Soca Lepra
-
Upload
anak-agung-sandraa -
Category
Documents
-
view
261 -
download
3
Transcript of Soca Lepra
-
7/24/2019 Soca Lepra
1/47
ANATOMI KULIT
Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh, merupakan organterberat dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar ! " berat tubuh, pada orang
de#asa sekitar $,% & ',! kg dan luasnya sekitar ,( & ,) meter persegi. Tebalnya kulit
ber*ariasi mulai +,( mm sampai ! mm tergantung dari letak, umur dan enis kelamin. Kulit
tipis terletak pada kelopak mata, penis, labium minus dan kulit bagian medial lengan atas.
Sedangkan kulit tebal terdapat pada telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu danbokong. Se-ara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda, lapisan luar adalah
epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal dari e-toderm sedangkan lapisan dalam
yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau korium yang merupakan suatu lapisan
aringan ikat.
/I01MIS
pidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan a*askuler. Terdiri dari epitel berlapis
gepeng bertanduk, mengandung sel melanosit, Langerhans dan merkel. Tebal epidermis
berbeda2beda pada berbagai tempat di tubuh, paling tebal pada telapak tangan dan kaki.
Ketebalan epidermis hanya sekitar ( " dari seluruh ketebalan kulit. Teradi regenerasi setiap
-
7/24/2019 Soca Lepra
2/47
pidermis diperbaharui setiap $: hari untuk migrasi ke permukaan, hal ini tergantung letak,
usia dan 9aktor lain. Merupakan satu lapis sel yang mengandung melanosit.;ungsi pidermis 6 /roteksi barier, organisasi sel, sintesis *itamin 0 dan sitokin, pembelahan
dan mobilisasi sel, pigmentasi 4melanosit5 dan pengenalan alergen 4sel Langerhans5.
01MIS Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap
sebagai
-
7/24/2019 Soca Lepra
3/47
;ISIOLO8I KULIT
Kulit merupakan organ yang ber9ungsi sangat penting bagi tubuh diantaranya adalahmemungkinkan bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan, sebagai barier in9eksi,
mengontrol suhu tubuh 4termoregulasi5, sensasi, eskresi dan metabolisme. ;ungsi proteksi
kulit adalah melindungi dari kehilangan -airan dari elektrolit, trauma mekanik, ultra*iolet dan
sebagai barier dari in*asi mikroorganisme patogen. Sensasi telah diketahui merupakan salah
satu 9ungsi kulit dalam merespon rangsang raba karena banyaknya akhiran sara9 seperti padadaerah bibir, puting dan uung ari. Kulit berperan pada pengaturan suhu dan keseimbangan
-airan elektrolit. Termoregulasi dikontrol oleh hipothalamus. Temperatur peri9er mengalami
proses keseimbangan melalui keringat, insessible loss dari kulit, paru2paru dan mukosa bukal.
Temperatur kulit dikontrol dengan dilatasi atau kontriksi pembuluh darah kulit. 7ila
temperatur meningkat teradi *asodilatasi pembuluh darah, kemudian tubuh akan mengurangi
temperatur dengan melepas panas dari kulit dengan -ara mengirim sinyal kimia yang dapat
meningkatkan aliran darah di kulit. /ada temperatur yang menurun, pembuluh darah kulit
akan *asokontriksi yang kemudian akan mempertahankan panas.
-
7/24/2019 Soca Lepra
4/47
PENGERTIAN
Morbus Hansen yang disebut juga Lepra adalah infeksi kronik yangdisebabkan oleh Mycobacterium leprae, yang merupakan mikroorganisme yang
menyerang kulit dan saraf. Mycobacterium leprae, penyebab dari lepra ditemukan
oleh G.H Armauer Hansen di Norway pada tahun 1!". Meskipun tidak fatal, lepra
merupakan salah satu penyebab paling sering neuropati perifer di seluruh dunia.
#akteri ini menyerang saraf perifer, kulit, mukosa traktus respiratorius bagianatas, kemudian organ lainnya ke$uali susunan saraf pusat. %enularan lepra se$ara
pasti belum diketahui. &ekitar '() penderita kemungkinan tertular karena
berhubungan dekat dengan seseorang yang terinfeksi *kontak langsung antarkulit
yang lama dan erat+, dan bisa juga melalui inhalasi. &ekitar ') orang yang pernah
terpapar oleh bakteri lepra tidak menderita lepra karena sistem kekebalannya
berhasil melawan infeksi.
