skripsi.docx · Web view1 TINGKAT KESENJANGAN KEPUASAN KHALAYAK TERHADAP ACARA ON THE SPOT TRANS7...
Transcript of skripsi.docx · Web view1 TINGKAT KESENJANGAN KEPUASAN KHALAYAK TERHADAP ACARA ON THE SPOT TRANS7...
TINGKAT KESENJANGAN KEPUASAN KHALAYAK TERHADAP
ACARA ON THE SPOT TRANS7
(Studi Kuantitatif tentang Tingkat Kesenjangan Antara Kepuasan yang
Diharapkan dengan Kepuasan yang Diperoleh dalam Mendapatkan
Informasi Fenomena Langka dari Menonton Acara On The Spot di Trans7
Pada Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS Angkatan 2011 dan
2012)
Indiana
Sri Herwindya Baskara Wijaya
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstract
Recently the development of magazine program model increases significantly in Indonesia. It can be seen when TV stations produce similar magazine programs. Out of many magazine programs in televisions, Tran7’s On the Spot emerged in 2010 that can dominate television audience measured from very good program rating. This research aimed to find out the discrepancy of gratification sought (GS) and gratification obtained (GO) by research respondents, in this case the 2011 and 2012 generation students of Communication Science of Social and Political Sciences Faculty of Sebelas Maret University (FISIP UNS) having watched On The Spot program in Trans7. This study employed Uses and Gratification approach with survey method. The data of research was obtained from questionnaire distributed to the respondents. The discrepancy of satisfaction was estimated using Palmgreen’s Discrepancy statistic formula. This Discrepancy formula was then operated with cross-tabulation, in which the items in GS was crossed with items in GO. In correlational test, this study used Pearson’s partial correlational test. The variables correlated were GS with Media Use and Media Use with GO. From the result of data analysis, it could be concluded as follows: the result of gratification discrepancy analysis indicated that the Trans7’s On The Spot program was able to meet all items of respondents’ need. In correlational test between gratification sought and media use pattern obtained value of 0.281. Meanwhile the correlation between media use and gratification obtained had value of 0.353.
Keywords: Communication, Gratification Discrepancy, Audiences
1
Pendahuluan
Televisi sebagai media massa jauh lebih komprehensif dalam menyiarkan
berita terutama karena televisi mencakup indra mata dan telinga (bunyi dan
pandangan. Melalui pandangan tersebut maka dapat dikatakan bahwa berita-berita
televisi lebih memberikan pengaruh yang kuat pada khalayak (Oetama, 1989:188).
Akhir-akhir ini industri pertelevisian indonesia sedang gemar
menampilkan tayangan bersifat dokumentasi. Yakni sebuah tayangan yang
dikemas melalui video rekaman yang telah ada sebelumnya. Dapat dikatakan
bahwa program acara tersebut hanya bermodal video dari youtube. Tayangan yang
bersifat dokumentasi tidak membutuhkan proses shooting dan segala urusan
proses produksi yang lain. Program acara seperti ini telah merebak pada acara-
acara yang bertajuk program majalah udara atau yang di dalam dunia pertelevisian
disebut dengan program Magazine.
Menurut Kikie Randini, Associate Director Communications and
Marketing The Nielsen Company Indonesia periode 11-17 September 2011, di
antara lima tayangan televisi seperti On The Spot (rata-rata jumlah penonton:
1.980 dan rating: 3,8 %), Spotlite (rata-rata jumlah penonton: 628 dan rating: 1,2
%), Top 5(rata-rata jumlah penonton: 601 dan rating: 1,2 %) , Hot Spot (rata-rata
jumlah penonton: 407 dan rating: 0,8 %), dan Woow…! (rata-rata jumlah
penonton: 272 dan rating: 0,5 %) yang menggunakan gambar dari Youtube.
Berdasarkan dari hasil survey rating and share tersebut diatas, terlihat
program On The Spot di Trans7 mendominasi acara yang berkonsep serupa.
