20150908030120 15. Sk Pedoman Sosialisasi & Partisipasi Masyarakat
Sosialisasi Pedoman Manajemen Risiko
Transcript of Sosialisasi Pedoman Manajemen Risiko
PT Pelabuhan Indonesia (Persero)Bandung, 16 November 2021
Sosialisasi Pedoman Manajemen RisikoDirektorat Keuangan & Manajemen Risiko
Rundown Sosialisasi
Hari/Tanggal Selasa / 16 November 2021
Lokasi Bandung
Peserta 1. Regional 22. Cabang Pelabuhan Regional 23. PT Pelindo Solusi Logistik
Waktu (WIB) Uraian Kegiatan PIC
08.30 - 08.35 Pembukaan MC
08.35 - 08.45 Menyanyikan Lagu Indonesia Raya Semua Peserta
08.45 - 09.00 Sambutan1. Regional Head 2
2. Group Head Manajemen Risiko
09.00 - 09.30 Perkenalan Semua Peserta
09.30 - 10.30 Pemaparan Pedoman Manajemen Risiko (Sesi 1) Tim Kantor Pusat
10.30 - 10.45 Coffee Break
10.45 - 12.00 Pemaparan Pedoman Strategis dan Pedoman Teknis (Sesi 2) Tim Kantor Pusat
12.00 - 13.00 ISHOMA
13.00 - 15.30 Workshop :1. Refreshment Kertas Kerja RCSA2. Refreshment Template Profil Risiko3. Refreshment Template Monitoring Risiko Investasi4. Pembahasan RCSA RKAP 2022 (Setiap Cabang Pelabuhan)
Tim Kantor Pusat, Regional 2, CabangPelabuhan, Sub Holding
15.30 - 15.45 ISHOMA
15.45 - 17.00 Presentasi: RCSA, Profil Risiko, Risiko Investasi (Cabang Pelabuhan) Regional 2, Cabang Pelabuhan, Sub Holding
17.00 Penutupan Regional Head 2
3
Daftar Hadir Acara
https://bit.ly/daftarhadir_mr
Struktur Organisasi
Pedoman Manajemen Risiko
Arsitektur Manajemen Risiko
Parameter Kematangan Manajemen Risiko
Kertas Kerja RCSA, Pelaporan Profil Risiko, Data Kejadian Merugikan, Risiko Non Operasional
Workshop
Daftar Isi
1. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Manajemen Risiko
KANTOR PUSAT REGIONALCABANG PELABUHAN SUBHOLDING/
NON SUBHOLDING
TIM MANEJEMEN RISIKO| Kantor Pusat
PEMBAGIAN PIC MANAJEMEN RISIKO TINGKAT REGIONAL & SUBHOLDING
2. Pedoman Manajemen
Risiko
Dasar Penyusunan Pedoman MR
PeraturanPemerintah RI No.
101 Tahun 2021 tanggal 1 Oktober
2021 tentangPenggabungan
Pelindo I, II, III danIV.
Pedoman Strategis ManajemenRisiko PT Pelabuhan Indonesia (Persero)
Standar Nasional Indonesia (SNI) ISO 31000:2018
Manajemen Risiko –Prinsip dan Pedoman;
Per Men BUMN No. PER-09/MBU/2012 tentang
Perubahan atas Per Men BUMN No. PER-
01/MBU/2011 TentangPenerapan Tata KelolaPerusahaan Yang Baik
(Good Corporate Governance) pada BUMN.
Perdir PT PelabuhanIndonesia (Persero) No.
HK.01/1/10/1/STRA/UTMA/PLND-21 tanggal 01
Oktober 2021 tentangSusunan Organisasi dan
Tata Kelola PT PelabuhanIndonesia (Persero)
1
Pedoman Teknis Manajmen RisikoPT Pelabuhan Indonesia (Persero) 2
Pedoman Strategis Pedoman Teknis
Tujuan
Memberikan pedoman umum pengelolaan risikobagi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Group.Menyeragamkan dan mensinergikan praktikManajemen Risiko di Lingkungan PT PelabuhanIndonesia (Persero) Group.
Memberikan gambaran mengenai fungsi, peran dankerangka kerja MR di Perusahaan yang mengacu padaISO 31000:2018.Memastikan adanya proses pengelolaan risiko sepertiidentifikasi, analisis, evaluasi dan mitigasi yang terkaitdengan kegiatan, proses bisnis, proyek dan jasaperusahaan;Memastikan terlaksananya proses dokumentasi danpelaporan atas pelaksanaan serta hasil langkah-langkahmitigasi kepada Direksi.
RuangLingkup
Organisasi Manajemen Risiko (Tata Kelola, SumberDaya Manusia, Struktur Koordinasi dan Komunikasi).Proses Implementasi Manajemen Risiko (SiklusImplementasi, Proses, Information Technology, KPI,dan Perbaikan Berkelanjutan).
Prinsip, Kerangka Kerja dan Proses MR merujuk padaISO 31000:2018.Standar pengawasan dan pelaporan pada kegiatanproyek investasi.Parameter Kematangan Manajemen Risiko.Roadmap Penerapan Manajemen Risiko.
Peruntukan
Sub Holding dan Non Sub Holding. Holding, Regional dan Cabang Pelabuhan.
Siklus Proses Enterprise Risk Management
HOLDING
SUB HOLDING/ NON SUB HOLDING
REGIONAL/
CABANG PELABUHAN
Misi
Key Performance Indicator
Misi
Key Performance Indicator
Misi
Key Performance Indicator
Profil Risiko Profil Risiko Profil Risiko
Peraturan Direksi, Pedoman Strategis,
Pedoman Teknis, Prosedur, Instruksi Kerja, Formulir
Peraturan Direksi, Pedoman Strategis,
Prosedur, Instruksi Kerja, Formulir
RKM
RKM
RKM
MIT
IGA
SI
ASE
SME
N
RIS
IKO
Peraturan Direksi, Pedoman Teknis,
Prosedur, Instruksi Kerja, Formulir
SASA
RA
N
PE
NG
EN
DA
LIA
N
EK
SIST
ING
Struktur Koordinasi & Komunikasi Manajemen Risiko
Struktur Pengelolaan Risiko
RISK OWNER
GROUP MANAJEMEN RISIKO HOLDING
RISK CHAMPION
FMR / RISK AGENT
RISK OFFICER RISK OFFICER RISK OFFICER
ALUR PELAPORAN PROFIL RISIKO
Garis Laporan
Garis Perintah
AREA AWAL TAHUN TW 1 TW 2 TW 3 TW 4
REGIONAL 7 Januari 2022 7 April 2022 7 Juli 2022 7 Oktober 2022 7 Januari 2023
CABANGPELABUHAN
5 Januari 2022 5 April 2022 5 Juli 2022 5 Oktober 2022 5 Januari 2023
Batas Waktu Pelaporan Profil Risiko:
Pelaporan Cabang Pelabuhan kepada Regional meliputi:1. RCSA Cabang Pelabuhan;2. Profil Risiko Cabang Pelabuhan dan Data kejadian merugikan di Cabang Pelabuhan;3. Piagam Manajemen Risiko tingkat Cabang Pelabuhan;4. Monitoring Investasi dan Risiko Kerjasama Usaha / Pengembangan Usaha.