%enyakit yang terjadi bisa ringan *lepra tuberkuloid+ atau berat *lepra
lepromatosa+. -nfeksi dapat terjadi pada semua umur, paling sering mulai dari usia
( /"( tahun. #entuk lepromatosa kali lebih sering ditemukan pada pria dibanding
wanita. My$oba$terium leprae masih belum dapat dibiakkan dalam medium buatan
-
7/24/2019 Soca Lepra
5/47
4uman ini mempunyai afinitas terhadap makrofag dan sel &$hwann,
replikasi yang lambat di sel &$hwann menstimulasi cell-mediated immune response,yang menyebabkan reaksi inflamasi kronik, sehingga terjadi pembengkakkan di
perineurium, dapat ditemukan iskemia, fibrosis, dan kematian akson."
Mycobacterium leprae bereproduksi maksimal pada suhu !;< 8 "(;
-
7/24/2019 Soca Lepra
6/47
2.4 KLASIFIKASI & GAMBARAN KLINIS
3idley dan opling memperkenalkan istilah spe$trum determinate pada
penyakit lepra yang terdiri atas berbagai tipe, yaituB
-L B -ndeterminate leprosy00 B 0uberkuloid polar, bentuk yang stabil
#0 B #orderline tuber$uloid## B Mid borderline#L B #orderline lepromatous bentuk yang labilLLs B Lepromatous subpolar LLp B lepromatosa polar, bentuk yang stabil
00 adalah tipe tuberkuloid polar, yakni tuberkuloid 1((), tipe yang stabil. adi
tidak mungkin berubah tipe. #egitu juga LLp adalah tipe lepromatosa polar, yakni
lepromatosa 1((). &edangkan tipe antara #0 dan LLs disebut tipe borderline atau
$ampuran, berarti $ampuran antara tuberkuloid dan lepromatosa. ## adalah tipe
$ampuran '() tuberkuloid dan '() lepromatosa. #0 lebih banyak tuberkuloidnya,
sedang #L dan LLs lebih banyak lepromatosanya. 0ipe/tipe $ampuran ini adalah tipe
l bil b ti d t b lih ti b ik k h 00 LL ! - d t i t
-
7/24/2019 Soca Lepra
7/47
-
7/24/2019 Soca Lepra
8/47
klasifikasi 3idley/opling. &edangkan kusta M# adalah semua penderita kusta tipe
##, #L, LL atau apapun klasifikasi klinisnya dengan #0A positif, harus diobatidengan rejimen M20/M#.,1?
Tabel 1. Ba%a$ Dia%$"sis Kli$is 'e$(/ +,O 8K"sasi9* 2:1:;
%# *%ausibasilar+ M# *Multibasilar+
Lesi kulit *makula yang
datar, papul yang
meninggi, infiltrat, plakeritem, nodus+
1/' lesi
HipopigmentasiEeritema
2istribusi tidak simetris
F' lesi
2istribusi lebih simetris
4erusakan saraf Hilangnya sensasi yang
jelas
Hanya satu $abang
saraf
Hilangnya sensasi kurang
jelas
#anyak $abang saraf
#0A Negatif %ositif
0ipe o Indeterminate (I) o #epromatosa (##)
-
7/24/2019 Soca Lepra
9/47
bersifat sementara. 4eterlibatan sistem saraf menyebabkan kelemahan otot, atrofi
otot, nyeri neuritik yang berat, dan kontraktur tangan dan kaki. Gejala prodromalyang dapat timbul kadang tidak dikenali sampai lesi erupsi ke kutan terjadi. ()
pasien biasanya mengalami keluhan pada pertama kalinya adalah rasa baal,
hilangnya sensori suhu sehingga tidak dapat membedakan panas dengan dingin.
&elanjutnya, sensasi raba dan nyeri, terutama dialami pada tangan dan kaki,
sehingga dapat terjadi komplikasi ulkus atau terbakar pada ekstremitas yang baaltersebut. #agian tubuh lain yang dapat terkena kusta adalah daerah yang dingin,
yaitu daerah mata, testis, dagu, $uping hidung, daun telinga, dan lutut. %erubahan
saraf tepi yang terjadi dapat berupa *1+ %embesaran saraf tepi yang asimetris pada
daun telinga, ulnar, tibia posterior, radial kutaneus, *+ 4erusakan sensorik pada lesi
kulit *"+ 4elumpuhan ner7us trunkus tanpa tanda inflamasi berupa neuropati,
kerusakan sensorik dan motorik, serta kontraktur *?+ 4erusakan sensorik dengan
pola &to$king/glo7e *?+$cral distal symmethric anesthesia*hilangnya sensasi panas
dan dingin, serta nyeri dan raba+.?
1 -ndeterminate Leprosy *-L+-L merupakan bentuk lepra yang sering sekali tidak didagnosis sebagai lepra.