Dengan format yang hampir sama dengan acara lainnya, yakni penggunaan
youtube dan voice over untuk penyajiannya. Tema yang diangkat dari masing-
masing acara tersebut kurang lebih hampir sama. Tingginya rating and share
menunjukkan bahwa On The Spot di Trans7 mampu menyita perhatian
pemirsanya. Program acara On The Spot yang ditayangkan oleh Trans7 menjadi
trendsetter untuk berbagai stasiun televisi dan banyak diminati oleh khalayak.
Penelitian ini dilakukan di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi S-1
reguler Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
(FISIP UNS) angkatan 2011 dan 2012 dengan alasan bahwa populasi tersebut
2
memiliki derajat keseragaman (degree of homogeneity) dan mereka menonton
program acara On The Spot. Dari pra survey yang dilakukan pada 25 responden
tergolong pemirsa pernah menonton program acara On The Spot di Trans7.
Dengan latar belakang tersebut, peneliti ingin mengetahui gambaran
tentang kebutuhan apa saja yang ingin dicarikan pemuasannya melalui media
massa, pola penggunaan media, dan kepuasan yang diperoleh. Selanjutnya akan
diketahui apakah khalayak yang menonton tayangan On The Spot di Trans7 dapat
memuaskan kebutuhan akan informasi mengenai peningkatan pengetahuan umum.
Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang tersebut, peneliti dapat merumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah ada kesenjangan kepuasan dan seberapa besar kesenjangan antara
kepuasan yang diharapkan (gratification sought) dengan kepuasan yang
diperoleh (gratification obtained) dalam mendapatkan informasi fenomena
langka dari menonton acara On The Spot di Trans7 pada kalangan Mahasiswa
Ilmu Komunikasi FISIP UNS Angkatan 2011 dan 2012?
2. Apakah ada korelasi antara kepuasan yang diharapkan (Gratification Sought)
dengan pola penggunaan media (Media Use) dalam mendapatkan informasi
fenomena langka dari menonton acara On The Spot di Trans7 pada kalangan
Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS Angkatan 2011 dan 2012?
3. Apakah ada korelasi antara pola penggunaan media (Media Use) dengan
kepuasan yang diperoleh (Gratification Obtained) dalam mendapatkan
informasi fenomena langka dari menonton acara On The Spot di Trans7 pada
kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS Angkatan 2011 dan 2012?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Apakah ada kesenjangan kepuasan dan seberapa besar
kesenjangan antara kepuasan yang diharapkan (gratification sought) dengan
kepuasan yang diperoleh (gratification obtained) dalam mendapatkan
informasi fenomena langka dari menonton acara On The Spot di Trans7 pada
kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS Angkatan 2011 dan 2012.
3
2. Untuk mengetahui Apakah ada korelasi antara kepuasan yang diharapkan
(Gratification Sought) dengan pola penggunaan media (Media Use) dalam
mendapatkan informasi fenomena langka dari menonton acara On The Spot di
Trans7 pada kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS Angkatan
2011 dan 2012.
3. Untuk mengetahui Apakah ada korelasi antara pola penggunaan media (Media
Use) dengan kepuasan yang diperoleh (Gratification Obtained) dalam
mendapatkan informasi fenomena langka dari menonton acara On The Spot di
Trans7 pada kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS Angkatan
2011 dan 2012.
Tinjauan Pustaka
a. Komunikasi Massa
Komunikasi massa berfungsi untuk menyebarluaskan informasi,
meratakan pendidikan, merangsang pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan
kegembiraan dalam hidup seseorang. Tetapi dengan perkembangan teknologi
komunikasi yang begitu cepat terutama dalam bidang penyiaran dan media
pandang dengar (audio visual), menyebabkan fungsi media massa telah
mengalami banyak perubahan (Cangara, 2004, 2005).
b. Media Televisi
Media Televisi adalah media yang memiliki kelebihan baik audio maupun
visual yang mampu menyentuh indra penglihatan, pendengaran, sekaligus
dapat memainkan perasaan dan pikiran pemirsanya melalui adegan-adegan
gambar hidup yang ditampilkannya. Selain sebagai agen, diseminasi informasi
karena kemampuannya dalam menjangkau lapisan masyarakat luas dalam
waktu yang relatif singkat, media televisi juga merupakan sarana untuk
membangun citra postif dimata publik karena media televisi memiliki potensi
untuk mempengaruhi pendapat dan pandangan khalayak tentang seseorang
(Trisnadewani, 2013: 5).
