Statistika

29
KELOMPOK 3 STATISTIKA Alamanda Catartika . Anastasya Karolina Sitanggang Andrasari Nimas Pertiwi .Chasiati Rahmadana Cindra Dewi Nur .Corry Meica Prima Yuanda

description

Statistika

Transcript of Statistika

Page 1: Statistika

K E LO M P O K 3

STATISTIKA

Alamanda Catartika . Anastasya Karolina SitanggangAndrasari Nimas Pertiwi .Chasiati RahmadanaCindra Dewi Nur .Corry Meica Prima Yuanda

Page 2: Statistika

• Pengertian statistik berasal dari bahasa Latin, yaitu status yang berarti negara dan digunakan untuk urusan negara. Hal ini dikarenakan pada

mulanya, statistik hanya digunakan untuk menggambarkan keadaan dan

menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan kenegaraan saja seperti : perhitungan banyaknya penduduk, pembayaran pajak, gaji

pegawai, dan lain sebagainya.

Page 3: Statistika

PENGERTIAN STATISTIKA

• Statistika adalah metode ilmiah untuk pengumpulan, pengorganisasian, penyimpulan, penyajian, dan analisis data.

• Statistik adalah data yang telah diolah menjadi informasi dan berasal dari sampel, sedangkan statistika adalah metoda mengolahannya.

Page 4: Statistika

PEMBAGIAN STATISTIKA

1. Statistika DeskriptifStatistika deskriptif adalah statistika yang mempelajari bagaimana caranya mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data, menganalisis data

2. Statistika Induktif (Inferens)Statistika inferens adalah statistika yang mempelajari bagaimana caranya mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data, menganalisis data, membuat kesimpulan dan mengambil keputusan

Page 5: Statistika

KEGUNAAN STATISTIKA

Statistika dipelajari di berbagai bidang ilmu karena statistika adalah sekumpulan alat analisis data yang dapat membantu pengambil keputusan untuk mengambil keputusan berdasarkan hasil kesimpulan pada analisis data dari data yang di kumpulkan. Selain itu juga dengan statistika kita bisa meramalkan keadaan yang akan datang berdasakan data masa lalu.

Page 6: Statistika

DATA

• Data adalah suatu kumpulan objek yang belum diolah.• Data merupakan kumpulan fakta atau angka atau

segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan sebagai dasar menarik suatu kesimpulan.

• Tidak semua angka dapat disebut data statistik. Angka dapat disebut data statistik apabila dapat menunjukkan suatu ciri dari suatu penelitian yang bersifat agregatif, serta mencerminkan suatu kegiatan lapangan tertentu.

• Data ≠ informasi • İnformasi adalah data-data yang telah diolah oleh

suatu metoda statistika.

Page 7: Statistika

PENGGOLLONGAN DATA STATISTIK

• Dapat ditinjau dari:• 1. variabel yang diteliti (segi sifat angkanya),

data statistik dapat digolongkan ke dalam dua golongan yaitu data kontinyu dan data diskrit

2. Cara menyusun angka, data statistik dapat dibedakan menjadi data nominal, data ordinal, dan data interval.

3. Bentuk angka, data statistik dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu data tunggal dan data kelompok (bergolong).

4. Sumber mana data tersebut diperoleh, data statistik dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu data primer dan data sekunder.

Page 8: Statistika

• Contoh :• v  Data• Nama umur jumlah saudara• Asep 23 3• Irwan 18 4• Rini 19 8• Arif 25 2

• v  Informasi• Pengolahan dengan metoda statistika dari data di atas

diperoleh informasi• Jumlah data adalah 4 obyek, dengan 3 variabel yaitu

variabel nama, umur dan jumlah saudara. Rata-rata umur keempat orang di atas adalah 21,25 dan rata-rata jumlah saudara adalah 4. Yang memiliki saudara terbanyak adalah rini.......dan seterusnya, banyak informasi yang bisa digali dari data di atas.

Page 9: Statistika

SKALA PENGUKURAN

Page 10: Statistika

1. Skala nominalAdalah skala yang semata-mata hanya untuk memberikan indeks, atau nama saja dan tidak mempunyai makna yang lain. Contoh:

Keterangan: Kode 1 sampai dengan 4 (a) semata-mata hanyalah untuk memberi tanda saja, dan tidak dapat dipergunakan sebagai perbandingan antara satu data dengan data yang lain. Kode tersebut dapat saling ditukarkan sesuai dengan keinginan peneliti (menjadi alternatif b) tanpa mempengaruhi apa pun.

