SORAK Februari 2016
-
Upload
namek-heru -
Category
Documents
-
view
236 -
download
0
Transcript of SORAK Februari 2016
7/26/2019 SORAK Februari 2016
http://slidepdf.com/reader/full/sorak-februari-2016 1/6
sorakMEDIA INFORMASI & KOMUNIKASI ANTAR WARGA
suara orang kampung
Nomor 42 / Tahun VI
Februari 2016
Terbit 12 Halaman
Nomor 42, Februari 2016 Halaman 12SORAK
Pace, ko mau kemanakah?
Sa mau ikut rapat dibalai kampung sana.
Wah. Ko jalan tra ajak-ajak saya lagi. Kitorang kelompokmama-mama ada mau usul beberapa program pemberdayaan
perempuan.
Untuk apa ko ikut?Ko jaga rumah saja. Jaga anak sama
masak untuk sa makan
Makanan sa su siap pace, ko tenang saja. Tapi, saya juga punyahak to untuk ikut dalam pertemuan di balai kampung. Kalauko batasi sa pu hak ini ko bisa kena pasal pidana pace. Ada
hukumnya. Ko bisa dapat penjara. Ko mau kah?
Oh, begitukah mace. Iyo sudah, sa minta maaf. Ayo kitadua pergi ikut pertemuan supaya ko juga terlibat dalampembangunan kampung.
MACE MINA & PACE TOBI
KABAR DARI KAMPUNG
Dari tanggal 23-25 Februari 2016, Prof. DR.
Yohana Susana Yembise, Dipl.Apling, MA
berkunjung ke Merauke. Selama di Merauke,
beliau menyempatkan diri datang ke Rapat Kerja
Sinode GKI di Tanah Papua. Selain itu beliau
juga bertatap muka dengan mama-mama pembuat
kerajinan tangan dari bahan daur ulang, bertemu
dengan 3 lembaga pendidikan di bawah Yayasan
Lentera Kasih Merauke dan berkunjung ke Lapas
Klas IIB Merauke.
Kunjungan Ibu Yohana Yembise tersebut dalam
rangka mempromosikan kesetaraan gender,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak. Hal ini sesuai dengan visi dan misi lembagayang dipimpinnya tersebut, yakni terwujudnya
kesetaraan gender dan terpenuhinya hak anak,
serta misinya meningkatkan kesejahteraan dan
kualitas hidup perempuan dan anak.
Persoalan perempuan di Papua selama ini antara
lain kasus kekerasan terhadap perempuan yang
tinggi, kurangnya perempuan yang duduk dalam
lembaga publik mulai dari tingkat provinsi
sampai ke kampung-kampung, masih tingginya
angka kematian ibu dan anak, dan masih banyak
yang lain. Sedangkan persoalan anak umumnya
banyaknya angka putus sekolah, banyak anak
yang terkena pengaruh lem aibon, tidak punya
akte kelahiran, dan masih banyak yang lain.
Situasi ini merupakan hasil akumulasi dari nilai
sosial kultural dari suatu masyarakat.
Semua persoalan di atas harus segera di atasi.
Jika tidak diatasi, maka negara telah lalai.
Jika lalai apalagi malas tahu, berarti negara
telah melanggar Hak Asasi Manusia. Semoga
kedatangan Ibu Menteri Yohana Yembise,
yang juga merupakan salah satu puteri dari
Tanah Papua ini membawa angin segar bagi
perlindungan dan pemberdayaan perempuan dan
anak di Tanah Papua. Redaksi
Pasangan calon nomor urut 1, FrederikusGebze dan Sularso (Fress) ditetapkansebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilihKabupaten Merauke, pada hari Selasa,2/2/2016. Penetapan tersebut melaluiRapat Pleno Komisi Pemilihan Umum(KPU) Kabupaten Merauke di Swiss BellHotel Merauke.
Ketua KPU Merauke, Antonius Kaizemengatakan bahwa, tahap akhir dalam pelaksanaan pilkada Merauke di tingkatKPU yaitu menetapkan pasangan dengan
suara terbanyak sebagai pasanganterpilih.
Penetapan ini dilakukan setelahMahkamah Konstitusi menolak gugatansengketa Pilkada Merauke pada tanggal26 Januari lalu.
Selamat atas penetapan Bapak FrederikusGebze dan Bapak Sularso. Semoga dapatmembawa Merauke menuju perubahanyang lebih baik. (Diolah dari berbagai sumber)
Ilustrasi palu sidang g o o g l e
s e a r c h
n PENETAPAN FRESS SEBAGI BUPATIDAN WAKIL BUPATI TERPILIH
SEGERA ATASI
PERSOALAN PEREMPUAN DAN ANAK
7/26/2019 SORAK Februari 2016
http://slidepdf.com/reader/full/sorak-februari-2016 2/6
KABAR DARI KAMPUNG
Nomor 42, Februari 2016 Halaman 2SORAK Nomor 42, Fe bruari 2016 SORAK Halaman 11
SORAK mengajak warga masyarakat untuk
menulis pengalamannya tentang situasi nyata di
kampung masing-masing. Syaratnya sederhana
saja: informasi yang ditulis itu merupakan
fakta, panjang tulisan 100 kata, cantumkan
nama dan alamat lengkap serta tanggal tulisan
itu dibuat. Tulisan dikirim ke Redaksi SORAK
dengan alamat: SKP-KAME, Jln. Kimaam No.02
Merauke, telp (0971) 326614.
