SNI BETON 2002

download SNI BETON 2002

of 9

description

SNI BETON 2002

Transcript of SNI BETON 2002

METODE PELAKSANAANPENGAMAN TEBING SUNGAI KRUENG TAMIANG KABUPATEN ACEH TAMIANG (OTSUS-ACEH)

1. PEKERJAAN PERSIAPANa. PEKERJAAN UITZET/PENGUKURAN UNTUK M.C. NOL DAN PEMASANGAN PROFILb. Tahapan pelaksanaan pekerjan konstruksi, dimulai melakukan pengukuran terlebih dahulu Pelaksanaan pekerjaan pengukuran tersebut disaksikan oleh pengawas/pihak Direksi yang akan menunjukkan titik referensi.c. Patok-patok sementara yang terpasang dibuat dari kayu, dipasang pada setiap jarak antara 25 sampai 50 meter atau ditentukan dalam jarak lain, menurut pertimbangan teknis oleh Direksi. Patok-patok ini dipasang sedemikian rupa sehingga tidak mudah goyang atau hilang dan patok ini dipakai sebagai titik uitzet, dimana ketinggian patok tersebut dapat diketahui dari hasil pengukuran. Agar mudah terlihat, patok dicat warnamerah.d. Titik uitzet ini sebagai titik bantu dalam pelaksanaan pekerjaan baik oleh Direksi pekerjaan ataupun oleh Tim Pemeriksa Serah terima Pekerjaan. Apabila patok/titik uitzet tersebut hilang/rusak maka kami mengganti dengan patok baru dengan persetujuan Direksi.Pengukuran M.C.-0, untuk mutual chek nol yang akan menghasilkan:i. Data Ukurii. Gambar situasiiii. Gambar profil memanjangiv. Construction drawing (CD)e. Setiap hasil pengukuran baik yang data ukur dan gambar diketahui dan diparaf dan ditandatangani oleh Pihak Kontraktor serta Pihak Direksi. Data dan gambar yang disajikan dibuat pada kertas reproduksi yang berkualitas baik, sehingga hasilnya dapat dibaca dengan jelas dan dijilid rapi.f. Kami akan menyerahkan gambar-gambar Contruction Drawing (CD) dari pengukuran M.C.-Nol, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja untuk diperiksa oleh Direksi sebelum dilakukan persetujuan.g. Setiap ada terjadi perubahan dalam pelaksanaan pekerjaan dituangkan dalam gambar dan tulisan dan boleh dilaksanakan setelah mendapat persetujuan pihak Direksi.

2. DIREKSI KEET, BARAK KERJA/GUDANG DAN LAIN-LAINa. Kantor Direksi Lapangan adalah merupakan bagian dari persiapan kontraktor dalam pekerjaan sementara sesuai dengan yang tertuang dalam spesifikasi umum.b. Barak kerja untuk pemondokan pekerja maupun bangunan gudang, bengkel sebagai penyimpanan bahan/material ataupun peralatan kerja sesuai dengan spesifikasi umum.

3. PEMBUATAN /PEMELIHARAAN JALAN MASUKa. Untuk kelancaran mendatangkan bahan/material maupun alat-alat berat ke dan dari lokasi proyek, kami memanfaatkan jalan desa, jalan inspeksi yang sudah ada.b. Apabila jalan masuk tersebut rusak yang diakibatkan lalu lalangnya alat- alat berat dan lain-lainnya ke dan dari lokasi pekerjaan maka kami akanmemperbaikinya.

4. PEKERJAAN MOBILISASI DAN DEMOBILISASIa. Sesuai persyaratan dalam Kontrak, maka kami akan mengadakan Mobilisasi peralatan yang akan dipakai dalam melaksanakan pekerjaan.b. Biaya mobilisasi tersebut adalah biaya yang dibutuhkan untuk mendatangkan alat berat ke dan dari lokasi pekerjaan.

