SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id
Transcript of SMALB Tunanetra Kelas X - pmpk.kemdikbud.go.id
SMALB Tunanetra Kelas X
i
Buku Panduan Guru IPS ii
MILIK NEGARA TIDAK
DIPERDAGANGKAN
Hak Cipta © 2016 pada Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi
Undang-Undang
Disklaimer: Buku Panduan Guru IPS SMALB Tunanetra ini dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013 yang disempurnakan. Buku ini disusun, ditelaah, dan direviu oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam penerapan Kurikulum 2013 yang disempurnakan. Buku Panduan Guru ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Oleh karena itu, masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
Katalog Dalam Terbitan (KDT) Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas X SMA-LB/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016
VI, 156 hlm. : Ilus; 25 cm
Untuk SMALB kelas X semester 1 dan 2ISBN 978-602-358-406-2 (jilid lengkap)ISBN 978-602-358-407-9 (jilid 1)
I. Ilmu Pengetahuan Sosial II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Penulis : Ririn Darini, SS., M. Hum.
Penelaah : Dr. Nur Wahyu Rochmadi, M.Pd, M.Si Layouter : Rohmah Nurhuda
Cetakan Ke-1, 2016 Disusun dengan huruf Bookman Old Style 12 pt
SMALB Tunanetra Kelas X
iii
Pembelajaran IPS SMALB Tunanetra kelas-X bertujuan untuk
memberikan wawasan kepada siswa tentang berbagai gejala sosial, pada lingkup lokal melalui pemahaman aktivitas manusia dan interaksi sosial melalui konektivitas ruang dan waktu. Perubahan dan kesinambungan aktivitas manusia pada masa praaksara, hindu buddha, dan islam. Kehidupan manusia dalam kelembagaan masyarakat. Aktivitas ekonomi dalam kehidupan masyarakat.
Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMALB Tunanetra ini mengarahkan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran IPS, memiliki kemauan serta kemampuan untuk mencari dan memanfaatkan sumber-sumber belajar yang tersedia baik di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya. Fokus kajiannya diarahkan pada upaya siswa memiliki kebutuhan untuk melakukan interaksi sosial, tidak menarik diri dari lingkungan sosial yang lebih luas, mengarahkan kematangan secara emosional untuk berinteraksi dengan lingkungan, dan menumbuhkan sikap, kesadaran, kepedulian, dan toleransi terhadap keragaman sosial budaya masyarakat bagi peserta didik.
Pembelajaran IPS ini perlu melalui kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, serta membentuk jaringan pengetahuan yang dikuasainya secara ilmiah (scientific). Dalam pembelajaran IPS, peran guru sangat penting untuk mengarahkan, sekaligus menjadi pendorong/motivator bagi aktivitas siswa dengan berbagai kegiatan yang dicontohkan dalam buku ini. Guru dapat, bahkan sangat dianjurkan untuk memperkaya secara kreatif dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang relevan yang bersumber dari lingkungan alam, sosial, maupun budaya yang ada di sekitar siswa. Pembahasan buku ini dibagi dalam dua bagian, yaitu: Bagian-I, yang berisi Petunjuk Umum, dan Bagian-II, yang berisi Petunjuk Khusus.
Buku Panduan Guru ini sangat terbuka, dan akan terus menerus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, pemerintah mengundang para pembaca untuk memberikan kritik, saran dan masukan yang berharga untuk perbaikan dan penyempurnaan buku ini. Atas kontribusinya, diucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan kontribusi yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi “Indonesia Emas” seratus tahun Indonesia Merdeka pada tahun 2045. Jakarta, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Anies Baswedan
KATA PENGANTAR
Buku Panduan Guru IPS
iv
KATA PENGANTAR ....................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................. iv
BAGIAN I PETUNJUK UMUM ........................................................ 1
A. PEMBELAJARAN IPS ................................................................ 2
B. PENILAIAN PEMBELAJARAN IPS ............................................. 24
1. Konsep Penilaian Pembelajaran IPS ...................................... 24
a. Karakteristik Penilaian Pembelajaran IPS ......................... 25
b. Teknik dan Instrumen Penilaian ....................................... 27
1) Penilaian Kompetensi Sikap .......................................... 27
2) Penilaian Kompetensi Pengetahuan .............................. 36
3) Penilaian Kompetensi Keterampilan .............................. 42
c. Pengolahan Hasil Penilaian ............................................... 49
C. PENGAYAAN DAN PENGAYAAN ................................................ 55
1. Pengayaan ........................................................................... 55
2. Pengayaan (Enrichment) ........................................................ 59
D. INTERAKSI DENGAN ORANG TUA ........................................... 61
1. Interaksi Secara Langsung .................................................... 61
2. Interaksi Secara tidak Langsung ........................................... 62
BAGIAN II PETUNJUK KHUSUS .................................................... 63
BAB I AKTIVITAS MANUSIA DI LINGKUNGAN GEOGRAFIS .......... 64
A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ......................... 64
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI .................................. 65
C. PETA KONSEP ......................................................................... 66
D. MATERI PEMBELAJARAN ........................................................ 67
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN, PENILAIAN, PENGAYAAN,
PENGAYAAN, DAN INTERAKSI DENGAN ORANGTUA ............... 68
1. Ruang dan Interaksi Antar Ruang ......................................... 68
DAFTAR ISI
SMALB Tunanetra Kelas X
v
a. Kegiatan Pembelajaran ...................................................... 68
b. Penilaian ........................................................................... 72
c. Remedial ........................................................................... 74
d. Pengayaan ........................................................................ 75
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik .......................... 76
2. Kondisi Geografis Lingkungan Sekitar .................................. 77
a. Kegiatan Pembelajaran ...................................................... 77
b. Penilaian ........................................................................... 82
c. Remedial ........................................................................... 83
d. Pengayaan ........................................................................ 83
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik .......................... 83
3. Aktivitas Manusia pada Kondisi Geografis di Lingkungan
Tempat Tinggal ..................................................................... 84
a. Kegiatan Pembelajaran ...................................................... 84
b. Penilaian .......................................................................... 85
c. Remedial ........................................................................... 86
d. Pengayaan ........................................................................ 86
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik .......................... 87
4. Potensi Sumberdaya Alam dan Manusia di Lingkungan
Tempat Tinggal ..................................................................... 87
a. Kegiatan Pembelajaran ...................................................... 87
b. Penilaian ........................................................................... 88
c. Remedial .......................................................................... 88
d. Pengayaan ........................................................................ 89
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik .......................... 89
BAB II PERUBAHAN DAN KESINAMBUNGAN AKTIVITAS
MANUSIA PADA MASA PRA-AKSARA, HINDU BUDDHA,
DAN ISLAM .................................................................... 90
A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR .................... 90
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI .............................. 90
C. PETA KONSEP ...................................................................... 91
Buku Panduan Guru IPS
vi
D. MATERI PEMBELAJARAN .................................................... 92
E. PROSES, PENILAIAN, PENGAYAAN, PENGAYAAN, DAN
INTERAKSI DENGAN ORANGTUA ......................................... 92
1. Mengenal Aktivitas Manusia Masa Praaksara ................... 93
a. Kegiatan Pembelajaran ................................................. 93
b. Penilaian ....................................................................... 93
c. Remedial ...................................................................... 96
d. Pengayaan .................................................................... 97
e. Interaksi dengan Orangtua ........................................... 97
2. Kehidupan Masyarakat Masa Kerajaan Hindu-Buddha..... 98
a. Kegiatan Pembelajaran ................................................. 98
b. Penilaian ....................................................................... 101
c. Remedial ...................................................................... 102
d. Pengayaan .................................................................... 102
e. Interaksi dengan Orangtua ........................................... 103
3. Kehidupan Masyarakat pada Masa Islam .......................... 103
a. Kegiatan Pembelajaran ................................................. 103
b. Penilaian ....................................................................... 105
c. Remedial ...................................................................... 106
d. Pengayaan .................................................................... 106
e. Interaksi dengan Orangtua ........................................... 107
BAB III KEHIDUPAN MANUSIA DALAM KELEMBAGAAN
MASYARAKAT ................................................................. 108
A. Kompetinsi Inti dan Kompetensi Dasar ................................. 108
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................ 109
C. Peta Konsep ......................................................................... 110
D. Materi Pembelajaran............................................................. 110
E. Proses, Penilaian, Pengayaan, Pengayaan, dan Interaksi
dengan Orangtua .................................................................. 111
1. Pengertian Lembaga Sosial ............................................... 111
a. Kegiatan Pembelajaran ................................................. 111
SMALB Tunanetra Kelas X
vii
b. Penilaian ....................................................................... 113
c. Remedial ...................................................................... 113
d. Pengayaan .................................................................... 113
e. Interaksi dengan Orangtua ........................................... 114
2. Jenis-Jenis dan Aktivitas Manusia dalam Lembaga
Sosial ............................................................................... 114
a. Kegiatan Pembelajaran ................................................. 114
b. Penilaian ....................................................................... 121
c. Remedial ...................................................................... 122
d. Pengayaan .................................................................... 122
e. Interaksi dengan Orangtua ........................................... 122
BAB IV AKTIVITAS EKONOMI DALAM KEHIDUPAN
MASYARAKAT ............................................................... 123
A. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ................................ 123
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................ 124
C. Peta Konsep .......................................................................... 125
D. Materi Pembelajaran............................................................. 125
E. Proses, Penilaian, Pengayaan, Pengayaan, dan Interaksi
dengan Orangtua .................................................................. 126
1. Kelangkaan Sumberdaya .................................................. 126
a. Kegiatan Pembelajaran ................................................. 126
b. Penilaian ....................................................................... 131
c. Remedial ...................................................................... 132
d. Pengayaan .................................................................... 132
e. Interaksi dengan Orangtua ........................................... 132
2. Kegiatan Ekonomi ............................................................. 133
a. Kegiatan Pembelajaran ................................................. 133
b. Penilaian ....................................................................... 135
c. Remedial ...................................................................... 136
d. Pengayaan .................................................................... 136
e. Interaksi dengan Orangtua ........................................... 136
Buku Panduan Guru IPS
viii
3. Motif dan Prinsip Ekonomi................................................ 136
a. Kegiatan Pembelajaran ................................................. 136
b. Penilaian ....................................................................... 139
c. Remedial ...................................................................... 140
d. Pengayaan .................................................................... 140
e. Interaksi dengan Orangtua ........................................... 140
4. Aktivitas Ekonomi dan Keberlangsungan Kehidupan
Ekonomi, Sosial, dan Budaya .......................................... 141
a. Kegiatan Pembelajaran ................................................. 141
b. Penilaian ....................................................................... 143
c. Remedial ...................................................................... 144
d. Pengayaan .................................................................... 144
e. Interaksi dengan Orangtua ........................................... 144
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 145
PROFIL PENULIS ......................................................................... 147
SMALB Tunanetra Kelas X
1
BAGIAN I
PETUNJUK UMUM
Buku Panduan Guru IPS
2
Buku Panduan Guru Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) Sekolah Menengh Atas Luar Biasa (SMALB) kelas X
berperan sebagai panduan dalam memudahkan dalam
pemahaman tentang cara membelajarkan, penilaian, melakukan
remedi, pengayaan, serta interaksi dengan orang tua. Bagian
petunjuk umum ini mendeskripsikan pembelajaran IPS bagi
siswa tunarungu yang diuraikan lebih khusus pada petunjuk
Khusus yang memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara
aktif, efisien dan efektif, sehingga mampu mencapai Standar
Kompetensi Lulusan (SKL).
Mata pelajaran IPS dalam Kurikulum 2013 dikembangkan
berdasarkan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD),
yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut.
KOMPETENSI INTI 1 ( SIKAP SPIRITUAL )
Menerima, menghargai dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya.
KOMPETENSI INTI 2 ( SIKAP SOSIAL )
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
PENDAHULUAN
A. PEMBELAJARAN IPS
A. PEMBELAJARAN
IPS 1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
IPS SMALB Kelas X
SMALB Tunanetra Kelas X
3
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
Keterangan:
- Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
dilaksanakan secara tidak langsung (indirect teaching)
melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses
pembelajaran Pengetahuan dan Keterampilan.
- Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
dengan memperhatikan karakteristik, kebutuhan, dan
kondisi peserta didik.
- Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung,
dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
KOMPETENSI INTI 3
(PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian nyata dalam kehidupan.
4
Mencoba, mengolah dan menyajikan dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
Buku Panduan Guru IPS
4
KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR 4
3.1 Memahami aktivitas manusia dalam aspek
keruangan dan waktu, konektivitas antar ruang,
perubahan dan keberlanjutannya pada aspek sosial, ekonomi,
budaya, dan pendidikan dalam lingkup lokal.
4.1 Menyajikan hasil telaah aktivitas manusia dalam
aspek keruangan dan waktu, konektivitas antar
ruang, perubahan dan keberlanjutan-nya pada aspek sosial, ekonomi,
budaya, dan pendidikan dalam lingkup lokal.
3.2 Memahami aktivitas manusia dalam hubungannya dengan
kondisi geografis di sekitarnya dalam bidang ekonomi (lingkup lokal).
4.2 Menyajikan hasil telaah tentang aktivitas manusia dalam hubungannya
dengan kondisi geografis di sekitarnya dalam bidang ekonomi lingkup
lokal).
3.3 Menjelaskan aktivitas manusia, perubahan dan keberlanjutannya pada masa praaksara, Hindu Buddha, dan Islam.
4.3 Menyajikan hasil telaah tentang aktivitas manusia, perubahan dan keberlanjutannya pada masa praaksara, Hindu Buddha, dan Islam
3.4 Memahami kehidupan manusia dalam kelembaga-an sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya di masyarakat sekitar (lokal).
4.4 Menyajikan hasil diskusi alternative tindakan nyata dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan kehidupan manusia dalam kelembagaan sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya di masyarakat sekitar.
3.5 Memahami aktivitas manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
4.5 Menyajikan hasil pengamatan tentang aktivitas manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
SMALB Tunanetra Kelas X
5
Materi pelajaran IPS harus dipilih dan dipilah yang
mendukung terhadap pencapaian KI-1 dan KI-2. Materi yang
dikembangkan dalam pencapaian KI-1, dapat dilakukan dengan
cara menghargai ajaran agama dalam berpikir dan berperilaku
manusia sebagai mahluk sosial sekaligus sebagai mahluk yang
beragama. Guru harus turut memberikan pemahaman dan
penghayatan terhadap ajaran agama yang sangat diperlukan
dalam menuntut ilmu. Ilmu dan agama harus senantiasa
seimbang dalam pemahamannya. Sehingga manusia yang
memiliki ilmu diharapkan mempunyai agama yang baik pula.
Materi pembelajaranan IPS yang mendukung pencapaian
KI-2, dapat dipilih materi yang memiliki muatan untuk
membentuk perilaku hormat pada orang lain sebagai salah satu
karakter bangsa yang baik, hormat pada orang tua, hormat pada
guru, toleransi antar umat beragama, suku, budaya daerah,
peduli terhadap sesama, saling memaafkan, tolong menolong,
dan sebagainya. Sebagaimana disajikan dalam Buku Siswa
pembelajaran IPS ditujukan untuk memberikan wawasan yang
utuh bagi peserta didik tentang berbagai gejala sosial, melalui
pemahaman konektivitas ruang dan waktu beserta aktivitas dan
interaksi sosial di dalamnya.
Berkaitan dengan keragaman ini, sumber daya yang kita
miliki mencakup sumber daya lokasi, sumber daya manusia,
sumber daya alam, dan sumber daya budaya. Dengan
keragaman serta keunggulan yang ada, maka dapat dikenali
keunggulan dan kelemahan masing-masing daerah (region)
secara komparatif. Keunggulan dan kelemahan tersebut tentunya
akan menyebabkan terjadinya dinamika pengiriman barang
Buku Panduan Guru IPS
6
karena adanya pasokan di satu sisi dan kebutuhan pada sisi
yang lain. Interdependensi antarregion/daerah secara nasional di
wilayan Indonesia perlu dikaji sehingga dapat menunjukkan
perlunya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar dapat
saling menunjang bagi terpenuhinya kebutuhan/kekurangan
masing-masing wilayah. Sekaligus dengan keempat potensi
sumber daya yang kita miliki ini diharapkan dapat menghasilkan
kesatuan yang kokoh dalam mendukung berhasilnya
pembangunan nasional.
Pembelajaran IPS SMALB kelas X dikembangkan selama
satu tahun yang mencakup 38 minggu dengan beban belajar per
minggu selama 4 x 40 menit. Untuk memfasilitasi peserta didik
menguasai KD, digunakan Buku Siswa yang berbasis pada KD
dan dikemas dalam empat materi pokok sebagai berikut.
a. Materi Pokok 1 : Aktivitas manusia dalam Lingkungan
Geografis.
b. Materi Pokok 2 : Perubahan dan kesinambungan aktivitas
manusia pada masa praaksara, hindu
buddha, dan islam
c. Materi Pokok 3 : Kehidupan manusia dalam kelembagaan
masyarakat.
d. Materi Pokok 4 : Aktivitas ekonomi dalam kehidupan
masyarakat.
Untuk menetapkan indikator pencapaian kompetensi
pembelajaran IPS, perlu memperhatikan sejumlah prinsip dalam
pembelajaran IPS. Kegiatan Pembelajaran IPS diselenggarakan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
1. Indikator Pencapaian Kompetensi
SMALB Tunanetra Kelas X
7
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian
proses maupun hasil pembelajaran, remedi, pengayaan, dan
interaksi dengan orang tua, di arahkan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Adapun prinsip-prinsip pembelajaran yang dikembangkan
selayaknya berpatokan pada aktivitas berikut :
a. Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu.
b. Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar.
c. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah.
d. Pembelajaran berbasis kompetensi.
e. Pembelajaran terpadu.
f. Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang
memiliki kebenaran multi dimensi.
g. Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif.
h. Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan
antara hard-skills dan soft-skills.
i. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang
hayat.
j. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan
(ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani).
k. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di
masyarakat.
Buku Panduan Guru IPS
8
l. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
m. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang
budaya peserta didik.
n. Suasana belajar menyenangkan dan menantang.
IPS pada hakikatnya adalah telaah tentang manusia dalam
hubungan sosialnya atau kemasyarakatannya. Manusia sebagai
makhluk sosial akan mengadakan hubungan sosial dengan
sesamanya, mulai dari keluarga sampai masyarakat, baik pada
lingkup lokal, nasional, regional, bahkan global. Hal ini
sebagaimana diungkap oleh Nursid Sumaatmadja (2007: 1. 3)
bahwa setiap orang sejak lahir, tidak terpisahkan dari manusia
lain. Selanjutnya, dalam pertumbuhan jasmani dan
perkembangan rohani sesuai dengan penambahan umur,
pengenalan dan pengalaman seseorang terhadap kehidupan
masyarakat di lingkungan sekitarnya yang makin berkembang
dan meluas.
Materi pembelajaran IPS diambil dari kehidupan nyata
yang terdapat di lingkungan masyarakat. Bahan atau materi
diambil dari pengalaman pribadi, teman-teman sebaya, serta
lingkungan alam, dan masyarakat sekitarnya. Dengan cara ini
diharapkan, materi akan lebih mudah dipahami karena
mempunyai makna lebih besar bagi para peserta didik daripada
bahan pembelajaran yang abstrak dan rumit yang berasal dari
Ilmu-ilmu Sosial.
Ruang lingkup materi IPS meliputi perilaku sosial, ekonomi
2. Materi Pembelajaran
SMALB Tunanetra Kelas X
9
dan budaya manusia di masyarakat. Masyarakat merupakan
sumber utama IPS. Aspek kehidupan sosial terkait dengan ruang
tempat tinggalnya apapun yang dipelajari, apakah itu hubungan
sosial, ekonomi, budaya, kejiwaan, sejarah, geografis ataukah
politik, sumbernya adalah masyarakat. Sebagaimana dijelaskan
oleh Winataputra (2007: 1. 48) bahwa visi pendidikan IPS sebagai
program pendidikan yang menitikberatkan pada pengembangan
individu peserta dijpdik sebagai “aktor sosial” yang mampu
mengambil keputusan yang bernalar dan sebagai “warga negara”
yang cerdas, memiliki komitmen, bertanggung jawab dan
partisipatif. Melalui pendidikan IPS, peserta didik dibina dan
dikembangkan kemampuan mental serta intelektualnya menjadi
warga Negara yang memiliki keterampilan dan kepedulian sosial
serta bertanggung jawab terhadap pembangunan nasional
dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang ada secara
optimal dan lestari.
Ruang lingkup/scope materi IPS meliputi materi
substansi/konten/isi, materi proses, dan materi sikap. Materi
substansi meliputi fakta, konsep, generalisasi, dan teori. Materi
proses, meliputi: menerima, mencari, mengumpulkan,
merumuskan, dan melaporkan informasi. Informasi ini meliputi
manusia dan lingkungannya. Pengorganisasian materi sikap atau
afeksi, di mana ada sistematisasi bahan, informasi, dan atau
kemampuan yang telah dimiliki tentang manusia dan
lingkungannya, sehingga menjadi lebih bermakna.
Pengorganisasian materi sikap diharapkan dapat membuat
peserta didik lebih peka dan tanggap terhadap berbagai masalah
social secara rasional dan bertanggung jawab. Selain itu,
Buku Panduan Guru IPS
10
pengorganisasian materi sikap dapat mempertinggi rasa toleransi
dan persaudaraan di lingkungan sendiri dan masyarakat yang
lebih luas.
Proses pembelajaran IPS di SMP, tidak menekankan pada
aspek teoritis keilmuannya, melainkan lebih menekankan pada
segi praktis mempelajari, menelaah, serta mengkaji gejala dan
masalah sosial. Adapun sumber materi IPS meliputi :
a. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar
peserta didik sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan
sampai lingkungan yang luas, yaitu negara dan dunia dengan
berbagai permasalahannya.
b. Kegiatan manusia, misalnya mata pencaharian, pendidikan,
agama, produksi, komunikasi, dan transportasi.
c. Lingkungan geografis dan budaya meliputi segala aspek
geografis dan antropologis dari lingkungan peserta didik yang
terdekat sampai yang terjauh.
d. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia,
sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai
yang terjauh, tentang tokoh- tokoh dan kejadian-kejadian
yang besar.
a. Pendekatan Pembelajaran IPS
Pembelajaran IPS harus disajikan menggunakan
pendekatan ilmiah (saintifik/scientific), dan menggunakan model
yang dianjurkan dalam Kurikulum 2013, yaitu discovery-inquiry
based learning, problem based learning, dan project based
learning. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dapat
4. Pendekatan dan Model Pembelajaran IPS
SMALB Tunanetra Kelas X
11
didefinisikan sebagai pembelajaran yang dirancang sedemikian
rupa sehingga peserta didik secara aktif membangun konsep,
hukum, atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengomunikasikan (5M).
