Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
-
Upload
rifkirahmadian -
Category
Documents
-
view
3.238 -
download
1.128
Transcript of Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
1/185
STAI{DAR
sK
sNI T:15-1991-03
TAIA
CARA
PERIIITUNGAI{
STRTIKTUR
BETON
UI{TTIK
BAI\GUNAIY
GEDUNG
DEPARTEMEN
PEKERJAAN
UMUM
Diterbitkan
oleh
Yayasan
LPMB,
Bandung
\
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
2/185
1
EB
S
L
um
u
B
pa
e
o
q
o
r
E
1
1
?
tN
n
w
DD
6
t&
3q
TP
a
n
t
o
n
q
u
&H
'6
u
IB
I
'
S
n
lD
n
a
B
T
u
SC
a
1
Q
1
SE
sa
t
t
?
'p
J
S
's
u
'
t
DD
d
'
l?u
u
'
-
W
g
IV
n
n
"
n
mu
'an
u
'
h
n
a
n
'
'8
4uo
ann
e
ow
l
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
3/185
L
6
.
un
IB
"
D
f
:
"u
Iu
ua
r
"p
a
E
E
E
1Ba
EE
Z
uE
ua
"
a
u
S
0
IBe
u
E
r
'S
6
.
g
Ea
uS
E
"nuu
Sg
"s
"E$
u
u
e
I
Buue
C
u
B
g
NSDNNDU
g
"uEEu
ZZ
"s
NNvd
'u
E
I
"d
E
'u
p
ISS
B
"
t
(
D
e
I
S
9
z
6
c
is
(c
Z
T
9
I
s
s
s
I
I
I
I
I
l
l
lE
IS
U
J
&
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
4/185
l,ampiran A: Daftar
Istilah
krmpiran
B:
[^ain-lain.
l.ampiran
C:
Daftar Nama dan
l.carbaga
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
5/185
I
u
l
u
,JT
ldu
u
n
A
S
lu
u
I
u
e
B
E
e
lu
ru
u
uE
n
E
-n
e
n8
B
nB
l
loq
E
E
Pu
B
u
n
EE
lu
u
r
B
a
l
ao
u
nE
.
E
l
l
r
b
Jn
n
E
ap
E
nB
u
.B
u
l
e
B
n
S
5
B
c
r
BB
E
a
le
A
lun
B
l
e
Iu
I
p
Ba
IE
lH
uu
EE
:p
uu
u
J$
u
I
a
n
B
su
n
e
p
E
T
d
C
'sa
u
u
a
-
q
lnu
B
l
u
'u
-
nqe
E
ru
II
H
E
P
T
u
p
t&o
I
gN
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
6/185
sKsNIT-15-1 rr1-03
9)
bcban
mati
adalah
bcrat
dari
scmua
begian
dari
suatu
godung
yang
bcrsifat
tetap,
tcrmasuk
scgala
tarnbahan,
penyelcsaian
mcsin-
mcsin
scrta
peralatan
tetap
yang
merupakan bagian
yan tak tcrpisahkan
dari
gcdung
tcr:cbut;
l0)
bcban
tcrfalctor adalah
bcban
kcrja
yilng
tclah
tlihalikan
dengan faktor
lrcban
yang
scsuai;
11)
bctoo
adalah campuran antara scmcn
portland
atau semcn
hidraulik
yang
lain,
agregat
halus, agregat
kasar
dan
air,
dcngan
atlu
tlnpu bahan
tambahan
memben-
tuk
nrasa
padat;
12)
bcton
bcrtulaog
adalah bcton
yang
ditulangi
dcngan
luas
dan
jumlah
tulangan
,ang
tidak
kurang dari
nilai
minimum,
Iang
disyurutkan rlerfgan
atau
taopa
prategang,
dan
dircocanakan
bcrdasarkan asumsi bahwa
kedua
material
bekerja bcrsama-
slma
dalam mcnahan
gaya
yang
bekcrja;
13)
bctoo-normal
atlatah
t*ioo
yong
nr"nipunyri
lrcrat
ki
22m
-2500
kg/ro3
mcnggu-
nakan agregat
alam
yang
dipecah
atau tanpa dipccah
yang
tidak
menggunakan
bahan
tambahan;
t4) kuat
tckm
bcton
yang
disyaratkan
/l
adalah kuat
tekan
beton
yang
ditetapkan
oleh
pcrcncanaan
struktur
(benda
uji
berbentuk
silinder
diameter 150
mm
dan
tinggi
3fi)
mm),
dipakai
dalam
perencanarn
struktur
bcton,
dinyatakan dalam
mcga paskal
(M.Pa);
bila
nilai
f
dibawah tanda
akar,
maka hanya
nilai
numcrik dalam
tanda
akar
saja
yangdipakii,
dan hasilnya
tetap
mempunyai
saruan
mcgapaskat
(M.Pa);
15)
bcton
praktckan
adalah
beton bcrtulang
yang
telah
dibcrikan
tegangan dalam
untuk mengurangi
tcgangan
tarik
potcnsial
dalam
beton akibat
bcban
kerja;
f6)
jaogkar
adalah
suatu
alat
yang
digunakan untuk menjangkarkas
tendon
kepada
Lomponcn
struktur beton dalam
sistem
pasca
tarik
atau
suatu alat
yang
digunakan
untuk
menjangkarkan
tcndon
sclama
proses pengerasan
beton dalam sistem
prata-
rik;
17)
beton
pracetak
adalah
elcmen
atau komponen
beton
tanpa atau
dengan tulangan
yang
dicetak
terlebih dahulu
sebelum
Airikit menjadi
bangunan;
18)
bcton
ringan
struktur
adalah
beton
yang
mengandung
agregat
ringan
yang
mempunyai
berat
isi
tidak lebih
dari
1900
kg/-r;
19)
bcton
ringan
total
adalah beton ringan
yang agregat halusnya
bukan pasir alami;
20)
beton ringan
berpasir
adalah beton ringan
yang
agregat
halrsnya dari
pasir
alami;
21)
bcton polm
adalah
bcton
tanpa
tulangan atau
mcmpunyai
tulangan tetapi
kuraqg
dari
ketcntuan
minimum;
Zl)
diodiog
goscr
adalah
komponcn
struktur
yang
berfungsi
untuk meningkatkan
Lekakuan
struktur
dan
menahan
gayagaya
latcral;
23)
friksi
kclcngkuogan
adalah
friksi
yang
diakibatkan
olch bengkokan
arau lcng-
ryon
di
dalam
prolil
tcndon
prarcgang yang
disyaratkan;
2{) friksi
wabblcadalah
friksi
yang
disebabkan
obtr
idanya
pcnyimpurgan
yang
tidak
9i*ngrjo
dari
penempatan
selongsong
pratcgang
dari
fciuairtainya
telah dlt"t"p
kan
dalam
bcton
prategang;
25)
gaya
jack
adalah gaya
scmsntara yang
ditimbulkan
olch
alat
yang
mengakibatkan
tcrjadinya
tarlk pada
tendon
prategan[
dalam
bcton
pratekan;
Zi)
kolom adalah
komponen
struktur
dingan
rasio
tinggi terhadap
dimensi lateral
tcrkccil
sama
dengan
3
atau lebih
digunakan
tcrutama
untuk menrlukung
beban
aksial
tekan;
27)
komponcn
struktur
lentur
beton
looposit
adalah
komgonen
struktur
hntur
bcton
Iung
rlibuat
secara pracbtak
dan/atau
yang
dituang
di
icmpat
yang
masing-masing
bagian-
komPoren
dibuat/dituang
ti."r-o
terpiJah,
,"t"pi
saliig
dihu[ungkan
scdcmikian
hingga
scmua
bagian
komponen
bcrcaksi
terhadip
bcban
ferja
scbagai
suutu
kesatuan;
2
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
7/185
ld
e
u
*H
U
d
u
n
u
u
u
#
ln
B
E
-u
{
P
1
{u
1
e
a
r
Bq
r
4a
np
nu
Su
u
e
q
rn
p
lu
1H
E
r
q
e
{
n
T
i
TH
u
{n
u
H
n
BH
Ee
la
o
lB
l
q
l
u
gg
r
a
-
e
g
g
,
lo
u
ln
{u
B
m
4e
i
Z
u
g
u
B
u
ruu
o
?E
n
EE
u
u
u
p
u
r
Iu
u
8
(
ie
p
q
rn
1an
u
I
u
e
f
r#
T
"
#
l
Ip
u
u
$
B
o
i
lq
u
nE
P
B
n
E
u
u
G
:
e
n
Eu
u
u
Iu
n
_
S
EB
nno
_
B
le
E
ng
u
daT
H
$
t
o
l
D
qu
r
lg
-
In
E
l
U
ud
Eu
n
n
-
u
BB
I
n
-PSneR
E
m
I
uu
1
-p
a
ua
qp
8
u
n
B
E
E
l
:n
En
qq
{
E
u
u
l
e
l
gN
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
8/185
r
I
50)
tulangan
spiral
adalah
tulangan
yang
dililitkan
sccara
nlcncrus
nrembentuk
suatu
ulir
lingkar
silindris;
4
sKSNIT-15-1991-03
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
9/185
.
