Slide Presentasi
-
Upload
wily-langit -
Category
Documents
-
view
11 -
download
2
description
Transcript of Slide Presentasi
PERBAIKAN SINYAL DAYA TERIMA MOBILE TV PADA GADGET MENGGUNAKAN TEKNIK DIVERSITY(REPAIR MOBILE TV RECEIVE SIGNAL IN GADGET USING DIVESITY TECHNIQUE)
Wily Langit 111090171
1st Advisor : Bambang Setia N, ST., MT 2nd Advisor : Dr.Ir.Yuyu Wahyu,MT
LATAR BELAKANG
Televisi merupakan suatu bagian yang tidak
terpisahkan dalam proses telekomunikasi aktual
pada masa kini di masyarakat. Televisi menyajikan
informasi yang aktual, hiburan,dan beragam variasi
acara lainnya.
Kualitas layar mobile tv yang tidak jernih karena
pengaruh efek fading.
TUJUAN
Menghasilkan rangkaian power combiner yang
memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya
dengan meminimalisir terjadinya kesalahan.
Meningkatkan performa sinyal daya terima mobile tv
pada gadget.
Merancang combiner secara hardware sebagai system
diversitas dan menghubungkannya dengan antena mobile
tv.
BATASAN MASALAH
Range frekuensi yang digunakan adalah 470 MHz-870
MHz.
Lebih fokus pada perancangan wilkinson power combiner,
tidak untuk combiner jenis lainnya.
Lebih fokus pada penghitungan perancangan combiner,
untuk antena tidak ada upaya untuk merancangnya.
Antena menggunakan yang sudah ada di pasaran.
Tidak memperhatikan pengaruh tata letak antena.
LANDASAN TEORI
Diversity adalah teknik untuk mendapatkan level
sinyal yang tetap walaupun terjadi fading dengan
cara merekonstruksi sinyal informasi dari beberapa
sinyal yang ditransmisikan melalui kanal fading yang
saling independen. Dengan kata lain teknik diversity
dapat diartikan sebagai salah satu teknik mengatasi
fading. Terdapat 3 teknik dalam mengatasi fading
yaitu frekuensi diversity, space diversity ,dan time
diversity.
Combiner adalah suatu perangkat yang digunakan
untuk menggabungkan atau memisahkan dua buah sinyal
RF input yang berbeda frekuensi atau channelnya menjadi
satu output.
Jenis-jenis combiner :
1.Selective Combiner
Selective combiner merupakan teknik diversity yang
paling sederhana dan paling banyak digunakan.Dengan
menggunakan beberapa cabang antena,setiap cabang
antena akan menerima sinyal yang telah mengalami
fading,Disisi combiner akan dipilih cabang antena yang
memiliki SNR tertinggi
2.Equal Gain Combiner
Pada EGC pembobotan setiap sinyal pada
setiap cabang adalah sama. Sinyal-sinyal yang keluar
cabang antena akan disamakan fasanya terlebih
dahulu kemudian akan diberikan bobot nilai (SNR)
yang sama,lalu dijumlahkan.
Blok diagram Equal Gain Combiner :
3.Maximal Ratio Combiner
Pada MRC seluruh sinyal keluaran cabang
antena pada combiner akan disamakan fasanya
terlebih dahulu,kemudian diberikan bobot sesuai
dengan nilai SNR maksimum dari sinyal-sinyal
tersebut,lalu seluruh sinyal tersebut dijumlahkan
untuk mendapatkan SNR yang jauh lebih baik.
Diagram Blok Maximal Ratio Combiner :
Wilkinson Power Combiner
Wilkinson Power combiner ini dapat digunakan
untuk menggabungkan beberapa sinyal masukan
dengan fasa yang sama menjadi satu sinyal keluaran
karena sifatnya yang resiprokal. Power
divider/combiner ini terdiri dari potongan-potongan
transformer untuk menyesuaikan kanal masukan
dan kanal keluaran yang dapat diimplementasikan
dengan menggunakan stripline maupun microstrip.
HASIL
Spesifikasi Nilai Keterangan
Frekuensi
Pengukuran
470 MHz Frekuensi Center
Dimensi 16.7 x 8.2 cm -
Impedansi
Terminasi
106.066 Ohm -
VSWR : Port 1
(Output)
Port 2
(Input)
Port 3
(Input)
1.6201
1.1513
1.2258
Min
Return Loss : Port
1
Port 2
Port 3
-12.692
-22.999
-19.819
Yang memenuhi
kriteria
Insertion Loss :
Port 1-2
Port
1-3
-3.263
-3.291
Yang mendekati
ideal
Bandwidth Dilihat dari VSWR
Konektor N male to BNC male -
Tabel 4.17 Hasil pengukuran power combiner
KESIMPULAN
Realisasi dari power combiner memiliki karakteristik-karakteristik di bawah ini :
• Return loss maksimum power combiner hasil realisasi di port input adalah -19.819
dB, nilai ini lebih rendah dari spesifikasi perancangan awal yang bernilai -9.54 dB.
• Return loss maksimum power combiner hasil realisasi di port output adalah -12.692,
nilai ini lebih rendah dari spesifikasi perancangan awal yang bernilai -9.54 dB.
• Loss yang disebabkan karena insertion loss adalah maksimum -3.263 dB. Nilai ini
lebih rendah dari spesifikasi perancangan awal yang bernilai -3 dB.
Dimensi Combiner cukup besar yaitu sebesar 16.7 x 8.2 cm. Hal ini karena adanya
hambatan dalam menemukan substrat yang memiliki konstanta dielektrik besar namun
mudah difabrikasi.
Penyimpangan hasil pengukuran terjadi karena faktor keakurasian alat ukur, port yang
longgar saat pengukuran dengan Network Analyzer, dan faktor pembuatan alat. Efek
mismatch pada pemasangan konektor juga berkontribusi terhadap adanya perbedaan
hasil pengukuran dengan hasil simulasi. Faktor lain yang mengakibatkan adanya
perbedaan hasil yang didapat adalah proses peng-etching-an saluran transmisi yang
menghasilkan lebar saluran transmisi yang kurang rata.
SARAN
Diperlukan adanya matching impedance pada tiap port berdasarkan
pengukuran untuk optimasi bandwidth dan meminimalisasi terjadinya
pergeseran bandwidth.
Untuk meminimalisasi dimensi power combiner maka diupayakan
menggunakan bahan yang memiliki konstanta dielektrik besar. Hanya
saja hal ini sering terbentur oleh susahnya saat proses fabrikasi.
Perancangan Balun untuk tindakan pencegahan apabila terjadi tidak
matchingnya antara port Network Analyzer dengan port combiner.