SKRIPSI PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS KARANGAN … · PETA MELALUI TEHNIK PERMAINAN KARTU BAGI...
Transcript of SKRIPSI PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS KARANGAN … · PETA MELALUI TEHNIK PERMAINAN KARTU BAGI...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
SKRIPSI
PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA
MELALUI PENERAPAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA
TUNADAKSA KELAS IV SEMESTER II SDLB
NEGERI KOTA PEKALONGAN
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Oleh :
HERLINAH
X 5209005
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BELAJAR IPS DALAM MEMBACA
PETA MELALUI TEHNIK PERMAINAN KARTU BAGI SISWA
TUNA RUNGU WICARA KELAS III SDLB NEGERI
KOTA PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi
Pendidikan Khusus Jurusan Ilmu Pendidikan
Oleh :
HERLINAH
X 5209005
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Munawir Yusuf, M.Psi Drs. Gunarhadi, MA, PhD NIP. 19550501 198103 1 003 NIP. 19550210 198203 1 004
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi:
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd …………………………..
Sekretaris : Dewi Sri Rejeki, S.Pd., M.Pd …………………………..
Penguji I : Drs. Munawir Yusuf, M.Psi .…………………………..
Penguji II : Drs. Gunarhadi, M.A. Ph.D …………………………..
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP. 1960 0727 198702 1 001
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Herlinah. NIM. X5209005. Peningkatan Ketrampilan Menulis Karangan Sederhana Melalui Penerapan Media Gambar Pada Siswa Tunadaksa Kelas IV Semester II SDLB Negeri Kota Pekalongan Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2011.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV Semester II SDLB Negeri Kota Pekalongan yang berjumlah 2 siswa. Obyek penelitian pada penelitian tindakan ini adalah kegiatan yang terjadi di dalam kelas selama berlangsungnya proses pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara peneliti, guru kelas dan melibatkan keaktifan siswa. Sumber data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini antara lain: informan, tempat atau lokasi, peristiwa, dokumen dan arsip. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas yang digunakan adalah dengan trianggulasi data atau sumber data. Teknik analisis data menggunakan deskriptif komparatif. Prosedur penelitian meliputi tahap: (1) pengenalan masalah, (2) persiapan tindakan, (3) penyusunan rencana tindakan, (4) implementasi tindakan, (5) observasi dan interpretasi, (6) refleksi dan (7) penyusunan laporan. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi dan (4) analisis dan refleksi. Setiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, alokasi waktu pertemuan 2x35 menit. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan penerapan media gambar dapat meningkatkan ketrampilan menulis karangan sederhana.
Hasil dari pre test dapat ditunjukkan melalui nilai rata-rata kelas yaitu 55. Siswa yang mendapat nilai > 68 belum ada. Hasil pembelajaran pada siklus I pertemuan ke-1, siswa yang memperoleh nilai > 68 sebanyak 1 siswa atau 50% dari 2 siswa. pada siklus 1 pertemuan ke-2 melalui penggunaan media gambar dikatakan berhasil dengan nilai rata-rata 68. Siswa yang mendapat nilai > 68 sebanyak 2 siswa atau 100%. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus II pertemuan ke-1 nilai rata-rata kelas yang mencapai rata-rata 77,5 dan siswa yang memperoleh nilai > 68 sebanyak 2 siswa (100%) dari 2 siswa. Sedangkan pada Siklus II pertemuan ke-2 mencapai rata-rata 82,5 dari 2 siswa, dan siswa yang memperoleh nilai > 68 sebanyak 2 siswa atau 100%, dari 2 siswa.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: penerapan media gambar dapat meningkatkan ketrampilan menulis karangan sederhana melalui penerapan media gambar pada siswa tunadaksa kelas IV Semester II SDLB Negeri Kota Pekalongan Tahun Pelajaran 2010/2011.
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRACT
Herlinah. NIM.X5209005. The Improvement of Simple Essay Writing Skill Using Picture Media in Learning Disabled IV Graders of Semester II of SDLB Negeri of Pekalongan City in the School Year of 2010/2011. Thesis. Surakarta. Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University. June. 2011.
This study used a Classroom Action Research approach. The subject of research was the Learning Disabled IV graders of Semester II of SDLB Negeri of Pekalongan City, consisting of 2 students. The object of research in this action research is the activity occurring in the classroom during the learning process. This research was carried out in collaboration between the researcher, classroom teacher, and involved the student activeness. The data sources employed in this research included: informant, place or location, event, document and archive. The sampling technique used was purposive sampling. Techniques of collecting data used were observation, interview and documentation. The Data validation was done using data or data source triangulations. The technique of analyzing data used was a descriptive comparative technique. The procedure of research included: (1) problem identification, (2) action preparation, (3) action plan development, (4) action implementation, (5) observation and interpretation, (6) reflection, and (7) report writing. The process of research was done in two cycles, each of which consists of four stages: (1) planning, (2) acting, (3) observing and interpreting, and (4) analyzing and reflecting. Each cycle was carried out in 2 meetings, with time allotment of 2 x 35 minutes. Based on the research conducted, it can be concluded that the application of picture media can improve the simple essay writing skill.
The result of pre test can be seen from the mean class value of 55. No student obtains >68 value. The result of research in cycle I in the first meeting shows that 1 student obtains > 68 value or 50% of 2 students. In cycle 1, the second meeting using picture media is stated as successful with the mean value of 68. Two students obtain > 68 value or 100%. In the second meeting of cycle II, the mean class value is 77,5 and 2 students obtain > 68 value (100%) out of 2 students. Meanwhile in the second meeting of Cycle II, 2 students reach the mean value of 82,5 and 2 students of 2 students (100%) obtains > 68 value.
Considering the result of research, it can be concluded that: the application of picture media can improve the simple essay writing skill Learning Disabled IV graders of Semester II of SDLB Negeri of Pekalongan City in the School Year of 2010/2011.
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
( Terjemah QS.Ar-Ra’d: 11)
“Dalam hidup ini tidak semua yang kita inginkan bisa kita dapatkan, namun satu hal yang
pasti Allah tahu apa yang kita butuhkan”
(Penulis)
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
- Ayahanda dan Ibunda tercinta.
- Suami tercinta
- Anak-anak tersayang
- Rekan-rekan PKh FKIP UNS.
- Murid-murid yang kusayangi.
- Almamater.
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT., atas rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) ini untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Khusus,
Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian
penulisan skripsi penelitian tindakan kelas ini, namun berkat bantuan dari berbagai
pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul dapat diatasi. Untuk itu, atas segala
bentuk bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan terima kasih kepada
yang terhormat:
1. Prof. Dr. H. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi ijin
kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
2. Drs. R. Indianto, M.Pd., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas.
3. Drs. Gunarhadi, MA, Ph.D, Ketua Program Studi Pendidikan Khusus
(PKh)/PLB dan sebagai pembimbing II yang telah memberikan ijin penyusunan
skripsi.
4. Drs. Munawir Yusuf, M.Psi selaku pembimbing I yang dengan sabar telah
memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
5. Segenap dosen dan staf Program Studi Pendidikan Khusus (PKh)/PLB yang
telah memberikan bekal ilmu yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi
ini.
6. Kepala SDLB Negeri Kota Pekalongan yang telah membantu memberikan
informasi yang dibutuhkan dalam proses penyusunan skripsi.
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
7. Seluruh staf pengajar di SDLB Negeri Kota Pekalongan yang telah membantu
memberikan informasi yang dibutuhkan dalam proses penyusunan skripsi.
8. Seluruh siswa SDLB Negeri Kota Pekalongan yang telah membantu dan
memberikan informasi yang dibutuhkan dalam proses penyusunan skripsi.
9. Bapak dan ibuku yang telah memberikan doa restu dan motivasinya sehingga
skripsi ini dapat selesai.
10. Suamiku dan anak-anaku, terima kasih atas doa, kasih, dorongan, dan kesetiaan
serta kesabarannya, semoga Allah meridhoi kita selamanya. Amin.
11. Teman-teman se-almamater khususnya kelas PPKHB, terima kasih untuk
segala bantuannya.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian
tindakan kelas ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih ada kekurangan,
karena keterbatasan pengetahuan yang ada dan tentu hasilnya juga masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan.
Semoga kebaikan Bapak, Ibu, mendapat pahala dari Allah SWT., dan
menjadi amal kebaikan yang tiada putus-putusnya dan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Surakarta, Juli 2011
Penulis
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iv
HALAMAN ABSTRAK.................................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GRAFIK DAN SKEMA ................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 7
A. Kajian Teori .............................................................................. 7
1. Tinjauan Anak Tunadaksa .................................................. 7
a. Pengertian Anak Tunadaksa ........................................... 7
b. Klasifikasi Anak Tunadaksa ........................................... 8
c. Karakteristik Anak Tunadaksa ........................................ 9
d. Faktor Penyebab Tunadaksa ........................................... 10
2. Tinjauan Tentang Mengarang ............................................. 11
a. Pengertian Mengarang .................................................... 11
b. Langkah-langkah Mengarang ......................................... 13
c. Mengarang Sederhana ..................................................... 15
3. Langkah-langkah Mengarang .............................................. 15
a. Pengertian Media Gambar .............................................. 15
b. Fungsi Media Gambar ..................................................... 15
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
4. Media Gambar .................................................................... 15
B. Kerangka Berpikir ..................................................................... 17
C. Perumusan Hipotesis Tindakan ................................................ 19
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 20
A. Setting Penelitian ...................................................................... 20
1. Tempat Penelitian ................................................................ 20
2. Waktu Penelitian .................................................................. 20
B. Subyek Penelitian ...................................................................... 21
C. Data dan Sumber Data ............................................................... 22
D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 23
E. Validitas Data ........................................................................... 24
F. Teknik Analisis Data ................................................................ 24
G. Indikator Kerja ........................................................................... 25
H. Prosedur Penelitian ................................................................... 25
BAB IV. HASIL PENELITIAN ..................................................................... 30
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ...................................................... 30
1. Tinjauan Historis SDLB Negeri Kota Pekalongan ............. 30
2. Letak Geografis SDLB Negeri Kota Pekalongan ................ 30
3. Keadaan Personil SDLB Negeri Kota Pekalongan .............. 30
4. Keadaan Siswa SDLB Negeri Kota Pekalongan ................. 31
5. Keadaan Sarana dan Prasarana SDLB Negeri
Kota Pekalongan .................................................................. 31
B. Deskripsi Permasalahan Penelitian .......................................... 31
1. Tindakan SIklus I ................................................................. 33
2. Tindakan SIklus II ............................................................... 40
C. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian ............................... 45
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .......................................... 54
A. Simpulan ................................................................................... 54
B. Implikasi ................................................................................... 54
C. Saran ......................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 56
LAMPIRAN
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Jadwal Waktu Penelitian ...................................................................... 21
Tabel 2. Data Nilai Prestasi Belajar Siswa Pada Kondisi Awal ......................... 32
Tabel 3. Data Nilai Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan ke-1 ......... 38
Tabel 4. Data Nilai Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan ke-2 ......... 40
Tabel 5. Data Nilai Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan ke-1 ....... 44
Tabel 6. Data Nilai Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan ke-2 ....... 45
Tabel 7. Data Frekuensi Menulis Karangan Sebelum Tindakan Awal .............. 46
Tabel 8. Data Frekuensi Nilai Prestasi Belajar Siklus I Pertemuan ke-1 ........... 47
Tabel 9. Data Frekuensi Nilai Prestasi Belajar Siklus I Pertemuan ke-2 ........... 48
Tabel 10. Data Frekuensi Nilai Prestasi Belajar Siklus II Pertemuan ke-1 .......... 49
Tabel 11. Data Frekuensi Nilai Prestasi Belajar Siklus II Pertemuan ke-2 .......... 50
Tabel 12. Nilai Rata-rata Menulis Karangan Sebelum dan Sesudah Tindakan .... 51
Tabel 13. Prosentase Siswa yang Memperoleh Nilai > 6,0 Pada Siklus I & II .... 52
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR SKEMA DAN GRAFIK
Halaman
Daftar Skema
Skema 1. Skema Kserangka Berpikir ........................................................... 19
Skema 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas .................................................. 25
Daftar Grafik
Grafik 1. Grafik Data Nilai Prestasi Belajar Siswa Pada Kondisi Awal ...... 32
Grafik 2. Grafik Data Nilai Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus I
Pertemuan ke-1 .............................................................................. 39
Grafik 3. Grafik Data Nilai Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus I
Pertemuan ke-2 .............................................................................. 40
Grafik 4. Grafik Data Nilai Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II
Pertemuan ke-1 .............................................................................. 44
Grafik 5. Grafik Data Nilai Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II
Pertemuan ke-2 .............................................................................. 45
Grafik 6. Grafik Peningkatan Nilai Menulis Karangan dari Kondisi Awal . 46
Grafik 7. Grafik Peningkatan Nilai Menulis Karangan Siklus I Pertemuan 1
dan Pertemuan 2 ............................................................................ 48
Grafik 8. Grafik Peningkatan Nilai Menulis Karangan Siklus I Pertemuan 2
dan Siklus II Pertemuan 1 ............................................................. 49
Grafik 9. Grafik Peningkatan Nilai Menulis Karangan Siklus II Pertemuan 1
dan Pertemuan 2 ........................................................................... 50
Grafik 10. Grafik Nilai Peningkatan Keterampilan Menulis dari Kondisi
Awal, Siklus I dan Siklus II .............................................................. 51
Grafik 11. Grafik Nilai Rata-rata Menulis Karangan Sebelum dan Sesudah
Tindakan ........................................................................................... 52
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Silabus Siklus I ......................................................................................... 59
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................................ 62
3. Foto Kegiatan Pada RPP Siklus I ............................................................. 74
4. Silabus Siklus II ........................................................................................ 77
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ........................................... 80
6. Lembar Pre Test ........................................................................................ 91
7. Lembar Post Test ...................................................................................... 92
8. Foto Kegiatan Pada RPP Siklus II ........................................................... 94
9. Surat Ijin Penelitian dari Pembantu Dekan I FKIP UNS .......................... 97
10. Surat Ijin Research / Try Out dari Rektor UNS ........................................ 98
11. Surat Ijin Research / Try Out dari Kepala Sekolah SDLB Negeri
Kota Pekalongan ....................................................................................... 99
12. Surat Ijin Penyusunan Skripsi/Makalah dari Dekan FKIP UNS .............. 100
13. Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah SDLB Negeri
Kota Pekalongan ....................................................................................... 101
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan
emosional peserta didik, dan merupakan penunjang keberhasilan dalam
mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu
peserta didik mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain. Selain itu
pembelajaran bahasa juga membantu peserta didik mampu mengemukakan gagasan
dan perasaan berpartisipasi dalam masyarakat, dan bahkan menemukan serta
menggunakan kemampuan analisis dan imajinatif yang ada dalam dirinya.
