STRATEGI DAKWAH MELALUI DONGENG DI KAMPUNG …
Transcript of STRATEGI DAKWAH MELALUI DONGENG DI KAMPUNG …
STRATEGI DAKWAH MELALUI DONGENG DI
KAMPUNG DONGENG TANGERANG SELATAN
Skripsi ini diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Hanifah Rusyda
NIM. 16220020
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
1442 H/2020
2
STRATEGI DAKWAH MELALUI DONGENG DI
KAMPUNG DONGENG TANGERANG SELATAN
Skripsi ini diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Hanifah Rusyda
NIM. 16220020
Pembimbing:
Isman Iskandar, M.Sos
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
1442 H/2020
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Strategi Dakwah Melalui Dongeng di
Kampung Dongeng Tangerang Selatan” yang disusun oleh Hanifah Rusyda
Nomor Induk Mahasiswa: 16220020 telah diperiksa dan disetujui untuk
diujikan ke sidang munaqasyah.
Jakarta, 26 Agustus 2020
Pembimbing,
Isman Iskandar, M.Sos.
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Strategi Dakwah Melalui Dongeng Di Kampung
Dongeng Tangerang Selatan” oleh Hanifah Rusyda dengan NIM 16220020
telah diujikan pada sidang Munaqasyah Fakultas Ushuluddin dan Dakwah
Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta pada tanggal 29 Agustus 2020. Skripsi
telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelas Sarjana Sosial.
(S.Sos).
Jakarta, 29 Agustus 2020.
Dekan Ushuluddin dan Dakwah
Institut Ilmu AL-Qur‟an (IIQ) Jakarta
Dr. H. M. Ulinnuha, L.c.,M.A
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang Sekertaris Sidang
Dr. H. M. Ulinnuha, L.c., M.A Isman Iskandar, M.Sos
Penguji I Penguji II
Upi Zahra, M.I.Kom Al-Mukarromah, M.I.Kom.
Pembimbing
Isman Iskandar, M.Sos
iii
PERNYATAAN PENULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Hanifah Rusyda
NIM : 16220020
Tempat/Tanggal lahir : Jakarta, 26 Mei 1998
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Strategi Dakwah Melalui di
Kampung Dongeng Tangerang Selatan” adalah benar-benar asli karya saya
kecuali kutipan-kutipan yang sudah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan
di dalam karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, Agustus 2020
Hanifah Rusyda
iv
MOTTO
من قالانظر ما قال ولاتنظر
“Lihatlah apa yang diucapkan
dan janganlah melihat siapa yang mengatakan”
v
PERSEMBAHAN
Skripsi Ini Saya Persembahkan
Untuk Kedua Orang Tua Saya, Ayah Dan Bunda
Untuk Adik-adik Tercinta
Untuk Keluarga Tercinta
Untuk Para Dosen dan Guru
Saudara-Saudara Serta Sahabat Seperjuangan
Dan
Untuk Almamater Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta
Salam kasih Dari Hanifah Rusyda
vi
حيى انس ه ح انس بسى الله
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Alhamdulillah dan di iringi rasa syukur yang
teramat dalam penulis curahkan kehadirat Allah Swt., yang telah
memberikan nikmat, taufik, serta hidayahnya kepada penulis sehingga
dengan kenikmatan dan rahmat dari Allah Swtpenulis bisa menyusun hingga
menyelesaikan penulisan skripsi ini untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial
(S.Sos) dan sebagai bentuk kewajiban penulis sebagai seorang mahasiswa
untuk bisa menyelesaikannya. Shalawat serta salam senantiasa disampaikan
kepada baginda Nabi Muhammad Saw., sang teladan kehidupan, pemimpin
termasyhur di muka bumi, yang menjadi insan pilihan Allah Swt. Serta
kepada keluarganya, para sahabat, tabi‟in, dan tabi‟atnya, serta kepada umat
yang senantiasa setia mengikuti jejak langkahnya hingga akhir zaman.
Tulisan ini bisa selesai atas berkat motivasi dan dorongan dari semua
pihak secara moril maupun materil sehingga skripsi ini bisa diselesaikan.
Oleh karena itu, dengan segala ketulusan dan dari lubuk hati terdalam,
perkenankan penulis menyampaikan rasa ungkapan terima kasih kepada
semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rektor Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, ibu Prof. Dr. Hj.
Khuzaemah Tahido Yanggo, Lc., M.A.
2. Wakil Rektor I Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, Ibu Dr. Hj.
Nadjematul Faizah, S.H., M.Hum.
3. Wakil Rektor II Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, bapak H. M.
Dawud Arif Khan, S.E.,M.Si., Aka., CPA.
vii
4. Wakil Rektor III Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, ibu Dr. Hj.
Romlah Widayati, M.Ag.
5. Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur‟an
(IIQ) Jakarta, bapak Dr. H. M. Ulinnuha, Lc., MA.
6. Kepala Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Institut Ilmu Al-
Qur‟an (IIQ) Jakarta, bapak H. M. Haris Hakam, S.H., M.A.
7. Dosen Pembimbing sekaligus sekertaris Prodi KPI IIQ Jakarta, bapak
Isman Iskandar, M.Sos., yang senantiasa memberikan dorongan dan
motivasi serta arahan dalam memberikan bimbingan penulis dalam
menyusun skripsi ini.
8. Seluruh Dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Prodi KPI Institut
Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, yang telah memberikan ilmu dan
pengetahuannya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.
9. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Prodi
KPI Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.
10. Orang tua tercinta, ayah Usman S.Ag dan bunda Titi Suherti. Terima
kasih atas segala upaya jasa dan doa yang tak hentinya diberikan
kepada penulis, serta ketulusan dan senantiasa memberikan semangat
sehingga bisa terselesaikan skripsi ini.
11. Adik-adik tercinta Haekal Fadhil, Aysyah Shalma, dan Haedar
Husain yang selalu mendoakan dan memberikan semangat.
12. Sahabat-sahabat tercinta, Cey, M.Ahya Putra, Raina Fikriah, Ruri
Alica Oktavia, Ulfah Nurrochmah, memberikan berbagai kasih dan
semangat, serta saling mendukung satu sama lain.
13. Keluarga KPI tercinta, Cahyanda Haswin Novira, Aisyah Aulia
Rizki, Elok Hanifatur, Misny Noor Fauziah, Shopiya Ahadiyyah, Tuti
Ririn Putrianingsih, Wahyuni M Kasuba, Widia Khumaira, Zakiyah
viii
Maula, yang m emberikan semangat kala putus asa menghampiri,
terima kasih atas kebersamaan dan semangat yang diberikan
14. Kak Awam Prakoso, Bunda Ana, Kak Yanti, Kak Ridho, Kak Muis,
Ayah Syarif dan Kak Agung serta para pengurus dan relawan
Kampung Dongeng Tangerang Selatan, yang sudah memberikan
waktu luang untuk penelitian penulis.
15. Teman-teman seperjuangan IIQ tahun angkatan 2016.
16. Saudara-saudara, kakak, adik, dan siapapun yang tidak penulis
sebutkan namanya, terima kasih karena selalu mensupport dan
memberikan dorongan serta doa untuk menyelesaikan skripsi ini.
17. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang
telah ikut terlibat dalam penulisan ini, saya ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnta. Karena tanpa kalian penulis juga tidak akan
bisa menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata penulis hanya bisa berharap semoga Allah Swt., membalas
semua kebaikan semua pihak yang telah membantu dengan pembalasan
terbaik dari Allah Swt. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini
masih jauh dari kata kesempurnaan, maa saran dan kritik yang membangun
sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat terkhusus untuk
penulis dan bagi pembaca pada umumnya.
Jakarta, 26 Agustus 2020
Hanifah Rusyda
ix
PEDOMAN LITERASI
Transliterasi adalah penyalina dengan penggantian huruf abjad yang satu
abjad ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi IIQ Jakarta transliterasi
Arab-Latin mengacu pada berikut ini:
1. Konsonan
th : ط a : أ
zh : ظ b : ة
„ : ع t : ث
gh : غ ts : ث
f : ف j : ج
q : ق h : ح
k : ك kh : خ
l : ل d : د
m : و dz : ذ
r : n : ز
w : و z : ش
h : ه s : س
‟ : ء sy : ش
y : ي sh : ص
dh : ض
2. Vokal
Vokal tunggal Vokal panjang Vokal rangkap
Fathah : a آ : â ي ... : ai
x
Kasrah : i ي : î و ... : au
Dhammah : u و : û
3. Kata Sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif lam ( ال) qamariyah
Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) qamariyah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh:
انبقسة : al-Baqarah انديت : al-Madînah
b. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال ) syamsiyah
Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) syamsiyah
ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan
dan sesuai dengan bunyinya.
