Spesipikasi teknis

12
SPESIFIKASI TEKNIS Pekerjaan : Pembangunan Jaringan Distribusi Listrik Pedesaan Kegiatan : Pembangunan Jaringan Distribusi,SUTM,SUTR dan Gardu Trafo Sub Kegiatan : Pengadaan dan Pembangunan Jaringan Distribusi SUTM AAACS 3x70mm2 Sepanjang = 2,850 kms,SUTR Twisted Cable 3x35+1x25 Mm2 Sepanjang =3,520 kms dan Gardu Trafo 3 Phasa 50 KVA/20 KV =1/100 BH/KVA Di lokasi atau Desa : Ds Terusan Raya Kecamatan : Bataguh Kabupaten : Kapuas Propinsi : Kalimantan Tengah Tahun Anggaran :2015 1. UM U M. Syarat-syarat tehnik merupakan persyaratan - persyaratan tehnik yang harus dipenuhi oleh Penyedia Barang / Jasa untuk melaksanakan pekerjaanJaringan Distribusi Tegangan Menengah, Tegangan Rendah dan Gardu Trafo Distribusi. 2. LOKASI PEKERJAAN. Pekerjaan Pemasangan Jaringan Distribusi tersebut terletak di Desa Terusan Raya Kecamatan Bataguh Kab Kapuas Propinsi Kalimantan Tengah. 3. LINGKUP PEKERJAAN. Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Barang dan Jasa adalah : 3.1. Pemasangan SUTM, SUTR dan Gardu Distribusi al : - Pemasangan SUTM 20 kV. Pemasangan SUTM Konstruksi 20 kV menggunakan Konduktor AAACS 3 x 70mm² sepanjang =2,850 kms (gambar kontruksi terlampir). - Pemasangan SUTR Pemasangan SUTR menggunakan Twisted Cable 3 x 35 + 1 x 25 mm² sepanjang = 3,520 Kms lengkap accessories SUTR dan Arde (gambar kontruksi terlampir). - Pemasangan Gardu Distribusi Pemasangan Gardu Distribusi Trafo 3 Phasa 20 Kv D3 = 1 / 100 Bh/ kVA menggunakan tiang Ganda dilengkapi dengan LVBoard 4 (empat) jurusan (gambar kontruksi terlampir). 3.2. Pengadaan MDU ( Konduktor, Tiang Besi, Trafo dan Isolator 20 KV ) . 4. GAMBAR. Gambar – Gambar terlampir merupakan acuan bagi Penyedia Barang / Jasa dalam melaksanakan pekerjaan, jika dipandang perlu Direksi pekerjaan dapat mengeluarkan gambar-gambar revisi dan bila gambar-gambar tersebut mengubah volume pekerjaan maka perubahan tersebut akan diperhitungkan sebagai kerja Tambah Kurang. 5. STANDAR

description

as

Transcript of Spesipikasi teknis

Page 1: Spesipikasi teknis

SPESIFIKASI TEKNIS

Pekerjaan : Pembangunan Jaringan Distribusi Listrik Pedesaan Kegiatan : Pembangunan Jaringan Distribusi,SUTM,SUTR dan Gardu TrafoSub Kegiatan : Pengadaan dan Pembangunan Jaringan Distribusi SUTM AAACS

3x70mm2 Sepanjang = 2,850 kms,SUTR Twisted Cable 3x35+1x25 Mm2 Sepanjang =3,520 kms dan Gardu Trafo 3 Phasa 50 KVA/20 KV =1/100 BH/KVA

Di lokasi atau Desa : Ds Terusan RayaKecamatan : BataguhKabupaten : KapuasPropinsi : Kalimantan TengahTahun Anggaran :2015

1. UM U M.Syarat-syarat tehnik merupakan persyaratan - persyaratan tehnik yang harus dipenuhi oleh Penyedia Barang / Jasa untuk melaksanakan pekerjaanJaringan Distribusi Tegangan Menengah, Tegangan Rendah dan Gardu Trafo Distribusi.2. LOKASI PEKERJAAN.Pekerjaan Pemasangan Jaringan Distribusi tersebut terletak di Desa Terusan Raya Kecamatan Bataguh Kab Kapuas Propinsi Kalimantan Tengah.3. LINGKUP PEKERJAAN.Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Barang dan Jasaadalah :3.1. Pemasangan SUTM, SUTR dan Gardu Distribusi al :- Pemasangan SUTM 20 kV. Pemasangan SUTM Konstruksi 20 kV menggunakan KonduktorAAACS 3 x 70mm² sepanjang =2,850 kms (gambar kontruksi terlampir).- Pemasangan SUTR Pemasangan SUTR menggunakan Twisted Cable 3 x 35 + 1 x 25 mm² sepanjang = 3,520 Kms lengkap accessories SUTR dan Arde (gambar kontruksi terlampir).- Pemasangan Gardu DistribusiPemasangan Gardu Distribusi Trafo 3 Phasa 20 Kv D3 = 1 / 100 Bh/ kVA menggunakan tiang Ganda dilengkapi dengan LVBoard 4 (empat) jurusan (gambar kontruksi terlampir).3.2. Pengadaan MDU ( Konduktor, Tiang Besi, Trafo dan Isolator 20 KV ) . 4. GAMBAR.Gambar – Gambar terlampir merupakan acuan bagi Penyedia Barang / Jasa dalam melaksanakan pekerjaan, jika dipandang perlu Direksi pekerjaan dapat mengeluarkan gambar-gambar revisi dan bila gambar-gambar tersebut mengubah volume pekerjaan maka perubahan tersebut akan diperhitungkan sebagai kerja Tambah Kurang.5. STANDARSemua material distribusi utama (Trafo, Konduktor, Tiang Besi dan Tiang Beton) harus memenuhi Standart yang diberlakukan mengikuti Standart :1. S. P. L. N2. P. U. I. L. 20003. S. N. I.4. Standart – standart lain yang berlaku

6. PEMATOKAN DAN PERHITUNGANBila diperlukan, sebelum memulai pekejaan dapat dilakukan pematokan /pengukuran bersama antara Penyedia Barang / Jasa dan Direksi Pekerjaan.Jika hasil pengukuran menjadikan volume pekerjaan berubah makaperubahan tersebut akan diperhitungan sebagai kerja Tambah Kurang.

7. KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PENYEDIA BARANG / JASA

Page 2: Spesipikasi teknis

7.1. Semua pekerjaan harus dilaksanakan sebaik - baiknya sesuai dengan isi Semua pekerjaan harus dilaksanakan sebaik - baiknya sesuai dengan isi Kontrak serta harus dapat memberikan hasil pekerjaan yang baik dan dapat diterima oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan7.2 Peninjauan kelokasi pekerjaan dapat dilakukan guna untuk lebih mengetahui keadaan lapangan dan lain sebagainya. Segala sesuatu yang belum jelas, yang berkenaan dengan pelaksnaan pekerjaan dapat ditanyakan pada Direksi Pekerjaan.7.3 Sebelum material tersebut diserahkan, bilamana dirasa perlu oleh Direksi Pekerjaan maka Penyedia Barang / Jasa wajib menyerahkan gambar designdari pabrik terlebih dahulu kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapatkanpersetujuan ( Approval Drawing ).7.4 Penyedia Barang / Jasa bertanggung jawab dalam mengusahakan danmenyediakan material sesuai volume dan spesifikasinya. Apabila terjadikerusakan, kesalahan serta kekurangan yang baru diketahui pada waktupenyerahan fisik material ke pihak Satuan Kerja Listrik Perdesaan KalimantanTengah kekurangan material tersebut diatas menjadi tanggung jawab Penyedia Barang / Jasa7.5 Penyedia Barang / Jasa harus bertanggung jawab atas keselamatan, keutuhan dan keaslian barang / material / peralatan yang akan dipasang, baik yang diperoleh dari Satuan Kerja Listrik Perdesaan ataupun Penyedia Barang / Jasaitu sendiri. Dalam hal terjadi kehilangan, Penyedia Barang / Jasa wajib menggantinya dengan barang yang sama volume dan spesifikasinya.Peristiwa kehilangan tersebut harus segera dilaporkan pada Direksi pekerjaansecara tertulis selambat-lambatnya 3 x 24 jam sejak peristiwa kehilangan terjadi.7.6 Bilamana pekerjaan menarik kawat atau tali yang melintas jalan raya, gang –gang dan lain sebagainya atau meletakkan barang-barang dan peralatan pada tempat – tempat yang mungkin dapat membahayakan orang / kehidupan /milik orang lain, maka Penyedia Barang / Jasa diharuskan mengambil langkah-langkah pengamanan untuk mencegah kemungkinan terjadinya bahaya tersebut.7.7 Dalam melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang / Jasa harus dengan tertib dan aman serta selalu menjaga kesopanan / tindak tanduk dimasyarakat, selain itu Penyedia Barang / Jasa memperhatikan dan menjaga keselamatan serta keamanan pekerja, pengawas, masyarakat, lalu lintas, bangunan serta seluruh harta milik orang disekitarnya disepanjang lokasi pekerjaan. Bila terjadi kerusakan atau kecelakaan maka hal itu tanggung jawab Penyedia Barang / Jasa.7.8 Penyedia Barang / Jasa harus melapor ke PT PLN ( Persero ) Rayon / Areadimana pekerjaan dilaksanakan, sebelum pekerjaan dimulai dan sesudah pekerjaan selesai dilaksanakan.7.9 Penyedia Barang / Jasa harus menyerahkan tatakala pelaksanakan palinglambat 10 ( sepuluh ) hari kalender setelah penandatanganan Kontrak, dalambentuk Barchart Schedule dengan detail sesuai dengan kegiatan pekerjaan.Tatacara pelaksanaan tersebut harus disetujui Direksi dan harus berdasarkan Surat penawaran yang sudah disempurnakan. Tatacara tersebut harus termasuk hal – hal sebagai berikut :a.Waktu persiapanb.Waktu pengadaan bahan-bahan.c.Waktu mobilisasi peralatan.d.Waktu pelaksanaan pekerjaaan sesuai jenis urutan kerja.e.Waktu penyelesaian / finishing.f.Waktu test atau pengisian teganganKegiatan tersebut harus jelas dan dinyatakan persatuan mingguan. Tatacara pelaksanaan pekerjaan yang sudah ditandatangani Direksi pekerjaan merupakan dasar pelaksanaan pekerjaan.