G b kli i b d t ti t h d t d hi i t i
-
7/24/2019 Soca Lepra
10/47
S'be( ) L"k
-
7/24/2019 Soca Lepra
11/47
Ga'ba( 7. Tbe(l"id Le#("sy
S'be( ) L"k
-
7/24/2019 Soca Lepra
12/47
Ga'ba( 4. Le#("'a/"s Le#("sy
S'be( ) L"k
-
7/24/2019 Soca Lepra
13/47
Ga'ba( 6. N"dl #ada se#/' $asi da$ #e(da(a9a$
S'be( ) L"k
-
7/24/2019 Soca Lepra
14/47
? #orderline Leprosy *#0, ##, #L+%ada tipe borderline, merupakan tipe yang paling tidak stabil, disebut juga
bentuk dimorfik. Lesi kulit berbentuk antara tuberculoid dan lepromatous. 0erdiri
dari ma$ula infiltratif, mengkilap, batas lesi kurang tegas, jumlah banyak melebihi
tipe #0 dan $enderung simetris. Lesi ber7ariasi, dapat perbentuk punch outyang
khas pada tipe ini. %ada tipe ini terjadi anestesia dan berkurangnya keringat.
%ada #0 lesi biasanya lebih sedikit dan lebih kering, kerontokan rambut,
anhidrosis, dan jumlah ba$il yang ditemukan dalam smear dan biopsy lebih
sedikit. 2ibandingkan dengan #L dimana tingkatannya mendekati LL sehingga
lesi kulitnya juga lebih mengarah pada tipe LL. #orderline leprosy adalah tipe
yang paling sering terjadi dan karena tipe ini bersifat tidak stabil maka sewaktu/
waktu dapat mengalami down-grades menjadi LL *apalagi bila tidak diobati+, atau
mengalami upgrades menjadi 00.?
-
7/24/2019 Soca Lepra
15/47
Ga'ba( 1:. B"(de(li$e Le#("sy 8BL;
S'be( ) L"k
-
7/24/2019 Soca Lepra
16/47
atas, tulang/tulang jari, dan wajah. 2eformitas sekunder terjadi sebagai akibat
kerusakan saraf, umumnya deformitas diakibatkan keduanya, tetapi terutama karenakerusakan saraf.?,!,
Gejala kerusakan saraf pada N.l$a(is adalah anestesia pada ujung jari anterior
kelingking dan jari manis, $lawing kelingking dan jari manis, dan atrofi hipotenar dan
otot interoseus serta kedua otot lumbrikalis medial. %ada N. Media$s adalah
anestesi pada ujung jari bagian anterior ibu jari, telunjuk, dan jari tengah, tidak
mampu aduksi ibu jari, $lawing ibu jari, telunjuk dan jari tengah, ibu jari kontraktur,
dan juga atrofi otot tenar dan kedua otot lumbrikalis lateral. %ada N. Radialis adalah
anestesi dorsum manus, serta ujung proksimal jari telunjuk, tangan gantung * wrist
drop) dan tak mampu ekstensi jari/jari atau pergelangan tangan. %ada N. P"#li/ea
la/e(alis adalah anestesi tungkai bawah, bagian lateral, dan dorsum pedis, kaki
gantung *foot drop) dan kelemahan otot peroneus. %ada N. Tibialis #"s/e(i"(
adalah anestesi telapak kaki, claw toes dan paralisis otot intrinsik kaki dan kolaps
arkus pedis. %ada N. Fasialis adalah $abang temporal dan 5igomatik menyebabkan
lagoftallmus dan $abang bukal, mandibular serta ser7ikal menyebabkan kehilangan
ekspresi wajah dan kegagalan mengatupkan bibir. %ada N. T(i%e'i$s adalah
-
7/24/2019 Soca Lepra
17/47
dibatasi infiltrat infiltrat sajaumlah &atu atau beberapa &atu dengan lesi satelit &atu atau beberapa
2istribusi 0erlokasi dan asimetris Asimetris #er7ariasi%ermukaan 4ering,skuama 4ering,skuama Halus agak berkilat
Anestesia elas elas0idak ada sampai tidak
jelas
#atas elas elas2apat jelas atau tidak
jelas
BTA
%ada lesi kulit Negatif Negatif, atau 1C #iasanya negatif
0es Lepromin %ositif kuat *"C+ %ositif lemah 2apat positif lemah ataunegatif
Tabel 7. Ga'ba(a$ kli$is* Bak/e(i"l"%is* da$ I'$"l"%ik Ks/a MB
4arakteristik Lepromatosa *LL+ #orderline Lepromatosa *#L+ Mid/borderline *##+
Lesi
#entukMakula, infiltrat difus,
papul, nodusMakula, plak, papul
%lak, lesi bentuk kubah,
lesipunched out
umlah#anyak, distribusi luas,
praktis J kulit sehat
#anyak, tapi kulit sehat
masih ada#eberapa,kulit sehat *C+
2i t ib i &i t i < d i t i A i t i
-
7/24/2019 Soca Lepra
18/47
-
7/24/2019 Soca Lepra
19/47
$ara masuk M. leprae ke dalam tubuh masih belum diketahui dengan pasti,
beberapa penelitian telah memperlihatkan bahwa yang tersering ialah melalui kulit
yang le$et pada bagian tubuh yang bersuhu dingin dan melalui mukosa nasal.