Bahasa Indonesia merupakan alat untuk komunikasi secara lisan dan tulis.
Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran,
perasaan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya.
Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan
berwacana yakni menghasilkan teks lisan atau tulis yang direalisasikan dalam
berbicara, mendengarkan dan menulis.
Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah meliputi semua
kecakapan dan pengetahuan yang dapat memberikan manfaat dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam proses belajar mengajar bahwa ketrampilan menulis sebuah
karangan yang sifatnya sederhana tentu saja melibatkan pendidik dan siswa secara
langsung, juga diperlukan pendukung yang lain yaitu alat pelajaran yang memadai,
penguasaan metode yang tepat, serta situasi dan kondisi lingkungan yang
menunjang.
Dalam tujuan umum pendidikan di negara Indonesia sebagaimana
diisyaratkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
tentang sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan sebagai berikut :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menjadikan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU
Sisdiknas, 2003: 3)
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, maka peranan guru
sangatlah menentukan keberhasilannya. Adapun peranan guru adalah
menyampaikan materi sesuai dengan kompetensi dasar sesuai dengan standar isi
kurikulum kepada peserta didik, serta memberikan layanan yang efektif dan ifisien
kepada peserta didik dalam mengatasi masalah-masalah yang sering muncul dalam
pelaksanaan pendidikan, khususnya masalah ketrampilan menulis.
Pendidikan bagi penyandang berkelainan atau ketuntasan ditetapkan dalam
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Pasal 32
disebutkan bahwa “Pendidikan Khusus (Pendidikan Luar biasa) merupakan
pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti
proses pengajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial” (UU Sisdiknas
2003: 21). Ketetapan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tersebut bagi
anak penyandang kelainan sangat berarti karena memberikan landasan yang kuat,
bahwa anak berkelainan perlu memperoleh kesempatan yang sama sebagaimana
yang diberikan kepada anak normal lainnya dalam hal pendidikan dan
pengajarannya.
Kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran, berarti
memperkecil kesenjangan angka partisipasi pendidikan anak normal dengan anak
berkelainan. Untuk bisa memberikan layanan pendidikan yang relevan dengan
kebutuhannya sesuai dengan kemampuan atau potensi yang dimiliki anak
berkelainan, guru perlu memahami sosok anak berkelainan, jenis dan karakteristik,
penyebab kelainan, dampak psikologis serta prinsip-prinsip layanan pendidikan
anak berkelainan. Hal ini dimaksudkan agar guru memiliki wawasan yang tepat
tentang keberadaan anak berkelainan, yaitu anak tunadaksa sebagai sosok individu
yang masih dapat dilayani secara maksimal, agar anak tunadaksa dapat mandiri
serta mengurangi rasa ketergantungan kepada orang lain.
Kita melihat pada kenyataan dalam proses belajar mengajar pada umumnya,
sebagian besar siswa masih enggan bertanya kepada guru. Hal ini mungkin siswa
masih merasa malu atau memang belum jelas apa yang telah dijelaskan oleh guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Oleh karena itu sangat menarik perhatian penelitian untuk mencoba strategi belajar
mengajar yang dapat membantu menangani siswa yang mengalami kesulitan
belajar tentang menulis karangan sederhana, yaitu strategi pembelajaran dengan
cara memakai media gambar agar menarik perhatian siswa. Untuk mengupayakan
penanganan kesulitan menulis, perlu mengoptimalkan media gambar dalam proses
pembelajaran, karena dengan media gambar ini siswa dituntut aktif. Melalui
kegiatan pembelajaran tersebut, akan memberi kesempatan yang luas bagi siswa
untuk saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga hal ini diharapkan dapat
mengikis rasa malu siswa.
Berkaitan dengan ketrampilan menulis yang penting adalah bagaimana
siswa dapat memahami pengalaman yang dimiliki dan konsep-konsep dasar
menulis yang merupakan modal dasar menyampaikan gagasan atau perasaan
dalam bentuk tulisan. Untuk ini belajar ketrampilan menulis siswa dituntut lebih
kreatif, tekun, tidak putus asa di dalam menangani permasalahannya. Dalam
mengajarkan menulis untuk anak tunadaksa, harus memperhatikan kondisi anak,
kemampuan berfikir, belajar melalui aktifitas konkrit, memperkaya pengalaman
dengan memfungsikan seluruh pengindraan dan tingkat kemandirian anak. Dengan
memperhatikan kondisi tersebut maka perkembangan berfikir untuk
mengungkapkan gagasan anak dalam bentuk tulisan dapat ditingkatkan, sehingga
anak dapat memperoleh pengalaman konkrit tentang konsep dasar menulis sebuah
karangan yang sederhana. Pengalaman tersebut dapat diperkaya melalui kegiatan
yang diulang-ulang dengan variasi dan dinamis, sehingga dengan cara ini dapat
dihindari hambatan psikologis yang berlangsung terhadap perkembangan
ketrampilan menulis.
Penyelenggaraan pendidikan bagi anak tuna daksa membutuhkan adanya
lingkungan fisik dan sosial yang sesuai dengan keadaannya, sebab ini merupakan
prasyarat untuk menciptakan situasi dan kondisi dalam proses pembelajaran bagi
anak tunadaksa. Pada kelas-kelas anak tunadaksa terdapat perbedaan yang sangat
besar antara kemajuan anak yang satu dengan yang lain. Selain itu kemajuan anak
dalam salah satu pelajaran dengan pelajaran lain juga sering ada perbedaan yang
cukup besar. Perbedaan penggunaan media juga sangat berpengaruh terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
keberhasilan anak tersebut. Supaya selaras dengan kenyataan, persiapan mengajar
bukan hanya disusun untuk kelas sebagai keseluruan saja, melainkan juga harus
disusun untuk tiap-tiap anak dalam kelas.
Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa, guru memiliki peranan yang
sangat penting dalam menentukan media mengajar, maupun pendekatan-
pendekatan yang disesuaikan dengan materi. Untuk ini dalam menciptakan situasi
yang kondusif guru harus pandai memilih media untuk mengajar yang
memungkinkan terjadinya kerjasama antara guru dan siswa dan antar siswa.
Demikian halnya dengan anak tuna daksa yang merupakan individu utuh dan unik
pada umumnya juga memiliki potensi atau kekuatan dalam mengimbangi kelainan
yang disandangnya, oleh karena itu layanan pendidikan yang diberikan kepada
anak tuna daksa untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal
sesuai dengan kemampuannya.
Pemahaman yang jelas tentang siapa anak tunadaksa itu merupakan dasar
yang penting untuk dapat menyelenggarakan layanan dan pengajaran yang tepat
bagi mereka, dengan kecerdasan yang dimiliki anak tunadaksa, dapat
dikembangkan sesuai kemampuan yang dimiliki, lebih-lebih dalam pelajaran
seperti : mengarang, menyimpulkan isi bacaan, mengggunakan simbol-simbol dan
sebagainya.
Sampai saat ini berdasarkan pengamatan di kelas dapat diidentifikasikan
faktor-faktor penyebab ketidakmampuan siswa dalam menulis karangan sederhana
antara lain :
1. Kurang tepatnya penggunaan media dan strategi pembelajaran yang dipilih
guru
2. Rendahnya minat baca dan motivasi siswa dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia sehingga berpengaruh dalam hal menulis karangan sederhana.
Bertolak dari uraian di atas, maka penelitian tindakan kelas perlu dilakukan
sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam hal
keterampilan menulis karangan sederhana dengan mengangkat judul “Peningkatkan
Ketrampilan Menulis Karangan Sederhana Melalui Penerapan Media Gambar pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Siswa Tunadaksa Kelas IV Semester II SDLB Negeri Kota Pekalongan Tahun
Pelajaran 2010/2011”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang timbul tersebut di atas, maka rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut :
Apakah Penerapan Media Gambar dapat meningkatkan ketrampilan
menulis karangan sederhana pada Siswa Tunadaksa Kelas IV Semester II SDLB
Negeri Kota Pekalongan?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan
menulis karangan sederhana melalui media gambar pada siswa Tunadaksa Kelas IV
Semester II SDLB Negeri Kota Pekalongan tahun pelajaran 2010/2011.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil oleh peneliti dalam pembelajaran ketrampilan
menulis karangan sederhana melalui media gambar adalah :
1. Manfaat teoritis
a. Hasil penelitian ini secara teoritis dapat memberikan sumbangan kepada
pembelajaran Bahasa Indonesia.
b. Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan bagi penelitian yang akan
datang.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Guru
1) Mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi untuk meningkatkan
kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia.
2) Dapat memilih media yang cocok untuk pembelajaran Bahasa
Indonesia.
b. Bagi sekolah
1) Meningkatnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
khususnya menulis karangan sederhana.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
2) Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa
lebih aktif.
c. Bagi siswa
1) Meningkatnya kreativitas siswa.
2) Meningkatnya hasil belajar siswa
3) Tumbuhnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Tinjauan Anak Tunadaksa
a. Pengertian Anak Tunadaksa
Menurut Harsono Salimo dalam Jurnal Rehabilitasi dan Remediasi
(2005: 22) Palsi serebralis adalah suatu kelainan gerakan motorik dan postur
yang tidak progesif yang disebabkan oleh karena kerusakan atau gangguan sel-
sel motorik pada susunan syaraf pusat yang sedang tumbuh atau belum selesai
pertumbuhannya.