Contoh:
انسيدة ar-rajul : انسجم : as-Sayyidah
انشس : asy-syams اندازيي : ad-Dârimî
c. Syaddah (Tasyîd)
Syaddah (Tasyîd) dalam system aksara Arab digunakan lambang
( - ), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf,
yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasyîd.
Aturan ini berlaku secara umum, baik tasyîd yang berada di
tengah kata, di akhir kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf
syamsiyah. Contoh :
Âmannâ billâhi : أيب ببالل
فهبء انس Âmana as-Sufahâ‟u : أي
انري Inna al-Ladzîna : إ
كع wa ar-rukka‟i : وانس
d. Ta Marbûthah ( ة)
xi
Ta Marbûthah ( ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh
kata sifat (na‟at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi
“h”. Contoh:
الفئدة : al-Afˊidah
سلييت al-Jâmiˊah al-Islâmiyyyah : انجبيهت ال
Sedangkan ta Marbûthah (ة) yang diikuti atau disambung
(diwashal) dengan kata benda (ism), maka dialih aksarakan
menjadi huruf “t”. Contoh :
عبيهت بصبت : Âmilatun Nâshibah
بسي اليت انك : al-Âyat al-Kubrâ
e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan
tetapi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan
PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia), seperti
penulisan awal kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan,
nama diri, dan lain-lain. Ketentuan yang berlaku pada PUEBI
berlaku pula dalam alih aksara ini, seperti cetak miring (italic)
atau cetak tebal (bold) dan ketentuan lainnya. Adapun untuk
nama diri yang diawali dengan kata sandang, maka huruf yang
ditulis kapital adalah awal nama diri, bukan kata sandangnya.
Contoh: ˊÂlî Ḫasan al-ˊÂridh al-ˊAsqallânî, al-Farmawî, dan
seterusnya. Khusus untuk penulisan kata Al-Qur`an dan nama-
nama surahnya menggunakan huruf capital. Contoh: Al-Qur`an,
Al-Baqarah, Al-Fâtiḫah dan seterusnya.
xii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii
PERNYATAAN PENULIS .............................................................................. iii
MOTTO ............................................................................................................. iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................. v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ...................................................................... vii
DAFTAR ISI...................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv
ABSTRAK ......................................................................................................... xv
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 6
B. Permasalahan ...................................................................................... 6
1. Identifikasi Masalah ...................................................................... 6
2. Pembatasan Masalah ...................................................................... 6
3. Perumusan Masalah ....................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7
E. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 8
F. Metode Penelitian ............................................................................... 13
G. Sistematika Penulisan ........................................................................ 17
BAB II : LANDASAN TEORI ......................................................................... 19
A. Strategi Komunikasi Dakwah ............................................................. 19
1. Pengertian Komunikasi .................................................................. 19
2. Unsur-unsur Komunikasi ............................................................... 21
3. Strategi Komunikasi ...................................................................... 24
4. Pengertian Dakwah ........................................................................ 29
5. Unsur-unsur Dakwah ..................................................................... 36
6. Strategi Dakwah ............................................................................ 40
B. Dakwah Melalui Dongeng.................................................................. 47
1. Pengertian Dongeng ...................................................................... 47
2. Macam-macam Dongeng ............................................................... 50
3. Teknik Dakwah Melalui Dongeng ................................................ 52
xiii
BAB III: GAMBARAN UMUM KAMPUNG DONGENG
TANGERANG SELATAN ............................................................................... 57
A. Sejarah Berdiri Kampung Dongeng ................................................... 57
B. Profil Kampung Dongeng .................................................................. 59
1. Visi ................................................................................................. 59
2. Misi ................................................................................................ 59
3. Tujuan ............................................................................................ 59
C. Struktur Kepengurusan Kampung Dongeng Tangerang Selatan ....... 59
D. Program Kegiatan Kampung Dongeng Tangerang Selatan ............... 60
BAB IV : REALITAS KEGIATAN DAKWAH DI KAMPUNG
DONGENG TANGERANG SELATAN ......................................................... 67
A. Perencanaan dakwah melalui dongeng di Kampung Dongeng
Tangerang Selatan .............................................................................. 67
B. Penerapan dakwah melalui dongeng di Kampung Dongeng
Tangerang Selatan .............................................................................. 89
C. Faktor penghambat dan pendukung strategi dakwah melalui
dongeng di Kampung Dongeng Tangerang Selatan .......................... 99
BAB V : PENUTUP .......................................................................................... 106
A. Kesimpulan ......................................................................................... 106
B. Saran ................................................................................................... 108
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 109
LAMPIRAN....................................................................................................... 116
CURRICULUM VITAE ................................................................................... 137
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 (Proses Komunikasi) ....................................................................... 20
Gambar 2.2 (Teori Perencanaan Komunikasi Philip Lesly (1972) ) .................. 25
Gambar 4.1 (Logo Kampung Dongeng Tangerang Selatan) .............................. 65
Gambar 4.2 (Logo Kampung Dongeng Indonesia)............................................. 65
Gambar 4.3 (Keceriaan anak-anak ketika mendengarkan dongeng) .................. 74
Gambar 4.4 (Kegiatan Rakernas Kampung Dongeng 2019) .............................. 75
Gambar 4.5 (Kegiatan mendongeng Kampung Dongeng) ................................. 78
Gambar 4.6 (Pelaksanaan Open Recruitment Relawan Kampung Dongeng)..... 80
Gambar 4.7 (Kehadiran Walikota Tangerang Selatan dalam kegiatan Kemah
Dongeng di Ciputat, Tangerang Selatan) ............................................................ 83
Gambar 4.8 (Penghargaan diberikan Perpustakaan Nasional RI kepada
Kampung Dongeng) ............................................................................................ 84
Gambar 4.9 (Keceriaan saat mendengarkan dongeng) ....................................... 92
Gambar 4.10 (Kegiatan evaluasi Kampung Dongeng Tangerang Selatan) ........ 93
xv
ABSTRAK
Perkembangan masyarakat yang semakin meningkat dan beragam
membuat dakwah tidak bisa dilakukan dengan cara tradisional. Dalam
penyampaian pesan dakwah harus dikemas dengan bentuk dan cara yang
dapat membuat audience tertarik untuk mengikuti kegiatan dakwah. Strategi
dakwah melalui dongeng menjadi metode yang sangat mudah dilakukan oleh
siapapun dan kegiatan yang sangat sederhana, mudah serta memiliki makna
yang sangat luas bagi pendengar dan yang menyampaikan.
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif lapangan
dan menggunakan pendekatan sosiokultural dengan penerapan teori
perencanaan komunikasi. Prosedur pengumpulan data menggunakan teknik
wawancara terbuka, teknik observasi dan dokumentasi. Validasi data
penelitian ini menggunakan cara triangulasi sumber dengan membandingkan
serta mengecek balik derajat kepercayaan informasi yang diperoleh, sesuai
dengan penentuan informan dengan menggunakan teknik purposive
sampling.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi dakwah yang
dilakukan Kampung Dongeng Tangerang Selatan dalam mendongeng yang
disampaikan merupakan sebuah bentuk rasa kepedulian terhadap komunikasi
yang seharusnya diserap dengan cara yang baik, efektif serta menyenangkan.
Perencanaan strategi dakwah yang dilakukan Kampung Dongeng Tangerang
Selatan merupakan bekal dengan apa yang dianjurkan dengan cara yang
menyenangkan untuk menyampaikan pesan tanpa menggurui sebagai bentuk
dakwah yang bisa menarik berbagai kalangan usia. Selain banyaknya faktor
yang mendukung dalam menjalankan dakwahnya, Kampung Dongeng juga
mengalami beberapa masalah atau kendala yang menjadi hambatan
didalamnya.
Kata Kunci: Strategi Komunikasi, Dakwah, Dongeng.