Dari sekian banyak media massa, televisi terlihat paling populer diantara
berbagai media massa yang ada. Kepopuleran televisi memang tak hanya
4
menyentuh psikologi kita sebagaimana terlihat pada seringnya kita
membicarakan acara-acara yang kita tonton di televisi (Arhar, 2009: 23).
c. Produksi Program Televisi
Suatu produksi program televisi yang melibatkan banyak peralatan, orang
dan dengan sendirinya biaya besar, selain memerlukan suatu organisasi yang
rapi juga perlu suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Setiap
tahap harus jelas kemajuannya dibandingkan dengan tahap sebelumnya.
Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut
standar operational procedur/ SOP, seperti berikut:
1. Pra-produksi (ide, perencanaan dan persiapan)
2. Produksi
3. Pasca-produksi
d. Program Magazine
Program Magazine di kenal di Indonesia sebagai program majalah udara.
Program magazine memliki jangka waktu terbit, mingguan, bulanan, dwi
bulanan, tergantung dari kemauan produser. Gaya sajian program magazine
dapat bermacam-macam. Pemilihan rubrik yang tepat dan gaya sajian yang
menarik membuat program ini sangat disukai (Wibowo, 2007: 196). Dalam
satu program paket majalah udara di dalamnya terkandung sub format uraian,
laporan, wawancara, maupun statement seseorang.dalam penulisannya harus
diperhatikan prinsip – prinsip dasar penulisan majalah udara.
e. Tingkat Kepuasan
Kepuasan berasal dari kata puas, yang menurut W.J.S. Poerwodarminto,
dalam penelitian Hendra Krisdianto, kata puas mengandung pengertian :
“Perasaan yang melegakan/menyenangkan” (W.J.S. Poerwodarminto, 1976:
894), ditambah dengan awalan ke- dan akhiran –an menjadi bermakna
“memiliki”. Jadi, kepuasan bisa diartikan dengan perasaan yang melegakan
yang dimiliki seseorang karena tercapainya pengharapan terhadap sesuatu
yang diinginkannya.
5
Ada banyak motif yang mendorong seseorang untuk menggunakan televisi
sebagai salah satu alat pemuas kebutuhannya. Motif pengonsumsian media
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagai berikut;
1. Motif informasi; pengguna dikatakan memiliki motif informasi apabila
mereka:
a) Dapat mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi yang berkaitan
dengan lingkungan masyarakat terdekat
b) Dapat mengetahui berbagai informasi mengenai peristiwa dan kondisi
yang berkaitan dengan keadaan dunia
c) Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah
d) Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai pendapat
e) Dapat memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan
2. Motif identitas pribadi; pengguna dikatakan memiliki motif identitas
pribadi apabila mereka;
a) Dapat menemukan penunjang nilai-nilai yang berkaitan dengan pribadi
mahasiswa itu sendiri
b) Dapat mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain dalam media
c) Memperoleh nilai lebih sebagai mahasiswa
3. Motif integrasi dan interaksi sosial; pengguna dikatakan memiliki motif
integrasi dan interaksi sosial apabila mereka;
a) Memperoleh pengetahuan yang berkenaan dengan empati sosial
b) Dapat menjalankan peran sosial sebagai mahasiswa
c) Keinginan untuk dekat dengan orang lain
d) Keinginan untuk dihargai dengan orang lain
4. Motif hiburan; pengguna dikatakan memiliki motif hiburan apabila
mereka;
a) Dapat melepaskan diri dari permasalahan
b) Bisa bersantai dan mengisi waktu luang
c) Bisa menyalurkan emosi
d) Bisa mendapatkan hiburan dan kesenangan
6
f. Teori Uses and Gratification
Teori ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media terhadap khalayak,
tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan khalayak terhadap media. Menurut
Levy & Windahl (1984), khalayak aktif memilih media komunikasi yang
mereka butuhkan, baik sebelum, ketika, dan setelah mereka menggunakan
media tersebut.
