Soal Blok Immunology 2009
-
Upload
rizky-huryamin -
Category
Documents
-
view
107 -
download
8
description
Transcript of Soal Blok Immunology 2009
SOAL BLOK IMMUNOLOGYSoal Imunologi 2009
1. Gejala utama pada RA fase I lambat (RAFL) pada RA adalaha. Obstruksi nasib. Rinore Ac. Bersind. Gatal pada hidunge. Gatal pada palatum
2. Seorang laki-laki umur 25 tahun dating ke poliklinik THT dengan keluhan bersin, rinore, obstruksi nasi sejak 6 tahun yang lalu yang hampir dirasakan setiap hari. Riwayat penyakit asma pada ibunya positif. Keluhan tersebut dirasa sangat mengganggu aktifitas dan tidur sehari-hari. Diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut adalah :
a. RA intermitten ringanb. RA intermitten sedang beratc. RA persisten ringan d. RA persisten sedang berate. RA persisten berat
3. Struktur HIV envelopnya yang menembus sel T helper (CD4) adalaha. Gp 120 dan gp 41b. Reserve ranscriptasec. Proteased. P17 Ae. P24
4. Infeksi oportunistik yang paling sering ditemukan pada AIDS adalah :a. Candidiasis oralb. Wasting syndromec. Limfoma Ad. Sarcoma Kaposie. The slim disease
5. Gambaran klinis dermatitis atopi tipe infant (anak usia 2 bulan 2 tahun) adalaha. Papul eritem dilipat lengan kiri dab kananb. Daerah eksematous yang berkusta di pipi kiri dan kananc. Likenifikasi d. Papulovesikel dilipatan tungkai kanan dan kiri
e. Skuama di kulit kepala
6. Pemeriksaan penunjang untuk diagnosis penyakit atopi adalah :a. Patch test (uji temple)b. Prick test (uji tusuk)c. Intradermal test Bd. Dermografisme. Histamine test
7. Test untuk dermatitis kontak yang merupakan pemeriksaan baku emas adalah :
a. Patch test (uji temple)b. Prick test (uji tusuk)c. Intradermal test Ad. Provocation teste. Atopic test
Seorang wanita 25 tahun, didiagnosa menderita TB oleg dokter puskesmas berdasarkan pemeriksaan sputum BTA 3 kali (sewaktu, pagi, sewaktu) yang menunjukkan hasil sewaktu (-), pagi (++), sewkatu (+)
8. Pada awal infeksi. Kuman M.tuberculosis dapat dikenali dan difagositosis oleh sel-sel…….alveolar sebagai mekanisme pertahanan awal tubuh terhadap infeksi.
a. Epitelb. Eosinofilc. Limfosit T Dd. Makrofage. Langerhans
9. Dalam perjalanan infeksinya M.tuberkulosis akan menstimulasi aktivasi respon imun seluler setelah konpleks antigen peptide M.Tb MHC II dikenali oleh :
a. Limfosit Bb. Limfosit T CD4c. Limfosit T CD8 d. Sel T sitotoksike. Sel tregulator10. Setelah teraktivasi, sel yang dimaksud soal no 9 akan berproliferasi oleh
stimulus :a. IL 1b. IL 2 Bc. IL 3
d. IL 13e. IL 17
11. Slanjutnya, sel yang dimaksud soal no 9 akan berdiferensiasi menjadi sel yang dapat meningkatkan aktivitas makrofag dengan memproduksi :
a. IL 4b. IL 5c. IL 17 Ad. IFN αe. TGF β
Seorang wanita 17 tahun didiagnosa menderita dermatitis atopi yang gejala-gejalanya dapat timbul setelah ia mengkonsumsi makanan sepoerti telur, ikan asin, dan udang. Perubahan musim pun terkadang dapat menjadi pemicunya
12. Setelah satu factor yang berperan dalam immunopatogenesis dermatitis atopi adalah :
a. Sel Tcb. Sel Th Bc. Neutrofild. Makrofage. Antibody IgG
13. Limfosit B yang menstimulasi oleh allergen dapat berdiferensiasi menjadi sel plasma yang mensekresi IgE melalui peran
a. Makrofagb. Sel mastc. Sel Th2 Cd. Basofile. Sel Tc
14. Komponen respon humoral dari imunitas adaptif termasuk :a. Komplemenb. Sel NKc. Antibodyd. Protein antimikrobae. TNF E