Pelaporan Regional kepada Holding meliputi:1. RCSA Regional;2. Profil Risiko Regional dan Data kejadian merugikan di wilayah Regional;3. Piagam Manajemen Risiko tingkat Regional;4. Monitoring Investasi dan Risiko Kerjasama Usaha / Pengembangan Usaha.
Surat Dinas
Surat Dinas
Surat Dinas &Laporan
Surat Dinas &Laporan
3. Arsitektur Manajemen
Risiko
Prinsip Manajemen Risiko & Implementasinya
Penciptaan & Perlindungan
Nilai
Terintegrasi
Terstruktur&
Komprehensif
Disesuaikan
InklusifDinamis
InformasiTerbaik yang
Tersedia
FaktorManusia &
Budaya
PerbaikanBerkelanjutan
MR berperan aktif dalam penyusunanprogram, pemilihan alternatif program danpengambilan keputusan.Implementasi di Perusahaan:• Risk Based Budgeting (RBB)• Risk Based Decision Making (RBDM)• Risk Based Audit (RBA)
Melalui penyusunan kebijakan, pedoman, prosedur, instruksi kerja dan formulir. Implementasi di Perusahaan:• Perdir Pedoman Strategis & Teknis MR• Prosedur Pengelolan Sistem MR dan Prosedur lainnya• Kertas Kerja RCSA
Pengelolaan MR dinamis menyesuaikan dan proporsional dengan konteks eksternal dan internal perusahaan. Contoh, karena adanya integrasi Pelindo maka perusahaan menyesuaikan kembali kebijakan, prosedur, profil risiko, Risk Appetite & Risk Tolerance dan organisasinya.
Mendorong keterlibatan para pemangku kepentingan dalam proses kajian dan penanganan risiko. Implementasi di perusahaan dengan penunjukan Risk Champion, Risk Agent, Risk Officer, keikutsertaan semua pekerja dalampenghargan Risiko Individu (RINDU).
Risiko dapat muncul, berubah atau hilang seiring perubahan konteks eksternal dan internal organisasi, maka Perusahaan
secara periodik meng-update profil risiko dan rencana mitigasi.
MR didasarkan atas informasi historis, data saat ini dan proyeksi masa depan yang valid. Perusahaan
memberikan kewenangan terkait akses data finansial, operasional, permasalahan hukum dan proyek.
Perilaku dan budaya manusia signifikan mempengaruhi semua aspek MR. Pembekalan,
Training, Webinar, FGD, Risk Award, Penetapan KPI Risiko diperlukan untuk membangun kapasitas
dan budaya risiko.
MR diperbaiki secara berkelanjutan. Secara periodik perusahaan melakukan review atas Sistem MR dan
melakukan Risk Maturity Level Assessment.
Source: Risk Management — Guidelines (ISO 31000:2018)
Posisi Manajemen Risiko dalamEnterprise Operating Model (EOM)
Support Process (Level 0 - Enterprise)
Governance, Risk & Compliance (Level 1)
Risk Management (Level 2)
Risk Policy, Process, Reporting,Evaluation, Enhancement(Level 3)
Peraturan Direksi terkait PedomanStrategis dan Teknis MR
SOP Pengelolaan SistemManajemen Risiko
SOP Penyusunan Risk Appetite dan Risk Tolerance
SOP Penyusunan Laporan Profil Risiko & Pemantauan Mitigasi
SOP Implementasi IRU atau KRI
SOP Loss Even Management & Lesson Learn
SOP Pengukuran Risk Maturity Level
Risk Policy
Risk Process
Program Pengembangan Budaya Risiko
Peraturan Direksi terkait Risk Based Decision Making (RBDM)
SOP Risk Based Decision Making (RBDM)
SOP Analisis Risiko UsulanInvestasi
Risk Reporting
Risk Evaluation
Risk Enhancement
Prinsip Manajemen Risiko & Implementasinya
Implementasi Terstruktur & Komprehensif di Perusahaan
Kerangka Kerja Manajemen Risiko
Integrasi
Desain
Implementasi
Evaluasi
Perbaikan
Kepemimpinan& Komitmen
MR tidak terpisahkan dari tujuan, tata kelola, kepemimpinan dan komitmen, strategi,
sasaran, dan operasi Perusahaan.
MR didesain sesuai dengan organisasi dan konteksnya, didukung dengan komitmen manajemen (Perdir, Pedoman, Prosedur),
adanya penetapan jobdes (peran, wewenang, tanggung jawab) yang jelas, SDM yang
memadai, dan adanya komunikasi serta konsultansi.
MR dimplementasikan dalam timeline waktu, unit kerja dan sumber daya yang telah ditentukan manajemen. Manajemen
memastikan pengaturan organisasi dalam mengelola risiko dipahami dengan jelas dan
dipraktikkan.
Kinerja Kerangka Kerja MR diukur secaraberkala terhadap tujuan, rencana
implementasi, indikator, dan perilaku yang diharapkan.
Perusahaan secara berkesinambunganmeningkatkan kesesuaian, kecukupan, dan
efektivitas Kerangka Kerja MR sertabagaimana proses MR diintegrasikan.
Manajemen Puncak dan Pengawas harus memastikan Manajemen Risiko terintegrasi
pada semua aktivitas perusahaan dan menunjukkan Kepemimpinan dan Komitmen.
“
“
Proses Manajemen Risiko
Proses Manajemen Risiko Perusahaan dimanifestasikan ke dalam tool RCSA (Risk and Control Self Assessment)
yang dicatat dan dilaporkan secara berkala.
