Skripsi Kalender Bali
-
Upload
ari-purbawa -
Category
Documents
-
view
104 -
download
5
description
Transcript of Skripsi Kalender Bali
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Gaya hidup masyarakat modern tidak dapat dilepaskan dari teknologi
komputer. Hampir tiap bagian dari kehidupannya memanfaatkan komputer untuk
memudahkan pekerjaan. Karena waktu manusia sangat terbatas maka mereka
jarang melihat kalender ataupun mengetahui secara langsung hari raya
keagamaan maupun jadwal penting seperti piodalan di pura umum dan
merencanakan tirta yatra.
Kalender sudah diciptakan manusia sejak ribuan tahun yang silam untuk
memperhitungkan waktu. Sejak diciptakan sampai dengan zaman modern
sekarang ini kalender tetap setia mendampingi manusia untuk menyusun jadwal
atau merencanakan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. Sejalan dengan
perkembangan zaman berbagai kalender telah diciptakan, antara lain kalender
masehi, kalender imlek, kalender caka, kalender hijriah, kalender caka Jawa,
kalender pranata mangsa, dan kalender caka Bali. Masing-masing kalender
tersebut memiliki sistematika yang berbeda. Perbedaan tersebut antara lain
terjadi pada nama bulan, umur bulan, dan tanggal awal tahunnya.
Komputer sebagai salah satu produk teknologi pada era pembangunan
dewasa ini telah memasuki hampir seluruh cabang kehidupan manusia.
Komputer sudah berkembang menjadi alat bantu manusia yang sangat handal
karena mampu membantu mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang rumit, yang
melelahkan, dan bahkan yang membosankan. Salah satunya yaitu menentukan
1
2
hari raya keagamaan seperti piodalan/rerahinan di masa akan datang dengan
mendapatkan fasilitas rekomendasi tirta yatra.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengusulkan skripsi
dengan judul “Sistem Kalender Odalan Pura-Pura Umum Di Bali Dengan
Fasilitas Rekomendasi Tirta Yatra”. Sistem ini diharapkan akan sangat
membantu umat Hindu yang sibuk bekerja untuk mengetahui jadwal rerahinan
dan piodalan pura-pura umum yang ada di Bali secara online yang dapat diakses
24 jam guna mendapatkan rekomendasi tirta yatra dimana tidak terbentur
dengan kesibukan atau aktivitas pekerjaan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka permasalahan yang
tercakup dalam pengembangan “Sistem Kalender Odalan Pura-Pura Umum Di
Bali Dengan Fasilitas Rekomendasi Tirta Yatra” ini adalah:
1. Bagaimana membuat suatu sistem yang memudahkan seseorang untuk
mendapatkan informasi data-data rerahinan dan odalan pura-pura di Bali
serta mendapatkan rekomendasi tirta yatra berbasis Java Web?
2. Bagaimana mengembangkan sistem kalender odalan tersebut berbasis Java
Web dan database MySQL?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun suatu sistem
kalender odalan pura-pura umum di Bali dengan fasilitas tirta yatra berbasis Java
Web sehingga memudahkan umat Hindu Bali mencari tahu jadwal hari piodalan
3
di pura-pura yang ada di Bali secara online serta mampu menjadi acuan untuk
menentukan hari yang tepat dalam artian tidak terganggu dengan aktivitas
pekerjaan untuk bepergian melaksanakan tirta yatra ke pura yang dimaksud.
1.4 Manfaat
Sistem ini nantinya diharapkan bermanfaat untuk:
1. Mempermudah pengguna untuk mengetahui jadwal rerahinan dan odalan di
masa yang akan datang.
2. Memberikan fasilitas berupa rekomendasi tirta yatra ke pura-pura umum
yang ada di Bali.
1.5 Ruang Lingkup
Batasan masalah dalam tema skripsi/perekayasaan yang diusulkan ini
adalah sebagai berikut:
1. Sistem ini memberi informasi berupa kalender bali secara digital.
2. Odalan pura yang diinformasikan adalah pura-pura umum yang ada di Pulau
Bali.
3. Sistem ini dikembangkan dalam Bahasa Indonesia, sehingga pengguna
masyarakat lokal lebih mengerti.
4. Output dari sistem ini berupa rekomendasi tirta yatra pilihan.
5. User dari sistem ini mencakup user umum yang dapat mengakses sistem
secara bebas, user khusus yang dapat melakukan input data pada kalender
odalan dan superuser.
4
6. Maintenance data yang diperlukan dalam sistem dilakukan oleh
administrator untuk melakukan add, edit, save, dan delete data odalan pura,
rerahinan, pura, unsur-unsur kalender odalan (tanggal, pangelong, sasih,
wewaran, wuku, dan ingkel).
Adapun software dan hardware yang digunakan dalam penelitian yang
digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Software disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah StarUML,
Microsoft Visio, dan Adobe Photoshop.
2. Sistem akan dikembangkan berbasis Java Web, yang mencakup
penggunaan Java Server Page, Java Programming, Java Script, CSS, dan
HTML.
3. Server web yang digunakan adalah Apache Tomcat.
4. Database yang digunakan adalah MySQL database system.
5. Tools pemrograman yang digunakan adalah SQLyog, Dreamweaver, dan
Netbeans.
6. Hardware yang digunakan dalam penelitian ini adalah laptop dengan
spesifikasi Intel Pentium Dual Core, 2 GB RAM, dengan Sistem Operasi
Windows versi 7.
5
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan yang diterapkan dalam proposal
perekayasaan ini adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan akan membahas latar belakang, permasalahan, tujuan
penelitian, ruang lingkup penelitian, metodelogi dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini dibahas mengenai teori-teori penunjang yang membahas konsep
dasar sistem dan definisi istilah-istilah dalam database serta membahas konsep
perancangan database.
BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini dijelaskan mengenai proses perancangan sistem yang mencangkup
Usecase diagram, class diagram, sequence diagram, activity diagram, Entity
Relationship Diagram(ERD) serta perancangan databasenya.
BAB IV : IMPLEMENTASI
Pada bab ini implementasi akan menjelaskan proses dari program yang
dirancang, serta menjelaskan tampilan berikut keterangan mengenai
implementasi program yang telah dibuat.
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kalender Odalan
Kalender Odalan merupakan kalender solar-lunar-aritmatika karena
menggabungkan perhitungan sistem solar atau matahari, lunar atau bulan, dan
aritmatika dalam konsep wewaran dan pawukon/wukunya [1]. Dalam kehidupan
sosial masyarakat Hindu Bali, sistem kalender yang awalnya berasal dari Jawa
kuno ini, sangatlah penting mengingat posisinya sebagai acuan dalam kehidupan
sosial dan budaya, khususnya dalam menentukan ala ayuning dewasa atau baik-
buruknya suatu hari untuk melaksanakan suatu usaha atau karya. Sayangnya,
semenjak kalender bali dirangkum dan dibuat dalam edisi cetakan, yang
dipelopori oleh I Kt. Bangbang Gde Rawi (Alm) pada era 1960-an, walaupun
telah memiliki banyak edisi dan kreasi oleh para pembuat kalender lainnya,
inovasi khususnya dalam hal pendeskripsian dewasa ayu hingga saat ini
cenderung kurang diperhatikan khususnya dalam konteks perkembangan jaman.
Sebagai contoh, pendeskripsian dewasa ayu cenderung cocok di tahun 1960-an,
dimana pada saat itu kehidupan masyarakat memang dominan pada bidang
agraris. Sehingga dewasa ayu kebanyakan berkaitan dengan
pertanian, subak atau sistem irigasi Bali, dsb. Kalender Odalan sebenarnya
menerapkan perhitungan tahun Saka.
2.2 Odalan
Odalan atau Piodalan pada hakikatnya adalah peringatan hari kelahiran
(hari jadi) sebuah pura, sebut saja seperti peringatan ulang tahun [2]. Jika ulang
tahun kita diperingati berdasarkan perhitungan kalender (umumnya: tanggal dan
bulan) sedangkan ulang tahun (tegak odalan) pura/kahyangan ditentukan
6
7
berdasarkan perhitungan sasih atau wewaran terutama memadukan sapta wara
dan panca wara serta wuku. Jika perhitungan berdasarkan sasih maka umumnya
dikaitkan dengan saat datangnya bulan sempurna (bulan purnama). Umumnya
odalan/piodalan yang berdasarkan sasih selalu jatuh pada saat purnama dengan
sasih yang berbeda-berbeda dan diperingati setahun sekali. Odalan yang
perhitungannya berdasarkan wewaren dan wuku maka odalan sebuah pura akan
jatuh setiap 210 hari atau 6 (enam) bulan sekali.
Ini beberapa piodalan beberapa Pura di Indonesia:
Soma Pahing Sinta. Odalan: Pura Banua Kawan Besakih, Pura Tirtha
Wening Tambak Sari Surabaya, Pura Jati Jembrana, Pura Kawitan Batu
Gaing Bangli.
Budha Keliwon Sinta. Odalan: Pura Kehen Bangli, Pura Siwa/Pasek Tohjiwa
Panebel Tabanan, Pura Wirabhuana Magelang Jawa Tengah, Pura Widya
Dharma Ngemplak Yogyakarta, Pura Mertasari Jakarta.
Saniscara Keliwon (Tumpek) Landep. Odalan: Pura Tegeha Manukaya
Tampaksiring Gianyar, Pura Pasek Tangkas Kediri Tabanan, Pura Ida Ratu
Pande Besakih, Pura Wirasatya Akasa Bandung, Pura Giri Purwa Dharma
Bengkayang Kalimantan Barat.
Anggara Keliwon (Anggara Kasih) Kulantir. Odalan: Ida Ratu Mas
Magelung Penataran Agung Besakih, Pura Panataran Tangkas Sukawati
Gianyar, Pura Dalem Gandamayu Klungkung, Pura Dalem Lagan Bebalang
Bangli.
Saniscara Keliwon (Tumpek) Wariga. Odalan: Pura Manik Mas Besakih,
Pura Puseh Bale Agung Tampaksiring Gianyar.
8
Anggara Keliwon (Anggara Kasih) Julungwangi. Odalan: Pura
Pesimpangan Besakih, Pura Watu Klotok Klungkung, Pura Geria
Tampaksiring Gianyar, Pura Geria Pangejaran Tampaksiring Gianyar.
Budha Keliwon Dunggulan. Odalan: Pura Sanggha Bhuwana Maospati
Magetan Jawa Timur, Pura Jagatnatha Banguntopo Bantul Yogyakarta, Pura
Mustika Dharma Cijantung Jakarta, Pura Giripati Mulawarman Pontianak
Kalimantan Barat, Pura Wakika Kupang Nusa Tenggara Timur, Pura Agung
Girinatha Sumbawa Besar Nusa Tenggara Barat.
Wraspati Umanis Dunggulan. Odalan: Pura Lempuyung Luhur Karangasem,
Pura Batukaru Tabanan, Pura Kentel Gumi Klungkung.
Saniscara Keliwon Kuningan. Odalan: Ida Bhatara Sakti Wawu Rawuh di
Penataran Agung Besakih, Pura Ulun Kulkul Besakih, Pura Taman Pule Mas
Ubud Gianyar, Pura Sadha Kapal Badung, Pura Sakenan Serangan
Denpasar, Pura Dalem Purnajati Tanjung Priuk Jakarta, Pura Agung
Blambangan Banyuwangi Jawa Timur, Pura Karanggede Sewon Bantul
Yogyakarta.