Gambaran klinis dapat berubah seiring dengan berjalannya waktu.
Gejala Palsi serebralis sangat bervariasi, mulai dari yang ringan, sedang dan
berat. Palsi serebralis sering pula disertai dengan gangguan lain seperti
epilepsy, abnormalitas, kemampuan bicara, pendengaran, dan penglihatan.
Klasifikasi palsi serebralis yang sering digunakan adalah berdasarkan gangguan
motorik yang dominan, bagian tubuh yang terkena dan derajat keparahan
penyakit. Faktor resiko terjadi palsi serebralis bersifat multiple, meliputi faktor
resiko yang terjadi sebelum kehamilan, antenatal, neonatal, dan post natal
(Harsono, 2005: 23).
Secara etimologi, gambaran seseorang yang diidentifikasikan
mengalami ketunadaksaan, yaitu seseorang yang mengalami kesulitan
mengoptimalkan fungsi anggota tubuh sebagai akibat dari luka, penyakit,
pertumbuhan yang salah bentuk, dan akibatnya kemampuan untuk melakukan
gerakan-gerakan tubuh tertentu mengalami penurunan. Fungsi anggota tubuh
melaksanakan fungsinya disebabkan oleh berkurangnya kemampuan anggota
tubuh untuk melaksanakan fungsi secara normal, akibat luka, penyakit, atau
pertumbuhan tidak sempurna.
Tunadaksa adalah anak yang mengalami kelainan atau cacat yang
menetap pada alat gerak (tulang, sendi, otot) sedemikian rupa sehingga
memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Jika mereka mengalami gangguan
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
gerakan karena kelayuan pada fungsi syaraf otak disebut dengan cerebral palsy
(CP).
Pengertian tunadaksa bisa dilihat dari segi fisiknya dan dari segi
anatominya. Dari segi fungsi fisik, tunadaksa diarahkan sebagai seseorang yang
fisik dan kesehatannya mengalami masalah sehingga menghasilkan kelainan di
dalam interaksi dengan lingkungan sosialnya dan untuk meningkatkan
fungsinya diperlukan program layanan khusus. Pengertian yang didasarkan
pada anatomi biasanya digunakan dalam kedokteran.
(http://www.slbdharmawanita-bengkulu)
Sedangkan menurut A. Salim Choiri dan Munawir Yusuf (2007)
bahwa: Anak tunadaksa adalah anak-anak yang memiliki kelainan fisik, yaitu
berbagai kelainan bentuk tubuh yang mengakibatkan kelainan fungsi tubuh
untuk melakukan gerakan-gerakan, kelainan mereka berhubungan dengan
tulang, sendi, otot, syaraf dan atau gangguan dari tulang, sendi, otot dan syaraf.
Lebih lanjut tunadaksa adalah kelainan yang meliputi cacat tubuh atau
kerusakan tubuh atau kerusakan pada fisik dan kesehatan. Kelainan atau
kerusakan yang disebabkan oleh kerusakan otak dan saraf tulang belakang.
(http://www.slb-batam.org/index.php?pilih=hal&id=73)
Berdasarkan dari beberapa pendapat tersebut di atas dapat penulis
simpulkan bahwa anak tuna daksa adalah anak yang mengalami hambatan
dalam perkembangan dan pertumbuhannya, karena kerusakan yang terjadi pada
tubuh akan menghambat segala bentuk aktifitasnya, untuk ini guru mempunyai
peranan ganda di samping sebagai pengajar, pendidik juga sebagai pelatih.
Pelayanan therapy yang diperlukan anak tunadaksa antara lain latihan bicara,
fisioterapy, occupational therapy dan hidro therapy.
Anak tunadaksa pada dasarnya sama dengan anak normal lainnya,
hanya dari aspek psikologi sosial mereka membutuhkan rasa aman dalam
bermobilisasi dalam kehidupannya. Maka mereka membutuhkan pendidikan
dan bimbingan serta layanan khusus agar anak tunadaksa dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungannya, sesuai dengan kemampuannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
b. Klasifikasi Anak Tunadaksa
Menurut Jamila K A Muhammad dalam bukunya Panduan Pendidikan
Khusus Anak-anak ketunaan dan Learning Disabilities (2007 : 133) terdapat
tiga jenis cerebrum palsy utama yaitu :
1) Cerebrum palsy spastic.
2) Cerebrum palsy athetosis.
3) Cerebrum palsy ataxia.
Menurut pendapat lain klasifikasi anak tunadaksa meliputi
penggolongan anak tunadaksa ini ke dalam sistem selebral (Cerebral System
Disorders) yang didasarkan pada letak penyebab kelahiran yang terletak pada
sistem saraf pusat. Celebral palsy digolongkan menjadi :
1) Derajat kecacatan
Penggolongan Celebral palsy menurut derajat kecacatan meliputi :
Golongan ringan adalah mereka yang dapat berjalan, tanpa menggunakan
alat berbicara tegas dan dapat menolong dirinya sendiri. Golongan sedang
ialah mereka yang membutuhkan treatment atau latihan untuk bicara,
berjalan dan mengurus dirinya sendiri. Golongan berat, golongan ini selalu
membutuhkan perawatan dalam ambulasi, bicara dan menolong diri sendiri.
2) Penggolongan Celebral Palsy menurut topografi :
a) Monoplegia, adalah kecacatan satu anggota gerak, kaki kanan.
b) Hemiplegia, adalah lumpuh anggota gerak atas, dan bawah, tangan
kanan dan kaki kanan.
c) Paraplegi, lumpuh pada kedua tungkai kakinya. Diplegi, lumpuh kedua
tangan kanan dan kiri atau kaki kanan dan kiri.
d) Quadriplegi, adalah kelumpuhan seluruhan anggota geraknya
( http://www.slbk-batam.org/index.php?pilih=hal&id=73)
c. Karakteristik Anak tunadaksa
Anak tunadaksa akan mengalami gangguan psikologis yang cenderung
merasa malu, rendah diri dan sensitif serta memisahkan diri dari
lingkungannya. Di samping karakteristik tersebut terdapat problema Anak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
tunadaksa antara lain, gangguan taktil (http://www.slbk-
batam.org/index.php?pilih=hal&id=73).
Secara umum karakteristik kelainan anak yang dikategorikan sebagai
penyandang tunadaksa dapat dikelompokkan menjadi anak tunadaksa ortopedi
(orthopedically handicapped) dan anak tunadaksa syaraf (neurogically
handicapped) (Sukiadi, 2001: 14)
Menyimak keadaan yang nampak pada tunadaksa ortopedi dan
tunadaksa syaraf tidak terdapat perbedaan yang mencolok, sebab secara fisik
kedua jenis anak tunadaksa memiliki kesamaan, terutama pada fungsi analogi
anggota tubuh untuk melakukan mobilitas. Namun apabila dicermati secara
seksama sumber ketidakmampuan untuk memanfaatkan fungsi tubuhnya untuk
beraktifitas atau mobilitas akan nampak perbedaannya.
(http://www.slbdharmawanita-bengkulu).
d. Faktor Penyebab Tunadaksa
Menurut Salim Choiri dan Munawir Yusuf (2007) ada beberapa faktor
penyebab tunadaksa adalah sebagai berikut :
1) Penyebab dalam kandungan :
a) Penyakit ibu
b) Manutrisi
c) Gangguan lingkungan kehamilan
2) Penyebab dalam proses kelahiran :
a) Prematur
b) Kelahiran dipaksakan
c) Kelahiran dihalangi
3) Penyebab setelah kelahiran :
a) Anoksia
b) Faktor penyakit
c) Manutrisi
d) Kecelakaan/gempa bumi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Ada pendapat lain penyebab tunadaksa yaitu dilihat saat terjadinya
kerusakan otak terjadi ketika sebelum lahir antara lain : terjadi infeksi penyakit,
kelainan kandungan, kandungan radiasi, saat mengandung mengalami trauma
(kecelakaan). Sebab-sebab pada saat kelahiran, antara lain proses kelahiran
terlalu lama, proses kelahiran yang mengalami kesulitan pemakaian anestasi
yang melebihi ketentuan. Sebab-sebab setelah proses kelahiran, anara lain:
kecelakaan, infeksi penyakit, dan anoxia. (http://www.slbk-
batam.org/index.php?pilih= hal&id=73)
Pendapat lain penyebab tunadaksa dapat terjadi pada saat sebelum anak
lahir (prenatal), saat lahir (neonatal) dan setelah anak lahir (post natal).
Kelainan fungsi anggota tubuh atau ketunadaksaan yang terjadi sebelum
bayi lahir atau ketika dalam kandungan, antaranya dikarenakan faktor genetik
dan kerusakan pada sistem saraf pusat.
Faktor lain yang menyebabkan kelainan pada bayi selama dalam
kandungan ialah :
a) Anoxia prenatal.
b) Gangguan metabolisme pada ibu.
c) Faktor rhesus
Kondisi ketunadaksaan yang terjadi pada masa kelahiran bayi,
diantaranya:
a) Kesulitan saat persalinan karena letak bayi sungsang.
b) Pendarahan pada otak saat kelahiran
c) Kelahiran prematur.
d) Gangguan yang dapat mengurangi oksigen sehingga mengakibatkan
terjadinya anoxia.
Adapun kelainan fungsi anggota tubuh atau ketunadaksaan yang terjadi
pada masa setelah lahir diantaranya :
a) Faktor penyakit
b) Faktor kecelakaan
c) Pertumbuhan tubuh/tulang yang tidak sempurna.
(http:www.slbdharmawanita-bengkulu)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
2. Tinjauan Tentang Mengarang
a. Pengertian Mengarang
Seorang pengarang atau penulis perlu memiliki banyak
pengalaman dari ide atau gagasan serta ilmu pengetahuan. Keterampilan
mengarang sangat penting bagi siswa. Hal ini merupakan modal dasar
yang harus dimiliki oleh seorang pengarang atau penulis. Selain itu
seorang pengarang harus mempunyai perbendaharaan kata dan harus
mampu menggunakan pilihan kata (diksi) untuk menuangkan ide-ide
atau gagasan.
Mengarang adalah kegiatan menulis dengan menyajikan
informasi, gagasan, ide, keinginan yang dikemukakan berdasarkan
pengetahuan serta pengalaman empiris dengan kemampuan bernalarnya
(Rofi’uddin, 2000: 164). Menurut, Y. Budi Artati (2008: 9), mengarang
adalah memunculkan gagasan dari hasil merenungkan peristiwa yang
dialami. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
mengarang adalah kegiatan menulis yang menyajikan informasi,
gagasan, dari pengalaman tentang peristiwa yang dialami dengan
kemampuan bernalarnya.
Kaitannya dengan konsep di atas ada beberapa jenis karangan
seperti: narasi (cerita), eksposisi (paparan), deskripsi (lukisan), dan
argumentasi (persuasi). (Sabarti, Akhadiah, 2000: 127).
1) Narasi (cerita)
Menurut Sabarti Akhadiah (2000: 127), narasi adalah suatu
bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak tanduk yang
dijalani dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi
dalam satu kesatuan waktu atau bentuk wacana yang berusaha
menggambarkan dengan jelas kepada pembaca tentang suatu
peristiwa yang terjadi. Menurut Y. Budi Artati (2008: 1), narasi
adalah karangan yang menceritakan kejadian atau peristiwa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa narasi
adalah karangan yang menggambarkan dengan sejelas-jelasnya
kepada pembaca tentang suatu peristiwa yang terjadi.
2) Eksposisi (paparan)
Menurut Sabarti Akhadiah (2000: 134), eksposisi adalah
karangan yang berusaha menerangkan sesuatu yang dapat
memperluas pandangan. Menurut Muchlisoh (2000:378), eksposisi
adalah karya tulis yang sasarannya menjelaskan sesuatu, memberi
keterangan dengan gamblang tentang sesuatu, atau mengembangkan
sebuah gagasan.