SORAK kini juga
dapat dibaca di jalur maya.
Kunjungi:
<http://blog.insist.or.id/sorak>
SORAK diterbitkan oleh Sekretariat Keadilan dan Perdamaian Keuskupan
Agung Merauke (SKP-KAME). Terbit setiap akhir bulan sebagai media
pekabaran oleh, untuk dan antar warga (citizen newsletter ) dalam wilayah kerjaKeuskupan Agung Merauke
n PELINDUNG: Uskup Agung Merauke dan SUPDA MSC PAPUA
nPENANGGUNG JAWAB: Pastor Anselmus Amo MSC nPEMIMPIN
REDAKSI: Pastor Felix Amias MSC n REDAKTUR PELAKSANA: Kizito Heru
n REPORTER & KORESPONDEN: Pos Kontak dan warga kampung-kampung
dalam wilayah kerja Keuskupan Agung Merauke.
ALAMAT REDAKSI: Kantor SKP-KAME, Jalan Kimaam No.2, Merauke, Telp:
0971 326614; e-mail: [email protected].
Berikan kesempatan kepada kamiperempuan Papua untuk terlibat dalampembangunan. Kitorang juga punya hak
yang sama to.
Bagi pembaca SORAK yangingin menyumbang, dapatmendonasikannya di Bank BRI Cab.Merauke, Atas Nama: SKP-KAM,No. Rek: 0352-01-029798-50-2; danmenginformasikan kepada kamimelalui No. Hp. 0823 9966 2418 (P.Amo MSC)
Ibu Yohana Yembise mengatakan akan
mengirim orang dari Jombang, Jawa Timur
untuk melatih mama-mama membuat kerajinan
tangan, atau kalau tidak mama-mama yang
pergi ke Jombang. Untuk tempat, ibu mente rimengatakan agar mama-mama membuat
konsep tempat dan diajukan ke PU atau
ke pihak
Kementrian
Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan
Anak jika nanti
mereka datang
lagi.
Setelah
berkunjung
ke kompleks
belakang
rumah sakit, esoknya Menteri PPA menuju
kampus AKBID Yaleka Maro.
Dr.Titus Tambaip, Ketua Yayasan Lentera
Kasih Maro Merauke menyampaikan bahwa
pihak yayasan saat ini mengelola tiga (3)
lembaga pendidikan (STISIPOL, AKBID, dan
SMK Kesehatan). Ketiga lembaga pendidikan
ini hadir dalam rangka mencerdaskan generasi
Papua khususnya yang ada di Kabupaten
Merauke. Untuk diketahui, mahasiswa
STISIPOL saja tercatat 80% adalah puta-putri
asli Papua yang berasal Kabupaten Merauke,
Asmat, Mappi, Boven Digoel dan kabupaten-
kabupaten lain yang ada di Tanah Papua.
Kehadiran ibu menteri sangat mengispirasi
putra-putri Papua, khusus nya yang sedang
mengenyam pendidikan di lembaga yang
dikelola oleh Yayasan Lentera Kasih Maro
Merauke.
Tanggal 23 Februari 2016 Prof. DR.
Yohana Yembise, Dip.Apling, MA. Menteri
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak (PPA) berkunjung ke Merauke. Beliau
menyempatkan diri untuk bertemu mama-mama pengrajin rumah tangga da ri bahan daur ulang
di Belakang RSUD Merauke. Sehari kemudian,
Rabu, 24
Februari
2016 ibu
menteri
berdialog
dengan
Civitas
Akademika
STISIPOL
Yaleka Maro
Merauke,Akademi
Kebidanan (AKBID) Yaleka Maro Merauke &
SMK Kesehatan Yaleka Maro Merauke.
Saat mengunjungi mama-mama pengrajin
bahan rumah tangga, Mente ri PPA sangat
mengapresiasi kreativitas mama-mama dalam
mengumpulkan bahan-bahan daur ulang seperti
botol air mineral dan minuman da lam kemasan
untuk dibuat jadi tas, piring, tempat perkakas
rumah tangga dan lain-lain.
Pada kesempatan itu, Ketua Kelompok
pengrajin bahan daur u lang, Ibu Kristina Bivakmenyampaikan terima kasih atas kedatangan
Menteri PPA beserta rombongan. Ia bercerita
tentang awal mula ide kerajinan ini sampai
dengan membentuk kelompok mama-mama.
Sampai saat ini, mama-mama pembuat kerajinan
ini tidak memiliki tempat berkumpul untuk
belajar bersama, seh ingga dipakailah Posyandu
sebagai tempat berkumpul.
KUNJUNGAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN ANAK KE MERAUKE
Menteri PPA menyalami seorang anak di Merauke
7/26/2019 SORAK Februari 2016
http://slidepdf.com/reader/full/sorak-februari-2016 3/6
Halaman 3
KABAR DARI KAMPUNG
Halaman 10 SORAK SORAK
KEGIATAN SKPKEGIATAN SKP
Nomor 42, F ebruari 2016 Nomor 42, F ebruari 2016
GALERI PHOTO SKP
Dari tanggal 1-3 Februari, Pemerintah Daerah Kabupaten Mappi bekerja sama dengan BPSE Yasanto
Merauke, SKP KAME, dan Hapin Belanda, mengadakan kegiatan Pelatihan Peningkatan Pemahaman
Kesetaraan Gender di Aula Susteran PBHK Mapi. Berikut foto-fotonya.
Beatrix Gebze sedang memberi materi Seorang peserta bertanya seputar kesetaraan gender
Mama-mama menunjukkan hasil karya tangan mereka
Seorang peserta menyampaikan hasil diskusi kelompok Peserta berfoto bersama usai kegiatan
PELATIHAN PENINGKATAN PEMAHAMANKESETARAAN GENDER DI KABUPATEN MAPPI
Pada acara tatap muka ini, hadir pula Bupati
terpilih Kabupaten Merauke, Frederikus Gebze
SE. M.Si. Dalam sambutannya, bapak Fredy
Gebze menyampaikan bahwa, dunia pendidikan
adalah dunia yang tidak asing baginya. Hal ini
karena beliau adalah dosen yang aktif mengajar
pada STISIPOL Yaleka Maro Merauke. Usaha
mencerdaskan Bangsa ini adalah menjadi
tanggung jawab kita bersama. Yayasan LenteraKasih Maro Merauke lewat tiga (3) lembaga
pendidikan yang dikelolanya telah turut
membantu usaha mencerdaskan anak-anak
kita agar kelak dapat menjadi tuan di tanahnya
sendiri. Untuk itu kepada para mahasiswa &
pelajar agar terus belajar dan belaja r. Hanya
dengan mengenyam pendidikanlah kita dapat
merubah hidup kita menjadi lebih baik.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, Prof. Dr. Yohana Susana
Yembise, Dip.Apling, MA. menyampaikan
bahwa kasus kekerasan terhadap anak & ibu
rumah tangga kian meningkat. Untuk itu peranserta kita semua terutama para akademisi untuk
ikut memberi pemahaman baik agar kasus
tersebut dapat ditekan. Selanjutnya beliau
mengharapkan agar dalam penelitiannya para
akademisi juga fokus pada isu perlindungan
perempuan dan anak.
Freddy Havurubun, Mahasiswa STISIPOL Yaleka Maro
Merauke, 29/2/2016
Sebanyak 14 mahasiswa Sekolah Tinggi Katolik
(STK) St. Yakobus Merauke mengikuti Misa
Pelepasan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Sabtu,
13/2/2016. Misa ini dipimpin langsung oleh
Ketua STK St. Yakobus, Pastor Donatus Wea,
Pr. Lic.Iur. Dalam misa tersebut, Pastor Don
menyampaikan agar para mahasiswa yang
akan melaksanakan KKN diharapkan mampu
menerapkan ilmu yang dipelajari. Kehadiran
mahasiswa juga membawa nama lembaga.
Oleh sebab itu, hendaknya setiap mahasiswa
melakukan yang terbaik di tempat dia berada.
Mahasiswa STK St. Yakobus ini nantinya akan
KKN di Kantor Departemen Agama Kabupaten
Merauke (2 orang), Rumah Sakit Bunda
Pengharapan (2 orang), Paroki Sang Penebus
(2 orang), Paroki Erom (3 orang), dan Stasi
Yohanes de Deo Yanggandur (5 orang). Para
mahasiswa ini akan melaksanakan KKN selama
tiga (3) bulan, terhitung sejak bulan Februari
sampai Mei 2016.
Semoga kehadiran mahasiswa STK St. Yakobus
Merauke di tempat KKN mendapat dukungan
dari berbagai pihak.
Selestinus Boi Jupjo, Mahasiswa STK St. Yakobus
Merauke, 23/2/2015
Menteri PPA dapat cenderamata dari Ketua STISIPOL. F r e d d y H a v
n MISA PELEPASAN & PERUTUSAN
PESERTA KKN STK ST. YAKOBUS MERAUKE
Minggu, 28 Februari 2016, saya bertemu dengan
Bapak Geradus Mahuze, Kepala Kampung
Ivimahad, Distrik Kurik, di rumahnya. Beliau
sampaikan akan bangun tempat jualan bagimana-mama di pinggir Jalan poros Salor-Kurik.
Tempat ini dianggap strategis untuk pasarkan
hasil bumi Kampung Ivimahad. Selain itu akan
dibangun tugu empat (4) mata angin Suku
Malind yakni: Sosom, Ezam, Imoh & Mayo di
tempat yang sama. Untuk mewujudkan niat ini,
beliau meminta dukungan dar i berbagai pihak
agar niat ini dapat terlaksana.