Langkah-langkah tersebut dapat dilanjutkan dengan
mencipta. Dalam melaksanakan proses pembelajaran IPS,
bantuan guru diperlukan, tetapi bantuan itu harus semakin
berkurang ketika peserta didik semakin bertambah dewasa atau
semakin tinggi kelasnya. Pembelajaran dengan pendekatan
saintifik antara lain didasarkan pada prinsip pembelajaran
sebagai berikut :
2) Berpusat pada peserta didik,
3) Memberi kesempatan pada peserta didik untuk mengkonstruk
konsep, hukum, dan prinsip,
4) Mendorong terjadinya peningkatan kecakapan berpikir peserta
didik,
5) Meningkatkan motivasi belajar peserta didik, dan
6) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melatih
kemampuan dalam komunikasi.
Secara umum pembelajaran dengan pendekatan saintifik
dilakukan melalui langkah-langkah:
1) Peserta didik melakukan pengamatan atas suatu fenomena
yang berupa gambar/video, lingkungan sekitar untuk
mengidentifikasi hal-hal yang ingin diketahui dari hasil
pengamatan.
2) Peserta didik merumuskan pertanyaan berdasarkan hal-hal
yang ingin diketahui peserta didik pada saat melakukan
Buku Panduan Guru IPS
12
pengamatan. Mengumpulkan data atau informasi dengan
berbagai teknik, seperti : membaca Buku Siswa, mencari di
internet, wawancara dengan narasumber atau melakukan
pengamatan di lapangan.
3) Menganalisis data atau informasi yang diperoleh dari berbagai
sumber untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan
sampai diperoleh suatu kesimpulan atas jawaban dari
pertanyaan yang telah dirumuskan,
4) Mengomunikasikan kesimpulan dengan cara
mempresentasikan di depan kelas, menempel kesimpulan
pada dinding kelas atau tempat yang telah disediakan sebagai
wahana belajar peserta didik.
Pengorganisasian materi IPS dalam Kurikulum 2013
dilakukan secara terpadu. Model pendekatan terpadu,
memadukan berbagai disiplin ilmu sosial sedemikian rupa
sehingga batas-batas antara disiplin ilmu yang satu dengan
lainnya menjadi tidak tampak (Hasan, 1995: 27). Pendekatan
terpadu pada hakikatnya merupakan pendekatan pembelajaran
yang memungkinkan peserta didik baik secara individual
maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan
konsep serta prinsip secara holistik dan autentik. Melalui
pengembangan materi terpadu, peserta didik dapat memperoleh
pengalaman langsung sehingga dapat menambah kekuatan
untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kembali
pengetahuan yang dipelajarinya.
SMALB Tunanetra Kelas X
13
b. Model-model Pembelajaran IPS
Model-model pembelajaran yang direkomendasikan di dalam
standar proses adalah: Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM),
Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP), dan Discovery-Inquiry (DI).
Ketiga model tersebut diharapkan dapat memperkuat penerapan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Agar guru dapat
memperoleh pemahaman tentang bagaimana
mengimplementasikan model-model pembelajaran tersebut akan
diuraikan satu per satu pada uraian berikut.
1) Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) atau dalam bahasa
Inggris disebut Problem Based Learning (PBL) adalah
pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sebagai konteks
atau sarana bagi peserta didik untuk mengembangkan
keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta
membangun pengetahuan baru. Dalam Pembelajaran Berbasis
Masalah, peserta didik, secara individual maupun berkelompok,
menyelesaikan masalah nyata tersebut dengan menggunakan
strategi atau pengetahuan yang telah dimiliki. Secara kritis,
peserta didik menemukan masalah, menginterpretasikan
masalah, mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya masalah,
mengidentifikasi informasi dan menemukan strategi yang
diperlukan untuk menyelesaikan masalah, mengevaluasi
kesesuaian strategi dan solusi, dan mengomunikasikan
simpulan.
Tujuan utama PBM bukanlah penyajian sejumlah besar
fakta kepada peserta didik, melainkan pada pengembangan
kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis, menyelesaikan
Buku Panduan Guru IPS
14
masalah, dan sekaligus mengembangkan pengetahuannya. PBM
mengacu kepada prinsip-prinsip pembelajaran lainnya seperti
pembelajaran berbasis proyek (project-based-learning),
pembelajaran berbasis pengalaman (experience-based learning),
pembelajaran autentik (authentic learning) dan pembelajaran
bermakna (anchored instruction). Model pembelajaran tersebut
cocok untuk pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi
karena dengan model tersebut peserta didik akan terbantu untuk
memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya, dan
menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang lingkungan
sekitarnya. Untuk dapat memahami pola urutan PBM tersebut,
perlu dilakukan melalui sintaks atau langkah-langkah
pembelajaran sebagaimana dikemukakan menurut Ibrahim
dalam Trianto, (2011 : 98) adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Pola Urutan Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBM)
Tahap Kegiatan Guru
Tahap – 1
Orientasi siswa pada
masalah
Guru menjeaskan tujuan
pembelajaran, menjelaskan logistik
yang dibutuhkan, mengajukan
fenomena atau demonstrasi atau
cerita untuk memunculkan
masalah, motivasi siswa untuk
terlibat dalam pemecahan masalah
yang dipilih.
SMALB Tunanetra Kelas X
15
Tahap Kegiatan Guru
Tahap – 2
Mengorganisasi siswa
untuk belajar
Guru membantu siswa untuk
mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar
yang berhubungan dengan masalah
tersebut.
Tahap – 3
Membimbing
peyelidikan individual
ataupun kelompok
Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang
sesuai , melaksanakan eksperimen,
untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah
Tahap – 4
Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
Guru membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan
karya yang sesuai seperti laporan,
video, danmodel serta membantu
mereka untuk berbagi tugas dengan
temannya.
Tahap – 5
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk
melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dan
proses yang mereka gunakan.
2) Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP)
Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) atau dalam bahasa
Inggris dinamakan Project-Based Learning (PjBL) adalah model
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai
proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Penekanan pembelajaran
terletak pada aktivitas peserta didik untuk menghasilkan produk
dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis,
membuat, sampai dengan mempresentasikan produk
pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata. Produk yang
Buku Panduan Guru IPS
16
dimaksud adalah hasil proyek dalam bentuk desain, skema,
karya tulis, karya seni, karya teknologi/prakarya, dan lain-lain.
Pendekatan ini memperkenankan pesera didik untuk bekerja
secara mandiri maupun berkelompok dalam mengkostruksikan
produk nyata. Tujuan Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP)
adalah sebagai berikut:
a) Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam
pembelajaran.
b) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan
masalah proyek.
c) Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan
masalah proyek yang kompleks dengan hasil produk nyata
berupa barang atau jasa.
d) Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta
didik dalam mengelola sumber/bahan/alat untuk
menyelesaikan tugas/proyek. Meningkatkan kolaborasi
peserta didik khususnya pada PBP yang bersifat kelompok.
Dalam PBP, peserta didik diberikan tugas dengan
mengembangkan tema/topik dalam pembelajaran dengan
melakukan kegiatan proyek yang realistik. Di samping itu,
penerapan pembelajaran berbasis proyek ini mendorong
tumbuhnya kreativitas, kemandirian, tanggung jawab,
kepercayaan diri, serta berpikir kritis dan analitis pada peserta
didik. Secara umum, langkah-langkah PBP dikemukakan oleh
Direktorat PSMP (Panduan Penguatan Pembelajaran, Direktorat
PSMP, 2013) dapat dijelaskan sebagai berikut:
SMALB Tunanetra Kelas X
17
Gambar 1: Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek (Diadaptasi dari Keser & Karagoca (2010))
Sementara tahap-tahap proses pembelajaran berbasis
proyek secara garis besar meliputi: persiapan, pelaksanaan dan
evaluasi. Pada tahap persiapan meliputi kegiatan menemukan
tema/topik proyek, merancanglangkah penyelesaian proyek dan
menyusun jadwal proyek. Pada tahap pelaksanaan meliputi
kegiatan proses penyelesaian proyek dengan difasilitasi dan
dimonitoring dari guru serta penyusunan laporan dan
presentasi/publikasi hasil proyek. Pada tahap evaluasi meliputi
kegiatan evaluasi proses dan hasil kegiatan proyek.
Berikut adalah contoh kegiatan pembelajaran dengan
model pembelajaran berbasis proyek pada tahap kegiatan
persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi
a) Persiapan
Dalam persiapan, diawali dengan penjelasan guru tentang
materi yang dipelajari yang diikuti dengan instruksi tugas
proyek yang dilengkapi dengan persyaratan tertentu,
termasuk ketentuan waktu. Selanjutnya langkah-langkah PBP
adalah sebagai berikut :
Penentuan Proyek
Perancangan Langkah-langkah
Penyusunan Proyek
Penyusunan Jadwal Penyelesaian Proyek
Penyelesaian proyek
dengan fasilitasi
dan monitoring
guru
Penyusunan
laporan dan
presentasi proyek
Evaluasi proyek
dan hasil
proyek
Buku Panduan Guru IPS
18
(1) Menentukan Proyek, yaitu memilih tema/topik untuk
menghasilkan produk (laporan observasi/penyelidikan,
rancangan karya seni, atau karya keterampilan) dengan
karakteristik mata pelajaran dengan menekankan
keorisinilan produk. Penentuan produk juga disesuaikan
dengan kriteria tugas, dengan mempertimbangkan
kemampuan peserta didik dan sumber/bahan/alat yang
tersedia.
(2) Merancang langkah-langkah penyelesaian proyek dari
awal sampai akhir. Pada kegiatan ini, peserta didik
mengidentifikasi bagian-bagian produk yang akan
dihasilkan dan langkah-langkah serta teknik untuk
menyelesaikan bagian-bagian tersebut sampai dicapai
produk akhir.
(3) Menyusun jadwal pelaksanaan proyek, yaitu menyusun
tahap-tahap pelaksanaan proyek dengan
mempertimbangkan kompleksitas langkah-langkah dan
teknik penyelesaian produk serta waktu yang ditentukan
guru.
b) Pelaksanaan
(1) Menyelesaikan proyek dengan difasilitasi dan dipantau
guru, yaitu mencari atau mengumpulkan data/material
dan kemudian mengolahnya untuk
menyusun/mewujudkan bagian demi bagian sampai
dihasilkan produk akhir.
(2) Mempresentasikan/mempublikasikan hasil proyek, yaitu
menyajikan produk dalam bentuk presentasi, diskusi,
pameran, atau publikasi (dalam majalah dinding atau
SMALB Tunanetra Kelas X
19
internet) untuk memperoleh tanggapan dari peserta didik
yang lain, guru, dan bahkan juga masyarakat.
c) Evaluasi
Evaluasi proses dan hasil proyek dilakukan dengan
pelaksanan proyek dan penilaian produk yang dihasilkan
untuk mengetahui ketercapaian tujuan proyek.
3) Pembelajaran Discovery-Inquiry
Model Pembelajaran Diskoveri (Discovery Learning)
diartikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila
pembelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk
finalnya, tetapi diharapkan peserta didik mampu mengorganisasi
sendiri hasil belajarnya. Sebagai model pembelajaran, Discovery
Learning mempunyai prinsip yang sama dengan pembelajaran
inkuiri (Inquiry-Learning). Tidak ada perbedaan prinsip di antara
kedua istilah ini. Discovery Learning lebih menekankan pada
ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak
diketahui. Perbedaannya dengan inquiry ialah bahwa pada
discovery masalah yang diperhadapkan kepada peserta didik
semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Dalam
mengaplikasikan metode Discovery Learning guru berperan
sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat
guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan
belajar peserta didik sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini
ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented
menjadi student oriented. Bahan ajar tidak disajikan dalam
bentuk akhir, sehingga peserta didik dituntut untuk melakukan
berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan,
Buku Panduan Guru IPS
20
mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan,
mereorganisasikan bahan serta membuat simpulan-simpulan.
(Implementasi Kurikulum 2013, Materi Pelatihan Guru, Ilmu
Pengetahuan Sosial SMP, Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan, 2013) Langkah-Langkah Pembelajaran Discovery-
Inquiry sebagai berikut.
a) Langkah Persiapan
(1) Menentukan tujuan pembelajaran.
(2) Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik
(kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya).
(3) Memilih materi pembelajaran.
(4) Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta
didik secara induktif (daricontoh-contoh generalisasi).
(5) Mengembangkan bahan-bahan pembelajaran yang berupa
contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk
dipelajari peserta didik.
(6) Mengatur topik-topik materi pembelajaran dari yang
sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak,
atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik.
(7) Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta
didik.
b) Pelaksanaan
(1) Stimulasi/pemberian rangsangan
Pertama-tama peserta didik dihadapkan pada sesuatu
yang menimbulkan masalah. Kemudian guru dapat
memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan,
anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang
mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
SMALB Tunanetra Kelas X
21
(2) Pernyataan/identifikasi masalah
Selanjutya guru memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah
yang relevan dengan bahan pembelajaran, kemudian salah
satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk jawaban
sementara atas pertanyaan/masalah.
(3) Pengumpulan Data
Peserta didik mengumpulkan informasi sebanyak-
banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau
tidaknya jawaban sementara atas pertanyaan/masalah.
Pada tahap ini peserta didik diberi kesempatan untuk
mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca
literatur, mengamati objek, wawancara dengan
narasumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
(4) Pengolahan Data
Semua informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan
sebagainya, diolah, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan
bila perlu dihitung dengan model tertentu serta dimaknai
(5) Pembuktian
Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan
secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya
jawaban sementara atas pertanyaan/masalah
(6) Penarikan Simpulan/generalisasi
Tahap generalisasi/simpulan adalah proses menarik
sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum
dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang
sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.
Buku Panduan Guru IPS
22
(Syah, 2004, dalam Materi Pelatihan Guru, Ilmu Pengetahuan
Sosial SMP, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, 2013).
Secara garis besar langkah-langkah dalam pembelajaran IPS
meliputi tiga kegiatan besar, yaitu: Kegiatan Pendahuluan,
Kegiatan Inti, dan Kegiatan Penutup. Contoh kegitan
pembelajaran IPS dengan pendekatan saintifik dapat
diperhatikan pada tabel berikut.
Tabel 3. Contoh Kegiatan IPS dengan Pendekatan Saintifik
Langkah Kegiatan
Pendahuluan
1. Peserta didik dan guru mengucapkan
salam 2. Guru mengingatkan kembali tentang
konsep-konsep yang telah dipelajari
oleh peserta didik yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.
3. Guru menyampaikan informasi
tentang topik dan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari
Kegiatan Inti
1. Mengamati a. Peserta didik mencermati fenomena
mengenai hutan gundul, hujan deras,
orang yang membuang sampah sembarangan, banjir besar, atau
berbagai peristiwa yang terkait dengan bencana banjir yang terjadi di suatu tempat yang disampaikan oleh guru.
b. Berdasarkan hasil pengamatan peserta
Catatan: Dalam rangka penuntasan kompetensi dasar, guru dapat,
bahkan sangat dianjurkan untuk menggunakan
pendekatan-pendekatan kreatif lain sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuannya
5. Langkah-Langkah Pembelajaran IPS
SMALB Tunanetra Kelas X
23
Langkah Kegiatan
didik diminta mendiskusikan dalam kelompok tentang hal-hal yang ingin
diketahui dari hasil pengamatan, kemudian diminta dituliskan di dalam buku catatan.
c. Wakil dari kelompok diminta menuliskan di papan tulis tentang hal-hal yang ingin diketahui dari hasil
pengamatan. 2. Menanya
a. Peserta didik diminta merumuskan pertanyaan dari hal-hal yang ingin diketahui dari hasil pencermatan,
misalnya, “apa penyebab terjadinya banjir?
b. Wakil dari peserta didik diminta
menuliskan pertanyaan yang telah dirumuskan di papan tulis.
3. Mengumpulkan data atau informasi Peserta didik diminta mengumpulkan informasi/ data yang relevan terkait
dengan pertanyaan yang telah dirumuskan dari berbagai sumber,
seperti: membaca Buku Siswa, mencari informasi dari berbagai situs di internet, wawancara dengan
narasumber/pakar. 4. Menganalisis Data
Peserta didik diminta menganalisis
data/informasi untuk menjawab pertanyaan dan membuat simpulan
dari jawaban atas pertanyaan. 5. Mengomunikasikan
Peserta didik menyampaikan
kesimpulannya secara lisan atau tertulis, misalnya, melalui presentasi
kelompok, diskusi, dan tanya jawab.
Penutup 1. Peserta didik diminta untuk
meningkatkan pemahamannya
mengenai materi yang telah dipelajari
Buku Panduan Guru IPS
24
Langkah Kegiatan
dari buku-buku pelajaran atau sumber informasi lain yang relevan.
2. Guru dapat memberitahukan sumber-sumber terkait dengan konsep, prinsip, atau teori yang telah dipelajari oleh
peserta didik dan kemudian meminta peserta didik untuk mencari sumber tersebut.
3. Peserta didik diberi pesan-pesan moral oleh guru.
4. Peserta didik diberi informasi tentang pembelajaran pertemuan berikutnya.
Penilaian dilakukan dengan cara menganalisis dan
menafsirkan data hasil pengukuran capaian kompetensi siswa
yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis
kompetensi yang menekankan pembelajaran berbasis aktivitas
yang bertujuan memfasilitasi siswa memperoleh sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Hal ini berimplikasi pada
penilaian yang harus meliputi sikap, pengetahuan,dan
keterampilan baik selama proses (formatif) maupun pada akhir
periode pembeajaran (sumatif).
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk
memperoleh, menganalisis, menafsirkan, baik proses maupun
hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan. Informasi tersebut dapat dimanfaatkan
B. PENILAIAN PEMBELAJARAN IPS
1. Konsep Penilaian dalam Pembelajaran IPS
SMALB Tunanetra Kelas X
25
untuk menentukan tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi
yang telah ditentukan, keberhasilan proses pembelajaran, tingkat
kesulitan belajar peserta didik, menentukan tindak lanjut
pembelajaran, laporan hasil belajar peserta didik, dan
pertanggungjawaban (accountability) terhadap pihak-pihak yang
berkepentingan. Penilaian proses pembelajaran IPS
menggunakan pendekatan penilaian autentik (authentic
assesment) yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan
hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga
komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan
perolehan belajar peserta didik atau bahkan mampu
menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan
dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran. Hasil
penilaian autentik dapat digunakan oleh guru untuk
merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan
(enrichment), atau layanan konseling. Selain itu, hasil penilaian
autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki
proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian
Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses
pembelajaran dengan menggunakan instrumen yang berupa:
angket, observasi, catatan anekdot,dan refleksi.
a. Karakteristik Penilaian Pembelajaran IPS
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
melaksanakan penilaian :
1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian Kompetensi
Dasar (KD) pada Kompetensi Inti (KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4).
2) Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu penilaian yang
dilakukan dengan membandingkan capaian siswa dengan
Buku Panduan Guru IPS
26
kriteria kompetensi yang ditetapkan. Hasil penilaian baik yang
formatif maupun sumatif seorang siswa tidak dibandingkan
dengan skor siswa lainnya namun dibandingkan dengan
penguasaan kompetensi yang dipersyaratkan.
3) Penilaian dilakukan secara terencana dan berkelanjutan.
Artinya semua indikator diukur, kemudian hasilnya dianalisis
untuk menentukan kompetensi dasar (KD) yang telah
dikuasai dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan
belajar siswa.
4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut,
berupa program peningkatan kualitas pembelajaran, program
remedial bagi siswa yang pencapaian kompetensinya di bawah
KBM/KKM, dan program pengayaan bagi siswa yang telah
memenuhi KBM/KKM. Hasil penilaian juga digunakan sebagai
umpan balik bagi orang tua/wali siswa dalam rangka
meningkatkan kompetensi siswa.
Beberapa karakteristik penilaian IPS adalah :
1) Penilaian pembelajaran IPS mengacu pada ketuntasan KD
Dalam pembelajaran IPS, ketuntasan penilaiannya dilakukan
setelah tercapainya satu tema. Satu tema bisa terdiri atas
beberapa KD. Setiap KD dalam satu tema tidak selalu memuat
seluruh indikator, artinya satu KD baru tuntas setelah
beberapa tema dipelajari. Oleh karena itu penilaian yang
seharusnya dilakukan setiap KD, namun pelaksanaan
pembelajarannya bisa berdasarkan tema.
2) Penilaian dikembangkan secara terpadu.
3) Pengembangan instrumen penilaian untuk pembelajaran IPS
secara terpadu mencakup aspek afektif, kognitif dan
SMALB Tunanetra Kelas X
27
skill/keterampilan. Berbagai jenis, teknik dan bentuk
penilaian yang variatif digunakan agar diperoleh informasi
pencapaian kompetensi peserta didik yang objektif, dan
komprehensif.
4) Menurut Permendikbud No. 53 tahun 2015, pendekatan
penilaian yang digunakan adalah penilaian autentik. Penilaian
Autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta
didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam
melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya.
b. Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang dapat digunakan untuk menilai
kompetensi pada aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan
adalah sebagai berikut.
1) Penilaian Kompetensi Sikap
Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan teknik
observasi oleh guru mata pelajaran (selama proses pembelajaran
pada jam pelajaran), guru bimbingan konseling (BK), dan wali
kelas (selama siswa di luar jam pelajaran) yang ditulis dalam
buku jurnal (yang selanjutnya disebut jurnal). Jurnal berisi
catatan anekdot (anecdotal record), catatan kejadian tertentu
(incidental record), dan informasi lain yang valid dan relevan.
Jurnal tidak hanya didasarkan pada apa yang dilihat langsung
oleh guru, wali kelas, dan guru BK, tetapi juga informasi lain
yang relevan dan valid yang diterima dari berbagai sumber.
Buku Panduan Guru IPS
28
Gambar 2. Skema penilaian sikap
Selain itu, penilaian diri dan penilaian antarteman dapat
dilakukan dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter
siswa, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu data
konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pendidik. Skema
penilaian sikap dapat dilihat pada gambar berikut.
a) Observasi
Instrumen yang digunakan dalam observasi berupa lembar
observasi atau jurnal. Lembar observasi atau jurnal tersebut
berisi kolom catatan perilaku yang diisi oleh guru mata
pelajaran, wali kelas, dan guru BK berdasarkan pengamatan dari
perilaku siswa yang muncul secara alami selama satu semester.
Perilaku siswa yang dicatat di dalam jurnal pada dasarnya
adalah perilaku yang sangat baik dan/atau kurang baik yang
berkaitan dengan indikator dari sikap spiritual dan sikap sosial.
Penilaian Sikap
Utama
Observasi guru mata
pelajaran selama 1 (satu) semester
Observasi oleh wali kelas dan guru BK selama
1 (satu) semester
Penilaian antar teman dan
Penilaian diri
Dilaksanakan selama proses
(jam) pembelajaran
Dilaksanakan di luar jam pembelajaran baik
secara langsung maupun berdasar-
kan informasi/ laporan yang valid
Dilaksanakan sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali menjelang
UAS
Penunjang
SMALB Tunanetra Kelas X
29
Setiap catatan memuat deskripsi perilaku yang dilengkapi
dengan waktu dan tempat teramatinya perilaku tersebut.
Catatan tersebut disusun berdasarkan waktu kejadian.