Teori Uses and Gratification yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model Uses and Gratification Palmgreen (1985). Palmgreen membuat model
yang berangkat dari kenyataan bahwa model-model dari Uses and
Gratification terdahulu gagal mengukur perbedaan antara apa yang dicari
khalayak dengan apa yang merek peroleh dari pengalaman dengan media.
Palmgreen kemudian membuat model untuk mengukur kesenjangan
(discrepancy) antar kepuasan yang dicari (GS) dengan kepuasan yang
diperoleh (GO).
“Researchers indicated that understanding the gap between these
two types of gratifications is important for analyzing how
different audience members use various kinds of media, the
expectations that they bring to their media habits, and the
gratifications they actually obtain from their exposure to a
diverse array of media products.” (Rouhollah Khodabandelou,
2014)
Metodologi
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
eksplanatif. Penelitian kuantitatif dengan format eksplanatif bertujuan untuk
menghubungkan atau mencari hubungan sebab akibat antara dua atau lebih
variabel yang akan diteliti (Rakhmat, 1999: 24-25).Penelitian ini menggunakan
kuesioner untuk mengukur tingkat kepuasan dari menonton program acara On The
Spot di Trans7. Kemudian kuisioner ini akan disebarkan kepada mahasiswa Ilmu
Komunikasi FISIP UNS Angkatan 2011 dan 2012. Untuk menghitung ukuran
sampel, besarnya sampel didasarkan pada pendugaan proporsi populasi yang
7
secara sederhana dikenal dengan rumus Yamane (Rakhmat, 1999: 99). Sesuai
dengan populasi sebanyak 197 mahasiswa dengan presisinya sebesar 10% dan
tingkat kepercayaan 90%. Sehingga hasil yang didapat dengan rumus tersebut
adalah 66 responden. Selanjutnya, pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling).
Untuk memperoleh 66 responden, peneliti menggunakan cara mengundi (undian).
Pemilihan dilakukan dengan cara acak, di mana daftar nama responden dilakukan
pengundian untuk terpilih.
Sajian Data
A. Deskripsi Variabel Gratification Sought (GS)
Tabel 1.1Kepuasan yang diharapkan oleh responden (Gratification Sought)
dari Acara On The Spot Trans7
No. KebutuhanSP P TP STP
F (%) F (%) F (%) F (%)
1. Mengetahui informasi tentang
lingkungan sekitar
23
(34,8%)
41
(62,1%)
2
(3%)
0
(0%)
2. Meningkatkan pengetahuan
dalam diri
24
(36,4%)
41
(62,1%)
1
(1,5%)
0
(0%)
3. Memuaskan rasa ingin tahu 17
(25,8%)
45
(68,2%)
4
(6,1%)
0
(0%)
4. Memperoleh rasa damai
melalui pengetahuan umum
3
(4,5%)
32
(48,5%)
29
(43,9%)
2
(3%)
5. Menambah kepercayaan diri
dalam pengetahuan umum
16
(24,2%)
38
(57,6%)
11
(16,7%)
1
(1,5%)
6. Menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitar mengenai
pengetahuan yang baru
18
(27,3%)
43
(65,2%)
4
(6,1%)
1
(1,5%)
7. Agar memberikan informasi
kepada orang lain
11
(16,7%)
46
(69,7%)
9
(13,6%)
0
(0%)
8. Memperoleh bahan 16 44 6 0
8
pembicaraan dengan orang lain (24,2%) (66,7%) (9,1%) (0%)
9. Sarana untuk berkumpul
dengan keluarga dan teman
9
(13,6%)
40
(60,6%)
16
(24,2%)
1
(1,5%)
10. Memperoleh pengetahuan
umum dari keadaan sekitar
10
(15,2%)
54
(81,8%)2 (3%)
0
(0%)
11. Sebagai sarana untuk sejenak
melupakan permasalahan
11
(16,7%)
27
(40,9%)
24
(36,4%)
4
(6,1%)
12. Sebagai sarana mengisi waktu
luang dan bersantai
10
(15,2%)
48
(72,7%)
8
(12,1%)
0
(0%)
13. Sebagai prioritas mencari
hiburan dan kesenangan
semata
7
(10,6%)
34
(51,5%)
20
(30,3%)
5
(7,6%)
Sumber : diolah penulis
Dari tabel tersebut terlihat bahwa dari ketiga belas item semua jawaban
menunjukkan skala Butuh dengan skor 3. Sehingga didapatkan nilai 13 x 3 = 39.