Freddy Havurubun, Mahasiswa STISIPOL Yaleka Maro
Merauke, 29/2/2015
n RENCANA PEMBANGUNAN TEMPAT
JUALAN DAN TUGU DI KAMPUNG IVIMAHAD
7/26/2019 SORAK Februari 2016
http://slidepdf.com/reader/full/sorak-februari-2016 4/6
KABAR DARI KAMPUNG
Halaman 4SORAK SORAK Halaman 9
KEGIATAN SKP
Nomor 42, Februari 2016 Nomor 42, Fe bruari 2016
n MONITORING EKOSOB SKP KAME KE
PAROKI MUTING
KABAR DARI KAMPUNG
n PERINGATI HUT KE 114, WARGA
MERAUKE IKUTI BERBAGAI KEGIATAN
Harga udang di kitorang pu Pantai
Payum, Kelurahan Samkai dari awal
tahun 2000-an sampai sekarang
tidak pernah berubah. Harganya per
kilogram antara Rp 15.000 (ukuran
sedang) sampai Rp 40.000 (udanggross/ukuran besar). Udang-udang
ini dibeli langsung di pinggir pantai
oleh para penadah. Kalau su sampai
di Pasar Wamanggu harga udang jauh
lebih mahal.
Harga udang di kitorang pu Pantai
Payum ini tidak sebanding dengan harga-harga
barang di kios yang terus naik.
Dua atau tiga tahun lalu sebenarnya ada
pertemuan antara warga Payum dengan para
penadah dorang . Waktu itu pertemuannya juga
dihadiri oleh Lurah Samkai. Warga Payumyang merupakan nelayan lokal mau supaya
harga udang ini dinaikkan paling tidak jadi
Rp 17.000. Waktu itu tidak semua pembeli/
penadah sepakat dengan harga ini. Alasannya
nanti dorang mau jual dengan harga berapa di
pasar yang ada di Kota Merauke. Dorang juga
takut kalau beli dengan harga itu (Rp 17.000)
bisa-bisa dorang rugi. Akhirnya tidak ada kata
sepakat dalam pertemuan itu. Penadah dorang
tetap beli kitorang pu udang dengan harga Rp
15.000.
Sebagai pelajar, kitorang rasa prihatin dengan
kondisi ini. Kitorang tahu karena kadangkitorang bantu orang tua tarik jaring dan
penadah beli hasil lau t kami. Tapi kitorang
juga tidak bisa buat apa -apa. Kalau kitorang
pu orang tua kasih naik harga udang penadah
dorang nanti tidak mau beli. Kalau dorang
tidak mau beli, bisa-bisa kitorang tidak bisa
sekolah.
Petrus dan Paulus, Pelajar dari Payum, Kelurahan
Samkai , 22/2/2016
Dari tanggal 13-15 Januari 2016, SKP KAME
melakukan monitoring situasi EKOSOB ke
Paroki Muting.
Di wilayah Paroki Muting ada perusahaan PT.
Inocin Abadi. Kehadiran perusahaan inipun turut
menyulut konik antara suku Malind MbiyanAnim dengan suku Mandobo. Konik ini terkait
batas-batas tanah adat. Untuk meminimalisir
dan menghentikan ancaman konik yang sudah
didepan mata, maka diadakan pertemuan antar
marga dan antar suku. Topik yang dibahas
adalah batas-batas tanah adat masing-masing.
Salah satu suku saat ini juga sedang berusaha
untuk bernegosiasi dengan pihak perusahaan
untuk membuat beberapa kesepakatan,
diantaranya perhitungan kubikasi kayu yang
telah ditebang untuk lahan perkebunan kelapa
sawit.***OW
Usia Kota Merauke ini sudah 114 tahun.
Tonggak berdirinya kota-ku tercinta ini ditandai
dengan datangnya orang-orang Eropa ke Bumi
Anim-ha. Ya, selama 114 tahun, Kota Merauke
terus berbenah menuju kemajuan disegala
bidang.Untuk memperingati HUT Merauke yang ke 114,
selama bulan Februari ini diadakan beberapa
kegiatan seperti lomba panah, lomba tangkap
babi dan lomba belah kayu. Sela in itu, ada juga
lomba lari 10 KM, pacuan kuda, dan karnaval.
Perayaan HUT Merauke ke 114 makin meriah
saat puncak acara yang diadakan di Taman
Mandala, Jumat 12/2/2016. Acara ini diawali
dengan doa bersama yang dibawakan dalam
lima agama yaitu Katolik, Protestan, Islam,
Hindu, dan Budha. Setelah itu warga Kota
Merauke dihibur dengan atraksi budaya serta
band legendaris Black Brother dan Black Sweet.Pelaksana Harian (Plh.) Bupati Merauke Bpk.
Daniel Pauta mengatakan bahwa, kita semua
harus bersatu padu untuk memajukan dan
mensejahterakan seluruh masyarakat Merauke.
Acara ini juga dihadiri oleh bupati terpilih
Kabupaten Merauke, Bpk. Fredy Gebze yang
turut menghibur warga yang hadir dengan suara
emasnya.