Apabila seorang siswa pernah memiliki catatan sikap yang
kurang baik, jika pada kesempatan lain siswa tersebut telah
menunjukkan perkembangan sikap (menuju atau konsisten) baik
pada aspek atau indikator sikap yang dimaksud, maka di dalam
jurnal harus ditulis bahwa sikap siswa tersebut telah (menuju
atau konsisten) baik atau bahkan sangat baik. Dengan demikian,
yang dicatat dalam jurnal tidak terbatas pada sikap kurang baik
dan sangat baik, tetapi juga setiap perkembangan sikap menuju
sikap yang diharapkan.
Berdasarkan kumpulan catatan tersebut guru membuat
deskripsi penilaian sikap untuk satu semester. Berikut ini contoh
lembar observasi selama satu semester. Sekolah/guru dapat
menggunakan lembar observasi dengan format lain, misalnya
dengan menambahkan kolom saran tindak lanjut.
Tabel. 4. Contoh Jurnal Pengembangan Sikap
No Tanggal Nama Siswa Catatan
Perilaku Butir Sikap
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
melaksanakan penilaian (mengikuti perkembangan) sikap dengan
teknik observasi :
(1) Jurnal penilaian (perkembangan) sikap ditulis oleh wali kelas,
guru mata pelajaran, dan guru BK selama periode satu
semester;
Buku Panduan Guru IPS
30
(2) Bagi wali kelas, 1 (satu) jurnal digunakan untuk satu kelas
yang menjadi tanggung-jawabnya; bagi guru mata pelajaran 1
(satu) jurnal digunakan untuk setiap kelas yang diajarnya;
bagi guru BK 1 (satu) jurnal digunakan untuk setiap kelas di
bawah bimbingannya;
(3) Perkembangan sikap sipritual dan sikap sosial siswa dapat
dicatat dalam satu jurnal atau dalam 2 (dua) jurnal yang
terpisah;
(4) Siswa yang dicatat dalam jurnal pada dasarnya adalah
mereka yang menunjukkan perilaku yang sangat baik atau
kurang baik secara alami (siswa-siswa yang menunjukkan
sikap baik tidak harus dicatat dalam jurnal);
(5) Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam
jurnal tersebut tidak terbatas pada butir-butir nilai sikap
(perilaku) yang hendak ditanamkan melalui pembelajaran
yang saat itu sedang berlangsung sebagaimana dirancang
dalam RPP, tetapi juga butir-butir nilai sikap lainnya yang
ditumbuhkan dalam semester itu selama sikap tersebut
ditunjukkan oleh siswa melalui perilakunya secara alami;
(6) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK mencatat
(perkembangan) sikap siswa segera setelah mereka
menyaksikan dan/atau memperoleh informasi terpercaya
mengenai perilaku siswa sangat baik/kurang baik yang
ditunjukkan siswa secara alami;
(7) Apabila siswa tertentu PERNAH menunjukkan sikap kurang
baik, ketika yang bersangkutan telah (mulai) menunjukkan
sikap yang baik (sesuai harapan), sikap yang (mulai) baik
tersebut harus dicatat dalam jurnal;.
SMALB Tunanetra Kelas X
31
(8) Pada akhir semester guru mata pelajaran dan guru BK
meringkas perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial
setiap siswa dan menyerahkan ringkasan tersebut kepada
wali kelas untuk diolah lebih lanjut;
Tabel 5. dan Tabel 6. berturut-turut menyajikan contoh jurnal
penilaian (perkembangan) sikap spiritual dan sikap sosial oleh
wali kelas.
Tabel 5. Contoh Jurnal perkembangan Sikap Spiritual
Nama Sekolah : SMALB Tanah Air
Kelas/Semester : X/Semester I
Tahun Ajaran: 2016/2017
No Waktu Nama Siswa
Catatan Perilaku Butir Sikap
1. 21/07/16 A...... Tidak mengikuti sholat Jumat yang diselenggarakan di sekolah.
Ketaqwaan
2 21/07/16 B....... Mengganggu teman yang sedang berdoa sebelum makan siang di kantin.
Ketaqwaan
3.
22/09/16 C..... Mengajak temannya untuk berdoa sebelum pertandingan sepakbola di lapangan olahraga sekolah.
Ketaqwaan
4. 18/11/16 D...... Ikut membantu temannya untuk mempersiapkan perayaan keagamaan yang berbeda dengan agamanya di sekolah.
Toleransi beragama
5. 13/12/16 E..... Menjadi anggota panitia perayaan keagamaan di sekolah.
Ketaqwaan
6. 23/12/14 F..... Mengajak temannya untuk berdoa sebelum praktik memasak di ruang keterampilan.
Ketaqwaan
Buku Panduan Guru IPS
32
Tabel 6. Contoh Jurnal perkembangan Sikap Sosial
Nama Sekolah : SMALB Tanah Air
Kelas/Semester : IX/Semester I
Tahun pelajaran :
No Tanggal Nama
Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap
1. 12/07/14
A...... Menolong orang lanjut usia
untuk menyeberang jalan di
depan sekolah.
Kepedulian
2. 26/08/14
B....... Berbohong ketika ditanya
alasan tidak masuk sekolah
di ruang guru.
Kejujuran
3.
25/09/14
C..... Menyerahkan dompet yang
ditemukannya di halaman
sekolah kepada Satpam
sekolah.
Kejujuran
4. 07/09/14
D...... Tidak menyerahkan surat ijin
tidak masuk dari orang
tuanya kepada guru.
Tanggung
jawab
5. 25/10/14
E..... Terlambat mengikuti upacara
di sekolah.
Kedisiplinan
6. 15/12/14
F..... Mempengaruhi teman untuk
tidak masuk sekolah.
Kedisiplinan
7. 08/12/14
G..... Memungut sampah yang
berserakan di halam sekolah.
Kebersihan
8. 17/12/14
H..... Mengkoordinir teman-teman
sekelasnya mengumpulkan
bantuan untuk korban
bencana alam.
Kepedulian
Contoh format tersebut dapat digunakan untuk guru mata
pelajaran dan guru BK. Apabila catatan perkembangan sikap
spiritual dan sikap sosial dijadikan satu, perlu ditambahkan satu
kolom KETERANGAN di bagian paling kanan untuk menuliskan
apakah perilaku tersebut sikap SPIRITUAL atau sikap SOSIAL.
SMALB Tunanetra Kelas X
33
Tabel 7. Contoh Jurnal Perkembangan Sikap
Nama Sekolah : SMALB Tanah Air
Kelas/Semester : IX/Semester I
Tahun pelajaran : 2014/2015
No Waktu Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap Ket.
1. 21/07/14
Bahtiar Tidak mengikuti sholat Jumat yang diselenggarakan di sekolah.
Ketaqwaan Spiritual
2 22/10/2014
Andreas Menolong orang lanjut usia untuk menyeberang jalan di depan sekolah.
Kepedulian Sosial
3 22/09/14
Burhan Mempengaruhi teman untuk tidak masuk sekolah.
Kedisiplinan Sosial
4 22/09/14
Andreas Mengingatkan temannya untuk melaksanakan sholat Dzuhur di sekolah.
Toleransi beragama
Spiritual
5. 18/11/14
Dinda Ikut membantu temannya untuk mempersiapkan perayaan keagamaan yang berbeda dengan agamanya di sekolah.
Toleransi beragama
Spiritual
6. 13/12/14
Rumonang Menjadi anggota panitia perayaan keagamaan di sekolah.
Ketaqwaan Spiritual
7. 23/12/14
Dinda Memungut sampah yang berserakan di halam sekolah.
Kebersihan Sosial
Buku Panduan Guru IPS
34
b) Penilaian diri (self assessment)
Penilaian diri dalam penilaian sikap merupakan teknik
penilaian terhadap diri sendiri (siswa) dengan mengidentifikasi
kelebihan dan kekurangan sikapnya dalam berperilaku. Hasil
penilaian diri siswa dapat digunakan sebagai data konfirmasi
perkembangan sikap siswa. Selain itu penilaian diri siswa juga
dapat digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan
meningkatkan kemampuan refleksi atau mawas diri.
Instrumen penilaian diri dapat berupa lembar penilaian diri
yang berisi BUTIR-BUTIR PERNYATAAN SIKAP POSITIF YANG
DIHARAPKAN dengan kolom YA dan TIDAK atau dengan Likert
Scale. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan untuk
penilaian sikap spiritual dan sikap sosial sekaligus.
Tabel. 8 Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa (licert scale)
Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….
Petunjuk: Berilah tanda centang(√) pada kolom “Ya” atau “Tidak”
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
No. Pernyataan 1 2 3 4
1 Saya selalu berdoa sebelum
melakukan aktivitas.
2 Saya sholat lima waktu tepat waktu.
3 Saya tidak mengganggu teman saya
yang Bergama lain berdoa sesuai
agamanya.
4 Saya berani mengakui
kesalahansaya.
5 Saya menyelesaikan tugas-tugas
tepat waktu.
6 Saya berani menerima resiko atas
tindakan yang saya lakukan.
SMALB Tunanetra Kelas X
35
No. Pernyataan 1 2 3 4
7 Saya mengembalikan barang yang
saya pinjam.
8 Saya meminta maaf jika saya
melakukan kesalahan.
9 Saya melakukan praktikum sesuai
dengan langkah yang ditetapkan.
10 Saya datang ke sekolah tepat waktu.
Hasil penilaian diri perlu ditindaklanjuti oleh guru dengan
melakukan fasilitasi terhadap siswa yang belum menunjukkan
sikap yang diharapkan.
c) Penilaian antarteman
Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian yang
dilakukan oleh seorang siswa (penilai) terhadap siswa yang lain
terkait dengan sikap/perilaku siswa yang dinilai. Sebagaimana
penilaian diri, hasil penilaian antarteman dapat digunakan
sebagai data konfirmasi. Selain itu penilaian antarteman juga
dapat digunakan untuk menumbuhkan beberapa nilai seperti
kejujuran, tenggang rasa, dan saling menghargai. Instrumen
penilaian antarteman dapat berupa lembar penilaian diri yang
berisi BUTIR-BUTIR PERNYATAAN SIKAP POSITIF YANG
DIHARAPKAN dengan kolom Melayani Semua YA dan TIDAK atau
dengan Likert Scale. Satu lembar penilaian diri dapat digunakan
untuk penilaian sikap spiritual dan sikap sosial sekaligus.
Tabel 9. Contoh Format Penilaian antarteman
Nama teman yang dinilai : …………………………………. Nama penilai : ………………………………….
Kelas : …………………………………. Semester : ………………………………….
Petunjuk : Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan kalian yang sebenarnya.
Buku Panduan Guru IPS
36
Penilaian teman sebaya atau antarpeserta didik
merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik
untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi.
Instrumen yang digunakan berupa lembar pengamatan
antarpeserta didik. Penilaian teman sebaya dilakukan oleh
peserta didik terhadap 3 (tiga) teman sekelas atau sebaliknya.
Contoh: Format penilaian teman sebaya
No Pernyataan Skala
1 2 3 4
1. Teman saya berkata benar, apa adanya kepada orang lain
2. Teman saya mengerjakan sendiri tugas-tugas sekolah
3. Teman saya mentaati peraturan (tata-tertib) yang diterapkan
4. dsb...
5.
Keterangan :
1 = Sangat jarang 2 = Jarang 3 = Sering 4 = Selalu Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek
sikap, tetapi juga dapat digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek keterampilan dan pengetahuan.
2) Penilaian Kompetensi Pengetahuan
a) Pengertian
Penilaian pengetahuan adalah penilaian yang dilakukan
untuk mengetahui penguasaan siswa yang meliputi pengetahuan
faktual, konseptual, maupun prosedural serta kecakapan
berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Penilaian pengetahuan
dilakukan dengan berbagai teknik penilaian. Guru memilih
teknik penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi
yang akan dinilai. Penilaian dimulai dengan perencanaan yang
dilakukan pada saat menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
SMALB Tunanetra Kelas X
37
Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah
siswa telah mencapai KBM/KKM, juga untuk mengidentifikasi
kelemahan dan kekuatan penguasaan pengetahuan siswa dalam
proses pembelajaran (diagnostic). Hasil penilaian digunakan
memberi umpan balik (feedback) kepada siswa dan guru untuk
perbaikan mutu pembelajaran. Hasil penilaian pengetahuan yang
dilakukan selama dan setelah proses pembelajaran dinyatakan
dalam bentuk angka dengan rentang 0-100.
b) Teknik Penilaian Pengetahuan
Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan
sesuai dengan karakteristik masing-masing KD. Teknik yang
biasa digunakan antara lain tes tertulis, tes lisan, penugasan,
dan portofolio. Teknik-teknik penilaian pengetahuan yang biasa
digunakan disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 10. Teknik Penilaian Pengetahuan
Teknik Bentuk Instrumen
Tujuan
Tes Tertulis
Benar-Salah, Menjodohkan, Pilihan Ganda, Isian/Melengkap, Uraian
Mengetahui penguasaan pengetahuan siswa untuk perbaikan proses pembelajaran dan/atau pengambilan nilai
Tes Lisan Tanya jawab Mengecek pemahaman siswa untuk perbaikan proses pembelajaran
Penugasan
Tugas yang dilakukan secara individu maupun kelompok
Memfasilitasi penguasaan pengetahuan (bila diberikan selama proses pembelajaran) atau mengetahui penguasaan pengetahuan (bila diberikan pada akhir pembelajaran)
Portofolio Sampel pekerjaan siswa terbaik yang diperoleh dari penugasan dan tes tertulis
Sebagai (sebagian) bahan guru mendeskripsikan capaian pengetahuan di akhir semester
Buku Panduan Guru IPS
38
Berikut disajikan uraian mengenai pengertian, langkah-
langkah, dan contoh kisi-kisi dan butir instrumen tes tertulis,
lisan, penugasan, dan portofolio dalam penilaian pengetahuan.
(1) Tes Tertulis
Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawaban disajikan
secara tertulis berupa pilihan ganda, isian, benar-salah,
menjodohkan, dan uraian. Instrumen tes tertulis dikembangkan
atau disiapkan dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
(a) Menetapkan tujuan tes.
Langkah pertama yang dilakukan adalah menetapkan
tujuan penilaian, apakah untuk keperluan mengetahui capaian
pembelajaran ataukah untuk memperbaiki proses pembelajaran,
atau untuk kedua-duanya. Tujuan penilaian harian (PH) berbeda
dengan tujuan penilaian tengah semester (PTS), dan tujuan
untuk penilaian akhir semester (PAS). Sementara penilaian
harian biasanya diselenggarakan untuk mengetahui capaian
pembelajaran ataukah untuk memperbaiki proses pembelajaran,
PTS dan PAS umumnya untuk mengetahui capaian
pembelajaran.
(b) Menyusun kisi-kisi.
Kisi-kisi merupakan spesifikasi yang memuat kriteria soal
yang akan ditulis yang meliputi antara lain KD yang akan
diukur, materi, indikator soal, bentuk soal, dan jumlah soal. Kisi-
kisi disusun untuk memastikan butir-butir soal mewakili apa
yang seharusnya diukur secara proporsional. Pengetahuan
faktual, konseptual, dan prosedural dengan kecakapan berfikir
tingkat rendah hingga tinggi akan terwakili secara memadai.
(c) Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal.
(d) Menyusun pedoman penskoran.
SMALB Tunanetra Kelas X
39
Untuk soal pilihan ganda, isian, menjodohkan, dan jawaban
singkat disediakan kunci jawaban. Untuk soal uraian disediakan
kunci/model jawaban dan rubrik.
Tabel 11. Contoh Kisi-Kisi Tes Tertulis
Nama Sekolah : SMALB Tanah Air
Kelas/Semester : X/Semester I
Tahun Pelajaran :
Mata Pelajaran : IPS
No Kompetensi
Dasar Materi
Indikator Soa11l
Bentuk Soal
Jml Soal
Contoh butir soal:
Jelaskan yang dimaksud dengan Letak Astronomis!
Tabel 12. Contoh penskoran tes tertulis
No. Soal Kunci Jawaban Skor
1 Jepang mengalami kekalahan perang di wilayah Asia Pasifik.
1
2 Pembentukan BPUPKI diperbolehkan dengan tujuan rakyat Indonesia membantu Jepang dalam perang dunia ke-2
2
Desakan kaum pergerakan Indonesia untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
1
Skor Maksimum 4
Total Skor Maksimum
Nilai : total score perolehan X 100
total score maksimum
(2) Tes Lisan
Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
guru secara lisan dan siswa merespon pertanyaan tersebut
secara lisan. Selain bertujuan mengecek penguasaan
Buku Panduan Guru IPS
40
pengetahuan untuk perbaikan pembelajaran, tes lisan dapat
menumbuhkan sikap berani berpendapat, percaya diri, dan
kemampuan berkomunikasi secara efektif. Dengan demikian, tes
lisan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Tes
lisan juga dapat digunakan untuk melihat ketertarikan siswa
terhadap pengetahuan yang diajarkan dan motivasi siswa dalam
belajar
Contoh pertanyaan pada tes lisan:
1. Apa yang dimaksud dengan kerjasama antarnegara?
2. Apa manfaat persaingan bebas?
3. Bagaimana cara melihat perubahan sosial budaya suatu
masyarakat?
(3) Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas kepada siswa untuk
mengukur dan/atau memfasilitasi siswa memperoleh atau
meningkatkan pengetahuan. Penugasan untuk mengukur
pengetahuan dapat dilakukan setelah proses pembelajaran
(assessment of learning). Sedangkan penugasan untuk
meningkatkan pengetahuan diberikan sebelum dan/atau selama
proses pembelajaran (assessment for learning). Tugas dapat
dikerjakan baik secara individu maupun kelompok sesuai
karakteristik tugas yang diberikan. Berikut ini contoh kisi-kisi
tugas, contoh tugas, dan contoh pedoman penskorannya untuk
mengukur pencapaian pengetahuan.
SMALB Tunanetra Kelas X
41
Tabel 13. Contoh Kisi-Kisi Tugas
Nama Sekolah : SMALB Tanah Air
Kelas/Semester : X/Semester I
Tahun pelajaran :
Mata Pelajaran : IPS
No. Kompetensi
Dasar Materi Indikator
Teknik Penilaian
1. KD Pengetahuan
Memahami
pengertian
dinamika
interaksi
manusia dengan
lingkungan
alam, sosial,
budaya, dan
ekonomi.
Bencana
alam
Siswa dapat
mengidentifikasi
jenis bencana
alam yang terjadi
di daerah
tertentu dan
menjelaskan cara
pencegahannya
secara rinci.
Penugasan
Tabel 14. Contoh Pedoman Penskoran Tugas
No. Aspek yang dinilai Skor
1. Menjelaskan secara rinci jenis bencana alam yang akan terjadi.
0-2
2. Menjelaskansecara tepat sebab-sebab terjadinya bencana alam.
0-3
3. Menjelaskan cara pencegahannya dengan tepat. 0-3
4. Keruntutan bahasa. 0-2
Skor maksimum 10
Berikut adalah contoh ketentuan dalam penilaian portofolio
untuk pengetahuan:
(a) Pekerjaan asli siswa;
(b) Pekerjaan yang dimasukkan dalam portofolio disepakati oleh
siswa dan guru;
(c) Guru menjaga kerahasiaan portofolio;
Buku Panduan Guru IPS
42
(d) Guru dan siswa mempunyai rasa memiliki terhadap dokumen
portofolio;
(e) Pekerjaan yang dikumpulkan sesuai dengan KD. Setiap
pembelajaran KD dari KI-3 berakhir, pekerjaan terbaik dari
KD tersebut (bila ada) dimasukkan ke dalam portofolio.
Berikut adalah contoh ketentuan dalam penilaian portofolio
untuk pengetahuan:
(a) Pekerjaan asli siswa;
(b) Pekerjaan yang dimasukkan dalam portofolio disepakati oleh
siswa dan guru;
(c) Guru menjaga kerahasiaan portofolio;
(d) Guru dan siswa mempunyai rasa memiliki terhadap dokumen
portofolio;
(e) Pekerjaan yang dikumpulkan sesuai dengan KD. Setiap
pembelajaran KD dari KI-3 berakhir, pekerjaan terbaik dari
KD tersebut (bila ada) dimasukkan ke dalam portofolio.
3) Penilaian Keterampilan
a) Pengertian
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan
untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerapkan
pengetahuan untuk melakukan tugas tertentu di dalam berbagai
macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.
Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik,
antara lain penilaian kinerja, penilaian proyek, dan penilaian
portofolio. Teknik penilaian keterampilan yang digunakan dipilih
sesuai dengan karakteristik KD pada KI-4.
SMALB Tunanetra Kelas X
43
b) Teknik Penilaian
Teknik penilaian keterampilan dapat digambarkan pada skema
berikut
Penilaian Keterampilan
Portofolio
Proyek
Kinerja
Mengukur capaian
pembelajaran berupa
keterampilan proses
dan/atau hasil (produk)
Mengetahui kemampuan
siswa dalam mengaplikasikan pengetahuannya melalui
penyelesaian suatu tugas
dalam periode/waktu tertentu
Sampel karya siswa
terbaik dari KD pada KI-
4 untuk
mendeskripsikan
capaian kompetensi keterampilan (dalam
satu semester)
Berikut disajikan uraian singkat mengenai teknik-teknik
penilaian keterampilan tersebut yang mencakup pengertian,
langkah-langkah, dan contoh instrumen dan rubrik penilaian.
(1) Penilaian Kinerja
Berikut ini contoh kisi-kisi penilaian kinerja, soal/tugas,
pedoman penskoran
Tabel 15. Contoh Kisi-kisi Penilaian Kinerja
Nama Sekolah : SMALB Tanah Air
Kelas/Semester : X/Semester I
Tahun pelajaran :
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
No. Kompetensi Dasar Materi Indikat
or
Teknik
Penilaian
Gambar 3.Teknik Penilaian Keterampilan
Buku Panduan Guru IPS
44
Tabel 16. Contoh Rubrik Penskoran Penilaian Kinerja
No. Aspek yang Dinilai Skor
0 1 2 4 5
1 Menyiapkan dan
merencanakan
pengamatan
2 Melakukan
pengamatan
3 Membuat laporan.
Jumlah
Skor Maksimum 9 (2+4+3)
Pada contoh penilaian kinerja, penilaian diberikan dengan
memperhatikan baik aspek proses maupun produk.
Sebagaimana terlihat pada rubrik penilaian butir aspek yang
dinilai, yaitu keterampilan siswa dalam menyiapkan alat dan
bahan (proses), keterampilan siswa dalam melakukan uji
asam/basa (proses), dan kualitas laporan (produk).
Guru dapat menetapkan bobot penskoran yang berbeda-
beda antara aspek satu dan lainnya yang dinilai dengan
memperhatikan karakteristik KD atau keterampilan yang dinilai.
Pada contoh IPS, keterampilan proses (penyiapan bahan dan alat)
diberi bobot lebih tinggi dibandingkan produknya (laporan).
Tabel 17. Contoh Rubrik Penilaian Kinerja No Indikator Rubrik
1. Menyiapkan
bahan yang
diperlukan
2 = Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang
diperlukan fenomena bentuk muka bumi di
sekitar sekolah
1 = Menyiapakan sebagian alat dan bahan yang
diperlukan.