8. MATERIAL / BAHAN DAN PERALATAN8.1 Apabila material disediakan oleh Satuan Kerja Listrik Perdesaan, makaPelaksana harus mengambil material tersebut di gudang yang ditunjuk olehSatuan Kerja Listrik Perdesaan.8.2 Nama, jenis, type dan jumlah bahan / material tersebut harus sesuai dengandaftar material yang ada.8.3 Pengambilan dan tanggung jawab atas bahan / material dari gudang Satuan Kerja Listrik Perdesaan harus sesuai dengan peraturan gudang / prosedur yang berlaku di Satuan Kerja Listrik Perdesaan.8.4 Penyedia Barang / Jasa harus mengangkut bahan / material tersebut dari tempat / gudang pengambilan kelokasi pekerjaan dengan baik dan bertanggung jawab atas keamanannya. Segala resiko yang terjadi merupakan tanggung jawab Penyedia Barang / Jasa sepenuhnya.8.5 Barang / Material yang dipasang harus 100 % baru, kondisi baik, tanpa cacat, dan Penyedia Barang / Jasa tetap bertanggung jawab sepenuhnya mengenai kualitas barang tersebut.8.6 Pihak Penyedia Barang / Jasa harus memberikan garansi 12 (dua belas) bulanuntuk Barang dan garansi 6 (enam) bulan untuk pekerjaan terhitung sejak Serah Terima Pekerjaan Pertama kali dan tetap bertanggung jawab atas kerusakan atau cacat lainnya yang disebabkan oleh kesalahan pabrik, dalam batas waktu satu tahun terhitung sejak barang / pekerjaan diserah terimakan kepada Pengguna Barang / Jasa.

Page 3: Spesipikasi teknis

8.7 Pengguna Barang / Jasa berhak meminta kepada Penyedia Barang / Jasa untuk melampirkan Sertifikat Tanda Uji Jenis (Type Test), yang diterbitkan oleh PT PLN (Persero) Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan (Litbang) khususnya material Tiang, Konduktor, Trafo dan Isolator yang disuplai penyedia barang baik dari mitra /KSO maupun dari dukungan pabrikan sebelum dilaksanakan pengiriman / pemasangan.8.8 Sebelum barang dikirim terlebih dahulu diadakan pengujian pabrik yang disaksikan oleh petugas yang ditunjuk satker Listrik Perdesaan Kalimantan Tengah, atau diadakan evaluasi / penelitian / pemeriksaan terhadap hasil pengujian pabrik untuk mendapatkan “Inspection Quality Certificate” ( IQC ) yang dikeluarkan oleh Satuan Kerja Listrik Perdesaan Kalimantan Tengah, untuk segala biaya transfortasi dan akomodasi untuk petugas yangmenyaksikan menjadi tanggung jawab penyedia. Apabila dianggap perlu, pengujian pabrik tersebut dilakukan oleh PT PLN (Persero) Penelitian dan Pengembangan Ketenaga Listrikan (Litbang). Biaya pengujian tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Barang / Jasa.8.9 Biaya pengepakan, pengangkutan, pengujian, perbaikan / penggantian,menjadi beban dan tanggung jawab Penyedia Barang / Jasa dan sudah termasuk didalam harga penawaran.8.10 Pengiriman material harus dilakukan sedemikian rupa sesuai dengan jenisbarang, sehingga terhindar dari kemungkinan cacat atau rusak selama /akibat pengangkutan.8.11 Jika dalam Serah Terima Barang / Pekerjaan, ternyata didapatkan material yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknik, maka Pengguna Barang / Jasa berhak untuk tidak menerima barang / pekerjaan yang diserahkan tersebut.

9 KETENTUAN TEKNIS MATERIAL 9.1 Ketentuan Teknis Tiang Besi / BajaSpesifikasi teknis tiang besi yang digunakan dalam pekerjaan ini harus sesuaidengan SPLN D3. 019-1 : 2012 dan harus memiliki sertifikat SPM dari PLN Jaser yang masih berlaku, kecuali konstruksi khusus atau yang ditentukan lain dalam DOKUMEN PENGADAAN ini.9.2 Ketentuan Teknis Tiang BetonSpesifikasi teknis tiang beton yang digunakan dalam pekerjaan ini harus sesuai dengan SPLN SPLN D3.019-2: 2013 dan harus memiliki sertifikat SPM dari PLN Jaser dan masih berlaku, kecuali konstruksi khusus atau yang ditentukan lain dalam DOKUMEN PENGADAAN ini.Sebelum Tiang beton dipasang, Penyedia Barang / Jasa diwajibkan memberi label (Cap Pabrikan)9.3 Ketentuan Teknis KonduktorSpesifikasi teknis konduktor yang digunakan dalam pekerjaan ini harus sesuai dengan SPLN No. 41 – 8 tahun 1981 untuk AAAC, SPLN No. 41-10 tahun 1991 untuk AAACS dan SPLN No. 42 – 10 tahun 1993 untuk Twaisted Cable dan harus memiliki sertifikat SPM dari PLN Jaser dan masih berlaku. 9.4 Ketentuan Teknis IsolatorSpesifikasi teknis Isolator tarik dan Isolator Tumpu yang digunakan dalam pekerjaan ini harus sesuai dengan SPLN No. 10 – 4A tahun 1994, 10 – 1A tahun 1996 dan 10 – 4B tahun 1995 dan harus memiliki sertifikat SPM dari PLN Jaser dan masih berlaku.9.5 Ketentuan Teknis TrafoSpesifikasi teknis trafo yang digunakan dalam pekerjaan ini harus sesuai dengan SPLN No.D3.002-1:2007 dan harus memiliki sertifikat SPM dari PLN9.6 Ketentuan Teknis Accessories JTM, JTR dan Gardu• Cross Arm / Travers Hot Deep GalvanisSUTM pada tarikan normal / lurus menggunakan travers Hot Deep Galvanis UNP. 10 dengan panjang 200 cm, sedangkan pada Section Pool (SP) menggunakan gunakan Hot Deep Galvanis UNP 10 dengan panjang 220 cm berikut lengkap klem beugel dan baut (Hot Deep Galvanis) harus mempunyai dukungan pabrikan• Arm Tie Hot Deep GalvanisArm Tie dibuat dari Besi Siku dengan ukuran 0,5 cm x 5 cm x 5 cm x 96 cm diberi lobang sesuai gambar, berikut klem dan mur baut (Hot Deep Galvanis).PRINSIP GALVANIZINGHot Deep Galvanizing harus melalui proses-proses tersebut dibawah :PRINSIP GALVANIS• DEGREASING : Untuk menghilangkan minyak atau material organik• WATER RINSING : Untuk menghilangkan cairan kimia dari degreasing.• ACID PICKLING : Untuk menghilangkan karat dan kerak baja• PREFLUXING : Untuk menghindari oksidasi permukaan sebelum pencelupan.• OVEN : Pengeringan permukaan sebelum dimasukkan ke dalam bak seng (Zn).• GALVANIZING : Pencelupan kedalam cairan seng (Zn) panas pada temperature 4450C - 4550C

