SKRIPSI Oleh DELVI CANDRA RRA1C411003repository.unja.ac.id/5448/1/ARTIKEL ILMIAH DELVI CANDRA...
Transcript of SKRIPSI Oleh DELVI CANDRA RRA1C411003repository.unja.ac.id/5448/1/ARTIKEL ILMIAH DELVI CANDRA...
DELVI CANDRA (RRA1C411003) MAHASISWA FKIP UNJA Page 1
ARTIKEL ILMIAH
STUDI KELESTARIAN HUTAN MANGROVE DI DESA PEMUSIRAN KECAMATAN NIPAH
PANJANG KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI
SKRIPSI
Oleh
DELVI CANDRA RRA1C411003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI
SEPTEMBER, 2018
DELVI CANDRA (RRA1C411003) MAHASISWA FKIP UNJA Page 2
DELVI CANDR (RRA1C411003) MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS JAMBI Page 2
DELVI CANDRA (RRA1C411003) MAHASISWA FKIP UNJA Page 3
DELVI CANDRA (RRA1C411003) MAHASISWA FKIP UNJA Page 4
DELVI CANDRA NIM RRA1C411003 Page 4
DELVI CANDRA (RRA1C411003) MAHASISWA FKIP UNJA Page 5
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Hutan mangrove atau yang sering
disebut sebagai hutan bakau merupakan
hutan yang terletak di pinggiran atau di
daerah pesisir pantai. Hutan mangrove
merupakan hutan yang khas karena memiliki
jenis tumbuhan yang hanya bisa hidup di
kawasan hutan yang merupakan daerah
perbatasan antara daratan dan lautan.
Mangrove merupakan salah satu ekosistem
yang mempunyai peranan penting dalam
upaya pemanfataan berkelanjutan sumber
daya pesisir dan laut. Mangrove merupakan
tumbuhan yang hidup disepanjang pantai,
mangrove memiliki akar tunjang (stilt root),
akar tunjang merupakan akar (cabang-
cabang akar) yang keluar dari batang dan
tumbuh ke dalam substrat, akar ini disebut
juga sebagai akar napas kegunaan dari akar
ini selain untuk penyerapan zat hara juga
sebagai penahan abrasi atau naiknya air laut.
Ekosistem mangrove sering disebutkan
sebagai hutan payau atau hutan bakau,
ekosistem mangrove merupakan tipe hutan
daerah tropis yang khas tumbuh disepanjang
pantai atau muara sungai yang masih
dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
Ekosistem mangrove banyak dijumpai di
wilayah pesisir yang terlindung dari
gempuran ombak. Pengertian ekosistem
mangrove secara umum adalah merupakan
komunitas vegetasi pantai tropis yang
didominasi oleh beberapa jenis pohon
mangrove yang tumbuh dan berkembang
pada daerah pasang surut pantai berlumpur
(Bengen, 2000:167).
Apabila terjadi kerusakan terhadap
mangrove akan berakibat fatal bagi
ekosistem pesisir dan juga bagi mahluk
hidup yang bernaung atau hidup di
ekosistem mangrove. Dalam ekosistem
hutan mangrove terjadi hubungan antara
ekosistem mangrove dengan jenis-jenis
ekosistem lainnya seperti padang lamun dan
terumbu karang. Dengan sistem perakaran
yang kokoh ekosistem hutan mangrove
memiliki kemampuan meredam gelombang,
menahan lumpur dan melindungi pantai dari
abrasi, gelombang pasang dan topan. Hutan
mangrove yang banyak tumbuh di daerah
estuaria juga dapat berfungsi untuk mengurangi bencana banjir. Hutan
mangrove dapat berfungsi sebagai penyerap
bahan pencemar (environmental service),
khususnya bahan-bahan organik (Rusdianti
dan Sunito, 2012:3).