5. UJI MUTU/QUALITY CONTROLa. Kami akan melakukan uji mutu/quality control terhadap semua pekerjaan yang dilaksanakan di lapangan sesuai persyarat Standar Nasional Indonesia.Kami selaku pelaksana akan melaksanakan test/pengujian untuk semua pelaksanaan pekerjaan.6. PEKERJAAN TANAHa. Ruang Lingkup Pekerjaanb. Semua pekerjaan tanah yang diminta untuk dilaksanakan pada dokumen- dokumen kontrak untuk semua tujuan yang bersangkutan, dan seperti yang diminta oleh direksi, akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang diajukan disini akan berlaku kecuali bila untuk suatu item pekerjaan tertentu.c. Pembersihand. Semua tanah yang perlu dikerjakan diadakan pembersihan seperti ditentukan oleh direksi. Tanah dibersihkan dari semua pohon- pohon, semak dan bahan yang mengganggu lainnya dan bahan tersebut akandibuang ketempat yang disetujui oleh direksi. Pekerjaanpembersihan adalah pada lokasi/lapangan pekerjaan maupun lokasi untuk jalan masuk peralatan agar dapat ditempuh langsung dengan mudah. Semua daerah yang ditempati bangunan atau yang dilewati jalur bangunan dibersihkan sesuai petunjuk Direksi. Pembersihan meliputi pembersihan pohon-pohon, sampah dan bahan lain yang mengganggu pelaksanaan pekerjaan. Hasil pembersihan itu harus ditempatkan diluar tempat kerja atau dibuang, kecuali ada ketentuan lain sesuai petunjuk Direksie. Timbunan Tanah Didatangkan Diratakan + Dipadatkanf. Sebelum tanah dari dipergunakan untuk menimbun, kami minta Direksi menilai apakah bahan tersebut bisa dipakai atau tidak untuk timbunan. Tanah hasil galian yang akan dipergunakan untuk timbunan diletakkan disekitar lokasi yang akan ditimbun, sehingga jarak pengangkutan tidak diperhitungkan. Tanah dari galian yang akan ditimbun disekitar saluran yang sudah selesai hanya diukur sejauh volume yang ditimbun. Volume timbunan pada tanggul merupakan tanggul yang sudah dirapikan. Pengukuran volume dari bahan timbunan yang didatangkan apabila terjadi perbedaan antara jumlah volume bahan timbunan dan volume bahan yang digali, diperhitungkan adalah timbunan yang dihasilkan.g. Apabila timbunan dibawah air atau pada tanah yang lembek dan volumenya tidak dapat dihitung secara pasti, volume diukur pada banyaknya angkutan ditempat penggalian atau penimbunan. Tanggul yang telah dibentuk dari tanah hasil galian dirapikan sehingga sesuai dengan gambar dan petunjuk direksi.h. Pemadatani. Timbunan tanah dan timbunan kembali yang direncanakan pada gambar atau oleh direksi dipadatkan pada suatu garis lurus (jalur),tersusun padat dan berlereng seperti yang ditunjukkan pada gambar atau seperti yang ditetapkan oleh direksi.j. Material yang akan dipadatkan dihamparkan dan lapisan-lapisan horizontal yang tebal tidak lebih dari 15 cm. Alat stemper tangan mempunyai berat tidak lebih dari 15 kg, dan tinggi jatuh untuk menyelesaikan pekerjaan adalah 30 cm. Material dipadatkan mencapai density yang dimaksud. k. Percobaan pemadatan. Sebelum dimulai pekerjaan timbunan, kami akan menunjukkan kepada direksi, peralatan dan cara-cara penempatan material timbunan dan pemadatannya.