Budha Wage (Budha Cemeng) Langkir. Odalan: Ida Ratu Sunaring
Jagat Penataran Agung Besakih, Pura Tanah Lot Tabanan, Pura Bukcabe
Mas Ubud Gianyar, Pura Dalem Biasmuntig Nusa Penida Klungkung.
Radite Pon Medangsia. Odalan: Pura Agung Dalem Petilan Pangrebongan
Kesiman Badung, Pura Pasek Tohjiwa Krambitan Tabanan.
Anggara Keliwon (Anggar Kasih) Medangsia. Odalan: Pura Luhur Uluwatu
Pecatu Badung, Pura Bukit Gong Pecatu Badung, Pura Andakasa
Karangasem, Pura Tugu Gianyar, Pura Guwa lawah Klungkung, Pura Taman
Ayun Mengwi Badung, Pura Gaduh Blahbatuh Gianyar, Pura Pusering Jagat
Pejeng Gianyar, Pura Geria Sakti Manuaba Tegalalang Gianyar.
9
Budha Umanis Medangsia Odalan: Pura Gede Purancak Jembrana, Pura
Puseh Brahmana Kamasan Klungkung, Pura Saab Nusa Penida Klungkung,
Pura Dalem Sukahet Klungkung.
Budha Keliwon Pahang. Odalan: Pura Silayukti Padangbai Karangasem,
Pura Erjeruk Sukawati Gianyar, Pura Giri Amretajaya Pontianak Kalimantan
Barat.
Budha Wage (Budha Cemeng) Merakih. Odalan: Pura Bendesa Mas
kepisah Pedungan Denpasar, Pura Dalem Pulasari Samprangan Gianyar.
Anggara Keliwon (Anggara Kasih) Tambir. Odalan: Pura Karang Buncing
Blahbatuh Gianyar, Pura Dalem Bubunan Seririt Buleleng, Pura Desa Badung
Denpasar.
Anggara Keliwon (Anggara Kasih) Prangbakat. Odalan: Pura Dalem
Setra Kawan Tampaksiring Gianyar, Pura Kiduling Kreteg Besakih, Pura
Hyang HaIuh/Jenggala Besakih, Pura Giri Mandala Jati Sambas Kalimantan
Barat.
Budha Umanis Prangbakat. Odalan: Pura Rambut Siwi Jembrana, Pura
Batu Bolong Canggu Badung, Pura Dalem Tarukan Pejeng, Pura Ratu Pasek
Sangsit Buleleng, Pura Desa Banyuning Buleleng.
Budha Keliwon Ugu. Odalan: Pura Dalem Puri Besakih, Pura Agung Gunung
Raung Tarokaja Tegalalang Gianyar.
Saniscara Keliwon (Tumpek) Wayang. Odalan: Pura Majapahit Jembrana,
Pura Pedharman Dalem Kresna Kepakisan Besakih, Pura Penataran Giri
Purwo Tegaldlimo Banyuwangi, Pura Wira Chandra Dharma Bandung, Pura
Agung Widya Mandala Lenteng Agung Jakarta.
Budha Wage (Budha Cemeng) Kelawu. Odalan: Pura Basukian
Besakih, Pura Guwa Besakih, Pura Penataran Batulepang Kamasan
10
Klungkung, Pura Penataran Ped & Pura Goa Giri Putri Nusa Penida
Klungkung.
Saniscara Umanis Watugunung. Odalan: Pura Manik Mas Besakih, Pura
Agung Jagatkarana Surabaya, Pura Adityajaya Rawamangun Jakarta, Pura
Agung Wira Lokanatha Cimahi Jawa Barat, Pura Eka Dharma Kasihan Bantul
Yogyakarta.
Purnama Kasa. Odalan: Pura Mangening Saraseda Tampaksiring Gianyar,
Pura Dalem Pingit Kawan Tampaksiring Gianyar, Pura Jagatnatha Singaraja,
Pura Amretajati Cinere Jakarta, Pura Agung Mandara Giri Semeru Lumajang
Jawa Timur, Pura Agung Utara Segara Bitung Sulawesi Utara, Pura Agung
Tambora Sumbawa Nusa Tenggara Barat.
Purnama Karo. Odalan: Pura Penataran Saraseda Tampaksiring Gianyar,
Pura Pangukurukur Pejeng Gianyar, Pura Ponjokbatu Tejakula Buleleng, Pura
Jagatnatha Pekanbaru Riau, Pura Windu Segara Bumi Dipasena Lampung.
Purnama Katiga. Odalan: Pura Ulun Kulkul Besakih, Pura Gunung kawi
Penaka Tampaksiring Gianyar, Pura Agung Jagatkartha Gunung Salak Bogor
Jawa Barat.
Purnama Kapat. Odalan: Pelinggih Padma Tiga Penataran Agung Besakih,
Pura Tirtha EmpuI Manukaya Tampaksiring Gianyar, Pura Ulun Danu Batur
Songan Kintamani Bangli, Pura Pulaki Buleleng, Pura Puseh Werdhi Agung
Dumoga Bolang Mongondow Sulawesi Utara, Pura Girinatha Makasar
Sulawesi Selatan, Pura Pita Dharma Luwu Sulawesi Selatan, Pura Gunung
Sari Mertha Watubangga Kolaka Sulawesi Tenggara, Pura Penataran Agung
Kertabumi TMII Jakarta, Pura Segara Kenjeran Surabaya, Pura Indrajaya
Batu Malang, Pura Amretajati Balekembang Malang, Pura Agung Surya
Bhuwana Skyland Jayapura.
11
Purnama Kalima. Odalan: Aci Panaung Bayu di Pura Batu Madeg Besakih,
Pura Agung Wanakertha Talise Palu Sulawesi Tengah, Pura Tirtha
Sudhamala Wringin Agung Jember Jawa Timur.
Purnama kanem. Odalan: Pura Lingsar Lombok, Pura Segara Cilincing
Jakarta, Aci Panyeeb Brahma di Pura Kiduling Kreteg Besakih.
Purnama Kapitu. Odalan: Pura Payogan Agung Kutai Kalimantan.
Purnama Kadasa. Odalan: Bhatara Turun Kabeh di Besakih, Pura
Nambangan Badung Denpasar, Pura Samuan Tiga Bedulu Gianyar, Pura
Pitamaha Palangkaraya KaIimantan Tengah, Pura Penataran Agung Sriwijaya
Palembang, Pura Jagatnatha Wirabhakti Biak Numfor Papua, Pura Agung
Jagatnatha Denpasar, Pura Bhuwana Kerta Singosari Malang Jawa Timur,
Pura Giri Kerta Bhuwana Pontianak Kalimantan Barat, Pura Giri Amerta
Bhuwana Ketapang Kalimantan Barat.
Purnama Destha. Odalan: Pura Segara Lombok, Pura Kawitan Luhur
Bhujangga Jatiluwih Penebel Tabanan, Pura Kawitan Batur Pande Tonja
Denpasar, Pura Penataran Agung Sidemen Karangasem, Pura Taman Sari
Halim Perdana Kusuma Jakarta, Pura Lingga Bhuwana Mahendra Agung
Sidomukti Jenawi Karanganyar Surakarta, Pura Luhur Dwijawarsa Malang,
Pura Giri Daya Agung Bengaras Kalimantan Barat.
Purnama Sadha. Odalan: Pura Desa Celuk Sukawati Gianyar, Pura Luhur
Giri Arjuno Batu Malang.
2.3 Tirta Yatra
Tirtayatra berasal dari bahasa Sansekerta, Tirta dan Yatra [3,4]. Tirta
artinya pemandian, sungai, kesucian, air, toya atau air suci, sungai yang suci.
Secara kenyataan pengertian tirta mengarah ke wujud air. Sedangkan Yatra
berarti perjalanan suci. Jadi Tirtayatra adalah perjalanan suci untuk mendapatkan
12
atau memperoleh air suci. Tirtayatra dalam bahasa sehari-hari di Bali dipahami
dengan tangkil atau sembahyang ke pura-pura.
2.4 Pura
Pura dengan pengertian sebagai tempat pemujaan bagi masyarakat
Hindu khususnya di Bali, tampaknya berasal dari zaman yang tidak begitu tua.
Pada mulanya istilah Pura yang berasal dari kata Sansekerta itu berarti kota atau
benteng yang sekarang berubah arti menjadi tempat pemujaan Hyang Widhi [5].
Sebelum dipergunakannya kata Pura untuk menamai tempat suci/tempat
pemujaan, dipergunakanlah kata Kahyangan atau Hyang. Pada zaman Bali Kuno
dan merupakan data tertua kita temui di Bali, ada disebutkan di dalam prasasti
Sukawana A I tahun 882 M. Kata Hyang yang berarti tempat suci atau tempat
yang berhubungan dengan Ketuhanan.
Dalam perkembangan lebih lanjut kata Pura digunakan di samping kata
Kahyangan atau Parhyangan dengan pengertian sebagai tempat suci untuk
memuja Hyang Widhi (dengan segala manifestasinya) dan Batara atau Dewa
Pitara yaitu Roh Leluhur. Kendatipun demikian, kini masih dijumpai kata Pura
yang digunakan untuk menamai suatu kota misalnya Amlapura atau kota asem
(bentuk Sansekertanisasi dari Karang Asem).
Pengelompokan Pura
Dari berbagai jenis Pura di Bali dengan pengertian sebagai tempat suci
untuk memuja Hyang Widhi, pura dapat dikelompokkan berdasarkan fungsinya
yaitu:
Pura yang berfungsi sebagai tempat suci untuk memuja Hyang Widhi beserta
manifestasinya.
Pura yang berfungsi sebagai tempat suci untuk memuja dewa pitara yaitu roh
suci leluhur.
13
Selain kelompok pura yang mempunyai fungsi seperti tersebut di atas,
bukan tidak mungkin terdapat istilah pura yang berfungsi ganda yaitu selain
untuk memuja Hyang Widhi juga untuk memuja dewa pitara. Hal itu
dimungkinkan mengingat adanya kepercayaan bahwa setelah melalui upacara
penyucian, roh leluhur tesebut telah mencapai tingkatan siddha dewata (telah
memasuki alam dewata) dan disebut dewa pitara.
Fungsi pura tersebut dapat diperinci lebih jauh berdasarkan ciri
(kekhasan) yang antara lain dapat diketahui atas dasar adanya kelompok
masyarakat ke dalam berbagai jenis ikatan seperti: ikatan sosial, politik,
ekonomis, dan genealogis (garis kelahiran). Ikatan sosial antara lain berdasarkan
ikatan wilayah tempat tinggal (teritorial), ikatan pengakuan atas jasa seorang
guru suci (Dang Guru). Ikatan Politik antara lain berdasarkan kepentingan
penguasa dalam usaha menyatukan masyarakat dan wilayah kekuasaannya.
Ikatan ekonomis antara lain dibedakan atas dasar kepentingan sistem mata
pencaharian hidup seperti bertani, nelayan, berdagang, nelayan dan lain-
lainnya. Ikatan Geneologis adalah atas dasar garis kelahiran dengan
perkembangan lebih lanjut.