Germanus Yolmen, Warga Kampung Kurik, 26/2/2016
n SEJAK AWAL 2000-an HARGA UDANG DI
PAYUM TIDAK PERNAH NAIK
n PELATIHAN PENINGKATAN
KESETARAAN GENDER
Dari tanggal 1-3 Februari, Pemerintah Daerah
Kabupaten Mappi bekerja sama dengan BPSE
Yasanto Merauke, SKP KAME, dan Hapin
Belanda, mengadakan kegiatan Pelatihan
Peningkatan Pemahaman Kesetaraan Gender
di Aula Susteran PBHK Mapi. Sebanyak
32 orang terlibat dalam kegiatan ini. Dalam
kegiatan ini kaum perempuan Kabupaten Mappi
mengungkapkan bawa mereka kerap kali merasa
minder untuk terlibat dalam urusan-urusan hidup
bermasyarakat. “ Kitorang tra mampu”, kata
mereka.
Pelatihan ini selain membahas soal kesetaraan
gender, tapi juga memberikan pemahaman kepada
perempuan Mappi, bahwa mereka memiliki
kemampuan yang luar biasa. Untuk itu mereka
tidak perlu minder. Peserta juga menyampaikan
bahwa pemerintah se tempat belum benar-benar
serius memberi pembinaan dan pengembangansumber daya perempuan Mappi. Ada pelatihan-
pelatihan ketrampilan, tetapi hanya sampai di
situ, tanpa mengembangkan jalur tranportasi dan
pasaran. Ada ibu-ibu yang mengatakan: “ Kitorang
buat ketrampilan tetapi hanya simpan, padahal
kitorang butuh. Hasil apa yang akan kitorang
dapat untuk kitorang pu rumah tangga? Ini yang
macam pemerintah dorang belum pikir betul”.
Yang menarik dalam kegiatan ini ada beberapa
mama-mama yang membawa hasil keterampilan
tangan mereka berupa anyaman burung merak dan
tifa. Anyaman ini dibuat dengan bahan dasar kartu
joker.***BG
Salah satu atraksi saat karnaval HUT Merauke 114
Beberapa mama-mama menunjukkan hasil kerajinan tangan mereka
SKP KAME mengunjungi Paroki Asiki, Getentiri,
dan Tanah Merah dari tanggal 12 - 18 February
2016. Tujuan kunjungan tersebut dalam rangka
meminta pastor paroki dari tiga paroki di atas
untuk membentuk Seksi Keadilan Perdamaian dan
Keutuhan Ciptaan di tingkat paroki. Kunjungan
tersebut sekaligus melakukan monitoring situasi
EKOSOB yang juga berkaitan dengan rencana
pembukaan perkebunan kelapa sawit di wilayah
Kabupaten Boven Digoel.
Untuk diketahui, saat ini ada perusahaan Korindo
Group yang beroperasi di Distrik Jair, Kia, dan
Sesnuk. Selain itu, ada juga Menara Group di
Distrik Jair dan Distrik Kia.
Kehadiran dua perusahaan ini merupakan
ancaman bagi ekosistem dan eksistensi
masyarakat adat sendiri. Mereka tak lagi memiliki
(dan akan kehilangan) hutan dan segala isinya
yang merupakan sumber pijakan masyarakat
adat.***OW
n MONITORING SKP KAME KE PAROKI
ASIKI, GETENTIRI DAN TANAH MERAH
7/26/2019 SORAK Februari 2016
http://slidepdf.com/reader/full/sorak-februari-2016 5/6
Nomor 42, Februari 2016 Halaman 8SORAK SORAK Halaman 5
KABAR DARI KAMPUNG
Nomor 42, Fe bruari 2016
Kamorang Tahu Ka?
Ensiklik ‘Laudato Si’ dari Paus
Fransiskus, diterbitkan pada 18 Juni
2015. Serentak diterjemahkan dalam
delapan bahasa: Italia, Jerman, Inggris,
Spanyol, Prancis, Polandia, Portugal,
dan Arab. Ensiklik ini berbicara tentang
perawatan alam sebagai rumah kita
bersama. Kami akan menuru nkan pesan ensiklik ini dengan bahasa yang sederhana dalam edisi
bulanan buletin SORAK, yang dimulai da ri bulan Januari 2016 dan se terusnya. Isi Ensiklik bulan ini
adalah sebagai berikut (sambungan dari bulan Januari...):
4. Tahun 1971, delapan tahun setelah Pacem in Terris (Damai di Bumi), Paus Paulus VI berbicara
tentang ekologi sebagai ‘akibat tragis’ dari aktitas manusia yang tak terkendali. Karenaeksploitasi alam sembarangan, manusia mengambil resiko merusak alam dan pada gilirannya
menjadi korban. Paus juga telah berbicara kepada organisasi pangan dan pertanian se-dunia,
yaitu FAO ( Food Agriculture Organization) di PBB tentang kemungkinan bencana ekologis bila
orang membangun peradaban industri. Di mana peradaban industri lebih cenderung menekankan
kebutuhan mendesak hari ini (kurang berpikir tentang hari esok) dan memaksa manusia berubah
dalam waktu singkat (padahal untuk mengubah manusia tidak seperti telapak tangan). Benar
bahwa sekarang kemajuan ilmiah dan kemampuan tehn ik berkembang luar biasa , tetapi kalau
tidak disertai perkembangan sosial dan moral yang benar, maka semuanya akan berbalik melawan
kehidupan manusia.