%engaruh, M leprae terhadap kulit bergantung pada faktor imunitas seseorang,
kemampuan hidup M. leprae pada suhu tubuh yang rendah, waktu regenerasi yang
lama, serta sifat kuman yang a7irulens dan nontoksis.1
&ebagai proteksi awal sebelum bakteri masuk ke dalam kulit, terutama
kompartemen imunologik bakteri tersebut harus melewati beberapa sawar, salah
satunya adalah berbagai mekanisme non/spesifik seperti sistem fagositosis yang
diperankan terutama oleh sel makrofag. #akteri yang ditangkap akan melalui
beberapa proses yang bertujuan untuk mengeliminasi bakteri, sehingga pada ')
indi7idu yang terinfeksi oleh M. lepraetidak menimbulkan gejala klinis atau minimal
hanya subklinis saja. &etelah berbagai sawar nonspesifik tersebut gagal, maka
barulah akan bekerja mekanisme imunitas spesifik, melalui akti7asi sel/sel
imunokompeten oleh stimulasi antigen M. leprae.'
M k M L k d l t b h k dit k l h A%< *A ti
-
7/24/2019 Soca Lepra
20/47
akan membesar, sekarang makrofag seudah disebut dengan sel epiteloid dan
penyatuan sel epitelioid ini akan membentuk granuloma.
0h akan menghasilkan -L ?, -L 1(, -L ', -L 1". -L ' akan mengaktifasi dari
eosinofil. -L ? dan -L 1( akan mengaktifasi dari makrofag. -L ? akan mengaktifasi sel
# untuk menghasilkan -gG? dan -g6. -L ? , -L1(, dan -L 1" akan mengaktifasi sel
mast.
&ignal - tanpa adanya signal -- akan menginduksi adanya sel 0 anergi dan
tidak terakti7asinya A%< se$ara lengkap akan menyebabkan respon ke arah 0h.
%ada 0uberkoloid Leprosy, kita akan melihat bahwa 0h 1 akan lebih tinggi
dibandingkan dengan 0h sedangkan pada Lepromatous leprosy, 0h akan lebih
tinggi dibandingkan dengan 0h1.
#entuk tipe klinis bergantung kepada sistem imunitas seluler *&-&+
penderita. &-& yang baik akan tampak gambaran klinis kearah tuberkuloid,
sebaliknya &-& rendah memberikan gambaran lepromatosa. Makrofag dalam
jaringan yang berasal dari monosit di dalam darah ada yang mempunyai nama lain
sel 4upffer di hati, sel al7eolar di paru, sel glia dari otak, dan yang dari kulit disebut
histiosit. &alah satu tugas makrofag adalah melakukan fagositosis. 4alau ada kuman
-
7/24/2019 Soca Lepra
21/47
-
7/24/2019 Soca Lepra
22/47
aksonal. M. leprae memiliki bagian & domain of extracellular matri!s protein laminin
' yang akan berikatan dengan sel s$hwaan melalui reseptor dystroglikan lalu akan
mengaktifkan MH< kelas -- setelah itu mengaktifkan
-
7/24/2019 Soca Lepra
23/47
kelainan saraf biasanya bilateral dan menyeluruh, sedang untuk tipe tuberkuloid
kelainan sarafnya lebih terlokalisasi mengikuti tempat lesinya.