s
'sa
leB
u
lqP
B
q
s
u
1
B
E
B
B
u
uue
uu
E
u
?
nen
E
e
u
e
d
Bg
ln
nu
pp
lqq
u
o
ln
E
ne
ne
q
lu
zua
E
o
(
npuqu
p
H
:n
ue
E
E
B
I
Eu
uq
G
b
B
u
B
gMp
n
-
IBB
Sa
n
B
luu
Iu
o
l
lua
B
n
s
n
n
u
E
A
{ua
u
:n
e
n
c
,n
lw
Iw
I
E
I
S
tN
S
I
I
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
10/185
_-7
j
i
;l
:l
sKsNrT-15-1991
-03
3.1
BAB
IIT
KETENTUAN.KETENTUAN
Analisis dan Pcrcncrnaan
3.1.1
Percncanaan
Pcrencanaan konrponcn
struktur
beton bertulang
harus
mmenuhi
ketentuan
sebagai
bcrikut:
semua
komponcn
struktur
harus
diproporsikan unttrk
mcndapatkan
kskuatao
yang
cukup
scsuai dcngan
ketentuan
dalam
buku tata
cara
ini,
dcngan
menggunakan
faktor
beban dan
fuktor
reduksi
kekuatan
O
yang
ditentukan
dalam pasat
3.2;
khusus
untuk
komponen
struktur
beton bertulang
non-pratekan,
komponcn
struk-
tur
boleh
dircncanakan
dengan
menggunakan
beban
kerja
dan
tegangan izin
untuk
beban
kerja
scsuai
dengan ketcntuan
dalam pasal3.15.
3.L2
Pcmbcbanan
Prosedur
dan
asumsi
dalam
perencanaan
serta
besarnya
beban
rencana
harus
mengikuti
ketentuan
berikut
:
1) kctentuan
mengenai
perencanaan
dalam
tata
cara
ini
didasarkan
pada
asumsi
bahwa
struktur
yang
ditinjau
harus
direncanakan
untuk
menahan
rl*ru lreban
yang
mungkin
bckerja
padanya.
2)
beban
kerja
harus diperhitungkan
berdasarkan
SNI t727
-
1989
F
tenrang Tata
cara
Perencanaan
Pembebanan
untuk
Rumah
dan
Gcdung;
3)
dalam
perencanaan
tcrhadap
beban
angin
dan
gempa,
sLluruh
bagian
struktur
yang
membentuk
kesatuan
harus
direncanakan
untuk
menahan
beban
latcral
total;
+)
4)
pcrhatian
dan
pertimbangan
harus
dibcrikan
terhadap
pengaruh
dari gaya
akibat
pratekan,
beban
keran,
vibrasi,
kejut,
susut;perubahan
suhu, rangkak,
plrbedaan
penurunan
dari
bagian
tumpuan
bangunan,
dan
beban khusus
lainnya yang
mungkin
bekerja.
3.1.3
Cara Analisis
Analisis
komponen
struktur
harus
rnengikuti
ketentuan
berikut
:
1)
scmua
komponen
struktur
dari
rangka
atau konstruksi
mencrus
harus
dire'canu-
kan-tcrhadap
pcngaruh
ma,ximum
diri
beban
terfaktor
yang
dihitung
sesuai
dengan
analisis
teori
elastis,
kecuali
bagian yang
telah
.timoiinfasi
menurur
kerentuan
Ayat
3.1.4
Asumsi
penyederhanaan
yang
tcrcantum
dalam
Ayat
3.1.6 hingga
3.1.9b
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
11/185
L
Z
,
n
'
a
l
q
u
:
{p
d
o
{u
E
q
IEulEa
Sn
p
T
I
,n
O
Sn
uE
#?
iu
6
Su
l
q
,
Su
:
uu
n
q
9
,
?
,
Sn
u
s
{aa
eu
:
u
$
'su
u
u
q
lqqa
u
u
u
fa
lqq
e
u
q
8
E
u
u
E
E
q
S
lS
:
nn
ua
B
g
g
a
)u
B
a
n
u
lo
E
Iu
u
o
n
Iu
ua
uq
B
u
lu
u
e
E
N
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
12/185
s,KsNrr-15-rgBl-or
Mosren
negatif pada
bidang
rnuka
dalam
dari
pendukung
luar
untuk
komponen
struktur
yang
mcnyatu
dengan
komponcn
struktur
pcndukung:
Komponen
struktur
pendulong
adalah
balok
spandrcl
.......
Komponcn
struktur
pcndukung
adalah
kolom
Gescr pada
bidang muka
komponen
struktur
16
Gcscr dari
komSroncn
strultur
ujung pada
bidang
muka
dari
l.lS
wotn
kompooen
struktur
pendukung
dalarn pcrtama
wu(n2
24
W"(n?
2
Wu(n.
pendukung
lainnya
2
3'1'4
Rcdistribusi
Momcn
Negatif
Dalam
Komponen
Struktur
Lentur
Nonpratckan
Mcncrus
Redistribusi
momen
negatif
boreh
dirakukan,
bira
:
1)
tidak
mcnggunakan
nilai
momen
pendekataq
inaka
momen
negatif
yaog
didapat
dari
tcori
elastis
pada
tumpuan
iari
komponcn
struktur
lentur
menerus
untuk
sebarang
pengaturan
beban
boleh
ditimbah
atau
dikurangi
dengan
harga
yang
tidak
melebihi
4
30(1-
n
3
p-p'
)
perseo
Po
2)
3)
momen
negatif
yang
telah
dimodifikasikan
harus
digunakan
untuk
menghirung
39."-n
pada
penampang
dalam
bentang
yang
ditinjau;-
Iftitcria
untuk
redistribusi
momcn
padi'loripon.i
struktu,
beton
pratekan
dapar
dilihat
pada
Ayat
3.11.10
butir
4;
redistribusi
momen
ncgatif
hanya
boloh
dilakukan
bila
penampang
yang
momen-
nya
dircduksi
telah
direncanakan
sc
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
13/185
*
s
e
fn
JHTH
&a
r
u
u
$
q
r
m
-n
f
#H
H
i#
u
mum
io
ln
1
os
n
e
up
a
n
9
l
E
1q
t
&
n
m
u
u
{3
@
e
m
t
m
:
m
n
e
m
'u
$
@
s
$
E
t
'm
u
u
p
u
n
u
n
SE
BED
m
'd
lu
EP
'
l
E
ih
1
$
q
ug
S
:
np
wnu
a
q
E
'1
{
u
F
m
u
an
le
o
r
lqp
oe
nu
'A
U
'3
u
{
e
O
E
lnp
o
i
a
lnaE
pgu
'
o
n
:
n
rn
n
nu
uu
'u
g
lN
roq
lmE
mn
T
(
(
(
(
f
g
I
S
N
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
14/185
SKSNtT-t5-llpt
-03
kolosr
harus
dircncanakan
ffit
mcorhan
gqa
aksid. dari
bcban
tcrfaltor
yang
bckerja
pada senrua
lantai atau atap
dan
momen
ma&simunr
dari
bcban
tcrfaktor
yang
bckcrjlr
pada
satu
lautai
atau
atap
yang
berada disebclahnya.
Kondisi
pcmbcbanan
yang
memberikan
pcngaruh
rasio makimum
dari
momen terhadap
gaya
aksial
juga
harus
dipcrhitungkan;
pada kerangka atau
konstruksi
mencrus, pcngaruh
dari
adanya
beban yang tak
scimbang
parh
lantai
atau atap
terhadap
kolom
piaggir
ataupun tengah
harus
diperhittmgkan.
Demikiao
pula pcogaruh dari
beban
etsentris akibat
sebab
lain-
oya;
dalrrm
mcrgftiturqg
im$meo
ffi
kdora atfrat beban
gra&asi,
ujung
a*hir
(atas
atau
bawatr)
dori kolorn
)qry
dibuat
rncnlatu dqan
rruttut
HGfi
d*m88np
tericpit;
pcrlawaaan
tcrhadap
momcn
pada
tiap tingkat
lantai
atau atap
harts disediakaa
dengan
mendistribusikan
momen diantara
kolonr yang
bcrada
langsung
di
atas dan
di
bawah
tingkat
yang
ditinjau.
Distribusi
momen
terscbut
harus
dilakukan
se-
banding
denlan
kckakuan
relatif dari holom
serta
memperhitungkan kondisi
iahanan
yang
ada.
