step 7 no 1-4.docx

10
1. Kartu Menuju Sehat (KMS) KMS atau Kartu Menuju Sehat untuk balita adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan anak yang normal berdasarkan indeks antropometri berat badan, berdasarkan umur dan jenis kelamin. (Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 155/ Menkes/Per I/2010) Tentang KMS bagi balita pasal I, pertumbuhan adalah sesuatu yang daapt diukur bersifat irreversibel atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Maka dalam pertumbuhan seorang balita dapat dipantau melalui berat badan seorang balita yang diperiksa secara periodik dengan KMS sebagai panduan untuk menentukan apakah seorang balita mengalami kelebihan atau kekurangan gizi. Fungsi KMS adalah: a. Alat pemantau pertumbuhan anak, apabila grafik berat badan anak mengikuti grafik pertumbuhan anak mengikuti grafik pertumbuhan pada anak kemungkinannya kecil, dan apabila sebaliknya apabila tidak sesuai dengan kurva normal maka sebagia indikator seorang anak mengalami gangguan pertumbuhan atau tidak.

Transcript of step 7 no 1-4.docx

1. Kartu Menuju Sehat (KMS)KMS atau Kartu Menuju Sehat untuk balita adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan anak yang normal berdasarkan indeks antropometri berat badan, berdasarkan umur dan jenis kelamin.(Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 155/ Menkes/Per I/2010)Tentang KMS bagi balita pasal I, pertumbuhan adalah sesuatu yang daapt diukur bersifat irreversibel atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Maka dalam pertumbuhan seorang balita dapat dipantau melalui berat badan seorang balita yang diperiksa secara periodik dengan KMS sebagai panduan untuk menentukan apakah seorang balita mengalami kelebihan atau kekurangan gizi.Fungsi KMS adalah:a. Alat pemantau pertumbuhan anak, apabila grafik berat badan anak mengikuti grafik pertumbuhan anak mengikuti grafik pertumbuhan pada anak kemungkinannya kecil, dan apabila sebaliknya apabila tidak sesuai dengan kurva normal maka sebagia indikator seorang anak mengalami gangguan pertumbuhan atau tidak.b. Catatan pelayanan kesehatan anak, sebagai kontrol dalam riwayat pelayanan kesehatan (berat badan/BB), pemberian kapsul vitamin A, ASI 0-6 bulan, dan imunisasi.c. Alat edukasiDalam KMS terdapat pesan dasar perawatan anak dalam pemberian makanan anak, bahkan tata laksana diare.d. Bagi orangtua balita dapat mengetahui status pertumbuhan anaknya, sehingga apabila terdapat gangguan pada pertumbuhan anak dapat lebih dini dan intensif.e. Bagi kader, adalah untuk mencatat berat badan, pemberian kapsul vitamin A, hasil penimbangan apabila berat badan anak tidak ada peningkatan atau mengalami penurunan maka perlu dipantau dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.f. Bagi petugas kesehatan, KMS sebagai riwayat pada penentuan jenis pelayanan kesehatan anak.

Dalam pengisian KMS perlu diperhatikan hal sebagai berikut:a. Kartu KMS yang berwarna biru diperuntukkan bagi balita laki-laki, sedangkan KMS yaag berwarna merah muda diperuntukkan untuk balita perempuan.b. Mengisi identitas anak dan orangtua pada halaman muka KMS secara lengkap dan jelas.c. Mengisi bulan lahir dan bulan penimbangan anak.d. Meletakkan titik berat badananak yang disesuaikan dengan umur pada saat melakukan penimbangan dan membuat garis pertumbuhan anak.e. Mencatat kejadian ayng dialami anak seperti anak mengalami penurunan nafsu makan, demam, dan lain-lain.f. Menentukan status pertumbuhan anak dengana) Naik (N)Grafik mengikuti garis pertumbuhan atau kenaikan berat badan yang sama dengan KBM atau kenaikan berat badan minimalatau lebih.Di atas grafis kurang dari KBM dengan kenaikan lebih dari 900 gram.Apabila sama dengan garis KBM dengan kenaikan lebih dari 500 gram.b) Tidak naik (T)Grafik berat badan mendatar atau menurun memotong garis pertumbuhan di bawahnya.T memotong garis pertumbuhan di bawah KBM dengan berat badan kurang dari 800 gram.T mendatar dengan garis pertumbuhan di bawahnya dengan berat badan kurang dari 400 gram.g. Catatan pemberian imunisasi sesuai dengan jadwal vaksin yang diperuntukkan sesuai umur balita tersebut.h. Catatan ASI ekslusif.Maka apabila ada gangguan pertumbuhan pada bayi yang tidak sesuai dengan KMS maka dapat segera dilakukan pemeriksaan lanjut ke posyandu, puskesmas, rumah sakit.