7. CONCRETE SHEET PILE TYPE FPC-220-A-500 (L=9 M)a. Concrete Sheet Pile Type FPC-220-A-500 (L=9 M) dengan spesifikasi yang dikeluarkan pabrikan mempunyai lebar 500 mm dan tebal 22 cm dengan daya tahan tekan sebesar 13,8 ton/m dan daya tahan tarik 6,94 ton/m. Menggunakan Design JIS A 5326-1988, menggunakan semen typeI, mutu beton K-500 pada test kubus umur 28 hari.8. PEKERJAAN PEMANCANGAN SHEET PILEU m u m9. Pekerjaan pemancangan Sheet Pile meliputi pekerjaan-pekerjaan : penyediaan, pengangkutan dan pemancangan seperti yang ditunjuk pada gambar rencana.10. Materiala. Concrete Sheet Pile Type FPC-220-A-500 (L=9 M) Beton bertulang Produksi Pabrikan.b. Pelaksanaani. Sebelum dilakukan pemancangan, maka sheet pile di periksa kondisinya apakah ada retakan atau kerusakan fisik sebelum di lakukan Pemancangan.ii. Pemancangan Dengan menggunakan Krane dengan memakai Pile Hammer.iii. Sebelum pelaksanaan pemasangan Sheet Pila diukur kelurusan sebelum dilakukan pemukulan Tiang Pancang.iv. Posisi Sheet Pile saat pemancangan harus dibuat vertikal dan betul-betul tegak lurus sehingga akan diperoleh hasil yang optimal, toleransi kemiringanya hanya 5 Pemancangan Sheet Pile dilakukan sampai mencapai tanah keras atau sesuai dengan yang diarahkan oleh Direksi dan Sheet Pile berada dalam posisi yang stabil dan secara struktural berada dalam kondisi yang kokoh.