3.1P
Pongaturan Beban
Hldup
Beban hidup
yang
bekcrja
pada
komponen
struktur, diatur menurut ketentuan
berl*ut:
1) beban
hidup
boleh
dianggap
hanya
beherja
pada
lantai
atau atap
yang
sedang
ditinjau,
dan ujung afthir dari
kolom yang
bersatu
dcngan
struktur
boleh
dianggap
tarjcprg
2) pengaturan
dari
beban
t
idup
bolctr dibatasi
pada
kombinasi
bcrftft
(l)
bcban mati
terfaktor
pada
semua
bemang
dengan
beban
hidup
penuh
terfaktor yang
trekerja
pada
dua
bentang
yang
bemebelahan, dan;
G)
5ffi;;:::'ffi:Li:*f;ffi'$otans
dcngan
beban hidup penuh
3.f.10
KoustruksiBalok-T
Pengeriaan
flans
dan
penentuan
lebar
efektif flcns,
datur msnurut
ketcntuan
berikut :
t,
Pada
konstruki
balok-T,
pengerjaaan
fhns
tlan
badan
dari
balok
harus
dilaksa-
na&an
sccora
menrnrtu
dau harus
diusahatan
agar
didapat lekatan
yang
efekrif
antara keduanya;
2) lcbar
Pclat
),ang
scara
cfektif
be'kerja
sebagai
suatu flens
dari
balok-T
tidak
boleh
mctebihi
qglrcreng3t
beltery
: fi-bn 9Ldan
lebar
efektif
dari
flens yang
nremben-
tang parla
riop
sisrb{dan
baMridakEom
mebtrihi:
(l)
dehpan kali
tetral pelat,
dan;
(2)
sctcngoh
jurak
bersih dari
badan
ldok yang
trcrscbatahan;
3) untuk
balok
yang
mempuryai
pelat
hanya
Bcda
satu
sisi,
lebar
e
ektif fleus
yeng
mcmbeotang
tidak
boleh
lebih
dari:
(1)
seprduabelas
dari.bcntang
ffih
(2)
Gnam
kali
tebat petat,
daa;
(3)
sctength
jarak
bersih dari
badan
hbk
),ang
hrrcbetatrani
r)
2)
3)
4)
10
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
15/185
'z9E
lB
u
ao
1
'u
u
u
E
u
E
{
e
d
l
E
o
ln
'1
u
aB
o
{
u
:BB
S
I
a
lq
{
u
B
e
'TgE
u
{
tEe
a
B
q
B
I
e
h
S
ao
r
1
sa
o
lE
Ep
ea
B
iu
e
o
l?
r
;
u
q
u
uBo
{
ID
:EB1ea
lu
E
lB
u
e
E
E
u
eB
u
Iu
q
lu
{p
a
uq
I
I
g
B
lg
{
a
q
'qq
rJ
HH
IE
E
u
{
le
Bp
nu
u
gP
e
r
Iu
o
q
I
a
u
:
n
m
-nua
m
u
uu
{
Be
n
g
'u
0
a
e
ru
lqg?
B
1
n
-
a
a
Iu
P
fu
l
a
Ju
og
u
rEe
u
Q
u
a
,
I
eP
lu
n
:
ua
lo?
ln
E
n
u
e
n
u
Iu
u
u
ua
nu
n
l1
q
I
U
iou
u
u
S
u
q
u
u
n
Iu
1u
on
(
(
(
(
Q
(
G
(
NS
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
16/185
sKsNrT-15-tyrt-03
7' bila
ada
konduit
atau
pipa
yang ditanam
didalam
pelat
sesuai
dengan
ketentuan
yang bcrlaku
tebal
pelai
di
sebarang
tempa
palin^g sedikit
harus
25
mm
lebih
bcsar
iorl
rebal
total
konduit
atau
pipa
tadi.
Konduit
atau
pipa tersebut
tidak
boleh
mengurangi
kckuatan
konstruksi
secara
berlebihan;
kuat-gcser-
leton
V.
untuk balok
rusuk
boleh
diambil 10
pcrsen lebih
besar
dari
kctcntuan
yang
diberikan
pada
Pasal
3.4.
Kuat gcscr
boleh
dinaikkan
dcngan
memberi
tulanfan
gcser
atau
dcngan
mcmPerlebar
ujung balok
rusuk.
8)
3.1.12
l'cnutup
Lantai
YaogTcrpisah
Pcragun
pcnutup
lantai
tcrhadap
komponcn
struktur
dialur
scbagai
bcrikut
:
1)
pcnurup
lantai
tidak
bolch
dipcrhitungkan
sebagai
bagian
komponen
struktur
bila
'
iia.f
dipasung
secara
monolit
dcngan
pelat
lantai
atau
tidak
direncanakan
scsuai
dcngan
kctentuan
Pasal
3.10;
Z)
senrua
penutup
lantai
beton
boleh
dianggap sebagai
bagian
dari
selimut
beton
atau
bagian
dnri
tcbal
total
pelat
untuk
kcpcrluan
non-struktural.
12
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
17/185
E
(c
n
nE
(g
d
+
O
=
:
lpn
n
E
'ue
uu
t
g
b
n
E
'C
s
{
4
qo
^
u
O
u
a
ru
BE
G
uu
p
Iu
T
q
Q
9
zo
J
O
e
nu
-a
n
A
tun
q
,
n
a
B
e
(e
J
u
s
lu
?
O
u
2
:
o
uua
u
B
e
u
{
?
nn
n
B
'e
u
r
n
e
I
B
rnu
ua
d
l
E
B
u
-
nd
S
?
s
:
uanP
s
n1
In
T
I
E
A
uc
E
C
N
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
18/185
sKsNrT-t5-lvrl-03
di
mana
Lp
adalah
bcban
hidup
yang
telah
dired_uksi
sesuai
dengan
ketentuan
SNI
L7Z6-Lgg9
F
tcntang
Tata Cara-Percncanaan
Kctahanan
Gempa
Untuk
Rumah
dan
Gedung.
Dalam-hal
ihi
nilai
E
ditetapkan
bcrdasarkan
kctentuan
yang ditentu-
kan
dalam
SM
1121i-1989
F terscbut
di
atas'
bila
ketahanan tcrhadap tekanan
tanah
H,diperhitungkan dalanr
percncanaan'
maka.kckuatan
yang
dipcrlukan
U
minimum
harus
sama
deng:rrr
:
U
=
l}D
+
1.6L
+
1,6F1
(3'2-5)
kecuali
pada
keadaan
di mana
4atau.
L
'nengurangi
pengaruh
dari
H
.
Dalam
hal
ini
nilai
maksimum
dariU
ditentukan
dengan
mengganti
L?D
dcngan
09
O,
dan
nilai
L
diambil
nol.
Untuk
sctiap
kombinasi
dari4
L,
dan
H
nilai
U
tidak
boleh
lebih
kecil
dari
Pers.
(3.2-1).
bila
ketahanan
terhadap
pembebanan
akibat
berat
dan tekanan
fluida,
yang berat
jcnisnya
dapat
ditentukan
dengan
baik,
dan
maksimum
ketinggian
F
yaog
terkon-
irol
diperhitungkan dalam
perencanaan, maka beban
tersebut harus dikalikan
dengan
faktor
beban
L,2, dan
ditambahkan
pada semua
kombinasi beban
yang
memperhitungkan
beban
hiduP;
bila
ketahanan
tcrhadap
pcngaruh
kejut dipcrhitungkan
dalam
perencanaan
maka
pcngaruh tersebut
harui
disertakan
pada
perhitungan
beban
hidup
L
bila
pcngaruh
struktural
f
dari
perbedaan
penurunan,
rangkak, susttt,
atau
pcru-
bahan
tuho.
mungkin
menentukan
dalam
perencanaan,
maka
kekuatan
yang
diper-
lukan
U
minimum
harus sama
dengan
U
=
0,?5(t,2D
+
LJT
+
1,6L)
(3.2-6)
tetapi
nilai
U
tidak bolch
kurang
dari
U
=
r,2(D
+
Tl
Q.2-7)
Pcrkiraan
atas
perbedaan
penurunan, rangkak,
susut,
atau
perubahan suhu
harus
didasarkan pada
pengkajian
yang realistik dari
pengaruh tersebut selama
hasa
pakai.