Risiko Hukum & Kepatuhan (H)
Risiko Reputasi (R)
Risiko Strategis (S)
Risiko Operasional (O)
Risiko Pasar (P)
Risiko Keuangan (K)
Proyek (O1)
Pengelolaan Aset & Pemasaran (O2)
SDM (O3)
Proses & Produktivitas (O4)
Teknologi dan SI (O5)
K3L (O7)Lingkungan
Eksternal (O6)
Fraud, Penyuapan & Kepatuhan (H3)
Tata Kelola (H2)Hukum (H1)
Operasional Keuangan(K1)
Akuntansi (K2)
Strategi Keuangan (k3)
Pajak (K4)
Makro Ekonomi (P1)
Komoditas (P2)
Portofolio Bisnis & Aksi Korporasi (S1)
Transformasi & Pengembangan Bisnis (S2)
Persepsi Negatif (R1)
Pengelolaan Stakeholders (R2)
Sosial Politik & Regulasi (S3)
Sebagai akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan strategis serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis (Sosial, Politik dan Regulasi)
Sebagai akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Perusahaan dan tidak optimalnya pengelolaan stakeholders
Sebagai akibat ketidaktepatan dalam pengelolaan operasional keuangan, pencatatan akuntansi, pengelolaan strategi keuangan dan pengelolaan perpajakan
Sebagai akibat perubahan kondisi makro ekonomi (perubahan nilai tukar Rupiah, perubahan suku bunga, perubahan harga saham, perubahan harga instrumen keuangan) dan perubahan harga komoditas (fluktuasi suplai dan demand yang mempengaruhi pasar)
Sebagai akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis, tata kelola yang tidak baik, serta akibat tidak mematuhinya peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku
Sebagai akibat kegagalan proses internal (Operasi, SDM, Teknik, Pemasaran, Pengelolaan aset, dll) yang kurang memadai, kesalahan manusia, kegagalan dalam mengelola standar minimum keselamatan, kesehatan, standar minimum lingkungan, nilai-nilai kemasyarakatan, kegagalan sistem (IT), dan/atau adanya ganggguan eksternal yang mempengaruhi operasional Perusahaan
Kategori & Tipe Risiko
1
2
34
5
6
Kategori Risiko
Tipe Risiko
Keterangan:
6 Kategori & 21 Tipe Risiko
Proses Manajemen Risiko
Kategori & Tipe Risiko:
No Kategori Risiko Tipe Risiko DefinisiContoh
Detail Risiko
A Operasional O1 ProyekKegagalan untuk menyelesaikan proyek dalam hal biaya, jadwal waktu, lingkupdan kualitas.
Gagal Lelang, Harga kemahalan, kualitas vendor rendah, Tidak Tepat waktu, Tidak Tepat Mutu, Tidak Tepat Biaya, Tidak Tepat Lingkup
O2Pengelolaan Aset &Pemasaran
Ketersediaan aset yang tidak cukup untuk mendukung operasi yang mengakibatkan penurunan kemampuan untuk mencapai target produksi dan juga aspek pemasaran yang tidak optimal sehingga target EBITDA tidak tercapai
Kerusakaan aset, kehilangan aset, aset dikuasai pihak ke-3, aset dalam sengketa, sertifikat aset double, Keluhan Pelanggan tidak terespon, Klaim pelanggan, Kehilangan Pelanggan, Kalah bersaing, perubahan prilaku Customer
O3 SDM
Kurangnya kompetensi SDM di antara personil kunci, serta ketidakmampuandalam penempatan dan mempertahankan SDM dalam jumlah cukup yangdapat mengancam pencapaian tujuan bisnis.
Kesalahan/ keterlambatan dalam pengerjaan tugas, salah input, kehilangan pegawai terbaik, penempatan tidak sesuai dengan persyaratan jabatan
O4Proses & Produktivitas
Kurang memadainya tatanan pelaksanaan operasional serta produk/ layanan yang tidak memenuhi persyaratan.
Rendahnya mutu produk/ pelayanan, tidak tercapainya SLA/SLG, Kecepatan pelayanan turun, utilisasi rendah, Prosedur tidak komprehensif, tidak ada SOP, Prosedur salah (tidak update)
O5Teknologi & Sistem Informasi
Teknologi dan Sistem Informasi yang digunakan oleh perusahaan tidakberoperasi sebagaimana mestinya, membahayakan integritas dan keandalaninformasi, serta mengancam kemampuan perusahaan untuk mempertahankanproses bisnis yang penting
Gangguan IT, cyber attack IT, Ketidakmampuan dalam mengikuti perkembangan teknologi
O6Lingkungan Eksternal
Keadaan/ Situasi lapangan di lingkungan eksternal yang mempengaruhi atau mengganggu kegiatan operasional
kemacetan, pandemik, tsunami, banjir, gempa, sabotase, premanisme, Demo masyaraka
O7 K3LKegagalan internal dalam menyediakan lingkungan kerja yang aman, sehatbagi keselamatan pekerja dan lingkungan.