Dalam penentuan kelas yang menyatakan tingginya harapan responden untuk
memuaskan kebutuhannya maka gratification sought (kebutuhan yang
diharapkan) termasuk ke dalam kelas Tinggi. Hal ini artinya responden
mengharapkan pemuasan kebutuhannya melalui tayangan tersebut.
B. Deskripsi Variabel Media Use (Pola Penggunaan Media)
1. Tingkat perhatian
a. Pra activity (pra aktifitas/sebelum terpaan media)
Tabel 1.2Aktivitas responden sebelum menggunakan media televisi
Kategori Frekuensi PersentaseSelalu meluangkan waktu
khusus untuk acara tersebut 0 0 %
Kadang meluangkan waktu 39 59.1 %Tidak pernah meluangkan
waktu 27 40.9 %
Jumlah 66 100 %
9
Sumber: data primer kuesioner
Dari cara responden meluangkan waktu khusus untuk menonton tayangan
On The Spot di Trans7 diketahui bahwa tingkat perhatian responden antara
Kadang-kadang meluangkan waktu dan Tidak Pernah meluangkan waktu masing-
masing 59,1 % responden dan 40,9 % responden. Tingkat perhatian responden
terhadap acara On The Spot di Trans7 tergolong Sedang.
b. Duractivity (selama terpaan media)
Tabel 1.3 Aktivitas menonton tayangan On The Spot
Kategori Frekuensi PersentaseFokus menonton On The Spot dan
tidak melakukan aktivitas lain2 3 %
Kadang diselingi aktivitas lain 45 68.2 %
Selalu diselingi aktivitas lain 19 28.8 %
Jumlah 66 100 %Sumber: data primer kuesioner
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan responden yang selalu melakukan
aktivitas lain saat menonton sebanyak 19 responden atau jika dalam persentase
sebesar 28,8 %. Dari data tersebut dapat disimpulkan tingkat perhatian responden
saat menonton tayangan tersebut relatif sedang.
Tabel 1.4Cara responden mengikuti acara On The Spot
Kategori Frekuensi Persentaseselalu mengikuti sampai
acara selesai3 4.5 %
kadang mengikuti sampai acara selesai
59 89.4 %
tidak pernah mengikuti sampai acara selesai
4 6.1 %
Jumlah 66 100 %Sumber: data primer kuesioner
10
Tabel diatas menggambarkan tentang aktivitas yang dilakukan responden
dalam menonton tayangan On The Spot di Trans7. Sebanyak 89,4 % responden
Kadang mengikuti sampai acara selesai. Sedangkan lainnya menyatakan bahwa
Selalu dan Tidak Pernah mengikuti sampai acara selesai sebesar 10,6 %.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari cara responden mengikuti tayangan On
The Spot di Trans7 termasuk dalam kategori Sedang.
c. Post activity (paska aktivitas/setelah terpaan media)
Tabel 1.6Perbincangan dengan orang lain
Kategori Frekuensi Persentaseselalu memperbincangkan
dengan orang lain 5 7.6 %
kadang memperbincangkan dengan orang lain 52 78.8 %
tidak pernah memperbincangkan dengan
orang lain9 13.6 %
Jumlah 66 100 %Sumber: data primer kuesioner
Menurut indikator ini tingkat perhatian responden terhadap acara On The
Spot di Trans7 tersebut relatif Sedang, terbukti mayoritas responden mengaku
kadang-kadang saja memperbincangkan kembali tayangan tersebut dengan orang
lain. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan angka sebesar 78,8 % responden.