Page 4: Spesipikasi teknis

• QUENCHING : Pendinginan sebagai proses akhir pada permukaan seng (Zn).GALVANIZING• Semua besi atau baja yang akan di galvanis harus ditangani dengan khusus agar tidak terjadi kerusakan secara mekanik dan juga untuk meminimalkan resiko distorsi.• Bentuk atau rancangan besi atau baja yang kemungkinan akan menimbulkan masalah pada proses galvanis harus diinformasikan terlebih dahulu.• Parameter galvanis seperti temperature, waktu pencelupan, dan pengeluaran dari bak galvanis harus disesuaikan dengan jenis besi atau baja tersebut.• Kandungan komposisi seng (Zn) pada bak galvanis tidak boleh kurang dari 98% Zn.PERSIAPAN PERMUKAAN• Kontaminasi pada permukaan benda kerja atau lapisan yang tidak dapat dihilangkan oleh proses pembersihan kimiawi yang normal pada saat proses “pretreatment” dapat dihilangkan dengan menggunakan “sandblasting” atau metode lainnya yang sesuai.• Benda kerja harus dibersihkan dari segala bentuk lapisan (minyak, tanda cat, furnise) sebelum dilanjuti dengan proses pickling. Pembersihan”sand-blasting” dapat juga dipakai disini.STANDART PRODUKSI• ASTM A 123 (Amerika), ISO 1461 (Eropa) & SNI : 07-7033-2004 (Indonesia) Zinc (Hot Dip Galvanized) coating of iron and steel products.• ASTM A 780 Practice for repair of damage Hot Deep Galvanized Coating.

9.7 Travers LA dan CO untuk Gardu trafo tiang ganda / tiang tunggalTravers LA & CO menggunakan UNP 10 panjang 250 cm Semua travers dilobangi sesuai gambar dan semua kotoran harus dibersihkkan dengan diampelas sampai bersih dan dicat dengan cat alumunium sampai merata termasuk bekas lobang bor.• Pengikat Isolator TumpuPengikat Isolator yang digunakan adalah SEMICONDUKTIVE PLASTIC TIES Top Tie Dan Side Tie TIE FOR AAACS dengan Ukuran Sesuai Uk Diameter KABEL.• Suspension, Large Angle, Small Angle, Fixed dead end, Adjustable Assambly dan Bundle Protection (terbuat dari alumunium) Untuk pekerjaan Jaringan Tegangan Rendah digunakan accessories seperti tersebut diatas. Sebelum accessories tersebut dipasang, Penyedia Barang /Jasa harus menunjukkan contoh material yang dimaksud untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.• Lightning Arrester 20 KV PolymerSpesifikasi teknis1.1. Type Of Operation : Outdoor Heavy Duty1.2. Applicable Standard : IEC 60099-4, ANSI/IEEE C62.111.3. Rated Voltage : 21-24 kV1.4. Basic Insulation Level : 125 kV1.5. Rated Discharge Capacity : 10 kA1.6. MCOV (Maximum Continuous Over Voltage) Rating : 17-19,5 kV1.7. Material of Housing : polymer, silicone rubber1.8. Disconnecor memiliki kemampuan s.d. 5 A (continous)• Fuse Cut Out 20 KV PolymerSpesifikasi teknis1.1. Tegangan maksimum : 27 kV1.2. Tegangan pengenal : 24 kV1.3. Arus pengenal : 100A1.4. Basic Insulation Level (BIL)1.5. Open Gap (minimal) : 145 kV1.6. To Earth (minimal) : 125 kV1.7. Bahan Isolator : polymer, silicone rubberLightning Arrester 20 KV Polymer dan Fuse Cut Out 20 KV Polymer harus lulus uji PLN Litbang/ LMK./ SPM dari PLN Jaser / Lembaga independen.• Bordes Trafo / BrecketBordes trafo yang digunakan untuk menempatkan trafo dibuat seperti gambar terlampir dengan material utama terdiri dari UNP. 10. UNP. 8 papan kayu ulin tebal 2 cm, besi L. 50 dll.• LV. Board Panel / lemari bagi galvanis TRLV. Board Panel lemari bagi berisi antara lain fuse catried 100 – 200 A, Wall saklar 400 A dan peralatan kecil lain nya. LV Board atau Perangkat Hubung Bagi Tegangan Rendah Pasangan Luar dapat mengacu