Tumpahan CPO di laut, Container jatuh, TKBM jatuh ke laut, , pencurian aset Perusahaan, Kebakaran,
No Kategori Risiko Tipe Risiko DefinisiContoh
Detail Risiko
B Strategis S1Portofolio Bisnis & Aksi Korporasi
Kegagalan dalam mengelola portopolio bisnis dan aksi korporasi.Kegagalan dalam pengelolaan Anak Perusahaan, Kesalahan pengelolaan surat berharga, Kalah Persaingan Bisnis, Gagal Merger, Gagal Akuisisi, SHL
S2Transformasi & Pengembangan Bisnis
Kegagalan dalam perencanaan maupun pelaksanaan transformasi dan pengembangan Perusahaan
ROI rendah, Kegagalan dalam penerapan metode baru, Ketidaksesuaian FS dengan realisasi
S3Sosial Politik & Regulasi
Perubahan Sosial, Politik dan regulasi/peraturan yang berpotensimembatasi atau menghalangi kemampuan perusahaan untuk menjalankanrencana strategis, perjanjian/kontrak strategis atau kegiatanpenting/strategis lainnya
Kondisi Pilpres, Pileg, Pilkada, Pemilu, Perubahan regulasi
C Reputasi R1Persepsi Negatif Berita/ isu yang beredar dimedia atau masyarakat yang berpengaruh
negatif pada citra PerusahaanPemberitaan yang merugikan Perusahaan, kesalahpahaman
R2Pengelolaan Stakeholders
Kegagalan dalam mengelola hubungan harmonis dengan Pelanggan dan stakeholder lainnya yang menurunkan citra Perusahaan
Hubungan kurang baik dengan Stakeholders (Pemda, Kementerian, Pelanggan, asosiasi, LSM, Mitra, HPH, dll), tidak terpenuhinya harapan Stakeholders
D Pasar P1 Makro Ekonomi
Perubahan kondisi ekonomi secara luas yang mengancam kemampuanperusahaan untuk menjalankan bisnis secara efektif, yang berdampak padakapasitas serta pertumbuhan pasar secara keseluruhan, mengurangijumlah penjualan, mempengaruhi harga, dan mengurangi profitabilitas
Inflasi, krisis ekonomi,. pertumbuhan ekonomi rendah, resesi ekonomi, Fluktuasi Suku Bunga, Fluktuasi nilai tukar Rupiah, Turunnya nilai saham, Turunnya IHSG
P2 KomoditasPerubahan harga komoditi tertentu yang mempengaruhi kondisi pasar secara global dan berdampak pada turun naiknya permintaan terhadap produk/ layanan Perusahaan
Fluktuasi harga batubara, CPO, BBM
Proses Manajemen Risiko
Kategori & Tipe Risiko:
No Kategori Risiko Tipe Risiko DefinisiContoh
Detail Risiko
E Keuangan K1Operasional Keuangan
Kegagalan dalam perencanaan dan pengelolaan aktivitas keuangan yang mengancam kapasitas perusahaan untuk tumbuh, menjalankanmodel bisnisnya, dan meningkatkan profitabilitas secara umum
Pendapatan turun, biaya melebihi anggaran, biaya yang tidak dianggarkan, kesalahan penyusunan anggaran, kesalahan perencanaan keuangan
K2 Akuntansi
Kegagalan dalam pencatatan laporan keuangan untuk mengakumulasiinformasi internal dan eksternal yang relevan dan andal sehinggamengakibatkan penerbitan laporan keuangan yang menyesatkankepada para pemangku kepentingan
Kesalahan jurnal/ posting, kesalahan laporan keuangan, Keterlambatan pelaporan keuangan
K3 Strategi KeuanganKegagalan dalam merencanakan dan menerapkan strategi keuangan dalam kurun waktu tertentu yang berakibat pada kerugian Perusahaan
Piutang macet, denda pinjaman, gagal bayar, DER tinggi, rugi pasar modal, kurang optimalnya pengelolaan dana
K4 Pajak
Kegagalan dalam perhitungan, pelaporan atau pembayaran pajak kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang berakibat pada pemberian denda, sanksi administrasi atau sengketa pajak
Denda Pajak, keterlambatan pelaporan pajak, kurang/lebih bayar
FHukum &
KepatuhanH1 Hukum
Risiko yang disebabkan perubahan hukum, kelemahan aspek yuridis dan kesalahan dalam penerapan aturan hukum yang berakibat kerugian bagi Perusahaan
Proyek tanpa ijin, Tidak tepat aturan,Tuntutan Warga, Sengketa Aset, Tuntutan Pihak Ke-3, Lemahnya isi perjanjian/ kontrak, terlambatnya perpanjangan kontrak
H2 Tata Kelola
Risiko yang muncul karena adanya potensi kegagalan dalam pelaksanaan tata kelola , ketidaktepatan gaya manajemen, lingkungan pengendalian, dan perilaku dari setiap pihak yang terlibat langsung atau tidak langsung dengan Perseroan
Proses pengadaan barang tidak transparan, menyalahi kewenangan, pengambilan keputusan tidak sesuai prosedur, rekomendasi auditor tidak ditindaklanjuti
H3Fraud, Penyuapan & Kepatuhan
Tindakan kecurangan dan menyalahi aturan yang merugikan Perusahaan secara materi atau non materi serta risiko kegagalan memenuhi tuntutan regulasi dan peraturan perundangan yang wajib dipenuhi perusahaan,
Pungli, Suap, Gratifikasi, Isi kontrak tidak dijalankan, Kurangnya fungsi pengawasan pekerjaan, tidak di taatinya aturan/ kebijakan
Proses Manajemen Risiko
Kategori & Tipe Risiko:
4. Parameter Kematangan
Manajemen Risiko
Kerangka Penilaian Tingkat Maturitas
Gambar Kerangka Enterprice Risk Management
Source: Kerangka PwC’s Enterprise Risk Management, LaporanERM Maturity Level Assessment PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), 2019
Kerangka kerja penilaian tingkat maturitasdi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) terdiridari 3 (tiga) kategori, 9 (Sembilan) bagiandan 27 (dua puluh tujuh) parameter.
Kerangka Penilaian Tingkat Maturitas
Category Building Block Parameters
Bu
sin
ess
Stra
tegy 1. Risk Strategy
1. Mind-set (Pola Pikir)
2. Definition of Risk (Pendefinisian Risiko)
3. Decision Making Process (Proses Pengambilan Keputusan)
2. Risk Appetite4. Early Warning Signal (Peringatan Dini)
5. Risk Appetite Methodology (Metodologi Selera Risiko)
3. Risk Profile
6. Reporting of Risk Event (Pelaporan Kejadian Berisiko)
7. Risk Profile (Profil Risiko)
8. Risk Mitigation (Mitigasi Risiko)
Bu
sin
ess
Man
agem
ent
4. Governance Structure
9. Roles and Responsibilities (Tugas dan Tanggung Jawab)
10. Governance Model (Model Tata Kelola)
11. Risk Management Responsibility (Tanggung Jawab Manajemen Risiko)
5. Risk Policies12. Transparency and Visibility into risk policies (Transparansi dan Visibilitas terhadap Kebijakan Risiko)
13. Risk Policies (Kebijakan Risiko)
6. Monitoring & Reporting
14. Monitoring & Reporting (Pengawasan dan Pelaporan)
15. Awareness of Lesson Learnt (Kesadaran atas Pembelajaran)
16. Communication and Awareness (Komunikasi dan Kesadaran)
17. Follow Up Actions (Aksi Tindak Lanjut)
7. Modelling & Analysis
18. Knowledge Management (Pengelolaan Pengetahuan)
19. Risk Scoring (Skoring Risiko)
20. Risk Modelling (Modeling Risiko)
21. Risk Analysis Techniques (Teknik Analisis Risiko)
Bu
sin
ess
Pla
tfo
rm 8. Risk Culture
22. Assessment of Risk Culture (Asesmen Budaya Risiko)
23. Tone for Managing Risk and the Culture of Risk Awareness (Budaya Peduli Risiko)
24. Respond to risks (Respon Risiko)
25. Values and Beliefs (Nilai-nilai)
26. Reporting of Risk Event (Pelaporan Kejadian Risiko)
9. Risk Technology 27. Systems and Technology (Kesisteman dan Teknologi)
Skala Penilaian Tingkat Maturitas
• Strategi risiko tidak bisadijelaskan
• Manajemen bereaksiterhadap risiko saattelah terjadi
• Diskusi informal dan / atau ad hocberlangsungnamun tidakada dokumentasi yang jelas atas tindakan dantanggapan yang dilakukan olehmanajemen.