3.23
Kuat
Rencana
Dalam
menentukan
kuat
rencana
suatu
komponen
struktur,
maka
ku:rt
nrinimatnya
harus
dircduksikan
dengan
faktor
reduksi kekuatan yang
sesuai
dcngan
sifat
bcban,
scpsrti
kctcntuan
dalam
butir
berikut:
1) ku:tt
rcncana yang
terscdia
pada
suatu
komponen
struktur,
sambungannya dcngan
komponen
struktur lain,
dan
penampangnya,
dalarn
kriteria lcntur,
bcban
normal,
geser,
dan
torsi,
harus
diambil
sebagai
kekuatan
nominal yang
dihitung bcrdasar-
kan
kctentuandan
asumsi
dari
tata cara ini, dikalikan
dengan
suatu
faktor rcduksi
kckuatan
Q;
4)
s)
6)
7)
t4
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
19/185
t
S
uu
lR
C
E
lp
l
n
B
oo
Hqe
-
IBB
a
Iu
M
u
IB
{u
uu
n
p
d
l9g
ea
n
I
o
uBnu
{u
o
gg
lB
E
r
BB
e
{
E
{u
uo
u
r
Ea
I
g
E
:n
{
us
ua
[
s
@
B
ue
I
3
@
u
leB
Bunu
e
l00
e
uV
a
u
10
'o
oOO
Bu
l
1
Iu
0
pu
u
qo
O
u
Ena
I
'o
a
r
"u
0pu
qo
S0
S
{
s
u
e
lna
u
s
Iu
:n
uSp
ao
0
q
a
IE
{u
0S
qqa
uun
1
0
0
'uu
Iu
u
up
o
IB
;
1
E
pu
m
:u
u
IBB
u
luu
loo
Ju
u
{e
>
PSE
iu
I
ee
s
IB
lu
B
u
n
u
IB
u
P
1
00
n
:
nup
e
B
A
(
,
\
gN
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
20/185
l
-
sKsNrT-r5-1y^-03
I
-ti
32.5
Kontrol Tcrhadap
[.cndutan
Kekuatan
dan kemampuan
kclayanan
struktur
tcrhatlap
lcndutan
yang
terjadi
akibat
bcban
kerja, harus memcnuhi
kctentuan
bcrikut
:
1)
komponcn
struktur
bcton
bertulang y?ng
nrcrrgalami
lentur
harus
direncanakan
agar mcmpunyai kekakuan
cukup
untuk mcmbatasi
lendutan
atau
deformasi
apapun
yang
mungkin
mcmperlemah
kekuatan
ataupun
kemampuan
kelayanan
struktur
pada
beban
kerja;
2) konstruksi
satu arah
(non-pratekan)
scbagai
bcrikut:
(1)
tcbal minimum yang
ditentukan
dalam
Tabel
3.2.5(a)
berlaku
untuk
konstruksi
satu arah
yang
tidak menahan
atau
bersatu
dengan partisi
atau
konstruksi
lain yang
mungkin
akan rusak
akibat
lendutan
yang
bcsar,
kecuali
bila
perhitungan
lendutan
mcnunjukkan
bahwa
ketebalan
yang
lcbih
kccil
dapat digunakan
tanpa
menimbulkan
pengaruh
yang
merugikan;
-
TABEL
3.25(a)
TEBAL
MIMMUM
BAIPK
NON.PRATEKKAN
ATAU
PEI.AT
SATU
ARAH
BII-A
LENDLTTAN
TTDAK
DIHITUNG
*)
')
l'anjang
bcntang
f
dalanr
nrnr.
Nitai
yang
dibcrikan
harus
digunakan
langsung
untuk komponcn
slrukrur
dengan
bcton
nornrat
(w.
=
2300
'3.
xvn|-'
oan
tulangan
Brl'D
40.
Untuk
kondisi
lain,
nilai
diaras
harus
dimoditika:ikan
sclragai
bcrikur:
(a)
untuk
struklur
bcton
ringan
dcngan
unit
nrasr
dianrara
l50o -
2000
kg/nr3,
nitai
radi
hanrs
dikalikan
dcngan
(t,65
-
0,005
w.)
tidak
kurang
dari
1,09,
di
rnana
w"
adatah
unit
masa
0",r.
iJ^i.
v'
v''q'r^'
(b)
unruk
t
lain
dari
400
MI'a
nirainya
harus
dikarika'dcngan
(0,4
+
t/(w).
TEBAL
MINIMUM,
'I
KOMPONEN
STRUKTUR
DUA
TUMPUAN
SATU
UJUNG
MENERUS
:
Qrz,n^.-^
**
\
KEDUA
UJUNG
Yu:XoH:"\
KANTILEVER
KOMPONEN
TIDAK,
M
DENGAN
PARTISI
ATAU
KONSTRUI$I
I..A.IN
YANG
AIG\N
RUSAK
KARENA
LENDUTAN
YANG
BESAR
Pelat
solid
satu
arah
cno
cn4
cn8
(il0
Balok
atau
pclat
jalur
satu
arah
(/16
(/r8.5
cnl
(rB
16
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
21/185
L
(c
r
p
u
n
u
u
S
r
u
n
n
8
-
1
lua
B
r
n
G
l
I
r
s
u
f
1
g
s
lqp
o
'
o
J
4
s
Ja
tu
E
{u
Eu
u
l
qo
s
I
lu
u
nn
ro
{u
o
ue
{
g
up
|
u
{
uq
ohQa
vD
g
lo
ru
'1Luu
n
-?
a
nup
u
"
:nu
B
B
s
u
u
e
Ee
a
g
'1
e
Iu
,
r
n
r
*
t
'q
,
(c
f
E
+
.
q
lu
e
1
J
u
eu
lu
n
S
-e
?
a
a
n
Sn
g
Ie
q
u
lu
E
lE
d
n
{a
Sqs
rn
Iu
nBe
p
ra
u
n
S
n
,
"H
(
(
-NS
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
22/185
= --, -
sKsNIT-15-t:Bl-03
di nrana
p'
adalah
nilai
patla
tengah
bentang
untuk
balok
dua
tumpuan
dan
balok
mcncrus'
dan
nilai
pada
tumpuan
untuk
kantilever.
Faktor
konstanta
kctcrgantungan
waktu
unt;k
beban
tetap
tadi
harus
diambil
sebes.rr:
5 tnlrun
atau
lcbih
12
bulan
6 bulan
3
bulan
\o
114
Lr2
1r0
(3.2-t2)
(6)
lcndutan
yang
dihitung
berdasarkan
ketcntuan
dalam
Ayat
3.Ls
butir
2
sub
butir
2
hingga
3.25
butir
2
sub
butir
5 tidak
bolch
melebifiinitai
yang
rritct,p-
kan
dalanr
Tabcl3.Z.5
(b);
3)
lsonslruksi
dua
arah
(non-pratckan)
sebagai
berikut
:
(1)
aynt
3'e5
butir
3
menentukan
tcbal
minimum
dari
pelat
atau
konstruksi
dua
arah
lainnya
yang
direncanakan
bcrdasarkan
ket.itu.n
aori
pasal
3.6 dan
ntcntsnutri
kctcntuan
dari
Ayat
3.6.6
butir
1
sub
ilil
i.'
Tebal
dari
pelat
tanpa balok
intcrior
Ylng
menghubungkan
-t 1P-uun
pada semua sisinya harus
mcmcnuhi
salah
satu
ketentuan
dari
iy"t
3.2.i
butiil
sub
butir
z,3.Lsbutir
3
sub
butir
3,
atau
3-2-5
butir
3 sub
buti.6.
Tebat
d*i
p"iui
yang
mempunyai
balok
yanq
menghubungkan
tumpuan
pada
r"'ou"
.irffi
harus
nrcmcnuhi
snlah
satu
ketcntuan
dari
Ayat
g.i.s
uuiir
3
sub
butir
3
aiau
3.z.sbutir
3 sub
butir
6;
(2)
I9l'3 - rnuu [. f1i pgt"t
tanpa
b{ok-rnterior
yang
menghubungkan
tum-
puan-tumPuannya
harus
memenuhi
keGntuan
diri
iabel
i.2.s.1.1
dan
tidak
bolch
kurangdari
nilai
berikut:
a) pclat-tanpa
penebalan
(drop.
pancls)
seperti
yang
didetinicikan
dalam
Ayat
3'6'4
butir
7
sub
butir
r
iin
3.6.,t-butir
7
sub
bftir
2.
...
120
mm;
.r
l') pclat
dcngan
pencbalan
sepertiyang
didefinisikan
aara-
Ayat
3.6.4
butir
1
(3)
tebal
dari
petat
dengan
b,1r9t
,yang
{inghubungkan
tggguae
pa
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
23/185
.