15. Yang mana berikut bakteri ekstraseluler yang menginfeksi host untuk perkembangan dan diferensiasi pada respon imun :
a. M.TB dan S.typhib. Listeria dan Histoplasmac. E.coli dan listeria
d. S typhi E coli De. M.TB dan listeria
16. Prinsip mekanisme imunitas alamiah pada bakteri ekstracelluler meliputia. Penempelan fagisit terhadap bakteri b. Bakteri memproduksi proteinc. Sel B memproduksi antibodyd. Antibody menetralkan racun bakterie. Bakteri mengaktifkan sel NK
17. Opsonisasi dari antigen pada fagositosis oelh makrofag dan neutrofil termasuk fungsi efektor dari isotipe
a. IgMb. IgEc. IgG Cd. IgDe. IgA
18. Mekanisme antibody yang menghambat dan menhilangkan racun pada sel yang memberikan efek patologi adalah :
a. Neutralisasi Ab. Fagositosisc. Aktivasi komplemend. Opsonisasie. Sel NK
19. Yang mana berikut ini bukan fungsi dari komplemena. Penghancuran sel target mikrobab. Opsonisasi pathogenc. Pengaturan dari respoin imund. Pembersihan kompleks imune. Induksi sel NK 20. Suatu tes yang memiliki sensitifitas tinggi ideal digunakan sebagai tes :a. Tes diagnosticb. Tes skrining Bc. Tes penunjangd. Tes pemantauan terapie. Tes pemantauan komplikasi
21. Metode western blot dilakukan untuk mendeteksi adanya :a. Asam amino
b. DNAc. Pertumbuhan kumand. Protein De. RNA
22. Prinsip uji fiksasi komplemen adalaha. Hemolisis eritrosit tanpa adanya komplemenb. Ikatan antigen antibody merangsang aktivasi komplemen Bc. Komplemen akan dilepaskan bila terdapat antigen dalam jumlah besard. Komlemen akan difiksasi pada suatu membrane kemudian direaksikan
dengan antigene. Komlemen tidak ikut dalam reaksi antigen antibody.
23. Molkeul yang kita deteksi pada pemeriksaan imunohistokimia adalaha. DNAb. RNAc. Proteind. KHe. Semua benar E
24. Metode hybridoma dilakukan untuk mendapatkana. Polyclonal antibodyb. Monoclonal antibody Bc. Primary antibodyd. Secondary antibodye. Tertiary complex
25. Imunitas yang dimediasi sel merupakan respon imun terhadap1. Parasit intraseluler2. Protozoa intravesikuler3. ;parasit dalam sitoplasma4. Virus dalam sitoplasma
E26. Fase-fase imunitas yang dimediasi sel1. Fagositosis2. Migrasi APC kelimfonodus3. Stimulasi sel sel T4. Migrasi limfosit T efektor
E27. Parasit yang dieradikasi oleh imunitas seluler adalah1. Nematode
2. Trematode3. Cestoda4. Protozoa
D28. Kesulitan makrofag mengfagositosis cacing adalah1. Cacing terlalu besar2. Cacing memiliki lapisan … dan kulit3. Cacing resisten terhadap … oleh komplemen4. Cacing hidup ekstraseluler
E29. Jamur ekstraseluler akan dieradikasi dengan1. Bantuan efektor CD8 + Ctls2. Bantuan efektor CD4 + Th13. Membunuh sel yang terinfeksi4. Aktifasi makrofag
A30. Infeksi cacing kronik ditandai dengan produksi1. Respon imun tipe Th22. Produksi IL 43. Produksi IgE4. Produksi IL 2
E31. Seorang pria berusia 15 tahun didiagnosa sebagai rhinitis alergi. Karena dia
aktif melakukan kegiatan fisik, maka untuk mengurangi pileknya, dokter seharusnya pertamakali memilihkan obat
a. Loratadine oral b. Dipenhidramin oralc. Deksametasone orald. Prednisone orale. Ephedrine oral32. Beberapa hari kemudian pasien dating kembali dengan pileknya dan untuk
memperkuat antialergi, diperlukan tambahan.a. Antihistamin nasal spray b. Kortikosteroid intra nasalc. Decongestan intra nasald. Antimikroba locale. Antimikroba oral