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah,
permasalahan yang akan diteliti, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan
pustaka, metode penelitian, serta sistematika penulisan.
A. Latar Belakang Masalah
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, baik sebagai
individu maupun sebagai kelompok. Fungsi komunikasi sebagai komunikasi
sosial setidaknya memberikan sebuah isyarat bahwa komunikasi penting
untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan
hidup, memperoleh kebahagian, terhindar dari tekanan dan ketegangan,
antara lain lewat berkomunikasi dapat menjalin interaksi kehidupan sosial.
Hal ini disebabkan oleh identitas manusia sebagai makhluk sosial yang tidak
dapat hidup sendiri-sendiri melainkan saling membutuhkan satu sama lain.
Melalui interaksi setiap hari dengan sesama, manusia berhubungan satu sama
lain dengan berbagai tujuan. Menurut George Herbert Mead yang dikutip
oleh Dedy Mulyana, setiap manusia mengembangkan konsep dirinya melalui
interaksi dengan orang lain dalam masyarakat dan itu dilakukan lewat
komunikasi.1
Dalam proses komunikasi, informasi merupakan salah satu unsur
dalam proses komunikasi yang sering disebut dengan pesan, yang dimana
pihak yang diajak berkomunikasi akan lebih memercayai pesan-pesan yang
jujur dan apa adanya sesuai realita. Dalam proses komunikasi lainnya adalah
persuasi, yang secara sadar digunakan seseorang untuk memengaruhi orang
lain yang menjadi penemerima pesan. Para penerima pesan yang terpengaruh
1Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005), h.11.
2
secara sadar pula, merasakan bukan sebagai paksaan atau koersif dari
pengirim. Efek positif dari persuasi adalah adanya kesadaran dan kerelaan
penerima untuk mengikuti pesan yang diterimamya.2
Dalam pelaksanaan dakwah, melihat perkembangan masyarakat yang
semakin meningkat dan beragam membuat dakwah tidak bisa dilakukan
dengan cara tradisional. Dalam penyampaian pesan dakwah harus dikemas
dengan bentuk dan cara yang dapat membuat audience tertarik untuk
mengikuti kegiatan dakwah. Oleh sebab itu agar dakwah dapat mencapai
sasaran strategi jangka panjang, maka tentunya diperlukan sistem menegerial
komunikasi yang baik dalam penataan, perkataan maupun perbuatan yang
dalam banyak hal sangat relevan dan terkait dengan nilai-nilai ke-Islam-an,
maka para pendakwah harus mempunyai pemahaman yang mendalam bukan
hanya menganggap bahwa dakwah itu “amar ma‟ruf nahi munkar”
melainkan harus memenuhi beberapa syarat diantaranya materi yang cocok,
mengetahui psikologi objek dakwah, memilih metode yang representatif,
menggunakan bahasa yang bijaksana dan sebagainya. 3
Dakwah Islam, dakwah yang bertujuan untuk memancing dan
mengharapkan potensi fitri manusia agar eksistensi mereka mempunyai
makna di hadapan Tuhan dan sejarah. Dalam hal ini tugas dakwah adalah
tugas umat secara keseluruhan bukan hanya tuga kelompok tertentu umat
Islam. Oleh sebab itu, agar dakwah dapat mencapai sasaran-sasaran strategis
jangka panjang, maka diperlukan suatu sistem manajemen komunikasi yang
baik dalam penataan perkataan maupun perbuatan yang di dalamnya
berkaitan dengan nilai-nilai keislaman.4
2 Farid Hamid dan Heri Budianto, Ilmu Komunikasi: Sekarang dan Tantangan
Masa Depan Edisi Pertama, ( Jakarta: Kencana, 2016), Cet. Ke-3, h.209. 3 Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,
2012), h. 242. 4 M. Munir, Metode Dakwah Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2015), hl.5 – 6.
3
Komunikasi merupakan aktivitas yang tidak lepas dari kehidupan
manusia. Hasil penelitian pakar komunikasi menunjukan bahwa sekitar 70%
waktu bangun manusia digunakan untuk berkomunikasi, dengan urutan
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. 5 Menurut Stewart L.Tubbs
dan Sylvia Moss, sebagaimana dikutip oleh Jalaludin Rakhmat dalam
bukunya, komunikasi yang efektif minimal akan menimbulkan lima hal dan
salah satunya adalah pengaruh pada sikap seseorang atau bersifat persuasif.6
Komunikasi persuasif merupakan kegiatan penyampaian informasi kepada
pihak lain dengan cara membujuk dan bertujuan untuk memengaruhi sikap
emosi persuade. Menurut Soleh Soemirat, dkk. dalam bukunya Komunikasi
Persuasif, strategi komunikasi persuasif adalah perpaduan dari perencanaan
komunikasi persuasif dengan manajemen komunikasi yang bertujuan untuk
memengaruhi sikap, pendapat dan perilaku seseorang.7
Dakwah mengandung pengertian sebagai suatu kegiatan ajakan baik
dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan
secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik
secara individual maupun berkelompok agar timbul dalam dirinya suatu
pengertian, kesadaran, sikap penghayatan serta pengamalan terhadap ajaran
agama sebagai message yang disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya
unsur-unsur paksaan.8
Dakwah melalui dongeng dapat diterima dari semua kalangan mulai
anak kecil hingga orang tua, dengan dongeng seorang pendakwah bisa
menyelipkan sebuah pesan dari ajaran agama, menyiram hati dengan suasana
yang menghibur memupuk kesadaran diri serta menumpas penyakit
5 Soleh Soemirat,dkk, Komunikasi Persuasif, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007),
h.3. 6 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya,1998),
h.13. 7Soleh Soemirat,dkk., Komunikasi Persuasif, hl. 29.
8M. Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, (Jakarta: Bumi Aksara
2000), Cet-5, h. 6.
4
moralitas generasi bangsa, sehingga dakwah dengan bercerita sering kali di
lakukan para pendakwah untuk menyampaikan pesan-pesan ilahiyah.
Bercerita atau berdongeng pada dasarnya memiliki nilai-nilai seni terutama
bila pesan tersebut tersusun dalam bentuk dan susunan yang sistematis,
disampaikan dengan penuh ekspresi serta menggunakan unsur-unsur
persuasif. Dengan penyampaian cerita seperti ini diharapakan memiliki daya
tarik tersendiri yang tinggi dan mendatangkan rasa simpati dalam diri
pendengar.9
Melalui dongeng maupun cerita, anak-anak tidak hanya memperoleh
kesenangan atau hiburan saja, akan tetapi mendapatkan pendidikan yang jauh
lebih luas. Karena dongeng maupun cerita mampu menyentuh berbagai
aspek pembentukan kepribadian anak-anak. Dongeng maupun cerita yang
faktual sangat erat hubungannya dengan pembentukkan karakter, bukan saja
karakter manusia secara individual tetapi karakter manusia dalam sebuah
bangsa. Karena ini tidak mengherankan apabila banyak pakar kebudayaan
yang menyatakan bahwa nilai jati diri, karakter dan kepribadian sebuah
bangsa dapat dilihat dari cerita-cerita rakyat yang hidup di bangsa tersebut.
Kampung Dongeng Tangerang Selatan merupakan Suatu komunitas
yang melakukan pergerakan untuk memasyarakatkan mendongeng dan juga
perlindungan pengasuhan pada anak-anak. Kampung dongeng Tangerang
Selatan merupakan salah satu bagian dari Kampung Dongeng Indonesia yang
bernaung pada Yayasan Kampung Dongeng Tunas Bangsa.10
Kampung
Dongeng Tangerang Selatan juga bisa dikatakan Suatu komunitas
pendampingan anak yang ada di Tangerang Selatan dengan sebuah
9Ainur Rosidah, “Teknik Dongeng Dalam Ceramah Ustad Bambang Bimo
Suryono”, Skripsi (Surabaya: Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Ampel, 2018),
h.12. 10
Wawancara dengan Ketua Kampung Dongeng Indonesia, Mochammad Awam
Prakoso, Ciputat, 10 Juli 2020.
