STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG
Transcript of STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG
STANDAR SPMI
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG
BADAN PENJAMINAN MUTU
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH
BANDUNG
ii
STANDAR MUTU
SISTEM PENJAMINAN MUTU
INTERNAL
Kode/no SPMI-SAB-003
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
STANDAR MUTU
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG
Proses Nama
Jabatan Tanda Tangan
Perumusan Popy Siti Aisyah
S.Kep.,Ners.,M.Kep
Kepala Badan
Penjaminan Mutu
Pemeriksaan
Dewi Mustikaningsih
S.Kep.,Ners.,M.Kep
Wakil Ketua I
Akademik dan
kemahasiswaan
Yayat Hidayat S.Kep.,Ners.,
M.Kep
Wakil Ketua II
Adminitrasi dan
keuangan
Penetapan Tia Setiawati
S.Kep.,Ners.,M.Kep.,Sp.An
Ketua STikes
Aisyiyah
Bandung
iii
iv
VISI, MISI, DAN TUJUAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG
SK Ketua STIKes No. 043.A/SK.01/STIKes-AB/VII/2012
VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan berorintasi
nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-nilai
islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan berbasis
nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
TUJUAN
1. Menghasilkan tenaga kesehatan yang profesional dan islami.
2. Menghasilkan penelitian yang mengintergrasikan nilai-nilai islam dalam pengembangan
keilmuan kesehatan.
3. Menghasilkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang mengintegrasikan nilai – nilai
islam dan pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Terwujudnya tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan berbasis nilai
nilai islam.
5. Terjalin kemitraan yang sinergis dalam pencapaian tridharma perguruan tinggi.
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim,
Stikes Aisyiyah Bandung merupakan salah satu perguruan tinggi ilmu kesehatan yang
berbasis islam di Jawa Barat dalam mencapai visinya menjadi perguruan tinggi kesehatan yang
unggul dalam bidang kesehatan spiritual di tingkat nasional tahun 2022. Sistem penjaminan
mutu perguruan tinggi sangat diperlukan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi guna
mencapai visi tersebut.
Sistem penjaminan mutu internal telah diterapkan sejak STIkes Aisyiyah Bandung
berdiri dan terus berkembang sesuai dengan perubahan kebijakan dan kebutuhan dalam
penyelenggaraan pendidikan tinggi yang berkualitas. Badan Penjaminan Mutu sebagai unit
penyelenggara mutu di Stikes Aisyiyah Bandung berkomitmen untuk melaksanakan siklus
SPMI secara berkelanjutan. Adanya perubahan Tersusunnya buku standar mutu ini merupakan
bagian dari tahap pertama dari SPMI yaitu penetapan standar mutu yang akan dijadikan dasar
dalam tahap pelaksanaan, evaluasi, pengendalian dan peningkatan.
Buku Standar mutu ini disusun sebagai dasar acuan bagi pimpinan dan seluruh civitas
akademik STIkes Aisyiyah Bandung dalam penyelenggaraan SPMI. Besar harapan kami kritik
dan saran membangun guna penyempurnaan standar mutu di lingkungan Stikes Aisyiyah
Bandung.
Nashrun Minnallahi Wa Fathun Qariib
Penyusun
Kepala BPM
Popy Siti Aisyah S.Kep.,Ners.,M.Kep
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Cover ................................................................................................................................ i
Lembar Pengesahan .......................................................................................................... ii
SK Senat ........................................................................................................................... iii
Kata Pengantar .................................................................................................................. iv
Daftar Isi ........................................................................................................................... v
1. STANDAR JATI DIRI ................................................................................................ 1
2. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN ..................................................................... 6
3. STANDAR ISI PEMBELAJARAN ............................................................................ 10
4. STANDAR PROSES PEMBELAJARAN .................................................................. 18
5. STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN ............................................................ 26
6. STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN .......................................... 34
7. STANDAR SARANA DAN PRASARANA .............................................................. 43
8. STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN .................................................... 56
9. STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN\ ..................................................... 61
10. STANDAR HASIL PENELITIAN ............................................................................. 65
11. STANDAR ISI PENELITIAN .................................................................................... 68
12. STANDAR PROSES PENELITIAN ........................................................................... 71
13. STANDAR PENILAIAN PENELITIAN .................................................................... 75
14. STANDAR PENELITI ................................................................................................ 78
15. STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENELITIAN ...................................... 81
16. STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN ............................................................ 84
17. STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENELITIAN ........................... 88
18. STANDAR HASIL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ............................ 91
19. STANDAR ISI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ................................... 95
20. STANDAR PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ......................... 98
21. STANDAR PENILAIAN PENGABDIAN kEPADA MASYARAKAT .................... 102
22. STANDAR PELAKSANA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ................ 105
23. STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENGABDIAN KEPADA
vii
MASYARAKAT ......................................................................................................... 109
24. STANDAR PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ........... 112
25. STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT ......................................................................................................... 116
26. STANDAR AL ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN ...................................... 120
27. STANDAR KEMAHASISWAAN .............................................................................. 140
28. STANDAR TATA PAMONG ..................................................................................... 144
29. STANDAR KERJASAMA .......................................................................................... 151
1
STANDAR JATI DIRI Kode/no SM-SAB-1.1
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan
Di Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Standar jati diri merupakan standar identitas suatu perguruan tinggi yang harus
ditetapkan dan menjadi pembeda dengan institusi lain. STIkes ‘Aiysiyah Bandung sebagai
penyelenggara pendidikan tinggi swasta dalam pengelolaannya harus mengacu pada
peraturan dan kebijakan pemerintah negara republik indonesia yang berlaku.Standar ini
adalah acuan keunggulan mutu penyelenggaraan dan strategi STIKes Aisyiyah Bandung
untuk meraih masa depan. Strategi dan upaya perwujudannya, dipahami dan didukung
dengan penuh komitmen serta partisipasi yang baik oleh seluruh pemangku
kepentingannya. Seluruh rumusan yang ada mudah dipahami, dijabarkan secara logis,
berurutan dan pengaturan langkah-langkahnya mengikuti alur pikir (logika) yang secara
akademik wajar. Keberhasilan pelaksanaan misi menjadi cerminan perwujudan visi.
Keberhasilan pencapaian tujuan dengan sasaran yang memenuhi syarat rumusan yang baik,
menjadi cerminan keterlaksanaan misi dan strategi dengan baik. Dengan demikian,
rumusan visi, misi, tujuan dan strategi merupakan satu kesatuan wujud cerminan integritas
yang terintegrasi dari program studi dan perguruan tinggi.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes, Wakil Ketua sebagai pimpinan penyelenggaraan perguruan tinggi.
2. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaraan akademik program studi.
3. Senat Akademik sebagai badan normatif kebijakan perguruan tinggi.
4. Dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni dan stakeholder sebagai pelaksana.
pemahaman visi, misi, tujuan, dan sasaran STIKes Aisyiyah Bandung.
E. DEFINISI ISTILAH
1. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor,
2
program profesi, program spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi
berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.
2. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan
tinggi.
3. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki
kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik,
pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
4. Statuta adalah peraturan dasar Pengelolaa Perguruan Tinggi yang digunakan sebagai
landasan penyusunan peraturan dan prosedur operasional di Perguruan Tinggi
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
Aspek legalitas
1. Aspek legalitas pendirian institusi dan program studi dikeluarkan oleh pemerintah
melalui SK pendirian, SK izin operasional, SK Akreditasi dari BAN PT/ Lembaga
Akreditasi serumpun keilmuan program studi
2. Nomenklatur, simbol, lokasi, penyelenggaraan perkuliahan, jenjang program studi
tertuang dalam Statuta STIKes ‘Aisyiyah Bandung
3. Penyelenggaran Perkuliahan harus memenuhi kriteria :
a. Dilaksanakan di kampus sendiri dan atau tempat lain yang sah.
b. Tidak diperkenankan menyelenggarakan kelas jauh.
c. Menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh berbasis ict atau bentuk lain yang
sejenis setelah mendapat izinpihak kemenristek atau peraturandanperundang-
undangan yang berlaku.
d. Waktu perkuliahan dilaksanakan pada pagi, siang, sore, dan malam hari.
e. Tidak menyelenggarakan kelas hanya sabtu-minggu atau perkuliahan yang
bertentangan dengan peraturan pemerintah, khusus untuk program sarjana dan
diploma.
Aspek statuta
4. STIKes Aisyiyah Bandung memiliki statuta yang disahkan oleh Senat Akademik
STIKes dan ditinjau setiap 5 tahun sekali serta disusun oleh tim yang ditetapkan
dengan SK Ketua STIkes.
5. Statuta SAB harus sejalan ketetapan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, atau
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, ditinjau setiap 5 tahun sekali
G. STRATEGI
1. Pimpinan Stikes Aisyiyah Bandung dan senat akademik STIkes Aisyiyah Bandung
melakukan peninjauan terhadap statuta, renstra setiap 5 tahun sekali.
2. Statuta harus dijadikan acuan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi di STikes
Aisyiyah Bandung.
H. INDIKATOR
1. Aspek legalitas institusi terpenuhi 100 %
2. Penggunaan Nomenklatur, simbol, lokasi, program studi yang tercantum dalaM
Statuta STIKes ‘Aisyiyah Bandung 100 %
I. DOKUMEN TERKAIT
1. Statuta STIkes Aisyiyah Bandung.
Commented [B1]: Dibuat tabel
3
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Peraturan Pemerintah Indonesia No 44 tahun 2014 tentang penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan perguruan Tinggi
3. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
4. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2011. Borang akreditasi institusi
perguruan tinggi,
5. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2011. Borang akreditasi institusi
program studi,
6. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
7. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
4
STANDAR PENYUSUNAN VISI MISI
Kode/no SM-SAB-1.2
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan
Di Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Standar ini adalah acuan keunggulan mutu penyelenggaraan dan strategi STIKes Aisyiyah
Bandung untuk meraih masa depan. Strategi dan upaya perwujudannya, dipahami dan
didukung dengan penuh komitmen serta partisipasi yang baik oleh seluruh pemangku
kepentingannya. Seluruh rumusan yang ada mudah dipahami, dijabarkan secara logis,
berurutan dan pengaturan langkah-langkahnya mengikuti alur pikir (logika) yang secara
akademik wajar. Keberhasilan pelaksanaan misi menjadi cerminan perwujudan visi.
Keberhasilan pencapaian tujuan dengan sasaran yang memenuhi syarat rumusan yang baik,
menjadi cerminan keterlaksanaan misi dan strategi dengan baik. Dengan demikian,
rumusan visi, misi, tujuan dan strategi merupakan satu kesatuan wujud cerminan integritas
yang terintegrasi dari program studi dan perguruan tinggi.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes, Wakil Ketua sebagai pimpinan penyelenggaraan perguruan tinggi
2. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaraan akademik program studi
3. Senat Akademik sebagai badan normatif kebijakan perguruan tinggi
4. Dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni dan stakeholder sebagai pelaksana
pemahaman visi, misi, tujuan, dan sasaran STIKes Aisyiyah Bandung
E. DEFINISI ISTILAH
1. Visi adalah sesuatu yang dicanangkan oleh suatu organisasi dalam waktu masa yang
akan datang.
2. Misi adalah penjabaran dari visi yang telah ditetapkan dan berisi pelaksanaan
Caturdharma Perguruan tinggi
3. Tujuan adalah capaian dari Misi yang telah ditetapkan.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
Aspek rumusan
1. Rumusan visi, misi, tujuan dan sasaran institusi dan program studi memiliki
komponen: kelogisan, target terukur yang akan dicapai, kurun waktu, dan jangkauan
5
tempat sejalan dengan Visi Muhammadiyah disahkan oleh Senat akademik dengan SK
Ketua STIKes
Aspek tata cara penyusunan
2. Penyusunan Visi, misi, tujuan dan sasaran STIKes Aisyiyah disusun oleh tim yang
ditetapkan dengan SK Pimpinan PTM dengan melibatkan berbagai komponen
termasuk stakeholder, dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni dan
masyarakat.
3. Rumusan visi , misi, tujuan dan sasaran harus berlandaskan naskah akademik
4. Lembaga/ badan/ Pusat studi / dan Unit mempunyai visi, misi, tujuan dan sasaran unit
ditetapkan SK Ketua STIkes Aisyiyah Bandung.
G. STRATEGI
1. Penyusunan visi, misi, tujuan sasaran melibatkan unsur dosen, tenaga kependidikan,
mahasiswa, alumni, dan stakeholder.
2. Draft perumusan visi misi tujuan disusun oleh tim adhoc yang ditetapkan oleh Ketua
STikes.
H. INDIKATOR
1. Tersusun visi misi tujuan institusi yang sangat jelas, sangat realistic, saling terkait satu
sama lain
2. Tersusun visi misi tujuan dan program studi yang sangat jelas, sangat realistic, saling
terkait satu sama lain
3. Tersusun laporan penyusunan visi misi tujuan Institusi, prodi yang lengkap.
4. Tersusun naskah akademik visi misi
I. DOKUMEN TERKAIT
Pedoman penyusunan visi, misi
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Peraturan Pemerintah Indonesia No 44 tahun 2014 tentang penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan perguruan Tinggi
3. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
4. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2011. Borang akreditasi institusi
perguruan tinggi,
5. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2011. Borang akreditasi institusi
program studi,
6. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
7. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
6
STANDAR PEMAHAMAN DAN
SOSIALISASI VISI MISI
Kode/no SM-SAB-1.3
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan
Di Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Standar ini adalah acuan keunggulan mutu penyelenggaraan dan strategi STIKes
Aisyiyah Bandung untuk meraih masa depan. Strategi dan upaya perwujudannya, dipahami
dan didukung dengan penuh komitmen serta partisipasi yang baik oleh seluruh pemangku
kepentingannya. Seluruh rumusan yang ada mudah dipahami, dijabarkan secara logis,
berurutan dan pengaturan langkah-langkahnya mengikuti alur pikir (logika) yang secara
akademik wajar. Keberhasilan pelaksanaan misi menjadi cerminan perwujudan visi.
Keberhasilan pencapaian tujuan dengan sasaran yang memenuhi syarat rumusan yang baik,
menjadi cerminan keterlaksanaan misi dan strategi dengan baik. Dengan demikian,
rumusan visi, misi, tujuan dan strategi merupakan satu kesatuan wujud cerminan integritas
yang terintegrasi dari program studi dan perguruan tinggi.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes, Wakil Ketua sebagai pimpinan penyelenggaraan perguruan tinggi
2. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaraan akademik program studi
3. Senat Akademik sebagai badan normatif kebijakan perguruan tinggi
4. Dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni dan stakeholder sebagai pelaksana
pemahaman visi, misi, tujuan, dan sasaran STIKes Aisyiyah Bandung
E. DEFINISI ISTILAH
1. Visi adalah sesuatu yang dicanangkan oleh suatu organisasi dalam waktu masa yang
akan datang.
2. Misi adalah penjabaran dari visi yang telah ditetapkan dan berisi pelaksanaan
Caturdharma Perguruan tinggi
3. Tujuan adalah capaian dari Misi yang telah ditetapkan.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
Aspek pelaksanaan vmts
1. Pelaksanaan visi misi menjabarkan catur dharma STIKes ‘Aisyiyah Bandung.
2. Pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat sejalan dengan visi
misi, tujuan insitusi dan program studi.
7
Aspek sosialisasi VMTS
3. Seluruh visi, misi disosialisasikan di berbagai kesempatan, berbagai kegiatan, berbagai
tempat, sarana prasarana, dan media
4. Visi, misi disosialisasikan dalam setiap rapat/pertemuan/kegiatan di lingkungan
internal maupun eksternal.
5. Visi misi, tujuan STikes dan program studi tertuang dalam setiap dokumen internal
yang berlaku di lingkungan SAB.
6. Visi misi tujuan STIKes dan program studi harus dipasang di sarana lingkungan
kampus, kelas dan media promosi insitusi.
Aspek pengkuran pemahaman
7. Pemahaman Sosialiasi visi, misi, tujuan dan sasaran oleh sivitas akademika dapat
terukur.
8. Pemahaman vmts diukur setiap tahun
G. STRATEGI
1. Sosialisasi visi,misi, tujuan STIKes kepada pihak internal dan eksternal.
2. Pengukuran pemahaman visi, misi, tujuan, sasaran STIKes dan program studi
dilakukan setiap setahun sekali.
H. INDIKATOR
1. Pemahaman visi misi tujuan sasaran civitas akademik dalam kategori baik ≥ 90 %
2. Hasil Monev sosialisasi visi misi tujuan bernilai ≥ 80
3. Tersusun pedoman sosialisasi visi misi tujuan yang disahkan dan direview setiap 3
tahun sekali.
I. DOKUMEN TERKAIT
1. Manual prosedur sosialisasi dan pemahaman visi, misi
2. Formulir instrumen pengukuran pemahaman visi, misi, tujuan sasaran Stikes dan
program studi
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Peraturan Pemerintah Indonesia No 44 tahun 2014 tentang penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan perguruan Tinggi
3. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
4. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2011. Borang akreditasi institusi
perguruan tinggi,
5. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2011. Borang akreditasi institusi program
studi,
6. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
7. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
8
STANDAR RENCANA STRATEGIS
Kode/no SM-SAB-1.4
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan
Di Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Standar ini adalah acuan keunggulan mutu penyelenggaraan dan strategi STIKes
Aisyiyah Bandung untuk meraih masa depan. Strategi dan upaya perwujudannya, dipahami
dan didukung dengan penuh komitmen serta partisipasi yang baik oleh seluruh pemangku
kepentingannya. Keberhasilan pencapaian tujuan dengan sasaran yang memenuhi syarat
rumusan yang baik, menjadi cerminan keterlaksanaan misi dan strategi dengan baik.
Dengan demikian, rumusan visi, misi, tujuan dan strategi merupakan satu kesatuan wujud
cerminan integritas yang terintegrasi dari program studi dan perguruan tinggi.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes, Wakil Ketua sebagai pimpinan penyelenggaraan perguruan tinggi
2. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaraan akademik program studi
3. Senat Akademik sebagai badan normatif kebijakan perguruan tinggi
4. Dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni dan stakeholder sebagai pelaksana
pemahaman visi, misi, tujuan, dan sasaran STIKes Aisyiyah Bandung
E. DEFINISI ISTILAH
1. Rencana Strategis adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin di capai
dalam 5 (Lima) tahun dan disusun berdasarkan pemahaman terhadap lingkungan
strategik baik dalam skala nasional, regional maupun lokal dengan memperhitungkan
potensi, peluang dan kendala yang ada atau timbul serta memuat visi dan misi sebagai
penjabaran dalam membina unit kerja serta kebijaksanaan sasaran dan prioritas sasaran
yang ingin dicapai.
2. Rencana Operasional adalah rencana yang memberikan rincian tentang bagaimana
rencana strategis itu akan dilaksanakan. Rencana operasional atau biasa disebut
planning of action (POA) merupakan rincian rencana yang lebih operasional dan
merupakan rencana jangka pendek berkisar programn kerja satu tahun.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
9
Aspek penyusunan renstra
1. STIKes ‘Aisyiyah Bandung menetapkan tonggak-tonggak capaian (milestones)
tujuan sebagai penjabaran atau pelaksanaan yang tertuang dalam Rencana Induk
pengembangan (RIP) 25 tahunan, Renstra (rencana strategis) 5 tahunan dan Renop
(satu tahunan).
2. Sasaran dan strategi pencapain SAB ditentukan oleh pimpinan SAB
3. Sasaran dan strategi pencapaian prodi ditentukan oleh pimpinan program studi
4. Strategi pencapaian disusun secara bertahap dan mempunyai target pencapaian yang
jelas
Aspek pengukuran renstra
5. STIkes ‘Aisyiyah Bandung melakukan mekanisme kontrrol ketercapaiannya setiap
tahun yang menjamin pelaksanaan tahap-tahap pencapaian tujuan.
6. Renstra dievaluasi setiap satu tahun dan ditindaklajuti untuk dasar penyusunan
renop.
G. STRATEGI
1. Pimpinan Stikes Aisyiyah Bandung dan senat akademik STIkes Aisyiyah Bandung
melakukan peninjauan terhadap statuta, renstra, renop setiap 5 tahun sekali.
2. Penyusunan tujuan dan sasaran Stikes, prodi, unit kerja diadakan dalam bentuk
lokakarya dengan memperhatikan kepentingan internal dan eksternal.
3. Capaian renstra dan renop di tingkat stikes dan program studi dievaluasi setiap 1
tahun
H. INDIKATOR
1. Tersusun dokumen renstra stikes dan prodi 100 %
2. Tersusun laporan evaluasi diri program studi dan insitusi 100 %
3. Monev capaian renstra tercapai ≥ 80 %
4. Tersusun 1 laporan penyusunan Renstra yang melibatkan pemangku kepentingan
internal dan eksternal .
I. DOKUMEN TERKAIT
1 Pedoman penyusunan Renstra, Renop.
2 Pedoman laporan evaluasi diri
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Peraturan Pemerintah Indonesia No 44 tahun 2014 tentang penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan perguruan Tinggi
3. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
4. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2011. Borang akreditasi institusi
perguruan tinggi,
5. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2011. Borang akreditasi institusi program
studi,
6. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
7. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Kode/no SM-SAB-1.5
10
STANDAR RENCANA
OPERASIONAL Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan
Di Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Standar ini adalah acuan keunggulan mutu penyelenggaraan dan strategi STIKes
Aisyiyah Bandung untuk meraih masa depan. Strategi dan upaya perwujudannya, dipahami
dan didukung dengan penuh komitmen serta partisipasi yang baik oleh seluruh pemangku
kepentingannya. Seluruh rumusan yang ada mudah dipahami, dijabarkan secara logis,
berurutan dan pengaturan langkah-langkahnya mengikuti alur pikir (logika) yang secara
akademik wajar. Keberhasilan pelaksanaan misi menjadi cerminan perwujudan visi.
Keberhasilan pencapaian tujuan dengan sasaran yang memenuhi syarat rumusan yang baik,
menjadi cerminan keterlaksanaan misi dan strategi dengan baik. Dengan demikian,
rumusan visi, misi, tujuan dan strategi merupakan satu kesatuan wujud cerminan integritas
yang terintegrasi dari program studi dan perguruan tinggi.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes, Wakil Ketua sebagai pimpinan penyelenggaraan perguruan tinggi
2. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaraan akademik program studi
3. Senat Akademik sebagai badan normatif kebijakan perguruan tinggi
4. Dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni dan stakeholder sebagai pelaksana
pemahaman visi, misi, tujuan, dan sasaran STIKes Aisyiyah Bandung
E. DEFINISI ISTILAH
1. Rencana Strategis adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin di capai
dalam 5 (Lima) tahun dan disusun berdasarkan pemahaman terhadap lingkungan
strategik baik dalam skala nasional, regional maupun lokal dengan memperhitungkan
potensi, peluang dan kendala yang ada atau timbul serta memuat visi dan misi sebagai
penjabaran dalam membina unit kerja serta kebijaksanaan sasaran dan prioritas sasaran
yang ingin dicapai.
2. Rencana Operasional adalah rencana yang memberikan rincian tentang bagaimana
rencana strategis itu akan dilaksanakan. Rencana operasional atau biasa disebut
planning of action (POA) merupakan rincian rencana yang lebih operasional dan
merupakan rencana jangka pendek berkisar programn kerja satu tahun.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
11
Aspek penyusunan renop
1. Tujuan, sasaran dan strategi tahunan STIKes ‘Aisyiyah Bandung harus mengacu pada
renstra SAB
2. Tujuan, sasaran, dan strategi tahunan prodi harus mengacu pada renstra prodi.
3. Renop STIKes dan renop program studi diajdikan acuan dalam pelaksanaan program
di seluruh unit yang berada di lingkungan STIKes maupun program studi.
Aspek pengukuran capaian renop
4. Renop program studi harus mengacu kepada renstra program studi dan Renstra
Institusi yang telah ditetapkan.
5. STIkes ‘Aisyiyah bandung melalui BPM melakukan mekanisme kontrrol
ketercapaiannya setiap tahun yang menjamin pelaksanaan tahap-tahap pencapaian
tujuan.
G. STRATEGI
1. Penyusunan tujuan dan sasaran Stikes, prodi, unit kerja diadakan dalam bentuk
lokakarya
2. Capaian renstra dan renop di tingkat stikes dan program studi dievaluasi setiap 1 tahun
H. INDIKATOR
1. Tersusun renop stikes dan prodi 100 %
2. Monev capaian renop tercapai ≥ 80 %
3. Tersusun laporan penyusunan renop stikes maupun prodi
I. DOKUMEN TERKAIT
1. Pedoman penyusunan Renstra, Renop
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Peraturan Pemerintah Indonesia No 44 tahun 2014 tentang penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan perguruan Tinggi
3. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
4. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2011. Borang akreditasi institusi
perguruan tinggi,
5. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2011. Borang akreditasi institusi program
studi,
6. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
7. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
12
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Kode/no SM-SAB-2.1
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Stikes Aisyiyah Bandung sebagai perguruan tinggi yang unggul dalam bidang kesehatan
spiritual di tingkat nasional tahun 2022. Penyelenggara pendidikan tenaga kesehatan yang
berlandaskan nilai nilai islam maka diperlukan ketersediaan standar kompetensi lulusan
yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari kalangan profesi, pengguna lulusan ataupun
masyarakat umum. Standar kompetensi lulusan dalam Permenristekdikti no 44 Tahun 2015
merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran
lulusan. Rumusan capaian pembelajaran lulusan sebagaimana dimaksud diatas wajib
mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan KKNI; dan memiliki kesetaraan
dengan jenjang kualifikasi pada KKNI.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Wakil ketua II sebagai pimpinan penyelenggaran bidang non akademik
4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi
5. Dosen , tenaga kependidikan dan mahasiswa.
E. DEFINISI ISTILAH
1. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang
dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.
2. Kerangka kompetensi Nasional indonesia (KKNI) merupakan adalah kerangka
penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta
pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan
struktur pekerjaan di berbagai sektor.
13
3. Pengetahuan merupakan penguasaan konsep, teori, metode, dan/atau falsafah bidang
ilmu tertentu secara sistematis yang diperoleh melalui penalaran dalam proses
pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada
masyarakat yang terkait pembelajaran.
4. Keterampilan merupakan kemampuan melakukan unjuk kerja dengan menggunakan
konsep, teori, metode, bahan, dan/atau instrumen, yang diperoleh melalui
pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada
masyarakat yang terkait pembelajaran, mencakup:
a. keterampilan umum sebagai kemampuan kerja umum yang wajib dimiliki oleh
setiap lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan sesuai tingkat
program dan jenis pendidikan tinggi;
b. keterampilan khusus sebagai kemampuan kerja khusus yang wajib dimiliki oleh
setiap lulusan sesuai dengan bidang keilmuan program studi.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
Aspek Capaian pembelajaran lulusan
1. Seluruh program studi memiliki rumusan capaian pembelajaran lulusan (CPL) yang
merujuk pada level Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia yang meliputi aspek
sikap, pengetahuan , keterampilan umum dan keterampilan khusus.
2. Rumusan capaian sikap lulusan merupakan perilaku benar dan berbudaya meliputi
sikap jujur, amanah, disiplin, mandiri, dan bertanggung jawab.
3. Rumusan capaian pengetahuan luilusan mencakup konsep, teori, metopde, dan/atau
falsafah bidang ilmu yang diperoleh dalam seluruh proses pembelajaran.
4. Rumusan keterampilan merupakan unjuk kerja dengan menggunakan konsep, teori,
bahan, dan/atau instrument yang diperoleh melalui seluruh proses pembelajaran
mencakup keterampilan umum dan keterampilan khusus.
5. Rumusan keterampilan umum berisi tentang kemampuan kerja umum yang wajib
dimiliki oleh setiap lulusan dalam rangka menjamin keselarasan kemampuan lulusan
sesuai dengan tingkat program dan jenis pendidikan tinggi.
6. Keterampilan umum yang harus dimiliki oleh lulusan SAB adalah :
a. Mampu membaca Al Quran dengan tajwid yang benar.
b. Bahasa inggris : program D3 skor toefle 400 B, program s1 skor Toefl 450 ,
program profesi skor toefl 475.
c. Mampu menggunakan ICT/TIK
d. Memiliki kompetensi sesuai bidang keahlian program studi
1. Lulus uji kompetensi AIK\
2. Program profesi, lulus uji kompetensi profesi
Aspek Penyusunan CPL
1. Kompetensi utama lulusan program studi mengacu pada profil lulusan yang telah
disepakati oleh rujukan program studi sejenis atau asosiasi profesi.
2. Kompetensi lulusan program studi harus sejalan dengan dengan visi, misi, tujuan
program studi dan STIKes Aisyiyah Bandung.
3. Lulusan semua jenjang memiliki SKPI (surat Keterangan Pendamping Ijazah)
4. Lulusan semua jenjang memiliki keterampilan khusus dan kemampuan kerja sesuai
dengan bidang keilmuan program studi.
5. Penyusunan kompetensi lulusan harus melibatkan unsur dosen, mahasiswa, alumni,
pengguna lulusan, masyarakat dan organisasi profesi.
14
G. STRATEGI
1. Ketua STIkes, Waket I dan Ketua Program Studi perlu membina hubungan dengan
organisasi profesi, alumni, pemerintah, dan dunia usaha dalam menyikapi kebutuhan
lulusan sesuai pemangku kepentingan eksternal.
2. Penelusuran studi lulusan (tracer study) yang terprogram dan berkesinambungan
3. Tinjauan kompetensi lulusan dilaksanakan bersamaan dengan peninjauan dan
pengembangan kurikulum
H. INDIKATOR
1. Tersusun Capaian pembelajaran lulusan yang meliputi sikap, pengetahuan,
keterampilan umum dan keterampilan khusus.
2. IPK lulusan ≥ 3.25
3. Masa studi tepat waktu ≥ 90 %
4. angka kelulusan uji kompetensi al islam kemuhamadiyahan (AIKA) bernilai baik ≥ 90
%
5. Tingginya angka kelulusan uji kompetensi pada program studi yang menyelenggakan
uji kompetensi profesi dengan kelulusan first taker ≥ 80 %
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan
1. kompetensi lulusan Program studi D3 Keperawatan
2. Kompetensi lulusan program studi S1 Ners Keperawatan
3. Kompetensi lulusan program studi D3 Kebidanan
4. Pedoman tracer study (penelusuran lulusan)
J. REFERENSI
1. Permenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
2. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
3. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
15
STANDAR TRACER STUDY
Kode/no SM-SAB-2.2
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan
Di Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Ketersediaan standar tracer study diperlukan untuk mengakomodasi kebutuhan dari
kalangan profesi, pengguna lulusan ataupun masyarakat umum. Untuk mengevaluasi
pencapain kompetensi lulusan maka perlu dilakukan study penelusuran lulusan kepada
pengguna lulusan. Standar ini digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan penelusuran
lulusan sebagai upaya menjaga mutu lulusan berdasarkan penilaian alumni dan pengguna
lulusan.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik dan kemahasiswaan
3. Wakil ketua II sebagai pimpinan penyelenggaran bidang administrasi dan keuangan
4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi
5. Dosen , tenaga kependidikan dan mahasiswa.
E. DEFINISI ISTILAH
Tracer Study adalah metode umpan balik yang diperoleh dari alumni dan pengguna lulusan
STIKes ‘aisyiyah bandung dalam upaya untuk perbaikan serta pengembangan kualitas dan
sistem pendidikan yang dijalankan di SAB.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
Aspek penelusuran lulusan
1. STIKes Aisyiyah Bandung melakukan komunikasi dan studi penelusuran terhadap
para lulusan/alumni secara periodik untuk memperoleh masukan/umpan balik, baik
dari para lulusan maupun pemangku kepentingan.
2. Tracer study dilaksanakan secara terprogram, berkala dan berkesinambungan.
16
3. Laporan tracer study dijadikan bahan masukan dalam pengembangan kurikulum
program studi.
G. STRATEGI
1. Ketua STIkes, Waket I dan Ketua Program Studi perlu membina hubungan dengan
organisasi profesi, alumni, pemerintah, dan dunia usaha.
2. Membentuk jejaring alumni lebih terprogram melalui Ikatan Alumni
H. INDIKATOR
1. Tersusun program tacer study tahunan
2. Tersusun laporan tracer study tahunan
3. Tingginya serapan lulusan dengan indikator
Daya saing lulusan : masa tunggu ≤ 6 bulan ≥80 %
Relevansi lulusan (kesesuaian pekerjaan dengan bidang keahlian) ≥ 80 %
Kepuasan pengguna lulusan bernilai baik ≥ 80 %
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan
Pedoman tracer study (penelusuran lulusan) dan formulir penilaian pengguna lulusan
J. REFERENSI
1. Permenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
2. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
3. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
17
STANDAR KOMPETENSI AL ISLAM
KEMUHAMMADIYAHAN
Kode/no SM-SAB-2.3
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Dalam perwujudan visi unggul di bidang kesehatan spiritual perlu ditunjang dengan
penyelengaraan perguruan tinggi yang mengedepankan nilai nilai islam dalam
implementasi tridharma perguruan tinggi. STikes Aisyiyah Bandung Sebagai bagian dari
perguruan tinggi muhammadiyah mempunyai kekhasan yang harus dibangun yaitu
pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi dengan penerapan Al Islam kemuhammadiyahan.
Al islam kemuhammadiyahan di STIKes Aisyiyah bandung memandang Islam sebagai
petunjuk kepada jalan yang lurus, modal sosial, jalan menuju Tuhan, dan jalan kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat. AIK memiliki posisi strategis, menjadi ruh penggerak, dan misi
utama penyelenggaraan Perguruan tinggi Aisyiyah dan Muhammdiyah. AIK harus
dijadikan kekuatan STIKes ‘Aisyiyah Bandung karena dapat menjadi basis kekuatan
spiritual, moral dan intelektual serta daya gerak bagi seluruh civitas akademika.
Keberhasilan AIK menjadi salah satu indicator pencapaian visi yang harus dilaksanakan
terus menerus dan tersistem.Agar pelaksanaan AIK berkualitas dalam implementasi
caturdarma perguruan tinggi maka perlu dibuatkan standar Al islam kemuhammadiyahan
yang menjadi acuan dalam Implementasi di STIkes Aisyiyah Bandung.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi
E. DEFINISI ISTILAH
1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian
pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan program studi. 2. Kurikulum Pendidikan Tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang
mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan
18
3. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki
seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan
tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.
E. PERNYATAAN STANDAR
1. Aspek kompetensi keberagaman
a. Kompetensi Keberagamaan, dicirikan dengan nilai-nilai:
1) Kemurnian aqidah (keyakinan berbasis tauhid yang bersumber pada ajaran
Al-Qur’an dan Sunnah Nabi yang shahih/maqbullah) yang membentuk
keshalehan dalam kehidupan.
2) Ketaatan beribadah (senantiasa menjalankan ibadah mahdhah, baik yang
wajib maupun yang sunnat tathawwu` sesuai tuntunan Rasulullah) yang
tahsinah (kemanfaatan atau fungsi) dari ibadah itu terpantul dalam kehidupan
sehari-hari.
3) Keikhlasan (melakukan sesuatu semata-mata karena Allah SWT) dalam
hidup dan berjuang menegakkan ajaran Islam melalui Muhammadiyah.
4) Shiddiq (jujur dan dapat dipercaya) dalam hati, kata, dan tindakan.
5) Amanah (komitmen dan tanggung jawab moral yang tinggi) dalam
mengemban tugas organisasi.
6) Berjiwa gerakan (semangat untuk aktif dalam Muhammadiyah sebagai
panggilan jihad di jalan Allah).
Aspek kompetensi akademis dan intelektual
b. Kompetensi akademis dan intelektual, dicirikan dengan nilai-nilai:
1) Fathonah (kecerdasan pikiran sebagai Ulul Albab) dalam berpikir,
berwawasan, dan menghasilkan karya pemikiran.
2) Tajdid (pembaruan dan berpikiran maju) dalam mengembangkan kehidupan
dan menggerakkan Persyarikatan sesuai jiwa ajaran Islam.
3) Istiqamah (konsisten) dalam lisan, pikiran, dan tindakan.
4) Etos belajar (semangat dan kemauan keras) untuk untuk selalu
mengembangkan diri, mencari dan memperkaya ilmu, serta mengamalkan
ilmu pengetahuan dalam kehidupan.
5) Moderat (arif dan mengambil posisi di tengah) dalam bersikap, berpikiran,
dan bertindak.
6) Kompetensi sosial-kemanusiaan dan kepeloporan, dicirikan dengan nilai-
nilai:
7) Keshalehan (perilaku yang baik) dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan
masyarakat Luas.
8) Kepeduliaan sosial (keterpanggilandalam meringankan beban hidup orang
lain);
9) Suka beramal (gemar melaksanakan amal saleh untuk kemaslahatan hidup)
10) Keladanan (menjadi uswah hasanah [teladan yang baik] dalam seluruh sikap
dan tindakan);
11) Tabligh (menyampaikan kebaikan kepada orang lain, komunikatif dan
terampil membangun jaringan).
12) Inovatif (menemukan hal-hal baru) dalam mengembangkan kemajuan
organisasi.
13) Berpikiran maju dan membawa Muhammadiyah pada kemajuan di berbagai
bidang yang menjadi misi dan usaha gerakan.
Aspek Kompetensi keorganisasian dan kepemimpinan,
Aspek ini dicirikan oleh:
1) Pengkhidmatan dan partisipasi aktif dalam peran keumatan, kebangsaan, dan
19
kemanusiaan universal.
2) Menempati posisi apapun dengan semangat ikhlas, berdedikasi, berprestasi,
dan menghasilkan hal-hal terbaik.
3) Menjadi bagian yang menyatu dengan denyut nadi kehidupan Persyarikatan,
umat, dan bangsa sebagai wujud menjalankan misi organisasi.
4) Berkomitmen dan menjunjungtinggi ideologi Muhammadiyah dan mampu
bersikap tegas tetapi arif dalam membela serta menegakkan prinsip
dankepentingan Persyarikatan.
5) Mengutamakan misi dan kepentingan Muhammadiyah di atas lainnya dengan
niat ikhlas dan berkhidmat.
c. Kompetensi Sosial Kemanusiaan dan Kepeloporan, yang dicirikan dengan:
1) Keshalehan
2) Kepeduliaan sosial
3) Suka beramal
4) Keladanan
5) Tabligh
6) Inovatif
7) Berpikiran maju dan membawa Muhammadiyah pada kemajuan di berbagai
bidang yang menjadi misi dan usaha gerakan.
Kompetensi Kemuhammadiyahan, dengan indicator:
1) Memahami dan menghayati sejarah Muhammadiyah
2) Menjadi intelektual dengan ideology Islam berkemajuan
3) Mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan jamaah secara terorganisir
4) Memahami dan meneladani tokoh-tokoh Muhammadiyah
5) Memahami dan mencontoh pola gerakan social keagamaan Muhammadiyah
dalam kehidupan social.
6) Memahami dan mencontoh strategi kebudayaan Muhammadiyah dalam
mentransformasikan kehidupan masyarakat menuju masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya.
H. STRATEGI
1. Pimpinan STIKES dan Ketua Program Studi perlu membina hubungan dengan
organisasi profesi, alumni, pemerintah, dan dunia usaha.
2. Mengembangkan lingkungan kampus islami.
3. Mengintegrasikan keilmuan program studi dengan nilai nilai islami yang berlandaskan
keimanan dan ketakwaan pada Allah swt.
I. INDIKATOR
Persentase kelulusan AIK bernilai baik ≥ 90 %
K. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan pedoman kurikulum AIK
K. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
20
STANDAR PENYUSUNAN
KURIKULUM
Kode/no SM-SAB-3.1
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di Tingkat
Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Percepatan globalisasi serta arus informasi baik dalam skala lokal, regional maupun
internasional sangat menuntut penyelenggaran pendidikan tinggi yang berkualitas dan mampu
berdaya saing tinggi. Untuk mengatasi dinamika kebutuhan dunia pendidikan maka diperlukan
standar isi yang dikembangkan sejalan dengan permintaan pasar kerja namun tetap memenuhi
visi ilmiah. Standar isi pembelajaran merupakan kriteria minimal tingkat kedalaman dan
keluasan materi pembelajaran. Hal ini dilakukan dalam bentuk penyusunan kurikulum yang
didalamnya memuat :
1. kerangka dasar & struktur kurikulum
2. beban belajar
3. kalender akademik
4. evaluasi dan pengembangan kurikulum
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi
F. DEFINISI ISTILAH
1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian
pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan program studi.
2. Kurikulum Pendidikan Tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang
mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan
3. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor,
program profesi, program spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi
berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.
4. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan
tinggi.
21
5. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki
kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik,
pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
6. Satuan Kredit Semester, yang selanjutnya disingkat sks adalah takaran waktu
kegiatan belajar yang di bebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam
proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan
atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu
program studi
G. PERNYATAAN ISI STANDAR
Aspek landasan kurikulum
1. Kompetensi lulusan mengutamakan kesetaraan capaian pembelajaran sesuai dengan
level kkni
2. Kompetensi lulusan terdiri dari sikap dan tata nilai, kemampuan kerja, pengembangan
keilmuan, kewenangan dan tanggung jawabnya.
3. Penyusunan kurikulum dilakukan dengan mempertimbangkan capaian visi STIKESA
‘Aisyiyah bandung dan program studi yang menjadi dasar dalam penyusunan
kurikulum institusional
4. Ketua Program Studi dan tim kurikulum bersama masyarakat profesi dan pengguna
lulusan menetapkan kurikulum inti Program studi sebagaimana amanat perpres no 8
tahun 2012 suatu program studi bersifat:
a. Dasar untuk mencapai kompetensi lulusan;
b. Acuan baku minimal mutu penyelenggaraan program studi;
c. Berlaku secara nasional dan internasional;
d. Lentur dan akomodatif terhadap perubahan yang sangat cepat di masa datang
e. Kesepakatan bersama antara kalangan perguruan tinggi, masyarakat profesi dan
pengguna lulusan.
Aspek penyusunan kurikulum
7. Penyusunan kurikulum dilakukan minimal 3 – 5 tahun sekali mengikuti perubahan
kebijakan, tuntutan stakekeholder dan masuka asosiasi program studi sejenis.
8. Tim penyusun kurikulum merupakan tim adhoc yang diusulkan oleh ketua program
studi yang disahkan dengan Surat Ketetapan Ketua STIkes.
H. STRATEGI
1. Ketua Program Studi perlu membina hubungan dengan organisasi profesi, alumni,
pemerintah, dan dunia usaha dalam menyelaraskan kompetensi lulusan.
2. Memfasilitasi kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan untuk menunjang
perkembangan ilmu pengetahuan
3. Monev implementasi kurikulum dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan
I. INDIKATOR
1. Tersusun buku kurikulum yang menjadi acuan penyelengaraan akademik program
studi
2. Tersusun laporan pengembangan kurikulum
J. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan pedoman penyusunan kurikulum dan pedoman peninjauan
kurikulum
K. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
22
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
23
STANDAR PENINJAUAN
KURIKULUM
Kode/no SM-SAB-3.2
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di Tingkat
Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL Percepatan globalisasi serta arus informasi baik dalam skala lokal, regional maupun
internasional sangat menuntut penyelenggaran pendidikan tinggi yang berkualitas dan mampu
berdaya saing tinggi. Untuk mengatasi dinamika kebutuhan dunia pendidikan maka diperlukan
standar isi yang dikembangkan sejalan dengan permintaan pasar kerja namun tetap memenuhi
visi ilmiah. Peninjauan kurikulum dilakukan sebagai bentuk evaluasi terhadap kurikulum yang
sedang berlangsung sebagai upaya menjamin mutu lulusan.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR 1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi
E. DEFINISI ISTILAH
1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian
pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan program studi.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
Aspek Dasar peninjauan kurikulum
1. Ketua Program Studi dan tim kurikulum perlu melaksanakan evaluasi dan
pengembangan kurikulum agar tercapai tujuan kurikulum dalam kurun waktu minimal
3 (tiga) tahun dan maksimal 5 (lima) tahun; Unsur-unsur yang harus dievaluasi dalam
kegiatan evaluasi kurikulum minimal adalah: tujuan kurikulum (relevansi dengan
stakeholders), isi kurikulum, proses pembelajaran, dan cara evaluasi hasil
pembelajaran.
2. Evaluasi kurikulum seharusnya dapat dilaksanakan secara integratif maupun monolitik
3. Integratif adalah perubahan/pengembangan materi tidak secara menyeluruh (parsial).
4. Monolitik adalah perubahan pada tingkat mata kuliah.
Aspek monev kurikulum
24
1. Implemntasi kurikulum di program studi harus di monitoring dan evaluasi secara
berkala dan berkelanjutan
G. STRATEGI
1. Ketua STIkes dan Ketua Program Studi perlu membina hubungan dengan organisasi
profesi, alumni, pemerintah, dan dunia usaha.
2. Program studi melakukan evaluasi capaian pembelajaran secara terstruktur.
H. INDIKATOR
1. Tersusun laporan peninjauan kurikulum
2. Capaian monev impelementasi kurikulum lebih dari 80 %
3. Tersusun laporan monev kurikulum
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan pedoman penyusunan kurikulum dan pedoman peninjauan
kurikulum
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
25
STANDAR KERANGKA DASAR DAN
STRUKTUR KURIKULUM
Kode/no SM-SAB-3.3
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di Tingkat
Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang bermutu, berakhlak mulia, dan
qurani.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian yang berorientasi kepada layanan kesehatan.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap
pembangunan kesehatan masyarakat.