33. Penatalaksanaan yang paling rasional untuk kasus inia. Menghindari allergen b. Prednisone
c. Antihistamin 1d. Antihistamin 2e. Obat andrenergik
34. Efek samping penggunaan dekongestana. Dislipidemiab. Hipertensi c. DMd. Kandidiasise. Katarak lentis
35. Seorang anak usia 5 tahun, selalu bersin-bersin dan hidung gatal. Kira-kira penyakit yang diderita anak tersebut.
a. Hipersensitivitas tipe 1 b. Hipersensitivitas tipe 2c. Hipersensitivitas tipe 3d. Hipersensitivitas tipe 4e. Kombinasi Hipersensitivitas tipe 1 dan 2
36. Ig yang berperan dalam penyakit anak tersebut adalaha. IgAb. IgGc. IgMd. IgDe. IgE
37. Sel yang berperan dalam penyakit ini adalah :a. Sel Tb. Sel CD 8c. Sel trombositd. Sel mast e. Sel endotel
38. Seorang anak usia 3 tahun sejak lahir senantiasa sakit-sakit terutama karena infeksi bakteri, maka kemungkinan menderita
a. Bruton disease b. Wiskot Aldrich syndromec. Di George syndromed. Swis type A gamma globinemiae. AIDS
39. Anak ini bias diselamatkan dengan transplantasia. Hatib. Ginjalc. Thymusd. Sumsum tulang e. Kelenjar lymphe
40. Sepasang suami istri telah menikah 5 tahun dan belum dikarunia anak, pada pemeriksaan istri semua dalam batas normal factor yang mungkin jadi penyebab adalah :
a. Suami menderita klinefilter syndrome
b. Suami menderita penyakit jantungc. Suami menderita di George syndromed. Suami menderita bruton diseasee. Suami menderita wiskot Aldrich syndrome
41. Pada suami tersebut akan ditemukana. Oligospermiab. Vercocelec. Teratrizoospermad. Obstruksi duktus deferense. Azoospermia
42. jika pada pasangan infertile dilakukan uji pasca senggama dan ternyata tidak ada sperma yang motile dalam lender serviks, kemungkinan pasien tersebut :
a. lender cerviks terlalu kentalb. terdapat bakteri dalam lender cerviksc. terdapat antibody terhadap spermatozoa dalam lender cerviksd. suami membentuk antibody terhadap spermatozoanyae. sperma suami terlalu kental
43. pencegahan infeksi pada innate immunity dilakukan oleh1. epithelial barriers2. phagocytes3. NK cell4. Complemen cystem
E44. Adaptif immune respon dilakukan oleh1. T lymphosit2. Antibody
3. B limposit4. Effector cell
E45. Humoral immunity berfungsi1. Memblok infeksi2. Opsonisasi3. Menghilangkan kuman ekstraseluler4. Membunuh kuman intraseluler
E46. Limposit T terdapat pada1. Paracortical zone kelenjar limfe2. Medullary cords3. PALS pulpa alba lien4. Kapsula kelenjar thymus
B47. Yang dapat memproduksi antibody (Ig) ialah :1. Limfosit T helper2. Limfosit amplifer3. Limfosit null cell4. Limfosit B memory
D48. Diferensiasi makrofag adalah sebagai berikut kecuali1. Microglia2. Monoblast3. Kuffer cell4. Alveolar macrophage
E49. MHC kelas II dihasilkan oleh :1. Makrofag2. Dendritic cell3. Langerhans cell4. Mature B cell
E50. MHC kelas I dihasi;lkan oelh1. Monosit2. Neutrofil3. Eosinofil4. Basofil
E51. Proses eliminasi antigen pada respon imun adaptive terjadi pada fasea. Recognition phase
b. Activstion phasec. Effector phase d. Decline phasee. Memory phase
52. Aktifasi limfosit baru terjadi jika telah menpatkan signal dari :a. Antigenb. Komponen respon imun innatec. Sel efektord. A dan B benar e. A B C benar