8
n
E
E
n
u
l8
o
n
1u1
q
u
lu
BD
Jn
u
nu
e
o
o
l
d
'n
u
n
n
u
E
u
u
EE
u
n
n
u
n
lu
u
u
l
p
n
l
$
rn
'
Jn
nE
S
Z
t
n
'uB
de
e
n
u
8
u
'G
E
1
n
n
S
E
u
lo
na
nw
un
u
B
m
-u
I
FBp
lg
u
n
w
(
u
0
u
O
*
'o
0
:
Eo
lE
lB
B
B
9
-Q
0
(
o
I
r
IB
,
3
0D
+
-
u
-
B
a
t
u
-
l
l
-
-
o
n
r
'u
E
-
u
u
lu
l
u
u
u
-
uB
e
n
T
I
q
EE
r
n
u
B
uE
len
-
e
E
u
t
.
q
r
eB
u8
t
u
uE
le
}N
SV
NDAO
DANN
UUS
NN
t
N
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
24/185
SKSNTT-15-1991
-03
(4)
untuk pelat
tanpa balok, tetapi dcngan
Srenebalan
yang
mcnjorok
dalam
sctiap
arah
dari
garis
pusat
tumpuan sejarak
tidak kurang
dari
seperenam
dari panjang
bentang dalarn
arah tcrscbut
diukur
sumbu-kc-sumbu
dari
tumpuan,
dan
suatu
proyeksi
di
bawah
pelat
paling
sedikit
scpcrcmpat tebal
pclat
sesudah
jatuhan
panel,
kctentuan
tcbal pelat yang
ditetapkan
dalam
Pcrs. (3.2-LZ), (3.2-Ut), atau (3.2-14)
bolch dikurangi
sebesar
10
pcrsen;
(5)
pada pinggiran
yang
tidak
mcnerus
harus
disediakan
suatu
balok
pinggir
dcngan
suatu
rasio kekakuan
a
tidak
kurang
dari
0,8 ;
atau
pada
bagian
panel
dengan
suatu bagian
pinggir
yang
tidak
mencrus
f6bal minimum
yang
dite-
tapkan dalam
Pers. (3.2-Lz),
(3.2-13), (3.2-14),
arau
Ayat3.z.s
butir
3
sub
butir
2 harus
ditambah
paling
scdikit
10
persen;
(6)
pelat
dengan
tebal kurang dari
tebal minimum
yang
ditetapkan
dalam
Ayat
3.25
butir 3 sub
butir
1,3.2.5
butir.3
sub
butir
2,
dan
3.2.5
butir
3 sub
butir
3
boleh
digunakan
bila
dapat
ditunjukkan
dengan
perhitungan
bahwa
lendutan
yang
terjadi
tidak melebihi
batas
lcndutan
yang
ditetapkan
dalam
Tabel
3.25.(b).
Lendutan
tersebut
harus
dihitung
dengan
memperhitungkan
penga-
ruh
dari
ukuran
dan
bentuk
dari panel,
kondisi
dari
tumpuan,
dan kiadian
tahanan pada pinggir
panel.
Untuk
perhitungan
lendutan,
modulus
elastisitas
E'
untuk beton
harus
dihitung
berdasarkan ketentuan
Ayat
3.1.5
butir
l.
Momen
incrsia
efektif harus
dihitung
scsuai
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
25/185
I
u
lna
rp
+
H
I
S
ZEV
ua
qp
un
ln
s
1
a
lE
ea
I
n
'3
n
lu
1
d
ip
8un
ze
le
e
I
I
e
nuq
up
n
{
zg
1
ru
IE
uS
lu
luq
s
a
u
IE
r
e
e
lBa
a
n
u
E
a
q
up
'nEu
nu
I
{u
zg
a
n
-
I
u
u
{
o
S
a
o
lp
rn
n
1
g
B
ue
o
B
p
-
aa
E
n
u
n
e
n
l
n
G
:C
l
ue
da
ea
o
IE
,
I
n
?
nE
ue
O
I
n
1
u
n
'
u
e
u
B
u
u
l
uu
l1
3e
o
n
n
r
q
p
se
n
Iu
-
n
EE
IE
E
u
p
u
I
u
n
uu
n
g
I
E
J
N
S
&
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
26/185
sKsMT-15-1991-(B
3"3
33.1
332
3.3.3
Beban
l.cntur
dan Aksial
Umum
Ketentuan
dalam Pasal
3.3
bcrlaku untuk pcrencanaan
komponen
struktur terhadap
bcban
lcntur
atau
aksial
atau
kombinasi
dari
beban
lentur
dan
aksial.
Asumsi
dalam Perencanaan
Dalam
mcnghitung
komponen
struktur
terhadap
beban
lentur
atau
aksial
atau kom-
binasi
dari
beban
lcntur
dan
aksial,
asumsi dalanr
perencaoaan
sebagai
berikut
:
1)
kuat rencana komponen
struktur untuk
bcban lentur
dan
aksial
didasarkan
pada
asumsi
yang
diberikau dalam
Ayat
3.3.2
butir 2 hingga
3.3.2
butir
?
dan
atas
terpenuhinya
kondisi
keseimbangan
dan kompatibilitas
regangan
yang
berlaku;
2) rcgangan
dalam
tulangan
dan
beton
harus
diasumsikan
berbanding
langsung
dengan
jarak
dari
sumbu
netral,
kecuali,
untuk komponen
struktur
ler*nr
iinggi
dengan
rasio
tinggi total
tcrhadap
bentang
bersih
yang
lebih
besar dari
ZIS
urrtuk
bentang
menerus
dan
lebih
besar
dari 4/5
untuk
balok
dengan
tumpuan
sederhana,
harus digunakan
distribusi
regangan
non-linear.
Lihat
Ayat
33.7;
3)
regangan
makimum
yang
dapat digunakan
pada
serat
beton
tekan
terluar
harus
diasumsikan
sama
dengan
0,003;
4)
tcgangan
dalam
tulangan
di
bawah kuat
leleh yang
ditentukan
fr
untuk
mutu
tulangan
yang
digunakan
harus
diambit
scbesar
E,
dikalikuo
,"g-gan
baja.
Untuk
regangar
yang
lebih
besar
dari
regangan
yang
mlmberikan
t;
i"g"ngrn
pada
tulangan
harus
dianggap
tidak
tergantung
pada
regangan
dan
iama
a"nlun
tr,
5)
dalam
perhitungan
lentur
beton
bertulang
kuat
beton
haru
diabaikan,
kecuali
bila
ketentuan
Ayat
3.11.4
dipenuhi;
6)
hubungan
antara
distribusi
tegangan
tekan
beton
dan regangan
beton
bolch
diasumrikan
berbentuk persegi,
trapesium,
parabola,
atau
-ben'[uk
lainnya
yang
menghasilkan
pcrkiraan
kekuatan
lang cukup
baik
bila
dibandingkan
dengan
hasil
pengujian
yang
lebih
menyeluruh;
7)
kctcntuan
dari
Ayat
3.3.2
butir
6
boleh dianggap
dipenuhi
oleh
suatu
distribusi
tegangan
beton persegi
ekivalen
yang
didefinisikan
sebagai
berikut:
(1)
tegangan
beton
sebesar
0.85r
harus
diasumsikan
terdistribusi
separa
merata
P{a
daerah
tekan
ekivalcn yang
dibatasi
oleh
tepi
penampang
dan
suatu
garis
lurw
yang
sejajar
dcngan
sumbu
nctral
sejarak
a
=
prc
dari
serat
dcngan
rcgangan
tekan maksimum;
(z)
jarak
c
dari
scrat
dengan
regangan
maksimum
ke
sumbu
netral
harus
diukur
dalam
arah
tegak
lurus
terhadap
sumbu
terscbut;
(3)
faktor
Ar=
harus
diambil
stb"sar
0,85
untuk
kuat
tekan
buon
y;
hingga
atau
sama
dengan
30
Mpa.
untuk
kckuatan
di
atas
30 Mpa,
'6,
nails
direduksi
secara
menerus
sebesar 0,008
untuk
setiap
kelebihan
I
Mpa
diatas
30 Mpa,
tetapi
F,
tidak
boleh
diambil
kurani
dari
0,65.
Prinsip
Perencanaan
Dalam
merencanakan
komponen
struktur yang
dibebani
lcntur
atau
aksial
atau
kombinasi
bcban
lentur
dan
iksial
harus
aipenut
i"tctcntuan
berikut
:
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
27/185
t
:
n
u
m
o
ru
u
n
r
ru
{u
n
u
r
E
'gC
lEV
a
-
{u
u
ru
g
S
r
t
ua
a
o
{
e
ua
Iq
n
luq
E
e
o
d
e
IBB
o
I
u
u
8
1
g
e
u
uu
1
q
lqp
o
I
u
n
I
(
o0
=
.