2eformitas pada kusta, sesuai dengan patofisiologinya, dapat dibagi
dalam deformitas primer dan sekunder. 2eformitas primer sebagai akibat lansung
oleh granuloma yang terbentuk sebgai reaksi terhadap M. leprae, yang mendesak
dan merusak jaringan di sekitarnya, yaitu kulit, mukosa traktus respiratorius atas,
tulang/tulang jari, dan wajah. 2eformitas sekunder terjadi sebagai akibat kerusakan
saraf, umumnya deformitas diakibatkan keduanya, tetapi terutama karena kerusakan
saraf. Gejala/gejala kerusakan sarafB
1 N. ulnarisB anestesia pada ujung jari anterior kelingking dan jari manis, clawing
kelingking dan jari manis, atrofi hipotenar dan oto interoseus serta kedua otot
lumbrikalis medial
N. medianusB anestesia pada ujung jari bagian anterior ibu jari, telunjuk, dan jari
tengah, tidak mampu aduksi ibu jari, clawingibu jari, telunjuk, dan jari tengah, ibu
jari kontraktur, atrofi otot tenar dan kedua otot lumbrikalis lateral
" N. radialisB anestesia dorsum manus, serta ujung proksimal jari telunjuk, tangan
gantung *wrist drop+, tak mampu ekstensi jari/jari atau pergelangan tangan
-
7/24/2019 Soca Lepra
24/47
&ediaan dari kerokan jaringan kulit atau usapan mukosa hidung yang diwarnai
dengan pewarnaan #0A -6HL N66L&6N. %ertama 8 tama harus ditentukan lesi di
kulit yang diharapkan paling padat oleh basil setelah terlebih dahulu menentukan
jumlah tepat yang diambil. @ntuk riset dapat diperiksa 1( tempat dan untuk rutin
sebaiknya minimal ? 8 tempat yaitu kedua $uping telinga bagian bawah dan /?
lesi lain yang paling aktif berarti yang paling eritematosa dan paling infiltratif.
%emilihan $uping telinga tanpa menghiraukan ada atau tidaknya lesi di tempat
tersebut karena pada $uping telinga biasanya didapati banyak M. leprae.
4epadatan #0A tanpa membedakan solid dan nonsolid pada sebuah sediaan
dinyatakan dengan indeks bakteri * -.#+ dengan nilai ( sampai C menurut 3idley. (
bila tidak ada #0A dalam 1(( lapangan pandang *L%+.
1 C #ila 1 8 1( #0A dalam 1(( L%
C#ila 1 8 1( #0A dalam 1( L%
"C#ila 1 8 1( #0A rata 8 rata dalam 1 L%
?C#ila 11 8 1(( #0A rata 8 rata dalam 1 L%
'C#ila 1(1 8 1(((#0A rata 8 rata dalam 1 L%
C#ilaF 1((( #0A rata 8 rata dalam 1 L%
-
7/24/2019 Soca Lepra
25/47
2idasarkan terbentuk antibodi pada tubuh seseorang yang terinfeksi oleh
M.leprae. %emeriksaan serologik adalah ML%A *Mycobacterium #eprae article
$glutination+, uji 6L-&A dan ML dipsti$k, %
-
7/24/2019 Soca Lepra
26/47
naik turunnya &-&, sebab setiap perubahan tipe selalu disertai perubahan &-& pula.
#egitu pula reaksi re7ersal, terjadi perpindahan tipe ke arah 00 dengan disertai
peningkatan &-&, hanya bedanya dengan $ara mendadak dan $epat. Gejala klinis
reaksi re7ersal ialah umumnya sebagian atau seluruh lesi yang telah ada bertambah
aktif atau timbul lesi baru dalam waktu relatif singkat. Artinya lesi hipopigmentasi
menjadi eritema, lesi eritema menjadi lebih eritematosa, lesi makula menjadi infiltrat,
lesi infiltrat menjadi makin infiltratif dan lesi lama menjadi bertambah luas. Adanya
gejala neuritis akut penting diperhatikan, karena sangat menentukan pemberian
pengobatan kortikosteroid.?,1(,1
-
7/24/2019 Soca Lepra
27/47
ini terjadi karena pada tipe lepromatosa jumlah basil jauh lebih banyak daripada tipe
tuberkuloid. 6NL lebih banyak terjadi pada tahun kedua pengobatan karena banyak
basil lepra yang mati dan han$ur, berarti banyak antigen yang dilepaskan dan
bereaksi dengan antibodi, mengaktifkan sistem komplemen. 4ompleks imun tersebut
terus beredar dalam sirkulasi darah yang akhirnya dapat melibatkan berbagai organ.
,1
%ada kulit akan timbul gejala klinis yang berupa nodus eritema dan nyeri
dengan tempat predileksi di lengan dan tungkai. #ila mengenai organ lain dapat
menyebabkan gejala seperti iridosiklitis, neuritis akut, limfadenitis, arthritis, orkitis,
dan nefritis akut dengan adanya proteinuria. 6NL dapat disertai gejala konstitusi dari
ringan sampai berat.,?,1(
0erdapat juga penelitian yang mempelajari peranan tumor nekrosis faktor alfa
*0N/a+ pada patogenesiss 6NL. %enderita LL yang menunjukkan reaksi 6NL
setelah terapi M20 juga menunjukkan kadar 0N/a yang tinggi. 2ata ini
menunjukkan eratnya hubungan antara 0N/a dengan patogenesis 6NL.!