0 = Tidak menyiapkan alat bahan
SMALB Tunanetra Kelas X
45
No Indikator Rubrik
2.
Melakukan
pengamatan
4 = Melakukan empat langkah kerja dengan
tepat.
3 = Melakukan tiga langkah kerja dengan tepat.
2 = Melakukan dua langkah kerja dengan tepat.
1 = Melakukan satu langkah kerja dengan tepat.
0 = Tidak melakukan langkah kerja.
Langkah kerja:
1. Mengidentifikasi nama bentuk muka bumi
yang terlihat
2. Menuliskan fenomena visual yang
tertangkap indera mata
3. Mengamati aktivitas penduduk
4. Mencatat fenomena alam dan penduduk
pada kertas yang disediakan
3 Membuat
laporan
3 = Memenuhi 3 kriteria
2 = Memenuhi 2 kriteria
1 = Memenuhi 1 kriteria
0 = Tidak memenuhi kriteria
Kriteria laporan:
1. Memenuhi sistematika laporan (judul, tujuan,
alat dan bahan, prosedur, data pengamatan,
pembahasan, kesimpulan)
2. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar
3. Komunikatif
Nilai : skor perolehan X 100
9
(2) Penilaian Proyek
Penilaian proyek adalah suatu kegiatan untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuannya
melalui penyelesaian suatu tugas dalam periode/waktu tertentu.
Penilaian proyek dapat dilakukan untuk mengukur satu atau
beberapa KD dalam satu atau beberapa mata pelajaran.Tugas
tersebut berupa rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian data, pengolahan dan
Buku Panduan Guru IPS
46
penyajian data, serta pelaporan. Pada penilaian proyek
setidaknya ada 4 (empat) hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
(a) Pengelolaan
Kemampuan siswa dalam memilih topik, mencari informasi,
dan mengelola waktu pengumpulan data, serta penulisan
laporan.
(b) Relevansi
Topik, data, dan produk sesuai dengan KD.
(c) Keaslian
Produk (misalnya laporan) yang dihasilkan siswa merupakan
hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru
berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek siswa.
(d) Inovasi dan kreativitas
Hasil proyek siswa terdapat unsur-unsur kebaruan dan
menemukan sesuatu yang berbeda dari biasanya.
Tabel 18. Contoh Kisi-Kisi Penilaian Proyek
Nama Sekolah : SMALB Tanah Air
Kelas/Semester : X/Semester I
Tahun pelajaran :
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
No KD Materi Indikator Teknik
Penilaian
1. Aktivitas Manusia di Lingkung-an Geografis
Siswa dapat: 1. Merencanakan pembuatan
poster tentang pengaruh aktivitas penduduk terhadap kelestarian lingkungan
2. Merancang poster aktivitas penduduk terhadap kelestarian lingkungan
3. Menyusun dan mengatur warna poster
4. Memberikan label poster 5. Menyusun laporan
pembuatan poster
Penilaian proyek
SMALB Tunanetra Kelas X
47
Proyek : Buatlah poster aktivitas penduduk terhadap
kelestarian lingkungan dengan menggunakan kertas karton,
pensil warna atau cat air dengan memperhatikan hal-hal berikut!
(1) Tentukan pengaruh globalisasi yang akan dibuat posternya
(2) Amati pengaruh yang ingin kamu sampaikan dalam poster
(3) Gambar pengaruh yang telah kamu pilih, misalnya :
kenakalan remaja, kemiskinan, dan sebagainya!
(4) Tuliskan peta konsep dari pengaruh yang hendak kamu
sampaikan!
(5) Laporkan hasilnya secara lisan dan pajang poster kalian.
Tabel 19. Contoh Rubrik Penskoran Proyek
Aspek yang Dinilai Skor
0 1 2 3 4
1. Kemampuan merencanakan
2. Kemampuan menggambar poster yang Disampaikan
3. Kemampuan menggambar poster dan kebenaran
4. Penyampaian peta konsep dari poster tersebut
5. Kemampuan menjelaskan poster melalui
presentasi
6. Poster (Produk
Skor maksimum 15
Catatan:
Guru dapat menetapkan bobot yang berbeda-beda antara aspek
satu dan lainnya pada penskoran (sebagaimana contoh rubrik
penskoran di atas) dengan memperhatikan karakteristik KD atau
keterampilan yang dinilai.
Buku Panduan Guru IPS
48
Tabel 20. Contoh Rubrik Penilaian Proyek
No Indikator Rubrik
1. Kemampuan
Perencanaan
2 = Perencanaan lengkap
(bahan,cara kerja,hasil) dan rinci
1 = Perencanaan kurang lengkap
0 = Tidak ada perencanaan
2. Kemampuan
menggambar poster secara tepat sesuai
dengan konsep pengaruh
globalisasi
2 = Menggambar dan memberi label
secara tepat sesuai yang dilihat di dalam mikroskop.
1 = Menggambar dengan tepat
tetapi salah dalam memberikan label atau sebaliknya.
0 = Gambar dan label tidak tepat.
Nilai : skor perolehan x 100
15
(3) Penilaian Portofolio
Seperti pada penilaian pengetahuan, portofolio untuk
penilaian keterampilan merupakan kumpulan sampel karya
terbaik dari KD pada KI-4. Portofolio setiap siswa disimpan
dalam suatu folder (map) dan diberi tanggal pengumpulan oleh
guru. Portofolio dapat disimpan dalam bentuk cetakan dan/atau
elektronik. Pada akhir suatu semester kumpulan sampel karya
tersebut digunakan sebagai sebagian bahan untuk
mendeskripsikan pencapaian keterampilan secara deskriptif.
Portofolio keterampilan tidak diskor lagi dengan angka.
Berikut adalah contoh ketentuan dalam penilaian
keterampilan dengan portofolio:
(a) Karya asli siswa;
(b) Karya yang dimasukkan dalam portofolio disepakati oleh
siswa dan guru;
(c) Guru menjaga kerahasiaan portofolio;
SMALB Tunanetra Kelas X
49
(d) Guru dan siswa mempunyai rasa memiliki terhadap dokumen
portofolio;
(e) Karya yang dikumpulkan sesuai dengan KD. Setiap
pembelajaran KD dari KI-4 berakhir, karya terbaik dari KD
tersebut (bila ada) dimasukkan ke dalam portofolio.
c. Pengolahan Hasil Penilaian
1) Nilai Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
Langkah-langkah untuk membuat deskripsi
nilai/perkembangan sikap selama satu semester:
a) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK masing-masing
mengelompokkan (menandai) catatan-catatan sikap jurnal
yang dibuatnya ke dalam sikap spiritual dan sikap sosial
(apabila pada jurnal belum ada kolom butir nilai).
b) Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK masing-masing
membuat rumusan deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap
sosial berdasarkan catatan-catatan jurnal untuk setiap siswa.
c) Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru
mata pelajaran dan guru BK. Dengan memperhatikan
deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial dari guru mata
pelajaran, guru BK, dan wali kelas yang bersangkutan, wali
kelas menyimpulkan (merumuskan deskripsi) capaian sikap
spiritual dan sosial setiap siswa.
Berikut adalah rambu-rambu rumusan deskripsi
perkembangan sikap selama satu semester:
a) Deskripsi sikap menggunakan kalimat yang bersifat
memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif.
Hindari frasa yang bermakna kontras, misalnya: ... tetapi
masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih
perlu bimbingan dalam hal ...
Buku Panduan Guru IPS
50
b) Deskripsi sikap menyebutkan perkembangan
sikap/perilaku siswa yang sangat baik dan/atau baik dan
yang mulai/sedang berkembang.
c) Apabila siswa tidak ada catatan apapun dalam jurnal,
sikap siswa tersebut diasumsikan BAIK.
d) Dengan ketentuan bahwa sikap dikembangkan selama
satu semester, deskripsi nilai/perkembangan sikap siswa
didasarkan pada sikap siswa pada masa akhir semester.
Oleh karena itu, sebelum deskripsi sikap akhir semester
dirumuskan, guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas
harus memeriksa jurnal secara keseluruhan hingga akhir
semester untuk melihat apakah telah ada catatan yang
menunjukkan bahwa sikap siswa tersebut telah menjadi
sangat baik, baik, atau mulai berkembang.
e) Apabila siswa memiliki catatan sikap KURANG baik dalam
jurnal dan siswa tersebut belum menunjukkan adanya
perkembangan positif, deskripsi sikap siswa tersebut
dirapatkan dalam rapat dewan guru pada akhir semester.
Berikut adalah contoh rumusan deskripsi capaian sikap
spiritual dan sosial.
a) Sikap spiritual: Selalu bersyukur, selalu berdoa sebelum
melakukan kegiatan,dan toleran pada pemeluk agama yang
berbeda; ketaatan beribadah mulai berkembang.
b) Sikap sosial: Sangat santun, peduli, dan percaya diri;
kejujuran, kedisiplinan, dan tanggungjawab meningkat
2) Nilai Pengetahuan
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian,
penilaian tengah semester, dan penilaian akhir semester yang
dilakukan dengan beberapa teknik penilaian. Penulisan capaian
SMALB Tunanetra Kelas X
51
pengetahuan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100
dan deskripsi.
a) Hasil Penilaian Harian (HPH)
Hasil Penilaian Harian merupakan nilai rata-rata yang
diperoleh dari hasil penilaian harian melalui tes tertulis
dan/atau penugasan untuk setiap KD. Dalam perhitungan nilai
rata-rata DAPAT diberikan pembobotan untuk nilai tes tertulis
dan penugasan MISALNYA 60% untuk bobot tes tertulis dan 40%
untuk penugasan. Penilaian harian dapat dilakukan lebih dari
satu kali untuk KD yang gemuk (cakupan materi yang luas)
sehingga penilaian harian tidak perlu menunggu selesainya
pembelajaran KD tersebut. Materi dalam suatu penilaian harian
untuk KD gemuk mencakup sebagian dari keseluruhan materi
yang dicakup oleh KD tersebut. Bagi KD dengan cakupan materi
sedikit, penilaian harian dapat dilakukan setelah pembelajaran
lebih dari satu KD.
Tabel 21. Contoh Pengolahan Nilai Ulangan Harian
Mata Pelajaran : ...
Kelas/Semester : ...
No Nama PH-1 PH-2
PH-3 PH-4
PH-5
PH-6 Rata-Rata
KD 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9
1 A…. 75 60 80 68 66 80 79 67 90 73,88
2 B… 71 78 67 69 91 76 66 87 75 75,55
3 Dst
b) Hasil Penilaian Tengah Semester (HPTS) merupakan nilai yang
diperoleh dari penilaian tengah semester yang terdiri atas
beberapa kompetensi dasar.
Buku Panduan Guru IPS
52
c) Hasil Penilaian Akhir Semester (HPAS) merupakan nilai yang
diperoleh dari penilaian akhir semester yang mencakup
semua kompetensi dasar dalam satu semester.
d) Hasil Penilaian Akhir (HPA) merupakan hasil pengolahan dari
HPH, HPTS, HPAS dengan memperhitungkan bobot masing-
masing yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
Selanjutnya HPH digabung dengan HPTS dan HPAS untuk
memperoleh nilai akhir seperti pada Tabel
Tabel 22. Contoh Pengolahan Nilai Akhir
Nama HPH HPTS HPAS HPA HPA Pembulatan
Ani 73,89 90 80 79,45 79
Budi 75,56 75 80 76,53 77
Pada contoh tabel tersebut, HPTS dan HPAS dimasukkan ke
dalam tabel pengolahan nilai akhir semester secara gelondongan,
tanpa memilah-milah nilai per KD berdasarkan nilai HPTS dan
HPAS. Guru dapat memilah-milah nilai per KD hasil PTS dan
PAS sebelum memasukkan ke dalam tabel pengolahan nilai akhir
semester. Pemilahan nilai per KD tersebut untuk mengetahui KD
mana saja yang siswa sudah dan belum belum mencapai
KBM/KKM untuk keperluan pemberian pembelajaran remedial
dan pendeskripsian capaian pengetahuan dalam rapor. Apabila
dilakukan pembobotan HPH : HPTS : HPAS = 2 : 1 : 1,
penghitungan nilai akhir (HPA) Ani adalah:
HPA : (2 x 73,89) + (1 x 90) + (1 x 80) = 79,45
4
Nilai Akhir Ani sebesar 79,45 selanjutnya dibulatkan
menjadi 79 dan diberi predikat dengan ketentuan:
SMALB Tunanetra Kelas X
53
Sangat Baik (A) : 86-100
Baik (B) : 71-85
Cukup (C) : 56-70
Kurang (D) : ≤ 55
Selain nilai dalam bentuk angka dan predikat, dalam rapor
dituliskan deskripsi capaian pengetahuan untuk setiap mata
pelajaran.
Berikut adalah rambu-rambu rumusan deskripsi capaian
pengetahuan dalam rapor.
a) Deskripsi pengetahuan menggunakan kalimat yang bersifat
memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif.
HINDARI frasa yang bermakna kontras, misalnya: ... tetapi
masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih perlu
bimbingan dalam hal ....
b) Deskripsi berisi beberapa pengetahuan yang sangat baik
dan/atau baik dikuasai oleh siswa dan yang penguasaannya
belum optimal.
c) Deskripsi capaian pengetahuan didasarkan pada bukti-bukti
pekerjaan siswa yang didokumentasikan dalam portofolio
pengetahuan. Apabila KD tertentu tidak memiliki pekerjaan
yang dimasukkan ke dalam portofolio, deskripsi KD tersebut
didasarkan pada skor angka yang dicapai.
3) Nilai Keterampilan
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian kinerja
(proses dan produk), proyek, dan portofolio. Hasil penilaian
dengan teknik kinerja dan proyek dirata-rata untuk memperoleh
nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran. Seperti pada
Buku Panduan Guru IPS
54
pengetahuan, penulisan capaian keterampilan pada rapor
menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan deskripsi.
Tabel 23. Contoh Pengolahan Nilai Keterampilan
KD Kinerja
(Proses)
Kinerja
(Produk) Proyek Portofolio
Skor Akhir
KD*
4.1 92 92
4.2 66 75 75
4.3 87 87
4.4 75 87 78,50
4.5 80 80
4.6 85 85
Nilai Akhir Semester 82,916
Pembulatan 83
Catatan:
a) Penilaian KD 4.2 dilakukan 2 (dua) kali dengan teknik teknik yang sama, yaitu kinerja. Oleh karena itu skor akhir KD 4.2 adalah skor optimum. Penilaian untuk KD 4.4 dilakukan 2
(dua) kali tetapi dengan teknik yang berbeda, yaitu produk dan proyek. Oleh karenanya skor akhir KD 4.4 adalah rata-
rata dari skor yang diperoleh melalui teknik yang berbeda tersebut.
b) KD 4.3 dan KD 4.4 dinilai melalui penilaian proyek – 2 (dua)
KD dinilai bersama-sama dengan proyek. Nilai yang diperoleh untuk kedua KD tersebut sama (dalam contoh di atas 87).
c) Nilai akhir semester diperoleh berdasarkan rata-rata skor akhir keseluruhan KD keterampilan yang dibulatkan ke bilangan bulat terdekat.
d) Nilai akhir semester diberi predikat dengan ketentuan: Sangat Baik (A) : 86-100 Baik (B) : 71-85
Cukup (C) : 56-70 Kurang (D) : ≤ 55
e) Selain nilai dalam bentuk angka dan predikat, dalam rapor dituliskan deskripsi capaian keterampilan untuk setiap mata pelajaran.
Berikut adalah rambu-rambu rumusan deskripsi capaian
keterampilan.
SMALB Tunanetra Kelas X
55
a) Deskripsi keterampilan menggunakan kalimat yang bersifat
memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif.
HINDARI frasa yang bermakna kontras, misalnya: ... tetapi
masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih perlu
peningkatan dalam hal ....
b) Deskripsi berisi beberapa keterampilan yang sangat baik
dan/atau baik dikuasai oleh siswa dan yang penguasaannya
mulai meningkat.
c) Deskripsi capaian keterampilan didasarkan pada bukti-bukti
karya siswa yang didokumentasikan dalam portofolio
keterampilan. Apabila KD tertentu tidak memiliki karya yang
dimasukkan ke dalam portofolio, deskripsi KD tersebut
didasarkan pada skor angka yang dicapai. Portofolio tidak
dinilai (lagi) dalam bentuk angka.
Pembelajaran remedial dan pengayaan dilaksanakan untuk
kompetensi pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran
remedial diberikan kepada siswa yang belum mencapai
KBM/KKM, sementara pengayaan diberikan kepada siswa yang
telah mencapai atau melampaui KBM/KKM.
Remedial adalah program pembelajaran yang diberikan
kepada peserta didik yang belum mencapai kompentensi
minimalnya dalam satu kompetensi dasar tertentu. Metode yang
digunakan dapat bervariasi sesuai dengan sifat, jenis, dan latar
C. REMEDIAL DAN PENGAYAAN
1. Remedial
Buku Panduan Guru IPS
56
belakang kesulitan belajar yang dialami peserta didik dan tujuan
pembelajarannya pun dirumuskan sesuai dengan kesulitan yang
dialami peserta didik.
Pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan cara:
a. pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media
yang berbeda, menyesuaikan dengan gaya belajar siswa;
b. pemberian bimbingan secara perorangan;
c. pemberian tugas-tugas atau latihan secara khusus, dimulai
dengan tugas-tugas atau latihan sesuai dengan
kemampuannya;
d. pemanfaatan tutor sebaya, yaitu siswa dibantu oleh teman
sekelas yang telah mencapai KBM/KKM.
Pembelajaran remedial diberikan segera setelah siswa
diketahui belum mencapai KBM/KKM berdasarkan hasil PH,
PTS, atau PAS. Pembelajaran remedial pada dasarnya difokuskan
pada KD yang belum tuntas dan dapat diberikan berulang-ulang
sampai mencapai KBM/KKM dengan waktu hingga batas akhir
semester. Apabila hingga akhir semester pembelajaran remedial
belum bisa membantu siswa mencapai KBM/KKM, pembelajaran
remedial bagi siswa tersebut dapat dihentikan. Nilai KD yang
dimasukkan ke dalam pengolahan penilaian akhir semester
adalah penilaian setinggi-tingginya sama dengan KBM/KKM yang
ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran tersebut. Apabila
belum/tidak mencapai KBM/KKM, nilai yang dimasukkan adalah
nilai tertinggi yang dicapai setelah mengikuti pembelajaran
remedial. Guru tidak dianjurkan untuk memaksakan untuk
memberi nilai tuntas kepada siswa yang belum mencapai
KBM/KKM.
SMALB Tunanetra Kelas X
57
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
remedial sesuai dengan sifatnya sebagai pelayanan khusus
antara lain:
a. Adaptif
Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta
didik untuk belajar sesuai dengan daya tangkap, kesempatan,
dan gaya belajar masing-masing.
b. Interaktif
Pembelajaran remedial hendaknya melibatkan keaktifan
guru untuk secara intensif berinteraksi dengan peserta didik dan
selalu memberikan monitoring dan pengawasan agar mengetahui
kemajuan belajar peserta didiknya.
c. Fleksibilitas dalam metode pembelajaran dan penilaian
Pembelajaran remedial perlu menggunakan berbagai metode
pembelajaran dan metode penilaian yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik.
d. Pemberian umpan balik sesegera mungkin
Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada
peserta didik mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan
sesegera mungkin agar dapat menghindari kekeliruan belajar
yang berlarut-larut.
e. Pelayanan sepanjang waktu
Pembelajaran remedial harus berkesinambungan dan
programnya selalu tersedia agar setiap saat peserta didik dapat
mengaksesnya sesuai dengan kesempatan masing-masing.
Langkah-langkah yang dilakukan pada program remedial
adalah sebagai berikut.
a. Identifikasi Permasalahan Pembelajaran
Buku Panduan Guru IPS
58
Permasalahan pembelajaran bisa dikategorikan ke dalam 3
fokus perhatian:
1) Permasalahan pada keunikan peserta didik
Keberagaman individu dapat membedakan hasil belajar dan
permasalahan belajar pada peserta didik.Ada peserta didik
yang cenderung lebih aktif dan senang praktik secara
langsung, ada yang cenderung mengamati, ada yang lebih
tenang dan suka membaca.Di kelas, guru juga perlu memiliki
wawasan lebih menyeluruh mengenai latar belakang keluarga
dan sosial budaya.Peserta didik yang dibesarkan dalam
keluarga pedagang, tentu memiliki keterampilan berbeda
dengan keluarga petani atau nelayan. Peserta didik yang
berasal dari keluarga yang tidak harmonis, mungkin berbeda
dengan peserta didik yang berasal dari keluarga harmonis dan
mendukung kegiatan belajar.
2) Permasalahan pada materi ajar
Materi ajar yang terdapat pada buku ajar kadang terlalu rumit
bagi peserta didik tertentu. Oleh karena itu perlu disiapkan
berbagai alternatif aktivitas dan materi ajar yang dapat
digunakan guru untuk mengatasi permasalahan ini.
3) Permasalahan pada strategi pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, guru sebaiknya tidak hanya
terpaku pada satu strategi atau metode pembelajaran saja.
Dikarenakan tipe dan gaya belajar peserta didik sangat
bervariasi termasuk juga minat dan bakatnya, maka guru
perlu mengidentifikasi apakah kesulitan peserta didik dalam
menguasai materi disebabkan oleh strategi atau metode
belajar yang kurang sesuai.
SMALB Tunanetra Kelas X
59
b. Perencanaan
Setelah melakukan identifikasi awal terhadap permasalahan
belajar siswa, guru dapat membuat perencanaan remedial yang
mencakup hal-hal berikut.
1) Menetapkan waktu kegiatan remedial
2) Menyiapkan Media Pembelajaran
3) Menyiapkan contoh-contoh dan alternatif aktifitas
4) Menyiapkan materi-materi dan alat pendukung
c. Pelaksanaan
Pelaksanaan program pembelajaran remedial yang
mencakup 3 fokus penekanan yaitu: 1) Penekanan pada
keunikan peserta didik, 2) penekanan pada alternative contoh
dan aktivitas terkait materi ajar, 3) Penekanan pada
strategi/metode pembelajaran
d. Penilaian Autentik
Penilaian autentik dilakukan setelah pemebalajaran
remedial selesai dilaksanakan. Berdasarkan hasil penilaian, bila
peserta didik belum mencapai kompetensi minimal (tujuan) yang
ditetapkan guru, maka guru perlu meninjau kembali strategi
pembelajaran remedial yang diterapkannya atau melakukan
identifikasi (analisa kebutuhan) terhadap peserta didik dengan
lebih seksama. Apabila ternyata ditemukan kasus khusus di luar
kompetensi guru, guru dapat menkonsultasikan dengan orang
tua untuk selanjutnya dilakukan konsultasi dengan ahli.