C. RASIONAL Percepatan globalisasi serta arus informasi baik dalam skala lokal, regional maupun
internasional sangat menuntut penyelenggaran pendidikan tinggi yang berkualitas dan mampu
berdaya saing tinggi. Untuk mengatasi dinamika kebutuhan dunia pendidikan maka diperlukan
standar isi yang dikembangkan sejalan dengan permintaan pasar kerja namun tetap memenuhi
visi ilmiah. Peninjauan kurikulum dilakukan sebagai bentuk evaluasi terhadap kurikulum yang
sedang berlangsung sebagai upaya menjamin mutu lulusan.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi
4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Satuan Kredit Semester, yang selanjutnya disingkat sks adalah takaran waktu kegiatan
belajar yang di bebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses
pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan atas
keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
Aspek struktur kurikulum
1. Kurikulum inti merupakan penjabaran dari Rumusan pengetahuan dan
keterampilan khusus sebagai bagian dari capaian pembelajaran lulusan yang
disusun forum program studi sejenis atau nama lain yang setara; atau pengelola
program studi dalam hal tidak memiliki forum program studi sejenis.
2. Ketua Program Studi dan tim kurikulum dalam menyusun kompetensi utama atau
kurikulum inti program sarjana berkisar antara 40% - 80% dari jumlah sks
kurikulum program sarjana; Sedangkan untuk program diploma sekurang-
kurangnya 40% dari kurikulum program diploma (perpres no 8 tahun 2012)
26
3. Ketua Program Studi dan tim kurikulum dalam menyusun kerangka dasar dan
struktur kurikulum sarjana strata 1 (S1) dan diploma wajib memuat mata kuliah
Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Bahasa selama dalam
periode pendidikan (UU No. 12 tentang pendidikan tinggi pasal 35 ayat (5) ).
4. Ketua program Studi dalam menyusun penyelenggaraan pendidikan setiap tahun
akademik dibagi dalam dua semester yang masing-masing terdiri atas 16 (enam
belas) minggu yang dilaksanakan sesuai dengan kalender akademik Sekolah
Tinggi.
5. Ketua Program Studi dapat menyelenggarakan kegiatan semester sisipan/pendek
di antara semester genap dan semester gasal atau sebaliknya yang kegiatannya
ekivalen dengan satuan kredit semester (sks); Penanggung jawab semester
sisipan/pendek adalah Wakil Ketua I dengan membentuk panitia/tim yang
melibatkan unsur administrasi tingkat STikes dan program studi.
6. Beban SKS struktur kurikulum dan masa studi
a. Untuk program diploma satu, paling lama 2 (dua) tahun, dengan beban belajar
minimal 36 (tiga puluh enam) sks.
b. Untuk program diploma dua, paling lama 3 (tiga) tahun, dengan beban belajar
minimal 72 (tujuh puluh dua) sks.
c. Untuk program diploma tiga, paling lama 5 (lima) tahun, beban belajar
minimal 108 (seratus delapan) sks.
d. Untuk program sarjana, diploma empat/sarjana terapan, paling lama 7 (tujuh)
tahun, dengan beban belajar minimal 144 (seratus empat puluh empat) sks
e. Untuk program profesi. Syarat setelah menyelesaikan program
sarjana/diploma empat/sarjana terapan, masa studi paling lama 3 (tiga) tahun,
dengan beban belajar minimal 24 (dua puluh empat) sks.
7. Program diploma dan sarjana pada tahun pertama ditetapkan dalam bentuk paket
maksimum 20 sks.
8. Program profesi diselenggarakan setelah program akademik sarjana.
Aspek Bobot SKS AIK a. Bobot Sks mata kuliah AIKA program diploma satu sebesar 2 sks
b. Bobot Sks mata kuliah AIKA program diploma dua sebesar 4 sks
c. Bobot Sks mata kuliah AIKA program diploma tiga minimal 2 sks dan
maksimal 4 sks
d. Bobot Sks mata kuliah AIKA program diploma empat/ sarjana/ sarjana terapan
minimal 4 sks maksimal 12 sks
e. Bobot Sks mata kuliah AIKA program profesi minimal 2 sks maksimal 4 sks
G. STRATEGI
1. Keterlibatan program studi dengan asosiasi profesi dalam pengembangan kurikulum.
2. Ketua STIkes dan Ketua Program Studi perlu membina hubungan dengan organisasi
profesi, alumni, pemerintah, dan dunia usaha memberikan masukan dalam kajian
kurikulum .
H. INDIKATOR
1. Tersusun struktur kurikulum program studi yang memenuhi kaidah peraturan dan
SNPT
I. DOKUMEN TERKAIT
1. Pedoman Penyusunan kurikulum
J. REFERENSI
27
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiya
28
STANDAR KELUASAN DAN
KEDALAMAN MATERI
Kode/no SM-SAB-3.4
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di Tingkat
Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Percepatan globalisasi serta arus informasi baik dalam skala lokal, regional maupun
internasional sangat menuntut penyelenggaran pendidikan tinggi yang berkualitas dan mampu
berdaya saing tinggi. Untuk mengatasi dinamika kebutuhan dunia pendidikan maka diperlukan
standar isi yang dikembangkan sejalan dengan permintaan pasar kerja namun tetap memenuhi
visi ilmiah. Peninjauan kurikulum dilakukan sebagai bentuk evaluasi terhadap kurikulum yang
sedang berlangsung sebagai upaya menjamin mutu lulusan.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi
4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Tidak ada penjelasan istilah
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
Aspek keluasan dan kedalaman kurikulum inti
1. Seluruh program studi merumuskan keluasan dan kedalaman materi pembelajaran
dengan mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan dari KKNI.
2. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran materi bagi lulusam program
diploma tiga minimal memiliki sikap positif dan menguasai konsep teoritik bidang
pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum. 3. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran materi bagi lulusam program
diploma empat/sarjana (minimal) memiliki sikap positif dan menguasai konsep teoritik
bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara mendalam.
29
4. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran materi bagi lulusam program
profesi (minimal) memiliki sikap positif dan etika yang sesuai dengan kode etik bidang
profesi, mengaplikasikan teori bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu.
5. Dosen dalam menyelenggarakan kegiatan proses pembelajaran diutamakan dengan
sistem Student Centered Learning (SCL).
Aspek keluasan dan kedalaman kurikulum AIK
6. Isi kurikulum
a. Seluruh materi pembelajaran AIK harus mencerminkan paham Islam
Muhammadiyah yang berkemajuan.
b. Seluruh materi pembelajaran AIK harus terkoneksikan dengan berbagai isu
keagamaan, isu nasional dan isu kemanusiaan global.
c. Seluruh materi pembelajaran AIK harus mengarah kepada dukungan
pencapaian profil lulusan setiap Program Studi.
7. Tingkat kedalaman dan keluasan AIKA
a. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran AIK lulusan Program
Diploma Tiga minimal menguasai pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan
dasar Manusia dan Agama, Nilai-nilai Dasar Islam, Kemuhammadiyahan dan
Integrasi Islam dengan Ilmu Pengetahuan.
b. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran AIK lulusan Program
Diploma Empat dan Sarjana minimal menguasai pengetahuan, nilai-nilai dan
keterampilan tentang Manusia dan Agama, Aqidah, Akhlaq, Ibadah,
Muamalah, Kemuhammadiyahan dan Integrasi Islam dengan Ilmu
Pengetahuan.
c. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran AIK lulusan Program
Profesi satu minimal menguasai pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan
dasar tentang al-Islam dan Kemuhammadiyahan serta integrasi Islam dengan
Ilmu Pengetahuan.
d. Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran non AIK pada seluruh
program harus mencerminkan integrasi Islam dan Ilmu Pengetahuan.
G. STRATEGI
1. Keterlibatan program studi dengan asosiasi profesi dalam pengembangan kurikulum.
2. Ketua STIkes dan Ketua Program Studi perlu membina hubungan dengan organisasi
profesi, alumni, pemerintah, dan dunia usaha memberikan masukan dalam kajian
kurikulum .Keterlibatan program studi dengan asosiasi profesi dalam pengembangan
kurikulum.
H. INDIKATOR
1. Tersusun matriks bahan kajian mata kuliah dengan capaian pembelajaran lulusan
dalam buku kurikulum
I. DOKUMEN TERKAIT
1. Pedoman Penyusunan kurikulum
2. Pedoman peninjauan kurikulum
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
30
STANDAR BEBAN BELAJAR
MAHASISWA
Kode/no SM-SAB-3.5
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Percepatan globalisasi serta arus informasi baik dalam skala lokal, regional maupun
internasional sangat menuntut penyelenggaran pendidikan tinggi yang berkualitas dan
mampu berdaya saing tinggi. Untuk mengatasi dinamika kebutuhan dunia pendidikan
maka diperlukan standar isi yang dikembangkan sejalan dengan permintaan pasar kerja
namun tetap memenuhi visi ilmiah. Pengelolaan beban dilakukan sebagai bentuk evaluasi
terhadap kurikulum yang sedang berlangsung sebagai upaya menjamin mutu lulusan.
Dalam upaya menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas diperlukan
implementasi kurikulum yang sejalan dengan peraturan perundangan undangan dan
standar nasional pendidikan tinggi pada standar isi pembelajaran.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi
4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Tidak ada penjelasan istilah
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. STikes Aisyiyah Bandung memiliki dokumen tentang peraturan beban belajar yang
tertuang dalam peraturan akademik.
2. Beban belajar
a. Satu sks pada proses pembelajaran berupa kuliah, response, atau tutorial terdiri atas :
1) Kegiatan tatap muka 50 (lima puluh) menit perminggu persemester
2) Kegiatan penugasan terstrukur 60 (enam puluh) menit per minggu per semester
3) Kegiatan mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester
31
b. Satu sks pada proses pembelajaran berupa seminar atau bentuk lainnya terdiri atas:
1. Kegiatan tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per semester
2. Kegiatan mandiri 70 (tujuh puluh) menit per minggu per semester
c. Perhitungan beban belajar dalam sistem blok, modul atau bentuk lain ditetapkan
sesuai dengan kebutuhan dalam memenuhi capaian pembelajaran.
d. Satu sks untuk proses pembelajaran berupa praktikum dan praktek dilaksnakan
selama 170 menit per minggu per semester.
b. Satuan waktu pembelajaran efektif minimal 16 minggu termasuk UTS dan UAS.
c. Satu tahun akademik terdiri atas 2 (dua) semester dan dapat menggunakan
semester antara.
d. Semester antara dilaksanakan paling sedikit 8 (delapan) minggu, dengan beban
belajar maksimal 9 sks, dilaksanakan jika capaian pembelajaran belum tercapai
oleh mahasiswa tertentu.
e. Jika semester antara dilaksanakan dalam perkuliahan, maka minimal16 kali tatap
muka termasuk UTS dan UAS.
f. Jika pada tahun pertama mahasiswa yang memiliki IPK 3,00 atau lebih dapat
mengambil maksimum 24 sks
3. STRATEGI
1. Keterlibatan program studi dengan asosiasi profesi dalam pengembangan kurikulum.
2. Ketua STIkes dan Ketua Program Studi perlu membina hubungan dengan organisasi
profesi, alumni, pemerintah, dan dunia usaha memberikan masukan dalam kajian
kurikulum .Keterlibatan program studi dengan asosiasi profesi dalam pengembangan
kurikulum.
4. INDIKATOR
1. Kesesuaian waktu pembelajaran dengan rencana pembelajaran semester seluruh mata
kuliah 100 %
2. Kehadiran mahasiswa rata rata 90 %
3. Capaian monev kurikulum bernilai baik > 80 %
5. DOKUMEN TERKAIT
1. Pedoman Penyusunan kurikulum
2. Pedoman peninjauan kurikulum
6. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
STANDAR PENINJAUAN RPS Kode/no SM-SAB-3.6
32
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Dalam upaya menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas diperlukan
implementasi kurikulum yang sejalan dengan peraturan perundangan undangan dan standar
nasional pendidikan tinggi pada standar isi pembelajaran. Peninjaun RPS dilakukan
sebagai upaya menjamin mutu lulusan agar sesuai dengan kompetensi yang dicapai.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi
4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Tidak ada penjelasan istilah
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
Aspek peninjauan RPS
1. Silabus dan RPS ditinjau kembali minimal setiap dua tahun.
2. Dalam peninjauan silabus dan RPS wajib mengikutsertakan pakar dan stakeholder.
3. Alasan perubahan disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan ipteks.
4. Setiap perubahan diusulkan melalui rapat Silabus dan RPS yang diselenggarakan oleh
prodi.
G. STRATEGI
1. Keterlibatan program studi dengan asosiasi profesi dalam pengembangan kurikulum.
2. Ketua STIkes dan Ketua Program Studi perlu membina hubungan dengan organisasi
profesi, alumni, pemerintah, dan dunia usaha memberikan masukan dalam kajian
kurikulum .Keterlibatan program studi dengan asosiasi profesi dalam pengembangan
kurikulum.
33
H. INDIKATOR
1. Capaian monev kurikulum setiap prodi bernilai baik > 80 %
2. Notulensi rapat akademik terkait evaluasi kajian mata kuliah terdokumetasi baik.
I. DOKUMEN TERKAIT
1. Pedoman Penyusunan kurikulum
2. Pedoman peninjauan kurikulum
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
34
STANDAR KARAKTERISTIK
PEMBELAJARAN
Kode/no SM-SAB-4.1
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Dalam upaya menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas diperlukan
implementasi kurikulum yang sejalan dengan peraturan perundangan undangan dan standar
nasional pendidikan tinggi khususnya pada standar proses pembelajaran. Standar proses
pembelajaran adalah standar minimal yang harus dicapai dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran. Karakteristik proses pembelajaran adalah kriteria – kriteria yang harus
dilakanakan dalam kegiatan pembelajaran
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi
4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Tidak ada penjelasan istilah
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Seluruh program studi menerapkan karakterisitik proses pembelajaran interaktif,
holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, berpusat
pada mahasiswa.
a. Interaktif : semua dosen melakukan proses pembelajaran mengutamakan proses
interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen
b. Holistik : semua dosen melakukan proses pembelajaran dengan mendorong
terbentuknya pola pikir mahasiswa yang komprehensif dan luas dengan
mengiternalisasi keunggulan, dan kaarifan lokal, maupun nasional. c. Integratif : semua dosen melakukan proses pembelajaran yang terintegrasi
untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan dalam satu
kesatuan program melalui pendekatan antardisiplin dan multidisiplin.
35
d. Saintifik semua dosen melakukan proses pembelajaran yang mengutamakan
pendekatan ilmiah dengan menjunjung tinggi nilai Al Islam
Kemuhammadiyahan.
e. Kontekstual semua dosen melakukan proses pembelajaran yang disesuaikan
dengan tuntutan kemampuan mnyelesaikan masalah sesuai keahliannya.
f. Tematik semua dosen melakukan proses pembelajaran yang disesuaikan dengan
karakteristik keilmuan dan dikaitkan dengan permasalahan nyata.
g. Efektif semua dosen melakukan proses pembelajaran secara berhasil guna
dengan mementingkan penguasaan materi secara baik dan benar.
h. Kolaboratif semua dosen melakukan proses pembelajaran secara bersama
dengan melibatkan interaksi antar mahasiswa untuk mengoptimalisasi capaian
sikap, pengetahuan, dan ketrampilan.
i. Berpusat pada mahasiswa semua dosen melakukan proses pembelajaran yang
mengutamakan pengembangan kreativitas, kemandirian dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan.
2. Dosen dalam menyelenggarakan kegiatan proses pembelajaran diutamakan
dengan sistem Student Centered Learning (SCL).
G. STRATEGI
1. Koordinasi pimpinan dengan prodi dalam perencanaan penyelenggaraan akademik
2. Menumbuhkan suasana akdemik, otonomi keilmuan yang kondusif,
3. Monitoring dan evaluasi kegiatan pembelajaran secara berkala, berkesinambungan
dan ada upaya tindak lanjut
4. Pengembangan kemampuan dosen dalam strategi pengajaran dan update keilmuan
H. INDIKATOR
Hasil monev pembelajaran
Kesesuaian RPS dengan metode pembelajaran > 90 %
Kesesuaian Metode pembelajaran dengan CPL > 90 %
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini terkait dengan Pedoman Proses pembelajaran
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
36
STANDAR PERENCANAAN PROSES
PEMBELAJARAN
Kode/no SM-SAB-4.2
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Dalam upaya menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas diperlukan
implementasi kurikulum yang sejalan dengan peraturan perundangan undangan dan standar
nasional pendidikan tinggi khususnya pada standar proses pembelajaran. Standar proses
pembelajaran adalah standar minimal yang harus dicapai dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran. Perencanaan proses pembelajaran yang baik akan menunjang terhadap
proses pembelajaran yang menunjang terhadap mutu lulusan dan mutu proses
pembelajaran yang baik.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi
4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Tidak ada penjelasan istilah
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Perencanaan proses pembelajaran harus memuat
b. Silabus/GBPP: seluruh program studi memiliki silabus yang ditetapkan bersama
dalam asosiasi program studi . Jika tidak ada asosiasi program studi akan
diasistensi oleh Majlisdiktlitbang PP Muhammdiyah.
c. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) : Semua mata kuliah memiliki RPS yang
dibuat oleh dosen secara mandiri atau bersama-sama dalam kelompok keahlian.
d. Dalam RPS paling sedikit memuat nama program studi, nama dan kode mata
kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu.
37
e. Rumusan capaian pembelajaran setiap mata kuliah terungkap secara jelas dalam
RPS.
f. Rumusan kemampuan akhir yang direncanakan pada setiap tahap terungkap
secara jelas.
g. Rumusan bahan kajian wajib terkait dengan kemampuan yang akan dicapai.
h. Metode pembelajaran dirumuskan sesuai dengan bahan kajian, dan situasi dan
kondisi pembelajaran.
i. Waktu yang disediakan dirinci secara jelas untuk mencapai kemampuan setiap
tahapan.
j. Tugas-tugas terdiri atas tugas mandiri dan tugas terstrukur yang akan dikerjakan
selama satu semester harus dideskripsikan secara jelas.
k. Kriteria, indikator, dan bobot penilaian dirumuskan secara logis dan bersifat
transparan.
l. Referensi yang digunakan sesuai dengan bahan kajian minimal 5 buku baik dalam
bentuk buku maupun jurnal dalam satu mata kuliah dan diutamakan dari journal
ilmiah.
2. Pelaksanaan proses Pembelajaran
a. Pembelajaran berlangsung interaktif dengan sumber belajar yang beragam.
b. Pembelajaran disesuaikan dengan RPS dan memiliki karakter interaktif, holistik,
integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, berpusat pada
mahasiswa.
c. Pembelajaran terkait dengan pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan
d. Pembelajaran terkait dengan hasil penelitian
e. Pembelajaran terkait dengan kegiatan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
f. Proses pembelajaran sistematis, terstruktur, dengan beban belajar yang terukur.
g. Proses pembelajaran dilakukan dengan metode yang efektif untuk memenuhi
capaian capaian yang dirumuskan.
h. Penggunaan metode disesuaikan dengan bahan kajian, dan situasi dan kondisi
pembelajaran yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian
pembelajaran.
i. Penggunaan metode pembelajaran beragam pada setiap mata kuliah.
j. Bentuk pembelajaran berupa kuliah, responsi dan tutorial, seminar,
praktikum/praktik, atau bentuk pembelajaran lain yang disesuikan dengan jenjang
dan program studi tertentu.
G. STRATEGI
1. Koordinasi pimpinan, bagian dan unit dengan prodi dalam perencanaan
penyelenggaraan akademik
2. Menumbuhkan suasana akademik, otonomi keilmuan yang kondusif,
3. Monitoring dan evaluasi kegiatan pembelajaran secara berkala, berkesinambungan dan
ada upaya tindak lanjut
4. Pengembangan kemampuan dosen dalam strategi pengajaran dan update keilmuan
H. INDIKATOR
1. Kesesuaian RPS dengan Kurikulum >90 %
2. Kesesuaian materi pembelajaran dengan RPS > 90%
3. Kesesuaian waktu pembelajaran > 90 %
4. Kehadiran dosen > 90 %
5. Kehadiran mahasiswa > 90 %
6. Capaian Pembuatan RPS minimal 2 minggu 100 %
38
7. Ketersedian RPS, RAP, Modul dan rancangan tugas 100 % pada seluruh mata kuliah
I. DOKUMEN TERKAIT
Pedoman Proses Pembelajaran dan pedoman monev proses pembelajaran
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
39
STANDAR BAHAN AJAR
Kode/no SM-SAB-4.3
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Dalam upaya menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas diperlukan
implementasi kurikulum yang sejalan dengan peraturan perundangan undangan dan standar
nasional pendidikan tinggi khususnya pada standar proses pembelajaran. Standar proses
pembelajaran adalah standar minimal yang harus dicapai dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran. Bahan ajar merupakan bagian dari perangkat pembelajaran yang harus
terencana dan memenuhi standar guna tercapai mutu lulusan yang diharapkan.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi
4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Buku ajar,adalah buku pegangan untuk suatu matakuliah yang ditulis dan disusun oleh
pakar bidang terkait dan memenuhi kaidah buku serta diterbitkan secara resmi dan
disebarluaskan.
Modul Ajar adalah buku dalam bentuk modul-modul terpisah sesuai dengan pokok
bahasan, disusun berdasarkan rancangan pembelajaran, dan disebarluaskan pada peserta
kuliah untuk digunakan dalam kegiatan pembelejaran.
Diktat adalah buku pegangan untuk suatu matakuliah yang ditulis dan disusun oleh
pengajar matakuliah tersebut, mengikuti kaidah tulisan ilmiah dan disebarluaskan kepada
peserta kuliah.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Bahan ajar harus memenuhi kaidah – kaidah penulisan ilmiah.
2. Bahan ajar harus sesuai dengan pedoman penulisan bahan ajar STIKes Aisyiyah
bandung.
40
3. Bahan ajar harus memuat kajian ilmu pengetahuan yang mengintegrasikan nilai-nilai
pengetahuan islam.
4. Kaidah-kaidah umum penulisan bahan ajar
a. Format sesuai dengan format UNESCO: 15,5x23 cm
b. ISO:A4(21x29,7cm), A5(14,8x21cm), B5(18,2x25,7cm) toleransi 5-20mm;
c. Ketebalan diatas 40 halaman, sesuai kebutuhan belajar;
d. Ada ISBN (International Series Book Number);
e. Dengan gaya bahasa semi-formal;
f. Struktur kalimat mengikuti kaidah EYD, SPOK (Bhs Indonesia);
g. Mencamtumkan CPL, CPMK, Sub-CPMK;
h. Disusun sesuai dengan Rencana Pembelajaran;
i. Menyertakan pendapat atau mengutip hasil penelitian pakar;
j. Menggunakan standar internasional dalam penulisan;
k. Mangakomodasi hal-hal /ide-ide baru;
l. Diterbitkan oleh penerbit yang kredibel;
m. Bukan karya plagiarisme;
n. Tidak menyimpang dari falsafah NKRI dan ideology kemuhamadiyahan
keaisyiyahan
G. STRATEGI
1. Pengembangan kemampuan dosen dalam pembuatan bahan ajar
2. Pengembangan sistem cek plagiarism
3. Internalisasi hasil penelitian ke dalam bahan ajar
4. Fasilitasi pengajuan ISBN dan HAKI terhadap bahan ajar/modul/diktat/buku
H. INDIKATOR
1. Tersusun bahan ajar berupa modul, panduan pada seluruh mata kuliah yang memiliki
pembelajaaran praktikum 100 %
2. Peningkatan karya ilmiah dosen dalam bentuk buku ajar yang di ISBN dan HAKI
I. DOKUMEN TERKAIT
Pedoman Penyusunan Bahan Ajar
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
41
STANDAR MASA STUDI
Kode/no SM-SAB-4.4
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai
islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan
nilai-nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Dalam upaya menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas diperlukan
implementasi kurikulum yang sejalan dengan peraturan perundangan undangan dan standar
nasional pendidikan tinggi khususnya pada standar proses pembelajaran. Standar proses
pembelajaran adalah standar minimal yang harus dicapai dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik ditunjukkan dengan masa studi yang tepat
waktu, oleh karena itu perlu disusun standar masa studi agar dapat diajdikan acuan oleh
seluruh program studi dalam mengimplementasikan kurikulum dalam proses
pembelajaran.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi
4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Tidak ada penjelasan istilah
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Masa Studi
a. Untuk program diploma satu, paling lama 2 (dua) tahun, dengan beban belajar
minimal 36 (tiga puluh enam) sks. b. Untuk program diploma dua, paling lama 3 (tiga) tahun, dengan beban belajar
minimal 72 (tujuh puluh dua) sks.
c. Untuk program diploma tiga, paling lama 5 (lima) tahun, beban belajar minimal
108 (seratus delapan) sks.
42
d. Untuk program sarjana, diploma empat/sarjana terapan, paling lama 7 (tujuh)
tahun, dengan beban belajar minimal 144 (seratus empat puluh empat) sks
e. Untuk program profesi. Syarat setelah menyelesaikan program sarjana/diploma
empat/sarjana terapan, masa studi paling lama 3 (tiga) tahun, dengan beban
belajar minimal 24 (dua puluh empat) sks.
G. STRATEGI
1. Proses monitoring dan evaluasi kegiatan pembelajaran
2. Proses bimbingan akademik mahasiswa oleh pembimbing akademik dengan rasio 1:
20
H. INDIKATOR
Tingkat kelulusan tepat waktu ≥ 90 %
Tersusun SK kelulusan mahasiswa di seluruh program studi yang akuntabel
I. DOKUMEN TERKAIT
Pedoman Penyusunan Bahan Ajar
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
43
STANDAR PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN TEORI
Kode/no SM-SAB-4.5
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Dalam upaya menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas diperlukan
implementasi kurikulum yang sejalan dengan peraturan perundangan undangan dan standar
nasional pendidikan tinggi khususnya pada standar proses pembelajaran. Pembelajaran
teori dilaksanakan untuk mencapai penguasaan aspek pengetahuan. Perlu ditetapkan
standar pembelajaran teori yang diajdikan acuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran
sebagai upaya menjamin mutu lulusan STikes Aisyiyah banudng yang unggul dalam
bidang kesehatan spiritual islami. Proses pembelajaran harus diintegrasikan dalam
penanaman nilai-nilai islam dalam pembiasaan khidupan sehari-hari khususnya dalam
kegiatan pembelajaran.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi
4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
-
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Pembelajaran teori dilaksanakan dalam bentuk kuliah, response atau tutorial
maupun seminar.
2. Jumlah jam teori dengan dalam bentuk kuliah, response atau tutorial Satu sks terdiri
atas :
a. Kegiatan tatap muka 50 (lima puluh) menit perminggu persemester b. Kegiatan penugasan terstrukur 60 (enam puluh) menit per minggu per semester
c. Kegiatan mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester
3. Satu sks pada proses pembelajaran berupa seminar atau bentuk lainnya terdiri atas:
a. Kegiatan tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per semester
44
b. Kegiatan mandiri 70 (tujuh puluh) menit per minggu per semester
4. Pembelajaran di kelas diawali dengan membaca 5-10 ayat Al quran
5. Pada setiap pertemuan perkuliahan harus dilengkapi agenda kegiatan belajar
mengajar, daftar hadir mahasiwa.
6. Kegiatan pembelajaran dihentikan 10 menit sebelum adzan berlangsung.
7. Metode pembelajaran teori menggunakan pendekatan student centered learning dan
selaras dengan tujuan capaian pembelajaran mata kuliah.
8. Pelaksanaan pembelajaraan di kelas harus menjunjung nilai nilai kode etik
akademik dan dilaksanakan oleh seluruh civitas akademik.
G. STRATEGI
1. Pengembangan kemampuan dosen dalam pengembanan kemampuan mengajar.
2. Proses monev kepatuhan proses pembelajaran terhadap SOP
pembelajaran/perkuliahan.
H. INDIKATOR
1. Tersusun pedoman proses pembelajaran yang direview setiap 3 tahun sekali
2. Hasil monev proses pembelajaran prodi bernilai baik > 80 %
3. Hasil evaluasi dosen oleh mahasiswwa bernilai baik ≥ 80 %
I. DOKUMEN TERKAIT
Pedoman Penyusunan Bahan Ajar
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
45
STANDAR PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN PRAKTIKUM
Kode/no SM-SAB-4.6
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Dalam upaya menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas diperlukan
implementasi kurikulum yang sejalan dengan peraturan perundangan undangan dan
standar nasional pendidikan tinggi khususnya pada standar proses pembelajaran.
Pembelajaran praktikum dilaksanakan dalam upaya pencapaian aspek keterampilan.
Kegiatan pembelajaran praktikum dilakukan di ruang laboratorium. Dalam upaya
menjamin keselarasan capaian pembelajaran mata kuliah dengan metode yang diterapkan
perlu dibangun standar pembelajaran parktikum agar dijadikan acuan dalam kegiatan
proses pembelajaran.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi
4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
-
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Satu sks untuk proses pembelajaran berupa praktikum dan praktek dilaksnakan
selama 170 menit per minggu per semester.
2. Pembelajaran praktikum meliputi kegiatan tatap muka dan mandiri
3. Metode pembelajaran praktikum menggunakan pendekatan student centered
learning dan selaras dengan tujuan capaian pembelajaran mata kuliah
4. Pembelajaran parktikum harus mengikuti tata tertib yang telah ditetapkan Unit Laboratorium STikes Aisyiyah Bandung.
5. Jadwal penggunaan laboratorium harus diserahkan oleh coordinator mata kulliah
maksimal 1 bulan sebelum pelaksanaan.
46
6. Koordinator mata kuliah harus menyerahkan RPS, modul dan jadwal penggunaan
laboratorium kepada Kepala Bagian laboratorium.
7.
G. STRATEGI
1. Proses monev kepatuhan proses pembelajaran terhadap SOP
pembelajaran/perkuliahan.
H. INDIKATOR
Hasil monev proses pembelajaran prodi bernilai baik ≥ 80 %
Hasil evaluasi dosen oleh mahasiswwa bernilai baik ≥ 80 %
Tersusun jadwal penggunaan laboratorium sesuai dengan kebutuhan
Kepuasan mahasiswa terhadap layanan laboratorium bernilai baik > 80 %
I. DOKUMEN TERKAIT
Pedoman Proses pembelajaran
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
47
STANDAR PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN KLINIK
Kode/no SM-SAB-4.7
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai
islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan
nilai-nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Dalam upaya menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas diperlukan
implementasi kurikulum yang sejalan dengan peraturan perundangan undangan dan
standar nasional pendidikan tinggi khususnya pada standar proses pembelajaran.
Pembelajaran praktikum dilaksanakan dalam upaya pencapaian aspek keterampilan.
Kegiatan pembelajaran praktikum dilakukan di ruang lahan praktek. Dalam upaya
menjamin keselarasan capaian pembelajaran mata kuliah dengan metode yang diterapkan
perlu dibangun standar pembelajaran klinik agar dijadikan acuan dalam kegiatan proses
pembelajaran.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi
4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
-
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Satu sks untuk proses pembelajaran berupa praktikum dan praktek dilaksnakan selama
170 menit per minggu per semester.
2. Pembelajaran klinik harus mengikuti tata tertib pembelajaran klinik.
3. Metode pembelajaran klinik menggunakan pendekatan student centered learning dan
selaras dengan tujuan capaian pembelajaran mata kuliah.
48
G. STRATEGI
Proses monev kepatuhan proses pembelajaran terhadap SOP pembelajaran/perkuliahan.
Evaluasi kerjasama pihak internal maupun eksternal berjalan dengan kondusif guna
mencapai mutu lulusan
H. INDIKATOR
Hasil monev proses pembelajaran klinik prodi bernilai baik ≥ 80 %
Penilaian penguji eksternal terhadap mahasiswa bernilai baik≥ 80 %
I. DOKUMEN TERKAIT
Pedoman Proses pembelajaran
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
49
STANDAR TEHNIK DAN INTRUMEN
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Kode/no SM-SAB-5.1
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami Di Tingkat
Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Stikes Aisyiyah Bandung sebagai penyelenggara pendidikan tenaga kesehatan yang
bermutu, berakhlak mulia, dan qurani maka diperlukan ketersediaan standar penilaian
pembelajaran yang mampu menjamin pelaksanaan isi pembelajaran dan pencapaian
kompetensi lulusan secara terstandar. Standar penilaian pembelajaran dalam
Permenristekdikti no 44 Tahun 2015 merupakan kriteria minimal tentang Standar penilaian
pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar
mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Ruang lingkup
Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup prinsip penilaian; teknik dan
instrumen penilaian; mekanisme dan prosedur penilaian; pelaksanaan penilaian;
pelaporan penilaian; dan kelulusan mahasiswa. Adanya ketetapan mengenai standar
penilaian dalam proses pembelajaran akan menjamin penyelengagran pendidikan yang
mengedepankan aspek unggul dan islami.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi
4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Standar penilaian pembelajaran merupakan penilaian proses dan hasil belajar mahasasiswa
dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan,
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Seluruh Dosen STikes Aisyiyah Bandung melaksanakan penilaian proses dan hasil
pembelajaran mahasiswa harus memenuhi prinsip sebagai berikut:
50
a. Prinsip edukatif : dosen melakukan penilaian yang memotivasi mahasiswa agar
mampu memperbaiki cara belajar dan meraih capaian pembelajaran.
b. Prinsip otentik : dosen melakukan penilaian yang menunjukkan kemampuan
mahasiswa sebenarnya.
c. Prinsip objektif : dosen melakukan penilaian berdasarkan standar yang jelas dan
disepakati bersama oleh mahasiswa. Bagi mahasiswa yang mempunyai
keterbatasan kemampuan, diberikan penilaian khusus sesuai dengan kebijakan
dosen pengampu.
d. Prinsip akuntabel : dosen melakukan penilaian dengan kriteria yang jelas, dan
dipahami oleh mahasiswa.
e. Prinsip transparan : dosen melakukan penilaian yang prosedur dan hasilnya dapat
diakses oleh stakeholder, dengan indikator keaktifan mengikuti proses
pembelajaran, membuat tugas yang terstruktur, mengikuti ujian tengah semester
dan ujian akhir semester dengan prosesntase keberhasilan disesuaikan degan
karakteristik matakuliah dan dosen pengampu.
2. Teknik dan instrument penilaian yang digunakan selama pembelajaran meliputi
a. Observasi : dosen melakukan penilaian pada saat proses pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan instrumen yang telah ditetapkan dan dipahami
oleh mahasiswa, mengacu kepada keterlibatan dan keatiktifan pada saat proses
pembelajaran.
b. Unjuk kerja : dosen melakukan penilaian atas proses dan hasil pekerjaan
mahasiswa dalam bentuk proyek dengan menggunakan instrumen yang telah
ditetapkan dan dipahami oleh mahasiswa meliputi bentuk tugas, presentasi,
praktikum:
c. Tes tertulis : dosen melakukan penilaian dengan mencermati jawaban mahasiswa
atas tes tertulis dengan kriteria, skor, dan bobot yang telah ditetapkan dan
dipahami oleh mahasiswa. Tes yang digunakan adalah objektif tes dan uraian:
objektif tes sebab akibat, asosiasi dll., uraian terstruktur dan tidak terstruktur.
d. Tes lisan : dosen melakukan penilaian dengan mencermati jawaban mahasiswa
atas tes lisan dengan kriteria, skor, dan bobot yang telah ditetapkan dan dipahami
oleh mahasiswa dengan kemampuan komunikasi interpersonal, konten materi,
logika berpikir terhadap materi, etika berbicara.
G. STRATEGI
1. Pengembangan kemampuan dosen dalam pengembangan metode evaluasi
pembelajaran
2. Pengembangan instrumen penilaian yang terstandar di seluruh program studi
H. INDIKATOR
1. Kualitas butir soal baik pada seluruh mata kuliah > 75 %
2. Rata-rata nilai mahasiswa pada mata kuliah > 3.00
3. Tersusun daftar tilik tindakan keterampilan yang diujikan dan direview setiap 2 tahun
sekali
4. Tersusun bank soal seluruh mata kuliah setiap tahun.
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen
1. Pedoman Evaluasi Pembelajaran
2. Pedoman penyusunan soal
3. Prosedur mutu terkait evaluasi pembelajaran
51
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
52
STANDAR
MEKANISME DAN PROSEDUR
PENILAIAN
Kode/no SM-SAB-5.2
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Stikes Aisyiyah Bandung sebagai penyelenggara pendidikan tenaga kesehatan yang
bermutu, berakhlak mulia, dan qurani maka diperlukan ketersediaan standar penilaian
pembelajaran yang mampu menjamin pelaksanaan isi pembelajaran dan pencapaian
kompetensi lulusan secara terstandar. Standar penilaian pembelajaran dalam
Permenristekdikti no 44 Tahun 2015 merupakan kriteria minimal tentang Standar penilaian
pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar
mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Ruang lingkup
Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup prinsip penilaian; teknik dan
instrumen penilaian; mekanisme dan prosedur penilaian; pelaksanaan penilaian;
pelaporan penilaian; dan kelulusan mahasiswa. Adanya ketetapan mengenai standar
penilaian dalam proses pembelajaran akan menjamin penyelenggaran pendidikan yang
mengedepankan aspek unggul di bidang kesehatan spiritual.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi
4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
-
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Mekanisme dan prosedur penilaian
53
a. Semua program studi memiliki perencanaan tentang menyusun, membuat instrumen,
menentukan kriteria, indikator dan bobot penilaian yang sejalan dengan kebijakan
STIKes Aisyiyah Bandung.
b. Kebijakan penilaian STIKes Aisyiyah Bandung meliputi pengaturan a) waktu
pelaksanaan, b) bentuk intrumen tes, c) menentukan kriteria kelulusan, d) dosen
pengawas ujian (pengampu atau dosen lain yang ditunjuk oleh panitia) serta
mekanisme ujian susulan.
c. Untuk mahasiswa yang mengikuti ujian susulan dengan persyaratan menunjukan surat
keterangan sakit dari dokter, atau surat keterangan lainnya yang bisa dipertanggung
jawabkan. Dosen harus mempunyai soal cadangan bagi mahasiswa yang mengikuti
ujian susulan.
d. Instrumen evaluasi penilaian meliputi: Penugasan dan ujian. Penugasan dapat berupa
makalah, seminar, partisipasi keaktifan baik secara individu maupun kelompok. Ujian
formatif dapat berupa Ujian tulis, Ujian Keterampilan, Ujian SOCA, Ujian OSCE.
e. Bobot penilaian : Penugasan 20 % – 40 % ,Ujian tengah semester 10 – 30%
Ujian Akhir semester 10 – 35 %, Ujian keterampilan praktikum/klinik 10 -30 %. Bobot
penilaian disesuaikan dengan karakteristik matakuliah dan capaian pembelajaran.
2. Pelaksanaan penilaian
a. Semua program studi memiliki ketentuan tentang pelaksanaan proses penilaian.
b. Semua dosen melakukan umpan balik atas hasil penilaian.
c. Semua hasil penilaian didokumentasikan dengan baik.
d. Semua dosen pengampu mata kuliah melakukan penilaian sesuai dengan bobot yang
telah ditentukan.
e. Dosen pengampu atau tim dosen mengikutsertakan mahasiswa dalam proses penilaian.
Dosen pengampu matakuliah dengan mahasiswa menetukan prosentase masing item
penilaian atau bobot nilai.
f. Dosen pengampu atau tim dosen mengikutsertakan stakeholder dalam proses
penilaian.
g. Dosen pengampu matakuliah melaporkan kepada stakeholder hasil kesepakatan bobot
nilai antara dosen pengampu dengan mahasiswa.
G. STRATEGI
1. Pengembangan kemampuan dosen dalam pengembangan metode evaluasi pembelajaran
2. Pengembangan instrumen penilaian yang terstandar di seluruh program studi.
3. Monev secara berkala penilaian hasil belajar
H. INDIKATOR
1. Rata- Rata IPK lulusan ≥ 3.25
2. Masa studi tepat waktu ≥ 90 %
3. Kualitas butir soal baik pada seluruh mata kuliah > 75 %
4. Rata-rata nilai mahasiswa pada mata kuliah > 3.00
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen
1. Pedoman Evaluasi Pembelajaran
2. Pedoman penyusunan soal
3. Prosedur mutu terkait evaluasi pembelajaran
54
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
55
STANDAR PENILAIAN TUGAS
AKHIR
Kode/no SM-SAB-5.3
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Stikes Aisyiyah Bandung sebagai penyelenggara pendidikan tenaga kesehatan yang
bermutu, berakhlak mulia, dan qurani maka diperlukan ketersediaan standar penilaian
pembelajaran yang mampu menjamin pelaksanaan isi pembelajaran dan pencapaian
kompetensi lulusan secara terstandar. Standar penilaian pembelajaran dalam
Permenristekdikti no 44 Tahun 2015 merupakan kriteria minimal tentang Standar penilaian
pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar
mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Ruang lingkup
Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup prinsip penilaian; teknik dan
instrumen penilaian; mekanisme dan prosedur penilaian; pelaksanaan penilaian;
pelaporan penilaian; dan kelulusan mahasiswa. Adanya ketetapan mengenai standar
penilaian dalam proses pembelajaran akan menjamin penyelengagran pendidikan yang
mengedepankan aspek unggul dan islami.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi
4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
-
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Penilaian untuk ujian karya ilmiah/skripsi/ mengikuti panduan tugas akhir masing
masing program studi.
2. Panduan tugas akhir disosialisasikan secara efektif.
56
3. Kriteria penilaian karya ilmiah/skripsi disertasi meliputi penilaian pembimbing dan
penguji.
Hal-hal yang dinilai oleh pembimbing
1) penilaian pembimbing diberikan sejak mahasiswa melakukan bimbingan
2) penilaian terhadap sistematika penulisan,
3) konten materi,
4) metodologi,
5) teknik analisis data
6) pembahasan hasil penelitian,
7) refrerensi tiap variable minimal 5 teori (pendidikan), untuk penelitian murni
disesuaikan dengan disiplin dan karakteristik keilmuan,
8) sikap mahasiswa ketika melakjukan bimbingan.
Penilaian dosen penguji:
1) penilaian terhadap kesesuaian judul karya ilmiah/skripsi/ tesis/ disertasi dengan isi
mulai dari pendahuluan sampai saran hasil penelitian,
2) kesesuaian antara metodologi penelitian dengan teknik analisis data,
3) presentasi penyajian materi atau hasil penelitian,
4) sikap mahasiswa ketika mengikuti ujian.
G. STRATEGI
1. Kegiatan tugas akhir program, studi sejalan dengan visi misi tujuan dan sasaran program
studi maupun institusi serta road map penelitian dan pengabdian masyarakat SAB.
2. Sosialisasi panduan tugas akhir secara berkesinambungan.
H. INDIKATOR
1. Tersusun pedoman tugas akhir yang terstandar
2. Terdapat bukti sosialisasi panduan tugas akhir
3. Hasil monev penulisan karya tulis /tugas akhir mahasiswa bernilai baik 100 %
4. Rata-rata bimbingan tugas akhir > 12 x/pertemuan
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen
1. Pedoman tugas akhir
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
STANDAR PELAPORAN NILAI Kode/no SM-SAB-5.4
57
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Stikes Aisyiyah Bandung sebagai penyelenggara pendidikan tenaga kesehatan yang
bermutu, berakhlak mulia, dan qurani maka diperlukan ketersediaan standar penilaian
pembelajaran yang mampu menjamin pelaksanaan isi pembelajaran dan pencapaian
kompetensi lulusan secara terstandar. Standar penilaian pembelajaran dalam
Permenristekdikti no 44 Tahun 2015 merupakan kriteria minimal tentang Standar penilaian
pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar
mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Ruang lingkup
Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup prinsip penilaian; teknik dan
instrumen penilaian; mekanisme dan prosedur penilaian; pelaksanaan penilaian;
pelaporan penilaian; dan kelulusan mahasiswa. Adanya ketetapan mengenai standar
penilaian dalam proses pembelajaran akan menjamin penyelengagran pendidikan yang
mengedepankan aspek unggul dan islami.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi
4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
-
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
Aspek Pelaporan penilaian
a. Stikes Aisyiyah Bandung memiliki ketentuan tentang klasifikasi keberhasilan
mahasiswa dalam menempuh mata kuliah yang dinyatakan dalam huruf A, B, C, D, dan
E atau huruf antara. (A : setara dengan skor 4 kategori sangat baik, B : setara dengan
skor kategori baik, C : setara dengan skor 2 kategori cukup, D : setara dengan skor 1
58
kategori kurang, E : setara dengan skor 0 kategori sangat kurang). Dengan kriteria A:
80 – 100, B: 67 – 79, C: 56 – 67, D: 45 – 55, E: 0 – 44,
c. Hasil penilaian diumumkan kepada mahasiswa secara on line
d. Hasil penilaian dinyatakan dalam bentuk indeks prestasi.
e. Hasil penilaian setiap mata kuliah harus selaras dengan rencana pembelajaran semester
yang disusun.
f. Dosen melaporkan hasil penilaian ujian maupun nilai akhir maksimal satu minggu
setelah pelaksanaan ujian berlangsung.
G. STRATEGI
Meningkatkan implemntasi prinsip penilaian yang transparansi dan objektif.
Monev hasil penilaian secara berkala
H. INDIKATOR
1. Tersusun laporan rekapitulasi nilai setiap mata kuliah 100 %
2. Rata –rata IP mahasiswa per tahun ≥ 3,25
3. Persentase nilai IPK ≥3,25 sebesar 75 %
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen
1. Pedoman Evaluasi Pembelajaran
2. Prosedur mutu terkait evaluasi
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
STANDAR KELULUSAN Kode/no SM-SAB-5.5
59
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Stikes Aisyiyah Bandung sebagai penyelenggara pendidikan tenaga kesehatan yang
bermutu, berakhlak mulia, dan qurani maka diperlukan ketersediaan standar penilaian
pembelajaran yang mampu menjamin pelaksanaan isi pembelajaran dan pencapaian
kompetensi lulusan secara terstandar. Standar penilaian pembelajaran dalam
Permenristekdikti no 44 Tahun 2015 merupakan kriteria minimal tentang Standar penilaian
pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar
mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Ruang lingkup
Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup prinsip penilaian; teknik dan
instrumen penilaian; mekanisme dan prosedur penilaian; pelaksanaan penilaian;
pelaporan penilaian; dan kelulusan mahasiswa. Adanya ketetapan mengenai standar
kelulusan dalam proses pembelajaran akan menjamin penyelengagran pendidikan yang
mengedepankan kualitas pembelajaran.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi
4. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
-
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Tingkat kelulusan program diploma dan Sarjana
a. Mahasiswa dinyatakan lulus sarjana (S1) apabila telah menempuh semua mata
kuliah termasuk laporan karya ilmiah/skripsi/t, dengan IPK minimal 2,75, dan
bagi mahasiswa yang belum mencapai IPK minimal diwajibkan mengulang
matakuliah.
