seseorang sehingga mereka
tertarik menggunakan jasa atau produk bank yang ditawarkan?”
Humas dan Pers
Biasanya, humas eksternal berkomunikasi melalui media massa. Koran dan majalah
mendapatkan sebagian besar pemasukan dari pemasangan iklan, namun mereka merangsang
minat pembaca dengan mengetengahkan artikel-artikel menarik tentang topik yang menyangkut
kesenangan pembaca. Gambar di bawah ini menunjukkan kaitan antara publisitas, humas dan
relasi pers. Humas mengisi keseluruhan peran stratejik, sedang publisitas (menciptakan berita)
dan relasi pers (memastikan bahwa berita itu dicetak) mengisi posisi taktis.
Kerapkali manajer atau pelaku humas merupakan mantan wartawan yang memahami
aktivitas apa yang layak berita atau tidak dan mampu menghasilkan siaran pers mengenai
perusahaan yang nantinya pasti dipublikasikan. Tabel berikut menunjukkan kriteria pembuatan
siaran pers agar bisa dimuat dalam media.
Gambar Publisitas, Humas dan Relasi Pers
STRATEJIK
Humas: membentuk serta menjaga reputasi yang baik dengan publikTAKTIS
Publisitas: menciptakan kisah berita yang baik tentang organisasi, produk dan aktivitasnyaTAKTIS
Relasi pers: membentuk dan menjaga citra positif dengan media massa
Tabel Kriteria siaran pers yang sukses
Kriteria Contoh
Cerita mesti layak berita, yaitu hal- hal yang menarik minat pembaca
Artikel mengenai harga baru yang lebih murah tidak cukup layak berita; tapi, artikel tentang pembukaan pabrik baru yang bisa menyerap 1.000 tenaga kerja layak untuk diberitakan
Berita tidak boleh hanya sekedar kedok dari iklan tersamar
Cerita mengenai mobil produksi terbaru yang ditawarkan dengan harga terendah di
pasar sebesar Rp 97 juta mungkin tidak akan diterbitkan; cerita mengenai mobil produksi pabrik anda yang sukses menjuarai reli safari se Asia Tenggara hampir pasti akan diterbitkan
Cerita mesti sesuai dengan gaya isi koran majalah atau koran
Sebuah artikel mengenai kompetisi memancing yang anda sponsori tidak akan diterbitkan dalam Swa Sembada; namun artikel mengenai perusahaan anda mengambil alih perusahaan pesaing, hampir pasti akan diterbitkan.
Dewasa ini, manajer pemasaran dan humas dituntut bekerja sama, namun mereka tidak selalu
sepakat. Manajer pemasaran lebih berorientasi laba, sementara praktisi humas melihat fungsi
utamanya adalah menyiapkan dan menyebarkan komunikasi. Perbedaan ini kini terjembatani
oleh penerapan marketing public relations (MPR) yang secara langsung mencoba mendukung
promosi produk serta pembentukan citra merek dan korporat. Jadi MPR lebih berfungsi untuk
mendukung program pemasaran, sehingga aktivitas-aktivitas MPR harus menjadi bagian atau
dipadukan dengan program pemasaran. Misalnya, aktivitas MPR produsen rokok antara lain
bertujuan menekan persepsi masyarakat bahwa rokok adalah musuh masyarakat.
Di saat efektifitas iklan massa dirasa makin menurun, belakangan pemasar lebih memalingkan
perhatiannya kepada MPR. Mereka menyadari bahwa MPR sangat efektif dalam
membangun awareness danbrand knowledge. MPR juga efektif dari segi biaya ketimbang iklan.
Yang jelas, PR atau humas yang kreatif bisa mempengaruhi awareness publik dengan biaya
sepersekian saja dari biaya iklan. Perusahaan tak perlu membayar space atau waktu yang
disediakan oleh media. Mereka hanya cukup menggaji beberapa staf untuk membuat dan
menyebarkan cerita serta mengadakan event-event tertentu. Beberapa perusahaan mensponsori
bahkan menamai even tersebut dengan nama produk atau perusahaan, seperti Gebyar BCA, Liga
Mandiri, HP Hour, dan Kontes Gadis Tiara Sunsilk. Belanja iklan Starbuck di AS selama 10
tahun terakhir tidak lebih dari $ 10 juta, tapi mampu meraih pendapatan US $ 1,3 miliar per
tahun. Wal-Mart sukses di dunia ritel hampir tanpa iklan, termasuk Sam’s Club yang
menghasilkan US$ 56 miliar tanpa iklan sama sekali. Contoh di dunia farmasi, Viagra dan
Prozac. Di dunia mainan, Pokemon dan Barbie. Di dunia teknologi, Oracle, Cisco, dan SAP.