Kurva pada KMSa. Berat badan naik (N):1. Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke Posyandu2. Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS secara sederhana3. Anjurkan kepada ibu untuk mempertahankan kondisi anak dan berikan nasihat tentang pemberian makan anak sesuai golongan umurnya.4. Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya.b. Berat badan tidak naik 1 kali1. Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke Posyandu2. Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS secara sederhana3. Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk, diare, panas, rewel, dll) dan kebiasaan makan anak4. Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu.5. Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan anak sesuai golongan umurnya6. Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnyac. Berat badan tidak naik 2 kali atau berada di Bawah Garis Merah (BGM)1. Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke Posyandu dan anjurkan untuk datang kembali bulan berikutnya.2. Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS secara sederhana3. Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk, diare, panas, rewel, dll) dan kebiasaan makan anak4. Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu.5. Berikan nasehat kepada ibu tentang anjuran pemberian makan anak sesuai golongan umurnya6. Rujuk anak ke Puskesmas/Pustu/Poskesdes. (PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155/MENKES/PER/I/2010)

2. Jenis-Jenis Kelainan Kaki Dan Kelainan Tonus1) Kelainan kakia. Clubfoot (Talipes equinovarus)Deformitas pada clubfoot melinatkan keseluruhan tungkai, tidak hanya kaki. Terjadi 1:1000 bayi baru lahir dan bilateral pada separuh kasus. Tulang tarsal pada kaki clubfoot bersifat hipoplastik dengan talus yang paling berat derajat hipoplastiknya. Otot tungkai juga hipoplastik karena interaksi tulang tarsal yang abnormal sehingga menyebabkan hipoplasia tungkai menyeuruh, terutama melibatkan kaki sehingga menjadi lebih pendek. Biasanya ditemukan artrofi pada otot betis.Terapinya ada 2, yaitu Operatif: transfer tendon tibialis anterior pada masa awal kanak-kanak. Non-operatif: metode ponseti dengan pembalutan gips secara serial.b. Metatarsus AdduktusKelainan kaki tersering pada bayi. Ada kecembungan telapak kaki bagian lateral dan disebabkan oleh posisi pada kandungan. Kelainan ini leih sering pada anak pertama karena uterus primigavida yang lebih kecil.Terapi: akan membaik secara spontan pada 90 % waktu tanpa terapi. Pada kasus presisten pembalutan dengan gps serial/bracing serial & pembedahan.c. Kaki KalkaneovalgusKelainan bentuk kaki yang umum terjadi pada bayi baru lahir dan sekunder akibat posisi di dalam kandungan. Kelainan ini ditandai kaki hiperdorsofleksi dan abduksi depan seta tumit valgus, kelainan ini sebagian besar unilateral.Terapi: tidak perlu diterapi, hanya meyakinkan orangtuanya bahwa si anak akan menjadi normal.d. Pes Planus Hipermobil (Flatfoot Fleksibel)Anak dengan flatfoot biasanya asimptomatik dan tidak megalami keterbatasan aktivitas. Flatfoot pada bagian balita merupakan akibat dari ligamentous laxity dan kumpulan lemak pada lengkung longitudinalis medial. (Developmental Flatfoot). Biasanya membaik pada usia 6 bulan.Terapi: flatfoot tidak dapat didiagnosis sebelum usia 6 tahun. Sebelumnya dianggap developmental pes planus. (Nelson, 2011)2) Kelainan tonusa) Spastisitas, disebabkan lesi pada cortex atau tractus piramidalis. Terjadi peningkatan tonus pada satu arah. Spastisitas seringkali berhubungan dengan peningkatan reflex dan klonus.b) Rigiditas, disebabkan oleh lesi pada ganglia basal atau tractus extra pyramidal. Peningkatan tonus terjadi pada semua arah dan kadang-kadang terasa seperti roda gigi.c) Ataksia, bermanifestasi sebagai tremor saat melakukan tujuan tertentu, terjadi kesulitan berjalan di satugaris, terdapat pandangan kabur (nystagmus) dan gangguan bicara. (Meadow, Sir Roy and Simon J. Newell. 2005)

3. Apa saja jenis aphasia?Aphasia merupakan gangguan atau hilangnya kemampuan bicara, menulis atau pemahaman tanda-tanda yang berkaitan dengan bahasa lisan dan tulisan yang disebabkan oleh kerusakan otak.Jenis-jenis aphasia antara lain:a) Aphasia anomic dan nominal; tidak dapat menyebutkan namab) Aphasia amnestica; tidak dapat menyebutkan suatu objek tertentuc) Aphasia auditorik; tidak dapat membedakan suara yang terdengard) Brocas aphasia; gangguan keterampilan artikulasi yang disertai dengan gangguan pemahaman dan ekspresi, terutama berkaitan dengan tatabahasae) Fluent aphasia; dapat berbicara lancer namun tatabahasa kacauf) Global aphasia; aphasia total yang melibatkan seluruh fungsi bicara dan komunikasig) Wernicke aphasia; dapat membentuk kalimat dengan kesulitan tertentu namun sering tidak bermakna dan tidak dapat memahami(Djohan. 2005)

4. letak area brocaArea broca terletak di gyrus frontalis superior pada lobus frontalis korteks cerebrum. Letak area broca ini berdampingan dengan area yang disebut area wernicke. Keduanya ditemukan pada umumnya terletak di hemisphere cerebrum sinistra.