60
b. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat memuaskan jika mencapai IPK
2,75 sampai dengan 3,00.
c. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan jika mencapai
IPK 3,01 sampai dengan 3,50.
d. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat pujian jika mencapai IPK lebih
dari 3,50
2. Kelulusan program profesi,
a. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat memuaskan jika mencapai IPK 3,00
sampai dengan 3,50
b. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan jika mencapai
IPK 3,51 sampai dengan 3,75
c. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat pujian jika mencapai IPK lebih dari
3,75
3. Standar nilai kelulusan setiap mata kuliah adalah minimal C setara dengan 2.75 atau
70.
4. Yudisium
Penetapan kelulusan mahasiswa diselenggarakan dalam bentuk kegiatan Yudisium
untuk mendapatkan , dilaksanakan sesuai peraturan dan prosedur yang berlaku di
SAB.
G. STRATEGI
Meningkatkan mutu strategi pembelajaran yang menunjang kompetensi lulusan.
H. INDIKATOR
1. Rata-rata IPK semua lulusan di program studi minimal 3,25
2. Rata-rata IPK lulusan yang kurang dari 3.00 di program studi maksimal 10%
3. Tersusun SK kelulusan mahasiswa di seluruh program studi
4. Tersusun berita acara kelulusan di seluruh program studi
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen
1. Pedoman Evaluasi Pembelajaran
3. Prosedur mutu terkait evaluasi
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
STANDAR HAK LULUSAN Kode/no SM-SAB-5.6
61
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Stikes Aisyiyah Bandung sebagai penyelenggara pendidikan tenaga kesehatan yang
bermutu, berakhlak mulia, dan qurani maka diperlukan ketersediaan standar penilaian
pembelajaran yang mampu menjamin pelaksanaan isi pembelajaran dan pencapaian
kompetensi lulusan secara terstandar. Standar penilaian pembelajaran dalam
Permenristekdikti no 44 Tahun 2015 merupakan kriteria minimal tentang Standar penilaian
pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar
mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Ruang lingkup
Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup prinsip penilaian; teknik dan
instrumen penilaian; mekanisme dan prosedur penilaian; pelaksanaan penilaian;
pelaporan penilaian; dan kelulusan mahasiswa. Adanya ketetapan mengenai standar
kelulusan dalam proses pembelajaran akan menjamin penyelengagran pendidikan yang
mengedepankan aspek unggul dan islami.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi
4. tenaga kependidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
-
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Hak lulusan
a. Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak memperoleh sertifikat profesi bagi
program profesi, dan ijazah bagi program lainnya.
b. Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak menyandang gelar sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
62
c. Mahasiswa yang dinyatakan lulus harus dilengkapi dengan Surat Keterangan
Pendamping Ijazah (SKPI) untuk program diploma minimal 2 (dua) untuk
program sarjana minimal 5 buah.
d. Sertifikat profesi bagi lulusan program profesi diterbitkan oleh SAB bersama
pemerintah, organisasi profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga sertfikasi yang
terakreditasi.
G. STRATEGI
Menjaga mutu proses adminitratif lulusan sesuai prosedur.
H. INDIKATOR
1. Tersusun ijazah dan transkrip maksimal 2 bulan setelah yudisium.
2. Tersusun monev checklist ijazah dan transkrip lulusan.
3. Tersusun SKPI maksimal 2 bulan setelah yudisium.
4. Tersusun Sertifikat kompetensi lulusan maksimal 2 bulan setelah pengumuman hasil uji
kompetensi.
5. Tersusun dokumen pengajuan STR lulusan lulusan maksimal 1 bulan setelah
pengumuman hasil uji kompetensi.
6. Tersusun sertifikat STR maksimal 6 bulan setelah pengajuan STR.
1. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen
a. Pedoman Ijazah
b. Pedoman transkrip
c. Pedoman SKPI
d. prosedur prosedur terkait adminitratif hak lulusan
2. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
63
STANDAR KUALIFIKASI DAN
KOMPETENSI DOSEN
Kode/no SM-SAB-6.1
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Dalam konteks hubungan input proses output pada sistem pendidikan tinggi, dosen
dan tenaga kependidikan merupakan sumberdaya manusia yang mempunyai peranan
penting dalam menjalankan proses pada sistem tersebut. Agar dosen dan tenaga
kependidikan dapat melaksanakan tugas dengan baik diperlukan standar dosen dan tenaga
kependidikan yang semakin baik.
Menurut UU no. 12 tahun 2012 tentang sistem pendidikan nasional, dalam pasal 38 di
sebutkan bahwa tenaga kependidikan, bertugas melaksanakan, administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan,
pada satuan pendidikan. Sedangkan dosen merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Tugas utama dosen
adalah mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka STIKes Aisyiyah Bandung melalui Badan
penjaminan Mutu menetapkan standar dosen dan tenaga kependidikan yang akan menjadi
pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan STIkes, pimpinan program studi maupun pimpinan
unit atau lembaga yang bertanggung jawab dalam merencanakan, mengelola dan
mengembangkan sumberdaya manusia di lingkungan STIKes Aisyiyah Bandung.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi
E. DEFINISI ISTILAH
1. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor,
64
program profesi, program spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi
berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.
2. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan
tinggi.
3. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki
kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik,
pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
4. Satuan Kredit Semester, yang selanjutnya disingkat sks adalah takaran waktu
kegiatan belajar yang di bebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam
proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan
atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu
program studi.
5. Dosen adalah tenaga ilmuwan pendidik dan pengajar profesional yang diangkat dan
diberhentikan oleh Pimpinan STikes Aisyiyah Bandung dengan tugas utama
mentransformasikan,dan menyebarluaskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi melalui pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Persyaratan Dosen
a. Persyaratan Umum Dosen :
1) berkewarganegaraan Indonesia yang sehat jasmani dan rohani
2) berkualifikasi akademik minimal S2 atau yang sesuai dengan persyaratan
minimal yang ditetapkan di program studi yang dibuktikan dengan ijazah
legal.
3) memiliki kompetensi pendidik yang dibuktikan yang dengan kepemilikan
sertifikat pendidik dan/atau sertifikat profesi.
4) memiliki kemampuan teoritis dan praktis dalam menyelenggarakan
pendidikan, pembelajaran, dan usaha lain yang legal dalam upaya pencapaian
visi lembagadan pencapaian kualifikasi standar lulusan.
b. Persyaratan khusus dosen
1) Beragama Islam, dan mampu membaca Al-quran
2) Mengamalkan syariat Islam, berakhlak mulia, dan berwawasan luas
3) Melaksanakan amanat persyarikatan untuk mencapai tujuan pendidikan
Muhammadiyah
4) Bersedia mengkhidmatkan diri minimal empat hari dalam sepekan dan
berpartisipasi aktif dalam pengembangan program studi.
5) Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi pada institusi, serta komitmen
yang kuat untuk memajukan Islam, Muhammadiyah, ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
6) Aktif dalam kegiatan Persyarikatan Muhammadiyah di tingkat
Ranting/Cabang/Daerah/ Wilayah/Pusat/Organisasi Otonomi (Ortom).
c. Persyaratan Lain-lain
Dosen tamu dimungkinkan non-muslim dan-atau berkewarganegaraan asing bila
PTM/program studi membutuhkan.
2. Kualifikasi dosen dan isntruktur sesuai kebutuhan program studi
a. Program Diploma
1) Dosen program diploma tiga (D-III) dan sarjana paling rendah lulusan
magister atau magister terapan yang relevan dengan program studi.
2) Dosen program diploma satu (D-1) dan diploma dua (D-2) dapat
menggunakan instruktur yang berkualifikasi akademik paling rendah lulusan
65
diploma tiga yang memiliki pengalaman relevan dengan program studi dan
paling rendah setara dengan jenjang 6 (enam) KKNI.
3) Dosen program diploma tiga (D III) dan program diploma empat (D IV) harus
berkualifikasi akademik paling rendah lulusan magister atau magister terapan
yang relevan dengan program studi.
4) Dosen program diploma tiga (D III) dan program diploma empat (D IV) dapat
menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan program studi
dan berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI.
b. Program Sarjana (Srata 1; S1)
1) Dosen program sarjana harus berkualifikasi akademik paling rendah lulusan
magister atau magister terapan yang relevan dengan program studi.
2) Dosen program sarjana (S-1) dapat mengguna-kan dosen bersertifikat yang
relevan dengan program studi dan berkualifikasi paling rendah setara dengan
jenjang 8 (delapan) KKNI.
c. Program Profesi dan Spesialis
1) Dosen program profesi harus berkualifikasi akademik paling rendah lulusan
magister atau magister terapan yang relevan dengan program studi dan
berpengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun.
2) Dosen program profesi dapat menggunakan dosen bersertifikat profesi yang
relevan dengan program studi dan memiliki pengalaman kerja paling sedikit
2 (dua) tahun serta berkualifikasi paling rendah setara dengan jenjang 8
(delapan) KKNI
3) Dosen program spesialis dan subspesialis harus berkualifikasi lulusan
subspesialis, lulusan doktor atau lulusan doktor terapan yang relevan dengan
program studi dan berpenglaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun
G. STRATEGI
1. Menyusun rencana pengembanngan dosen yang sesuai dengan Rencana
Pengembangan insitusi dalam upaya peningkatan kualitas dosen baik secara
kualifikasi maupun kompetensi
2. Menyelenggarakan pengelolaan SDM yang bermutu dari sejak rekruitmen, seleksi,
penempatan, rotasi, dan pemberhentian sesuai prosedur.
H. INDIKATOR
1. Jumlah dosen tetap pada perguruan tinggi paling sedikit 70% (tujuh puluh persen) dari
jumlah seluruh dosen
2. Dosen tetap di program lainnya yang memiliki kepangkatan lektor kepala minimal
30%/program studi
3. Rasio dosen tidak tetap terhadap seluruh dosen masksimal 30%
4. Seluruh dosen mengampu mata kuliah sesuai bidang ilmu
5. Rasio dosen : mahasiswa
1) Program Diploma dan sarjana
a) Bidang eksakta maksimal 1 : 27
b) Bidang non eksakta maksimal 1 : 33
6. Tersusun dokumen Rencana Pengembangan Dosen lima tahunan dan ditindaklanjuti.
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen
66
1. Aturam Kepegawaian stikes Aisyiyah Bandung
2. pedoman rekruitmen, seleksi, penempatan dan pengembangan dosen
3. Rencana pengembangan dosen dan tendik lima tahunan
4. Pedoman penilaian kinerja karyawan
5. Standar dosen dan tenaga kependidikan ini harus diselaraskan dengan dokumen
standar mutu yang lain, misalnya berkaitan dengan standar pembiayaan dan standar
sarana dan prasarana. Manual prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan
dosen dan tenaga Kependidikan.
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
67
STANDAR BEBAN KERJA DOSEN
Kode/no SM-SAB-6.2
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Dalam konteks hubungan input proses output pada sistem pendidikan tinggi, dosen
dan tenaga kependidikan merupakan sumberdaya manusia yang mempunyai peranan
penting dalam menjalankan proses pada sistem tersebut. Agar dosen dan tenaga
kependidikan dapat melaksanakan tugas dengan baik diperlukan standar dosen dan tenaga
kependidikan yang semakin baik.
Dosen merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan,
serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik
pada perguruan tinggi. Tugas utama dosen adalah mentransformasikan, mengembangkan
dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka STIKes
Aisyiyah Bandung melalui menetapkan standar beban kerja yang akan menjadi pedoman
dan tolok ukur bagi pimpinan STIkes, pimpinan program studi maupun pimpinan unit atau
lembaga yang bertanggung jawab dalam merencanakan, mengelola dan mengembangkan
sumberdaya manusia di lingkungan STIKes Aisyiyah Bandung.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Wakil ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan bidang adminitrasi dan keuangan
4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi.
5. Kepala bagian kepegawaian sebagai penangunggung jawab unit pengelolaan sdm
(dosen)
6. Dosen
E. DEFINISI ISTILAH
-
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Beban Kerja
Beban kerja dosen mencakup 3 kegiatan, yaitu:
68
a. Kegiatan pokok:
1) Perencanaan proses pendidikan dan pembelajaran.
2) Pelaksanaan dan pengendalian proses pendidikan dan pembelajaran yang
telah direncanakan dengan kewajiban hadir pada minimal 85 %.
3) Pelaksanaan evaluasi hasil pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip
evaluasi.
4) Pembimbingan dan pelatihan mahasiswa sesuai dengan bidang keahlian.
5) Beban kerja dosen sebagaimana pembimbing utama dalam penelitian
terstruktur dalam rangka penyusunan skripsi/ tugas akhir, tesis, disertasi, atau
karya desain/seni/bentuk lain yang setara paling banyak 10 (sepuluh)
mahasiswa/tahun
6) Penelitian bidang ilmu atau penelitian terapan.
7) Pengabdian kepada masyarakat yang sesuai dengan bidang keahlian.
8) Beban kerja sebagai penasehat akademik masksimal 20 orang.
9) Beban kerja dosen tidak tetap maksimal 6 sks/minggu.
10) Beban kerja dosen mengacu pada nisbah dosen dan mahasiswa.
11) Nisbah dosen dan mahasiswa 1 : 45 untuk program studi bidang ilmu social
dan budaya, atau 1 : 30 untuk program studi eksakta dan sains.
b. Kegiatan tugas tambahan
Melaksanakan tugas manajerial sesuai dengan yg ditugaskan oleh lembaga
(tingkat stikes maupun prodi) misalnya menjadi kepala program studi, sekretaris,
kepala UPT dan kepala laboratorium.
c. Kegiatan penunjang
Melaksanakan kegiatan akademik non-perkuliahan antara lain seminar, lokakarya,
pelatihan, yang sesuai dengan bidang ilmunya yang ditugaskan oleh program-
studi atau STIKes Aisyiyah Bandung.
G. STRATEGI
1. Meningkatkan kompetensi dan keahlian dan jenjang karir dosen sesuai Rencana
pengembangan dosen yang telah ditetapkan.
2. Mengoptimalkan monev kinerja dosen secara berkala dan ditindaklanjuti
H. INDIKATOR
1. Penilaian kinerja dosen bernilai baik ≥ 80 %
2. Rata-rata kinerja dosen 12 -16 sks
3. Kepuasan dosen pengelolaan SDM bernilai puas ≥ 80 %
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen
1. Aturan Kepegwaian stikes Aisyiyah Bandung
2. pedoman rekruitmen, seleksi, penempatan dan pengembangan dosen
3. Rencana pengembangan dosen dan tendik lima tahunan
4. Pedoman penilaian kinerja karyawan
Standar dosen dan tenaga kependidikan ini harus diselaraskan dengan dokumen standar
mutu yang lain, misalnya berkaitan dengan standar pembiayaan dan standar sarana dan
prasarana. Manual prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan dosen dan
tenaga Kependidikan.
69
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Kode/no SM-SAB-6.3
70
STANDAR KUALIFIKASI TENAGA
KEPENDIDIKAN Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Dalam konteks hubungan input proses output pada sistem pendidikan tinggi, dosen dan
tenaga kependidikan merupakan sumberdaya manusia yang mempunyai peranan penting
dalam menjalankan proses pada sistem tersebut. Agar dosen dan tenaga kependidikan dapat
melaksanakan tugas dengan baik diperlukan standar tenaga kependidikan yang semakin
baik.
Tenaga kependidikan, bertugas melaksanakan, administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan, pada satuan
pendidikan. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka STIKes Aisyiyah Bandung
melalui Badan Penjaminan Mutu menetapkan standar dosen dan tenaga kependidikan yang
akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan STIkes, pimpinan program studi
maupun pimpinan unit atau lembaga yang bertanggung jawab dalam merencanakan,
mengelola dan mengembangkan sumberdaya manusia di lingkungan STIKes Aisyiyah
Bandung.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Wakil ketua II sebagai pimpinan penyelenggaran bidang adminitrasi dan keuangan
4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi
5. Kepala Bagian kepegawaian sebagai penanggung jawab unit pengelolaan SDM
E. DEFINISI ISTILAH
-
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Tenaga Kependidikan
a. Tenaga kependidikan memiliki kualifikasi akademik paling rendah lulusan program
diploma 3 (tiga) yang dinyatakan dengan ijazah sesuai dengan kualifikasi tugas pokok
dan fungsinya
b. Tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud dikecualikan bagi tenaga administrasi
71
c. Tenaga administrasi sebagaimana dimaksud pada memiliki kualifikasi akademik
paling rendah SMA atau sederajat
d. Tenaga kependidikan yang memerlukan keahlian khusus wajib memiliki sertifikat
kompetensi sesuai dengan bidang tugas dan keahliannya
e. Tenaga pustakawan minimal 6 orang
f. Tenaga laboran, teknisi, dan programmer yang memiliki sertifikasi profesi minimal
100 %
G. STRATEGI
1. Menyusun rencana pengembanngan dosen yang sesuai dengan Rencana Pengembangan
insitusi dalam upaya peningkatan kualitas dosen baik secara kualifikasi maupun
kompetensi
2. Menyelenggarakan pengelolaan SDM yang bermutu dari sejak rekruitmen, seleksi,
penempatan, rotasi, dan pemberhentian sesuai prosedur.
3. Meningkatkan kompetensi dan keahlian dan jenjang karir tenaga kependidikan sesuai
Rencana pengembangan tendik yang telah ditetapkan.
4. Mengoptimalkan monev kinerja tendik
H. INDIKATOR
1. Penilaian kinerja tendik yang mencapai nilai baik > 80 .
2. Kepuasan tenaga kependidikan terhadap pengelolaan SDM bernilai puas > 80 %
3. Tersusun rekam jejak kinerja tenaga kependidikan tahunan dan ditindaklanjuti.
4. Terpenuhi rasio tendik dan mahasiswa sebesar 1 : 60
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen
1. Aturan Kepegawaian stikes Aisyiyah Bandung
2. pedoman rekruitmen, seleksi, penempatan dan pengembangan dosen
3. Rencana pengembangan dosen dan tendik lima tahunan
4. Pedoman penilaian kinerja karyawan
Standar dosen dan tenaga kependidikan ini harus diselaraskan dengan dokumen standar
mutu yang lain, misalnya berkaitan dengan standar pembiayaan dan standar sarana dan
prasarana. Manual prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan dosen dan
tenaga Kependidikan.
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
72
STANDAR PEMBINAAN DAN
PENGEMBANGAN DOSEN DAN
TENDIK
Kode/no SM-SAB-6.4
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Dalam konteks hubungan input proses output pada sistem pendidikan tinggi, dosen
dan tenaga kependidikan merupakan sumberdaya manusia yang mempunyai peranan
penting dalam menjalankan proses pada sistem tersebut. Agar dosen dan tenaga
kependidikan dapat melaksanakan tugas dengan baik diperlukan standar dosen dan tenaga
kependidikan yang semakin baik.
Tenaga kependidikan, bertugas melaksanakan, administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan, pada satuan
pendidikan. Sedangkan dosen merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan
dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Dengan pertimbangan hal-hal
tersebut maka STIKes Aisyiyah Bandung melalui Badan penjaminan Mutu menetapkan
standar pengembangan dosen dan tenaga kependidikan yang akan menjadi pedoman dan
tolak ukur bagi pimpinan STIkes, pimpinan program studi maupun pimpinan unit atau
lembaga yang bertanggung jawab dalam merencanakan, mengelola dan mengembangkan
sumberdaya manusia di lingkungan STIKes Aisyiyah Bandung.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Wakil ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan bidang adminitrasi dan keuangan
4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi.
5. Kepala bagian kepegawaian sebagai penangunggung jawab unit pengelolaan sdm
(dosen)
6. Tenaga kependidikan dan Dosen
E. DEFINISI ISTILAH
-
73
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Stikes Aisyiyah bandung harus menjamin hak dosen dan tenaga Kependidikan atas:
(a) penghasilan dan jaminan sosial yang pantas dan memadai, (b) penghargaan
sesuai tugas dan prestasi kerja, (c) pembinaan karier, (d) perlindungan hukum
dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual, (e) kesempatan
menggunakan sarana, prasarana dan fasilitas pendidikan.
2. Dalam menjalankan tugas keprofesionalan, dosen berhak: (a) memperoleh
kesempatan untuk: meningkatkan kompetensi, akses sumber belajar dan sarana
prasarana pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat, (b) memiliki
kebebasan akademik, mimbar akademik dan otonomi keilmuan, (c) memiliki
kebebasan dalam memberikan penilaian dan menentukan kelulusan peserta didik,
(d) memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi/keilmuan.
3. Dosen dan tenaga kependidikan mempunyai kewajiban: (a) menciptakan suasana
pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, (b)
mempunyai komitmen professional untuk meningkatkan mutu pendidikan, (c)
memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan.
4. Dalam menjalankan tugas keprofesionalan, dosen mempunyai kewajiban: (a)
melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, (b)
merencanakan, melaksanakan pembelajaran serta menilai dan mengevaluasi hasil
pembelajaran, (c) meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi dan kompetensi
akademik, (d) bertindak obyektif dan tidak diskriminatif dalam pembelajaran, (e)
menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, kode etik, nilai-nilai
agama, dan etika.
5. Pengembangan dosen dan tenaga kependidikan mengacu kepada rencana
pengembangan dosen dan tendik yang telah ditetapkan oleh pimpinan STIKes.
G. STRATEGI
1. Menyusun rencana pengembanngan dosen yang sesuai dengan Rencana Pengembangan
insitusi dalam upaya peningkatan kualitas dosen baik secara kualifikasi maupun
kompetensi
2. Menyelenggarakan pengelolaan SDM yang bermutu dari sejak rekruitmen, seleksi,
penempatan, rotasi, dan pemberhentian sesuai prosedur.
3. Meningkatkan kompetensi dan keahlian dan jenjang karir tenaga kependidikan sesuai
Rencana pengembangan tendik yang telah ditetapkan.
4. Mendorong dan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi dosen dan tenaga
kependidikan untuk melanjutkan pendidikan hingga jenjang doctor melalui program
beasiswa internal maupun eksternal.
5. Membuat blue print pembinaan karier dosen dan tenaga kependidikan dalam jangka
panjang.
6. Menyelenggarakan pelatihan secara periodic bagi dosen dan tenaga kependidikan untuk
peningkatan kompetensi yang dibutuhkan.
H. INDIKATOR
1. Peningkatan jabatan fungsional dosen lector meningkat sebesar 10 % setiap
tahunnya.
2. Hasil monev kinerja dosen dan tendik bernilai baik > 80 %.
3. Tersusun rekam jejak kinerja dosen tahunan dan ditindaklanjuti.
4. Dosen sebagai pembicara tingkat nasional minimal 10 % setiap tahunnya.
I. DOKUMEN TERKAIT
74
Standar ini berkaitan dengan dokumen
1. Aturam Kepegawaian stikes Aisyiyah Bandung
2. pedoman rekruitmen, seleksi, penempatan dan pengembangan dosen
3. Rencana pengembangan dosen dan tendik lima tahunan
4. Pedoman penilaian kinerja karyawan
Standar dosen dan tenaga kependidikan ini harus diselaraskan dengan dokumen standar
mutu yang lain, misalnya berkaitan dengan standar pembiayaan dan standar sarana dan
prasarana. Manual prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan dosen dan
tenaga Kependidikan.
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Kode/no SM-SAB-6.5
75
STANDAR BEBAN KERJA TENAGA
KEPENDIDIKAN Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Dalam konteks hubungan input proses output pada sistem pendidikan tinggi, dosen
dan tenaga kependidikan merupakan sumberdaya manusia yang mempunyai peranan
penting dalam menjalankan proses pada sistem tersebut. Tenaga kependidikan merupakan
bagian dari civitas akademik yang akan menunjang fungsi perguruan tinggi.
Upaya untuk menjamin pelaksanaan tugas tenaga kependidikan maka STIKes Aisyiyah
Bandung melalui Badan penjaminan Mutu menetapkan standar beban kerja tenaga
kependidkan yang akan menjadi pedoman dan tolak ukur bagi pimpinan STIkes, pimpinan
program studi maupun pimpinan unit atau lembaga yang bertanggung jawab dalam
merencanakan, mengelola dan mengembangkan sumberdaya manusia di lingkungan
STIKes Aisyiyah Bandung khususnya tenaga kependidikan.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Wakil ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan bidang adminitrasi dan keuangan
4. Kepala bagian kepegawaian sebagai penangunggung jawab unit pengelolaan sdm
(tenaga kependidikan)
5. Tenaga kependidikan
E. DEFINISI ISTILAH
-
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Ketua STIKes menetapkan uraian tugas dan analisa jabatan sesuai jabatan/ posisi
yang berperan sebagai tenaga kependidikan.
2. Tenaga kependidikan harus menjalankan uraian tugas yang telah ditetapkan di
lingkungan Stikes Aisyiyah Bandung sesuai dengan unit kerja yang dipegang.
3. Tenaga kependidikan bekerja selama 40 jam setiap minggu.
4. Tenaga kependidikan yang bekerja lebih dari 40 jam diberikan hak lembur
berdasarkan prosedur dan ketentuan yang ditetapkan STIKES Aisyiyah Bandung.
5. Penetapan waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 (tiga) jam
dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu.
76
G. STRATEGI
1. Mensosialisasikan uraian tugas dosen secara efektif.
2. Mengimplementasikan peraturan kepegawaian secara konsisten.
3. Monev kinerja tendik secara berkelanjutan
H. INDIKATOR
1. Rata rata penilaian kinerja bernilai baik > 80 %.
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen
1. Aturan Kepegwaian stikes Aisyiyah Bandung
2. Pedoman rekruitmen, seleksi, penempatan dan pengembangan dosen
3. Rencana pengembangan dosen dan tendik lima tahunan
4. Pedoman penilaian kinerja dosen
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tingg.
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Kode/no SM-SAB-6.6
77
STANDAR PENILAIAN KINERJA
DOSEN Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Dalam konteks hubungan input proses output pada sistem pendidikan tinggi, dosen
dan tenaga kependidikan merupakan sumberdaya manusia yang mempunyai peranan
penting dalam menjalankan proses pada sistem tersebut. Agar dosen dan tenaga
kependidikan dapat melaksanakan tugas dengan baik diperlukan standar penilaian dosen
dan tenaga kependidikan yang semakin baik.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Wakil ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan bidang adminitrasi dan keuangan
4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi.
5. Kepala bagian kepegawaian sebagai penangunggung jawab unit pengelolaan sdm
(dosen)
6. Dosen
E. DEFINISI ISTILAH
-
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Penilaian kinerja dosen dilakukan setiap semester melalui mekanisme pelaporan Beban
Kinerja Dosen dan penilaian ketua program studi menggunakan Daftar Penilaian
Perfomance Kinerja (DP3).
2. Prinsip penilaian harus mengacu pada pilar transparan, kredibel, accountable,
bertanggung jawab dan adil.
3. Setiap dosen berhak mendapat umpan balik terhadap hasil penilaian performance bidang
tridharma dari atasan/Ketua Prodi
4. Dosen yang diberikan tugas tambahan diberikan penilaian performance kerja oleh
atasan jabatan structural yang diemban.
5. Penilaian kinerja akan berpengaruh terhadap kenaikan gaji berkala maupun golongan
serta menjadi bahan masukan dalam program pembinaan dan pengembangan dosen.
78
G. STRATEGI
1. Mensosialisasikan uraian tugas dosen secara efektif.
2. Mengimplementasikan peraturan kepegawaian secara konsisten.
3. Mengembangkan sistem reward dan punishment yang produktif
H. INDIKATOR
1. Rata rata penilaian kinerja dosen dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi
bernilai baik > 80 %.
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen
1. Aturan Kepegwaian stikes Aisyiyah Bandung
2. Pedoman rekruitmen, seleksi, penempatan dan pengembangan dosen
3. Rencana pengembangan dosen dan tendik lima tahunan
4. Pedoman penilaian kinerja dosen
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tingg.
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Kode/no SM-SAB-6.7
79
STANDAR PENILAIAN KINERJA
TENAGA KEPENDIDIKAN Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Dalam konteks hubungan input proses output pada sistem pendidikan tinggi, dosen
dan tenaga kependidikan merupakan sumberdaya manusia yang mempunyai peranan
penting dalam menjalankan proses pada sistem tersebut. Agar dosen dan tenaga
kependidikan dapat melaksanakan tugas dengan baik diperlukan standar penilaian tenaga
kependidikan yang semakin baik. Tenaga kependidikan, bertugas melaksanakan,
administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk
menunjang proses pendidikan, pada satuan pendidikan. Dengan pertimbangan hal-hal
tersebut maka STIKes Aisyiyah Bandung melalui Badan penjaminan Mutu menetapkan
standar penilaian tenaga kependidikan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi
pimpinan STIkes, pimpinan program studi maupun pimpinan unit atau lembaga yang
bertanggung jawab dalam merencanakan, mengelola dan mengembangkan sumberdaya
manusia di lingkungan STIKes Aisyiyah Bandung.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Kepala bagian kepegawaian
4. Tenaga kependidikan
E. DEFINISI ISTILAH
-
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Penilaian kinerja tenaga kependidikan dilakukan setiap semester melalui penilaian
atasan tempat unit nya bertugas menggunakan Daftar Penilaian Perfomance Kinerja
(DP3).
2. Prinsip penilaian harus mengacu pada pilar transparan, kredibel, accountable,
bertanggung jawab dan adil.
3. Setiap tenaga kependidikan berhak mendapat umpan balik terhadap hasil penilaian
performance bidang tridharma dari atasan unit.
80
4. Penilaian kinerja akan berpengaruh terhadap kenaikan gaji berkala maupun
golongan serta menjadi bahan masukan dalam program pembinaan dan
pengembangan tenaga kependidikan.
G. STRATEGI
1. Menyusun instrumen penilaain yang berbasis kinerja.
2. Mengoptimalkan monev kinerja tendik
3. Sistem reward
H. INDIKATOR
1. Hasil penilaian kinerja tendik rata rata baik sebesar > 80 %
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen
1. Aturan Kepegwaian stikes Aisyiyah Bandung
2. pedoman rekruitmen, seleksi, penempatan dan pengembangan dosen
3. Rencana pengembangan dosen dan tendik lima tahunan
4. Pedoman penilaian kinerja karyawan
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
81
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
PEMBELAJARAN
Kode/no SM-SAB-7.1
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan
Di Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Permenristek dikti No 44 tahun 2015 telah memberikan arahan tentang pentingnya
Penjaminan mutu seyogyanya meliputi dalamnya (1) sarana dan prasarana pendidikan,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar, bahan habis pakai; (2)
prasarana meliputi: lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang pendidik, ruang tata usaha,
ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang
kantin, instalasi daya listrik, ruang olah raga, tempat ibadah, tempat bermain, tempat
rekreasi; (3) keragaman jenis dan jumlah peralatan laboratorium, (4) jenis dan jumlah buku
perpustakaan, (5) jumlah buku teks, (6) rasio ruang kelas per-mahasiswa, (7) rasio luas
bangunan per-mahasiswa, (8) rasio luas lahan per-mahasiswa, (9) luas dan letak lahan, (10)
akses khusus ke sarana dan prasarana untuk mahasiswa yang berkebutuhan khusus, dan
(11) pemeliharaan. Standar sarana dan prasarana diperlukan untuk menjamin kecukupan
terhadap kebutuhan sehingga proses pendidikan berjalan secara efisien, efektif dan
berkelanjutan. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka STIKes Aisyiyah Bandung
melalui Badan Penjaminan Mutu menetapkan standar sarana dan prasarana pendidikan
yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan STIkes maupun ketua program
studi.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan non akademik
3. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaaraan akademik
4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi.
5. Kepala bagian sarana dan umum sebagai penanggung jawab sarana
6. Kepala bagian laboratorium sebagai penanggung jawab sarana laboratorium
7. Kepala bagian perpustakaan sebagai penanggung jawab sarana perpustakaan
8. Kepala pusat data dan informasi sebagai penanggung jawab sarana sistem informasi
82
E. DEFINISI ISTILAH
1. Standar sarana prasarana pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang
sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan isi dan proses pembelajaran dalam
rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan
2. Barang adalah benda dalam berbagai bentuk dan uraian, yang meliputi bahan baku,
barang setengah jadi, barang jadi/peralatan, yang spesifikasinya ditetapkan oleh
pengguna dan pihak panitia atau petugas pengadaan barang dan jasa.
3. Jasa adalah jasa pemborongan dan jasa konsultasi.
4. Prasarana akademik adalah perangkat penunjang utama suatu proses atau usaha
pendidikan agar tujuan pendidikan tercapai. Prasarana akademik dapat dibagi dalam 2
(dua) kelompok:
a. Prasarana bangunan. Mencakup lahan dan bangunan gedung baik untuk
keperluan ruang kuliah, ruang kantor, ruang dosen, ruang seminar, ruang rapat,
ruang laboratorium, ruang perpustakaan, ruang komputer, kebun percobaan,
fasilitas umum dan kesejahteraan, seperti rumah sakit dan/atau poliklinik, apotek,
pusat pelayanan mahasiswa, prasarana olahraga dan seni, asrama mahasiswa, serta
gudang.
b. Prasarana umum berupa air, sanitasi, drainase, listrik, jaringan telekomunikasi,
transportasi, tempat parkir, taman, tempat-dan tempat pertemuan umum
5. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat/media dalam mencapai
maksud atau tujuan. Sarana akademik mencakup perabotan dan peralatan yang
diperlukan sebagai kelengkapan setiap gedung/ruangan dalam menjalankan fungsinya
untuk meningkatkan mutu dan relevansi hasil produk dan layanannya. Berdasarkan
jenisnya sarana akademik dibagi dalam 3 (tiga) kelompok yaitu:
a. Sarana pembelajaran mencakup: (1) sarana untuk melaksanakan proses
pembelajaran sebagai kelengkapan di ruang kelas, antara lain meja tulis, kursi,
Papan tulis manual, papan tulis, LCD, laptop/note book, microphone, Personal
Computer/Desk Top, alat peraga, bahan habis pakai, dan peralatan elektronika
sejenisnya; (2) peralatan laboratorium, sesuai jenis laboratorium masing-masing
program studi, lembaga, pusat-pusat studi, dan pusat-pusat layanan
b. Sarana sumber belajar, terdiri dari buku teks, jurnal, majalah, internet, audio
visual, CD-ROM. Sumber belajar ini harus diseleksi, dipilah, dan disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran.
c. Sarana pendukung mencakup peralatan dan perlengkapan perkantoran, meja dan
kursi perkantoran, alat dan perlengkapan percetakan, peralatan rumah tangga, alat-
alat transportasi, meja dan kursi rapat, peralatan pertemuan antara lain meja dan
kursi, audio visual (misal sound system, LCD, Laptop), panggung dan podium,
tenda, camera, peralatan listrik, peralatan dan perlengkapan kegiatan keagamaan.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Komponen
a. Standar sarana pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 31 paling sedikit
terdiri atas:
1) Perabot;
2) Peralatan pendidikan;
3) Media pendidikan;
4) Buku, buku elektronik, dan repository
5) Sarana teknologi informasi dan komunikasi;
6) Instrumentasi eksperimen;
83
7) Sarana olahraga;
8) Sarana berkesenian;
9) Sarana fasilitas umum;
10) Bahan habis pakai; dan
11) Sarana pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan
b. Jumlah, jenis, dan spesikasi ditetapkan berdasarkan rasio penggunaan sarana
sesuai dengan karakteristik metode dan bentuk pembelajaran, serta harus
menjamin terselenggaranya proses pembelajaran dan pelayanan administrasi
akademik
c. Standar prasarana pembelajaran paling sedikit atas:
1) Lahan;
2) Ruang kelas;
3) Perpustakaan;
4) Laboratorium/ studio/ bengkel kerja/ unit produksi;
5) Masjid/tempat ibadah
6) Tempat berolahraga;
7) Ruang untuk kesenian;
8) Ruang unit kegiatan mahasiswa;
9) Ruang pimpinan perguruan tinggi;
10) Ruang dosen;
11) Ruang tata usaha; dan
12) Fasilitas umum
d. Fasilitas umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf k meliputi:
1) Jalan
2) Jalan akses kendaraan dan jalan akses pejalan kaki
3) Air;
4) Listrik;
5) Jaringan komunikasi suara; dan
6) Data.
2. Ketentuan Prasarana
a. Lahan yang yang dimiliki memiliki sertifikat hak milik atas nama Persayrikatan
Muhammadiyah.
b. Luas Sekolah tinggi dan universitas minimal 10.000 meter persegi.
c. Lahan yang terkait langsung dengan proses pembelajaran harus berada dalam
lingkungan secara ekologis nyaman dan sehat untuk menunjang proses
pembelajaran dengan memperhatikan adanya,
1) Jalan menuju kampus
2) Akses mendapatkan aliran listrik, telpon, dan sarana lain
3) Bebas banjir
4) Drainase yang teratur
5) Memiliki peluang untuk proyek penghijauan dan taman
6) Memiliki lapangan parkir
7) Memiliki lapangan olah raga/lapangan upacara
d. Lahan untuk penunjang pembelajaran seperti kebun percobaan, hutan pendidikan,
atau lahan praktek lainnya harus bebas banjir, dan memiliki akses transportasi.
e. Penambahan, pegalihan, dan penjualan lahan harus atas persetujuan Pimpinan
Pusat Muhammadiyah.
f. Seluruh bangunan SAB harus memiliki IMB.
g. Bangunan kampus harus memiliki standar kwalitas minimal kelas A atau setara.
3. Ketentuan Prasarana belajar dan pelajaran
a. Ruang Belajar
1) minimal 42 m2
84
2) memiliki AC yang berfungsi baik
3) memiliki penerangan yang cukup
4) rasio mahasiswa 1 : 30
5) memiliki kelengkapan sarana (lihat indikator sarana)
b. Ruang Perpustakaan
1) minimal 200 m2
2) memiliki AC yang berfungsi baik
3) memiliki standar penerangan yang sesuai untuk membaca
4) memiliki kelengkapan sarana (lihat indikator sarana)
c. Ruang Kerja Pimpinan
1) minimal 36 m2
2) memiliki AC yang berfungsi baik
3) memiliki penerangan yang cukup
4) memiliki akses untuk penggunaan ICT yang lancar
5) memiliki kelengkapan sarana (lihat indikator sarana)
d. Ruang Laboratorium
1) luas ruangan disesuaikan dengan spesifikasi laboratorium
2) memiliki AC yang berfungsi baik atau jenis laboratorium tertentu AC harus
selalu berfungsi
3) memiliki penerangan yang cukup
4) memiliki sarana sesuai dengan spesifikasi laboratorium
e. Ruang pelayanan kesehatan
1) ukuran minimal 24 m2
2) memiliki AC yang berfungsi baik
3) memiliki penerangan yang cukup
4) memiliki toilet minimal 1 (satu)
5) memiliki sarana kesehatan yang terstandar (ditentukan dalam standar
tersendiri)
f. Ruang Organisaasi kemahasiswaan
1) luas minimal memiliki 2 ruangan (minimal 42 m2/ruangan)
2) setiap UKM memiliki satu ruangan di tingkat institusi (ukuran 42
m2/ruangan)
3) IMM memiliki 1 ruangan di setiap komisariat
4) Setiap ruangan memiliki penerangan yang cukup
5) Memiliki sarana sesuai dengan spesifikasi setiap organisasi
g. Ruang Konsultasi
1) Ukuran minimal 16 m2
2) Memiliki AC yang berfungsi baik
3) Terjangkau oleh CCTV
4) Memiliki penerangan yang cukup
5) Memiliki sarana yang sesuai dengan spesifikasi bimbingan konseling
h. Aula
1) Setiap kampus memiliki minimal 1 aula dengan luas minimal 400 m2
2) Memiliki AC yang berfungsi baik
3) Memiliki toilet yang terpisah antara pria dan wanita
4) Memiliki ruang operator
5) Memiliki ruang ganti pakaian
6) Memiliki gudang minimal 1 (satu)
7) Setting di ruangan disusun seperti ruang theater
i. Ruang Dosen
1) Setiap fakultas/sekolah tinggi memiliki minimal 1 ruang dosen luas minimal
100 m2
85
2) Luas minimal ratio 1 : 4 m2/dosen
3) Memiliki AC yang berfungsi baik
4) Memiliki toilet untuk dosen pria dan wanita yang terpisah
5) Memiliki penerangan yang cukup
6) Memiliki sarana yang cukup (lihat standar sarana)
j. Ruang Badan/Lembaga/Pusat Kajian
1) Luas minimal 24 m2
2) Memiliki AC yang berfungsi baik
3) Memiliki penerangan yang cukup
4) Mempunyai kelengkapan sarana sesuai dengan spesifikasi badan/
lembaga/pusat kajian.
k. Ruang Pelayanan Adminitrasi
1) Luas minimal 42 m2/ruangan
2) Memiliki AC yang berfungsi baik
3) Memiliki penerangan yang cukup
4) Memiliki sarana yang cukup (lihat standar sarana)
l. Ruang Promosi
1) Setiap kampus memiliki 1 ruang
2) Luas ruangan minimal 24 m2
3) Memiliki AC yang berfungsi baik
4) Memiliki penerangan yang cukup
5) Memiliki sarana informasi secara lengkap
6) Memiliki sarana yang cukup (lihat standar sarana)
m. Lapangan Futsal/Basket/Bulu Tangkis/Volly
1) Luas ruangan sesuai dengan bidang olah raganya.
2) Outdoor
3) Tribun penonton
4) Memiliki penerangan cukup (malam hari)
5) Tersedia ruang ganti
n. Ruang Kesenian
1) Luas ruangan minimal 42m2
2) Memiliki AC yang berfungsi baik
3) Memiliki penerangan yang cukup
4) Memiliki kelengkapan sarana (lihat indikator sarana)
o. Masjid
1) Luas minimal 400 m2
2) Memiliki ventilasi udara yang cukup
3) Memiliki penerangan yang memadai
4) Memiliki sarana pengeras suara yang standar
5) Memiliki sesuai tempat wudhu dan toilet yang terpisah antara pria dan wanita
6) Memiliki alarm
7) Memiliki alat pemadam kebakaran
8) Terpantau CCTV
9) Ada petunjuk jalur evakuasi (keselamatan)
p. Koperasi
1) Setiap kampus memiliki 1 ruang koperasi
2) Luas ruangan minimal 24 m2
3) Memiliki AC yang berfungsi baik
4) Memiliki penerangan yang cukup
5) Memiliki sarana yang sesuai dengan standar minimal pertokoan
q. Kantin
86
1) Setiap kampus memiliki kantin dengan ratio 1 : 300 mahasiswa
2) Memiliki ventilasi udara yang baik
3) Memiliki penerangan yang cukup
4) Memiliki drainase yang baik
5) Memiliki sarana yang sesuai dengan spesifikasi kantin
r. Pos Keamanan
1) Setiap kampus memiliki minimal 1 ruang pos keamanan
2) Luas ruangan minimal 24 m2
3) Memiliki ventilasi udara yang cukup
4) Memiliki penerangan yang cukup
5) Memiliki alarm
6) Memiliki alat pemadaman kebakaran
7) Terpantau oleh CCTV
s. Dapur
1) Luas minimal 24 m2
2) Memiliki ventilasi udara yang baik
3) Memiliki penerangan yang cukup
4) Memiliki sarana pemadam kebakaran
5) Memiliki kelengkapan dapur yang cukup
t. Gudang
1) Luas disesuaikan dengan kebutuhan
2) Memiliki ventilasi udara yang cukup
3) Memiliki penerangan yang cukup
4) Terjangkau oleh sarana pengangkutan barang
5) Memiliki alat pemadam kebakaran
6) Memiliki alarm
u. Toilet
1) Perbandingan jumlah toilet antara wanita dan pria disesuaikan dengan
perbandingan jumlah mahasiswa.
2) Senantiasa bersih dan terawat
3) Memiliki penerangan yang cukup
4) Terjamin keamanannya
4. Perpustakaan
a. Memiliki judul buku minimal sesuai dengan bidang ilmu
1) program diploma : 200 buku/program studi
2) program sarjana : 500 buku/program studi
3) program magister : 600 buku/program studi
4) Program dokotor : 700 buku/program studi
5) Memiliki e-book yang bisa diakses
b. Berlangganan jurnal ilmiah nasional terakreditasi minimal 3 jurnal/program studi
c. Berlangganan jurnal ilmiah terakreditasi internasional, minimal 2 jurnal/program
studi
d. Setiap program studi wajib memiliki dan menerbitkan jurnal yang dikelola oleh
program studi satu jurnal.
e. Berlangganan e-journal minimal 2 journal/program studi
f. Berlangganan majalah ilmiah sesuai dengan kebutuhan prodi minimal 1
majalah/prodi.
g. Memiliki prosiding minimal 9 prosiding/program studi
h. Mempunyai koleksi disertasi yang sesuai dengan program studi minimal 3
disertasi/prodi
i. Mempunyai koleksi tesis yang sesuai dengan program studi minimal 6 tesis/prodi
87
j. Mempunyai koleksi skripsi program studi/tugas akhir sesuai dengan program
studi minimal 200 skripsi program studi/prodi
5. Sistem informasi
a. Memiliki Perangkat keras dan Infrastruktur meliputi server, client, infrasttruktur
jaringan LAN/WAN), konektiviti internet, pronter, image scanner, kamera digital
b. Memiliki aplikasi sistem informasi antar muka pemakai, beck-end, kritreria
kualitas layanan.
c. Memiliki sistem informasi yang menunjang aplikasi belajar yang mutkahir,
adaptif, dan kontnyu.
d. Memiliki program pelatihan pemakai
e. Memiliki SDM terdiri atas user, sistem analis, programmer aplikasi, programmer
database, web desainer, spesialis jaringan.
f. Data dari sistem informasi bermanfaat dalam pengambilan keputusan manajemen.
g. Menambahkan chip pada KTA dosen dan alat untuk mendeteksinya termasuk
software untuk mendukung agar ada kemudahan bagi mahasiswa yang ingin
berkonsultasi.