53. Fase efektor pada imunitas adaptif membutuhkan mekanismea. Memorib. System komplemenc. Fagositd. A dan C benar e. B dan C benar
54. Sekitar 70 % kasus asthma adalah immediate hypersensitivity yang dimediasi oleh
a. IgAb. IgE c. IgGd. IgMe. Mast cell
55. Special class dari granulocyte yang direkrut ke dalam reaksi inflamasi oleh chemokines dan IL 4 dan diaktifkan oleh IL 5 adalah :
a. Lympositb. Basofilc. Eosinofil d. Mast celle. Neutrofil56. Indifidu yang susceptible terhadap terhadap reaksi immediate hypersensitivity
memiliki kecualia. IgE yang tinggi dalam darahb. IgE spesifik PC reseptor per mast cellc. Mast cell dengan high affinity receptor IgEd. Basofil yang tinggi dalam sirkulasie. Eosinofil
57. Imunisasi pasif1. Efek respon imun berlangsung lama atau menetap2. Diberikan pada orang sehat3. Aman4. Diberikan secepatnya sete;lah terpapar dengan agent infeksius (ex virus
hepatitis B)C
58. Imunisasi aktif1. Vaksinasi2. Efek respon imun berlangsung lama atau menetap3. Diberikan pada anak sehat4. Pengobatan
A59. Sindroma vaskulitis :1. Penyebabnya belum diketahui2. Patomekanismenya tidak jelas3. Prognosis bervariasi (ringan sampai fatal)4. Hanya mengenai pembuluh darah besar
B60. Penanganan/pengobatan kasus-kasus sindroma vaskulitis1. Anti inflamasi2. Gammaglobulin dosis tinggi pada sindrom HENOCH-SCHOENLEIN3. Pindahkan bedah pada kasus-kasus tertentu (invaginasi dll)4. Antibiotika dosis tinggi
B61. Sindrom HENOCH-SCHOENLEIN1. Lebih sering pada orang dewasa2. Jumlah trombosit normal3. Prpgnosis jelek4. Kadar IgA serum meninggi
C62. penolakan pada transplantasi karena system pertahanan penerima melihat
jaringan tersebut …a. adanya perbedaan struktur histology dengan jaringan penerimab. perbedaan molekul HMC dengan jaringan penerima c. perbedaan molekul membrane cell dengan jaringan penerimad. bukan salah satu diatas
63. untuk mengetahui kecocokam atau memprediksi derajar penolakan terhadap jaringan transplantasi dilakukan pemeriksaan kompatibilitas donor dan penerima dengan cara memeriksakan
a. human leucocytes antigens (HLA)b. T cell receptor (TCR)c. CD4 dan CD8d. Imunoglobuline. Semua salah
64. Tumor antigen dapat muncul akibat daria. Mutasi gen yang memang berkaitan dengan proses terjadinya tumorb. Mutasi gen yang tidak ada kaitannya dengan proses terjadinya tumorc. Adanya gen virus yang di selipkan virus dalam DNA seld. Aktifnya kembali gen yang sebenarnya hanya aktif waktu … (antigen
onkofetal)e. Semua diatas benar/salah
65. Antigen tumor yang kemunculannya berkaitan dengan proses terjadinya tumor (karsinogenesis) adalah :
1. Onkofetal antigen2. Antigen yang disandi oleh mutasi tumor suppressor gene3. Tissue specific differentiation antigen4. Antigen yang disandi oleh mutasi oncogenen
B66. Berbagai mekanisme yang dapat mengganggu self tolerance sel B adalah1. Molecular mimicry2. Polyclonal B cell activation3. Polyclonal T cell activation4. Paparan dengan “hidden” self antigen
EMENJODOHKAN
67. Mempunyai efek anti inflamasi (B)68. Menyebabkan penyakit celiac(C)69. Menyebabkan reaksi mirip alergi karena mengandung histamine- makanan permentasi- n-3 PUFA- Gluten
A70. APC memiliki fungsi1. Mempresentasikan antigen kepada CD4 cell
