Status Pasien
-
Upload
ariesta-permatasari -
Category
Documents
-
view
213 -
download
1
description
Transcript of Status Pasien
![Page 1: Status Pasien](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022083018/577c77ee1a28abe0548e0787/html5/thumbnails/1.jpg)
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS
Nama : Tn. S
Umur : 48 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan pabrik
Alamat : Macasan RT/RW: 001/001 Baki, Sukoharjo
Tgl pemeriksaan : 8 Juni 2013
No. CM : 01 19 98 39
II. ANAMNESIS
A. Keluhan utama : Mata kanan perih
B. Riwayat Penyakit Sekarang :
Sejak 1 hari yang lalu pasien mengeluh mata kanan perih. Mata
perih disertai dengan keluarnya air mata dan merah. Mata perih tersebut
terjadi terus menerus semenjak mata kanan pasien tergigit serangga hingga
datang ke tempat periksa. Terkadang keluar blobok, hingga pandangan
kabur apabila bloboknya banyak. Pasien juga mengeluh terasa mengganjal
dikedua mata. Keluhan dirasakan bertambah waktu pagi hari sebelum
penderita akan periksa ke RS. Keluhan pasien disertai nyeri di sekitar bola
mata.
Pasien tidak merasakan mual dan muntah, serta tidak mengeluh
cekot-cekot di sekitar mata. Pasien tidak pernah mengalami benturan atau
terluka pada daerah mata. Pasien merasa penglihatan kedua matanya baik-
baik saja.
![Page 2: Status Pasien](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022083018/577c77ee1a28abe0548e0787/html5/thumbnails/2.jpg)
C. Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat Asma : disangkal
- Riwayat Keluhan serupa : disangkal
- Riwayat pakai kacamata : disangkal
- Riwayat operasi : disangkal
- Riwayat trauma : disangkal
- Riwayat alergi : disangkal
- Riwayat pemakaian obat-obatan : disangkal
D. Riwayat Penyakit Keluarga
- Riwayat hipertensi : disangkal
- Riwayat kencing manis : disangkal
- Riwayat sakit serupa : disangkal
E. Kesimpulan Anamnesis
OD OS
Proses Infeksi -
Lokalisasi Mata kanan -
Sebab Gigitan serangga -
Komplikasi Belum ditemukan -
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. Kesan umum
Keadaan umum baik, compos mentis, gizi kesan cukup
T = 120 mmHg N = 78 x/menit Rr = 16 x/menit S = 36,8 oC
B. Pemeriksaan subyektif OD OS
Visus sentralis jauh 6/40 6/6
Pinhole tidak dilakukan tidak dilakukan
Koreksi tidak dilakukan tidak dilakukan
Refraksi tidak dilakukan tidak dilakukan
![Page 3: Status Pasien](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022083018/577c77ee1a28abe0548e0787/html5/thumbnails/3.jpg)
Visus Perifer
Konfrontasi test tidak dilakukan tidak dilakukan
Proyeksi sinar tidak dilakukan tidak dilakukan
Persepsi warna tidak dilakukan tidak dilakukan
C. Pemeriksaan Obyektif
1. Sekitar mata
Tanda radang ada tidak ada
Luka tidak ada tidak ada
Parut tidak ada tidak ada
Kelainan warna ada tidak ada
Kelainan bentuk tidak ada tidak ada
2. Supercilium
Warna hitam hitam
Tumbuhnya normal normal
Kulit sawo matang sawo matang
Pasangannya dalam batas normal dalam batas normal
Geraknya dalam batas normal dalam batas normal
3. Pasangan Bola Mata dalam Orbita
Heteroforia tidak ada tidak ada
Strabismus tidak ada tidak ada
Pseudostrabismus tidak ada tidak ada
Exophthalmus tidak ada tidak ada
Enophthalmus tidak ada tidak ada
Anophthalmus tidak ada tidak ada
4. Ukuran bola mata
Mikrophthalmus tidak ada tidak ada
Makrophthalmus tidak ada tidak ada
Ptisis bulbi tidak ada tidak ada
Atrofi bulbi tidak ada tidak ada
Bufthalmus tidak ada tidak ada
![Page 4: Status Pasien](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022083018/577c77ee1a28abe0548e0787/html5/thumbnails/4.jpg)
Megalokornea tidak ada tidak ada
Mikrokornea tidak ada tidak ada
5. Gerakan Bola Mata
Temporal superior normal normal
Temporal inferior normal normal
Temporal normal normal
Nasal normal normal
Nasal superior normal normal
Nasal inferior normal normal
6. Kelopak Mata
Gerakannya sulit untuk terbuka dalam batas normal
Lebar rima 5 mm 10 mm
Blefarokalasis tidak ada tidak ada
Hiperemi ada tidak ada
Tepi kelopak mata
Oedem ada tidak ada
Hiperemis ada tidak ada
Entropion tidak ada tidak ada
Ekstropion tidak ada tidak ada