Berdasarkan atas ciri-ciri tersebut, maka terdapatlah beberapa kelompok
pura dan perinciannya lebih lanjut berdasarkan atas karakter atau sifat
kekhasannya sebagai berikut:
1) Pura Umum
Pura ini mempunyai ciri umum sebagai tempat pemujaan Hyang Widhi
dengan segala manifestasinya (dewa). Pura yang tergolong umum ini dipuja
oleh seluruh umat Hindu, sehingga sering disebut Kahyangan Jagat. Pura-
pura yang tergolong mempunyai ciri-ciri tersebut adalah Pura Besakih, Pura
Batur, Pura Catur Lokapala, Pura Sad Kahyangan, Pura Jagat Natha, dan
14
Pura Kahyangan Tunggal. Pura lainnya yang juga tergolong Pura Umum
adalah Pura yang berfungsi sebagai tempat pemujaan untuk memuja
kebesaran jasa seorang Pendeta Guru suci atau Dang Guru. Pura tersebut
juga dipuja oleh seluruh umat Hindu karena pada hakekatnya semua umat
Hindu merasa berhutang jasa kepada beliau Dang Guru atas dasar ajaran
agama Hindu yang disebut Rsi Rna. Pura tersebut ini tergolong ke dalam
karakter yang disebut Dang Kahyangan seperti: Pura Rambut Siwi, Pura
Purancak, Pura Pulaki, Pura Ponjok Batu, Pura Sakenan dan lain-lainnya.
Pura tersebut berkaitan dengan dharmayatra yang dilakukan oleh Dang
Hyang Nirartha karena peranannya sebagai Dang Guru.
Selain Pura yang dihubungkan dengan Dang Guru, tergolong pula ke
dalam ciri Dang Kahyangan adalah Pura yang dihubungkan dengan pura
tempat pemujaan dari Kerajaan yang pernah ada di Bali (Panitia Pemugaran
tempat-tempat bersejarah dan peninggalan purbakala, 1977, 10) seperti Pura
Sakenan, Pura Taman Ayun yang merupakan Pura Kerajaan Mengwi.
Ada tanda-tanda bahwa masing-masing kerajaan yang pernah ada di
Bali, sekurang-kurangnya mempunyai tiga jenis pura yaitu: Pura Penataran
yang terletak di ibu kota kerajaan, Pura Puncak yang terletak di bukit atau
pegunungan dan Pura Segara yang terletak di tepi pantai laut.
Pura kerajaan tersebut rupa-rupanya mewakili tiga jenis tempat
pemujaan yaitu: Pura Gunung, Pura pusat kerajaan dan Pura laut. Pembagian
mandala atas gunung, daratan, dan laut sesuai benar dengan pembagian
makrokosmos menjadi dunia atas atau uranis, dunia tengah tempat manusia
itu hidup dan dunia bawah atau chithonis.
2) Pura Teritorial
Pura ini mempunyai ciri kesatuan wilayah (teritorial) sebagai tempat
pemujaan dari anggota masyarakat suatu banjar atau suatu desa yang diikat
15
oleh kesatuan wilayah dari suatu banjar atau desa tersebut. Wilayah banjar
sebagai kelompok sub kelompok dari masyarakat desa adat yang memiliki
pura tersendiri. Ciri khas suatu desa adat pada dasarnya memiliki tiga buah
pura disebut Kahyangan Tiga yaitu: Pura Desa, Pura Puseh, dan Pura Dalem
yang merupakan tempat pemujaan bersama. Dengan perkataan lain, bahwa
Kahyangan Tiga itulah merupakan unsur mengikat kesatuan desa adat
bersangkutan. Nama-nama kahyangan tiga ada juga yang bervariasi pada
beberapa desa di Bali, Pura desa sering juga disebut Pura Bale Agung. Pura
Puseh ada juga disebut Pura Segara, bahkan Pura Puseh Desa Besakih
disebut Pura Banua. Pura Dalem banyak juga macamnya. Namun Pura
Dalem yang merupakan unsur Kahyangan Tiga adalah Pura Dalem yang
memiliki Setra (Kuburan). Di samping itu banyak juga terdapat Pura yang
disebut Dalem juga tetapi bukan unsur Kahyangan Tiga seperti: Pura Dalem
Mas Pahit, Pura Dalem Canggu, Pura Dalem Gagelang dan sebagainya
(Panitia Pemugaran tempat-tempat bersejarah dan peninggalan Purbakala,
1977, 12). Di dekat pura Watukaru terdapat sebuah Pura yang bernama Pura
Dalem yang tidak mempunyai hubungan dengan Pura Kahyangan Tiga,
melainkan dianggap mempunyai hubungan dengan Pura Watukaru. Masih
banyak ada Pura Dalem yang tidak mempunyai kaitan dengan Kahyangan
Tiga seperti Pura Dalem Puri mempunyai hubungan dengan Pura Besakih.
Pura Dalem Jurit mempunyai hubungan dengan Pura Luhur Uluwatu.
3) Pura Fungsional
Pura ini mempunyai karakter fungsional dimana umat panyiwinya terikat
oleh ikatan kekaryaan karena mempunyai profesi yang sama dalam sistem
mata pencaharian hidup seperti: bertani, berdagang dan nelayan. Kekaryaan
karena bertani, dalam mengolah tanah basah mempunyai ikatan pemujaan
yang disebut Pura Empelan yang sering juga disebut Pura Bedugul atau Pura
16
Subak. Dalam tingkatan hirarkhis dari pura itu kita mengenal Pura Ulun Carik,
Pura Masceti, Pura Ulun Siwi dan Pura Ulun Danu. Apabila petani tanah
basah mempunyai ikatan pemujaan seperti tersebut di atas, maka petani
tanah kering juga mempunyai ikatan pemujaan yang disebut Pura Alas
Angker, Alas Harum, Alas Rasmini dan lain sebagainya.
Berdagang merupakan salah satu sistem mata pencaharian hidup
menyebabkan adanya ikatan pemujaan dalam wujud Pura yang disebut Pura
Melanting. Umumnya Pura Melanting didirikan di dalam pasar yang dipuja
oleh para pedagang dalam lingkungan pasar tersebut.
4) Pura Kawitan
Pura ini mempunyai karakter yang ditentukan oleh adanya ikatan wit
atau leluhur berdasarkan garis kelahiran. Pura ini sering pula disebut
Padharman yang merupakan bentuk perkembangan yang lebih luas dari Pura
Warga atau Pura Klen. Dengan demikian Pura Kawitan adalah tempat
pemujaan roh leluhur yang telah suci dari masing-masing warga atau
kelompok kekerabatan. Klen kecil adalah kelompok kerabat yang terdiri dari
beberapa keluarga inti maupun keluarga luas yang merasakan diri berasal
dari nenek moyang yang sama. Klen ini mempunyai tempat pemujaan yang
disebut Pura Dadia sehingga mereka disebut Tunggal Dadia. Keluarga inti
disebut juga keluarga batih dan keluarga luas terdiri lebih dari satu keluarga
inti yang juga disebut keluarga (extended family). Suatu keluarga inti terdiri
dari seorang suami, seorang istri dan anak- anak mereka yang belum kawin.
Tempat pemujaan satu keluarga inti disebut Sanggah atau Merajan
yang juga disebut Kemulan Taksu, sedangkan tempat pemujaan keluarga luas
disebut Sanggah Gede atau pemerajan agung. Klen besar merupakan
kelompok kerabat yang lebih luas dari klen kecil (dadia) dan terdiri dari
17
beberapa kelompok kerabat dadia. Anggota kelompok kerabat tersebut
mempunyai ikatan tempat pemujaan yang disebut Pura Paibon atau Pura
Panti. Di beberapa daerah di Bali, tempat pemujaan seperti itu ada yang
menyebut pura Batur (Batur Klen), Pura Penataran (Penataran Klen) dan
sebagainya. Di dalam rontal Siwagama ada disebutkan bahwa setiap 40
keluarga batih patut membuat Pura Panti, setiap 20 keluarga batih patut
mendirikan Pura lbu, setiap 10 keluarga batih supaya membuat pelinggih
Pratiwi dan setiap keluarga batih membuat pelinggih Kamulan yang
kesemuanya itu untuk pemujaan roh leluhur yang telah suci. Tentang
pengelompokan Pura di Bali ini dalam Seminar kesatuan tafsir terhadap
aspek-aspek agama Hindu ke X tanggal 28 sampai dengan 30 Mei 1984
ditetapkan pengelompokan pura di Bali sebagai berikut:
a. Berdasarkan atas Fungsinya:
1. Pura Jagat, yaitu Pura yang berfungsi sebagai tempat memuja Sang Hyang
Widhi Wasa dalam segala prabawanya-Nya (manifestasi-Nya), dan dapat
digunakan oleh umat untuk melaksanakan pemujaan umum, seperti
purnama tilem, hari raya Hindu lainnya tanpa melihat asal, wangsa yang
bersangkutan.
2. Pura kawitan, yaitu Pura sebagai tempat suci untuk memuja Atma Siddha
Dewata (Roh Suci Leluhur), termasuk di dalamnya: sanggah, merajan,
(paibon, kamulan), dadia, dan pedharman.
b. Berdasarkan atas Karakterisasinya:
1. Pura Kahyangan Jagat, yaitu Pura tempat memuja Sang Hyang Widhi
dalam segala Prabhawa-Nya misalnya Pura Sad Kahyangan dan Pura
Jagat yang lain.
18
2. Pura Kahyangan Desa (Teritorial) yaitu Pura yang disungsung (dipuja dan
dipelihara) oleh Desa Adat.
3. Pura Swagina (Pura Fungsional) yaitu Pura yang penyungsungnya terikat
oleh ikatan Swagina (kekaryaan) yang mempunyai profesi sama dalam
mata pencaharian seperti: Pura Subak, Melanting dan sebagainya.
4. Pura Kawitan, yaitu Pura yang penyungsungnya ditentukan oleh ikatan
"wit" atau leluhur berdasarkan garis (vertikal geneologis) seperti: Sanggah,
Merajan, Pura lbu, Pura Panti, Pura Dadia, Pura Padharman dan yang
sejenisnya.
Pengelompokan pura di atas jelas berdasarkan Sraddha atau Tatwa
Agama Hindu yang berpokok pangkal konsepsi Ketuhanan Yang Maha Esa
dengan berbagai manifestasi atau Prabhawanya dan konsepsi Atman
manunggal dengan Brahman (Atma Siddha Dewata) yang menyebabkan
pemujaan pada roh suci leluhur. Oleh karena itu pura di Bali ada yang
disungsung oleh seluruh lapisan masyarakat disamping ada pula yang
disungsung oleh keluarga atau Klen tertentu saja.
2.5 Sistem
Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan sasaran tertentu [6]. Prosedur merupakan suatu urutan
tindakan yang disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam
terhadap kejadian yang terjadi berulang–ulang.
Di dalam sebuah sistem terdapat beberapa elemen yang membentuknya.