• Strategi risiko sudah ada tapimasih terfokus pada unit bisnis, dan belumterdokumentasi
• Budaya manajemen risikodalam unit bisnis mungkinsudah kuat, namun masihbervariasi dari unit bisnis keunit bisnis (silo). Terdapatbudaya yang berbeda untukjenis risiko yang berbeda
• Risk appetite sudahdipertimbangkan dalampenetapan strategi risiko danstrategi bisnis, namun belumsecara jelas atau konsisten
• Komunikasi masih terbatas di perusahaan. Kualitaskomunikasi beragam di berbagai unit bisnis.
• Risk appetite telahdidefinisikan secara eksplisit. Ukuran dan batasan risiko telahdikaitkan dengan tujuanperusahaan dan harapanstakeholders
• Kriteria risk appetite ditetapkandan diterapkan pada keputusanbisnis walaupun tidak secarakonsisten
• Dewan Komisaris dan Direksisecara berkalamengkomunikasikan harapankepada manajemen eksekutiftentang kelengkapan, akurasidan transparansi informasimanajemen risiko
• Terdapat beberapa sistemrisiko tetapi masihmenggunakan sedikit standardan masih terdapat duplikasidata/fungsi.
• Strategi risiko dan strategi bisnissudah dapat dijelaskan dan telahterdokumentasi dan telahmenjadi bagian dalamprosesperencanaan bisnis
• Praktik manajemen risikoperusahaan telah terpadu dantertanam dalam proses perencanaan bisnis dandiperkuat oleh tone at the top
• Kriteria dan parameter risk appetite didefinisikan dandiaplikasikan secara konsisten, termasuk toleransi dan kapasitasuntuk risiko kritikal
• Dewan Komisaris dan Direksimenerima pembaruan berkalamengenai kebijakan manajemenrisiko perusahaan
• Profil risiko digunakan sebagaimasukan untuk strategi danperencanaan bisnis.
• Metodologi dalam dokumenstrategi risiko telah secarakonsisten dan menyeluruhditerapkan untuk menilai risikostrategis
• Ada keterbukaan yang mendorong diskusi objektifmengenai risiko di perusahaan. Manajemen risiko telah menjadikewajiban semua karyawan
• Risk appetite menjadi komponenyang terintegrasi dengan objektifdan rencana strategisperusahaan untuk memberikanpanduan pengambilan keputusan
• Dewan Komisaris dan Direksimenilai budaya risikoperusahaan sebagai bagian dariKPI mereka
• Arsitektur data risikodidefinisikan, disepakati dandimiliki oleh unit bisnis, sertasistem telah terintegrasi untukmendukung implementasi ERM.
Initial (1) Repeatable (2) Defined (3) Managed (4) Optimised (5)
Rewarded RiskUn-Rewarded Risk
Desired ERMTransformation
5. Kertas Kerja RCSA,
Pelaporan Profil Risiko,
Data Kejadian Merugikan,
Risiko Non Operasional
1. RCSA (Risk & Control Self
Assessment)
1. RCSA (Risk & Control Self
Assessment)
1. RCSA (Risk & Control Self
Assessment)
1. RCSA (Risk & Control Self
Assessment)
Peta Risiko skala 5x5 digunakan memetakan nilai suatu risiko dan risk scoring dari suatu Unit Kerja.Nilai suatu risiko merupakan kombinasi dari Indeks Dampak dan Indeks Kemungkinan.Risk Scoring merupakan hasil analisis dari kombinasi Pembobotan Tipe Risiko dan Nilai Risiko.
Peta dan Nilai Risiko
Laporan Profil Risiko Signifikan Regional …… Tahun 20…
Laporan Profil Risiko Signifikan
Kode Tipe Risiko Nilai/Level Risiko
O1 Diisi dengan Tipe Risiko (Kode Risiko)1. Diisi dengan detail risiko2. …….3. ……4. Dst.
Diambil dari rata-rata nilai dampak & rata-
rata nilai kemungkinan
O2
K3
dst.
Type Risiko (Kode risiko) Nomor
Realisasi Mitigasi
Awal Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4Detail Risiko
• …………..• …………..
Dampak Risiko
Keterangan / Penjelasan
Note: Detail risiko difokuskan kepada risiko signifikan
Note: Rencana mitigasi di breakdown berdasarkan detail risiko
Rencana Mitigasi Selanjutnya
No Nama KejadianWaktu Kejadian
(tanggal, bulan dan tahun)Penyebab Kejadian Dampak Tindak Lanjut
1 Isikan nama peristiwakejadian dan lokasikejadian secara detail.
Jelas Isikan kronologis peristiwa kejadian dan penyebab
utama kejadian
Isikan kerugian aset/ SDM/bisnis (potencial loss)
Isikan Emergency respon yang dilakukan untuk mengurangi dampak
2
Dst.
Kejadian Merugikan (Loss Event) Regional ……. Tahun 20…
Note: Jika memungkinkan Agar dilampirkan:1. Foto-foto kejadian;2. Foto-foto dampak;3. Foto-foto tindak lanjut.