1n
09
u
E
au
{u
(s
S
ooo
=
A
:gE
E
r
s
u
09E
t
le
n
Iu
:n
a
q
Iqp
o
{
wo
I
a
e
lu
I
n
n
u
-
u
E
E
S0
I
{
a
n
ue
Sun
n
{u
1
uu
u
uu
o
l
g
n
o
)
Eo
u
OO
u
r
8E
u
le
u
q
r
Iu
u
us
u
lE0
u
ue
r
u
1a
t
e
lZ
u
ua
q
le
u
u
B
le
Bu
lup
Se
u
1
9
JN
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
28/185
sKsMT-t5-1991-03
jarak
antara pendukung
lateral
untuk
suatu
balok
tidak
boleh
melebihi
50
kali
lebar
terkecil
'D
dari llens
atau
muka yang
tertekan;
pcngaruh
eksentrisitas
latcral
bcban
harus
diperhitungkan
dalam
menentukan
jarak
pendukung
lateral;
33-5
Tulangan
Minimum
dari
Komponen
struktur
l-entur
Komponen
struktur
lentur
harus
mempunyai
tulangan
yang
rrremenuhi
ketentuan
bcrikut:
1)
pada
setiap penampang
dari
slatu
komponen
struktur
lentur,
kccuali
seperti
yang
ditetapkaa
padl
Ayat
3.3.5
butir
2
dan
3.3.5
butir
3, di
mana
berdasarkan
analisis
diperlukan
tulangan
positif,
rasio
t,
yang
ada
tiiak
boleh
kurang
aaJ'
1.4
--*:7
,r
___
(33_3)
1)
2)
Pada
balok-T
dan
balok
rusuk
di
mana
bagian
badan
balok
mengalami
tarik,
rasio
p
harus
dihitung
berdasarkan
lebar
badin
balok;
sebagai
alternatif,.
luas
tu-langan
yang
diperlukan
pada
setiap
penampang;
positif
atau
negatif,
paling
sedikit
harus
sepertiga
lebitr
besar
aari
y*g
diperlukan
berdasarkan
analisis;
untuk
pelat
struktural
dengan
tebal
seragam,
luas
minimurn
dan
spasi
maksimum
tulangan
dalam
arah
beni"t
g
y"ng
diti-njau
harus
memenuhi
kebutuhan
untuk
susut
dan
suhu
sesuai
dengan
Ayat
3.16.L2.
3.3.6
Distribusi
Tulangan
Lentur
pada
Balok
dan
pelat
Saru
Arah
Distribusi
batang
tulangan
komponen
struktur
leotur,
harus
mengikuti
ketentuan
bcrikut:
1)
ayat
ini
memuat
aturan
untuk
mendistribusikan
tulangan
lentur
dengan
tujuan
membatasi
retak
lentur
pada
balok
dan
pclat
,utu
uruh
1p"rnt
yang
cliberi
tulangan
untuk
mSnah3n
tegangan
lentur
hanya
aahm
satu
Jaf,i;.,
2)
distribusi
dari
tutangan
lentur
pada
i"r"
dua
arah
t
oru,
mengikuti
kctcntuan
Ayat,
3.6.4;
3)
tulangan
tarik
lentur
harus
didistribusikan
dengan
baik
dalanr
daerah
tarik
lentur
aksimum
dari
suatu-Pcnampang
komponen
struktur
seperti
yang
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
29/185
9
EL
E
Z
tu
p
6
n
Eg
'4
8
B
ua
I
rn
Jn
dlu
luu
n
lgg
a
:g
tS
1
u
l
n
(
4
s
e
u
uSq
u
u
T
u
u
ru
s
u
g
E
u
1
:
n
uua
1
b
(
d
(
lE
u
LE
'un
p
{
u
{
"
u
luo
su
u
IB
en
{u
E
u
q
ugq
qo
n
nuu
0
u
lo
q
qo
r
n
i
-
a
run
ue
I
u
un
lw
e
E
pp
E
n
1
lu8
t
B
#B
u
gp
8
T
ga
Ju
Bg
IBU
0
E
B
B
'0g
Ju
a
'sP
mu
{
e
Jn
l
u
a
E
n
Iu
d
ue
n
Iu
B
l
Eu
E
Iu
t
n
gE
ua
'
u
a
E
0
;
qo
'se
{
Eg
tB
l
o
Sqp
u
B
q
R
pS
Iu
N
S
u
1
uN
qqe
(c
f
Q
(
G
[N
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
30/185
SK SNI
T - 15. 1991-
(R
33a
Dimensi
Rencana
untuk Komponcn
Struktur
Tckan
Perencanaan
pcnampang
komponen
struktur-tekan,
harus
mcmenuhi
ketentuan
berikut:
1)
batas
luar
penanrpang
efektif
dari
suatu komponen
struktur
tekan
terisolir
ber
spiral
dengan
dua
atau
lebih
spiral
yang
berkaitan harus
diambil
pada
suatu
jarak
di luar
batas
ekstrim dari
spiral
sebcsar
selimut beton minimum
yang
ditentukan
dalanr
Ayat
3.16.7;
2)
batas
luar
penampang
efektif
dari
suatu
komponen
struktur
tekan
dcngan
tulangan
spiral
atau
sengkang pengikat
yang
monolit
dengan
suatu
dinding
atau
pilar
beion
tidak
bolch
diambil
lcbih
dari 40
mm diluar
tulangan
spirit atau
scngkang
pengikat;
3) bila dalam
perencanaan
suatu
komponen
struktur
tckan
dengan penampang
persegi,
oktagonal,
atau
bcntuk lainnya
tidak
digunakan
luas
bruto penuh
penam-
pang
Iang
ada,
penamPang
tersebut
boleh
dianggap
sebagai
suatu
penampang
bulat dengan
suatu
diameter
yang
srma dengan
dimensi
lateral
terkecil
dari
bentu[
penam-pang
sesungguhnya.
Luas
bruto
yang
diperhitungkan,
pcrsentasi
tulangan
yang
diperlukan, dan kuat
rcncana harus didasarkan pada
penampang britat
tersebut;
4)
"penentuan
tulangan
minimum
dan
kuat rencana
{ari
suatu
komponen
struktur
tckan
dengan
Penampang
yang
lebih
besar dari
yang
diperlukan
berdasarkan
pembebanan
yang
ada
boleh menggunakan
suatu
luai
efittif
penampang
yang
direduksi
As
yang
tidak
kuranf
dari
setengah
luas
total pena.p"og
yuol
"a".-
3.3.9
Pembatasan
dari
Tulangan
Komponen
struktur Tekan
Luas
tulangan
komponen
struktur-tekan
dibatasi
oleh
ketentuan
berikut:
1)
luas
tulangan
longitudinal
komponen
struktur
tekan
non-komposit
tidak
boleh
kurang dari
0,01
ataupun
lebih
daii
0,08
kali
luas
bruto penampang
A-
2)
jumlah
minimum
batang
tulangan
iongitu,tinal
pada'k";il;;;l[uttu,
tekan
adalah.4-untuk
batang
tulangan
ai
aaum
scngkani
ikat
segi
empat
arau
lingkaran,
3 untuk
batang-tulangan
di
dalam
sengkan
ikal
segi
tila,
dan
6
untuk
-b"tung
tulanganyang
dikclilingi-
oleh
spiral yang
memenuhi
n-yat
J:.g
butir
3;
3)
rasio
dari
rulangan
spiral
pr
-
tid;k
Soleh
kurang
a"ri
nitoi
rnt
Jiberikan
oleh
pcrsamaan:
Ps-
-
(3.3-5)
9'.
Tt:t
-
fr.
adalah
kuat
leleh
yangditentukan
dari
tulangan
spiral
tapi
tidak
lebih
dari
40d
Mpa.
o.4s
b-\t
\un.
I
,,
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
31/185
-
L
/
I
)
ggp
o
p
uu
_
Iu
uo
(
lo
a
o
:
ru
Bn
a
ru
ap
IE
ua
?
nq
EE
tBo
IB
B
lqp
o
s
p
ua
n
u
t
p
u
p
B
;
H
JH
u
p
I
q
u
BP
r
{u
lue
lp
q
e
unu
sB
B
up
$
u
a
{u
:ua
I
q
(
ln
Eq
o
uu
p
no
u
uq
l
u
IBB
n
ru
u
1
a
u
lu
Mu
a
e
E
u
l
B
s
le
T
r
ua
eQE
o
ua
na
u
I
'
g
e
u8gP
nu
l
a
qd
tB
E
la
lg
eV
u
ae
r
So
a
s
a
-
lnp
n
v
np
q
lu
e
r
e
n
p
o
IE
Eq
m
n
B
n
E
u
e
uP
a
ns
l
-umu
SH
ua
a
gE
cN
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
32/185
3-
sKsMT-15-1991-03
(2)
untuk
komponcn
struktur tckan
yang
tidak
ditahan
terhadap
goyangan
ke
samping
pengaruh
dari kelangsingan
bolch
diabaikan
bila
k("/
r
kurang
dari22-
(3)
untuk
scmua
komponen
struktur
tckan
dcngan k(
"/
r
lebih
besar
dari
100, harus
digunakan analisis
scperti
yang
didefinisilian
dalam
Ayat
3.3.10
butir
1.
5)
pcmbesaran
momen
(1)
komponen
struktur tckan
harus direncanakan dengan
mcnggunakan
beban
aksial
terfaktor
Pu
yang
didapat
dari
analisis
rangka
konvensional
dan
suatu
momen
terfaktor
yang
dibesarkan
M" yang
did6finisikan
sebagai
M"
=
6oMro
*
6sMz,
---
(3.3-6)
di mana
6o
=
-L
>
r.o --(3.3-?)
,, -"
6P"
-1
azP"
dan
,r2El
P
=-
(k{-)'
-
-
(3.3-e)
I&
dan
2P,
adalah penjumlahan
dari
semua
kolom
dalam
satu
tingkat.