Elemen tersebut terdiri dari tujuan, masukan, keluaran, proses, mekanisme
pengendalian dan umpan balik. Pengertian dari masing-masing elemen yang
membentuk sebuah sistem tersebut antara lain sebagai berikut:
19
a. Tujuan merupakan suatu hal yang utama dalam sebuah sistem karena
semua sistem pastinya memiliki tujuan (goal). Tujuan dalam sebuah
sistem untuk menjadi motivasi yang mengarahkan agar sistem tersebut
dapat mencapai suatu tujuan yang ingin dicapainya dan tanpanya suatu
tujuan dalam sebuah sistem akan menjadikan sistem tersebut tak
terarah dan tak terkendali.
b. Masukan (input) dalam sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke
dalam suatu sistem dan dijadikan bahan untuk dapat diproses. Masukan
ini dapat berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang
tak berwujud (tidak tampak secara fisik).
c. Proses dalam sistem merupakan bagian yang melakukan perubahan
atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dalam
sebuah sistem. Contoh dari proses sebuah sistem adalah suatu
tindakan yang dapat meringkas data, melakukan perhitungan, dan
mengurutkan data.
d. Keluaran (output) dalam sistem merupakan hasil akhir dari proses yang
dilakukan dalam sebuah sistem. Pada sistem informasi, keluaran bisa
berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan baik laporan harian,
mingguan, bulanan maupun tahunan dan lain sebagainya.
2.6 Unified Modeling Language (UML)
Unified Modeling Language (UML) merupakan standar yang relatif
terbuka yang dikendalikan oleh OMG (Object Management Group), sebuah
konsorsium terbuka yang terdiri dari banyak perusahaan [7]. OMG dibentuk
untuk membuat standar-standar yang mendukung interoperabilitas sistem
berorientasi objek. UML lahir dari penggabungan bahasa pemodelan grafis pada
akhir 1980-an dan awal 1990-an.
20
UML terdiri dari 13 jenis diagram resmi. Meskipun jenis-jenis diagram ini
merupakan cara orang-orang menggambarkan model sistem, para perancang
UML tidak memandang diagram sebagai bagian yang sentral. Dan hasilnya,
jenis-jenis diagram bukanlah hal yang mutlak, tetapi bisa dijadikan sebagai acuan
dalam pemodelan. Berikut ini adalah 4 diagram utama yang umumnya digunakan
untuk menggambarkan suatu sistem.
2.6.1 Use Case Diagram
Use case diagram adalah diagram yang menunjukkan fungsionalitas
suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan
dunia luar dan menjelaskan sistem secara fungsional yang terlihat user.
Biasanya dibuat pada awal pengembangan. Use case diagram menggambarkan
fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah
“apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case
merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.
Use case diagram merupakan gambaran graphical dari beberapa atau
semua actor, use case, dan interaksi di antara komponen-komponen tersebut
yang memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun. Use case diagram
menjelaskan manfaat suatu sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang
berada di luar sistem. Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau
kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar.
Use case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk
menangkap requirements sistem dan untuk memahami bagaimana sistem
seharusnya bekerja. Selama tahap desain, use case diagram berperan untuk
menetapkan perilaku (behaviour) sistem saat diimplementasikan. Dalam sebuah
model mungkin terdapat satu atau beberapa use case diagram. Kebutuhan atau
21
requirements sistem adalah fungsionalitas apa yang harus disediakan oleh
sistem, kemudian didokumentasikan pada model use case yang
menggambarkan fungsi sistem yang diharapkan (use case), dan yang
mengelilinginya (actor), serta hubungan antara actor dengan use case (use case
diagram) itu sendiri.
2.6.2 Class Diagram
Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package,
dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti asosiasi (hubungan statis
antar class), agregasi, pewarisan, dan hubungan dinamis. Class digambarkan
sebagai template objek yang mempunyai attribute dan method, sebagai
karakteristik dan tingkah laku dari class tersebut.
Gambar 2.1 Contoh Class Diagram
Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat:
1. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan;
2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan yang
mewarisinya;
3. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja
2.6.3 Sequence Diagram
22
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di
sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message
yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi
vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).
Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau
rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event
untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas
tersebut, proses, dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output
apa yang dihasilkan.
2.6.4 Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan urutan kerja dari proses dilakukan
dalam suatu use case. Satu use case mempunyai satu activity diagram yang di
dalamnya terdiri dari kegiatan, control, perulangan, dan interaksi antara user
dengan sistem. Aktivitas yang dimasukkan dalam suatu activity diagram adalah
aktivitas-aktivitas yang masih bersifat relatif umum.
2.7 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan pemodelan data yang
menggambarkan entitas dalam suatu sistem dan sekaligus menentukan
hubungan antar entitas [8]. Tujuan ERD bukan untuk menggambarkan tabel-
tabel yang terdapat di dalam database suatu sistem. Dalam hubungannya
dengan Unified Modeling Language (UML), ERD lebih menggambarkan class-
class dalam UML sebagai entitas, tetapi dalam bentuk yang lebih sederhana.
2.8 Basis Data
23
Basis data adalah kumpulan data yang (arsip) yang saling berhubungan
yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan
(redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan [8]. Atau bisa
diartikan sebagai kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang
disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
Basis Data pada prinsipnya ditujukan untuk pengaturan data agar
terdapat kemudahan dalam pengambilan kembali data tersebut. Berikut ini
terdapat beberapa tujuan dari Basis Data di antaranya yaitu:
1. Kecepatan dan kemudahan (Speed)
2. Efisiensi ruang penyimpanan (Space)
3. Keakuratan (Accuracy)
4. Ketersediaan (Avaibility)
5. Kelengkapan (Completeness)
6. Keamanan (Security)
7. Kebersamaan (Sharability)
2.9 Physical Data Model
Physical Data Model menggambarkan tentang tabel-tabel yang terdapat
di dalam suatu database pendukung pengembangan suatu sistem [8]. Tabel-
tabel tersebut dilengkapi dengan field-field dan tipe data yang digunakan untuk
setiap field. Physical Data Model juga menggambarkan field yang merupakan
Primary Key (PK) dari suatu tabel dan Foreign Key (FK) yang diperlukan di dalam
setiap tabel sesuai dengan relationship yang ada di antara entitas di dalam
sistem.
2.10 Object Oriented Programming
24
OOP merupakan terobosan baru dalam kegiatan pemrograman setelah
pemrograman prosedural, pemrograman modular, dan pemrograman abstraksi
data [9]. Ada beberapa konsep utama OOP antara lain:
1. Class: kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk
suatu tujuan tertentu. Sebagai contoh 'class of dog' adalah suatu unit yang
terdiri atas definisi-definisi data dan fungsi-fungsi yang menunjuk pada
berbagai macam perilaku/turunan dari anjing.
2. Objek: membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam
sebuah program komputer; objek merupakan dasar dari modularitas dan
struktur dalam sebuah program komputer berorientasi objek.
3. Abstraksi: kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi
yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti. Setiap
objek dalam sistem melayani sebagai model dari "pelaku" abstrak yang
dapat melakukan kerja, laporan dan perubahan keadaannya, dan
berkomunikasi dengan objek lainnya dalam sistem, tanpa mengungkapkan
bagaimana kelebihan ini diterapkan. Proses, fungsi, atau metode dapat juga
dibuat abstrak, dan beberapa teknik digunakan untuk mengembangkan
sebuah pengabstrakan.
4. Enkapsulasi: memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat mengganti
keadaan dari sebuah objek dengan cara yang tidak layak; hanya metode
dalam objek tersebut yang diberi ijin untuk mengakses keadaannya. Setiap
objek mengakses interface yang menyebutkan bagaimana objek lainnya
dapat berinteraksi dengannya. Objek lainnya tidak akan mengetahui dan
tergantung kepada representasi dalam objek tersebut.
5. Polymorphism: melalui pengiriman pesan dan tidak bergantung kepada
pemanggilan subrutin; metode tertentu yang berhubungan dengan sebuah
pengiriman pesan tergantung kepada objek tertentu dimana pesan tersebut
25
dikirim. Contohnya, bila sebuah burung menerima pesan "gerak cepat", dia
akan menggerakkan sayapnya dan terbang. Bila seekor singa menerima
pesan yang sama, dia akan menggerakkan kakinya dan berlari. Keduanya
menjawab sebuah pesan yang sama, namun yang sesuai dengan
kemampuan hewan tersebut. Ini disebut polymorphism karena sebuah
variabel tunggal dalam program dapat memegang berbagai jenis objek yang
berbeda selagi program berjalan, dan teks program yang sama dapat
memanggil beberapa metode yang berbeda di saat yang berbeda dalam
pemanggilan yang sama. Hal ini berlawanan dengan bahasa fungsional yang
memunculkan polymorphism melalui penggunaan fungsi kelas pertama.
6. Inheritance: Mengatur polymorphism dan enskapsulasi dengan mengijinkan
objek didefinisikan dan diciptakan dengan jenis khusus dari objek yang
sudah ada, objek-objek ini dapat membagi (dan memperluas) perilaku
mereka tanpa harus mengimplementasi ulang perilaku tersebut. Dengan
menggunakan OOP, maka dalam melakukan pemecahan suatu masalah,
kita tidak melihat bagaimana cara menyelesaikan permasalahan tersebut
(terstruktur) tetapi objek-objek apa yang dapat melakukan pemecahan
masalah tersebut. Sebagai contoh anggap kita memiliki sebuah departemen
yang memiliki manager, sekretaris, petugas administrasi data, dan lainnya.
Misal manager tersebut ingin memperoleh data dari bagian administrasi
maka manager tersebut tidak harus mengambilnya langsung, tetapi dapat
memerintahkan sekretaris untuk mengambilkannya dari petugas administrasi
data.
Salah satu bahasa pemrograman berorientasi objek yang umum
digunakan adalah bahasa pemrograman Java. Bahasa pemrograman Java telah
banyak digunakan untuk pengembangan aplikasi otomatisasi [10]. Dalam
perekayasaan ini, aplikasi dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java.
26
2.11 Web Concept
Web merupakan konsep penyampaian informasi berupa dokumen
webpage yang dihubungkan satu dengan yang lainnya memanfaatkan teknologi
internet [11]. Ada beberapa konsep yang digunakan dalam mengembangkan
sistem berbasis web antara lain Java Server Page (JSP), HTML, CSS,
JavaScript, dan Java Programming.
2.11.1 Java Server Page (JSP)
Java Server Page merupakan suatu teknologi untuk mengontrol suatu isi
dari tampilan website melalui penggunaan servlet. Servlet itu sendiri adalah
salah satu bentuk aplikasi berbasis web yang dikembangkan dengan bahasa
Java. Halaman JSP terdiri atas html/xml standar dan tag script JSP. Sama
seperti halaman HTML biasa, JSP menggunakan protocol HTTP.
2.11.2 Hypertext Markup Language (HTML)
Hypertext Markup Language (HTML) digunakan untuk mempersiapkan
sebuah dokumen hypertext. HTML sebenarnya bukan bahasa pemrograman,
karena tercermin dari namanya. HTML adalah suatu bahasa mark up. HTML
digunakan untuk melakukan mark up (penandaan) terhadap sebuah dokumen
teks. Simbol mark up yang digunakan oleh HTML ditandai dengan tanda lebih
kecil (<) dan tanda lebih besar (>). Kedua tanda ini disebut tag. Tag yang
digunakan sebagai tanda penutup diberi karakter garis miring (</…>). Berikut
contoh penggunaan tag HTML:
<H> Ini adalah heading</H>
2.11.3 Cascading Style Sheet (CSS)
27
Cascading Style Sheet (CSS) merupakan suatu teknik penulisan kode
untuk memperindah dan mempermudah untuk pengkodean HTML. Tujuan dari
penggunaan CSS ini secara umum untuk memperindah tampilan webpage dan
membuat tampilan dengan standar-standar yang sama dalam satu kumpulan
domain website.
