Sop Test Mantoux

7
PENGERTIAN Tes Mantoux adalah pemeriksaan diagnostik dengan menyuntikkan PPD secara intra dermal/intra cutan untuk mengetahui adanya pemajanan terhadap M. tuberculosis. Tes Mantoux positif menandakan infeksi basil tuberkel masa lalu atau saat ini dan mengindikasikan perlunya pemeriksaan lebih lanjut sebelum menegakkan diagnosa TBC. Reaksi positif terjadi bila terdapat indurasi 10 mm atau lebih, reaksi meragukan bila indurasi 5 – 9 mm, dan reaksi negative bila indurasi kuran dari 5 mm. TUJUAN 1. Mendeteksi / mengidentifikasi adanya infeksi Tuberculosis. 2. Membantu dalam menegakkan diagnosa Tuberculosis. NO TINDAKAN BOBOT NILA I BOBOT X NILAI KETERANGAN I PENGKAJIAN 2 1. Mengkaji apakah klien pernah menjalani tes kulit tuberculin posistif, atau pernah mendapat vaksinasi BCG. 2. Mengkaji apakah klien mendapat vaksinasi atau penyakit virus dalam waktu 4 minggu terakhir. 3. Mengkaji program/instruksi medik. II INTERVENSI 3 A. Persiapan Alat : 1. Spuit tuberculin dengan jarum No. 25 G atau yang lebih kecil. 2. PPD (Purified Protein Derivative). 3. Kapas alcohol 70% (alcohol swab). 4. Handscoen bersih. 5. Alat tulis : spidol atau pulpen. B. Persiapan Klien : 1. Menjelaskan prosedur dan tujuan dilakukannya tes Mantoux. 2. Menjaga privacy klien. 3. Membebaskan lokasi injeksi. III IMPLEMENTASI 1. Mencuci tangan. 2. Memakai handscoen.

description

test mantooux

Transcript of Sop Test Mantoux

PENGERTIANTes Mantoux adalah pemeriksaan diagnostik dengan menyuntikkan PPD secara intra dermal/intra cutan untuk mengetahui adanya pemajanan terhadap M. tuberculosis.Tes Mantoux positif menandakan infeksi basil tuberkel masa lalu atau saat ini dan mengindikasikan perlunya pemeriksaan lebih lanjut sebelum menegakkan diagnosa TBC.Reaksi positif terjadi bila terdapat indurasi 10 mm atau lebih, reaksi meragukan bila indurasi 5 9 mm, dan reaksi negative bila indurasi kuran dari 5 mm.

TUJUAN1. Mendeteksi / mengidentifikasi adanya infeksi Tuberculosis.2. Membantu dalam menegakkan diagnosa Tuberculosis.

NOTINDAKANBOBOTNILAIBOBOTXNILAIKETERANGAN

IPENGKAJIAN2

1. Mengkaji apakah klien pernah menjalani tes kulit tuberculin posistif, atau pernah mendapat vaksinasi BCG.2. Mengkaji apakah klien mendapat vaksinasi atau penyakit virus dalam waktu 4 minggu terakhir.3. Mengkaji program/instruksi medik.

IIINTERVENSI3

A. Persiapan Alat :1. Spuit tuberculin dengan jarum No. 25 G atau yang lebih kecil.2. PPD (Purified Protein Derivative).3. Kapas alcohol 70% (alcohol swab).4. Handscoen bersih.5. Alat tulis : spidol atau pulpen.B. Persiapan Klien :1. Menjelaskan prosedur dan tujuan dilakukannya tes Mantoux.2. Menjaga privacy klien.3. Membebaskan lokasi injeksi.

IIIIMPLEMENTASI3

1. Mencuci tangan.2. Memakai handscoen.3. Memilih area yangb akan dilakukan penyuntikan : 1/3 lengan bawah bagian atas / tengah (3 4 jari dibawah antekubiti atau 5 jari diatas pergelangan tangan).4. Mengambil tuberculin PPD dan hisap kedalam spuit sebanya 0,1 cc.