Page 5: Spesipikasi teknis

pada SPLN No. 03 016 – 1 Tahun 2010 /GALVANIS.Warna SILVER dengan ditandai warna kuning,merah biru Dan disamping lv board ditulis :DIPA APBN KALTENG 2015· Treckschoor, Drukschoor dan kontramas dibuat seperti gambar Terlampir.· Untuk material tiang besi yang digunakan pada Drukschoor dan kontramas harus sesuai SPLN dan dilengkapi surat dukungan pabrikan tiang· Klem BeugelKlem Beugel dibuat dari strip plate dengan ukuran tebal 0,6 cm dan lebar 4 cm diberi lobang sesuai gambar dibersihkan dengan diampelas dan dicat dengan Cat Alumunium sampai merata· Mur dan BautMur baut terbuat dari baja dengan ukuran 3/8” (M-12) dan 5/8” (M-16)· Sepatu Patok Jepit BetonPatok Beton bertulang dengan ukuran 12x12x250 cm sebanyak 2 batang dan balok beton 120x10x100 cm sebanyak 4 batang dan mur baut sebanyak 8 set untuk SUTM, SUTR dan Gardu Trafo tiang tunggal, bila diperlukan .· ArdeeGrounding rod 5,5 meter atau 2,75 meter dibuat dari pipa galvanized dengan diameter 1 ½” dan dibuat seperti gambar terlampir.· Penghalang Panjat hotdeep galvanizePenghalang Panjat dibuat dari besi beton galvanize ukuran diameter 8 mm, std ,plat baja lebar 30 mm dan tebal 5 mm, dilas dan dibentuk sesuai dengan gambar terlampir.· Plat Tanda BahayaPlat tanda bahaya untuk SUTM dibuat dari plat baja dengan ukuran 2 mm x 120 mm x 150 mm dan untuk Gardu Trafo dengan ukuran 2mm x 360 mm x 460 mm dan warna seperti pada gambar.10. PEMASANGAN JARINGAN DAN TRAFO10.1. MENGGALI LOBANG DAN MENDIRIKAN TIANG10.1.1 Penggalian lobang dapat dilaksanakan dengan tenaga manusia dengan bor tanah atau alat penggali tanah lainnya.10.1.2 Bentuk dan ukuran lobang disesuaikan dengan ukuran tiang yang dipasang sehingga tiang dapat masuk dan tertanam dengan mudah.10.1.3 Kedalaman lobang pada tanah normal (tidak berbatu) adalah 1/6 panjang tiang yang akan dipasang dilobang tersebut.10.1.4 Pengukuran dalamnya lobang pada tanah yang miring dihitung dari sisi lobang yang rendah.10.1.5 Dalam hal khusus seperti pada tanah yang keras (cadas, karang, batu padat) kedalaman lobang dapat kurang dari 1/6 panjang tiang, ketentuan dalamnya lobang harus ditentukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.10.1.6 Pada keadaan yang sangat khusus seperti tanah sangat lunak atas sangat keras sehingga penggalian dan pembuatan lobang sukar memenuhi syarat dapat dipasang plate, bogsoes atau khusus pada lokasi tersebut. Penyedia Barang / Jasa agar segera melaporkankepada Direksi pekerjaan mengenai lokasi tersebut dan juga pondasi apa yang semestinya digunakan untuk mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.10.1.7 Tanah bekas galian lobang dan air ( bila ada ) harus diatur dijaga tidak merusak tanaman, mengganggu, menutupi / menghalangi lalu lintas, saluran air dan bangunan disekitar tempat pekerjaan.10.1.8 Lobang yang sedang atau sudah selesai digali tetapi belum dipasang tiang, harus diamankan agar tidak membahayakan masyarakat disekitarnya. Lobang tidak boleh ditinggalkan tanpa alat / tanda pengamanan yang memenuhi syarat.10.1.9 Mendirikan tiang dilakukan dengan menggunakan crane, tripot atau peralatan lain yang memadai dan harus aman. Penyedia Barang / Jasa bertanggung jawab penuh atas kesalamatan karyawannya, masyarakat, bangunan dan lain-lain sarana yang ada (antara lainkawat listrik / telepon yang sudah terpasang) sebagai akibat dari adanya pekerjaan tersebut.10.1.10 Pemasangan tiang harus tegak ( vertical ). Pemeriksaan ketegakan tiang dapat dilakukan dengan alat yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.10.1.11 Tiang – tiang yang terpasang pada jalur lurus harus benar-benar lurus, tidak boleh ada yang diluar jalur (out line) dalam hal ada kesalahan penggalian lobang dijalur ini sesuai patok yang ditentukan, maka lobang harus digeser searah dengan jalur kawat (in line)10.1.12 Penanaman tiang hanya boleh setelah tiang diperiksa dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.10.1.13 Tiang harus didirikan tegak lurus, kecuali tiang yang sudut yang boleh didirikan agak miring kearah yang berlawanan dengan beban sehingga setelah dipasang kawat akan lurus. Kemiringan tiang yang diijinkan tidak lebih dari 2 %.