11. PEKERJAAN BETONa. RUANG LINGKUP PEKERJAANb. Semua "beton" yang akan digunakan pada bagian konstruksi harus sesuai spesifikasi dan yang diminta oleh Direksi. Beton harus terdiri dari bahan yang disetujui oleh Direksi. Beton harus terdiri dari bahan yang telah ditentukan dan harus secara proporsi sesuai dengan yang ditentukan menurut ketentuan-ketentuan dan kebutuhan seperti tersebut di atas.c. BAHANd. Seluruh material untuk beton, termasuk semen, pasir , agregat kasar dan air akan disesuaikan dengan Bagian I, yaitu bahan-bahan umum.e. PENGADUKANi. Mesin Pengaduk Campuran Betonii. Bahan-bahan untuk adukan beton harus dicampur dalam batch mixer atau "Portable Mixer", waktu pengadukan tidak kurang dari15 menit, sesudah seluruh bahan-bahan (kecuali untuk air dengan jumlah yang penuh) di dalam mixer. Waktu pengadukan perlu ditambah apabila kapsitas mixer melebihi dari 15 m3. Direksimemberi syarat untuk penembahan waktu pengadukan bila mana pengisian dan operasi pengadukan gagal menghasil-kan beton melalui bahan-bahan yang didistribusi dan konsis-tensi yang uniform concrete harus seragam. Dalam komposisi dan konsistensi dari kelompok-kelompok kecuali bila perganti-an dalam komposisi atau konsistensi dibutuhkan. Air harus ditambahkan sebelum pengisian dan pengadukan berikutnya dilaksanakan. Campuran yang berlebihan dengan penamba-han air untuk mendapatkan konsistensi beton tidak diizinkan.iii. Hand Mixing Betoniv. Untuk pekerjaan kecil dapat dilakukan pengadukan dengan tangan apabila ada izin dari direksi pekerjaan:v. Karena strain daripada beton sangat tergantung pada kesempurnaan pengadukan, maka pekerjaan ini harus dijaga dan dilaksanakan serta dicoba sesuai dengan petunjuk Direksi. Direksi setiap saat dapat memeriksa beberapa penampang dari bentuk yang dijumpai dengan serba kekurangannya dan perhatiannya, dan Kontraktor harus segera memperbaiki pekerjaan dengan biaya sendiri;vi. Box pengukuran agregat, saringan agregat dan pengadukan beton dengan bentuk datar dilengkapi dengan ukuran yang cukup untuk meningkatkan dan mempercepat pengadukan sekurang-kurangnya dua batching pada waktu yang sama. Tiap-tiap bahan tidak akan lebih dari 15 cm3;vii. Dalam box-box pengadukan, pengukuran jumlah pasir disebar lebih dahulu dalam adukan, kemudian semen harus disebar di atas pasir, dan pasir serta semen secara sempurna dicampur hingga warna seragam, kemudian penambahan air yang membuat lapisan mortar. Setelah campuran dibentuk lengkap sebagai mortar, kemudian agregat disebarkan di atas permukaan dan keseluruhannya disodok dan dibalik, atau dicampur sampai adukan tercampur sempurna dan semua agregat ditutup dengan mortar. Hal ini mungkin membutuhkan adukan dibalik dan disodok berkali-kali sampai sempurna.f. PENUMPUKAN BAHAN (BATCHING)i. Penyedia jasa harus melengkapi beberapa hal dengan perlengkapan sebagaimana dibutuhkan oleh direksi pekerjaan dengan teliti untuk dapat mengecek jumlah masing-masing bahan terpisah sampai menjadi beton.ii. Beberapa macam perlengkapan dan cara operasinya berlangsung, pada setiap waktu harus disetujui oleh direksi pekerjaan.g. PENEMPATANi. Metode dan perlengkapan yang digunakan untuk mengangkut beton harus sedemikian sehingga beton yang mempunyai komposisi dan konsistensi yang dibutuhkan akan terjamin tanpa pemisahan atau kehilangan slump yang merugikan.ii. Beton boleh dicor apabila Direksi atau wakilnya yang dikuasakan, su- dah hadir permukaan konstruksi sambungan atas dimana beton baru akan dicor harus ditutupi lapisan grout semen yang rapi atau ditutup dengan lapisan mortar kira-kira 2 cm tebalnya. Mortar harus mempunyai proporsi semen dan pasir yang sama dengan campuran beton yang telah diatur kecuali diarahkan dengan lain. Rasio air semen dari mortar tidak melebihi dari rasio beton yang akan dipasang di atasnya, dan konsistensi dari mortar harus sama dengan pengecoran dan pekerjaan dengan cara-cara yang ditetapkan. Mortar harus menyebar secara seragam dan harus dikerjakan dengan teliti. Beton harus ditem-patkan segera pada mortar yang baru, didalam menempatkan beton pada sambungan-sambungan