Untuk
rangka
yang
tidak ditahan
terhadap
goyangan
kcsamping,
kedua
nilai
fD
dan
6,
harus
dihitung.
Untut rangta yang
aitafrin
terhadap
goyangan
ke
samping,
d,
harus
diambil
sebesai
1,0. Dalam
menghitung
P,
k
untuk
60
harus
dihitung
menurut
Ayat
3.3.11
butir
2
sub
butir 1
dan
untuk
6,.
harus
dihitung menurut Ayat
3.3.11
butir
2
sub
butir
2;
(2)
bila
tidak
menggunakan
perhitungan
yang
lcbih
akurat,
EI
dalam
pers.
(3.3-g)
boleh
diambil
sebesar
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
33/185
6
(
c
A
+
0
C
r
[p
qo
s
lu
d
p
n
I
tE
(s
+
*
JB
q
'n
n
lq
s
p
8
n
n
u
uu
ua
Iu
I
p
1
p
1
u
1
t
;
-
'So
u
3
B
lq
Bn
a
r
o
f
n
s
g
s
yy
i0b
I
u
ua
e
e
{
E
Bp
{
ne
n
q
G
Iu
E
Iqp
s
a
r
1
{
s
g
E
nn
q
E
:g
uu
lzm
q
r
ue
up
Es
+
lqa
E
u
B
r
m
uE
'q
E
B
a
u
+
u
u
uE
e
'uo
+
su
u
o
e
IE
e
u
E
q
u
(
11
s
{
.
B
{
d
M
NS
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
34/185
sKsNrT-15-1991
-03
3-3.L2
Komponen
Struktur
Dcngan
Beban
Aksial
Yang
Mcn
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
35/185
IT
:
n
o
lEB
lE
ua
a
r
Is
E
e
a
n
g
l
_
1H1T1
G
:a
p
I
o
r
E
o
B
la
n
n
u
ig
6gE
u
;
1
n
)
ld
uu
r
n
u
J
qe
I
le
qy
ie
[
S
{
a
e
e
e
'n
e
n
;
n
u
o
u
1
E
IBn
u
e
to
s
#
s
no%
k
Uapn
ue
g
u
ln
T
_
o
r
u
u
p
1
g
in
:
u
a
lu
u
p
'3=
(
(
(
nu
gs
u
qp
(OSs
EE
11
W
q
u
lu
g
?
T
c
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
36/185
sKsNIT-15-1991-(B
(1)
kuat
tckan
beton
yalg
ditentukan
f
tidak
boleh
kurang
dari
1?
Mpa;
(2)
kuat
lcleh
rencana
inti
baja struktural
harus
diambil
,uri"
dcngan
kuat
leleh
minirnum
yangditentukan
dari
mutu
baja
struktural
yang
dipakii
tetapi
tidak
boleh
lebih
dari
350 MPa;
(3)
flqklng
pengikat
lateral
harus
dipasang
sepenuhnya
menerus
di
sekeliling
inti
baja
struktural;
(4)
s-engkang
pcngikat harus mempunyai diameter
tidak
kuraog
dari
1/50 kali
dimensi
sisi
terbesar
dari
komponen
struktur
komposit,-kecuali
bahwa
sengkang
pcngikat
tidak
boleh
lebih
kecil
dari
D-10
a"r,
iia* pcrlu
lebih
besar
dari
D-U.
Jaring
kawat
las
dcngan
luas
ckivalen
boleh
jugu
diguuakan
scbagai
sengkang
pcngikat;
(5)
spasi
vertikal
antara
sengkang
pengikat,
lateral
ti6ak
boleh
melebihi
16
diametcr
batang-
tulangan
longitudinal,
48
diameter
batang
scngkang
.
Pengikat,
atau
16
kali
dimensi
sisi
terkecil
dari
komponen
struktui
korufrsit;-
(6)
batang
tulangan
longitudinal
yang
dipasang
didalam
*ngkrd-pengikai
dd;k
boleh
kurang
dari
0,01
ataupun
iebih
dar'i
0,08
kati
luis
,,ito
penampang
beton;
(7)
P"d1
setiap
sudut
Penampang
persegi
harus
dipasang
satu
batang
tulangan
longitudinal,
dan
turangan
rongitudinat
laiunya
-aip*Lg
deigan
ipasi
ylg
tidak
lebih dari
setengah dimensi
sisi
terlcecil
iari [o*pl""n
struktur
kornposit;
-
-=.-'
(8)
batang
tulangao
longitudinal
yang_
dipasang
di
dalam
sengkang
pengikat
boleh
diperhilungkan
dalam
*""fnit.,
ng A,
untuk
perhitungan
kekuatan
tetapi
tidak-boteh
diperhitungkan
dalam-menghitung
t
ui,ut
mcmeriksa
pengaruh
kelangsingan;
d(0.8sf:A,),
33.15
Kuat
Dukung
Kuat
dukung
rencana
dibatasi
oleh
ketentuan-ketentuan
berikut
:
1)
kuat
lr-kyng
rencana
pada
beron
ridak
boteh
melebihi
kecuali dalam
hal
bcrikut:
(1)
bila
permukaan
pendukung
lebih
lebar
dari
permukaan
beban
pada
semua
sisinya,
k:
-r-ql
d$rng
rencana
di
daerah
yang
dibebuni
boleh
dikalikan
dengan
VE/4,
retapi
ridak
lebi(aarI
z;
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
37/185
T
:E
8g
s
B
u
ua
F
E
u
S
la
o
g
ru
l
EuST
r
e
rn
r
E
J
H
8
e
r
{u
:
ee
n
r
*
H
-
I
Bu
{
u
e
wn
'
E
n
g
B
z
z
r
H?
f
le
n
%
B?
lu8
o
I
rn
P
E
u
a
l
uqp
s
a
U
n
leE
q
IBB
e
B
I
r
p
u
luSg
rus
n
N
u
u
:qm
e
nu
B
i9
4
gg
I
B
BE
u
nB
E
B
e
le
e
"
(e
A
+A
A
"
E
r
I
n
E
B
(s
"
=
u
m
:q
ue
n
ep
u
u
e
,
E
g
r
E
(
a
mN
I
$
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
38/185
sKSNIT-15-1991
-m
3.4.2
Bcton
Ringan
Untuk
beton ringan
harus
dipenuhi:
1) kctentuan
untuk kuat geser
U"
dan
kuat
momen
torsi
I.
hanya
bcrlaku
untuk
beton
normal.
Bila
digunakan
beton dengan
agregat ringan,
maka
berlaku salah satu
dari
bcbcrapa
modifikasi
berikut:
(
1
)
n,k
J;[
#[_t]
.1ffi
['&:]lil,
:
t
t
I
';
ilr
n
a k
a n
;:i:1
jJi::
I
untuk
Vo
dan
I"
harus
dimodifikasi
dengan
ri"ogganti 4
menjadi
1.8f.,,
tetapi
nilai
1.8f,
tidak
boleh
melcbihi
/il
i
(2)
jji#;iJ;
-it*::
r #i
i
*ft
-ffi
t;ffij.'i#'-:ix'
#:I;
31ku
faktor
pengali
bisa
dida.patkan
dengan
menggunakan
inteipolasi
linier
dari
kedua
harga
yang
terdahulu
3'4'3
Kuat
Gescr
yang
Disumbangkan oleh
Beton untuk Komponen
Struktur
Non-pratekan
Scsuai
dengan
silat
beban
yang
bekerja
pada
komponen
struktur,
maka
kuat
geser
V.
yang
disumbangkan
oleh
beton
ditentukin
sebagai-berikut
:
1)
kuat
geser
Y.
harus
dihitung
menurut
ketentuan
pada
Ayat
3.4.3butir
1
sub
btrtir
I
lt'ng8.
Ayat
3.43
butir
1
sub
butir 4,
kecuali
biia
dihitung
secara
lebih
rinci
sesuai
dengan
ketentuan
Ayat
3.4.3
butir
2
scbagai
bcrikut:
(1)
untuk
komponen
struktur
yang
haaya
dibebani
oleh geser
dan
lentur
saja,
bcrlaku
-
s
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
39/185
E
:
s
b
u
lgu
G
*
E
E
e
B
I
B
e
*
/
|
e
PLo
%
r
q
fqp
{
lu
p
ld
Qd
#w
=w
B
I
0
q
/
'
FUu
u
E
un
ao
(g
su
IE
I
r
ln
S
u1
v
I0
e
lqo
S
u
'4
g
u
O
r
U
o
lu
o
)
=
'e
mu
o
{u
im
Z
n
u
n
Z
4n
C
q
gp
r
p
A
w
G
A
p
raB
ls
VLw
e
EN
E
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
40/185
SK SNI
T. 15.
1g'1.
(B
(3)
untuk
komponcn struktur
yang
mengalami
gaya
tarik
aksial
yang
berarti,
v"=
2(,
.
#)
$[rL/6tb.d
--
(3.+e)
di mana
ff" adalah
negatif
untuk tarik.