G. STRATEGI
1. Pimpinan STIKes menyelenggarakan koordinasi dengan para waket secara berkala.
2. Menyusun blue print sarana prasarana dan sistem informasi setiap lima tahunan
mengacu pada rencana strategis STIKes ‘Aisyiyah Bandung.
3. Wakil ketua II a.n Ketua STikes membentuk tim pengelola aset untuk ditugasi
merancang, membangun dan memelihara sarana dan prasarana sesuai dengan standar
yang ditentukan.
4. Pimpinan STIKes bekerjasama dengan pihak ketiga atau lembaga donor dalam
penyediaan sarana dan prasarana yang kebutuhannya mendesak dan belum teralokasi
dalam Rancangan anggaran Belanja
H. INDIKATOR
1. Tingkat kepuasan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan terhadap layanan sarana
dan prasarana semakin tinggi > 80 %
2. Tersedian dokumen asset inventarisir sarana dan prasarana tahunan
3. Tersedia pedoman petunjuk seluruh sistem informasi 100 %
4. Pemanfaatan sistem informasi baik > 80 %
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen Standar sarana prasrana
1. Pedoman pengelolaan sarana prasarana
2. Manual prosedur dan formulir mutu yang berkaitan dengan standar sarana prasarana
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
88
STANDAR SARANA
PEMELIHARAAN
Kode/no SM-SAB-7.2
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
89
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan
Di Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Permenristek dikti No 44 tahun 2015 menjelaskan bahwa Standar sarana dan
prasarana diperlukan untuk menjamin kecukupan terhadap kebutuhan sehingga proses
pendidikan berjalan secara efisien, efektif dan berkelanjutan. Berdasarkan pertimbangan
tersebut maka STIKes Aisyiyah Bandung melalui Badan Penjaminan Mutu menetapkan
standar pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan yang akan menjadi pedoman dan
tolok ukur bagi pimpinan STIkes maupun ketua program studi dalam menjaga mutu sarana
dan prasarana. pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan untuk
melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semua sarana dan prasarana selalu dalam
keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdayaguna dan berhasil guna dalam
mencapai tujuan pendidikan
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan non akademik
3. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaaraan akademik
4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi.
5. Kepala bagian sarana dan umum sebagai penanggung jawab sarana
6. Kepala bagian laboratorium sebagai penanggung jawab sarana laboratorium
7. Kepala bagian perpustakaan sebagai penanggung jawab sarana perpustakaan
8. Kepala pusat data dan informasi sebagai penanggung jawab sarana sistem informasi
E. DEFINISI ISTILAH
Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu
barang, sehingga barang tersebut kondisinya baik dan siap digunakan. Pemeliharaan
mencakup segala daya upaya yang terus menerus untuk mengusahakan agar peralatan
tersebut tetap dalam keadaan baik
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Pemeliharaan dimulai dari pemakaian barang, yaitu dengan cara hati-hati dalam
menggunakannya, sehingga
2. Pemeliharaan yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai
keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud.
90
3. Pemeliharaan dilakukan secara rutin berupa harian, bulanan, semesteran maupun
tahunan.
4. Kegiatan pemeliharaan dan perawatan dilakukan secara terencana berdasarkan program
rencana tahunan .
5. Kegiatan pemeliharaan dan perawatan incidental dilakukan berdasarkan laporan
kerusakan dari unit .
6. Pemeliharaan rutin dilakukan berupa perawatan sarana dan prasarana setiap hari berupa
pemeliharaan kebersihan ruangan seluruh gedung.
7. Stikes aisyiyah Bandung memiliki sarana pendukung terhadap pemeliharaan dan
perawatan sarana dan prasarana yang terinventarisis dengan baik.
8. Mekanisme pemeliharaan dan perawatan bangunan dilakukan melalui tahapan :
1) pemeliharaan ringan
2) pemeliharaan sedang
3) pemeliharaan berat
9. pemeliharaan ringan adalah berupa tindakan pencegahan sebelum terjadinya kerusakan
berupa pengecekan fungsi dan perawatan fungsi
10. Pemeliharaan sedang adalah berupa tindakan korektif setelah ditemukan deteksi
kerusakan pada saat maintenance yang tidak membutuhkan biaya besar namun butuh
upaya beban yang tinggi.
11. Pemeliharaan berat adalah berupa tindakan korektif setelah ditemukan deteksi
kerusakan dan mmebutuhkan tindakan koreksi yang membutuhkan biaya besar atau
penggantian suku cadang.
12. Setiap pengguna sarana dan prasarana stikes wajib berperan serta dalam pemeliharaan
sarana dan pra sarana.
13. STIKes aisyiyah bandung harus memiliki anggaran untuk kegiatan pemeliharaan dan
perawatan sarana prasarana
G. STRATEGI
1. Kepala bagian sarana /penanggung jawab unit membuat jadwal pemeliharaan secara
berkala dan dilaporkan serta ditindaklanjuti
2. Sosialisasi petunjuk teknis atau instruksi kerja terkait penggunaan sarana dan
prasarana.
3. Sosialisasi standar keselamatan dan keamanan sarana prasarana ke seluruh civitas.
H. INDIKATOR
1. Tingkat kepuasan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan terhadap layanan sarana
dan prasarana semakin tinggi > 80 %
2. Tersusun laporan kegiatan pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana.
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen Standar sarana prasrana
1. Pedoman pemeliharaan perawatan sarana prasarana
2. Manual prosedur dan formulir mutu yang berkaitan dengan standar sarana prasarana
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
91
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
STANDAR SARANA KESELAMATAN
Kode/no SM-SAB-7.3
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
92
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan
Di Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Permenristek dikti No 44 tahun 2015 menjelaskan bahwa Standar sarana dan
prasarana diperlukan untuk menjamin kecukupan terhadap kebutuhan sehingga proses
pendidikan berjalan secara efisien, efektif dan berkelanjutan. Berdasarkan pertimbangan
tersebut maka STIKes Aisyiyah Bandung melalui Badan Penjaminan Mutu menetapkan
standar keselamatan sarana dan prasarana pendidikan yang akan menjadi pedoman dan
tolok ukur bagi pimpinan STIkes maupun ketua program studi dalam menjaga mutu
sarana dan prasarana.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan non akademik
3. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaaraan akademik
4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi.
5. Kepala bagian sarana dan umum sebagai penanggung jawab sarana
6. Kepala bagian laboratorium sebagai penanggung jawab sarana laboratorium
7. Kepala bagian perpustakaan sebagai penanggung jawab sarana perpustakaan
8. Kepala pusat data dan informasi sebagai penanggung jawab sarana sistem informasi
E. DEFINISI ISTILAH
-
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Memiliki standar keselamatan dan kenyamanan kampus harus memenuhi unsur
antara lain :
a. ada fasilitas pemadam kebakaran,
b. ada akses evakuasi,
c. ada alarm
d. ada hidran
e. memiliki lift yang standar untuk bangunan lebih dari 3 tingkat
f. memiliki sanitasi
g. memiliki tempat pembuangan limbah domestic, maupun limbah khusus
h. memiliki tempat sholat
i. memiliki toilet yang terstandar
j. memiliki genset
93
k. seluruh ruangan kecuali toilet terpantau oleh CCTV
l. seluruh ruangan terdeteksi oleh alat pendeteksi asap rokok
m. seluruh ruangan dan area kampus tertentu memiliki speaker yang terhubung ke
pusat informasi di ruang pela2. yanan administrasi.
2. Memiliki standar fungsi ruangan meliputi:
1) dibangun sesuai dengan peruntukan
2) ada ventilasi udara
3) pencahayaan yang cukup
4) kesesuaian warna dinding
5) luas ruangan sesuai kapasitas
G. STRATEGI
1. Menyusun blue print sarana prasarana dan sistem informasi setiap lima tahunan
mengacu pada rencana strategis STIKes ‘Aisyiyah Bandung.
2. Kepala bagian sarana /penanggung jawab unit membuat program keselamatan dan
keamanan kerja
3. Sosialisasi petunjuk teknis atau instruksi kerja terkait penggunaan sarana dan
prasarana.
4. Sosialisasi standar keselamatan dan keamanan sarana prasarana ke seluruh civitas.
H. INDIKATOR
1. Tingkat kepuasan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan terhadap layanan sarana
dan prasarana semakin tinggi > 80 %
2. Tingkat kecelakaan akibat bekerja < 1 %
3. Tersedia pedoman keselamatan dan keamanan kerja yang akuntabel dan dipatuhi
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen Standar sarana prasrana
1. Pedoman pengelolaan sarana prasarana
2. Manual prosedur dan formulir mutu yang berkaitan dengan standar sarana prasarana
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
STANDAR SARANA KEAMANAN
Kode/no SM-SAB-7.4
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
94
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan
Di Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Permenristek dikti No 44 tahun 2015 menjelaskan bahwa Standar sarana dan
prasarana diperlukan untuk menjamin kecukupan terhadap kebutuhan sehingga proses
pendidikan berjalan secara efisien, efektif dan berkelanjutan. Berdasarkan pertimbangan
tersebut maka STIKes Aisyiyah Bandung melalui Badan Penjaminan Mutu menetapkan
standar pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan yang akan menjadi pedoman dan
tolok ukur bagi pimpinan STIkes maupun ketua program studi dalam menjaga mutu
sarana dan prasarana.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan non akademik
3. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaaraan akademik
4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi.
5. Kepala bagian sarana dan umum sebagai penanggung jawab sarana
6. Kepala bagian laboratorium sebagai penanggung jawab sarana laboratorium
7. Kepala bagian perpustakaan sebagai penanggung jawab sarana perpustakaan
8. Kepala pusat data dan informasi sebagai penanggung jawab sarana sistem informasi
E. DEFINISI ISTILAH
-
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Standar yang ditetapkan dalam pembangunan kampus harus memenuhi unsur struktur
bangunan antara lain :
a. memiliki bukti standar dari konsultan pembangunan yang kredibel
b. tahan gempa
c. bebas banjir
d. memiliki akses penyelamatan diri dari bahaya (gempa bumi, kebakaran, runtuh dll.)
e. memiliki tempat berkumpul
f. dirancang sesuai dengan pemanfaatan
2. memiliki cctv terpasang di setiap lantai.
3. Setiap tamu yang berkunjung harus menggunakan kartu tanda pengunjung yang
diberikan security.
95
4. Seluruh civitas akademik bertanggung jawab terhadap menjaga keamanan ruangan/
sarana prasarana dari bahaya kebakaran seperti mematikan segala bentuk aktivitas
listrik di ruangan apabila sudah tidak digunakan.
5. Petugas cleaning service setiap hari melakukan monitoring evaluasi untuk mencegah
arus pendek listrik.
6. Bagian pusat data informasi SAB membangun sistem discovery disaster terhadap
keamanan data dan informasi yang berkaitan dengan data perguruan tinggi.
G. STRATEGI
1. Pimpinan STIkes menyelenggarakan koordinasi dengan para waket secara berkala.
2. Menyusun blue print sarana prasarana dan sistem informasi setiap lima tahunan
mengacu pada rencana strategis STIKes ‘Aisyiyah Bandung.
3. Kepala bagian sarana /penanggung jawab unit membuat jadwal pemeliharaan secara
berkala dan dilaporkan
4. Sosialisasi petunjuk teknis atau instruksi kerja terkait penggunaan sarana dan
prasarana
5. Sosialisasi standar keselamatan dan keamanan sarana prasarana ke seluruh civitas.
H. INDIKATOR
1. Tingkat kepuasan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan terhadap layanan sarana
dan prasarana semakin tinggi > 80 %
2. Tingkat kecelakaan akibat kerja rendah < 2 % setiap tahunnya
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen Standar sarana prasrana
1. Pedoman keselamatan lingkungan kerja
2. Manual prosedur dan formulir mutu yang berkaitan dengan standar sarana prasarana
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
STANDAR PERENCANAAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kode/no SM-SAB-8.1
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
Revisi 3
96
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Permenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan tinggi
telah memberikan arahan tentang pentingnya peningkatan mutu yang berkelanjutan. Upaya
peningkatan mutu merupakan sebuah kegiatan yang melibatkan banyak unsur
kepemimpinan yang masingmasing tugas fungsi sendiri-sendiri, namun demikian dituntut
saling bekerja sama untuk menghasilkan multi output secara bersama sama. Di satu sisi
output dari satu unit bisa jadi merupakan input untuk unit yang lain yang harus dihasilkan
secara simultan; di sisi lain, beberapa unit bisa jadi memiliki peran masing masing di dalam
memberikan kontribusi untuk menghasilkan satu output. Berdasarkan kondisi di atas, maka
masing-masing unsur kepemimpinan dalam organisasi STIKes Aisyiyah Bandung
membutuhkan sebuah pedoman standar untuk masing-masing langkah dalam mengelola
masing-masing unit yang dipimpinannya.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan sarana dan prasarana
3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaaraan akademik
4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi
E. DEFINISI ISTILAH
1. Standar pengelolaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang
perencanaan, pelaksanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta
pelaporan kegiatan pembelajaran pada tingkat program studi.
2. Standar pengelolaan pembelajaran sebagaimana dimaksud harus mengacu pada
standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran,
standar dosen dan tenaga kependidikan, serta standar sarana dan prasarana
pembelajaran
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. STIKes aisyiyah bandung memilki kebijakan mengenai penyusunan kebijakan,
rencana strategis, dan operasional terkait dengan pembelajaran yang dapat diakses oleh
97
sivitas akademika dan pemangku kepentingan, serta dapat dijadikan pedoman bagi
program studi dalam melaksanakan program pembelajaran;
2. Pelaksanaan standar pengelolaan dilakukan oleh Unit Pengelola program studi dan
perguruan tinggi.
3. Pengelolaan tingkat program studi dilaksanakan atas dasar rencana kerja tahunan yang
merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan
yang meliputi masa 4 (empat) tahun
4. Pengelolaan STIKes, program studi harus dilaksanakan secara mandiri, efisien, efektif,
dan akuntabel.
5. Program studi membuat perencanaan program pembelajaran melalui penyuusnan Unit
pengelola program studi sebagaimana dimaksud wajib :
a. Melakukan penyusunan kurikulum dan rencana pembelajaran dalam setiap mata
kuliah mencakup :
1) Penyusunan dan penyempernaan kurikulum
2) Penyusunan rencana kerja program studi setiap semester
3) Penyusunan kalender akademik yang memuat jadwal perkuliahan, ujian
serta kegiatan ekstrakulikuler, wisuda
4) Pemetaan dosen yang mengampu mata kuliah di program studi
5) Penyusunan silabus dan RPS setiap mata kuliah
6) Penyusunan bahan ajar
7) Monitoring atau pemantauan proses pembelajaran
8) Evaluasi dan penyempurnaan pembelajaran
6. Menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan program studi dalam melaksanakan
program pembelajaran secara berkelanjutan dengan sasaran yang sesuai dengan visi
dan misi perguruan tinggi dan program studi.
7. Memiliki panduan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pengawasan, penjaminan
mutu, dan pengembangan kegiatan pembelajaran dan dosen
G. STRATEGI
1. Pimpinan STIkes menyelenggarakan koordinasi dengan pimpinan unit di bawahnya
secara berkala untuk menjamin bahwa semua kegiatan berjalan sesuai dengan standar
yang ditentukan.
2. Pimpinan STIkes menyelenggarakan pelatihan, penyegaran untuk menjaga
kesetiakawanan, kerjasama dan toleransi diantara para pimpinan fakultas, program
studi.
H. INDIKATOR
1. Tersedia dokumen penyelenggaraan akademik secara lengkap satu siklus dalam setiap
tahun akademik berjalan sebelum 2 minggu meliputi
a. Kalender akademik per semester
b. Tersusun SK mengajar
c. Tersusun RPS,
d. Tersusun daftar hadir dan agenda kegiatan mengajar
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen manual prosedur dan formulir mutu pen gelolan
bidang pendidikan
98
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
STANDAR PELAKSANAAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kode/no SM-SAB-8.2
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
Revisi 3
99
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai
islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan
nilai-nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Permenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan tinggi
telah memberikan arahan tentang pentingnya peningkatan mutu yang berkelanjutan. Upaya
peningkatan mutu merupakan sebuah kegiatan yang melibatkan banyak unsur
kepemimpinan yang masingmasing tugas fungsi sendiri-sendiri, namun demikian dituntut
saling bekerja sama untuk menghasilkan multi output secara bersama sama. Di satu sisi
output dari satu unit bisa jadi merupakan input untuk unit yang lain yang harus dihasilkan
secara simultan; di sisi lain, beberapa unit bisa jadi memiliki peran masing masing di dalam
memberikan kontribusi untuk menghasilkan satu output. Berdasarkan kondisi di atas, maka
masing-masing unsur kepemimpinan dalam organisasi STIKes Aisyiyah Bandung
membutuhkan sebuah pedoman standar untuk masing-masing langkah dalam mengelola
masing-masing unit yang dipimpinannya.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan sarana dan prasarana
3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaaraan akademik
4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi
E. DEFINISI ISTILAH
1. Standar pengelolaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang perencanaan,
pelaksanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan
kegiatan pembelajaran pada tingkat program studi.
2. Standar pengelolaan pembelajaran sebagaimana dimaksud harus mengacu pada
standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran,
standar dosen dan tenaga kependidikan, serta standar sarana dan prasarana
pembelajaran
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Pelaksanaan standar pengelolaan dilakukan oleh Unit Pengelola program studi dan
perguruan tinggi.
100
2. Seluruh program studi menyelenggarakan pembelajaran sesuai dengan jenis dan
program pendidikan yang selaras dengan capaian pembelajaran lulusan; dengan cara:
1) Setiap program studi melakukan proses pembelajaran dengan Sistem Kredit
Semester.
2) Setiap semester minimal 16 minggu termasuk UTS dan UAS
3) Proses pembelajaran terdiri atas perkuliahan tatap muka, atau seminar, atau
praktikum atau praktek
3. Menyelenggarakan program pembelajaran sesuai standar isi, standar proses, standar
penilaian yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai capaian pembelajaran lulusan.
4. Melakukan kegiatan sistemik yang menciptakan suasana akademik dan budaya mutu
yang baik seperti
1) Proses pembelajaran menggunakan berbagai sumber belajar berbasis
teknologi informasi
2) Proses pembelajaran menggunakan pendekatan Student centre Learning
(SCL) atau sejenisnya.
3) Melakukan seminar, simposium, bedah buku, lokakarya, penelitian bersama
dan studi lapangan minimal 1 kali setiap semester.
4) Mengundang pakar dari luar perguruan tinggi untuk berbagai kegiatan
ilmiah, minimal 4 kali setiap tahun
5) Memiliki kebijakan tentang otonomi keilmuan kebebasan akademik, dan
mimbar akademik
6) Memiliki kebijakan tentang pembimbingan akademik dengan komponen
tujuan Pembimbingan, pelaksanaan pembimbingan , Materi pembimbingan,
Kesulitan dan solusinya serta Manfaat pembimbingan
7) Memiliki panduan pelaksanaan penelitian dan penyusunan karya
tulis/skripsi/tesis/
G. STRATEGI
1. Pimpinan STIkes menyelenggarakan koordinasi dengan pimpinan unit di bawahnya
secara berkala untuk menjamin bahwa semua kegiatan berjalan sesuai dengan standar
yang ditentukan.
2. Pimpinan STIkes menyelenggarakan pelatihan, penyegaran untuk menjaga
kesetiakawanan, kerjasama dan toleransi diantara para pimpinan fakultas, program
studi.
3. Peningkatan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan yang menunjang pelayanan
pendidikan bermutu.
H. INDIKATOR
1. Hasil monev proses pembelajaran program studi bernilai baik > 80 %
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen manual prosedur dan formulir mutu pengelolaan
pembelajaran seperti pedoman akademik, pedoman kurikulum , spesifikasi program studi.
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
101
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
STANDAR PEMANTAUAN DAN
EVALUASI KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Kode/no SM-SAB-8.3
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
Revisi 3
102
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Permenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan tinggi
telah memberikan arahan tentang pentingnya peningkatan mutu yang berkelanjutan. Upaya
peningkatan mutu merupakan sebuah kegiatan yang melibatkan banyak unsur
kepemimpinan yang masingmasing tugas fungsi sendiri-sendiri, namun demikian dituntut
saling bekerja sama untuk menghasilkan multi output secara bersama sama. Di satu sisi
output dari satu unit bisa jadi merupakan input untuk unit yang lain yang harus dihasilkan
secara simultan; di sisi lain, beberapa unit bisa jadi memiliki peran masing masing di dalam
memberikan kontribusi untuk menghasilkan satu output. Berdasarkan kondisi di atas, maka
masing-masing unsur kepemimpinan dalam organisasi STIKes Aisyiyah Bandung
membutuhkan sebuah pedoman standar untuk masing-masing langkah dalam mengelola
masing-masing unit yang dipimpinannya.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan sarana dan prasarana
3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaaraan akademik
4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi
5. Kepala badan penjaminan mutu
6. Gugus kendali mutu program studi
E. DEFINISI ISTILAH
1. Standar pengelolaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang
perencanaan, pelaksanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta
pelaporan kegiatan pembelajaran pada tingkat program studi.
2. Standar pengelolaan pembelajaran sebagaimana dimaksud harus mengacu pada
standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran,
standar dosen dan tenaga kependidikan, serta standar sarana dan prasarana
pembelajaran
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
103
1. Program studi melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi secara periodik dalam
rangka menjaga dan meningkatkan mutu proses pembelajaran dengan cara :
1) Melaksanakan rapat program studi minimal satu kali setiap pertengahan
semester.
2) Melakukan survei kepuasan mahasiswa setiap semester.
3) Memantau laporan berita acara perkuliahan setiap akhir pekan meliputi
kehadiran dosen, kehadiran mahasiswa, kesesuaian waktu dan kesesuaian
materi.
4) Melakukan survey kinerja dosen setiap semester
2. Program studi Melaporkan hasil program pembelajaran secara periodic sebagai
sumber data dan informasi dalam pengambilan keputusan perbaikan dan
pengembangan mutu pembelajaran.
3. Menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan program studi dalam melaksanakan
program pembelajaran secara berkelanjutan dengan sasaran yang sesuai dengan visi
dan misi perguruan tinggi
4. Kegiatan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan program studi dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan system MCS. Yaitu :
a. Monitoring : mengamati langsung aktivitas pembelajaran
b. Controlling : memeriksa dokumen pembelajaran oleh gugus kendali mutu
c. Surveilance : evaluasi ke lapangan oleh badan penjaminan mutu
G. STRATEGI
1. Pimpinan STIkes menyelenggarakan koordinasi dengan pimpinan unit di bawahnya
secara berkala untuk menjamin bahwa semua kegiatan berjalan sesuai dengan standar
yang ditentukan.
2. Pimpinan STIkes menyelenggarakan pelatihan, penyegaran untuk menjaga
kesetiakawanan, kerjasama dan toleransi diantara para pimpinan fakultas, program
studi.
3. Kegiatan monev yang terjadwal dan berkelnajutan.
H. INDIKATOR
1. Tersusun laporan monev prodi setiap satu tahun akademik
2. Hasil monev prodi bernilai baik > 80 % setiap tahunnya
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen manual prosedur dan formulir mutu pen gelolan
bidang pendidikan
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
STANDAR PENGENDALIAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kode/no SM-SAB-8.4
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
Revisi 3
104
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Permenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan tinggi
telah memberikan arahan tentang pentingnya peningkatan mutu yang berkelanjutan. Upaya
peningkatan mutu merupakan sebuah kegiatan yang melibatkan banyak unsur
kepemimpinan yang masingmasing tugas fungsi sendiri-sendiri, namun demikian dituntut
saling bekerja sama untuk menghasilkan multi output secara bersama sama. Di satu sisi
output dari satu unit bisa jadi merupakan input untuk unit yang lain yang harus dihasilkan
secara simultan; di sisi lain, beberapa unit bisa jadi memiliki peran masing masing di dalam
memberikan kontribusi untuk menghasilkan satu output. Berdasarkan kondisi di atas, maka
masing-masing unsur kepemimpinan dalam organisasi STIKes Aisyiyah Bandung
membutuhkan sebuah pedoman standar untuk masing-masing langkah dalam mengelola
masing-masing unit yang dipimpinannya.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan sarana dan prasarana
3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaaraan akademik
4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi
5. Kepala badan Penjaminan mutu sebagai pimpinan penyelenggraan spmi
E. DEFINISI ISTILAH
1. Standar pengelolaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang perencanaan,
pelaksanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan
kegiatan pembelajaran pada tingkat program studi.
2. Standar pengelolaan pembelajaran sebagaimana dimaksud harus mengacu pada
standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran,
standar dosen dan tenaga kependidikan, serta standar sarana dan prasarana
pembelajaran
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Kegiatan pengendalian dilakukan berupa perbaikan tindakan koreksi terhadap hasil
pemantauan dan evaluasi agar tetap sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
105
2. Kegiatan pengendalian pembelajaran dilaksanakan melalui kegiatan audit mtu internal
program studi bidang pendidikan dan pengajaran yang diselenggarakan oleh Badan
penjaminan mutu
3. Hasil audit mutu internal dijadikan pengukuran pencapaian standar nasional pendidikan
tinggi di tingkat program studi yang akan menjadi rekomendasi terhadap persiapan audit
eksternal program studi di bidang pendidikan dan pengajaran.
4. Hasil laporan audit mutu internal disampaikan ole badan penjaminan mutu kepada
program studi sebagai dasar perbaikan dan Program studi harus menyampaikan laporan
kinerja program studi dalam menyelenggarakan program pembelajaran paling sedikit
melalui pangkalan data pendidikan tinggi, pengguna lululusan dan masyarakat.
G. STRATEGI
1. Pengelolaan program studi berupaya memenuhi standar nasional pendidikan tinggi yang
telah ditetapkan.
2. Melakukan continuous improvement di bidang penddidikan dan pengajaran.
H. INDIKATOR
1. Akreditasi program studi minimal B > 90 %
2. Hasil audit mutu internal program studi yang bernilai baik
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen manual prosedur dan formulir mutu pengelolan
bidang pendidikan
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
STANDAR PELAPORAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Kode/no SM-SAB-8.5
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
Revisi 3
106
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Permenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan tinggi
telah memberikan arahan tentang pentingnya peningkatan mutu yang berkelanjutan. Upaya
peningkatan mutu merupakan sebuah kegiatan yang melibatkan banyak unsur
kepemimpinan yang masingmasing tugas fungsi sendiri-sendiri, namun demikian dituntut
saling bekerja sama untuk menghasilkan multi output secara bersama sama. Di satu sisi
output dari satu unit bisa jadi merupakan input untuk unit yang lain yang harus dihasilkan
secara simultan; di sisi lain, beberapa unit bisa jadi memiliki peran masing masing di dalam
memberikan kontribusi untuk menghasilkan satu output. Berdasarkan kondisi di atas, maka
masing-masing unsur kepemimpinan dalam organisasi STIKes Aisyiyah Bandung
membutuhkan sebuah pedoman standar untuk masing-masing langkah dalam mengelola
masing-masing unit yang dipimpinannya.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan sarana dan prasarana
3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaaraan akademik
4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi
5. Kepala bagian akademik
E. DEFINISI ISTILAH
1. Standar pengelolaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang perencanaan,
pelaksanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan
kegiatan pembelajaran pada tingkat program studi.
2. Standar pengelolaan pembelajaran sebagaimana dimaksud harus mengacu pada
standar kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran,
standar dosen dan tenaga kependidikan, serta standar sarana dan prasarana
pembelajaran
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
107
1. Menyampaikan laporan kinerja program studi dalam menyelenggarakan program
pembelajaran paling sedikit melalui pangkalan data pendidikan tinggi, pimpinan pusat
Aisyiyah, stake holder pengguna lulusan dan masyarakat.
2. Laporan kinerja pelaporan program studi harus memuat pelaporan unsur unsur
tridharma perguruan tinggi yang selaras dengan pencapaian standar nasional
pendidikan tinggi.
3. Badan/unit/ bagian yang berperan sebagai penunjang kegiatan tridharma program studi
harus memberikan informasi adekuat terhadap program studi terkait pelaporan
kegiatan tri dharma program studi yang telah dilaksanakan.
4. Program studi harus menyampaikan laporan kinerja dosen dan tenaga kependidikan
program studi ke tingkat STIkes .
G. STRATEGI
1. Pimpinan STIkes menyelenggarakan koordinasi dengan pimpinan unit di bawahnya
secara berkala untuk menjamin bahwa semua kegiatan berjalan sesuai dengan standar
yang ditentukan.
H. INDIKATOR
1. Tersusun laporan tahunan program studi maksimal 1 bulan setelah tahun akademik
berakhir.
2. Tersusun data laporan pangkalan data perguruan tinggi yang tepat waktu dan akurat
setiap tahunnya
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen manual prosedur dan formulir mutu pen gelolan
bidang pendidikan
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Kode/no SM-SAB-8.6
108
STANDAR PENGEMBANGAN
SUASANA AKADEMIK Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Permenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan tinggi
telah memberikan arahan tentang pentingnya peningkatan mutu yang berkelanjutan. Upaya
peningkatan mutu merupakan sebuah kegiatan yang melibatkan banyak unsur
kepemimpinan yang masingmasing tugas fungsi sendiri-sendiri, namun demikian dituntut
saling bekerja sama untuk menghasilkan multi output secara bersama sama. Di satu sisi
output dari satu unit bisa jadi merupakan input untuk unit yang lain yang harus dihasilkan
secara simultan; di sisi lain, beberapa unit bisa jadi memiliki peran masing masing di dalam
memberikan kontribusi untuk menghasilkan satu output. Berdasarkan kondisi di atas, maka
masing-masing unsur kepemimpinan dalam organisasi STIKes Aisyiyah Bandung
membutuhkan sebuah pedoman standar untuk masing-masing langkah dalam mengelola
masing-masing unit yang dipimpinannya.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan sarana dan prasarana
3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaaraan akademik
4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi
5. Kepala Badan Penelitian
E. DEFINISI ISTILAH
Kebebasan akademik merupakan kebebasan Sivitas Akademika dalam Pendidikan Tinggi
untuk mendalami dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi secara
bertanggung jawab melalui pelaksanaan Tridharma.
Kebebasan mimbar akademik merupakan wewenang profesor dan/atau Dosen yang
memiliki otoritas dan wibawa ilmiah untuk menyatakan secara terbuka dan bertanggung
jawab mengenai sesuatu yang berkenaan dengan rumpun ilmu dan cabang ilmunya.
109
Otonomi keilmuan adalah otonomi Sivitas Akademika pada suatu cabang Ilmu
Pengetahuan dan/atau Teknologi dalam menemukan, mengembangkan, mengungkapkan,
dan/atau mempertahankan kebenaran ilmiah menurut kaidah, metode keilmuan, dan
budaya akademik.
Budaya akademik seluruh sistem nilai, gagasan, norma, tindakan, dan karya yang
bersumber dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sesuai dengan asas Pendidikan Tinggi.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Seluruh civitas akademik mempunyai kewajiban untuk mengembangkan kompetensi
dan kepakarannya melalui Otonomi keilmuan, kebebasan mimbar akademik dan
kebebasan akademik.
2. Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dapat dilakukan oleh Sivitas
Akademika melalui pembelajaran dan/atau penelitian ilmiah dengan menjunjung
tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban dan
kesejahteraan umat manusia.
3. Implementasi pengembangan otonomi keilmuan harus selaras dengan pedoman
otonomi keilmuan, kebebasan akademik dan mimbar akademik; kode etik akademik
serta peraturan peraturan yang berlaku di lingkungan STIKes Aisyiyah Bandung.
4. Beberapa kegiatan sistemik untuk menunjang pengembangan suasana akademik
otonomi keilmuan berupa mengikutsertakan dosen dan tendik dalam pengembangan
kompetensi yang sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi.
5. Hasil pengembangan otonomi keilmuan harus dipublikasikan kepada masyarakat
dalam bentuk publikasi hasil penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat dan
kepakaran nara sumber.
6. STIkes Aisyiyah Bandung harus mendukung pengembangan suasana akademik
melalui kegiatan sistemik berupa:
a) Melakukan seminar, simposium, bedah buku, lokakarya, penelitian bersama dan
studi lapangan minimal 1 kali setiap semester.
b) Mengundang pakar dari luar perguruan tinggi untuk berbagai kegiatan ilmiah,
minimal 4 kali setiap tahun.
c) Kegiatan bimbingan akademik antara mahasiswa dengan dosen pembimbing
akademik
d) Kegiatan bimbingan tugas akhir
7. Kegiatan pengembangan suasana akademik harus dilakukan secara kondusif tanpa
membedakan ras, suku, budaya , agama, golongan ekonomi maupun aliran politik.
8. Kegiatan pengembangan suasana akademik meliputi kegiatan anatara dosen dan
mahasiswa, dosen dengan dosen, seluruh civitas.
9. Kegiatan pengembangan suasana akademik dapat dilakukan di luar perkuliahan
berupan kegiatan ekstrakulikuler dalam kegiatan kemahasiswaan seperti wisuda, dies
natalis, dan kegiatan perlombaan mahasiswa maupun studi banding.
G. STRATEGI
1. Sosialisasi kebijakan dan peraturan tentang otonomi keilmuan kebebasan akademik,
dan mimbar akademik.
H. INDIKATOR
1. Jumlah dosen sebagai nara sumber tingkat nasional 10 %
2. Tersusun karya karya ilmiah dosen yang memiliki hAKI > 30 %
3. Tersusun laporan kegiatan suasana akademik setiap tahunnya
110
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen manual prosedur pedoman akademik, pedoman
penelitian dan pedoman pengabdian masyarakat.
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
STANDAR BIMBINGAN AKADEMIK
Kode/no SM-SAB-8.7
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
111
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Permenristekdikti No 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan tinggi
telah memberikan arahan tentang pentingnya peningkatan mutu yang berkelanjutan. Upaya
peningkatan mutu merupakan sebuah kegiatan yang melibatkan banyak unsur
kepemimpinan yang masingmasing tugas fungsi sendiri-sendiri, namun demikian dituntut
saling bekerja sama untuk menghasilkan multi output secara bersama sama. Di satu sisi
output dari satu unit bisa jadi merupakan input untuk unit yang lain yang harus dihasilkan
secara simultan; di sisi lain, beberapa unit bisa jadi memiliki peran masing masing di dalam
memberikan kontribusi untuk menghasilkan satu output. Berdasarkan kondisi di atas, maka
masing-masing unsur kepemimpinan dalam organisasi STIKes Aisyiyah Bandung
membutuhkan sebuah pedoman standar untuk masing-masing langkah dalam mengelola
masing-masing unit yang dipimpinannya. Bimbingan akademik sangat berperan dalam
mempertahakan mutu lulusan.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan sarana dan prasarana
3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaaraan akademik
4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi
5. Kepala bagian akademik
E. DEFINISI ISTILAH
-
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Kegiatan bimbingan akademik harus mengacu pada pedoman bimbingan akademik
yang telah ditetapkan di lingkungan stikes aisyiyah bandung.
2. Pedoman bimbingan akademik mnimal berisi tujuan pembimbingan, pelaksanaan
bimbingan, materi pembimbingan, kesulitan dan solusinya serta manfaat bimbingan.
3. Rasio jumlah pembimbing akademik dengan mahasiswa adalah 1 : 12
4. Prasyarat pembimbing akademik adalah dosen tetap STikes Aisyiyah Bandung.
112
5. Tugas pembimbing akademik adalah memberikan mahasiswa bimbingan dan arahan
dalam pencapaian prestasi akademik maupun non akademik selama menjalani
perkuliahan.
6. Pembimbing akademik berwenang untuk melakukan rujukan konseling terhadap
Mahasiswa yang dibimbingnya kepada tim konseling bagian kemahasiswaan STIKes
Aisyiyah BANDUNG
G. STRATEGI
Peningkatan kompetensi dosen dalam konseling mahasiswa
H. INDIKATOR
1. Rata rata pertemun dosen dan mahasiswa > 4 x/semester
2. Angka dropout mahasiswa < 5 %
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen manual prosedur dan formulir mutu pengelolaan
pembelajaran seperti pedoman akademik, pedoman kurikulum , spesifikasi program studi.
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Kode/no SM-SAB-9.1
113
STANDAR RENCANA ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Dalam penyelenggaraan kegiatan di perguruan tinggi, unsur pembiayaan salah satu
unsur utama demi kelancaran dan keberhasilan penyelenggaraan seluruh kegiatan yang
dilakukan oleh perguruan tinggi tersebut. Pembiayaan pada perguruan tinggi tidak hanya
diperuntukkan bagi kegiatan pendidikan saja, melainkan juga untuk kegiatan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat, serta untuk menunjang kegiatan mahasiswa
kesejahteraan dosen, dan tenaga kependidikan. Agar seluruh penyelenggaraan kegiatan
suatu perguruan tinggi dapat berjalan dengan baik pembiayaan. Permenristek dikti No 44
tahun 2015 menyatakan bahwa substansi standar pembiayaan pada setiap perguruan tinggi
setidaknya mengatur atau menetapkan pembiayaan pendidikan yang terdiri atas biaya
investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka
STIKes Aisyiyah Bandung melalui Badan Penjaminan Mutu menetapkan standar
pembiayaan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan STIKes, ketua
program studi, dan ketua lembaga atau unit-unit lainnya yang bertanggung jawab dalam
perannya sebagai pengguna anggaran (PA) atau kuasa pengguna anggaran (KPA).
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan sarana dan prasarana
3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaaraan akademik
4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi
E. DEFINISI ISTILAH
1. Standar pembiayaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang komponen
dan besaran biaya investasi dan biaya operasianal yang disusun dalam rangka
pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
2. Biaya investasi meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, biaya pengembangan sumberdaya manusia dan modal kerja tetap.
3. Biaya operasional meliputi: (a) gaji dosen dan tenaga kependidikan serta segala
tunjangan yang melekat pada gaji; (b) bahan atau peralatan habis pakai; dan (c) biaya
operasional pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak,
asuransi, dan lain sebagainya.
114
4. Standar satuan biaya operasional Pendidikan Tinggi meliputi biaya pendidikan
yang harus dikeluarkan oleh peserta didik/mahasiswa per tahun untuk bisa mengikuti
proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Standar satuan biaya operasional pendidikan di SAB ditetapkan secara periodic oleh
Pimpinan mempertimbangkan :
1) Jenis program studi
2) Tingkat akreditasi perguruan tinggi dan program studi
3) Kecenderungan peminatan atas program studi
4) Indeks kemahalan wilayah
5) Visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi dan SAB
2. Standar satuan Rencana anggaran pendapatan dan Belanja (RAPB) disusun dengan
mengikutsertakan berbagai komponen di perguruan Tinggi.
3. Setiap Unit kerja membuat usulan Rancangan Anggaran Belanja.
4. Standar satuan biaya operasional per mahasiswa per tahun minimal
a. Program diploma 15 juta /mahasiswa/ tahun
b. Program sarjana 18 juta/mahasiswa/tahun
c. Program profesi disesuaikan dengan ketentuan dari asosiasi program profesi
5. STIKes Aisyiyah Bandung harus mempunyai prosedur dalam penyusunan anggaran
yang memperhatikan masukan dari tingkat program studi badan sehingga
memungkinkan adanya subsidi silang dalam pengembangan program studi di
lingkungan SAB
6. Penyusunan RAPB harus mengikutsertakan berbagai komponen di perguruan tinggi.
7. Penyusunan RAPB dapat melibatkan tim pakar dari dalam atau dari luar STIKes
‘Aisyiyah Bandung.
8. Senat akademik memberikan pertimbangan terhadap RAPB yang telah disusun oleh
pimpinan STIKes.
9. RAPB disahkan oleh Majelis Diklitbang PP Aisyiyah melalui persetujuan BPH STIKes
‘Aisyiyah.
10. Untuk menjamin kebijakan pengelolaan keuangan agar berjalan sesuai dengan yang
direncanakan, maka Ketua STIkes harus membentuk badan pengawas internal bidang
keuangan atau disebut dengan Satuan Pengawas Internal (SPI).
11. Sumber dan jumlah dana yang dikelola oleh STIKes Aisyiyah Bandung harus
disosialisasikan kepada sivitas akademika SAB untuk menjamin adanya pengelolaan
dana yang akuntabel.
12. Penentuan alokasi anggaran untuk masing-masing unit kerja harus mengacu pada
program-program yang telah ditentukan pada Rapat Kerja Tahunan (RAKERTA)
STIKes Aisyiyah Bandung.
G. STRATEGI
1. Pimpinan STIkes Aisyiyah Bandung menyelenggarakan koordinasi yang baik dengan
seluruh fakultas, lembaga dan unit-unit yang ada dalam hal perencanaan, pengelolaan
dan pertanggung jawaban seluruh penerimaan dan pengeluaran dana yang ada. 2. Pimpinan STIKes Aisyiyah Bandung melalui satuan pengawas internal (SPI) secara
periodik dan berkelanjutan melakukan fungsi pengawasan dan audit internal
keuangan.
3. Dalam rangka pemenuhan standar pembiayaan, diperlukan langkah efisiensi
pengeluaran dan optimalisasi penerimaan.
115
H. INDIKATOR
1. Tersusun rencana anggaran maksimal 1 bulan sebelum tahun akademik berjalan.
2. Tersusun laporan penyusunan rencana angagran belanja dan penetapan biaya
pendidikan.
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen manual prosedur dan formulir mutu pengelolaan
bidang pendidikan.
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
STANDAR PENCAIRAN ANGGARAN Kode/no SM-SAB-9.2
116
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Dalam penyelenggaraan kegiatan di perguruan tinggi, unsur pembiayaan salah satu
unsur utama demi kelancaran dan keberhasilan penyelenggaraan seluruh kegiatan yang
dilakukan oleh perguruan tinggi tersebut. Pembiayaan pada perguruan tinggi tidak hanya
diperuntukkan bagi kegiatan pendidikan saja, melainkan juga untuk kegiatan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat, serta untuk menunjang kegiatan mahasiswa
kesejahteraan dosen, dan tenaga kependidikan. Agar seluruh penyelenggaraan kegiatan
suatu perguruan tinggi dapat berjalan dengan baik pembiayaan. Permenristek dikti No 44
tahun 2015 menyatakan bahwa substansi standar pembiayaan pada setiap perguruan tinggi
setidaknya mengatur atau menetapkan pembiayaan pendidikan yang terdiri atas biaya
investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka
STIKes Aisyiyah Bandung melalui Badan Penjaminan Mutu menetapkan standar
pembiayaan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan STIKes, ketua
program studi, dan ketua lembaga atau unit-unit lainnya yang bertanggung jawab dalam
perannya sebagai pengguna anggaran (PA) atau kuasa pengguna anggaran (KPA).
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan sarana dan prasarana
3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaaraan akademik
4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi
E. DEFINISI ISTILAH
1. Standar pembiayaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang komponen
dan besaran biaya investasi dan biaya operasianal yang disusun dalam rangka
pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
2. Biaya investasi meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, biaya pengembangan
sumberdaya manusia dan modal kerja tetap.
3. Biaya operasional meliputi: (a) gaji dosen dan tenaga kependidikan serta segala
tunjangan yang melekat pada gaji; (b) bahan atau peralatan habis pakai; dan (c) biaya
operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan
sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain
sebagainya.
117
4. Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik
untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Ketua STIKes Aisyiyah Bandung, Wakil Ketua, Ketua program studi, ketua lembaga
atau unit-unit lainnya sebagai pejabat pengguna anggaran atau pejabat kuasa pengguna
anggaran dalam kebijakan pengelolaan keuangan harus berdasarkan karakteristik:
partisipatif, taat hukum, transparan, efisien dan efektif, dan akuntabel.
2. Ketua Stikes Aisyiyah Bandung, ketua program studi, ketua lembaga atau unit-unit
lainnya dalam proses pengelolaan keuangan harus berdasarkan pada: Rencana Strategik
(Renstra), Rencana Operasional (Renop), Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan
(RKAT), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Bisnis Anggaran (RBA).
3. STIKes Aisyiyah Bandung harus mempunyai prosedur pencairan anggaran yang
mampu mendukung kelancaran pelaksanaan setiap kegiatan yang telah direncanakan
secara baik dan berkualitas.
4. Proses pencairan anggaran yang diperlukan mendesak dan keluar dari rancangan
anggaran pendapatan dan belanja yang telah disahkan harus memperoleh persetujuan
atasan satu tingkat diatas pejabat penguna anggaran.
G. STRATEGI
1. Pimpinan STIkes Aisyiyah Bandung menyelenggarakan koordinasi yang baik dengan
seluruh fakultas, lembaga dan unit-unit yang ada dalam hal perencanaan, pengelolaan
dan pertanggung jawaban seluruh penerimaan dan pengeluaran dana yang ada. .
2. Pimpinan STIKes Aisyiyah Bandung melalui satuan pengawas internal (SPI) secara
periodik dan berkelanjutan melakukan fungsi pengawasan dan audit internal keuangan.
3. Dalam rangka pemenuhan standar pembiayaan, diperlukan langkah efisiensi
pengeluaran dan optimalisasi penerimaan.
H. INDIKATOR
1. Tercapainya kesesuaian antara rencana anggaran dan realisasi anggaran kegiatan
tahunan secara efektif dan efisien.
2. Terpenuhinya standar mutu yang lain dari aspek pembiayaannya.
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen manual prosedur dan formulir mutu pengelolaan
bidang pendidikan.