Semua merek ini menghasilkan miliaran dollar dengan biaya iklan minim.
MPR juga sangat efektif untuk berinteraksi dengan masyarakat lokal dan menjangkau kelompok
atau etnis tertentu. Sementara praktisi humas akan terus membidik publik sasaran melalui media
massa, MPR kini justru makin kerap memanfaatkan teknik dan teknologi pemasaran respon
langsung (direct-response marketing) agar dapat menjangkau anggota audiens sasaran secara one
to one. Humas dan direct-response marketing dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan
berikut:
o Menciptakan kegairahan pasar sebelum program iklan dimulai: Misalnya, kesempatan
pengumuman produk baru bisa menjadi peluang untuk menggerakkan publisitas dan untuk
mendramatisir produk.
o Mengembangkan basis pelanggan inti: Pemasar makin menyadari pentingnya memelihara
loyalitas pelanggan, lantaran biaya memelihara satu pelanggan ternyata jauh lebih murah
ketimbang menjaring satu pelanggan baru.
o Menjalin hubungan one-to-one dengan para pelanggan: Pemasar bisa saja
menggunakan hotline telpon atau nomer telpon bebas pulsa, juga Internet, untuk menjalin dan
menjaga hubungan dengan pelanggan secara perseorangan.
o Merubah pelanggan yang puas menjadi pembela (advocate): Basis data dan profil
konsumen dapat menjamin kepuasan konsumen yang secara sukarela berperan sebagai model
dan jurubicara produk.
o Mempengaruhi tokoh berpengaruh : Influencer bisa saja seorang tokoh seperti guru,
dokter, atau apoteker, namun dapat juga seseorang yang memiliki hubungan khas one-to-
one dengan konsumen, seperti penata rambut, misalnya.
Jika perusahaan bisa menyodorkan cerita yang menggigit, besar kemungkinan media-media
berita akan mencaploknya dan publikasi itu mungkin bisa bernilai sama dengan iklan
beranggaran jutaan atau miliaran rupiah. MPR dianggap lebih kredibel ketimbang iklan.
Beberapa pakar mengatakan bahwa konsumen lima kali lipat lebih mudah terpengaruh oleh teks
editorial ketimbang oleh iklan.
Media massa tentu saja berhak untuk mengubah cerita, membumbuinya, memberi
komentar atau merubah sudut pandang cerita untuk memenuhi tujuan mereka sendiri. Perusahaan
kadang tak bisa berbuat banyak mengenai hal ini. Karena alasan-alasan inilah, manajer humas
mesti mengelola relasi yang baik dengan media. Terkadang hal ini tidak terlepas dari
‘entertainment’ bisnis, namun yang pasti perusahaan mesti melakukan berbagai upaya untuk
mempermudah kerja para wartawan. Sebuah siaran pers yang ditulis dengan baik biasanya akan
dimuat media persis seperti aslinya, karena staf redaksi sudah terlalu sibuk tanpa menulis ulang
sesuatu yang sudah sempurna.
Majalah dan koran pun diuntungkan. Biasanya, redaksi mesti membayar untuk isi
koran, entah membayar penulis paruh waktu untuk menghasilkan artikel ataupun menggaji
sejumlah wartawan untuk menulis berita yang menarik. Sebuah siaran pers yang bagus jarang
membutuhkan begitu banyak ataupun tidak memerlukan editing dan ‘kerja lapangan’ untuk para
wartawan, sehingga siaran pers ini akan mengisi tempat dalam koran dan hanya memakan biaya
yang sedikit.
Staf humas kerap mengatur sebuah media event, misalnya berupa acara peluncuran
poduk baru atau pengumuman perubahan strategi perusahaan. Biasanya mereka akan
mengundang wartawan, mengatur makan siang dilengkapi acara minum-minum dan
mengundang pertanyaan mengenai perkembangan baru yang terjadi dalam jumpa pers. Acara
seperti ini hampir pasti berhasil bila fondasi kerja yang cukup kokoh antara keduanya sudah
tertanam lebih dulu.
Para wartawan cenderung curiga pada media event, terkadang mereka merasa bahwa
perusahaan sedang berusaha membeli mereka dengan menyajikan buffet dan minuman enak.
Kalau fondasi kerja belum terbina, bisa-bisa mereka mungkin menolak pesan yang humas coba
sampaikan secara positif dan bahkan mungkin akan menulis artikel yang kurang menguntungkan
perusahaan.