5
spesifikasi membudayakan budaya dongeng untuk masyarakat.11
Kampung
Dongeng Indonesia adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh Awan
Prakoso atau lebih sering dikenal Kak Awam ini bergerak di bidang sosial
yang khususnya memerhatikan pola kepribadian anak-anak melalui metode
dongeng. Metode dongeng yang di sampaikan pun beragam dan sangat
menarik. Kampung Dongeng Indonesia hingga saat ini telah terdiri lebih dari
60 cabang Kampung Dongeng diberbagai daerah diseluruh Indonesia, dan
tercatat kuarang lebih 250 Relawan Dongeng diberbagai wilayah yang siap
mendongeng untuk anak-anak Indonesia. 12
Maka penelitian ini disusun berdasarkan latar belakang di atas,
penulis tertarik untuk membahas dan melakukan penelitian terkait judul
“Strategi Dakwah Melalui Dongeng Kampung Dongeng Tangerang
Selatan”
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, maka penulis
mengidentifikasi masalah, sebagai berikut :
a. Adanya Strategi komunikasi yang diterapkan dalam
mendongeng, menambahkan efektivitas pesan yang disampaikan.
b. Daya pikat mendongeng berpengaruh pada strategi dakwah
mendongeng
c. Cara berdakwah melalui dongeng menjadi salah satu metode
yang efektif dalam berdakwah.
2. Pembatasan Masalah
11
Wawancara dengan Koordinator Kampung Dongeng Keliling Kampung, Ridho
Pratama, Ciputat, 10 Juli 2020. 12
www.kampungdongeng.com ditelusuri pada Sabtu,12 Oktober 2019 pukul 09.32
WIB
6
Melihat latar belakang masalah dan identifikasi masalah di
atas, supaya memperjelas permasalahan yang akan dibahas, maka
diperlukan pembatasan dan perumusan masalah. Dalam penulisan ini,
penulis membatasi permasalahannya yaitu, strategi komunikasi
dakwah yang dilakukan Kampung Dongeng Tangerang Selatan
dalam mendongeng pada anak-anak. Kampung Dongeng Tangerang
Selatan terletak di Jalan Musyawarah No. 99 Rt 04/01, Kelurahan
Sawah Lama, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Dalam
hal ini, untuk mendongeng kepada anak-anak meliputi anak dengan
usia 0 sampai 18 tahun.13
3. Perumusan Masalah
Pertanyaan yang lahir dari latar belakang adalah bagaimana
strategi komunikasi dakwah yang dilakukan oleh Kampung Dongeng
Tangerang Selatan? adapun diuraikan dalam tiga rumusan masalah,
sebagai berikut:
a. Bagaimana perencanaan komunikasi dakwah yang
dilakukan Kampung Dongeng Tangerang Selatan?
b. Bagaimana penerapan dakwah melalui dongeng di
Kampung Dongeng Tangerang Selatan?
c. Apa saja penghambat dan pendukung strategi
komunikasi dakwah yang digunakan Kampung
Dongeng Tangerang Selatan melalui dongeng kepada
anak-anak?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan yang telah di uraikan di atas, maka dapat
ditetapkan tujuan penelitian ini sebagai berikut:
13
www.kpai.go.id ditelusuri pada Minggu, 30 Agustus 2020 pukul 00.41 WIB.
7
1. Mengetahui strategi dakwah komunikasi yang dilakukan
Kampung Dongeng Tangerang Selatan melalui dongeng
2. Mengetahui cara mendongeng pada penerapan dakwah.
3. Mengetahui faktor yang menunjang dan menghambat proses
strategi komunikasi yang dilaksanakan oleh Kampung Dongeng
Tangerang Selatan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dapat dilihat dari dua aspek, yakni:
1. Manfaat Akademik: Sebagai masukkan dan informasi bagi para
peneliti dan pembaca dalam hal pengembangan penelitian yang akan
datang khususnya dibidang Strategi komunikasi dakwah dalam lintas
persuasif.
2. Manfaat Teoritis: Penelitian ini dapat memberikan sumbangan
ilmiah, pemikiran, dan ide serta sarana untuk memahami ilmu strategi
komunikasi dakwah.
E. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka ini merupakan penelitian terdahulu yang relevan
sesuai dengan tema penelitian yang akan diangkat oleh peneliti dengan tema
strategi komunikasi dakwah, dan perbedaan mengenai teori serta objek dari
penelitian yang membedakan isi serta tujuan dari setiap penelitian.
Bustomi Arifin, dalam skripsinya yang berjudul “Strategi
Komunikasi Persuasif Volunteer Earth Hour Tangerang Dalam Hemat
Energi (Studi Kasus Masyarakat Di Kota Tangerang)”, Metodologi yang
digunakan adalah metodologi kualitatif dan metode studi kasus serta
pendekatan kontruktivis. Menggunakan teori strategi komunikasi persuasif
Melvin L. De fleur dan Sandra J. Ball-Roceach yaitu strategi Psikodinamika,
strategi persuasi sosio kultural dan strategi The Meaning Construction.
8
Dalam penelitian nya dapat di simpulkan bahwa Earth Hour menggunakan
perpaduan antara perencanaan komunikasi persuasif dengan manajemen
komunikasi untuk mempersuasi untuk berperan aktif dengan gaya hidup
ramah lingkungan dengan hemat energi sebagai strategi nya. 14
Persamaan
pada judul dengan judul yang peneliti angkat mengenai penelitian ini.
Namun, perbedaan tema, objek serta teori penelitian memiliki perbedaan.
Penelitian ini menggunakan teori strategi komunikasi persuasif Melvin L. De
fleur dan Sandra J. Ball-Roceach, sedangkan teori yang akan penulis angkat
merupakan teori perecanaan komunikasi Philip Lesly,dan terdapat kesamaan
dalam meneliti sebuah strategi yang dilakuan sebuah organisasi.
Reny Nur Aini, dalam skripsnya yang berjudul “Strategi Komunikasi
Persuasif Guru Taman Kanak-Kanak (TK) Islamic Green School Hijau Daun
Dalam Membentuk Karakter Peduli Terhadap Sampah Pada Siswa Di
Kediri”. Metodologi yang digunakan adalah metodologi Kualitatif dan
metode deskriptif. Menggunakan teori strategi komunikasi persuasif Melvin
L. De fleur dan Sandra J. Ball-Roceach yaitu strategi Psikodinamika, strategi
persuasi sosio kultural dan strategi The Meaning Construction. Dalam
penelitiannya dapat disimpulkan tentang strategi komunikasi persuasif Guru
TK Islamic Green School Hijau Daun dalam membentuk nilai-nilai
kepedulian terhadap anak dengan menggunakan bentuk komunikasi
interpersonal, komunikasi diadik serta komunikasi verbal dan non verbal
serta pembentukan nilai-nilai kepedulian terhadap sampah berdasarkan
model Elaboration Likelihood.15
Persamaan pada judul strategi dengan judul
yang peneliti angkat mengenai penelitian strategi ini. Namun, perbedaan
14
Bustomi aripin, “Strategi Komunikasi Persuasif Volunteer Earth Hour Tangerang
Dalam Hemat Energi (Studi Kasus Masyarakat Di Kota Tangerang)”, Skripsi , (Jakarta:
Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah, 2016), t.d. 15
Reny Nur Aini, “Strategi Komunikasi Persuasif Guru Taman Kanak-Kanak (TK)
Islamic Green School Hijau Daun Dalam Membentuk Karakter Peduli Terhadap Sampah
Pada Siswa Di Kediri”, Skripsi, (Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, UIN
Syarif Hidayatullah, 2018), t.d.
9
tema, objek serta teori dengan penelitian yang penulis angkat memiliki
perbedaan. Sama dengan penelitain sebelumnya , penelitian ini
menggunakan teori strategi komunikasi persuasif Melvin L. De fleur dan
Sandra J. Ball-Roceach yang meneliti sebuah strategi yang digunakan guru-
guru TK, sedangkan terdapat perbedaan dengan teori yang akan penulis
angkat menggunakan teori perencanaan komunikasi Philip Lesly.
Iyat Solihat, dalam skripsinya yang berjudul “Strategi Komunikasi
Persuasif Pengurus Gerakan Pemuda Hijrah Dalam Berdakwah”. Metodologi
yang digunakan adalah metodologi kualitatif dan metode studi kasus.