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
STANDAR SISTEM PEMBIAYAAN
Kode/no SM-SAB-9.3
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
Revisi 3
118
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Dalam penyelenggaraan kegiatan di perguruan tinggi, unsur pembiayaan salah satu
unsur utama demi kelancaran dan keberhasilan penyelenggaraan seluruh kegiatan yang
dilakukan oleh perguruan tinggi tersebut. Pembiayaan pada perguruan tinggi tidak hanya
diperuntukkan bagi kegiatan pendidikan saja, melainkan juga untuk kegiatan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat, serta untuk menunjang kegiatan mahasiswa
kesejahteraan dosen, dan tenaga kependidikan. Agar seluruh penyelenggaraan kegiatan
suatu perguruan tinggi dapat berjalan dengan baik pembiayaan. Permenristek dikti No 44
tahun 2015 menyatakan bahwa substansi standar pembiayaan pada setiap perguruan tinggi
setidaknya mengatur atau menetapkan pembiayaan pendidikan yang terdiri atas biaya
investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka
STIKes Aisyiyah Bandung melalui Badan Penjaminan Mutu menetapkan standar
pembiayaan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan STIKes, ketua
program studi, dan ketua lembaga atau unit-unit lainnya yang bertanggung jawab dalam
perannya sebagai pengguna anggaran (PA) atau kuasa pengguna anggaran (KPA).
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaraan sarana dan prasarana
3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelengaaraan akademik
4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran akademik program studi
E. DEFINISI ISTILAH
1. Standar pembiayaan pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang komponen
dan besaran biaya investasi dan biaya operasianal yang disusun dalam rangka
pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
2. Standar satuan biaya operasional pendidikan merupakan biaya yang harus
dikeluarkan oleh mahasiswa per tahun meliputi biaya pendidikan yang harus
dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur
dan berkelanjutan.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Ketua STIKes Aisyiyah Bandung, Wakil Ketua, Ketua program studi, ketua lembaga
atau unit-unit lainnya sebagai pejabat pengguna anggaran atau pejabat kuasa pengguna
119
anggaran dalam kebijakan pengelolaan keuangan harus berdasarkan karakteristik:
partisipatif, taat hukum, transparan, efisien dan efektif, dan akuntabel.
2. Untuk menjamin kebijakan pengelolaan keuangan agar berjalan sesuai dengan yang
direncanakan, maka Ketua STIkes harus membentuk badan pengawas internal bidang
keuangan atau disebut dengan Satuan Pengawas Internal (SPI).
3. Ketua Stikes Aisyiyah Bandung, ketua program studi, ketua lembaga atau unit-unit
lainnya dalam proses pengelolaan keuangan harus berdasarkan pada: Rencana Strategik
(Renstra), Rencana Operasional (Renop), Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan
(RKAT), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Bisnis Anggaran (RBA).
4. Sumber dan jumlah dana yang dikelola oleh STIKes Aisyiyah Bandung harus
disosialisasikan kepada sivitas akademika SAB untuk menjamin adanya pengelolaan
dana yang akuntabel
5. Penentuan alokasi anggaran untuk masing-masing unit kerja harus mengacu pada
program-program yang telah ditentukan pada Rapat Kerja Tahunan (RAKERTA)
STIKes Aisyiyah Bandung.
6. Biaya investasi meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, biaya pengembangan
sumberdaya manusia.
7. Biaya operasional meliputi:
(a) Honorarium dosen dan tenaga kependidikan serta tunjangan yang melekat pada
gaji.
(b) Pengadaan dosen tamu
(c) biaya operasional pembelajaran
(d) biaya bahan praktikum dan kuliah
(e) biaya bahan pustaka.
(f) biaya manajemen meliputi
a. penjaminan mutu
b. satuan pengawas internal
(g) pengembangan teknologi dan komunikasi dalam pembelajaran
(h) pelaksanaan kegiatan kemahasismawaan
(i) pelaksanaan kegiatan penunjang tri dharma perguruan tinggi
(j) Biaya operasional pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak,
asuransi.
8. Alokasi Komponen pembiayaan lain di luar biaya pendidikn antara lain :
a. Hibah
b. Jasa layanan pofesi
c. Dana lestari dari alumni dan filatropis
d. Kerjasama kelembagaan pemerintah dan swasta
e. Usaha-usaha lain yang legal dan halal
9. STIKes Aisyiyah Bandung harus menetapkan alokasi biaya investasi sebesar > 10 %
dari total anggaran tahunan.
10. STIKes Aisyiyah Bandung harus menetapkan alokasi biaya operasional < 70 % dari
total anggaran tahunan.
G. STRATEGI
1. Pimpinan STIkes Aisyiyah Bandung menyelenggarakan koordinasi yang baik dengan
seluruh prodi, lembaga dan unit-unit yang ada dalam hal perencanaan, pengelolaan dan
pertanggung jawaban seluruh penerimaan dan pengeluaran dana yang ada.
120
2. Pimpinan STIKes Aisyiyah Bandung melalui satuan pengawas internal (SPI) secara
periodik dan berkelanjutan melakukan fungsi pengawasan dan audit internal keuangan.
3. Dalam rangka pemenuhan standar pembiayaan, diperlukan langkah efisiensi
pengeluaran dan optimalisasi penerimaan
H. INDIKATOR
1. Tercapainya kesesuaian antara rencana anggaran dan realisasi anggaran kegiatan
tahunan secara efektif dan efisien ≥ 90 %
2. Terpenuhinya rata rata Dana operasional dai mahasiswa (DOM) ≥ 20 juta
3. Sumber pendanaan besumber dari mahasiswa < 75 %
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen manual prosedur dan formulir mutu pengelolaan
bidang pendidikan.
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
121
STANDAR HASIL PENELITIAN:
ARAH PENELITIAN
Kode/no SM-SAB-10.1
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Sebagaimana tercantum dalam misi STIKes Aisyiyah Bandung yang memiliki
keunggulan dalam bidang penelitian, pengabdian masyarakat, pengembangan ilmu,
teknologi, enterpreunership, dalam memperkaya kebudayaan, dan memajukan peradaban,
maka Badan Penelitian dan Pengabdian masyarakat Pengembangan Keilmuan (BP2MPK)
dibentuk untuk mengelola, mengkoordinasikan, menfasilitasi, menyediakan, pendanaan
serta sarana prasarana yang memadai untuk mendukung kegiatan penelitian. Untuk
mengetahui peningkatan kualitas maupun kuantitas penelitian diperlukan adanya standar
tertentu sebagai patokan atau pijakan evaluasi maupun pengembangan lebih lanjut. Dengan
pertimbangan hal-hal tersebut maka STIKes Aisyiyah Bandung melalui BP2MPK
menetapkan standar penelitian yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan
STIKes Aisyiyah Bandung, ketua program studi, dan dosen serta mahasiswa yang
semuanya bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua STIkes sebagai pimpinan perguruan tinggi
2. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan penelitian dosen
3. Ketua program studi penanggung jawab standar penelitian mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistimatis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan
pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau
hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Hasil penelitian diarahkan dalam rangka :
a. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
b. Peningkatan kesejahteraan masyarakat
c. Peningkatan iman dan taqwa
122
2. Hasil penelitian merupakan produk yang memiliki ciri :
a. Memenuhi kaidah ilmiah dan metode ilmiah
b. Sistematis
c. Sesuai otonomi keilmuan dan budaya akademik
3. Hasil penelitian sejalan dengan capaian pembelajaran yang dirumuskan oleh program
studi.
4. Hasil penelitian harus sejalan dengan visi misi tujuan dan sasasan lembaga dan
program studi yang tertuang dalam road map penelitian SAB.
5. SAB mengarahkan hasil penelitian yang memberikan dampak terhadap persyarikatan
muhammadiyah seperti:
a. Hasil Riset tentang pemberda Tersedia hasil-hasil riset tentang Pemberdayaan
dan Pengembangan Cabang dan Ranting.
b. hasil-hasil riset tentang Pengembangan Persyarikatan Muhammadiyah.
c. Hasil-hasil riset tentang Pengembangan Organisasi Otonom.
d. Hasil-hasil Riset tentang Pengembangan Amal Usaha Muhammadiyah.
e. hasil-hasil Riset tentang pengembangan pendidikan dan pengajaran AIKA.
f. hasil-hasil riset tentang pengembangan Kampus Islami.
G. STRATEGI
1. Standar ini harus dilengkapi dengan Peraturan Peraturan yang mendukung.
2. Manual Prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan penelitian
H. INDIKATOR
1. Penelitian yang sejalan dengan bidang pengembangan keunggulan insitusi dan
program studi > 15 %.
2. Tersedia kuota anggaran Penelitian sebesar 15 % dari total anggaran PTM untuk riset
persyarikatan, ortom, AUM dan AIKA.
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen penyusunan proposal, dan pedoman publikasi karya
ilmiah
J. REFERENSI
1. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
3. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
123
STANDAR PUBLIKASI PENELITIAN
Kode/no SM-SAB-10.2
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Sebagaimana tercantum dalam misi STIKes Aisyiyah Bandung yang memiliki
keunggulan dalam bidang penelitian, pengabdian masyarakat, pengembangan ilmu,
teknologi, enterpreunership, dalam memperkaya kebudayaan, dan memajukan peradaban,
maka Badan Penelitian dan Pengabdian masyarakat Pengembangan Keilmuan (BP2MPK)
dibentuk untuk mengelola, mengkoordinasikan, menfasilitasi, menyediakan, pendanaan
serta sarana prasarana yang memadai untuk mendukung kegiatan penelitian. Untuk
mengetahui peningkatan kualitas maupun kuantitas penelitian diperlukan adanya standar
tertentu sebagai patokan atau pijakan evaluasi maupun pengembangan lebih lanjut. Dengan
pertimbangan hal-hal tersebut maka STIKes Aisyiyah Bandung melalui BP2MPK
menetapkan standar penelitian yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan
STIKes Aisyiyah Bandung, ketua program studi, dan dosen serta mahasiswa yang
semuanya bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua STIkes sebagai pimpinan perguruan tinggi
2. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan penelitian dosen
3. Ketua program studi penanggung jawab standar penelitian mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistimatis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan
pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau
hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Hasil penelitian wajib disebarluaskan melalui
a. Seminar yang dilaksanakan minimal oleh program studi yang dihadiri oleh peserta
dari perguruan tinggi lain, minimal 1 kali dalam 1 semester .
124
b. Seminar nasional yang dilaksanakan minimal oleh program studi yang dihadiri
oleh peserta dari perguruan tinggi lain, minimal 1 kali dalam setahun.
c. Hasil penelitian dipublikasikan dalam buku dan prosiding yang ber ISBN, jurnal
ilmiah, diutamakan jurnal ilmiah terakreditasi nasional dan jurnal ilmiah
internasional..
d. Hasil penelitian kompetitif internal dipublikasikan di jurnal terakreditasi
nasional.
e. Hasil penelitian diproses untuk mendapatkan HaKi
G. STRATEGI
1. Standar ini harus dilengkapi dengan Peraturan Peraturan yang mendukung.
2. Manual Prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan penelitian
H. INDIKATOR
1. Jumlah Publikasi hasil penelitian di jurnal internasional bereputasi > 1 %
2. Jumlah publikasi hasil penelitian di jurnal nasional terakreditasi > 5 %
3. Jumlah publikasi hasil penelitian di jurnal nasional tidakterakreditasi > 85 %
4. Jumlah publikasi hasil penemlitian di seminar /media massa tingkat wilayah/perguruan
tinggi > 85 %
5. Jumlah publikasi hasil penelitian di seminar penelitian/media massa tingkat nasional >
10 %
6. Jumlah publikasi hasil penelitian di seminar penelitian tingkat internasional > 1
Publikasi Terlaksana seminar hasil penelitian setiap prodi
7. Peningkatan jumlah publikasi penelitian dalam buku, prosiding yang ber ISBN , jurnal
ilmiah (jurnal ilmiah terkareditasi nasional dan jurnal ilmiah internasional)
8. Peningkatan jumlah HAKI produk inovasi di setiap prodi 10 % tiap tahunnya
9. Jumlah luaran penelitian yang mendapat pengakuan HKI (Hak paten, paten sederhana)
> 5 % dari dosen tetap
10. Jumlah luaran penelitian yang mendapat pengakuan HKI (Hak cipta) > 5 % dari dosen
tetap
11. Jumlah luaran penelitian dalam bentuk teknologi tepat guna, produk terstandarisasi ,
produk tersetifikasi > 5 % dari dosen tetap.
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen penyusunan proposal, dan pedoman publikasi karya
ilmiah
J. REFERENSI
1. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
3. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
STANDAR SEMINAR PENELITIAN Kode/no SM-SAB-10.3
125
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Sebagaimana tercantum dalam misi STIKes Aisyiyah Bandung yang memiliki
keunggulan dalam bidang penelitian, pengabdian masyarakat, pengembangan ilmu,
teknologi, enterpreunership, dalam memperkaya kebudayaan, dan memajukan peradaban,
maka Badan Penelitian dan Pengabdian masyarakat Pengembangan Keilmuan (BP2MPK)
dibentuk untuk mengelola, mengkoordinasikan, menfasilitasi, menyediakan, pendanaan
serta sarana prasarana yang memadai untuk mendukung kegiatan penelitian. Untuk
mengetahui peningkatan kualitas maupun kuantitas penelitian diperlukan adanya standar
tertentu sebagai patokan atau pijakan evaluasi maupun pengembangan lebih lanjut. Dengan
pertimbangan hal-hal tersebut maka STIKes Aisyiyah Bandung melalui BP2MPK
menetapkan standar penelitian yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan
STIKes Aisyiyah Bandung, ketua program studi, dan dosen serta mahasiswa yang
semuanya bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua STIkes sebagai pimpinan perguruan tinggi
2. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan penelitian dosen
3. Ketua program studi penanggung jawab standar penelitian mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistimatis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan
pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau
hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Seminar hasil penelitian dapat berupa hasil penelitian mahasiswa dana tau hasil
penelitian dosen
2. Hasil penelitian wajib disebarluaskan melalui
a. Seminar yang dilaksanakan minimal oleh program studi yang dihadiri oleh peserta
dari perguruan tinggi lain, minimal 1 kali dalam 1 semester .
126
b. Seminar nasional yang dilaksanakan minimal oleh program studi yang dihadiri oleh
peserta dari perguruan tinggi lain, minimal 1 kali dalam setahun.
c. Hasil penelitian dipublikasikan dalam buku dan prosiding yang ber ISBN, jurnal
ilmiah, diutamakan jurnal ilmiah terakreditasi nasional dan jurnal ilmiah
internasional..
3. Pelaksanaan seminar hasil penelitian diselenggarakan melalui kegiatan dies natalis,
stadium general atau pecan ilmiah proceeding
G. STRATEGI
1. Standar ini harus dilengkapi dengan Peraturan Peraturan yang mendukung.
2. Manual Prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan penelitian
H. INDIKATOR
1. Terlaksana seminar hasil penelitian setiap prodi
2. Terlaksana seminar nasional di tingkat prodi 1 tahun sekali
3. Terlaksana seminar internasional di tingkat stikes 4 tahun sekali
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan dokumen penyusunan proposal, dan pedoman publikasi karya
ilmiah
J. REFERENSI
1. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
3. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
STANDAR JUMLAH PENELITIAN Kode/no SM-SAB-10.4
127
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Sebagaimana tercantum dalam misi STIKes Aisyiyah Bandung yang memiliki
keunggulan dalam bidang penelitian, pengabdian masyarakat, pengembangan ilmu,
teknologi, enterpreunership, dalam memperkaya kebudayaan, dan memajukan peradaban,
maka Badan Penelitian dan Pengabdian masyarakat Pengembangan Keilmuan (BP2MPK)
dibentuk untuk mengelola, mengkoordinasikan, menfasilitasi, menyediakan, pendanaan
serta sarana prasarana yang memadai untuk mendukung kegiatan penelitian. Untuk
mengetahui peningkatan kualitas maupun kuantitas penelitian diperlukan adanya standar
tertentu sebagai patokan atau pijakan evaluasi maupun pengembangan lebih lanjut. Dengan
pertimbangan hal-hal tersebut maka STIKes Aisyiyah Bandung melalui BP2MPK
menetapkan standar penelitian yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan
STIKes Aisyiyah Bandung, ketua program studi, dan dosen serta mahasiswa yang
semuanya bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua STIkes sebagai pimpinan perguruan tinggi
2. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan penelitian dosen
3. Ketua program studi penanggung jawab standar penelitian mahasiswa
4. Dosen dan Mahasiswa sebagai pelaksana penelitian
E. DEFINISI ISTILAH
Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistimatis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan
pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau
hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Jumlah hasil penelitian dosen yang wajib dipenuhi oleh setiap dosen STIKES
Aisyiyah Bandung :
g. Penelitian yang berskala internasional minimal 1 penelitian setiap lima tahun.
h. Penelitian yang berskala nasional, minimal 1 kali setiap 3 tahun
i. Penelitian yang berskala lokal termasuk yang dibiayai PTM, minimal 1 kali setiap
tahun.
128
G. STRATEGI
1. Pembinaan dosen terkait perolehan hibah kompetitif.
2. Pengembangan keterampilan dosen dalam penelitian.
H. INDIKATOR
1. Jumlah penelitian dosen terlibat dalam penelitian skala internasional 0,5 % dari seluruh
dosen tetap
2. Jumlah penelitian dosen terlibat dalam penelitian skala nasional 5 % dari seluruh dosen
tetap
3. Jumlah penelitian dosen terlibat dalam penelitian skala loka l > 85 %
4. Jumlah produk/jasa yang diadopsi oleh industry /masyarakat > 1 setiap program studi
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan road map penelitian STIKes Aisyiyah Bandung
J. REFERENSI
1. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
3. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Kode/no SM-SAB-11.1
129
STANDAR KEDALAMAN DAN
KELUASAN MATERI PENELITIAN Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorientasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Sebagaimana tercantum dalam misi STIKes Aisyiyah Bandung yang
menyelenggarakan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan berorientasi nilai nilai
islam. Badan Penelitian dan Pengabdian masyarakat Pengembangan Keilmuan (BP2MPK)
dibentuk untuk mengelola, mengkoordinasikan, menfasilitasi, menyediakan, pendanaan
serta sarana prasarana yang memadai untuk mendukung kegiatan penelitian. Untuk
mengetahui peningkatan kualitas maupun kuantitas penelitian diperlukan adanya standar
tertentu sebagai patokan atau pijakan evaluasi maupun pengembangan lebih lanjut. Dengan
pertimbangan hal-hal tersebut maka STIKes Aisyiyah Bandung melalui BP2MPK
menetapkan standar penelitian yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan
STIKes Aisyiyah Bandung, ketua program studi, dan dosen serta mahasiswa yang
semuanya bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua STIkes sebagai pimpinan perguruan tinggi
2. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan penelitian dosen
3. Ketua program studi penanggung jawab standar penelitian mahasiswa
4. Dosen dan Mahasiswa sebagai pelaksana penelitian
E. DEFINISI ISTILAH
Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistimatis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan
pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau
hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Dari aspek kedalaman dan keluasan materi penelitian, penelitian dibagi atas dua jenis, yaitu penelitian dasar dan penelitian terapan.
a. Penelitian dasar harus berorientasi pada produk berupa penjelasan atau penemuan
dalam rangka mengantisipasi suatu fenomena, kaidah, model, atau postulat baru.
b. Penelitian terapan harus berorientasi pada pengembangan produk berupa inovasi
serta pengembangan iptek yang bermanfaat bagi masyarakat dan dunia
usaha/industri.
130
2. Materi penelitian harus mencakup kepentingan pengembangan kampus, persyarikatan
Muhammadiyah, dan kepentingan bangsa.
3. Prinsip penellitian yang harus terpenuhi di lingkungan STIKes Aisyiyah Bandung
a. Kemanfaatan, berguna untuk pengembangan keilmuan, pengembangan kampus,
persyarikatan Muhammadiyah dan bangsa.
b. Kemutakhiran, materi penelitian sesuai dengan perkembangan zaman.
c. Mengantisipasi kebutuhan masa mendatang.
G. STRATEGI
1. Pembinaan dosen terkait perolehan hibah kompetitif.
2. Pengembangan keterampilan dosen dalam penelitian.
H. INDIKATOR
2. Terselenggara kegiatan penelitian dosen dan atau mahasiswa yang sejalan dengan
roadmap penelitian dan pengabdian SAB sebanyak 80 % dari jumlah dosen tetap.
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan road map penelitian STIKes Aisyiyah Bandung
J. REFERENSI
1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
STANDAR PROPOSAL PENELITIAN Kode/no SM-SAB-12.1
131
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorientasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Sebagaimana tercantum dalam misi STIKes Aisyiyah Bandung yang bertugas
menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan yang
berorintasi nilai nilai islam maka perlu ada standar proposal. Proposal yang baik akan
menghasilkam penelitian yang baik. Standar proposal penelitian akan menjadi pedoman
dan tolok ukur bagi pimpinan STIKes Aisyiyah Bandung, ketua program studi, dan dosen
serta mahasiswa yang semuanya bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas dan
kuantitas penelitian.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua STIkes sebagai pimpinan perguruan tinggi
2. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan penelitian dosen
3. Ketua program studi penanggung jawab standar penelitian mahasiswa
4. Dosen dan Mahasiswa sebagai pelaksana penelitian
E. DEFINISI ISTILAH
Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistimatis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan
pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau
hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Kegiatan Penelitian harus memenuhi kaidah-kaidah dan metode ilmiah yang sistematis
sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik.
2. Proposal penelitian harus mengikuti panduan proposal yang ditetapkan BP2MPK atau
lembaga penyelenggaran penelitian di luar BP2MPK.
3. Pengajuan proposal
a. Pengajuan proposal oleh ketua tim peneliti setelah mendapat persetujuan dari
ketua program studi terutama dari aspek subtansi penelitian.
132
b. Bagi penelitian yang dibiayai oleh perguruan tinggi, akan ditelaah oleh reviewer
yang ditetapkan oleh BP2MPK
c. Hasil review proposal dari reviewer harus diperbaiki peneliti maksimal 10 hari
setelah ada masukan dari reviewer
d. Proposal yang telah diperbaiki akan diusulkan oleh BP2MPK untuk pengajuan
pendanaan dan pembuatan kontrak penelitian.
4. Seminar proposal penelitian
a. Seminar proposal penelitian dilaksanakan oleh peneliti yang kegiatannya
diselenggarakan sesuai dengan ketentuan BP2MPK SAB
G. STRATEGI
1. Kerjasama dengan pihak mitra bestari untuk meningkatkan kualitas proposal
penelitian dosen
2. Sosialisasi secara berkelanjutan terkait roadmap penelitian SAB terhadap seluruh
dosen
H. INDIKATOR
1. Hasil penilaian reviewer terhadap proposal bernilai baik > 80 % dari keseluruhan judul
penelitian.
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan road map penelitian STIKes Aisyiyah Bandung dan manual
prosedur yang berkaitan dengan kegiatan penelitian
J. REFERENSI
1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
133
STANDAR KONTRAK PENELITIAN
Kode/no SM-SAB-12.2
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Kontrak penelitian menjadi dasar dalam proses monev standar proses penelitian.
Kontrak penelitian diperlukan agar standar proses penelitian dapat dicapai dengan baik.
BP2MPK bersama BPM menyusun mengenai standar kontrak penelitian agar setiap
kegiatan penelitian mengacu pada kontrak yang telah disepakati bersama antara peneliti
dan lembaga.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua STIkes sebagai pimpinan perguruan tinggi
2. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan penelitian dosen
3. Ketua program studi penanggung jawab standar penelitian mahasiswa
4. Dosen dan Mahasiswa sebagai pelaksana penelitian
E. DEFINISI ISTILAH
Kontrak penelitian merupakan surat kesepakatan pelaksana peneliti dengan BP2MPK a.n
SAB maupun dengan pihak eksternal SAB yang menyelenggarakan penelitian.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Kontrak penelitian minimal berisi jumlah pendanaan, waktu kerja kegiatan penelitian,
serta hal-hal yang berkaitan dengan kewajiban dan hak peneliti selama melakukan
penelitian.
2. Pelaksanaan penelitian
a. Penelitian mulai dilakukan setelah ada penandatangan kontrak kerja dengan pihak
yang mendanai.
b. Penelitian mandiri dilakukan setelah ada persetujuan dari ketua lembaga
penelitian BP2MPK. c. Penelitian yang didanai oleh pihak penyedia sumber dana diselenggarakan sesuai
ketentuan penyelenggara dana penelitian.
134
G. STRATEGI
1. Penyusunan agenda kegiatan penelitian yang sistematis dan tersosialisasi dengan baik
terhadap seluruh dosen oleh BP2MPK
H. INDIKATOR
1. Hasil monev kegiatan penelitian sebagian besar bernilai baik > 80 % dari jumlah
judul penelitian .
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan road map penelitian STIKes Aisyiyah Bandung dan manual
prosedur yang berkaitan dengan kegiatan penelitian
J. REFERENSI
1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
135
STANDAR LAPORAN PENELITIAN
Kode/no SM-SAB-12.3
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Laporan penelitian merupakan bagian dari standar proses penelitian. Untuk
mencapai salah satu misi SAB yang menyelenggarakan kegiatan penelitian dan
pengembangan keilmuan kesehatan yang berorientasi nilai nilai islam maka standar proses
penelitian harus dipenuhi. Sub standar laporan ini merupakan bagian dari proses monev
kegiatan penelitian yang harus dipatuhi dan dijadikan oleh pelaksana penelitian.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua STIkes sebagai pimpinan perguruan tinggi
2. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan penelitian dosen di SAB
3. Ketua program studi penanggung jawab pencapaian standar penelitian di lingkungan
prodi
4. Dosen dan Mahasiswa sebagai pelaksana penelitian
E. DEFINISI ISTILAH
-.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Laporan Hasil Penelitian harus memenuhi kaidah-kaidah dan metode ilmiah yang
sistematis sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik.
2. Laporan Hasil penelitian yang dilaporkan ke BP2MPK diketahui oleh ketua program
studi.
3. Laporan hasil penelitian disertakan dengan artikel jurnal ilmiah, dalam bentuk CD.
4. Laporan penelitian merupakan dokumen dan bukti fisik untuk akreditasi program studi,
serta berbagai kebutuhan sumber informasi ilmiah lainnya.
5. Artikel ilmiah dapat dijadikan bahan publikasi berupa buku, prosiding, jurnal ilmiah
baik internal maupun eksternal yang mempunyai ISSN/ISBN.
6. Artikel Ilmiah yang tidak dipublikasikan dalam jurnal dan prosiding, akan
dipublikasikan melalui e-journal di perguruan tinggi masing-masing.
136
7. Hasil penelitian dapat dijadikan dasar pengambilan kebijakan program studi dan
kegiatan pengabdian masyarakat. STIKes Aisyiyah Bandung memfasilitasi dana
penerbitan buku dari hasil penelitian.
G. STRATEGI
1. Sosialisasi panduan laporan penelitian secara berkala oleh BP2MPK
2. Monev kegiatan penelitian secara berkala
H. INDIKATOR
1. Hasil monev Laporan kinerja penelitian dosen bernilai baik > 80 % dari keseluruhan
judul penelitian
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan panduan kegiatan penelitian
J. REFERENSI
1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
137
STANDAR EVALUASI PENELITIAN
Kode/no SM-SAB-13.1
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
beroriEntasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Kegiatan penelitian mempunyai peran yang sangat besar dalam eksistensi
perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa
mengembangkan pengetahuan terkini. Peningkatan mutu penelitian yang dilakukan oleh
dosen dan/atau mahasiswa sangat diperlukan sehingga diperlukan adanya standar mutu
penilaian penelitian yang berfungsi sebagai tolak ukur menilai mutu setiap tahapan
penelitian.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pengendali mutu penyelenggaran penelitian
3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan dana penelitian
4. Ketua program studi sebagai kendali mutu pelaksanaan penelitian program studi
5. Kepala Badan Penelitian pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Keilmuan
6. Dosen dan mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan penelitian
E. DEFINISI ISTILAH
Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistimatis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan
pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau
hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Penilaian penelitian dilakukan sejak proposal diajukan, pelaksanaan penelitian, monitoring dan evaluasi penelitian, sampai dengan laporan penelitian.
2. Penilaian dilakukan secara terintegrasi dengan memperhatikan unsur edukatif,
objektif, akuntabel, dan transparan, dan original
138
a. Edukatif: penilaian dilakukan untuk memotivasi peneliti agar terus meningkatkan
mutu penelitiannya.
b. Objektif: penilaian dilakukan berdasarkan kriteria yang bebas dari pengaruh
subjektivitas.
c. Akuntabel: penilaian dilakukan dengan kriteria dan prosedur yang jelas dan
dipahami oleh peneliti.
d. Transparan: penilaian yang sesuai dengan prosedur dan hasil penilaiannya dapat
diakses oleh semua pemangku kepentingan.
e. Original : penilaian didasarkan atas keaslian penelitian (bukan plagiasi).
3. STIKes Aisiyiyah Bandung membuat instrumen penilaian yang relevan, akuntabel,
dan representatif.
4. STIKes Aisyiyah Bandung memiliki ketentuan tersendiri tentang penelitian yang
dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka penyusunan laporan tugas akhir, skripsi, tesis,
atau disertasi.
G. STRATEGI
Peningkatan tata kelola kelembagaan penyelenggaraan penelitian
H. INDIKATOR
1. Capaian monev penilaian penelitian bernilai baik > 80 % dari seluruh judul penelitian
I. DOKUMEN TERKAIT
Dokumen ini perlu dilengkapi pedoman penelitian
J. REFERENSI
1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
STANDAR PENELITI Kode/no SM-SAB-14.1
139
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan berorintasi
nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-nilai
islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan berbasis
nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Kegiatan penelitian mempunyai peran yang sangat besar dalam eksistensi
perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa
mengembangkan pengetahuan terkini. Peningkatan mutu penelitian yang dilakukan oleh
dosen dan/atau mahasiswa sangat diperlukan sehingga diperlukan adanya standar mutu
pelaksana penelitian yang berfungsi sebagai tolak ukur menilai mutu dalam pencapaian
standar penelitian pendidikan
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pengendali mutu penyelenggaran penelitian
3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan dana penelitian
4. Ketua program studi sebagai kendali mutu pelaksanaan penelitian program studi
5. Kepala Badan Penelitian pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Keilmuan
6. Dosen dan mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan penelitian
E. DEFINISI ISTILAH
Tidak ada penjelasan istilah dalam standar ini
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Standar Peneliti
a. Peneliti adalah dosen tetap STIKes Aisyiyah Bandung yang memiliki kemampuan
penguasaan metodologi penelitian sesuai dengan bidang keilmuan.
b. Dosen yang mengajukan proposal penelitian adalah dosen tetap STIKes Aisyiyah
Bandung dan dapat dilakukan secara perseorangan atau berkelompok.
c. Dosen tidak tetap hanya diperkenankan menjadi anggota kelompok dalam
kegiatan penelitian kelompok dan hanya satu judul penelitian dalam satu tahun.
d. Terkait dengan regulasi atau kebijakan dalam pertimbangan tertentu calon dosen
tetap dapat melakukan kegiatan penelitian setelah mendapat persetujuan dari
pimpinan STIKes Aisyiyah Bandung.
e. Dosen tetap yang sedang melanjutkan studi diperkenankan melakukan kegiatan
penelitian.
f. Dosen tetap yang sedang cuti, tidak diperkenankan melakukan kegiatan
penelitian.
140
g. Dosen, karena satu dan lain hal berhenti sebagai dosen tetap di perguruan tinggi,
maka hasil penelitian yang dibiayai oleh perguruan tinggi tidak boleh digunakan
pada perguruan tinggi lain.
h. Jumlah peneliti dalam satu kelompok maksimal 5 (lima) orang. Dalam
pertimbangan tertentu dapat melebihi 5 (lima) orang setelah mendapat persetujuan
tim reviewer.
i. STIKes Aisyiyah Bandung memiliki ketentuan tersendiri tentang penelitian yang
dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka penyusunan laporan tugas akhir, skripsi,
tesis, atau disertasi.
G. STRATEGI
Pengembangan kemampuan dosen dalam bidang riset
H. INDIKATOR
Terlaksana kegiatan penelitian dosen selama satu tahun minimal 1x penelitian/dosen/tahun
I. DOKUMEN TERKAIT
Dokumen ini perlu dilengkapi pedoman penyusunan kompetensi lulusan
J. REFERENSI
1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
STANDAR REVIEWER Kode/no SM-SAB-14.2
141
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan berorintasi
nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-nilai
islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan berbasis
nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Kegiatan penelitian mempunyai peran yang sangat besar dalam eksistensi
perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa
mengembangkan pengetahuan terkini. Peningkatan mutu penelitian yang dilakukan oleh
reviewer sangat memegang peranan, oleh karena itu BPM dan BP2MPK perlu membuat
standar reviewer sebagai standar yang harus dicapai untuk meningkatkan mutu penelitian.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pengendali mutu penyelenggaran penelitian
3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan dana penelitian
4. Ketua program studi sebagai kendali mutu pelaksanaan penelitian program studi
5. Kepala Badan Penelitian pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Keilmuan
6. Dosen dan mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan penelitian
E. DEFINISI ISTILAH
Tidak ada penjelasan istilah dalam standar ini
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
Standar Reviewer
a. Dosen tetap atau pakar yang memiliki reputasi di bidang penelitian yang ditandai
dengan jumlah penelitian yang dilakukan minimal 3 (tiga) dalam tiga tahun
terakhir di tingkat lokal, dan atau 2 (dua) dalam tiga tahun terakhir di tingkat
nasional, dan atau 1 (satu) dalam tiga tahun terakhir di tingkat internasional.
b. Dosen tetap atau pakar yang pernah menjadi narasumber dalam seminar, kongres,
atau kolokium, minimal 1 kali setiap tahun.
c. Dosen tetap yang pernah menulis buku ilmiah yang sesuai dengan bidang ilmunya.
d. Reviewer memiliki latar belakang keilmuan yang sesuai dengan proposal yang
dinilai
G. STRATEGI
142
Pengembangan kemampuan dosen dalam bidang reviewer
H. INDIKATOR
Kualifikasi reviewer terpenuhi 80 %
I. DOKUMEN TERKAIT
Dokumen ini perlu dilengkapi pedoman penyusunan kompetensi lulusan
J. REFERENSI
1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
STANDAR KETERLIBATAN
MAHASISWA DALAM PENELITIAN
Kode/no SM-SAB-14.3
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
Revisi 3
143
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan berorintasi
nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-nilai
islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan berbasis
nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Kegiatan penelitian mempunyai peran yang sangat besar dalam eksistensi perguruan tinggi
sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa mengembangkan pengetahuan
terkini. Peningkatan mutu penelitian yang dilakukan oleh dosen dan/atau mahasiswa sangat
diperlukan sehingga diperlukan adanya standar mutu yang mengatur keterlibatan
mahasiswa dalam penelitian..
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pengendali mutu penyelenggaran penelitian
3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan dana penelitian
4. Ketua program studi sebagai kendali mutu pelaksanaan penelitian program studi
5. Kepala Badan Penelitian pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Keilmuan
6. Dosen dan mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan penelitian
E. DEFINISI ISTILAH
Tidak ada penjelasan istilah dalam standar ini
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Mahasiswa yang terlibat dalam penelitian dosen adalah mahasiswa berstatus aktif di
STIKes Aisyiyah Bandung
2. Peran serta mahasiswa harus sudah jelas tugas dan peranannya dalam proposal
penelitian.
3. Jumlah Mahasiswa yang terlibat dalam penelitian dosen berkisar 2 – 5 orang.
4. Mahasiswa yang berperan sebagai anggota peneliti harus disertakan dalam publikasi
laporan penelitian dosen.
5. Penelitian mahasiswa dalam bentuk pemenuhan tugas akhir dapat mengacu atau
sejalan dengan roadmap penelitian SAB
6. Mahasiswa diberikan pembinaan bidang penelitian meliputi : PKM-P , PKM-T, PKM
–GT, PKM-AI
7. Pelatihan dan pembinaan bidang penelitian yng terkait program hibah dan kompetisi
yang dilaksanakan oleh insitusi atau perusahaan yang relevan dengan disiplin ilmu.
8. Pelaksanaan hibah penelitian mahasiswa maksimal dua kali dalam setahun.
G. STRATEGI
144
Koordinasi antara bagian kemahasiswaan dengan BP2MPK dalam pelibatan mahasiswa
dalam penelitian dosen
H. INDIKATOR
Keterlibatan mahasiswa dalam penelitian dosen berkisar 80 % dari judul penelitian
Mahasiswa tuut berpartisipasi dalam penelitian dosen yang terkait dengan tugas akhir
setiap angkatan minimal 25 %
I. DOKUMEN TERKAIT
Dokumen ini perlu dilengkapi pedoman penelitian SAB
J. REFERENSI
1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
145
STANDAR SARANA DAN
PRASARANA PENELITIAN
Kode/no SM-SAB-15.1
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di Tingkat
Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorientasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
STikes Aisyiyah bandung menjalankan fungsi tridharma perguruan tinggi melalui
kegiatan penelitian yang bertujuan mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya bidang
kesehatan dengan menigtegrasikan ilmu pengetahuan islam. Sarana dan prasarana yang
menunjang penelitian dosen dan mahasiswa sangat diperlukan agar peningkatan mutu
penelitian dapat melampaui standar pendidikan tinggi.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pengendali mutu penyelenggaran penelitian
3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan dana penelitian
4. Ketua program studi sebagai kendali mutu pelaksanaan penelitian program studi
5. Kepala Badan Penelitian pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Keilmuan
6. Dosen dan mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan penelitian
E. DEFINISI ISTILAH
Tidak ada penjelasan istilah
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Fasilitas
a. Dalam melakukan penelitian, peneliti dapat menggunakan fasilitas yang terkait
dengan bidang ilmu, proses pembelajaran, dan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat.
b. Fasilitas yang digunakan dalam penelitian harus relevan dengan bidang penelitian.
2. Kriteria Sarana Prasarana
a. Sarana dan prasarana yang digunakan dalam penelitian harus memenuhi standar:
1) Keselamatan kerja
2) Kesehatan
3) Kenyamanan
4) Keamanan peneliti
5) Keamanan masyarakat setempat
6) Efektif, efisien, dan lengkap
146
3. Sarana dan prasarana untuk peneliti dapat berupa :
1) Kemudahan Akses referensi yang menunjang kegiatan penelitian dan
pengembangan keilmuan
2) Kemudahan akses internet wifi di seluruh lingkungan kampus
4. SAB harus menyediakan sarana publikasi hasil penelitian
5. SAB harus menyediakan sarana yang menunjang dalam pengolahan hasil data
penelitian seperti lisensi SPSS .
6. SAB harus menyediakan fasilitas yang menunjang pengembangan keilmuan yang
menunjang pencapaian visi misi tujuan dan sasaran insitusi maupun lembaga.
G. STRATEGI
1. Pimpinan STIkes Aisyiyah Bandung dan Bp2MPK membuka jejaring kerjasama
dengan pemerintah, swasta, asosiasi profesi, dalam kegiatan penelitian
2. Pengembangan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan penelitian dosen
maupun mahasiswa.
H. INDIKATOR
Kepuasan dosen terhadap pelayanan penelitian puas > 80 %
I. DOKUMEN TERKAIT
Dokumen ini perlu dilengkapi blue print sarana dan prasarana SAB
J. REFERENSI
1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
STANDAR RUANGAN BP2MPK Kode/no SM-SAB-15.2
147
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di Tingkat
Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
Kegiatan penelitian mempunyai peran yang sangat besar dalam eksistensi perguruan tinggi
sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa mengembangkan pengetahuan
terkini. Badan Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan Pengembangan
Keilmuan (BP2MPK) merupakan lembaga penyelenggaran kegiatan penelitian di SAB
yang perlu mendapatkan sarana dan prasarana yang layak agar standar penelitian di
lingkunag SAB dapat memenuhi standar nasional pendidikan tinggi.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pengendali mutu penyelenggaran penelitian
3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan dana penelitian
4. Ketua program studi sebagai kendali mutu pelaksanaan penelitian program studi
5. Kepala Badan Penelitian pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Keilmuan
6. Dosen dan mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan penelitian
E. DEFINISI ISTILAH
Tidak ada penjelasan istilah
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Badan atau lembaga yang mengatur Penelitian dan Pengembangan harus memiliki
kantor yang representatif yang minimal memiliki
1) Ruang kerja pimpinan dan staf
2) Ruang sekretariat
3) Ruang rapat
4) Gudang penyimpanan hasil penelitian yang memadai
5) Lemari secukupnya
6) Komputer dan kelengkapannya
7) Scaner
8) LCD
9) ATK
10) Akses internet (WiFi)
148
2. Lembaga Penelitian memiliki akses mendapatkan informasi terkait dengan
penelitian dan mempublikasikan hasil penelitian ke berbagai pihak yang
difasilitasi dengan jaringan teknologi informasi yang memadai.
3. Lembaga penelitian memiliki kendaraan operasional untuk memudahkan mobilitas
G. STRATEGI
1. Pimpinan STIkes Aisyiyah Bandung dan Bp2MPK membuka jejaring kerjasama dengan
pemerintah, swasta, asosiasi profesi, dalam kegiatan penelitian
2. Pengembangan tata kelola kelembagaan penelitian
H. INDIKATOR
Penilaian kinerja unit BP2MPK rata-rata bernilai baik setiap tahunnya
I. DOKUMEN TERKAIT
Dokumen ini perlu dilengkapi blue print sarana dan prasarana SAB
J. REFERENSI
1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Kode/no SM-SAB-16.1
149
STANDAR PENGELOLAAN
PENELITIAN :
PERENCANAAN PENELITIAN
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan berorintasi
nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-nilai
islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan berbasis
nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Kegiatan penelitian mempunyai peran yang sangat besar dalam eksistensi perguruan tinggi
sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa mengembangkan pengetahuan
terkini. Standar pengelolaan penelitian diperlukan sebagai dasar unit pengelola bidang
penelitian agar pelaksanaan tridharma bidang penelitian terlaksana di setiap tahapan
penelitian. Standar peren
Peningkatan mutu penelitian yang dilakukan oleh dosen dan/atau mahasiswa sangat
diperlukan sehingga diperlukan adanya standar mutu penelitian yang berfungsi sebagai
tolak ukur menilai mutu setiap tahapan penelitian.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR 1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pengendali mutu penyelenggaran penelitian
3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan dana penelitian
4. Ketua program studi sebagai kendali mutu pelaksanaan penelitian program studi
5. Kepala Badan Penelitian pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Keilmuan
E. DEFINISI ISTILAH
Tidak ada penjelasan istilah dalam standar ini
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. BP2MPK Melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan
spesifikasi sarana dan prasarana penelitian.
2. BP2MPK melakukan penyusunan road map dan renstra penelitian setiap lima tahunan.
3. Dalam penyusunan rencana induk pengembangan dan renstra penelitian melibatkan
berbagai pemangku kepentingan internal dan ekternal
4. Bp2mpk harus Memiliki Rencana Induk Pengembangan Penelitian dan Publikasi
5. BP2MPK Memiliki renstra penelitian dan publikasI
6. BP2MPK Memiliki panduan penelitian SAB yang dijadikan acuan oleh civitas
akademika
150
7. BP2MPK Memiliki acuan pendanaan penelitian yang dilakukan oleh civitas
akademika.
8. Renstra penelitian dilakukan tinjauan setiap lima tahun sekali
9. Rencana induk pengembangan dan dan rencana strategis penelitian harus sejalan
dengan visi,misi, tujuan dan sasaran institusi maupun program studi.
G. STRATEGI
Peningkatan kompetensi penanggung jawab BP2MPK terkait pengelolaan lembaga
penelitian
Studi banding dengan perguruan tinggi yang clusternya lebih tinggi
H. INDIKATOR
Kinerja pengelolaan lembaga penelitian rata- rata bernilai baik setiap tahunnya
I. DOKUMEN TERKAIT
Dokumen ini perlu dilengkapi pedoman analisa jabatan dan uraian tugas serta stryktur
organisasi tata kerja STIKes Aisyiyah Bandung
J. REFERENSI
1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
151
STANDAR PENGELOLAAN
PENELITIAN:
PENGORGANISASIAN PENELITIAN
Kode/no SM-SAB-16.2
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan berorintasi
nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-nilai
islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan berbasis
nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Kegiatan penelitian mempunyai peran yang sangat besar dalam eksistensi perguruan tinggi
sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa mengembangkan pengetahuan
terkini. Standar pengelolaan penelitian diperlukan sebagai dasar unit pengelola bidang
penelitian agar pelaksanaan tridharma bidang penelitian dilaksanakan sesuai standar nasional
pendidikan tinggi. Pengorganisasian merupakan bagian dari ruang lingkup tugas pelaksanaan
pengelolaan lembaga penelitian dan pengembangan yang saat ini dipegang oleh Badan
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dan Pengembangan Keilmuan.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR 1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pengendali mutu penyelenggaran penelitian
3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan dana penelitian
4. Ketua program studi sebagai kendali mutu pelaksanaan penelitian program studi
5. Kepala Badan Penelitian pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Keilmuan
E. DEFINISI ISTILAH
Tidak ada penjelasan istilah dalam standar ini
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. struktur organisasi yang bertugas untuk mengelola penelitian dengan nama BP2MPK
paling tidak memiliki :
a. kepala badan
b. sekretaris badan
c. staf yang mengatur kegiatan penelitian dan publikasi
2. Ketua lembaga penelitian dan pengembangan bertanggungjawab atas kegiatan
penelitian dan publikasi.
3. Ketua lembaga penelitian dan pengembangan secara rutin mengevaluasi dan
menginformasikan hasil penelitian dan publikasi ilmiah yang dilakukan oleh civitas akademika di lingkungan STIKes Aisyiyah Bandung
4. Sekretaris lembaga penelitian dan pengembangan bertugas menginventarisir hasil-hasil
penelitian, mencari informasi tentang kegiatan penelitian dan publikasi ilmiah baik
152
skala nasional maupun internasional untuk disosialisasikan kepada para dosen di
lingkungan STIKes Aisyiyah Bandung
5. Ketua dan sekretaris lembaga penelitan dan publikasi ilmiah memiliki standar sebagai
berikut:
a. Kualifikasi dan kompetensi
1) Anggota Muhammadiyah yang mengamalkan syari’at Islam dengan baik,
berakhlak mulia, dan berwawasan luas, dibuktikan dengan kartu anggota
Muhammadiyah minimal 2 tahun dan aktif di organisasi Muhammadiyah.