Dari kedua pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
eksposisi adalah karangan yang berusaha memberikan keterangan
dengan jelas dan gamblang untuk memperluas pandangan.
3) Deskripsi (lukisan)
Menurut Sabarti Akhadiah (2000: 131), deskripsi adalah usaha
untuk menggambarkan dengan kata-kata wujud atau sifat lahiriah
suatu objek. Menurut Y. Budi Artati (2008:3), deskripsi artinya apa
yang dapat diamati penulis dan mungkin pembaca, penulis berusaha
memaparkan keadaan nyata dari suatu objek sesuai dengan
kemampuan dan keinginan penulis dalam mengindera tentang objek
dari karya tulisannya.
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
deskripsi adalah karangan yang menggambarkan keadaan senyatanya
dari suatu objek sesuai dengan kemampuan penulis.
4) Argumentasi (Persuasi)
Kata argumentasi berasal dari kata argumen yang berarti alasan.
Jadi argumentasi adalah karya tulis yang di dalamnya memuat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
pemberian alasan yang kuat dan meyakinkan (Sabarti Akhadiah, 2000:
378).
b. Langkah-langkah Mengarang
Menurut Y. Budi Artati (2008: 21), untuk mewujudkan karangan
agar menjadi baik perlu langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menentukan Tema
Tema karangan biasanya diwujudkan dalam satu kalimat. Tema dapat
dibagi lagi menjadi beberapa topik. Jadi topik karangan ditentukan
dari tema karangan.
2) Menentukan Tujuan
Tujuan karangan harus dirumuskan secara jelas, ditetapkan sebelum
pengembangan topik. Pengembangan topik sangat bergantung pada
tujuan karangan.
3) Mengumpulkan Bahan
Bahan yang diperlukan dalam mengarang adalah data berupa
kalimat, angka, gambar, yang diperoleh dari berbagai sumber.
4) Menyusun Karangan
Semua gagasan atau ide yang mendukung topik diwujudkan dalam
tulisan yang disertai data. Selanjutnya ide pokok disusun berurutan,
tiap ide pokok atau gagasan utama dikembangkan menjadi paragraf-
paragraf yang dapat mendukung kerangka karangan atau garis besar
sebuah karangan.
5) Mengembangkan Kerangka Karangan
Mengembangkan kerangka karangan adalah menguraikan rancangan
karangan menjadi bagian-bagian yang lebih jelas.
6) Koreksi dan Revisi
Bagian karangan yang perlu dikoreksi adalah isi, kalimat dan ejaan.
7) Menulis Naskah
Seorang penulis bisa menulis naskah karangan bila telah memenuhi
langkah-langkah di atas. Kerangka karangan yang sudah tersusun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
tidak diubah-ubah. Koreksi dan revisi dilakukan dengan sungguh-
sungguh. Dengan demikian karangan akan berbobot dan dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Sebelum melangkah lebih lanjut untuk memilih karangan perlu
memperhatikan beberapa pengertian agar hasil tulisannya lebih
bermakna. Adapun pengertian yang perlu diperhatikan antara lain: tema,
topik, dan kerangka karangan.
Ketrampilan menulis merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan
dari kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah. Kegiatan menulis
menjadikan siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran dan merangsang
ketrampilan siswa dalam merangkai kata. Akan tetapi dalam
penerapannya banyak orang mengalami kesulitan untuk membiasakan
siswa belajar menulis. Penyebabnya adalah kesalahan dalam hal
pengajaran yang terlalu kaku sehingga menimbulkan kesan menulis itu
sulit.
Belum banyak guru yang dapat menyuguhkan materi pelajaran
dengan cara yang tepat dan menarik. Maka dari itu wajar jika peserta
didikpun akhirnya tidak mampu dan tidak menyukai pelajaran menulis.
c. Mengarang Sederhana
Karangan merupakan hasil akhir dari pekerjaan merangkai kata,
kalimat, dan alinea untuk menjabarkan atau mengulas topik dan tema
tertentu (Hairudin, 2007:192). Menulis atau mengarang pada hakikatnya
adalah menuangkan gagasan, pendapat gagasan, perasaan keinginan, dan
kemauan, serta informasi ke dalam tulisan dan ”mengirimkannya”
kepada orang lain (Murdiana, 2003:78). Selanjutnya, menurut Tarigan
(2003:21), menulis atau mengarang adalah proses menggambarkan suatu
bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat dipahami
pembaca.
Semua pendapat tersebut sama-sama mengacu pada menulis
sebagai proses melambangkan bunyi-bunyi ujaran berdasarkan aturan-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
aturan tertentu. Artinya, segala ide, pikiran, dan gagasan yang ada pada
penulis disampaikan dengan cara menggunakan lambang-lambang
bahasa yang terpola. Melalui lambang-lambang tersebutlah pembaca
dapat memahami apa yang dikomunikasikan penulis.
http://www.ilmumanajemen.com/karangan/index.php.htm. Diakses tanggal 10
Maret 2011.
Dengan melihat pengertian karangan di atas, maka pada
penelitian yang dilakukan pada siswa SDLB D Negeri Kota Pekalongan
dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi pokok kerangka
karangan sesuai Ejaan Yang Disempurnakan hanya difokuskan membuat
karangan sederhana yaitu karangan tentang berbagai topik sederhana
yang meliputi membuat judul, menggunakan paragraf, serta menggunaan
ejaan yang benar. Topik sederhana yang akan dibahas dapat berupa
topik tentang kesehatan, pendidikan, lingkungan atau bidang lainnya
yang mudah dipahami oleh siswa.
3. Tinjauan Tentang Media Gambar
Dalam pengajaran Bahasa Indonesia kompetensi dasar menulis karangan,
media mempunyai peran penting karena beberapa alasan antara lain media
pembelajaran membantu guru dalam mengatur proses pengajarannya serta
penggunaan waktu di kelas dengan bijak.
a. Pengertian Media Gambar
Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual ke
dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang bermacam-
macam seperti lukisan, potret, slide, film, proyektor (Hamalik, 2003 : 95)
Media gambar adalah media yang paling umum dipakai yang
merupakan bahasa umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana saja.
(Arief Sadiman, 2002:29).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
b. Fungsi Media Gambar
1) Mendidik dan memberikan pengaruh positif pada pendidikan.
2) Memberikan informasi yang outentik.
3) Mengatasi keterbatasan kemampuan indra.
4) Mengatasi perbedaan pengalaman peserta didik.
5) Mengatasi atas ruang dan kelas.
Diantara sekian banyak media pendidikan, gambar/foto adalah satu-
satunya media yang paling umum dipakai, merupakan bahasa umum, dapat
dimengerti dan dinikmati dimana-mana. Seperti pepatah cina mengatakan
bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak dari seribu kata.
Ada beberapa kelebihan media gambar/ foto yaitu :
1) Sifatnya konkrit, gambar/ foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah
dibandingkan dengan media verbal semata.
2) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda atau
peristiwa dapat dibawa ke kelas dan anak tidak selalu dibawa ke objek.
Gambar/ foto dapat mengatasi hal tersebut.
3) Media gambar/ foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
4) Foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk
usia berapa saja, sehingga dapat mencegah kesalahpahaman.
5) Foto harganya murah dan mudah didapat serta penggunaannya tanpa
menggunakan peralatan khusus.
Selain itu media gambar/ foto juga mempunyai kelemahan yaitu :
1) Gambar/ foto hanya menekankan persepsi indera mata
2) Gambar/ foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan
pembelajaran.
3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Berdasarkan uraian tentang kelebihan dan kelemahan media gambar/ foto,
maka sebagai guru harus bisa menentukan media gambar/ foto yang cocok
dengan tujuan pembelajaran. Menurut Aristo Rohadi (2003:26) ada enam syarat
yang harus dipenuhi untuk gambar/foto yang baik untuk dijadikan sebagai
media pendidikan adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
1) Autentik
Gambar tersebut harus jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat
benda sebenarnya.
2) Sederhana
Komposisi benda hendaknya cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok
gambar.
3) Ukuran relatif
Gambar/ foto dapat memperbesar atau memperkecil objek/ benda
sebenarnya, dan hendaknya dalam foto terdapat sesuatu yang sudah
dikenal anak.
4) Gambar/ foto sebaiknya menunjukkan objek dalam keadaan
memperlihatkan aktivitas tertentu.
5) Gambar yang bagus belum tentu baik, sebaiknya menggunakan karya siswa
akan lebih baik.
6) Tidak setiap gambar bagus merupakan media yang baik gambar hendaklah
bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa media gambar
merupakan alat peraga untuk memperjelas materi pembelajaran yang
disampaikan kepada peserta didik.
B. Kerangka Berfikir
Berdasarkan dengan kajian teori tersebut diatas metode dan pendekatan
yang akan digunakan penulis untuk mengupayakan agar ketrampilan menulis
karangan dengan penerapan media gambar, guru tidak hanya sekedar
menyampaikan materi tetapi juga harus mampu menciptakan kondisi yang
memungkinkan siswa akan terampil menulis dengan baik.
Untuk mempermudah pemahaman dalam kerangka berfikir dari apa yang
dilakukan oleh peneliti pada penelitian tindakan kelas upaya peningkatan
kemampuan menulis karangan sederhana, dapat digambarkan skema kerangka
berfikir seperti pada gambar di bawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Skema 1. Skema Kerangka Berfikir
Keterangan :
1. Awal Proses kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Menulis tanpa menggunakan media gambar ternyata
hasilnya masih rendah.
2. Tindakan Proses kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Menulis menggunakan media gambar, pada siklus I hasil
yang dicapai belum memenuhi target indikator kerja. Maka akan dilakukan
siklus II.
3. Tindakan Proses kegiatan belajar mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Menulis menggunakan media gambar, pada siklus II hasil
yang dicapai sudah memenuhi target indikator kerja.
4. Kondisi akhir, hasil mata pelajaran Bahasa Indonesia Kompetensi Dasar
Menulis karangan sederhana setelah melakukan tindakan dari siklus I sampai
siklus II diduga sudah memenuhi target indikator kerja.
KBM
menerapkan
media gambar
Hasil mengarang
siswa rendah
KONDISI
AWAL
KBM tanpa
memakai media
gambar
Diduga KBM menerapkan media gambar dapat
meningkatkan kemampuan ketrampilan menulis
sederhana siswa kelas IV SDLB Negeri Kota
KONDISI
AKHIR
TINDAKAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
C. Perumusan Hipotesis Tindakan
Apakah melalui penerapan media gambar, dapat meningkatkan ketrampilan
menulis karangan sederhana bagi siswa IV SDLB Negeri Kota Pekalongan?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Pendekatan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah
Dasar Luar Biasa Negeri Kota Pekalongan Tahun Pelajaran 2010/2011. Dengan
melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas sesuai dengan tempat bertugas sehingga
peneliti dapat melakukan penelitian sekaligus melaksanakan tugas sehari-hari tanpa
harus mengganggu proses pembelajaran sesuai dengan tugas pokok peneliti,
bahkan penelitian ini merupakan hal yang sangat tepat dan menunjang proses
kegiatan belajar mengajar.
2. Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada pembelajaran Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Menulis semester II tahun pelajaran 2010/2011 selama 4 bulan
yaitu mulai bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2011.