2. Mengeliminasi mikroba yang di fegositosisnya3. Menghasilkan sitokin untuk menstimulasi fungsi CD4 cell4. Melakukan juga presentasi antigen kepada CD8 T cell (cross peresentation)
E71. Otoimun terjadi oleh karena :1. Adanya keterangan genetic2. Adanya clone sel B atau sel T yang mengena ‘self antigen’3. Adanya pengaruh infeksi yang berdampak kepada aktifnya clonal energy
(polyclonal activation)4. Adanya kemiripan ‘self antigen’ dengan ‘foreign antigen’ (molecular mimicry)
E
72. Kematian CD4 T cell pada penderita HIV terjadi akibat1. Gp 120 HIV berikatan dengan receptor apoptosis CD4 T cell2. HIV baru (replikasi virus dalam CD4 T cell) meninggalkan CD4 T cell yang
diinfeksinya dengan cara membobol3. Setelah memasuki CD4 cell, HIV menyelipkan gennya pada DNA CD4 T cell4. Kematian CD4 T cell yang tidak terinfeksi HIV dapat pula terjadi melalui
mekanisme yang disebut activating-induced cell deathC/E
73. Bila HIV menginfeksi seseorang akan terjadi kecualia. HIV ditangkap (difagositosis) oleh sel dendritik untuk dihancurkan dan
dipresentasikan antigennya kepada sel T di limfonodusb. HIV yang sampai ke limfonodus ditangkap oleh follicular dendritic cell untuk
dipresentasikan kepada sel B sehingga terbentuk imunitas humoral (antibody) terhadap HIV
c. HIV memasuki CD4 T cell dengan cara membrane protein gp 120 dan gp 41 berikatan dengan molekul CD4 dan reseptor hemokin CD4 T cell
d. Didalam sel dendritik terjadi replikasi virus yang kemudian keluar dari sel dendritik dan beredar dalam darah (viremia) untuk mencari korban baru untuk diinfeksinya
e. Respon imun humoral dan seluler berhasil menetralkan dan mematikan HIV terutama pada fase akut (viremia penyakit tetapi tidak bias menghabiskannya karena ada yang tetap berada dalam limponodus (trapping pada follicular dendritik cell)
74. Gejala mayor pada pasien HIV/AIDS kecualia. BB menurun lebih dari 10% dalam 1 bulanb. Enselofalopati HIVc. Diare kronik > 1 buland. Gangguan kesadaran dengan penurunan kesadaran
e. Limfadenopati generalisata
75. Dibawah ini merupakan medis penularan HIV/AIDS kecualia. Darahb. ASIc. Manid. Keringate. Bukan salah satu diatas
76. Kadar normal CD4 adalah :a. 150-300b. 350-400c. 410-1450 d. 1500-1750e. > 1750
77. Gejala klinis pada herpes sebagai berikut kecualia. Nyerib. Vesikel berkelompokc. Demam d. Prurituse. Eritema
78. Di bawah ini infeksi opportunistic yang paling banyak terdapat pada penderita HIV/AIDS
a. Toxoplasmosisb. Histoplasmosisc. Tuberculosis d. Herpes sinplekse. Herpes zoster
79. Komplikasi rhinitis alergi1. Polip nasi2. Otiti media A3. Sinusitis4. Deviasi septi
80. APC kelas I mempresentasikan peptide antigen kepadaa. CD4 helper T cellb. CD8αc. CD10
d. CD5 e. CD8 sitotoksik
81. Tes-tes pemeriksaan alergi tipe I kecualia. Ig Eb. Eosinofilc. Ig M d. Prick teste. Skin test
82. DD pilek menahun, kecualia. RAb. Sinusitisc. Deviasi septi d. Common colde. Polip nasi
83. Limfadenopati, pembesaran organ limfoid pada infeksi HIV terjadi sebagai akibat, kecuali
a. Replikasi virus yang menimbulkan viremia dan infekasib. Respon spesifik sel limfosit B dalam serum germinatifumc. Hyperplasia atau proliferasi folikulerd. Penurunan migrasi limfosit dari luare. Semua jawaban benar