5. Paus Santo Yohanes Paulus II sangat khawatir dengan masalah ini. Maka dalam Ensikliknya
“Redemptor Hominis” (Penebus Manusia – 4 Maret 1979) ia memperingatkan bahwa
rupanya manusia tidak melihat arti lain dari alam, selain hanya mencari apa yang berguna
dan bisa dinikmati hari ini. Sehingga ia menyerukan “pertobatan ekologi” (bertobat dari
kebiasaan merusak alam). Karena Paus melihat bahwa hampir tak ada usaha mengamankan
dan meningkatkan moral manusia. Sehingga moral hancur dan ini perkara besar, bukan hanya
karena Allah mempercayakan dunia kepada manusia, tetapi karena hidup manusia merupakan
hadiah yang harus dilindungi. Kalau mau melindungi dan memperbaiki dunia, maka kita perlu
mengubah gaya hidup, cara produksi, dan konsumsi, termasuk sistem pemerintahan yang
mengatur masyarakat. Pembangunan masyarakat bisa diandalkan apabila menggunakan sifat-sifat
moral, dan hanya bisa terjadi kalau serius memperhatikan sifat hubungan antar manusia. Untuk
mengubah kenyataan, maka harus berdasarkan apa yang telah diberikan Allah sejak semula.
(Bersambung ke bulan Maret 2016).
Dicatat oleh: P. Felix Amias MSC - Biara MSC Merauke
ENSIKLIK
‘LAUDATO SI’
Alam Sebagai
Rumah Kita
(Bagian Kedua)
Saudara-saudari, Umat sekalian,
Para pastor, bruder, suster, dan anak-anak terkasih
Tak lama lagi kita akan memasuki
masa Pra Paskah atau masa persiapan batin untuk menyambut pesta paskah,yang dimulai pada hari Rabu Abu.Kiranya baik, bahwa kita mengawalimasa pertobatan ini dengan mengambil
hikmah dari bacaan-bacaan kitab suci hari ini.
Yesus ketika mendengar suara pujian para Malaikat: “Kudus, kudus, kuduslah Tuhansemesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya”, maka manusia langsung mengakuikedosaannya. Ia yang tinggal di tengah-tengah masyarakat yang mulutnya seringmengucapkan kata-kata kasar, bersaksi dusta, suka memtnah, menyumpahi sesamanya,merasa amat tidak pantas memandang kemuliaan Allah. Kekudusan Allah itu akanmenghanguskan/ membakar habis semua orang berdosa. Namun, apa yang dipikirkandan diyakini, sungguh berbeda dengan apa yang dilakukan Allah. Dengan bara api,Allah mengutus malaikat-Nya untuk menguduskan mulut Yesaya dan mengampuni dosa-
dosanya.
Demikian pula Petrus, yang telah terlanjur kesal dan mengeluarkan kata-kata yang kerasterhadap Yesus, yang tidak mau mendengarkannya. Bisa jadi ia mengatakan Yesus itusok tahu, merasa lebih pintar dan berpengalaman, padahal Ia berasal dari kampung yang jauh dari pantai. Ternyata, apa yang dilakukan Yesus itu benar, ka rena mereka menangkapikan dalam jumlah yang besar. Petrus betul-betul menyesal dan merasa tidak pantas berada di hadapan Utusan Allah yang begitu agun g dan kudus. Pe trus sungguh mengakuikedosaannya, dan mohon kepada Yesus untuk meninggalkan dia.
Di dalam kedua bacaan Kitab Suci yang baru saja kita dengarkan itu, kita menemukankerahiman Allah yang luar biasa. Kerahiman-Nya mengatasi kerapuhan, kekecewaan,kekesalan, ketidakmengertian, dan kedosaan manusia. Kalau di Perjanjian Lama,kerahiman Allah itu disampaikan oleh para malaikat; pada jaman Perjanjian Baru,dihadirkan oleh Yesus; dan pada jaman kita dihadirkan oleh kita sekalian sebagai utusan-utusan-Nya.
Paus Fransiskus dalam Bulla Indiksi Yubileum Luar Biasa tentang Kerahiman, memintakepada umat beriman agar “masa Prapaskah dalam Tahun Yubileum ini dihayati secaralebih mendalam sebagai saat istimewa untuk merayakan dan mengalami kerahiman Allah”(MV 17). Melalui ajakan untuk mendengarkan Sabda Allah dengan penuh perhatian danmendorong umat Allah untuk menyedikan waktu “24 jam bagi Tuhan”. Beliau berusahamenekankan keutamaan mendengarkan Sabda Allah, terutama sabda kenabiannya yangdipenuhi doa dan ucapan syukur. Kerahiman Allah adalah sebuah warta keselamatan bagidunia.