Kelestarian hutan Mangrove
sebenarnya merupakan upaya masarakat
pesisir untuk menjaga hutan Mangrovenya
atau bisa juga disebut menjaga ekosistem
DELVI CANDRA (RRA1C411003) MAHASISWA FKIP UNJA Page 6
untuk tidak terjadi kerusakan ekosistem
mangrove, hal-hal yang dapat merusak
ekosistem mangrove menurut Khomsin
(2005:187). Provinsi Jambi memiliki hutan
mangrove yang terdapat di Kabupaten
Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung
Barat. Menurut Dinas Kehutanan Provinsi
Jambi, penanaman hutan mangrove sendiri
sudah berkembang sejak lama sebelum
tahun 2000 dan pada tahun 2005-2006
melalui program GERHAN (Gerakan
Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan).
Berdasarkan data tahun 2004 -2007
rehabilitasi hutan mangrove di Provinsi
Jambi mencapai 175 Ha dan salah satunya
adalah di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Beberapa hal yang dapat dilakukan
dalam membangun kesadaran masyarakat
seperti diskusi bersama masyarakat untuk
memahami kondisi pantai saat ini dan dulu,
mengidentifikasi dan menyadari bersama
dampak hilang atau rusaknya mangrove,
menentukan dan menyepakati bersama
solusi mengatasi masalah akibat hilang atau
rusaknya mangrove, studi banding untuk
meyakini dan memperluas wawasan tentang
manfaat mangrove, perencanaan dan
pelaksanaan bersama penanaman mangrove,
dan pembentukan kelompok masyarakat
pengelola dan pelestari mangrove (Khazali,
1998:3).
Kesadaran masyarakat untuk
menjaga hutanpun menurun, di wilayah
pantai timur, kayu bakau sering diambil
untuk keperluan memancang bangunan
(cerucuk), menopang jala ikan di pantai
(jajar) atau untuk tenda pesta. Sejumlah
oknum yang menjadikan kayu bakau sebagai
komoditi dagang, menyebabkan kerapatan
hutan bakau semakin berkurang. Ancaman
terhadap hutan bakau bukan saja untuk
diambil kayunya, juga untuk diambil
tanahnya. Kecamatan Nipah Panjang
misalnya, dari 11 pulau yang ada di wilayah
tersebut, 9 pulau diantaranya merupakan
wilayah konservasi namun saat ini banyak
yang diambil masyarakat, lalu dijadikan
kebun kelapa, pisang bahkan membangun
rumah. Pertahanan ekologi masyarakat
menurun karena dihadapkan pada pilihan
ekonomi untuk bertahan hidup Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi
(Aliman dkk, 2013:5). Berdasarkan uraian di
atas penulis melakukan penelitian mengenai
“Studi Kelestarian Hutan Mangrove Monyet
di Desa Pemusiran Kecamatan Nipah
Panjang Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Provinsi Jambi
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis mangrove yang hidup di
Desa Pemusiran Kecamatan Nipah
DELVI CANDRA (RRA1C411003) MAHASISWA FKIP UNJA Page 7
Panjang Kabupaten Tanjung Jabung
Timur Provinsi Jambi?
2. Bagaimana vegetasi mangrove di Desa
Pemusiran Kecamatan Nipah Panjang
Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Provinsi Jambi? 3. Apa saja manfaat mangrove bagi
masyarakat di Desa Pemusiran
Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten
Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi? 4. Bagaimana persepsi masyarakat
mengenai mangrove di Desa Pemusiran
Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten
Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi? 1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui jenis mangrove yang hidup
di Desa Pemusiran Kecamatan Nipah
Panjang Kabupaten Tanjung Jabung
Timur Provinsi Jambi. 2. Mengetahui vegetasi mangrove di Desa
Pemusiran Kecamatan Nipah Panjang
Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Provinsi Jambi 3. Mengetahui manfaat mangrove bagi
masyarakat di Desa Pemusiran
Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten
Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. 4. Mengetahui persepsi masyarakat
mengenai mangrove di Desa Pemusiran
Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten
Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi.