2.11.4 JavaScript
JavaScript merupakan bahasa script yang sangat popular digunakan
untuk pengembangan web. Coding JavaScript ini dimasukkan dalam halaman
web menggunakan tag SCRIPT. Walaupun tidak ada hubungan dengan bahasa
pemrograman Java, JavaScript banyak digunakan untuk berbagai keperluan
seperti membuat efek Rollover, atau dikombinasikan dengan penggunaan AJAX.
2.12 Model View Controller (MVC)
Konsep Model View Controller (MVC) merupakan suatu konsep yang
memilah coding menjadi tiga bagian yaitu bagian Model, bagian View, dan
bagian Controller [12]. Bagian Model memuat tentang hal-hal yang berkaitan
dengan internal sistem dan umumnya tidak bisa dilihat oleh user. Beberapa hal
yang menjadi bagian Model adalah koneksi ke database, manipulasi data di
dalam database, model penerapan metode tertentu, dan lain-lain.
Bagian View memuat tentang fasilitas-fasilitas yang bisa dilihat oleh user,
yang umumnya berhubungan dengan user interface, tombol-tombol untuk
menjalankan fungsi-fungsi tertentu, dan lain-lain. Sedangkan bagian Controller
berisikan coding yang melakukan koneksi antara bagian View dan bagian Model.
Bagian controller berisikan fungsi-fungsi pemilahan control dan fungsi-fungsi
pengendalian event-event yang dibangkitkan oleh user. Dalam tahap sekarang
ini, skema MVC yang akan digunakan masih dalam tahap penjajakan.
28
2.13 StarUML
StarUML merupakan software pemodelan yang mendukung UML (Unified
Modelling Language). UML versi 1.4 dilengkapi dengan 11 (sebelas) macam
diagram yang berbeda. Fasilitas ini juga didukung dalam UML versi 2.0 yang juga
mendukung pendekatan MDA (Model Driven Architecture) dengan dukungan
konsep UML. StarUML dapat memaksimalkan produktivitas dan kualitas dari
suatu software project.
Di dalam proses pengembangan sistem ini, StarUML digunakan dalam
proses disain sistem.
2.14 SQLyog
SQLyog merupakan salah satu tools yang bisa digunakan untuk
pengembangan database. Terdapat beberapa versi yang bisa didownload. Versi
community dapat dipilih karena dapat didownload secara gratis. Sama halnya
dengan tool-tool yang sejenis, SQLyog dirancang untuk memudahkan pengguna
MySQL untuk mengelola tabel dan record yang ada di dalam database MySQL.
Dengan kelebihan GUI yang disediakan, pembuatan sebuah database dan tabel
dalam dilakukan dengan meng-click tombol fasilitas yang tersedia.
Di dalam proses pengembangan sistem ini, SQLyog digunakan dalam
proses disain database yang digunakan di dalam sistem.
2.15 Microsoft Visio
Microsoft Visio merupakan aplikasi komputer yang dapat digunakan untuk
pembuatan gambar teknik seperti disain office, disain floor plan, disain eletrikal,
dan lain-lain. Tipe gambar yang dimiliki Visio antara lain Block Diagram, Building
29
Plan, Database, Electrical Engineering, Flowchart, Form dan Chart, Map, dan
lain-lain.
Di dalam peroses pengembangan sistem ini, Microsoft Visio digunakan
dalam proses disain seperti pembuatan Flowchart, form, chart, dan user
interface.
2.16 Adobe Photoshop
Adobe Photoshop merupakan salah satu program pengolah gambar
standar professional. Aplikasi ini dapat digunakan untuk mendisain gambar,
mengedit gambar, atau memadukan gambar.
Di dalam pengembangan sistem ini, Adobe Photoshop digunakan dalam
proses pembuatan gambar-gambar yang digunakan di dalam sistem.
2.17 Adobe Dreamweaver
Adobe Dreamweaver merupakan salah satu software web design
terpopuler yang banyak dipilih oleh pengembang website. Dreamweaver
mempunyai tingkat kompatibelitas dan dukungan terhadap berbagai jenis bahasa
pemrograman web, seperti ASP, JSP, CM, ASP.NET, PHP, JavaStript, CSS, dan
SML. Fasilitas ruang kerja dalam Dreamweaver mampu meningkatkan
produktivitas dan efektivitas dalam melakukan disain dan pengembangan
website. Dreamweaver juga dilengkapi dengan fasilitas untuk manajemen situs
yang cukup lengkap.
Di dalam pengembangan sistem ini, Adobe Dreamweaver digunakan
dalam proses disain user interface dan coding pendukungnya.
2.18 MySQL
30
MySQL adalah perangkat lunak Relational Database Management
System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis di bawah lisensi GPL
(General Public License), dimana setiap orang bebas untuk menggunakannya,
tapi tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat Closed Source atau
komersial [13]. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama
dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structure Query Language). SQL adalah
sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi
dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan
dengan mudah secara otomatis.
Di dalam pengembangan sistem ini, MySQL digunakan sebagai server
database yang digunakan dalam sistem.
2.19 Netbeans
Netbeans sebagai IDE ditujukan untuk memudahkan pemrograman Java
[14]. Dalam Netbeans, pemrograman dilakukan berbasiskan visual dan event
driven, seperti IDE lain, misalnya Borland Delphi dan Microsoft Visual Studio.
Untuk membuat dialog atau User Interface, kita tidak perlu membuat teks
program secara manual baris per baris, tetapi cukup klik pada component
pallete. Teks program akan dihasilkan secara otomatis. Untuk memakai
Netbeans IDE maka kita harus terlebih dahulu mempunyai driver JDK yang akan
mendukung pembuatan perangkat lunak dengan menggunakan Netbeans IDE.
Oleh karena itu, sebelum meng-install Netbeans terlebih dahulu kita harus
menginstal driver JDK.
Di dalam pengembangan sistem ini, Netbeans digunakan dalam proses
coding program yang diperlukan sistem.
2.20 Apache Tomcat
31
Apache Tomcat merupakan aplikasi web server yang mempunyai nama
lengkap Jakarta Apache Tomcat. Aplikasi web server ini digunakan untuk
menjalankan aplikasi atau website berbasis Java Servlet atau Java Server Pages
(JSP). Aplikasi Apache Tomcat ini dikenal sebagai aplikasi web server yang
handal dengan tingkat keamanan yang sangat tinggi.
Kehandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara
kerja Optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat
oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server,
MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibanding database server lainnya dalam
query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user,
kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lipat lebih cepat dari PostgreSQL dan
lima kali lebih cepat dibanding Interbase.
Di dalam pengembangan sistem ini, Apache Tomcat digunakan sebagai
server web dalam menjalankan sistem.
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN
3.1 Analisa Permasalahan
Sebagai langkah awal yang dilakukan supaya dapat mengetahui
gambaran permasalahan yang dihadapi oleh para pengguna adalah dengan
melakukan analisa permasalahan (Problem Analysis). Dengan melakukan
analisa permasalahan diharapkan nantinya dapat memberikan solusi
permasalahan yang dihadapi.
Permasalahan yang sering dihadapi oleh pengguna adalah karena
kesibukan pekerjaan pengguna sering kali pengguna terbentur dengan jadwal
kerja yang padat untuk melakukan tirta yatra ke pura-pura, disamping itu juga
piodalan di bali ditentukan berdasarkan sasih dan wuku sehingga untuk dapat
mengetahui piodalan pura-pura membutuhkan waktu untuk membuka dan
mencari piodalan pura pada kalender bali. Pada dunia modern ini tidak banyak
orang yang mengetahui rumusan kalender bali yang begitu kompleks. Sehingga
perlu dirancang suatu sistem kalender bali digital yang dapat memudahkan
dalam hal mengetahui jadwal rerahinan dan piodalan pura-pura umum yang ada
di Bali secara online yang dapat diakses 24 jam guna mendapatkan rekomendasi
tirta yatra dimana tidak terbentur dengan kesibukan atau aktivitas pekerjaan.
3.2 Analisa Sistem
Kalender Saka Bali adalah sistem penanggalan yang digunakan oleh
orang Hindu Bali di pulau Bali dan Lombok. Kalender Bali bisa dianggap
istimewa sebab kalender Saka Bali adalah penanggalan konvensi. Tidak mutlak
32
33
astronomis seperti kalender Hijriyah, namun tidak pula seperti kalender Jawa,
tetapi kira-kira ada di antara keduanya.
Kalender Saka Bali tidak sama dengan Kalender Saka dari India, namun
kalender Saka yang sudah dimodifikasi dan diberi tambahan elemen-elemen
lokal. Kalender Saka Bali bisa dikatakan merupakan penanggalan syamsiah-
kamariah (surya-candra) atau luni-solar. Jadi penanggalan ini berdasarkan posisi
matahari dan sekaligus bulan. Dikatakan konvensi atau kompromistis, karena
sepanjang perjalanan tarikhnya masih dibicarakan bagaimana cara
perhitungannya. Dalam kompromi sudah disepakati bahwa: 1 hari candra = 1 hari
surya. Kenyataannya 1 hari candra tidak sama dengan panjang dari 1 hari surya.
Untuk itu setiap 63 hari (9 wuku) ditetapkan satu hari-surya yang nilainya sama
dengan dua hari-candra. Hari ini dinamakan pangunalatri. Hal ini tidak sulit
diterapkan dalam teori aritmatika. Derajat ketelitiannya cukup bagus, hanya
memerlukan 1 hari kabisat dalam seratusan tahun.
3.3 Analisa Kebutuhan Non Fungsional
Analisa kebutuhan non fungsional menggambarkan faktor-faktor yang ada
dalam pengembangan sistem kalender bali digital, di antaranya analisa user,
perangkat keras dan perangkat lunak, sebagai analisa kebutuhan yang harus
dipenuhi dalam perancangan sistem yang akan dibuat.
3.3.1 Analisa User
Analisa user dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja yang dapat
menggunakan sistem yang akan dibuat. Dalam sistem ini, pengguna sistem
dibagi menjadi 3 (tiga) jenis user yaitu:
1. Admin
34
User admin/administrator adalah pengguna sistem yang memiliki akses
penuh terhadap sistem, mengelola data user, mengelola seluruh data
master.
2. Member
User member adalah user yang perlu melakukan login dan mempunyai
kemampuan untuk mengelola beberapa jenis data seperti data profile
member serta data-data forum/diskusi
3. Umum
User umum di sini adalah pengguna yang memiliki akses umum
menggunakan sistem dan tidak perlu melakukan login. User umum dapat
melihat kalender bali digital, serta dapat mencari piodalan dan rerahinan bali
menurut keinginan user umum.
3.3.2 Analisa Perangkat Keras
Berikut adalah kebutuhan perangkat keras (hardware) untuk menjalankan
aplikasi:
a. Processor dengan kecepatan minimal 1,5GHz
b. Harddisk minimal 40GB
c. RAM minimal 512MB
d. VGA Card minimal 64MB
e. Monitor 14”
f. Mouse
g. Keyboard
35
3.3.3 Analisa Perangkat Lunak
Kebutuhan akan perangkat lunak pendukung sangatlah penting bagi
terciptanya perangkat lunak yang sedang dirancang. Adapun kebutuhan
spesifikasi perangkat lunak pendukung aplikasi yang akan dibuat antara lain:
1. Sistem Operasi: Windows atau Linux.
2. Tools Program: Netbeans, Apache Tomcat, Java JDK.
3. Database: MySQL, SQLyog.
4. Tools Pendukung: StarUML, Microsoft Visio, Adobe Photoshop,
Adobe Dreamweaver.