Program pengayaan diberikan kepada peserta didik yang
telah melampaui ketuntasan belajar dengan memerlukan waktu
lebih sedikit daripada teman-teman lainnya. Waktu yang masih
tersedia dapat dimanfaatkan peserta didik untuk
2. Pengayaan (Enrichment)
Buku Panduan Guru IPS
60
memperdalam/memperluas atau mengembangkan hingga
mencapai tahapan networking (jejaring) dalam pendekatan ilmiah
(scientific approach). Guru dapat memfasilitasi peserta didik
dengan memberikan berbagai sumber belajar, antara lain:
perpustakaan, majalah atau koran, internet, atau narasumber
dan pakar. Kegiatan dalam program pengayaan diantaranya
adalah
a. Kegiatan eksploratori
Kegiatan eksploratori dapat berupa latar belakang sejarah,
buku, narasumber, penemuan, uji coba, yang secara regular
tidak tercakup dalam kurikulum.
b. Keterampilan proses
Tujuan kegiatan ini agar peserta didik dapat melakukan
pendalaman dan investigasi terhadap topik yang diminati
dalam bentuk pembelajaran mandiri.
c. Pemecahan masalah
Kegitan pemecahan masalah diberikan kepada peserta didik
yang memiliki kemampuan belajar lebih tinggi berupa
pemecahan masalah nyata dengan menggunakan pendekatan
pemecahan masalah atau pendekatan investigatif/ penelitian
ilmiah.
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam program
pengayaan adalah sebagai berikut :
a. Inovasi
Guru perlu menyesuaikan program yang diterapkannya
dengan kekhasan peserta didik, karakteristik kelas serta
lingkungan hidup dan budaya peserta didik.
b. Kegiatan yang memperkaya
Dalam menyusun materi dan mendisain pembelajaran
pengayaan, kembangkan dengan kegiatan yang
SMALB Tunanetra Kelas X
61
menyenangkan, membangkitkan minat, merangsang
pertanyaan, dan sumber-sumber yang bervariasi dan
memperkaya.
c. Merencanakan metodologi yang luas dan metode yang lebih
bervariasi
Misalnya dengan memberikan project, pengembangan minat
dan aktivitas-akitivitas menggugah (playful). Menerapkan
informasi terbaru, hasil-hasil penelitian atau kemajuan
program-program pendidikan terkini.
Langkah-langkah dalam program pengayaan hampir
serupa dengan program pembelajaran remedial. Diawali dengan
kegiatan identifikasi, kemudian perencanaan, pelaksanaan dan
penilaian. Untuk merencanakan program pengayaan, guru tidak
perlu menunggu hasil penilaian autentik terhadap kemampuan
peserta didik. Apabila melalui observasi dalam proses
pembelajaran, peserta didik sudah terindikasi memiliki
kemampuan yang lebih dari peserta didik lainnya maka guru
perlu merencanakan program pengayaan.
Interaksi guru dengan orang tua sangat diperlukan dalam
rangka menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Oleh
karena itu interkasi antara guru dan orang tua perlu dilakukan
dengan berbagai cara baik langsung maupun tertulis atau tidak
langsung.
Berbagai cara untuk melakukan interaksi secara
langsung, dapat dilakukan dengan cara antara lain :
a. menghadirkan orang tua/wali peserta didik ke sekolah
untuk diberikan penjelasan tentang perkembangan dan atau
perilaku anaknya selama belajar di sekolah,
D. INTERAKSI DENGAN ORANG TUA
1. Interaksi secara Langsung
Buku Panduan Guru IPS
62
b. penyerahan rapor, yang harus diambil oleh orang tua,
adalah salah satu bentuk upaya sekolah untuk memberikan
kesempatan kepada guru, khususnya wali kelas untuk
berinteraksi secara langsung dengan orang tua.
Interaksi secara tertulis atau tidak langsung dapat
dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini
a. Komunikasi tertulis antara guru dengan orang tua,
b. Meminta orang tua ikut memeriksa dan menandatangani
pekerjaan rumah (PR).
c. Membuka hubungan komunikasi (telepon, sms, e-mail,
portal interaktif) serta dorongan agar orang tua aktif
berinteraksi dengan guru dan anak.
d. Upaya pemantauan terhadap peserta didik dalam
mengerjakan tugas individu maupun tugas kelompok
dengan membubuhkan tanda tangan pada lembar
monitoring seperti contoh berikut.
Tabel 2 Lembar Monitoring dari Sekolah pada Orang Tua
No Hari dan Tanggal
Tema, Sub
tema, Sub-sub tema
Judul Tugas
Tanda Tangan
Orang tua
Guru
1
2
3
Selain itu, kegiatan pekerjaan rumah yang melibatkan
orang tua dengan anak dapat dikombinasikan dengan kunjungan
guru ke rumah.
2. Interaksi secara tidak langsung
SMALB Tunanetra Kelas X
63
BAGIAN II
PETUNJUK KHUSUS
Buku Panduan Guru IPS
64
1. Menerima, menghargai dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian nyata dalam kehidupan.
4. Mencoba, mengolah dan menyajikan dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori.
Pembelajaran sikap spiritual dan sikap sosial
dilaksanakan secara tidak langsung (indirect teaching) melalui
keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran
pengetahuan dan keterampilan. Guru mengembangkan sikap
BAB I AKTIVITAS MANUSIA DI LINGKUNGAN
GEOGRAFIS
A. KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR
(KD)
Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Dasar (KD)
SMALB Tunanetra Kelas X
65
spiritual dan sikap sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik. Evaluasi
terhadap sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut
3.1 Memahami aktivitas manusia dalam aspek keruangan
dan waktu, konektivitas antar ruang, perubahan dan
keberlanjutannya pada aspek sosial, ekonomi, budaya,
dan pendidikan dalam lingkup lokal.
3.2 Memahami aktivitas manusia dalam hubungannya
dengan kondisi geografis di sekitarnya dalam bidang
ekonomi (lingkup lokal).
4.1 Menyajikan hasil telaah aktivitas manusia dalam aspek
keruangan dan waktu, konektivitas antar ruang,
perubahan dan keberlanjutannya pada aspek sosial,
ekonomi, budaya, dan pendidikan dalam lingkup lokal.
4.2 Menyajikan hasil telaah tentang aktivitas manusia dalam
hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya
dalam bidang ekonomi (lingkup lokal).
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan
mampu:
1. memahami pengertian interaksi keruangan;
2. mengidentifiasi keragaman bentuk muka bumi di daratan
dan perairan;
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Buku Panduan Guru IPS
66
3. menjelaskan faktor-faktor pembentuk iklim;
4. menyebutkan jenis tanah di lingkungan sekitar;
5. membedakan mata pencaharian penduduk di dataran
tinggi, dataran rendah, dan pantai;
6. menyebutkan definisi sumberdaya alam.
C. PETA KONSEP
SMALB Tunanetra Kelas X
67
1. Ruang dan Interaksi antar Ruang
1.1 Saling Melengkapi (Complementary)
1.2 Kesempatan Antara (Intervening Opportunity)
1.3 Kemudahan Transfer (Transferability)
2. Kondisi Geografis Lingkungan Sekitar
2.1 Letak Lingkungan Geografi
2.2 Keragaman Bentuk Muka Bumi
2.3 Iklim
2.4 Tanah
2.5 Flora dan Fauna
3. Aktivitas Manusia Pada Kondisi Geografis di Lingkungan
Tempat Tinggal
3.1 Pengaruh Keragaman bentuk muka bagi aktivitas
penduduk
3.2 Pengaruh Kondsi Perairan bagi Aktivitas Penduduk
4. Potensi Sumber Daya Alam dan Manusia di Lingkungan
Tempat Tinggal
4.1 Potensi Sumber Daya Alam
D. MATERI PEMBELAJARAN
Buku Panduan Guru IPS
68
P
an Interaksi Antar Ruang
a. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 JP/ 1 Pertemuan)
1) Pendahuluan
a) Peserta didik bersama guru menyampaikan salam
b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan
kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik
siap untuk belajar.
c) Guru memberikan apersepsi mengenai bab aktivitas
manusia di lingkungan geografi.
d) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi
yang dicapai dalam pertemuan pertama ini adalah peserta
didik mampu memahami pengertian interaksi keruangan.
Manfaat yang diperoleh setelah mempelajari materi
interaksi antar ruang adalah mengetahui kondisi penyebab
terjadinya interaksi antar ruang yaitu saling melengkapi
(Complementarity), kesempatan antara (Intervening
opportunity) dan keadaan dapat diserahkan/dipindahkan
(Transferability) sehingga peserta didik mampu
menerapkan pada kehidupan sehari-hari akan adanya
interaksi antar ruang dan kondisi seperti apa yang menjadi
penyebabnya.
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN, PENILAIAN,
PENGAYAAN, REMEDIAL, DAN INTERAKSI DENGAN
ORANGTUA
1. Ruang dan Interaksi Antar Ruang
SMALB Tunanetra Kelas X
69
e) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang
akan digunakan. Teknik penilaian yang digunakan dalam
pembelajaran ini adalah tes dan observasi (penilaian guru
terhadap peserta didik dalam pembelajaran).
2) Kegiatan Inti
a) Peserta didik mencermati penjelasan gugru mengenai
interaksi kegiatan saling melengkapi antar wiayah dengan
sumberdaya yang berbeda.
b) Guru menstimulasi dan mengarahkan peserta didik agar
mengerti mengenai interaksi antar ruang. Guru memberikan
contoh kegiatan saling melengkapi antar wiayah dengan
sumberdaya yang berbeda sesuai dengan kondisi yang ada di
lingkungan geografi.
c) Guru menginstruksikan kepada masing-masing peserta didik
untuk menuliskan dan dilanjutkan mengemukakan contoh
kegiatan interaksi antar ruang saling melengkapi antar
wilayah dengan sumber daya yang berbeda.
d) Guru memberikan kesempatan kepada beberapa peserta
didik untuk mengemukakan hasil pemikirannya.
e) Guru bersama peserta didik mengidentifikasi kegiatan
interaksi antar ruang yang saling melengkapi dengan sumber
daya yang berbeda.
f) Setelah peserta didik mengerti akan arti interaksi antar
ruang, khususnya mengenai kondisi penyebab adanya
interaksi antar ruang yang disebabkan oleh kondisi saling
melengkapi, peserta didik diberikan kesempatan untuk
memberikan tanggapan mengenai materi yang telah
dijelaskan dan didiskusikan.
Buku Panduan Guru IPS
70
3) Kegiatan Penutup
a) Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait penguasaan materi dan pembelajaran
yang telah dilakukan.
b) Peserta didik diberi pesan moral dalam hal sehari-hari
yang dikaitkan dengan materi pembelajaran pertemuan
tersebut.
c) Guru menyampaikan garis besar pertemuan berikutnya.
d) Guru menyampaikan salam penutup
Pertemuan 2 (2 JP/ 1 Pertemuan)
1) Pendahuluan
Pembelajaran pada tahap pendahuluan dapat dilaksa-
nakan seperti aktivitas pada pertemuan pertama.
2) Kegiatan inti
a) Guru mereview materi pertemuan sebelumnya mengenai
pengertian interaksi antar ruang kemudian melanjutkan
mengarahkan peserta didik melanjutkan materi mengenai
penyebab interaksi yang disebabkan oleh kesempatan
antara (Intervening Opportunity) dan keadaan dapat
diserahkan/dipindahkan (Transferability).
b) Guru mengarahkan peserta didik untuk membaca materi
di buku siswa mengenai Interaksi keruangan karena
karena adanya kesempatan (intervening opportunity) dan
keadaan dapat diserahkan/dipindahkan (Transferability).
c) Peserta didik diarahkan untuk penjelasan mengenai
Interaksi keruangan karena adanya (intervening
opportunity).
SMALB Tunanetra Kelas X
71
d) Guru mengilustrasikan melalui penjelasan gambar interaksi.
e) Setelah peserta didik selesai membaca materi, peserta didik
dibagi menjadi tiga kelompok disesuaikan dengan jumlah
peserta didik di kelas.
f) Guru menjelaskan mengenai isi materi secara singkat,
kemudian peserta didik diarahkan untuk membuat contoh
kegiatan interaksi yang disebabkan karena adanya
kesempatan (Intervenning Opportunity) dan membuat satu
contoh interaksi yang disebabkan oleh kemudahan transfer.
g) Peserta didik mengemukakan hasil diskusi kelompok di
depan kelas.
h) Guru bersama peserta didik mendiskusikan bagaimana
hubungan interaksi yang terjadi antar ruang.
i) Salahsatu perwakilan kelompok menuliskan contoh
kegiatan interaksi antar ruang yang disebabkan karena
adanya kesempatan (Intervenning Opportunity) dengan
menuliskan di dalam kotak yang telah digambar oleh guru.
j) Peserta didik diberikan kesempatan untuk menanggapi
pembelajaran pada pertemuan ini.
3) Penutup
a) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
b) Peserta didik diberi pesan moral dalam kehidupan sehari-
hari dengan mengintegrasikan materi yang diajarkan.
c) Guru menyampaikan garis besar pertemuan berikutnya.
d) Guru menyampaikan salam penutup
Buku Panduan Guru IPS
72
b. Penilaian
1) Penilaian Kompetensi:
a) Sikap Spiritual dan Sosial
- Teknik penilaian: Jurnal
- Bentuk instrumen: Lembar jurnal
b) Pengetahuan
- Teknik penilaian: Tes Lisan
- Bentuk instrumen: Soal Uraian
- Pedoman penskoran dan penentuan nilai
c) Keterampilan
- Teknik penilaian: Unjuk kerja
- Bentuk instrument: Rubrik penilaian kinerja
- Pedoman penskoran dan penentuan nilai
2) Contoh Instrumen Penilaian
a) Jurnal penilaian sikap Nama Sekolah : SMA ..............
Kelas/Semester : X
Mata Pelajaran : IPS
No Tanggal Nama Catatan Perilaku Butir Sikap
1. 11/04/2016
Rio
Terlambat masuk kelas selama 30
menit tanpa alasan
Kedisiplinan
Tika Mengganggu teman yang sedang mengerjakan tugas
Toleransi
2.
14/04/2016
Nanda Mengajak temannya untuk berdoa serius pada saat akan dimulai pembelajaran di kelas
Ketaqwaan
SMALB Tunanetra Kelas X
73
No Tanggal Nama Catatan Perilaku Butir Sikap
Yunaidi Mengingatkan temannya untuk hormat pada saat guru melewati tempat dimana siswa sedang istirahat
Menghormati
3. ...
b) Soal Uraian
No Butir Soal
1. Apakah yang dimaksud dengan interaksi antar ruang?
2. Sebutkan bentuk-bentuk interaksi antar ruang!
3. Sebutkan penyebab kondisi munculnya interaksi antar
ruang!
4. Jelaskan dan berikan contoh bentuk interaksi yang
disebabkan oleh kondisi saling melengkapi!
5. Jelaskan dan berikan contoh bentuk interaksi yang
disebabkan oleh kondisi kesempatanantar ruang!
Pedoman Penskoran dan Penentuan Nilai:
Tiap nomor skornya: 2, Nilai = Jumlah skor
c) Rubrik Penilaian Kinerja (Keterampilan Berdiskusi)
No.
Nama
Peserta
Didik
Kemampua
n presentasi
(1-4)
Kemampua
n bertanya
(1-4)
Kemampua
n menjawab
(1-4)
Jumlah
skor
Arif 4 3 4 11
Rumi 3 4 3 10
Dst.
Buku Panduan Guru IPS
74
Pedoman Penskoran dan Penentuan Nilai:
1) Skor terentang antara 1 – 4
1 = kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4= Amat Baik
2) Nilai = Jumlah skor dibagi 3
d) Pedoman penskoran dan penentuan nilai akhir
(1) Rumus Penghitungan Skor Akhir Nilai Akhir = (Skor
akhir : Jumlah Skor Maksimal) x 4
(2) Kategori skor kompetensi keterampilan peserta didik
didasarkan pada Permendikbud No 53 Tahun 2016
c. Remedial
Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk
program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang
dideskripsikan dalam petunjuk umum.
SMALB Tunanetra Kelas X
75
Contoh
LEMBAR KEGIATAN REMEDIAL
Sekolah : SMALB ..........
Kelas/ Semester : X/1
Materi UH (KD/ Indikator) :
Tanggal Ulangan Harian :
Bentuk Soal UH : Uraian (tes tertulis)
Rancangan UR :
KKM :75
d. Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil
belajar pada akhir pertemuan ke-2 (setelah selesai
pembelajaran materi subbab pertama), peserta didik yang
nilainya di atas Kriteia Ketuntasan Minimal (KKM) diminta
membaca artikel yang disediakan oleh guru maupun materi
pada buku siswa kemudian mencari contoh terkait dengan
interaksi antar ruang. Hasilnya ditulis dalam bentuk catatan,
untuk dikumpulkan ke guru dan dipresentasikan di depan
kelas.
No. Nama
Siswa
Nilai
Ulangan
Indikator yang tidak
dikuasai
Bentuk Pembelajaran
Remedial
Nomor Soal yang
dikerjakan
Nilai
Remedial Ket.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Gangsar Pitoyo
60
Menjelaska
n karakter negara-negara ASEAN
Membuat soal jawab tentang
materi karakter negara-negara ASEAN
2
80
Tuntas
2
Buku Panduan Guru IPS
76
Contoh
LEMBAR RANCANGAN PENGAYAAN
Sekolah : SMALB ............ Kelas/Semester : X
Rancangan pengayaan :
No. Nama Peserta
Didik Nilai
Ulangan Bentuk Pengayaan
1. Anita 82 Peserta didik diminta membaca artikel yang disediakan oleh guru maupun materi pada buku siswa kemudian mencari contoh terkait dengan interaksi antar ruang. dan hasilnya ditulis dalam bentuk catatan, untuk dikumpulkan ke guru dan beberapa dipresentasikan di depan kelas
2.
3.
4.
5.
6.
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik
Interaksi dengan orang tua dapat dilakukan antara lain
dengan:
1. Komunikasi tertulis antara guru dengan orang tua.
2. Meminta orang tua ikut memeriksa dan menandatangani
pekerjaan rumah (PR).
3. Menjalin hubungan komunikasi melalui telepon/sms serta
dorongan agar orang tua aktif berinteraksi dengan guru
dan anak.
4. Melibatkan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas
rumah.
5. Kunjungan (visit) guru ke rumah
SMALB Tunanetra Kelas X
77
Upaya pemantauan terhadap siswa dalam mengerjakan
tugas individu maupun tugas kelompok dengan
membubuhkan tandatangan pada lembar monitoring
seperti contoh berikut.
Contoh Lembar Monitoring Interaksi Sekolah dengan Orang Tua
No. Hari dan Tanggal
Tema, Sub Tema, atau
Sub-sub tema Judul Tugas
Tanda Tangan
Orang Tua
Guru
1. 23/04/16 Interaksi antar ruang disebabkan oleh mudahnya transfer (Transferability)
Membuat contoh kegiatan Interaksi antar ruang disebabkan oleh mudahnya transfer (Transferability)
Ttd Ttd
2.
3.
ang
a. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 3 (2 JP/ 1 Pertemuan)
1) Pendahuluan
Pembelajaran pada tahap pendahuluan dapat dilaksa-
nakan seperti aktivitas pada pertemuan pendahuluan
sebelumnya dengan cara mengkondisikan kelas, mendata
kehadiran, menyampaikan kompetensi pembelajaran dan
2. Kondisi Geografis Lingkungan Sekitar
Buku Panduan Guru IPS
78
apersepsi. Pada pertemuan ini peserta didik dibagi menjadi
beberapa kelompok sesuai kebutuhan.
2) Kegiatan Inti
a) Peserta didik diminta untuk menelaah peta Indonesia braile
dan sekitarnya dan membaca materi mengenai letak
lingkungan geografis yang terdapat di buku siswa.
b) Peserta didik secara berkelompok diarahkan untuk
merumuskan pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan
gambar dan hasil diskusi kelompok. Pertanyaan diarahkan
pada hal-hal yang substantif terkait dengan tujuan
pembelajaran, misalnya dimana letak geografis Indonesia?
Negara apa saja yang berbatasan langsung dengan
Indonesia?.
c) Salah satu peserta didik diminta untuk menuliskan daftar
pertanyaan yang telah dirumuskan oleh masing-masing
kelompok di papan tulis.
d) Peserta didik bersama kelompoknya mengumpulkan
informasi dari buku siswa untuk mendapatkan jawaban
dari pertanyaan yang telah dituliskan di papan tulis.
e) Guru membimbing peserta didik untuk mendapatkan
jawaban yang benar.
f) Peserta didik secara berkelompok diminta untuk mengisi
kolom tentang letak geografis negara Indonesia.
Letak indonesia Geografis Astronomis
Indonesia terletak di 6°LU hingga 11°LS dan 95°BT hingga 141°BT
Indonesia terletak di sebelah barat Benua Australia.
SMALB Tunanetra Kelas X
79
g) Perwakilan peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya.
h) Guru bersama peserta didik berdiskusi dilanjutkan guru
menyimpulkan materi.
3) Penutup
Aktivitas tahap penutup ini dapat dilaksanakan seperti
pada pertemuan sebelumnya dengan mengutamakan refleksi
penguasan pembelajaran, menyimpulkan materi pada
pertemuan tersebut dan guru menyampaikan materi
pertemuan berikutnya.
Pertemuan 4 (2 JP/ Pertemuan)
1) Pendahuluan
Pembelajaran pada tahap pendahuluan dapat dilaksa-
nakan seperti aktivitas pada pertemuan ketiga.
2) Kegiatan inti
a) Peserta didik diarahkan untuk mencermati penjelasan
mengenai daratan dan perairan di dunia.
b) Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifikasi
bentuk daratan dan perairan di sekitar lingkungan tempat
tinggal. Misalnya peserta didik tinggal di dataran tinggi, di
tepi pantai dan lain sebagainya.
c) Setelah mengidentifikasi bentuk muka bumi di lingkungan
sekitar, guru menjelaskan bentuk-bentuk muka bumi
berdasarkan dengan buku siswa agar peserta didik dapat
mengikuti materi yang disampaikan.
Buku Panduan Guru IPS
80
d) Guru mengarahkan peserta didik untuk mengerjakan
aktivitas individu yang terdapat pada buku siswa. Peserta
didik ditugaskan untuk mengisi kolom kosong dengan
pilihan bentuk muka bumi yang telah disediakan dalam
tabel.
Bentuk Muka Bumi Daratan Perairan
a. Gunung
b. Sungai
c. Dataran tinggi
d. Peneplain
e. Rawa
f. Laut
g. Danau
h. Pegunungan
e) Guru memilih beberapa peserta didik menyampaikan hasil
aktivitasnya.
f) Guru menjelaskan materi dari hasil pekerjaan peserta didik
bersumber dari buku siswa.
3) Penutup
Aktivitas penutup dapat dilaksanakan seperti pada
pertemuan sebelumnya.
Pertemuan Ke 5 (2 JP/ Pertemuan)
1) Pendahuluan
Pembelajaran pada tahap ini dapat dilaksanakan seperti
aktivitas pada pertemuan ketiga dan keempat. Pada
pertemuan ini pembelajaran masih merupakan rangkaian
tidak terpisah dengan pertemuan ke-3 dan ke-4.