aktor nekrosis tumor ini bisa menimbulkan kerusakan langsung pada sel dan
jaringan, mengaktifkan makrofag, mema$u makrofag memproduksi -L/1 dan -L/ dan
-
7/24/2019 Soca Lepra
28/47
enomena Lu$io
enomena Lu$io merupakan reaksi kusta yang sangat berat yang terjadi pada
kusta tipe lepromatosa non/nodular difus. 4usta tipe ini terutama ditemukan di
Meksiko dan Amerika 0engah, namun dapat juga dijumpai di negeri lain dengan
pre7alensi rendah. Gambaran klinis dapat berupa plak atau infiltrate difus, berwarna
merah muda, bentuk tak teratur dan terasa nyeri. Lesi terutama di ekstremitas,
kemudian meluas ke seluruh tubuh. Lesi yang berat tampak lebih eritematosa,
disertai purpura, dan bula kemudian dengan $epat terjadi nekrosis serta ulserasi
yang nyeri. Lesi lambat menyembuh dan akhirnya terbentuk jaringan parut.
Gambaran histopatologi menunjukkan nekrosis epidermal iskemik dengan
nekrosis pembuluh darah superfisial, edema, dan proliferasi endothelial pembuluh
darah lebih dalam. 2idapatkan banyak basil M. leprae di endotel kapiler. =alaupun
tidak ditemukan infiltrate %MN seperti pada 6NL, namun dengan imunofuorosensi
tampak deposit immunoglobulin dan komplemen di dalam dinding pembuluh darah.
0iter kompleks imun yang beredar dan krioglobulin sangat tinggi pada semua
penderita.
-
7/24/2019 Soca Lepra
29/47
0ujuan utama yaitu memutuskan mata rantai penularan untuk menurunkan
insiden penyakit, mengobati dan menyembuhkan penderita, men$egah timbulnya
penyakit, untuk men$apai tujuan tersebut, srategi pokok yg dilakukan didasarkan
atas deteksi dini dan pengobatan penderita.?
2apson, diamino difenil sulfon bersifat bakteriostatik yaitu mengahalangi
atau menghambat pertumbuhan bakteri. 2apson merupakan antagonis kompetitif
daripara-aminobeoic acid*%A#A+ dan men$egah penggunaan %A#A untuk sintesis
folat oleh bakteri. 6fek samping dari dapson adlah anemia hemolitik, skin rash,
anoreksia, nausea, muntah, sakit kepala, dan 7ertigo.?
Lamprene atau
-
7/24/2019 Soca Lepra
30/47
saja langsung 30EKelease rom reatment. bat diminum di depan petugas.
Anak/anak -bu hamil tidak di berikan 3M. #ila obat 3M belum tersedia di
%uskesmas diobati dengan regimen pengobatan %# lesi */'+.#ila lesi tunggal dgn
pembesaran saraf diberikanB regimen pengobatan %# lesi */'+.
Tabel 2.7 Re%i'e$ #e$%"ba/a$ ks/a de$%a$ lesi /$%%al 8ROM;
'e$(/ +,ODEPKES RI
3ifampi$in flo:a$in Mino$y$lin
2ewasa *'(/!( kg+ (( mg ?(( mg 1(( mg
Anak *'/1? th+ "(( mg (( mg '( mg
%# dengan lesi 8 '.Lama pengobatan dosis ini bisa diselesaikan selama
*/+ bulan. &etelah minum dosis ini dinyatakan 30 *elease rom reatment+
-
7/24/2019 Soca Lepra
31/47
pengamatan setelah 30 dilakukan se$ara pasif untuktipe %# selama tahun dan
tipe M# selama ' tahun.
Tabel 2.5 Re%i'e$ MDT #ada ks/a Ml/ibasile( 8MB;2*7
3ifampi$in 2apson Lamprene
2ewasa
(( mgEbulan
2iminum di depan
petugas kesehatan
1(( mgEhari
2iminum di rumah
"(( mgEbulan
2iminum di depan
petugas kesehatan
dilanjutkan dgn '(
mgEhari diminum di
rumah
Anak/anak
*1(/1? th+
?'( mgEbulan
2iminum di depan
petugas kesehatan
'( mgEhari
2iminum di rumah
1'( mgEbulan 2iminum
di depan petugas
kesehatan 2ilanjutkan
dg '( mg selang sehari
diminum di rumah
-
7/24/2019 Soca Lepra
32/47
%ada penatalaksanaan program M20/=H masalah/masalah yang timbul
yaitu adanya resistensi kuman terhadap rifampisin dan lamanya pengobatan
terutama pada kusta M#.11%ada penderita kusta %# timbul masalah yaitu masih
menetapnya lesi kulit setelah bulan pengobatan dan Late 3e7ersal 3ea$tion *L>3+
yang timbul justru setelah selesai M20.",11Maka diperlukan obat/obat baru yang
memenuhi syarat antara lain B bersifat bakterisidal kuat terhadap M. leprae, tidak
antagonis terhadap obat yang sudah ada, aman, dan akseptabilitas penderita baik,
dapat diberikan per oral, dan sebaiknya diberikan tidak lebih dari sehari sekali. bat/
obat yang sudah terbukti efektif tersebut adalah B ofloksasin, minosiklin, dan
klaritromisin."