Data Kode (a) Kode (b)

Yuni 1 4

Desi 2 2

Ika 3 3

Astuti 4 1

Page 11: Statistika

2. Skala ordinalAdalah skala ranking, di mana kode yang diberikan memberikan urutan tertentu pada data, tetapi tidak menunjukkan selisih yang sama dan tidak ada nol mutlak. Contoh:

Skala kecantikan (a) di atas menunjukkan bahwa Yuni paling cantik (dengan skor tertinggi 4), dan Astuti yang paling tidak cantik dengan skor terendah (1). Tidak dapat dikatakan bahwa Yuni 4 kali lebih cantik dari pada Astuti. Skor yang lebih tinggi hanya menunjukkan skala pengukuran yang lebih tinggi, tetapi tidak dapat menunjukkan kelipatan. Selain itu, selisih kecantikan antara Yuni dan Desi tidak sama dengan selisih kecantikan antara Desi dan Ika meskipun keduanya mempunyai selisih yang sama (1). Skala kecantikan pada (a) dapat diganti dengan skala kecantikan (b) tanpa mempengaruhi hasil penelitian.

Data Skala kecantikan

(a)

Skala kecantikan

(b)

Yuni 4 10

Desi 3 6

Ika 2 5

Astuti 1 1

Page 12: Statistika

3. Skala intervalSkala pengukuran yang mempunyai selisih sama antara satu pengukuran dengan pengukuran yang lain, tetapi tidak memiliki nilai nol mutlak. Contoh:

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai A setara dengan 4, B setara dengan 3, C setara dengan 2 dan D setara dengan 1. Selisih antara nilai A dan B adalah sama dengan selisih antara B dan C dan juga sama persis dengan selisih antara nilai C dan D. Akan tetapi, tidak boleh dikatakan bahwa Yuni adalah empat kali lebih pintar dibandingkan Astuti, atau Ika dua kali lebih pintas dari pada Astuti. Meskipun selisihnya sama, tetapi tidak mempunyai nilai nol mutlak. 

Data Nilai mata kuliah (a)

Skor mata kuliah (b)

Yuni A 4

Desi B 3

Ika C 2

Astuti D 1

Page 13: Statistika

4. Skala rasioAdalah skala pengukuran yang paling tinggi di mana selisih tiap pengukuran adalah sama dan mempunyai nilai nol mutlak. Contoh:

Tabel di atas adalah menggunakan skala rasio, artinya setiap satuan pengukuran mempunyai satuan yang sama dan mampu mencerminkan kelipatan antara satu pengukuran dengan pengukuran yang lain. Sebagai contoh; Yuni mempunyai berat badan dua kali lipat berat Astuti, atau, Desi mempunyai tinggi 14,29% lebih tinggi dari pada Astuti. 

 

Data Tinggi badan Berat badan

Yuni 170 60

Desi 160 50

Ika 150 40

Astuti 140 30

Page 14: Statistika

Variabel adalah suatu yang beragam atau bervariasi.Secara umum, variabel dibedakan atas 2 jenis, yaitu:Variabel kontinyu dan variabel diskrit Variabel dibedakan sebagai berikut :·     Variabel terikat (variabel dependen) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang sifatnya tidak dapat berdiri sendiri. ·      Variabel bebas (variabel independen) adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri. 

Page 15: Statistika

POPULASI DAN SAMPEL

• Populasi adalah suatu kelompok atau kumpulan subjek atau objek yang akan dikenai generalisasi hasil penelitian.

• Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil datanya dan dibuat statistiknya.

Page 16: Statistika

PENGERTIAN DESAIN RISET

Desain riset adalah kerangka kerja atau rencana untuk melakukan studi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data

Page 17: Statistika

JENIS-JENIS DESAIN RISET

• Riset EksploratoriDesain riset yang lebih menekankan pada pengumpulan ide-ide dan masukan-masukan; hal ini khusus berguna untuk memecahkan masalah yang luas dan samar menjadi sub masalah yang lebih sempit dan lebih tepat.

• Riset DeskriptifDesain riset yang lebih menekankan pada penentuan frekuensi terjadinya sesuatu atau sejauh mana dua variable berhubungan.

• Riset Sebab Akibat Atau CausalDesain riset yang lebih menekankan pada penentuan hubungan sebab dan akibat.