2) Kegiatan inti
a) Peserta didik diarahkan mendiskripsikan cuaca yang
dirasakan pada saat pembelajaran di kelas. Apakah sedang
terjadi hujan? Suhu panas? Lembab? Dst.
SMALB Tunanetra Kelas X
81
b) Setelah peserta didik menjelaskan bagaimana kondisi yang
dirasaakan, guru mengaitkan antara suhu, tekanan, sinar
matahari, angina dan kelembaban udara dengan
pengertian iklim.
c) Guru menjelaskan beberapa klasifikasi iklim sesuai dengan
buku siswa begitu juga siswa diminta untuk
memperhatikan materi di buku.
d) Peserta didik diminta untuk mendiskripsikan bagaimana
bentuk tanah yang ada di lingkungan tempat tinggal.
Apakah berbahan pasir, tanah liat (lempung), mudah
ditumbuhi tanaman dll.
e) Guru menjelaskan materi mengenai jenis-jenis tanah
dengan bahan ajar buku siswa.
3) Penutup
Aktivitas penutup dapat dilaksanakan seperti pada
pertemuan sebelumnya.
Pertemuan Ke 6 (2 JP/ Pertemuan)
1) Pendahuluan
Pada pertemuan ini pembelajaran masih merupakan
rangkaian tidak terpisah dengan pertemuan ke-3, 4, dan 5
2) Kegiatan inti
a) Peserta didik diminta untuk menyebutkan berbagai flora
dan fauna (binatang dan tumbuhan) di sekitar lingkungan
tempat tinggal. Seperti burung cendrawasih, badak
bercula, komodo dll.
b) Guru mememberikan gambaran kepada peserta didik
bahwa jenis flora dan fauna di muka bumi adalah beragam.
Buku Panduan Guru IPS
82
c) Guru menggali pengetahuan peserta didik dengan
memberikan contoh perbedaan flora fauna di bumi
kemudian menanyakan mengapa jenis flora fauna berbeda
antar wilayah.
d) Guru menjelaskan mengenai faktor persebaran flora dan
fauna di bumi dilanjutkan dengan menjelaskan mengenai
pembagian dan jenis flora dan fauna di bumi.
3) Penutup
a) Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi dan
pembelajaran yang telah dilakukan.
b) Peserta didik diberi pesan tentang moral.
c) Guru menyampaikan tugas untuk materi pertemuan
berikutnya.
d) Guru menyampaikan salam penutup
b. Penilaian
Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan
pedoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud nomor
52 tahun 2015.
Contoh tes tertulis dalam bentuk uraian dapat
dicontohkan soalnya sebagai berikut:
No. Butir Soal
1. Apakah yang dimaksud dengan letak astronomis dan
letak geografis?
2. Jelaskan letak geografis Negara Indonesia!
3. Sebutkan bentuk muka pada penampang laut!
SMALB Tunanetra Kelas X
83
No. Butir Soal
4. Jelaskan jenis tanah yang sesuai untuk pertanian
padi?
5. Sebutkan faktor yang mempengaruhi persebaran flora
fauna di bumi!
c. Remedial
Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk
program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang
dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan
Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
d. Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil
belajar pada akhir pertemuan ke-6 dengan cara yang
dilakukan sama seperti pada materi pertama yang
ditunjukkan lembar rancangan pengayaan
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik
Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan
sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan:
komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua,
pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas
rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan
dalam rangka ketuntasan pada materi kedua ini.
Buku Panduan Guru IPS
84
a. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke 7 dan 8 (2 JP/ Pertemuan)
1) Pendahuluan
a) Peserta didik bersama guru menyampaikan salam.
b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan
kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik
siap untuk belajar.
c) Guru memberikan motivasi: menanyakan apakah peserta
didik sudah membaca materi yang akan dipelajari,
kemudian guru memberikan pertanyaan terkait materi
yang akan dipelajari.
d) Guru menyampaikan kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai pada pertemuan 7 dan 8.
e) Peserta didik dibagi klompok menjadi 2-3 orang
2) Kegiatan Inti
a) Peserta didik diminta mendeskripsikan kegiatan atau mata
pencaharian orangtua maupun orang di sekitar tempat
tinggal dikaitkan dengan kondisi geografi. Misal, peserta
didik tinggal di daerah pantai, banyak dijumpai nelayan,
dll.
b) Peserta didik diarahkan untuk mengerjakan aktivitas
kelompok pada buku siswa.
3. Aktivitas Manusia pada Kondisi Geografis di
Lingkungan Tempat Tinggal
SMALB Tunanetra Kelas X
85
c) Peserta didik menjelaskan hasil diskusinya di depan kelas.
d) Guru menanggapi hasil pekerjaan peserta didik.
e) Guru melanjutkan materi aktivitas manusia berdasarkan
kondisi geografis di lingkungan tempat tinggal
menggunakan bahan ajar (buku siswa, internet, media
cetak, dll) disesuaikan dengan melihat gambar yang ada
dalam buku siswa.
f) Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya dan
memberikan pendapat atau tanggapan.
3) Penutup
a) Guru dan Peserta didik melakukan refleksi dan penilaian
terhadap proses pembelajaran terkait dengan penguasaan
materi dan pembelajaran yang telah dilakukan.
b) Peserta didik diberi pesan tentang moral dalam hal sehari-
hari.
c) Guru menyampaikan garis besar pertemuan berikutnya.
d) Guru menyampaikan salam penutup
b. Penilaian
Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan
Buku Panduan Guru IPS
86
perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud
nomor 52 tahun 2015.
Contoh tes tertulis dalam bentuk uraian dapat
dicontohkan soalnya sebagai berikut:
No. Butir Soal
1. Sebutkan kegiatan manusia di dataran rendah?
2. Jelaskan perbedaan kegiatan manusia di datarn tinggi dengan dataran rendah!
3. Jelaskan kegiatan manusia di daerah kawasan pantai!
4. Jelaskan bagaimana pola permukiman penduduk di kawasan sungai, pegunungan dan pantai!
5. Jelaskan perbedan bentuk rumah di daerah daratan
dan daerah perairan tepi sungai!
c. Remedial
Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk
program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang
dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan
Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
d. Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil
belajar pada akhir pertemuan ke-6 dengan cara yang
dilakukan sama seperti pada materi pertama yang
ditunjukkan lembar rancangan pengayaan.
Peserta didik yang memperoleh di atas KKM diminta
mencari contoh kegiatan penduduk berdasarkan kondisi
geografis di lingkungan perairan dari buku siswa. Hasilnya
ditulis dalam bentuk catatan, untuk dikumpulkan ke guru
dan beberapa dipresentasikan di depan kelas.
SMALB Tunanetra Kelas X
87
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik
Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan
sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan:
komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua,
pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas
rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan
dalam rangka ketuntasan pada materi ketiga ini.
a. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 9 dan 10 (2 JP/ Pertemuan)
1) Pendahuluan
Aktivitas pendahuluan pada pertemuan ini dapat
diadaptasi dari kegiatan pendahuluan pada peretmuan
sebelumnya. Pada kegiatan apersepsi peserta didik diminta
menyebutkan sumberdaya alam apa saja yang ada di sekitar
tempat tinggal dan apa saja yang telah dimanfaatkan.
2) Kegiatan Inti
a) Peserta didik melalui diskusi diarahkan untuk
menyebutkan berbagai sumber daya alam mencari contoh
pemanfaatan sumber daya alam yang ada dalam buku
siswa.
b) Peserta didik menjelaskan hasil diskusinya di depan kelas
c) Guru menanggapi hasil pekerjaan peserta didik
d) Guru melanjutkan materi potensi sumber daya manusia
dan pemanfaatannya menggunakan bahan ajar (buku
4. Potensi Sumber Daya Alam dn Manusia di
Lingkungan Tempt Tinggal
Buku Panduan Guru IPS
88
siswa, internet, media cetak, dll) disesuaikan dengan
melihat gambar yang ada dalam buku siswa.
e) Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya dan
memberikan pendapat tau tanggapan dari materi yang
dijelaskan oleh guru.
3) Penutup
Aktivitas tahap penutup ini dapat dilaksanakan seperti
pada pertemuan sebelumnya dengan mengutamakan refleksi
penguasan pembelajaran, menyimpulkan materi pada
pertemuan tersebut dan guru menyampaikan materi
pertemuan berikutnya.
b. Penilaian
Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan
perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud
nomor 53 tahun 2015.
Contoh tes tertulis dalam bentuk uraian dapat
dicontohkan soalnya sebagai berikut:
No. Butir Soal
1. Sebutkan jenis Sumberdaya Alam di Indonesia?
2. Sebutkan lima jenis sumberdaya alam barang tambang di Indonesia!
3. Apa manfaat sumbedaya alam bagi kehidupan kita?
4. Sebutkan saja potensi sumberdaya manusia?
5. Sebutkan contoh pemanfaatan sumberdaya manusia!
c. Remedial
Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk
program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang
SMALB Tunanetra Kelas X
89
dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan contoh
lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
d. Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil
belajar pada akhir pertemuan ke-6 dengan cara yang
dilakukan sama seperti pada materi pertama yang
ditunjukkan lembar rancangan pengayaan.
Peserta didik yang nilainya di atas KKM diminta
membuat ringkasan atau rangkuman mengenai potensi
sumber daya alam yang ada pada buku siswa. Hasilnya
ditulis dalam bentuk catatan, untuk dikumpulkan ke guru
dan beberapa dipresentasikan di depan kelas.
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik
Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan
sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan:
komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua,
pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas
rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan
dalam rangka ketuntasan pada materi keempat ini.
Buku Panduan Guru IPS
90
1. Menerima, menghargai dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian nyata dalam kehidupan.
4. Mencoba, mengolah dan menyajikan dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori.
Pembelajaran sikap spiritual dan sikap sosial
dilaksanakan secara tidak langsung (indirect teaching) melalui
keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran
BAB II PERUBAHAN DAN KESINAMBUNGAN
AKTIVITAS MANUSIA PADA MASA
PRAAKSARA, HINDU BUDDHA DAN
ISLAM
A. KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR
(KD) Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Dasar (KD)
SMALB Tunanetra Kelas X
91
pengetahuan dan keterampilan. Guru mengembangkan sikap
spiritual dan sikap sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik. Evaluasi
terhadap sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut
3.2 Menjelaskan aktivitas manusia, perubahan dan
keberlanjutannya pada masa praaksara, Hindu Buddha,
dan Islam.
4.2 Menyajikan hasil telaah tentang aktivitas manusia,
perubahan dan keberlanjutannya pada masa praaksara,
Hindu Buddha, dan Islam.
Setelah mempelajari pelajaran ini, peserta didik
diharapkan mampu:
1. Mendeskripsikan aktivitas masyarakat praaksara pada
masa berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok
tanam dan perundagian.
2. Mendeskripsikan kehidupan masyarakat masa Hindu
Buddha dalam aspek sosial, ekonomi, budaya, dan
pendidikan.
3. Mendeskripsikan kehidupan masyarakat masa Islam dalam
aspek sosial, ekonomi, budaya, dan pendidikan.
4. Mendeskripsikan perubahan dan kesinambungan aktivitas
manusia pada masa praaksara, Hindu Buddha, dan Islam.
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Buku Panduan Guru IPS
92
TERI PEMBELAJARAN
1. Mengenal Aktivitas Manusia Masa Praaksara
1.1 Kehidupan Sosial
1.2 Kehidupan Ekonomi
1.3 Hasil-hasil Kebudayaan
2. Kehidupan Masyarakat Masa Kerajaan Hindu Buddha
2.1 Masuk Dan Berkembangnya Pengaruh Hindu Buddha
Di Indonesia
C. PETA KONSEP
D. MATERI PEMBELAJARAN
SMALB Tunanetra Kelas X
93
2.2 Aktivitas Manusia Pada Masa Hindu Buddha Di
Indonesia
3. Kehidupan Masyarakat Pada Masa Islam
3.1 Masuknya Islam di Indonesia
3.2 Aktivitas Masyarakat Pada Masa Islam di Indonesia
P
an Interaksi Antar Ruang
a. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 JP/ 1 Pertemuan)
1) Pendahuluan
a) Peserta didik bersama guru menyampaikan salam
b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan
kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik
siap untuk belajar.
c) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi
yang dicapai dalam pertemuan pertama ini adalah peserta
didik mampu mendeskripsikan aktivitas masyarakat
praaksara pada masa berburu dan mengumpulkan
makanan, bercocok tanam dan perundagian. Manfaat yang
diperoleh setelah mempelajari aktivitas manusia di masa
praaksara adalah mengetahui kegiatan sosial, ekonomi,
dan hasil-hasil budaya oleh manusia pada masa praaksara
yang jauh berbeda dengan masa saat ini.
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN, PENILAIAN,
PENGAYAAN, REMEDIAL, DAN INTERAKSI DENGAN
ORANGTUA
1. Mengenal Aktivitas Manusia Masa Praaksara
Buku Panduan Guru IPS
94
d) Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang
akan digunakan. Teknik penilaian yang digunakan dalam
pembelajaran ini adalah tes dan observasi (penilaian guru
terhadap peserta didik dalam pembelajaran).
e) Peserta didik diarahkan untuk melihat materi pada buku
siswa (bab 2).
2) Kegiatan Inti
a) Guru mengarahkan peserta didik untuk mencermati
penjelasan mengenai posisi strategis letak wilayah
Indonesia.
b) Guru menjelaskan bagaiamana kegiatan perekonomian
persebaran agama dan persebaran budaya pada saat ini
dan dihubungkan dengan pada masa praaksara, kerajaan
hindu Buddha.
c) Peserta didik diminta untuk menyebutkan peninggalan
masa praaksara. Misalnya lukisan tangan, gua, kapak
genggam, dll.
d) Peserta didik diminta untuk menyebutkan perbedaan alat
yang digunakan pada masa praaksara dengan masa saat
ini.
e) Guru menjelaskan materi mengenai kegiatan sosial dan
ekonomi manusia praaksara bagaimana manusia pada
masa itu berhubungan sosial antar sesamanya dan
bagaimana mereka mengasilkan kegiatannya dalam bentuk
hasil budaya, dan saat ini banyak ditemukan hasil budaya
pada masa praaksara.
SMALB Tunanetra Kelas X
95
f) Peserta didik diberikan kesempatan untuk menanggapi dan
bertanya.
3) Penutup
a) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
b) Guru melakukan penilaian penguasaan materi sesuai
indikator untuk mengukur KKM secara lisan.
c) Peserta didik diberi pesan moral dalam kehidupan sehari-
hari dengan mengintegrasikan materi yang diajarkan.
d) Guru menyampaikan garis besar pertemuan berikutnya.
e) Guru menyampaikan salam penutup.
Pertemuan Ke 2 (2 JP/ 1 Pertemuan)
1) Pendahuluan
Pembelajaran pada tahap pendahuluan dapat dilaksa-
nakan seperti aktivitas pada pertemuan pertama dengan
mengutamakan pengkondisian kelas.
2) Kegiatan inti
a) Guru mereview pertemuan sebelumnya melalui
pertanyaan-pertanyaan mengenai aktivitas sosial, ekonomi
dan hasil budaya.
b) Guru membagi peserta didik menjadi kelompok.
c) Guru mengarahkan peserta didik untuk mengamati apakah
terdapat aktivitas budaya seperti ritual, upacara adat,
upacara agama di sekitar tempat tinggal yang masih terkait
dengan kehidupan manusia masa praaksara.
d) Peserta didk diminta untuk mengidentifikasi bagaiaman
bentuk kegiataan budayanya, menyebutkan persamaan
Buku Panduan Guru IPS
96
dan perbedaan kegiatan budaya saat ini dibandingkan
dengan masa praaksara.
e) Pekerjaan siswa dikumpulkan kepada guru, kemudian
perwakilan kelompok peserta didik mempesentasikan di
depan kelas, dilanjutkan dengan diskusi guru dengan
peserta didik mengenai tugas tersebut.
f) Peserta ddik diberikan untuk bertanya apakah ada materi
yang belum dimengerti.
3) Penutup
Aktivitas tahap penutup ini dapat dilaksanakan seperti
pada pertemuan sebelumnya dengan mengutamakan refleksi
penguasan pembelajaran, menyimpulkan materi pada
pertemuan tersebut dan guru menyampaikan materi
pertemuan berikutnya.
b. Penilaian
Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan
perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud
nomor 53 tahun 2015.
SMALB Tunanetra Kelas X
97
Contoh tes tertulis dalam bentuk uraian dapat
dicontohkan soalnya sebagai berikut:
No. Butir Soal
1. Apakah yang menjadi keuntungan bangsa Indonesia
berada di posisi strategis kaitannya dengan perdagangan dunia pada masa kerajaan Hindu Buddha
dan Islam?
2. Sebutkan kegiatan sosial manusia pada masa praaksara!
3. Sebutkan kegiatan ekonomi pada masa praaksara!
4. Sebutkan peninggalan hasil budaya pada masa praaksara!
5. Apakah persamaan perbedaan alat-alat yang digunakan ada masa praaksaa dengan pada masa
sekarang?
c. Remedial
Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk
program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang
dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan
Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
d. Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil
belajar pada akhir pertemuan ke-2 pada Bab 2 dengan cara
yang dilakukan sama seperti pada materi pertama yang
ditunjukkan lembar rancangan pengayaan.
Peserta didik yang nilainya di atas KKM diminta
membaca artikel yang disediakan oleh guru maupun materi
pada buku siswa kemudian mencari contoh kegiatan sosial
ekonomi dan hasil budaya manusia pada masa praaksara.
Buku Panduan Guru IPS
98
Hasilnya ditulis dalam bentuk catatan, untuk dikumpulkan ke
guru dan beberapa dipresentasikan di depan kelas.
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik
Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan
sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan:
komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua,
pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas
rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan
dalam rangka ketuntasan pada materi keempat ini.
a. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 3 (2 JP/ 1 Pertemuan)
1) Pendahuluan
Aktivitas pendahuluan pada pertemuan ini dapat
diadaptasi dari kegiatan pendahuluan pada pertemuan
sebelumnya.
Pada kegiatan apersepsi mengenai tema Perubahan dan
Kesinambungan Aktivitas Manusia pada Masa Praaksara,
Hindu Buddha, dan Islam. Apersepsi juga dikaitkan dengan
tema sebelumnya. Misalnya, aktivitas manusia pada saat ini
tidak bisa terlepas dari aktivitas manusia pada masa lampau.
Maka sejarah aktivitas manusia penting untuk diketahui.
2) Kegiatan inti
a) Peserta didik membaca uraian materi tentang Masuk dan
2. Kehidupan Masyarakat Masa Kerajaan Hindu
Buddha di Indonesia
SMALB Tunanetra Kelas X
99
Berkembangnya Pengaruh Hindhu Buddha di Indonesia.
b) Peserta didik merumuskan pertanyaan yang berkaitan
dengan masuk dan berkembangnya pengaruh Hindhu
Buddha di Indonesia. Setiap kelompok mengajukan
minimal satu pertanyaan dan ditulis di papan tulis.
c) Guru menyeleksi apakah pertanyaan yang muncul sudah
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Jika belum, guru
dapat menambahi atau mengurangi.
d) Peserta didik mengundi untuk mendapatkan salah satu
pertanyaan yang trtulis di papan tulis.
e) Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya mengenai
pertanyaan yang didapatkan. Peserta didik dapat
memanfaatkan berbagai referensi, seperti bukau atau
internet untuk mendapatkan jawaban.
f) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas. Peserta didik yang lain memberikan
tanggapan, guru selalu mengarahkan.
3) Penutup
Aktivitas tahap penutup ini dapat dilaksanakan seperti
pada pertemuan sebelumnya dengan mengutamakan refleksi
penguasan pembelajaran, menyimpulkan materi pada
pertemuan tersebut dan guru menyampaikan materi
pertemuan berikutnya.
Buku Panduan Guru IPS
100
Pertemuan 4 (2JP/1 Pertemuan)
1) Pendahuluan
Pembelajaran pada tahap pendahuluan dapat dilaksa-
nakan seperti aktivitas pada pertemuan pertama dengan
mengutamakan pengkondisian kelas.
2) Kegiatan inti
a) Peserta didik dibuat menjadi dua kelompok. Kelompok
pertama bertugas mendiskusikan aktivitas manusia pada
masa Hindu Buddha di Indonesia bidang sosial, dan
kelompok kedua mendiskusikan aktivitas manusia pada
masa Hindu Buddha di Indonesia bidang ekonomi.
b) Peserta didik melakukan analisis buku siswa untuk
melengkapi diskusi kelompoknya
c) Setelah selesai berdiskusi, peserta didik membuat
kelompok kecil dengan anggota berasal dari kelompok yang
berbeda.
d) Dalam kelompok kecil, peserta didik diminta untuk saling
menyampaikan hasil diskusi di kelompok besar.
e) Peserta didik diminta untuk membuat catatan poin-poin
penting mengenai hasil diskusi.
3) Penutup
Aktivitas tahap penutup ini dapat dilaksanakan seperti
pada pertemuan sebelumnya dengan mengutamakan refleksi
penguasan pembelajaran, menyimpulkan materi pada
pertemuan tersebut dan guru menyampaikan materi
pertemuan berikutnya.
SMALB Tunanetra Kelas X
101
Pertemuan 5 (2JP/1 Pertemuan)
1) Pendahuluan
Pembelajaran pada tahap pendahuluan dapat dilaksa-
nakan seperti aktivitas pada pertemuan pertama.
2) Kegiatan inti
Aktivitas pada kegiatan inti hampir sama dengan
kegiatan inti pada pertemuan keempat. Perbedaannya pada
topik diskusi yaitu tentang aktivitas manusia pada masa
Hindu Buddha di Indonesia bidang budaya, dan kelompok
kedua mendiskusikan aktivitas manusia pada masa Hindu
Buddha di Indonesia bidang pendidikan.
3) Penutup
a) Guru bersama peserta didik membuat simpulan
pembelajaran. Guru dapat menambah atau mengurangi,
juga menjelaskan kembali materi pembelajaran.
b) Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi dan
pembelajaran yang telah dilakukan.
c) Guru melakukan evaluasi pembelajaran.
d) Guru menutup pertemuan.
b. Penilaian
Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan
perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud
nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi
dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan.
Buku Panduan Guru IPS
102
Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan
menggunakan teknik penilaian tes seperti contoh ketentuan
sebagai berikut!
No Butir Soal Dijawab oleh Skor
1 Jelaskan teori masuk dan berkembangnya Hindu
Buddha ke Indonesia!
Peserta didik A.... 3
Peserta didik B.... 3
Peserta didik C.... 2
2 Sebutkan 3 candi yang terdapat di Indonesia
Peserta didik A.... 1
Peserta didik B.... 1
Peserta didik C.... 1
3 Sebutkan 3 contoh aktivitas manusia pada masa Hindu
Buddha di Indonesia dalam bidang sosial!
Peserta didik A.... dst
Peserta didik B....
Peserta didik C....