3. Data Kejadian Merugikan (Loss Event)
4. Risiko Non Operasional
Risiko UsulanInvestasi
Monitoring RisikoInvestasi
Reviu Kajian RisikoKerja Sama Usaha
Reviu Kajian Aksi-aksiKorporasi
Lingkup Pengelolaan Risiko Non Operasional:
Cara Pengisian:
Nama Risiko : Pilih nama risiko sesuai RCSA sebelumnya yangmemerlukan mitigasi berupa investasi dimaksud
Penyebab : Masukkan penyebab utama risiko sesuai RCSAsebelumnya
Dampak : Masukkan Dampak utama risiko sesuai RCSAsebelumnya
Estimasi Kerugian : Masukkan nilai kerugian yang timbul jika risikotersebut tidak ditangani
Rencana Penanganan : Masukkan rencana penanganan risikosesuai RCSA sebelumnya (berupa investasi yang sesuai)
Risiko yang mungkin timbul jika investasi disetujui : Masukanrisiko-risiko apa saja yang akan timbul jika investasi ini dijalankan
Mitigasi risiko atas investasi : Masukan rencanan penanganan apasaja atas risiko yang timbul jika investasi disetujui
Melampirkan RCSA sesuai isian di atas
1
2
3
4
5
6
7
1. Form Risiko Usulan Investasi2. RCSA
Risiko Usulan Investasi
8
NUNU HUSNUL KHITAM
1. Form Risiko Usulan Investasi2. RCSA
Risiko Usulan Investasi
1. Form Risiko Usulan Investasi2. RCSA
Risiko Usulan Investasi
1. Form Risiko Usulan Investasi2. RCSA
Risiko Usulan Investasi
INVESTASI 11 . Tanggal Laporan 01-Apr-21
2 . Lokasi Investasi : - Waktu Mutu Biaya Lingkup Aturan#VALUE! #N/A #N/A #N/A #N/A
3 . Nama Investasi/Kontrak
: #VALUE! #N/A #N/A #N/A #N/A
4 . Kategori Investasi : -
5 . Jenis Investasi : -
a. Kebutuhan Dana (rupiah) :
b. RKA Investasi 2021 (rupiah) :
c. Nilai Kontrak (rupiah) :
6 . Durasi Proses Inisiasi (minggu) :
7 . Durasi Proses Perencanaan (minggu) :
8 . Durasi Proses Pengadaan (minggu) :
9 . Durasi Proses perizinan (minggu) :
MONITORING RISIKO INVESTASI 2021
Tingkat Risiko
Tidak Tepat Waktu
Monitoring Risiko Investasi (1/5)
10 . Durasi Proses Pelaksanaan (minggu) : Prakiraan Selesai Selisih Waktu
11 . Target Selesai Pekerjaan : 31-Dec-21 #VALUE!
12 . Proses saat ini : -
13 . Realisasi Progres Pekerjaan (%) :
14 . Tingkat kehadiran Konsultan/Pengawas Internal perpekan : -
15 . Pemeriksaan berkala : -
16 . Tambahan/Pengurangan Pekerjaan : -
17 . Tambahan/Pengurangan biaya : -
Besaran Tambahan/Pengurangan Biaya (%) : 0
18 . Pekerjaan dilaksanakan sesuai ruang lingkup : -
19 . Kelengkapan Perijinan sesuai tahapan : -
Jenis Perijinan sesuai tahapan :
20 . Pelaksanaan Peraturan sesuai tahapan : -
Jenis Peraturan sesuai tahapan :
Tidak Tepat Mutu Tidak Tepat Biaya
Tidak Tepat AturanTidak Tepat Ruang Lingkup
Monitoring Risiko Investasi (2/5)
21 . Risiko Tidak Tepat Waktu
Penyebab Risiko Rencana Penanganan Risiko Biaya Penanganan Risiko
Spare part Indent : segera dikomunikasikan di awal pekerjaan
agar seluruh part yang potensi indent segera
dibuat pemesanannya
22 . Risiko Tidak Tepat Mutu
Penyebab Risiko Rencana Penanganan Risiko Biaya Penanganan Risiko
hasil pekerjaan tidak sesuai standard manual operation
alat
: monitoring agar seluruh pekerjaan dilakukan
sesuai standard alat
Rp -
23 . Risiko Tidak Tepat Biaya
Penyebab Risiko Rencana Penanganan Risiko Biaya Penanganan Risiko
ada pekerjaan diluar repair list : dilakukan pengecekan sblm penawaran
dilakukan
Rp -
24 . Risiko Tidak Tepat Ruang Lingkup
Penyebab Risiko Rencana Penanganan Risiko Biaya Penanganan Risiko
tidak memperhatikan ruang lingkup di RKS dan BoQ : Monitoring agar seluruh pekerjaan mengikuti
kesepakatan yang tertulis di RKS dan BoQ
serta Gambar
Rp -
25 . Risiko Tidak Tepat Aturan
Penyebab Risiko Rencana Penanganan Risiko Biaya Penanganan Risiko
Ketidaktahuan terhadap pedoman aturan yang dipakai : menginformasikan agar menggunakan
pedoman peraturan yang sesuai
Rp -
Monitoring Risiko Investasi (3/5)
Sebelumnya Saat ini
Rencana Realisasi
Waktu - #VALUE! 0 0 -Rp
Mutu - #N/A 0 0 -Rp
Biaya - #N/A 0 0 -Rp
Ruang Lingkup - #N/A 0 0 -Rp Rp -
Aturan - #N/A 0 0 -Rp
Waktu - #VALUE! 0 0 -Rp
Mutu - #N/A 0 0 -Rp
Biaya - #N/A 0 H -Rp
Ruang Lingkup - #N/A I 0 -Rp
Aturan - #N/A 0 0 -Rp
Waktu - #VALUE! 0 0 -Rp
Mutu - #N/A 0 0 -Rp
Biaya - #N/A 0 H -Rp
Ruang Lingkup - #N/A I 0 -Rp
Aturan - #N/A 0 0 -Rp
Waktu - #VALUE! 0 0 -Rp
Mutu - #N/A 0 0 -Rp
Biaya - #N/A 0 H -Rp
Ruang Lingkup - #N/A I 0 -Rp
Aturan - #N/A 0 0 -Rp
0%
0%
0%
00-Jan-00
00-Jan-00
00-Jan-00
-
-
-
No.