Tabel 1. Jadwal Waktu Penelitian
Jenis Kegiatan Februari Maret April Mei
1.Persiapan Penelitian
a. Penyusunan Judul
b. Penyusunan proposal
c. Perijinan
2. Perencanaan Tindakan
3. Implementasi Tindakan
a. Siklus I
b. Siklus II
4. Review
5. Penyusunan Laporan
21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian tindakan kelas ini 2 siswa tunadaksa kelas IV SDLB
Negeri Kota Pekalongan. Adapun subyek penelitian terdiri 1 siswa laki-laki dan 1
siswa perempuan. Adapun data lengkap mengenai identitas anak tuna tunadaksa
dapat diuraikan sebagai berikut :
Subyek pertama adalah Asiyanti Wigati dengan jenis kelamin perempuan
dengan kondisi kelahiran prematur (usia kandungan 8 bulan) serta mengalami
kesulitan ketika dilahirkan. Ketika dilahirkan terdapat tanda-tanda kelainan berupa
ukuran kaki yang mengecil, sedangkan masa perkembangan untuk berdiri dan
berjalan sangat lambat dengan berjinjit dan tidak tahan lama untuk berjalan yaitu di
atas usia 8 tahun. Subyek merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Kondisi
perekonomian keluarga subyek tergolong pas-pasan. Orangtuanya bekerja sebagai
sopir dengan rata-rata Rp. 1.000.000, per bulannya.
Subyek kedua adalah Husaeni yang berjenis kelamin laki-laki dengan
kondisi kelahiran prematur (usia kandungan 7 bulan). Ketika dilahirkan terdapat
tanda-tanda kelainan yaitu kaki panjang satu dan tangan kaku, sedangkan masa
perkembangan untuk berdiri dan berjalan sangat lambat yaitu di atas usia 3,4 tahun
dan mengalami kesulitan menulis dan berbicara kurang lancar dan tidak jelas dalam
pengucapannya. Subyek merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Kondisi
perekonomian keluarga subyek tergolongan pas-pasan. Orangtuanya bekerja
sebagai buruh dengan penghasilan rata-rata Rp. 700.000, per bulannya.
C. Data dan Sumber Data
Data penelitian berupa informasi tentang kemampuan siswa dalam bidang
studi bahasa Indonesia, motivasi siswa dalam bidang menulis karangan, serta
kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran dan melaksanakan
pembelajaran (termasuk penggunaan strategi pembelajaran) di kelas. Data
penelitian itu dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi :
1. Informan atau nara sumber
2. Tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas kegiatan pembelajaran bidang
studi Bahasa Indonesia kompetensi dasar menulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
3. Dokumen atau arsip, yang antara lain berupa kurikulum, rencana pembelajaran,
hasil kerja siswa, dan buku penilaian/ raport.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian diperlukan teknik tertentu yang
mendukung keberhasilan penelitian. Teknik pengumpulan data meliputi observasi,
dokumen, dan tes yang masing-masing diuraikan sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi difokuskan pada tingkat partisipasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran seperti keaktifan bertanya, baik yang datang dari guru maupun
teman lain, keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas dan sebagainya.
Menurut Nana Sudjana (2008: 85) bahwa observasi dibagi menjadi 3
jenis antara lain :
a) Observasi langsung
b) Observasi tidak langsung
c) Observasi partisipasi
Dalam penelitian ini menggunakan observasi langsung yaitu untuk
mengetahui kemampuan belajar siswa dan cara mengajar guru.
2. Dokumen
Teknik dokumentasi digunakan untuk mengambil gambar sebagai
sumber data, untuk mengetahui jumlah siswa serta siswa yang dijadikan subyek
penelitian, dan untuk mendapatkan nilai kemampuan awal, berupa nilai mata
pelajaran bahasa Indonesia kompetensi dasar menulis semester I. Kajian
dokumen juga dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip yang ada,
seperti kurikulum, rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat guru, buku
atau materi pelajaran, hasil nilai ulangan.
3. Tes
Pemberian tes disusun dan dilaksanakan untuk mengetahui tingkat
perkembangan kemampuan siswa hasil pembelajaran menulis sebuah karangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
dengan media gambar setelah kegiatan pemberian tindakan dalam siklus yang
ada.
E. Validitas Data
Informasi yang telah berhasil dikumpulkan oleh peneliti dan akan dijadikan
data dalam penelitian ini perlu diperiksa validitasnya sehingga data validitas
tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat
dalam menarik kesimpulan. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu triangulasi.
Menurut Sarwiji Suwandi dan Madya Ekosusilo (2007: 34) triangulasi data,
penelitian dengan menggunakan berbagai sumber data yang berbeda untuk
mengumpulkan data yang sejenis atau sama.
Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber data sebagai berikut:
observasi, dokumentasi, dan tes.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang telah berhasil
dikumpulkan antara lain dengan teknik deskriptif komparatif (statistik deskriptif
komparatif) dan teknik analisis kritis. Teknik statistik deskriptif komparatif
digunakan untuk data kuantitatif, yakni dengan membandingkan hasil antar siklus.
Peneliti membandingkan hasil sebelum penelitian dengan hasil akhir setiap siklus.
Teknik analisis kritis mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan
dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses belajar mengajar berdasarkan
kriteria normatif yang diturunkan dari kajian teoritis maupun dari ketentuan yang
ada. Hasil analisis tersebut dijadikan dasar dalam menyusun perencanaan tindakan
untuk tahap berikutnya sesuai dengan siklus yang ada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
G. Indikator Kerja
Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan
dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian tentang peningkatan
ketrampilan menulis karangan sederhana melalui penerapan media gambar kelas IV
SDLB Negeri Kota Pekalongan.
Untuk mengetahui keberhasilan apabila siswa telah diadakan pembelajaran
dengan menggunakan media gambar perolehan nilai meningkat dari sebelumnya
baik nilai individu siswa maupun rata-rata kelas sehingga mencapai kriteria
ketuntasan minimal yang ditetapkan yaitu 68.
H. Prosedur Penelitian
Secara umum, langkah-langkah operasional yang akan dilakukan peneliti
dalam Prosedur Penelitian Tindakan Kerja (PTK) meliputi tahap perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan tahap refleksi dengan siklus sebagai berikut:
Skema 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam dua siklus. Oleh karena itu,
rancangan tindakan pada masing-masing siklus, seperi di bawah ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
1. Siklus I
a. Perencanaan
Rangkaian kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah sebagai
berikut :
1) Merupakan pokok bahasan yang akan disampaikan pada kegiatan
pembelajaran.
2) Menyusun rencana pembelajaran yang akan diberikan dengan pokok
bahasan menulis karangan sederhana kelas IV.
3) Memiliki metode dan alat peraga yang tepat sesuai dengan materi
pembelajaran yang akan disampaikan pada peserta didik.
4) Menyusun lembar observasi yang akan dipergunakan menilai siswa
dalam mengerjakan tugas.
5) Menyusun soal pre tes untuk mengetahui kemampuan awal siswa.
b. Pelaksanaan
Adapun langkah-langkah yang ditempuh sebagai berikut :
1) Kegiatan awal
a) Mengkondisikan siswa agar siap belajar dengan mengatur posisi
tempat duduk.
b) Berdo’a bersama sebelum pelajaran di mulai.
c) Mengabsen kehadiran siswa.
d) Menyiapkan alat peraga yang akan dipergunakan unuk kegiatan
pembelajaran.
e) Guru mengadakan tanya jawab pada siswa tentang ketrampilan
menulis karangan.
2) Kegiatan inti
a) Guru menjelaskan tentang menulis karangan dengan media gambar
b) Guru menjelaskan tentang media gambar yang dipakai dalam
pembelajaran.
c) Guru menjelaskan penerapan media gambar dalam menyusun
karangan sederhana.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan
hal-hal yang belum jelas.
e) Peserta didik mengerjakan tugas dengan dibantu/ dipandu oleh guru.
3) Kegiatan Akhir
a) Peserta didik mencatat rangkuman yang dibuat bersama-sama guru.
b) Peserta didik mengerjakan tugas latihan dibantu oleh guru.
c) Guru melaksanakan observasi, saat siswa mengerjakan tugas.
d) Guru mengadakan post tes secara individual untuk mengetahui tarap
serap materi pembelajaran menulis karangan yang dikuasai oleh
peserta didik.
c. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan kepada siswa pada waktu mengerjakan tugas di
sekolah, dengan menggunakan lembar pengamatan, tujuannya untuk
mengetahui seberapa jauh anak tersebut dapat mengerjakan tugas.
d. Refleksi
Dari hasil pengamatan guru yang diperoleh pada waktu anak mengerjakan
tugas di sekolah, serta hasil post tes secara individual, sebagai dasar acuan
bagi guru untuk mengetahui kekurangan, kelemahan, serta hambatan
(kendala) yang dihadapi siswa. Untuk perbaikan pada siklus/ putaran yang
ke II (dua).
2. Siklus II
Siklus kedua tersebut dilaksanakan untuk menangani anak yang belum
sesuai dengan standar belajar minimal.
a. Perencanaan
1) Merumuskan masalah yang muncul pada pembelajaran siklus I.
2) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran dengan indikator
“penerapan media gambar”
3) Memilih metode dan media yang tepat sesuai dengan materi pelajaran
yang akan disampaikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
4) Menyusun lembar observasi yang akan dipergunakan unuk menilai
siswa dalam kegiatan
5) Menyusun soal pre tes untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam
pembelajaran putaran/ siklus II.
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan Awal
a) Mengkondisikan siswa agar siap belajar dengan mengatur posisi
tempat duduk.
b) Berdo’a bersama sebelum pelajaran di mulai.
c) Mengabsen kehadiran siswa.
d) Menyiapkan media gambar yang akan dipergunakan untuk kegiatan
pembelajaran.
e) Guru mengadakan tanya jawab materi pelajaran bahasa Indonesia
kompetensi dasar menulis yang telah disampaikan pada putaran/
siklus I.
2) Kegiatan Inti
a) Guru memberikan pre tes, untuk mengetahui daya serap siswa awal
mata pelajaran yang sudah dijelaskan oleh guru pada putaran/ siklus
I.
b) Guru menjelaskan materi yang disampaikan pada putaran/ siklus II
tentang menulis karangan, dengan media gambar.
c) Guru mengadakan tanya jawab kepada peserta didik tentang menulis
karangan dengan media gambar.
d) Guru menjelaskan tugas yang dikerjakan siswa.
e) Guru memberikan tugas kepada siswa.
f) Guru melaksanakan observasi pada waktu siswa mengerjakan tugas.
3) Kegiatan Akhir
a) Peserta didik mencatat rangkuman yang dibuat bersama-sama guru.
b) Peserta didik menyelesaikan tugas dan di bimbing oleh guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
c) Guru mengadakan post tes secara individual untuk mengetahui
seberapa jauh kemampuan siswa tentang menulis karangan, dapat
dikuasai oleh peserta didik.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada waktu anak mengerjakan tugas dengan
menggunakan lembar pengamatan, unuk mengetahui partisipasi peserta
didik dalam kegiatan belajar mengajar.
d. Refleksi
Melalui hasil pengamatan, pre tes dan post tes pada putaran/ siklus II hasil
dapat diketahui apakah ada perubahan yang signifikan atau tidak. Jika sudah
ada perubahan secara signifikan maka siswa diberikan bimbingan atau
motivasi agar siswa tidak bosan, dan mau belajar terus jika hasilnya kurang
memuaskan/ kurang signifikan maka guru mencari kelemahan, kekurangan
atau kendala yang dihadapi oleh siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Tinjauan Historis Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kota Pekalongan
Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kota Pekalongan berdiri pada tahun
1983. Ijin operasional penggunaannya dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dengan nomor keputusan: 421.2 / 013 / IV
/ 32 / 85 dengan nomor statistik 101036401076.
2. Letak Geografis Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kota Pekalongan
Secara geografis Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kota Pekalongan
berada di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan tepatnya di
Desa Bendan. Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kota Pekalongan berada di
tengah-tengah pemukiman penduduk dengan batas-batas sebagai berikut :
- Batas sebelah timur : Pemukiman penduduk Desa Bendan.
- Batas sebelah selatan : Persawahan Desa Bendan
- Batas sebelah barat : Persawahan Desa Bendan
- Sebelah utara : Persawahan Desa Bendan
3. Keadaan Personil Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kota Pekalongan
Tahun pelajaran 2010/2011 Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kota
Pekalongan dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang membawahi 15 orang
karyawan terdiri dari 1 orang karyawan berstatus Wiyata Bakti, 2 guru berstatus
Wiyata Bakti dan 12 guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai guru
kelas.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan demi kelancaran pelaksanaan
program sekolah di SDLB Negeri Kota Pekalongan, maka pemangku kepentingan
sekolah, guru dan karyawan senantiasa melaksanakan tugas dan tanggung jawab
sesuai dengan program kerja yang direncanakan pada setiap awal tahun
pembelajaran. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, segenap
30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
komponen pengelola SDLB Negeri Kota Pekalongan, mekanisme kerjanya di
bawah koordinasi dan pengawasan Kepala Sekolah.