2) Pendidikan minimal magister.
3) Usia maksimal 61 tahun pada saat diangkat.
4) Jabatan Akademik minimal Lektor.
5) Berstatus dosen tetap yang sudah bertugas sekurang-kurangnya 4 tahun.
6) Mempunyai loyalitas tinggi terhadap SAB dan berkomitmen untuk
memajukan penelitian ilmiah di SAB
7) Diutamakan memiliki reputasi penelitian tingkat nasional.
8) Tidak sedang menjabat sebagai pimpinan di perguruan tinggi lain
6. Ruang lingkup tugas BP2MPK
a. Menyusun dan mengembangkan rencana program penelitian dan publikasi sesuai
renstra STIKes Aisyiyah Bandung
b. Menyusun dan mengembangkan peraturan panduan dan system penjaminan mutu
internal di bidang penelitian dan publikasi.
c. Memfasilitasi pelaksanaan penelitian dan publikasi
d. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelitian dan publikasi
e. Melakukan diseminasi hasil penelitian
f. Memfasilitasi peningkatan kemampuan peneliti
g. Memfasilitasi peneliti dalam penulisan artikel ilmiah, dan perolehan kekayaan
intelektual.
h. Memberikan penghargaan kepada peneliti yang berprestasi
i. Melaporkan hasil kegiatan penelitian kepada pihak pemberi dana, dan pihak-pihak
lain yang terkait.
j. Mendayagunakan sarana dan prasarana penelitian di lembaga lain dengan
program kerjasama.
k. Melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasi
sarana dan prasarana penelitian.
l. Menyampaikan laporan kinerja lembaga atau fungsi penelitian paling sedikit
melalui PDPT dan badan akreditasi.
G. STRATEGI
Studi banding Pengelolaan tata kelola lembaga penelitian dan pengembangan dengan
perguruan tinggi yang cluster nya lebih baik dari SAB
H. INDIKATOR
Kinerja pengelolaan lembaga penelitian bernilai rata-rata baik setiap tahunnya
I. DOKUMEN TERKAIT
Dokumen ini perlu dilengkapi pedoman tata kelola dan struktur organisasi BP2MPK
J. REFERENSI
1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiya
153
STANDAR PENGENDALIAN
PENELITIAN
Kode/no SM-SAB-16.3
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan berorintasi
nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-nilai
islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan berbasis
nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Kegiatan penelitian mempunyai peran yang sangat besar dalam eksistensi perguruan tinggi
sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa mengembangkan pengetahuan
terkini. Standar pengelolaan penelitian diperlukan sebagai dasar unit pengelola bidang
penelitian agar pelaksanaan tridharma bidang penelitian. Tahapan pengendalian
pengelolaan penelitian merupakan upaya yang dilakukan agar penyelenggaraan kegiatan
penelitian di SAB tetap bermutu serta melampau standar nasional pendidikan tinggi.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pengendali mutu penyelenggaran penelitian
3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan dana penelitian
4. Ketua program studi sebagai kendali mutu pelaksanaan penelitian program studi
5. Kepala Badan Penelitian pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Keilmuan
E. DEFINISI ISTILAH
Tidak ada penjelasan istilah dalam standar ini
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Pengendalian kegiatan penelitian dilakukan oleh BP2MPK dari awal penyusunan
proposal, laporan kemajuan penelitian dan laporan hasil penelitian melalui penyusunan
pedoman dan standar prosedur yang mengatur pelaksanaan kegiatan penelitian.
2. Aspek –aspek yang harus dikendalikan dalam kegiatan penelitian meliputi :
a. Kesesuaian kegiatan penelitian dosen atau mahasiswa sejalan dengan roadmap
dan renstra penelitian SAB maupun prodi
b. Kesesuaian kegiatan penelitian sejalan dengan pencapaian visi, misi, tujuan dan
sasaran program studi maupun lembaga
154
c. Penegakan kode etik penelitian dalam pelaksanaan penelitian
3. BP2MPK berperan dalam mengendalikan kualitas laporan penelitian sesuai dengan
ketentuan penulisan laporan penelitian dan bebas plagiarism
4. Ka. Prodi berperan dalam mengendalikan substansi penelitian yang diajukan oleh dosen
sejalan dengan rencana strategi penelitian prodi dan rencana pengembangan dosen
sesuai dengan pengembangan keilmuan yang diampu.
5. BP2MPK berperan dalam mengendalikan pelaporan pertanggung jawaban keuangan
yang digunakan oleh peneliti.
6. Setiap penelitian harus melaporkan hasil kegiatan penelitian kepada pihak pemberi
dana, dan pihak-pihak lain yang terkait.
G. STRATEGI
Penyusunan manual prosedur pengelolaan penelitian yang jelas dan tersosialisasi dengan
baik
H. INDIKATOR
Jumlah penelitian yang sejalan dengan visi misi tujuan dan sasaran prodi > 15 % setiap
tahunnya
I. DOKUMEN TERKAIT
Dokumen ini perlu dilengkapi pedoman renstra penelitian
J. REFERENSI
1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Kode/no SM-SAB-16.4
155
STANDAR PENGELOLAAN:
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
PENELITIAN
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan berorintasi
nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-nilai
islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan berbasis
nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Kegiatan penelitian mempunyai peran yang sangat besar dalam eksistensi perguruan tinggi
sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa mengembangkan pengetahuan
terkini. Standar pengelolaan penelitian diperlukan sebagai dasar unit pengelola bidang
penelitian agar pelaksanaan tridharma bidang penelitian memenuhi standar nasional
pendidikan tinggi. Pemantauan dan evaluasi merupakan bagian dari proses monitoring dan
evaluasi dalam pelaksanaan kegiatan penelitian. Standar ini diperlukan untuk dijadikan
acuan BP2MPK dalam memantau kegiatan penelitian.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR 1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pengendali mutu penyelenggaran penelitian
3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan dana penelitian
4. Ketua program studi sebagai kendali mutu pelaksanaan penelitian program studi
5. Kepala Badan Penelitian pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Keilmuan
E. DEFINISI ISTILAH
Tidak ada penjelasan istilah dalam standar ini
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Monitoring dan Evaluasi penelitian
a. Peneliti wajib melaporkan kemajuan secara tertulis kepada ketua BP2MPK dalam
bentuk laporan kemajuan penelitian.
b. Laporan kemajuan penelitian diserahkan setelah 3 bulan pencairan dana tahap I.
c. Peneliti yang mendapatkan hibah DIKTI harus memenuhi kewajiban semua persyaratan
yang diajukan oleh DIKTI dan menandatangani perjanjian di atas materai dengan ketua
BP2MPK untuk memenuhi semua persyaratan hibah DIKTI
G. STRATEGI
Pengelolaan tata kelola BP2MPK bidang penelitian mengikuti standar nasional dan
internasional
H. INDIKATOR
Kinerja pengelolaan lembaga penelitian bernilai rata-rata baik setiap tahunnya
156
I. DOKUMEN TERKAIT
Dokumen ini perlu dilengkapi pedoman roadmap dan renstra penelitian SAB
J. REFERENSI
1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
157
STANDAR PENGELOLAAN
PENELITIAN:
PELAPORAN KEGIATAN
PENELITIAN
Kode/no SM-SAB-16.5
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan berorientasi
nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-nilai
islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan berbasis
nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Kegiatan penelitian mempunyai peran yang sangat besar dalam eksistensi perguruan tinggi
sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa mengembangkan pengetahuan
terkini. Standar pengelolaan penelitian diperlukan sebagai dasar unit pengelola bidang
penelitian agar pelaksanaan tridharma bidang penelitian. Pelaporan kegiatan penelitian
merupakan sub standar pengelolaan yang harus dipenuhi oleh BP2MPK dalam pencapaian
standar nasional pendidikan tinggi.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR 1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pengendali mutu penyelenggaran penelitian
3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan dana penelitian
4. Ketua program studi sebagai kendali mutu pelaksanaan penelitian program studi
5. Kepala Badan Penelitian pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Keilmuan
E. DEFINISI ISTILAH
Tidak ada penjelasan istilah dalam standar ini
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Laporan kinerja BP2MPK dibuat setiap tahun dilaporkan secara berjenjang pada
tingkat prodi kemudian ke tingkat STIKes.
2. Laporan BP2MPK meliputi jumlah penelitian, karya publikasi penelitian, hasil
penilaian monev kegiatan penelitian, produk /hasil karya inovasi hasil penelitian.
3. Laporan kinerja kegiatan penelitian berisi judul penelitian, identita tim peneliti,
sumber dana penelitian.
4. BP2MPK harus menyampaikan laporan kinerja lembaga atau fungsi penelitian paling
sedikit melalui
a. Majelis dikti PP ‘Aisyiyah,
b. Majelis dikti litbang PP Muhammadiyah
c. Melalui SIMLIBTABMAS kemenristek dikti
d. Badan akreditasi program studi maupun insitusi
158
G. STRATEGI
Pengelolaan tata kelola BP2MPK bidang penelitian mengikuti standar nasional dan
internasional
H. INDIKATOR
Peringkat kinerja perguruan tinggi di bidang penelitian pada tingkat kemenristekdikti
I. DOKUMEN TERKAIT
Dokumen ini perlu dilengkapi roadmap penelitian dan renstra penelitian SAB
J. REFERENSI
1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
159
STANDAR PENDANAAN
PENELITIAN:
PENGELOLAAN ANGGARAN
BP2MPK
Kode/no SM-SAB-17.1
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan
Di Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Kegiatan penelitian mempunyai peran yang sangat besar dalam eksistensi perguruan tinggi
sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa mengembangkan pengetahuan
terkini. SAB memiliki kewajiban untuk mengupayakan pendanaan kegiatan penelitian
SAB berjalan secara adil dan bertanggung jawab maka disusun standar pengelolaan
anggaran badan pengelolaan kegiatan penelitian.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR 1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pengendali mutu penyelenggaran penelitian
3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan dana penelitian
4. Ketua program studi sebagai kendali mutu pelaksanaan penelitian program studi
5. Kepala Badan Penelitian pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Keilmuan
6. Dosen dan mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan penelitian
E. DEFINISI ISTILAH
Tidak ada penjelasan istilah dalam standar ini
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Harus ada Kebijakan yang mengatur
a. Memiliki kebijakan formal tentang pelaksana penelitian, pembiayaan di bidang
penelitian, meliputi sumber biaya, besarnya biaya, penggunaan, dan model
laporan penggunaan biaya.
b. Biaya penelitian untuk wilayah tempat domisili kampus diberikan sebesar
Rp.5.000.000 – 20.000.000 per proposal
c. Penelitian yang telah disetujui namun tidak selesai sesuai kontrak dapat
dilanjutkan 3 bulan berikutnya, apabila tetap tidak selesai dilakukan
pengembalian dana sebesar 100%.
2. Memiliki mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian yang bersumber dana
internal maupun dana eksternal.
3. Memiliki dana pengelolaan lembaga penelitian untuk membiayai
160
a. Manajemen penelitian terdiri atas seleksi proposal, pemantauan dan evaluasi,
pelaporan penelitian, dan diseminasi hasil penelitian.
b. Peningkatan kapasitas peneliti dalam bentuk pelatihan, workshop, dan lain-
lain.
c. Insentif bagi publikasi ilmiah pada jurnal terakreditasi internasional minimal
Rp. 5.000.000/judul
d. Insentif kekayaan intelektual minimal Rp 10.000.000/produk inovasi.
G. STRATEGI
Peningkatan jejaring kerjasama dengan pihak pemerintah maupun swasta untuk jejaring
pendanaan penelitian
H. INDIKATOR
Rata-rata capaian Dana penelitian > 5 juta/penelitian
I. DOKUMEN TERKAIT
Dokumen ini perlu dilengkapi dengan pedoman pengelolaan keuangan SAB
J. REFERENSI
1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
161
STANDAR PEMBIAYAAN
PENELITIAN :
ALOKASI PENGANGGARAN
KEGIATAN PENELITIAN
Kode/no SM-SAB-17.2
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan
Di Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Kegiatan penelitian mempunyai peran yang sangat besar dalam eksistensi perguruan tinggi
sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa mengembangkan pengetahuan
terkini. Ketersediaan pembiayaan penelitian yang memadai akan menunjang terhadap
peningkatan kualitas kegiatan penelitian
Peningkatan mutu penelitian yang dilakukan oleh dosen dan/atau mahasiswa sangat
diperlukan sehingga diperlukan adanya standar pembiayaan penelitian yang berfungsi
sebagai tolak ukur menilai mutu setiap tahapan penelitian.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR 1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pengendali mutu penyelenggaran penelitian
3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan dana penelitian
4. Ketua program studi sebagai kendali mutu pelaksanaan penelitian program studi
5. Kepala Badan Penelitian pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Keilmuan
6. Dosen dan mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan penelitian
E. DEFINISI ISTILAH
Tidak ada penjelasan istilah dalam standar ini
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Alokasi Pendanaan penelitian digunakan untuk membiayai:
1) Perencanaan penelitian,
2) Pelaksanaan penelitian,
3) Pembelian barang habis pakai,
4) Penyewaan peralatan penunjang penelitian,
5) Pengendalian penelitian,
6) Pemantauan dan evaluasi penelitian,
7) Pelaporan penelitian
8) Diseminasi hasil penelitian
2. Memiliki mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian.
162
3. Memiliki dana pengelolaan lembaga penelitian untuk membiayai
e. Manajemen penelitian terdiri atas seleksi proposal, pemantauan dan evaluasi,
pelaporan penelitian, dan diseminasi hasil penelitian.
f. Peningkatan kapasitas peneliti dalam bentuk pelatihan, workshop, dan lain-
lain.
g. Insentif bagi publikasi ilmiah terakreditasi minimal Rp. 3.000.000/judul
h. Insentif kekayaan intelektual produk inovasi minimal Rp 10.000.000/judul.
G. STRATEGI
Pengelolaan kelembagaan kegiatan penelitian
H. INDIKATOR
Rata-rata capaian Dana penelitian > 5 juta/penelitian
I. DOKUMEN TERKAIT
Dokumen ini perlu dilengkapi pedoman penyusunan kompetensi lulusan
J. REFERENSI
1. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
3. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
163
STANDAR HASIL PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT :
ARAH PKM
Kode/no SM-SAB-18.1
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
STikes Aisyiyah Bandung menjalankan fungsi tridharma perguruan tinggi melalui
kegiatan pengabdian masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap pembangunan
kesehatan masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat
besar dalam eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang
senantiasa mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat berupa:
1. pelayanan kepada masyarakat;
2. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan bidang keahliannya;
3. peningkatan kapasitas masyarakat; atau
4. pemberdayaan masyarakat.
Peningkatan mutu pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan/atau
mahasiswa sangat diperlukan adanya standar mutu hasil pengabdian masyarakat yang
berfungsi sebagai tolak ukur menilai mutu hasil kegiatan pengabdian masyarakat.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat
3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat
4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di
tingkat prodi
5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat
6. Dosen, ketenagapendidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Standar hasil pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal hasil
pengabdian kepada masyarakat dalam menerapkan, mengamalkan, dan membudayakan
ilmu pengetahuan dan teknologi guna memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
F. PENYATAAN ISI STANDAR
1. Hasil pengabdian kepada masyarakat diarahkan dalam rangka
a. Menerapkan IPTEK sesuai panduan yang ada dan terbaru
b. Mengamalkan IPTEK sesuai dengan panduan yang ada dan terbaru
164
c. Membudayakan IPTEK kepada masyarakat yang sesuai kharakteristiknya
d. Ikut membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penerapan IPTEK
e. Pengamalan IPTEK mendorong Peningkatan Iman dan Taqwa
f. Pengamalan IPTEK tidak memunculkan penyimpangan Iman dan Taqwa
g. Menerapkan atau memanfaatkan IPTEK sebagai tindak lanjut hasil penelitian
2. Hasil pengabdian kepada masyarakat merupakan produk yang memiliki ciri :
a. Memiliki kemampuan menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi
masyarakat dengan memanfaatkan keahlian civitas akademika yang relevan.
b. Pengembangan IPTEK yang ada di masyarakat
c. Berupa pemanfaatan teknologi tepat guna
d. Berupa bahan pengembangan IPTEK
e. Dapat menjadi bahan ajar atau modul pelatihan untuk pengayaan sumber belajar.
3. Jumlah hasil pengabdian kepada masyarakat oleh dosen yang wajib dipenuhi
oleh setiap dosen PTM
a. Pengabdian kepada masyarakat yang berskala internasional minimal 1 kegiatan
setiap tiga tahun.
b. Pengabdian kepada masyarakat yang berskala nasional, minimal 1 kali setiap
tahun.
c. Pengabdian kepada masyarakat yang berskala lokal termasuk yang dibiayai
kampus, minimal 1 kali setiap semester.
G. STRATEGI
1. Pengembangan kemampuan dosen dalam bidang pengabdian masyarakat
2. Sistem punishment and reward dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang konsisten
H. INDIKATOR
1. Jumlah judul pengabdian masyarakat setiap dosen terpenuhi > 80 % dari jumlah dosen
2. Judul pengabdian kepada masyarakat sejalan dengan roadmap pengabdian kepada
masyarakat > 80 %
3. Judul pengabdian kepada masyarakat yang sejalan dengn visi, misi, tujuan dan sasaran
keunggulan program studi maupun lembaga > 15 %
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan roadmap dan renstra kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
STANDAR HASIL PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT:
PUBLIKASI PKM
Kode/no SM-SAB-18.2
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
165
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
STikes Aisyiyah Bandung menjalankan fungsi tridharma perguruan tinggi melalui kegiatan
pengabdian masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap pembangunan kesehatan
masyarakat.. Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat besar dalam
eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa
mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa. Publikasi
menjadi bagian penting dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai bukti
terselenggaranya suatu kegiatan dan menjadi bagian pengembangan suatu keilmuan. Oleh
karena itu perlu disusun standar publikasi pengabdian kepada masyarakat yang dijadikan
oleh seluruh civitas akademik dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat
3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat
4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di
tingkat prodi
5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat
6. Dosen, ketenagapendidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Standar hasil pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal hasil
pengabdian kepada masyarakat dalam menerapkan, mengamalkan, dan membudayakan
ilmu pengetahuan dan teknologi guna memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
F. PENYATAAN ISI STANDAR
Hasil pengabdian kepada masyarakat wajib disebarluaskan melalui
a. Seminar yang dilaksanakan secara internal dan dihadiri unsur dosen dan
mahasiswa
b. Seminar yang dilaksanakan minimal oleh Program Studi yang dihadiri oleh
peserta dari Perguruan Tinggi lain yang relevan dengan bidang Program Studi.
166
c. Dipublikasikan dalam buku, prosiding, jurnal ilmiah, diutamakan jurnal ilmiah
terakreditasi dan jurnal ilmiah internasional.
d. Diproses untuk mendapatkan HaKI dan hak paten.
G. STRATEGI
1. Pengembangan kemampuan dosen dalam publikasi hasil kegiatan pengabdian kepada
masyarakat.
2. Peningkatan jejaring dalam bidang publikasi bidang pengabdian masyarakat
H. INDIKATOR
1. Publikasi Karya ilmiah pengabdian masyarakat di tingkat local minimal 1
karya/tahun/dosen
2. Publikasi karya ilmiah pengabdian masyarakat di tingkat nasional minimal 1
karya/tahun/dosen
3. Publikasi karya ilmiah pengabdian masyarakat di tingkat internasional minimal 1
karya/3 tahun/dosen
4. Jumlah HAKI dan hak paten produk inovasi minimal 5 karya pertahun
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan roadmap pengabdian kepada masyarakat SAB
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
STANDAR ISI PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
Kode/no SM-SAB-19.1
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
167
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi.
C. RASIONAL
STikes Aisyiyah Bandung menjalankan fungsi tridharma perguruan tinggi melalui kegiatan
pengabdian masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap pembangunan kesehatan
masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat besar dalam
eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa
mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa. Kegiatan
pengabdian kepada masyarakat dapat berupa:
1. pelayanan kepada masyarakat;
2. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan bidang keahliannya;
3. peningkatan kapasitas masyarakat; atau
4. pemberdayaan masyarakat.
Peningkatan mutu pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan/atau mahasiswa
sangat diperlukan sehingga diperlukan adanya standar mutu hasil pengabdian masyarakat
yang berfungsi sebagai tolak ukur menilai mutu kegiatan pengabdian masyarakat.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat
3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat
4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di
tingkat prodi
5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat
6. Dosen, ketenagapendidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Standar isi pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal tentang
kedalaman dan keluasan materi pengabdian kepada masyarakat.
168
F. PENYATAAN ISI STANDAR 1. Isi kegiatan pengabdian kepada masyarakat wajib memperhatikan kedalaman dan
keluasan materi pengabdian, hasil penelitian, atau pengembangan IPTEK yang sesuai
dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat.
2. Kriteria kegiatan pengabdian pada masyarakat meliputi:
a. Hasil penelitian yang dapat diterapkan langsung dan dibutuhkan oleh masyarakat
pengguna.
b. Pengembangan IPTEK dalam rangka pemberdayaan masyarakat.
c. Peningkatan iman dan taqwa.
d. Teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan taraf
hidup dan kesejahteraan masyarakat.
e. Model pemecahan masalah, rekayasa sosial, dan/atau rekomendasi kebijakan
yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia usaha, atau industri.
G. STRATEGI
Pengembangan keterampilan dosen dalam kegiatan pengabdian masyarakat hibah
kompetitif
H. INDIKATOR
Kesesuaian kedalaman dan keluasan kegiatan pengabdian kepada masyarakt sejalan
dengan visi misi dan tujuan institusi serta prodi > 50 %
I. DOKUMEN TERKAIT
Manual prosedur kegiatan pengabdian masyarakat
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
STANDAR PROSES PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT :
PROPOSAL PKM
Kode/no SM-SAB-20.1
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
169
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat besar dalam
eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa
mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa. Agar
kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjalan secara berkualitas maka proses kegiatan
pengabdian kepada masyarakat harus diatur dari sejak perencanaan s.d pelaporan agar
terpenuhi pengelolaan kegiatan pengabdian masyarakat yang kredibel dan bertanggung
jawab.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakaT
3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat
4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di
tingkat prodi
5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat
6. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Standar proses pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal tentang
kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan kegiatan.
F. PENYATAAN ISI STANDAR
1. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat harus memenuhi kaidah-kaidah dan metode
ilmiah yang sistematis sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya akademik.
2. Mekanisme pengajuan proposal
a. Pengajuan proposal oleh ketua tim Pengabdian kepada masyarakat setelah
mendapat persetujuan dari ketua program studi terutama dari aspek subtansi Pengabdian kepada masyarakat.
b. Pengajuan proposal setelah didiskusikan di program studi.
c. Prosedur selanjutnya sesuai dengan ketentuan dari BP2MPK atau sesuai dengan
pihak lain yang mendanai.
d. Bagi penelitian yang dibiayai oleh STIKes Aisyiyah Bandung, akan ditelaah oleh
reviewer yang ditetapkan oleh pimpinan STIKes Aisyiyah Bandung, berdasarkan
170
rekomendasi Ketua BP2MPK sesuai dengan kompetensi dan pengalamannya
dalam bidang pengabdian masyarakat.
e. Reviewer yang ditunjuk untuk menelaah proposal disesuaikan dengan bidang ilmu
proposal yang diajukan
G. STRATEGI
1. Sosialisasi panduan proposal pengabdian kepada masyarakat kepada dosen dan civitas
mahasiswa
H. INDIKATOR
1. Hasil penilaian reviewer terhadap proposal pengabdian kepada masyarakat bernilai
baik > 80 % dari judul penelitian.
2. Tersusun proposal pengabdian kepada masyarakat > 90 % dari jumlah dosen tetap
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan manual prosedur kegiatan pengabdian masyarakat
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi.
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi.
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
STANDAR PROSES PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT :
LAPORAN PKM
Kode/no SM-SAB-20.2
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
Revisi 3
171
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
STikes Aisyiyah Bandung menjalankan fungsi tridharma perguruan tinggi melalui
kegiatan pengabdian masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap pembangunan
kesehatan masyarakat.. Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat
besar dalam eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang
senantiasa mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat berupa:
1. pelayanan kepada masyarakat;
2. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan bidang keahliannya;
3. peningkatan kapasitas masyarakat; atau
4. pemberdayaan masyarakat.
Peningkatan mutu pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan/atau
mahasiswa sangat diperlukan sehingga diperlukan adanya standar mutu hasil pengabdian
masyarakat yang berfungsi sebagai tolak ukur menilai mutu kegiatan pengabdian
masyarakat
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakaT
3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat
4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di
tingkat prodi
5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat
6. Dosen, ketenagapendidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Standar proses pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal tentang
kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan kegiatan.
F. PENYATAAN ISI STANDAR
1. Laporan kegiatan pengabdian masyarakat
a. Hasil Pengabdian kepada masyarakat dilaporkan setelah diseminarkan di program
studi.
172
b. Laporan hasil Pengabdian kepada masyarakat disertakan dengan artikel ilmiah,
berupa ringkasan hasil Pengabdian kepada masyarakat.
c. Laporan Pengabdian kepada masyarakat merupakan dokumen dan bukti fisik
untuk akreditasi program studi, serta berbagai kebutuhan sumber informasi ilmiah
lainnya.
2. Artikel ilmiah dapat dijadikan bahan publikasi berupa buku, prosiding, jurnal ilmiah
baik internal maupun eksternal.
3. Hasil Pengabdian kepada masyarakat dapat dijadikan dasar pengambilan kebijakan
program studi atau kegiatan penelitian lanjutan.
4. STIKes Aisyiyah bandung memfasilitasi penerbitan buku dari hasil Pengabdian
kepada masyarakat
G. STRATEGI
1. Peningkatan kemampuan dosen dalam kegiatan pengabdian masyarakat
H. INDIKATOR
1. Hasil monev laporan kemajuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bernilai baik >
80 % dari keseluruhan judul pkm setiap tahunnya
2. Jumlah dosen yang melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat > 80 % dari seluruh
jumlah dosen tetap setiap tahunnya
3. Hasil penilaian laporan pengabdian masyarakat rata-rata baik > 80 % setiap tahunnya
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan manual prosedur kegiatan pengabdian masyarakat
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi.
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi.
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
STANDAR PENILAIAN KEGIATAN
PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
Kode/no SM-SAB-21.1
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
173
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
STIKes Aisyiyah Bandung menjalankan fungsi tridharma perguruan tinggi melalui
kegiatan pengabdian masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap pembangunan
kesehatan masyarakat.. Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat
besar dalam eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang
senantiasa mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa.
.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat
3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat
4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di
tingkat prodi
5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat
6. Dosen, ketenagapendidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Tidak ada istilah yang dijelaskan dalam standar ini
F. PENYATAAN ISI STANDAR
Aspek proses penilaian
1. Proses penilaian kegiatan pengabdian masyarakt
a. Penilaian Pengabdian kepada masyarakat dilakukan sejak proposal diajukan,
pelaksanaan Pengabdian kepada masyarakat, monitoring dan evaluasi
pengabdian, sampai dengan laporan kegiatan Pengabdian kepada masyarakat.
b. Penilaian terhadap proposal ditindaklanjuti dengan perbaikan terhadap proposal
c. Pelaporan hasil sesuai dengan panduan yang ditetapkan lembaga pengabdian dengan bukti dokumen pelaksanaan yang relevan
d. monitoring dan evaluasi dilakukan oleh pihak LPPM dibantu reviewer terkait.
Aspek unsur penilaian
2. Penilaian dilakukan secara terintegrasi dengan memperhatikan unsur edukatif, objeltif,
akuntabel, dan transparan.
a. Edukatif: penilaian dilakukan untuk memotivasi pelaksana pengabdian agar terus
meningkatkan mutu kegiatan Pengabdian kepada masyarakat.
174
b. Objektif: penilaian dilakukan berdasarkan kriteria yang bebas dari pengaruh
subjektivitas.
c. Akuntabel: penilaian dilakukan dengan kriteria dan prosedur yang jelas dan
dipahami oleh pelaksana kegiatan Pengabdian kepada masyarakat.
d. Transparan: penilaian yang sesuai dengan prosedur dan hasil penilaiannya dapat
diakses oleh semua pemangku kepentingan dan pelaksana pengabdian
3. Perguruan tinggi membuat instrumen penilaian yang relevan, akuntabel, dan
representatif yang mengacu pada pranata pendidikan tertinggi yang berlaku
4. Kriteria minimal penilaian hasil kegiatan Pengabdian kepada masyarakat mencakup :
a. Tingkat kepuasan masyarakat sasaran –luaran yang terukur
b. Terjadinya perubahan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan masyarakat sasaran.
c. Dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara berkelanjutan
d. Terciptanya sumber belajar dan/atau pembelajaran serta pematangan sivitas
akademika sebagai hasil pengembangan iptek.
e. Teratasinya masalah sosial dan rekomendasi kebijakan yang dapat dimanfaatkan
oleh pemangku kepentingan.
G. STRATEGI
1. Peningkatan tata kelola kelembagaan BP2MPK
H. INDIKATOR
1. Tersusun instrumen penilaian proposal pnegabdian kepada masyarakat yang baik
2. Tersusun instrumen penilaian laporan pengabdian kepada masyarakat yang baik
3. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat bernilai baik >80 %
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan manual prosedur kegiatan pengabdian masyarakat
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
STANDAR PELAKSANA
PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT :
Kode/no SM-SAB-22.1
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
175
DOSEN
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
STikes Aisyiyah Bandung menjalankan fungsi tridharma perguruan tinggi melalui
kegiatan pengabdian masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap pembangunan
kesehatan masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat
besar dalam eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang
senantiasa mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa.
Peningkatan mutu pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan/atau mahasiswa
sangat diperlukan sehingga diperlukan adanya standar mutu pelaksana pengabdian
masyarakat yang berfungsi sebagai tolak ukur menilai mutu kegiatan pengabdian
masyarakat.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat
3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat
4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di
tingkat prodi
5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat
6. Dosen, ketenagapendidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Tidak ada istilah yang dijelaskan
F. PENYATAAN ISI STANDAR
1. Pelaksana kegiatan Pengabdian kepada masyarakat adalah dosen tetap STIKes
Aisyiyah Bandung yang memiliki kemampuan tingkat penguasaan lapangan, mitra
yang menjadi tempat pengabdian dan kebutuhan mitra serta sesuai dengan bidang
keilmuan.
2. Kriteria pelaksana
a. Dosen yang mengajukan proposal Pengabdian kepada masyarakat adalah dosen
tetap STIKes Aisyiyah Bandung dapat secara perseorangan atau berkelompok.
176
b. Dosen tidak tetap hanya boleh menjadi anggota kelompok dalam kegiatan
Pengabdian kepada masyarakat kelompok dan hanya boleh satu judul Pengabdian
kepada masyarakat dalam satu tahun.
c. Dalam pertimbangan tertentu calon dosen tetap dapat melakukan kegiatan
Pengabdian kepada masyarakat setelah mendapat persetujuan dari Pimpinan SAB,
dan hanya menjadi anggota kelompok.
d. Dosen tetap yang sedang melanjutkan studi diperkenankan melakukan kegiatan
Pengabdian kepada masyarakat setelah mendapat persetujuan dari kaprodi.
e. Dosen tetap yang sedang cuti tidak diperkenankan melakukan kegiatan
Pengabdian kepada masyarakat.
f. Dosen karena satu dan lain hal berhenti sebagai dosen tetap di SAB , hasil
Pengabdian kepada masyarakat yang dibiayai oleh SAB tidak boleh digunakan
pada perguruan tinggi lain.
g. Jumlah pelaksana dalam satu kelompok maksimal lima orang.Dalam
pertimbangan tertentu dapat melebihi lima orang setelah mendapat persetujuan
tim reviewer.
G. STRATEGI
Peningkatan kerjasama institusi dalam kegiatan pengabdian masyarakat baik pemerintah,
swasta, asosiasi profesi, maupun dunia usaha
H. INDIKATOR
1. Kegiatan pengabdian dosen minimal satu kali/dosen
2. Peningkatan kualitas hasil pengabdian masyarakat
3. Peningkatan kerjasama dalam bidang kegiatan pengabdian masyarakat
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan manual prosedur penilaian kegiatan pengabdian masyarakat
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Kode/no SM-SAB-22.2
177
STANDAR PELAKSANA
PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT :REVIEWER
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
STikes Aisyiyah Bandung menjalankan fungsi tridharma perguruan tinggi melalui
kegiatan pengabdian masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap pembangunan
kesehatan masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat
besar dalam eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang
senantiasa mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa.
Peningkatan mutu pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan/atau mahasiswa
sangat diperlukan sehingga diperlukan adanya standar mutu pelaksana pengabdian
masyarakat yang berfungsi sebagai tolak ukur menilai mutu kegiatan pengabdian
masyarakat.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat
3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat
4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di
tingkat prodi
5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat
6. Dosen, ketenagapendidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Tidak ada istilah yang dijelaskan
F. PENYATAAN ISI STANDAR
1. .Kriteria Reviewer
Memiliki salah satu persyaratan sebagai berikut :
a. Dosen atau pakar yang memiliki reputasi di bidang Pengabdian kepada
masyarakat yang ditandai dengan jumlah kegiatan Pengabdian kepada masyarakat
yang dilakukan minimal 3 (tiga) dalam tiga tahun terakhir di tingkat lokal, 2 (dua)
dalam tiga tahun terakhir di tingkat nasional, 1 (satu) dalam tiga tahun terakhir di
tingkat internasional.
b. Dosen atau pakar yang pernah menjadi nara sumber dalam seminar, kongres, atau
kolokium, tentang Pengabdian kepada masyarakat minimal 1 kali setiap tahun.
178
c. Dosen yang pernah menulis buku ilmiah yang sesuai dengan bidang ilmunya.
d. Bergelar S2 dan memiliki kepangkatan akademik Lektor / S3 memiliki gelar
akademik Asisten Ahli
e. Mengikuti pelatihan Reviewer baik di tingkat lokal maupun nasional
f. Mendapat SK dari Pimpinan STIKes Aisyiyah Bandung
G. STRATEGI
Peningkatan kerjasama institusi dalam kegiatan pengabdian masyarakat baik pemerintah,
swasta, asosiasi profesi, maupun dunia usaha
H. INDIKATOR
4. Kegiatan pengabdian dosen minimal satu kali/dosen
5. Peningkatan kualitas hasil pengabdian masyarakat
6. Peningkatan kerjasama dalam bidang kegiatan pengabdian masyarakat
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan manual prosedur penilaian kegiatan pengabdian masyarakat
J. REFERENSI
6. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
7. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
8. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
9. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
10. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Kode/no SM-SAB-22.3
179
STANDAR PELAKSANA
:PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT : KETERLIBATAN
MAHASISWA DALAM PKM
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
STikes Aisyiyah Bandung menjalankan fungsi tridharma perguruan tinggi melalui
kegiatan pengabdian masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap pembangunan
kesehatan masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat
besar dalam eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang
senantiasa mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa.
Peningkatan mutu pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan/atau mahasiswa
sangat diperlukan sehingga diperlukan adanya standar mutu pelaksana pengabdian
masyarakat yang berfungsi sebagai tolak ukur menilai mutu kegiatan pengabdian
masyarakat.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat
3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat
4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di
tingkat prodi
5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat
6. Dosen, ketenagapendidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Tidak ada istilah yang dijelaskan
F. PENYATAAN ISI STANDAR
1. Pelaksana kegiatan Pengabdian kepada masyarakat adalah dosen tetap STIKes Aisyiyah
Bandung yang memiliki kemampuan tingkat penguasaan lapangan, mitra yang menjadi
tempat pengabdian dan kebutuhan mitra serta sesuai dengan bidang keilmuan.
2. Mahasiswa berperan serta dalam penelitian dosen
3. pelatihan pembinaan terkait hibah kompetisibidang pengabdian dan pemberdayaan
masyarakat.
180
G. STRATEGI
Peningkatan kerjasama institusi dalam kegiatan pengabdian masyarakat baik pemerintah,
swasta, asosiasi profesi, maupun dunia usaha
H. INDIKATOR
1. Partisipasi Kegiatan pengabdian dosen atau mahasiswa > 25 % dari total angkatan.
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan manual prosedur penilaian kegiatan pengabdian masyarakat
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
STANDAR SARANA PRASARANA
PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
Kode/no SM-SAB-23.1
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
181
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan
Di Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
STikes Aisyiyah Bandung menjalankan fungsi tridharma perguruan tinggi melalui
kegiatan pengabdian masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap pembangunan
kesehatan masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat
besar dalam eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang
senantiasa mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa.
Peningkatan mutu pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan/atau
mahasiswa sangat diperlukan sehingga diperlukan adanya standar mutu hasil pengabdian
masyarakat yang berfungsi sebagai tolak ukur menilai mutu kegiatan pengabdian
masyarakat.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat
3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat
4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di
tingkat prodi
5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat
6. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Tidak ada istilah yang dijelaskan
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
Aspek penyediaan sarana dan prasarana
1. Dalam melakukan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat, pelaksana dapat
menggunakan fasilitas yang terkait dengan bidang ilmu, proses pembelajaran, dan
kegiatan penelitian.
2. Fasilitas yang digunakan dalam pengabdian dan pemberdayaan masyarakat harus
relevan dengan bidang Pengabdian dan Pemberdayaan masyarakat.
3. Sarana dan prasarana yang digunakan dalam pengabdian dan pemberdayaan
masyarakat harus memenuhi standar :
a. Keselamatan kerja
b. Kesehatan
c. Kenyamanan
d. Keamanan bagi pelaksana dan pemberdaya masyarakat
e. Keamanan masyarakat setempat
182
f. Sesuai dengan kebutuhan yang relevan dengan bentuk pengabdiannya
Aspek sarana penunjang BP2MPK
1. BP2MPK masyarakat memiliki akses mendapatkan informasi terkait pengabdian dan
pemberdayaan masyarakat dan mempublikasikan hasilnya ke berbagai pihak yang
difasilitasi dengan jaringan teknologi informasi yang memadai.
G. STRATEGI
Peningkatan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan pengabdian kepada
masyarakat
H. INDIKATOR
1. Hasil survey Kepuasan dosen terhadap fasilitas sarana dan prasarana Pkm menyatakan
puas > 80 %
2. Seluruh sarana prasarana yang menunjang pengabdian kepada masyarakat memenuhi
indicator keselamatan, keamanan, kesehatan pengguna maupun lingkungan.
3. Hasil Kerjasama akses informasi dan publikasi kegiatan pengabdian masyarakat
meningkat setiap tahunnya
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan manual prosedur sarana prasarana
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Kode/no SM-SAB-24.1
183
STANDAR PENGELOLAAN
PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT : PERENCANAAN
PKM
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat besar dalam eksistensi
perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa
mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa.
Peningkatan mutu pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan/atau mahasiswa
sangat diperlukan adanya standar mutu pengelolaan pengabdian masyarakat yang berfungsi
sebagai tolak ukur menilai mutu kegiatan pengabdian masyarakat.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat
3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat
4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di
tingkat prodi
5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat
6. Dosen, ketenagapendidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Tidak ada istilah yang dijelaskan
F. PERNYATAAN STANDAR
1. SAB Menyusun dan mengembangkan rencana program Pengabdian kepada
masyarakat sesuai renstra PTM
2. SAB Memiliki renstra Pengabdian kepada masyarakat
3. SAB Memiliki panduan dan aturan kebijakan yang mengatur kegiatan Pengabdian kepada masyarakat yang dijadikan acuan oleh seluruh civitas akademik.
4. Pada tahap perencanaan BP2MPK Melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut
jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana dan prasarana Pengabdian kepada masyarakat.
Menyampaikan laporan kinerja lembaga atau fungsi Pengabdian kepada masyarakat
paling sedikit melalui PDPT dan badan akreditasi.
G. STRATEGI
184
Koordinasi antara BP2MPK dan civitas akademik prodi dalam pengelolaan
penyelanggaraan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
H. INDIKATOR
1. Tersusun renstra pengabdian kepada masyarakat tingkat SAB
2. Tersusun roadmap pengabdian kepada masyarakat di tingkat SAB
3. Tersusun agenda tahunan kegiatan pengabdian kepada masyarakat setiap tahunnya
I. DOKUMEN TERKAIT
Manual prosedur terkait kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
\
185
STANDAR PENGELOLAAN
PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT : PELAKSANAAN
PKM
Kode/no SM-SAB-24.2
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat besar dalam
eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa
mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa. Agar
kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjalan secara berkualitas maka proses kegiatan
pengabdian kepada masyarakat harus diatur dari sejak perencanaan s.d pelaporan agar
terpenuhi pengelolaan kegiatan pengabdian masyarakat yang kredibel dan bertanggung
jawab. Standar pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat menjadi acuan civitas
akademik dalam pengelolaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakaT
3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat
4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di
tingkat prodi
5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat
6. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal
tentang penyelenggaraan kegiatan pkm sejak perencanaan, pelaksanaan, dan monev
evaluasi serta pelaporan kegiatan PKM
F. PENYATAAN ISI STANDAR
1. Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat
186
a. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat mulai dilakukan setelah ada
penandatangan kontrak kerja dengan pihak yang mendanai.
b. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat mandiri dilakukan setelah ada
persetujuan dari ketua BP2MPK dan ketua program studi.
2.Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus mengikuti agenda
kegiatan tahunan pengabdian kepada masyarakat yang sudah ditetapkan oleh
BP2MPK
G. STRATEGI
2. Peningkatan tata kelola kelembagaan BP2MPK
H. INDIKATOR
3. Terlaksana kegiatan pengabdian masyarakat > 90 % dari jumlah dosen tetap
4. Kesesuaian pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan rencana
agenda tahunan sebesar 90 %
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan renstra dan roadmap kegiatan pengabdian kepada masyarakat
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi.
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi.
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
187
STANDAR PENGELOLAAN
PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT : PENGELOLAAN
UNIT
Kode/no SM-SAB-24.3
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat besar dalam
eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa
mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa. Agar
kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjalan secara berkualitas maka proses kegiatan
pengabdian kepada masyarakat harus diatur dari sejak perencanaan s.d pelaporan agar
terpenuhi pengelolaan kegiatan pengabdian masyarakat yang kredibel dan bertanggung
jawab. Standar pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat menjadi acuan civitas
akademik dalam pengelolaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakaT
3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat
4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di
tingkat prodi
5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat
6. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Standar pengeloaan pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal
tentang.
F. PENYATAAN ISI STANDAR
1. BP2MPK berperan penyusunan kebijakan yang mengatur perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, pemantauan, dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan Pengabdian kepada
masyarakat.
2. BP2MPK berperan mengembangkan peraturan panduan dan system penjaminan mutu
internal di bidang Pengabdian kepada masyarakat
188
3. BP2MPK bertanggung jawab dalam pengorganisasian penyelenggaraan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan dosen atau dosen yang
berkolaborasi dengan mahasiswa.
4. BP2MPK Memfasilitasi peningkatan kemampuan Pengabdian kepada masyarakat
5. BP2MPK Memfasilitasi pelaksana dalam penulisan artikel ilmiah, dan perolehan
kekayaan intelektual terkait hasil kegiatan masyarakat
6. BP2MPK mendayagunakan sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat di
lembaga mitra yang bekerja sama dengan SAB.
7. BP2MPK memberikan penghargaan kepada pelaksana pengabdian kepada masyarakat
yang berprestasi.
8. BP2MPK harus melaporkan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat kepada
pihak pemberi dana dan pihak lain yang terkait.
9. BP2MPK laporan kinerja lembaga atau fungsi pengabdian kepada masyarakat paling
sedikit melalui PDPT, SIMLIBTABMAS, Badan akreditasi.
G. STRATEGI
1. Peningkatan tata kelola kelembagaan BP2MPK
H. INDIKATOR
1. Hasil kinerja BP2MPK bernilai rata-rata baik setiap tahunnya
2. Peringkat kinerja institusi di bidang pengabdian kepada masyarakat meningkat
setiap tahunnya
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan renstra dan roadmap kegiatan pengabdian kepada masyarakat
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi.
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi.
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
189
STANDAR PENGELOLAAN
PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT : MONEV PKM
Kode/no SM-SAB-24.4
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat besar dalam
eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang senantiasa
mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa. Agar
kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjalan secara berkualitas maka proses kegiatan
pengabdian kepada masyarakat harus diatur dari sejak perencanaan s.d pelaporan agar
terpenuhi pengelolaan kegiatan pengabdian masyarakat yang kredibel dan bertanggung
jawab. Standar pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat menjadi acuan civitas
akademik dalam pengelolaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakaT
3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat
4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di
tingkat prodi
5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat
6. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Standar pengeloaan pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal
tentang.pengelolaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan mengikuti siklus
perencanaan, pengoorganisasian, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi.
F. PENYATAAN ISI STANDAR
1. BP2MPK memfasilitasi kegiatan moitoring dan evaluasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
2. Kinerja unit pengabdian kepada masyarakat dimonev melalui kegiatan audit mutu
internal.
3. Kegiatan monitoring dan evaluasi pengabdian masyarakat dosen.
190
a. Dilakukan mulai satu bulan setelah kegiatan dilakukan.
b. Kewajiban peneliti melaporkan kemajuan secara lisan atau tertulis kepada ketua
program studi mengenai kemajuan kegiatan Pengabdian kepada masyarakat.
4. Kegiatan monitoring dan evaluasi kinerja unit pengelola pengabdian kepada
masyarakat:
a. koordinasi kepala BP2MPK dengan program studi
b. kegiatan audit mutu internal tahunan terhadap BP2MPK
5. Hasil monev kegiatan pengabdian kepada masyarakat dijadikan dasar pengambilan
keputusan kebijakan terkait dengan pengabdian kepada masyarakat.
G. STRATEGI
Peningkatan tata kelola kelembagaan BP2MPK
H. INDIKATOR
1. Tersusun laporan monev kegiatan pengabdian masyarakat yang komprehnesif setiap
tahunnya
2. Tersusun laporan kinerja pengelolaan pengabdian kepada masyarakat yang
komprehensif setiap tahunnya.