84. Waktu yang dibutuhkan untuk membentuk Ig E disebut sebagaia. Fase sensitasib. Fase aktifasic. Fase efektord. Hanya A dab Benare. ABC benar
85. Dibawah ini tes serum Ig E spesifik adalah :a. RASTb. Pric testc. Set end point testd. Patch teste. Intradermal test
86. Ganggua respon normal mukosa nasi sebagai akibat vasokonstriksi topical jangka lama :
a. RAb. Rinitis vasomotorc. Rhinitis medikamentosad. Polip nasie. Deviasi septi
87. Pemeriksaan alergi secara in vivoa. Prick tesb. Patch tesc. Set endopoin testd. Hanya A B benare. A B C benar
88. Respon hipersensitivitas yang cenderung familier terhadap allergen pada penyakit alergi disebut
a. Stress emosionalb. Resikoc. Atopid. Hygen hipotesise. Host
89. Histopatologi saluran nafas akibat RA kecualia. Perubahan pH menjadi asamb. Pembesaran ruang intraselulerc. Pembesaran sel gobletd. Penebalan membrane basale. Dilatasi vesikuler
90. Penyebab hasil serologi HIV positif palsu adalaha. Atypical host responseb. Agammaglobulinemiac. Strain type … atau HIV-1 dan HIV-2d. Vaksin HIVe. Window period
91. Menurut WHO criteria minor penyakit HIV-AIDSa. Batuk menetap > 1 bulanb. Dermatitis generalisatac. Herpeks simpleksd. Hanya A B benar
e. A B C benar
92. Tes deteksi dini pada penderita HIV/AIDS adalah :a. RASTb. Western tesc. HAd. KPAe. PCR
93. Berikut ini pernyataan yang benar mengenai virus HIV/AIDS kecualia. Virus sitopatik diklasifikasikan dalam family retroviridaeb. Mempunyai dua protein utama envelope virusc. Protein gp 120 terletak di transmembran dang p 41 disebelah luard. Protein gp 120 mempunyai afinitas tinggi terhadap CD4e. Protein gp 41 bertanggung jawab dalam proses internalisasi dan adsorpsi
94. Manifestasi klinis HIV AIDS tahap kedua adalaha. Infeksi klinis HIV AIDS tahap kedua adalahb. Tahap ini berlangsung 6 minngu hingga beberapa bulan/tahun post
inflamasic. Muncul gejala tidak spesifikd. Penderita dapat melakukan aktifitas meskipun terganggue. Ditemukan berbagai jenis malignancy
95. Terapi antiretroviral1. Menurunkan angka kesakitan2. Memperbaiki kualitas hidup3. Mengembalikan status fungsi imun pada pasien dengan CD4 dibawah 3004. Menekan kadar virus dalam plasma < 50 kopi/ml
A96. Fase infeksi laten virus HIV KECUALIa. Replikasi virus dalam limfositb. Pembentukan respon imun spesifik HIVc. Virus tertangkap dalam sel dendritik follikulerd. Penurunan jumlah virion dalam plasma.e. Terjadinya infeksi sekunder
97. Pelepasan histamine pada reaksi alergi terjadi pada tahapa. Tahap sensitisasi
b. Reaksi alergi fase cepatc. Reaksi alergi fase lambatd. A dan B benare. A B C benar
98. Criteria WHO untuk pemeriksaan CD4a. Klinis stadium 4b. Klinis stadium III dengan CD < 350c. Klinis stadium I-II dengan CD < 200d. A dan B benare. Semua jawaban benar
99. Fase aktivitas alergi type 1 kecualia. Peranan APC terhadap penangkapan allergenb. Histamine akan merangsang reseptor sarafc. Peningkatan kadar IgEd. Pelapasan mediator kimiae. Terjadi degranulasi
100. Patomekanisme yang mungkin pada alergi makanan adalah :a. HipersensitiVitas tipe Ib. HipersensitiVitas tipe IIIc. HipersensitiVitas tipe IVd. A C benare. Semua benar.