konstruksi yang dibentuk, tindakan-tindakan pencegahan khusus harus diambil untuk menjamin bahwa betonbaru dimasukkan ke dalam kotak yang erat dengan permukaan sambungan, dengan secara hati-hati dengan alat yang cocok.iii. Pengaturan kembali beton tidak akan diizinkan. Suatu beton yang telah kaku, demikian pula penempatan yang tepat tidak dapat dijamin akan sia-sia dan tidak ada pembayaran kepada Kontraktor. Beton harus ditempatkan dalam semua hal, sedapat mungkin dapat dilaksanakan secara langsung di dalam posisi akhir dan tidak akan mengalir dengan suatu cara sehingga menyebabkan pemisahan. Pemisahan yang berlebihan dari agregat kasar di dalam beton yang disebabkan karena membiarkan beton jatuh bebas dari ketinggian yang terlalu tinggi, atau pada sudut partikel yang terlalu besar atau yang akan merusak cetakan dan tulangan baja tidak dibolehkan bila pemisahan-pemisahan terjadi, Kontraktor harus menyediakan jeram-jeram penjatuhan yang cocok dan bafle untuk membatasi dan mengontrol beton yang jatuh.iv. Kecuali karena dihalangi oleh sambungan-sambungan, semua beton yang terbentuk harus ditempatkan di dalam lapisan-lapisan horizontal yang menerus, yang ketebalannya tidak melebihi 50 cm. Direksi berhak memerintahkan ketebalan lapisan kurang dari 50 cm bilamana ketebalan 50 cm tersebut tidak bisa dilaksanakan sesuai dengan tuntutan spesifikasi. Semua interseksi dari sambungan-sambungan konstruksi dengan permukaan harus dibuat lurus dan datar atau tegak. Dalam menempatkan beton di daerah-daerah yang diekpose dengan ketebalan yang besar, Kontraktor harus menjaga daerah yang diekpose dari beton baru dengan syarat-syarat praktis yang minimum, dengan mula-mula membentuk beton dengan lebar bangunan dengan ketinggi- an yang cukup di atas daerah yang dibatasi pada suatu ujung bangunan dan kemudian dilanjutkan dalam tahap-tahap progressive yang serupa terhadap daerah bangunan. Lereng yang dibentuk pada ujung mendaki yang tidak terbatas dari lapisan-lapisan beton yang sudah baik harus dijaga securam mungkin, beton pada sisi ujung-ujung ini tidak boleh digetarkan segera dan kondisi-kondisinya sedemikian rupa sehingga beton akan mengeras, dimana getaran berikutnya tidak akan sepenuhnya mengkonsolidasikan dan menginte-grasikan dengan beton baru yang ditempatkan pada penyambungan kelompok-kelompok agregat besar harus disebar sebelum beton yang baru dipasang di atasnya, masing-masing deposit beton harus digetarkan sebelum deposit beton beriikutnya ditempatkan di atasnya. v. Beton tidak boleh dicor selama musim hujan lebat atau sehingga menghanyutkan mortar dari agregat kasar pada lereng-lereng penempatan. Selama hujan yang demikian mortar tidak boleh ditebar- kan pada sambungan konstruksi dan mortar yang telah disebarkan harus dibuang dan diganti sebelum melanjutkan pekerjaan. Sekali penempatan beton yang telah dimulai di dalam suatu bangunan, penempatan tidak boleh diganggu. vi. Ember-ember beton yang digunakan harus dapat dengan cepat mengeluarkan slump yang rendah, campuran-campuran beton yang ditentukan dan mekanisme dumping harus dirancang sedemikian rupa sehingga pengisian sebanyak 0.35 m3 bagian muatan di suatu tempat. Ember-ember harus cocok untuk pengikatan dan pemakaian dari drop chute (jeram) yang dibutuhkan di lokasi-lokasi terbatas.vii. Sambungan konstruksi harus mendekati horizontal kecuali bila ditentukan lain pada gambar-gambar atau diperintahkan oleh Direksi. Semua interseksi dari sambungan-sambungan konstruksi dengan permukaan beton yang akan diekpose kepada pandangan akan dibuat lurus dan datar atau tegak. viii. Bila beton ditempatkan secara monolitis seputar lubang-lubang yang mempunyai dimensi vertikal yang lebih besar 60 cm, beton dalm deck (geladak) dasar lantai, balok gelagar atau bagian-bagian bangunan yang serupa ditempatkan secara monolitis dengan beton yang menopangnya. Instruksi-instruksi berikutnya harus diteliti baik-baik:ix. Penempatan beton harus ditunda dari satu atau tiga jam pada bagian atas lubang dan pada dasar bevel di bawah deck, lantai dasar, gelagar atau bagian serupa dari bangunan-bangunan sewaktu bevel ditentukan atau tidak ditentukan, tetapi dalam hal penempatan ditunda sedemikian lamanya sehingga unit yang bergetar tidak akan siap untuk penetrasi secara berat sendiri beton yang ditempatkan sebelum penundaan. Ketika mengkonsolidasi-kan beton yang ditempatkan setelah penundaan, unit yang bergetar harus menyerap dan menggetarkan beton yang ditempat-kan sebelum penundaan;1. 