Page 18: Statistika

KLASIFIKASI RANCANGAN RISET

RANCANGAN RISET

Penjajagan Inferensi (Exploratory) (Conclusive)

Deskriptif Sebab-akibat

Seksi Silang (Cross-sectional design) Longitudinal

Tunggal Jamak(Single cross- (Multiple cross-sectional design) sectional design)

18

Page 19: Statistika

EKSPLORASI, DESKRIPTIF, DAN SEBAB-AKIBAT

Page 20: Statistika

RISET EKSPLORATORI

• Tujuan: menjajagi atau membedah suatu masalah secara menyeluruh dengan teliti untuk memperoleh wawasan (insights) dan pemahaman (understanding)

Manfaat eksplorasi• Merumuskan atau membuat batasan masalah secara

lebih tepat dan rinci• Mengidenifikasi alternatif arah tindakan • Merumuskan hipotesis• Mengisolasi peubah kunci dan saling hubungannya

untuk penyelidikan lebih lanjut• Memperoleh gagasan untuk mengembangkan

pendekatan terhadap masalah• Membuat prioritas untuk penelitian selanjutnya

Page 21: Statistika

RISET DESKRIPTIF

Tujuan:• Menjelaskan suatu topik yang biasanya berupa

fungsi atau karakteristik pasar• Menjelaskan karakteristik kelompok tertentu.• Estimasi persentase populasi tertentu dengan

perilaku belanja tertentu• Menentukan persepsi terhadap karakteristik

produk• Menentukan hubungan peubah perilaku belanja

misalnya belanja sambil makan di luar rumah• Membuat prediksi yang spesifik.

Page 22: Statistika

CONTOH RISET DESKRIPTIF • Kajian pasar

• Kajian saham pasar

• Kajian analisis penjualan

• Kajian citra

• Kajian penggunaan produk

• Kajian distribusi

• Kajian penentuan harga

• Kajian iklan (advertising study)

Page 23: Statistika

RANCANGAN SEKSI SILANG DAN JAMAK SEKSI

• Tipe rancangan riset yang meliputi pengumpulan informasi dari sembarang unsur populasi yang dilakukan hanya sekali saja

• Rancangan seksi silang tunggal adalah tipe rancangan di mana hanya satu responden yang ditarik dari populasi target dan informasi dikumpulkan hanya dari responden itu dan dilakukan sekali saja

• Rancangan seksi silang jamak adalah tipe rancangan di mana hanya dua atau lebih responden yang ditarik dari populasi target dan informasi dikumpulkan hanya sekali saja dari tiap responden itu

• Analisis kohort adalah tipe rancangan seksi silang jamak yang terdiri atas satu seri survey yang dilakukan pada interval waktu tertentu. Kohort merupakan kelompok responden yang mempunyai pengalaman yang sama pada interval waktu yang sama

Page 24: Statistika

RANCANGAN RISET JANGKA PANJANG (LONGITUDINAL RESEARCH DESIGN)

• Tipe rancangan riset yang menyangkut responden tertentu dari elemen populasi yang dihitung berulang-ulang.• Responden tetap sama sepanjang penelitian

sehingga dapat memberikan gambaran yang mencerminkan ilustrasi suatu situasi dan perubahannya secara jelas sepanjang jangka waktu penelelitian.

Page 25: Statistika

PANEL

• Panel, yang acap disamakan dengan longitudinal, adalah responden biasanya rumah tangga yang mau memberikan informasi untuk rentang waktu tertentu dalam periode waktu berkelanjutan.• Perusahaan sindikasi mempertahankan panel dan

anggota panel diberikan imbalan atas partisipasi mereka berupa hadiah, kupon, informasi, atau uang tunai. Contoh panel adalah rancangan yang dibuat untuk mengetahui perubahan sikap wanita terhadap kegiatan atau acara tertentu.

Page 26: Statistika

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN RANCANGAN LONGITUDINAL DAN

RANCANGAN SEKSI SILANG

Page 27: Statistika

RISET SEBAB AKIBAT

• Tipe riset inferensi dengan tujuan untuk memperoleh kenyataan yang hubungannya bersifat sebab-akibat.• Untuk mengetahui peubah yang menjadi

penyebab (independent variable) dan peubah akibat (dependent variable) dari suatu fenomena.• Untuk menentukan sifat atau hakikat hubungan

antara peubah penyebab dan peubah yang akibatnya akan dibuat prediksinya.

Page 28: Statistika

HUBUNGAN ANTARA RISET EKSPLORATORI, DESKRIPTIF DAN SEBAB AKIBAT

Jika hanya sedikit informasi yang diketahui tentang masalah yang akan diteliti, riset eksploratori dilakukan sebagai perintis untuk dapat merinci situasi masalah, membuat arah dan langkah-langkah selanjutnya.

Riset eksploratori umumnya diikuti oleh riset deskriptif atau riset sebab akibat.

Page 29: Statistika

Tidak selamanya riset dimulai dengan riset eksploratori karena hakikat riset tergantung dari situasi yang dihadapi. Riset kepuasan konsumen yang dilakukan tiap tahun misalnya tidak perlu dimulai dengan riset eksploratori.

Riset eksploratori dapat membantu pemahaman riset deskriptif atau riset sebab-akibat. Riset tentang penentuan harga yang dihasilkan oleh riset sebab-akibat atau disekriptif sukar dipahami oleh para manajer sehingga pemahamnya perlu dibantu dengan riset eksplorasi.