Untuk meminimalkan peluang ini, media event mesti memperhatikan sejumlah aturan
dasar berikut ini:
1. Jangan mengadakan media event ataupun jumpa pers, kecuali bila anda mengumumkan
sesuatu yang menarik perhatian pers.
2. Periksa apakah ada konotasi negatif dalam pengumuman anda atau tidak.
3. Hadirkan sejumlah eksekutif senior perusahaan untuk berbicara pada insan pers, jadi tidak
hanya bagian humas saja yang hadir.
4. Kalau memang perlu, hanya mengundang wartawan yang menurut anda memiliki relasi
baik dengan anda.
5. Jangan terlalu royal dalam menyajikan makanan dan minuman.
6. Pastikan bahwa ekskutif senior anda atau siapapun yang akan berbicara pada pers, cukup
siap atau terlatih untuk melakukannya. Hal ini sangat penting, apalagi bila ditayangkan di layar
kaca.
7. Siap menjawab segala pertanyaan dengan jujur. Wartawan biasanya cukup mampu
mengendus kebohongan ataupun penyangkalan.
Para wartawan lebih suka bisa berbicara dengan para pimpinan perusahaan yang
sebenarnya ketimbang hanya diijinkan untuk berbicara dengan bagian humas; namun, humas
perlu memastikan bahwa eksekutif mampu mengatasi hujan pertanyaan. Sangatlah bagus bila
anda memiliki bagian pers yang bisa menangani pertanyaan wartawan dengan segera, jujur dan
antusias dan bisa mengatur acara wawancara dengan manajemen bila dibutuhkan.
Humas dan publik lain
Humas berurusan dengan publik perusahaan selain pelanggan, yaitu kelompok-
kelompok berikut ini:
para pemegang saham, yaitu orang-orang yang akan
memperoleh laporan tahunan perusahaan, hak-hak
khusus dan sebagainya;
pemerintah dan parlemen, yaitu pejabat berwenang
yang akan dihubungi perusahaan mengenai perijinan
dan perundang-undangan tertentu.
para tenaga kerja;
kelompok penekan seperti para aktivis lingkungan atau
pelobi.
Kelompok penekan bisa membawa masalah bagi perusahaan, mereka bisa saja
menghembuskan publisitas negatif, memblokir pabrik-pabrik perusahaan atau memboikot
produk-produk perusahaan. Hal ini bisa ditangani secara efektif dengan melancarkancounter-
publicity (publisitas tangkisan).
Terkadang, publisitas yang merugikan yang dihembuskan kelompok penekan bisa
dilawan-balik dengan iklan. Misalnya, McDonald’s pernah diserang para aktivis lingkungan
karena secara tidak langsung McDonald’s dituduh ikut menghancurkan hutan tropis demi
produksi daging sapi murah. McDonald’s meresponnya dengan menayangkan sejumlah iklan
satu halaman penuh di media pers yang menyatakan bahwa hamburger-hamburger mereka,
diolah dari sumber-sumber yang ada di negara tempat hamburger itu dikonsumsi dan daging-
daging itu tidak diimpor dari negara-negara berkembang.
Seorang wartawan yang menerima berita negatif dari kelompok penekan biasanya
akan merespon dengan menggali sisi lain berita itu dari pihak perusahaan. Hal ini tidak hanya
disebabkan alasan hukum, karena koran bisa dituntut atas pencemaran nama baik bila mereka
mencetak berita yang ternyata tidak benar, namun juga karena sebagian besar wartawan ingin
bersikap profesional dan mereka ingin memastikan akurasi serta kejujuran berita. Mereka
mungkin akan meminta tanggapan dari bagian humas, manajer humas atau bahkan eksekutif
senior melalui pemberitahuan mendadak atau bahkan tanpa menyampaikan pemberitahuan lebih
dulu. Jadi sebaiknya perusahaan selalu siap setiap saat dan menjawab pertanyaan-pertanyan
yang diajukan dengan selengkap mungkin. Namun, lebih baik menunda komentar ketimbang
mengatakan sesuatu yang akan memperburuk keadaan!
Dalam situasi ini, lebih baik mengucapkan ‘Maaf, saya akan memikirkannya dulu dan
akan menjawabnya nanti’ ketimbang mengucapkan kalimat klise seperti ‘no comment’. Kata-
kata pertama paling tidak mengesankan bahwa anda ingin membantu, sementara ‘no
comment’ mengesankan bahwa anda ingin menyembunyikan sesuatu.