5. Mengatur posisi yang nyaman dengan lengan diregangkan dan disanggah pada permukaan yang datar.6. Memebersihkan kulit (bagian dalam lengan) dengan kapas alkohol, dimulai dari tengah dengan gerakan melingkar kearah luar sirkular 5 cm. Biarkan sampai kering.7. Meregangkan kulit, dekatkan spuit injeksi tuberkulin ke arah kulit dan suntikkan dengan hati-hati dengan sudut 5 15 ( (teknik injeksi intra cutan). Masukkan jarum ke epidermis sampai dengan 3mm dibawah permukaan kulit. Ujung jarum dapat dilihat melalui permukaan kulit.8. Memasukkan obat 0,1 cc secara perlahan sehingga membentuk gelembung berwarna terang sperti gigitan nyamuk dengan diameter 6 10 mm dan akan menghilang secara bertahap. Tidak perlu diaspirasi, karenada dermis relatif avaskuler.9. Mencabut jarum sambil memberi kapas alkohol pada area penyuntikan. Jangan melakukan masase pada area penyuntikan.10. Memberi tanda pada lokasi penyuntikan.11. Memperhatikan waktu penyuntikan.12. Merapihkan klien dan merapihkan alat-alat.13. Membuka handscoen dan mencuci tangan.

IVEVALUASI1

1. Mengevaluasi respon serta toleransi klien selama dan sesudah prosedur.2. Membaca hasil tes 48 72 jam setelah penyuntikan dilalukan.

VDOKUMENTASI1

1. Mencatat nama klien, tanggal pelaksanaan prosedur, tanggal membaca hasil, hasil, lokasi dan jam.2. Mencatat segmen dada yang difisioterapi.3. Mencatat respon serta toleransi klien selama dan sesudah prosedur

VISIKAP

1. Sistematis.2. Hati-hati.3. Berkomunikasi.4. Mandiri.5. Teliti.6. Tanggap terhadap respon klien.7. Rapih.8. Menjaga privacy.9. Sopan.

TOTAL 10

Uji ini dilakukan dengan cara menyuntikkan sejumlah kecil (0,1 ml) kuman TBC, yang telah dimatikan dan dimurnikan, ke dalam lapisan atas (lapisan dermis) kulit pada lengan bawah. Lalu, 48 sampai 72 jam kemudian, tenaga medis harus melihat hasilnya untuk diukur. Yang diukur adalah indurasi (tonjolan keras tapi tidak sakit) yang terbentuk, bukan warna kemerahannya (erythema). Ukuran dinyatakan dalam milimeter, bukan centimeter.

Secara umum, hasil tes Mantoux ini dinyatakan positif bila diameter indurasi berukuran sama dengan atau lebih dari 10 mm. Namun, untuk bayi dan anak sampai usia 2 tahun yang tanpa faktor risiko TB, dikatakan positif bila indurasinya berdiameter 15 mm atau lebih. Hal ini dikarenakan pengaruh vaksin BCG yang diperolehnya ketika baru lahir, masih kuat. Pengecualian lainnya adalah, untuk anak dengan gizi buruk atau anak dengan HIV, sudah dianggap positif bila diameter indurasinya 5 mm atau lebih.

tes Mantoux / tuberculin (tuberculin skin test) merupakan alat diagnostik yang sampai saat ini mempunyai sensitivitas dan spesifisitas cukup tinggi untuk mendiagnosis adanya infeksi tuberkulosis. Test mantoux adalah suatu cara yang digunakan untuk mendiagnosis TBC. Tes mantoux itu dilakukan dengan menyuntikan suatu protein yang berasal dari kuman TBC sebanyak 0,1 ml dengan jarum kecil di bawah lapisan atas kulit lengan bawah kiri.

Bagaimana Cara Penggunaan Tes Mantoux / Tuberculin ?

Lokasi penyuntikan tes mantoux umumnya adalah pertengahan bagian atas, lengan bawah kiri bagian depan. Penyuntikan dilakukan intrakutan (ke dalam kulit).Agar hasilnya akurat, penyuntikannya harus benar-benar teliti. Bahan yang dimasukkan harus dengan dosis tepat dan masuk sepenuhnya ke dalam kulit, bukan di bawah kulit. Kemudian, reaksi yang dihasilkan harus dibaca tepat waktu.