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan renstra dan roadmap kegiatan pengabdian kepada masyarakat
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi.
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi.
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
191
STANDAR PENDANAAN DAN
PEMBIAYAAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT : ALOKASI
ANGGARAN
Kode/no SM-SAB-25.1
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
STIKes Aisyiyah Bandung menjalankan fungsi tridharma perguruan tinggi melalui
kegiatan pengabdian masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap pembangunan
kesehatan masyarakat.. Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat
besar dalam eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang
senantiasa mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa.
Peningkatan mutu pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan/atau mahasiswa
sangat ditunjang oleh keberadaan sumber dana. Oleh karena itu diperlukan standar
pembiayaan pkm sejak dalam perencanaan sampai pelaporan sebagai wujud kredibilitas,
akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan kegiatan Pkm.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat
3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat
4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di
tingkat prodi
5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat
6. Dosen, ketenagapendidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat merupakan
kriteria minimal sumber dan mekanisme pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat.
F. PERNYATAAN STANDAR
192
1. BP2MPK mengatur kebijakan tentang pembiayaan di bidang Pengabdian kepada
masyarakat, meliputi sumber biaya, jumlah, penggunaan dan model laporan.
a. Biaya Pengabdian kepada masyarakat wajib disiapkan antara Rp. 1.500.000 s.d.
Rp. 15.000.000/dosen/tahun
b. Penetapan biaya pengabdian kepada masyarakat disesuaikan secara proporsional
sesuai dengan standar isi kegiatan pengabdian kepada masyarakat
c. Dosen diberi kesempatan untuk mendapatkan dana Pengabdian kepada
masyarakat dari luar perguruan tinggi tetapi tidak bersifat mengikat baik
pemerintah maupun swasta dan tidak boleh menerima bantuan dari pihak sponsor
perusahaan rokok dan minuman keras di dalam dan luar negeri.
d. Dosen yang tidak menyampaikan laporan hasil pengabdian masyarakat pada
waktu yang telah ditentukan, akan menerima sanksi sebagai berikut:
1) Tidak diperkenankan mengajukan proposal pengabdian untuk periode
berikutnya.
2) Mengembalikan dana sepenuhnya pada sumber dana /institusi yang telah
diterima pada tahap pertama
e. Dosen hanya diperkenankan mengajukan satu usulan pengabdian (proposal)
dalam satu semester baik sebagai anggota maupun sebagai ketua.
f. Dosen diberi kesempatan untuk mendapatkan dana Pengabdian kepada
masyarakat dari luar perguruan tinggi baik dengan pemerintah maupun swasta di
dalam dan luar negeri.
2. Pendanaan Pengabdian kepada masyarakat digunakan untuk membiayai :
a. Perencanaan Pengabdian kepada masyarakat
b. Pelaksanaaan Pengabdian kepada masyarakat
c. Pengendalian Pengabdian kepada masyarakat
d. Pemantauan dan evaluasi Pengabdian kepada masyarakat
e. Pelaporan Pengabdian kepada masyarakat
f. Diseminasi hasil Pengabdian kepada masyarakat
G. STRATEGI
Peningkatan kerjasama pimpinan dengan peemrintah, swasta, dunia usaha dalam perolehan
dana kegiatan pengabdian kepada masyarakat
H. INDIKATOR
1. Rata –rata Dana kegiatan pengabdian kepada masyarakat > 5 juta/seluruh dosen SAB
I. DOKUMEN TERKAIT
Manual prosedur terkait pendanaan kegiatan pengabdian masyarakat
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
193
STANDAR PENDANAAN DAN
PEMBIAYAAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT :
PENGELOLAAN DANA
Kode/no SM-SAB-25.1
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
STIKes Aisyiyah Bandung menjalankan fungsi tridharma perguruan tinggi melalui
kegiatan pengabdian masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap pembangunan
kesehatan masyarakat.. Kegiatan pengabdian masyarakat mempunyai peran yang sangat
besar dalam eksistensi perguruan tinggi sebagai perwujudan lingkungan akademisi yang
senantiasa mengaplikasikan keilmuan dan teknologi di lingkungan masyarakat dan bangsa.
Peningkatan mutu pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan/atau mahasiswa
sangat ditunjang oleh keberadaan sumber dana. Oleh karena itu diperlukan standar
pembiayaan pkm sejak dalam perencanaan sampai pelaporan sebagai wujud kredibilitas,
akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan kegiatan Pkm.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua STikes Aisyiyah Bandung sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil ketua I sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat
3. Wakil ketua II sebagai penjamin mutu pendanan kegiatan pengabdian masyarakat
4. Ketua Program studi sebagai penjamin mutu kegiatan pengabdian masyarakat di
tingkat prodi
5. BP2MPK sebagai penanggung jawab kegiatan pengabdian masyarakat
6. Dosen, ketenagapendidikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat merupakan
kriteria minimal sumber dan mekanisme pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat.
F. PERNYATAAN STANDAR
194
1. BP2MPK mekanisme pendanaan dan pembiayaan Pengabdian kepada masyarakat.
2. BP2MPK mengatur dana pengelolaan lembaga Pengabdian kepada masyarakat untuk
membiayai
a. Manajemen Pengabdian kepada masyarakat terdiri atas seleksi proposal,
pemantauan dan evaluasi, pelaporan Pengabdian kepada masyarakat, dan
diseminasi hasil Pengabdian kepada masyarakat.
b. Peningkatan kapasitas pelaksana engabdian kepada masyarakat dalam bentuk
pelatihan, workshop, dan lain-lain.
c. Insentif bagi publikasi hasil Pengabdian kepada masyarakat minimal Rp.
5.000.000/judul dan insentif kekayaan intelektual minimal Rp 10.000.000/judul,
atau sesuai dengan kemampuan STIKes Aisyiyah Bandung.
G. STRATEGI
Peningkatan kerjasama pimpinan dengan peemrintah, swasta, dunia usaha dalam perolehan
dana kegiatan pengabdian kepada masyarakat
H. INDIKATOR
1. Kepuasan pelaksana kegiatan pengabdian masyarakat rata-rata menyatakan puas > 80
% dari seluruh jumlah pelaksana.
2. Serapan dana kegiatan pengabdian kepada masyarakat > 90 %
I. DOKUMEN TERKAIT
Manual prosedur terkait pendanaan kegiatan pengabdian masyarakat
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
195
STANDAR AL ISLAM
KEMUHAMMADIYAHAN :
KAMPUS ISLAMI
Kode/no SM-SAB 26.1
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
STIKes Aisyiyah Bandung memiliki visi menjadi perguruan tinggi yang unggul di bidang
kesehatan spiritual maka mengintegrasikan nilai nilai islam dalam implementasi catur
dharma perguruan tinggi. AIK memiliki posisi strategis, menjadi ruh penggerak, dan misi
utama penyelenggaraan SAB. AIK harus dijadikan kekuatan STIKes Aisyiyah bandung
karena dapat menjadi basis kekuatan spiritual, moral dan intelektual serta daya gerak bagi
seluruh civitas akademika. Keberhasilan AIK menjadi salah satu indicator pencapaian visi
yang harus dilaksanakan terus menerus dan tersistem.Agar pelaksanaan AIK berkualitas
dalam impelemnetasi caturdarma perguruan tinggi maka perlu dibuatkan standar Al islam
kemuhammadiyahan yang menjadi acuan dalam impelementasi AIK di STIkes Aisyiyah
Bandung.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi
4. Dosen, tenaga kependikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Tidak ada istilah yang dijelaskan dalam standar ini
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Dasar perjuangan perguruan tinggi SAB harus mengacu pada : a. Al Quran dan Sunnah Rasulullah menjadi landasan berpikir, bersikap, dan
berperilaku.
b. Tauhid adalah basis nilai pengembangan institusi. c. Ideologi Muhammadiyah merupakan acuan sikap, kebijakan dan perilaku
organisasi
a. SAB adalah alat dakwah persyarikatan Muhammadiyah.
196
d. SAB dikelola sesuai dengan Pedoman, Ketentuan dan Kaidah-kaidah yang
ditetapkan oleh PP Muhammadiyah, PP Aisyiyah dan Majlisdiktilitbang/ Majelis
dikti PPA
2. Pengembangan kampus islami
a. Kelembagaan dan Kebijakan
1) Memiliki Pedoman Pengembangan Kampus Islami
2) Memiliki Divisi Kerja yang mengelola pengembangan Kampus Islami.
3) Menerapkan kebijakan Berbusana Muslim/muslimah
4) Menerapkan kebijakan Kampus Tanpa Rokok
5) Membina IMM
6) Membina Tapak Suci
7) Membina Hizbul Wathan
8) Memiliki manajemen dan organisasi Masjid Kampus.
9) Memiliki manajemen dan organisasi Lazismu SAB.
b. Lingkungan Kampus
1) Lingkungan Fisik Kampus
a) Tersedia sarana dan prasarana untuk kegiatan ibadat.
b) Tersedia AIKA Centre
c) Tersedia fasilitas penyelenggaraan jenazah
d) Tersedia visualisasi kampanye amar ma’ruf nahi munkar
e) Tersedia soundsystem untuk dakwah kampus.
2) Lingkungan Sosial Kampus
a) Terbangun hubungan yang dialogis dan komunikasi efektif antara
seluruh stakeholders.
b) Kampus SAB adalah Kawasan Tanpa Rokok.
c) Kampus SAB anti-narkoba
3) Lingkungan Spiritual
a) Terbangun tradisi salam
b) Kampanye kampus untuk amalan nawafil keseharian bagi seluruh
stakeholders.
c) Praktek sholat berjamaah di Masjid Kampus.
d) Kampus SAB menerapkan busana muslim/muslimah.
G. STRATEGI
1. Pengembangan kampus islami
H. INDIKATOR
1. Terselenggara kegiatan pembinaan sdm dengan tingkat kehadiran rata-rata > 80 %
2. Kepuasan mahasiswa terhadap fasilitas yang menunjang AIKA > 80 %
3. Kepuasan SDM terhadap fasilitas yeng mendukung pengembangan kampus islami
menyatakan puas > 80 % dari jumlah karyawan
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan pedoman Al Islam kemuhammadiyahan
J. REFERENSI
1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
197
STANDAR AL ISLAM
KEMUHAMMADIYAHAN :
KOMPETENSI AIKA DOSEN
Kode/no SM-SAB 26.2
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
STIKes Aisyiyah Bandung memiliki visi menjadi perguruan tinggi yang unggul di bidang
kesehatan spiritual maka mengintegrasikan nilai nilai islam dalam implementasi catur dharma
perguruan tinggi. AIK memiliki posisi strategis, menjadi ruh penggerak, dan misi utama
penyelenggaraan SAB. AIK harus dijadikan kekuatan STIKes Aisyiyah bandung karena dapat
menjadi basis kekuatan spiritual, moral dan intelektual serta daya gerak bagi seluruh civitas
akademika. Keberhasilan AIK menjadi salah satu indicator pencapaian visi yang harus
dilaksanakan terus menerus dan tersistem.Agar pelaksanaan AIK berkualitas dalam
impelemnetasi caturdarma perguruan tinggi maka perlu dibuatkan standar dosen yang
menunjang impelementasi AIK di STIkes Aisyiyah Bandung.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi
4. BP2MPK sebagai badan yang bertanggung jawab menjamin pelaksanaan AIKA
4. Dosen, tenaga kependikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Pimpinan Stikes Aisyiyah Bandung terdiri dari Pimpinan/Ketua, Wakil Pimpinan/Wakil
Ketua
Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi adalah pimpinan unsur pelaksanan
akademik pada tingkat program studi yang melaksanakan pendidikan akademik
dan/atau profesional dalam satu cabang ilmu.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
198
Aspek kompetensi Pimpinan
1. Standar AIK yang harus dipenuhi oleh Pimpinan Stikes Aisyiyah Bandung adalah:
a. Teladan bagi masyarakat Kampus dan masyarakat luas.
b. Mampu melaksanakan Syariat Islam berdasarkan al-Qur’an dan Sunnah Nabi.
c. Senantiasa membaca/ mentadarruskan Al-Qur’an dengan tajwid yang benar.
d. Mampu memimpin jamaah dalam melakukan peribadatan sesuai Syariat Islam.
e. Senantiasa melaksanakan amal nawafil dalam kehidupan sehari-hari.
f. Hafal dan memahami sejumlah surat dalam Al-Qur’an.
- Pimpinan Sekolah Tinggi : 37 surat Al-Qur’an
- Pimpinan prodi : 31 Surat Al-Qur’an g. Memiliki Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah/’Aisyiyah.
h. Terlibat aktif dalam kepemimpinan persyarikatan Muhammadiyah dan/atau
Organisasi Otonom Muhammadiyah, minimal pada tingkat Daerah.
i. Terlibat aktif dalam kegiatan perkaderan di lingkungan Persyarikatan, Ortom
atau Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) minimal 1 kali dalam setahun.
2. Standar AIK untuk Ketua dan Sekretaris Program Studi adalah:
a. Teladan bagi masyarakat Kampus dan masyarakat luas.
b. Mampu melaksanakan Syariat Islam berdasarkan al-Qur’an dan Sunnah Nabi.
c. Senantiasa membaca/ mentadarruskan Al-Qur’an dengan tajwid yang benar
d. Mampu melaksanakan peribadatan sesuai Syariat Islam.
e. Senantiasa melaksanakan amal nawafil dalam kehidupan sehari-hari.
f. Hafal dan memahami sejumlah surat dalam Al-Qur’an:
a) Ketua Program studi : 25 surat Al-Qur’an
b) Sekretaris Program Studi : 22 Surat Al-Qur’an
g. Memiliki Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah/’Aisyiyah.
h. Terlibat aktif dalam kepemimpinan persyarikatan Muhammadiyah dan/atau
Organisasi Otonom Muhammadiyah.
i. Terlibat aktif dalam kegiatan perkaderan di lingkungan Persyarikatan, Ortom
atau AUM minimal 1 kali dalam 2 (dua) tahun.
Aspek kompetensi dosen
3. Standar Kompetensi AIK untuk Dosen Tetap Umum adalah :
a. Teladan bagi masyarakat Kampus dan masyarakat luas.
b. Mampu melaksanakan Syariat Islam berdasarkan al-Qur’an dan Sunnah Nabi.
c. Mampu membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang benar.
d. Mampu melaksanakan peribadatan sesuai Syariat Islam.
e. Senantiasa melaksanakan amal nawafil dalam kehidupan sehari-hari. f. Hafal dan memahami 15 surat dalam Al-Qur’an
g. Memiliki Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah/’Aisyiyah.
h. Terlibat aktif dalam kepemimpinan persyarikatan Muhammadiyah dan/atau
Organisasi Otonom Muhammadiyah.
i. Terlibat aktif dalam kegiatan perkaderan di lingkungan Persyarikatan, Ortom
atau AUM minimal 1 kali dalam 1 (satu) tahun.
j. Mampu menyusun rencana perkuliahan yang terintegrasi dengan AIK.
k. Memiliki buku pegangan perkuliahan yang terintegrasi dengan AIK.
4. Standar Kompetensi AIK untuk Dosen Tidak Tetap Umum adalah:
a. Teladan bagi masyarakat Kampus dan masyarakat luas.
b. Menghargai dan menghormati garis perjuangan Muhammadiyah.
Aspek kualifikasi Dosen AIK
199
a. Kualifikasi Pendidikan Dosen AIK adalah minimal lulusan Program Magister
Bidang Disiplin Ilmu Agama Islam.
b. Standar Kompetensi Dosen AIK adalah :
1) Kompetensi Ideologis
a) Memahami, menghayati dan mengamalkan paham Islam Muhammadiyah.
b) Memahami ajaran Islam secara moderat dan berkemajuan.
c) Memahami dan melaksanakan Syariat Islam sesuai dengan tuntunan Tarjih
Muhammadiyah.
d) Memahami dan menghayati doktrin-doktrin ideologi Muhammadiyah.
e) Hafal dan memahami minimal 40 surat Al-Qur’an
f) Terlibat aktif sebagai kader di persyarikatan muhammadiyah, minimal di
tingkat Daerah.
g) Terlibat aktif dalam pelatihan perkaderan muhammadiyah, minimal 2 kali
dalam satu tahun.
h) Terlibat aktif dalam memimpin gerakan pengajian Muhammadiyah
i) Membina Ranting Muhammadiyah/’Aisyiyah
j) Aktif di masjid tempat domisili.
2) Kompetensi Profesional
a) Pendidikan dan Pengajaran
(1) Dosen menyampaikan materi perkuliahan dengan jelas, rinci dan
sistematis
(2) Dosen menyampaikan materi perkuliahan disertai contoh-contoh yang
menarik
(3) Dosen mempu menjelaskan keterkaitan antar topik/bidang disiplin
ilmu
(4) menanamkan nilai-nilai dan penghargaan akan peranan penting
matakuliah di dalam kehidupan
(5) Dosen menyampaikan materi yang aktual
(6) Dosen menggunakan hasil-hasil penelitian untuk memperbaiki
perkuliahan
(7) Dosen menganjurkan bahan bacaan yang relevan dengan perkuliahan
(8) Dosen menguasai materi perkuliahan yang diajarkan
(9) Dosen menggunakan metode pembelajaran yang relevan dengan
materi perkuliahan
(10) Dosen mampu menghubungkan matakuliah dengan pengalaman
mahasiswa
(11) Dosen memberikan hasil evaluasi (tugas, UTS, UAS) tepat waktu
(12) Dosen selalu hadir untuk mengajar (tingkat kehadiran dosen)
(13) Dosen datang dan selesai mengajar tepat waktu
b) Penelitian
(1) Melakukan penelitian 1 kali dalam 1 tahun
(2) Melakukan penelitian terkait dengan Persyarikatan Muhammadiyah,
Ortom atau AUM minimal 1 kali dalam 2 (dua) tahun.
c) Pengabdian kepada masyarakat
(1) Melakukan PKM 1 kali dalam 1 semester
(2) Melakukan PKM terkait dengan Persyarikatan Muhammadiyah,
Ortom atau AUM minimal 1 kali dalam 2 (dua) tahun.
3) Kompetensi Pedagogis
a) Dosen dalam memulai perkuliahan dimulai dengan membaca
“BASMALAH” dan diakhiri membaca “HAMDALAH”
b) Dosen melaksanakan tadarus di awal perkuliahan
200
c) Dosen menyampaikan sistem perkuliahan (kontrak perkuliahan) dengan
jelas pada awal pertemuan
d) Dosen menjelaskan sistem pemberian nilai secara rinci di awal perkuliahan
e) Dosen mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh dalam menghadapi
perkuliahan
f) Dosen memberikan tugas-tugas perkuliahan yang memotivasi mahasiswa
untuk belajar secara efektif
g) Dosen menjaga keteraturan dan ketertiban selama perkuliahan
h) Dosen menyampaikan materi dan menjawab pertanyaan di kelas
i) Dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengemukakan
ide atau pendapat
j) Dosen menggunakan hand out (bahan bacaan) untuk mahasiswa
k) Dosen dapat menguasai kelas selama proses pembelajaran
l) Dosen menggunakan media dan teknologi pendidikan dalam
menyampaikan perkuliahan
m) Dosen memberikan feed back (umpan balik) terhadap tugas-tugas yang
diberikan
n) Dosen memberikan evaluasi sesuai dengan materi yang diajarkan
o) Dosen memberikan nilai (Tugas, UTS, UAS) secara objektif, transparan dan
adil
p) Dosen memberikan tugas perkuliahan yang sesuai dengan kemampuan
mahasiswa dan tujuan kurikulum
4) Kompetensi Personal
a) Dosen memberikan teladan dan menanamkan nilai-nilai moral, akhlak dan
keimanan terhadap Tuhan YME
b) Dosen menyampaikan perkuliahan dengan berwibawa
c) Dosen mampu menjaga integritas
d) Dosen memperlihatkan antusiasme dalam menyampAIKn matakuliah
e) Dosen bersikap ramah terhadap mahasiswa
f) Dosen menggunakan busana muslim/muslimah
g) Dosen memperlihatkan rasa percaya diri
h) Dosen memiliki rasa humor
i) Dosen terbuka dalam menerima kritik dan saran dari mahasiswa
j) Dosen tidak melakukan diskriminasi berdasarkan organisasi, paham, suku,
gender dan identitas lainnya
k) Dosen bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pembelajaran dalam
perkuliahan
5) Kompetensi Sosial
a) Dosen peka dan peduli terhadap kebutuhan akademik mahasiswa
b) Dosen mengenal banyak mahasiswa secara personal
c) Dosen memiliki kemauan bekerja sama dengan mahasiswa
d) Dosen menghargai perbedaan pendapat
e) Dosen mampu menciptakan suasana yang memungkinkan mahasiswa bekerja
sama (sharing ideas)
f) Dosen memiliki hubungan baik dengan masyarakat
g) Dosen mampu mengendalikan emosi
G. STRATEGI
Pembinaan AIK dosen yang berkesinambungan
H. INDIKATOR
201
1. Rata rata monev edom dosen AIK bernilai baik setiap tahunnya
2. Tingkat kompetensi AIK dosen berpredikat baik mencapai > 80 % dari jumlah
mahasiswa
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan kurikulum Al Islam kemuhammadiyahan dosen
J. REFERENSI
1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
202
STANDAR AL ISLAM
KEMUHAMMADIYAHAN :
KOMPETENSI AIKA TENAGA
KEPENDIDIKAN
Kode/no SM-SAB 26.3
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
STIKes Aisyiyah Bandung memiliki visi menjadi perguruan tinggi yang unggul di bidang
kesehatan spiritual maka mengintegrasikan nilai nilai islam dalam implementasi catur dharma
perguruan tinggi sangat diperlukan. AIK memiliki posisi strategis, menjadi ruh penggerak, dan
misi utama penyelenggaraan SAB. AIK harus dijadikan kekuatan STIKes Aisyiyah bandung
karena dapat menjadi basis kekuatan spiritual, moral dan intelektual serta daya gerak bagi
seluruh civitas akademika. Keberhasilan AIK menjadi salah satu indicator pencapaian visi yang
harus dilaksanakan terus menerus dan tersistem.Agar pelaksanaan AIK berkualitas dalam
impelemnetasi caturdarma perguruan tinggi maka perlu dibuatkan standar kompetensi tendik
yang menunjang impelementasi standar AIK di STIkes Aisyiyah Bandung.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi
4. BP2MPK sebagai badan yang bertanggung jawab menjamin pelaksanaan AIKA
4. Dosen, tenaga kependikan
E. DEFINISI ISTILAH
-
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
Aspek Standar kompetensi AIKA untuk Tenaga Kependidikan
1) Teladan bagi masyarakat Kampus dan masyarakat luas.
2) Mampu melaksanakan Syariat Islam berdasarkan al-Qur’an dan Sunnah Nabi.
3) Mampu membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang benar.
4) Mampu melaksanakan ibadah wajib sesuai Syariat Islam.
203
5) Hafal dan memahami 13 surat Al-Qur’an. Ditambah ayat-ayat pilihan: 1. Al-
Baqarah: 255-257. 2. Ali Imran: 101-104.
6) Memiliki Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah
7) Terlibat aktif sebagai jamaah Muhammadiyah
8) Mengikuti kegiatan perkaderan di lingkungan Persyarikatan, Ortom atau AUM
minimal 1 kali dalam 2 (dua) tahun.
G. STRATEGI
Pembinaan AIK tendik yang berkesinambungan
H. INDIKATOR
Tingkat kompetensi AIK tendik berpredikat baik mencapai > 80 % dari jumlah tendik
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan kurikulum Al Islam kemuhammadiyahan tendik
J. REFERENSI
1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
204
STANDAR AL ISLAM
KEMUHAMMADIYAHAN :
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
AIKA
Kode/no SM-SAB 26.4
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
STIKes Aisyiyah Bandung memiliki visi menjadi perguruan tinggi yang unggul di bidang
kesehatan spiritual maka mengintegrasikan nilai nilai islam dalam implementasi catur dharma
perguruan tinggi sangat diperlukan. AIK memiliki posisi strategis, menjadi ruh penggerak, dan
misi utama penyelenggaraan SAB. AIK harus dijadikan kekuatan STIKes Aisyiyah bandung
karena dapat menjadi basis kekuatan spiritual, moral dan intelektual serta daya gerak bagi
seluruh civitas akademika. Keberhasilan AIK menjadi salah satu indicator pencapaian visi yang
harus dilaksanakan terus menerus dan tersistem.Agar pelaksanaan AIK berkualitas dalam
impelemnetasi caturdarma perguruan tinggi maka perlu dibuatkan standar pengelolaan AIK
pada proses pembelajaran yang menunjang impelementasi standar AIK di STIkes Aisyiyah
Bandung.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi
4. BP2MPK sebagai badan yang bertanggung jawab menjamin pelaksanaan AIKA
5. Dosen dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
-
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
Aspek Pengelolaan Pembelajaran AIKA
1. Pengelolaan Pembelajaran AIKA harus mengacu pada standar kompetensi lulusan,
standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar dosen dan tenaga
kependidikan serta standar sarana dan pra sarana.
2. Pelaksanaan standar pengelolaan Pembelajaran AIKA dilakukan oleh staf pengkajian
dan Pengembangan AIKA bersama-sama dengan Ketua Program Studi.
205
3. Model dan metode pembelajaran AIKA harus dilakukan dengan pendekatan yang
menarik, menyenangkan dan menantang.
4. Model dan metode pembelajaran untuk Program Diploma, Program Profesi dan Sarjana
dilakukan dengan model Problem Base Learning dan Experiential Learning.
Aspek Ujian Pendadaran AIKA
5. SAB harus melakukan Ujian Pendadaran AIKA sebagai bentuk tanggungjawab
terhadap kualitas lulusan.
6. Ujian Pendadaran AIKA bertujuan untuk memastikan capaian kompetensi AIKA calon
lulusan.
7. Ujian Pendadaran AIKA dilakukan bagi mahasiswa yang telah menyelesaiakan seluruh
mata kuliah AIKA.
8. Ujian Pendadaran merupakan syarat untuk bisa mengikuti Ujian Skripsi.
9. Pelaksanaan Ujian Pendadaran AIKA dilakukan oleh 2 (dua) Panitia, Panitia tingkat
Pusat dan Panitia teknis di tingkat PRODI
Aspek Integrasi Keilmuan
10. SAB harus memiliki Pedoman Integrasi Keilmuan.
11. SAB harus menyediakan fasilitas training tentang paradigma, metode dan teknis
integrasi keilmuan.
12. SAB memiliki peta jalan dan target integrasi keilmuan dari seluruh mata kuliah yang
dibelajarkan.
13. SAB memfasilitasi penerbitan naskah buku yang telah terintegrasi.
14. SAB melakukan publikasi terhadap hasil-hasil kajian dan buku yang terkait dengan
integrasi keilmuan.
G. STRATEGI
Lokakarya kurikulum yang mengintegrasikan keilmuan prodi dengan pengetahuan
islam.
I. INDIKATOR
Tingkat kelulusan kompetensi AIK mahasiswa berpredikat baik mencapai > 80 % dari
jumlah mahasiswa
J.DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan kurikulum Al Islam kemuhammadiyahan tendik
1. REFERENSI
3. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
206
STANDAR AL ISLAM
KEMUHAMMADIYAHAN :
KELEMBAGAAN AIKA
Kode/no SM-SAB 26.5
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Dalam upaya mencapai visi Stikes Aisyiyah Bandung sebagai perguruan tinggi yang
unggul dalam bidang kesehatan spiritual islami. STikes Aisyiyah bandung Sebagai bagian
dari perguruan tinggi muhammadiyah mempunyai kekhasan yang harus dibangun yaitu
pelaksanaan catur dharma perguruan tinggi dengan penerapan Al Islam
kemuhammadiyahan. Al islam kemuhammadiyahan di SAB memandang Islam sebagai
petunjuk kepada jalan yang lurus, modal sosial, jalan menuju Tuhan, dan jalan kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat. AIK memiliki posisi strategis, menjadi ruh penggerak, dan misi
utama penyelenggaraan SAB. AIK harus dijadikan kekuatan STIKes Aisyiyah bandung
karena dapat menjadi basis kekuatan spiritual, moral dan intelektual serta daya gerak bagi
seluruh civitas Agar pelaksanaan AIK berkualitas dalam impelemnetasi caturdarma
perguruan tinggi maka perlu dibuatkan standar pengelolaan Al islam kemuhammadiyahan
yang menjadi acuan dalam impelementasi di STIkes Aisyiyah Bandung.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi
4. BP2MPK sebagai penanggung jawab pengembangan keilmuan AIK
5. Dosen, tenaga kependikan dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Tidak ada istilah yang dijelaskan dalam standar ini
F. PERNYATAAN ISI STANDAR.
1. Kelembagaan AIK
a. Ketentuan tentang pengelolaan Bidang AIKA harus diatur dalam Statuta
b. Pimpinan Tertinggi (Pimpinan/Ketua/Direktur) kampus PTM harus memiliki
Wakil Pimpinan/Wakil Ketua/Wakil Direktur yang membidangi dan
bertanggungjawab mengelola AIKA dan Pengembangan Kampus Islami.
207
c. Untuk melaksanakan tugas-tugas operasional Bidang AIKA dan Pengembangan
Kampus Islam, setiap PTM harus memiliki Lembaga Pengkajian dan
Pengembangan AIKA (LPP-AIKA).
d. LPP-AIKA bersama-sama dengan ketua program studi bertanggung jawab dalam
pengelolaan pembelajaran AIKA di program studi.
e. LPP-AIKA bertanggung jawab :
f. Lembaga Pengkajian dan Pengembangan AIKA minimal terdiri dari:
1) Direktur
2) Sekretaris
3) Kepala Divisi Pendidikan dan Pengajaran AIKA
4) Kepala Divisi Pengembangan Kampus Islami
5) Kepala Divisi Sinergi dengan Persyarikatan
6) Kepala Sekretariat
7) 2 (dua) orang tenaga staf.
g. Lembaga Pengkajian dan Pengembangan AIKA harus memiliki job description
yang jelas
h. Koordinasi kegiatan AIKA di tingkat prodi dilakukan oleh Koordinator AIKA
tingkat prodi.
i. LPPKIA tingkat prodi bertanggung jawab :
1) Menyusun kurikulum dan rencana perkuliahan semester MK AIK
2) Menyusub bahan ajar AIK
3) Melakukan evaluasi kinerja dosen AIKA
4) Melakukan pembinaan dan peningkatan mutu dosen
2. Aspek pengelolaan Pembinaan AIKA SDM
a. Melaksanakan pengajian rutin untuk karyawan, minimal 2 kali dalam 1 bulan.
b. Melaksanakan pengajian rutin untuk Dosen, minimal 1 kali dalam sebulan.
c. Melaksanakan Pengajian rutin untuk Pimpinan, minimal 1 kali dalam 2 bulan
d. Melaksanakan Baitul Arqam untuk Karyawan minimal 1 kali dalam satu tahun.
e. Melaksnakan Baitul Arqam untuk Dosen minimal 1 kali dalam satu tahun.
f. Melaksanakan Baitul Arqam Dosen AIKA minimal 1 kali dalam 1 tahun.
g. Melaksanakan Baitul Arqam untuk pimpinan minimal 1 kali dalam 2 tahun
h. Membentuk Tim Instruktur untuk program perkaderan.
i. Memberi reward naik haji/umroh bagi SDM berprestasi.
j. Melakukan diskusi, seminar dan simposisum tentang pengembangan pemikiran
Islam dan Kemuhammadiyahan.
k. Melakukan kajian-kajian untuk pengembangan kelembagaan persyarikatan,
ortom dan AUM.
l. Membuka program-program sertifikasi untuk kajian Islam yang lebih
terprogram dan lebih sistematis.
m. Terlibat aktif sebagai kader di persyarikatan muhammadiyah, minimal di tingkat
Daerah.
n. Terlibat aktif dalam pelatihan perkaderan muhammadiyah, minimal 2 kali dalam
satu tahun.
o. Terlibat aktif dalam memimpin gerakan pengajian Muhammadiyah
p. Membina Ranting Muhammadiyah/Aisyiyah
q. Aktif di masjid tempat domisili.
3. Tata kelola lembaga AIKA
a. Pelaksanaan kegiatan Bidang AIKA harus tercantum dan didasarkan pada
Rencana Strategik PTM dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan
PTM.
208
b. SAB harus memiliki kuota anggaran kerjasama dengan Persyarikatan, ortom dan
AUM.
c. Kerjasama dengan persyarikatan, ortom dan AUM dilakukan bersama sejak
proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
d. SAB harus menyediakan anggaran untuk Bidang AIKA sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan masing-masing PTM.
e. Bidang AIKA harus menyusun standar pembiayaan untuk setiap kegiatan yang
dilaksanakan
f.
G. STRATEGI
2. Pengembangan tata kelola kelembagaan AIK
H. INDIKATOR
4. Kemampuan kompetensi AIK dosen bernilai baik > 80 %
5. Kelulusan AIK mahasiswa bernilai baik > 80 %
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan pedoman Al Islam kemuhammadiyahan
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
STANDAR KEMAHASISWAAN DAN
ALUMNI :
PENERIMAAN MAHASISWA BARU
Kode/no SM-SAB -27.1
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
209
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Dalam rangka menghasilkan lulusan tenaga kesehatan yang professional dan islami maka
input mahasiswa menjadi bagian penentu kualitas lulusan. Mahasiswa adalah bagian dari
civitas akademik yang mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan pendidikan
tinggi. mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi
tertentu. Mahasiswa sebagai masukan dari proses pendidikan tinggi perlu seleksi
penerimaan mahasiswa baru Sementara dalam proses pendidikan perlu pelayanan dalam
kegiatan akademik dan kegiatan non akademik. Kegiatan kemahasiswaan dikelompokkan
dalam empat bidang yaitu : bidang penalaran, bidang minat bakat dan kegemaran, bidang
organisasi serta bidang kesejahteraan dan bakti social. Untuk memperoleh hasil atau luaran
yang baik maka mulai dari masukan serta prosesnya juga harus baik. Keterlibatan
mahasiswa dalam pencapaian catur dharma perguruan tinggi yang berkuliatas diperlukan
standar pembinaan kemahasiswaan dan alumni yang ditetapkan di lingkungan STIKes
Aisyiyah Bandung.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi
4. Kepala Bagian kemahasiswaan sebagai bagian yang bertanggung jawab terhadap
kegiatan pemberdayaan kemahasiswaan
E. DEFINISI ISTILAH
Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di STIKes Aisyiyah Bandung.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
a. Aspek kebijakan penerimaan mahasiswa baru
1. Sistem penerimaan mahasiswa baru di Stikes Aisyiyah Bandung harus memperhatikan
prinsip ekuitas/keadilan yang tidak membedakan ras, suku, agama, social budaya
maupun golongan.
2. Program studi harus mempunyai persyaratan tertentu yang memastikan bahwa calon
mahasiswa memenuhi syarat-syarat spesifik yang ditentukan.
210
3. SAB menyediakan program khusus penerimaan mahasiswa baru tanpa tes melalui
jalur prestasi akademik maupun non akademik dan kurang mampu.
4. Kebijakan tentang penerimaan mahasiswa baru harus terus-menerus direvisi secara
reguler agar sesuai dengan kepentingan stakeholders dan kebutuhan masyarakat.
5. Program studi harus menentukan jumlah kuota mahasiswa baru yang dapat diterima
disesuaikan dengan kapasitas yang ada.
b. Aspek penerimaan mahasiswa transfer
Penerimaan mahasiswa transfer pindahan/konversi dibolehkan dengan syarat-
syarat :
1. Berasal dari program studi yang terakreditasi minimal peringkat akreditasi sama
dengan program studi di SAB.
2. Relevan bidang keilmuannya dengan program studi yang dituju.
3. Jumlah sks yang akan ditempuh disesuaikan dengan hasil penyetaraan nilai angka
kredit program studi.
4. Minimal masa perkuliahan yang akan ditempuh 3 semester
c. Aspek tata cara penerimaan mahasiswa baru
1. Tata cara penerimaan mahasiswa baru dilakukan melalui tes.
2. Tes tulis terdiri tes potensi akademik dan Bahasa inggris atau soal
3. Tes wawancara dilakukan oleh bagian konseling kemahasiswaan
4. Penerimaan melalui jalur prestasi akademik
d. Aspek orientasi mahasiswa baru
1. Setiap mahasiswa baru jenjang diploma dan sarjana wajib mengikuti kegiatan Orientasi
mahasiswa baru berupa masa taaruf mahasiswa , baitul arqam, kuliah umum, dan
orientasi dasar dasar islam.
2. Masa taaruf mahasiswa diselenggarakan di tingkat STIKES
3. Setiap mahasiswa jenjang ners wajib mengikuti kuliah perdana dan orientasi yang
diselenggarakan oleh ketua program studi masing masing.
G. STRATEGI
Peningkatan strategi promosi SAB secara efektif , efisien dan berkelanjutan.
H. INDIKATOR
1. Jumlah pendaftar dibandingkan dengan daya tampung 5:1
2. Jumlah pendaftar ulang dengan lulus seleksi > 95 %
3. Jumlah mahasiswa transfer maksimal < 25 %
4. Kehadiran mahasiswa baru dalam kegiatan orientasi mahasiswa baru yang
diselenggarakan tingkat institusi maupun prodi 100 %
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan pedoman penerimaan mahasiswa baru dan pedoman layanan
kemahasiswaan.
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
211
STANDAR KEMAHASISWAAN DAN
ALUMNI:
KONSELING MAHASISWA
Kode/no SM-SAB- 27.2
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Dalam rangka menghasilkan lulusan tenaga kesehatan yangb bermutu , berakhlak
mulia dan qurani maka input mahasiswa menjadi bagian penentu kualitas lulusan.
Mahasiswa adalah bagian dari civitas akademik yang mempunyai peranan penting dalam
penyelenggaraan pendidikan tinggi. mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan
belajar pada perguruan tinggi tertentu. Mahasiswa sebagai masukan dari proses pendidikan
tinggi perlu seleksi penerimaan mahasiswa baru Sementara dalam proses pendidikan perlu
pelayanan dalam kegiatan akademik dan kegiatan non akademik. Kegiatan kemahasiswaan
dikelompokkan dalam empat bidang yaitu : bidang penalaran, bidang minat bakat dan
kegemaran, bidang organisasi serta bidang kesejahteraan dan bakti social. Untuk
memperoleh hasil atau luaran yang baik maka mulai dari masukan serta prosesnya juga
harus baik. Keterlibatan mahasiswa dalam pencapaian catur dharma perguruan tinggi yang
berkuliatas diperlukan standar pembinaan kemahasiswaan dan alumni yang ditetapkan di
lingkungan STIKes Aisyiyah Bandung.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi
4. Kepala Bagian kemahasiswaan sebagai bagian yang bertanggung jawab terhadap
kegiatan pemberdayaan kemahasiswaan.
5. Dosen, tendik, dan mahasiswa
E. DEFINISI ISTILAH
Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di STIKes Aisyiyah Bandung.
.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
Aspek bimbingan konseling
1. STIkes menyelenggarakan lingkup layanan kemahasiswaan meliputi bimbingan dan
konseling secara efektif.
212
2. SAB menyelenggarakan pembinaan akademik dan konseling melalui dosen
pembimbing akademik.
3. SAB menyusun buku panduan akademik dan konseling yang harus dipahami oleh
seluruh mahasiswa
4. Pembinaan akademik mahasiswa oleh dosen PA minimal 4 kali/semester.
5. Dalam kasus tertentu, dosen PA bias merujuk mahasiswa kepada konselor yang telah
bekerjasama dengan SAB.
6. Bagian kemahasiswaan menyelenggarakan program pembimbingan akademik dan
konseling untuk mahasiswa dengan rasio dosen pembimbing : mahasiswa = 1 : 20
G. STRATEGI
i. Pelatihan dosen terkait kompetensi sebagai bimbingan akademik dan konseling.
H. INDIKATOR
1. Rata-rata bimbingan akademik mahasiswa dengan dosen pembimbing akademik (PA)
mnimal 4 kali/semester.
2. Survey kepuasan layanan kemahasiswaan terhadap pembimbing akademik bernilai puas
> 80 % setiap tahunnya.
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan pedoman penerimaan mahasiswa baru dan pedoman layanan
kemahasiswaan.
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
213
STANDAR KEMAHASISWAAN DAN
ALUMNI :
PENGEMBANGAN MINAT DAN
BAKAT
Kode/no SM-SAB -27.3
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Dalam rangka menghasilkan lulusan tenaga kesehatan yangb bermutu , berakhlak
mulia dan qurani maka input mahasiswa menjadi bagian penentu kualitas lulusan.
Mahasiswa adalah bagian dari civitas akademik yang mempunyai peranan penting dalam
penyelenggaraan pendidikan tinggi. mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan
belajar pada perguruan tinggi tertentu. Mahasiswa sebagai masukan dari proses pendidikan
tinggi perlu seleksi penerimaan mahasiswa baru Sementara dalam proses pendidikan perlu
pelayanan dalam kegiatan akademik dan kegiatan non akademik. Kegiatan kemahasiswaan
dikelompokkan dalam empat bidang yaitu : bidang penalaran, bidang minat bakat dan
kegemaran, bidang organisasi serta bidang kesejahteraan dan bakti social. Untuk
memperoleh hasil atau luaran yang baik maka mulai dari masukan serta prosesnya juga
harus baik. Keterlibatan mahasiswa dalam pencapaian catur dharma perguruan tinggi yang
berkuliatas diperlukan standar pembinaan kemahasiswaan dan alumni yang ditetapkan di
lingkungan STIKes Aisyiyah Bandung.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi
4. Kepala Bagian kemahasiswaan sebagai bagian yang bertanggung jawab terhadap
kegiatan pemberdayaan kemahasiswaan
E. DEFINISI ISTILAH
Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di STIKes Aisyiyah Bandung.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
Aspek pemberdayaan mahasiswa melalui lembaga kemahasiswaan
1. Penanggung jawab pemberdayaan lembaga kemahasiswaan adalah wakil ketua stikes
bagian akademik dan kemahasiswaan.
214
2. SAB harus menyediakan buku pedoman pokok pemberdayaan lembaga
kemahasiswaan, pedoman pemberdayaan layanan kemahasiswaan, pedoman
penghargaan mahasiswa berprestasi, pedoman pecan ta aruf mahasiswa baru, dan
pedoman pengelolaan dana kemahasiswaan yang berlaku di SAB
3. Ruang lingkup pemberdayaan kemahasiswaan kemahasiswaan meliputi penguatan
kelembagaaan, peningkatan, mutu sumber daya, pemberdayaan intelektual,
pengembangan jaringan internasional dan kesejahteraan mahasiswa.
4. Ka. Bag kemahasiswaan harus membantu lembaga pemberdayaan kemahasiswaan
untuk menyusun visi, misi, tujuan, sasaran lembaga pemeberdayaan mahasiswa yang
disahkan oleh ketua SAB
5. Arah kebijakan pemberdayaan mahasiswa SAB terduru dari dari :
a. Penguatan lembaga kemahasiswaan
b. Pengembangan mutu sdm
c. Pengembangan intelektual mahasiswa
d. Pengembangana jaringan nasional dan internasional
e. Kemaslahatan mahasiswa
Aspek kelembagaan mahasiswa
6. Lembaga kemahasiswaan terdiri dari BEM, BPM, UKM, dan IMM
7. Lembaga kemahasiswaan harus memiliki logo, stempel, bendera, kop surat,
mempunyai hymen, mars.
8. Lembaga kemahasiswaan harus memiliki anggaran dasar dan anggaran ruamh tangga
yang mengacu pada pedoman umum organisasi kemahasiswaan yang berlaku dan
statute SAB.
9. Lembaga kemahasiswaan memiliki surat kepengurusan dari Ketua SAB.
10. Lembaga mahasiswa harus memiliki struktur organisasi, program kerja, dan tersedian
pedoman monev dan evaluasi kegiatan
11. Syarat-syarat pengurus lembaga kemahasiswaan di lingkungan SAB harus memenuhi
syarat –syarat umum sebagai berikut :
a. Beriman dan bertakwa kepada Allah SWT
b. Jujur, terpercaya, cakap dan mampu memimpin serta mempunyai kemampuan
manajerial organisasi.
c. Tidak sedang mengalami sanksi akademik dana atau sanksi kemahasiswaan.
d. Prestasi akademik sekurang kurannya mempunyai IPK 3,00
e. Tidak menjabat sebagai pimpinan harian organisasi ekstra kemahasiswaan.
f. Pada saat pengusulan berlangsung, calon minimal berada pada semester II
maksimal semester VII.
g. Terdaftar aktif sebagai mahasiswa SAB dalam tahun berjalan.
h. Tidak sedang atau telah melakukan perbuatan yang dikenai sangsi menurut
peraturan yang berlaku di SAB.
i. Telah mengikuti pengkaderan yang diselenggarakan oleh SAB sesuai dengan AD
ART.
j. Tidak terlibat dengan organisasi maupun kegiatan yang terlarang.
k. Tidak terlibat dengan tindak criminal dan narkoba.
12. Tugas pokok fungsi organisasi kemahasiswaan
a. Merumuskan visi dan misi yang selaras dengan visi misi SAB
b. Membuat AD ART organisasi kemahasiswaan sesuai dengan visi misi SAB
c. Membuat program kerja jangka panjang dan jangka pendek
d. Membuat database profil anggota
e. Membuat data base keterlibatan unit dalam kegiatan akademik/social
budaya/agama/teknologi/seni dan olahraga
f. Membuat rekaman bukti prestasi pada tingkat nasional maupun internasional
g. Membuat struktur organisasi yang jelas tugas dan kewenangannanya.