3.4 Disain Sistem
3.4.1 Desain Umum Sistem
Gambar 3.1 Desain Umum Sistem
Dalam sistem kalender bali digital, tahap pertama dimulai dari inputan
sistem yang terdiri tanggal masehi yang dipilih oleh user sesuai dengan
keinginan user. Setelah tanggal masehi diinputkan, proses selanjutnya adalah
merubah tanggal masehi menjadi tanggal dalam sistem penanggalan kalender
Data Masukan(Input)
Data Keluaran(Output)
ProsesPencarian Data
Pura Berdasarkan
Sistem Penanggalan
Kalendaer Bali
36
Bali, yang kemudian dilanjutkan dengan pencarian piodalan ataupun rerahinan
menurut sistem penanggalan kalender bali.
3.4.2 Usecase Diagram
Berikut adalah use case diagram yang memperlihatkan proses dan
aktivitas yang terjadi pada Sistem Kalender Odalan Pura-Pura Umum Di Bali
Dengan Fasilitas Rekomendasi Tirta Yatra. Ada sebanyak 14 (empat belas) use
case yang tercakup di dalam sistem ini, seperti ditampilkan pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Usecase diagram Sistem Kalender Bali
3.4.2 Use Case Text
Use case text menceritakan suatu urutan interaksi antara satu atau lebih
actor dan sistem, serta menceritakan jalannya aliran sebuah data dan sistem
secara lebih detail. Use case text berbentuk teks tanpa visualisasi. Di dalam use
37
case text terdapat teks untuk menjelaskan urutan kegiatan yang disebut
dokumentasi use case, yang terdiri dari:
Nama : Mencantumkan nama dari use case yang bersangkutan.
Pre Condition : Persyaratan yang harus dipenuhi sebelum use case
dimulai.
Actor : Pelaku
Post Condition : Menjelaskan kondisi yang terjadi saat use case selesai
dieksekusi.
Steps : Menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan oleh
pelaku/actor.
Actor who get benefit : Mencantumkan nama dari actor yang mendapat
keuntungan saat use case telah dipenuhi.
1. Lihat Rahina Suci Kalender Bali
Tabel 3.1 Use Case Text Lihat Rahina Suci Kalender Bali
Use Case Name Lihat Rahina Suci Kalender Bali
Pre Condition -
Primary Actor user umum dan user member
Secondary Actor -
Post Condition -
Steps 1. User memilih menu beranda
2. Sistem menampilkan kalender masehi
3. User menginputkan tanggal kalender masehi
4. Sistem melakukan proses penentuan
penanggalan kalender bali
5. Sistem mencari rahina suci penanggalan
kalender bali berdasarkan inputan tanggal
masehi
6. User mendapat informasi tentang rahina suci
38
pada tanggal yang dipilih.
Actor who get benefit user umum dan user member
2. Lihat Detail Rahina Suci
Tabel 3.2 Use Case Text Lihat Detail Rahina Suci
Use Case Name Lihat Detail Rahina Suci
Pre Condition -
Primary Actor user umum dan user member
Secondary Actor -
Post Condition -
Steps 1. User memilih Rahina Suci
2. Sistem melakukan proses pencarian informasi
detail rahina suci
3. User mendapat informasi tentang detail rahina
suci
Actor who get benefit user umum dan user member
3. Cari Piodalan Pura-Pura di Bali
Tabel 3.3 Use Case Text Cari Piodalan Pura-Pura di Bali
Use Case Name Cari Piodalan Pura-Pura di Bali
Pre Condition -
Primary Actor user umum dan user member
Secondary Actor -
Post Condition -
Steps 1. User memilih menu beranda
2. Sistem menampilkan form cari tempat tirta
yatra
3. User menginputkan tanggal kalender masehi
4. Sistem melakukan proses penentuan
penanggalan kalender bali
39
5. Sistem mencari piodalan pura-pura
penanggalan kalender bali berdasarkan inputan
tanggal masehi
6. User mendapat informasi tentang piodalan pura
pada tanggal yang dipilih.
Actor who get benefit user umum dan user member
4. Lihat Detail Pura
Tabel 3.4 Use Case Text Lihat Detail Pura
Use Case Name Lihat Detail Pura
Pre Condition -
Primary Actor user umum dan user member
Secondary Actor -
Post Condition -
Steps 1. User memilih Pura
2. Sistem melakukan proses pencarian informasi
detail Pura
3. User mendapat informasi tentang detail Pura
Actor who get benefit user umum dan user member
5. Use Case Text Login
Tabel 3.5 Use Case Text Login
Use Case Name Login
Pre Condition Maintenance Data member
Primary Actor Admin dan Member
Secondary Actor -
Post Condition -
Steps 1. Admin atau member menjalankan Sistem
Kalender Bali digital
40
2. Sistem akan menampilkan halaman untuk login
3. Admin atau member menginputkan username
dan password
4. Sistem memvalidasi username dan password
5. Sistem mengambil list hak-hak (privilege) user
dan kemudian menampilkan halaman utama
sistem berikut menu-menu terkait sesuai
dengan privilege yang ada
6. Use Case Text Edit Data Profile
Tabel 3.6 Use Case Text Edit Data Profile
Use Case Name Edit Data Profile
Pre Condition login
Primary Actor Member
Secondary Actor -
Post Condition -
Steps 1. Member memilih menu profile
2. Sistem akan menampilkan halaman data
profile member
3. Member melakukan perubahan data profile
4. Sistem memvalidasi dan menyimpan
perubahan data profile yang disimpan di
database
7. Use Case Text Lihat Forum
Tabel 3.7 Use Case Text Lihat Forum
Use Case Name Lihat Forum
41
Pre Condition Login, Maintenance Data Forum
Primary Actor Member
Secondary Actor -
Post Condition -
Steps 1. Member memilih menu forum
2. Sistem akan menampilkan halaman forum
3. Member melihat informasi data forum
8. Use Case Text Kirim Komentar
Tabel 3.8 Use Case Text Kirim Komentar
Use Case Name Kirim Komentar
Pre Condition Login, Lihat Forum
Primary Actor Member
Secondary Actor -
Post Condition -
Steps 1. Member memilih menu forum
2. Sistem akan menampilkan halaman forum
3. Member melihat informasi data forum
4. Member mengisi form komentar
5. Sistem menyimpan komentar member ke
dalam database
9. Use Case Text Maintenance Data Member
Tabel 3.9 Use Case Text Maintenance Data Member
Use Case Name Maintenance Data Member
Pre Condition Login
42
Primary Actor Admin
Secondary Actor -
Post Condition -
Steps 1. Admin memilih menu Maintenance Data
Member
2. Sistem akan menampilkan halaman Form
Data Member
3. Admin memberikan masukan berupa data
member
4. Sistem melakukan proses maintenance
(add,edit,delete)
5. Sistem menyimpan perubahan data member
10. Use Case Text Maintenance Data Rahina Suci
Tabel 3.10 Use Case Text Maintenance Data Rahina Suci
Use Case Name Maintenance Data Rahina Suci
Pre Condition Login
Primary Actor Admin
Secondary Actor -
Post Condition -
Steps 1. Admin memilih menu Maintenance Data
Rahina Suci
2. Sistem akan menampilkan halaman Form
Data Rahina Suci
3. Admin memberikan masukan berupa data
Rahina Suci
4. Sistem melakukan proses maintenance
(add,edit,delete)
5. Sistem menyimpan perubahan data Rahina
Suci
43
11. Use Case Text Maintenance Data Pura
Tabel 3.11 Use Case Text Maintenance Data Pura
Use Case Name Maintenance Data Pura
Pre Condition Login
Primary Actor Admin
Secondary Actor -
Post Condition -
Steps 1. Admin memilih menu Maintenance Data Pura
2. Sistem akan menampilkan halaman Form
Data Pura
3. Admin memberikan masukan berupa data
Pura
4. Sistem melakukan proses maintenance
(add,edit,delete)
5. Sistem menyimpan perubahan data Pura
12. Use Case Text Maintenance Data Forum
Tabel 3.12 Use Case Text Maintenance Data Forum
Use Case Name Maintenance Data Forum
Pre Condition Login
Primary Actor Admin
Secondary Actor -
Post Condition -
Steps 1. Admin memilih menu Maintenance Data
Forum
2. Sistem akan menampilkan halaman Form
44
Data Forum
3. Admin memberikan masukan berupa data
Forum
4. Sistem melakukan proses maintenance
(add,edit,delete)
5. Sistem menyimpan perubahan data Forum
13. Use Case Text Balas Komentar
Tabel 3.13 Use Case Text Balas Komentar
Use Case Name Balas Komentar
Pre Condition Login, Maintenance Data Forum, Kirim Komentar
Primary Actor Admin
Secondary Actor -
Post Condition -
Steps 1. Admin memilih menu Maintenance Data
Forum
2. Sistem akan menampilkan halaman Forum,
Komentar Member dan Form Balas Komentar
3. Admin mengisi Form Balas Komentar
4. Sistem melakukan proses penyimpanan data
balas komentar member
3.4.3 Activity Diagram
Berikut activity diagram dari hasil analisa yang telah dibuat untuk
memodelkan proses dan langkah-langkah dari sistem:
45
1. Login Member
Gambar 3.3 Activity Login Member
2. Lihat Detail Rahina Suci
46
Gambar 3.4 Activity Lihat Detail Rahina Suci
3. Cari Piodalan dan Detail Pura
47
Gambar 3.5 Activity Cari Piodalan dan Detail Pura
4. Edit Profile
48
Gambar 3.6 Activity Edit Profile
5. Lihat Forum dan Kirim Komentar Forum
49
Gambar 3.7 Activity Lihat Forum dan Kirim Komentar Forum
6. Login Admin
50
Gambar 3.8 Activity Login Admin
7. Maintenance Data Rahina Suci
51
Gambar 3.9 Activity Maintenance Data Rahina Suci
8. Maintenance Data Pura
52
Gambar 3.10 Activity Maintenance Data Pura
9. Maintenance Data Forum
53
Gambar 3.11 Activity Maintenance Data Forum
10. Balas Komentar Member
54
Gambar 3.12 Activity Balas Komentar Member
11. Maintenance Data Member
55
Gambar 3.13 Activity Maintenace Data Member
12. Lihat Rahina Suci
56
Gambar 3.14 Activity Lihat Rahina Suci
13. Cari Piodalan Pura
57
Gambar 3.15 Activity Cari Piodalan Pura
3.4.4 Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasikan akan
menghasilkan sebuah object dan merupakan inti dari pengembangan dan desain
berorientasi object. Class menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu
sistem sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut
(metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class,
package, dan object beserta hubungan satu sama lain seperti constraint,
pewarisan, asosiasi, dan lainnya. Berikut ini adalah class digram dari Sistem
Kalender Odalan Pura-Pura Umum Di Bali Dengan Fasilitas Rekomendasi Tirta
Yatra :
58
pengguna
+username: String+password: String
+Maintenance_Hari_Raya()+Maintenance_Pura()+Display_Hari_Raya()+Display_Pura()
admin
+username: String+password: String
+Maintenance_forum()+Maintenance_Reply()
user
+email: String+password: String
+update_user()+add_Komentar()+delete_Komentar()+display_forum()
user_umum
forum
+id_forum+judul_forum
+display_forum()+Maintenance_forum()
komentar
+id_komentar: int+komentar: String
+add_Komentar()+delete_Komentar()+display_Komentar()
reply
+id_reply: int+reply: String
+Maintenance_Reply()+display_Komentar()
pura
+id_pura: int+nama_pura: String
+display_Pura()
hari_raya
+id_hari_raya: int+nama_hari_raya: String
+display_Hari_Raya()
Gambar 3.16 Class Digram Sistem Kalender Bali
3.4.5 Sequence Diagram
59
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar object di dalam dan di
sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message
yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi
vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek yang terkait).