Menggunakan teori strategi komunikasi persuasif Melvin L. De fleur dan
Sandra J. Ball-Roceach yaitu strategi Psikodinamika, strategi persuasi sosio
kultural dan strategi The Meaning Construction. Dalam penelitiannya dapat
disimpulkan dalam menanam pesan-pesan dakwah menggunakan strategi
komunikasi persuasif sebagai bentuk sosial mengajak berbagai elemen
masyarakat untuk tetap mengingat syariah Islam.16
Persamaan pada judul
strategi dengan judul yang peneliti angkat mengenai penelitian strategi ini.
Namun, perbedaan tema, objek serta teori dengan penelitian yang penulis
angkat memiliki perbedaan. Persamaan kembali denga penelitian
sebelumnya, penelitian ini menggunakan teori strategi komunikasi persuasif
Melvin L. De fleur dan Sandra J. Ball-Roceach dengan mengangkat tema
strategi komunikasi persuasif terhadap Pengurus Pemuda Hijrah, sedangkan
terdapat perbedaan dengan teori yang akan penulis angkat menggunakan
teori perencanaan komunikasi Philip Lesly dengan strategi dakwah yang
dilakukan Kampung Dongeng Tangerang Selatan melalui dongeng.
Ahmad Nurul, dalam skripsinya yang berjudul “Komunikasi
Persuasif Dr. KH. Khaitami M. Nuh, M.A Dalam Menarik Minat Para
16
Iyah Solihat, “Strategi Komunikasi Persuasif Pengurus Gerakan Pemuda Hijrah
Dalam Berdakwah”, Skripsi, (Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, UIN
Syarif Hidayatullah, 2017), t.d.
10
Donatur Melalui Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat Jakarta Barat.
Metodologi yang digunakan metodologi kualitatif dan metode deskriptif.
Menggunakan teori komunikasi persuasif secara umum, yang terdiri dari
pengertian, tahapan-tahapan strategi, komponen serta teknik-teknik
komunikasi persuasif. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan adalah
Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh KH. Khaitami dalam menarik
minat para donatur di Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat dalam
melaksanakan upaya komunikasi digunakan berbagai metode icing, metode
pay off and fear arousing kepada para donatur. 17
Persamaan pada judul
strategi dengan judul yang peneliti angkat mengenai penelitian strategi ini.
Namun, perbedaan tema, objek serta teori dengan penelitian yang penulis
angkat memiliki perbedaan. Dalam penelitian ini, mengangkat teori
komunikasi persuasif untuk menarik minat para donatur yang dilakukan oleh
Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat Jakarta Barat, sedangkan tema yang
akan penulis angkat merupakan strategi komunikasi dakwah yang dilakukan
Kampung Dongeng Tangerang Selatan dalam brdakwah melali dongeng.
Dengan ini tidak terdapat kesamaan secara keseluruhan dan , melainkan
hanya sama pada bentuk komunikasi persuasifnya saja.
Yaumil Kurniati, dalam skripsinya yang berjudul “Komunikasi
Persuasif Pengurus Himpunan Bina Muallaf Indonesia Dalam Meneguhkan
Keyakinan Muallaf Wilayah Jakarta Barat”. Menggunakan Metodologi
kualitatif dengan teori penilaian sosial (social judgement theory). Dalam
penelitian ini dapat di simpulkan dalam komunikasi persuasif yang dilakukan
pengurus himpunan bina muallaf Indonesia menggunakan teori social
judgement dan juga menggunakan metode komunikasi persuasif seperti
17
Ahmad Nurul, “Komunikasi Persuasif Dr. KH. Khaitami M. Nuh, M.A Dalam
Menarik Minat Para Donatur Melalui Darul Aitam Yayasan Aqshal Ghayat Jakarta Barat”,
Skripsi, (Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah,
2017), t.d.
11
metode icing dan metode pay off and fear arousing kepada para muallaf
guna meneguhkan keyakinan kepada agama islam.18
Persamaan terletak pada
maksud komunikasi persuasif dengan judul yang peneliti angkat mengenai
penelitian strategi ini. Namun, perbedaan tema, objek serta teori dengan
penelitian yang penulis angkat memiliki perbedaan.
Siti Nuurul Laiili, dalam skripsinya yang berjudul “Strategi
Komunikasi Dakwah di Kampung Qur‟an”. Dalam penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan pendekatan
penelitian fenomologi, dengan sang peneliti tersebut berusaha memahami
suatu interaksi atau kejadian dalam situasi tertentu di Yayasan Kampung Al-
Qur‟an. Dan juga peneliti menggunakan teori Cutlip Center Broom, guna
meneliti perjalanan strategi dakwah yang dilakukan Yayasan Kampung Al-
Qur‟an. 19
Persamaan pada judul strategi dengan judul yang peneliti angkat
mengenai penelitian strategi ini. Namun, perbedaan tema, objek serta teori
dengan penelitian yang penulis angkat memiliki perbedaan. Penelitian ini
mengangkat teori Cutlip Center Broom untuk meneliti perjalanan strategi
dakwah yang dilakukan Yayasan Kampung Al-Qur‟an. Sedangkan penelitian
yang penulis teliti merupaka strategi dakwah yang dilakukan Kampung
Dongeng Tangerang Selatan dengan teori perencanaan komunikasi Philip
Lesly.
Dari hasil tinjauan pustaka yang dilakukan, ditemukan beberapa teori
komunikasi yang sama, namun penulis belum menemukan adanya judul yang
serupa dengan judul yang diajukan. Dikarenakan belum ada skripsi yang
membahas judul penelitian yang akan penulis angkat, maka penulis tertarik
18
Yaumil Kurniati, “Komunikasi Persuasif Pengurus Himpunan Bina Muallaf
Indonesia Dalam Meneguhkan Keyakinan Muallaf Wilayah Jakarta Barat”, Skripsi, (Jakarta:
Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah, 2017), t.d. 19
Siti Nuurul Laiili, “Strategi Komunikasi Dakwah di Kampung Qur‟an”, ( Jakarta:
Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Institut Ilmu Al-Qur‟an
(IIQ) Jakarta, 2019), t.d.
12
untuk mengajukan skripsi dengan judul “Strategi Dakwah Melalui Dongeng
di Kampung Dongeng Tangerang Selatan”. Yang dimana dongeng emnajdi
startegi utama daam berdakwah yang dilakukan Kampung Dongeng, dengan
upaya penyampaian isi pesan dengan dakwah dalam bentuk yang
menyenangkan dan tidak ada unsu paksaan.
F. Metode Penelitian
Sebuah titik awal untuk memahami komunikasi sebagai sebuah
bidang dan teori-teorinya, merupakan proses dasar dalam penelitian itu
sendiri. Penelitian adalah penyelidikan sistematis dari pengalaman yang
merujuk pada pemahaman, pengetahuan, dan teori. Orang terlibat dalam
penelitian ketika mereka mencoba untuk mengetahui sesuatu dengan cara
yang sistematis. 20
Proses penelitian yang sistematis menggunakan tiga
tahapan, yaitu tahapan menanyakan pertanyaan, tahapan pengamatan, dan
tahapan menyusun jawaban.
1. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah
penelitian deskriptif kualitatif lapangan. Penelitian deskriptif
kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menggunakan data
berupa kalimat tertulis atau lisan, perilaku, serta penelitian yang
berusaha menggambarkan, menginterpretasikan dan mendeskripsikan
atau menjelaskan objek, fenomena atau peristiwa-peristiwa yang
sedang berlangsung pada saat penelitian sesuai apa adanya.21
Penelitian ini termasuk peneliian lapangan yaitu, suatu penelitian
20
Stephen W.Littlejohn dan Karen A.foss, Teori Komunikasi (Theories of Human
Communication), (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), Cet.ke-9, h.10. 21
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),
h.157.
13
yang dilakuan secara sistematis dengan mengangkat data yang ada
dilapangan.22
2. Pendekatan Penelitian
Pada penelitian yang akan dilakukan menggunakan tipe
pendekatan sosiokultural. Pendekatan sosiokultural merupakan teori
komunikasi yang menunjukan cara pemahaman kita terhadap makna,
norma, peran dan peraturan yang dijalankan secara interaktif dalam
komunikasi. Tradisi ini memfokuskan diri pada bentuk-bentuk
interaksi antarmanusia daripada karakteristik individu atau model
mental.23
3. Sumber Data
Untuk sumber data penelitian terdiri dari dua cara, yaitu
pertama, data primer yang merupakan data utama yang diperoleh
langsung dengan informan atau para anggota Pengurus Kampung
Dongeng Tangerang Selatan, berupa catatan tertulis hasil wawancara
serta dokumentasi. Dan kedua, data sekunder merupakan data yang
akan diperoleh dari kepustakaan seputar Kampung Dongeng
Tangerang Selatan, dan juga kepustakaan yang berhubungan dengan
teori-teori dengan penelitian, seperti buku-buku, jurnal dan literature
terkait.
4. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai fasilitator dan
realitas dikonstruksi oleh subjek penelitian. Selanjutnya peneliti
22
Suharismi Arikuto, Dasar – Dasar Research, (Bandung: Tarsoto, 1995), h.58. 23
Stephen W.Littlejohn dan Karen A.foss, Teori Komunikasi (Theories of Human
Communication), h.65.
14
bertindak sebagai aktivis yang ikut memberi makna pada realitas
penelitian.24
Di lihat dari tujuan analisis, peneliti harus menentukan
apakah isi hanya ingin menggambarkan karakteristik dari pesan
ataukah analisis isi lebih jauh ingin menarik kesimpulan penyebab
dari suatu pesan tertentu.25
Pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive
sampling, yang merupakan teknik pengambilan sampel sumber data
dengan pertimbangan tertentu.26
Alasan menggunakan teknik
purposive sampling adalah karena tidak semua sampel memiliki
kriteria yang sesuai dengan fenomena yang diteliti. Oleh karena itu
peneliti memilih teknik purposive sampling untuk menetapkan
pertimbangan-pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu yang harus
dipenuhi oleh sampel-sampel yang digunakan dalam penelitian ini.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun jenis
wawancaranya terencana dan bersifat terbuka, namun tidak mengikuti
aturan baku, wawancara ini untuk mencari data akan melibatkan
pihak-pihak yang terkait dengan Kampung Dongeng Tangerang
Selatan. Untuk observasi yang dilakukan adalah melakukan
pengamatan kegiatan secara langsung di sekretariat Kampung
Dongeng Tangerang Selatan ataupun kegiatan yang dimanapun
Kampung Dongeng ini laksanakan, guna untuk memahami situasi
yang akan diteliti. Dan yang terakhir dokumentasi, seperti foto-foto
24
Rachmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi Disertai Praktis Riset
Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran,
(Jakarta: Kencana, 2014), Cet.ke-7, h.389. 25
Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu Komunikasi
dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Prenadamedia,2011), h.32. 26
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen ,( Bandung: Alfabeta,2014), Cet Ke-3,
h. 85.
15
kegiatan, serta rekaman-rekaman wawancara dengan Kampung
Dongeng Tangerang Selatan. Tak luput untuk setiap jengkal
penelitian ini untuk diabadikan, guna memperlengkap data-data dan
akan dihubungkan dengan permasalahan penelitian ini.
5. Metode Analisis Data
Adapun teknik analisa data yang dipakai dalam penelitian ini
melalui tiga tahapan, yakni reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan 27
:
a) Reduksi data; penulis memilih data yang diperoleh dari
lapangan berupa hasil observasi, hasil wawancara, dan
dokumentasi.
b) Penyajian data; data-data yang diperoleh di lapangan,
kemudian penulis susun secara berurutan. Dan
menyederhanakan data-data yang memang penting untuk
dijadikan bahan analisa.
c) Penarikan kesimpulan; penyusunan hasil analisa penelitian
yang digunakan untuk mengambil kesimpulan Dakwah
melalui dongeng sebagai strategi komunikasi dakwah
Kampung Dongeng Tangerang Selatan.
6. Metode Validitas Data
Untuk menguji kevalidan data, penulis melakukan triangulasi.
Triangulasi merupakan salah satu teknik dalam pengumpulan data
yang lebih akurat dan kredibel. Beberapa cara yang dapat
digunakan yaitu menggunakan sumber yang banyak dan
menggunakan metode yang berbeda. Penggunaan sumber yang
27
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, h.404.
16
banyak untuk triangulasi dapat dilakukan dengan mencari sumber
lebih banyak dan berbeda dalam informasi yang sama. 28
Triangulasi yang penulis gunakan adalah dengan sumber.
Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dengan
mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh
melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.29
Pemeriksaan kevalidan data dengan teknik ini, penulis bisa
mencapainya dengan berbagai cara pertama, membandingkan data
hasil pengamatan dengan wawancara, kedua, membandingkan apa
yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan
secara pribadi, lalu yang ketiga, membandingkan hasil wawancara
dengan isi suatu dokumentasi yang berkaitan.
G. Sistematika Penulisan
Teknik penulisan penelitian ini merujuk pada buku petunjuk Teknis
Penulisan Proposal dan Skripsi Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, yang
diterbitkan oleh LPPI IIQ Jakarta tahun 2017.30
Penulisan skripsi nanti
terbagi menjadi 5 bab, masing-masing bab tersebut memiliki hubungan yang
erat antara yang satu dengan yang lainnya, yaitu:
BAB I: PENDAHULUAN. Bab ini membahas latar belakang
masalah yang menjelaskan kondisi permasalah yang terjadi, membatasinya,
merumuskan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan
pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
28
Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan, (Jakarta: Kencana, 2017), Cet Ke-4, hl.395. 29
Lexy J.Moelong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya, 2009), Cet Ke-26, hl.330. 30
Tim Penulis, Petunjuk Teknis Penulisan dan Skirpsi Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ)
Jakarta, (Jakarta: LPPI IIQ, 2017), h. 11-13.
17
BAB II : LANDASAN TEORI. Bab ini menguraikan landasan teori
yang digunakan dalam penelitian, yaitu teori strategi komunikasi dakwah,
konsep dakwah serta komunikasi, konsep strategi dakwah dan juga konsep
dalam mendongeng.
BAB III : GAMBARAN UMUM KAMPUNG DONGENG
TANGERANG SELATAN. Bab ini membahas tentang sejarah, visi, misi,
tujuan,struktur kepengurusan dan program kegiatan secara umum profil
Kampung Dongeng Tangerang Selatan.
BAB IV: REALITAS KEGIATAN DAKWAH MELALUI
DONGENG DI KAMPUNG DONGENG TANGERANG SELATAN. Bab
ini menguraikan hasil temuan di lapangan dari data hasil wawancara,
observasi dan dokumentasi yang diperoleh dari Kampung Dongeng
Indonesia berupa strategi komunikasi dakwah melalui dongeng pada anak-
anak.
BAB V : PENUTUP. Dalam bab ini, penulis akan menyampaikan
kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan saran.
.
109
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang telah
tertulis dalam bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini akan
disampaikan kesimpulan dan hasil penelitian tentang Strategi
Dakwah Melalui Dongeng Di Kampung Dongeng Tangerang Selatan,
yakni sebagai berikut:
1. Perencanaan Strategi Dakwah
Melakukan analisis dan riset merupakan langkah awal untuk
mendiagnosa atau mengetahui permasalahan yang akan dihadapi,
baik dari visi, misi dan tujuan serta yang menjadi sasaran target
dalam pelaksanaan program. Sebelum dibentuknya sebuah
program, terlebih dahulu Kampung Dongeng Tangerang Selatan
merencanakan bagaimana program tersebut akan terlaksana.
Dalam hal ini Kampung Dongeng memulainya dengan melihat
moment, merencanakan, mengobservasi dan mengagendakan
pelaksanaan kegiatan.
2. Kebijakan dan Penerapan Strategi Dakwah
Dalam melakukan perumusan kebijakan untuk Kampung
Dongeng Tangerang Selatan memiliki dua sumber kebijakan,
yaitu: yang pertama keputusan kebijakan langsung dari ketua
umum, yang kedua kebijakan yang dimusyawarahkan oleh
pengurus dan disetujui oleh ketua. Keterkaitan antara kebijakan
dengan Kampung Dongeng Tangerang Selatan terhadap peraturan
yang sudah ditetapkan oleh Kampung Dongeng Indonesia. Hal ini
dapat peneliti simpulkan, Kampung Dongeng di seluruh Indonesia
110
memiliki satu hukum peraturan yang sama, divisi program yang
sama sesuai AD-ART Kampung Dongeng Indonesia.