SURAT GEMBALA
Gbr. Paus Fransiskus melambaikan tangan
SURAT GEMBALA PRA PASKAH 2016
USKUP AGUNG MERAUKE
7/26/2019 SORAK Februari 2016
http://slidepdf.com/reader/full/sorak-februari-2016 6/6
Nomor 42, Fe bruari 2016 SORAK Halaman 7 Nomor 42, Februari 2016 Halaman 6SORAK
SURAT GEMBALA OPINI / PENDAPAT WARGA
n PERUSAHAAN MASUK TIDAK
SOSIALISASI KEPADA MASYARAKAT
Masyarakat Distrik Jair, saat ini perlu
diberi banyak pemahaman, pembinaan, dan
ketrampilan yang baik dan cukup, sehingga
dapat bersaing dengan saudara-saudara
pendatang.
Sekarang ada banyak penduduk baru yang
datang untuk bekerja di perusahaan atau sebagai pedagang (wiraswasta). Kami selama ini
tidak pernah tahu tentang rencana masuknya
perusahaan-perusahaan baru yang ak an dan
sudah mulai beroperasi di wilayah Distrik Jair.
Kami hanya dengar tentang kehadiran PT.
Manunggal Sukses Mandiri dan Trimega Karya
Utama. Dugaan sementara kedua perusahaan ini
beroperasi di wilayah Kampung Anggai. Tidak
ada informasi jelas tentang kedua perusahaan
ini, karena semua perusahaan tersebut masuk
tanpa pemberitahuan ke pihak distrik. Kami
dengar kalau saat ini kedua perusahaan itu
sedang melakukan pembersihan lahan untuk
penanaman kelapa sawit. Luas areal dan uangganti rugi belum diketahui.
Sementara PT. Duta Visa Global dan Wahana
Agri Karya, kedua perusahaan ini sedang
dalam proses negosiasi dengan pemilik dusun
di wilayah kali/sungai Kao. Kedua perusahaan
ini berencana membuka lahan disepanjang
Sungai Digul dan Kao ke arah utara dekat
kota Tanah Merah. Belum ada informasi pasti
tentang pembayaran ganti rugi yang dilakukan
perusahaan kepad a masyarakat pemilik tanah
adat. Marga-marga pemilik tanah adat di
wilayah Kali Kao belum sepenuhnya bersepakat
untuk menyerahkan tanah di wilayah ini.
Salinan dokumen perjanjian pelepasan tanahadat tidak dimiliki oleh pihak marga-marga
pemilik tanah adat, kalau pun ada hanya oknum
tertentu saja, marga-marga pun kesulitan
memperoleh dokumen tersebut. Sampai saat
ini pihak marga-marga masih mempertanyakan
maksud pihak perusahaan tidak memberikan dan
mensosialisasikan dokumen seperti ANDAL/
AMDAL.
Yance Kambandum, Kepala Distrik Jair, Kabupaten
Boven Digoel
Seluruh kabar yang menekankan bahwa setiap
orang kristiani dipanggil untuk mengalaminya
secara langsung. Karena alasan ini, selama
masa Prapaskah beliau akan mengutus para
Misionaris Kerahiman sebagai sebuah tanda
nyata bagi semua orang tentang kedekatan dan
pengampunan Allah.
Kerahiman merupakan cara Allah menjangkau
orang berdosa, menawarkan kepadanya sebuahkesempatan baru untuk memandang diri Allah,
bertobat dan percaya (MV. 21). Dan dengan
demikian, memulihkan hubungan manusia
dengan Dia. Dalam Yesus yang disalibkan, Allah
menunjukkan keinginan-Nya untuk mendekati
orang-orang berdosa, meskipun mereka
mungkin telah jauh menyimpang dari hadapan-
Nya.
Kerahiman Allah mengubah hati manusia.
Memungkinkan kita, melalui pengalaman akan
kasih dan kesetiaan Allah, menjadi orang yang
penuh kerahiman. Kerahiman ilahi bersinar
dalam kehidupan kita, mengilhami kita masing-
masing untuk mengasihi sesama dan untukmengabdikan diri kita melalui karya-karya
kerahiman rohani dan jasmani. Misalnya
memberi makan, mengunjungi, menghibur, dan
memberi petunjuk, serta menolong mereka yang
membutuhkan bantuan kita.
Oleh perbuatan-perbuatan seperti itulah kita
akan dihakimi. Karena alasan ini, Paus meminta
agar “umat kristiani sudi merenungkan karya-
karya kerahiman jasmani dan rohani. Hal ini
akan menjadi suatu cara untuk membangunkan
kembali hati nurani kita, dan masuk lebih dalam
ke jantung Injil di mana orang miskin, tertindas,
dan orang-orang yang tidak berdaya, memiliki
pengalaman khusus akan kerahiman Allah” (MV15). “Daging/ tubuh jasmani Kristus menjadi
kelihatan dalam daging dari orang-orang yang
disiksa, ditindas, kurang gizi, dan orang-orang
yang diasingkan... Mereka ini butuh untuk
diakui, dijamah, dan dirawat oleh kita” (MV
15).