Page 6: Spesipikasi teknis

10.1.14 Penyedia Barang / Jasa harus segera mengganti dan memperbaiki tiang rusak yang sudah ditanam bila ternyata tiang tidak memenuhi syarat.10.1.15 Sebelum tiang didirikan, maka seluruh tiang agar dicat Menie kembali secara merata, sebelum dicat bagian yang berkarat agar diampelas lebih dahulu sehingga bersih baru dicat menie dengan merata. (tiang besi, bila ada)10.1.16 Pada tempat – tempat yang tanahnya lembek, maka tiang tersebut diperkuat dengan Patok Jepit Tiang Kayu Ulin ukuran 10 x 10 x 200 cm sebanyak 2 batang dan kayu ulin 10 x 10 x 100 cm sebanyak 4 batang untuk menjepit tiang yang berdiri dan dipasang menyilangdengan jaringan (gambar terlampir)10.1.17 Pengurugan / penutupan lobang setelah dipasang tiang harus segera dilaksanakan. Pengurugan harus memenuhi syarat sehingga tiang – tiang tersebut benar – benar tertanam dengan kuat didalam tanah, tidak mudah miring dan tidak berobah posisi.10.1.18 Bila dipandang perlu, maka ukuran tiang disuatu atau beberapa titik dapat mengalami perubahan dari ketentuan semula pada gambar Kontrak. Perubahan ini akan ditentukan Direksi Pekerjaan dan Penyedia Barang / Jasa wajib memenuhi perubahan tersebut dalam waktu secepatnya sehingga tidak menghambat pekerjaan konstruksi selanjutnya.10.1.19 Pada tempat – tempat yang kedalamannya jelek seperti Lumpur / sungai atau permukaan lebih rendah dari jalan harus diperkuat dengan siring ulin ( lihat gambar konstruksi terlampir). Kayu ulin harus disusun overlap kemudian diurug tanah keras.

10.2. PEMASANGAN TRAVERS DAN ARM TIE10.2.1 Pemasangan travers dan arm tie dilakukan setelah tiang berdiri. Pemasangan dilakukan dengan bolt end nut sesuai dengan kebutuhan dan dikencangkan sehingga travers maupun arm tie tidak bergerak.10.2.2 Travers dipasang dengan posisi 2 lobang isolator mengarah ke jalan, kecuali pada belokan akan ditentukan kemudian (sesuai kondisi lapangan)10.2.3 Travers dipasang dengan jarak minimum 20 cm dari ujung tiang ke As 10.2.4 Posisi Travers harus tegak lurus terhadap arah / jalur jaringan.

10.3. PEMASANGAN ISOLATOR10.3.1 Pada saat menaikkan isolator (dengan tali atau alat lainnya) harus dilakukan dengan hati – hati, tidak boleh terjadi benturan untuk menjaga isolator tetap utuh / tidak cacat.10.3.2 Pemasangan isolator harus tegak lurus terhadap Travers dengan mengencangkan mur bautnya.10.3.4 Lobang isolator harus terpasang searah dengan jalur jaringan.Untuk Isolator Tarik pemasangan Strain Clem pada SP disesuaikan dengan kondisi lapangan dengan memperhatikan clearance / batas jarak bebas.10.3.5 Pemasangan Isolator tumpu pada setiap SP (Section Pole) menggunakan 3 buah Isolator

10.4. PEMASANGAN TREKSCHOOR, DRUKSCHOOR DAN KONTRAMAST10.4.1 Trekschoor dipasang pada akhir jaringan dan pada belokan 450 kearah dalam, sedangkan kearah luar belokan dipasang drukschoor atau kontramast.10.4.2 Pemasangan posisi trekschoor, drukschoor dan kontramast harus dipasang sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar dan harus dipasang sebelum konduktor ditarik.10.4.3 Material untuk semua peralatan trekschoor, drukschoor dan kontramast (pole band, kausen, guy wire, anchor rood, turn buckle dan lain sebagainya) dan pemasangannya harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku (standart) sehingga diperoleh hasil yang cukup kuat.10.4.4 Pemasangan dan penarikan guy wire (khusus untuk trakschoor dan kontramast) pada tiang diijinkan sedikit lebih kencang sehingga tiang agak miring kearah tarikkan guy wire.10.4.5 Setelah penarikan konduktor harus diperiksa lagi kekencangan trekcshoor maupun kontramast.10.4.6 Penanaman tiang kontramast mengikuti aturan yang berlaku.10.4.7 Untuk penahanan guy wire dalam tanah pada konstruksi kontramast dan trekschoor yang biasa dari anchor blok, untuk daerah rawa dapat diganti kayu ulin ukuran 10x10x400 cm atau sesuai kondisi lapangan, sedangkan untuk daerah dengan tanah biasa dapat digunakan screw anchor dengan ukuran seperti pada gambar.

10.5. PEMASANGAN GROUNDING UNTUK SUTR DAN TRAFO (bila ada)10.5.1 Grounding dipasang pada minimal setiap 10 (sepuluh) gawang pada saluran SUTR dan setiap trafo. Untuk saluran SUTR disambungpada kawat netralnya dengan arde 2,75 meter sedangkan pada gardu dengan arde 5,50 meter dan 2,75 meter.

Page 7: Spesipikasi teknis

10.5.2 Grounding (pentanahan) harus dipasang pada titik / tempat yang telah ditentukan. Dalam hal tertentu, Direksi pekerjaan dapat mengubah (mengurangi / menambah) jumlah dan tempat pemasangan grounding tersebut disesuaikan dengan keadaan dilapangan.10.5.3 Peralatan grounding bagian bawah dapat berupa ground rod 2,75 meter atau pipa 5,50 meter yang harus dipasang secara utuh.10.5.4 Untuk ground rod atau pipa dipasang maksimal 60 cm dari tiang,ditanam tegak lurus kebawah sehingga ujung atas ground rod berada 30 cm dibawah permukaan tanah.10.5.5 Kawat pentanahan (tembaga atau copperweld) disambung pada ground rod bagian atas atau pipa bagian bawah dengan menggunakan ground rod clamp dengan baik dan kencang.10.5.6 Untuk menghubungkan ground rod (tanah) dengan kawat netral harus dilaksanakan sebagai berikut :Ujung bagian atas kawat pertanahan (tembaga / copperweld) pada tiang dihubungkan langsung dengan kawat netral memakai clamp dan dilindungi pipa (lihat gambar terlampir).10.5.7 Setelah seluruh electroda pentanahan (ground rod) tersambung dengan kawat netral maka tahanan tanah total yang diperoleh tidak boleh melebihi ketentuan standar PUIL, termasuk pada gardu trafo. Bila belum tercapai nilai tahanan tanah total tersebut, DireksiPekerjaan akan mengambil langkah – langkah yang diperlukan dan Penyedia Barang / Jasa wajib melaksanakan dengan baik dan bertanggung jawab.