a. floksasin
floksasin merupakan turunan fluorokuinolon yang paling aktif terhadap M.
leprae in 7itro. 2osis optimal harian adalah ?(( mg. 6fek sampingnya adalah mual,
diare, dan gangguan saluran $erna lainnya, berbagai gangguan &&% termasuk
insomnia, nyeri kepala, di55iness. %enggunaan pada anak, remaja, wanita hamil dan
menyusui harus hati/hati. &elain ofloksasin dapat pula digunakan le7ofloksasin
dengan dosis '(( mg sehari. bat tersebut lebih baru, jadi lebih efektif.
-
7/24/2019 Soca Lepra
33/47
&ituasi ini mungkin disebabkan karena alergi, hepatitis kronis atau resisten
terhadap obat ini.
Tabel 5. Re%i'e$ $/k #e$de(i/a ya$% /idak da#a/ 'aka$ (ifa'#isi$
Lama pengobatan enis obat 2osis
bulan 4lofa5imin
floksasin
Minosiklin
'( mgEhari
?(( mgEhari
1(( mgEhari
2iikuti dengan 1 bulan 4lofa5imin dengan
ofloksasin atau
minosiklin
'( mgEhari
?(( mgEhari
1((Ehari
b. %enderita yang menolak klofa5imin
&ituasi ini disebabkan pasien yang khawatir akan pewarnaan kulit. %engibatan
diganti dengan ofloksasin ?(( mgEhari selama 1 bulan atau minosiklin 1(( mgEhari
selama 1 bulan.
Pe$%"ba/a$ Ks/a sela'a Ke9a'ila$ da$ Me$ysi
-
7/24/2019 Soca Lepra
34/47
?. Mengatasi rasa nyeri.
%engobatan 6NLB
bat yang paling sering dipakai ialah tablet kortikosteroid, antara lain
prednisone, 2osisnya bergantung pada berat ringannya reaksi, biasanya prednisone
1'/"( mg sehari, kadang/kadang lebih, &esuai dengan perbaikan reaksi, dosisnya
diturunkan se$ara bertahap sampai berhenti sama sekali. bat lain dianggap
sebagai pilihan utama adalah thalidomide, tetapi harus berhati/hati karena
mempunyai efek teratogenik jadi tidak boleh diberikan kepada ibu hamil atau masa
subur. 2i -ndonesia sudah tidak diproduksi lagi. "
4lofa5imin ke$uali sebagai obat antikusta dapat juga dipakai sebagai anti/
reaksi 6NL tetapi dengan dosis yang lebih tinggi. uga bergantung pada berat
ringannya reaksi, makin berat makin tinggi dosisnya, biasanya antara ((/"(( mg
sehari. 4euntungan klofa5imin dapat dipakai sebagai usaha untuk lepas dari
-
7/24/2019 Soca Lepra
35/47
Adapun hal lain yang juga penting adalah dilakukan monitoring dan e7aluasi
pengobatan pada penderita, berupaB 1, ?,
1 &etiap petugas harus memonitor tanggal pengambilan obat
Apabila penderita terlambat mengambil obat paling lama dalam 1 bulan harus
dilakukan pela$akan
" 30 dapat dinyatakan setelah dosis dipenuhi tanpa diperlukan
pemeriksaan laboratorium. &etelah 30 penderita dikeluarkan dari form
monitoring penderita
? Masa pengamatan B pengamatan setelah 30 dilakukan se$ara pasif
a. 0ipe %# selama tahun
b. 0ipe M# selama ' tahun tanpa diperlukan pemeriksaan laboratorium
' %enderita %# yang telah mendapatkan pengobatan dosis *blister+
dalam waktu / bulan dinyatakan 30, tanpa harus pemeriksaan
laboratorium
%enderita M# yang telah mendapat pengobatan M20 1 dosis *blister+ dalam
waktu 1/1 bulan dinyatakan 30, tanpa harus pemeriksaan laboratorium
! 2efaulter
-
7/24/2019 Soca Lepra
36/47
-ndikasi pengeluaran penderita dari register adalah B 30, meninggal, pindah,
salah diagnosis, ganti klasifikasi, default
1( %ada keadaan khusus dapat diberikan sekaligus beberapa blister
disertai dengan pesan penyuluhan lengkap dengan efek samping dan
indikasi untuk kembali ke pelayanan kesehatan
Re9abili/asi Medik
2iperlukan pen$egahan $a$at sejak dini dengan disertai pengelolaan yang
baik dan benar. @ntuk itulah diperlukan pengetahuan rehabilitasi medi$ se$ara
terpadu, mulai dari pengobatan, psikoterapi, fisioterapi, perawatan luka, bedah
rekonstruksi dan bedah septi$, pemberian alas kaki, protese atau alat bantu lainnya,
serta terapi okupasi. %enting pula diperhatikan rehabilitasi selanjutnya, yaitu
rehabilitasi sosial agar mantan pasien kusta dapat siap kembali ke masyarakat,
kembali berkarya membangun negara, dan tidak menjadi beban pemerintah.