4. Keadaan Siswa Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kota Pekalongan
Keadaan siswa SDLB Negeri Kota Pekalongan pada tahun pelajaran
2010/2011 berjumlah 102 siswa, terdiri dari kelas I (A, B, C) sebanyak 22 siswa,
kelas II (B, C) 25 siswa, kelas III (A, B, C, D) 21 siswa, kelas IV (A, B, C,D) 17
siswa, kelas V (B, C, D) 13 siswa, dan kelas VI (A, B) 4 siswa.
Walaupun jumlah siswa pada tahun pelajaran 2010/2011 mengalami
kenaikan. Dengan jumlah siswa yang ada, kepala sekolah dan para guru tetap
berusaha untuk menggali potensi yang ada pada siswa demi peningkatan mutu
pendidikan di SDLB Negeri Kota Pekalongan pada khususnya dan peningkatan
mutu pendidikan pada umumnya.
5. Keadaan Sarana dan Prasarana Pembelajaran Sekolah Dasar Luar Biasa
Negeri Kota Pekalongan
Bangunan yang ada pada SDLB Negeri Kota Pekalongan adalah 13
ruangan kelas, 1 ruang kantor, 1 kantor guru, 3 ruang komputer, 1 ruang laptop, 1
ruang UKS, 1 ruang sebagai perpustakaan, 1 ruang ketrampilan serta 1 ruang
berukuran kecil sebagai gudang tempat menyimpan alat-alat peraga. Selain itu juga
ada bangunan WC dan tempat untuk tenis meja.
SDLB Negeri Kota Pekalongan mempunyai halaman yang luas yang dapat
digunakan untuk sarana pembelajaran penjaskes dan kegiatan ekstrakurikuler.
Sebagian halaman sekolah ditanami pohon mangga untuk keindahan dan
menyejukkan udara disaat siang hari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
B. Deskripsi Permasalahan Penelitian
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada tindakan
kelas awal, siswa belum aktif ketika memperhatikan penjelasan guru dan menjawab
pertanyaan guru. Kemampuan siswa dalam membuat karangan sederhana dengan
beberapa kalimat pada tindakan kelas awal belum menunjukkan perubahan yang
berarti. Hal ini disebabkan kreativitas dan inisiatif siswa untuk membuat karangan
sederhana dengan beberapa kata masih kurang, hasil dari tindakan kelas awal dapat
ditunjukkan melalui nilai rata-rata kelas yaitu 55. Siswa yang mendapat nilai > 68
belum ada.
Tabel 1. Data Nilai Prestasi Belajar Siswa pada Tindakan Kelas Awal
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1. AW 60 Belum Tuntas
2. H 50 Belum Tuntas
Rata-rata kelas 55
Grafik 1. Grafik Data Nilai Prestasi Belajar Siswa pada Tindakan Kelas Awal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
1. Siklus Pertama
Tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan, satu kali
pertemuan (2 x 35 menit) selama satu minggu dalam bulan Maret 2011, minggu
pertama. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus I sebagai berikut :
a. Perencanaan
Sebelum tindakan dilaksanakan terlebih dahulu diadakan evaluasi
terhadap proses pembelajaran, informasi yang diperoleh sebagai data awal. Hasil
pencatatan dari data awal menunjukkan bahwa dari siswa kelas IV sebanyak 2
siswa terdapat 2 siswa atau 100% yang masih belum mencapai batas
ketuntasan. Setelah dilakukan pemeriksaan hasil pekerjaan siswa, ternyata masih
banyak siswa belum mampu secara maksimal menyusun karangan tentang topik
sederhana dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik,
tanda koma, dan lain-lain) yang baik.
Atas dasar tersebut guru kelas berkolaborasi dengan guru kelas lain
melakukan koordinasi dengan kepala sekolah menentukan alternatif yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan ketrampilan menulis karangan sederhana siswa
kelas IV SDLB Negeri Kota Pekalongan.
Berdasarkan hasil koordinasi dengan kepala sekolah dan guru-guru lain,
guru kelas memilih media gambar untuk meningkatkan ketrampilan menulis
karangan sederhana siswa kelas IV SDLB Negeri Kota Pekalongan.
Berdasarkan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia
khususnya menyusun paragraf, guru kelas melaksanakan tindakan dalam
pembelajaran menggunakan media gambar. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Menentukan indikator sesuai dengan
kompetensi dasar, 2) Mempersiapkan media atau gambar-gambar yang sesuai
dengan pengalaman siswa, 3) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. RPP
selengkapnya terlampir.
b. Pelaksanaan
Dalam tahap ini, guru melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan media gambar. Siklus I dilaksanakan selama dua kali pertemuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
1) Pertemuan Ke-1
Pada pertemuan ke-1 materi yang diajarkan adalah menulis karangan
berdasarkan topik kedisiplinan dengan indikator menyusun kalimat
berdasarkan gambar dalam lima kalimat atau lebih.
Sebagai kegiatan awal, guru menceritakan gambar yang disajikan
dalam beberapa kalimat. Kegiatan inti guru menunjukkan contoh gambar
yang menggambarkan situasi yang pernah dialami oleh siswa. Siswa
mendeskripsikan gambar dalam lima kalimat atau lebih.
Kegiatan ini diulang-ulang dengan gambar yang situasinya berbeda-
beda, untuk mengetahui kemampuan siswa mendeskripsikan gambar, guru
menempel beberapa gambar di papan tulis, kemudian siswa bergantian
menulis kalimat sesuai dengan gambar secara bergantian.
Kemudian guru membagikan lembar kerja kepada siswa untuk
dikerjakan secara kelompok. Hasilnya dibahas bersama-sama. Kegiatan
akhir adalah memberi evaluasi, guru membagi lembar evaluasi kepada
siswa. Sebagai tindakan lebih lanjut guru memberi pesan-pesan dan PR.
2) Pertemuan ke-2
Pada pertemuan ke-2 materi yang diajarkan adalah menulis karangan
berdasarkan pengalaman dengan indikator menyusun paragraf berdasarkan
gambar. Kegiatan diawali dengan mengulang materi yang lalu
mendeskripsikan gambar.
Sebagai kegiatan inti guru menjelaskan pengertian tentang paragraf.
Guru memberi contoh menyusun paragraf berdasarkan gambar yang
menggambarkan tentang topik kedisiplinan. Misalnya gambar siswa sedang
mengerjakan tugas (PR) hingga berangkat ke sekolah. Gambar ditempel di
papan tulis. Dari gambar tersebut dibuat karangan satu paragraf.
Kegiatan demikian dilakukan berulang-ulang sampai anak mampu
mendeskripsikan dengan kalimat yang sesuai dengan gambar. Kemudian
guru membagi lembar kerja kepada siswa untuk dikerjakan secara
kelompok. Guru memantau aktivitas kelompok dan memberi bantuan jika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
diperlukan. Lembar kerja dikumpulkan untuk dibahas bersama-sama.
Sebagai kegiatan akhir, siswa mengerjakan evaluasi.
c. Observasi
Dalam tahap ini guru kelas berkolaborasi dengan guru kelas yang lain
untuk memantau terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan alat
bantu berupa lembar observasi dan perekaman berupa kamera. Hal ini dilakukan
untuk memperoleh data tentang kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan
rencana pembelajaran yang dibuat, serta untuk mengetahui seberapa besar
pembelajaran yang dilaksanakan dapat meningkatkan kemampuan
mendeskripsikan gambar dalam beberapa kalimat. Observasi siswa kelas IV
SDLB Negeri Kota Pekalongan ini tidak hanya ditujukan kepada aktivitas siswa
saja, tetapi juga pada tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran
berlangsung pada setiap pertemuan.
Untuk mengetahui secara jelas dalam melaksanakan observasi setiap
pertemuan pada siklus I dapat diuraikan sebagai berikut :
Pertemuan : 1 (satu)
Indikator : Mendeskripsikan gambar dengan lima kalimat atau lebih
Media : Gambar
Hasil observasi :
1) Kegiatan Siswa
Selama pembelajaran observasi kegiatan siswa sebagai berikut :
a. Siswa aktif memperhatikan guru.
b. Siswa aktif menjawab pertanyaan.
c. Keberanian dan rasa ingin tahu cukup tinggi.
d. Kreativitas dan inisiatif masih kurang.
e. Siswa aktif mengerjakan tugas secara individu maupun kelompok.
2) Kegiatan Guru
Selama pembelajaran berlangsung, observasi kegiatan yang dilakukan guru
meliputi :
a. Guru mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran.
b. Guru membuka pelajaran dengan melakukan apersepsi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
c. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai.
d. Guru menyampaikan materi sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai.
e. Guru melaksanakan pembelajaran dengan strategi yang sesuai dengan
tujuan.
f. Guru memanfaatkan media pembelajaran sesuai dengan materi.
g. Guru membangkitkan motivasi siswa dan merespon positif partisipasi
siswa.
h. Guru menggunakan bahasa yang komunikatif.
i. Guru melakukan refleksi dan tindak lanjut.
j. Menggunakan waktu secara tepat.
Pertemuan : 2 (dua)
Indikator : Menyusun paragraf berdasarkan gambar.
Media : Gambar.
Hasil Observasi:
1) Kegiatan Siswa
Selama pembelajaran berlangsung observasi kegiatan siswa sebagai
berikut:
a. Keaktifan siswa meningkat.
b. Kreativitas dan inisiatif mengalami peningkatan.
c. Siswa aktif menjawab pertanyaan guru.
d. Rasa ingin tahu cukup tinggi.
e. Siswa lebih senang menulis kalimat dengan bantuan media gambar.
f. Siswa cukup aktif mengerjakan tugas baik secara individu maupun
kelompok.
2) Kegiatan Guru
Selama pembelajaran berlangsung, observasi kegiatan guru sebagai
berikut:
a. Guru menyiapkan ruang, media pembelajaran dan memeriksa kesiapan
siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
b. Guru membuka pembelajaran dengan apersepsi dan menyampaikan
tujuan pembelajaran.
c. Guru menyampaikan indikator sesuai dengan tujuan.
d. Guru menggunakan strategi pembelajaran yang dapat menumbuhkan
kebiasaan positif.
e. Guru memanfaatkan media dan sumber pembelajaran yang sesuai dan
menarik.
f. Guru melaksanakan pembelajaran yang bisa merespon positif
partisipasi siswa.
g. Guru memantau kreativitas siswa
h. Guru menggunakan bahasa komunikatif.
i. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
j. Guru melaksanakan refleksi dan tindakan lanjut.
d. Refleksi Siklus I
Hasil observasi selama pembelajaran dikumpulkan untuk dianalisis.
Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses pelaksanaan
tindakan materi menyusun paragraf berdasarkan gambar, telah menunjukkan
perubahan baik pada aktivitas siswa, maupun kemajuan pada pencapaian
prestasi belajar, sedangkan materi mendeskripsikan gambar dengan beberapa
kalimat, menunjukkan perubahan yang signifikan. Hasil refleksi
selengkapnya dapat diuraikan sebagai berikut:
Berdasarkan pengamatan, siswa cukup aktif memperhatikan
penjelasan guru. Selama pelaksanaan pembelajaran, guru memberikan
informasi secara cermat, memberi motivasi, dan melaksanakan penilaian
dengan teliti. Prestasi kegiatan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran siklus
I pertemuan ke-1 mencapai rata-rata 65 dari 2 siswa dan siswa yang
memperoleh nilai > 68 sebanyak 1 siswa atau 50%, dari 2 siswa. Sedangkan
pertemuan ke-2 mencapai rata-rata 70 dari 2 siswa dan siswa yang
memperoleh nilai > 68 sebanyak 2 siswa atau 100%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Pembelajaran dikatakan berhasil apabila nilai rata-rata kelas
mencapai > 68 dan siswa yang mendapat nilai > 68 sebanyak 80%. Dari data
siklus I pertemuan ke-1 dan ke-2 menunjukkan bahwa pembelajaran menulis
karangan melalui penggunaan media gambar dinyatakan meningkat.