Besaran
NJ
Ao
harus
dinyatakan dalam MPa.
3.4.4 Kuat
Gcser
yang
Disumbangkan
Beton
Pada Komponen
Struktur Pratekan
Tergantung
pada
sifat
bcban
yang
bekcrja
pada
komponen
struktur
pratekan,
kuat
gescr
yang
disumbangkan
oleh
bcton ditentukan
sebagai
berikut:
1)
bila
tidak dihitung
secara rinci
mengikuti ketentuan
Ayat
3.4.4
butir
I
maka
kuat
gescr
beton
V,
dari komponen
struktur
dengan
gaya
pratekan cfektif
tidak
kurang
dari
40
persen
dari
kuat
tarik
tulangan lentur
dapat
dihitung
dari
vc-
---
(3.410)
tetap
%
g1k
pcrtu
kurang
dari
$n/qb,d.
dao
juga
%
tidak
boleh
tebih
dariA-4\,/V.b-d
ataupun
lebih
dari
nilai
i""g
diberikan-dilam'eyat3.4.4.butir
3
atau
Ay-at
3.4.4
butir 4.
Besaran
Vud/Mu
tidak
boleh
diambil
melebihi
1.0,
di
mana
M,
adalah
momen
terfaktor
ir"hg
ierjadi
secara
bersamaan
dengan
V,
P1d.u
PenamPang
yang
ditinjau.
Dalam
Pels(3.a-10) komponen
d dalam
i"a1nl,
adalah
jarak
dari
serat
tekan
terluar ke
titik
berat
dari
tulangan prategang;
2)
kuat
geser
Y".
boleh
dihitung
berdasarkau.ketenruan
eyail.+.+butir
2
sub
butir
I
dan
Ayat
3.4.4
butir 2
sub
butir
2,
di mana
Y.
harus
diambil
sebagai
nilai yang
lebih
kecil
antara
V"1
dao
l/"_.
kuat
geser
U,
harus
dihitung
dari
va=
tfrlzolb*d
+
vo*ru
(3.4-11)
M^u
tetapi
vcr
tidak
perlu
diambil
kurang
dari
(fr.Ab',d,
di
mana
Mo
=
Uty)l(tQzl
*
fp
-
tdl _e.4_tz)
W+sAoa
36
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
41/185
L
h
IBE
d
m
{
r^
BE
l>
I
1
iu
:
n
:
n
u
su
1n
E
#
?J
s
B
n
o
n
"
r
n
g
r
u
1
uE
Iu
a
u
0
P
{u
aup
I
le
n
q
u
we
lp
I
p
N
u
rd
n
u
E
p
{
o
E
u_g
sI
le
y
n
IEN
En
q
&
Z
q
r?E
B
E
r
u
ua
h
lB
E
n
{
u
Ee
U
P
B
e
ie
B
Iu
a
I
P
{u
a
IE
'u
lu
nB
u
lo
o
u
's
u
I
p
BN
qa
uae
B
p
n
nA
_g
E
Ep
Eu
Eu
u
pg
V
u
S
n
g
e
o
u
S
e
$a
B
B
E
l
g
tB
ld
F
E
Sq
n
I
p
's
e
ne
e
e
e
{
un
fu
q
u
e
E
o
'u
u
P
s4
u
ln
o
-
P
m
"a
le
'O
.SNS
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
42/185
sKsNIT-15-1991-03
@
untuk komponcn
struktur
non-pratekan,
tulangan
geser
dapat
juga
terdiri
dari:
(a)
sengkang yang
membuat
sudut
45o
atau
lcbih
terhadap
tulangan
tarik
longitudinal;
(b)
tulangan
longitudinal
dengan
bagian yang
dibengkokkan
untuk
membuat
sudut
sebesar
30o atau
lebih
terhaclap
tulangan
taiik
longitudinal;
(c)
kombinasi
dari
sengkang
dan
tulangan
longitudinal
yang
dibengiokkan;
(d)
spiral.
2) kuat
leleh
rencana
tulangan
geser
tidak
bolch lebih
dari
400
Mpa;
3)
sengkang
dan
batang
tulangan
lain
atau kawat
yang
digunakan
sebagai
tulangan
gcser
harus
dibuat
menerus
sejarak
d
dari
serat
tekan
terluar
Jan
ha.ui
di
jangkarkan
pada
kedua
ujungnya
menurut
Ayat
3.5.8
agar
dapat
mengembang-
kan
kuat
lclch
rencana
tulangan;
4)
batas
untuk
spasi
tulangan
geser
sebagai
berikut:
(1)
spasi
dari
tulangan
geser
^lgdipasang
tcgak
lurus
terhadap
sumbu
aksial
komponen
struktur
tidak
boteh
meteUini
aA
untuk
komponen
struktur
non-pratekan
dan
/4
nuntuk
komponen
struktur
pratekan,
atau
600
mm;
(2)
scngkang
miring
dah
tulangan
longitudinal
yang
aibe"gto[ti"
i"il,
ai
Pasang
de18an
spasi
sedcmikian
hingga
setiip
giris
miring
45",
ditarik
ke
arah
rcaksi
dari
tengah
tinggi
ko*ponin
dR
ke-tulangan
t;ik longitudinal,
harus
memotong
pul$
sedikit
satu garis
turangan
gr...";
(3)
bila
[,
melebihi
lVt
Lt3)b,"d,maka
spasi
*ufri*i,rn
yung
diberikan
dalam
Ayat
3-4-5
butir
4
sub
butir
1
dan
Ayat
3.4.5
butir +-sud
butir
2
harus
di
kurangi
setengahnya;
5)
tulangan
geser
minimum
sebagai
berikut
:
(1)
bila pada
komponen
struktur
lentur
beton
bertulang
(pratekan
maupun
non-
Prategang)
bekerja
gaya
geser
terfakto,
Vu
yang-t"u;h besar
dari
setengah
kuat
geser
yang
disumbangkan
oleh
beton
trv.,
maka
harus
selalu
dipasang
tulangan
geser
minimum,
kecuali
untutC
(a)
pelat
dan
fondasi
telapak;
(b)
struktur
balok
beron
rusuk
yang
didefinisikan
datam
Ayat
3.1.11
(c)
balok
1":g.1"
tinggi
total
yang"tidak
lebih
dari
nilai
trbes*
antara
250
mm,2,5
kali
tebal
flens,
dan
0J
kali
lebar
badan;
(2)
kctentuan
tulangan
Seser
Tr:i*u.-
dari
Ayat
3.4.5
butir
5
sub
butir
1
dapat
diabaikan
bila
dapar
ditunjukan
dengan
pengujian
bahrva
komponen
struktur
tersebut
mampu
*.ng"*bangkan
kiat
lentul
iun
g"r".
nominal
yang
diper-
Iukan
tanpa
.
tulangin
geser.
Pengujian
tersebut
harus
mensimulasikan
pengaruh
dari
perbedaan.
lrcnurunan,
rangkak,
susut,
d"r,
p".ubahan
suhu,
dengan
mempertimbangkin
secara
realistik
mengenai
kemungkinan
dari
engaruh
tersebut
sclama
masa
tayan
struktur;
(3)
bila
menurut
Ayat
3.4.5
butir
5
sub
uuii,
I
arau
hasil
analisis
diperlukan
';iffi
Wi:i;f
:ill'1p:;".u,'JXi*,';lk:i;ii:*i:::'.,:il
ur
pratekan,
kccuali-Iaog
diaturlalinr
Ayat
3.4.5
butir
5
sub
butir
4
dan
on-pratckan
harus
dihitung
dari:
38
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
43/185
5
p
+
A
E
E
u
s
u
E
n
EE
^
g
;
EB
IEB
1
u
q
k
ig
9
S
Z
n
s
u
ua
q
B
-
IB
B
n
tg
s
ru
n
p
s
B
A
u
q
r
u
j
:
n
(
=
s
r
m
nSn
EB
E
IS
B
I
n
s
ua
u
n
B
u
AOe
l
ge
s
p
=
s
*
:Ge
gs
qp
r
n
n
IB
En
{
au
au
s
u
'Juup
r
F
EN
E
-
7/26/2019 Sksni T-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
44/185
sK sNr
r -
15
-
1991-
g3
(4)
bila
tulangan
gcser
terdiri
dari satu batang
tunggal
atau
satu
grup
batang-
batang
tulangan
sejajar,
dan
semuanya
dibcngkokkan
pada
jarak
yang
sama
dari tumpuan,
maka
vs
=
Arfrsinc
(3.+19)
tetapi
ridak
lebih
dari
$FUalbnd.
bila
tulangan
geser
terdiri
dari satu scri
atau
beberapa
grup
yang
sejajar
dari
batang
yang
dibengkokkan
pada
jarak
yang
tidak
sama
dari
tumpuan,
maka
kuat
geser
U.
harus dihitung
dari Pcrs.
(3.+18);
hanya