Untuk memastikan anak terinfeksi kuman TBC atau tidak, akan dilihat indurasinya setelah 48-72 jam. Indurasi ini ditandai dengan bentuk kemerahan dan benjolan yang muncul di area sekitar suntikan. Bila nilai indurasinya 0-4 mm, maka dinyatakan negatif. Bila 5-9 mm dinilai meragukan, sedangkan di atas 10 mm dinyatakan positif.

Setelah hasil Mantoux dinyatakan positif, anak sebaiknya diikutkan pada serangkaian pemeriksaan lainnya. Salah satunya adalah rontgen yang bertujuan mendeteksi TBC lebih detail lewat kondisi paru yang tergambar dalam foto rontgen dan dan tes darah. Tes mantoux dilakukan lebih dulu karena hasil rontgen tidak dapat diandalkan untuk menentukan adanya infeksi kuman TB. Bercak putih yang mungkin terlihat pada hasil foto bisa memiliki banyak penyebab. Anak yang sedang menderita batuk pilek pun kemungkinan memiliki bercak putih di paru. Jadi, tes Mantoux sangat perlu, tak cukup hanya rontgen paru.

Siapa yang perlu mendapat tes Mantoux / Tuberculin ?

Jika ada kecurigaan terhadap infeksi TBC, atau flek paru, perlu diperiksa mantoux test dengan gejala-gejala berikut ini :

1. Masalah Makan dan Berat Badan (sulit naik)2. Mudah sakit. Lemah, letih, lesu dan tidak bersemangat dalam melakukan aktivitas.3. Reaksi cepat BCG.4. Batuk berulang.5. Benjolan di leher.6. Demam dan berkeringat di malam hari7. Diare terus menerus/ sering diarePembacaan dan Interpretasi Tes Mantoux

Hasil tes Mantoux dibaca dalam 48-72 jam, lebih diutamakan pada 72 jam.

Reaksi positif yang muncul setelah 96 jam masih dianggap valid. Bila pasien tidak kontrol dalam 96 jam dan hasilnya negative maka tes Mantoux harus diulang.

Tes Mantoux dinyatakan positif apabila diameter indurasi > 10 mm. Kemungkinan yang perlu dipikirkan pada anak dengan hasil tersebut:

1. Terinfeksi tuberkulosis secara alamiah

2. Infeksi TB mencakup infeksi TB laten, sakit TB aktif, atau pasca terapi TB.

3. Pernah mendapat imunisasi BCG (pada anak dengan usia kurang dari 5 tahun)

4. Pada pasien usia kurang dari 5 tahun dengan riwayat vaksinasi BCG kecurigaan ke arah infeksi alamiah TB bila hasil uji Mantoux > 15 mm.

5. Infeksi mikobakterium atipik

Meskipun demikian, hasil uji Mantoux > 5 mm dapat dipertimbangkan positif pada pasien tertentu seperti :

a. Pasien dengan infeksi HIV

b. Pasien dengan transplantasi organ atau mendapat imunosupresan jangka panjang seperti pasien keganasan atau sindrom nefrotik

False Negative

Pasien-pasien tertentu yang terinfeksi tuberkulosis mungkin dapat menunjukkan hasil tes Mantoux yang negatif. Kondisi demikian disebut dengan anergi. Anergi kemungkinan terjadi pada pasien:

1. Berbagai faktor indvidual seperti usia, nutrisi, gagal ginjal, imunosupresi karena obat (seperti kortikosteroid) atau penyakit (seperti kanker, infeksi HIV, dan sarcoidosis)

2. Infeksi virus (seperti Campak,Mumps, Rubella, mononucleosis, Varicella, dan influenza) dapat menurunkan reaktivitas tuberkulin selama beberapa bulan

3. Setelah vaksinasi dengan vaksin virus hidup (seperti Campak, Mumps, Rubella) akan teramati penurunan reaktivitas tuberkulin. Oleh sebab itu, jika uji mantoux tidak dapat dilakukan bersamaan dengan imunisasi Campak, Mumps, dan Rubella, uji ditunda selama 4-6 minggu

4. Pasien dengan sakit TB berat seperti TB milier, meningitis TB

5. Mengingat masa yang diperlukan untuk terbentuknya cellular mediated immunity sejak masuknya kuman TB adalah 2-12 minggu maka hasil negatif pada pasien dengan kontak erat penderita TB dewasa masih mungkin pasien sedang dalam masa inkubasi.

_1119857339.unknown