60 cm terakhir atau lebih dari beton ditempatkan segera sebelum penundaan harus ditempatkan dengan slump sepraktis mungkin2. dan perhatian khusus dicurahkan agar konsolidasi beton yang teliti akan terlaksana;3. Beton yang ditempatkan di atas lubang-lubang dan di dalam deck- deck, lantai-lantai, balok gelagar dan bangunan serupa lainnya harus ditempatkan dengan slump serendah mungkin dan perhatian khusus harus dicurahkan untuk menghasilkan konsolidasi yang teliti dari beton.4. Tiap-tiap lapisan beton harus dikonsolidasi sampai kepadatan yang semaksimum mungkin sehingga bebas dari kantong-kantong agregat, dan menutupi semua permukaan bentuk bahan-bahan yang ditanam- kan, Di dalam mengkonsolidasikan setiap lapisan beton, getaran terdahulu dari vibrator harus dibiarkan menyerap dan menggetarkan kembali beton bagian atas lapisan. 5. Semua beton harus dikonsolidasikan dengan listrik atau type imersion yang dikendalikan tenaga pneumatik yang beroperasi pada kecepatan sekurang-kurangnya 7000 rpm. Bila dicelupkan dalam beton lapisan tambahan beton tidak boleh ditempatkan sebelum lapisan yang ditempatkan sebelumnya telah dikerjakan secara teliti sesuai dengan yang ditentukan.h. PERAWATAN (CURING) i. Semua beton dibasahi dengan air siraman/rendaman sesuai dengan yang ditentukan. Direksi berhak untuk menentukan metode apa yang akan digunakan dalam bagian pekerjaan yang berlainan. ii. Beton yang dirawat dengan air harus tetap basah sekurang-kurangya 14 hari berturut-turut setelah pemasangan. Perawatan harus dimulai segera setelah beton cukup mengeras untuk mencegah kerusakan. Curing harus dengan penutupan bahan yang basah suatu sistem dengan pipa-pipa yang berlubang, sprinkler, mekanis, penyiram yang poreous atau dengan metode lain yang disetujui yang akan menjaga agar semua permukaan yang dirawat secara kontinyu tetap basah (tidak periodik). Air yangdigunakan untuk curing harus memenuhi ketentuan-ketentuan spesifikasi air yang digunakan untuk mengaduk beton.i. PERLINDUNGANi. Kami akan melindungi semua beton terhadap gangguan sampai khirnya diterima oleh Direksi. Permukaan beton yang diekpose, kecuali permukaan beton yang dilapisi dengan campuran penutup berpigmen putih, (tiga) hari pertama setelah pengecoran. Setiap perlindungan efektif, sepraktis mungkin setelah pengecoran beton yang tidak berperancah atau setelah perancah beton dibongkar.j. PERAPIHANi. Perapihan permukaan beton dilakukan oleh pekerja-pekerja yang terampil dengan kehadiran Direksi. Permukaan beton akan ditest oleh Direksi untuk menentukan apakah keadaan permukaan yang tidak teratur dalam batas-batas yang ditentukan. Perbaikan yang disebab-kan karena pemindahan atau pemasangan cetakan yang salah, atau linning dari penampang cetakan, pengancingan cetakan yang lepas atau kerusakan cetakan dianggap sebagai bentuk yang tidak teratur dan akan ditest dengan pengukuran langsung. Semua keadaan tidak teratur lainnya dianggap sebagai keadaan tidak teratur yang berangsur (gradualy) dan akan ditest dengan menggunakan template yang terdiri dari ujung lurus atau yang disamakan untuk permukaan yang berlekuk. Panjang template 1.5 m untuk pengetesan permukaan yang dibentuk dan 3 m untuk pengetesan permukaan yang tidak dibentuk. Sebelum Direksi menerima pekerjaan, Kontraktor harus membersihkan semua permukaan yang terlihat, kecuali ditetapkan lain seperti kerak dan noda-noda yang tidak tampak.ii. Permukaan bagian dalam yang tidak terbentuk harus dimiringkan untuk pengeringan seperti ditunjukkan pada gambar-gambar atau seperti yang ditunjukkan oleh Direksi. Permukaan yang sempit seperti puncak dinding dan beton penahan harus dimiringkan 20 mm untuk setiap lebar 1 m. Permukaan