Kristus adalah misteri kasih yang belum
pernah terjadi sebelumnya dan menimbulkan
pertanyaan besa r: “Mengapa Anak Domba yang
tak berdosa harus menderita?” Di hadapan kasih
ini, kita bisa seperti Musa, melepaskan kasut
kita (bdk. Kel 3:5).
Terutama ketika orang miskin adalah saudara
atau saudari kita di dalam Kristus yang sedang
menderita karena iman mereka.
Sudara sekalian, selain berpantang dan berpuasa,
pada hari Rabu dan Jumat Agung sebagai tanda
pertobatan kita, bersama dengan Yesus yang
mengundang kita untuk menunjukkan pribadi
Allah dan kerahiman-Nya, marilah kita berusaha
untuk:
1. Tidak bergosip;
2. Makan secukupnya dan tidak membuang
makanan;
3. Membeli barang-barang yang sederhana
(tidak mewah);
4. Mengunjungi orang-orang sakit, orang yang
susah, atau lansia;
5. Berhenti menghakimi sesama;
6. Tetap bersahabat dengan mereka yang tak
sepaham dengan kita;
7. Menjadikan berdoa setiap hari sebagai
kebiasaan;
8. Setia janji dengan orang lain seperti yang
dilakukan oleh pasutri;
9. Tetap percaya bahwa Tuhan menyertai kita;
10. Menjaga kebersihan rumah, halaman, dan
saluran-saluran air;
11. Menjaga hutan, sungai, rawa, dan laut demi
anak cucu kita;
12. Membangun daerah kita dalam suasana aman
dan damai.
Mari kita mengisi kehidupan kita melalui
pertobatan, agar semakin banyak orang
mengalami kerahiman Tuhan. Kita doakan jugaBupati dan Wakil Bupati terpilih, agar pelantikan
mereka dapat berjalan dengan baik dan aman,
agar mereka dapat melaksanakan tanggung jawab
yang akan dipercayakan kepada mereka dengan
bijaksana. Akhirnya saya ucapkan: “Selamat
menjalani masa Prapaskah dengan suka cita”.
Merauke, 2 Februari 2016
Berkat dari Uskupmu
Mgr. Nicholaus Adi Seputra MSC
n MELAYANI DENGAN MANAGEMENT
HOSTI
Sekitar November 2015, saya dan Pak Bupati
sekarang (Bpk. Fredy Gebze), yang waktu itu
(dan sampai sekarang) masih sebagai ketua
Dewan Pastoral Paroki Katedral, membawa
acara Mimbar Agama Katolik di KM-TV. Saya
sebagai pastor, bilang sama beliau: “Pak Fredy,
kita datang ke sini bukan mau bicara politik, kita
mau siaran tentang iman Katolik kepada seluruhmasyarakat Merauke, karena kami Pastor tak
punya urusan dengan polit ik...”.
Beliau jawab: “Siap Bapa Pastor, saya juga
datang sebagai Ketua Dewan Pastoral Paroki
Katedral, bukan sebagai orang yang lagi
mencalonkan diri untuk menjadi bupati”. Waktu
itu kami bicara tentang konsep keadilan menurut
iman Katolik, bahwa keadilan itu bukan berarti
“sama rata dan sama rasa”, tetapi keadilan itu
artinya “orang menjalani hidup sesuai dengan
haknya”. Kalau saya membutuhkan sesuatu dan
ternyata kurang (karena orang lain main kasih:
saya suka siapa) atau terlalu berlebihan karena
monopoli (sampai orang lain tak kebagian),maka itu yang namanya “tidak adil”.
Pak Fredy mengajukan sebuah konsep yang
sangat Katolik, bahwa pelayanan kepada semua
orang itu akan lebih baik kalau menggunakan
“MANAGEMENT HOSTI”, yaitu kalau
di Gereja Katolik setiap orang yang sudah
menerima Sakramen Komuni, diberi “hosti”
tanpa pandang bulu. Semua diperlakukan sama.
Saya yang belajar ilmu lsafat dan teologi
Katolik, tak penah dengar yang namanya
“Management Hosti”. Makanya ada rasa
bangga, masih ada orang y ang berpikir tentang
pelayanan publik tanpa pilih kasih, karena
pembagian hosti dalam Gereja Katolik itu adalah
pelayanan “tanpa pilih kasih”. Semua menikmatihak-nya, entah dari suku mana, status apa, kaya
atau miskin, perempuan atau laki-laki, kecil atau
besar, tua atau muda, semua sama.
Luar biasa pandangan seperti ini, dan saya harap
itu masih tetap menggema dalam hati Bapak
Fredy yang telah menjadi Bupati Kabupaten
Merauke (2016-2021). Allah memberkatimu,
keluarga, dan kami semua sebagai warga
Merauke.
Oleh: P. Felix Amias MSC – Biara MSC
Merauke