2. Frekuensi menonton
11
Tabel 1.7Frekuensi responden dalam menonton program acara On The Spot
Kategori Frekuensi Persentase4-5 kali 1 1.5 %2-3 kali 55 83.3 %1 kali 10 15.2 %
Jumlah 66 100 %Sumber: data primer kuesioner
Dari lima kali penayangan dalam satu minggu ternyata mayoritas
responden mengaku menyaksikan acara On The Spot di Trans7. Hal ini terlihat
dalam tabel bahwa sebanyak 55 responden atau 83,3% menyaksikan tayangan
tersebut sebanyak 2-3 kali dalam seminggu. Berdasarkan indikator tersebut
frekuensi responden dalam menonton program acara On The Spot di Trans7
tergolong Sedang.
3. Curahan waktu menonton
Tabel 1.8Waktu rata-rata dalam menonton On The Spot
Kategori Frekuensi Persentase
41-60 menit 6 9.1 %
21-40 menit 39 59.1 %
1-20 menit 21 31.8 %
Jumlah 66 100 %
Sumber: data primer kuesioner
Dari tabel diatas terlihat bahwa program acara On The Spot di Trans7 lebih
dari setengah responden menonton selama interval waktu 21-40 menit. Hal ini
mencerminkan bahwa waktu rata-rata responden sebanyak 39 atau 59,1% dalam
menonton program acara tersebut tergolong Sedang.
12
C. Deskripsi Variabel Gratification Obtained (Kepuasan yang diperoleh)
Merupakan sejumlah kepuasan nyata yang diperoleh responden atas
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tertentu setelah responden menyaksikan
program acara On The Spot di Trans7.
Tabel 1.9Kepuasan yang diperoleh responden (Gratification Obtained) dari Acara On
The Spot Trans7
No. KebutuhanSP P TP STP
F (%) F (%) F (%) F (%)
1. Mengetahui informasi tentang
lingkungan sekitar
8
(27,3%)
46
(69,7%)
2
(3%)
0
(0%)
2. Meningkatkan pengetahuan
dalam diri
18
(27,3%)
47
(71,2%)
1
(1,5%)0 (0%)
3. Memuaskan rasa ingin tahu 16 (24,2%)
46 (69,7%)
4 (6,1%)
0 (0%)
4. Memperoleh rasa damai
melalui pengetahuan umum
5
(7,6%)
26
(39,4%)
31
(47%)
4
(6,1%)
5. Menambah kepercayaan diri
dalam pengetahuan umum
11
(16,7%)
40
(60,6%)
12
(18,2%)
3
(4,5%)
6. Menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitar
13
(19,7%)
42
(63,6%)
10
(15,2%)
1
(1,5%)
7. Agar bisa memberikan
informasi ke orang lain
10
(15,2%)
45
(68,2%)
9
(13,6%)
2
(3%)
8. Memperoleh bahan
pembicaraan dengan orang lain
14
(21,2%)
43
(65,2%)
8
(12,1%)
1
(1,5%)
9. Sarana untuk berkumpul
dengan keluarga dan teman
9
(13,6%)
37
(56,1%)
18
(27,3%)2 (3%)
10. Memperoleh pengetahuan
umum dari keadaan sekitar
8
(12,1%)
52
(78,8%)
5
(7,6%)
1
(1,5%)
11. Sebagai sarana untuk sejenak
melupakan permasalahan
8
(12,1%)
28
(42,4%)
26
(39,4%)
4
(6,1%)
13
12. Sebagai sarana mengisi waktu
luang dan bersantai
10
(15,2%)
46
(69,7%)
8
(12,1%)2 (3%)
13. Menonton televisi sebagai
prioritas mencari hiburan
10
(15,2%)
33
(50%)
20
(30,3%)
3
(4,5%)
Sumber: diolah penulis
Dari perolehan skor tersebut, hal ini menunjukkan kepuasan nyata
responden yang diperoleh melalui menonton program acara On The Spot di
Trans7. Terlihat bahwa dari ketiga belas item tersebut 12 item jawaban
menunjukkan skala Puas dengan skor 3 dan 1 item jawaban menunjukkan skala
Tidak puas. Dalam penentuan kelas yang menyatakan tingkat kepuasan nyata
responden maka gratification obtained (kebutuhan yang diperoleh) termasuk ke
dalam kelas Tinggi.