10.6. PENEBANGAN / PEMOTONGAN POHON10.6.1 Sebelum kawat konduktor jaringan / dipasang segala pohon / tanaman yang ada antara dua tiang bersebelahan yang menghalangi atau dapat menyentuh kawat harus dirempel / dipotong atau bilamana perlu ditebang sehingga dapat diperoleh jarak bebas bagi kawat bertentangan listrik10.6.2 Pohon-pohon disekitar jalur jaringan dipangkas dan dipotong sehingga jarak dari kawat primer tertular minimum 2,5 meter dan dari kawat skunder sejauh kurang lebih 1,5 meter.10.6.3 Penebangan / pemotongan pohon harus dilaksanakan oleh Penyedia Barang / Jasa dengan cara yang baik dan aman, seluruh prosedur yang ada, sopan santun dan maupun izin yang diperlukan harus diusahakan / dipenuhi / dilaksanakan Penyedia Barang / Jasa dengan baik sehingga terhindar dari terjadinya perselisihan dengan pemilik pohon / tanaman.10.6.4 Penyedia Barang / Jasa bertanggung jawab atas keselamatan, lalu litas, bangunan dan lain – lain milik orang lain dari ancaman bahaya akibat peralatan / pemotongan / penebanganpohon / tanaman. Setelah selesai Penyedia Barang / Jasa bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan tersebut.10.6.5 Segala resiko yang ada akibat penebangan pohon menjadi beban dan tanggung jawab Penyedia Barang / Jasa sepenuhnya.

10.7. PEMASANGAN KONDUKTOR10.7.1 System distribusi SUTM adalah menggunakan system 3 kawat yang disusun secara horizontal sedangkan system distribusi SUTR adalah dengan twisted cable yang terbuat dari kawat berisolasi dan dipuntir sesame phasanya.10.7.2 Urut – urutan pemasangan dan penyambungan phasa jaringan udara atau feeder maupun untuk percabangan baru diatur sedemikian rupa sehingga urut – urutan phasa R,S,T atau phasa merah, kuning, biru harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.10.7.3 Konduktor telanjang dan kabel udara (overhead insulated cable) harus ditarik dengan cara – cara menarik konduktor / kabel sesuai dengan ketentuannya.10.7.4 Ketelitian harus diperhatikan untuk menghindari jangan sampai konduktor menjadi berbelit, terpuntir ataupun lecet karena sesuatu hal. Konduktor tidak boleh ditarik sehigga menggesek batu atau benda keras lainnya yang diatas roller atau stringing block yang dipasang pada cross arm atau tiang.10.7.5 Pada waktu penarikan kabel (stringing), konduktor / kabel pada setiap haspal (reel) harus diperiksa apakah ada yang putus, cacat, berbelit ataupun lain – lain kerusakan. Bila ada kerusakan atau putus maka konduktor / kabel tersebut harus dipotong dan dalam hal ini harus dilaporkan lebih dahulu kepada Direksi / Pengawas.10.7.6 Waktu antara stringing dan saging, tidak lebih dari 3 x 24 jam 3(tiga) hari terkecuali atas persetujuan Direksi Pekerjaan.10.7.7 Kawat telanjang harus diletakan dan diikat pada top grove insulator pin pada tiang – tiang yang lurus, sedangkan pada tiang – tiang sudut harus diikat disamping insulator (side grove menjauhi arah tarikan kawat ).10.7.8 Sambungan kawat tidak boleh lebih dari satu jumlahnya pada satu SP dan sambungan ini letaknya harus dari 3 (tiga) meter dari insulator penyangga. Sebelum disambung kawat harus dibersihkan lebih dahulu dengan sikat kawat.

Page 8: Spesipikasi teknis

10.7.9 Pada pemasangan connector / clamp / sleeve / splice dan lain – lainmaka permukaan kawat harus betul – betul bersih. Penyambungancable udara harus mengikuti petunjuk – petunjuk yang ada.10.7.10 Bila melakukan penyambungan kawat (jointing) pencabangan(tapping) tension termination dan sebagainya yang menggunakanconnector type compression maka Penyedia Barang / Jasa harus menggunakan alat kompres (compression tols) dengan dies yangsesuai / tepat sehingga dapat dihasilkan sambungan yang baik mutunya dalam kekuatan mekanis dan kontak listriknya.10.7.11 Saging harus sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang akandiberikan langsung dilapangan oleh Direksi / Pengawas.10.7.12 Penyedia Barang / Jasa harus mempunyai peralatan – peralatanyang cukup untuk penarikan kawat ini misalnya compression tols,tackle, koli – koli dan lain – lain peralatan yang diperlukan, sesuaidengan ukuran kawat dan accsessoriesnya yang dipasang.10.7.13 Bilamana penarikan konduktor / kabel melintasi jaringan lainnya termasuk juga jaringan telepon, maka dilakukan cara – cara pengamanannya dengan baik sesuai dengan ketentuan yang ada.Jarak aman (clearance) minimum diizinkan :

a. Crossing 150 KV x 20 KV = 4,00b. Crossing 20 kv & neutral x 20 kv & neut =1,25