Pedoman penskoran dan penentuan nilai
1. Satu soal dapat dijawab oleh beberapa peserta didik.
2. Setiap jawaban benar sempurna diberi skor maksimal 3.
c. Remedial
Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk
program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang
dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan
Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
d. Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil
belajar pada akhir pertemuan ke-5 pada Bab 2 dengan cara
yang dilakukan sama seperti pada materi pertama yang
ditunjukkan lembar rancangan pengayaan.
SMALB Tunanetra Kelas X
103
Peserta didik yang nilainya di atas KKM diminta
membaca artikel yang disediakan oleh guru maupun materi
pada buku siswa kemudian diminta mengelompokkan candi
berdasarkan agama pembuatannya, apakah Hindu atau
Buddha. Hasilnya dikumpulkan.
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik
Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan
sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan:
komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua,
pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas
rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan
dalam rangka ketuntasan pada materi keempat ini.
a. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 6 (2 JP/ 1 Pertemuan)
1) Pendahuluan
Aktivitas pendahuluan pada pertemuan ini dapat
diadaptasi dari kegiatan pendahuluan pada pertemuan
sebelumnya.
2) Kegiatan inti
a) Peserta didik membaca uraian materi tentang Masuk dan
Berkembangnya Pengaruh Hindhu Buddha di Indonesia.
b) Peserta didik merumuskan pertanyaan yang berkaitan
dengan masuk dan berkembangnya pengaruh Hindhu
Buddha di Indonesia. Setiap kelompok mengajukan
minimal satu pertanyaan dan ditulis di papan tulis.
3. Kehidupan Masyarakat pada Masa Islam
Buku Panduan Guru IPS
104
c) Guru menyeleksi apakah pertanyaan yang muncul sudah
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Jika belum, guru
dapat menambahi atau mengurangi.
d) Peserta didik mengundi untuk mendapatkan salah satu
pertanyaan yang tertulis di papan tulis.
e) Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya mengenai
pertanyaan yang didapatkan. Peserta didik dapat
memanfaatkan berbagai referensi, seperti buku atau
internet untuk mendapatkan jawaban.
f) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas. Peserta didik yang lain memberikan
tanggapan, guru selalu mengarahkan.
3) Penutup
Aktivitas tahap penutup ini dapat dilaksanakan seperti
pada pertemuan sebelumnya dengan mengutamakan refleksi
penguasan pembelajaran, menyimpulkan materi pada
pertemuan tersebut dan guru menyampaikan materi
pertemuan berikutnya.
Pertemuan 7 (2JP/1 Pertemuan)
Pada pertemuan ini aktivitas pada tahap pendahuluan,
kegiatan inti dan penutup dapat dilaksanakan seperti pada
pertemuan 6. Pada kegiatan inti kelompok pertama bertugas
mendiskusikan aktivitas manusia pada masa masa Islam di
Indonesia dalam bidang sosial, dan kelompok kedua
mendiskusikan aktivitas manusia pada masa Islam di
Indonesia pada bidang ekonomi.
SMALB Tunanetra Kelas X
105
Pertemuan 8 (2JP/1 Pertemuan)
1) Pendahuluan dan Kegiatan Inti
Pada pertemuan ini aktivitas pada tahap pendahuluan
dan kegiatan inti dapat dilaksanakan seperti pada pertemuan
6. Pada kegiatan inti kelompok pertama bertugas
mendiskusikan aktivitas manusia pada masa masa Islam di
Indonesia dalam bidang pendidikan, dan kelompok kedua
mendiskusikan aktivitas manusia pada masa Islam di
Indonesia pada bidang budaya.
2) Penutup
a) Guru bersama peserta didik membuat simpulan
pembelajaran. Guru dapat menambah atau mengurangi,
juga menjelaskan kembali materi pembelajaran.
b) Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi dan
pembelajaran yang telah dilakukan.
c) Guru melakukan evaluasi pembelajaran.
d) Guru menutup pertemuan.
b. Penilaian
Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan
perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud
nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi
dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan.
Buku Panduan Guru IPS
106
Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan
menggunakan teknik penilaian tes uraian seperti contoh
ketentuan sebagai berikut!
No Butir Soal
1 Jelaskan bagaimana sistem ekonomi yang berlangsung
pada masa praaksara!
2 Jelaskan bagaimana perubahan pada sistem
pemerintahan setelah munculnya pengaruh Hindu
Buddha di Indonesia!
3 Mengapa Sriwijaya dikenal sebagai pusat
pengembangan agama Buddha?
4 Apa sajakah yang merupakan lembaga pendidikan
pada masa Islam?
5 Sebutkan beberapa kerajaan yang bercorak Hindu di
Indonesia!
c. Remedial
Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk
program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang
dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan
Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
d. Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil
belajar pada akhir pertemuan ke-8 dengan cara yang
dilakukan sama seperti pada materi pertama yang
ditunjukkan lembar rancangan pengayaan.
Peserta didik yang nilainya di atas KKM secara
berkelompok diminta untuk membuat peta konsep tema
SMALB Tunanetra Kelas X
107
Perubahan dan Kesinambungan Aktivitas Manusia pada Masa
Praaksara, Hindu Buddha, dan Islam. Peta konsep dibuat
pada selembar kertas kemudian ditempel di dinding kelas
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik
Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan
sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan:
komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua,
pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas
rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan
dalam rangka ketuntasan pada materi ini.
Buku Panduan Guru IPS
108
1. Menerima, menghargai dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian nyata dalam kehidupan.
4. Mencoba, mengolah dan menyajikan dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori.
f.
Pembelajaran sikap spiritual dan sikap sosial
dilaksanakan secara tidak langsung (indirect teaching) melalui
keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran
BAB III KEHIDUPAN MANUSIA DALAM
KELEMBAGAAN MASYARAKAT
A. KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD)
Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Dasar (KD)
SMALB Tunanetra Kelas X
109
pengetahuan dan keterampilan. Guru mengembangkan sikap
spiritual dan sikap sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik. Evaluasi
terhadap sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.
1.3. Memahami kehidupan manusia dalam kelembagaan
sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya di masyarakat
sekitar (lokal).
4.4. Menyajikan hasil diskusi alternatif tindakan nyata
dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan
kehidupan manusia dalam kelembagaan sosial,
ekonomi, pendidikan, dan budaya di masyarakat
sekitar.
ATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian lembaga sosial;
2. Siswa dapat mendeskripsikan jenis-jenis kelembagaan
yang ada di masyarakat;
3. Siswa dapat mendeskripsikan keragaman aktivitas
manusia dalam lembaga sosial, ekonomi, pendidikan, dan
budaya di masyarakat sekitar.
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
C. (KD)
Buku Panduan Guru IPS
110
1. Pengertian Lembaga Sosial 1
2. Jenis-jenis Aktivitas Manusia dalam Lembaga Sosial
a. Lembaga Keluarga
b. Lembaga Agama
c. Lembaga Ekonomi
1) Koperasi
2) BUMN
C. PETA KONSEP
D. MATERI PEMBELAJARAN
SMALB Tunanetra Kelas X
111
3) BUMS
d. Lembaga Pendidikan
1) Lembaga Pendidikan Formal
2) Lembaga Pendidikan Non Formal
3) Lembaga Pendidikan Informal
e. Lembaga Budaya 1
f. Lembaga Politik 1
P
an Interaksi Antar Ruang
a. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 JP/ 1 Pertemuan)
1) Pendahuluan
a) Guru dan siswa menyampaikan salam.
b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan
kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik
siap untuk belajar.
c) Guru memberikan apersepsi mengenai tema Kehidupan
Manusia dalam Kelembagaan Masyarakat. Guru dapat
memberi contoh beberapa lembaga yang ada di sekitar
lingkungan, misalnya lembaga sekolah, koperasi, dan lain
sebagainya.
d) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dalam
tema ini.
e) Guru menyampaikan jenis penilaian yang akan digunakan
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN, PENILAIAN,
PENGAYAAN, REMEDIAL, DAN INTERAKSI DENGAN
ORANGTUA
1. Pengertian Lembaga Sosial
Buku Panduan Guru IPS
112
dalam mempelajari tema ini, yaitu tes tertulis pada akhir
pembelajaran, tes lisan pada tiap-tiap pertemuan, dan
observasi.
2) Kegiatan inti
a) Peserta didik memperhatikan gambar beberapa lembaga
sosial yang diberikan guru.
b) Peserta didik memilih beberapa lembaga yang ada di
lingkungan sekitarnya dari gambar-gambar yang diberikan
guru.
c) Peserta didik diminta untuk mengungkapkan secara singkat
fungsi/tugas dari beberapa lembaga tersebut.
d) Berdasarkan hal-hal yang diungkapkan peserta didik, guru
menjelaskan fungsi keberadaan lembaga sosial.
e) Peserta didik dibimbing untuk mendapatkan pengertian
lembaga sosial secara umum.
f) Peserta didik berdiskusi tentang ciri-ciri suatu lembaga
sosial, guru memberi pengarahan.
g) Peserta didik berdiskusi tentang fungsi lembaga sosial, guru
mengarahkan.
3) Penutup
a) Guru memberikan tes lisan.
b) Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi dan
pembelajaran yang telah dilakukan.
c) Guru menyampaikan garis besar pertemuan selanjutnya.
d) Guru menutup pertemuan.
SMALB Tunanetra Kelas X
113
b. Penilaian
Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan
perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud
nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi
dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan.
Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan
menggunakan teknik penilaian tes seperti contoh ketentuan
sebagai berikut!
No Butir Soal Dijawab oleh Skor
1 Sebutkan ciri-ciri lembaga
sosial secara umum!
Peserta didik A.... 3
Peserta didik B.... 3
Peserta didik C.... 2
2 Sebutkan fungsi lembaga
sosial secara umum!
Peserta didik A.... 1
Peserta didik B.... 1
Peserta didik C.... 1
Pedoman penskoran dan penentuan nilai
1. Satu soal dapat dijawab oleh beberapa peserta didik.
2. Setiap jawaban benar sempurna diberi skor maksimal 3.
c. Remedial
Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk
program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang
dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan
Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
d. Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil
belajar pada akhir pertemuan ke-5 pada Bab 2 dengan cara
Buku Panduan Guru IPS
114
yang dilakukan sama seperti pada materi pertama yang
ditunjukkan lembar rancangan pengayaan.
Peserta didik yang nilainya di atas KKM diminta
membaca artikel yang disediakan oleh guru maupun materi
pada buku siswa kemudian diminta mencari informasi
mengenai lembaga sosial beserta lambangnya dan hasilnya
dikumpulkan.
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik
Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan
sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan:
komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua,
pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas
rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan
dalam rangka ketuntasan pada materi keempat ini.
a. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2JP/1 Pertemuan)
1) Pendahuluan
Aktivitas pendahuluan pada pertemuan ini dapat
diadaptasi dari kegiatan pendahuluan pada pertemuan
sebelumnya.
2) Kegiatan inti
a) Peserta didik membaca uraian mengenai Lembaga
Keluarga.
b) Peserta didik menyebutkan pohon keluarga masing-
masing.
2. Jenis-jenis Aktivitas Manusia dalam Lembaga Sosial
SMALB Tunanetra Kelas X
115
c) Peserta didik mengidentifikasi peran anggota keluarga
dalam keluarga masing-masing.
d) Peserta didik diarahkan untuk menganalisis contoh fungsi
keluarga dalam keluarga masing-masing. Hasil analisis
dituliskan dalam tabel kemudian dikumpulkan kepada
guru.
Fungsi Keluarga Contoh dalam Keluarga
Fungsi biologis/ reproduksi
Fungsi proteksi/ perlindungan
Fungsi ekonomi
Fungsi edukatif
Fungsi afeksional/ kasih saying
a) Peserta didik dipersilahkan untuk menanyakan hal yang
ingin diketahuinya dari Lembaga Keluarga.
b) Peserta didik membaca uraian mengenai Lembaga Agama,
kemudian melakukan tugas yang terdapat di buku.
3) Penutup
Aktivitas tahap penutup ini dapat dilaksanakan seperti
pada pertemuan sebelumnya dengan mengutamakan refleksi
penguasan pembelajaran, menyimpulkan materi pada
pertemuan tersebut dan guru menyampaikan materi
Buku Panduan Guru IPS
116
pertemuan berikutnya.
Pertemuan 2 (2JP/1 Pertemuan)
1) Pendahuluan dan Penutup
Pada pertemuan ini aktivitas pada tahap pendahuluan
dan penutup dapat dilaksanakan seperti pada pertemuan
sebelumnya.
2) Kegiatan Inti
a) Perwakilan peserta didik mempresentasikan hasil
tugasnya di depan kelas.
b) Peserta didik yang lain memperhatikan dan memberi
komentar.
c) Guru mengarahkan jalannya presentasi.
d) Peserta didik membaca uraian mengenai Lembaga
Ekonomi, kemudian melakukan aktivitas yang ada di
buku. Hasil aktivitas dikumpulkan kepada guru.
SMALB Tunanetra Kelas X
117
e) Peserta didik dipersilahkan menanyakan hal yang ingin
diketahui dari materi yang telah dipelajari.
Pertemuan 3-4 (2JP/ Pertemuan)
1) Pendahuluan dan Penutup
Pada pertemuan 3 dan 4 ini aktivitas pada tahap
pendahuluan dan penutup dapat dilaksanakan seperti pada
pertemuan sebelumnya dengan indikator yang sama.
2) Kegiatan Inti
a) Peserta didik membentuk 4 kelompok.
b) Peserta didik bersama kelompoknya mengidentifikasi jenis-
jenis lembaga ekonomi yang ada di Indonesia. Peserta didik
diperkenankan mencari informasi dari buku maupun
internet.
Hasil identifikasi dituliskan di dalam tabel.
No Koperasi BUMN BUMS
1 Koperasi Unit Desa PT. KAI PT. Krakatau
Steel
2
3
4
5
6
Dst
c) Peserta didik melakukan pengundian untuk memilih salah
satu BUMN/BUMS sebagai bahan pembelajaran
selanjutnya. 2 kelompok memilih BUMN dan 2 kelompok
memilih BUMS.
Buku Panduan Guru IPS
118
d) Peserta didik bersama kelompoknya mencari data mengenai
informasi badan usaha yang didapatkan kelompoknya.
Tugas ini dapat dilanjutkan di luar jam pelajaran.
Informasi yang dimaksud kurang lebih seperti berikut:
Nama Badan Usaha
Tahun Berdiri
Alamat
Bidang Usaha
e) Perwakilan kelompok mempresentasikan tugas
kelompoknya di depan kelas.
f) Peserta didik yang lain mengamati dan memberi masukan.
Pertemuan 5-6 (4JP/2 Pertemuan)
1) Pendahuluan dan Penutup
Sama aktivitasnya dengan pertemuan 3 dan 4 ini
aktivitas pada tahap pendahuluan dan penutup pertemuan ini
dapat dilaksanakan seperti pada pertemuan sebelumnya.
2) Kegiatan Inti
a) Peserta didik membaca uraian tentang Lembaga
Pendidikan.
b) Peserta didik membentuk kelompok dengan anggota 2-3
orang.
c) Peserta didik secara bergantian melengkapi peta konsep
yang disediakan guru.
SMALB Tunanetra Kelas X
119
Lembaga Pendidikan
Lembaga Pendidikan
Formal
Lembaga Pendidikan
Nonformal
Lembaga Pendidikan
Informal
Contoh: 1. 2. 3. 4. 5. Dst…..
Contoh: 1. 2. 3. 4. 5. Dst…..
Contoh: 1. 2. 3. 4. 5. Dst…..
d) Berdasarkan peta konsep tersebut, peserta didik
mengidentifikasi contoh lembaga pendidikan yang ada di
lingkungan tempat tinggal. Hasil identifikasi dituliskan di
buku.
e) Peserta didik melakukan wawancara sederhana kepada
orang-orang di sekitarnya mengenai pendidikan yang
pernah diikuti. Hasil wawancara dituliskan dalam tabel
seperti berikut ini.
No Nama
Pendidikan yang pernah diikuti (√)
Pendidikan Formal
Pendidikan Nonformal
Pendidikan Informal
1 Berta √ √ √
Buku Panduan Guru IPS
120
f) Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok di
depan kelas. Peserta didik mendapat kesimpulan bahwa
satu orang dapat mengikuti lebih dari satu jenis lembaga
pendidikan.
Pertemuan 7-8 (4JP/ 2 Pertemuan)
1) Pendahuluan dan penutup
Aktivitas pada pertemuan 7-8 aktivitas pada tahap
pendahuluan dan penutup dapat dilaksanakan seperti pada
pertemuan sebelumnya.
2) Kegiatan inti
a) Peserta didik membaca uraian mengenai Lembaga Budaya.
b) Peserta didik mencari informasi mengenai lembaga budaya
yang terdapat di lingkungan sekitarnya. Hasilnya
dituliskan di buku.
c) Peserta didik membaca uraian mengenai lembaga politik.
d) Guru menjelaskan bahwa lembaga politik ada yang
berfungsi sebagai legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
SMALB Tunanetra Kelas X
121
Peserta didik mencari tambahan informasi mengenai tiga
fungsi lembaga politik ini.
e) Peserta didik memberikan contoh lembaga legislatif,
lembaga eksekutif, dan lembaga yudikatif, kemudian
dituliskan di buku.
3) Penutup
a) Peserta didik bersama guru mereview dan menyimpulkan
pelajaran pada bab ini.
b) Peserta didik melakukan tes penilaian pembelajaran.
c) Guru memberikan pesan moral kepada peserta didik.
d) Guru menutup pertemuan.
b. Penilaian
Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan
perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud
nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi
dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan.
Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan
menggunakan teknik penilaian tes uraian seperti contoh
ketentuan sebagai berikut!
No Butir Soal
1 Sebutkan ciri-ciri lembaga sosial! Sebutkan lima fungsi lembaga keluarga!
2 Sebutkan enam agama yang diakui pemerintah Indonesia secara
resmi!
3 Sebutkan tiga contoh BUMS!
4 Sebutkan tiga fungsi lembaga pendidikan nonformal!
5 Sebutkan tiga contoh lembaga politik eksekutif!
Buku Panduan Guru IPS
122
c. Remedial
Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk
program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang
dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan
Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
d. Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil
belajar pada akhir pertemuan ke-8 dengan cara yang
dilakukan sama seperti pada materi pertama yang
ditunjukkan lembar rancangan pengayaan.
Peserta didik yang nilainya di atas KKM diminta untuk
menginventaris lembaga sosial di daerah tempat tinggalnya.
Hasilnya dituangkan dalam daftar untuk dikumpulkan.
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik
Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan
sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan:
komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua,
pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas
rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan
dalam rangka ketuntasan pada materi ini.
SMALB Tunanetra Kelas X
123
1. Menerima, menghargai dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian nyata dalam kehidupan.
4. Mencoba, mengolah dan menyajikan dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
g.
Pembelajaran sikap spiritual dan sikap sosial
dilaksanakan secara tidak langsung (indirect teaching) melalui
keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses pembelajaran
BAB IV AKTIVITAS EKONOMI DALAM
KEHIDUPAN MASYARAKAT
A. KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR
(KD) Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Dasar (KD)
Buku Panduan Guru IPS
124
pengetahuan dan keterampilan. Guru mengembangkan sikap
spiritual dan sikap sosial dengan memperhatikan
karakteristik, kebutuhan, dan kondisi peserta didik. Evaluasi
terhadap sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan berfungsi sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut
3.5 Memahami aktivitas manusia dalam dinamika interaksi
dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
4.5 Menyajikan hasil pengamatan tentang aktivitas manusia
dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam,
sosial, budaya, dan ekonomi.
ATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Mendeskripsikan pengertian kebutuhan.
2. Mendeskripsikan pengertian sumber daya.
3. Mendeskripsikan hubungan antara kebutuhan manusia
dengan sumber daya.
4. Mendeskripsikan pengertian kelangkaan.
5. Mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan
prinsip ekonomi dalam berbagai kegiatan sehari-hari.
6. Mendeskripsikan kegiatan ekonomi yang meliputi kegiatan
produksi, distribusi, dan konsumsi.
7. Mendeskripsikan penerapan kegiatan ekonomi dalam
kehidupan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat.
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
D. (KD)
SMALB Tunanetra Kelas X
125
1. Kelangkaan Sumber Daya/Alat Pemuas Kebutuhan
a. Kebutuhan Manusia
b. Penggolongan Kebutuhan
c. Sumber Daya/ Alat Pemuas Kebutuhan
d. Kelangkaan
e. Skala Prioritas Kebutuhan
2. Kegiatan Ekonomi
a. Kegiatan Produksi
b. Kegiatan Distribusi
c. Kegiatan Konsumsi
C. PETA KONSEP
D. MATERI PEMBELAJARAN
Buku Panduan Guru IPS
126
3. Motif Ekonomi
4. Prinsip Ekonomi
5. Aktivitas Ekonomi dan Keberlangsungan Kehidupan Ekonomi, Sosial,
dan Budaya 2
a. Penerapan Kegiatan Ekonomi dalam Kehidupan Sosial
b. Penerapan Kegiatan Ekonomi dalam Kehidupan Berbudaya
c. Penerapan Kegiatan Ekonomi dalam Kehidupan Ekonomi
P
n Interaksi Antar Ruang
a. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 JP/ 1 Pertemuan)
1) Pendahuluan
a) Guru dan siswa menyampaikan salam.
b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan
kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik
siap untuk belajar.
c) Guru memberikan apersepsi mengenai tema Aktivitas
Ekonomi dalam Kehidupan Masyarakat. Guru dapat
memberi contoh beberapa kasus/peristiwa di lingkungan
sekitar yang berkaitan dengan aktivitas ekonomi.
d) Guru dan peserta didik mengaitkan kompetensi yang
sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya dengan
kompetensi yang akan dipelajari.
e) Guru menyampaikan jenis penilaian yang akan digunakan
dalam mempelajari tema ini, yaitu tes tertulis dan
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN, PENILAIAN, PENGAYAAN,
REMEDIAL, DAN INTERAKSI DENGAN ORANGTUA
1. Kelangkaan Sumber Daya
SMALB Tunanetra Kelas X
127
observasi.
2) Kegiatan inti
a) Peserta didik mengamati penjelasan guru dari buku teks.
b) Peserta didik secara individu merinci kebutuhan sehari-
hari dan dituliskan pada tabel 4.1.
AKTIVITAS MACAM KEBUTUHAN
Persiapan berangkat
ke sekolah.
1. Kebutuhan akan peralatan mandi
(sabun, pasta gigi, handuk).
2. Kebutuhan akan kemeja.
3. Kebutuhan akan makanan.
4. .......
5. .......
6. .......
Persiapan
pembelajaran di
sekolah.
1. Kebutuhan akan buku.
2. Kebutuhan akan pensil.
3. Kebutuhan akan penghapus.
4. ........
5. ........
6. ........
c) Peserta didik menggabungkan hasil rinciannya dengan milik
peserta didik lain, sehingga diperoleh daftar kebutuhan
yang banyak.
d) Peserta didik dipancing untuk bertanya. Pertanyaan
diarahkan pada hal-hal yang substansional, misalnya “apa
yang dimaksud dengan kebutuhan itu?” atau “dengan apa
kebutuhan itu dapat dipenuhi?”
e) Peserta didik membaca uraian materi tentang penggolongan
kebutuhan.
f) Peserta didik membuat peta konsep tentang penggolongan
Buku Panduan Guru IPS
128
kebutuhan. Peta konsep digambarkan pada selembar
kertas yang disediakan guru. Peserta didik dapat menghias
peta konsep tersebut dengan kreativitas masing-masing.