Sequence diagram bisa digunakan untuk menggambarkan skenario atau
rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event
untuk menghasilkan output tertentu. Diagram ini diawali dari apa yang men-
trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara
internal dan output apa yang dihasilkan.
1. Login Member
Gambar 3.17 Login Member
2. Lihat Rahina Suci
Gambar 3.18 Lihat Rahina Suci
3. Lihat Detail Rahina Suci
60
Gambar 3.19 Lihat Detail Rahina Suci
4. Cari Piodalan Pura
Gambar 3.20 Cari Piodalan Pura
5. Lihat Detail Pura
Gambar 3.21 Lihat Detail Pura
6. Edit Profile
61
Gambar 3.22 Edit Profile
7. Lihat Forum dan Kirim Komentar Forum
Gambar 3.23 Lihat Forum dan Kirim Komentar Forum
8. Login Admin
62
Gambar 3.24 Login Admin
9. Maintenance Data Rahina Suci
Gambar 3.25 Maintenance Data Rahina Suci
10. Maintenance Data Pura
Gambar 3.26 Maintenance Data Pura
11. Maintenance Data Forum
63
Gambar 3.27 Maintenance Data Forum
12. Balas Komentar Member
Gambar 3.28 Balas Komentar Member
13. Maintenance Data Member
Gambar 3.29 Maintenace Data Member
14. Lihat Rahina Suci
64
Gambar 3.30 Lihat Rahina Suci
15. Lihat Detail Rahina Suci
Gambar 3.31 Lihat Detail Rahina Suci
16. Cari Piodalan Pura
Gambar 3.32 Cari Piodalan
65
17. Lihat Detail Piodalan Pura
Gambar 3.33 Lihat Detail Piodalan
66
3.4.6 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram adalah suatu diagram yang berisi komponen-
komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang mempresentasikan
seluruh fakta dari dunia nyata yang diangkat. Berikut ini adalah ERD dari Sistem
Kalender Bali Digital:
Tabel 3.14. Tabel Entity Relationship Diagram (ERD)
67
3.4.7 Konseptual Database
Dari data-data yang dibutuhkan dan berdasarkan ERD Sistem Kalender
Bali Digital dengan penambahan yang diperlukan maka akan dibuat beberapa
tabel sebagai media penyimpanan data. Penyimpanan data tersebut disimpan
dalam sebuah database yang berisikan tabel-tabel, berikut ini adalah nama-
nama tabelnya :
admin
forum
hari_raya
komentar
pura
reply
user
Tabel 3.15 Konseptual Database
3.4.8 Struktur File
68
Dalam program Sistem Kalender Bali Digital Berbasis Web, terdapat
tujuh tabel yang dibuat nama database ”kalender”. Adapun tabel tersebut, antara
lain:
a. Tabel Admin
Tabel 3.16. Tabel Data Admin
No Nama Field Tipe Data Ukuran Field Keterangan
1 username varchar 32 Primary Key
2 Password varchar 32
b. Tabel Forum
Tabel 3.17. Tabel Forum
No Nama Field Tipe Data Ukuran Field Keterangan
1 id_forum int 11 Primary Key
2 judul varchar 100
3 deskripsi text
4 post datetime
5 gambar varchar 50
69
c. Tabel Hari_raya
Tabel 3.18. Tabel Hari_raya
No Nama Field Tipe Data Ukuran Field Keterangan
1 id_hari_raya int 11 Primary Key
2 nama_hari_raya varchar 30
3 deskripsi text
4 gambar varchar 50
d. Tabel komentar
Tabel 3.19. Tabel Komentar
No Nama Field Tipe Data Ukuran Field Keterangan
1 id_komentar int 11 Primary Key
2 id_forum varchar 10
3 email varchar 30
4 komentar text
5 post datetime
70
e. Tabel pura
Tabel 3.20. Tabel pura
No Nama Field Tipe Data Ukuran Field Keterangan
1 id_pura int 11 Primary Key
2 nama_pura varchar 30
3 deskripsi text
4 alamat text
5 gambar varchar 30
f. Tabel Reply
Tabel 3.21. Tabel reply
No Nama Field Tipe Data Ukuran Field Keterangan
1 id_reply int 11 Primary Key
2 id_komentar varchar 10
3 reply text
4 post datetime
71
g. Tabel User
Tabel 3.22. Tabel User
No Nama Field Tipe Data Ukuran Field Keterangan
1 email varchar 30 Primary Key
2 password varchar 32
3 nama varchar 30
4 alamat text
5 jk varchar 1
6 photo varchar 30
72
3.4.9 Desain Form
3.4.9.1 Design Menu Struktural
a. User
Gambar 3.34 Design Menu User
b. Member
Gambar 3.35 Design Menu Member
73
c. Administrator
Gambar 3.36 Design Menu Administrator
74
3.4.9.2 Halaman User Interface
Dalam Sistem Kalender Bali Digital dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian
yaitu tampilan web untuk user umum, tampilan web untuk user member dan
tampilan web untuk admin, berikut ini adalah tampilan web untuk user umum :
a. Menu Beranda
Sistem Kalender Bali Digital
BerandaPiodalan
PuraHari Raya
BaliLogin/Register
Tahun : 17 March 2014 Bulan :
Wuku Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
Dukut 1
Watugunung 2 3 4 5 6 7 8
Sinta 9 10 11 12 13 14 15
Landep 16 17 18 19 20 21 22
Ukir 23 24 25 26 27 28 29
Kulantir 30 31
Keterangan Cari Tempat Tirta Yatra
Tanggal : 30 Maret 2014Hari Bali : RediteTri Wara : PasahPanca Wara : PonWuku : KulantirPosisi Bulan : TilemSasih : Kesanga
Tanggal Libur :
Filter Kota/Lokasi Pura :
Hari Suci
1. Pengrupukan“Hasil Pencarian ”
Gambar 3.37 Form Beranda
Gambar 3.37 Form Beranda adalah halaman awal user. Halaman ini
berisikan Kalender Bali digital. Terdapat berberapa menu yang dapat diakses
Cari
75
oleh user. Terdapat informasi keterangan Kalender Bali Digital seperti dina, tri
wara, panca wara, wuku, sasih dan posisi bulan. Terdapat informasi hari raya bali
pada suatu tanggal tertentu. Terdapat form untuk melakukan pencarian tempat
tirta yatra menurut hari yang diinginkan oleh user.
b. Menu Piodalan Pura
Sistem Kalender Bali Digital
BerandaPiodalan
PuraHari Raya
BaliLogin/Register
Bulan : Tahun :
Piodalan Pura Pada Bulan xxxx tahun xxxx
1. Xxxxxxxxxxxxxxxx
2. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
3. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Gambar 3.38 Form Piodalan Pura
Gambar 3.38 Form Piodalan Pura adalah halaman yang digunakan oleh
user untuk melakukan pencarian piodalan pura berdasarkan bulan dan tahun
yang diinginkan.
76
c. Menu Hari Raya Bali
Sistem Kalender Bali Digital
BerandaPiodalan
PuraHari Raya
BaliLogin/Register
Bulan : Tahun :
Hari Raya Umat Hindu Bulan xxxx tahun xxxxx
1. Xxxxxxxxxxxxxxxx
2. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
3. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Gambar 3.39 Form Hari Raya Bali
Gambar 3.39 Form Hari Raya Bali adalah halaman yang digunakan oleh
user untuk melakukan pencarian hari raya umat Hindu berdasarkan bulan dan
tahun yang diinginkan.
77
3.4.9.2 User Member
Berikut ini adalah tampilan web untuk user member :
a. Login
Area Member
Login Register
Email : Email :Password : Password :
Re –type : Nama :
Jenis Kelamin : Alamat :
Gambar 3.40 Form Login/Register
Gambar 3.40 Form Login Register adalah halaman yang digunakan oleh
user member untuk melakukan Login ataupun untuk mendaftar menjadi member.
Login
Register
78
b. Menu Beranda
Sistem Kalender Bali Digital
BerandaPiodalan
PuraHari Raya
BaliForum Profile Keluar
Tahun : 17 March 2014 Bulan :
Wuku Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
Dukut 1
Watugunung 2 3 4 5 6 7 8
Sinta 9 10 11 12 13 14 15
Landep 16 17 18 19 20 21 22
Ukir 23 24 25 26 27 28 29
Kulantir 30 31
Keterangan Cari Tempat Tirta Yatra
Tanggal : 30 Maret 2014Hari Bali : RediteTri Wara : PasahPanca Wara : PonWuku : KulantirPosisi Bulan : TilemSasih : Kesanga
Tanggal Libur :
Filter Kota/Lokasi Pura :
Hari Suci
2. Pengrupukan“Hasil Pencarian ”
Gambar 3.41 Form Beranda
Gambar 3.41 Form Beranda adalah halaman awal user member setelah
melakukan login. Halaman ini hampir sama dengan halaman beranda user
umum, perbedaannya adalah halaman ini terdapat menu forum, profile dan
keluar.
Cari
79
c. Menu Forum
Sistem Kalender Bali Digital
Forum Profile Keluar
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Komentar :
1. Xxxxxxxxxx2. Xxxxxxxxxxx3. Xxxxxxxxxxx4. Xxxxxxxxx5. Xxxxxxxxxxx6. xxxxxxxxxxx
Gambar 3.42 Forum
Gambar 3.42 Forum adalah halaman yang digunakan oleh user member
untuk melihat forum yang ada pada sistem kalender bali digital. User member
juga dapat mengirim komentar sebagai media interaksi antara member dengan
admin.
x
Kirim
80
d. Menu Profile
Sistem Kalender Bali Digital
Forum Profile Keluar
Email :Nama :Alamat :
Password Lama :Password Baru :Ketik Ulang :
cari gambar..
Gambar 3.43 Menu Profile
Gambar 3.43 Menu Profile adalah halaman yang digunakan oleh user
member untuk me- maintenance data profilnya. Terdapat form edit profile untuk
melakukan penyimpanan identitas. Terdapat form ganti password untuk
melakukan penyimpanan password baru. Serta terdapat form ganti photo untuk
mengganti photo user member.
x
Edit ProfileBrowse
Ganti Photo
Ganti password
81
3.4.9.3 Admin
Berikut ini adalah tampilan web untuk admin :
a. Login
Area Admin
Login Email : Password :
Gambar 3.44 Login
Gambar 3.44 Form Login adalah halaman yang digunakan oleh admin
untuk melakukan Login.