Analisis Data
1. Kesenjangan Kepuasan (Gratification Discrepancy)
Tabel 1.10Tingkat Kesenjangan dan Kemampuan Pemenuhan Kebutuhan Program
Acara On The Spot Trans7No. Jenis kebutuhan D Tingkat
PemenuhanKategori
1.Mengetahui informasi tentang
lingkungan sekitar13,6 % 86,4 % Sedang
2. Meningkatkan pengetahuan diri 15,2 % 84,6 % Sedang
3. Memuaskan rasa ingin tahu 9,1 % 90,9 % Tinggi
4. Memperoleh rasa damai melalui pengetahuan umum
16,2 % 83,8 % Sedang
5.Menambah kepercayaan diri
dalam pengetahuan umum17,6 % 82,4 % Sedang
6.Menyesuaikan diri dengan
lingkungan baru21,2 % 78,8 % Rendah
7.Memberikan informasi
pengetahuan umum ke orang18,2 % 81,8 % Sedang
14
8.Memperoleh bahan
pembicaraan dengan orang lain 16,7 % 83,3 % Sedang
9.Sarana untuk berkumpul
dengan keluarga dan teman13,6 % 86,4 % Sedang
10.Memperoleh pengetahuan
umum dari keadaan sekitar12,1 % 87,9 % Sedang
11.Sebagai sarana untuk sejenak
melupakan permasalahan18,2 % 81,9 % Sedang
12.Sebagai sarana mengisi waktu
luang dan bersantai15,2 % 84,8 % Sedang
13.Menonton televisi sebagai
prioritas mencari hiburan6,1 % 93,9 % Tinggi
Sumber: diolah penulis
Berdasarkan tabel tersebut terlihat jelas bahwa pada umumnya program
acara On The Spot di Trans7 mampu memenuhi kebutuhan responden. Dari 13
item kebutuhan yang dapat dipenuhi On The Spot Trans7, sebanyak 2 jenis
kebutuhan masuk dalam kategori tinggi. Tingkat kesenjangan dari masing masing
item kebutuhan tersebut adalah 9,1% dan 6,1%. Ada satu item kebutuhan yang
masuk dalam kategori rendah yakni kebutuhan menyesuaikan diri dengan
lingkungan mengenai pengetahuan yang baru. Kebutuhan tersebut memiliki
kesenjangan sebesar 21,2% dan tingkat pemenuhannya sebesar 78,8%. Sedangkan
10 item kebutuhan lainnya tergolong dalam kategori sedang.
Kesimpulan
1. Kesenjangan Kepuasan (Gratification Discrepancy)
Dari analisis kesenjangan kepuasan (gratification discrepancy)
berdasarkan masing-masing item kebutuhan diperoleh bahwa On The Spot Trans7
mampu memenuhi semua item kebutuhan. Sebanyak 2 jenis kebutuhan masuk
dalam kategori tinggi, yakni kebutuhan untuk memuaskan rasa ingin tahu dan
kebutuhan menonton televisi sebagai prioritas mencari hiburan dan kesenangan
semata. Tingkat kesenjangan dari masing masing item kebutuhan tersebut adalah
15
9,1% dan 6,1%. Ada satu item kebutuhan yang masuk dalam kategori rendah
yakni kebutuhan menyesuaikan diri dengan lingkungan mengenai pengetahuan
yang baru. Kebutuhan tersebut memiliki kesenjangan sebesar 21,2% dan tingkat
pemenuhannya sebesar 78,8%. Sedangkan 10 item kebutuhan lainnya tergolong
dalam kategori sedang.