yang lebih besar seperti plat form dan lantai harus dimiringkan kira-kira 10 mm setiap lebar 1 m.iii. Permukaan yang tidak teratur yang diukur seperti yang digambarkan dalam (a) melebihi 6 mm untuk keadaan yang tidak teratur dan tidak terdapat tanda-tanda tambahan.iv. Sambungan dan ujung harus dikerjakan kecuali ditetapkan lain, perapihan untuk permukaan yang tidak dibentuk dilakukan sebagai berikut :v. Permukaan yang tidak dibentuk yang akan ditutup dengan bekas galian atau dengan beton harus dirapikan dengan levelling yang cukup panjang untuk menghasilkan permukaan seragam yang rata. Permukaan yang tidak teratur yang diukur seperti (a) tidak melebihi 0.95 cm.vi. Bajak keras harus digunakan untuk permukaan-permukaan yang tidak dibentuk yang akan terpampang atau yang akan berhadapan dengan air mengalir, kecuali permukaan lantai jembatan subjek terhadap lalu lintas pejalan kaki atau yang berkendaraan yang akan dirapikan dengan menyapukan lapisan yang terang. Penambalan dapat dilakukan dengan menggunakan perlengkapan yang dikendalikan dengan tenaga atau dengan tangan. Penambala akan dimulai segera setelah permukaan yang panjang telah cukup kaku dan harus mencapai keadaan minimum yang diperlukan untuk menghasilkan permukaan yang bebas dari tanda-tanda perpanjangan dan pelebaran seragam dalam teksturnya.k. PERBAIKAN PERMUKAAN BETONi. Apabila setelah pengupasan beton ternyata tidak berbentuk seperti yang ditunjukkan pada gambar-gambar atau tidak lurus atau datar, dan menunjukkan permukaan yang rusak hal ini akan dianggap tidak sesuai dengan spesifikasi dan harus dihilangkan atau diganti oleh Kontraktor atas biayanya, kecuali bila Direksi memberi izin untuk mem-perbaiki daerah yang rusak. Perbaikan harus dilakukan seperti yang digambarkan dalam pasal-pasal berikutnya.ii. Kerusakan yang perlu diganti atau diperbaiki adalah yang terdiri dari saranglebah, kerusakan yang disebabkan pengelupasan cetakan, potongan-potongan yang lepas dari beton, lubang-lubang skrup, lubang- lubang tongkat ikatan (tie rode), tepi-tepi dan pembengkakan yang disebabkan karena bergeraknya cetakan. Tepi-tepi dan pem-bengkakan (gelembung-gelembung) akan dihilangkan dengan shipping (penyerpihan) atau tolling dan diikuti dengan penggosokan dengan batu penggosok. Sarang lebah dan lainnya yang merusak beton akan diserpihkan dengan alat yang berujung tajam dan berbentuk sedemiki-an rupa sehingga perbaikan akan dilakukan di tempat. Semua lubang-lubang harus dibasahi dengan baik selama 24 jam. Permukaan pengisi akan diselesaikan sesuai dengan dinding-dinding di sekitarnya sehing-ga mempunyai tekstur yang sama. Semua tambalan harus dihaluskan.c. Apabila menurut pendapat Direksi penambahan yang tidak sempurna untuk bangunan yang 12. BESI TULANGANa. Bahan-Bahan dan Ukuran Tulanganb. Semen tulangan beton harus baru dan dari tingkatan dan ukuran yang sesuai dengan Indonesia Standard for Concrete N.I.2, PBI 1971 atau ASTM Design Nation A.15 dan harus disetujui oleh Direksi.c. Kontraktor dapat diminta untuk menyediakan sertifikat pengetesan tulangan beton terhadap adukan yang akan dipakai untuk mendapat persetujuan Direksid. Tulangan beton, sebelum dipasang harus bebas dari kotoran-kotoran, karat, minyak, oli dan lapisan yang akan merusak atau mengurangi mutu. Bilamana terdapat penundaan di dalam pengecoran beton, tulangan harus diperiksa kembali dan dibersihkan bilamana perlu. Tulangan harus dilekukkan dengan tepat menurut ukuran yang ditunjukkan pada gambar-gambar yang dilampirkan atau gambar konstruksi yang harus diselesaikan oleh Kontraktor. e. Tulangan janganlah diluruskan atau dilekukkan kembali dengan cara yang akan merusak bahan. Batangan dengan putaran/tekukan atau lekukan-lekukan yang tidak ditunjukkan pada gambar, janganlah digunakan. Semua batangan harus dilekukkan dalam keadaan dingin. Pemanasan hanya diperbolehkan bila seluruh operasi disetujui oleh Direksi.f. Pemasangang. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan dijamin terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip-klip yang cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau logam sesuai dengan keperluan konstruksi. Di dalam semua hal pengganjal yang cukup untuk tulangan mendatar harus digunakan sehingga tidak akan ada pelenturan dari pada batangan atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan digunakan untuk permukaan licin, pengganjal-nya harus dibuat dari logam yang tidak berkarat.i. Tulangan di dalam plat beton di atas tanah harus ditopang dengan beton yang dicor sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar dengan ukuran 5 - 7.5 cm kali 5 - 7.5 cm. Tulangan di dalam semua ukuran plat lainnya dan di dalam balok harus ditopang dengan logam.ii. Jarak minimum antara batang yang sejajar harus sama dengan diameter batang, tetapi jarak bersih antara batang tidak kurang dari 1.2 x diameter maksimum dari pada agregate yang kasar. Pada permukaan pondasi, plat, dinding dan konstruksi pokok lainnya dimana beton dicor secara langsung terhadap dasar, tulangan harus mempunyai lapisan penutup beton min. 7.5 cm.h. S a m b u n g a ni. Bila diperlukan menyambung tulangan pada suatu titik selain dari yang ditunjuk pada gambar, ciri sambungan harus ditentukan oleh Direksi. Panjang penyambungan di dalam dinding tulangan dan harus min. 30 x diameter tulangan dan harus disetujui oleh Direksi. Setelah rencana tersebut disetujui atau diminta untuk memperbaiki oleh Direksi, pekerjaan pengalihan tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disetujui. Pembayaran untuk pekerjaan sementara tersebut ditanggung dalam item Prop. Sum sesuai dengan permintaan Kontraktor yang dilampiri dengan penjelasan penggunaannya secara detail sesuai dengan perintah Direksi.i. CETAKAN/BEKISTINGi. Pembuatan Bekistingii. Bekisting untuk membentuk beton sesuai dengan keperluan harus dibuat seperlunya. Bekisting terdiri dari plywood linning, tempered presswood linning atau papan halus, dalam kondisi baik yang dibutuhkan menghasilkan permukaan yang baik seperti yang ditentukan. Permukaan halus dari beton yang sudah dikerjakan sangat diperlukan, bila pekerjaan ini untuk dilalui air. Perancah cetakan untuk beberapa permukaan boleh terbuat dari kayu atau metal lain dan harus benar dalam setiap penempatan, bentuk dan ukuran dan harus dengan strength yang cukup dan kaku untuk menjaga posisi dan bentuk akibat beban dan operasi pemasangan dan vibrasi beton. Semua cetakan kayu untuk permukaan yang dilalui air harus rata dan bersih. Kekuatan dan keefektifan harus dijamin sehingga dalam konstruksi seluruh cetakan dapat mengikat sisi yang berdampingan dengan ujung dari panel-panel dan membentuk penampang yang tepat. Ini semua untuk melidungi pembentukan tumpukan, pembongkaran-pembongkaran halus atau yang rusak permukaan betonnya setelah terpasang.iii. Semua cetakan harus rapat ketika didirikan agar diperoleh hasil yang cocok dan baik untuk pembongkaran cetakan tanpa mengganggu permukaan beton yang telah terpasang harus dipersiapkan sebelum beton dituang permukaan cetakan diberi oli yang akan secara efektif mencegah pelekatan dari beton dengan cetakan dan tidak akan menodai beton. Semua baha- bahan yang tersimpan atau yang telah dipakai hanya boleh digunakan bila disetujui direksi. Kontak antara tulangan baja cetakan juga harus diperhatikan, jangan sampai menghasilkan perpaduan yang tidak baik.j. WAKTU DAN METODE PEMBONGKARAN PERANCAHi. Waktu dan metode pembongkaran dan pemindahan perancah/ cetakan harus seperti yang ditentukan oleh Direksi dan pekerjaan ini harus dilakukan dengan teliti untuk menghindari kerusakan dari beton.ii. Penunjang dan penopang perancah tidak boleh dibongkar dari balok- balok beton tulang, lantai-lantai dan dinding-dinding sebelum mencapai kekuatan yang cukup untuk memikul beban berat sendiri plus suatu muatan yang diperkirakan di atasnya.iii. Tidak dibolehkan adanya muatan pada beton yang belum mengeras segera setelah perancah dilepas permukaan beton harus diperiksa dengan teliti dan setiap permukaan-permukaan yang tidak teratur harus segera diperbaiki demi kerapian dan keindahan.

Banda Aceh,26 Meil 2015PT. BOSNILA BROTHERS

Ir. ISMAIL ZULKIFLIDirektur Utama