Defensive PR merupakan respon terhadap serangan dari luar perusahaan dan upaya-
upaya menetralkan serangan itu. Serangan-serangan mungkin berasal dari kelompok penekan,
wartawan investigasi atau dari anggota parlemen. Cara teraman menangani jenis serangan ini
adalah dengan mulai berusaha memahami sang musuh dan agar hal itu bisa terjadi, pertanyaan-
pertanyaan berikut mesti dilontarkan:
1. Apakah mereka memiliki bukti atas kritik mereka?
2. Fakta apa yang bisa mereka gunakan?
3. Siapa yang coba mereka pengaruhi?
4. Bagaimana cara mereka melakukannya?
Bila kelompok penekan memiliki bukti atas kritik mereka, maka perusahaan perlu
melakukan sejumlah tindakan penyesuaian untuk memadamkan kritik-kritik itu, bila hal ini tidak
dilakukan, maka masalah ini akan terus berlarut-larut. Bagian humas yang baik akan selalu
memberi tanggapan. Siapapun yang menonton acara jurnal investigasi di televisi, pasti akan
menyimpulkan bahwa manajer atau direktur perusahaan yang buru-buru kabur dan hanya
menyisakan pernyataan ‘no comment’ akan nampak bersalah, sementara orang-orang yang siap
diwawancarai selalu nampak jujur (tentu saja sampai wartawan memperoleh bukti yang tak bisa
dibantah lagi).
Proactive PR dengan sistematis berusaha mempengaruhi opini, tanpa menunggu
datangnya serangan eksternal. Manajer akan memutuskan sejumlah hal di bawah ini:
1. Siapa yang perlu dipengaruhi?
2. Apa yang kita butuhkan untuk mempengaruhi mereka?
3. Bagaimana kita bisa mempengaruhi mereka?
4. Bagaimana cara menyusun argumen dengan cermat agar dampak bisa dimaksimalkan?
Intinya, jauh lebih baik agar kita bersikap proaktif ketimbang hanya defensif
(atau reaktif), karena dengan bersikap proaktif, humaslah yang memegang kendali atas proses
pembentukan opini dan bagian humas juga akan lebih siap. Bila perusahaan merencanakan
tempat pembuangan limbah di lahan yang indah, lebih baik mereka menghubungi Walhi
sebelumnya dan meminta pendapat mereka, ketimbang menanggung protes pada akhirnya serta
habis waktu untuk membereskan masalah itu!
Apa yang humas akan lakukan
Berikut ini adalah hal yang akan dilakukan humas yang baik bagi perusahaannya:
1. Mampu membantu membangun citra positif.
2. Mampu menetralkan publisitas negatif.
3. Mampu meningkatkan motivasi para karyawan.
4. Mampu mendukung efektivitas iklan dan wiraniaga.
Di sisi lain, hal berikut ini adalah hal-hal yang tidak akan dilakukan humas untuk
perusahaan:
1. Humas tidak bisa mengatrol angka penjualan.
2. Tidak akan menutupi sesuatu yang akan merugikan
perusahaan.
3. Tidak akan menggantikan aktivitas promosi lainnya.
Intinya, humas akan bekerja efektif bila menjadi bagian program aktivitas promosi
yang terencana dan terpadu yang juga melibatkan bagian iklan, promosi penjualan dan personal
selling. Humas tidak akan berfungsi efektif bila terisolasi dari bagian lain dan hanya sekali-sekali
saja digunakan bila ada krisis bak pemadam kebakaran.
Humas internal
Tujuan aktivitas humas internal adalah untuk mendorong para karyawan agar mereka
lebih bersemangat pada tugas mereka serta tujuan organisasi. Sebenarnya benefit juga akan
dirasakan karyawan sendiri: kebanyakan orang bangga menjadi bagian organisasi yang
bereputasi baik dan mereka pasti akan terkayuh semangatnya dan melakukan yang terbaik bagi
pekerjaan mereka. Pekerjaan mendominasi keseharian seorang karyawan; kerja merupakan
bagian hidup seseorang dan memberi peluang bagi seseorang untuk melakukan sesuatu yang
berguna.
Menciptakan rasa bangga pada organisasi dan pekerjaan bisa disemaikan dengan cara
mengupayakan sejumlah poin yang tercantum pada Tabel. Faktor-faktor ini disimpulkan dari
hasil studi riset yang melibatkan 82 perusahaan selama lima tahun.
Dari perspektif karyawan, perusahaan perlu memberikan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan berikut ini:
1. Apa tugas saya?
2. Bagaimana cara saya menjalankannya?
3. Apakah ada orang yang akan peduli?
Saat perusahaan sudah menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, karyawan akan
menginginkan jawaban untuk pertanyaan lain:
1. Bagaimana kondisi kita?
2. Bagaimana kita mampu beradaptasi pada perubahan situasi?
3. Bagaimana saya bisa menolong?