Crossing 20 kv & neutral x 110 Volt c. Crossing 20 kv & neutral x Jaringan tele =1,00d. Crossing / parallel 220 volt x 110 Volt =2,00

Crossing 220 kv & Jaringan telepone. Crossing 220 kv & Jaringan telepon =0,50f. Pa.ralel 20 kv dan 20 kv =1,00g. Paralel 20 kv dan 220 volt = 2,00h. Paralel 6 kv dan 220 volt

10.7.14 Bila jaringan melintas jalan umum, jarak vertical dan horizontal (ruang bebas) jaringan / kawat terdekat dengan jalan umum, bangunan dan lain sebagainya seperti berikut : bangunan horizontal 3 meter dan jalan arah vertical 7,5 meter.

10.8 PEMASANGAN TRAFO DISTRIBUSI (bila ada)10.8.1 Pemasangan trafo tiang 3 phasa harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan – ketentuan teknis yang berlaku dengan gambar konstruksinya dan juga harus memperhatikan estetika / kerapian pemasangannya 10.8.2 Lokasi pemasangan trafo distribusi dapat berubah mengikuti lokasi yang ditentukan gambar rencana jaringan distribusi. Trafo distribusi 3 phasa dilengkapi dengan LV distribusi panel harus mengikuti ketentuan teknis yang berlaku dan bar konstruksi dan juga harusmemperhatikan estetika / kerapian pemasangannya (misalnya : posisi trafo, jemper primer dan skunder).10.8.3 Jika lokasi yang ditentukan PLN menurut Penyedia Barang / Jasa kurang baik lokasinya (misal tanahnya dan lain-lain) Penyedia Barang / Jasa harus melaporkan kepada Direksi / pengawas agar dipertimbangkan untuk dipindahkan.10.8.4 Pemasangan trafo distribusi harus dilengkapi dengan elektroda pentanahan (Arde).10.8.5 Untuk memperkuat konstruksi dipasang pondasi tiang tanpa pancangan atau menurut petunjuk Direksi Pekerjaan.10.8.6 Lighting arrester langsung disambung grounding 5,50 meter.

10.9. PEMASANGAN ACCESSORIES SUTR10.9.1 Suspension assembly dipasang pada lintasan sudut 00 - 250, pada lintasan sudut 250 - 450 dipasang Small Assembly, pada lintasan sudut 450 - 900 dipasang Large Angle Assembly, sedangkan belokan 900 dapat dipakai dua buah Adjustable Dead end Assembly dan pada akhir jaringan dipakai Fixed Dead end Assembly.10.9.2 Pada waktu penyambungan, urutan phasa pada twisted cable ini harus diperhatikan betul – betul agar tidak ada yang terbalik.10.9.3 Pada ujung akhir kabel harus dilindungi dengan Bundle end Protection.

10.10. PENGECATAN (tiang besi, bila ada)10.10.1 Setelah pekerjaan penarikan kawat dan pekerjaan finishing sudah selesai, maka semua tiang agar dibersihkan dari segala kotoran maupun karat.

Page 9: Spesipikasi teknis

10.10.2 Pekerjaan tersebut diatas dilanjutkan dengan pengecatan dengan cat hitam sesuai batas 170 cm diatas dan dicat alumunium bagian atasnya sampai merata, harus dan tidak mudah mengelupas (khusus untuk tiang besi).

11.PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN11.1. Setelah jaringan selesai dipasang akan dilakukan pemeriksaan dan pengukuran bersama oleh PLN dan Penyedia Barang / Jasa sebagai acuan untuk membuat gambar pelaksanaan (as built drawing).11.2. Sebelum pemeriksaan Penyedia Barang / Jasa harus menyerahkan gambar kerja.11.3. Pemeriksaan akan meliputi mutu pekerjaan seluruh jaringan yang dikerjakan antara lain keseluruhan dan ketegakan berdirinya tiang, kelengkapan konstruksi, kekuatan konstruksi clearance, saging dan lain sebagainya.11.4. Perbaikan / perubahan harus segera dilaksanakan oleh Penyedia Barang / Jasa dengan baik dan bertanggung jawab.11.5. Sebelum pengisian tegangan harus dilakukan pengukuran jaringan meliputi pengukuran tahanan pentanahan dan tahanan isolasi. Nilai Pengukuran Tahanan isolasi antara phasa – phasa dan phasa netral minimum 14 mega ohm untuk SUTM dan 0,3 mega ohm untuk SUTR.11.6. Setelah semua perbaikan dilakukan dan seluruh hasil pekerjaan dinyatakan baik serta memenuhi syarat oleh Direksi / Pengawas, baru boleh / diizinkan diisi tegangan.

12. PENGISIAN TEGANGAN12.1. Pengisian tegangan harus diketahui dan dikonfirmasikan antara Direksi Pekerjaan/ PLN Cabang / Ranting dan Penyedia Barang / Jasa.12.2. Pengisian tegangan hanya boleh dilakukan oleh petugas PLN yang ditugasi.

13. PEKERJAAN FINISHINGSeluruh pekerjaan yang telah selesai dikerjakan harus disempurnakan sampai betul – betul dan rapi demikian juga disekitar lokasi pekerjaan harus bersih dari segala kotoran yang disebabkan oleh kegiatan pekerjaan

Palangka Raya,05 Mei 2015PENAWAR

CV SATRYADITHA MULYAPUSAT PALANGKA RAYA

NOR MAHRITHADIREKTUR