-
7/24/2019 Soca Lepra
37/47
4alau kulit sudah lembut, gosok kaki dengan karet busa agar
kulit kering terlepas.
4ulit digosok dengan minyak.
&e$ara teratur kulit diperiksa *adakah kemerahan, hot spot,
nyeri, luka, dan lain/lain+.
b %roteksi tangan dan kaki
1 0anganB
%akai sarung tangan waktu bekerja.
&top merokok.
angan sentuh gelasEbarang panas se$ara langsung.
Lapisi gagang alat/alat rumah tangga dengan bahan lembut.
-
7/24/2019 Soca Lepra
38/47
Latihan lingkup gerak sendi juga dikerjakan pada jari/jari ke seluruh
arah gerak.
Latihan aktif meluruskan jari/jari tangan dengan tenaga otot sendiri.
" @ntuk tungkai lakukan peregangan otot/otot tungkai bagian belakang
dengan $ara berdiri menghadap tembok, ayunkan tubuh mendekati
tembok, sementara kaki tetap berpijak.
? %rogram latihan dapat ditungkatkan se$ara umum untuk
mempertahankan elastisitas otot, mobilitas, kekuatan otot, dan daya
tahan.
I KOMPLIKASI
Lepra mungkin penyebab tersering kerusakan tangan. 0rauma dan infeksi
kronik sekunder dapat menyebabkan hilangnya jari jemari ataupun
-
7/24/2019 Soca Lepra
39/47
pada usia 1(/( tahun dan "(/'( tahun. 4usta terdapat dimana/mana,
terutama di Asia, Afrika, Amerika latin, daerah tropis dan subtropis, serta
masyarakat yang sosial ekonominya rendah. #erdasarkan 3idley aand
opling kusta dibagai menjadi 00, #0, ##, #L ,LL, dan menurut =H dibagi
menjadi Multibasiler dan %ausibasiler. 2iagnosis 4usta dilakukan berdasarkan
pemeriksaan klinis, bakteriologis, dan histopatologis. %enatalaksanaan kusta
dengan terapi regimen Multi *rug reatment mulai diterapkan untuk
men$egah kemungkinan timbul resistensi. 2engan pelaksanaan M20, kusta
sekarang jauh lebih mudah untuk dikontrol. 2eteksi dini dan pengobatan
penyakit, reaksi, dan kekambuhan merupakan kun$i untuk men$egah
ke$a$atan dan memungkinkan pasien untuk menjalani kehidupan yang relatif
normal.
-
7/24/2019 Soca Lepra
40/47
-
7/24/2019 Soca Lepra
41/47
4osasih A, =isnu -M, 2aili 6&, Menaldi &L. 4usta. -n B 2juanda A, Ham5ah M,
Aisah &, editors. -lmu %enyakit 4ulit dan 4elamin. 'th ed. akartaB akultas
4edokteran @ni7ersitas -ndonesiaI (1(. p.!"/.
" Al/Pubati DA, de li7eira ML=,
-
7/24/2019 Soca Lepra
42/47
2onohue M, 4ru$ik G, editor. Leprosy. A7ailable at B
httpBEEwww.healthline.$omEhealthEleprosyU7er7iew1. A$$essed on une 11th, (1?.
http://www.healthline.com/health/leprosy#Overview1http://www.healthline.com/health/leprosy#Overview1 -
7/24/2019 Soca Lepra
43/47
F"/" Ma$ifes/asi Tbe(l"id Le#(a di P$%%$%
-
7/24/2019 Soca Lepra
44/47
F"/" Reaksi Ti#e 1
-
7/24/2019 Soca Lepra
45/47
Gambar ? B
-
7/24/2019 Soca Lepra
46/47
F"/"
00 #0 -
LL #L ##
-
7/24/2019 Soca Lepra
47/47