2. Analisis korelasi antara gratification sought dengan media use
Dalam uji korelasi antara kepuasan yang diharapkan (gratification sought)
dengan pola penggunaan media (media use), diperoleh koefisien korelasi sebesar
0,281 dengan derajat kebebasan (df) = 64. Nilai t hitung tersebut lebih kecil dari t
tabel pada taraf kesalahan 5% untuk uji dua fihak (two tail test) yakni sebesar
0,679. Maka kedua variabel tersebut tidak memiliki hubungan yang signifikan.
Dengan kata lain, tidak ada hubungan yang signifikan antara kepuasan yang
diperoleh (gratification sought) dengan pola penggunaan media (media use)
Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS angkatan 2011 dan 2012 dalam
menonton program acara On The Spot di Trans7.
3. Analisis korelasi antara media use dengan gratification obtained
Dalam uji korelasi antara pola penggunaan media (media use) dengan
kepuasan yang diperoleh (gratification obtained), diperoleh koefisien korelasi
sebesar 0,353 dengan derajat kebebasan (df) = 64. Nilai t hitung tersebut lebih
kecil dari t tabel pada taraf kesalahan 5% untuk uji dua fihak (two tail test) yakni
sebesar 0,679. Maka kedua variabel tersebut tidak memiliki hubungan yang
signifikan. Dengan kata lain, tidak ada hubungan yang signifikan antara pola
penggunaan media (media use) dengan kepuasan yang diperoleh (gratification
obtained).
SARAN
1. Kepada media
Media televisi TRANS7 dimana stasiun televisi yang menaungi program
acara magazine On The Spot untuk lebih memperluas maupun memperbanyak
informasi baru yang disajikan dalam setiap tayangannya. Dalam hal ini
sesuatu yang diinginkan oleh responden adalah dapat memberikan informasi
16
mengenai pengetahuan umum yang baru kepada orang lain. Karena
berdasarkan survey, responden menginginkan tayangan yang dirasa dapat
menambah ilmu pengetahuan umum yang baru mengenai lingkungan sekitar.
2. Kepada mahasiswa
Penelitian ini memberikan gambaran kepada mahasiswa jika nantinya akan
terjun sebagai praktisi dalam bidang broadcasting, dapat menjadi tolak ukur
untuk mengembangkan bahkan menciptakan program acara yang sesuai
dengan keinginan khalayak. Sehingga jauh sebelum mereka menjadi
broadcaster sudah dapat mengetahui keinginan khalayak dalam menyaksikan
suatu program acara, khususnya program acara magazine.
3. Kepada Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini terbatas pada hasil olah data dimana penulis hanya
membatasi dengan menggunakan penelitian kuantitatif. Sehingga peneliti
selanjutnya dapat mengembangkan hasil penelitian kuantitatif ini menjadi
keseluruhan bagian yang sempurna.
Daftar Pustaka
Cangara, Hafied, (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Effendy, Onong Uchjana. (1993). Televisi Siaran Teori dan Praktek. Bandung: Mandar Maju.
Palmgreen, Philiph, dan J.D. Rayburn II. (1985). An Expextacy Value Approach to Media Gratification. London: Sage Publication.
Rackmat, Jallaludin. (1998). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wibowo, Fred. (2007). Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinuas Book Publisher.
Indonesia, Wikipedia. Televisi. Diakses tanggal 15 oktober 2013. Pukul: 12.30 WIB. http://id.wikipedia.org/wik/Televisi.
Khodabandelou, Rouhollah. (2014). Applying The Uses and Gratifications Theory to Compare Higher Education Students Motivation for Using Sosial Networking Sites: Experiences From Iran, Malaysia, United Kingdom, and South Africa. Jurnal Internasional 5(1): 53-72. Contemporary Educational Technology. Diakses tanggal 21 September 2014. Pukul 21.00 WIB. www.cedtech.net/articles/51/514.pdf.
17