1
2
3
4
Jenis Investasi
Penanganan Risiko
s.d TRIWULAN ....... TAHUN 2021
- -
- - - 31-Dec-21 0%
-
-
-
RisikoRencana Penanganan Risiko
Berikutnya
Biaya
Penanganan Risiko
Tingkat Risiko
Penyebab Risiko
- - 0
0 - -
0 -
s.d TRIWULAN ....... TAHUN 2021
Foto Investasi Nama Investasi Kebutuhan Dana Proses saat ini
0 - -
-
-
-
-
REKAP MONITORING RISIKO INVESTASI
Kategori InvestasiLokasi Investasi
-
-
-
RKA Investasi 2021 Nilai KontrakRealisasi Progres
Pekerjaan (%)
Target Selesai
Pekerjaan
-
-
-
Auto Klik 2x
YANG DILAPORKAN KE MR KANTOR PUSAT
Monitoring Risiko Investasi (4/5)
Waktu Mutu Biaya Lingkup Aturan Waktu Mutu Biaya Lingkup Aturan Rencana Realisasi Waktu Mutu Biaya Lingkup Aturan Waktu Mutu Biaya Lingkup Aturan
1 - 0 - - - - - 31-Dec-21 - 0% - - - - - ####### #N/A #N/A #N/A #N/A 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 - 0 - - - - - 00-Jan-00 - 0% - - - - - ####### #N/A #N/A #N/A #N/A 0 0 0 0 0 I 0 0 0 H 0 0
Target Selesai
PekerjaanProses saat ini
Realisasi Progres
Pekerjaan (%)
Rencana Penanganan Risiko Berikutnya
Tidak Tepat
Penyebab Risiko
Tidak Tepat
PROFIL RISIKO INVESTASI
s.d TRIWULAN ....... TAHUN 2021
Penanganan Risiko
s.d TRIWULAN ....... TAHUN 2021No.
Tingkat Risiko Sebelumnya Tingkat Risiko Saat ini
Tidak Tepat Tidak TepatLokasi Investasi Nama Investasi Kategori Investasi Jenis Investasi Kebutuhan Dana RKA Investasi 2021 Nilai Kontrak
Waktu Mutu Biaya Lingkup Aturan Waktu Mutu Biaya Lingkup Aturan Rencana Realisasi Waktu Mutu Biaya Lingkup Aturan Waktu Mutu Biaya Lingkup Aturan
1 - 0 - - - - - 31-Dec-21 - 0% - - - - - ####### #N/A #N/A #N/A #N/A 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 - 0 - - - - - 00-Jan-00 - 0% - - - - - ####### #N/A #N/A #N/A #N/A 0 0 0 0 0 I 0 0 0 H 0 0
Target Selesai
PekerjaanProses saat ini
Realisasi Progres
Pekerjaan (%)
Rencana Penanganan Risiko Berikutnya
Tidak Tepat
Penyebab Risiko
Tidak Tepat
PROFIL RISIKO INVESTASI
s.d TRIWULAN ....... TAHUN 2021
Penanganan Risiko
s.d TRIWULAN ....... TAHUN 2021No.
Tingkat Risiko Sebelumnya Tingkat Risiko Saat ini
Tidak Tepat Tidak TepatLokasi Investasi Nama Investasi Kategori Investasi Jenis Investasi Kebutuhan Dana RKA Investasi 2021 Nilai Kontrak
YANG DILAPORKAN KE MR KANTOR PUSAT
Monitoring Risiko Investasi (5/5)
Video Tutorial Monitoring Risiko Investasi
Alur Pembuatan Reviu Kajian Risiko Kerjasama Usaha :
Divisi Terkait melampirkan Kajian-kajian yang mendukung (studi kelayakan, kajian hukum,dll) danRCSA dari risk owner
Permohonan Reviu dari Divisi Komersial/ Keuangan/ Divisi terkait
1 Divisi Sistem Manajemen melakukan Reviu Kajiansetelah data lengkap
2
3
Contoh Reviu Kajian Risiko Kerjasama
Usaha & Aksi Korporasi
Alur Pembuatan Reviu Kajian Risiko Kerjasama Usaha :
Divisi Sistem Manajemen membuat Nota dinas Balasan dan Hasil Reviu denganmelampirkan :1. RCSA yang sudah di reviu2. Rangkuman (PPT)3. Nota Dinas Balasan ke Divisi terkait
4
Contoh Reviu Kajian Risiko Kerjasama
Usaha & Aksi Korporasi
6. Workshop
Materi sosialisasi dan workshop dapat diunduh pada tautan berikut;
No Materi Tautan
1 Materi Sosialisasi
https://bit.ly/PedomanManRisk2 Peraturan Direksi, Pedoman Strategis & Pedoman Teknis MR
3 Sistem Operasional Prosedur
4 Kertas Kerja RCSA:
• Regional 2 https://bit.ly/RCSA2022Reg2
• Sub Holding https://bit.ly/RCSA2022Sub
5 Format Pelaporan Profil Risiko https://bit.ly/LapProfilRisiko
Laporan Profil Risiko Signifikan Peta Risiko Current Residual RKAP 2021
O1O5O2
H1K3
O7
H2
K2
O1 O5
O2H1 K3
O7
H2 K2
Peta Risiko Target Residual RKAP 2021
No Tipe Risiko Level
1 Proyek (O1)• Keterlambatan Penyelesaian Investasi• vendor yang tidak qualified• Pelanggaran peraturan/Kontrak dalam pelaksanaan proyek
Tinggi(19)
2 Teknologi dan Sistem Informasi (O5)• Cyber Attack Sistem Informasi• Kegagalan integrasi sistem teknologi informasi
Menengah(15)
3 Pengelolaan Aset & Pemasaran (O2)• Kurang Optimalnya Pemanfaatan Aset Perusahaan yang idle
Menengah(15)
4 Hukum (H1)• Tuntutan Hukum atas Kepemilikan Aset• Kealpaan Mematuhi Peraturan/ Regulasi Perusahaan
Menengah(15)
5 Strategi Keuangan (K3)• Piutang macet• Rugi Selisih Kurs
Menengah(15)
6 K3L (O7)• Kecelakaan Kerja• Pencemaran Lingkungan
Menengah(15)
7 Tata Kelola (H2)• Bertambahnya rantai birokrasi karena memerlukan proses
berjenjang hingga ke tingkat Holding
Menengah(15)
8 Akuntansi (K2)• Rendahnya validitas dan Kredibilitas laporan keuangan• Sub Holding tidak dapat mempersiapkan laporan keuangan post
penggabungan secara akurat dan tepat waktu
Menengah(13)
Strategi Keuangan (K3) 5
Rencana Mitigasi
1. Pengembangan Autocollection dalam pelayanan pelabuhanan;
2. Meningkat fungsi Customer Relationship Management (CRM)
dalam pelayanan pelabuhanan;
3. Melakukan seleksi pelayanan terhadap customer yang memiliki
kredibilitas rendah;
4. Berkoordinasi dengan APH/JPN dalam penagihan piutang;
5. Renegoisasi, dengan pelanggan mencicil piutang;
6. Update mata uang korporat;
7. Konversi valas pada kurs terbaik melalui bidding;
8. Pengelolaan Kapasitas Utang dan Struktur Permodalan.
Awal Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4
Tinggi(22)
Tinggi(19)
Tinggi(19)
Menengah(9)
Menengah(6)
Detail Risiko
• Piutang macet ;• Rugi Selisih Kurs.