1.4 Kegunaan Hasil Penelitian
1. Dapat mengetahui semua jenis mangrove
yang hidup di Desa Pemusiran
Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten
Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. 2. Dapat mengetahui vegetasi mangrove di
Desa Pemusiran Kecamatan Nipah
Panjang Kabupaten Tanjung Jabung
Timur Provinsi Jambi. 3. Dapat mengetahui manfaat mangrove
bagi masyarakat di Desa Pemusiran
Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten
Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. 4. Dapat mengetahui persepsi masyarakat
mengenai mangrove di Desa Pemusiran
Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten
Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi.
1.5 Batasan penelitian
1. Penelitian dilakukan di Desa Pemusiran
Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten
Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. 2. Penelitian dilakukan dengan mengamati
langsung jenis-jenis mangrove dan
kelestariannya di lapangan 1.6 Definisi Operasional
1. Keanekaragaman jenis adalah variasi
bentuk, penampilan dan sifat yang
terlihat pada berbagai jenis organisme
dalam satu marga.
DELVI CANDRA (RRA1C411003) MAHASISWA FKIP UNJA Page 8
2. Kelestarian adalah menjaga sesuatu tidak
berubah baik itu fungsinya jumlahnya
maupun tempat ataupun habitatnya. 3. Hutan mangrove merupakan hutan yang
terletak di daerah pesisir pantai. Hutan
mangrove merupakan hutan yang khas
karena memiliki jenis tumbuhan yang
hanya bisa hidup di kawasan hutan
mangrove, hutan mangrove memiliki
daerah tersendiri karena merupakan
daerah perbatasan antara daratan dan
lautan.
II PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap
Kelestarian Hutan Mangrove di Desa
Pemusiran Kecamatan Nipah Panjang
Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi
Jambi dapat disimpulkan:
1. Jenis mangrove yang ditemukan pada
hutan Mangrove di Desa Pemusiran
Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten
Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi
berjumlah 5 jenis yaitu Avicennia
marina, Avicennia alba, Rhizophora
apiculata, Nypa fruticans dan
Sonneratia caseolaris.
2. Vegetasi mangrove di Desa Pemusiran
Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten
Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi
dibagi menjadi 3 bagian yaitu vegetasi
mangrove tingkat semai, vegetasi
mangrove tingkat pancang, vegetasi
mangrove tingkat pohon. Jenis
mangrove tingkat pohon dengan Indeks
Nilai Penting (INP) tertinggi adalah
jenis Sonneratia caseolaris 200%,
tingkat pancang Indeks Nilai Penting
(INP) tertinggi adalah jenis Avicennia
marina 94% untuk tingkat pohon Indeks
Nilai penting (INP) tertinggi adalah
jenis Sonneratia caseolaris 154%.
3. Mangrove memiliki banyak manfaat
bagi masyarakat di Desa Pemusiran
diantaranya adalah sebagai pelindung
bagi pantai agar tidak terjadi erosi pada
pantai, tempat masyarakat mencari
beragam jenis biota laut seperti, ikan,
udang
4. Mangrove menurut masyarakat di Desa
Pemusiran merupakan tempat mereka
mencari makan, kondisi mangrove di
Desa Pemusiran mengalami penurunan
kelestarian pada beberapa jenis yang
membuat mangrove di Desa Pemusiran
terancam kelestariannya
5.2 Saran
1. Agar populasi hutan mangrove
Pemusiran dapat berkembang dengan
baik langkah awal yang dapat dilakukan
dengan peningkatan pengawasan
terutama aspek perlindungan hutan.
DELVI CANDRA (RRA1C411003) MAHASISWA FKIP UNJA Page 9
2. Vegetasi pada mangrove akan semakin
bagus apabila kelestarian hutan
mangrove terjaga dengan baik, dari itu
pemerintah daerah melalui perangkat
desa harus memiliki peraturan yanag
tertulis untuk melindungi hutan
mangrove agar kelestariannya terjaga