Login
82
b. Beranda
Sistem Kalender Bali Digital
Beranda Data Pura Data Hari Raya Forum Pengguna Keluar
Selamat Datang di Sistem Kalender Bali Digital
Web ini dapat memberikan kemudahan informasi data kalender Bali Memberikan informasi yang tepat tentang piodalan pura-pura di Bali.
Memberikan informasi tentang rerahinan atau hari-hari penting di Bali
Memberikan rekomendasi tempat untuk melaksanakan tirta yatra
Memberikan informasi pura-pura di Bali
Silahkan gunakan fasilitas ini se-maksimal mungkin, Terimakasih.
Gambar 3.45 Form Beranda
Gambar 3.45 Form Beranda adalah halaman awal admin setelah
melakukan login. Terdapat pesan halo adamin serta Terdapat bebrapa menu
yang disediakan.
83
c. Data Pura
Sistem Kalender Bali Digital
Beranda Data Pura Data Hari Raya Forum Pengguna Keluar
1. Xxxxxxx2. Xxxxxx3. xxxxxxx
ID Pura :
Nama Pura :
Status Odalan :
Deskripsi :
Alamat :
Kabupaten/Kota :
Hari Odalan :
Panca Wara :
Wuku :
Sasih Odalan :
Posisi Bulan :
.
Gambar 3.46 Form Data Pura
Simpan
84
Gambar 3.46 Form Data Pura adalah halaman yang digunakan admin
untuk mengolah data pura.
d. Data Hari Raya
Sistem Kalender Bali Digital
Beranda Data Pura Data Hari Raya Forum Pengguna Keluar
1. Xxxxxxx2. Xxxxxx3. xxxxxxx
D Hari Raya :
Nama Ha_Raya :
Jenis Ha_raya :
Deskripsi :
Hari Odalan :
Panca Wara :
Wuku :
Sasih Odalan :
Posisi Bulan :
Gambar 3.47 Form Data Hari Raya
Gambar 3.47 Form Data Hari Raya adalah halaman yang digunakan
admin untuk mengolah data hari raya.
Simpan
85
e. Data Forum
Sistem Kalender Bali Digital
Beranda Data Pura Data Hari Raya Forum Pengguna Keluar
1. Xxxxxxx2. Xxxxxx3. xxxxxxx
Judul :
Deskripsi :
Isi Gambar :Ya Tidak
Gambar 3.48 Form Data Forum
Gambar 3.48 Form Data Forum adalah halaman yang digunakan admin
untuk mengolah data forum.
Simpan
86
f. Data Pengguna
Sistem Kalender Bali Digital
Beranda Data Pura Data Hari Raya Forum Pengguna Keluar
No. Email Nama Aksi
1 [email protected] xxxx xxxx xxx Hapus
2 [email protected] xxx xxx Hapus
Gambar 3.49 Form Data Pengguna
Gambar 3.49 Form Data Pengguna adalah halaman yang digunakan
admin untuk mengolah data pengguna
87
BAB IV
IMPLEMENTASI SISTEM
Pada bab ini menjelaskan tentang implementasi sistem dan petunjuk
operasional dari sistem yang telah dibuat dimana akan dibagi menjadi tiga
bagian yaitu User Umum, User Member dan Admin.
4.1 Implementasi
Sebelum mengimplementasikan dan menguji aplikasi ini, perlu diketahui
kebutuhan sistem yang diperlukan untuk menjalankannya. Elemen-elemen dari
sistem yang dibutuhkan antara lain hardware (perangkat keras) dan software
(perangkat lunak).
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras
Adapun spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan dalam
mengimplementasikan dan menguji aplikasi ini adalah sebagai berikut:
1. Processor
2. Memory
3. VGA Card
4. Harddisk
5. Monitor
6. Mouse dan Keyboard
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Keras
Adapun spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan dalam
mengimplementasikan dan menguji aplikasi ini adalah sebagai berikut:
88
1. Sistem Operasi Microsoft Windows
2. MySQL 5 sebagai server database
3. Apache Tomcat sebagai server web
4. Mozilla Firefox sebagai web browser
4.1.3 Instalasi Perangkat Lunak
Untuk menjalankan beberapa proses instalasi perlu dilaksanakan.
Adapun tahapan instalasinya adalah sebagai berikut:
1. Install Sistem Operasi Microsoft Windows
2. Install Apache Web Server Tomcat
3. Install Netbeans
4. Install MySQL
5. Install Web Browser
89
4.1.3 Implementasi Program
Aplikasi dikembangkan berbasis pada analisa dan disain sistem yang
telah dijelaskan pada Bab III. Berikut ini penjelasan aplikasi hasil implementasi.
4.1.3.1. User Umum
a. Beranda
Halaman ini merupakan halaman pertama yang dilihat oleh User
Umum. Halaman ini berisikan tentang kalender bali digital serta terdapat
beberapa menu yang dapat diakses.
90
Gambar 4.1 Beranda
91
b. Menu Piodalan
Halaman ini adalah halaman yang berfungsi untuk mencari piodalan
pura berdasarkan filter bulan dan tahun. Data Piodalan Pura nantinya
diurut berdasarkan tanggal. Untuk melihat detail pura, user bisa meng-klik
pura yang diinginkannya.
Gambar 4.2 Piodalan Pura
92
Setelah User melakukan klik pada pura yang dipilih, sistem akan
menampilkan detail pura yang dipilih oleh user seperti gambar berikut :
Gambar 4.3 Biografi Pura
93
c. Menu Hari Raya
Halaman ini adalah halaman yang berfungsi untuk mencari hari raya
umat hindu berdasarkan filter bulan dan tahun. Data hari raya nantinya
diurut berdasarkan tanggal. Untuk melihat detail hari raya, user bisa
meng-klik hari raya yang diinginkannya.
Gambar 4.4 Hari Raya Bali
94
Setelah User melakukan klik pada hari raya bali yang dipilih, sistem akan
menampilkan detail hari raya bali yang dipilih oleh user seperti gambar berikut :
Gambar 4.5 Biografi Hari Raya Bali
Biografi Hari Raya Bali
95
4.2 User Member
a. Login/Register
Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk melakukan
login bagi member yang telah memiliki akun ataupun untuk melakukan
register bagi user yang ingin menjadi member.
Gambar 4.6 Login/Register
96
b. Beranda
Halaman ini merupakan halaman yang dituju setelah member
melakukan login. Halaman ini sama dengan beranda pada user,
perbedaannya adalah pada menu-menunya terdapat penambahan seperti
menu forum, profile, dan keluar.
Gambar 4.7 Beranda
97
c. Forum
Halaman ini merupakan halaman yang digunakan oleh member untuk
melihat forum yang tersedia pada sistem kalender bali digital. Pada menu
ini juga digunakan untuk berinteraksi dengan admin sistem dimana user
member dapat melakukan/mengirim komentar terkait forum yang
disediakan.
Gambar 4.8 Forum
98
d. Profile
Halaman ini merupakan halaman yang digunakan oleh member untuk
memaintenance data profile member bersangkutan terkait dengan
identitas, password serta photo member.
Gambar 4.9 Profile
99
4.3 Admin
a. Login Admin
Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk melakukan
login bagi admin.
Gambar 4.10 Login Admin
100
b. Beranda
Halaman ini merupakan halaman yang dituju setelah admin
melakukan login. Berisikan menu-menu yang dapat diakses sebagai
berikut :
Gambar 4.11 Beranda
101
c. Data Pura
Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk mengolah
data pura seperti add, edit dan delete data pura.
Gambar 4.12 Data Pura
102
d. Data Hari Raya Bali
Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk mengolah
data hari raya bali seperti add, edit dan delete data hari raya bali.
Gambar 4.13 Data Hari Raya Bali
103
e. Data Forum
Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk mengolah
data forum seperti add, edit dan delete data forum.
Gambar 4.13 Data Forum
104
f. Data Pengguna
Halaman ini merupakan halaman yang digunakan untuk mengolah
data pengguna melihat dan menghapus data pengguna.
Gambar 4.14 Data Pengguna
105
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari penulisan skripsi yang berjudul Sistem Kalender Odalan Pura-Pura
Umum Di Bali Dengan Fasilitas Rekomendasi Tirta Yatra. kesimpulan yang di
dapat sebagai berikut :
1. Sistem Pendukung Keputusan ini dapat memberikan informasi
tentang hari dan waktu piodalan pura-pura dibali.
2. Memberi informasi terkait purnama, tilem, kajeng kliwon dan
rerahinan/hari raya bali.
3. Dapat memberikan rekomendasi tempat tirta yatra menurut
keinginan pengguna.
4. Dapat dilakukan secara online dan dalam bentuk digital sehingga
meminimalisir terjadinya kesalahan dan kerusakan data.
5.2. Saran
Sistem ini masih jauh dari sempurna, sehingga ada banyak hal yang bisa
dikembangkan dari sistem ini. Hal-hal yang bisa dikembangkan yaitu
menambahkan menu untuk mencari hari baik/dewasa ayu, mencari kelahiran dan
sifat-sifatnya serta jodoh menurut sifat dan watak hari lahir.
106
DAFTAR PUSTAKA
[1] Suparta Ardhana, I.B. 2007. Kalender 200 Tahun (Tahun 1901 s/d 2100
Masehi). Surabaya: Paramita.
[2] Subagiasta, I Ketut. 2011. Hari-Hari Suci Hindu. Denpasar: Pustaka Bali
Post.
[3] Budha, Made. 2012. Tirta Yatra ke Nusa Penida. Surabaya: Paramita.
[4] Supatra, I N K. 2004. Keutamaan Tirthayatra. Denpasar: CV. Kayumas
Agung.
[5] Soebandi, Ketut. 2004. Sejarah Pembangunan Pura-Pura di Bali.
Denpasar: CV. Kayumas Agung.
[6] James A. O’Brien. Management Information Systems. McGraw-Hill. 2003.
[7] John Cheesman dan John Daniels. UML Components: A Simple Process
for Specifying Component-Based Software. NJ: Addison-Wesley. 2001.
[8] Carlo Batini, Stefano Ceri, Sham Navathe. Conceptual Database Design:
An Entity-Relationship Approach. Benjamin/Cummings Pub. Co. 1992
[9] Cox, B. J. Object Oriented Programming. Reading, MA: Addison-Wesley.
1985.
[10] Riyanto dkk. Pengembangan Aplikasi Manajemen Database dengan Java
2. Yogyakarta: Gava Media. 2008.
[11] Girdley, Michael dan Jones, Kathryn A. Web Programming With Java.
Indianapolis: Sams Net. 1996.
[12] Leff, A. IBM Thomas J. Watson Res. Center, Hawthorne, NY, dan
Rayfield, J. T. Web-Application Development Using The Model View
Controller Design Pattern. Proceedings of the Fifth IEEE International
107
Enterprise Distributed Object Computing Conference, 2001. EDOC '01.
2001. pp. 118-127.
[13] Michael Widenius, David Axmark. MySQL Reference Manual:
Documentation From The Source. O'Reilly Media, Inc. 2002.
[14] Tim Boudreau, Jesse Glick, Simeon Greene, Vaughn Spurlin, Jack J.
Woehr. NetBeans: The Definitive Guide. O'Reilly Media, Inc. 2012.
[15] Gary B. Shelly dan Harry J. Rosenblatt. Systems Analysis and Design.
Cengage Learning. 2011.