Hasil prestasi belajar siswa dalam menyusun kerangka karangan
dikembangkan menjadi paragraf pada pertemuan ke-2 siklus I adalah
sebagai berikut:
Pertemuan : 1 (Satu)
Indikator : Mendeskripsikan gambar dengan lima kalimat atau lebih
Media : Gambar
Hasil pembelajaran pada siklus I pertemuan ke-1, siswa yang
memperoleh nilai > 68 sebanyak 1 siswa atau 50% dari 2 siswa, hasil
tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan dengan
menggunakan media gambar belum berhasil. Data nilai prestasi belajar pada
pertemuan ke-1 selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3. Data Nilai Prestasi Belajar Siswa pada Siklus 1 Pertemuan ke-1
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1. AW 70 Tuntas
2. H 60 Belum Tuntas
Rata-rata kelas 65
Grafik 2. Grafik Data Nilai Prestasi Belajar Siswa pada Siklus 1 Pertemuan
ke-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Pertemuan : 2 (dua)
Indikator : Mendeskripsikan gambar menjadi paragraf
Media : Gambar
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran dan
merujuk pada gambar, siswa lebih aktif memperhatikan penjelasan guru
dan semakin kreatif memunculkan inisiatif menulis kalimat dari gambar
yang diamati, disusun menjadi paragraf, sehingga hasil prestasi belajar
yang dicapai pada pertemuan ke-2 menunjukkan perubahan yang signifikan.
Pada pertemuan ke-2 ini penekanannya pada kreativitas siswa dalam
mendeskripsikan gambar menjadi beberapa kalimat secara teratur dan
terorganisasi, sehingga membentuk paragraf yang runtut.
Hasil prestasi belajar siswa pada siklus 1 pertemuan ke-2 melalui
penggunaan media gambar dikatakan berhasil dengan nilai rata-rata 68.
Siswa yang mendapat nilai > 68 sebanyak 2 siswa atau 100%. Data nilai
prestasi belajar dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4. Data Nilai Prestasi Belajar Siswa pada Siklus I Pertemuan ke-2
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1. AW 75 Tuntas
2. H 70 Tuntas
Rata-rata kelas 72,5
Grafik 3. Grafik Data Nilai Prestasi Belajar Siswa pada Siklus 1 Pertemuan
ke-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
2. Siklus Kedua
Tindakan siklus II dilaksanakan selama satu minggu pada bulan Maret 2011
minggu ke-4. Adapun tahapan yang dilakukan pada tindakan siklus II adalah sebagai
berikut :
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil pengamatan melalui refleksi dan evaluasi siklus I
diketahui bahwa, sudah menunjukkan adanya peningkatan dalam
mendeskripsikan dan menyusun paragraf berdasarkan gambar, meskipun
belum maksimal. Dari dua indikator yang ditetapkan, indikator pertama belum
bisa mencapai hasil prestasi yang diinginkan. Oleh karena itu, guru kelas
berkoordinasi dengan kepala sekolah dan guru-guru kelas yang lain, untuk
merencanakan pembelajaran yang lebih cermat dan teliti, serta memilih
metode dan media sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran seperti pada siklus I, yaitu
1) Menentukan indikator sesuai dengan kompetensi dasar.
2) Memilih alat atau media pembelajaran yang tepat.
3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
Hasil analisis pada siklus 1 masih ada siswa yang mengalami kesulitan
mengungkapkan perasaan berdasarkan gambar dengan beberapa kalimat, maka
kegiatan pembelajaran selanjutnya menekankan kreatifitas dan inisiatif siswa
untuk menggali pengalaman dari gambar dengan beberapa kalimat. Dalam
kegiatan, guru berusaha untuk memotivasi siswa, supaya lebih aktif dan kreatif
mendeskripsikan gambar dalam beberapa kalimat. Pembelajaran ini merupakan
pengulangan pada pertemuan siklus I.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II melalui penggunaan media gambar
seri dilakukan 2 kali pertemuan.
Pertemuan ke-1
Guru mengawali pembelajaran dengan mengkondisikan siswa untuk
memusatkan konsentrasi, kemudian guru menerangkan gambar seri yang akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
dipakai sebagai bahan karangan agar anak bermotivasi. Sebagai kegiatan inti,
guru menyiapkan gambar seri. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan
menjelaskan cara membuat kerangka karangan menggunakan gambar seri.
Selanjutnya lembar kerja dibagikan kepada tiap-tiap kelompok, untuk
dikerjakan. Guru mengawasi keaktifan siswa dan memberikan bimbingan
kepada kelompok/siswa yang membutuhkan. Setelah selesai, hasil kerja
kelompok dibahas. Kegiatan berikutnya guru membagikan lembar evaluasi
untuk dikerjakan secara mandiri.
Pertemuan ke-2
Pertemuan ini diawali dengan apersepsi tentang pelajaran pada
pertemuan kesatu. Guru menempel gambar seri secara urut, siswa membuat
kerangka karangan. Kegiatan ini mengulang materi lalu membuat kerangka
karangan dikembangkan menjadi paragraf. Setelah dibahas, guru menjelaskan
cara menulis karangan melalui penggunaan media gambar seri. Kegiatan
selanjutnya, guru membagi lembar kerja untuk dikerjakan secara individu,
yaitu menulis karangan sebagai tindak lanjut guru memberi tugas rumah.
c. Observasi
Pada setiap pertemuan dalam pelaksanaan pembelajaran, guru kelas
secara kolaboratif dengan guru kelas lain melaksanakan observasi secara
cermat dan teliti. Observasi dilanjutkan pada kegiatan guru dalam
pelaksanaan pembelajaran keaktifan siswa, partisipasi siswa serta keadaan
kelas.
Dari keseluruhan data yang diperoleh, data kegiatan ini akan digunakan
sebagai bahan masukan untuk menganalisis perkembangan kreasi belajar
menulis karangan dari tiap-tiap siklus. Hasil analisis tersebut juga akan
digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pelaksanaan tindakan
selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Adapun uraian hasil observasi pada siklus ke-2 sebagai berikut:
Pertemuan : 1 (satu)
Indikator : 1. Menyusun kerangka karangan berdasarkan gambar seri.
2. Mengembangkan kerangka karangan menjadi paragraf alinea.
Media : Gambar seri
Hasil Observasi :
1) Kegiatan Siswa
Selama pelaksanaan pembelajaran kegiatan siswa sebagai berikut:
a. Siswa aktif memperhatikan penjelasan guru.
b. Siswa semakin aktif bertanya dan rasa ingin tahu meningkat.
c. Kreativitas dan inisiatif meningkat.
d. Siswa aktif mengerjakan tugas.
2) Kegiatan Guru
Selama pelaksanaan pembelajaran, kegiatan guru sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan informasi sesuai dengan tujuan pembelajaran.
b. Guru telah menggunakan media dengan tepat.
c. Guru menggunakan waktu dengan tepat sesuai dengan rencana.
d. Guru telah memotivasi siswa.
e. Guru telah menggunakan multi metode.
f. Guru telah melaksanakan penilaian dan memberikan tindak lanjut.
Pertemuan : 2 (dua)
Indikator : Menulis karangan berdasarkan gambar seri.
Media : Gambar seri.
Hasil Observasi :
1) Kegiatan Siswa
a. Siswa semakin aktif memperhatikan penjelasan guru.
b. Keberanian dan rasa ingin tahu meningkat.
c. Kreativitas dan inisiatif meningkat.
d. Siswa semakin lancar dalam menulis kalimat berdasarkan gambar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
2) Kegiatan Guru
a. Guru telah menyampaikan informasi sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai.
b. Guru telah menggunakan multi media.
c. Guru telah menggunakan media yang dapat membangkitkan aktivitas
d. Guru telah memperhatikan siswa.
e. Guru telah melaksanakan penilaian dan tindak lanjut.
d. Refleksi Siklus II
Hasil analisis data dari diskusi terhadap pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan media gambar seri pada siklus II dapat diuraikan
sebagai berikut :
Berdasarkan pengamatan, siswa cukup aktif memperhatikan penjelasan
guru. Selama pelaksanaan pembelajaran, guru memberikan informasi secara
cermat, memberi motivasi, dan melaksanakan penilaian dengan teliti. Prestasi
kegiatan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II pertemuan ke-1
mencapai rata-rata 77,5 dari 2 siswa, dan siswa yang memperoleh nilai > 68
sebanyak 2 siswa atau 100%, dari 2 siswa.
Pembelajaran dikatakan berhasil apabila nilai rata-rata kelas mencapai >
68 dan siswa yang mendapat nilai > 68 sebanyak 80%. Dengan demikian nilai
rata-rata kelas yang mencapai rata-rata 77,5 dan siswa yang memperoleh nilai
> 68 sebanyak 2 siswa (100%) dari 2 siswa. Sedangkan pada Siklus II
pertemuan ke-2 mencapai rata-rata 82,5 dari 2 siswa, dan siswa yang
memperoleh nilai > 68 sebanyak 2 siswa atau 100%, dari 2 siswa.
Dari data hasil Siklus II pertemuan ke-1 dan 2 menunjukkan bahwa
pembelajaran menulis karangan melalui penggunaan media gambar sudah
meningkat.
Hasil prestasi belajar siswa dalam menyusun kerangka karangan
dikembangkan menjadi paragraf pada pertemuan ke-2 siklus I adalah sebagai
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Tabel 5. Data Nilai Prestasi Belajar Siswa pada Siklus II Pertemuan Ke-1
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1. AW 80 Tuntas
2. H 75 Tuntas
Rata-rata kelas 77,5
Grafik 4. Grafik Data Nilai Prestasi Belajar Siswa pada Siklus 2 Pertemuan
ke-1
Tabel 6. Data Nilai Prestasi Belajar Siswa pada Siklus II Pertemuan Ke-2
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1. AW 85 Tuntas
2. H 80 Tuntas
Rata-rata kelas 82,5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Grafik 5. Grafik Data Nilai Prestasi Belajar Siswa pada Siklus 2 Pertemuan
ke-2
C. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data, dapat dilihat adanya
peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran, serta perkembangan prestasi
belajar menulis karangan melalui media gambar pada siswa kelas IV SDLB Negeri
Kota Pekalongan. Peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran antara lain :
1. Siswa lebih aktif memperhatikan penjelasan guru
2. Siswa lebih aktif bertanya jawab.
3. Rasa ingin tahu dan keberanian siswa untuk bertanya semakin
meningkat.
4. Keterampilan dari inisiatif semakin tinggi.
5. Kerjasama dengan kelompok semakin meningkat.
6. Keterampilan berdiskusi meningkat.
7. Siswa aktif mengerjakan tugas dari guru.
Perkembangan prestasi siswa yang memperoleh nilai di atas 68 sebelum
tindakan, tercantum dalam tabel frekuensi nilai menulis karangan kelas IV SDLB
Negeri Kota Pekalongan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Tabel 7. Data Frekuensi Menulis Karangan Tindakan Kelas Awal (Pre Test)
No Interval Frekuensi Prosentase (%)
(%)
Kategori
1. 93-100 - - Istimewa
2. 85-92 - - Baik sekali
3. 77-84 - - Baik
4. 69-76 - - Lebih dari cukup
5. 61-68 1 50 Cukup
6. 53-60 1 50 Hampir cukup
7. 45-52 - - Kurang
8. 37-44 - - Kurang sekali
Jumlah 2 100
(Sumber: Daftar Nilai Harian)
Berdasarkan tabel data frekuensi, nilai prestasi belajar menulis karangan
siswa kelas IV SDLB Negeri Kota Pekalongan terdapat temuan bahwa data
tersebut menunjukkan prestasi belajar menulis karangan siswa kelas IV masih
rendah. Siswa yang memperoleh nilai kategori cukup 1 siswa atau 50%, siswa yang
memperoleh nilai kategori lebih dari cukup 1 siswa, atau 50%. Bila digambarkan
dalam bentuk grafik sebagai berikut :
Grafik 6. Grafik Peningkatan Nilai Menulis Karangan Sebelum Tindakan
Langkah-langkah yang ditempuh untuk meningkatkan prestasi belajar
menulis karangan siswa kelas IV, diadakan tindakan kelas dengan menggunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
model siklus. Pelaksanaan kegiatan tiap siklus memilih indikator yang tepat dan
bisa mempermudah siswa untuk menulis karangan.