3. Efek Dakwah Melalui Dongeng
Adanya efek pesan yang dilakukan Kampung Dongeng
merupakan salah satu bentuk efek behavioral, karena pesan
komunikasi yang disampaikan tidak hanya berhasil membuat
mad‟u mengerti dan disertai perasaan tertentu, namun juga
membuat komunikan melakukan kegiatan atau perbuatan dan
tindakan. Dongeng yang disampaikan sangat efektif bagi
pertumbuhan daya kembang dan imajinasi anak, karena dongeng
merupakan sebuah pesan atau nasihat, namun pengemasannya
dalam bentuk penyampaian kalimat secara ajaib. Agar anak-anak
tidak merasa digurui sehingga mudah sekali untuk diserap
walaupun hasil dongeng yang dilakukan tidak terlihat secara
langsung.
Melihat komunikasi dakwah yang dilakukan Kampung
Dongeng Tangerang Selatan terdapat faktor pendukung dan faktor
penghambatnya. Faktor pendukungnya yaitu kerjasama tim yang
membuat pelaksanaan berjalan lancar dan menyenangkan, dan juga
dari masyarakat yang antusias mendukung, anak-anak yang selalu
antusias untuk selalu datang tanpa diundang pun tetap datang,
kemudian dukungan dari berbagai pihak swasta yang turut membantu
dari segi pembiayaan, bantuan snack makanan dan lainnya.
Adapun yang faktor hambatan internal, meliputi sumber daya
manusia yang terbatas, manajemen personil terbatas, kurangnya
tenaga pemikiran dan perencanaan. Dan juga kentalnya ketokohan
dari Kak Awam terhadap Kampung Dongng itu sendiri, dari hal ini
para relawan harus giat membangun social branding sendiri sehingga
111
mereka mendapat posisi di masyarakat. Faktor hambatan eksternal
kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya budaya tutur yang
baik, dalam perkembangan dunia anak, baik dan buruknya tentu
tergantung pada bagaimana cara orangtua mendidiknya. Salah satu
cara mendidik yang baik ialah dengan membangun komunikasi anak
secara efektif. Sayangnya, masih ada beberapa orangtua yang tidak
menyadari betapa pentingnya membangun komunikasi yang efektif
dengan anak. Bahkan lebih mementingkan aktivitasnya masing-
masing.
B. Saran
Dari hasil kesimpulan di atas peneliti akan menyampaikan
saran yang semoga dapat bermanfaat, dan bisa menjadi bahan
petimbangan bagi Kampung Dongeng Tangerang Selatan supaya
dapat meningkatkan kinerjanya, diantaranya :
1. Membuat pelatihan khusus untuk mengembangkan minat dan
potensi. Tidak semua relawan bisa menjadi pendongeng
profesional, namun jika digali minat bakat terhadap dunia anak,
akan membantu pergerakan yang ada di Kampung Dongeng.
2. Mengadakan kegiatan khusus untuk relawan yang aktif supaya
memperkuat silahturahmi, saling mempelajari satu sama lain.
3. Membangun social branding atas originalitas pribadi relawan
sesuai bakat masing-masig individu, guna mengurangi efek meniru
ketokohan Kak Awam terlalu dalam.
4. Mengoptimalkan manajemen yang baik untuk mengembangkan
program-program yang sudah terealisasikan.
112
DAFTAR PUSTAKA
Aini, Reny Nur, “Strategi Komunikasi Persuasif Guru Taman Kanak-Kanak
(TK) Islamic Green School Hijau Daun Dalam Membentuk
Karakter Peduli Terhadap Sampah Pada Siswa Di Kediri”, Skripsi,
Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif
Hidayatullah, 2018, t.d.
Al-Qudsy, Muhaimin dan Nurhidayah, Mendidik Anak Lewat Dongeng,
Yogyakarta: Madania, 2010.
Amin, Samsul Munir , Ilmu Dakwah,Jakarta: Amzah 2009.
Aripin, Bustomi, “Strategi Komunikasi Persuasif Volunteer Earth Hour
Tangerang Dalam Hemat Energi (Studi Kasus Masyarakat Di Kota
Tangerang)”, Skripsi , Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu
Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah, 2016, t.d.
Aripudin, Acep, Pengembangan Metode Dakwah, Jakarta: Pustaka Jaya
2011.
Arikuto, Suharismi, Dasar – Dasar Research, Bandung: Tarsoto, 1995.
Aziz, Moh. Ali, Ilmu Dakwah,Jakarta: Kencana, 2004.
_____, Ilmu Dakwah Edisi Revisi, Jakarta : Kencana, 2017.
Bachtiar, Bachri S, Pengembangan Kegiatan Bercerita, Teknik dan
Produsernya, Jakarta: Departemen Pendidikan Budaya, 2005.
Cangara, Hafied, Perencanaan dan Strategi Komunikasi,Jakarta: Rajawali
Pers, 2013.
Dan O‟Hair, Gustav W. Friedrich , dan Lynda Dee Dixon, Strategic
Communication: In Bussnies And The Professions edisi 6, Jakarta:
Kencana, 2009.
Dasuki, A. Hafizh, Ensiklopedi Islam, Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Houve,
1994.
113
Effendy, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, Bandung :
Remaja Rosdakarya, 1999.
Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu
Komunikasi dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, Jakarta:
Prenadamedia,2011.
Haenilah, Een Y,Kurikulum dan Pembelajaran PAUD, Yogyakarta: Media
Akademi, 2015.
Hamid, Farid dan Heri Budianto, Ilmu Komunikasi: Sekarang dan
Tantangan Masa Depan Edisi Pertama, Jakarta: Kencana, 2016.
Hasanuddin, Hukum Dakwah (Tinjauan Aspek Hukum dalam Berdakwah di
Indonesia), Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996.
Hasil Rapat Kerja Nasional Kampung Dongeng Indonesia, Bandung 2019.
Kementrian Agama RI, Etika Berkeluarga, Bermasyarakat dan Berpolitik
(Tafsir Al-Qur‟an Tematik),Jakarta : Lajnah Pentashihan Mushaf
Al-Qur‟an 2012.
Khaidir, Strategi Dakwah Dalam Meningkatkan Pembinaan Ikatan Remaja
Masjid di SMA Negeri 12 Makassar, Skripsi, Makassar : Fakultas
Dakwah dan Komunikasi, UIN Alaudin Makassar, 2017.
Kriyanto, Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi Disertai Praktis Riset
Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi,
Komunikasi Pemasaran, Jakarta: Kencana Cet.ke-7, 2014.
Kurniati, Yaumil, “Komunikasi Persuasif Pengurus Himpunan Bina Muallaf
Indonesia Dalam Meneguhkan Keyakinan Muallaf Wilayah
Jakarta Barat”, Skripsi, Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu
Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah, 2017, t.d.
Kurniawan, Heru, Keajaiban Mendongeng, Jakarta: PT. Bhuana Ilmu
Populer 2013.
114
Laiili, Siti Nuurul. “Strategi Komunikasi Dakwah di Kampung Qur‟an”,
Skripsi, Jakarta: Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas
Ushuluddin dan Dakwah, Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta,
2019 , t.d.
Latif, Muhammad Abdul, The Miracle of Story Telling, Jakarta: Zikrul
Hakim, 2012.
_____, Mendongeng Mudah dan Menyenangkan: Aplikasi Penerapan Dalam
Mendukung Pembelajaran, Jakarta: PT.Luxima, 2014.
Latif, Nasarudin, Teori dan Praktik Dakwah Islamiah, Jakarta: PT Firma
Dara, 2010.
Littlejohn, Stephen W. dan Karen A.foss, Teori Komunikasi (Theories of
Human Communication), Jakarta: Salemba Humanika, Cet.ke-9,
2011.
M. Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, Jakarta: Bumi Aksara
2000.
Melvin L. DeFLeur dan Sandra Ball-Rokeach, Theories of Mass
Communication, 5th Edition.
Moelong, Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya, 2009.
Morissan, Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa, Jakarta : Kencana,
2013.
Mulyana, Deddy, ilmu komunikasi suatu pengantar, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005.
Muriah, Dra. Siti, Metode Dakwah Kontemporer, Yogyakarta: Mitra
Pustaka, 2000.
Nurul, Ahmad, “Komunikasi Persuasif Dr. KH. Khaitami M. Nuh, M.A
Dalam Menarik Minat Para Donatur Melalui Darul Aitam Yayasan
Aqshal Ghayat Jakarta Barat”, Skripsi, Jakarta: Fakultas Ilmu
115
Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah, 2017,
t.d.