7. Sekitar saccus lakrimalis
Oedem tidak ada tidak ada
Hiperemis tidak ada tidak ada
8. Sekitar Glandula lakrimalis
Oedem tidak ada tidak ada
Hiperemis tidak ada tidak ada
9. Tekanan Intra Okuler
Palpasi kesan normal kesan normal
Tonometer Schiotz tidak dilakukan tidak dilakukan
10. Konjungtiva
![Page 5: Status Pasien](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022083018/577c77ee1a28abe0548e0787/html5/thumbnails/5.jpg)
Konjungtiva palpebra superior
Oedem tidak ada tidak ada
Hiperemis ada tidak ada
Sikatrik tidak ada tidak ada
Konjungtiva palpebra inferior
Oedem tidak ada tidak ada
Hiperemis ada tidak ada
Sikatrik tidak ada tidak ada
Konjungtiva Fornix
Oedem tidak ada tidak ada
Hiperemis ada tidak ada
Sikatrik tidak ada tidak ada
Konjungtiva Bulbi
Pterigium tidak ada tidak ada
Oedem ada tidak ada
Hiperemis injeksi konjungtiva injeksi konjungtiva
Sikatrik tidak ada tidak ada
Caruncula dan Plika Semilunaris
Oedem tidak ada tidak ada
Hiperemis tidak ada tidak ada
Sikatrik tidak ada tidak ada
11. Sklera
Warna putih putih
Penonjolan tidak ada tidak ada
12. Kornea
Ukuran 11 mm 11 mm
Limbus jernih jernih
Permukaan licin licin
Sensibilitas normal normal
Medium jernih jernih
Belakang jernih jernih
![Page 6: Status Pasien](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022083018/577c77ee1a28abe0548e0787/html5/thumbnails/6.jpg)
Keratoskop (Placido) tidak dilakukan tidak dilakukan
Fluoresin Test tidak dilakukan tidak dilakukan
Arcus senilis tidak ada tidak ada
13. Kamera Okuli Anterior
Isi jernih jernih
Kedalaman kesan dalam kesan dalam
14. Iris
Warna coklat coklat
Bentuk bulat bulat
Sinekia anterior tidak ada tidak ada
15. Pupil
Ukuran 3 mm 3 mm
Bentuk bulat bulat
Tempat sentral sentral
Reflek direct (+) (+)
Reflek indirect (+) (+)
Reflek konvergensi (+) (+)
Tepi rata rata
Sinekia posterior tidak ada tidak ada
16. Lensa
Ada/tidak ada ada
Kejernihan jernih jernih
Letak sentral sentral
Shadow test tidak dilakukan tidak dilakukan
17. Corpus vitreum
Kejernihan tidak dilakukan tidak dilakukan
18. Mata bagian dalam
Fundus reflek tidak dilakukan tidak dilakukan
Skiaskopi tidak dilakukan tidak dilakukan
![Page 7: Status Pasien](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022083018/577c77ee1a28abe0548e0787/html5/thumbnails/7.jpg)
IV. KESIMPULAN PEMERIKSAAN
OD OS
Visus sentralis jauh 6 / 40 6 / 6
Pinhole Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Koreksi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Refraksi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sekitar mata Tanda radang dalam batas normal
Supercilium dalam batas normal dalam batas normal
Pasangan bola mata dalam batas normal dalam batas normal
dalam orbita
Ukuran bola mata dalam batas normal dalam batas normal
Gerakan bola mata dalam batas normal dalam batas normal
Kelopak mata Hiperemis, oedema dalam batas normal
Sekitar saccus lakrimalis dalam batas normal dalam batas normal
Sekitar glandula lakrimalis dalam batas normal dalam batas normal
Tekanan intraokuler dalam batas normal dalam batas normal
Konjungtiva bulbi injeksi konjungtiva injeksi konjungtiva
Konjungtiva palpebra hiperemis hiperemis
Konjungtiva forniks hiperemis hiperemis
Sklera kecoklatan kecoklatan
Kornea dalam batas normal dalam batas normal
Camera oculi anterior dalam dalam
Iris dalam batas normal dalam batas normal
Pupil 3 mm, reguler, 3 mm, reguler
sentral sentral
Lensa jernih jernih
Corpus vitreum tidak dilakukan tidak dilakukan
![Page 8: Status Pasien](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022083018/577c77ee1a28abe0548e0787/html5/thumbnails/8.jpg)
V. GAMBARAN KLINIS
VI. DIAGNOSIS BANDING
- OD Konjungtivitis bakterial
- OD Konjungtivitis viral
- OD Glaukoma
![Page 9: Status Pasien](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022083018/577c77ee1a28abe0548e0787/html5/thumbnails/9.jpg)
VII. DIAGNOSIS
- OD Selulitis Periorbitalis ec insect bite
VIII. TERAPI
Medikamentosa
- Xytrol ED 4 x1 tetes OD
- Prednisolon 3 x1 tablet
- Loratadine 1x1 tablet malam
Non Medika mentosa
- Menghindari tindakan mengggosok-gosok mata dengan tangan atau jari
tangan.