Hasilnya ditempelkan pada dinding kelas.
3) Penutup
a) Guru memberikan tes lisan.
b) Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan penguasaan materi dan
pembelajaran yang telah dilakukan.
c) Guru menyampaikan garis besar pertemuan selanjutnya.
d) Guru menutup pertemuan.
Pertemuan 2 (2JP/1 Pertemuan)
1) Pendahuluan dan Penutup
Pada pertemuan ini aktivitas pada tahap pendahuluan
dan penutup dapat dilaksanakan seperti pada pertemuan
sebelumnya.
2) Kegiatan Inti
a) Guru mereview materi penggolongan kebutuhan pada
pertemuan sebelumnya.
g) Guru mengarahkan bahwa ketika ada kebutuhan maka
harus ada pemenuhan kebutuhan.
h) Peserta didik membentuk kelompok dengan anggota 2-3
orang.
i) Peserta didik membaca materi tentang sumber daya/ alat
pemenuhan kebutuhan.
j) Peserta didik melakukan pengamatan terhadap benda-
benda di lingkungan di sekitar sekolah. Bersama
SMALB Tunanetra Kelas X
129
kelompoknya, peserta didik mengelompokkan benda-benda
yang termasuk barang bebas dan barang ekonomi.
Barang Bebas Barang Ekonomi
dst
dst
k) Peserta didik mendiskusikan benda benda yang termasuk
barang substitusi dan barang komplementer.
Benda Substitusi
Dst.
Benda Komplementer
><
><
><
Dst
Buku Panduan Guru IPS
130
Pertemuan 3-4 (4JP/2 Pertemuan)
1) Pendahuluan dan Penutup
Pada pertemuan 3 dan 4 ini aktivitas pada tahap
pendahuluan dan penutup dapat dilaksanakan seperti pada
pertemuan sebelumnya dengan indikator yang sama.
2) Kegiatan Inti
a) Guru mereview materi pertemuan sebelumnya.
b) Peserta didik dipancing untuk bertanya. Pertanyaan
diarahkan pada substansi “apakah yang dimaksud dengan
kelangkaan?” “apa yang menyebabkan kelangkaan?”
c) Peserta didik membaca uraian tentang kelangkaan.
d) Peserta didik melakukan aktivitas Individu: menginventaris
kebutuhan selama satu minggu kemudian
membandingkannya dengan jumlah uang saku.
a) Peserta didik membaca uraian materi mengenai skala
prioritas.
b) Peserta didik memperhatikan tabel 4.3, kemudian
mengisikan nomor urut pada kebutuhan yang paling
SMALB Tunanetra Kelas X
131
penting (menurut skala prioritas). Guru mendampingi dan
mengarahkan.
c) Peserta didik melakukan aktivitas individu.
d) Peserta didik mempresentasikan simpulan pekerjaannya di
depan kelas. Peserta didik yang lain memperhatikan. Guru
memberikan arahan.
b. Penilaian
Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan
perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud
nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi
dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan.
Buku Panduan Guru IPS
132
Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan
menggunakan teknik penilaian tes menggunakan daftar soal
seperti contoh ketentuan sebagai berikut!
No Butir Soal
1 Sebutkan 3 contoh kebutuhan primer!
2 Cocokkanlah benda-benda di kolom kiri dengan
kelompok di kolom kanan!
Makanan ▪
Pasir pantai ▪ Udara ▪ Mobil ▪
Panas matahari ▪ Buku ▪
□ Benda Bebas □ Benda Ekonomi
3 Tuliskan satu peristiwa kelangkaan!
4 Sebutkan 3 benda sesuai dengan skala prioritasmu!
c. Remedial
Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk
program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang
dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan
Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
d. Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil
belajar pada akhir pertemuan ke 5 (setelah selesai
pembelajaran materi tema pertama), peserta didik yang
nilainya di atas KKM diminta membuat daftar 10 kebutuhan
keluarga berdasarkan skala prioritas.
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik
Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan
sama halnya seperti materi pertama antara lain dengan:
komunikasi tertulis, pemeriksaan tugas oleh orang tua,
SMALB Tunanetra Kelas X
133
pelibatan orang tua dengan anak dalam pemberian tugas
rumah. Bentuk interaksi dapat dilakukan sesuai kebutuhan
dalam rangka ketuntasan pada materi ini.
a. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 5-6 (2JP/1 Pertemuan)
Pada pertemuan 5 dan 6 kegiatan pembelajaran dapat
dilakukan relatif sama dengan aktivitas sebagai berikut!
1) Pendahuluan
a) Guru dan siswa menyampaikan salam.
b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan
kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik
siap untuk belajar.
c) Guru dan peserta didik mengaitkan kompetensi yang sudah
dipelajari dan dikembangkan sebelumnya dengan
kompetensi yang akan dipelajari.
d) Guru mengingatkan bahwa pertemuan hari ini akan diawali
dengan evaluasi subbab 4.1.
e) Guru menyampaikan jenis penilaian yang akan digunakan
dalam mempelajari tema ini, yaitu tes tertulis dan
observasi.
2) Kegiatan inti
a) Peserta didik diarahkan untuk berpikir mengenai alat
pemenuhan kebutuhan. Beberapa alat pemenuhan
kebutuhan harus dibuat dulu sebelum dapat digunakan.
b) Peserta didik mencermati penjelasan tentang contoh kegiatan
2. Kegiatan Ekonomi
Buku Panduan Guru IPS
134
ekonomi kemudian membaca uraian materi tentang kegiatan
ekonomi yang meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi.
c) Peserta didik melakukan pengamatan di lingkungan
sekitar dan melakukan analisis kegiatan yang termasuk
produksi, distribusi, dan konsumsi.
d) Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan di
depan kelas. Guru memberikan pengarahan, peserta didik
yang lain memperhatikan dan memberi tanggapan.
3) Penutup
a) Peserta didik bersama guru mereview pembelajaran
subbab 4.2. Peserta didik dipersilahkan menanyakan hal-
SMALB Tunanetra Kelas X
135
hal yang masih belum jelas.
b) Guru melakukan evaluasi pembelajaran.
c) Guru menyampaikan garis besar materi selanjutnya.
d) Guru memberi motivasi kepada peserta didik.
e) Guru mengucap salam dan menutup pertemuan.
b. Penilaian
Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan
perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud
nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi
dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan.
Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan
menggunakan teknik penilaian tes menggunakan daftar soal
seperti contoh ketentuan sebagai berikut!
No Butir Soal Dijawab oleh Skor
1 Ani membeli es krim, kegiatan tersebut termasuk kegiatan …. a. konsumsi b. distribusi c. produksi
2 Pak Petrus menanam padi di sawah untuk menghasilkan padi. kegiatan tersebut termasuk kegiatan …. a. konsumsi b. distribusi c. produksi
3 Pak Bono adalah seorang kurir. Pekerjaan Pak Bono termasuk kegiatan …. a. konsumsi b. distribusi c. produksi
Buku Panduan Guru IPS
136
c. Remedial
Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk
program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang
dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan
Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
d. Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil
belajar pada akhir pertemuan ke 5 (setelah selesai
pembelajaran materi tema pertama), peserta didik yang
nilainya di atas KKM diminta membuat tulisan yang berisi
tentang kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Hasilnya
dikumpulkan kepada guru.
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik
Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan
sama halnya seperti materi pertama dan berpedoman pada
petunjuk umum antara lain dengan: komunikasi tertulis,
pemeriksaan tugas oleh orang tua, pelibatan orang tua dengan
anak dalam pemberian tugas rumah. Bentuk interaksi dapat
dilakukan sesuai kebutuhan dalam rangka ketuntasan pada
materi ini.
a. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 7 (2JP/1 Pertemuan)
1) Pendahuluan
a) Guru dan siswa menyampaikan salam.
3. Motif Ekonomi dan Prinsip Ekonomi
SMALB Tunanetra Kelas X
137
b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan
kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik
siap untuk belajar.
c) Guru dan peserta didik mengaitkan kompetensi yang
sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya dengan
kompetensi yang akan dipelajari.
d) Guru menyampaikan jenis penilaian yang akan digunakan
dalam mempelajari sub tema ini, yaitu tes lisan dan
observasi.
2) Kegiatan Inti
a) Peserta didik membaca uraian materi mengenai motif
ekonomi.
b) Guru menyiapkan beberapa pernyataan motif ekonomi dan
motif sosial yang jumlahnya seimbang dengan jumlah
peserta didik. Masing-masing pernyataan dituliskan dalam
selembar kertas.
c) Guru membagikan pernyataan kepada peserta didik.
d) Secara bergantian, peserta didik menempelkan pernyataan
tersebut pada “pohon motif ekonomi” atau “pohon motif
sosial”.
e) Ketika seluruh peserta didik sudah mendapat giliran, guru
mereview dan memberikan penjelasan pada peserta didik.
f) Peserta didik melakukan aktivitas kelompok.
Buku Panduan Guru IPS
138
No Tindakan
Motif (Ekonomi/
Sosial)
1. Roni membuka sebuah perpustakaan gratis untuk warga
sekitar rumahnya.
2. Pak Badrun membeli obat di apotek
untuk mengobati batuk yang sedang diderita.
3. Kelas VII, VIII, dan IX menata ruang kelas mereka masing-masing karena akan ada pemilihan ruang kelas
terbaik.
4. Dalam rangka menyambut
pemilihan umum, para calon pimpinan daerah berpidato mengenai visi-misi serta rencana
kerja masing-masing.
5. Bu Retno membuka sebuah rumah
makan di dekat stasiun.
g) Peserta didik membaca uraian mengenai prinsip ekonomi.
h) Peserta didik distimulasi untuk bertanya mengenai materi
subbab 4.3 dan 4.4.
3) Penutup
a) Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan tentang
materi subbab 4.3 dan 4.4.
b) Guru melakukan evaluasi.
c) Guru memberikan motivasi kepada peserta didik.
d) Guru menutup pertemuan.
b. Penilaian
Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan
perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud
SMALB Tunanetra Kelas X
139
nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi
dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan.
Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan
menggunakan teknik penilaian tes menggunakan daftar soal
seperti contoh ketentuan sebagai berikut!
No Butir Soal Dijawab
oleh Skor
1 Sinta membayar uang sekolah. a. motif ekonomi
b. motif sosial
2 Parto mengikuti kerja bakti membangun rumah tetangganya yang sangat miskin.
a. motif ekonomi b. motif sosial
3 Pak Jukri seorang supir taksi. Beliau selalu mengantarkan pelanggannya
sampai tujuan dengan selamat. a. motif ekonomi b. motif sosial
4 Bu Badawi akan membeli buah jambu sebanyak sepuluh kilo. Di toko A, harga
buah jambu adalah Rp 7.000,-/kilo. Di toko B, harga buah jambu adalah Rp 7.500,-/kilo. Jika menggunakan prinsip
ekonomi, maka Bu Badawi akan membeli buah jambu di toko ….
5 Joko akan membeli bunga untuk ibunya. Dia akan membeli 10 tangkai bunga. Harga setangkai bunga adalah
Rp 5.000,-. Di toko itu disediakan buket bunga berisi 10 tangkai seharga Rp
40.000,-. Berdasarkan prinsip ekonomi maka Joko akan membeli …. a. 10 tangkai bunga dengan harga Rp
5.000,- b. satu buket bunga dengan harga Rp
40.000,-
Buku Panduan Guru IPS
140
c. Remedial
Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk
program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang
dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan
Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
d. Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil
belajar pada akhir pertemuan ke 5 (setelah selesai
pembelajaran materi tema pertama), peserta didik yang
nilainya di atas KKM diminta membuat tulisan yang berisi
tentang pengalaman menggunakan prinsip ekonomi. Hasilnya
dikumpulkan kepada guru.
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik
Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan
sama halnya seperti materi pertama dan berpedoman pada
petunjuk umum antara lain dengan: komunikasi tertulis,
pemeriksaan tugas oleh orang tua, pelibatan orang tua dengan
anak dalam pemberian tugas rumah. Bentuk interaksi dapat
dilakukan sesuai kebutuhan dalam rangka ketuntasan pada
materi ini.
a. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 8-10 (6 JP/3 Pertemuan)
Pada pertemuan 8, 9 dan 10 kegiatan pembelajaran dapat
dilakukan berulang atau relatif sama dengan aktivitas sebagai
berikut!
4. Aktivitas Ekonomi dan Keberlangsungan Kehidupan
Ekonomi, Sosial, dan Budaya
5.
SMALB Tunanetra Kelas X
141
1) Pendahuluan
a) Guru dan siswa menyampaikan salam.
b) Salah satu peserta didik memimpin doa (menyesuaikan
kultur sekolah) kemudian guru memastikan peserta didik
siap untuk belajar.
c) Guru dan peserta didik mengaitkan kompetensi yang
sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya dengan
kompetensi yang akan dipelajari.
d) Guru menyampaikan jenis penilaian yang akan digunakan
dalam mempelajari tema ini, yaitu tes tertulis dan
observasi.
2) Kegiatan Inti
a) Peserta didik membaca uraian tentang aktivitas ekonomi
dan keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, dan
budaya.
b) Peserta didik diarahkan untuk bertanya tentang dampak
kegiatan ekonomi terhadap kehidupan, termasuk dampak
terhadap lingkungan alam.
c) Peserta didik mencermati penjelasan guru. Kemudian
peserta didik mengerjakan aktivitas individu sebagai
berikut.
d) Beberapa peserta didik yang ditunjuk guru
Buku Panduan Guru IPS
142
mempresentasikan hasil aktivitas individunya di depan
kelas. Peserta didik yang lain dapat menambahkan atau
menanggapi.
e) Peserta didik membentuk kelompok 2-3 orang. Masing-
masing kelompok berdiskusi tentang penerapan kegiatan
ekonomi dalam kehidupan sosial, budaya, maupun
ekonomi.
f) Peserta didik mengerjakan aktivitas berikut.
e) Hasil diskusi dan aktivitas yang dikerjakan dalam
kelompok dipresentasikan oleh masing-masing kelompok.
Guru mengkondisikan dan mengarahkan jalannya diskusi
hingga presentasi.
f) Masih dalam kelompoknya, peserta didik diminta
mengerjakan penugasan proyek sebagai berikut.
SMALB Tunanetra Kelas X
143
3) Penutup
a) Peserta didik bersama guru mereview pembelajaran sub
tema 4.5. Peserta didik dipersilahkan menanyakan hal-hal
yang masih belum jelas.
b) Guru melakukan evaluasi pembelajaran.
c) Guru memberi motivasi kepada peserta didik.
d) Guru mengucap salam dan menutup pertemuan.
b. Penilaian
Penilaian kompetensi Sikap Spiritual, Sosial, dan
keterampilan dilakukan seperti pada materi pertama dengan
perdoman pada ketentuan penilaian dari Permendikbud
nomor 53 tahun 2015. Misalnya menggunakan observasi
dalam bentuk jurnal dan kinerja untuk keterampilan.
Pada pertemuan ini penilaian kompetensi pengetahuan
menggunakan teknik penilaian tes menggunakan soal uraian
seperti contoh ketentuan sebagai berikut!
Buku Panduan Guru IPS
144
No Butir Soal
1 Sebutkan penggolongan kebutuhan berdasarkan
intensitasnya beserta contoh!
2 Sebutkan dua contoh barang substitusi!
3 Berilah contoh penggunaan motif ekonomi!
4 Tuliskan contoh penggunaan prinsip ekonomi!
5 Sebutkan 3 contoh kegiatan produksi!
6 Sebutkan 3 pengaruh kegiatan ekonomi terhadap kehidupan manusia!
c. Remedial
Program remedial dapat dilakukan pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Kegiatan untuk
program remedial dengan mencermati langkah-langkah yang
dideskripsikan dalam petunjuk umum dan ditunjukkan
Contoh lembar kegiatan remedial pada materi sebelumnya.
d. Pengayaan
Program pengayaan dilakukan dengan menganalisis hasil
belajar pada akhir pertemuan ke 10 (setelah selesai
pembelajaran materi tema pertama), peserta didik yang
nilainya di atas KKM diminta mencari informasi mengenai
lembaga sosial beserta lambangnya.. Hasilnya dikumpulkan
kepada guru.
e. Interaksi dengan Orangtua Peserta Didik
Interaksi dengan orang tua pada materi dapat dilakukan
sama halnya seperti materi pertama dan berpedoman pada
petunjuk umum antara lain dengan: komunikasi tertulis,
pemeriksaan tugas oleh orang tua, pelibatan orang tua dengan
anak dalam pemberian tugas rumah. Bentuk interaksi dapat
dilakukan sesuai kebutuhan dalam rangka ketuntasan pada
materi ini.
SMALB Tunanetra Kelas X
145
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (2013).
Pedoman Penilaian Hasil Belajar. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Jakarta.
Dahl, T. I., Bals, M., & Turi, A. L. (2005). Are students’ beliefs
about knowledge and learning associated with their
reported use of learning strategies? British Journal of
Educational Psychology, 75(2), 257–273
Dewi Padmo dkk. 2004. Teknologi Pembelajaran: Peningkatan
Kualitas Belajar Melalui Teknologi Pembelajaran.
Ciputat: Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi
Pendidikan
Dochy, F. (2001). A new assessment era: Different needs new
challenges. Learning and Instruction, 10, 11–20.
Fenollar, P., Romajn, S., & Cuestas, P. J. (2007). University
students’ academic performance: An integrative
conceptual framework and empirical analysis. British
Journal of Educational Psychology, 77(4), 873–891.
Hamzah B. Uno, 2008. Profesi Kependidikan
(Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di
Indonesia). Jakarta: Bumi Aksara
Isjoni, dkk. 2008. Pembelajaran Terkini: Perpaduan
Indonesia-Malaysia. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Mikael De Clercq, et.al (2013; 4)
Model Penilaian Pencapaian Kompetensi Peserta Didik Sekolah
Menengah Pertama 2013 Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah
Memengah Pertama.
Nur, M. 2011. Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya:
PSMS Unesa.Osborne, R.J. & Wittrock, M.C. (1985).
DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Guru IPS
146
Learning Science: A Generative Process, Science
Education, 64, 4: 489-503.Richards, J.C. & Rodgers,
T.S. (2001). Approaches and Methods in Language
Teaching. New York, NY: Cambridge University Press.
Panduan Penguatan Proses Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama. 2013 Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Direktorat Pembinaan Sekolah Memengah Pertama.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
IndonesiaNomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
IndonesiaNomor 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
IndonesiaNomor 53 Tahun 2015 tentang Standar
Penilaian.
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 bab IV pasal 19
ayat 1
Saifuddin Azwar (2013). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Wina Sanjaya. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem
Pembelajaran. Jakarta: Kencana
SMALB Tunanetra Kelas X
147
Nama Lengkap : Ririn Darini, S.S., M.Hum.
Telp. /HP : 0274-419362/08122762804
Email : [email protected]
Alamat kantor : Gedung Pusat Rektorat UNY
Lantai 1 Sayap Timur
Jl. Colombo No.1
Karangmalang, Yogyakarta
Bidang Keahlian : Sejarah Asia Timur,
Sejarah Indonesia
Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. Dosen FIS UNY sejak 1 Maret 1999 sampai sekarang Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S2 : Sejarah, UGM Yogyakarta (tahun lulus 2004)
2. S1 : Sejarah, UGM Yogyakarta (tahun lulus 1998)
Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir): 1. Panduan Pembelajaran Sejarah Untuk SMA/MA (2005)
2. Sejarah Kebudayaan Indonesia Masa Hindu Buddha (Ombak, 2013)
3. Sejarah untuk SMA/MA Kurikulum 2013
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Reorganisasi Agraria dan Pengaruhnya Bagi Petani dan
Perkebunan di Yogyakarta pada Awal Abad XX (2006).
2. Pengaruh Pembangunan Terminal Terpadu Giwangan Terhadap
Perubahan Masyarakat Sekitar (2006).
3. Upacara Srada Tahun 1362 M, Masa Pemerintahan Raja Hayam
Wuruk (2006).
4. Sengketa Agraria: Kebijakan dan Perlawanan dari Masa ke
Masa (2006).
5. Perempuan Dalam Budaya Cina Kuno (2006)
6. Petilasan Kraton Pesanggrahan Ambarketawang dan Po-
tensinya sebagai Sumber, Media, dan Laboratorium Nat-ural
dalam Model Pembelajaran Metodologi Rekon-struksi Sejarah
(2007)
PROFIL PENULIS
Buku Panduan Guru IPS
148
7. Bisnis Peminjaman Uang Informal di Pedesaan Jawa dalam
Sejarah Indonesia Masa Kolonial (2007)
8. Seni Tradisi Menyongsong Jogjakarta Pusat Budaya 2020
(2008)
9. Nasionalisme Etnis Tionghoa Indonesia (1900-1945) (2008)
10. Konsep Pendidikan dalam Pemikiran Konfusius (2008)
11. Perkembangan Kebudayaan Cina Pasca Reformasi di
Yogyakarta (2009)
12. Keroncong: Riwayatmu Dulu, Riwayatmu Kini (2009)
13. Kebijakan Negara dan Sentimen Anti-Cina: Perspektif Historis
(2009)
14. Park Chung-hee dan Keajaiban Ekonomi Korea Selatan (2010)
15. Penindasan Penguasa Militer terhadap Minoritas Mus-lim di
Myanmar 1962-2001 (2011)
16. Akulturasi Batik Tradisional Jawa dengan Budaya China dan
Tantangan Global (2011)
17. Fenomena Sosiologi Objek Wisata Sejarah di Yogyakarta: Suatu
Kajian tentang Sosiologi Pariwisata (2011)
18. Kebijakan-Kebijakan Sosial Ekonomi Pada Masa Pemerintahan
K.G.P.A.A. Paku Alam VIII Tahun 1864-1950 (2012)
19. Kasus Ambalat: Konflik Wilayah antara Indonesia dan Malaysia
(1979-2013) (2013)
20. Peningkatan Mutu dan Pengembangan Program Studi Ilmu
Sejarah melalui Tracer Study (2013)
21. Perkebunan Tebu: Dampak Sosial Ekonomi pada Masyarakat
Pedesaan Jawa tengah Awal abad XX (2013)
22. Epidemi di Jawa Abad XX (2013)
23. Respon Masyarakat Sukoharjo terhadap Revolusi Hijau 1968-
1984 (2014)
24. Perkembangan Pelayanan dan Sarana Kesehatan di Jawa Abad
ke-20 (2014)
25. Pengaruh Sosial Ekonomi Transportasi Kereta api di Jawa
Tengah dan Yogyakarta Tahun 1864-1930 (2014)
26. Nasionalisai Perusahaan Asing Di Jawa Timur tahun 1950-
1966 (2015)
27. Penelusuran Tingkat Keterserapan Lulusan Program Studi Ilmu
Sejarah Tahun 2009-2014 dalam Dunia Kerja melalui Tracer
Study (2015)