Panuju, Redi, Sistem Komunikasi Indonesia,Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Offset, 1997.
Priyono Kusumo, Terampil Mendongeng, Jakarat: PT.Grasindo, 2006.
Rakhmat, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja
Rosdakarya,1998.
Rosidah, Ainur, Teknik Dongeng Dalam Ceramah Ustad Bambang Bimo
Suryono, Skripsi, Surabaya: Fakultas Dakwah dan Komunikasi,
UIN Sunan Ampel Surabaya, 2018.
Saputra, Wahidin, Pengantar Ilmu Dakwah, Jakarta:PT.Raja Grafindo
Persada, 2012.
Shihab, Quraish, Membumukan Al-Qu‟an, Fungsi dan Peran Wahyu Dalam
Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan, 2001.
Soemirat, Soleh,dkk, Komunikasi Persuasif, Jakarta: Universitas
Terbuka,2007.
Solihat, Iyah, “Strategi Komunikasi Persuasif Pengurus Gerakan Pemuda
Hijrah Dalam Berdakwah”, Skripsi, Jakarta: Fakultas Ilmu
Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah, 2017,
t.d.
Stephen W.Littlejohn dan Karen A.foss, Teori Komunikasi (Theories of
Human Communication), Jakarta: Salemba Humanika, 2011.
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen , Bandung: Alfabeta,2014.
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
Syakur, Asmuni, Dasar – Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-
Ikhlas, 1983.
Tasmara, Drs. Toto, Komunikasi Dakwah, Jakarta: CV. Gaya Media
Pratama, 1987.
116
Tim Pendongeng SPA Yogyakarta, Teknik Bercerita, Yogyakarta: Laksbang
Pressindo, 2010.
Tim Penulis, Petunjuk Teknis Penulisan dan Skirpsi Institut Ilmu Al-Qur‟an
(IIQ) Jakarta, Jakarta: LPPI IIQ, 2017.
Tualeka Z.N, Hamzah, Pengantar Ilmu Dakwah, Surabaya: Alpha
Mediatama, 2009.
Usman, Berdakwah dengan hikmah, mauizah hasanah dan mujadalah,
Skripsi, Jakarta : Fakultas Ushuluddin Dakwah, IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 1996.
Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2010
Wawancara dengan divisi Kerjasama dan Usaha Kampung Dongeng, Syarif
Ali, Ciputat, 18 Juli 2020.
Wawancara dengan Ketua Kampung Dongeng Indonesia, Mochammad
Awam Prakoso, Ciputat, 10 Juli 2020.
Wawancara dengan Ketua Kampung Dongeng Periode 2017-2018, Abdul
Muis, Ciputat, 22 Juli 2020
Wawancara dengan Koordinator Kampung Dongeng Keliling Kampung,
Ridho Pratama, Ciputat, 10 Juli 2020.
Wawancara oleh Ketua Kampung Dongeng Tangerang Selatan , Agung
Ahmad Ripani, via Whatsapp 16 Agustus 2020.
Yudha, Andi, Cara Pintar Mendongeng, Bandung: Spack Book, 2007.
Yusuf, Muri. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan, Jakarta: Kencana, 2017.
Zadah, Ilmi, Fathur-rahman lithalabi ayatil qur‟an, Indonesia: Maktab
Dahlan, tth.
117
Sumber Jurnal
Bustanol Arifin, Strategi Komunikasi Dakwah Da‟i Hidayatullah dalam
Membina Masyarakat Pedesaan, Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume
2, No. 2, 2018.
Emmy Poentarie, “Penerapan Strategi Komunikasi Pada „Plik Nanggulan
2‟”, Vol. 17, No. 2, Juli-Desember 2013,
https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/jskm/article/view/120,
diakses pada 18 Agustus 2020
Euis Aisyah, “Strategi Komunikasi Komunitas Kampung Dongeng Medan
Dalam Membangun Akhlaqul Karimah dan Kemampuan
Berkomunikasi Pada Anak-anak di Kota Medan”, Vol. 6, No. 1,
2019http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/komunika/article/view/552
1, diakses pada 18 Agutus 2020.
Felisa Zubair, Retisari Dewi at.all, “Strategi Komunikasi Publik Dalam
Membangun Pemahaman Mahasiswa Terhadap PTNBH”, Vol.23,
No.1, Oktober 2018,
https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/jskm/article/view/170204/1
11, diakses pada 18 Agustus 2020 .
Habrasi, Zakia, “Dongeng Sebagai Pembentuk Karakter Anak”, dalam
Jurnal Kajian Perpustakaan dan informasi, Vol.1 No.1 April
2017.
Iskandar, Isman, “Prinsip Komuikasi Al-Qur‟an Dalam Menghadapi Era
Media Baru”, Vol. 2, No.1 2019.
https://ejurnal.iiq.ac.id/index/alfanar/article/view/77 . Diakses
pada 04 September 2020.
Permana, Rangga Satya Mohammad, dan Jimi Narotama, “Strategi
Pemanfaatan Media Baru Net.TV”, Vol.23, No.1, Juni 2019.
118
https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/jskm/article/view/1770/109
2. Diakses pada 18 Agustus 2020
Pupung Puspa Ardini, Pengaruh Dongeng dan Komunikasi Terhadap
Perkembangan Moral Anak Usia 7-8 Tahun, Jurnal Pendidikan
Anak,Volume 1, Edisi 1, Juni 2012. .
Rukiyah,”Dongeng,Mendongeng dan Manfaatnya”, dalam Jurnal ANUVA,
Vol.2 (1): 99-106 2018.
Sartika, Ratu Ayu Dewi, “Penerapan Komunikasi Informasi dan Edukasi
Gizi Terhadap Perilaku Sarapan Siswa Sekolah Dasar”, Vol. 7,
No. 2, September 2012,
http://journal.fkm.ui.ac.id/kesmas/article/download/66/67, diakses
pada 18 Agustus 2020.
Suzanna Juwita, Sri Tiatri at.all, Program Identifikasi Tema Dongeng untuk
Meningkatkan Pemahaman Tema Moral pada Siswa Kelas Lima
Sekolah Dasar, Jurnal Psikologi Volume 44, Nomor 3, 2017.
Wijaya, Ida Suryani, “Perencanaan dan Strategi Komunikasi Dakwah Dalam
Kegiatan Pembangunan”, Vol.XVIII, No.1, Juni 2015.
Sumber Website
www.kampungdongeng.com ditelusuri pada sabtu,12 Oktober 2019 pukul
09.32 WIB.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kampung_Dongeng diakses pada 15 Agustus
2020.
www.kpai.go.id ditelusuri pada Minggu, 30 Agustus 2020 pukul 00.41 WIB.
137
CURRICULUM VITAE
Hanifah Rusyda. Penulis lahir di Kota Jakarta,
pada hari Selasa, 26 Mei 1998. Penulis merupakan
Anak pertama dari empat bersaudara, dari pasangan
Usman Abdullah, S.Ag dan Titi Suherti. Saat ini
penulis tinggal bersama orangtuanya di
Jl.Kemuning 1 Gg.H. Saderan Dalam II No.73,
RT.004/RW.005, Kelurahan Pamulang Barat,
Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan,
Banten. Penulis menyelesaikan pendidikan
pertamanya di TK Darussalam Reni jaya Sawangan,
dan selesai pada tahun 2004. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan
sekolah dasar di SD Muhammadiyah 12 Setiabudi Pamulang, dan lulus pada
tahun 2010. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan di SMP IT Al-
Qur‟aniyyah Pondok Aren, Tangerang Selatan, dan lulus pada tahun 2013.
Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMA IT Al-Qur‟aniyyah
Pondok Aren, Tangerang Selatan dan lulus pada tahun 2016. Di tempat yang
sama penulis menjadi santriawati dibawah asuhan KH.M.Sobron Zayyan,
SQ, MA di Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah, Pondok Aren, Tangerang
Selatan. Kemudian menlanjutkan studina ke jenjang perguruan tinggi Institut
Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) angkatan 2016, dan menamatkan
studinya pada tahun 2020. Demikian biodata ini penulis buat dengan
sebenar-benarnya, semoga apa yang telah ditulis bermanfaat bagi para
pembaca.