- Menghindari kontak dengan serangga.
IX. PROGNOSIS OD OS
Ad vitam baik baik
Ad fungsionam baik baik
Ad sanam baik baik
Ad kosmetikum baik baik
TINJAUAN PUSTAKA
![Page 10: Status Pasien](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022083018/577c77ee1a28abe0548e0787/html5/thumbnails/10.jpg)
I. Definisi
Selulitis Periorbitalis merupakan suatu infeksi akut pada jaringan di
sekeliling mata. Selulitis Orbitalis adalah suatu infeksi akut di dalam kantung
mata.
Selulitis periorbitalis tidak menyebabkan proptosis (penonjolan bola
mata) dan tidak menyebabkan gangguan pergerakan bola mata, tetapi jika
tidak diobati bisa berkembang menjadi selulitis orbitalis.
II. Etiologi
Pada anak-anak, selulitis orbitalis biasanya berasal dari infeksi sinus dan
disebabkan oleh bakteri Haemophilus influenzae. Organisme lainnya
adalah Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae dan Beta hemolytic
streptococci. Bayi dan anak-anak yang berumur dibawah 6-7 tahun
tampaknya sangat rentan terhadap infeksi oleh Hemophilus influenzae.
Faktor resiko lain terjadinya infeksi oleh H. influenzae adalah infeksi
sinus. Kejadian yang sering ditemukan pada orang dewasa dikarenakan oleh
cedera pada kelopak mata (karena gigitan serangga maupun benda asing).
III. Gejala
![Page 11: Status Pasien](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022083018/577c77ee1a28abe0548e0787/html5/thumbnails/11.jpg)
Demam, biasanya sampai 38,9 derajat Celsius atau lebih.
Kelopak mata atas dan bawah membengkak dan nyeri.
Kelopak mata tampak mengkilat dan berwarna merah atau ungu.
Bayi atau anak tampak sakit.
Jika mata digerakkan, akan timbul nyeri.
Penglihatan menurun (karena kelopak mata membengkak menutupi mata).
Mata menonjol.
Merasa tidak enak badan.
Gerakan mata menjadi terbatas.
IV. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
Pemeriksaan darah lengkap
Pembiakan dan tes sensitivitias darah
Pungsi lumbal (pada kasus yang sangat berat)
Rontgen sinus dan orbita
CT scan atau MRI sinus dan orbita
Pembiakan kotoran mata
Pembiakan lendir hidung
Pembiakan lendir tenggorokan.
V. Terapi
Penderita sebaiknya dirawat di rumah sakit.
Diberikan cairan melalui infus dan antibiotik.
Jika terbentuk abses (penimbunan nanah), dilakukan pembedahan untuk
membuang nanahnya.
Infeksi ini perkembangannya sangat cepat karena itu harus dipantau secara
ketat.
Jika segera diobati, akan terjadi pemulihan sempurna, apabila
pengobatan dilakukan terlambat akan terjadi komplikasinya berupa:
![Page 12: Status Pasien](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022083018/577c77ee1a28abe0548e0787/html5/thumbnails/12.jpg)
Trombosis sinus kavernosus
Gangguan pendengaran
Septikemia (infeksi darah)
Meningitis (peradangan selaput otak)
Kerusakan saraf optik dan gangguan penglihatan.
VI. Pencegahan
Pemakaian pelindung mata bias digunakan untuk meminimalkan kejadian
insect bite.
Evaluasi yang tepat dan pengobatan dini pada infeksi sinus maupun gigi
bisa mencegah penyebaran infeksi ke mata.
DAFTAR PUSTAKA
![Page 13: Status Pasien](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022083018/577c77ee1a28abe0548e0787/html5/thumbnails/13.jpg)
Vaughan, Daniel G.dkk.2000 Oftalmologi Umum. Widia Medika. Jakarta
Ilyas, Sidarta. 2009 Ilmu Penyakit Mata. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta.
Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia. 2002. Ilmu Penyakit Mata untuk
Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran Ed.2. Sagung Setio: Jakarta