Keterangan
Potensi Piutang Macet diatas 1 tahun per tanggal 31 Agustus 2021sebesar Rp 584,05 miliar (pada Regional 2).
RKAP 2021(Rp.)
31 September2021 (Rp.)
31 September 2020 (Rp.)
Tren %
1 2 3 4 = 2/1 4 = 3/2
396.160.000.000 84.456.219.000 653.484.233.000 21 % 13 %
1 Tanjung Priok 77,317 149,022 226,339 65.84
2 Pontianak 1,601 59,655 61,256 97.39
3 Panjang 20,816 41,726 62,542 66.72
4 Jambi (3,036) 19,466 16,430 118.48
5 Teluk Bayur 1,119 13,246 14,364 92.21
6 Banten 73,935 13,171 87,107 15.12
7 Bengkulu 8,072 4,058 12,130 33.46
8 Sunda Kelapa 8,714 3,863 12,578 30.72
9 Pangkal Balam 1,917 1,824 3,740 48.76
10 Tanjung Pandan 65 1,186 1,252 94.79
11 Palembang 2,085 1,144 3,229 35.44
12 Cirebon 4,048 451 4,498 10.02
196,652 308,813 505,465 61.09 TOTAL CABANG
Piutang
Lancar
Piutang
Macet
Total
PiutangNo.
Cabang / Anak
Perusahaan
% Piutang
Macet
*Selisih Kurs di Regional 2
No Kode Tipe Risiko Jumlah Risiko Bobot Nilai Risiko Skor Risiko
1 2 3 4 5 6 7 = 5x6
1 H2 Tata Kelola 3 12% 10 1.20
2 P2 Komoditas 2 11% 15 1.65
3 R1 Persepsi Negatif 3 11% 17 1.87
4 O2 Pengelolaan Aset & Pemasaran 3 10% 20 2.00
5 K1 Operasional Keuangan 3 10% 18 1.80
6 S2 Transformasi & Pengembangan Bisnis 4 10% 18 1.80
7 K2 Akuntansi 2 10% 17 1.70
8 R2 Pengelolaan Stakeholders 3 10% 19 1.90
9 O4 Proses & Produktivitas 6 8% 19 1.52
10 O3 SDM 5 8% 18 1.44
Jumlah 38 100%
Total Risk Scoring Unit Kerja 16.88
Proses Manajemen Risiko
Risk ScoringDilakukan untuk mengetahui skor risiko pada suatu Unit Kerja/Cabang Pelabuhan. Dapat dilakukan oleh Holding ataupunRegional. Contoh Perhitungan Risk Scoring untuk Group/Regional/Cabang Pelabuhan
Keterangan tabel:• Jumlah Risiko diambil dari RCSA/Risk Register yang kemudian dipetakan ke dalam Tipe Risiko;• Pembobotan Tipe Risiko ditentukan dengan mempertimbangkan risk appetite dampak risiko. Risiko yang “adverse” atau risiko yang sangat tidak ingin terjadi maka diberi bobot
lebih besar dibanding risiko lainnya yang dapat dimitigasi. Total Bobot harus 100%;• Nilai Risiko diambil dari Peta Risiko yang merupakan kombinasi dari nilai dampak dan kemungkinan;• Skor Risiko adalah hasil perkalian antara Bobot dan Nilai Risiko;
1. Adverse 2. Minimization 3. Neutral 4. Open 5. Speculative
Sangat tidak ingin risiko ini terjadi, kurangi kemungkinan terjadinya
dengan memilih opsi-opsi teraman.
Menghindari dampak katastropikdari risiko dan memitigasi risiko
untuk mempertahankan keberlangsungan bisnis.
Memitigasi risiko dengan mempertimbangkan cost and
benefit.
Bersedia memitigasi risiko dengan agresif, bila risiko telah dihitung secara teliti dan rasional, serta
sesuai dengan misi Perusahaan.
Bersedia mengambil keputusanberisiko tinggi, berharap
mendapatkan keuntungan yang sangat tinggi.
O7 K3L P1 Makro Ekonomi K1 Operasional Keuangan O4 Proses & Produktivitas
Tidak Ada Tipe Risiko yang Spekulatif
H1 Hukum P2 Komoditas K2 Akuntansi O1 Proyek
H2 Tata Kelola O6 Lingkungan Eksternal O2Pengelolaan Aset &
PemasaranK3 Strategi Keuangan
H3Fraud, Penyuapan &
KepatuhanK4 Pajak O5 Teknologi & Sistem Informasi O3 SDM
R1 Persepsi Negatif R2 Pengelolaan Stakeholders
S1Portofolio Bisnis & Aksi Korporasi
S2Transformasi & Pengembangan Bisnis
S3 Sosial Politik & Regulasi
Proses Manajemen Risiko
Acuan Pembobotan untuk Risk Scoring:
Dasar Implementasi
PERATURAN MENTERI NEGARA BUMNNOMOR : PER- 01 /MBU/2011
TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERMEN BUMN NO.PER-09/MBU/2012 TANGGAL 6 JULI
2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERMEN NO.PER-01/MBU/2011 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
(GOOD CORPORATE GOVERNANCE)
Pasal 25(1) Direksi, dalam setiap pengambilan keputusan/tindakan, harus
mempertimbangkan risiko usaha;(2) Direksi wajib membangun dan melaksanakan program manajemen
risiko korporasi secara terpadu yang merupakan bagian daripelaksanaan program GCG;
(3) Pelaksanaan program manajemen risiko dapat dilakukan, dengan :a. Membentuk unit kerja tersendiri yang ada dibawah Direksi;b.Atau memberi penguasaan kepada unit kerja yang ada dan
relevan untuk menjalankan fungsi manajemen risiko.(4) Direksi wajib menyampaikan laporan profil manajemen risiko dan
penanganannya bersamaan dengan laporan berkala perusahaan.