Setelah dilaksanakan tindakan siklus I pada pembelajaran mendeskripsikan
gambar melalui media gambar, diperoleh data hasil penilaian prestasi belajar
mendeskripsikan gambar melalui media gambar siswa kelas IV SDLB Negeri Kota
Pekalongan belum menunjukkan perubahan yang berarti. Adapun data hasil
penilaian prestasi belajar mendeskripsikan media gambar sebagai berikut :
Tabel 8. Data Frekuensi Nilai Prestasi Hasil Belajar Menulis Karangan Siklus 1
Pertemuan 1
No Interval Frekuensi Prosentase (%)
(%)
Kategori
1. 93-100 - - Istimewa
2. 85-92 - - Baik sekali
3. 77-84 - - Baik
4. 69-76 1 50 Lebih dari cukup
5. 61-68 - - Cukup
6. 53-60 1 50 Hampir cukup
7. 45-52 - - Kurang
8. 37-44 - - Kurang sekali
Jumlah 2 100
Berdasarkan tabel frekuensi nilai prestasi belajar siswa mendeskripsikan
gambar menjadi paragraf, siswa yang memperoleh nilai kategori hampir cukup 1
siswa atau 50%, siswa yang memperoleh nilai kategori cukup 1 siswa atau 50%.
Bila digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Grafik 7. Grafik Peningkatan Nilai Menulis Karangan Siklus I Pertemuan 1 dan
Pertemuan 2
Selanjutnya untuk hasil penilaian prestasi belajar menulis karangan
berdasarkan gambar seri siswa kelas IV SDLB Negeri Kota Pekalongan Siklus II dapat
dilihat pada tabel 10, sebagai berikut :
Tabel 9. Data Frekuensi Nilai Prestasi Hasil Belajar Menulis Karangan Siklus I
Pertemuan II
No Interval Frekuensi Prosentase (%)
(%)
Kategori
1. 93-100 - - Istimewa
2. 85-92 - - Baik sekali
3. 77-84 - - Baik
4. 69-76 2 100 Lebih dari cukup
5. 61-68 - - Cukup
6. 53-60 - - Hampir cukup
7. 45-52 - - Kurang
8. 37-44 - - Kurang sekali
Jumlah 5 100
Dari data di atas dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan pada
siklus I pertemuan ke dua secara keseluruhan nilai siswa masih seperti pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
pertemuan pertama. Namun nilai dari masing-masing siswa terjadi peningkatan dari
siklus I. Data tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik berikut :
Grafik 8. Grafik Peningkatan Nilai Menulis Karangan Siklus I Pertemuan 2 dan
Siklus II Pertemuan 1
Tabel 10. Data Frekuensi Nilai Prestasi Hasil Belajar Menulis Karangan Siklus II
Pertemuan 1
No Interval Frekuensi Prosentase (%)
(%)
Kategori
1. 93-100 - - Istimewa
2. 85-92 - - Baik sekali
3. 77-84 1 50 Baik
4. 69-76 1 50 Lebih dari cukup
5. 61-68 - - Cukup
6. 53-60 - - Hampir cukup
7. 45-52 - - Kurang
8. 37-44 - - Kurang sekali
Jumlah 2 100
Berdasarkan tabel frekuensi nilai prestasi belajar siswa mendeskripsikan
gambar menjadi paragraf, siswa yang memperoleh nilai kategori lebih dari cukup 1
siswa atau 50% dan siswa yang memperoleh nilai kategori baik 1 siswa atau 50%.
Bila digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Grafik 9. Grafik Peningkatan Nilai Menulis Karangan Siklus II Pertemuan 1 dan
Pertemuan 2
Selanjutnya untuk hasil penilaian prestasi belajar menulis karangan
berdasarkan gambar seri siswa kelas IV SDLB Negeri Kota Pekalongan Siklus II dapat
dilihat pada tabel 12, sebagai berikut :
Tabel 11. Data Frekuensi Nilai Prestasi Hasil Belajar Menulis Karangan Siklus II
Pertemuan II
No Interval Frekuensi Prosentase (%)
(%)
Kategori
1. 93-100 - - Istimewa
2. 85-92 1 50 Baik sekali
3. 77-84 1 50 Baik
4. 69-76 - - Lebih dari cukup
5. 61-68 - - Cukup
6. 53-60 - - Hampir cukup
7. 45-52 - - Kurang
8. 37-44 - - Kurang sekali
Jumlah 2 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Dari data di atas dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan pada
siklus I pertemuan ke dua secara keseluruhan nilai siswa masih seperti pada
pertemuan pertama. Namun nilai dari masing-masing siswa terjadi peningkatan dari
siklus I. Data tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik berikut :
Grafik 10. Grafik Nilai Peningkatan Keterampilan Menulis dari Tindakan Kelas
Awal, Siklus I dan Siklus II
Secara lebih rinci perkembangan proses belajar mengarang siswa kelas
kelas IV SDLB Negeri Kota Pekalongan dalam penelitian, dapat disajikan sebagai
berikut:
Tabel 12. Nilai Rata-rata Menulis Karangan Sebelum dan Sesudah Tindakan
No Materi Mengarang Rata-rata Nilai
Hasil Belajar Keterangan
Sebelum Sesudah
1. Mendeskripsikan gambar 55 65 Meningkat
2. Menyusun paragraf berdasarkan gambar 77,5 82,5 Meningkat
Rata-rata 66,3 73,8 Meningkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Grafik 11. Grafik Nilai Rata-rata Menulis Karangan Sebelum dan Sesudah
Tindakan
Tabel 13. Prosentase Siswa yang Memperoleh Nilai > 68 Pada Tindakan Siklus I dan
II
No Materi Mengarang
Jumlah Siswa yang
Memperoleh Nilai > 6,8 Prosentase
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
1. Mendeskripsikan gambar 0 1 55 70
2. Menyusun paragraf 1 2 77,5 82,5
Rata-rata 66,3 73,8
Dari tabel 12 dan tabel 13 dapat dilihat bahwa pembelajaran melalui media
gambar yang dilaksanakan pada siklus I dengan materi mendeskripsikan gambar
dan menyusun paragraf berdasarkan gambar, sudah memperlihatkan hasil prestasi
belajar mengarang siswa kelas IV SDLB Negeri Kota Pekalongan mulai meningkat.
Perolehan nilai rata-rata maupun prosentase siswa yang mendapat nilai > 68
mengalami peningkatan.
Selanjutnya dilaksanakan tindakan siklus II untuk menyusun kerangka
karangan menjadi paragraf dan mengarang berdasarkan gambar seri. Ada
peningkatan walaupun belum menunjukkan perubahan yang signifikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Berdasarkan perhitungan nilai rata-rata pada tabel 12 dan jumlah siswa yang
memperoleh nilai > 68 pada tabel 13, pembelajaran menyusun kerangka karangan
dikembangkan menjadi paragraf dinyatakan berhasil, karena secara klasikal telah
menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar. Sedangkan untuk mengarang
berdasarkan gambar seri belum bisa menujukkan perubahan. Jumlah siswa yang
memperoleh nilai > 68 sebelum dan sesudah tindakan jumlahnya tetap yaitu 2 siswa.
Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Siti Badriyah
(2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis
Karangan Melalui Penggunaan Media Visual Pada Siswa Kelas V SD Negeri
Barengan Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010”. Hasil
penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menulis karangan
setelah menggunakan media gambar. Hasil pengamatan kegiatan pembelajaran siswa
dari siklus I ke siklus II terdapat peningkatan kemampuan menulis siswa yaitu pada
siklus I ada peningkatan untuk materi mendeskripsikan gambar dan menyusun
paragraf, rata-rata nilai dari 66,1 menjadi 69,7. Pada siklus II ada peningkatan untuk
materi menyusun kerangka karangan menjadi karangan berdasarkan gambar seri,
rata-rata nilai dari 69,4 menjadi 72,9. Jadi dapat disimpulkan bahwa melalui
penggunaan media visual dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan pada
siswa kelas V SD Negeri Barengan Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali Tahun
Pelajaran 2009/2010.
Persamaan dari penelitian di atas dengan penelitian yang sedang dilakukan
oleh peneliti adalah sama-sama menggunakan media gambar dalam proses
pembelajaran, sedangkan perbedaan yang nampak adalah pada subyek dan lokasi
penelitian saja. Dari kedua peneliatian diatas dapat diketahui bahwa melalui
pembelajaran dengan menggunakan media gambar telah berhasil diterapkan dalam
proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Penelitian yang dilaksanakan selama dua siklus dapat disimpulkan bahwa
terjadi peningkatan kemampuan menulis karangan melalui media gambar pada
siswa kelas IV SDLB Negeri Kota Pekalongan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam
dua siklus melalui penggunaan media gambar dalam pembelajaran mengarang pada
siswa kelas IV SDLB Negeri Kota Pekalongan dapat dilihat simpulan sebagai
berikut:
Melalui penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan
menulis karangan. Peningkatan tersebut dapat ditunjukkan data nilai rata-rata
sebelum dan sesudah tindakan. Siklus I dari 55 menjadi 72,5 dan siklus II dari 77,5
menjadi 82,5.
Dari hasil penelitian tindakan kelas (PTK), dengan menggunakan dua
siklus, hipotesis yang dirumuskan telah terbukti kebenarannya. Ternyata
pembelajaran melalui penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan
menulis karangan siswa kelas IV SDLB Negeri Kota Pekalongan tahun pelajaran
2010 / 2011.
B. Implikasi
Implikasi penelitian tindakan kelas pada pembelajaran Bahasa Indonesia
khususnya menulis karangan kelas kelas IV SDLB Negeri Kota Pekalongan tahun
pelajaran 2010 / 2011 dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan media gambar
dapat membangkitkan motivasi guru untuk membiasakan dalam setiap mengajar
menggunakan media yang tepat karena sangat menentukan keberhasilan
pembelajaran. Selain itu media harus dibuat dengan sebaik mungkin agar siswa
semakin tertarik, merasa senang dan mau menggunakan media tersebut secara
maksimal. Pada akhirnya guru harus dapat menelaah dan terampil mencari solusi
dalam mengatasi permasalahan yang muncul ketika kegiatan pembelajaran
berlangsung.
55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
C. Saran
Atas dasar simpulan dan implikasi hasil penelitian tindakan kelas di atas,
penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi Sekolah
Sekolah hendaknya mengupayakan pengadaan alat peraga atau media
pembelajaran khususnya Bahasa Indonesia dan alat peraga pada umumnya. Hal ini
diharapkan lebih menunjang dalam menanamkan konsep-konsep secara lebih
nyata, serta menarik dan membangkitkan aktifitas siswa, memberdayakan
penggunaan media pembelajaran.
2. Bagi Guru
a. Guru hendaknya sebelum memulai kegiatan belajar mengajar bidang studi
bahasa Indonesia terlebih dahulu memberikan apersepsi yang berkaitan
langsung dengan mengarang sederhana melalui media gambar.
b. Guru hendaknya selalu berinovasi dalam menerapkan model, metode dan
media untuk menyampaikan materi pembelajaran yang tepat sehingga dengan
melalui media gambar anak dapat mengekspresikan atau mengungkapkan
kemampuan menulis karangan dengan maksimal.
56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56