215
h. Membuat sistem pengelolaan yang akuntabel dan transparan.
i. Menyusun dokumen yang menjelaskan akuntabilitas dan tranparansi
pengelolaan organisasi.
j. Mesosialisasikan setiap hasil kegiatan melalui wwebsite atau media social resmi.
k. Melakukan evaluasi setiap kegiatan selesai dilaksanakan.
l. Membuat evaluasi regular setiap semester.
m. Membuat sistem reward dan punishment
n. Melakukan survy kepuasan (mahasiswa , pengguna, stakeholder)
o. Membuat prosedur sistem pemberdayaan/pendamping terhadap anggota.
p. Membuat jejaring kerjasama pada tingkat nasional maupun internasional.
q. Menyusun prosedur rekruitmen anggota yang jelas
r. Menyusun kaderisasi
s. Menyusun sistem resensi anggota
t. Menyusun sistem pengembangan SDM
u. Menyusun laporan pertanggungjawaban
13. Program kerja disusun untuk meningkatkan kemampuan akademik dan soft skill dan
sesuai dengan kaidah kemuhammadiyahan.
14. Pendamping kemahasiswaan adalah pimpinan, dosen dan tenaga kependididkan atau
pihak lain yang ditugaskan dalam bidang pemberdayaan mahasiswa.
Aspek wadah komunikasi
15. Terdapat wadah komunikasi dan dialog seluruh lembaga kemahasiswaan dengan
pimpinan SAB , baik tingkat stikes maupun prodi.
16. Terdapat aturan tata tertib mahasiswa (dalam setiap kegiatan akademik dan
kemahasiswaan)yang tercantum dalam buku pedoman tata tertib mahasiswa.
17. Terdapat etika kejujuran intelektual
18. Pembinaan kepada mahasiswa dilakukan oleh pihak pimpinan stikes maupun prodi.
19. Sosialisasi tata tertib diberikan pada awal penerimaan mahasiswa baru.
20. Satgas yang mendukung tata tertib dan satgas lingkungan tanpa rokok.
21. Terdapat pembinaan AIK oleh pimpinan dan civitas akademik
Aspek layanan kemahasiswaan
22. STIkes menyelenggarakan lingkup layanan kemahasiswaan meliputi bimbingan dan
konseling, minat bakat, pembinaan soft skill, beasiswa, kesehatan dan asrama secara
efektif.
a. Pembinaan minat bakat meliputi aspek akademik dan non akademik
b. Pembinaan sofskill mencakup aspek Aik, kewirausahaan, kepemimpinan, ESQ,
entertain dan kegiatan lain yang setara.
c. Pembinaan perilaku kecendekiakawan mencakup kepedulian terhadap
kemiskiann, lingkungan hidup, kemaslahatan ummat, dan masalah ekonomi
social politik budaya
23. Hasil pembinaan minat bakat dan soft skill dapat meningkatkan kompetensi lulusan
24. Beasiswa
a. Beasiswa penghargaan prestasi yang diberikan kepada mahasiswa yang
mencapai prestasi di bidang akademik maupun non akademik.
b. Beasiswa yang diberikan dari penynadang internasional, nasional, local maupun
individu
c. Ada program beasiswa yang berlaku secara rutin
d. Program beasiswa memiliki dampak pada prestasi belajar mahasiswa lebih
kreatif, inovatif, dan memacu mahasiswa untuk meraih prestasi dalam bidang
sesuai dengan potensi bakat dan minatnya.
25. Kesehatan
a. Ada program pelayanan kesehatan yang berfungsi efektif.
216
b. Bentuk pelayanan kesehatan berupa klem asuransi biaya kesehatan
c. Terdapat rumah sakit rujukan bagi mahasiswa
d. Terdapat program penyuluhan kesehatan yang dilaksanakan secara rutin
tiap semester.
26. Adanya asrama mahasiswa yang dilengkapi sarana kamar, masjid, ruang tamu, ruang
belajar, olah raga, dapur , kegiatan ilmish dan keagamaan, perpustakaan dengan
bimbingan pengasuh yang berpengalaman.
27. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
terselenggaran secara sistematis.
28. STIKes Aisyiyah Bandung menyelenggarakan pemberdayaan mahasiswa melalui
pembentukan lembaga mahasiswa/organisasi mahasiswa dengan visi, misi, tujuan ,
sasaran dan strategi pencapaian yang jelas dan sistematis
29. Stikes Aisyiyah bandung berupaya melakukan bimbingan karir dan infromasi kerja
bagi mahasiswa dan lulusan
30. Stikes Aisyiyah bandung berupaya meningkatkan prestasi akademik dan non
akademik mahasiswa secara terprogram dan berkesinambungan
G. STRATEGI
1. Penerapan sistem kredit kegiatan Mahasiswa yang sistematis
H. INDIKATOR
1. Jumlah penerima beasiswa dari warga Persyarikatan Muhammadiyah Aisyiyah
maksimal 5 % jumlah mahasiswa
2. Survey kepuasan layanan kemahasiswaan menilai puas >80 % dari jumlah angkatan
3. Penilaian SKKM mahasiswa berpredikat baik > 80 %
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan pedoman pengembangan minat bakat dan pedoman layanan
kemahasiswaan
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Kode/no SM-SAB-28.1
217
STANDAR TATA PAMONG
STRUKTUR ORGANISASI Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Sistem tata pamong berjalan secara efektif melalui mekanisme yang disepakati
bersama, serta dapat memelihara dan mengakomodasi semua unsur, fungsi, dan peran
dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi. Organisasi penyelenggara dalam perguruan
tinggi menurut UU No 12 tahun 2012 merupakan unit kerja Perguruan Tinggi yang secara
bersama melaksanakan kegiatan Tridharma dan fungsi manajemen sumber daya.
Organisasi penyelenggaran meliputi paling sedikit terdiri atas unsurpenyusun kebijakan,
pelaksana akademik, pengawas dan penjaminan mutu, penunjang akademik atau sumber
belajar; dan pelaksana administrasi atau tata usaha. Organisasi penyelenggaraan perguruan
tinggi diatur dalam statuta perguruan tinggi.
Tata pamong didukung dengan budaya organisasi yang dicerminkan dengan ada
dan tegaknya aturan, tatacara pemilihan pimpinan, etika dosen, etika mahasiswa, etika
tenaga kependidikan, sistem penghargaan dan sanksi serta pedoman dan prosedur
pelayanan (administrasi, perpustakaan, laboratorium, dan studio). Sistem tata pamong
(input, proses, output dan outcome serta lingkungan eksternal yang menjamin
terlaksananya tata pamong yang baik) harus diformulasikan, disosialisasikan,
dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan peraturan dan prosedur yang jelas.
Stikes Aisyiyah Bandung melakukan pengelolaan dengan membangun prinsip
kredibel,transparan, akuntabilitas, bertanggung jawab dan adil. Pengelolaan meliputi
bidang akademik dan non akademik. Pengelolaan bidang akademik meliputi meliputi
penetapan norma dan kebijakan operasional serta pelaksanaan Tridharma. Pengelolaan
bidang nonakademik meliputi penetapan norma dan kebijakan operasional serta
pelaksanaan bidang organisasi, keuangan, kemahasiswaan, ketenagaan, sarana dan
prasarana. Dalam rangka menjamin pengelolaan perguruan tinggi yang bermutu dan
berkualitas maka diperlukan penetapan standar tata pamong penyelenggaraan pendiddikan
tinggi di lingkungan STIkes Aisyiyah Bandung.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Wakil ketua II sebagai pimpinan pengelolaan bidang non akademik
4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi
218
5. Kepala bagian/Unit sebagai pimpinan unit/bagian penyelenggaraan STikes Aisyiyah
Bandung
E. DEFINISI ISTILAH
Tidak ada istilah khusus dalam standar pengelolaan tata pamong
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Pengelolaan penyelenggaraan pendidikan tinggi harus mengacu pada Statuta STIKes
Aisyiyah Bandung, Peraturan Pimpinan Pusat Muhamadiyah, Majelis Diklitbang Dikti
PP Muhammadiyah Aisyiyah, ketentuan perundangan yang berlaku.
2. Struktur organisasi di SAB ditetapkan dengan sk Ketua STIKes dengan pola garis
instruksi dan garis koordinasi.
3. Struktur organisasi di SAB minimal terdri dari
v. BPH sebagai perwakilan PPA
w. Senat sebagai badan normatif dan perwakilan tertinggi civitas akademik.
x. Pimpinan STIKes sebagai penanggung jawab utama terselenggaranya kegiatan
STIKes yang dibantu oleh wakil pimpinan yang jumlahnya sesuai bidang,
kebutuhan dan kondisi Sekolah tinggi.
y. Program studi/program pendidikan profesi dipimpin oleh ketua program
studi/program pendidikan profesi, dan jika dibutuhkan seorang sekretaris program
studi.
z. Untuk urusan adminitrasi pimpinan STIKes dibantu oleh beberapa kepala yang
membawahi beberapa kepala bagian.
aa. Pimpinan STIKes mengangkat kepala unit pelaksana teknis yang diperlukan.
bb. Pimpinan STIKes mengangkat ketua badan untuk melaksanakan tugas-tugas
khusus yang terkait dengan catur dharma perguruan tinggi di SAB.
cc. Pimpinan SAB memiliki analisa jabatan yang lengkap.
4. Standar Manajemen lembaga
a. Kepemimpinan tingkat STIKes dan Program Studi harus merumuskan visi, misi,
program, tujuan, sasaran serta kegiatan tahunan yang bersifat operasional dan
terukur, dengan mempertimbangkan baik lingkungan luar maupun dalam.
b. Kepemimpinan tingkat STIKes dan Program Studi seharusnya lebih bersifat
chairpersonship (ketua), dengan menginspirasi, mendukung dan menghargai
kontribusi sivitas akademika dan stakeholders lainnya serta menumbuhkan
kesalingpercayaan dan kebebasan dalam berkarya dengan penuh tanggung jawab.
c. Komitmen pimpinan harus ada dalam upaya pencapaian visi, misi, program,
tujuan, sasaran serta kegiatan tahunan.
d. Komitmen sivitas akademika terhadap peningkatan mutu harus ditunjukkan
dengan implementasinya melalui pengukuran, pemantauan, analisis, dan
peningkatan kinerja secara terus-menerus.
e. Komitmen mahasiswa terhadap upaya peningkatan mutu proses pembelajaran
seharusnya diberi saluran yang luas
f. Proses-proses pokok manajemen harus terdefinisikan dengan jelas dan tersedia
indikator untuk menilai kinerjanya
g. Setiap proses pokok harus jelas penanggung jawab dan pelaksanaanya.
h. Proses-proses pokok harus didukung dengan ketersediaan sumber daya yang
memadai.
i. Keterkaitan antara proses-proses pokok dengan misi program studi dan lembaga
seharusnya teridentifikasi dan terumuskan dengan baik.
j. Upaya penyederhanaan (simlpifikasi) tata kerja harus dilakukan untuk menjamin
upaya peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan.
219
k. Pada tahap pelaksanaan proses manajemen seharusnya menerapkan manajemen
partisipatif dengan memanfaatkan:
1) kepemimpinan demokratik
2) komunikasi dua arah
3) pengelolaan konflik
4) partisipasi bawahan
5) motivasi intrinsic
6) perbedaan persepsi
l. Sekolah Tinggi dan Program studi harus melaksanakan audit akademik secara
periodik.
5. STikes Aisyiyah Bandung harus memiliki pedoman yang mengatur tentang :
a. Struktur organisasi di tingkat STikes dan tingkat program studi
b. Analisa Jabatan dan pembagian tugas sesuai struktur organisasi
c. Peraturan akademik
d. Tata tertib satuan pendidikan, yang minimal meliputi tata tertib pendidik, tenaga
kependidikan dan peserta didik, serta penggunaan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana;
e. Kode etik hubungan antara sesama warga di dalam lingkungan satuan pendidikan
dan hubungan antara warga satuan pendidikan dengan masyarakat
f. Biaya operasional satuan pendidikan.
g. Pedoman Pelayanan adminitrasi akademik
h. Pedoman pelayanan adminitrasi keuangan
i. Pedoman pelayananan adminitrasi umum
j. Pedoman pelayanan administrasi kehumasan
k. Pedoman penilaian kinerja
6. Pengelolaan baik tingkat STikes maupun tingkat program studi dilaksanakan atas
dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja
jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun yang
meliputi:
a. kalender pendidikan/akademik yang meliputi jadwal pembelajaran, ulangan,
ujian, kegiatanekstrakurikuler, dan hari libur;
b. jadwal penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk tahun ajaran
berikutnya;
c. mata pelajaran atau mata kuliah yang ditawarkan pada semester gasal, semester
genap, dan semester pendek bila ada;
d. penugasan pendidik pada mata kuliah dan kegiatan lainnya;
e. buku teks pelajaran yang dipakai pada masing-masing mata kuliah;
f. jadwal penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pembelajaran
g. pengadaan, penggunaan, dan persediaan minimal bahan habis pakai;
h. program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan yang meliputi
sekurang-kurangnya jenis, durasi, peserta, dan penyelenggara program;
i. penjadwalan rapat pimpinan, rapat Dosen, rapat tenaga kependidikan dan rapat
Senat Akademik;
j. rencana anggaran pendapatan dan belanja program studi maupun tingkat STIKEs
untuk masa kerja satu tahun;
k. jadwal penyusunan laporan akuntabilitas dan kinerja program studi untuk satu
tahun terakhir.
7. Pengelolaan STIKes, program studi harus dilaksanakan secara mandiri, efisien, efektif,
dan akuntabel.
8. Pelaksanaan pengelolaan lembaga program studi yang tidak sesuai dengan rencana
kerja tahunan harus mendapat persetujuan dari pimpinan satu jenjang di atasnya.
220
9. Pelaksanaan pengelolaan pendidikan harus dipertanggungjawabkan oleh ketua
program studi kepada wakil ketua, ketua stikes secara berjenjang.
10. Pimpinan Stikes harus melakukan pengawasan secara berjenjang terhadap
pelaksanaan tridharma , meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan
tindak lanjut hasil pengawasan.
11. Pengawasan melekat harus dilakukan oleh setiap pimpinan unit organisasi berdasarkan
kebijakan program, prosedur dan standar lain yang telah disepakati, dan temuan
tersebut dijadikan dasar untuk pengambilan tindakan koreksi.
G. STRATEGI
1. Pimpinan STIKes menyelenggarakan koordinasi dengan pimpinan unit di bawahnya
secara berkala untuk menjamin bahwa semua kegiatan berjalan sesuai dengan standar
pada setiap tahapan PPEPP
2. Pimpinan STIKes menyelenggarakan pelatihan, penyegaran untuk menjaga
kesetiakawanan, kerjasama dan toleransi diantara para pimpinan STIkes, program
studi dan unit.
H. INDIKATOR
1. Tersusun dokumen struktur organisasi tata kerja yang baik di SAB.
2. Tersusun dokumen analisa jabatan dan uraian tugas di lingkungan SAB.
I. DOKUMEN TERKAIT
1. Statuta STikes Aisyiyah Bandung
2. Renstra 2017 – 2021
3. Renop tahunan STikes dan program studi
4. Struktur organisasi dan Analisa jabatan
5. Peraturan akademik
6. Pedoman pelayanan akademik (sop, intruksi kerja, dan formulir)
7. Pedoman pelayanan adminitrasi keuangan ((sop, intruksi kerja, dan formulir)
8. Pedoman pelayanan kehumasan ((sop, intruksi kerja, dan formulir)
9. Pedoman pelayanan adminitrasi umum(sop, intruksi kerja, dan formulir)
10. Pedoman penilaian kinerja ((sop, intruksi kerja, dan formulir)
11. Formulir mutu istrumen kepuasan
J. REFERENSI
1. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
3. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Kode/no SM-SAB-28.2
221
STANDAR PENGANGKATAN
JABATAN STRUKTURAL Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
STIKes ‘Aisyiyah Bandung harus menjamin penyelenggaraan pendidikan tinggi
yang kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan adil. Tata kelola yang
kredibile dapat diwujudkan melalui kredibilitas pemegang pejabat structural yang
bertanggung jawab dalam pengelolaan perguruan tinggi. Oleh karena itu perlua ada aspek
sub standar pergantian jabatan structural yang harus dipenuhi dalam pengelolaan SAB.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes.
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Wakil ketua II sebagai pimpinan pengelolaan bidang non akademik
4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi
5. Kepala bagian/Unit sebagai pimpinan unit/bagian penyelenggaraan STikes Aisyiyah
Bandung
E. DEFINISI ISTILAH
Tidak ada istilah khusus dalam standar pengelolaan tata pamong
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Penetapan pejabat structural harus mengikuti pedoman pemilihan pejabat structural dan
pedoman analisa jabatan yang berlaku di SAB.
2. Pemilihan pejabat structural setara dengan kepala badan, kaprodi sampai dengan
pimpinan STIKes harus mendapatkan pertimbangan senat.
3. Seluruh pimpinan baru yang menjabat di salah satu jabatan structural di SAB wajib
dilantik dalam sebuah acara penyerahan surat keputusan.
4. Seluruh pimpinan yang telah berakhir masa jabatan di salah satu jabatan structural di
SAB wajib diberikan ucapan terima kasih dalam sebuah acara penyerahan surat
keputusan.
5. Penyerahan surat keputusan pengangkatan/pemberhentian wakil pimpinan dan
pelantikan wakil pimpinan dilakukan oleh majelis dikti PP Aisyiyah.
6. Pejabat structural yang tidak lagi menjabat structural di salah satu unit masih
mendapatkan tunjangan jabatan selama tiga bulan berturut turat.
222
7. Setiap pergantian jabatan structural harus ada laporan serah terima jabatan dari
pemegang jabatan lama terhadap pemegang jabatan baru.
G. STRATEGI
1. Pimpinan STIKes harus melakukan pengelolaan SDM yang menunjang terhadap
peningkatan kompetensi manajerial sebagai upaya bagian dari peningkatan karir.
H. INDIKATOR
2. Tersusun dokumen pemilihan pejabat structural secara lengkap meliputi tahap seleksi,
tahap penetapan, dan tahap pemberhentian yang adil, bertanggung jawab dan
transparan.
I. DOKUMEN TERKAIT
1. Statuta STikes Aisyiyah Bandung
2. Rencana Pengembangan dosen dan tenaga kependidikan SAB
3. Pedoman pemilihan pejabat structural
J. REFERENSI
1. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Kode/no SM-SAB-28.3
223
STANDAR LAPORAN KINERJA
UNIT Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Dalam mencapai visi STIKes Aisyiyah Bandung sebagai perguruan tinggi
kesehatan yang islami dan unggul perlu dibangun mitra kerjasama yang mendukung.
Kerjasama yang dilaksanakan harus mendukung upaya perguruan tinggi dalam
melaksanakan catur dharma perguruan tinggi. Agar pelaksanaan kerjasama tetap
menunjang visi misi dan tetap berada pada koridor cita-cita perguruan tinggi perlu
dibangun standar kerjasama. Standar kerjasama ini digunakan untuk menjamin
keterlaksanaan kerjasama STIKes Aisyiyah Bandung dengan pihak pemerintah, swasta,
perguruan tinggi lain serta dunia usaha.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi
4. Kepala bagian / unit sebagai penanggung jawab pengembangan tata pamong .
5. Dosen , tendik, mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan kerjasama
E. DEFINISI ISTILAH
Laporan kinerja unit :
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
3. Setiap badan/unit/bagian yang bertanggung jawab terhadap penunjang tridharma
perguruan tinggi harus membuat laporan kinerja unit.
4. Laporan kinerja unit disusun oleh kepala badan/ unit yang dilaporkan secara berjenjang
pada tingkat program studi dan kemudian pada lembaga/stikes
5. Laporan kinerja unit /bagian/ badan paling tidak memuat
a. Program
b. Tujuan
c. Hasil kegiatan
224
d. Realisasi anggaran
e. Sumber dana
f. Rencana tindak lanjut
G. STRATEGI
1. Rapat koordinasi antar bagian / unit dengan tingkat prodi dan lembaga/institusi
2. Pengembangan sistem informasi manajemen yang menunjang pengambilan keputusan
H. INDIKATOR
Tersusun laporan kinerja unit yang lengkap setiap tahun nya.
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan pedoman kerjasama dan pedoman monitoring evaluasi
kerjasama
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
225
STANDAR RENCANA KERJA
TAHUNAN
Kode/no SM-SAB-28.4
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Dalam mencapai misi STIKes Aisyiyah Bandung mewujudkan tata kelola
perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan berbasis nilai islam perlu dibangun
perencanaan yang baik. Rencana kerja tahunan merupakan rencana kerja yang akan
dilaksanakan setiap badan/unit/ bagian dalam menjabarkan rencana operasional tahuanna
program studi maupun unit yang berlaku di SAB.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik dan kemahasiswaan
3. Wakil ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan bidang adminitrasi dan keuangan
4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi
5. Kepala bagian / unit sebagai penanggung jawab pengembangan tata pamong .
E. DEFINISI ISTILAH
Rencana kerja tahunan adalah serangkaain perencanaan program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan badan/unit/ bagian dalam satu tahun
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Rencana kerja dan anggaran tahunan merupakan rancangan kegitan program yang
akan dilaksanakan oleh badan/unit dalam satu tahun akademik.
2. Rencana kerja dan anggaran tahunan harus mengacu pada rencana strategic dan
rencana operasional program studi maupun institusi.
3. Perencanaan program kerja setiap unit harus mempertimbangkan misi stikes, program
studi dan mengacu pada rencana induk pengembangan STIKES Aisyiyah Bandung.
4. Perencanaan harus mencakup aspek teknis dan aspiratif yang didasarkan pada evaluasi
diri.
226
5. Perencanaan seharusnya dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca dan
dimengerti oleh pihak-pihak yang terkait
6. Rencana kerja dan anggaran tahunan paling tidak memuat :
a. Sasaran program
b. Tujuan program
c. Nama kegiatan
d. Rencana Anggaran
e. Sumber dana
f. Penanggung jawab
7. Rencana kerja dan anggaran tahunan unit harus disahkan dan dilaporkan secara
berjenjang pada tingkat prodi mauupun tingkat stikes.
G. STRATEGI
1. Koordinasi yang baik antar bagian, prodi di internal STIKes
2. Pengembangan kemampuan manajerial setiap penanggung jawab unit/bagian
H. INDIKATOR
Tersusun dokumen rencana kerja anggaran setiap unit /bagian yang lengkap
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan pedoman penyusunan rencana kinerja unit
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
227
STANDAR LAPORAN EVALUASI
DIRI
Kode/no SM-SAB-28.5
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Dalam mencapai visi STIKes Aisyiyah Bandung sebagai perguruan tinggi kesehatan yang
unggul dalam bidang kesehatan spiritual di tingkat nasional tahun 2022 diperlukan laporan
kinerja perguruan tinggi. Penyusunan laporan kinerja perguruan tinggi yang baik akan
memudahkan insitusi maupun program studi untuk membuat laporan evaluasi diri yang
baik. Laporan evaluasi diri tahunan sangat penting sebagai dasar acuan dalam evaluasi
program yang telah direncanakan dan menjadi dasar dalam penyusunan rencana tindak
lanjut. Oleh karena itu perlu disusun standar laporan evaluasi diri yang menjadi landasan
para pimpinan program studi maupun stikes.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik dan kemahasiswaan
3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan bidang adminitrasi dan keuangan
4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi
E. DEFINISI ISTILAH
Laporan evaluasi diri adalah
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Evaluasi diri tingkat STIKes dan program studi harus dilakukan secara periodic
berdasarkan data yang akurat
2. Informasi dalam laporan evaluasi diri harus memuat Pengendalian Mutu STIKes
maupun program studi yang seharusnya meliputi semua butir mutu sebagai berikut:
visi, misi; kurikulum; sumber daya manusia; mahasiswa; proses pembelajaran;
prasarana dan sarananya, suasana akademik; keuangan, penelitian, publikasi dan pengabdian kepada masyarakat, tata pamong (governance), manajemen lembaga, sistem
informasi dan kerjasama.
3. Evaluasi kinerja unit bertujuan untuk membangun pecitraan lembaga/insitusi meliputi:
a. citra SAB di masyarakat
228
b. Pengembangan kelembagaan (akreditasi, izin operasional)
c. Posisi SAB di antara PTM
d. Posisi SAB di tingkat nasional
e. Posisi SAB di tingkat internasional
4. Setiap unit harus memberikan informasi yang akurat seluruh program studi dan tingkat
institusi.
5. Laporan evaluasi diri disusun paling lambat 3 bulan setelah satu tahun akademik
berakhir.
6. Laporan evaluasi diri dilaporkan secara berjenjang dari mulai tingkat prodi s.d tingkat
stikes lalu dilaporkan ke badan Pembina harian.
G. STRATEGI
1. Membangun sistem informasi yang memudahkan pengumpulan data informasi kegiatan
akademik dan non akademik setiap program studi maupun institusi
H. INDIKATOR
Tersusun laporan evaluasi diri di tingkat prodi secara lengkap
Tersusun laporan evaluasi diri di tingkat insitusi secara lengkap
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan pedoman kerjasama dan pedoman monitoring evaluasi
kerjasama
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
229
STANDAR TATA PAMONG
RAPAT
Kode/no SM-SAB-28.6
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Penyelenggaraan tata pamong secara kredibel, akuntabel, bertanggung jawab, adil dan
transparan merupakan keniscayaan yang harus dilakukan oleh STIKes ‘Aisyiyah Bandung.
Mekanisme rapat perlu diatur dan dinyatakan dalam standar mutu agar menjadi acuan oleh
civitas akademik dalam mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran SAB. Rapat yang baik akan
menunjang terhadap pencapaian pilar akuntabel, bertanggung jawab dan transparan di
lingkungan SAB.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik dan kemahasiswaan
3. Wakil ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan bidang administrasi dan keuangan
4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi
5. Kepala bagan/bagian/ unit sebagai penanggung jawab pelaksanaan penunjang tri
dharma
6. Dosen dan tenaga kependidikan sebagai pelaksana dalam pencapaian standar.
E. DEFINISI ISTILAH
1. Rapat Senat adalah rapat yang diselenggarakan oleh senat akademik STIKes aisyiyah
Bandung yang dipimpin oleh ketua senat akademik SAB.
2. Rapat Pimpinan adalah rapat yang diselenggarakan oleh pimpinan STIKes dapat berupa
:
a. rapat terbatas antara Ketua STIkes dan Wakil ketua
b. rapat pimpinan SAB dengan BPH
c. rapat pimpinan SAB dengan kepala program studi
d. rapat pimpinan SAB dengan kepala bagian atau kepala badan
3. Rapat akademik adalah rapat yang diselenggarakan oleh ketua program studi dan
dihadiri oleh dosen dan tendik dalam rangka koordinasi operasional akademik.
230
4. Rapat bagian adalah rapat yang dislenggarakan oleh masing masing bagian,
dipimpin oleh pemegang program dalam rangka koordinasi internal masing masing
bagian terhadap operasional program.
5. Rapat khusus dilaksanakan oleh pimpinan di setiap jenjang dalam rangka
penanganan hal hal yang bersifat penting, rahasia atau darurat.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
Aspek Rapat Senat
1. Rapat senat dilakukan dalam rangka membahas kegiatan yang berkaitan dengan
kebijakan dan hal-hal strategis lainnya di lingkungan SAB.
2. Rapat senat terbuka hanya dilakukan dalam rangka wisuda, pemilihan pimpinan,
kaprodi dan pengukuhan guru besar.
3. Rapat senat minimal dilakukan satu kali dalam satu semester.
4. Rapat senat dapat dilaksanakan jika anggota senat yang hadir mencapai quorum
(lebih dari separuh anggota jumlah anggota senat).
5. Keputusan rapat senat adalah keputusan tertinggi dan tidak dapat diubah atau
dibatalkan oleh pimpinan SAB
Aspek rapat pimpinan
6. Rapat pimpinan dilakukan untuk membahas kebijakan dan hal lain yang bersifat
operasional.
7. Rapat pimpinan dilakukan sesuai kebutuhan
8. Keputusan Rapat pimpinan wajib ditaati oleh seluruh pihak yang terkait.
Aspek rapat akademik
9. Rapat akademik dilaksanakan minimal 2 kali dalam satu semester.
10. Keputusan rapat akademik wajib ditaati oleh semua pihak terkait
Aspek rapat khusus
11. Rapat khusus di jenjang pimpinan tertentu harus mendapat izin dan dihadiri oleh
pimpinan minimal satu tingkat di atasnya kecuali .
12. Hasil keputusan rapat khusus harus ditaati oleh semua pihak
Tata tertib rapat
13. Setiap rapat harus dimulai dengan doa pembuka pembacaan ayat suci al quran dan
tausyiah 3-5 menit.
14. Setiap rapat dipimpin oleh pimpinan rapat.
15. Setiap rapat harus mempunyai notulis
16. Setiap rapat tidak mengaktifkan phone seluler
17. Kegiatan konsumsi rapat hanya dilakukan sebelum sidang
18. Setiap mekanisme rapat harus terdokumentasi dengan baik terdiri dari surat
undangan, daftar hadir,notulensi/risalah rapat, foto kegiatan.
19. Setiap hasil rapat harus disosialisasikan secara baik ke seluruh unit/pihak terkait
paling lambat 3 hari setelah hari pelaksanaan rapat.
G. STRATEGI
Membangun sistem komunikasi informasi yang efektif di kalangan civitas akademik.
Monitoring dan evaluasi hasil rapat secara berkelanjutan
H. INDIKATOR
1. Tersusun dokumentasi rapat yang lengkap di setiap dan hasilnya ditindaklanjuti
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan pedoman rapat
231
J. REFERENSI
1. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
2. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
3. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
232
STANDAR PENILAIAN KINERJA
UNIT
Kode/no SM-SAB-28.7
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Perwujudan tata kelola yang kredibel, akuntabel, bertanggung jawab dan adil merupakan
suatu keniscayaan yang harus dicapai dalam pengelolaan pendidikan tinggi. STIkes
Aisyiyah Bandung berupaya agar setiap unsur organisasi dalam lingkungan SAB
menjalankan tugas pokok dan fungsi nya secara baik maka disusun standar penilaian
kinerja unit/ badan yang menjadi
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik dan kemahasiswaan
3. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan bidang adminitrasi dan keuangan
4. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi
5. Kepala bagian / unit sebagai penanggung jawab terhadap pelaksaa
E. DEFINISI ISTILAH
Penilaian kinerja unit merupakan penilaian kesesuaian kinerja pejabat structural yang
bertanggung jawab terhadap tugas pokok dan fungsi yang diemban dalam menjalankan
program.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Penilaian kinerja pejabat struktural dilakukan satu tahun sekali oleh atasan satu tingkat
penanggung jawab unit.
2. Penilaian kinerja unit disesuaikan dengan rencana kerja dan laporan kinerja yang
sejalan dengan tugas pokok masing masing unit yang tertera pada uraian tugas.
3. Prinsip penilaian kinerja harus memenuhi prinsip :
a. Utility (manfaat) : berfungsi untuk pengambilan keputusan manajemen atas program
yang sedang berjalan
b. Akurasi (akurat) : informasi atas hasil evaluasi hendaklah memiliki tingkat
ketepatan tinggi.
233
c. Feasibility (layak) : hendaknya proses evaluasi dapat dilaksanakan secara mudah
dan layak
4. Seluruh penanggung jawab unit harus menjalankan fungsi spmi (perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian standar mutu) terhadap semua kegiatan yang
menjadi lingkup tugasnya.
5. Hasil analisis pendekatan sistem penjaminan mutu seharusnya digunakan untuk
meningkatkan kinerja unit organisasi secara terus menerus (continuous improvement).
6. Pengawasan melekat harus dilakukan oleh setiap pimpinan unit organisasi berdasarkan
kebijakan program, prosedur dan standar lain yang telah disepakati, dan temuan
tersebut dijadikan dasar untuk pengambilan tindakan koreksi.
G. STRATEGI
1. Kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara priodik, kontinu dan
berkelanjutan
2. Membangun suasana kondusif di lingkungan internal maupun eksternal
3. Membangun budaya sistem penjaminan mutu di seluruh civitas akademik
H. INDIKATOR
1. Tingkat keluhan terhadap unit rendah < 5 % setiap tahunnya
2. Tingkat kepuasan layanan dari mahasiswa , dosen, tendik rata-rata puas > 80 %
3. Hasil Audit mutu internal unit bernilai baik > 3,00
4. Peningkatan rangking PT SAB di setiap tahunnya
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan
a. pedoman tata kerja dan struktur organisasi SAB
b. pedoman laporan kinerja unit
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
234
STANDAR PELAYANAN
ADMINITRASI KEUANGAN
Kode/no SM-SAB-28.9
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Dalam mencapai visi STIKes Aisyiyah Bandung sebagai perguruan tinggi kesehatan yang
unggul dalam bidang kesehatan spiritual maka perlu dibangun tata kelola yang kredibel,
bertanggung jawab, akuntabel, transparan dan adil. Pelayanan adminitrasi keuangan
memegang peranan penting dalam menjamin kepuasan terhadap fasilitas tata kelola
perguruan tinggi. Oleh karena itu perlu disusun standar pelayanan keuangan di STIKes
Aisyiyah Bandung.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua II sebagai pimpinan penyelenggaraan bidang adminitrasi dan keuangam
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi
4. Tenaga kependidikan yang memberikan pelayanan adminitrasi keuangan
E. DEFINISI ISTILAH
Pelayanan adminitrasi keuangan adalah kegiatan SAB dalam melayani kebutuhan
mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan yang berkaitan dengan bidang keuangan.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Pelayanan adminitrasi keuangan di setiap unit dilakukan dengan prinsip ramah,
mudah, tepat waktu, akuntabel dan transparan.
2. Pelayanan adminitrasi keuangan dilakukan pada hari kerja mulai pukul 08.00 – 16.00
3. Informasi adminitrasi keuangan harus disampaikan secara benar, lengkap dan akurat.
G. STRATEGI
1. Memberikan pelatihan pelayanan prima pada petugas adminitrasi keuangan
2. Melakukan survey kepuasan pelanggan terhadap pelayanan adminitrasi keuangan
235
H. INDIKATOR
Kepuasan layanan terhadap adminitrasi keuangan > 80 % menyatakan puas.
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan pedoman pengelolaan keuangan dan pedoman pelayanan
adminitrasi keuangan
J. REFERENSI
1. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
2. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi, tahun 2011
3. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
236
STANDAR PELAYANAN
ADMINITRASI UMUM
Kode/no SM-SAB-28.10
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Dalam mencapai visi STIKes Aisyiyah Bandung sebagai perguruan tinggi kesehatan yang
unggul dalam bidang kesehatan spiritual maka perlu dibangun dasar-dasar pelayanan prima
dalam setiap pelayanan khususnya pelayanan adminitrasi umum. Pelayanan adminitrasi
umum yang baik akan menunjang terhadap keakuratan, kecepatan dan problem solving
yang tepat dalam tata kelola perguruan tinggi.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi
4. Tenaga kependidikan yang menjalankan tugas pelayanan adminitrasi umum
E. DEFINISI ISTILAH
Pelayanan adminitrasi umum adalah kegiatan SAB dalam melayani kebutuhan
mahasiswa, alumni, dosen, tenaga kependidikan , dan stakeholder
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Pelayanan adminitrasi umum adalah kegiatan SAB dalam melayani kebutuhan
mahasiswa, alumni, dosen, tenaga kependidikan, dan stakeholder lainnya yang
berkaitan dengan administrasi umum.
2. Pelayanan adminitrasi umum di setiap unit dilakukan dengan prinsip ramah, mudah,
tepat waktu, dan transparan.
3. Pelayanan adminitrasi kesekretariatan berlangsung dari jam 08.00 s.d 16.00.
4. Pelayanan adminitrasi umum yang berkaitan dengan pemberian informasi kepada tamu
dilakukan selama 24 jam melalui media informasi
5. Pembuatan disposisi surat masuk dari pihak eksternal harus diberikan paling lambat 6
jam setelah surat diterima.
237
6. Permohonan adminitrasi persuratan dari pihak internal kepada pihak eskternal harus
selesai maksimal dalam waktu 4 jam.
7. Pengurusan adminitratif surat kepada pihak eksternal harus ditandatangi oleh pimpinan
STIKes atau wakil ketua yang membidangi bidangnya.
G. STRATEGI
Pengembangan sistem informasi adminitrasi umum kesekretariatan untuk memudahkan
pelayanan
H. INDIKATOR
Kepuasan civitas terhadap layanan adminitrasi umum > 80 % mengatakan puas.
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan pedoman pelayanan adminitrasi umum
J. REFERENSI
1. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
2. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
3. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
238
STANDAR PELAYANAN HUMAS
Kode/no SM-SAB-28.11
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Dalam mewujudkan salah satu misi STIKes Aisyiyah Bandung yaitu membangun
kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi. Humas merupakan bagian
penunjang tri dharma yang berperan membangun hubungan dan kerjasama SAB dengan
pihak internal maupun eksternal. Oleh karena itu perlu ada standar pelayanan kehumasan
yang bisa menjadi acuan dalam menunjang penyelenggar
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi
4. Kepala bagian / unit sebagai penanggung jawab pemberian informasi terkait laporan
evaluasi diri
E. DEFINISI ISTILAH
Humas adalah bagian yang melayani penyusunan bahan dan layanan informasi;
publikasi; promosi; peliputan kegiatan pimpinan; dokumentasi kegiatan;
penanganan pengaduan masyarakat; monitoring berita media masa.
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Pelayanan kehumasan adalah kegiatan STIKes Aisyiyah Bandung dalam melayani
kebutuhan mahasiswa, alumni, dosen, tenaga kependidikan, dan pemangku
kepentingan lainnya yang berkaitan dengan bidang kehumasan.
2. Pelayanan kehumasan di setiap unit dilakukan dengan prinsip ramah, mudah tepat
waktu, dan transparan.
239
3. Pelayanan yang bersifat protokoler :
d. Tamu pejabat tinggi negara dan PP Muhammadiyah dan Aisyiyah dilayani
langsung oleh pimpinan/Wakil pimpinan
e. Tamu pejabat dari instansi lain disesuaikan dengan pejabat SAB terkait.
f. Tamu untuk bidang kerjasama dan promosi dilayani oleh badan humas dan
kerjasama.
5. Pelayanan kehumasan di badan kerjasama dan humas dilakukan selama 24 jam melalui
media informasi.
6. Promosi SAB dikoordinasi oleh badan kerjasama dan humas
7. Promosi SAB dilakukan sepanjang tahun dalam bentuk informasi dan pencitraan.
8. Pencitraan SAB dilakukan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan pemerintah
dan persyarikatan Muhammadiyah.
G. STRATEGI
8. Meningkatkan suasana kondusif kerja di lingkungan kampus
9. Mengoptimalkan jejaring kerjasama pihak pemerintah dan swasta dalam menunjang
penyelenggaran catur dharma perguruan tinggi.
H. INDIKATOR
1. Data kunjungan web stikes meningkat 20 % setiap tahun
2. Jumlah pendaftar mahasiswa baru dengan yang lulus seleksi 1: 3
3. Kepuasan kerjasama bernilai baik > 80 %
4. Pengaduan masyarakat terhadap pelayanan SAB rendah
5. Informasi dan promosi kegiatan STIkes selalu di update setiap bulan.
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan pedoman kerjasama dan pedoman monitoring evaluasi
kerjasama
J. REFERENSI
1. Peraturan pemerintak no 4 tahun 2014 tentang penyelenggaraan pendidikan tinggi
2. Permendikbud no 139 tahun 2014 tentang tata kelola perguruan tinggi swasta.
3. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
4. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
6. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
240
STANDAR MITRA KERJASAMA
Kode/no SM-SAB-29.1
Tanggal Berlaku 2 Oktober 2014
STIKES ‘AISYIYAH BANDUNG Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng) Dalam No. 6 Bandung
Revisi 3
Tanggal Revisi 2 Juli 2016
A. VISI
“Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dalam Bidang Kesehatan Spiritual Islami dan Di
Tingkat Nasional Tahun 2022”
B. MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang berlandaskan nilai nilai islam.
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam pengembangan ilmu kesehatan
berorintasi nilai-nilai islam.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan mengintegreasikan nilai-
nilai islami dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang berkualitas, transparan dan
berbasis nilai islam.
5. Mengembangkan kemitraan yang menunjang tridharma perguruan tinggi
C. RASIONAL
Dalam mencapai visi STIKes Aisyiyah Bandung sebagai perguruan tinggi
kesehatan yang islami dan unggul perlu dibangun mitra kerjasama yang mendukung.
Kerjasama yang dilaksanakan harus mendukung upaya perguruan tinggi dalam
melaksanakan catur dharma perguruan tinggi. Agar pelaksanaan kerjasama tetap
menunjang visi misi dan tetap berada pada koridor cita-cita perguruan tinggi perlu
dibangun standar kerjasama. Standar kerjasama ini digunakan untuk menjamin
keterlaksanaan kerjasama STIKes Aisyiyah Bandung dengan pihak pemerintah, swasta,
perguruan tinggi lain serta dunia usaha.
D. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB MENCAPAI STANDAR
1. Ketua Stikes sebagai pimpinan Stikes
2. Wakil Ketua I sebagai pimpinan penyelengaraan bidang akademik
3. Ketua program Studi sebagai pimpinan penyelenggaran program studi
4. Kepala badan kerjasama dan humas sebagai penanggung jawab bidang kerjasama.
5. Dosen , tendik, mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan kerjasama
E. DEFINISI ISTILAH
Memorandum of Understanding (MoU) adalah nota kesepahaman yang merupakan
perjanjian Pendahuluan yang berisi hal hal pokok saja.
Memorandum of Agreement (MoA) merupakan bentuk tindakan lanjutan setelah adanya
Nota Kesepahaman (MoU) berupa bentuk tertulis dari kesepakatan kedua belah pihak terhadap pelaksanaan kerjasama dengan perjanjian yang lebih rinci. Perjanjian ini
mempunyai kekuatan ikatan saling menyepakati satu sama lain. Sehingga bila kesepakatan
itu dibatalkan secara sepihak (wanprestasi) maka terdapat sanksi denda maupun tuntutan
pidana (penipuan).
241
F. PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Hakekat kerjasama
a. Semua pihak yang bekerjasama dengan STIKes Aisyiyah Bandung berposisi
sebagai mitra (posisi sejajar)
b. Pihak yang bekerjasama dengan SAB adalah instansi dan lembaga milik
pemerintah dan swasta serta perusahaan
c. Pihak yang bekerjasama dengan SAB dapat berada di dalam maupun luar negeri
d. Setiap bentuk kerjasama dengan SAB harus terdokumentasikan melalui
Memorandum of Understanding (Nota Kesepahaman) dan Surat Perjanjian
Kerjasama dengan format sesuai kesepakatan
e. Pejabat penandatangan MoU hanya Pimpinan
2. Syarat Mitra
a. Tidak melakukan penetrasi ideologi yang bertentangan dengan ideologi negara
ataupun persyarikatan Muhammadiyah
b. Tidak sedang berada dalam sengketa dengan pihak lain atau sedang dihukum
berdasarkan keputusan pengadilan
c. Bertujuan untuk meningkatkan kinerja bagi semua pihak
d. Lembaga resmi bukan partai politik atau afiliasi partai politik
e. Bukan perusahaan rokok/miras atau yayasan yang didanai industri rokok/miras
atau lembaga ilegal.
3. Masa Kerjasama dan Pelaksanaan
a. Masa kerjasama ditentukan berdasarkan kesepakatan
b. Pelaksanaan kerjasama diketahui oleh semua komponen yang terkait.
c. Evaluasi pelaksanaan kerjasama
4. Mitra Dalam Negeri
a. Lembaga resmi yang mempunyai reputasi baik
b. Terdiri dari lembaga pendidikan, kesehatan, industri, ekonomi dan lembaga-
lembaga yang bergerak di bidang sosial/ humaniora.
c. Bermanfaat untuk pengembangan, Program studi dan, Institusi dan Persyarikatan
Muhammadiyah Aisyiyah
5. Mitra luar negeri
a. Lembaga resmi yang mempunyai reputasi internasional
b. Terdiri dari lembaga pendidikan, kesehatan, industri, ekonomi dan lembaga-
lembaga yang bergerak di bidang sosial/ humaniora.
c. Bermanfaat untuk pengembangan program studi, institusi dan persyarikatan
Muhammadiyah Aisyiyah
6. Bidang kerjasama Pendidikan
a. Pengembangan kurikulum
b. Studi lanjut dosen dan tenaga kependidikan
c. Pengembangan karier dosen dan tenaga kependidikan
d. Pertukaran dosen/dosen tamu
e. Pertukaran mahasiswa
f. Pengadaan/pemanfaatan fasilitas
g. Pengembangan model pembelajaran
h. Akses perpustakaan dan laboratorium
i. Akses institusi dan lembaga yang disesuaikan dengan kebutuhan akademis seperti
Rumah Sakit, Puskesmas, Dinas Sosial, Industri dsb.
7. Bidang kerjasama penelitian
a. Sharing materi penelitian
b. Sharing dana penelitian
c. Seminar dan lokakarya bersama
242
d. Penerbitan jurnal ilmiah bersama
e. Penerbitan buku
f. Publikasi jurnal melalui website/ e-Journal
8. Bidang Kegiatan Pengabdian masyarakat
a. Sharing kegiatan pengabdian kepada masyarakat
b. Sharing dana kegiatan
c. Diskusi, seminar/lokakarya bersama untuk mencari solusi alternative
G. STRATEGI
1. Partisipasi aktif Pimpinan STIKes dan Ketua Program Studi dalam mengoptimalkan
hubungan dengan organisasi profesi, asosiasi perguruan tinggi, alumni, pemerintah,
dan dunia usaha.
H. INDIKATOR
1. Peningkatan kerjasama dengan pihak luar negeri dan dalam negeri secara jumlah dan
kualitas setiap tahunnya
2. kualitas kerjasama bernilai baik >80 % setiap tahunnya
I. DOKUMEN TERKAIT
Standar ini berkaitan dengan pedoman kerjasama dan pedoman monitoring evaluasi
kerjasama
J. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi
2. Permeristekdikti No 44 tahun 2015 mengenai Standar nasional Pendidikan Tinggi
3. Ban PT. Borang akreditasi institusi perguruan tinggi,
4. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Pedoman SPMI PTM/PTA. Majelis
Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah
5. Majelis Diktilitbang PP Muhammdiyah. (2016). Modul Penyusunan SPMI PTM.
Majelis Diktiliitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah